BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Business Intelligence 2.1.1...

download BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Business Intelligence 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0068 2.pdf · matematika dan methodologi analisa yang mengeksploitasi

If you can't read please download the document

Transcript of BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Business Intelligence 2.1.1...

  • 5

    BAB II. LANDASAN TEORI

    2.1. Business Intelligence

    2.1.1. Definisi Business Intelligence Business Intelligence (BI) adalah sebuah terminologi yang

    merepresentasikan proses-proses, tools dan teknologi yang berguna untuk

    membantu mendapatkan keuntungan dengan cara meningkatkan produktifitas

    dan kinerja suatu perusahaan. BI merupakan sebuah arsitektur dan koleksi dari

    operasional yang terintegrasi yang juga sebagai aplikasi pengambilan keputusan

    dan basis data dalam menyediakan kemudahan pada komunitas bisnis kedalam

    data-data bisnis.Selain itu, BI juga bisa di definisikan sebagai sekumpulan model

    matematika dan methodologi analisa yang mengeksploitasi data yang tersedia

    untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang berguna untuk proses

    pengambilan keputusan yang rumit. (Vercellis, 2009)

    Dengan bantuan BI, data operasional perusahaan dapat di organisasi, analisa

    dengan lebih baik dan dapat di ubah menjadi sebuah informasi atau pengetahuan

    yang dapat digunakan sebagai sebuah inisiatif untuk melakukan sebuah tindakan

    bisnis yang menguntungkan. Koleksi data mentah dapat di ubah menjadi

    informasi dengan cara di analisa dan disusun berdasarkan hubungan antara data

    dengan kengetahui data apa yang ingin dikumpulkan dan di dalam konteks apa

    yang di inginkan. Dengan menggunakan sebuah sistem yang terintegrasi, seperti

    Enterprises Resources Planning (ERP) (Elragal & Al-Serafi, 2011), ERP dan

    Business Intelligence, keduanya dapat saling membentuk sebuah perencanaan,

    eksekusi, analisis, decision-making dan optimisasi secara terus menerus,

    mempromosikan siklus awal dari pembuatan keputusan dan implementasi,

    menggunakan sumber informasi perusahaan dengan baik dan menggurangi biaya

    informasi, meningkatkan return of investment departemen. ERP digunakan

    sebagai operasi dari software dan BI untuk software pembuatan

    keputusan.Perusahaan dapat mengambil kelebihan dan kekurangan antara BI dan

    ERP, untuk memaksimalkan return of investment.BI dan ERP merupakan sistem

    yang saling melengkapi, bukan sesuatu yang sama atau objek yang sama dalam

    dua aspek seperti gambar dibawah.Pengabungan teknologi dari sistem Business

  • 6

    Intelligence denganERP telah menjadi arah pengembangan yang penting (Zhou,

    2012).

    Gambar II.1Hubungan saling melengkapi antara BI dan ERP

    Data mentah yang di kumpulkan oleh perusahaan merupakan aset penting

    dimana seseorang dapat menemukan sebuah solusi untuk menjawab pertanyaan

    penting seperti berapa laba bersih untuk produk tertentu tahun kemarin dan

    bagaimana penjualannya tahun ini? atau faktor apa yang harus di fokuskan

    tahun ini untuk meningkatkan penjualan?. Selain itu sebuah perencanaan BI

    yang baik dapat membawa perusahaan keuntungan lain seperti mengurangi

    biaya operasional, meningkatkan penjualan dan meningkatkan kepuasan

    pelanggan.dengan bantuan sebuah sistem Business Intelligence, sebuah

    perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya atau meningkatkan daya saing

    dengan menekploit dan menemukan data-data yang dibutuhkan untuk

    mengetahui kebutuhan pelanggannya, kebiasaan konsumen, pasokan, pengaruh

    geografis, harga dan bagaimana meingkatkan efektifitas bisnis secara

    keseluruhan.

  • 7

    2.1.2. Manfaat Business Intelligence Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan bila suatu organisasi

    mengimplementasikan BI adalah (Turban, Rainer, & Potter, 2011):

    Meningkatkan nilai data dan informasi organisasi.

    Dengan membangun BI, maka seluruh data dan informasi dapat

    diintegrasikan sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dari keadaan

    bisnis yang mudah di akses dan dimengerti sehingga dapat membantu pihak

    manajerial untuk membuat pengambilan keputusan yang lebih

    baik.Informasi-informasi yang dijadikan salah satu faktor pengambilan

    keputusan dapat dilakukan dengan connect and combine dengan

    menggunakan BI.

    Memudahkan pengukuran kinerja organisasi.

    Dalam mengukur kinerja suatu organisasi, sering dipergunakan ukuran yang

    disebut Key Performance Indicator (KPI).KPI tidak selalu diukur dengan

    satuan uang (value), namun dapat juga berdasarkan pengukuran (measure)

    lainnya.BI dapat dengan mudah menunjukan pencapaian KPI suatu

    organisasi dengan mudah, cepat dan tepat. Dengan demikian akan

    memudahkan pihak-pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan untuk

    mempersiapkan langkah-langkah antisipasi apabila ada indikator yang

    menunjukan adanya masalah atau belum tercapainya suatu target.

    Meningkatkan nilai investasi teknologi informasi yang sudah ada.

    BI tidak selalu mengubah atau menggantikan sistem informasi yang sudah

    ada, akan tetapi BI hanya menambahkan layanan pada sistem-sistem tersebut

    sehingga data dan informasi dapat di representasikan dengan lebih baik.

    Meningkatkan efesiensi biaya.

    BI dapat meningkatkan efesiensi biaya karena dapat mempercepat seseorang

    dalam melakukan pekerjaan sehingga menghemat waktu dan mempermudah

    pemanfaatannya. Waktu yang dibutuhkan untuk mencari data dan

    mendapatkan informasi yang dibutuhkan semakin singkat dan cara untuk

    mendapatkannya pun tidak memerlukan pengetahuan yang khusus.

