BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan...

20
13 BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancangan Sejalan dengan berkembangnya zaman, meningkat pula taraf hidup masyarakat yang berdampak pada peningkatan citra lingkungan hidup yaitu semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga, melestarikan dan merawat lingkungan sekitar. Peningkatan tersebut memberi kontribusi yang signifikan akan perancangan baik gedung, ruangan, maupun kebutuhan akan perabot mebel. Dahulu masyarakat yang mempunyai rumah layak huni masih sedikit, seiring perkembangan zaman dan peningkatan taraf hidup kebanyakan rumah milik masyarakat kini sudah layak huni bahkan cenderung mewah. Kebanyakan rumah-rumah tersebut juga dilengkapi dengan taman sebagai tempat rileksasi dan melepas penat. Taman yang ada di dalam sebuah rumah, entah itu posisinya berada di tengah rumah, di depan maupun di belakang sangat banyak sekali manfaat dan kegunaannya. Selain dapat membuat rumah terlihat lebih asri dan indah, taman rumah juga dapat menambah kenyamanan bagi penghuninya. Taman yang ada dalam sebuah perumahan dapat ditanami dengan berbagai macam tanaman, baik tanaman buah, sayur maupun tanaman hias dengan bunga yang berwarna-warni. Dengan semakin banyaknya rumah yang memiliki taman dan kebutuhan akan rileksasi di taman, tentu menjadi

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Latar Belakang Perancangan

Sejalan dengan berkembangnya zaman, meningkat pula taraf hidup

masyarakat yang berdampak pada peningkatan citra lingkungan hidup yaitu

semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga,

melestarikan dan merawat lingkungan sekitar. Peningkatan tersebut memberi

kontribusi yang signifikan akan perancangan baik gedung, ruangan, maupun

kebutuhan akan perabot mebel.

Dahulu masyarakat yang mempunyai rumah layak huni masih sedikit,

seiring perkembangan zaman dan peningkatan taraf hidup kebanyakan rumah

milik masyarakat kini sudah layak huni bahkan cenderung mewah.

Kebanyakan rumah-rumah tersebut juga dilengkapi dengan taman sebagai

tempat rileksasi dan melepas penat. Taman yang ada di dalam sebuah rumah,

entah itu posisinya berada di tengah rumah, di depan maupun di belakang

sangat banyak sekali manfaat dan kegunaannya. Selain dapat membuat rumah

terlihat lebih asri dan indah, taman rumah juga dapat menambah kenyamanan

bagi penghuninya. Taman yang ada dalam sebuah perumahan dapat ditanami

dengan berbagai macam tanaman, baik tanaman buah, sayur maupun tanaman

hias dengan bunga yang berwarna-warni. Dengan semakin banyaknya rumah

yang memiliki taman dan kebutuhan akan rileksasi di taman, tentu menjadi

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

14

peluang besar akan kebutuhan meja kursi taman yang inovatif tapi tetap

memperhatikan estetika dan kenyamanan pengguna.

Mengingat fungsi meja dan kursi taman yang cukup penting maka tidak

mengherankan jika kita sering menjumpai rumah yang memiliki taman, baik

yang berukuran sempit hingga yang berukuran luas. Bahkan tidak jarang orang

meletakkan meja dan kursi untuk menikmati keindahan taman di waktu

istirahat. Ada berbagai model dan bahan untuk membuat meja dan kursi

taman, mulai dari yang berbahan batu alam, kayu, bata, ataupun kombinasi dari

bahan tersebut. Namun dari sekian banyak bahan yang ada, kayu merupakan

bahan yang paling banyak diminati sebagai bahan untuk membuat meja dan

kursi taman.

Karena pada dasarnya kursi dan meja taman haruslah dibuat dengan baik

sebab digunakan untuk bersantai. Unsur warna dan bentuk menjadi tuntutan

untuk ditampilkan dalam kombinasi dan komposisi yang menarik, sedangkan

warna yang diterapkan adalah warna alami bunga “Adenium boehmianum”

sendiri yang memiliki unsur dingin sehingga dapat menyatu dengan alam.

Proses penciptaan suatu produk meja kursi taman secara konsep harus

bisa dipertahankan. Karena suatu desain dianggap baik bila produk yang

dihasilkan dapat berfungsi baik sesuai dengan tujuan perancangan, mengingat

fungsi desain mempunyai hubungan erat dengan kebutuhan manusia akan

produk yang dirancang oleh para desainer, begitu juga dalam menciptakan

suatu karya yang merupakan proses kreatif dari desainer harus tetap menjaga

kualitas produknya.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

15

B. Tinjauan Umum

1. Tinjauan Desain

Desain secara etimologi, istilah desain berasal "dari tadi" beberapa

serapan bahasa, yaitu kata "designo" (Itali) yang secara gramatikal berarti

gambar. Menurut Page desain didefinisikan sebagai lompatan imajinatif

dari realitas sekarang menuju kemungkinan masa depan. (Jones, 1980: 2).

