BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Menurut (Jogiyanto,...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Menurut (Jogiyanto,...
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Menurut (Jogiyanto, 2014:1) “terdapat dua kelompok pendekatan di dalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini. Suatu
sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur(procedure)
didefinisikan oleh Richard F.Neuschel sebagai berikut ini.
“Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis),
biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang
diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam di transaksi-transaksi
bisnis yang terjadi”.
7
A. Sistem
1. Definisi Sistem
Menurut (I Putu Agus Eka Pratama, 2014:7) “sistem didefinisikan sebagai
sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk
melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar, sebuah sistem informasi
terdiri atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut mencakup software,
hardware, dan brainware. Ketiga komponen ini saling berkaitan satu sama lain.
Software mencakup semua perangkat lunak yang dibangun dengan bahasa
pemrograman tertentu, pustaka, untuk kemudian menjadi sistem operasi, aplikasi,,
dan driver. Hardware mencakup semua perangkat keras (motherboard, processor,
VGA, dan lainnya) yang disatukan menjadi sebuah komputer. Brainware
mencakup kemampuan otak manusia, yang mencakup ide, pemikiran, analisis, di
dalam menciptakan dan menggabungkan hardware dan software. Penggabungan
software dan hardware dengan bantuan brainware inilah (melalui sejumlah
prosedur) yang dapat menciptakan sebuah sistem yang bermanfaat bagi
pengguna”.
Menurut Yakub dalam (Junianto & Primaesha, 2015) “Sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
Menurut Kristanto dalam (Junianto & Primaesha, 2015) “Sistem merupakan
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu”.
8
Menurut Widjajanto dalam (Junianto & Primaesha, 2015) “Sesuatu yang
memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
melalui tiga tahapan yaitu input, proses dan output”.
2. Karakteristik Sistem
Menurut (Jogiyanto, 2014:3) “Suatu sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components),
batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), sasaran
(objectives), tujuan (goal)”.
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-
bagian dari sistem.
2. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
9
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu susbsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang merubah
masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau
suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada nada
gunanya.
3. Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2014:6) “sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa
sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.
10
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem
fisik (physical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem sistem yang ada secara
fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia.sistem buatana manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya”.
11
4. Sistem Berorientasi Objek
Menurut (Sukamto & M.Shalahuddin, 2014:100) “metodologi berorientasi
objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang
mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan
operasi yang diberlakukan terhadapnya. Metodologi berorientasi objek merupakan
suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek
secara sistematis. Metode berorientasi objek didasarkan pada penerapan prinsip-
prinsip pengelolaan kompleksitas. Metode berorientasi objek meliputi rangkaian
aktivitas analisis berorientasi objek, perancangan berorientasi objek,
pemrograman berorientasi objek, dan pengujian berorientasi objek”.
5. Pengiriman Barang
Menurut Kotler dalam (Iskandar & Hamdani, 2017) “jasa pengiriman barang
adalah segala upaya yang diselenggarakan secara pribadi maupun bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk memberikan pelayanan jasa berupa pengiriman
barang, baik antar kota, antar pulau dan antar negara”.
12
B. Konsep Dasar Program
1. Pengertian Program
Menurut (Mulyanto & Khasanah, 2018) “Program adalah serangkaian kode
yang dituliskan dalam bahasa pemrograman tertentu, seperti bahasa C, C++,
Pascal, FORTRAN, JAVA, CGI, Perl, Cobol, ASP (Active Server Pages), PHP
dan sebagainya, yang umumnya merupakan penjabaran algoritma yang telah
dibuat”.
2. Bahasa Pemograman
Menurut (Mulyanto & Khasanah, 2018) “mengemukakan bahwa bahasa
pemograman dapat dianalogikan dengan bahasa yang digunakan manusia (bahasa
manusia). Kumpulan intruksi dalam bahasa manusia yang berupa sejumlah
kalimat dapat anda analogikan dengan suatu program”.
3. XAMPP
Menurut Wardana dalam (Mulyanto & Khasanah, 2018) Xampp adalah paket
software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database
Mysql, dan PHP Interpreter .
4. Visual Basic Net
Menurut (Ruli, 2017) “Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk
mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET
Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat
ini, para programmer dapat membangun aplikasi Widows Forms, Aplikasi web
berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command line. Alat ini dapat diperoleh
13
secara terpadu dalam Microsoft Visual Studi .NET. Bahasa Visual Basic .NET
sendiri menganut paradigm bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat
dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang
diimplementasikan di atas .NET Framework”.
