BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10...

60
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Koperasi Menurut Yuliana, EW. Hesti. (2015), secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis. B. Pengertian Kredit Menurut Kuncoro, DA. (2011), Kredit merupakan kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran yang akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang telah disepakati. C. Fungsi Kredit Menurut Kuncoro, DA. (2011), kredit dalam kehidupan perekonomian sekarang dan juga dalam perdagangan, mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Meningkatkan daya guna uang. 2. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang 3. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang 4. Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi 5. Meningkatkan kegairahan berusaha 6. Meningkatkan pemerataan pendapatan 7. Meningkatkan hubungan internasional.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Koperasi

Menurut Yuliana, EW. Hesti. (2015), secara umum koperasi dipahami

sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk

berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui

pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis.

B. Pengertian Kredit

Menurut Kuncoro, DA. (2011), Kredit merupakan kemampuan untuk

melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan

suatu janji pembayaran yang akan dilakukan ditangguhkan pada suatu

jangka waktu yang telah disepakati.

C. Fungsi Kredit

Menurut Kuncoro, DA. (2011), kredit dalam kehidupan perekonomian

sekarang dan juga dalam perdagangan, mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Meningkatkan daya guna uang.

2. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

3. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang

4. Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi

5. Meningkatkan kegairahan berusaha

6. Meningkatkan pemerataan pendapatan

7. Meningkatkan hubungan internasional.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

9

D. Prinsip-Prinsip Perkreditan

Menurut Kuncoro, DA. (2011), dalam proses pemberian kredit yang

sehat, biasanya dikenal prinsip 5C atau ada juga yang mengenalnya dengan

6C. Prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut:

1. Character

Dasar dari pemberian kredit adalah rasa kepercayaan, jadi yang

mendasari suatu kepercayaan adalah keyakinan dari pihak bank bahwa

si peminjam mempunyai moral, watak ataupun sifat-sifat pribadi yang

positif dan kooperatif dan juga mempunyai rasa tanggung jawab baik

dalam kehidupan pribadi sebagi manusia, kehidupan sebagi anggota

masyarakat ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.

2. Capacity

Capacity merupakan suatu penilaian kepada calon debitur

mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan

usaha yang dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank.

Jadi dapat dikatakan capacity bertujuan untuk menilai kemampuan

debitur untuk melunasi pinjaman yang diberikan dari hasil usaha yang

diperolehnya tersebut sesuai perjanjian yang telah disepakati.

3. Capital

Merupakan jumlah dana atau modal yang dimiliki oleh calon

debitur. Semakin besar modal yang dimiliki calon debitur maka

semakin dipercaya untuk memperoleh kredit. Hal ini dengan

pertimbangan jika usaha debitur mengalami kemunduran atau pasar

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

10

sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat

menjamin pengembalian pinjaman yang telah diambil sebelumnya.

4. Collateral

Collateral dapat diartikan sebagai barang jaminan. Pengertian

collateral ini adalah barang-barang jaminan yang diserahkan oleh

peminjam/debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya.

Collateral bermanfaat sebagai alat pengaman apabila usaha yang

dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain dimana

debitur tidak mampu melunasi kreditnya dari hasil usahanya yang

normal. Untuk penilaian terhadap collateral dapat ditinjau dari dua

sudut yaitu sudut ekonomis atau nilai ekonomis barang yang akan

dijaminkan, serta nilai yuridisnya apakah barang-barang jaminan

tersebut memenuhi syarat-syarat yuridis untuk dipakai sebagai barang

jaminan.

5. Condition of Economy

Condition of Economy yaitu situasi dan kondisi politik, sosial,

ekonomi, budaya, dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan

perekonomian pada suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu

tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran

usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit. Ini dimaksudkan untuk

mengetahui sampai sejauh mana kondisi-kondisi yang mempengaruhi

perekonomian suatu negara atau daerah akan berdampak positif atau

negatif terhadap perusahaan yang memperoleh kredit tersebut.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

11

6. Constraint Constraint

Merupakan suatu batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang

tidak memungkinkan seseorang melakukan usaha di suatu tempat. Bank

perlu mempertimbangkan hal ini karena ada kemungkinan kredit yang

diberikan tidak akan dapat digunakan untuk membiayai usaha debitur.

E. Unsur-Unsur Kredit

Menurut Kuncoro, DA. (2011), kredit yang diberikan suatu lembaga

kredit didasarkan atas kepercayaan pada peminjam. Dengan demikian,

dalam kredit terdapat unsur-unsur sebagai berikut:

1. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi

yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan

diterima kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan

datang.

2. Waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi

dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.

3. Degree of risk, yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai

akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian

prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari.

4. Prestasi, atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang,

tetapi juga dalam bentuk barang atau jasa.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

12

F. Pengertian Sistem Pemberian Kredit

Menurut Yuliana, EW. Hesti. (2015), sistem akuntansi pemberian

kredit adalah serangkaian prosedur dalam proses pemberian kredit kepada

peminjam mulai dari prosedur permohonan kredit hingga prosedur

pencairan kredit yang membentuk suatu sistem yang berurutan serta

berkaitan dalam proses pemberian kredit.

G. Unsur-Unsur Dalam Sistem Pemberian Kredit

1. Fungsi yang Terkait

Menurut Yuliana, EW. Hesti. (2015), pemberian kredit perlu

adanya fungsi-fungsi yang berguna menangani dan mempermudah

dalam proses pemberian kredit, fungsi-fungsi tersebut memegang

peran serta dalam menjalankan tugasnya masing-masing agar dalam

pelaksanaannya fungsi ini saling berhubungan sehingga dapat

memperlancar pemberian kredit, fungsi yang terkait adalah :

a. Fungsi Sekertariat

Fungsi ini bertanggung jawab dalam menerima permohonan

kredit dan surat pemberitahuan.

b. Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab melakukan penagihan piutang

langsung kepada debitur berdasarkan daftar piutang yang akan

ditagih.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

13

c. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran

uang.

d. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab dalam penerimaan dan

pengeluaran kas, serta menyelenggarakan laporan keuangan.

e. Fungsi Pemerikasa Intern

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengecek ketelitian

catatan kas yang telah diselenggarakan oleh fungsi akuntansi.

2. Dokumen yang Digunakan

Menurut Yuliana, EW. Hesti. (2015), dokumen adalah formulir-

formulir yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.

Dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit antara lain :

a. Formulir Permohonan Kredit

Formulir ini berisi kesanggupan tertulis dari peminjam dan tanda

tangan dari pengurus sebagai bukti penyerahan bahwa permohonan

kredit sesuai dengan permintaan dan kondisi kerjanya.

b. Kwitansi

Kwitansi dibuat rangkap tiga oleh bendahara simpan pinjam

sebagai bukti telah mengeluarkan uang.

c. Bukti Pengeluaran Kas

Dibuat sebagai bukti pengeluaran kas dari bank setelah pencairan

kredit.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

14

d. Bukti Penerimaan Kas

Sebagai bukti penerimaan kas dari debitur ketika membayar

angsuran kredit.

e. Kartu Pinjaman

Kartu pinjaman digunakan untuk mencatat angsuran pinjaman

setiap bulan.

3. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Menurut Yuliana, EW. Hesti. (2015), catatan akuntansi adalah

semua catatan yang berhubungan dengan semua transaksi akuntansi

seperti jurnal, buku besar, buku pembantu dan laporan keuangan.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit

antara lain :

a. Jurnal Umum

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya

piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak lagi dapat

ditagih.

b. Jurnal Pengeluaran Kas

Digunakan untuk mencatat pemberian kredit dan transaksi

pengeluaran kas.

c. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat penerimaan

kas dan pengembalian kredit.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

15

d. Kartu Piutang

Untuk mencatat saldo piutang kepada setiap debitur.

4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Menurut Kuncoro, DA. (2011), prosedur pemberian kredit dibagi

menjadi tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Permohonan Kredit

Permohonan fasilitas kredit baru untuk mencakup permohonan

baru untuk mendapat suatu jenis fasilitas kredit, permohonan

tambahan suatu kredit yang sedang berjalan, permohonan

perpanjangan untuk kredit yang telah berakhir jangka waktunya,

permohonan-permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat

fasilitas kredit yang sedang berjalan.

Berkas-berkas permohonan kredit dari nasabah terdiri dari

surat-surat permohonan nasabah yang ditandatangani secara

lengkap dan sah, daftar isian yang disediakan oleh bank yang

secara sebenarnya lengkap diisi oleh nasabah, serta daftar lampiran

lainnya yang diperlukan menurut jenis fasilitas kredit. Setiap surat

permohonan kredit yang diterima harus dicatat dalam register

khusus yang disediakan.

b. Penyidikan dan Analisis Kredit

Yang dimaksud dengan penyidikan (investasi) kredit adalah

pekerjaan yang meliputi:

1) Wawancara dengan pemohon kredit atau debitur.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

16

2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan

kredit yang diajukan.

3) Pemeriksaan/penyidikan atas kebenaran dan kewajiban

mengenai hal-hal yang dikemukakan nasabah dan informasi

lainnya yang diperoleh.

4) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan

yang telah dilaksanakan. Sedangkan analisis kredit adalah

pekerjaan yang meliputi:

a) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala

aspek, baik keuangan maupun nonkeuangan untuk

mengetahui kemungkinan dapat/tidak dapat

dipertimbangkan suatu permohonan kredit.

b) Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi

penguraian dan kesimpulan serta penyajian alternatif-

alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan

keputusan pimpinan dari permohonan kredit nasabah.

c) Pekerjaan penyidikan dilakukan oleh petugas yang

berfungsi sebagai penyidik kredit, sedangkan pekerjaan

analis dilakukan oleh kredit analisis. Pembagian kerja

tersebut apabila organisasi bagian kredit

memungkinkannya. Apabila bank tidak mempunyai petugas

khusus, penyidikan dan analisis dilakukan oleh pejabat

tinggi pada bank yang dianggap cakap.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

17

c. Keputusan Atas Permohonan Kredit

Pengertian keputusan kredit adalah setiap tindakan pejabat

berdasarkan wewenangnya berhak mengambil keputusan berupa

menolak, menyetujui, dan atau mengkhususkan permohonan

fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi.

d. Penolakan Permohonan Kredit

1) Oleh Bagian Kredit atau Cabang

Penolakan ini adalah untuk permohonan kredit yang nyata-

nyata dianggap oleh bank secara teknis tidak memenuhi

persyaratan. Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah:

a) Semua keputusan penolakan harus disampaikan secara

tertulis kepada nasabah dengan disertai alasan

penolakannya.

b) Surat penolakan permohonan dibuat minimal dalam

rangkap tiga, untuk pemohon, arsip direksi, dan arsip

kantor cabang.

c) Dalam hal penolakan permohonan baru jika di minta arsip

permohonan dapat dikembalikan, untuk penolakan

permohonan perpanjangan berarti jangka waktu kredit tidak

diperpanjang, dalam hal penolakan tambahan kredit maka

harus ditegaskan nasabah hanya menikmati limit kredit

yang telah disetujui semula.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

18

2) Keputusan Penolakan Direksi

Langkah-langkah yang diambil sama dengan penolakan

yang diuraikan pada penolakan oleh bagian kredit/cabang

dengan memperhatikan alasan-alasan penolakannya yang

disampaikan oleh direksi.

e. Persetujuan Permohonan Kredit

Yang dimaksud persetujuan permohonan kredit adalah

keputusan bank untuk mengabulkan sebagian atau seluruh

permohonan kredit dari calon debitur. Langkah-langkah yang harus

diambil antara lain:

1) Surat penegasan persetujuan permohonan kredit kepada

pemohon.

2) Pengikatan jaminan.

3) Penandatanganan perjanjian kredit dan surat askep

4) Informasi untuk bagian lain

5) Pembayaran bea meterai kredit

6) Pembayaran provisi kredit

7) Asuransi barang jaminan dan asuransi kredit

f. Pencairan Fasilitas Kredit

Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan

menggunakan kredit yang telah disetujui oleh bank. Alat-alat

pencairan kredit seperti cek, kuitansi, nota pemindahbukuan, dan

dokumen-dokumen lainnya tersebut akan menjadi alat bukti

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

19

pembukuan. Apabila diperlukan alat bukti tersebut untuk berkas

perkreditan, maka dapat dibuatkan duplikat atau foto kopinya.

g. Pelunasan Fasilitas Kredit Pelunasan kredit adalah dipenuhinya

semua kewajiban utang nasabah terhadap bank yang berakibat

hapusnya ikatan perjanjian kredit. Hal-hal yang harus diperhatikan

antara lain:

1) Perhitungan semua kewajiban utang nasabah harus segera

diselesaikan sampai dengan tanggal pelunasan.

2) Nasabah diharuskan mengembalikan sisa lembar/blanko cek

dan giro bilyet yang belum dipergunakan jika ada.

3) Penyerahan kembali dokumen jaminan kepada nasabah,

setelah nyata-nyata nasabah menyelesaikan semua

kewajibannya. Penyerahan dokumen jaminan tersebut harus

dengan surat tanda terima dan ditandatangani oleh yang berhak.

Surat tanda terima harus disimpan pada berkas jaminan.

4) Beri tahukan kepada bagian kas bahwa setelah seluruh jumlah

utang dilunasi, rekening pinjaman atas nama nasabah yang

bersangkutan ditutup.

5) Buatlah surat penegasan pelunasan yang antara lain berisi

pernyataan terima kasih atas terjalinnya hubungan baik antara

nasabah dengan bank pada waktu-waktu yang lalu.