  • 8

    2.1.3. Struktur dan Komponen Business Intelligence

    Gambar II.2Pandangan dan Kerangka Kerja Business Intelligence

    Proses pembangunan dan penggunaan gudang data atau Data Warehouse di

    tunjukan di gambar II.2. Data organisasi disimpan dalam sistem operasional

    (disebelah kiri gambar).Dengan menggunakan peranti lunak khusus yang disebut

    ETL (extraction, transformation, load), sistem memproses data dan kemudian

    menyimpannya dalam Data Warehouse.Tidak semua data perlu ditranfer ke

    Data Warehouse.Sering kali hanya ringkasan data saja yang perlu ditranfer.Data

    yang ditranfer diatur didalam Data Warehouse dalam bentuk yang mudah

    diakses oleh pengguna akhir.Data distandarisasi dan diatur berdasarkan subjek

    (yang disebut dimensi bisnis), seperti area fungtional, vendor dan

    produk.(Turban, Rainer, & Potter, 2011).Data Marts merupakan tempat

    penyimpanan suatu subyek atau departemen tertentu.Dari Data Marts ataupun

    Data Warehouse ada sebuah middleware sebagai alat yang dapat mengakses

    data untuk didistribusikan pada aplikasi analisis atau diolah kembali datanya

    untuk mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan.

    2.1.4. Kategori Business Intelligence BI dibagi berdasarkan kategori seperti gambar dibawah ini (Turban, Sharda,

    & Delen, 2010):

  • 9

    Gambar II.3Kategori Intelegensi Bisnis

    Berdasarkan gambar II.3, AlatBusiness Intelligence dapat dikategorikan

    menjadi 2 kategori utama (Turban, Sharda, & Delen, 2010):

    1. Penemuan Informasi dan Pengetahuan

    Penemuan Informasi dan Pengetahuan berperan sebagai sarana observasi

    dari informasi yang ada untuk meramalkan hal yang akan terjadi atau untuk

    menemukan peluang baru yang selama ini tidak terlihat, seperti contohnya pada

    OLAP yang memungkinkan analisis untuk melakukan proses slice and dice data,

    mengamati grafik dan tabel yang dihasilkan dari dimensi yang sedang di awasi.

    Lain halnya dengan data mining yang menerapkan model statistik dan

    deterministik dan metode kecerdasan buatan terhadap data untuk

    mengindentifikasi relasi tersembunyi atau menemukan pengetahuan di antara

    berbagai macam data atau elemen. Selain kedua contoh di atas, terdapat: ad hoc

    queries and reports, text mining, web mining, dan search engines.

    2. Pendukung Keputusan dan Sistem Inteligen

    Semua manajer dan eksekutif memerlukan sistem BI untuk meningkatkan

    kinerjanya, terutama dalam pengambilan keputusan atau pada tahap strategis.

    Namun kadang beberapa manajer akan kesulitan bila berhadapan dengan data

    yang tidak relevan atau aplikasi terlalu sulit untuk digunakan. Mendistribusikan

  • 10

    informasi dari analisis ke perusahaan merupakan tantangan besar.Isu penting

    dari sistem BI adalah untuk menemukan keperluan bisnis, bila sistem tidak

    menyediakan informasi yang berguna.

    Decision Support and Intelligence Systemsberperan sebagai penyedia

    informasi yang dibutuhkan oleh manajer/eksekutif dengan representasi visual

    yang mudah dimengerti dan informatif, informasi yang dihasilkan lalu

    digunakan oleh para manajer dan eksekutif untuk pengambilan keputusan atau

    merencanakan strategi perusahaan.

    2.2. Unified Modelling Language Menurut Booch (Booch, 2007), UML adalah bahasa standar untuk

    menuliskan rencana pembuatan software.UML dapat di gunakan untuk

    memvisualisasikan, menspesifikasikan, mengkonstuksikan dan

    mendokumentasikan artifak-artifak dari software.

    1. Use Case Diagram Sebuah use case mendeskripsikan apakah yang dilakukan sebuah sistem

    tetapi tidak menspesifikasikan bagaimana cara melakukannya (Booch, 2007).

    Aliran kejadian-kejadian mendeskripsikan perilaku dari use case dengan

    menggunakan teks untuk membuat orang lain dapat mengerti dengan mudah.

    Ketika menuliskan aliran kejadian-kejadian ini, penulis memasukan bagaimana

    dan kapan sebuah use case dimulai dan berakhir, kapan use case berinteraksi

    dengan aktor dan objek apa yang diubah, dan basic flow dan alternatif flow dari

    perilaku tersebut.

    2. Sequence Diagram Menurut Fowler, sebuah sequence diagram menjabarkan behavior sebuah

    skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukan sejumlah objek contoh dan

    pesan-pesan yang melewati objek-objek didalam use case.

    3. Class Diagram Class Diagram adalah sebuah diagram yang menampilkan sebuah set yang

    terdiri dari classes, interfaces, dan kolaborasi dan hubungan diantara mereka.

    (Booch, 2007)

    4. Activity Diagram Activity Diagram menampilkan proses dari satu aktifitas ke aktifitas lainnya.

    Aktifitas pada akhirnya menghasilkan aksi, yang dibentuk dari executeable

  • 11

    atomic yang menghasilkan sebuah perubahan pada state dari sistem atau

    sebuah return value. (Booch, 2007)

    5. Deployment Diagram Deployment Diagram menampilkan konfigurasi dari proses node run time

    dan komponen yang ada. (Booch, 2007)

    6. Object Diagram Object Diagram mengambarkan hubungan antar object dan dapat digunakan

    untuk mengambarkan struktur data dan instance dari class.

    7. Component Diagram Component Diagram mengambarkan kumpulan komponen-komponen dan

    hubungan antar komponen.Component diagram digunakan untuk

    mengambarkan implementasi statis dari suatu sistem.

    8. Collaboration Diagram Collaboration Diagram adalah diagram interaksi yang menekankan pada

    organisasi struktural dari object yang mengirim dan menerima pesan.

    Collaboration diagram mengamarkan kumpulan object berserta hubungannya

    dan pesan yang dikirim dan diterima oleh object tersebut.

    9. State Diagram State Diagram terdiri dari state, transisi, event dan aktifitas.State diagram

    mengilustrasikan gambaran dinamis dari suatu sistem.