Pengertian desain menurut JB Reswick adalah: kegiatan kreatif yang

melibatkan penciptaan sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada

sebelumnya. Lebih lanjut Yasraf menjelaskan, dengan demikan desain

merupakan kegiatan kreatif-progresif dengan produk, yang produk akhirnya

adalah kebaruan dan perbedaan. (Pilliang, 2008: 384).

Prinsip dasar desain merupakan pengorganisasian unsur-unsur desain

dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam menciptakan dan

mengaplikasikan kreatifitas. Frank Jefkins (1997: 245) mengelompokkan

prinsip-prinsip desain menjadi:

a. Kesatuan (unity)

Kesatuan merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada

keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun

kaitannya dengan ide yang melandasi. Kesatuan diperlukan dalam karya

grafis yang mungkin terdiri dari beberapa elemen di dalamnya. Dengan

adanya kesatuan inilah, elemen-elemen yang ada saling mendukung

sehingga diperoleh fokus yang dituju.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

16

b. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan merupakan prinsip komposisi yang bertujuan

menghindari kesan berat sebelah pada suatu bidang atau ruang dalam

sebuah karya. Keseimbangan dapat dibagi menjadi:

c. Irama (ritme)

Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti

suatu pola penataan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang

menarik. Penataannya dapat dilaksanakan dengan mengadakan

pengulangan maupun pergantian secara teratur.

d. Kontras

Kontras dalam suatu komposisi diperlukan sebagai vitalitas agar

tidak berkesan monoton. Tentu saja kontras ditampilkan secukupnya,

karena bila ditampilkan terlalu berlebihan akan muncul ketidakteraturan

dan kontradiksi yang jauh dari kesan harmonis.

e. Fokus

Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam sebuah

komposisi untuk menunjukkan bagian yang dianggap penting dan

menjadi perhatian utama. Penjagaan keharmonisan dalam membuat suatu

fokus dilakukan dengan menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar

fokus, mendukung fokus yang telah ditentukan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

17

f. Proporsi

Proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian dengan bagian

dan antara bagian dengan keseluruhan. Prinsip komposisi tersebut

menekankan pada ukuran dari suatu unsur yang akan disusun dan sejauh

mana ukuran itu menunjang keharmonisan tampilan suatu desain.

Sedangkan menurut Murphy, John and Michael Rowe dalam bukunya,

How to Design Trademarksand logos. Ohio: North Light Book, 1998. (Indra

Dermawan), elemen-elemen desain adalah:

a. Titik

Titik adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil,

dimana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik

cenderung ditampilkan berkelompok, dengan variasi jumlah, susunan,

dan keapadatan tertentu.

b. Garis

Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh

terhadap pembentukan suatu objek. Garis juga dikenal sebagai goresan

atau coretan. Ciri khas garis adalah terdapatnya arah dan dimensi

memanjang.

c. Bidang

Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan

lebar. Ditinjau dari bentuknya, bidang bisa dikelompokkan menjadi dua,

yaitu bidang geometri/beraturan dan bidang non-geometri/tidak

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

18

beraturan. Bidang geometri relatif mudah diukur keluasannya, sedangkan

bidang non-geometri relatif sukar diukur keluasannya. Bidang dapat

dibuat dengan menyusun titik maupun garis dengan kepadatan tertentu,

dan dapat pula dihadirkan dengan mempertemukan potongan satu garis

atau lebih.

d. Ruang

Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Ruang lebih

mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi

dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu

unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti.

e. Warna

Keberadaan warna ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang

diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Permasalahan mendasar

dari warna di antaranya adalah hue (spektrum warna), saturasi (nilai

kepekatan), dan lightness (nilai gelap terang). Warna merupakan unsur

visual yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi citra bagi orang

yang melihatnya.

f. Tekstur

Tekstur merupakan nilai raba dari suatu permukaan. Secara fisik

tekstur dibagi menjadi tekstur kasar dan halus, dengan kesan pantul

mengkilap dan kusam. Ditinjau dari efek tampilannya, tekstur

digolongkan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Disebut tekstur

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

19

nyata apabila terdapat kesamaan antara hasil raba dan penglihatan,

sedangkan tekstur semu sebaliknya. Dalam penerapannya, tekstur dapat

berpengaruh terhadap unsur visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas

garis, keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna.