6) Catatlah pelunasan kredit tersebut pada kartu informasi intern

untuk menjaga agar informasi tetap mutakhir.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

20

Gambar 2.1. Alur prosedur pengajuan hingga pencairan pemberian kredit

Mengisi formulir

pemberian kredit dan

berkas yang

bersangkutan(telah

diotorisasi pihak terkait)

Menganalisa formulir

pemberian kredit dan

berkas yang

bersangkutan

Proses

Hasil

Telephone

atau sms

Terima konfirmasi dari

pengurus koperasi

Hasil Pencairan Dana SELESAI

Penolakan

Ditolak

Disetujui

Disetujui

Tidak Disetujui

Kwintansi diotorisasi

pihak-pihak terkait

Nasabah/Anggota Pengurus Koperasi Proses

Konfirmasi

Sumber: Diolah sendiri

H. Pengertian Sistem dan Prosedur

Menurut Yuliana, EW. Hesti. (2015), sistem pada dasarnya adalah

sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang

berfugsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Prosedur menurut Yuliana, EW. Hesti. (2015), merupakan serangkaian

langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas,

sehingga tercapai tujuan yang diharapkan serta dapat dengan mudah

menyelesaikan suatu masalah yang terperinci menurut waktu yang

ditentukan.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

21

Menurut Yuliana, EW. Hesti. (2015), sistem adalah suatu jarigan

prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan prosedur adalah urutan kegiatan

klirekal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau

lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi

perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri

atas jaringan prosedur-prosedur yang saling berkaitan. Prosedur

merupakan urutan dari pekerjaan klirekal, yang dibuat atas semua

transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

I. Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Kuncoro, DA. (2011), sistem akuntansi adalah formulir-

formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan

untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan

tujuan untuk menghasilakn umpan balik dalam bentuk laporan-laporan

yang diperlukan manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-

pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kredit, dan

lembega-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

Sedangkan menurut Kuncoro, DA. (2011), Sistem Akuntansi

merupakan organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan

oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Masing-

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

22

masing unsur dari sistem akuntansi dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai

berikut:

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen,

karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi

direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data

lainnya. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir.

Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan

menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan

disajikan dalam laporan keuangan.

c. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang

digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat

sebelumnya dalam jurnal.

d. Buku Pembantu

Buku pembantu (subsidiary ledger) terdiri dari rekening-rekening

pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening

tertentu dalam buku besar.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

23

e. Laporan

Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.

Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar

monitor komputer.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah sistem yang

digunakan untuk menangani perencanaan dan penetapan prosedur-

prosedur untuk mengumpulkan dan melaporkan data keuangan.

J. Sistem Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2016:159), sistem penjualan kredit yaitu penjualan

yang pembayaranya dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka

waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam transaksi

penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan

pengiriman barang atau penyerahaan jasa, untuk jangka waktu tertentu

perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. kegiatan penjualan

kredit memungkinkan perusahaan menambah volume penjualan dengan

memberi kesempatan kepada para pembeli membelanjakan penghasilan

yang akan diterima mereka pada masa yang akan datang. Penjualan kredit

dapat dilakukan melalui dua sistem yaitu: penjualan kredit dengan kartu

kredit perusahaan dan sistem penjualan kredit biasa.

1. Penjualan Kredit dengan Kartu Kredit Perusahaan

Sistem penjualan dengan menggunakan kartu kredit ini biasanya

digunakan oleh toko pengecer (retailer). Kartu kredit perusahaan

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

24

(company credit cards) ini diterbitkan oleh perusahaan tertentu untuk

para pelanggannya. Pelanggan akan diberi kartu kredit perusahaan

setelah melalui seleksi berdasarkankemampuan membayar kredit dan

karakternya. Pelanggan daat menggunakan kartu kredit ini untuk

membeli barang hanya pada perusahaan yang menerbitkan kartu kredit

tersebut. Pada akhir bulan atau pada tanggal tertentu perusahaan

menagih jumlah barang yang dibeli oleh pemegang kartu kredit selama

jangka waktu tertentu yang telah lewat.

a. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penjulan Kredit dengan

Kartu Kredit Perusahaan

1) Fungsi Kredit

Fungsi ini bertanggung jawab atas pemberian kartu kepada

pelanggan yang terpilih. Fungsi kredit melakukan pengumpulan

informasi tentang kemampuan keuangan calon anggota dengan

meminta fotocopy rekening koran bank, keterangan gaji atau

pendapatan calon anggota dari perusahaan tempat ia bekerja.

2) Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertangung jawab melayani kebutuhan barang

pelanggan. Fungsi penjualan mengisi faktur penjualan kredit

untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman

melaksanakan penyerahan barang kepada pelanggan.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

25

3) Fungsi Gudang

Fungsi ini menyediakan barang yang diperlukan oleh

pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur

penjualan kartu kredit yang diteriam dari fungsi penjualan.

4) Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang

yang kuantitas, mutu, dan spesifikasinya sesuai denganyang

tercantum dalam tembusan faktur penjualan kartu kredit yang

diterima dari fungsi penjualan. Fungsi ini juga bertanggung

jawab untuk memperoleh tanda tangan dari pelanggan di atas

faktur penjualan kredit sebagai bukti telah diterimanya barang

yang dibeli oleh pelanggan.

5) Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transakasi

bertambahnya piutang kepada pelanggan ke dalam kartu piutang

berdasarkan faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari

fungsi pengiriman.

6) Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertangung jawab untuk membuat surat tagihan

secara periodik kepada pemegang kartu kredit.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

26

b. Dokumen yang Digunakan untuk melaksanakan Sistem

Penjualan Kredit dengan Sistem Kartu Kredit Perusahaan

1) Faktur penjualan kartu kredit

Dokumen ini digunakan untuk merekam transaksi penjualan

kredit.

2) Surat tagihan

Surat tagihan ini merupakan turnaround dokument yang

isinya dibagi menjadi dua bagian: bagian atas merupakan

dokumen yang harus disobek dan dikembalikan bersama cek

oleh pelanggan ke perusahaan, sedangkan bagian bawah berisi

rincian transaksi pembelian yang dilakukan pelanggan dalam

periode waktu tertentu

c. Catatan Akuntansi yang Digunakan

1) Jurnal Penjualan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi

penjualan, baik secara tunai maupun kredit.

2) Kartu Piutang

Catatan akuntansi merupakan buku pembantu yang berisi

rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.

3) Kartu Gudang

Catatan ini sebenarnya bukan termasuk dalam penggolongan

catatan akuntansi. Catatan ini deiselenggarakan oleh fungsi

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

27

gudang dan hanya berisi data kuantitas barang yang disimpan di

gudang beserta mutasinya.

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penjualan dengan

Kartu Kredit

1) Prosedur Penjualan

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari

pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order

dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat faktur

penjualan kartu kredit dan mengirimkannya kepada berbagi

fungsi yang lain untu memungkinkan fungsi tersebut

memberikan kontribusinya dalam melayani order dari pembeli.

2) Prosedur Pengiriman

Dalam prosedur ini fungsi gudang menyiapkan barang

kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam

faktur penjualan kartu kredit yang diteriam dari fungsi gudang.

3) Prosedur Pencatatan Piutang

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat tembusan

faktur penjualan kartu kredit kedalam kartu piutang

4) Prosedur Penagihan

Dalam prosedur ini fungsi penagihan menerima faktur

penjualan kartu kredit dan mengarsipkannya menurut abjad.

