BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana...

35
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajar Manusia selalu belajar, menyesuaikan diri dengan dunia luar. Berbagai macam cara manusia gunakan dalam kegiatan belajar. Menurut Morgan (1978) dalam Sagala (2010: 13) belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah (2002: 13) menyatakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Proses belajar ditandai dengan adanya perubahan-perbuhan yang terjadi. Slameto (2010: 2) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Menurut Susanto (2013: 4) belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga 9

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Belajar

Manusia selalu belajar, menyesuaikan diri dengan dunia luar.

Berbagai macam cara manusia gunakan dalam kegiatan belajar.

Menurut Morgan (1978) dalam Sagala (2010: 13) belajar adalah setiap

perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai

suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah (2002: 13)

menyatakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Proses belajar ditandai dengan adanya perubahan-perbuhan yang

terjadi. Slameto (2010: 2) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Menurut

Susanto (2013: 4) belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan

seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh

suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga

9

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

10

memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif

tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun bertindak.

Menurut Suyono (2014: 9) belajar adalah suatu aktivitas atau suatu

proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,

memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.

Komalasari (2011: 2) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan

yang diperoleh dalam jangka waktu lama dan dengan syarat bahwa

perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh adanya kematangan

ataupun perubahan sementara karena suatu hal. Menurut Rahyubi

(2012: 2) belajar dalam arti luas adalah proses persentuhan seseorang

dengan kehidupan itu sendiri. Dari proses ini, seseorang akan

memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan.

Menurut Slameto, (2010:54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan dalam dua golongan,

yaitu faktor intern dan faktor ekstern, yakni sebagai berikut:

a. Faktor Intern

Faktor intern ini terbagi menjadi tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah,

faktor psikologis dan faktor kelelahan.

1) Faktor jasmaniah :

a) Faktor kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan

beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

11

adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang

berpengaruh terhadap belajarnya.

Proses belajar seseorang akan terganggu jika

kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga siswa akan

cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika

badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-

gangguan kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta

tubuhnya.

b) Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan

kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.

Cacat itu dapat berupa buta, tuli, patah kaki, dan patah

tangan, lumpuh dan lain-lain.

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.

Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini

terjadi, hendaknya siswa belajar pada lembaga pendidikan

khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari

atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.

2) Faktor psikologis

a) Inteligensi

Yaitu kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu

kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam

situasi yang baru dengan cepat dan efektif,

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

12

mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak

secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan

cepat.

b) Perhatian

Menurut Gazali dalam Slameto (2010:56) perhatian

adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-

mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan

objek.

c) Minat

Hilgard memberi rumusan tentang minat adalah

sebagai berikut: ”Interest is persisting tendency to pay

attention to and enjoy some activity or content”. Minat

adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati

seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan

rasa senang.

d) Bakat

Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah ”the

capacity to learn”. Dengan perkataan lain bakat adalah

kemampuan yang dimiliki seseorang untuk belajar.

Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan

yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

13

e) Motif

James Drever memberikan pengertian tentang motif

sebagai berikut: ”Motive is an effectiveconative factor which

operates in determining the direction of an individual’s

behavior towards an end or goal, consioustly apprehended or

unconsioustly.” Jadi motif erat sekali hubungannya dengan

tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu

dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan

itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat

adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak atau

pendorongnya.

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam

pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap

untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum

berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-

menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran.

Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum dapat

melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya

akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi

kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari

kematangan belajar.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

14

g) Kesiapan

Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever

adalah: Preparedness to respond or react. Kesiapan adalah

kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan

itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan

dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan

untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu

diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar

dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan

lebih baik.

3) Faktor kelelahan

Untuk menghilangkan kelelahan baik secara jasmani

maupun rohani dapat dilakukan dengan cara-cara seperti : tidur,

istirahat, mengusahakan variasi dalam belajar, menggunakan

obat-obatan yang melancarkan peredaran darah, rekreasi dan

ibadah yang teratur, olahraga.

b. Faktor Ekstern

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah

dikelompokan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor

sekolah, dan faktor masyarakat.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

15

1) Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,

suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.

2) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencangkup

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan

tugas rumah.

3) Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena

keberadaannya siswa dalam masyarakat. Seperti: kegiatan siswa

dalam masyarakat, media masa, teman bergaul dan bentuk

kehidupan masyarakat, yang semuanya mempengaruhi belajar.

Dari beberapa pengertian belajar menurut para ahli di atas

dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses

perubahan tingkah laku seseorang yang dilakukan dengan sengaja

dalam keadaan sadar sebagai hasil dari pengalaman individu yang

menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Belajar juga

dapat meningkatkan keterampilan yang dimiliki seseorang. Proses

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

16

belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang juga

terganggu, jadi faktor kesehatan sangat mempengaruhi seseorang

dalam belajar.

2. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses belajar yang diberikan oleh

guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa,

mengembangkan kreatifitas siswa, dan memberikan pengetahuan

yang baru bagi siswa. Menurut Komalasari (2011: 3) pembelajaran

dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau

didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek

didik/ pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran

secara efektif dan efisien.

Pembelajaran mempunyai suatu istilah dalam

pelaksanaannya yaitu aktivitas pembelajaran. Aktifitas

pembelajaran menurut Rahyubi (2012: 8) mempunyai tiga variabel

yang perlu diperhatikan yaitu:

a) Variabel kondisi pembelajaran, yang meliputi karakteristik

siswa, karakteristik bidang studi, Kendala pembelajaran, dan

tujuan instruksional.

b) Variabel Metode pembelajaran, yang meliputi strategi

pengorganisasian, strategi pengelolaan, dan strategi

penyampaian pembelajaran.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

17

c) Variabel hasil pembelajaran, yang meliputi efektifitas, efisiensi,

dan daya tarik pembelajaran.

Menurut Mulyasa (2009: 255) pembelajaran pada

hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang

lebih baik. Sagala (2010: 61) menyatakan bahwa pembelajaran

ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun

teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

Menurut Rahayubi (2012: 6) pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Pembelajaran mempunyai pengertian

yang sangat mirip dengan pengajaran walapun mempunyai

pengertian yang berbeda. Rahyubi (2012: 7) menyatakan bahwa

pengajaran memberi kesan hanya sebagai perkerjaan satu pihak

yaitu pekerjaan guru saja, sedangkan pembelajaran menyiratkan

adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

Menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara

peserta didik dengan pendidik sehingga terjadi perubahan ke arah

yang lebih baik dan dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik atau guru

untuk membantu siswa dalam belajar. Pembelajaran tersebut

merupakan komunikasi yang terjadi secara dua arah, mengajar

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

18

dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan belajar dilakukan oleh

siswa. Guru sebagai pendidik dalam melakukan pembelajaran harus

menggunakan strategi penyampaian pembelajaran yang tepat.

3. Rasa Tanggung Jawab

Menurut Salahudin (2013: 56) tanggung jawab yaitu sikap

dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya,yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, karakter dimulai dalam sosial dan

budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Samani

(2012: 51) tanggung jawab merupakan melakukan tugas dengan

sepenuh hati, bekerja dengan etos kerja yang tinggi, berusaha keras

untuk mencapai prestasi terbaik (Giving the best), mampu

mengontrol diri dan mengatasi stres, berdisiplin diri,akuntabel

terhadap pilihan dan keputusan yang diambil.

Menurut Suyadi (2013: 9) Tanggung jawab yakni sikap

dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial,

masyarakat, bangsa, negara maupun agama. Menurut Mu’in (2011:

215) tanggung jawab merupakan sikap yang menunjukan apakah

orang itu mempunyai karakter yang baik atau tidak. Orang yang

lari dari tanggung jawab sering tidak disukai, artinya itu adalah

karakter yang buruk.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

19

Menurut Mustari (2014: 19) tanggung jawab adalah sikap

dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap

dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya),

Negara dan Tuhan. Menurut Sukanto dalam Mustari (2014: 20)

menyatakan bahwa tanggung jawab yang mesti ada pada manusia

adalah :

a. Tanggung jawab kepada Tuhan yang telah memberikan

kehidupan dengan cara takut kepadanya, bersyukur, dan

memohon petunjuk. Semua manusia bertanggung jawab

kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta. Tak ada seorang pun

manusia yang lepas bebas dari tanggung jawab, kecuali orang

itu gila atau anak-anak.

