BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian...

18
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian Kreativitas Al- Khalili (2005) kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran yang asli, tidak biasa, dan sangat fleksibel dalam merespon dan mengembangkan pemikiran. Munandar (2002) menambahkan bahwa kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan- hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Barron (dalam Ali & Asrori, 2005) mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, meskipun tidak mesti baru sama sekali. Guilford (dalam Ali & Asrori, 2005) menambahkan bahwa kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai ciri-ciri seorang yang kreatif. Salah satunya adalah kemampuan berfikir divergen, kemampuan berfikir divergen merupakan kemampuan individu untuk mencari berbagai alternatif jawaban terhadap suatu persoalan. Guilford menekankan bahwa orang-orang yang kreatif lebih banyak memiliki cara berfikir divergen daripada konvergen. Soesilo (2012) mendefinisikan kreativitas merupakan salah satu kemampuan manusia yang menakjubkan dalam memahami dan menghadapi kenyataan-kenyataan situasi yang selalu berubah, bahkan bertentangan. Kemampuan berkreasi memungkinkan manusia untuk mempertemukan, atau

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kreativitas

2.1.1 Pengertian Kreativitas

Al- Khalili (2005) kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan

pemikiran-pemikiran yang asli, tidak biasa, dan sangat fleksibel dalam merespon

dan mengembangkan pemikiran. Munandar (2002) menambahkan bahwa

kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru,

sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan

dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-

hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.

Barron (dalam Ali & Asrori, 2005) mendefinisikan kreativitas sebagai

kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, meskipun tidak mesti baru sama

sekali. Guilford (dalam Ali & Asrori, 2005) menambahkan bahwa kreativitas

mengacu pada kemampuan yang menandai ciri-ciri seorang yang kreatif. Salah

satunya adalah kemampuan berfikir divergen, kemampuan berfikir divergen

merupakan kemampuan individu untuk mencari berbagai alternatif jawaban

terhadap suatu persoalan. Guilford menekankan bahwa orang-orang yang kreatif

lebih banyak memiliki cara berfikir divergen daripada konvergen.

Soesilo (2012) mendefinisikan kreativitas merupakan salah satu

kemampuan manusia yang menakjubkan dalam memahami dan menghadapi

kenyataan-kenyataan situasi yang selalu berubah, bahkan bertentangan.

Kemampuan berkreasi memungkinkan manusia untuk mempertemukan, atau

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

10

menggabungkan berbagai kenyataan-kenyataan, gagasan-gagasan, atau hal-hal

yang berbeda sebelumnya tidak berhubungan, menjadi suatu gagasan atau produk

baru yang berguna untuk menjawab masalah yang dihadapi.

Berdasarkan berbagai definisi kreativitas, Rogers (dalam Munandar, 1999)

mengelompokkan berbagai definisi tersebut ke dalam empat katagori, yaitu person

(pribadi), press (pendorong), process (proses), dan product (produk). Dapat

dijelaskan seperti berikut :

a. Kategori pribadi menyimpulkan bahwa pribadi dari individu yang kreatif

merupakan titik pertemuan antara intelegen, gaya kognitif dan kepribadian

atau motivasi.

b. Katgori proses pada dasarnya serupa dengan langkah-langkah dalam

metode ilmiah, yaitu kesadaran adanya kesulitan atau masalah, membuat

dugaan dan hipotesa, menguju dugaan atau hipotesis, mengevaluasi dan

menguji ulang hipotesis, serta menyimpulkan hasil temuan.

c. Kategori pendorong tidak hanya berasal dari diri sendiri (internal) tetapi

juga dari lingkungan (eksternal).

d. Kategori produk kreatif menekankan definisinya pada orisinalitas, keba

ruan, dan kebermaknaan. Produk yang dihasilkan merupakan kombinasi

dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya, sebagai contoh kursi roda

merupakan perpaduan antara kursi dan roda. Produk kreatif memiliki

karakteristik yaitu produk tersebut harus nyata, baru, dan merupakan hasil

unik individu dalam interaksinya dengan lingkungannya.

Keempat kategori ini saling berkaitan, pribadi yang kreatif melibatkan diri

dalam proses kreatif, dengan dukungan atau dorongan dari lingkungan

menghasilkan suatu produk kreatif. Dengan demikian, penting mengembangkan

bakat kreatif seorang anak sejak dini yang dimulai dengan dorongan dari

lingkungan, terutama lingkungan keluarga.