Secara periodik fungsi penagihan membuat surat tagihan dan

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

28

mengirimkannya kepada pemegang kartu kredit perusahaan,

dilampiri dengan faktur penjualan kredit.

5) Prosedur Pencatatan Penjualan

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat tansaksi

penjualan kartu kredit kedalam jurnal penjualan.

2. Sistem Penjualan Kredit Biasa

Penjualan kredit dilakukan oleh perusahaan dengan cara

mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli

tersebut. Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang, setiap penjualan

kredit yang pertama kepada seorang pembeli selalu didahului dengan

analisis terhadap dapat atau tidaknya pembeli tersebut diberi kredit.

Umumnya perusahaan manufaktur melakukan penjualan produknya

dengan sistem penjualan kredit ini.

a. Dokumen yang Digunakan

1) Surat Order Pengiriman dan Tembusannya

Dokumen pokok untuk memproses penjualan kredit kepada

pelanggan.

a) Tembusan Kredit (Credit Copy)

b) Surat pengakuan (Acknowledgement Copy)

c) Surat Muat (Bill of loading)

d) Slip Pembungkus

e) Tembusan Gudang (Warehouse Copy)

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

29

f) Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow Up

Copy)

g) Arsip Index Silang (Cross Index File Copy)

2) Faktur dan Tembusanya

a) Faktur Penjualan

b) Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)

c) Tembusan Jurnal Penjualan (Sales JournalCopy)

d) Tembusan Analisis (Analisys Copy)

e) Tembusan Wiraniaga (Salesperson Copy)

3) Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokuman

pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok

produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

4) Bukti Memorial

Bukti memorial merupakan dokuman sumber untuk dasar

pencatatan kedalam jurnal umum.

b. Catatan Akuntansi Digunakan

1) Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat transaksi

penjualan baik penjualan tunai maupun kredit.

2) Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi

mutasi piutang perusahaan kepada tiap debiturnya.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

30

3) Kartu Persediaan

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi

rincian mutasi setiap jenis persediaan.

4) Kartu Gudang

Catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang

untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang ada di

gudang.

5) Jurnal Umum

Jurnal ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk

yang dijual selama periode tertentu.

c. Fungsi yang Terkait

1) Fungsi Kredit / Bagian Kredit

Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit

pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada

pelanggan.

2) Fungsi Gudang / Bagian Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab menyimpan dan menyiapkan

barang yang dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang

ke bagian pengiriman.

3) Fungsi Pengiriman / Bagian Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang

atas dasar surat order pengiriman yang diterima dari fungsi

penjualan.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

31

4) Fungsi Penagihan / Bagian Penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab membuat dan mengirimkan

faktur penjualan kepada pelanggan.

5) Fungsi Akuntansi / Bagian Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang dari

transaksi penjualan kredit, membuat serta mengirimkan

pernyataan piutang kepada debitur, dan membuat laporan

penjualan, serta mencatat harga pokok persediaan yang dijual

kedalam kartu persediaan.

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

1) Prosedur Order Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari

pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order

dari pembeli.

2) Prosedur Persetujuan Kredit

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan

penjualan kredit kepada pembeli dari fungsi kredit.

3) Prosedur Pengiriman

Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang

kepada pembeli sesuai dengan informasi dalam surat order

pengiriman.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

32

4) Prosedur Penagihan

Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur

penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli.

5) Prosedur Pencatatan Piutang

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan

faktur penjualan ke dalam kartu piutang.

6) Prosedur Distribusi Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data

penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.

7) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara

periodik total harga pokokproduk yang dijual dalam periode

tertentu.

K. Sistem Akuntansi Piutang

1. Prosedur Pencatatan Utang

Menurut Mulyadi (2016:207), prosedur pencatatan piutang

bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap

debitur. Mutasi piutang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit,

penerimaan kas dari debitur, retur penjualan, dam penghapusan

piutang.

2. Dokumen

Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan

kedalam kartu piutang adalah:

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

33

a. Faktur Penjualan

Dokumen ini digunakan sebagi dasar pencatatan timbulnya

piutang atas dasar transaksi penjualan kredit. Dokumen ini

dilampiri dengan surat muat (bill of loading) dan surat order

pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat transaksi

penjualan kredit.

b. Bukti Kas Masuk

Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan

berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang dari

transaksi pelunasan piutang oleh debitur.

c. Memo Kredit

Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur

penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order penjualan.

d. Bukti Memorial (Journal Voucher)

Bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar

pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. Dokumen

inidigunakan sebagai dasar pencatatan penghapusan piutang.

Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kredit yang memberikan

otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.

b. Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang

menyangkut piutang adalah:

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

34

a. Jurnal Penjualan

Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang

dari transaksi penjualan kredit.

b. Jurnal Retur Penjualan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya

piutang dari transaksi retur penjualan.

c. Jurnal Penerimaan Kas

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya

piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.

d. Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo

piutang kepada debitur.

L. Sistem Akuntansi Pembelian

Menurut Mulyadi (2016:243), sistem akuntansi pembelian

digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan

perusahaan.Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua:

pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, kemudian

ada pembelian impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri.

1. Fungsi yang Terkait

a. Fungsi Gudang

Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang bertanggung

jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

35

posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang

yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.

b. Fungsi Pembelian

Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh

informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang

dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian

kepada pemasok yang dipilih.

c. Fungsi Penerimaan

Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi ini bertanggung

jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan

kualitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat

atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. Dan juga

bertanggung jawab untuk menerima barang dari pembeli yang

berasal dari transaksi retur penjualan.

d. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah

fungsi pencatatan persediaan. Fungsi pencatatan utang bertanggung

jawab untuk mencatat transaksi pembelian kedalam register bukti

kas keluar. Dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen bukti kas

keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen bukti kas keluar

yang berfungsi sebagai catatan utang. Sedangkan fungsi persediaan

bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang

yang dibeli kedalam kartu persediaan.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

36

2. Dokumen yang Digunakan

a. Surat permintaan pembelian

Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang

untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang

dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat

permintaan pembelian.

b. Surat permintaan penawaran harga

Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi

barang yang pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi, yang

menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.

c. Surat order pembelian

Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada

pemasok yang telah dipilih.

d. Laporan penerimaan barang

Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan

bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis,

spesifikasi, mutu dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat

order pembelian.

e. Surat perubahan order pembelian

Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order

pembelian yang sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut

dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang,

spesifikasi, penggantian atau hal lain yang bersangkutan dengan

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

37

perubahan bisnis. Biasanya perubahan tersebut diberitahukan

kepada pemasok secara resmi dengan menggunakan surat

perubahan order pembelian.

f. Bukti kas keluar

Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar

pencatatan transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi

sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada

pemasok.