C. Basis Data
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2014) sistem basis data adalah sistem
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudahdiolah
atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Padaintinya basis
data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diaksesdengan mudah dan
cepat. Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data
apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database Management System
(DBMS).
Menurut (I Putu Agus Eka Pratama, 2014) elemen basis data pada sistem
informasi berfungsi sebagai media untuk penyimpanan data dan informasi yang
dimiliki oleh sistem informasi bersangkutan. Setiap aplikasi dan sistem yang
memiliki data di dalamnya (dengan disertai proses manipulasi data berupa insert,
delete, edit/update), pasti memiliki sebuah basis data.
14
1. PhpMyAdmin
Menurut Rahman dalam (Supriyanta & khoirun nisa, 2015) “PhpMyAdmin
adalah sebuah software berbasis pemrograman PHP yang dipergunakan sebagai
administrator MySQL melalui browser yang digunakan untuk
managementdatabase”.
2. MySQL
Menurut Sibero dalam (Supriyanta & khoirun nisa, 2015) “MySQL atau
dibaca “My Sekuel” dengan suatu RDBMS (Relational Database Management
System) merupakan aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data.
MySQL sendiri pertama dikembangkan oleh MySQL AB yang kemudian diakuisi
oleh SunMicrosystem dan terakhir oleh Cracle Coorparation”.
D. Model Pengembangan Perangkat Lunak (Model Waterfall)
Menurut (Sukamto & M.Shalahuddin, 2014:28) model SDLC air terjun
(waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier) atau alur
hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur
hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis desain,
pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).
15
Berikut adalah gambar model air terjun:
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2014:28)
Gambar II.1.
Ilustrasi Model Waterfall
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasi kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat
lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean.
16
Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis
kebutuhan representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program
pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini
juga perlu didokumentasikan.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya
kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat
lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau
pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis
spesfikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk
membuat perangkat lunak baru.
17
2.2. Teori Pendukung
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa teori
pendukung yang digunakan yaitu :
A. ERD (Entity Relationship Diagram)
1. Pengertian ERD
Menurut (Sukamto & M.Shalahuddin, 2014:50) pemodelan awal basis data yang
paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD
digunakan untuk pemodelan basis data relational. Sehingga jika penyimpanan basis
data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan
ERD.
2. Komponen ERD
Menurut Yuhefizar dalam (Sagita & Sugiarto, 2016) ada beberapa simbol-
simbol atau komponen yang terdapat pada ERD, yaitu:
a. Persegi Panjang, berfungsi untuk menyatukan suatu entity.
b. Elips, berfungsi untuk menyatakan attribute, jika diberi garis bawah menandakan
bahwa attribute tersebut merupakan attribute atau field kunci.
c. Belah Ketupat menyatakan jenis relasi .
d. Garis, penghubung antara relasi dengan entity dan antara entity dengan attribute.
Didalam hubungan antar entity, juga harus ditentukan derajat relasi antar entity,
derajat relasi menunjukan jumlah maksimum record suatu entity berelasi dengan
record pada entity yang lainnya.
18
3. LRS (Logical Record Structure)
Menurut Tabrani dalam (Mulyanto & Khasanah, 2018) mengemukakan bahwa
Logical Record Structuredibentuk dengan nomor dari tipe record digambarkan oleh
kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik. LRS terdiri dari link-link
diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya.
B. UML (Unified Modelling Language)
Menurut Windu Gata, Grace dalam (Hendini, 2016) Unifed Modeling Language
(UML) adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk
mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak. UML
merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga
merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem.
Alat bantuk yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek berbasiskan
UML adalah sebagai berikut:
1. Use Case Diagram
Menurut Windu Gata, Grace dalam (Hendini, 2016) Use case diagram
merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan
dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam
sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi
tersebut.
19
2. Activity Diagram
Menurut Windu Gata, Grace dalam (Hendini, 2016) Activity Diagram
menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau
proses bisnis.
3. Sequence Diagram
Menurut Windu Gata, Grace dalam (Hendini, 2016) Sequence Diagram
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu
hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek.
4. Class Diagram
Menurut Windu Gata, Grace dalam (Hendini, 2016) merupakan hubungan antar
dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem,
juga memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang
menentukan perlakuan sistem.