2. Tinjauan Umum Kursi

Kursi adalah sebuah perabot rumah tangga atau kantor, maupun

perabot yang tersedia di tempat-tempat umum yang berfungsi sebagai

tempat duduk. Kursi terdiri dari alas duduk yang ditopang oleh kaki kursi

yang biasanya berjumlah empat kaki, namun ada juga yang tiga kaki

maupun satu kaki, misalnya kursi berputar. Di dalam rumah tangga sering

disebut meja kursi yaitu pasangan antara meja dan beberapa kursi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diberikan pengertian bahwa

kursi yang merupakan perkakas rumah tangga yang digunakan sebagai

tempat duduk yang berkaki dan memiliki sandaran (Suharso dan Ana

Retnoningsih, 2005: 276).

3. Tinjauan Umum Meja

Meja merupakan salah satu jenis produk mebel yang sering dijumpai

dalam kehidupan sehari-hari, meja sangat dibutuhkan dalam menunjang

aktifitas manusia seperti makan, bekerja, memasak dan lain sebagainya.

Dalam perkembangannya meja telah mengalami banyak sekali

perkembangan, baik dari aspek bentuk dan fungsinya.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

20

Meja adalah jenis perabot mebel untuk meletakkan sesuatu di atasnya,

syaratnya adalah satu bidang datar sebagai bagian utama dan kaki atau

penyangga untuk membuatnya berada pada ketinggian tertentu yang cocok

dengan posisi manusia untuk kegiatan yang memerlukan permukaan datar

yang dekat dengan tangan seperti makan, minum, menulis atau bekerja

(Jamaludin, 2007: 27).

4. Tinjauan Umum Taman

Taman adalah sebuah areal yang berisikan komponen material keras

dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja

direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat

penyegar dalam dan luar ruangan. Taman dapat dibagi dalam taman alami

dan taman buatan. Taman yang sering dijumpai adalah taman rumah tinggal,

taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi, taman botani.

Dengan pengertian lain taman adalah sebuah areal/tempat menyusun,

menata berbagai macam tanaman dengan menggunakan berbagai macam

media serta elemen-elemen tambahan dan juga wadah yang digunakan agar

terlihat keindahannya, kenyamanannya dan kesejukannya di dalam dan di

luar ruangan. Taman dijumpai sebagai taman rumah tinggal, taman

lingkungan, taman bermain, taman perkantoran, taman kota, taman sekolah,

dan taman wisata

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

21

5. Tinjauan Umum “Adenium boehmianum”

“Adenium boehmianum” adalah salah satu spesies dari famili

Apocynaceae yang ditemukan oleh Hans Schinz pada tahun 1888.

“Adenium boehmianum” ditemukan pertama kali di Namibia dan Angola,

Afrika Selatan. “Adenium boehmianum” disebut juga Mawar Padang Pasir

(Desert Rose). Orang-orang Indonesia sering menyebut “Adenium

boehmianum” dengan sebutan bunga kamboja. Tanaman “Adenium

boehmianum” merupakan tumbuhan sukulen yang berumur panjang.

“Adenium boehmianum” berasal dari daerah tropis meski ditemukan di

gurun pasir. “Adenium boehmianum” membutuhkan media yang cukup

mengandung udara dan mampu menahan kelembaban agar pertumbuhannya

maksimal.

Bunga “Adenium boehmianum” sepintas mirip dengan bunga

“Adenium swazicum”. “Adenium boehmianum” mempunyai masa tumbuh

yang sangat pendek dan pada masa itulah muncul bunga yang lebih kecil

Gambar 1. “Adenium boehmianum”

(Sumber : Dokumentasi Dika, 28 Maret 2017)

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

22

dari bunga “Adenium swazicum”. Bunga “Adenium boehmianum”

berbentuk seperti terompet atau lonceng dan termasuk jenis bunga

berumah satu. Di dalam satu jenis bunga terdapat petal atau mahkota bunga,

sepal atau kelopak bunga, tepung sari atau polen, putik (stigma), tangkai

bunga, dan ovary atau kandung embrio. Pada bunga tanaman “Adenium

boehmianum”, petal berjumlah lima helai. Tanaman “Adenium

boehmianum”, berakar tunggang dengan bagian-bagian yang

menggelembung.