3. Catatan-Catatan Akuntansi yang Digunakan

a. Register bukti kas keluar, Adalah suatu jurnal untuk mencatat utang

yang timbul dari pembelian.

b. Jurnal pembelian, Jika dalam pencatatan utang perusahaan

menggunakan account payable procedure, jurnal yang digunakan

untuk mencatat transaksi pembelian adalah jurnal pembelian.

c. Kartu utang, Jika dalam catatan utang perusahaan menggunakan

account payable procedure buku pembantu yang digunakan untuk

mencatat utang kepada pemasok adalah kartu utang.

d. Kartu persediaan, Dalam sistem akuntansi pembelian. Kartu

persediaan ini digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan

yang dibeli.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

38

4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian

a. Prosedur permintaan pembelian

Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan

pembelian dalam formulir surat perrnintaan pembelian kepada

fungsi pembelian. Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya

untuk barang langsung pakai, fungsi yang memakai barang

mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian

dengan menggunakan surat permintaan pembelian.

b. Prosedur permintaan penawaran harga dan penelitian pemasok

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat

permintaan penawaran harga kepada petnasok untuk memperoleh

informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian

yang lai, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan

ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.

c. Prosedur order pembelian

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order

pembetian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan

kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan, mengenai order

pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.

d. Prosedur penerimaan barang

Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan

mengenai jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

39

pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk

menyatakan peneriinaan barang dari pemasok tersebut.

e. Prosedur pencatatan utang

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memriksa dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan pembelian dan

menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen

sumber sebagai catatan utang.

f. Prosedur distribusi pembelian

Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang di debit dari

transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan

manajemen.

M. Sistem Akuntansi Utang

Menurut Mulyadi (2016:275), prosedur pencatatan utang ada 2

metode: Account payble procedure dan voucher payble procedure. Dalam

account payble procedure, catatan utang adalah berupa kartu utang yang

diselenggarakan untuk tiap kreditur, yang memperlihatkan catatan

mengenai nomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang, jumlah

pembayaran, dan saldo utang. Dalam voucher payble procedure, tidak

diselenggarakan kartu utang, namun digunakan arsip voucher (bukti kas

keluar) yang disimpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal

jatuh temponya.

1. Account payble procedure

a. Dokumen yang Digunakan

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

40

1) Faktur dari pemasok

2) Kuintansi tanda terima uang yang ditandangani oleh pemasok

atau tembusan surat pemberitahuan yang dikirim ke pemasok,

yang berisi keterangan untuk apa pembayaran tersebut

dilakukan.

b. Catatan Akuntansi yang Digunakan

1) Kartu Utang

Digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada

tiap kreditur.

2) Jurnal Pembelian

Digunakan untuk mencatat transaksi pembelian

3) Jurnal Pengeluaran Kas

Digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan

pengeluaran kas yang lain

2. Voucher Payble Procedure

a. Dokumen yang Digunakan

1) Bukti Kas Keluar

b. Catatan yang Digunakan

1) Register bukti kas keluar

2) Register cek

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

41

N. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

Menurut Mulyadi. (2016:309), sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan dalam perusahaan manufaktur melibatkan fungsi kepegawaian,

fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi.

1. Dokumen-Dokumen yang Digunakan

a. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah, umumnya

dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan

yang bersangkutan dengan karyawan. Misalnya surat keputusan

pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif

upah, dll.

b. Kartu jam hadir, dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu

untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan

jam hadir karyawan berupa daftar hadir biaya, dapat pula berbentuk

kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

c. Kartu jam kerja, dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu

yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna

mengerjakan pesanan tertentu.

d. Daftar gaji dan daftar upah, dokumen ini berisi gaji dan upah bruto

setiap karyawan dikurangi potongan-potongan berupa Pph pasal 21,

utang karyawan, dan sebagainya.

e. Rekap daftar gai dan rekap daftar upah, dokumen ini merupakan

ringkasan gaji dan upah per departemennya, yang dibuat

berdasarkan daftar gaji dan upah.

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

42

f. Surat pernyataan Gaji dan Upah, dokumen ini dibuat oleh fungsi

pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar

gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan

daftar gai atau upah.

g. Amplop gaji dan upah, uang gaji dan upah karyawan diserahkan

setiap karyawan dalam, amplop gaji dan upah.

h. Bukti kas keluar, dokumen ini merupakan perintah pengeluaran

uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan,

berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima

dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

2. Fungsi-Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Penggajian

a. Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru,

memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan

tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan standar gaji, mutasi

karyawan, dan pemberhentian karyawan.

b. Fungsi pencatat waktu

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan

waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan.

c. Fungsi pembuat daftar gaji

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuata daftar gaji yang

berisi penghasilan bruto yang menjadi hak berbagai potongan yang

menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

43

gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada

fungsi akuntansi guna pembuatab bukti kas keluar yang dipakai

sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan.

d. Fungsi akuntansi

Bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul

dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya

utang gaji, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi akuntansi yang

menangani sistem penggajian dana pengupahan berada di

tangan: (1) bagian utang, yaitu bagian yang bertanggung jawab

untuk memproses pembayaran gaji dan upah seperti yang tercantum

dalam daftar gaji dan upah, (2) bagian kartu biaya, yaitu bagian

yang bertanggung jawab untuk mencatat pokok produk dan kartu

biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu kerja, (3)

bagian jurnal, yaitu bagian yang bertanggung jawab untuk mencatat

biaya gaji dan upah dalam jurnal umum.

e. Fungsi keuangan

Fungsi ini bertangggung jawab untuk mengisi cek guna

pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang

tunai tersebut kemudian dimasukkan kedalam amplop gaji setiap

karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang

berhak.

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

44

O. Sistem Akuntansi Biaya

Menurut Mulyadi. (2016:345), sistem akuntansi biaya adalah

jaringan prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyajikan

laporan biaya.

1. Dokumen yang Digunakan

a. Surat order produksi

b. Daftar kebutuhan bahan

c. Daftar kegiatan produksi

d. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang

e. Bukti pengembalian barang gudang

f. Kartu jam kerja

g. Laporan produk selsai

h. Bukti memorial

i. Bukti kas keluar

2. Catatan Akuntansi yang Digunakan

a. Jurnal pemakaian bahan baku

b. Jurnal umum

c. Register bukti kas keluar

d. Kartu harga pokok produk

e. Kartu biaya

3. Fungsi yang Terkait

a. Fungsi penjualan

b. Fungsi Produksi

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

45

c. Fungsi Perencanaan dan pengawasan produksi

d. Fungsi Gudang

e. Fungsi Akuntansi biaya

P. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

1. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi. (2016:379), penjualan tunai dilaksanakan

oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan

pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan

oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh

perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan

transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahan.

a. Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi

tiga (3) prosedur, yaitu:

1) Penerimaan Kas dari Over-the Counter Sale

Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang keperusahaan,

melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli,

melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima

barang yang dibeli. dalam Over-the Counter Sale ini,

perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi (Personal

Check), atau pembayaran langsung dari pembeli dengan credit

card, sebelum barang diserahkan kepada pembeli.

