BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · intruksi, data, perangkat lunak, infrastuktur...

25
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada umumnya setiap organissasi mempunyai informasi dalam mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi dalam membuat perancangan sistem informasi. Konsep dasar sistem merupakan sekelompok komponen berbasis komputer yang dibuat oleh manusia dalam mengelola data, menyimpan, menghimpun kerangka kerja serta mengkoordinasikan sumber daya manusia dan komputer untuk mengubah sistem masukan menjadi sistem keluaran untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Mei Hotma Mariati Munte (2016:1) berpendapat bahwa “Sistem merupakan sekumpulan unsur atau komponen dan prosedur yang harus berhubungan erat (interrelated) satu sama lain dan berfungsi secara bersama-sama agar tujuan yang sama (common purpose) dapat dicapai”. Sedangkan menurut Mulyani (2016:2) menyatakan bahwa “sistem bisa diartikan sebagai sekumpulan sub sistem, komponen yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya”

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · intruksi, data, perangkat lunak, infrastuktur...

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pada umumnya setiap organissasi mempunyai informasi dalam

mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi dalam membuat

perancangan sistem informasi. Konsep dasar sistem merupakan sekelompok

komponen berbasis komputer yang dibuat oleh manusia dalam mengelola data,

menyimpan, menghimpun kerangka kerja serta mengkoordinasikan sumber daya

manusia dan komputer untuk mengubah sistem masukan menjadi sistem keluaran

untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Mei Hotma Mariati Munte (2016:1) berpendapat bahwa “Sistem

merupakan sekumpulan unsur atau komponen dan prosedur yang harus berhubungan

erat (interrelated) satu sama lain dan berfungsi secara bersama-sama agar tujuan

yang sama (common purpose) dapat dicapai”.

Sedangkan menurut Mulyani (2016:2) menyatakan bahwa “sistem bisa

diartikan sebagai sekumpulan sub sistem, komponen yang saling bekerja sama

dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan

sebelumnya”

9

Menurut Hutahaean (2015:2) mengemukakan bahwa “sistem adalah suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-

sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem

merupakan suatu kumpulan komponen dari subsistem yang saling bekerja sama dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk menghasilkan output dalam

mencapai tujuan tertentu.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai ciri-ciri karakteristik yang terdapat pada sekumpulan

elemen yang harus dipahami dalam megidentifikasi pembuatan sistem. Adapun

karakteristik sistem (Hutahaean, 2015:3) yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Komponen

Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama

untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau

bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (boundary)

Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan

lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini

memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan

ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

10

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem tersebut

dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang bersifat

menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar

tidak mengganggu kelangsungan sistem.

4. Penghubung sistem (interface)

Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari sub

sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem.

5. Masukkan sistem (input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem

(input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar

sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk

menghasilkan keluaran (output).

6. Keluaran sistem (output)

Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dinamakan dengan keluaran sistem (output). Informasi merupakan

contoh keluaran sistem.

7. Pengolah sistem

Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yang

dinamakan dengan pengolah sistem.

8. Sasaran sistem

Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input yang

dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan.

12

2.1.3. Klasifikasi sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen

lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di

dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa

sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem menurut (Hutahaean, 2015:6) diuraikan

sebagai berikut:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik, misalnya sistem telogi. Sedangkan sistem fisik diartikan

sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat

melihatnya, misalnya sistem komputer.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi dan

lain-lain.

Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh

manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem

akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku

yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan

pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer,

adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan

program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem robabilistik

13

merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena

mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem

terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi

dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang

digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan

menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan

manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan

dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa danya campur tangan dari pihak luar.

Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang

benar- benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif

tertutup, tidak benar-benar tertutup).

2.1.4. Pengertian Informasi

Pengertian menurut Krismaji (2015:14), Informasi adalah “data yang telah

diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:4) menyimpulkan bahwa:

Informasi (information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk

memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik

sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi. Berdasarkan

pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah data

yang diolah agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi

penggunanya.

