BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaraneprints.mercubuana-yogya.ac.id/5487/3/BAB II.pdf · 18 Kotler,...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaraneprints.mercubuana-yogya.ac.id/5487/3/BAB II.pdf · 18 Kotler,...
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba.
Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian
mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain.
Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk
mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan
lancar. Pemasaran pada dasarnya merupakan salah satu sistem keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa
yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial. Jadi, pemasaran merupakan suatu sistem dari kegiatan-kegiatan
yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada
kelompok pembeli.16
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
16 Basu Swastha dan Irawan. (2008). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Penerbit Liberty. hlm. 5.
20
21
mendistribusikan barang-barang yang memuaskan keinginan dan jasa baik
kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.17
Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk dengan pihak lain.18
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-
kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran
dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.19
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan upaya untuk melaksanakan rencana strategis yang mengarah
pada pemenuhan kebutuhan konsumen melalui pertukaran dengan pihak
lain.
B. Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi adalah bagian dari komunikasi pemasaran. Sedangkan
promosi dapat diartikan sebagai arus informasi atau persuasi satu arah,
17 Stanton, William J. 2003. Prinsip Pemasaran. Alih Bahasa oleh Sadu Sundaru. Jilid Satu. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga. 18 Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 2 Edisi Kesebelas. Jakarta: Indeks. hlm. 8. 19 Boyd, Walker, Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jilid I. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. hlm. 4.
22
untuk mengarahkan pada tindakan pertukaran dalam pemasaran.20 Agar
perusahaan berhasil menawarkan produk atau jasa yang kepada konsumen,
harus mengkomunikasikan sejumlah informasi tentang perusahaan, produk,
struktur harga, dan sistem distribusi kepada sejumlah pemirsa yang meliputi
konsumen, perantara perdagangan dan media. komunikasi pemasaran dapat
digunakan untuk mendapatkan keunggulan daya saing.21
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.22
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa promosi
adalah kagiatan mengajak, menginformasikan dan membujuk serta
mengingatkan seseorang terhadap produk yang ditawarkan perusahaan agar
terjadi proses pertukaran.
2. Tujuan Promosi
Tujuan utama dari promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan
secara mendasar terdiri dari beberapa alternatif, yaitu: menginformasikan,
mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan konsumen tentang perusahaan
dan bauran pemasarannya. Bentuk promosi yang sangat efektif dan sering
20 Daromi, Suradji. (1994). Perencanaan dan Pengendalian Laba. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi Offest Yogyakarta. hlm. 67. 21 Boyd, Walker, Larreche. Op. Cit., 22 Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andy Offset. hlm. 219.
23
digunakan perusahaan untuk memasarkan produknya adalah periklanan.23
Secara rinci, tujuan promosi, yaitu:24
a. Memodifikasi tingkah laku
Dengan promosi perusahaan berusaha menciptakan kesan yang baik
tentang dirinya dan dengan demikian bias merubah tingkah laku serta
pendapat konsumen tentang produk perusahaan sehingga mendorong
pembelian produk.
b. Memberitahu
Kegiatan promosi dilakukan untuk memberitahu pasar yang dituju
tentang penawaran perusahaan perihal suatu produk.
c. Membujuk
Diarahkan terutama untuk mendorong pembelian, sering perusahaan
tidak ingin mendapat tanggapan instan dari konsumen, tetapi lebih
mengutamakan kesan positif.
d. Mengingatkan
Promosi ini dilakukan terutama untuk mengingatkan kepada masyarakat
bahwa produk perusahaan masih ada di pasaran.
C. Komunikasi Pemasaran
Agar produk sampai ke konsumen, perusahaan harus
mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen, komunikasi ini
bertujuan agar konsumen mengenal kegunaan, manfaat, dan nilai lebih yang
23 Kasali, Rhenald, 1992. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 65. 24 Kotler, Philip. 2005. Op. Cit., hlm. 281.