    Dari UML di atas, untuk penelitian ini akan menggunakan Use case Diagram

    dan Sequence diagram dalam mengambarkan kebutuhan fungsi dari aplikasi

    yang akan dibangun.

    2.3. Navigation Diagram Navigation Diagram adalah sebuah diagram khusus yang memfokuskan

    pada keseluruhan tampilan dinamik dari user interface sebuah aplikasi. Diagram

    ini menampilkan seluruh window dan perpindahan diantara window window

    tersebut.Navigation Diagram tidak ditemukan dalam UML (Unified Modeling

    Language) (Grady , 2007).

    Window menunjukan sebuah state. State tersebut harus memiliki sebuah

    nama dan berupa icon. Transisi state merupakan pertukaran antara dua window.

    Ini dapat digambarkan sebagai stereotype dari perubahan sebuah window pada

  • 12

    transisi state secara umum. Karena Navigation Diagram hanya mengandung

    sebuah window dan tidak ada bentuk state lainnya, rincian ini masih kurang.Di

    dalam sebuah transisi state, user harus melakukan sesuatu untuk mengaktifkan

    transisi tersebut.

    Gambar II.4 Contoh Navigation Diagram

    2.4. Data Warehouse Data Warehouse adalah sekumpulan data yang berasal dari berbagai sumber

    yang berbeda, yang ditempatkan ke dalam satu tempat penyimpanan berukuran

    besar, kemudian diproses menjadi bentuk penyimpanan multi dimensi dan

    didesain untuk melakukan querying dan reporting (Inmon, 2005).Data

    Warehouse adalah tempat penyimpanan data historis yang berorientasi subjek

    yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat diakses dalam aktivitas

    pemprosesan analitis (seperti pengalian data, pendukung keputusan, permintaan

    data, dan aplikasi lainnya) (Turban, Rainer, & Potter, 2011).Data yang disimpan

    di dalam Data Warehouse memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

    1. Subject oriented, data yang disimpan disesuaikan dengan proses bisnisnya.

    Data Warehouse diorientasikan pada area subyek utama perusahaan yang

    telah didefinisikan pada data model perusahaan. Subyek area biasanya

    meliputi pelanggan, produk, transaksi/aktifitas, kebijakan, tuntutan, dan

    rekening.

  • 13

    2. Integrated, semua data dari berbagai sumber data diintegrasikan kedalam

    satu media penyimpanan, dalam hal ini adalah database yang sangat besar,

    dimana formatnya diseragamkan. Sebelum data dari berbagai sumberdata

    tersebut bisa dipergunakan didalamData Warehouse, inkonsistensi data

    harus dihapus. Menurut Ponniah, standarisasi terhadap data perlu dilakukan.

    Sebelum data masuk ke dalam Data Warehouse, data tersebut harus melalui

    proses tranformasi, konsolidasi dan integrasi.

    3. Time variant, data yang disimpan bersifat historikal. Data pada Data

    Warehouse hanya akurat dan valid pada waktu tertentu atau dalam interval

    waktu tertentu. Perbedaan waktu dari Data Warehouse memperlihatkan data-

    data yang ada dari waktu secara keseluruhan. (Connolly, Begg, &

    Holowczak, 2010)

    4. Non-volatile, data cenderung tidak berubah. Proses update tidak dilaukan

    secara realtime melainkan di-refresh dari sistem operasional dalam basis

    reguler. Data baru selalu ditambahkan sebagai tambahan pada database,

    bukan sebagai pengantian. Database secara terus menerus mengambil data

    baru, dan mengabungkannya dengan data sebelumnya. (Connolly, Begg, &

    Holowczak, 2010)

    Data Warehouse adalah gabungan teknologi-teknologi yang bertujuan

    mengefektifkan inegrasi database operasional kedalam lingkungan yang

    memungkinkan pernggunaan secara strategis (Tsiptsis & Chorianopoulos , 2010)

    2.4.1. Tujuan Data Warehouse Kimball & Ross (2008), mengatakan, sebuah Data Warehouse

    diimplementasikan pada perusahaan, karena Data Warehouse tersebut

    diharapkan dapat mencapai lima tujuan utama. Kelima tujuan tersebut

    menyatakan bahwa seuah Data Warehouse harus;

    1. Bisa memberikan kemudahan akses informasi kepada perusahaan.

    2. Secara konsisten mepresentasikan informasi perusahaan.

    3. Beradaptasi dengan perubahan.

    4. Memiliki akses security yang tinggi untuk melindungi informasi

    perusahaan agar tidak dipergunakan oleh orang yang salah

    5. Dipakai sebagai dasar bagi pihak eksekutif perusahaan dalam

    meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.

  • 14

    2.4.2. Meta Data Metadata adalah semua informasi yang terdapat di dalam lingkungan Data

    Warehouse tapi informasi tersebut bukanlah data itu sendiri.Metadata bisa

    dikatakan sebagai ensiklopedia dari Data Warehouse.(Kimball & Ross, 2008)

    Meta data adalah data tentang data, dimana metadata bertindak sebagai

    seperti layaknya sebuah index terhadap daftar isi sebuah Data Warehouse

    (Inmon, 2005). Contoh sebuah index yang dimaksud adalah dengan adanya

    sebuah metadata maka akan mempermudah pencarian suatu atribut atau tipe dari

    nama tabel yang dicari.

    Komponen-komponen yang terdapat pada metadata adalah sebagai berikut:

    1. Struktur data yang dikenal oleh programmer, Seperti Char, Integer, atau

    Binary dll.

    2. Struktur data yang dikenal oleh decision support system (DSS) Analyst,

    yang biasanya dalam bentuk nominal value atau index pengukuran.

    3. Sumber data yang ada di dalam Data Warehouse,Sepertitabel-tabel sumber,

    termasuk kolom yang diambil untuk Data Warehouse.

    4. Tranformasi data pada saat masuk ke dalam Data Warehouse, perubahan

    yang dilakukan untuk menyesuaikan data dari sumber dengan hasil yang

    diinginkan.

    5. Data model.

    6. Hubungan antara data model dengan Data Warehouse.

    7. Histori dari proses ekstraksi, semua kegiatan hasil extraksi tercatat dalam

    suatu log untuk kepentingan histori.