Dari beberapa teori kreativitas yang dijabarkan oleh penulis, menyimpulkan

bahwa kreativitas adalah suatu proses dimana setiap orang atau individu

mempuanyai pemikiran yang unik dalam menemukan gagasan, pendapat serta hal-

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

11

hal yang baru, dengan hal-hal baru tersebut manusia dapat mengembangkan bakat,

minat, serta potensi yang dimilikinya.

2.1.1 Tingkatan-tingkatan Dalam Kreativitas

Menurut Al-Khalili (2005) ada beberapa tingkatan-tingkatan dalam

kreativitas, diantaranya adalah :

a. Kreativitas Ekspresionis

Adalah ungkapan bebas dan mandiri yang didalamnya tidak memiliki

urgensi atau kepentingan bagi kemahiran dan keaslian. Misalnya gambar

spontanitas anak-anak.

b. Kreativitas Produktif

Yaitu hasil-hasil produksi seni dan keilmuan yang diperoleh melalui usaha

mendisiplinkan kecenderungan untuk bermain bebas, dan dengan

menentukan langkah -langkah untuk mencapai hasil yang sempurna.

c. Kreativitas Inovatif

Kreativitas ini banyak diungkapkan oleh para penemu yang memperlihatkan

kejeniusan mereka dengan menggunakan pengembangan ketrampilan-

ketrampilan individu.

d. Kreativitas pembaruan

Kreativitas pembaruan ini berarti pengembangan dan perbaikan yang

mencakup penggunaan ketrampilan-ketrampilan individu.

e. Kreativitas emansipasi.

Kreativitas yang terakhir ini berarti menunjukan prinsip baru atau aksoma-

aksoma baru yang muncul dari pendapat yang baru.

Kelima tingkatan ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang

mana individu yang kreatif akan melalui beberapa tahapan-tahapan yang

menunjang perkembangan kreativitasnya. Mulai dari ungkapan bebas dan mandiri

yang di dalamnya tidak memiliki kemahiran kemudian individu berusaha untuk

mencapai hasil yang sempurna. Untuk mencapai hasil yang sempurna tersebut

seorang individu berusaha mengembangkan ketrampilan-ketrampilannya dan

memperbaiki kesalahan sehingga individu akan mencapai tahapan emansipasi yaitu

individu akan mempunyai prinsip, penemuan, dan pendapat yang baru.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

12

2.2.3 Ciri-ciri Sikap Kreatif

Menurut AL-Khalili (2005) ciri-ciri sikap kreatif sebagai berikut:

a. Orang kreatif yaitu orang yang tidak kekanak-kanakan dan tidak penentang.

b. Orang kreatif bergantung pada dua unsur sadar dan tidak sadar sekaligus,

dengan tujuan untuk menentapkan apa yang telah menjadi tujuannya. Maka,

orang kreatif itu harus membuka unsur tidak sadarnya karena korelasi unsur

tersebut dengan keanehan-keanehan, dan jauhnya unsur ini dari ajaran-

ajaran sosial yang berlaku. Kekanak-kanakan dan keanehan itu dapat

tumbuh sejak kecil. Kreativitas menuntut seseorang untuk menjaga diri dari

hal ini dimulai sejak kecil.

c. Orang kreatif yaitu orang yang luar biasa. Dalam arti kemampuannya

berkreativitas itu luar biasa jika dibandingkan dengan kemampuan yang

dimiliki orang pada umumnya. Orang kreatif juga mampu memecahkan

beberapa permasalahan dalam satu waktu sekaligus.

d. Orang kreatif memiliki kesadaran terhadap berbagai problematika. Dengan

demikian, kreativitas menitis dengan pemikirannya, dengan cara menitis

dengan akal yang kritis terlebih dahulu dalam menghadapi permasalahan.

e. Orang itu memiliki sifat mengosongkan pemahaman manusia dengan

melepaskan setiap problem dan pemikiran, dan memiliki kemampuan untuk

menyederhanakan berbagai perkara.

f. Orang kreatif itu memiliki entitas yang tinggi atau daya ingat yang kuat.

Kekuatan daya ingat ini juga termasuk sifat yang paling penting untuk

dimiliki orang yang kreatif dalam dunia masa kini.

Dari beberapa ciri individu yang kreatif tentunya tidak semua ciri-ciri

tersebut dimiliki oleh individu yang kreatif. Setiap individu memiliki ciri yang

berbeda-beda atau dominan pada bagian tertentu tetapi ciri yang lainnya tidak

begitu nampak.