b. Tanggung jawab untuk membela diri dari ancaman, siksaan,

penindasan dan perlakuan kejam dari mana pun datangnya.

c. Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

dalam mencari nafkah, ataupun sebaliknya. Dari bersifat

kekurangan ekonomi.

d. Tanggung jawab terhadap anak, suami/istri, dan keluarga.

e. Tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar.

f. Tanggung jawab berpikir, tidak perlu mesti meniru orang lain

dan menyetujui pendapat umum atau patuh secara membuta

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

20

terhadap nilai-nilai tradisi, menyaring segala informasi untuk

dipilih, mana yang berguna dan mana yang merugikan kita.

g. Tanggung jawab dalam memelihara hidup dan kehidupan,

termasuk kelestarian lingkungan hidup dari berbagai bentuk

pencemaran.

Macam-macam Tanggung jawab menurut Mustari (2014:

20-24) yaitu :

a. Tanggung Jawab Personal

Bertanggung jawab berarti melaksanakan tugas secara sungguh-

sungguh, berani menanggung konsekuensi dari sikap, perkaatan

dan tingkah lakunya. Dari hal tersebut timbulah indikasi-

indikasi yang diharuskan dalam diri seseorang yang bertanggung

jawab. Ciri-ciri tersebut antaranya ialah:

1) Memilih jalan lurus.

2) Selalu memajukan diri sendiri.

3) Menjaga kehormatan diri.

4) Selalu waspada.

5) Memiliki komitmen pada tugas

6) Melakukan tugas dengan standar yang baik.

7) Mengakui semua perbuatannya.

8) Menepati janji.

9) Berani menanggung risiko atas tindakan dan ucapannya.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

21

Orang yang bertanggung jawab kepada dirinya adalah orang

yang bisa melakukan kontrol internal sekaligus eksternal.

Kontrol internal adalah suatu keyakinan bahwa ia boleh

mengontrol dirinya, dan yakin bahwa kesuksesan yang

dicapainya adalah hasil dari usahanya sendiri

b. Tanggung Jawab Moral

Tanggung jawab moral biasanya merujuk pada pemikiran bahwa

seseorang mempunyai kewajiban moral dalam situasi tertentu.

Tidak taat pada kewajiban-kewajiban moral, kemudian menjadi

alasan untuk diberikan hukuman. Masyarakat umumnya

beranggapan bahwa manusia bertanggung jawab atas

tindakannya, dan akan mengatakan bahwa manusia layak

mendapatkan pujian atau tuduhan atas apa yang manusia

kerjakan.

c. Tanggung Jawab Sosial

Sebegitu besarnya tanggung jawab membebani manusia,

sehingga manusia pun mesti bertanggung jawab kepada

masyarakat di sekelilingnya. Inilah yang disebut dengan

tanggung jawab sosial (sosial responsibility). Manusia secara

individual atau kumpulan manusia seperti pemerintah,

perusahaan, organisasi mempunyai tanggung jawab kepada

masyarakat secara umumnya. Nilai-nilai yang harus ada pada

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

22

manusia apabila berinteraksi dalam masyarakat atau dengan

orang lain di antaranya adalah :

1) Senantiasa berbicara benar, 2) Menghindarkan perasaan iri

dengki, 3) Tidak bakhil, 4) Bersikap pemaaf, 5) Adil, 6)

Amanah, 7) Tidak sombong.

Menurut Daryanto dan Darmiatun (2013:142-143)

tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia

lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,

sosial dan budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Indikator tanggung jawab ada dua yaitu :

1) Indikator Sekolah

a) Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam

bentuk lisan maupun tertulis.

b) Melakukan tugas tanpa disuruh.

c) Menunjukan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam

lingkup terdekat.

d) Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas.