Berdasarkan kutipan diatas penulis menyimpulkan informasi adalah kumpulan

data yang sudah diolah sehingga memiliki manfaat.

14

Suatu informasi yang berkualitas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Akurat

Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya,

artinya informasi bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan.

b. Tepat Waktu

Tepat waktu artinya informasi harus tersedia pada saat informasi tersebut

diperlukan.

c. Relevan

Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang

dibutuhkan.

d. Lengkap

Lengkap artinya informasi yang diberikan harus lengkap secara keseluruhan

dalam arti tidak ada hal-hal yang dikurangi dalam menyampaikan informasi

tersebut.

2.1.5. Pengetian Akuntansi

Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, dan pengkomunikasian

keadaan ekonomi suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Akuntansi merupakan satu kesatuan sistem informasi pemrosesan data sehingga

menghasilkan laporan keuangan yang menggambarkan keadaan perusahaan. Berikut

beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian akuntansi.

Menurut Hans Kartikahadi, dkk. (2016:3) pengertian akuntansi adalah:

“Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan, yang bertujuan untuk

15

menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang

berkepentingan”.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah proses

identifikasi, pencatatan, dan pengkomunikasian hasil akhir berupa laporan keuangan

yang mencerminkan keadaan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Accounting Principles Board (APB) dalam Indah Rahmawati

(2014:03), akuntansi adalah: 16 “Akuntansi sebagai seni pencatatan, pengelolaan,

dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang

berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterprestasian hasil dari

proses tersebut.”

Berdasarkan pengertian-pengertian akuntansi di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa akuntansi adalah kegiatan mengumpulkan, mengklasifikasikan, mencatat

transaksi kemudian mengolahnya sehingga menghasilkan informasi yang berupa

laporan keuangan yang berguna untuk pihak internal maupun eksternal suatu

organisasi.

2.1.6. Pengertian Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi menurut Kadir (2014:9), Sistem informasi

adalah “sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses

menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”.

Sedangkan menurut Krismaji (2015:15) menyimpulan bahwa: “Sistem informasi

adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan

mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan,

mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga

sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

16

Menurut Laudon (2014) yang mendefinisikan sistem informasi:

Secara teknis sebagai sesuatu rangkaian yang komponen-komponennya saling

terkait yang mengumpulkan (dan mengambil kembali), memproses, 9

menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan dan mengendalikan perusahaan. Sistem informasi adalah

kumpulan data yang terintegritasi dan saling melengkapi dengan

menghasilkan output yang baik guna untuk memecahkan masalah dan

pengambilan keputusan.

Berdasarkan kutipan diatas penulis menyimpulkan sistem informasi adalah

kumpulan data yang terintegritasi dan saling melengkapi dengan menghasilkan

output yang baik guna untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2015:10),

mengemukakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah “Suatu sistem yang

mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan

informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur dan

intruksi, data, perangkat lunak, infrastuktur teknologi informasi, serta pengendalian

internal dan untuk keamanan”.

Hal serupa juga disampaikan oleh Krismiaji (2015:4), Sistem informasi

akuntansi adalah “sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna

menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan

mengoperasikan bisnis”.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem

Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses dan mengumpulkan data

17

serta transaksi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihakpihak yang

memerlukanya.

2.1.8. Penjualan

Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dinilai berhasil dilihat dari

kemampuannya dalam memperoleh laba. Dengan laba yang diperoleh, perusahaan

akan dapat mengembangkan berbagai kegiatan, meningkatkan jumlah aktiva dan

modal serta dapat mengembangkan dan memperluas bidang usahanya. Untuk

mencapi tujuan tersebut, perusahaan mengandalkan kegiatannya dalam bentuk

penjualan semakin besar volume penjualan semakin besar pula laba yang akan

diperoleh perusahaan.

Menurut Sujarweni, (2015) “Penjualan adalah suatu sistem kegiatan pokok

perusahaan untuk memperjual-belikan barang dan jasa yang perusahaan hasilkan.”