Soesilo (2012) menambahkan ciri-ciri orang yang kreatif antara lain:

a. Hasrat keingintahuan yang cukup besar, setiap manusia pada umumnya

memiliki sikap kodrati yakni rasa ingin tahu yang cukup besar tentang suatu

fenomena dilingkungannya.

b. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru, orang yang mempunyai

kemampuan kreativitas pada umumnya juga berupaya melakukan coba-

coba tentang sesuatu. Perasaan ketidakpuasan terhadap hal yang selama ini

digelutinya mendorong untuk mencari kepuasan dengan cara melakukan hal

lain yang dianggap baru. Oleh karena itu, orang kreatif sangat terbuka

terhadap pengalaman yang baru.

c. Panjang akal, berbagai persoalan yang dialami dapat dihadapinya dengan

berbagai cara sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Jika suatau cara

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

13

telah dilakukan masih menghadapi kegagalan, maka orang kreatif masih

memiliki 1001 cara untuk mengatasi persoalannya.

d. Keingintahuan untuk menemukan dan meneliti, orang yang kreatif

melakukan berbagai uji coba tentang sesuatu sampai menghasilkan sesuatu

yang baru yang diharapkannya

e. Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit, orang kreatif biasanya

tidak mau diam dan tidak menyukai dengan kondisi yang statis, selalu ada

saja yang dilakukan. Jika diberi tugas, orang yang kreatif tidak menyukai

tugas yang terlalu ringan, tetapi lebih menyukai tugas yang menantang,

yang dianggap cukup berat dan sulit.

f. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan, dalam menghadapi

suatu persoalan, orang yang kreatif biasanya berupaya mencari jawaban

yang luas dengan sudut pandang yang berbeda dengan yang lainnya.

Jawaban tersebut dikaitkan dengan alasan yang rasional sehingga dapat

diterima, bahkan memuaskan bagi yang mendengarkannya.

g. Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas, orang

yang kreatif biasanya tidak mau diam dan tidak menyukai kondisi yang

statis, selalu ada saja yang dilakukan. Oleh sebab itu, orang yang kreatif

selalu giat dan aktif bahkan bergairah dalam melaksanakan tugasnya

h. Berfikir fleksibel, orang kreatif tidak kaku dalam mencari jawaban untuk

mengatasi suatu masalah, biasanya hal ini tergantung situasi dan kondisi

yang dihadapi seseorang.

i. Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban

lebih banyak.

j. Kemampuan membuat analisis dan sintesis, bagi individu yang kreatif pada

umumnya memiliki kemampuan analisis dan sintesis yang menonjol

dibandingkan individu yang kurang kreatif. Analisi dalam menghadapi

suatu kejadian dengan berfikir faktor apa yang dapat menimbulkan serta

bagaimana proses kejadian tersebut. Sedangkan kemampuan sintesis

dimaksudkan berfikir tentang berbagai hal sehingga menjadi suatu

kesatuan. Tentunya hal ini sesuai dengan hobinya atau bidang yang

diminatinya.

k. Memiliki semangat bertanya serta meneliti, jika tertarik pada sesuatu maka

diawali dengan tumpukan berbagai pertanyaan, dan berusaha untuk

mendalaminya dengan cara meneliti.

l. Memiliki daya abstraksi yang cukup baik, kemampuan berfikir kreatif pada

umumnya seiring dengan kemampuan abstraksi yakni dengan

membayangkan sesuatu yang lebih baik dibanding individu yang lain.

m. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas, selain memiliki banyak

pengalaman, individu yang kreatif akan terdukung semakin kreatif jika

dengan banyak membaca. Hal ini akan menambah pengetahuan dan juga

dapat melatih diri untuk cepat mencerna serta membayangkan bahan

bacaanya dalam perspektif yang berbeda.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

14

Dengan melihat ciri-ciri orang yang kreatif, tentunya ciri-ciri tersebut sangat

mendukung untuk mencapai keberhasilan, khususnya dalam pengembangan dari

dan prestasi belajar. Jadi kreativitas itu perlu dikembangkan dan jangan sampai

kreativitas itu terhambat, oleh karena itu setiap orang, khususnya pendidik perlu

memahami lebih dalam lagi arti dan hal-hal yang berkaitan dengan kreativitas, agar

kreativitas dapat berkembang dalam diri seseorang khususnya dalam diri anak

sebagai peserta didik.