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

46

2) Penerimaan Kas dari COD Sale

Cash on delivery sales (COD sales) adalah transaksi

penjualan tunai yang melibatkan kantor pos, perusahaan

angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan

penerimaan kas dari hasil penjualan. COD Sales merupakan

sarana untuk barang bagi pembeli dan Jaminan penerimaan kas

bagi perusahaan penjual. COD sales melalui pos belum

merupakan sistem penjualan yang umum berlaku di Indonesia.

3) Penerimaan Kas dari Credit Card Sale

Credit card sale adalah transaksi penjualan tunai ( yang

merupakan bentuk lain Over the Counter sale) yang pembeli

melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit.

b. Fungsi yang Terkait

i. Fungsi Penjualan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,

fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari

pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan

faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran

harga barang ke fungsi kas.

ii. Fungsi Kas

Dalam transaksi penerimaan kas daripenjualan tunai,

fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari

pembeli.

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

47

iii. Fungsi Gudang

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,

fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang

dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke

fungsi pengiriman.

iv. Fungsi Pengiriman

Dalam transaksi penerimaan kas adari penerimaan kas dari

penjuakan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk

membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah

dibayar hargannya kepada pembeli.

v. Fungsi Akuntansi

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,

fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi

penjualan, penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.

c. Dokumen yang Digunakan

1) Bill of lading

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang bagi

perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan

umum. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pengiriman dalam

penjualan COD yang menyerahkan barangnya dilakukan oleh

perusahaan angkutan umum.

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

48

2) Faktur Penjualan COD

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD.

Tembusan faktur penjualan COD diserahkan kepada

pelanggan melalui bagian angkutan perusahaan, kantor pos,

atau perusahaan angkutan umum dan dimintakan tanda tangan

penerima barang dari pelanggan sebagai bukti telah

diterimannya barang oleh pelanggan. Tembusan faktur

penjualan COD digunakan oleh perusahaan untuk menagih kas

yang harus dibayar oleh pelanggan pada saat penyerahan

barang yang dipesan oleh pelanggan.

3) Bukti setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti

penyetoran kas ke bank. Bukti setoran dibuat 3 lembar dan

diserahkan oleh fungsi kas ke Bank, bersamaan dengan

penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke Bank. Dua lembar

tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani

dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank.

Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi

akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen

sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari

penjulan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas.

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

49

4) Rekapitulasi harga pokok penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu

periode. Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai

dokumen pendukung bagi pembuatan bukti memorial untuk

mencatat harga pokok produk yang dijual.

d. Catatan Akuntansi yang digunakan

1) Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

mencatat dan meringkas data penjualan. Jika perusahaan

menjual berbagai macam produk dan manajemen memerlukan

informasi pejualan setiap jenis produk yang dijualnya selama

jangka waktu tertentu.

2) Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi

untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, di

antaranya dari penjualan tunai.

3) Jurnal Umum

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,

jurnal digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga

pokok produk yang dijual.

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

50

4) Kartu Persediaan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu

persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu

persediaan ini diselenggarakan di fungsi akuntansi untuk

mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan di

gudang.

5) Kartu Gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi

karena hanya berisi data kuantitas yang disimpan di gudang.

Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mutasi

dan persediaan barang yang disimpan dalam gudang. Dalam

transaksi penjualan tunai, kartu gudang digunakan untuk

mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual.

2. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang

Penerimaan kas dari piutang yang dilakukan melalui penagihan

perusahaan, melalui pos dan melalui lock-box collection plan.

Diantara berbagai cara penagihan piutang tersebut, penerimaan kas

dari piutang seharusnya mewajibkan debitur melakukan pembayaran

dengan meggunakan cek atas nama, yang secara jelas mencantumkan

nama perusahaan yang berhak menerima kas dari debitur , sehingga

lecil kemungkinan orang yang tidak berhak dapat menguangkan cek

yang diterima dari debitur untuk kepentingan pribadinya.

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

51

a. Fungsi yang Terkait

1) Fungsi Sekertariat

Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi

sekertariat bertanggung jawab dalam penerimaan cek dan

surat pemberitahuan melalui pos dari para debitur

perusahaan. Fungsi sekertariat bertugas untuk membuat

daftar pemberitahuan atas dasar surat oemberitahuan yang

diterima bersama cek dari para debitur.

2) Fungsi Penagihan

Jika perusahaan melakukan penagihan piutang langsung

kepada debitur melalui penagihan perusahaan, fungsi

penagihan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan

kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang

yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.

3) Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan cek dari

fungsi sekertariat (jika penerimaan kas dari piutang

dilaksanakan melalui pos) atau dari fungsi penagihan (jika

penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui penagihan

perusahaan). Fungsi kas bertanggung jawab untuk

menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut

segera ke bank dalam jumlah penuh.

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

52

4) Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan

penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas

dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang. Fungsi

akuntansi berada ditangan bagian jurnal dan bagian piutang.

5) Fungsi Pemeriksa Intern

Dalam sistem penerimaan kas dan piutang, fungsi

pemeriksaan intern bertanggung jawab dalam melaksanakan

perhitungan kas yang ada di tangan fungsi kas secara

periodik. Di samping itu, fungsi pemeriksa intrn bertanggung

jawab dalam melakukan rekonsiliasi bank, untuk mengecek

ketelitian catatan kas yang diselenggarakan oleh fungsi

akuntansi.

b. Dokumen yang Digunakan

1) Surat Pemberitahuan

Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahu

maksud pembayaran yang dilakukannya. Surat pemberitahuan

biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh

debitur, yang disertakan dengan cek yang dikirimkan oleh

debitur melalui penagihan perusahaan atau pos. Bagi

perusahaan yang menerima kas dari piutang, surat

pemberitahuan ini digunakan sebagai dokumen sumber dalam

pencatatan berkurangnya piutang di dalam kartu piutang.

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

53

Karena surat pemberitahuan biasanya berupa tembusan bukti

kas keluar.

2) Daftar Surat Pemberitahuan

Daftar surat pemberitahuan ,erupakam rekapitulasi

penerimaan kas yang dibuat oleh fungsi sekertariat atau

fungsi penagihan. Jika penerimaan kas dari piutang

perusahaan dilaksanakan melalui pos, fungsi sekertariat

bertugas membuka amplop surat memisahkan surat

pemberitahuan dengan cek, dan membuat daftar surat

pemberitahuan yang diterima setiap hari. Jika penerimaan kas

dari piutang dilaksanakan melalui penagihan perusahaan,

pembuatan daftar surat pemberitahuan dilakukan oleh fungsi

penagihan.daftar surat penagihan dikirimkan ke fungsi kas

untuk dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen

pendukung bukti setor bank dalam pencatatan penerimaan

kas ke dalam jurnal penerimaan kas.

3) Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti

penyetoran kas yang diterima dari piutang ke Bank. Bukti setor

dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke Bank,

bersaamaan dengan penyetoran kas dari piutang ke Bank. Dua

lembar tembusannya diminta kembali dari bank setelah

ditandatangani dan dicap oleh Bank sebagai bukti penyetoran

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

54

kas ke Bank. Bukti setoran Bank diserahkan oleh fungsi kas

kepada fungsi akuntansi, dan dipakai pleh fungsi akuntansi

sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi

penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas.