Sedangkan menurut Praningrum, Lely, Anggie Sukma D.J. Budi Utami

Fahnun, (2014.) “Penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa yang bernilai

sama atau seharga dengan barang atau jasa yang ditukarkan”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan

merupakan aktivitas memperjualbelikan barang dan jasa kepada konsumen.

Aktivitas penjualan dalam perusahaan dapat dilakukan secara tunai ataupun

kredit. Jenis-jenis dari penjualan adalah penjualan tunai dan penjualan kredit.

1. Pengertian Penjualan Tunai

Menurut Samryn, (2014) mendefinisikan bahwa: “Penjualan tunai merupakan

penjualan yang direalisasikan dengan penerimaan kas pada saat penjualan”.

Sedangkan menurut Mulyadi, (2016) mengatakan bahwa: “Penjualan tunai

adalah penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan

18

pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang

diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.”

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, penjualan tunai

terjadi apabila penyerahan barang dan jasa segera diikuti dengan pembayaran dari

pembelian. Keuntungan dari penjualan tunai adalah hasil dari penjualan tersebut

terealisasi dalam bentuk kas yang diperoleh perusahaan.

2. Pengertian Penjualan Kredit

Pengertian Penjualan kredit menurut Mulyadi, (2016) adalah sebagai berikut:

“Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang

sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu

perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut”.

Sedangkan menurut Samryn, (2014:250) adalah sebagai berikut: “Penjualan

kredit adalah penjualan yang direalisasikan dengan timbulnya tagihan atau piutang

kepada pihak pembeli”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas penjualan

kredit adalah suatu transaksi antara perusahaan dengan pembeli, mengirimkan barang

sesuai dengan order serta perusahaan mempunyai tagihan sesuai jangka waktu

tertentu yang mengakibatkan timbulnya suatu piutang dan kas aktiva perusahaan

dengan pembeli, dan penjualan kredit tidak dapat segera menghasilkan penerimaan

kas, tetapi menimbulkan piutang dan barulah kemudian pada hari jatuh temponya

terjadi aliran kas masuk.

19

2.1.9. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi

suatu perusahaan.

Menurut Jusup, Al Haryono, (2015:4) “Akuntansi dapat dilihat dari 2 sudut

pandang, yaitu sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses kegiatannya”.

1. Ditinjau dari sudut pemakaiannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “suatu

disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan

kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu entitas”.

Informasi yang di hasilkan akuntansi diperlukan untuk :

a. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan, pengambilan keputusan

oleh manajemen: dan

b. Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditur, badan pemerintah

dan sebagainya.

2. Ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “proses

pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data

keuangan suatu entitas”.

Deifinisi ini menunjukkan bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yang

kompleks dan menyangkut bermacam-macam kegiatan. Pada dasarnya akuntansi

harus:

a. Mengidentifikasi data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan

yang akan diambil.

b. Memproses atau menganalisis data yang relevan.

20

Dari definisi diatas, disimpulkan bahwa pengertian akuntansi adalah seni

pencatatan, penggolongan, peringkasan dan melaporkan aktivitas/transaksi suatu

badan usaha yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan

yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut dalam

bentuk informasi keuangan.

2.1.10. Pengertian Jurnal

Menurut Bahri, (2016) “Jurnal adalah pencatatan yang sistematis dan

kronologis atas transaksi keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan.”

Menurut Sudrajat, dkk. (2016:1249) “Jurnal umum adalah sebuah daftar

khusus untuk mencatat setiap aktivitas transaksi yang dilakukan suatu usaha secara

kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus didebet dan dikredit.

Jurnal umum merupakan tempat pertama kali untuk mencatat transaksi”.

Jadi dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa jurnal merupakan

catatan akuntansi pertama setelah bukti transaksi.