Tanaman “Adenium boehmianum” memiliki akar besar yang akan

membentuk umbi. Di daerah akar tersebut cadangan makanan dan air

tersimpan. Akarnya mampu tumbuh panjang hingga beberapa meter, akar

yang panjang berguna untuk mencari dan mencapai sumber air dalam tanah.

“Adenium boehmianum” bukan tanaman berkayu. Batangnya lunak, halus

dan tidak berduri. Kadang kala ditemukan bintik putih bekas mata

tunas/bekas patahan daun yang gugur. Batang lunaknya mengandung getah

putih dan sangat pahit. Sifat getahnya sangat beracun tekstur batang

mengeras ketika sudah tua. Bila pertumbuhan aktif, akan terlihat guratan

putih seperti jala di permukaan batang. Apabila dibandingkan dengan semua

jenis-jenis adenium, “Adenium boehmianum” daunnya merupakan yang

paling besar. “Adenium boehmianum” juga hanya berdaun saat masa

tumbuh yang sangat pendek, sedangkan ketika dorman (berhenti tumbuh

beberapa waktu) daunnya akan rontok. Daun “Adenium boehmianum”

berbentuk oval dan berwarna hijau dengan sedikit bulu di sekitarnya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

23

C. Standarisasi Produk

Standarisasi produk adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk

spesifikasi barang-barang hasil dari manufaktur. Standarisasi produk sangat

penting dalam menjaga kualitas suatu produk.

Standarisasi produk mebel bertujuan untuk memenuhi unsur kenyamanan

pemakai. Hal ini berkaitan dengan unsur ergonomi, dimana suatu produk harus

mempunyai kenyamanan untuk digunakan atau dipakai. Hasil-hasil karya

diterapkan atau digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Standarisasi produk

adalah ukuran produk berdasarkan norma-norma yang ada. Norma adalah

aturan ukuran atau kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur menentukan sesuatu

(Suharso dan Ana Retnoningsih, 2005: 228).

Menurut observasi penulis ada banyak jenis aktivitas manusia dalam

kegiatannya di taman rumah, tetapi secara umum aktivitas tersebut yaitu duduk

menikmati keindahan taman, membaca (koran, majalah atau buku), makan atau

minum-minuman ringan, dan berbincang dengan keluarga atau sesama

pengguna produk mebel.

Dalam literatur penulis, area taman tidak jauh berbeda dengan ruang

keluarga, jadi pengguna memfungsikan area tersebut untuk berkumpul dan

bercengkerama bersama anggota keluarga yang lain. Sehingga area taman ini

merupakan salah satu area yang cukup sering digunakan oleh semua penghuni

rumah.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

24

a. Norma Anatomi

Norma anatomi atau tubuh membutuhkan dimensi atau ruang gerak

dalam melakukan aktivitas. Ketentuan norma anatomi sangat banyak,

penulis dalam penelusuran data hanya menyajikan norma-norma yang

berhubungan dengan perancangan produk mebel meja kursi taman. Norma

anatomi bertujuan bertujuan agar perabot sebagai penunjang aktivitas

benar-benar dapat berfungsi dengan baik.

Agar lebih jelas disajikan gambar-gambar yang berkaitan dengan

norma-norma anatomi manusia secara umum yang langsung berkaitan

dengan dimensi tubuh manusia.

Gambar 2. Ukuran-ukuran perabot menurut Le Corbusier supaya

serasi dan fungsional dengan sistem modular

(Sumber : Teknik Mendesain Perabot Yang Benar, M. Gani

Kristianto , 1993: 92).

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

25

b. Norma Benda

Norma benda berhubungan erat dengan pemakai dengan ruang yang

diperlukan dalam menempatkan perabot lainnya, untuk itu perlu dipelajari

proporsi yang sesuai dan seimbang antara perabot dan ruangan. Perabot

memiliki ukuran yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan fungsinya,

untuk itu diperlukan pemahaman yang tepat pada saat proses perencanaan.

Dalam proses perencanaan tersebut desainer atau perancang dapat

melakukan analisis norma benda baik secara langsung maupun tidak

langsung seperti mengamati secara langsung perilaku manusia maupun

bersumber dari referensi buku.

Ukuran-ukuran benda seperti teko, botol, gelas, cangkir diperlukan

untuk perancangan meja kursi taman. Perlu juga diperhatikan bahan

penyangga benda serta ukuran tebalnya sesuai dengan berat tubuh manusia.

Gambar 3. Ukuran Perabot

(Sumber : Teknik Mendesain Perabot Yang Benar, M. Gani

Kristianto, 1993: 65).