4) Kwitansi

Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat

oleh perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan

pembayaran utang mereka. Kuitansi sebagai tanda penerimaan

kas ini dibuat dalam sistem perbankan yang tidak

mengembalikan cancelled check kepada check issuer. Jika

cancelled check dikembaliakn kepada check issuer kuitansi

sebagi tanda penerimaan kas digantikan fungsinya oleh

chancelled check.

Q. Sistem Pengeluaran Kas

Menurut Mulyadi (2016:425) :

1. Dokumen yang Digunakan

a. Bukti kas keluar

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas

kepada Bagian Kasa sebesar yang mencantumkan dalam dokumen

tersebut.

b. Cek

Dari sudut sistem informasi akuntansi, cek merupakan

dokumen yang digunakan untuk memerintah bank melakukan

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

55

pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang

namanya tercantum pada cek.

c. Permintaan cek (chek request).

Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang

memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk

membuat kas keluar.

2. Fungsi yang terkait

a. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas. Jika suatu memerlukan

pengeluaran kas (misalnya untuk pembeli jasa dan untuk biaya

perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan

permintaan cek kepada fungsi akuntansi (bagian utang).

b. Fungsi kas. Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek,

fungsi ini berfungsi bertanggungjawab dalam mengisi cek,

meminta otorisasi atas cek dan mengirimkan cek kepada kreditur

via pos atau pembayaran langsung kepada kreditur.

c. Fungsi akuntansi. Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan

cek, fungsi akuntansi bertanggungjawab atas :

i. Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan

persediaan.

ii. Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal

pengeluaran kas atau register cek.

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

56

iii. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi

kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang

tercantum dalam dokumen tersebut.

d. Fungsi Pemeriksaan Intern. Dalam sistem akuntansi pengeluaran

kas dan cek, fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan

penghitungan kas (Cash Count) secara periodik dan mencocokan

hasil penghitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi

(rekening kas dalam buku besar)

3. Catatan Yang Digunakan

1) Jurnal pengeluaran kas

2) Register cek

3) Jurnal pengeluaran dana kecil

R. Sistem Akuntansi Persediaan

Menurut Mulyadi. (2016:463) :

1. Dokumen Yang Digunakan

d. Laporan produk selesai dan bukti memorial. Laporan produk

selesai digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat tambahan

kuantitas produk jadi balam kartu gudang. Buki memorial

digunakan untuk mencatat tambahan kuantitas dan harga pokok

persediaan produk jadi dalam kartu persediaan dan digunakan

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

57

sebagai dokumen sumber dalam mencatat transaksi selesainya

produk jadi dalam jurnal umum.

e. Surat order pengiriman dan faktur penjualan. Surat order

pengiriman diterima oleh bagian gudang dan bagian order

penjualan. Setelah bagian gudang mengisi surat order pengiriman

tersebut dengan kuantitas produk jadi yang diserahkan kepada

bagian pengiriman, atas dasar surat order pengiriman tersebut

bagian gudang mencatat kuantitas yang diserahkan ke bagian

pengiriman dalam kartu gudang. Harga pokok produk jadi yang

dijual dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan

atas dasar tembusan faktur yang diterima oleh bagian tersebut dari

bagian penagihan.

f. Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur permintaan dan

pengeluaran barang gudang adalah bukti permintaan dan

pengeluaran barang gudang.

g. Dokumen yang digunakan untuk merekam, meringkas, dan

membukukan hasil perhitungan fisik persediaan adalah kartu

perhitungan fisik (inventory tag) yang digunakan untuk merekam

hasil perhitungan fisik persediaan, daftar hasil perhitungan fisik

(inventory summary) yang digunakan untuk meringkas data yang

telah direkam dalam hasil kartu perhitungan fisik persediaan, dan

bukti memorial digunakan untuk membukukan adjustment rekening

Page 51: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

58

persediaan sebagai akibat dari hasil penghitungan fisik ke dalam

jurnal umum.

3. Catatan akuntansi

a. Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat

kuantitas dan harga pokok barang yang di simpan di gudang yang

tercantum dalam kartu persediaan oleh Bagian Kartu Persediaan,

berdasarkan hasil penghitungan fisik persediaan.

b. Kartu Gudang, kartu gudang ini berfungi sebagai identitas barang

yang disimpan, untuk memudahkan pencarian barang dan

sekaligus untuk mencatat mutasi kuantitas barang yang tercantum

dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh Bagian gudang,

berdasarkan hasil penghitungan fisik persediaan.

c. Jurnal Umum, dalam sistem penghitungan fisik persediaan jurnal

umum digunakan untuk mencatat jurnal adjustment rekening

persediaan karena adanya perbedaan antara saldo yang dicatat

dalam rekening persediaan dengan saldo menurut penghitung

fisik.

S. Sistem Aktiva Tetap

Menurut Mulyadi (2016:497), aktiva tetap adalah kekayaan

perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih

dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan

perusahaan, bukan untuk dijual kembali.

Page 52: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

59

1. Catatan Akuntansi

a. Kartu aktiva tetap

b. Jurnal umum

c. Register bukti kas keluar

2. Fungsi Terkait

a. Fungsi pemakai

b. Fungsi riset dan pengembangan

c. Direktur yang bersangkutan

d. Direktur utama

T. Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Menurut Yuliana, EW. Hesti. (2015), Pengertian sistem pengendalian

intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian

dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua

yaitu:

b. Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control).

Pengendalian intern akuntansi, yang merupakan bagian dari sistem

pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-

ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan

organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

Page 53: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

60

c. Pengendalian intern administratif Pengendalian intern administratif

meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya

kebijakan manajemen.

Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah:

a. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional

secara Tegas.

Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian

tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk

untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian

tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada

prinsip-prinsip berikut ini:

1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari

fungsi akuntansi.

Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk

melaksanakan suatu kegiatan. Setiap kegiatan dalam perusahaan

memerlukan otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki

wewenang untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi

penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk

menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi

yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan

perusahaan.

Page 54: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

61

2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

b. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan

Perlindungan yang Cukup Terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan,

dan Biaya.

Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi

dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya

transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat

sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas

terlaksananya setiap transaksi. Formulir merupakan media yang

digunakan untuk merekam penggunaan wewenang untuk memberikan

otorisasi terlaksananya transaksi dalam organisasi. Oleh karena itu,

penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi

pelaksanaan otorisasi. Di lain pihak, formulir merupakan dokumen

yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatan transaksi dalam catatan

akuntansi. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang

direkam dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat

ketelitian dan keandalannya (reliability) yang tinggi. Dengan

demikian, sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen

pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan

yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi.

Page 55: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

62

c. Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi setiap Unit

Organisasi.

Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan

prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana

dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik

yang sehat dalam pelaksanaannya. Cara yang dapat ditempuh untuk

menciptakan praktik yang sehat antara lain:

1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakiannya

dapat dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak

dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang

akan diperiksa dengan jadwal yang tidak teratur.