24
dimiliki suatu produk. Usaha perusahaan dalam mengkomunikasikan
produknya disebut dengan komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan
kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di
pasar.25 Komunikasi memegang peranan yang penting dalam proses
pertukaran, pada tingkat dasar komunikasi dapat menginformasikan dan
membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang
ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen saat ini dan
konsumen potensial agar berhasrat masuk ke dalam hubungan pertukaran.
Peran lain dari komunikasi adalah untuk membedakan produk yang
ditawarkan oleh satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Upaya
membedakan produk ini dilakukan dengan mengkomunikasikan kepada
konsumen bahwa produk yang ditawarkan berbeda dengan produk lainnya
yang sejenis.
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan meningkatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal
pada produk yang di tawarkan perusahaan yang bersangkutan.26
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
pemasaran merupakan suatu alat yang digunakan untuk menginformasikan,
membujuk dan mengingatkan konsumen tentang produk yang mereka jual dan
ditujukan untuk performance pemasaran.
25 Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Bandung: Rosdakarya. hlm. 267. 26 Tjiptono, Fandy. Op. Cit., hlm. 219.
25
Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima mode
komunikasi pemasaran, yaitu advertising, sales promotion, public relations,
personal selling, dan direct selling.27
Bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan adalah
bertujuan untuk mengkomunikasikan mengenai produk yang dihasilkan oleh
perusahaan kepada konsumen. Terdapat beberapa alat yang digunakan dalam
melakukan promosi, yaitu:28
1. Iklan
Periklanan merupakan segala bentuk persentasi non pribadi dan promosi
gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar.
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang
sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang
pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh
konsumen atau pedagang.
3. Penjualan Personal
Penjualan personal merupakan bentuk komunikasi langsung antara penjual
dan calon pembelinya, dengan tujuan membujuk calon pembeli untuk
membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
4. Pemasaran langsung
Komunikasi satu arah dari suatu perusahaan kepada sejumlah pelanggan
sasaran melalui surat, telepon, faks, atau e-mail.
27 Kennedy, John. E; R Dermawan Soemanagara. 2006. Marketing Communication: Taktik dan Strategi. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer. hlm. 1. 28 Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Prenada Media, Jakarta. hlm. 253.
26
5. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat adalah upaya merangsang minat yang positif
terhadap perusahaan tertentu dan produk-produknya dengan mengirimkan
berita baru melalui konfrensi pers, melaksanakan acara-acara khusus, dan
mensponsori aktivitas yang layak diliput oleh pihak ketiga.
Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) terdiri
dari delapan model komunikasi utama, yaitu:29
a. Periklanan - Setiap bentuk presentasi nonpersonal berbayar dan promosi
gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor diidentifikasi melalui media cetak
(koran dan majalah) , media penyiaran (radio dan televisi), media jaringan
(telepon, kabel, satelit, wireless), media elektronik (rekaman suara, rekaman
video, videodis, CD - ROM, halaman Web), dan media tampilan (billboard,
tanda-tanda, poster).
b. Promosi penjualan - Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong
percobaan atau pembelian produk atau jasa termasuk promosi konsumen
(seperti sampel, kupon, dan premi), promosi perdagangan (seperti iklan dan
display tunjangan), bisnis dan tenaga penjualan promosi (kontes untuk
tenaga penjualan).
c. Events and Experiences–perusahaan yang memsponsori program yang
dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau merek terkait khusus
dengan konsumen, termasuk olahraga, seni, hiburan, dan karena sebaiknya
acara lebih sedikit kegiatan formal.
29 Kotler, Philip. & Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13. Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga. hlm. 278.
