BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini...

27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 8 BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan tentang Kriya Istilah Kriya berasal dari budaya jawa masa lalu, memilki pengertian sebagai aktifitas produksi benda yang dibutuhkan oleh lingkungan istana, mulai dari benda fungsional, hias sampai untuk kegiatan spiritual. Istilah Kria menunjukkan suatu daerah dimana produksi untuk kepentingan kehidupan istana itu dilaksanakan . itulah sebabnya pada masa lalu ada daerah yang disebut “Kriyan” sebagai penghasil benda-benda kriya. (Yan Yan Sunarya, 1999:2) Menurut Tjetjep Rohendi (1999:1) kriya secara umum diartikan sebagai suatu karya yang dikerjakan dengan menggunakan alat-alat sederhana, mengandalkan kecekatan tangan, dengan dasar industri rumah tangga dan secara fungsional memilki kegunaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kepentingan ekonomi (umumnya keluarga). Karya kriya sangat kental merefleksikan lingkungan budaya dan geografis tempat karya itu diciptakan. Dalam artian proses dan teknik pembuatan, bentuk karya, dan penggunaannya tercermin nilai-nilai estetika. Etika, dan logika, yang menjadi sistem acuan para pembuatnya serta sumber daya lingkungan alam-fisik dan sosial budaya sekitar yang ada dan dapat dimanfaatkan dalam penciptaannya. Kriya di Indonesia berdasarkan sifatnya dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu Kriya Tradisional dan Kriya Modern. Kriya Tradisisonal adalah segala bentuk produk hasil kebudayaan materi tradisional masyarakat, tanpa mengalami perubahan-perubahan yang berarti pada masa kini. Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata tradisisonal, perangkat gamelan dan boboko. Beberapa produk Kriya Tradisisonal masih tetap diproduksi, terutama untuk kebutuhan pasar pariwisata.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Tinjauan tentang Kriya

Istilah Kriya berasal dari budaya jawa masa lalu, memilki pengertian

sebagai aktifitas produksi benda yang dibutuhkan oleh lingkungan istana, mulai

dari benda fungsional, hias sampai untuk kegiatan spiritual. Istilah Kria

menunjukkan suatu daerah dimana produksi untuk kepentingan kehidupan istana

itu dilaksanakan . itulah sebabnya pada masa lalu ada daerah yang disebut

“Kriyan” sebagai penghasil benda-benda kriya. (Yan Yan Sunarya, 1999:2)

Menurut Tjetjep Rohendi (1999:1) kriya secara umum diartikan sebagai

suatu karya yang dikerjakan dengan menggunakan alat-alat sederhana,

mengandalkan kecekatan tangan, dengan dasar industri rumah tangga dan secara

fungsional memilki kegunaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan

kepentingan ekonomi (umumnya keluarga). Karya kriya sangat kental

merefleksikan lingkungan budaya dan geografis tempat karya itu diciptakan.

Dalam artian proses dan teknik pembuatan, bentuk karya, dan penggunaannya

tercermin nilai-nilai estetika. Etika, dan logika, yang menjadi sistem acuan para

pembuatnya serta sumber daya lingkungan alam-fisik dan sosial budaya sekitar

yang ada dan dapat dimanfaatkan dalam penciptaannya.

Kriya di Indonesia berdasarkan sifatnya dibagi ke dalam dua kelompok

besar yaitu Kriya Tradisional dan Kriya Modern. Kriya Tradisisonal adalah

segala bentuk produk hasil kebudayaan materi tradisional masyarakat, tanpa

mengalami perubahan-perubahan yang berarti pada masa kini. Sebagai contoh

Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan

upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata tradisisonal, perangkat gamelan

dan boboko. Beberapa produk Kriya Tradisisonal masih tetap diproduksi,

terutama untuk kebutuhan pasar pariwisata.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Filosofi Seni Kriya Tradisional mengatakan Kriya adalah dan karakteristik

didalamnya mengandung nilai yang mantap dan mendalam menyangkut nilai

estetik, simbolik, filosofi dan fungsionalnya, dimana dalam perwujudannya

didukung oleh tingkat keterampilan tinggi sehingga kehadiran kriya termasuk

dalam kelompok seni adiluhung. (SP Gustami, 1987:2).

Kriya Modern adalah produk-produk kriya baru yang memilki kebaruan-

kebaruan dalam konsep-konsep pengembangan desain, teknik produksi dan

perupaan. Bagaimanapun, Kriya modern dapat tetap berbasis tradisional, dalam

arti produk tersebit merupakan hasil pengembangan dari teknik-teknik lama dan

bentuk-bentuk tradisional atau bermuatan nilai-nilai filosofis masa lalu. (Adi

Nugraha,1999:3).

Kriya Tradisional maupun Kriya Modern, keduanya dapat menjadi komoditi

barang souvenir dan produk keperluan ekspor. Pada skala ini, kedua bentuk kriya

tersebut telah dikondisikan menjadi kriya pesanan yang diproduksi secara masal

dengan perbaikan-perbaikan desain disana-sini, disesuaiakan dengan selera dan

persyaratan negara penerima barang kriya tersebut. Melihat dari sisi Kuantitas

pemberdayaan masyarakat dan menghasilkan pendapatan devisa yang baik bagi

negara. Sebaliknya dari segi kualitas, karena sebagian besar pesanan tidak pernah

melibatkan desainer lokal-dalam arti ‘given design from abroad’, kondisi seperti

ini jelas tidak menguntungkan bagi perkembangan kriya tanah air (Adi

Nugraha,1999:3).