    2.4.3. Extraction, Transformation and Loading Extraction, tranformation and loading (ETL) adalah proses ektraksi,

    tranformasi dan loading terhadap data yang berasal dari sumber data yang

    bervariasi, dimana fungsi utama dari ETL adalah merubah data dari berbagai

    sumber data menjadi informasi strategis yang berguna (Ponniah, 2004). Contoh

    sederhana dari perubahan data adalah seperti pengabungan dua atau lebih tabel

    untuk mendapatkan jumlah perhitungan atau agregasi lainnya. Data hasil proses

    ETL kemudian akan disimpan kedalam sebuah Data Warehouse.

    Menurut Inmon (Inmon, 2005), ETL merupakan prose mengambil data

    aplikasi yang dibutuhkan dan mengintegrasikannya kedalam data warehouse.

  • 15

    Jadi, ETL adalah proses menyiapkan data yang memiliki proses pengambilan

    data-data yang dibutuhkan dari berbagai sumber data, lalu dilakukan

    pengubahan dan pengintegrasian data, serta pemuatan sumber data ke dalam

    data warehouse.

    Proses ETL dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

    1. Extraction

    Extraction merupakan sebuah proses penarikan data dari satu atau lebih

    sumber data. Jadi proses ekstraksi adalah proses penguraian dan

    pembersihan dari data yang diekstrak untuk mendapatkan struktur atau

    pola data yang diharapkan. Contoh extract:

    INSERTINTO[SCHEMA].[TABLE]VALUES

    SELECT

    [COLUMN],[COLUMN],..FROMOPENQUERY([192.168.130.12],'SELECT

    [COLUMN],[COLUMN],..FROM[DATABASE]..[TABLE]')

    2. Transformation

    Transformation merupakan sebuah proses untuk memilih, merapihkan

    dan memberikan atribut tambahan agar data yang telah melalui proses

    extract dapat masuk dan sesuai dengan struktur data warehouse atau data

    mart yang telah ada. Contoh Transformation:

    SELECT

    B.ID

    ,SUM(B.RECSUM)TOTALRECONSUM

    INTO

    #TEMP

    FROM

    XYZ_STAGING1.DBO.OITRA

    LEFTJOIN

    XYZ_STAGING1.DBO.ITR1B

    ONA.RECNUM=B.RECNUM

    GROUPBYB.ID

  • 16

    3. Loading

    Loading merupakan tahapan yang berfungsi untuk memakuskan data ke

    dalam data warehouse. Data ini berasal dari proses sebelumnya, yaitu

    proses transformation. Setelah data yang di hasilkan telah sesuai dengan

    kondisi pada data warehouse, proses load akan berjalan. Data dari

    staging areaakan dipindahkan ke lokasi yang sudah ditentukan pada data

    warehouse. Contoh:

    INSERTINTODWH_XYZ..FACT_AR

    SELECTA.*,ISNULL(B.AR_BUCKET_KEY,1)ASAR_BUCKET_KEY

    FROM

    (

    SELECT

    A.*,

    B.*

    FROMSTAGING2..AR_ANALYSISA

    LEFTJOINDWH_XYZ..DIM_PERIODB

    ONCONVERT(VARCHAR(8),A.INVOICETAXDATE,

    112)=CONVERT(VARCHAR(8),B.FULL_DATE,112)

    ONA.AR_DAYSBETWEENB.MIN_AR_BUCKETANDB.MAX_AR_BUCKET

    Penggunaan ETL biasanya dibantu dengan tools, ada banyak tools yang

    dapat membantu pengembang seperti Microsoft SQL Server Integration

    Services(SSIS),Oracle Data Integrator atau Cognos Decision Stream dan

    lainnya. ETL tools yang memiliki kemampuan dan kesesuaiaan yang berbeda

    terhadap jenis database,akan tetapi, karena ETL merupakan tools middleware,

    maka kemampuan untuk mengambil data dari berbagai sumber data sangatlah

    penting, hal ini biasanya dilakukan dengan tipe connectionmanager dari setiap

    tools yang dimiliki. Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan tools Microsoft

    SQL Server Integration Services yang sudah di-bundling dengan Microsoft SQL

    Server

  • 17

    2.5. Business Analytics Business Analytics (BA) mengubah data menjadi informasi yang dibutuhkan

    oleh pemilik perusahaan dalam menginformasikan keputusan dan

    investasi.Business Analytics merefer ke teknologi, teknik dan praktik yang

    bertujuan untuk melakukan ekplorasi data untuk mendapatkan wawasan

    terhadap kinerja bisnis dan dapan mendorong perencanaan bisnis yang lebih

    baik.Karakteristik Executive Information Systems yang menyediakan akses data

    yang cepat dan membantu menampilkan informasi kinerja organisasi dapat

    dikategorikan dalam BA. Salah satu aplikasi BAadalahonline analitical

    processing (OLAP), sebuah aplikasi interaktif yang termasuk dalam middleware

    untuk mengakses Data Warehouse.Dengan menggunakan aplikasi ini, user dapat

    menganalisa dimensi berbeda dari sebuah data dimensi, seperti waktu dan

    analisis trend, kemudian user dapat dengan mudah dan cepat mengidentifikasi

    kinerja trend dengan menggunakan analisis informasi berbasis waktu dan grafik

    untuk mendukung analisis.

    Database operasional berfokus pada mencatat transaksi kemudian umumnya

    dikarakteristikan sebagai perkerjaan OLAP (Online Transaction Processing).

    Sebaliknya, Data Warehousememungkinkan untuk melakukan analisa data

    yang rumit bertujuan untuk decision support; perkerjaan yang disuport memiliki

    karakteristik yang berbeda dan secara luas di sebut OLAP. Sederhananya,

    aplikasi OLAP berdasarkan multidimensional modeling yang secara intuitif

    merepresentasikan data dibawah sebuah metaphora sebuah kubus (cube) dimana

    sel menyesuaikan terhadap suatu dimensi yang relevan pada sesuatu yang terjadi

    di domain bisnis. Setiap kejadian dihitung dengan suatu pengukuran (measure);

    dan setiap sisi dari cube berhubungan pada suatu dimensi yang relevan untuk

    analisis, biasanya pada sebuah hirarki dari atribut yang akan dijelaskan lebih

    dalam. (Wrembel & Koncilia, 2007)

    OLAP Online Analytical Processing adalah sebuah teknik dimana data

    yang berasal dari Data Warehouse atau data mart di visualisasikan dan diringkas

    untuk menyediakan perspektif mutidimensional melalui berbagai dimensi.