27
d. Humas dan publisitas - Berbagai program diarahkan secara internal kepada
karyawan dari perusahaan atau eksternal kepada konsumen, perusahaan lain,
pemerintah, dan media untuk mempromosikan atau melindungi citra
perusahaan atau produk komunikasi individu.
e. Direct marketing - Penggunaan mail, telepon, fax, e-mail, atau Internet
untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau
dialog dari pelanggan tertentu dan prospek.
f. Interaktif marketing- online dan program yang dirancang untuk melibatkan
pelanggan atau prospek dan langsung atau tidak langsung meningkatkan
kesadaran, meningkatkan citra, atau menimbulkan penjualan produk dan
jasa.
g. Word-of-mouth marketing –dari orang ke orang, tertulis, atau komunikasi
elektronik yang berhubungan dengan manfaat atau pengalaman membeli
atau menggunakan produk atau jasa.
h. Personal selling - interaksi secara langsung dengan satu atau lebih calon
pembeli untuk tujuan membuat presentasi, menjawab pertanyaan, dan
pengadaan pesanan.
D. Periklanan
1. Definisi Iklan
Iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran,
bersama dengan komponen lainnya, keseluruhannya merupakan komponen
promosi dalam marketing mix. Kata iklan (advertising) berasal dari dari
28
bahasa Yunani yang artinya “mengubah jalan konsumen untuk membeli”.
Iklan merupakan media yang efektif guna menyebarkan pesan.30
Iklan adalah segala bentuk presentasi dan promosi gagasan, barang
atau jasa oleh sponsor tertentu.31 Iklan merupakan media yang efektif guna
menyebarkan pesan. Jadi iklan sebagai salah satu bagian dari komunikasi
pemasaran, merupakan suatu bentuk komunikasi massa yang dibiayai oleh
perusahaan produsen barang atau jasa, yang di dalamnya menyediakan
informasi mengenai produk atau jasa yang dihasilkan. Iklan bersifat
persuasif, sehingga membangkitkan minat beli dari target audience.
2. Fungsi Periklanan
Fungsi periklanan adalah sebagai berikut:32
a) Informing (Memberi Informasi)
Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek
baru, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Iklan
merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, berkemampuan
menjangkau khalayak luas dengan biaya per kontak yang relatif
rendah, periklanan memfasilitasi pengenalan (introduction) merek-
merek baru, meningkatkan jumlah permintaan terhadap merek yang
telah ada, dan meningkatkan puncak kesadaran dalam benak
konsumen untuk merek-merek yang sudah ada dalam kategori produk
yang matang.
b) Persuading (Mempersuasi) 30 Kasali, Rhenald, Op. Cit., hlm. 10. 31 Kotler, Philip. 2005. Op. Cit., hlm. 227. 32 Shimp, Terence, Op. Cit. hlm. 357.
29
Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan
untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang, persuasi
berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan
permintaan bagi keseluruhan kategori produk dan juga iklan berupaya
untuk membangun permintaan sekunder.
c) Reminding (Mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para
konsumen. Saat suatu kebutuhan muncul yang berhubungan dengan
produk yang diiklankan, dampak periklanan di masa lalu
memungkinkan merek pengiklan untuk hadir di benak konsumen
sebagai suatu kandidat merek yang akin dibeli.
d) Adding Value (Memberikan Nilai Tambah)
Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi
persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek
dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan
bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
e) Assisting (Bantuan untuk Upaya Lain Perusahaan)
Pada saat lain, peran utama periklanan adalah sebagai pendamping
yang memfasilitasi upaya lain perusahaan sebagai proses komunikasi
pemasaran. Peran penting lain dari periklanan, adalah membantu
penjualan. Iklan mengawali proses penjualan produk-produk
perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi
30
wirausaha sebelum melakukan kontak personal dengan para
pelanggan yang prospektif.
Pembuatan iklan perusahaan dihadapkan pada pemilihan media yang
akan dipakai. Masalah ini sangat penting karena tidak semua media cocok
untuk digunakan.