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

26

c. Norma Perabot

Norma perabot berhubungan dengan kenyamanan yang dapat dicapai

melalui bentuk yang sesuai dengan fungsi dan juga anatomi tubuh

manusia. Dengan mempertimbangkan norma perabot maka akan

memperoleh bentuk perabot yang sesuai dengan fungsi dan kenyamanan

saat digunakan.

Perabot yang akan dibuat produk adalah meja dan kursi taman yang

digunakan untuk duduk, bersantai, atau minum teh di area taman rumah.

Ukuran perabot yang akan dibuat telah disesuaikan dengan ukuran standar

meja dan kursi taman.

Gambar 4. Ukuran Perabot

(Sumber : Teknik Mendesain Perabot Yang Benar M. Gani

Kristianto, 1993: 70).

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

27

Gambar 5. Studi ergonomi aktivitas duduk

(Sumber : Panero, Human Dimension and Interior Space

(1979)).

Gambar 6. Ukuran Meja

(Sumber : Teknik Mendesain Perabot Yang Benar M. Gani

Kristianto, 1993: 72).

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

28

D. Referensi

Referensi sebagai sumber pokok di dalam pembuatan sebuah laporan.

Dengan adanya sumber referensi ini memudahkan pada proses perencanaan

hingga ke hasil akhir, dan jauh lebih terarah sesuai dengan pokok permasalahan

yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut arti bahasa referensi adalah

sumber acuan, rujukan, petunjuk (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Adapun sumber referensi tersebut yaitu:

1. Buku Kepustakaan

Dalam kepustakaan sumber yang dihasilkan mengenai teori-teori,

pengertian, standarisasi dan lain sebagainya. Dalam pemuatan karya Tugas

Akhir beberapa diambil dari sumber kepustakaan yaitu produk gaya modern

pada meja dan kursi taman serta hal-hal mengenai proses perancangan

produk.

2. Karya Sejenis

Penyajian Tugas Akhir perlu didukung adanya gambar-gambar

visual untuk lebih mempermudah pembaca memahami apa yang menjadi

maksud dan tujuan penulis. Sumber yang didapat dari foto, gambar dari

internet, katalog, majalah atau yang berhubungan dengan perancangan

karya tersebut.

Beberapa desain meja dan kursi taman di bawah ini dijadikan

referensi penulis dalam memvisualisasikan bentuk apapun menjadi desain

produk meja dan kursi taman yang tematik, indah dan nyaman.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

29

Gambar 7. Set Meja Kursi Taman Unik

(Sumber : Katalog Teak Jepara)

Gambar 8. Set Meja Kursi Taman

(Sumber : Katalog Teak Jepara)

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

30

Gambar 9. Set Meja Kursi Kebun

(Sumber : Katalog Teak Jepara)

Gambar 10. Set Meja Kursi Taman Sederhana

(Sumber : Katalog Teak Jepara)

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

31

E. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dirangkum penulis setelah melakukan pengumpulan

data-data awal, berupa tinjauan referensi yang berkaitan dengan produk yang

akan dibuat. Data-data tersebut kemudian ditelaah secara detail sebagai

langkah mengurangi hal yang tidak diperlukan, memilah, menyederhanakan,

dan menajamkan data-data yang diperoleh, kemudian menarik suatu

kesimpulan setelah adanya keterkaitan data antara bahasa yang saling

berhubungan.

Adapun kerangka pemikiran penulis dalam menciptakan produk mebel

yang berjudul “ADENIUM BOEHMIANUM” SEBAGAI KONSEP

Gambar 11. Set Meja Kursi Taman Jati Jepara

(Sumber : Katalog Teak Jepara)

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Perancanganeprints.unisnu.ac.id/1439/2/BAB II.pdfmeletakkan meja dan kursi untuk ... Menurut Page desain ... menekankan pada ukuran dari suatu

32

PERANCANGAN MEJA KURSI TAMAN kerangka pemikiran menjadi dasar

acuan penulis untuk menciptakan produk tersebut dimulai dari proses

eksplorasi di lapangan, identifikasi masalah, pencetusan ide, pengembangan

desain, desain final, maka penyusun mengaitkan ide-ide pemikirannya melalui

skema model kerangka berfikir untuk mempermudah pemahaman:

Ide/Kebutuhan

Permasalahan

Metodologi Literatur Metodologi Desain Pengumpulan Data

Analisa Data

Konsep Desain

Sketsa produk Pengembangan Desain

Keputusan Desain

Gambar Kerja Proses Pengerjaan

Visualisasi Produk

Skema 1. Kerangka Pemikiran

(Sumber : Dokumentasi Dika, 30 Maret 2017)