Jurnal penjualan kredit diantaranya:

1. Jurnal pada saat penjualan

Penjualan XX

Harga Pokok Penjualan XX

Persediaan Barang Dagang XX

2. Jurnal pada saat penjualan kredit

Penjualan XX

Piutang XX

3. Jurnal pada saat terjadinya potongan penjualan

Piutang XX

21

Potongan penjualan XX

Penjualan XX

4. Jurnal pada saat pembayaran kredit

Kas XX

Piutang Dagang XX

2.1.11. Pengertian Siklus Akuntansi

Menurut Bahri, (2016) ”Siklus akuntansi adalah tahapan – tahapan mulai dari

terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap

untuk pencatatan berikutnya“

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi merupakan

serangkaian proses yang menggambarkan tahapan aktivitas atau kegiatan akuntansi

secara sistematika dengan melakukan pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan

pelaporan yang dimulai saat terjadi sebuah transaksi dalam sebuah perusahaan.

Sumber : Bahri (2016)

Gambar II. I

Siklus Akuntansi

22

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model

dari suatu sistem dengan menggunakan symbol-simbol, lambang-lambang, berupa

diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat arti dan fungsinya.

2.2.1. Unified Modelling Language (UML)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:133), berpendapat bahwa UML (Unified

Modeling Language) adalah “Salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia

industri untuk mendefinisikan requerement, membuat analisa & desain, serta

menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorintasi objek”.

Sedangkan Mulyani (2016:48) mengatakan UML (Unified Modeling

Language) adalah “Sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa

grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

Dari beberapa penjelasan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa UML

(Unified Modeling Language) adalah bahasa yang sering digunakan untuk

membangun sebuah sistem perangkat lunak dengan melakukan penganalisaan desain

dan spesifikasi dalam pemrograman berorintasi objek.

2.2.2. Model UML

Untuk memahami UML, maka diperlukannya membentuk sebuah konsep

bahasa pemodelan dan membutuhkan 3 unsur utama yaitu:

1. Things

a. Class, deskripsi dari sejumlah objek yang memiliki atribut, operasi, dan

hubungan semantik.

b. Interface, antar muka yang menghubungkan operasi class atau antar class.

23

c. Colaboration, interaksi dan hubungan antara elemen yang satu dengan yang

lainnya.

d. Use case, deskripsi dari urutan tindakan sebuah sistem yang dilakukan aktor,

use case direalisasikan menggunakan collaboration.

2. Relationships

Terdiri dari 4 jenis hubungan di dalam UML:

a) Dependency

Hubungan semantik antara dua model elemen yang dapat merubah elemen

lainnya (sebuah objek berubah mengakibatkan perubahan pada objek yang

lain).

b) Association

Hubungan terstruktur pada class yang digambarkan menggunakan link, link

melakukan hubungan antara objek.

c) Generalization

Hubungan Generalisasi atau spesialisasi dimana elemen khusus (anak)

dibangun diatas spesifikasi elemen umum (orang tua atau parent). Child (objek

anak) berbagi struktur dan perilaku parent (objek induk).

d) Realization

Realisasi adalah hubungan semantik antara pengklasifikasi dimana satu

classifier menentukan kontrak dengan classifier lain untuk menjamin adanya

ikatan, yaitu antara interface dengan class, antara use case dan colaboration.

24

3. Diagram UML

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:140) pada UML terdiri dari 13 macam

diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-

macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar II.II Komponen-komponen UML

2.2.3. Activity Diagram

Rosa dan M. Shalahudin (2014:161), berpendapat bahwa:

Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari

sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak

yang perlu diperhatikan disini adalah diagram aktivitas menggambarkan

aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitasyang dapat

dilakukan oleh sistem.

25

Berikut simbol-simbol yang ada pada activity diagram :

Tabel 2.1 Simbol Activity

2.2.4. Use Case Diagram

Use Case Diargam merupakan pemodelan untuk melakukan (behavior) sistem

informai yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja

yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan

fungsi-fungsi itu. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case

(Rosa dan Shalahuddin, 2014:156):

26

Tabel 2.2 Simbol Diagram Use Case

Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2014:156)

2.2.5. Entity Relationship Diagram (ERD)

Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah

menggunakan entity relationship diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan

teori himpunan dalam bidang matematika.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:50) “entity relationship diagram

(ERD) merupakan pemodelan awal basis data yang sering digunakan. ERD

dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika”.