2.2.3 Aspek-aspek yang Mempengaruhi Kreativitas

Menurut Williams (dalam AL-khalili, 2005) kreativitas memiliki beberapa

aspek mendasar yang menyusunnya, yaitu:

a. Ketangkasan yaitu kemampuan untuk menghasilkan pemikiran atau

pertanyaan dalam jumlah yang banyak.

b. Fleksibilitas, yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak macam

pemikiran, dan mudah berpindah dari jenis pemikiran tertentu kepada jenis

pemikiran lainnya.

c. Orisinalitas, yaitu kemampuan untuk berfikir dengan cara yang baru atau

dengan ungkapanyang unik, dan kemampuan untuk menghasilkan

pemikiran-pemikiran jenius yang lebih banyak daripada pemikiran yang

telah menyebar atau lebih jelas diketahui.

d. Elaborasi, yaitu kemampuan untuk menambah hal-hal yang detail dan baru

atas pemikiran-pemikiran atau suatu hasil produk tertentu.

Untuk mengembangkan kreativitas yang dimiliki tentunya seseorang

atau individu harus berusaha menambah pengetahuan, wawasan dan

ketangkasannya. Melalui ketangkasan individu akan berfikir fleksibel, berfikir

dengan cara yang baru sehingga sehingga kreativitasnya akan berkembang dan

menghasilkan suatu hal yang baru.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

15

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Menurut Williams ( AL-khalili,2005), kreativitas memiliki beberapa

faktor yang mempengaruhi kreativitas yaitu:

a. Faktor Kecerdasan

Semakin cerdas seseorang maka akan semakin luas pemikiran dan

pengetahuan nya. Jika individu mempunyai pengetahuan dan pemikiran

yang bagus dan mengasahnya maka kreativitas juga akan semakin

tinggi.

b. Faktor Kebebasan

Kebebasan dalam arti bebas untuk mengekspresikan dirinya agar

semakin kreatif. Dengan diberikan kebebasan maka individu akan

semakin berusaha untuk mengembangkan pemikiran dan kemampuan

sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.

c. Faktor Fleksibilitas

Kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam pemikiran, dan

mudah ber pindah dari jenis pemikiran tertentu terhadap jenis pemikiran

yang lainnya, tidak hanya terpaku pada satu hal saja.

d. Faktor Orisinalitas

Berfikir dengan cara yang baru, menghasilkan pemikiran yang lebih

banyak dan lebih jelas diketahui.

e. Faktor Pendorong

Seseorang harus memiliki motivasi untuk mengembangkan kreativitas

yang dimilikinya untuk mencapai apa yang di inginkan atau hasil yang

lebih baik lagi.

f. Faktor Lingkungan

Lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kreativitas

seseorang, lingkungan yang nyaman, sarana prasarana yang memadai,

dukungan orang tua, ekonomi orang tua, tempat tinggal dan lain-lain

akan mendukung individu untuk berusaha mengembangkan pemikiran

dan mencari hal-hal baru sehingga semakin tinggi pula kreativitasnya.

Setiap individu pastinya memiliki faktor yang berbeda dalam

mengembangkan kreativitasnya hal ini dikarenakan faktor lingkungan, faktor

motivasi, faktor cara berfikir, faktor kebebasan, faktor mengekspresikan, dan faktor

kecerdasan yang berbeda-beda pula. Sebagian besar faktor tersebut ditentukan oleh

keadaan dalam diri individu itu sendiri, seperti minatnya terhadap suatu bidang,

keinginannya untuk menemukan hal yang baru dan lain-lain.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

16

Guilford ( Dukapare, 2004) menambahkan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kreativitas antara lain:

a. Peka Terhadap Berbagai Permasalahan

Peka terhadap berbagai permasalahan, yang mana orang kreatif itu memiliki

ketajaman perasaan dalam menghadapi beragam permasalahan. Inilah yang

membedakannya dengan orang-orang biasa, yang selanjutnya membedakan

keistimewaannya, serta mendorongnya untuk menaruh perhatian terhadap

permasalahan dan menyibukkan diri dengan permasalahan tersebut.

b. Kelancaran

Kelancaran yang berarti kemungkinan mengasilkan sebanyak mungkin

pemikiran dalam satu waktu. Kelancaran memberikan kesempatan paling besar

dalam berkreativitas. Orang kreatif selalu memiliki pemikiran baru, dan dapat

menguji kemampuannya ini dengan cara mengukur tingkat pengulangan atas

pemikiran yang belum menyebar dan luar biasa.