3. Penggunaan Selebriti dalam Iklan
Penggunaan selebriti dalam iklan merupakan pendukung dari suatu
produk yang berperan sebagai penyampai pesan untuk memperkuat citra
sebuah merek. Selebriti merupakan pribadi (bintang film, penghibur, atau
atlet) yang dikenal oleh masyarakat karena kemampuannya dalam bidang
tertentu yang dapat mendukung produk yang diiklankan. Selebriti memiliki
kekuatan untuk menghentikan (stopping power) mereka dapat menarik
perhatian atas pesan iklan di tengah banyaknya iklan lain.33
Selebriti dipandang sebagai individu yang disenangi oleh masyarakat
dan memiliki keunggulan atraktif yang membedakannya dari individu lain.
Celebrity endorser adalah menggunakan artis sebagai bintang iklan di
media-media, mulai dari media cetak, media sosial, maupun media telivisi.34
Selebriti digunakan karena atribut kesohorannya termasuk
ketampanan, keberanian, talenta, keanggunan, kekuatan, dan daya tarik
seksualnya yang sering mewakili daya tarik yang diinginkan oleh merek
yang mereka iklankan. Shimp menyatakan bahwa sekarang ini banyak
konsumen yang mudah mengidentifikasi diri dengan para bintang ini, 33 Belch, George E & Belch, Michael A. 2004, Advertising and Promotion, Sixth Edition, New York: Mc Graw Hill. hlm. 12. 34 Shimp, Terence, Op. Cit. hlm. 460.
31
seringkali dengan memandang mereka sebagai pahlawan atas prestasi,
kepribadian, dan daya tarik fisik mereka.Kemungkinan sebanyak 1/4 dari
semua iklan menggunakan selebriti.35
Selebriti dapat digunakan sebagai alat yang cepat untuk mewakili
segmen pasar yang dibidik. Endorser sering juga disebut direct source
(sumber langsung) yaitu seorang pembicara yang mengantarkan sebuah
pesan atau memperagakan sebuah produk atau jasa. Biasanya orang yang
terpilih sebagai endorser berasal dari kalangan tokoh masyarakat yang
memiliki karakter menonjol dan daya tarik yang kuat.36 Oleh karena itu,
keahlian yang dimiliki selebriti dengan merek produk yang diiklankan
haruslah relevan.
Pembelian produk dan jasa serta pemilihan merek, para selebriti bisa
memiliki pengaruh kuat kepada konsumen. Selebriti bisa menjadi alat
pemasaran suatu produk yang sangat penting, daya tariknya yang luar biasa
dan memiliki penggemar yang banyak bisa menjadi hal yang tidak dimiliki
orang lain. Selebriti memiliki inner beauty, kharisma dan kredibilitas.37
Manfaat yang akan didapat oleh perusahaan saat menggunakan
celebrity endorser meliputi: (1) Celebrity endorser dapat meningkatkan skor
periklanan bagi audiens baik itu melalui televisi, radio, surat kabar dan
majalah; (2) Celebrity endorser mampu membujuk perubahan sikap secara
positif terhadap perusahaan maupun produknya dimana semakin kredibel
35 Ibid, hlm. 460. 36 Ibid, hlm. 168. 37 Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.
32
sumbernya, maka semakin tinggi pula sumber dapat membujuk audiens; dan
(3) Karakteristik celebrity endorser dapat diasosiasikan dengan brand
image. 38
E. Televisi Sebagai Media Periklanan
Media periklanan adalah metode komunikasi umum yang membawa
pesan periklanan antara lain berupa televisi, surat kabar, majalah, dan
sebagainya.39
Pemasar dituntut untut kreatif dan inovatif dalam membuat iklan agar
dapat menarik perhatian konsumen dan dapat membawa minat dari
konumen untuk membeli. Salah satu cara yang dapat digunakan agar
audience mau memperhatikan atau memproses pesan iklan adalah dengan
menggunakan endorser atau model iklan yang menarik.