Sedangkan menurut Lubis (2016:31) “ERD menjadi salah satu pemodelan

data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data

bertipe relasional”.

27

Dapat disimpulkan bahwa bahwa entity relationship diagram (ERD)

merupakan pemodelan basis data konseptual dengan susunan data yang disimpan

dalam sistem secara abstrak dengan menggunakan notasi dan simbol. Simbol yang

terdapat pada entity relationship diagram (ERD) sering disebut dengan komponen.

1. Komponen-Komponen ERD

Komponen-komponen ERD terdiri dari:

a. Entitas (Entity)

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain. Entitas diberi nama dengan kata benda.

b. Relasi (Realationship)

Relasi menunujukkan adanya hubungan antara entitas yang satu dengan entitas

yang lainnya. Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar.

c. Atribut (Attribute)

Setiap entitas pasti mempunyai atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari

sebuah entitas. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat

mengidentifikasikan elemen satu dengan yang lainnya.

2. Derajat Relationship

Derajat relationship menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Jenis-jenis derajat

relationship:

a. Satu ke Satu (One to One)

One to one adalah perbandingan antara entitas pertama dengan entitas kedua

yaitu satu berbanding satu.

28

b. Satu ke Banyak (One to Many)

One to many adalah perbandingan antara entitas pertama dengan entitas kedua

yaitu satu berbanding banyak.

c. Banyak ke Satu (Many to One)

Many to one adalah perbandingan antara entitas pertama dengan entitas kedua

yaitu banyak berbanding satu.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Many to many adalah perbandingan antara entitas pertama dengan entitas kedua

yaitu banyak berbanding banyak.

2.2.6. Logical Record Structure (LRS)

Pengertian LRS (Logical Record Structure) Adalah representasi dari struktur

record-record pada tebel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.

Menentukan kardinalitas, jumlah table dan Foreign Key (FK) sebagai berikut :

1. One-to-one

Satu entitas berhubungan dengan paling banyak satu entitas lain.

2. One-to-many

Satu entitas dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas lain.

3. Many-to-many

Beberapa entitas dapat berhubungan dengan beberapa entitas lain.

29

2.2.7. Deployment Diagram

Untuk merepresentasikan hubungan antara hardware yang digunakan dalam

infrastruktur sebuah sistem informasi.

Menurut Tohari (2014:134) mengatakan bahwa “deployment diagram

menunjukan tata letak sebuah sistem secara fisik. Diagram ini menampakan bagian-

bagian hardware yang digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem dan

keterhubungan antara komponen-komponen hardware tersebut”.

Sedangkan menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:154) mengatakan bahwa

“Diagram Deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi

komponen dalam proses eksekusi aplikasi”.

Berdasarkan kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa deployement

diagram adalah diagram yang menggambarkan tata letak sebuah software pada

aplikasi.

2.2.8. Sequence Diagram

Sequence Diagram adalah diagram yang memperlihatkan kolaborasi dinamik

antara objek-objek dengan suatu urutan pesan (a sequence of message) antar objek

tersebut.

Menurut Rosa dan M. Shalahudin (2014:165), menyebutkan bahwa:

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dengan massage yang dikirimkan dan

diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen

maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta

metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada

pada use case.

Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak

pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua

use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup

dalam diagram sekuen sehingga semakin banyak use casemyang

didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.

Tabel 2.3 Simbol Diagram Sequence

30

Sombol-simbol Diagram Sequence

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2014:165)

2.2.9. Netbeans IDE 8.1

Netbeans adalah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) yang

berbasiskan Java.

Menurut Rusmayanti (2014:36) mengemukakan bahwa “Netbeans

merupakan salah satu IDE yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman java.