c. Fleksibilitas

Fleksibilitas berarti bahwa orang kreatif secara mudah dapat mengubah

hasrat psikilogisnya. Mempunyai pemikiran yang luwes dan tidak terpasung

dengan pemikiran atau cara tertentu, mampu mengubah segala hal jika

memang diharuskan untuk itu.

d. Sistematisasi

Pemikiran kreatif menuntut adanya sistematisasi pemikiran dalam corak

yang lebih luas dan universal. Mengharuskan adanya suatu kapabilitas yang

dinamakan dengan Synthesizing Ability dan Analyising Ability. Kedua

kemampuan ini sangat penting bagi kreativitas.

e. Kompleksitas

Kompleksitas berarti kemampuan yang terkait dengan pengaturan beberapa

perubahan dalam satu waktu.

Dari kelima faktor ini hampir sama dengan pendapat AL-Khalili yang mana

setiap individu pastinya memiliki faktor yang berbeda dalam mengembangkan

kreativitasnya. Sebagian besar faktor tersebut ditentukan oleh keadaan dalam diri

individu itu sendiri, seperti minatnya terhadap suatu bidang, keinginannya untuk

menemukan hal yang baru dan lain-lain

2.2.5 Fase-fase Kreativitas

Wallas (dalam Al-khalili, 2005) memberikan deskripsi tentang empat fase

berkreativitas yang dilalui oleh proses kreativitas. Keempat fase tersebut meliputi:

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

17

a. Fase persiapan (Preparation)

Fase ini mencakup segala hal yang dipelajari orang yang kreatif melalui

kehidupannya, dan pengalaman yang diperolehnya, hingga meskipun

melalui usaha dan kesalahan terlebih dahulu. Dapat dikatakan bahwa segala

hal yang dipelajari seseorang dalam hidupnya dapat bermanfaat bagi proses

berpikir kreatif. Disamping berbagai macam pengetahuan yang dibawa oleh

orang kreatif, terkadang juga diperlukan latihan khusus yang berkaitan

dengan kerja kreatif disesuaikan dengan program yang telah dipersiapkan

terlebih dahulu.

b. Fase inkubasi

Dalam fase ini, secara emosional orang yang kreatif tidak akan

menyibukkan diri dengan berbagai permasalahan, dan proses berpikir

sedang dalam kondisi tidak aktif, serta tidak memperlihatkan kemajuan apa

pun menuju solusi atau produk kreatif. Orang kreatif menyengaja untuk

mengalihkan pandangannya dari permasalahan utama kepada sesuatu yang

lain setelah melewati fase persiapan, dengan harapan dapat memberikan

petunjuk kepada solusi akhir bersamaan dengan berlalunya waktu. Perilaku

orang kreatif ini tampak jelas melalui fase inkubasi antara seseorang dengan

orang lain, dan dari satu sikap dengan sikap lainnya. Dalam fase ini,

kegundahan dapat mengalahkan perilaku seseorang dengan disertai rasa

tidak nyaman sampai frustasi dan menjadi mudah terpengaruh dengan faktor

yang terpisah. Terkadang orang lain menjadi merasa sedih dan tertekan.

Seseorang yang santai, dapat meminimalisir pengaruh pencegahan

kreativitas, ia akan lebih mempersiapkan kesempatan untuk memunculkan

kreativitas melalui dorongan yang kuat dan baru, serta keberanian

melangkah ke depan.

c. Fase inspirasi (Illumination)

Dalam fase ini, sebuah solusi tampak seakan-akan datang secara tiba-tiba,

disertai dengan emosi yang meluap dan menyenagkan. Fase inpirasi ini

bukan merupakan fase yang terpisah dan mandiri. Namun, merupakan hasil

dari seluruh upaya yang dilakukan oleh orang kreatif selama fase-fase

sebelumnya.

d. Fase perealisasian (Verification)

Dalam fase ini, orang kreatif melakukan pengujian atas kebenaran dan

kelayakan kreativitasnya melalui eksperimen. Bisa jadi dalam fase ini

dilakukan sebagian revisi atau perubahan atas produk kreativitas tersebut

yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan memunculkannya dengan

bentuk sebaik mungkin.

Meskipun keempat fase ini ada dalam proses kreativitas, namun sebaiknya

lebih melihat kreativitas sebagai suatu proses yang dinamis, reaktif, dan

berkesinambungan secara lebih banyak daripada proses psikologis lainnya. Proses

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

18

kreativitas juga merupakan proses intervensi antar beberapa fase, reaktif, dan eksis.