    Secara umum OLAP biasanya direferensikan pada OLAP tools (misal: Cognos,

    Business Objects, dll) yang membantu untuk menyelesaikan tugas tersebut.

    Karena Data Warehouse di desain menggunakan sebuah data model

    dimensional, data di representasikan dalam bentuk data cube yang

  • 18

    memungkinkan untuk mengumpulkan fact, slice and dice pada beberapa

    dimensi. OLAP tools juga menyediakan opsi untuk melakukan drill- down data

    dari satu hirarki ke hirarki lainnya (Wrembel & Koncilia, 2007).

    Menurut Conolly & Begg, OLAP merupakan istilah yang mendeskripsikan

    sebuah teknologi yang menggunakan sudut pandang multi dimensi terhadap data

    yang teragregasi untuk menyediakan akses yang cepat terhadap informasi

    strategis yang bertujuan untuk menganalisa sesuatu yang rumit (Connolly, Begg,

    & Holowczak, 2010). OLAP digunakan untuk mendapatkan informasi dan

    pengetahuan yang mendalam tentang berbagai macam aspek dari data

    perusahaan melalui berbagai sudut kemungkinan dengan cepat dan interaktif.

    2.6. Executive Infromation Systems Executive Information Systems (EIS) adalah suatu sistem informasi yang

    mendukung kebutuhan informasi pada eksekutif senior dan membantu

    pembuatan keputusan.EIS menyediakan akses yang mudah ke informasi internal

    dan external yang sesuai dengan tujuan organisasi. EIS memanfaatkan grafik

    dan interface yang mudah untuk memberikan laporan yang baik dan kemampuan

    drill-down. EIS adalah Decision Support System (DSS) yang membantu top

    eksekutif untuk menganalisa, membandingkan dan menemukan trend pada

    variabel-variabel penting untuk mengawasi kinerja dan mengidentifikasi

    kesempatan dan permasalahan yang dapat dibantu dengan menggunakan

    Business Analytics tool. EIS adalah sebuah kumpulan dari kelas solusi teknologi

    yang juga merupakan Business Intelligence dalam industri. Tujuan utama dari

    EIS adalah menyediakan infromasi representatif kepada high-level manajemen,

    ke para executives seperti pada gambar II.5, untuk membantu aktivitas strategis

    seperti penentuan tujuan, perencanaan, dan peramalan dan juga mengawasi

    kinerja. Tujuan lainnya adalah untuk mengumpulkan, menganalisa dan

    mengabungkan data internal dan external menjadi profil dinamis dari key

    performance indicator(Lungu & Bara, 2005).

  • karakter

    Flex

    yang

    Men

    dan

    Mem

    sebu

    Use

    Men

    Bisa

    Mem

    mou

    Dap

    Dap

    Dap

    Ga

    Menurut

    ristik EIS ad

    xible karena

    g dihasilkan

    nghasilkan i

    cepat.

    miliki Graph

    uah EIS bisa

    r friendly.

    ngijinkan ak

    a diakses dim

    minimalisir

    use.

    pat menggun

    pat melakuka

    pat menampi

    ambar II.5 P

    Turban, Sh

    dalah sebaga

    sumber data

    kepada user

    informasi ya

    hical User In

    a merupakan

    ses informas

    manapun dan

    penggunaan

    nakan sumbe

    an proses ana

    ilkan analisis

    Piramida Si

    harda, & D

    ai berikut:

    a bisa dari b

    r dapat dises

    ang akurat, b

    Interface (GU

    n kombinasi a

    si yang aman

    n kapanpun.

    n keyboard

    er data dari lu

    alisis secara

    s trend, devi

    istem Inform

    Delen(2010)

    berbagai mac

    suaikan deng

    benar, tepat

    UI) yang ba

    antara teks d

    n dan rahasia

    karena leb

    uar.

    ad hoc dan

    iasi, dan fore

    masi

    manfaat pe

    cam bentuk

    gan kebutuha

    t waktu, rele

    agus dimana

    dan grafik.

    a.

    ih banyak m

    multidimen

    ecasting.

    1

    engunaan da

    dan informa

    an bisnis.

    evan, lengka

    tampilan da

    menggunaka

    si.

    19

    an

    asi

    ap

    ari

    an

  • 20

    Dapat melakukan proses drill down data sehingga data bisa dilihat hingga

    level yang lebih detil.

    Data telah dirangkum sehingga memudahkan eksekutif untuk

    membandingan rincian data lalu membuat keputusan.

    Kemampuan yang ditawarkan lewat EIS (Turban, Sharda, & Delen, 2010):

    1. DrillDown

    Salah satu karakteristik dari EIS yang sangat berguna adalah menyediakan

    rincian dari setiap rangkuman informasi.Sebagai contoh seorang eksekutif

    melihat adanya penurunan penjualan dari sebuah laporan harian.Untuk

    mengetahui penyebab terjadinya penurunan tersebut, eksekutif tersebut ingin

    melihat rincian dari penjualan seperti penjualan per wilayah.Jika wilayah yang

    menjadi penyebab terjadinya penurunan penjualan teridentifikasi, eksekutif lebih

    lanjut ingin melihat lebih rinci lagi penjualan di wilayah tersebut seperti

    penjualan per produk atau penjualan per salesman, dan seterusnya sampai

    penyebab terjadinya penurunan penjualan bisa ditemukan.

    2. CriticalSuccessFactor (CSF)

    Adalah faktor-faktor yang harus dipertimbangkan oleh sebuah perusahaan

    dalam mencapai visi dan misinya.Faktor-faktor tersebut dapat berupa strategis,

    manajerial, atau operasional yang semuanya berasal dari 3 sumber yaitu

    organisasi, industri, dan lingkungan.