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Pelaku Kriya

Di dalam menjalankan usaha Kriya para perusahaan Kriya di Indonesia

perlu sekali pembentukan para pelaku utama kriya. Dalam skala mikro

Pelaku Kriya dapat dibagi ke dalam tiga kelompok penting yaitu

Pengusaha/Pemilik modal usaha Kriya, Seniman dan Desainer perupa

Kriya, Pengrajin.

a. Pengusaha/Pemilik modal usaha Kriya

Secara Umum , Seorang Pengusaha produk Kriya tidak harus

paham akan proses kerja desain secara detail. Dan tidak perlu

memiliki keterampilan membuat produk. Para Pengusaha/Pemilik

Modal perlu mempunyai wawasan penguasaan pasar yang baik.

Pengusaha/Pemilik Modal merupakan penentu arahan jenis produk

yang akan diproduksi berdasarkan permintaan pasar. Pengusaha pasar

memiliki pelanggan yang tetap untuk pasar domestik maupun Ekspor,

dan tidak jarang mempunyai toko atau showroom untuk memasarkan

barang-barang kriyanya sendiri. (Adi Nugraha,1999:4).

Predikat Pengusaha produk Kriya kadang dicapai dari jenjang

profesi perajin atau desainer yang menggeluti kriya tertentu secara

intensif. Dalam kasus ini, jenis produk yang dihasilkan biasanya

memilki unsur kemandirian desain yang lebih kuat. (Adi

Nugraha,1999:4)

Jadi Seorang Pemilik Modal perlu sekali mempunyai jaringan

terhadap omset Pasar penjualan supaya proses produksinya berjalan

dengan lancar.

b. Seniman dan Desainer perupa Kriya.

Para perupa kriya bidang seni rupa dan desain yang menggeluti

dunia kriya di Indonesia masih sangat Sedikit. Kendala yang umum

terjadi adalah terkadang terdapat situasi dimana para seniman dan

desainer tidak sama sekali memilki keterampilan membuat produk.

(Adi Nugraha,1999:7).

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Desainer hanya dapat mendesain, Tetapi desainer mempunyai

wewenang mengenai urusan merealisasikan ide ke dalam produk

yang sesungguhnya. Produk Kriya dikerjakan oleh orang lain/perajin.

(Adi Nugraha,1999:7).

c. Pengrajin

Pengrajin bisa disebut si pembuat barang, dalam hirarki pelaku

kriya biasanya menduduki posisi yang paling rendah, baik dari segi

penghasilan (ekonomi) maupun dalam posisi jabatan posisi jabatan di

dalam kegiatan pembuatan produk. Modal pengrajin adalah

keterampilan membuat barang dengan bahan tertentu. Pengrajin

mengembangkan inisiatif ekpansi pasar tertentu dan sekaligus

memasarkan produknya sendiri. (Adi Nugraha,1999:8).

Pengrajin mempunyai kendala utama yang dihadapi untuk menjadi

mandiri yaitu masalah permodalan. Selain itu, kurang nya kemampuan

untuk berkompetisi, tidak berkembangnya keterampilan yang dimiliki,

motivasi yang rendah, miskin ide akibatnya kurangnya informasi

permintaan pasar dan lemahnya dukungan dari pihak lain, telah

menempatkan perajin pada posisi yang sulit.(Adi Nugraha,1999:8).

3. Logam Sebagai Material Produk Kriya

Logam merupakan bahan yang lebih sederhana dengan bahan lainnya

yaitu Polimer dan keramik. Logam terdiri dari satu jenis atom yang terdiri dari

kuningan,tembaga

Pada umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di

bidang industri, pertanian, dan kedokteran.[1] Contohnya, merkuri yang

digunakan dalam proses klor alkali.[1] Proses klor alkali merupakan proses

elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat

kimia.[1] Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis

adalah natrium, kalsium, magnesium, aluminium, tembaga, seng, perak, hidrogen,

klor, fluor, natrium hidroksida, kalium bikromat, dan kalium permanganat.[1]

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor-alkali.

(Ensiklopedia Indonesia, 1988:347).

Menurut Ensiklopedia (1988:347) Nasional Indonesia Logam dalam bahasa

Yunani: Metallon. adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation)

dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan

kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang

dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.

Secara umum logam dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu logam

fero (besi) dan logam nonfero (bukan besi). Logam nonfero adalah semua jenis

logam yang tidak mengandung unsur besi. Logam nonfero mempunyai sifat tahan

terhadap korosi (karat) Logam nonfero mempunyai dua jenis yaitu murni dan

campurans, Logam nonfero murni diantaranya : tembaga, alumunium, emas, dan

perak. Sedangkan logam nonfero campuran, diantaranya; kuningan dan

perunggu.(Slamet Supriyadi,2010:6).

Menurut Soejono dan Syabanto (1996:9) logam dibagi menjadi dua bagian,

yaitu:

- Logam Fero, seperti besi cor, baja cor, baja mangan (Mn), bata karbon,

baja silisium, baja nikel dan lain-lainnya.

- Logam Nonfero, seperti alumunium, kuningan, tembaga, emas, perak,

perunggu, dan lain-lainnya. (Edi Surono:2007,11)

Ditinjau dari jenisnya, menurut (Supriyadi:2010) Logam nonfero dapat

dibedakan menjadi tiga macam. Yaitu logam ringan, logam berat dan logam

mulia.

a. Logam Ringan.

Logam Ringan yaitu logam dengan berat jenis dibawah tiga, misalnya :

alumunium, magnesium, dan berylium. Logam ringan yang sering

digunakan untuk bahan kerajinan adalah alumunium. Alumuniumm dalam

ilmu kimia diberi lambang “Al” . Alumunium berwarna putih mengkilat

dengan berat jenis 2,6-2,7. Titik cairnya pada suhu 630 ° C- 681 °C. Logam

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

ini mudah dikerjakan dengan alat-alat pertukangan logam karena bersifat

lunak. Lebih lunak dari seng, tetapi lebih keras dari timah. Alumunium

dapat ditempa atau digiling dengan mudah dala, keadaan dingin atau panas.