Inilah yang berlawanan dengan pembagian proses kreativitas menjadi beberapa fase

yang berbeda. Meski demikian, lebih fokus mengarah pada dua fase yaitu inkubasi

dan iluminasi sebagai dua fase dasar yang memberikan cahaya bagi proses

berkreativitas itu sendiri secara langsung.

2.2 Kepramukaan

2.2.1 Pengertian Kepramukaan

Menurut Sarkonah (2011) kepramukaan merupakan pendidikan diluar

sekolah yang dilakukan di alam terbuka, menantang, menyenangkan, kreatif, dan

inovatif sehingga mampu membentuk generasi muda yang berkepribadian,

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Es, tinggi moral, dan tinggi ketrampilannya.

Sarkonah (2011) mengatakan sistem among merupakan proses pendidikan

kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan

mandiri dalam hubungan timbal balik antar manusia. Sistem among dilaksanakan

dengan menerapkan prinsip kepemimpinan:

a. Di depan menjadi teladan;

b. Di tengah membangun kemauan; dan

c. Di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian.

Lord Boden Powell (dalam Sarkonah, 2011) menambahkan kepramukaan

bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula suatu kumpulan

dari ajaran-ajaran dan naskah buku. Kepramukaan adalah suatu permainan yang

menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi

bersama-sama, mengadakan pengembaraan, seperti kakak beradik, membina

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

19

kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan, dan kesediaan memberi pertolongan.

Pendapat tersebut dikuatkan Laswono (Sarkonah, 2011) mendefinisikan tentang

kepramukaan adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang

menyenangkan bagi anak dan remaja di bawah tanggung jawab orang dewasa, yang

dilaksanakan diluar pendidikan keluarga, dan dilakukan di alam terbuka.

Dari pengertian tersebut sudah jelas bahwa hakikat kegiatan kepramukaan,

antara lain sebagai berikut:

a. Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak-

anak dan pemuda dibawah tanggung jawab orang dewasa sebagai pengawas.

b. Kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan pendidikan sekolah dan di luar

pendidikan keluarga (nonformal).

c. Kepramukaan sebagai proses pendidikan merupakan kegiatan yang dapat diper

tanggungjawabkan dan bernilai pendidikan sehingga setiap kegiatannya harus

terencana.

Pada dasarnya kepramukaan merupakan kegiatan yang dilakukan di

lingkungan pendidikan sekolah dalam bentuk yang menyenangkan yang dapat

dipertanggung jawabkan dan bernilai pendidikan sehingga kegiatannya harus

terencana.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan kepramukaan adalah

kegiatan yang dilakukan siswa sekolah diluar jam belajar kurikulum standar yang

dilakukan di alam terbuka, menantang, menyenangkan, kreatif, dan inovatif

sehingga mampu membentuk generasi muda yang berkepribadian, bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Es, tinggi moral, dan tinggi ketrampilannya sehingga berguna

bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, agama, nusa dan bangsa.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

20

2.2.2 Tujuan Gerakan Pramuka

Menurut Sarkonah (2011), tujuan Gerakan Pramuka adalah :

a. Menjadi manusia yang berkepribadian tinggi, bermoral, beriman,

bertakwa, dan berbudi pekerti yang luhur, meliputi:

1. Kuat mental, tinggi moral, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

2. Tinggi kecerdasan dan mutu ketrampilan.

3. Kuat dan sehat jasmani.

b. Menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berjiwa Pancasila, setia,

dan patuh kepada negara kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi

anggota masyarakat yang baik dan berguna sehingga dapat membangun

dirinya serta bersama-sama ber tanggungjawab atas pembangunan bangsa

dan negara.

Tujuan tersebut merupakan cita-cita gerakan pramuka, karena semua

kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam gerakan pramuka harus mengarah

pada pencapaian tujuan tersebut. Pada dasarnya tujuan kegiatan pramuka adalah

menjadikan manusia yang berkepribadian tinggi, bermoral, beriman, bertakwa, dan

berbudi pekerti luhur, menjadi warga negara yang berjiwa pancasila, setia, dan

patuh.

