Bab II Landasan Teori

4
Bab II landasan Teori : 1. SMK a. Pengertian b. Tujuan c. Manajemen Pembelajaran 2. Life Skill a. Pengertian Menurut (WHO 1997): Life skills adalah ketrampilan hidup atau kemampuan untuk beradaptasi dan merupakan perilaku positif yang membuat individu dapat melangkah lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan dan tantangan hidup sehari – hari. Merujuk pada hal tersebut maka kecakapan hidup dapat diasumsikan merupakan cara manusia dalam menghadapi kehidupan sehari – hari oleh karena bagi pendidikan kejuruan kecakapan hidup merupakan hal yang harus diajarkan, dikarenakan sesuai dengan tujuan pendidikan kejuruan yaitu mempersiapkan lulusan untuk memasuki dunia kerja. Menurut Pai (2006), ada sepuluh kemampuan generik (generic skills) yaitu: (1) Berpikir Kritis (Critical Thinking), yakni merupakan kemampuan untuk menganalisa sejumlah informasi dan pengalaman untuk mencapai tujua; (2) Berpikir Kreatif (Creative Thinking), yakni kemampuan yang membantu kita untuk menggunakan pengalaman yang bermacam – macam dan menjadikan sebagai daya untuk bertindak lebih efektif dan sesuai dengan situasi lingkungan; (3) Membuat Keputusan (Decision-Making), merupakan proses membuat taksiran dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang ada dan melihat dampak dari pengambilan keputusna; (4) Memecahkan masalah (Problem Solving), dari pengambilan keputusan tersebut mampu memilih yang mana yang terbaik untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi dan digunakan dalam mencapai

Transcript of Bab II Landasan Teori

Page 1: Bab II Landasan Teori

Bab II landasan Teori :

1. SMK

a. Pengertianb. Tujuanc. Manajemen Pembelajaran

2. Life Skill

a. PengertianMenurut (WHO 1997): Life skills adalah ketrampilan hidup atau kemampuan untuk beradaptasi dan merupakan perilaku positif yang membuat individu dapat melangkah lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan dan tantangan hidup sehari – hari. Merujuk pada hal tersebut maka kecakapan hidup dapat diasumsikan merupakan cara manusia dalam menghadapi kehidupan sehari – hari oleh karena bagi pendidikan kejuruan kecakapan hidup merupakan hal yang harus diajarkan, dikarenakan sesuai dengan tujuan pendidikan kejuruan yaitu mempersiapkan lulusan untuk memasuki dunia kerja. Menurut Pai (2006), ada sepuluh kemampuan generik (generic skills) yaitu: (1) Berpikir Kritis (Critical Thinking), yakni merupakan kemampuan untuk menganalisa sejumlah informasi dan pengalaman untuk mencapai tujua; (2) Berpikir Kreatif (Creative Thinking), yakni kemampuan yang membantu kita untuk menggunakan pengalaman yang bermacam – macam dan menjadikan sebagai daya untuk bertindak lebih efektif dan sesuai dengan situasi lingkungan; (3) Membuat Keputusan (Decision-Making), merupakan proses membuat taksiran dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang ada dan melihat dampak dari pengambilan keputusna; (4) Memecahkan masalah (Problem Solving), dari pengambilan keputusan tersebut mampu memilih yang mana yang terbaik untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi dan digunakan dalam mencapai tujuan; (5) Hubungan interpersonal (Interpersonal Relationship): merupakan kemampuan untuk melakukan hubungan antar person dalam hubungan yang positif dan menjaga pertemananan atau membangunan hubungan yang saling menguntungkan; (6) Komunikasi yang efektif (Effective Communication): yaitu kemampuan untuk mengekspresiakan secara verbal (kalimat), sehingga maksud yang ingin kita sampaikan dapat diterima oleh orang lain dengan tepat; (7) Menangani emosi (Coping with Emotions): yakni kemampuan menjaga emosi kita sehingga emosi kita tidak mempengaruhi tindakan yang rasional yang seharusnya kita lakukan; (8) Menangani stress (Coping with Stress), yaitu kemampuan untuk mengenali timbulnya stress dalam kehidupan, dengan demikian kita mampu menurunkan atau menghindarkan diri dari stress yang berkepanjangan dan merusak diri kita sendiri baik secara psikis maupun physik; (9) Kehati –hatian diri (Self-Awareness), termasuk di dalamnya adalah mengenali diri kita sendiri, sifat, kelemahan dan kekuatan diri kita, hal ini merupakan modal untuk komunikasi yang efektif, hubunganan antar person dan mengembangkan