    CSF bisa ditemukan hampir di semua level organisasi dalam sebuah

    perusahaan baik di level departemen maupun di level individu. CSF digunakan

    untuk mengintepretasikan tujuan, taktik, dan aktifitas operasional dalam suatu

    organisasi, termasuk kebutuhan informasi, serta kekuatan (strengths) dan

    kelemahan (weakness) sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan.Dalam hal

    ini, bila hasil implementasi dari area-area tersebut memuaskan, maka dapat

    dipastikan bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai.

    3. Access Status

    Data terbaru atau laporan yang dihasilkan dalam EIS dapat diakses kapanpun

    dalam jaringan.

    4. Analisis

    Kemampuan analitik disediakan pada EIS, selain mengakses data, eksekutif

    dapat menggunakan EIS untuk menganalisis dengan cara mereka sendiri.

  • 21

    5. Exception Reporting

    Exception Reportingditujukan untuk menarik perhatian eksekutif karena

    menunjukkan sebuah kasus dengan performa yang buruk.Exception reporting

    adalah laporan dengan menggunakan warna atau simbol untuk memerikan

    indikator tentang suatu performa yang di ukur dalam laporan tertenu, sehingga

    akan mempermudah user dalam menemukan informasi-informasi seperti

    penurunan trend atau tidak tercapainya suatu target.

    6. Penggunaan warna dan audio visual

    Untuk hal-hal yang sifatnya kritis tidak hanya dilaporkan dalam bentuk

    angka saja tapi juga bisa dilaporkan dalam bentuk warna yang berbeda seperti

    warna hijau untuk status OK, warna kuning untuk status peringatan, ataupun

    warna merah untuk status bahawa.Warna bisa memperingatkan pengguna sistem

    terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapi sehingga tindakan bisa segera

    dilakukan.Beberapa EIS diperlengkapi dengan audio visual untuk

    memperingatkan pengguna sistem terhadap informasi yang datang.

    7. Navigasi Informasi

    Jumlah data yang banyak harus dapat dieksplorasi dengan mudah dan cepat.

    Hal ini akan membantu pengguna dalam mendapatkan informasi yang

    selalu terbarui secara berkala dan relevan.

    8. Komunikasi

    EIS harus dilengkapi dengan perangkat komunikasi seperti e-mail. Dengan

    adanya komunikasi maka hasil analisa atau report dapat dikirimkan kepada

    pengguna lain yang perlu mengetahui informasi tersebut.

  • 22

    2.2.1. Arsitektur EIS

    Gambar II.6 Arsitektur EIS

    Lapisan arsitektur EIS terdiri dari empat komponen utama dan tiga

    komponen pendukung. Pada komponen utama terdiri dari bagian lapisan

    collection, processing, analysis dan presentation, serta pada komponen

    pendukung terdiri dari infrastruktur, manajemen, dan pengguna (Power, 2007).

    Di dalam lapisan-lapisan tersebut terdapat komponen teknik atau teknologi, atau

  • 23

    komponen pendukung lain yang saling terkait, berikut adalah penjelasan dari

    setiap lapisan tersebut:

    1. Komponen Utama Pada lapisan komponen utama terdiri dari bagian lapisan collection,

    processing analysis dan presentation.

    a. Collection: Layer ini merupakan lapisan paling dasar. Pada layer ini

    menjelaskan mengenai sumber data berasal. Lapisan ini bertujuan untuk

    mengumpulkan data-data untuk penunjang keputusan. Sumber data pada

    layer ini dibedakan antara numerik dan non-numerik. Data numerik

    adalah data yang berasal dari sumber data yang bersifat terstruktur seperti

    Sumberdata dari ERP dll, sedangkan data non-numerik merupakan data

    yang bersifat tidak terstruktur. Selain itu pada layer ini juga terdapat

    contcnt integration yang menjebatani ke lapisan arsitektur selanjutnya.

    b. Processing: Lapisan ini adalah lapisan yang memproses data-data yang

    ada pada lapisan collection. Data diproses melalui teknik data warehouse,

    knowledge management dan semantic processing. Selain itu data-data

    dapat diproses selanjutnya seperti indexing, categorization, archiving

    untuk memudahkan dalam proses selanjutnya.

    c. Analysis: Setelah data disimpan dan diproses lalu data-data di analisis.

    Data dianalisis menjadi data numerik, tekstual. Data numerik di analisis

    dengan teknik data mining kemudian diproses dengan statitical

    intelligent, dan untuk data yang berupa teks atau tekstual data diproses

    melalui teknik text mining dan onthology, yang kemudian diproses

    melalui artificial inteligent dan natural langguage intelligent. Selebihnya

    data yang bersifat tidak terstruktur diproses melalui knowledge

    management. Kemudian semua proses tersebut masuk kedalam portal

    management.

    d. Presentation: Setelah lapisan-lapisan sebelumnya dilakukan, maka proses

    selanjutnya adalah menyajikan hasil pengolahan dan proses dalam bentuk

    yang bisa dimengerti oleh pengguna. Pada lapisan ini dibagi menjadi web

    portal dan mobile portal, portal ini juga terdapat dashboard system untuk

    menunjang dan memudahkan dalam pengambilan keputusan.

  • 24

    Keempat komponen ini berkerja saling terkait, dan keempat komponen utama

    ini terkait juga dengan komponen pendukung lainnya. Berikut adalah

    penjelasan mengenai komponen pendukung:

    2. Komponen Pendukung Berbeda dengan komponen utama, komponen pendukung ini tidak dijelaskan

    terlalu detail.Komponen pendukung ini terdiri dari infrastruktur, manajemen

    dan pengguna.

    a. Infrastruktur: Lapisan ini berisi infrastruktur teknologi informasi apa saja

    yang mendukung seluruh komponen.

    b. Manajemen: agar lapisan-lapisan arsitektur ini berjalan dengan baik.

    Maka perly disusun lapisan manajemen untuk mengelola lapisan teknis

    yang ada. Lapisan ini terdiri dari bagian policies, governance dan

    security.

    c. Pengguna: Lapisan pengguna terdiri dari para pengguna yang akan

    menggunakan EIS. Pengguna EIS adalah pengguna yang mempunyain

    kewenangan dalam pengambilan keputusan.