Logam ini dapat ditarik atau dituang dengan baik. Alumunium tahan

terhadap udara biasa karena selalu dilindungi oleh lapisan oksida

alumunium. (Al2O2) yang selalu muncul pada permukaan. Alumunium

tahan terhadap alkali dan asam, kecuali asam senyawa dan asam organik

encer. Alumunium tidak pernah didapatkan dalam keadaan murni, tetapi

logam asalnya yaitu bauksit dan kyolir. Bauksit adalah senyawa antara

alumunium dengan hydrogen, sedang kyolir adalah persenyawaan dan

alumunium, flunium dan natrium. Untuk mendapatkan alumunium murni,

bauksit atau kyolir dikerjakan di dalam dapur, dengan proses elektrolisa.

Penggunaan alumunium murni sangat luas antara lain untuk alat perkakas

rumah tangga, piala dan kerajinan logam lainnya

b. Logam Berat

Logam berat yaitu logam non fero yang mempunyai berat jenis di atas

3,5. Logam berat yang dimaksud adalah logam nonfero murni atau logam

yang belum mengalami percampuran misalnya tembaga, timah, timbel, dan

seng. Logam berat yang sering digunakan untuk kerajinan logam antara lain

tembaga. Tembaga dalam ilmu kimia diberi lambang “Cu” (curprum).

Tembaga adalah suatu jenis logam berat yang berwarna kemerah-merahan.

Berat Jenis tembaga antara 8,79 sampai dengan 8,93. Suhu cair ditempa

digiling, ditegang baik dalam keadaan dingin maupun panas. Tembaga

cukup tahan didalam udara kering, tetapi didalam udara basah permukaan

nya akan mendapatkan lapisan zat yang berwarna hijau, sebagai akibat

terjadinya oksidasi. Lapisan ini berguna sebagai pelindung terhadap

kerusakan yang lebih dalam.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Untuk mendapatkan tembaga murni, bijih tembaga dikerjakan dengan dua

macam cara :

1). Bijih tembaga dicairkan di dalam dapun sehingga kotoran-

kotoran dioksidasikan dan lepas sebagai perak.

2). Elektrolisa adalah suatu proses dimana sebatang tembaga kasar

digunakan sebagai anoda dari lempengan tipis tembaga murni

sebagai katoda. Selama elektrotisa, anoda berkurang senyawa

secara berangsur-angsur dan tembaga dengan kemurnian tinggi

termuat pada katoda. Tembaga katoda yang terbentuk adalah

99,97% murni. Tembaga memilki sifat-sifat sebagai berikut : (1)

memilki daya penghantar listrik dan panas yang tinggi, (2) tahan

karat, dan (3) sangat liat, sehingga mudah dirol, ditarik, dan

ditempa.

c. Logam Mulia

Logam mulia termasuk dalam golongan logam bukan besi dan logam

berat. Logam mulia mempunyai sifat istimewa yang tidak dipunyai oleh

logam-logam lain. Logam mulia tidak rusak oleh oksigen dan asam-asam

tertentu. Dalam keadaan cair logam ini juga tahan terhadap oksidasi.

Logam-logam mulia yang penting diantaranya adalah : emas, perak, dan

platina.

1) Emas

a) Pengertian dan sifat

Di dalam ilmu kima emas dilambangkan “Au” (aurum).

Emas adalah suatu logam nerwarna kuning mengkilat yang dapat

dipoles menjadi halus sekali. Logam ini dalam keadaan murni

sangat lunak, sehingga mudah dikerjakan dengan cara ditempa,

digiling, dicanai, dan dapat dibentuk menjadi benang yang

halus.Emas tidak akan beroksidasi didalam udara, walaupun

suhunya sangat tinggi atau dalam keadaan cair. Emas larut di

dalam air raksa dan air raja. Emas cukup tahan terhadap asam-asam

tertentu.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b) Pembuatan Emas murni

Emas dapat ditemukan dialam dalam keadaan murni,

berbentuk butiran-butiran atau gumpalan-gumpalan. Emas yang

berbentuk butiran atau gumpalan dapat ditemukan di gunung atau

bercampur dengan pasir di sungai. Emas biasanya dicampur dengan

logam lain, misalnya tembaga dan perak.

Untuk memisahkan emas dari dari batu atau pasir,

dilakukan pelarutan di dalam air raksa. Emas akan larut sedangkan

batu-batunya akan tertinggal. Selanjutnya larutan emas dalam air

raksa dipanaskan, sehingga air raksa keluar dalam bentuk gas,

sedangkan emas tertinggal. Uap air raksa yang terjadi tidak dibuang

begitu saja melainkan diembunkan, sehingga dapat digunakan lagi.

Apabila emas ditemukan berpadu dengan logam lain, maka

pengerjaannya dilakukan dengan cara proses kimia.

c) Penggunaan emas

Harga Emas termasuk cukup mahal, sehingga hanya digunakan

untuk pembuatan bagian-bagian tertentu saja dalam teknik logam,

misalnya keping-keping elektroskop. Selain itu emas murni hanya

digunakan untuk melapisi logam lain, yang disebut lapis emas.

Kebanyakan emas digunakan untuk benda-benda perhiasan setelah

dicampur dengan logam lain.