Page 2: Bab II Landasan Teori

empaty; (10) empati (Empathy), yaitu kemampuan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain yang berbeda keadaan dengan diri kita. Dengan memahami hal umum di atas maka kita akan mengetahui bahwa target utama dari life skill adalah secara individual untuk dapat mengembangkan secara terus menerus, dan kemampuan tersebut akan sangat berguna bagi kehidupan terutama dalam mencapai kesuksesan bernegoisasi. Lebih lanjut bahwa pendidikan kecakapan hidup (Life Skill Education) di sekolah sangat diperlukan karena dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi psikologi sosisal (psycho-social competence ) bagi individu.

b. Tujuan Pembelajaran Life Skill

c. Pembelajaran Life Skill WHO menguatkan perlunya pembelajaran tentang life skill yang harus di ajarkan oleh sekolah – sekolah, tetapi sejauh ini tidak pernah ada petunjuk langsung bagaimana model pengajaran life skill harus dilaksanakan, oleh karena itu banyak metode dikembangkan dalam model pengembangan pembelajaran life skill. Sebagai rujukan tentang bagaimana pola pembelajaran life skill yang pernah dilakukan di India menurut Pai (2006) melalui beberapa pentahapan, pentahapan tersebut adalah sebagai berikut : Pertama, melalui workshop pengenalan yang dilaksanakan dengan melibatkan pekerja sosial, pendidik, dan ahli psikologi selama dua hari, dimana dari seminar tersebut dihasilkan perlunya membentuk satu model pembelajaran yang harus mencakup aspek sebagai berikut: (a) Kejelasan kebutuhan dan Konsep Life Skill; (b) minimalnya harus mengimplementasikan satu kemampuan skill yang diperlukan oleh masyarakat; (c) workshop harus ditindak lanjuti untuk menghilangkan keraguan dalam pembelajaran life skill. Tingkat Kedua, workshop sehari dengan partisipan yang sama dan menambah partisipan dari anak murid yang mana hasil dari workshop ini memberikan masukan bahwa, dengan eksplorasi mencari data jenis life skill apa yang sangat diperlukan oleh siswa untuk menunjang kehidupannya nanti, hasil seminar ini menengaskan aspek – aspek yang telah ditemukan dalam workshop tingkat pertama.Tingkat ketiga, menyelenggarakan training life skill secara terbatas dengan menggunakan modul yang telah disusun dari hasil workshop kedua, dimana peserta ini merupakan pioner atau perintis yang diharapkan mampu mengembangkan modul dan model dalam pengembangan pendidikan life skill.Tingkat ke empat, memperluas training pendidikan life skill dan

d.

3. Pengembangan Karir

a. Pengertian

Page 3: Bab II Landasan Teori

b. Model – Model Pengembangan Karir

4. Model Konseptual Life skill dalam mengembangkan karir dan meningkatkan Kualitas Lulusan

5. Penelitian yang telah dilakukan (penelitian terdauluhu) misal :

a. Pai, Padmini Nagesh, Dr. (2006) ; Life Skills Education For School Effectiveness And Improvement; Round Table Presentation at International Congress for School Effectiveness and Improvement; Fort Lauderdale- Florida – U.S.A ; 3rd to 6th January 2006

b. Martita A. Lopez (1980); Social-Skills Training With Institutionalized Elderly: Effects of Precounseling Structuring and Overlearning on Skill Acquisition and Transfer; Journal of Counseling Psychology; 1980, Vol. 27, No. 3, 286-293

c. STEPHEN V. SM[TIT A\NI) DONNA I. ( 2003) ; Using Key Instructional Elements to Systematically Promote Social Skill Generalization for Students w ith Challenging Behavior; VoL. 39, No. 1, SEPTEMBER 2003 (PP. 30-37) INTERVENTION IN SCHOOL AND CLINIC