2) Indikator Kelas

a) Pelaksanaan tugas piket secara teratur.

b) Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah.

c) Mengajukan usul pemecahan masalah.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

23

Menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa pengertian tanggung jawab adalah sikap dan perilaku

yang harus dimiliki setiap individu untuk melaksanakan tugas

dan kewajibanya dengan kerja keras, disiplin, dan taat yang

berkaiatan dengan diri sendiri, masyarakat, lingkungan, bangsa

dan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap individu harus membiasakan

diri menjadi orang yang bertanggung jawab. Seseorang jika

tidak melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik maka

seseorang tersebut mempunyai karakter yang buruk.

4. Prestasi Belajar

Pembelajaran yang dilakukan di sekolah akan

menghasilkan sebuah prestasi belajar bagi siswa yang telah

terlibat dalam kegiatan belajar. Menurut Arifin (2013:12) kata

prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie. Kemudian

dalam bahasa indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil

usaha. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 895)

prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan dan

dikerjakan.

Menurut Winkel (1996: 482) prestasi belajar adalah

kemampuan internal yang diperoleh siswa sesuai dengan tujuan

instruksional, menampakan hasil belajar. Menurut Arifin (2013:

12) Prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama antara

lain:

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

24

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin

tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai

“tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan

kebutuhan umum manusia”.

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi

pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat

dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam

meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan

berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam

meningkatkan mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari

suatu institusi pendidikan. Indikator inten dalam arti bahwa

prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat

produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah

kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan

masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti

bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan

indikator tingkat kesuksesan peserta didik dimasyarakat.

Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula

dengan kebutuhan masyarakat.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

25

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap

(kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran,

peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh

materi pelajaran.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan

prestasi belajar adalah suatu hasil usaha yang diperoleh

berdasarkan suatu hal yang dilakukan baik oleh individu atau

kelompok. Menurut fungsinya prestasi belajar juga dapat

disimpulkan sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi

siswa dan sebagai indikator kualitas institusi pendidikan.

Institusi pendidikan mempunyai faktor intern dan ektern. Faktor

intern yang berupa kurikulum sekolah dan faktor ekstern yang

berupa tingkat kesuksesan siswa.

5. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam, yang sering juga disebut

sebagai istilah pendidikan sains yang disingkat menjadi IPA.

Mata pelajaran ipa merupakan salah satu mata pelajaran yang

ada dalam kurikulum pendidikan di indonesia. Banyak peserta

didik yang mengalami kesulitan saat belajar IPA. Menurut

Susanto (2013:167) Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam

memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada

sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan

penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

26

Menurut Aly (2010: 18) IPA adalah suatu pengetahuan

teoritis yang diperoleh/ disusun dengan cara yang khas/khusus,

yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan,

penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian

seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu dengan cara yang

lain. Trianto (2010: 136) menyatakan bahwa IPA adalah suatu

kumpulan teori yang sistematis, penerapanya secara umum

terbatas pada gejala- gejala alam, lahir dan berkembang melalui

metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut

sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan

sebagainya.

Menurut Mulyasa (2009: 111) mata pelajaran IPA di

SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut :

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang Maha

Esa berdasarkan, keindahan dan keteraturanya alam

ciptaanya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-

konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa tanggung jawab, sikap positif dan

kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

27

mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk bereperan serta dalam

memelihara,menjaga dan melestarikan lingkungan.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturanya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan

IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang

memahami tentang alam semesta dan gejala-gejala alam lainya

lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi

dan eksperimen. Ilmu pengetahuan alam ini sangatlah

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ilmu pengetahuan alam juga sebagai wahana untuk siswa untuk

belajar memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

disekitar.

6. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian model pembelajaran kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu

model pembelajaran yang mendukung pembelajaran

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

28

kontekstual. Sistem pembelajaran dalam kooperatif merupakan

sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Isjoni

(2010: 15) cooperative learning berasal dari kata cooperative

yang artinya menegerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan

saling membantu satu sama lain sebagai satu kelompok atau satu

tim. Isjoni (2010: 16) menyatakan bahwa cooperative learning

adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak

digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang

berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk

mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam

mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan

orang lain , siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain.

Menurut Majid (2013: 174) pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Rusman (2013: 202) pembelajaran kooperatif

(cooperatif learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan

cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari

empat sampai dengan enam orang, dengan struktur kelompok

yang bersifat heterogen. Menurut Lie (2010:12) cooperative

learning adalah sistem pengajaran yang memberi kesempatan

kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

29

dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem

“pembelajaran gotong royong”.