3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir

oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa adanya campur

tangan orang atau unit organisasi yang lain.

4) Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang rutin

dapat menjaga independensi pejabat yang bersangkutan dalam

melaksanakan tugasnya, selain juga untuk menghindari

persekongkolan diantara mereka dapat dihindari.

5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.

6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan

catatannya.

Page 56: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

63

7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek

efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.

d. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya.

Unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian intern

yang paling penting. Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang

menjadi tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan tugasnya

dengan efektif dan efisien, meskipun hanya sedikit unsur sistem

pengendalian intern yang mendukungnya. Untuk mendapatkan

karyawan yang berkompeten dan dapat dipercaya, berbagai cara

berikut ini dapat ditempuh:

1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh

pekerjaannya. Manajemen perlu melakukan analisis jabatan yang

ada dalam perusahaan dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhi

oleh calon karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut.

Program yang baik dalam seleksi calon karyawan akan menjamin

diperolehnya karyawan yang memiliki kompetensi seperti yang

dituntut oleh jabatan yang akan didudukinya.

2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan

perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

Menurut Yuliana, EW. Hesti. (2015), sistem pegendalian intern

mempunyai 2 pengertian, dalam arti sempit istilah tersebut sama dengan

Internal Check yang merupakan prosedur-prosedur mekanis untuk

memerikasa data-data administrasi, sedangkan dalam arti luas sistem

Page 57: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

64

pengendalian intern meliputi struktur/susunan organisasi serta semua

metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi. Metode dan

ketentuan tersebut adalah ketentuan yang dianut dalam perusahaan untuk

melindungi harta kekayaan, memeriksa kecermatan, dan seberapa jauh

data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisisensi usaha dan

mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan. Unsur-

unsur yang termasuk dalam pengendalian intern dapat dikemukakan dalam

hal-hal berikut :

a. Struktur/susunan organisasi

b. Metode dan ketentuan-ketentuan melundungi harta milik koperasi

c. Kebiasaan-kebiasaan atau praktik sehat

d. Personalia

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian

intern merupakan proses kebijaksanaan atau prosedur yang dijalankan

manajemen perusahaan yang dirancang untuk memberikan keyakinan

memadai mengenai keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap

hokum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi serta

untuk menjaga aktivitas perusahaan.

Page 58: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

65

U. Penelitian Terdahulu

1. Berdasarkan penelitian yang disusun Eka Winda Yuliana, Hesti

Widianti (2015) “Sistem Pemberian Kredit Pada Unit Simpan Pinjam

KUD Karya Mina Kota Tegal”. Hasil penelitian sistem pemberian

kredit pada Unit Simpan Pnjam KUD Karya Mina Kota Tegal sudah

berjalan cukup baik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan,

tetapi kinerja koperasi masih kurang cepat dalam memberikan

pinjaman kepada debitur yang baru mengajukan permohonan kredit.

Penilaian terhadap pemberian kredit meliputi 5 prosedur yaitu prosedur

permohonan kredit, prosedur verifikasi, prosedur pemprosesan

persetujuan, prosedur pencairan kredit, dan prosedur pembukuan.

2. Berdasarkan penelitian yang disusun Linda Erlina (2011) “Evaluasi

Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pada SWAMITRA KSU

Bahtera Abadi”. Hasil penelitian di swamitra ksu bahtera abadi,

prosedur yang digunakan dalam permohonan pemberian kredit telah

dilaksankan dengan baik dan dapat otorisasi dari pihak yang

berwenang dalam proses kredit. Kemudian sistem pengendalian intern

berjalan dengan baik walaupun masih terdapat beberapa kelemahan

yaitu dokumen-dokumen yang digunakan sebagai dasar sebagai syarat

kredit seperti surat permohonan kredit dan surat perjanjian kredit tidak

dibuat rangkap.

Page 59: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

66

3. Berdasarkan penelitian Dwi Aris Kuncoro (2011) “Evaluasi Sistem

Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pada PD. BKK MOJOSONGO

Boyolali”. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, penulis

menemukan kelebihan dan kelemahan dalam sistem pengendalian

intern pemberian kredit pada PD. BKK Mojosongo Boyolali.

Kelebihannya antara lain sudah terdapat pemisahan fungsi yang tegas,

dokumen bernomor urut tercetak dan pemanfaatan tembusan,

pencatatan dan otorisasi setiap transaksi oleh beberapa bagian,

pemeriksaan mendadak, serta cuti wajib bagi karyawan. Sedangkan

kelemahannya yaitu adanya perangkapan fungsi kredit dan analis

kredit, adanya dokumen yang belum bernomor urut tercetak, surat

perjanjian kredit hanya dibuat satu lembar, sikap kurang teliti dalam

menganalisis kredit, serta masih adanya karyawan dengan latar

pendidikan belum sesuai. Dari temuan tersebut maka dapat

disimpulkan sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PD.

BKK Mojosongo Boyolali sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari

kelebihan yang ada. Sedangkan rekomendasi yang diberikan antara

lain pemisahan fungsi analisis kredit dan pelayanan kredit, penggunaan

dokumen bernomor urut tercetak, surat perjanjian kredit dibuat

rangkap, dan lebih teliti dalam melakukan analisis kredit pegawai,

serta pemberian tanggung jawab karyawan sesuai dengan latar

belakang pendidikannya agar sistem pengendalian intern dapat lebih

efisien lagi.

Page 60: BAB II LANDASAN TEORI A.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2996/3/BAB I1.pdf · 2018. 7. 24. · 10 sedang lesu, setidaknya modal yang ada pada usaha debitur masih dapat menjamin pengembalian

67

4. Berdasarkan penelitian yang disusun Ni Komang Nilawati (2016)

“Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pada Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes) Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt,

Kabupaten Buleleng”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sistem

pemberian kredit yang dilaksanakan sudah memadai dan unsur-unsur

pengendalian intern pemberian kredit sudah sepenuhnya dilaksanakan

secara memadai, (2) masalah yang dihadapi yaitu Sumber daya

manusia tidak memadai dan adanya karyawan yang memiliki tugas

rangkap, (3) solusi yang dapat diambil yaitu dengan cara menempatkan

karyawan sesuai dengan bidang keahlian dan tingkat pendidikannya,

menyediakan sarana dan prasarana , terus meningkatkan kualitas dan

kemampuan pegawai.

5. Berdasarkan penelitian yang disusun Harya Adi Kurniawan (2011)

“Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Dalam Sistem Pemberian Kredit

Pada KSU Citra Cemerlang”. Hasil penelitian menunjukan sistem

pengendalian intern dalam sistem pemberian kredit pada prosedur yang

digunakan pada proses permohonan kredit telah dilakukan dengan

baik, yaitu terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dalam proses

pemberian kredit. Kemudian sistem pengendalian intern dalam sistem

pemberian kredit telah memadai dan membuktikkan bahwa KSU Citra

Cemerlang mempunyai kredibilitas.