2) Perak

a) Pengertian dan sifat

Perak atau argentum dalam ilmu kimia diberi lambang

“Ag”.Dalam keadaan murni perak cukup lunak, berwarna putih dan

dapat dipoles menjadi halus. Perak mudah dikerjakan dengan

dituang, ditempa, digiling, diregang, dapat dibuat menjadi

lembaran-lembaran tipis serta bahan halus. Perak merupakan

penghantar listrik yang sangat baik melalui tembaga. Di dalam

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

udara perak sulit beroksidasi, demikian juga pada suhu tinggi,

perak tetap sulit beroksidasi. Perak cukup tahan terhadap asam-

asam tertentu dan juga tidak termakan oleh basa (alkali).

b) Pembuatan perak murni

Perak dapat ditemukan di alam dalam keadaan murni atau

dalam bentuk persenyawaan dengan belerang atau logam lain.

Pemisahan perak dan logam-logam lain dilakukan dengan cara

elektrolisa.

c) Penggunaan Perak

Perak banyak digunakan dalam teknik listrik dan untuk

melapisi logam lain. Selain itu, perak banyak digunakan untuk

perhiasan, perlengkapan rumah tangga,dan juga sebagai campuran

patri keras.

Sifat-sifat logam murni baik fero maupun nonfero sangat terbatas

sehingga penggunaannya pun terbatas pula, misalnya ada yang hanya

dapat ditempa dan ada pula yang hanya dapat dituang. Untuk

memperbaiki kekurangan tersebut itu diperlukan caampuran logam.

Campuran logam adalah suatu campuran antara dua macam logam

murni atau lebih. Campuran logam nonfero tidak mengandung besi.

Semua unsur dicampur harus benar-benar murni (99,9%). Pembentukan

campuran logam dilaksanakan dengan cara mencairkan logam murni

dicampur dengan logam yang mulia. Logam mulia dicairkan terlebih

dahulu dan campurannya harus benar-benar merata (homoge).

Tujuan Pencampuran Logam adalah :

a. Meningkatkan sifat cor untuk logam campuran tuang (misalnya :

Perunggu).

b. Memudahkan pembentukan (misalnya: Kuningan lunak).

c. Meningkatkan kekerasan dan resistensi (misalnnya : Kuningan

keras).

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

d. Menghasilkan warna yang diinginkan (misalnya : Kuningan kuning,

emas merah)

e. Menjadikkan logam-logam tertentu lebih murah (misalnya: emas 18

karat).

Jenis-jenis Campuran Logam Nonfero

a. Tembaga

Tembaga mempunyai ciri khas yaitu, warna merah hangat,

merupakan salah satu logam yang paling penting di dunia dan diolah

dalam keadaan murni, dalam bentuk campuran-campuran sebagai elemen

tambahan untuk mengubah sifat dari logam-logam yang lain. Sifat-sifat

penting ini adalah (1) penghantar panas dan listrik yang baik sekali, (2)

kekenyalan dan keuletannya, (3) kesiapaan nya untuk membentuk

campuran-campuran, dan (4) ketahanannya terhadap efek-efek korosi

dari udara melalui formasi dari suatu lapisan oksida (George Love,

1982:31).

Tembaga memiliki berat jenis 8,9 kg/dm3 dan melebur pada suhu

108°C berwarna merah, bidang merah, bidang pecahan berurat halus, dan

merupakan penghantar panas dan listrik yang baik. Tembaga murni lunak,

ulet, dan hanya memilki kekuatan yang rendah. Kekuatan ini dapat di

tingkatkan melalui pembentukan dingin, yaitu penggilingan,

perenggangan, dan pengempaan. Baik dalam keadaan panas atau dingin, ia

sangat luwes dan dapat direnggangkan, digiling, dan dimantil. Tembaga

dapat disolder lunak ataupun keras dengan baik (Edi Surono,2007:13)

Penggunaan tembaga digunakan untuk kawat, terutama untuk

kelistrikan, Sebab Tembaga dengan kemurnian tinggi merupakan

penghantar yang baik sekali. Pelat-pelat tembaga dibuat dari slab-slab

yang digiling panas untuk kaliber yang lebih tebal, tetapi untuk sheet

hampir selalu dibuat dengan rol dingin dan diselesaikan secara presisi

dengan kaliber rol yang dipoles. Pengerasan untuk pengerolan diatur

menurut keperluan industri dengan annealing sebagian atau sepenuhnya

kalau perlu.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dalam dunia perdagangan, tembaga biasanya ditemukan dalam

bentuk lempengan, lembaran plat, profil-profil, kawat. dan paku. Tembaga

dapat digunakan antara lain untuk keperluan teknik listrik, perkakas dapur,

baut pematri, perhiasan imitasi, kerajinan ukir.

b. Kuningan (Loyang)

Kuningan adalah campuran-campuran tembaga seng yang batasan-

batasannya tergantung pada sifat pemakaiannya. Kuningan bisa dibagi

menjadi dua kelompok besar berdaasrkan sifat-sifat pengerjaan panas

dan dingin, untuk yang mengandung lebih dari 63 persen tembaga

adalah baik untuk pemgerjaan dingin, sedangkan yang kurang dari 60

persen cocok untuk pengerjaan panas dengan dipress atau ditempel

(George Love, 1982:32).

Menurut Hadi Sunaryo (1982:40). Pengertian Kuningan adalah sebagai berikut:

Loyang/Kuningan adalah campuran dari logam tembaga dan zeng oleh karena warnanya kuning maka disebut kuningan. Loyang yang terdiri dari 67 bagian zeng, campuran demikian ini lebih besar dari pada tembaga sendiri. Loyang kebih sukar dikerjakan dari pada tembaga, setidak-tidaknya harus dipukul dan dicanai. Sebelum dapat menempanya dalam keadaan dingin. Lebih dahulu haruslah dilebutkan sedikit, yaitu dengan cara memanaskannya semakin lamanya. Hingga menjadi merah. Setelah dipukul dengan martil. Haruslah loyang itu menjadi amat kuat. Untuk melunakkan kuningan agar mudah diukir harus dibakar lagi dengan suhu ±275 derajat celcius ( Riyanto,2006:12).