2.2.3 Landasan Hukum Gerakan Pramuka Indonesia

Menurut sarkonah (2011) Landasan Hukum Gerakan Pramuka Indonesia

yaitu :

a. Keputusan Presiden RI No.238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang

ditetapkan pada tanggal 20 Mei 1961.

b. Keputusan Presiden RI No.57 Tahun 1988 tentang Pengesahan Anggaran

Dasar Gerakan Pramuka yang ditetapkan pada 13 Desember 1988

c. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.103 Tahun 1989 tentang

Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka yang ditetapkan pada 20 Mei

1989.

d. Undang-Undang No 12 Tahun 2010 tentang Geraka Pramuka.

Dalam gerakan pramuka terdapat landasan hukum yang mendasari kegiatan

tersebut yaitu KEPRES, Kep. Kwatir Nasional, dan undang-undang yang

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

21

didalamnya mengatur dan mengesahkan gerakan pramuka. Merupakan landasan

gerakan setiap aktivitas dalam menjalankan organisasi dan menejemen di gerakan

pramuka.

2.2.4 Prinsip Dasar Kepramukaan

Menurut sarkonah (2011) Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi :

1. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama mahluk hidup dan alam

seisinya;

3. Peduli terhadap diri pribadinya; dan

4. Taat kepada Kode Kehormatan Kepramukaan.

Prinsip-prinsip tersebut tidak akan tercapai dan terlaksana apabila tidak ada

kesadaran dalam diri individu untuk melaksanakannya. Melalui iman dan takwa

pastinya individu akan diajarkan bagaimana peduli terhadap bangsa dan tanah air,

sesama mahluk hidup dan alam seisinya, peduli terhadap dirinya sendiri dan lain-

lain.

Pengamalan Nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan dilaksanakan dalam

bentuk-bentuk :

1. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta

beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki kewajiban untuk menjaga, memelihara persaudaraan dan

perdamaian di masyarakat, memperkokoh persatuan.

3. Melestarikan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang

dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup masyarakat.

4. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama

berdasarkan prinsip perikemanusiaan yang adil dan beradab;

5. Memahami potensi diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna

kepentingan masa depannya dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara; dan

6. Mengamalkan Satya dan Darma pramuka dalam kehidupan sehari-hari.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

22

Gerakan pramuka, merupakan salah satu kegiatan yang memiliki visi, misi,

arah, tujan dan strategi yang jelas. Jenis kegiatan pengembangan pada setiap satuan

sekolah mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi jelas tertuang dalam

Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Gerakan Pramuka

mendidik kaum muda Indonesia dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode

Kepramukaan yang pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan

perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar menjadi manusia Indonesia

yang lebih baik, dan anggota masyarakat Indonesia yang berguna bagi

pembangunan bangsa dan Negara.

2.2.5 Metode Kepramukaan

Menurut Sarkonah (2011) metode kepramukaan adalah suatu cara

memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan.

Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi

kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek mental,

moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik bagi individu maupun

sebagai anggota masyarakat maka dibutuhkan suatu metoda atau ketentuan khusus

yang kita sebut Metoda Kepramukaan.

Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip

Dasar Kepramukaan yang keterkaitanya keduanya terletak pada pelaksanaan Kode

Kehormatan Pramuka. Metode kepramukaan merupakan salah cara belajar

interaktif progresif melalui:

a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka

b. Belajar sambil melakukan

c. Sistem beregu

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

23

d. Kegiatan yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang

sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda.

e. Kegiatan di alam terbuka

f. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan

g. Sistem tanda kecakapan

h. Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri

i. Kiasan dasar

PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan) dan MK (Metode Kepramukaan) harus

dilaksanakan secara terpadu, keduanya harus berjalan seimbang dan saling

melengkapi. Setiap unsur pada Metode Kepramukaan merupakan subsistem

tersendiri yang memiliki fungsi pendidikan spesifik, yang secara bersama-sama dan

keseluruhan saling memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan

kepramukaan.

2.2.6 Pembentukan Karakter, Organisasi dan Pengembangan Kreativitas

Melalui Kegiatan Kepramukaan

Berdasarkan paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohamad Nur

(TEMPO.com, 2012) mengenai pramuka yang akan dijadikan ekstrakurikuler wajib

pada kurikulum baru tahun 2013 “pramuka menjadi eskul wajib terutama di SD dan

SMP” selain itu juga akan didorong menjadi eskul wajib di SMA, sementara di

perguruan tinggi, pramuka menjadi kegiatan pilihan.