    Lapisan-lapisan yang telah dijelaskan di atas merupakan suatu kesatuan

    rancangan arsitektur yang saling terkait untuk membentuk sebuah EIS.

    Dimana sistem tersebut berguna untuk posisi top level management dalam

    menunjang pengambilan keputusan strategis. Dalam arsitektur EIS seperti

    gambar II.6, pada penelitian ini, lapisan Collection dan Processing

    merupakan bagian dan dilakukan oleh ETL dengan menggunakan bantuan

    tools SSIS. Sedangkan pada lapisan analysis merupakan bagian dari Business

    Analytics yang di penelitian ini menggunakan bantuan OLAP tools SQL

    Server Analysis Services (SSAS). Setelah melalui lapisan Analysis, hasil

    analisis tersebut kemudian di presentasikan dalam front-end tools Portal SAP

    Business One dan dashboard designer Xcelsius.

    2.7. EISLifecycle EIS lifecycle digunakan sebagai dasar atau pijakan dalam penggunaan

    pengembangan EIS. Dalam pengembangan EIS lifecycle yang bergantung pada

    karakteristik sistem eksekutif, pengembangan ini masih memiliki teknik

    tradisional yang sama dan tahapan yang digunakan untuk sebuah pengembangan

  • 25

    sistem informasi lainnya, yang terdiri dari: justification, project planning,

    analysis, design, construction, dan deployment.

    Tujuan dari EIS lifecycle tersebut adalah untuk memodelkan karakteristik

    EIS seperti;

    Untuk mendapatkan kesempatan bisnis dibandingkan kebutuhan

    transaksional.

    Mengimplementasikan keputusan strategis, bukan hanya untuk

    departemental atau keputusan operasional.

    Analisis yang berfokus pada kebutuhan bisnis. Tahapan ini merupakan

    bagian terpenting dari proses.

    Proses pengembangan berulang, berfokus pada evaluasi dan improvisasi dari

    versi yang sukses, bukan hanya membangun dan membuat satu versi.

    Gambar II.7 EIS development lifecycle

    Berdasarkan Gambar II.7, maka dapat dijelaskan bahwa EIS lifecycle dibagi menjadi

    enam Stage (Lungu & Bara, 2005):

    1. Stage 1: Justification

    Pada tahap ini kebutuhan bisnis dan kesempatan bisnis di identifikasi

    kemudian diusulkannya sebuah solusi BI berserta dengan penjelasan cost and

    benefit analyisis yang sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan dan seharusnya

  • 26

    dapat diselesaikan dengan menggunakan business case assessment yaitu SWOT

    (lihat sub bab 2.6.4) dan CSF untuk analisa kebutuhan informasi, (lihat sub bab

    2.6.5).

    2. Stage 2: Planning

    Step ini mengestimasi dan menilai kapabilitas organisasi untuk melakukan

    proyek EIS. Karenaaplikasi BI merupakan inisiatif cross-organizational,

    infrastruktur organisasi harus dibuat untuk mendukungnya.Beberapa komponen

    infrastruktur mungkin sudah ada sebelum proyek EIS diluncurkan. Komponen

    infrastruktur lain mungkin masih harus dibangun sebagai bagian dari proyek

    EIS.Perencanaan proyek dibuat secara detail, progresif, selalu di periksa dan

    memiliki dokumen dan laporan.

    3. Stage 3: Business analysis

    Interview dan meeting di atur dengan para eksekutif dan manajer, kebutuhan

    bisnis dan requirement di identifikasi dan di definisikan, lalu sebuah solusi di

    usulkan, di diskusikan dan adopsi.

    Pada tahap ini, analisis data melibatkan identifikasi dan desain sumber data,

    mendesain Entity Relasionship Diagram (ERD) dengan atribut dan referensi

    antar data.

    4. Stage 4: Design

    Satu atau lebih target database BI akan menyimpan data bisnis secara detail

    atau berbentuk agregat, tergantung pada kebutuhan laporan dari komunitas

    bisnis. Tidak semua kebutuhan laporan berbentuk strategis, dan tidak semuanya

    berbentuk multidimensional.Skema desain database harus sesuai dengan

    kebutuhan akses informasi dari komunitas bisnis. Desain dapat meliputi

    bagaimana sebuah user interface dibangun sesuai kebutuhan, desain database,

    desain Extract Transform Load.

    Proses ETL adalah proses yang paling rumit dalam seluruh proyek decision-

    support BI. ETL processing windows (batch window) biasanya kecil, akan tetapi

    jeleknya kualitas dari sumber data biasanya membutuhkan banyak waktu untuk

    dilakukan tranformasi dan program pembersihan. Menyelesaikan proses ETL

    dalam batch window merupakan tantangan untuk kebanyakan organisasi.

  • 27

    5. Stage 5: Construction

    Banyak tools yang tersedia untuk proses ETL, beberapa cangih dan sebagIan

    lebih sederhana. Tergantung berdasarkan kebutuhan untuk pembersihan data dan

    tranformasi data yang dikembangkan.

    Setelah hasil dari prototype telah menunjukan kebutuhan fungsional, maka

    pengembangan dari akses dan analisa aplikasi baru dapat dimulai.

    6. Stage 6: Deployment

    Ketika tim telah melakukan test pada semua komponen dari aplikasi EIS,

    database dan aplikasi telah selesai. Training dijadwalkan untuk staff bisnis dan

    stakeholder lainya yang akanmenggunakan aplikasi EIS dan meta data

    repository. Fungsi support dimulai, dengan mengikutsertakan help desk,

    memelihara database target EIS, penjadwalan dan menjalankan ETL batch jobs,

    mengawasi performa dan mengatur database.

    7. Release Evaluation

    Dengan konsep rilis aplikasi, sangat penting untuk mengambil pelajaran dari

    proyek sebelum-sebelumnya.Sesuai dengan gambar EIS lifecycle, proses

    pembangunan bersifat cyclical, artinya difokuskan pada evaluasi dan perbaikan

    versi (Lungu & Bara, 2005).