Menurut Ensiklopedia Indonesia menerangkan bahwa sifat-sifat kuningan dan panduannya sebagai berikut :

Kuningan adalah nama beberapa aliance yang merupakan kadar tembaga (60-90%) sebagai komponen utamanya. Aliance ini lebih keras dari pada tembaga, kekerasannya tergantung dari pada kadar zengnya.Kuningandapat ditempa menjadi lembaran-lembaran tipis, dijadikan kawat dan dikerjakan/dituang tanpa mengalai kesukaran.

Beberapa Jenis Kuningan adalah :

1. Alumunium brass, Tahan terhadap korosi

2. Tead brass, lebih mudah dikerjakan.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3. Naval Brass, dengan penambahan timah, lebih tahan terhadap air laut

4. Nikel perak : dimana nikel ditambahkan pada kuningan hingga

memberi warna putih keperakan.

Kuningan atau loyang adalah campuran antara tembaga (Cu)

dengan Seng (Zn). Unsur Seng yang terkandung dalam campuran itu

paling sedikit 10% . Warna loyang kuning hampir menyerupai emas.

Karena itu loyang sering disebut kuningan.

Kuningan (Loyang) mempunyai beberapa sifat yaitu :

Warna Kuning

Makin bayak Campuran seng, warna makin keputih-putihan.

Makin sedikit campuran seng, warna semakin kemerah-merahan

Lebih keras dari tembaga , tetapi lebih luak dari perunggu.

Tahan terhadap regangan dan pukulan.

Dikerjakan dengan mudah dalam keadaan dingin.

Loyang dalam perdagangan dijual dalam bentuk lempengan,

kawat, dan bentuk profil-profil tertentu.

Menurut sifatnya Kuningan (loyang) dibedakan menjadi tiga golongan :

Loyang Tuang

Loyang Tuang adalah campuran tembaga 60%-82% dengan seng

18% -40%. Sifatnya mudah dituang. Loyang tuang digunakan antara

lain untuk membuat patung. Piala. Lonceng. Dan genta

Loyang Kepal

Loyang Kepal selain untuk benda-benda tempaan juga dapat

dikerjakan dengan digiling (canai), diukir, dan dilipat. Menurut

Campurannya loyang kepal dibedakan menjadi :

1). Loyang Otomat, terdiri dari campuran 58% Cu, 40% seng dan

2% timbel

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Loyang Lempengan, terdiri dari campuran tembaga (60%-

85%) dan seng (15%-405). Loyang kepal jenis ini digunakan

untuk membuat hiasan dinding piring, dan lampu.

3) Loyang Kawat, diperdagangkan dalam bentuk kawat, terdiri

dan campuran tembaga 60%63% dan seng 37%-40%

4) Loyang pipa, terdiri dari campuran tembaga (60%-70%), seng

(27%-37%) dan unsur lain seperti timah 1% dan alumunium

2%. Loyang Pipa diperdagangkan dalam bentuk pipa.

Loyang patri

Loyang patri dibuat untuk pekerjaan pematrian. Patri Kuningan

lebih keras dibandingkan dengan patri timah. Oleh sebab itu loyang

patri disebut juga patri keras.

Loyang patri dibedakan menjadi dua macam yaitu :

1) Loyang patri 60, komposisi campuran tembaga 60% dan seng

40%. Suhu cair tinggi, cairan agak kental dan hasil pematrin

kuat dan flat.

2) Loyang Patri 4, komponen campuran tembaga 54% dan seng

46%. Sifat mudah cair, encer dan hasil pematrian cukup keras

tetapi agak getas.

Jenis loyang pada 60 dan 54 diperdagangkan dalam bentuk kawat,

pita dan butiran. Dalam penggunaan. Loyang patri sering

dicampur dengan timbel atau perak agar lebih mudah cair dan

lebih mudah melekat.

c. Perunggu

Perunggu merupakan campuran-campuran tembaga-timah, Dengan

kandungan timah samai 10 persen elemen-elemen yang lain ditambahkan

untuk membuat perunggu. Misal perunggu fosfor ( 5 sampai 6 persen

timah ditambah fosfor) yang digunakan untuk membuat pegas. Perunggu

fosfor dengan kandungan timah yang tinggi (6 sampai 12 persen) banyak

digunakan untuk bantalan dan pengecoran sedangkan perunggu dengan

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

kandungan timah 20 persen digunakan untuk membuat genta (George

Love, 1982:32).

d. Perunggu alumunium

Campuran tembaga alumunium digunakan pada kapal laut dan pabrik

mesin umum bila tahan karat terhadap karat dengan kekuatan dan

kekerasan yang baik untuk digunakan pada temperatur tinggi.

e. Perunggu mangan

Kuningan khusus yang mempunyai kekuatan tarik ysng tinggi dan

tahan karat adalah mengandung mangan, besi dan alumunium.

f. Campuran-campuran tembaga nikel

Campuran-campuran tembaga nikel digunakan untuk pipa-pipa

kondenser dimana harus tahan terhadap korosi air laut. Logam monel

dengan 29 persen tembaga,68 persen nikel dan sedikit besi dan dan

mangan, adalah campuran yang baik, sangat tahan terhadap korosi. Dan

digunakan pada industri kimia dan unntuk komponen-komponen motor

makar, sebab tahan temperatur tinggi.

4. a. Pengertian Kaligrafi

Secara bahasa istilah kata kaligrafi merupakan penyederhanaan dari dari

kata kallos berarti beauty (indah) dan graphein : to write (menulis) berarti tulisan

atau aksara. Dengan demikian, secara bahasa kaligrafi dapat diartikan tulisan yang

indah atau seni tulisan indah. Didalam bahasa arab, kaligrafi disebut dengan

istilah khat yang berarti garis (Nur lailah & Koko, 2011:2).