F. Artis Endorser
Dewasa ini, pemakaian artis dalam sebuah iklan telah banyak
dilakukan oleh pemasar. Peran artis dalam iklan ini sering digunakan untuk
mendukung produk, entah secara eksplisit (misalnya, dengan mengatakan
bahwa ini adalah produk yang bagus), maupun secara emplisit (misalnya
hanya dengan muncul didalam iklan).
Selebriti adalah tokoh (actor, penghibur atau atlet) yang dikenal
masyarakat karena prestasinya di suatu bidang.40 Selebriti secara definisi
38 Batra, R., Myers, J. G., Aaker, D. A.. Op. Cit., hlm. 91. 39 Shimp, Terence, Op. Cit. hlm. 513.
33
adalah orang yang dikenal secara luas oleh masyarakat baik itu seorang
bintang film, penyanyi, atlet, maupun model. Seperti yang kita ketahui,
iklan sebenarnya merupakan bentuk penyampaian pesan suatu merek
kepada konsumen. Hanya saja siapakah yang nantinya akan
menyampaikan pesan tersebut, apakah seorang ahli, selebriti ataukah
orang awam? Pemilihan selebriti dalam penyampaian pesan tersebut
nantinya diharapkan dapat menimbulkan dampak yang cepat dalam brand
awareness dan brand recognition.41
Karakteristik yang ada dalam diri endorser dapat mempengaruhi
respons terhadap iklan. Frans M. Royan menyebutkan, pilihan bintang
iklan yang tepat dapat mempengaruhi tumbuhnya market share dan
diharapkan personality (atribut) sang bintang akan melekat pada merek
dan diharapkan sang bintang menjadi endorser yang handal sehingga dapat
menarik minat konsumen untuk membeli.42
Pemasar yang menggunakan selebriti sebagai endorser harus
mempertimbangkan atribut yang melekat pada selebriti tersebut. Atribut
(attributes) adalah karakteristik atau fitur yang dimiliki oleh objek. Jadi
atribut merupakan karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak
oleh endorser.43 Terdapat dua faktor kunci yang mempengaruhi efektivitas
40 Shimp, Terence, Op. Cit. hlm. 460. 41 Royan, Frans M. Op. Cit., hlm. 14. 42 Ibid., hlm. 5. 43 Mowen, John C., Michael Minor, (2002). Perilaku Konsumen. Jilid 2 Edisi kelima, Jakarta: Erlangga. hlm. 213.
34
proses komunikasi yaitu, karakteristik sumber informasi (endorser) dan
karakteristik pesan yang dikomunikasikan.44
Terence Shimp menggolongkan dua atribut umum dan lima
atribut khusus endorser iklan untuk memfasilitasi efektivitas
komunikasi. Secara spesifik Shimp mengatakan bahwa:45
Extensive research has demonstrated that two general attributes, credibility and attractiveness, contribute to an endorser’s effectiveness and that each consists of more distinct sub tributes…we use the acronym TEARS to represent five discrete attributes: trustworthiness and expertise are two dimensions of credibility, whereas physical attractiveness, respect and similarity (to target audience) are components of the general concept of attractiveness. Lima atribut khusus endorser dijelaskan dengan akronim
TEARS. Dimana TEARS tersebut terdiri dari trustworthiness and
expertise yang merupakan dua dimensi dari credibility; physical
attractiveness, respect and similarity merupakan komponen dari konsep
umum attractiveness.
a. Trustworthiness (dapat dipercaya)
Istilah trustworthiness (dapat dipercaya) menurut Shimp
adalah:46
Trustworthiness refers to the honesty, integrity and believability of a source. Endorser trustworthiness simply reflects tha fact that prospective endorser of a brand vary in the degree to which audience members have faith in what they have to say.