Hal ini ditegaskan karena meyakini jika kegiatan kepramukaan memiliki

banyak sekali muatan karakter, mulai dari pembentukan kepemimpinan,

kedisiplinan, kejujuran, gotong royong, persaudaraan, melatih mental, mandiri,

serta dapat meningkatkan prestasi. Kepramukaan bukan hanya sekedar latihan baris

berbaris saja, selain dari kegiatan LTBB, kepramukaan juga sebagai sarana

keterampilan para pelajar ataupun pemuda didalam menyalurkan bakat dan

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

24

keahlian masing-masing diantaranya fun cooking (masak men yenangkan), pentas

seni, hasta karya, serta petualangan malam yang memberikan pelatihan mental

untuk generasi masa depan.

Anggota pramuka memiliki keistimewaan, berkaitan dengan penguasaan

kemampuan dan kemahiran lapangan dalam bidang P3K, evakuasi, PBB,

organisasi, kesakaan, survival-navigasi darat, mountaineering, tali-temali(simpul),

juga pengabdian masyarakat berupa penyuluhan, bakti sosial, atau penang gulangan

korban bencana alam. Kepramukaan juga menerapkan dan memupuk karakter yang

siap untuk berpartisipasi didalam masyarakat, memahami perbedaan pemikiran

antar kelompok, membentuk kerjasama, menambah pengalaman sehingga

pendidikan karakter yang di dapat dalam kegiatan kepramukaan dapat langsung di

implementasikan di dalam lingkungan masyarakat. Dengan banyak kegiatan

positif yang ada dikepramukaan dapat memberikan suatu arahan, dan pegangan

kepada kaum muda didalam bertindak dan bertingkah laku, yang harus sesuai

dengan tri satya dan dasar darma.

Pandurasta (2010) mengatakan bahwa kepramukaan merupakan salah satu

kegiatan ekstrakurikuler yang di adakan disekolah. Tugas dari gerakan pramuka

adalah menumbahkan tunas-tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik

serta tanggung jawab. Dengan berbagai macam kegiatan yang ada di kepramukaan,

diharapkan dapat membantu para siswa untuk mengisi waktu luangnya dengan ikut

berpartisipasi, partisipasi yang dimaksud adalah keterlibatan dalam menggunakan

kretivitas mereka.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

25

Sarkonah (2011) mengatakan bahwa dengan mengikuti kegiatan

kepramukaan dapat mengasah dan mengembangkan kreativitas yang dimiliki.

Sarkonah (2011) nilai karakter yang ada dalam kegiatan kepramukaan antara lain

adanya rasa ingin tahu, semangat kebersamaan, mencintai tanah air, sikap jujur dan

religius, peduli lingkungan, bersahabat dan cinta damai, demokratis, peduli sosial,

menghargai preastasi dan mandiri, tanggung jawab, disiplin dan bekerja keras,

toleransi, semangat kebangsaan, kreatif.

2.3 Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Felycia (2009) Perbedaan Kreativitas

Siswa yang Mengikuti dan yang Tidak Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler

Pramuka Siswa kelas VIII SMP Negeri 01 Wanasari Brebes Tahun Pelajaran 2008-

2009), Mean rank siswa yang mengikuti dan 60.28 mean rank siswa yang tidak

mengikuti sebanyak 45.58 pada uji statistik Mann-Whitney Test sebesar 992.000

pada Asymp. Sig. (2-tailed) 0.013 (p<0,05), dengan nilai rxy> rtabel 5% = 0,444.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut kemudian diperoleh tingkat reliabilitas

0,936> rtabel = 0,444 yang berarti reliabel. Hal ini berarti siswa yang mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler pramuka lebih kreatif. Sebaliknya siswa yang tidak

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kurang dan bahkan tidak kreatif.

Sebaliknya penelitian yang dilakukan oleh Prihatsari, Untari (2008)

Perbedaan kreatifitas berdasarkan keikutsertaan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Kepramukaan siswa kelas X dan XI SMA 1 PGRI Sragen Tahun ajaran 2007-2008,

menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti dan

tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, dengan analisis menggunakan

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5544/3/T1_132010103 BAB II.pdfmerupakan kemampuan individu ... pribadi yang kreatif

26

t-test untuk menganalisis data, hasilnya adalah t(38) = 0,83 p > 0.05. Analisis ini

menyatakan bahwa kreativitas antara siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti

ekstrakurikuler adalah sama.

2.4 Hipotesis

Atas dasar permasalahan diatas, maka penelitian mengajukan hipotesis

Hi : Ada perbedaan kreativitas yang signifikan berdasarkan keikutsertaaan dalam

kegiatan kepramukaan siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga

Tahun Ajaran 2014-2015.