Hakim al-Rum mengatakan “ Kaligrafi adalah geometri spiritual dan

diekpresikan dengan perangkat fisik. Hakim al-arab menuturkan “ Kaligrafi

adalah pokok dalam jiwa dan diekpresikan dengan indra. Sedangkan Yaqut al-

Musta’shimi mengatakan Kaligrafi adalah geometri rohaniyah yang dilahirkan

dengan alat-alat jasmaniah. Syaikh Syamsudin al-Akfani mengungkapkan secara

lebih lengkap : “ kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk

huruf tunggal, letak-letaknya, dan tata cara merangkainya menjadi sebuah tulisan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

yang tersusun atau apa yang ditulis di atas garis-garis, bagaimana cara menulisnya

dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis, menggubah ejaan yang perlu

digubah dan menentukan cara bagaimana untuk menggubahnya “.

Dalam kaidah bahasa arab, huruf didefinisikan sebagai unsur yang

merangkai kata yang tidak dipahami maknanya sebelum terangkai dengan unsur

lain.

Contoh

- Huruf Mabani, yaitu huruf-huruf yang merangkai sebuah kata, huruf-

huruf seperti ini juga biasa disebut dengan huruf hijaiyah.

- Huruf Ma’ani , yaitu huruf yang pada prinsipnya membawa makna yang

melekat pada dirinya

b. Jenis- Jenis tulisan Kaligrafi.

1. Kufi

Gaya Penulisan kaligrafi mrupakan model penulisan paling tua diantara

semua gaya kaligrafi karena banyak digunakan untuk penyalinan AlQuran

pada periode awal. Gaya kaligrafi ini pertama kali berimbang di kota Kufah.

Irak, yang merupakam salah satu kota terpenting dalam sejarah peradaban

islam sejak abad ke 7 M. Kaligrafi diperkenalkan oleh bapak Kaligrafi Arab

yaitu Ibnu Muqlah.

Gambar 1. Kaligrafi gaya Kufi (Nurlailah & Koko K. Arifin,2011:14)

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2. Sulus

Sulus merupakan Karya kaligrafi yang juga diperkenalkan oleh

Ibnu Muglah yang ditulis dalam bentuk kurva dengan kepala meruncing

dan terkadang ditulis dengan gaya sambung.

Gambar 2. Kaligrafi gaya Sulus (Nurlailah & Koko K. Arifin,2011:15)

3. Naskhi atau Naskah

Model Kaligrafi ini paling sering digunakan umat islam, baik untuk

menulis naskah keagamaan maupun tulisan sehari-hari. Gaya Naskhi

termasuk gaya penulisan kaligrafi tertua. Gaya kaligrafi ini sangat populer

digunakan untuk menulis mushaf Al-Quran sampai sekarang. Karakter

hurufnya sederhana, nyaris tanpa hiasan tambahan, sehingga mudah ditulis

dan dibaca.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Gambar 3. Kaligrafi gaya Naskhi (Nurlailah & Koko K. Arifin,2011:16)

4. Riq’ah

Kaligrafi ini merupakan hasil pengembangan kaligrafi naskhi dan

sulus. Riq’ah dikembangkan oleh kaligrafer Daulah Usmaniyah yang

lazim digunakan untuk tulisan tangan biasa atau untuk kepentingan

praktis lainnya. Karakter hurufnya sangat sederhana, tanpa harakah,

sehingga memungkinkan untuk ditulis cepat.

Gambar 4. Kaligrafi gaya Riq’ah (Nurlailah & Koko K. Arifin,2011:16)

5. Diwani

Gaya Kaligrafi Diwani dikembangkan oleh Kaligrafer Ibrahim

Munif yang kemudian disempurnakan oleh Syaikh hamdullah dan

Kaligrafer Daulah Usmani di Turki abad ke-16. Gaya Diwani digunakan

untuk menulis kepala surat resmi kerajaan. Karakter gaya ini bulat dan

tidak berharakah. Keindahan tulisannya bergantung pada permainan

garisnya yang kadang-kadang pada huruf tertentu meninggi dan menurun.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Model Kaligrafi diwani banyak digunakan untuk Ornamen arsitektur dan

Sampul Buku.

Gambar 5. Kaligrafi gaya Diwani (Nurlailah & Koko K. Arifin,2011:17)

6. Diwani Jali.

Kaligrafi Diwani Jali merupakan pengembangangaya diwani. Gaya

Penulisan kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hafidz Usman, seorang

kaligrafer terkemuka daulah Usmani di Turki. Anatomi huruf diwani Jali

pada dasarnya mirip diwani, namun jauh lebih ornamental, padat, dan

terkadang bertumpuk-tumpuk, diwani Jali berbeda dengan Diwani yang

tidak berharakah. Namun Harakah yang banyak tersebut dan tidak

seharusnya berfungsi sebagai tanda baca, tapi ditujukan untuk keperluan

dekoratif. Model Kaligrafi Diwani Jali digunakan untuk Aplikasi yang

tidak fungsional, seperti dekorasi Interior masjid atau benda hias.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Fari

hur

Ka

kep

teb

seb

isi

Kaligr

ruf resmi

aligrafi faris

piawaian p

bal-tipis hur

bagai dekor

Gambar 6(Nurlailah

rafi gaya Fa

bangsa ini

si sangat m

enulisnya d

ruf dalam ‘

rasi eksterio

Gam(Nurla

. Kaligrafi gh & Koko K

arisi dikemb

i sejak ma

mengutamak

ditentukan

‘takaran’ ya

or masjid di

mbar 7. Kalailah & Kok

gaya DiwanK. Arifin,201

bangkan ole

asa Dinasti

kan unsur g

oleh kelinc

ang tepat. G

Iran.