44 Ibid. hlm. 398. 45 Shimp, Terence, Op. Cit. hlm. 304. 46 Ibid.
35
Jadi trustworthiness mengacu pada sejauh mana sumber dipandang
memiliki kejujuran, ketulusan dan dapat dipercaya. Sumber dapat
dipercaya (trustworthiness) secara sederhana berarti endorser sebuah
merek secara bertingkat membuat audience memiliki kepercayaan
pada apa yang mereka katakan. Jika sumber atau endorser tersebut
adalah selebriti maka trustworthiness lebih mengarah pada
kemampuan selebriti untuk memberi kepercayaan pada konsumen
terhadap suatu produk.
b. Expertise (keahlian)
Expertise (keahlian) menurut Shimp adalah:47
Expertise refers to the knowledge, experience, or skill possesse by an endorser as they relate to the endorser brand.
Keahlian (expertise) mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau
keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser yang dihubungkan
dengan merek yang didukung. Seorang endorser yang diterima
sebagai seorang yang cocok pada merek yang didukungnya akan
lebih persuasive dalam menarik audience.
Tingkat pengetahuan atau keahlian sumber adalah determinan
utama dari kredibilitas. Namun keahlian saja tidaklah memadai.
Sumber harus pula dipandang layak dipercaya. Berdasarkan pendapat
tersebut maka, expertise saja tidaklah cukup untuk menjadikan
endorser dikatakan mempunyai kredibelitas yang tinggi.48
47 Shimp, Terence, Op. Cit, hlm. 205. 48 Engel, James. F, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard. (1995). Consumer Behavior. Eight Edition. Orlando: The Dryden Press. hlm. 87.
36
c. Physical Attractiveness (daya tarik fisik)
Istilah physical attractiveness (daya tarik) menurut Shimp
adalah:49
Physical attractiveness refers to the trait of being regarded as pleasant to look at in terms of perticular group’s concept of attractiveness.
Attractiveness (daya tarik fisik) mengacu pada diri endoser yang
dianggap menarik untuk dilihat dalam kaitannya dengan daya tarik
fisik.
Seseorang yang menarik dirasakan lebih positif untuk
merefleksikan merek yang diiklankan secara lebih baik dari pada
orang dengan daya tarik rata-rata.50 Selain itu Mowen & Minor
berpendapat karakteristik endorser harus sesuai dengan produk. Jadi,
hipotesis kesesuaian (matchup hypothesis) mengatakan bahwa
karakteristik produk yang dominan harus sesuai dengan fitur sumber
yang dominan (dalam hal ini endorser).
d. Respect (kualitas dihargai)
Istilah respect (kualitas dihargai) menurut Shimp adalah:51
Respect represents the quality of being admired or even esteemed due to one’s personal qualities and accomplishments.
Respect (kualitas dihargai) berarti kualitas yang dihargai atau
digemari sebagai akibat dari kualitas pencapaian personal. Selebritas
dihargai karena kemampuan akting mereka, ketrampilan berolah raga 49 Shimp, Terence, Op. Cit. hlm. 304. 50 Mowen, John C., Michael Minor, Op. Cit., hlm. 405. 51 Shimp, Terence, Loc. Cit.
37
atau kepribadian dan kualitas argumentasi politiknya. Individu yang
dihargai juga secara umum disukai dan hal ini dapat digunakan untuk
meningkatkan ekuitas merek.
Similarity (kesamaan dengan audience yang dituju)
Istilah similarity (kesamaan dengan audience yang dituju)
adalah: kesamaan dengan audience yang dituju (similarity) mengacu
pada kesamaan antar endorser dan audience dalam hal umur, gender,
etnis, status sosial dan sebagainya.52
Salah satu jalan agar audience merasa memiliki kesamaan
dengan personality yang diinginkan oleh pengguna merek,
setidaknya selebriti harus mencerminkan personality dari merek
yang ingin dibangunnya.53
G. Minat Beli Konsumen
Minat adalah kesukaan atau kecenderungan hati terhadap sesuatu.54
Pembelian adalah keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah
membeli atau tidak, kapan membeli, di mana membeli, dan bagaimana cara
pembayarannya.55
Minat membeli adalah tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum
merencanakan untuk membeli suatu produk. Dapat dikatakan bahwa minat
beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana
52 Shimp, Terence, Op Cit., hlm. 306. 53 Royan, Frans M. Op. Cit., hlm. 13. 54 Suharso dan Ana Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan Pertama. Semarang: Widya Karya. hlm. 323. 55 Sumarwan, Ujang. Op. Cit., hlm. 310.