Menurut Nurulhayati dalam Rusman (2013: 203)

pembelajaran kooperatif adalah strategi pembejalaran yang

melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk

saling berinteraksi. Rusman (2013: 205-206) menyatakan

bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan model

pembelajaran yang banyak digunakan dan menjadi perhatian

serta dianjurkan oleh para ahli pendidikan. Hal ini dikarenakan

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin (1995)

dinyatakan bahwa: (1) penggunaan pembelajaran kooperatif

dapat meningkatkan perestasi belajar siswa dan sekaligus dapat

meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi,

dan menghargai pendapat orang lain, (2) pembelajaran

kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berfikir

kritis, memecahkan masalah dan mengintergrasi pengetahuan

dengan pengalaman.

Menurut Majid (2013: 175) model pembelajaran

kooperatif mempunyai beberapa tujuan, diantaranya:

1. Meningkatkan kinerja peserta didik dalam tugas- tugas

akademik. Model kooperatif ini memiliki keunggulan dalam

membantu peserta didik untuk memahami konsep- konsep

yang sulit.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

30

2. Agar peserta didik dapat menerima teman-temanya yang

mempunyai berbagai perbedaan latar belakang.

3. Mengembangkan ketrampilan sosial siswa; berbagai tugas,

aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing

teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat,

dan bekerja dalam kelompok.

Menurut Slavin dalam Isjoni (2010: 21-22) ada tiga

konsep yang menjadi karakteristik cooperatif learning yaitu:

1. Pengahargaan kelompok

Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok

mencapai skor di atas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan

kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai

anggota kelompok dalam menciptakan hubungan antar

personal yang saling mendukung, saling membantu, dan saling

peduli.

2. Pertanggung jawaban individu

Pertanggung jawaban tersebut menitikberatkan pada

aktivitas anggota kelompok yang saling membantu dalam

belajar. Pertanggung jawaban individu juga menjadikan setiap

anggota siap untuk mengahadapi tes dan tugas-tugas lainnya

secara mandiri tanpa bantuan teman sekelompoknya.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

31

3. Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan

Cooperative learning menggunakan metode skoring.

Metode skoring ini setiap siswa baik yang berprestasi rendah,

sedang, atau tinggi sama-sama memperoleh kesempatan untuk

berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas peneliti dapat

beranggapan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan

pembelajaran yang melibatkan partisipasi peserta didik,

pembelajaran kooperatif ini menggunakan sistem berkelompok

dan dalam kelompok tersebut terdiri dari empat sampai enam

peserta didik yang heterogen. Pembelajaran kooperatif sangatlah

cocok digunakan sebagai model pembelajaran saat mengajar,

karena model pembelajaran kooperatif ini sangat membantu

peserta didik dalam memahami konsep-konsep materi

pembelajaran, selain itu model pembelajaran kooperatif dapat

meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Pembelajaran ini juga

menuntut adanya kerjasama dan tanggung jawab dalam sebuah

kelompok sehingga akan menumbuhkan kesadaran anak dalam

hubungan sosial mau mendengarkan pendapat orang lain dan mau

memberikan pendapat.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

32

b.Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games

Tournament (TGT)

TGT (Team Games Tournament) merupakan suatu

model pembelajaran yang melibatkan peran aktif seluruh peserta

didik dan melibatkan sebuah kerjasama tim untuk melakukan

game dan tournament kelompok yang dilakukan pada ahir

pembelajaran atau pada setiap ahir minggu. Menurut Komalasari

(2011: 67) model TGT adalah salah satu tipe atau model

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan

aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status,

melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung

unsur permainan serta reinforcement. Menurut Trianto (2011:

83) pada model ini siswa memainkan permainan dengan

anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin

untuk skor tim mereka.

Menurut Slavin (2005: 163) TGT menggunakan

tournament akademik, dan menggunakan kuis- kuis dan sistem

skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai

wakil tim mereka dengan anggota tim yang lain yang kinerja

akademik sebelumnya setara seperti mereka. Menurut Slavin

(2005 : 166-167) didalam pembelajaran kooperatif tipe TGT

(Team Game Tournament) ada beberapa komponen-komponen

penting yaitu:

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

33

a. Presentasi Kelas

Materi dalam TGT (Team Game Tournament)

pertama- tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam

kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering

kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang di pimpin oleh

guru, tetapi bisa juga memasukan presentasi audiovisual.

Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka

harus benar- benar memberikan perhatian penuh selama

presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat

membantu mereka mengerjakan game akademik dengan

sebaik- baiknya, dan skor yang didapat dalam turnamen akan

menentukan skor tim mereka.

b. Tim

Tim terdiri dari empat atau lima siswa mewakili

seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis

kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah

memastikan bahwa semua anggota tim benar- benar belajar,

dan lebih khusus lagi, adalah untuk mempersiapkan

anggotanya untuk bisa mengerjakan game yang baik. Setelah

guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk

memperlajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Paling

sering terjadi, pembelajaran itu melibatkan pembahasan

permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

34

mengkoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim

ada yang membuat kesalahan.

Tim adalah fitur yang paling penting dalam TGT.

Pada tiap poinnya, yang di tekanankan adalah membuat

anggota tim melakukan yang terbaik untuk membantu tiap

anggotanya. Tim ini memberikan dukungan kelompok bagi

kinerja akademik penting dalam pembelajaran dan itu adalah

untuk memberikan perhatian dan respek yang mutual yang

penting untuk akibat yang dihasilkan seperti hubungan antar

kelompok, rasa harga diri, penerimaan terhadap siswa-siswa

mainstream.

c. Game

Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang

kontennya relevan yang dirancang untuk menguji

pengetahuan siswa yang diperoleh dari presentasi dikelas dan

pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan diatas meja

dengan tiga orang siswa, yang masing-masing mewakili tim

yang berbeda. Kebanyakan game hanya berupa nomor-

nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama.

Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus

menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu

tersebut. Sebuah aturan tentang penantang memperbolehkan

para pemain saling menantang jawaban masing- masing.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

35

d. Turnamen

Turnamen adalah sebuah struktur di mana game

berlangsung. Biasanya berlangsung pada ahir minggu atau

ahir unit, setelah guru memberikan presentasi dikelas dan tim

telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar

kegiatan. Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa

untuk berada pada meja turnamen tiga siswa berprestasi

tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga berikutnya pada meja 2,

dan seterusnya. Dibawah ini merupakan skema ilustrasi dari

meja turnamen.

TIM A

TIM B TIM C

Gambar 2.1 Skema penempatan peserta didik kedalam

meja turnamen menurut Slavin (2005: 168).

Setelah turnamen pertama, para siswa akan bertukar

meja tergantung pada kinerja mereka pada turnamen terahir.

Pemenang pada setiap meja “naik tingkat” kemeja berikutnya

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

36

yang lebih tinggi (misalnya, dari meja 4 ke meja 3) skor

tertinggi kedua tetap tinggal pada meja yang sama dan skor

yang paling rendah di “turunkan”. Menggunakan cara ini,

jika pada awalnya siswa sudah salah ditempatkan, untuk

seterusnya mereka akan terus dinaikkan atau diturunkan

sampai mereka mencapai tingkat kinerja mereka yang

sesungguhnya.

e.Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan

yang lain (hadiah) apabila skor rata- rata mereka mencapai

kriteria tertentu . Skor tim siswa dapat digunakan untuk

menentukan peringkat mereka yang telah dilakukan

kelompok selama belajar sehingga mencapai kriteria yang

telah di sepakati. Ada 3 tingkatan penghargaan yang

berdasarkan pada skor rata-rata tim yaitu :

Tabel 2.1 Pengahargaan berdasarkan skor rata-rata tim

menurut Slavin (2005: 175)

Kriteria (Rata-Rata Tim) Pengahargaan

40 Tim Baik (Good Team)

45 Tim Sangat Baik (Great Team)

50 Tim Super (Super Team)

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

37

Menurut Slavin (2005: 169) ada beberapa persiapan yang

harus dilakukan sebelum memulai TGT (Team Game

Tornament) yaitu :

a. Materi yang akan diajarkan

Materi yang diajarkan yaitu materi yang terkait

dengan materi yang akan diajarkan oleh guru, materi itu bisa

bersumber dari buku paket atau buku cetak atau dari materi

yang dibuat oleh guru untuk menunjang proses pembelajaran.

b. Menempatkan siswa kedalam tim

Tiap tim terdiri dari empat anggota yang heterogen.