ligrafi gayako K. Arifin

ni Jali 11:18)

eh orang pe

Safawi sa

garis, ditulis

cahan nya m

Gaya ini ba

a farisi n,2011:19)

rsia dan me

ampai seka

s tanpa har

memperma

anyak digun

26

enjadi

arang.

rakah,

inkan

nakan

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

5. Alat & Bahan.

Alat dan bahan yang digunakan untuk proses mengukir logam tembaga. Antara

lain sebagai berikut :

Alat yang digunakan

1. Pahat Ukir

Pahat adalah alat mengukir yang berbahan dasar dari bilah besi dan

berfungsi untuk membentuk motif ukir pahat dalam proses mengukir

merupakan alat yang paling penting untuk membentuk ukiran sesuai dengan

motif ukiran yang diinginkan (Triatmojo, 2010:57).

- Jenis-jenis Pahat

a. Pahat Pengusap

Pahat pengusap mata pahatnya tumpul dan rata. Bentuknya

menyerupai bujur sangkar atau persegi panjang, berfungsi untuk membuat

bagian yang berbentuk segi empat atau menegaskan bentuk ukiran setelah

didudul (Triatmojo, 2010:62).

b. Pahat Tudulan/Penudul

Pahat tudulan/penudul mempunyai mata pahat yang tumpul dan

cenderung bulat, berfungsi membuat bagian ukiran yang cembung maupun

cekung. Pahat ini mempunyai diameter yang paling kecil 0,5 cm dan paling

besar 2 cm (Triatmojo, 2010:61).

c. Pahat Pemilah

Pahat pemilah mata pahatnya berbentuk pipih dan lurus. Berfungsi untuk

membuat bagian ukiran yang membentuk garis lurus. Pahat ini berjumlah 5

buah dengan ukuran yang berurutan dari yang kecil 0,5 cm samppai yang

besar ukuran 2 cm ( Triatmojo, 2010:58).

d. Pahat penggrembug

Pahat penggrembug mata pahatnya tumpul namun bertekstur. Berfungsi

untuk membuat dasaran yang bertekstur. Pahat ini berukuran 0,5 cm-1 cm

(Triatmojo, 2010:59).

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

e. Pahat Pemucuh

Pahat pemucuh bentuk mata pahatnya runcing. merupakan Pahat yang

digunakan untuk mengukir logam untuk membentuk titik yang cekung

(Triatmojo, 2010:63).

f. Pahat penguku

Pahat penguku bentuk mata pahatnya berbentuk menyerupai kuku

manusia. Pahat penguku digunakan untuk membuat garis yang melengkung .

Pahat ini berukuran terkecil 0,5 cm dan yang paling besar 1 cm

(Triatmojo,2010:63).

g. Pahat penggirik

Pahat penggirik bentuk mata pahatnya berbentuk lingkaran, namun tidak

rata tetapi cekung sehingga ketika digunakan untuk mengukir akan

menghasilkan pahatan berupa titik/lingkaran yang cembung. Pahat penggirik

mempunyai ukuran diameter 0,2 cm dan yang paling besar 0,5 cm

(Triatmojo,2010:64).

2. Gunting plat Logam

Gunting Plat Logam digunakan sebagai alat yang berfungsi untuk

memotong plat lembaranlogam sesuai ukuran yang diinginkan. Gunting plat

logam biasanya mampu memotong dengan ketebalan plat logam dengan

ketebalan 0,1mm sampai 1mm (Triatmojo, 2010:66).

3. Jangka Besi

Jangka Besi dalam ukir logam ini biasanya digunakan untuk membuat pola-

pola yang melengkung atau lingkaran. Tidak hanya bentuk-bentuk yang

melengkung. Dengan bantuan jangka ini tukang ukir bisa membuat pola-pola

berbentuk segi enam, segi lima atau bentuk-bentuk yang lain (Triatmojo,

2010:63).

4. Palu Ukir

Palu adalah alat yang berfungsi untuk memukul pahat. digunakan dalam

ukir logam adalah palu besi yang mempunyai dua sisi yang berbeda/ sisi

pertama yang mempunyai permukaan rata yang berfungsi untuk memukul

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

pahat. Sedangkan sisi yang kedua berbentuk agak bulat yang berfungsi untuk

membantu membuat cembung atau cekung motif ukir pada plat logam

tembaga, kuningan maupun alumunium (Triatmojo,2010:56).

5. Seperangkat Alat Pemanas (Tabung LPG)

Digunakan pada tahap awal setelah pemotongan bahan plat logam.

Pengerjakan alat ini biasanya untuk produk 3 dimensi. Berfungi Untuk

penyambungan plat logam yang akan dibuat dan pembersihan sisa-sisa kotoran

pada plat logam.

6. Tungku Pembakar

Digunakan untuk membakar plat logam sebelum dipahat juga menggunakan

tungku yang biasanya diletakkan di dalam tanah sehingga hanya bara api nya

yang tampak dipermukaan, Pada bagian bawah dipasang selang yang tahan

panas dan dihubungkan dengan blower. Fungsi Blower adalah untuk

menghasilkan udara yang akan dialirkan melalui selang menuju tungku dengan

tujuan untuk menjaga supaya bara api tetap menyala secara maksimal

(Triatmojo, 2010:69).

Bahan yang digunakan

1. Plat Lembaran Logam. Merupakan bahan material pokok dalam pembuatan

kerajinan logam. Logam yang dugunakan meliputi : Kuningan, Tembaga,

Alumunium. Ketiga plat logam tersebut biasanya mempunyai ketebalan 0,4-

2mm.