38
pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.56 Hal ini sangat diperlukan
oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu
produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat
untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.
Indikator dari minat membeli dijelaskan oleh komponen dari
micromodel of consumer response sebagai berikut:57
a) Awareness
Kesadaran dan pengidentifikasian terhadap kebutuhan.
b) Knowledge
Calon konsumen mencoba mencari informasi dan pengetahuan
tentang produk.
c) Liking
Setelah informasi didapat, timbul perasaan suka terhadap produk
tersebut, namun belum memutuskan untuk memilih.
d) Preference
Setelah timbul perasaan suka terhadap produk tersebut, biasanya
konsumen melakukan perbandingan dengan produk lain mulai
dari kemasan, kualitas, performa dll.
e) Conviction
Calon konsumen sudah memilih dan yakin terhadap produk
tersebut tapi belum ada hasrat dan keyakinan untuk proses
pembelian.
56 Kotler, Philip. 2005. Op. Cit., hlm. 68. 57 Kotler, Philip. & Keller, Kevin Lane. (2009). Op. Cit., hlm. 515.
39
f) Purchase
Tahap terakhir adalah tahap pembelian dimana calon konsumen
tersebut sudah memutuskan untuk membeli produk tersebut.
Strategi pemasaran pada umumnya dilakukan meliputi Product, Price,
Place dan Promotion. dengan strategi yang kita kenal sebagai bauran
pemasaran (marketing mix). Pada dasarnya bauran pemasaran menunjukkan
faktor–faktor yang perlu dipertimbangkan saat menentukan strategi pemasaran
suatu perusahaan. Dalam penelitian ini dilihat dari promosi dengan
menggunakan artis endorser. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka
teori.
H. Advertising Exposure Process
Pengertian dasar dari terpaan ialah interaksi konsumen dengan
pesan dari pemasar.58 Terpaan merupakan tahap awal yang penting menuju
tahap-tahap selanjutnya dari proses informasi. Terpaan terjadi manakala
stimulus datang dengan jarak yang dapat diterima sensor kita.59
Efek dari terpaan iklan menurut teori adverting exposure ialah:60
a. Terpaan iklan dapat menciptakan terjadinya brand awereness dalam
benak konsumen, selain itu konsumen juga akan mengetahui
keuntungan dan sifat dari brand tersebut.
b. Terpaan iklan juga dapat menciptakan citra dari brand tersebut
58 Shimp, Terence, Op. Cit., hlm. 5. 59 Hawkins, Roger J. Best dan Kenneth A. Coney. 2001. Consumer Behavior. New York: Mc Graw-Hill,Inc. USA. hlm. 7. 60 Ibid. hlm. 98.
40
c. Terpaan iklan dapat mensosialisasikan kesan bahwa brand disukai.
Semua efek ini mengakibatkan perubahan sikap tertentu yang
berakhir pada terciptanya kepuasan pembelian.
Terpaan terhadap informasi sangat penting untuk proses
interprestasi konsumen, konsumen diberikan informasi pemasaran yang
sejalan dengan keinginan dan tujuan pemasar. Salah satu strategi
pemasaran yang dapat digunakan adalah periklanan. Sejalan dengan
meningkatnya jumlah informasi di televisi, konsumen menjadi semakin
pandai dalam menghindari diri dari eksposur, sehingga disini frekuensi,
durasi dan intensitas dalam sebuah iklan memainkan peranan yang sangat
penting selain sisi kreatif iklan tersebut.