Untuk menentukan berapa tim yang akan dibentuk, jumlah

siswa yang ada di kelas dibagi empat, hasil bagi tersebut

tentunya merupakan jumlah tim beraggotakan empat siswa.

Untuk menempatkan siswa kedalam tim, gunakan daftar

peringkat siswa berdasarkan kinerjanya (peringkat kelas).

Bagikan huruf atau angka tim kepada masing-masing siswa.

Misalnya, dalam delapan tim yang ada di kelas akan

menggunakan huruf A samapai H. Mulailah dari atas daftar

dengan huruf A, lanjutkan huruf berikutnya kepada peringkat

menengah . bila sudah sampai pada huruf yang terahir,

lanjutkan penamaan huruf tim dengan arah yang berlawanan.

Misalnya, jika menggunakan huruf A sampai H, siswa ke

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

38

delapan dan ke sembilan akan ditempatkan kedalam tim H,

dan yang ke sepuluh dalam tim G, selanjutnya dalam tim F,

dan seterusnya. Jika sudah sampai huruf A, berhentilah dan

ulangi prosesnya mulai dari bawah ke atas, seterusnya

lanjutkan lagi mulai dan ahiri dengan huruf A.

c. Menempatkan siswa kedalam meja turnamen

Tulislah daftar nama siswa dari atas ke bawah sesuai

urutan kinerja mereka sebelumnya, gunakan peringkat yang

sama seperti yang digunakan untuk membentuk tim.

Hitunglah jumlah siswa di dalam kelas. Jika jumlahnya habis

dibagi empat, semua meja turnamen akan mempunyai empat

peserta, tunjuklah empat siswa pertama dari daftar tadi untuk

menempati meja satu, berikutnya ke meja dua, dan

seterusnya. Jika ada siswa yang tersisa setelah dibagi empat,

satu atau dua dari meja turnamen pertama akan

beranggotakan lima peserta.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tornament (TGT) memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu

sebagai berikut :

a) Kelebihan Team Game Tournament (TGT)

1) Didalam kelas kooperatif siswa memiliki kebebasan untuk

berinteraksi dan menemukan pendapat.

2) Rasa tanggung jawab siswa semakin meningkat.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

39

3) Rasa percaya diri pada diri siswa meningkat.

4) Partisipasi siswa meningkat.

5) Perilaku mengganggu siswa lain jadi lebih kecil.

6) Memotivasi siswa dalam belajar sehingga siswa tidak

mudah jenuh.

7) Hasil belajar siswa dapat meningkat.

b) Kekurangan Team Game Tournament (TGT)

1) Sering terjadi dalam pembelajaran tidak semua siswa ikut

serta menyumbangkan pendapatnya.

2) Kurangnya waktu pembelajaran, karena model

pembelajaran ini memerlukan banyak waktu.

3) Kemungkinan terjadi kegaduhan jika guru tidak dapat

mengelola kelas dengan baik.

Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa model TGT adalah model pembelajaran kooperatif yang

mudah diterapkan yang didalamnya melibatkan peran aktif

seluruh siswa didalam kelas dan kerja sama tim yang terdiri dari

empat sampai lima orang yang berisikan game dan tournament

pada setiap ahir pembelajaran atau ahir minggu. Model

pembelajaran TGT memberikan Rekognisi tim atau

penghargaan tim yang mendapatkan skor tertinggi, skor sedang,

dan skor rendah.

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

40

B. Penelitiuan yang Relevan

Hasil penelitian yang diambil dari jurnal pendidikan kimia (JPK),

volume 1, nomor 1 tahun 2012 ISSN 2337-9995, yang dilakukan oleh

Luluk Fajri Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret.

Penelitian yang dilakukan oleh Luluk Fajri dilaksankan dalam dua silkus.