2. Pewarna & Pencucian

Pewarna dalam proses produksi kerajinan logam dilakukan pada proses

finishing. pada tahap terakhir. Pewarnaan dilakukan untuk menghasilkan

produk supaya mengkilap, selain itu juga berguna untuk melunturkan warna

dasar bahan dari kuningan dan tembaga. setelah tahap pewarnaan selesai

langkah terakhir adalah penyucian. Proses pewarnaan dan pencucian

menggunakan larutan kimia seperti Hcl,Sn, Soda Api

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

a. Hcl/Asam Klorida

Dalam pewarnaan logam tembaga larutan kimia ini digunakan

untuk pelunturan warna dasar logam tembaga agar menjadi hitam. Atau

penghilang warna tembaga dengan konsentrasi yang sangat encer. Proses

penggunaan larutan ini dengan cara digosokkan pada plat tembaga

menggunakan kain.

b. Sn

Larutan Sn merupakan proses kedua setelah penggosokaan

menggunakan larutan Hcl, pengerjakan dengan larutan Sn menggunakan

sikat secara terus menurus dengan dibilas menggunakan air.

c. Soda Api

Digunakan untuk pembersihan kotoran yang terdapat pada plat

logam Alumunium supaya terlihat mengkilap.

3. Cetakan (Jabung)

Cetakan dalam kamus besar Indonesia adalah “ Sesuatu yang telah di

sebagai cetak: tempat untuk membuat benda”. Sedangkan dalam Ensiklopedia

Indonesia adalah “ Memperbanyak model asli dengan menggunakan alat cetak

dalam jumlah sesuai dengan yang diinginkan oleh pesanan” Menurut Pendapat

Amanto dab Daryanto (1999:95) menyatakan bahwa : “Mencetak adalah suatu

cara memberi bentuk benda kerja”.

Cetakan dalam pembuatan produk kerajinan logam sering disebut dengan

Jabung yang digunakan sebagai landasan plat logam saat mengukir logam.

yang terbuat dari campuran getah damar, serbuk bata merah, oli bekas atau

minyak goreng. Jabung yang sudah dipakai sebagai landasan untuk mengukir

logam bisa digunakan lagi dengan proses pemanasan bara api selama 3 jam.

Jabung ini mempunyai sifat jika dipanaskan akan meleleh atau mencair,

namun jika didinginkan maka bentuknya akan menjadi padat atau mengeras.

(Triatmojo, 2010:67).

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4. Batu Hijau

Batu hijau dalam pembuatan produk kerajinan logam digunakan pada

proses penyelepan yang digosokkan pada mesin gerindra yang masih menyala.

Penggunaan bahan ini untuk menghilangkan warna hitam dari bahan kimia Sn

supaya timbul kembali warna dasar dari tembaga.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

6. Diagram Proses Produksi

Diagram Proses Produksi Hiasan Ukir

Bagan 1. Urutan proses produksi Hiasan Ukir Logam (Sumber : Wuri Hariana,2013:25)

Persiapan design

Persiapan bahan baku

Pemotongan bahan

Pengelasan

Pemanasan

Pembentukan

Pengukiran

Penggosokan

Pengecetan

Pencucian

Pelapisan Clear

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

B. Penelitian yang Relevan

Pada dasarnya penelitian yang relevan mempunyai tujuan sebagai

pedoman atau acuan dari alur sebuah Penelitian berdasarkan tema serta masalah

penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya. Penelitian yang relevan

yanng pernah dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah :

1. Darmojo, Kuntadi Wasi. Dalam penelitian mengenai Keberadaan Kriya

Logam Tumang, Cepogo Boyolali tahun 2002. Hasil Penelitian adalah:

Tradisi Kriya Logam tumang dengan membandingkan proses

pembuatan benda kriya yang dilakukan secara turun temurun.

Kemudian berusaha menemukan latar Belakang berdirinya kriya Logam

Tumang yang menjelaskan asal mula kriya logam di Tumang sejak

Zaman Mataram Islam.

2. Trihono, Agus Slamet. Dalam penelitiannya mengenai Studi Tentang

Kriya Logam”Muda Tama” Tumang,Cepogo,Boyolali tahun 1998

Yang lebih menekankan mengenai persoalan pengelolaan, pengadaan

bahan, peralatan, penerapan desain dan motif hias, proses produksi,

jenis produk dan harga produknya, serta membicarakan tentang latar

belakang keberadaan kriya logam “Muda tama” Tumang.

Dari pengamatan penulis terhadap penelitian di atas, penelitian Kriya

logam Tumang di Boyolali masih sebatas pada proses produksi Kria Logam

secara global dan belum ada penelitian tentang produ Seni Kaligrafinya. Untuk

itulah penulis ingin mengungkap latar belakang munculnya penciptaan Produk

Seni kaligrafinya, serta mengetahui proses produksi dan pengembangan bentuk &

wujud visual produknya.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan .../Kajian...Sebagai contoh Kriya kelompok ini adalah aneka perhiasan, benda-benda perlengkapan upacaraa/religi, wayang kulit, senjata-senjata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir pada dasarnya merupakan arahan penalaran untuk dapat

mempermudah penelitian dalam alur penalaran yang didasarkan pada tema dan

masalah yang dirumuskan. pada penelitian ini berpusat pada kajian Seni Kriya

logam Kaligrafi pada perusahaan “Muda Tama” Desa Tumang dan digambarkan

sebagai berikut :

Bagan 2. Kerangka Berpikir

Perusahaan Tembaga “Muda Tama” Tumang, Cepogo,Boyolali

Latar Belakang Pembuatan Seni Kaligrafi

Jenis Produk Kriya Logam Kaligrafi

Proses Produksi Kriya Logam

Bahan yang digunakan

Alat yang digunakan

Wujud Visual Produk Kriya Logam Kaligrafi