Netbeans mempunyai lingkup pemrograman java terintegrasi dalam suatu perangkat

lunak yang didalamnya menyediakan pembanguanan GUI, text editor, complier, dan

interpreter”.

31

Sedangkan menurut www.netbeans.org/index_id.html (2017:1) “NetBeans

IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan sebuah kakas untuk pemrogram

menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program. Netbeans

IDE ditulis dalam Bahasa Pemograman Java, namun dapat mendukung bahasa

pemrograman lain”.

Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Netbeans adalah

Suatu aplikasi untuk membuat suatu program yang dimana bahasa pemograman yang

di pakai adalah java, maupun bahasa pemograman yang lain dengan mudahnya

penggunaan aplikasi netbeans ini maka programmer sering menggunakan aplikasi ini

sebagai wadah untuk membuat berbagai macam program yang dimana netbeans IDE

ini bersifat Open Source.

2.2.10. Bahasa Pemograman Java

Menurut Sukamto, (2016), “Java adalah bahasa pemograman objek murni

Karena semua kode programnya dibungkus dalam kelas”.

Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2014:103) mengatakan bahwa:

Java dikembangkan oleh perusahaan Sun Microsystem. Java menurut definisi

dari Sun Microsystem adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk

membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone

ataupun pada lingkungan jaringan. Java 2 adalah generasi kedua dari java

platform. Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang di beri nama Java

Virtual Machine (JVM). JVM inilah yang akan membaca bytecode dalam file

class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang berisi

bahasa mesin. Oleh karena itu bahasa Java disebut sebagai bahasa

pemograman yang portable karena dapat dijalankan pada berbagai sistem

operasi, asalkan pada sistem operasi tersebut terdapat JVM.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Java merupakan

bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat digunakan untuk membuat dan

menjalankan perangkat lunak pada komputer dan berbagai platform.

32

2.2.11. Xampp

Menurut Purbadian (2016:1), berpendapat bahwa “XAMPP merupakan suatu

software yang bersifat open source yang merupakan pengembangan dari LAMP

(Linux, Apache, MySQL, PHP dan Perl)”.

Sedangkan menurut Buana (2014:4), “XAMPP adalah perangkat lunak

opensource yang diunggah secara geratis dan bisa dijalankan di semua semua operasi

seperti windows, linux, solaris, dan mac”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Xampp merupakan

tool pembantu pengembangan paket perangkat lunak berbasis open source yang

menggabungkan Apache web server, MySQL, PHP dan beberpa modul lainnya di

dalam satu paket aplikasi.

2.2.12. MySQL

Menurut Buana (2014:2), “MySQL Merupakan database server yang paling

sering digunakan dalam pemograman PHP. MySQL digunakan untuk menyimpan

data dalam database dan memanipulasi data-data yang diperlukan. Manipulasi data

tersebut berupa menambah, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam

database”.

Menurut Sukamto dan Salahudddin (2014:46) “SQL (Structured

QueryLanguage) adalah bahasa yang di gunakan untuk mengelola data pada

RDBMS”.

33

2.2.13. Database

Menurut Priyadi (2014:2) “Basis Data adalah sekumpulan fakta berupa

representasi tabel yang saling berhubungan dan disimpan dalam media penyimpanan

secara digital.”

Menurut Fathansyah (2015:3) mengemukakan bahwa :

Basis Data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat

diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul.

Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu

objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang hewan,

peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk

angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data (database)

adalah sebuah kumpulan fakta berupa representasi tabel yang saling berhubungan

dan disimpan dalam media penyimpanan secara digital dengan memelihara data yang

sudah di olah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.

2.2.14. User Interface

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:109) menyatakan bahwa “user

interface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode

yang dideklarasikan tanpa isi”.

2.2.15. Black Box Testing

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:275) menjelaskan bahwa,“Black-

Box Testing(pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi

spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian

dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari

perangkat lunak sesuai dengan spesifiPkasi yang dibutuhkan”.