Terdapat beberapa peningkatan yang terjadi yaitu pada hasil belajar siswa

dan keatifan siswa. Peningkatan pada keaktifan siswa pada siklus I yaitu

60,72% dan pada siklus II naik menjadi 71,43%. Peningkatan hasil belajar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada

siklus I ketuntasan belajar 64,29% dengan rata-rata nilai 72,3 dan pada

siklus II presentase ketuntasan belajar menjadi 89,29% dengan rata-rata

nilai 76,1. Penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dari penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar

mata pelajaran kimia dan keaktifan belajar siswa di SMA Negeri 2

Boyolali.

Hasil penelitian yang kedua diambil dari jurnal pendidikan kimia

volume 1, nomor 1 tahun 2012 yang dilakukan oleh Diah Megasari

Tyasning dilaksanakan dalam dua siklus. Terdapat peningkatkan yaitu

pada hasil belajar siswa dan pada aktifitas siswa. Peningkatan pada hasil

belajar siswa pada siklus I yaitu 41,67% sedangkan pada siklus II yaitu

83,33% sehingga hasil belajar siswa naik 41,66%. Peningkatan pada

aktifitas siswa pada siklus I 67,06% sedangkan pada siklus II yaitu 85,65%

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

41

sehingga aktifitas siswa meningkat 18,59%. Penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Diah Megasari

Tyasning dengan menggunakan model pembelajaran TGT dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dan aktifitas siswa di SMA 1 Batik

Surakarta karena dengan menggunakan model TGT ini mampu mendorong

siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, aktif bertanya,

berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan masalah.

Hasil penelitian di atas menjadi acuan untuk melaksanakan

penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournamen (TGT). Penelitian yang akan dilakukan yaitu Penelitian

Tindakan Kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Rasa Tanggung

Jawab dan Prestasi belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Team Games Tournament(TGT) Mata Pelajaran IPA Materi Pembentukan

Tanah Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Somagede. Persamaan dengan

penelitian Luluk Fajri dan Diah Megasari Tyasning adalah pada model

pembelajaran yang diambil yaitu model pembelajaran TGT .

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah Dasar ini masih sering

menggunakan model pembelajaran ceramah. Model pembelajaran ceramah

ini akan menjadikan siswa cepat merasa bosan ketika menerima pelajaran,

hal ini bisa menyebabkan prestasi belajar siswa menurun. Prestasi belajar

siswa menurun diakibatkan juga oleh tingkah laku siswa yang masih

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

42

seenaknya sendiri. Siswa yang masih suka berbicara dan bermain-main

sendiri saat pelajaran berlangsung, tidak memperhatikan guru saat

pembelajaran juga mengakibatkan prestasi belajar siswa menurun. Sikap

siswa ketika diberikan tugas oleh guru, siswa kurang tanggap ketika

diberikan tugas individu maupun kelompok hal ini menunjukan tanggung

jawab siswa masih kurang.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan membantu siswa

untuk dapat meningkatkan prestasi belajar dan dapat menunjukan sikap

tanggung jawab yang baik. Model pembelajaran yang akan digunakan

yaitu Team Games Tournament (TGT). Model pembelajaran ini dirancang

adanya sebuah permainan dan turnamen pada ahir pembelajaran.

Permainan dan turnamen ini akan menjadikan siswa lebih antusias dalam

belajar, tidak merasa bosan. Menggunakan model pembelajaran Team

Games Tournament (TGT)dapat juga meningkatkan tanggung jawab siswa

karena setiap siswa akan bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan

kelomponya saat turnamen berlangsung.

D. Hipotesis Tindakan

Untuk mengatasi permasalahan yang ada diatas, maka hipotesis

yang diambil sebagai berikut :

1. Melalui modelpembelajaran Team Games Tournament (TGT)dapat

meningkatkan rasa tanggung jawab siswa mata pelajaran IPA materi

pembentukan tanah di SDN 2 Somagede.

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajarrepository.ump.ac.id/1627/3/Linda Diana Kartikawati BAB... · 2017. 4. 17. · suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Djamarah

43

2. Melalui model pembelajaranTeam Games Tournament

(TGT)dapatmeningkatkan prestasi belajar peserta didik mata

pelajaranmata pelajaran IPA materi pembentukan tanah di SDN 2

Somagede.