    2.2.2. Kriteria Evaluasi EIS

    Budget yang besar dan informasi strategis dilibatkan dalam menyelesaikan

    sistem EIS. Ada beberapa kriteria dalam mengevaluasi sistem EIS:

    Decisions based on business process

    EIS tidak hanya dilihat sebagai sebuah wadah untuk data tetapi merupakan

    implementasi sistem yang harus dipertimbangkan konseptual terhadap data

    model baru, proses, dan indikator dalam bentuk isi dari EIS.

    Performance

    Fitur ini biasanya merefer pada waktu respons yang disediakan sistem.

    Kebanyakan respons berdurasi beberapa detik hingga untuk query rutin.

    Flexibility and scalability

    Fleksibilitas menentukan apakah solusi EIS dapat beradaptasi dengan

    perubahan kondisi bisnis setelah sistem diberikan. Sebuah EIS seharusnya

  • 28

    dapat mengakomodasikan perubahan pada berbagai jenis proses bisnis dan

    fungsi.

    Integration

    Integrasi melibatkan dua jenis masalah, data integration dan system

    integration.Data integration adalah kemampuan untuk mengakses data dari

    berbagai tipe sistem. EIS efektif apabila dapat mengatasi fragmentasi

    informasi, memungkinkan eksekutif untuk mengukur fitur dari proses bisnis

    yang melibatkan informasi dari dalam dan luar organisasi.

    System integration adalah kemampuan untuk software EIS berjalan

    bersamaan dengan solusi perusahaan lainnya.

    Friendly user interface

    EIS didesain untuk memungkinkan pada manajer yang tidak dilatih untuk

    menggunakan query dan teknologi, dapat dengan cepat, mudah dan mengerti

    bagaimana cara untuk bernavigasi kedalam data dan melihat pola atau trend.

    2.8. Analisis SWOT Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats) digunakan

    sebagai alat untuk membantu perencanaan strategis dalam berbagai jenis usaha.

    Pendekatan ini bertujuan untuk mempelajari apakah proses mengkonversi

    analisis SWOT menjadi rencana strategis bisa di bantu dengan beberapa model

    rational kuantitatif sederhana.

    Analisis SWOT merupakan metode analisis strategi untuk mengevaluasi

    Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Theats

    (Ancaman) yang memiliki keterkaitan dengan satu proyek atau dalam suatu

    proses binis pada sebuah perusahaan. Hal ini melibatkan proses identifikasi

    faktor internal yang merupakan faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh

    perusahaan dan faktor eksternal yang merupakan faktor-faktor yang tidak dapat

    dikendalikan oleh perusahaan.

    Analisis SWOT yang telah dijelaskan sebelumnya juga dilakukan secara

    menyeluruh untuk mencapai tujuan perusahaan.Implementasi analisis SWOT

    merupakan hal yang penting dalam perancangan strategi perusahaan sehingga

    dapat memetakan kekuatan, mengatasi kelemahan, mengeksekusi kesempatan,

    dan mencegah ancaman yang ada sebaik-baiknya.

  • 29

    Menurut Lu, (2010) SWOT dapat diuraikan sebagai berikut:

    Strengths

    Sumber daya, keterampilan atau keunggulan keunggulan terhadap pesaing

    dan kebutuhan pasar.Kekuatan adalah faktor internal yang mendukung atau

    daya saing yang dimiliki oleh perusahaan. Meningkatkan kekuatan

    perusahaan akan dapat meningkatkan daya saing perusahaan tersebut dalam

    bersaing dengan perusahaan lainnya baik yang bergerak dalam bidang yang

    sama maupun yang berbeda.

    Weakness

    Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan

    kapabilitas yang menghambat kinerja efektif perusahaan.Fasilitas, sumber

    daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran dan citra

    merek dapat merupakan sumber kelemahan.Kelemahan pada perusahaan

    merupakan suatu faktor internal yang harus terus di tinjau dan harus diatasi

    sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Kelemahan juga

    harus melalui proses pematangan dan pendewasaan agar dapat

    diminimalisasikan perngaruhnya bagi perusahaan.

    Opportunities

    Situasi yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.Identifikasi

    segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahaan pada situasi persaingan

    atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan

    pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan.Peluang

    adalah salah satu faktor eksternal, yang penting dalam pembentukan strategi

    perusahaan.Peluang dapat memberikan perusahaan keuntungan dan nilai

    tambah baru bagi perkembangan bisnis perusahaan.

    Threat

    Situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.Ancaman

    merupakan hal hal yang dapat menghambat perusahaan, seperti masuknya

    pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar

    menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi serta

    peraturan baru yang direvisi.Ancaman adalah sebuah faktor eksternal, yang

    tidak dapat dihiraukan bagi sebuah perusahaan.

  • 30

    2.8.1. Internal Strategic Factor Analisis Summary (IFAS) IFAS merupakan suatu alat yang efektif untuk menyusun analisa kondisi

    internal kedalam matrik yang telah diberi bobot dan rating tertentu untuk

    mengetahui seberapa besar kekuatan dan kelemahan yang ada di lingkungan

    internal perusahaan.Pemberian bobot dan rating diperoleh dari hasil penyebaran

    kuesioner yang telah diolah datanya.(Rohim, 2008)

    2.8.2. Eksternal Strategic Factor Analysis (EFAS) EFAS merupakan suatu alat analisa yang sistematis, analisa ini hanya

    digunakan untuk kondisi external perusahaan untuk menentukan faktor peluang

    dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Pada analisa ini cara penelitiannya

    sama dengan analisis IFAS. (Rohim, 2008)

    2.9. Critical Success Factor Analisa CSF adalah teknik yang popular dan sangat berguna dalam

    mengembangkan Strategi IT/IS, sekaligus Strategi Bisnis. (Ward & Peppard,

    2007)

    Tujuan CSF adalah menyamakan kebutuhan bisnis dengan Sistem Informasi

    yang ada. Keuntungan CSF yaitu:

    Mengikutsertakan Senior Manajemen.

    CSF merupakan analisis yang didapatkan dari strategi organisasi, yang

    dimana di tentukan oleh high level manajemen. Dengan mengikut

    sertakan pemilik dan senior manajemen maka dapat dilakukan empirisasi

    dari gambaran organisasi akan target dan pencapaian yang ingin

    dilakukan oleh organisasi.

    Mensejajarkan IT/IS project terhadap Business Strategy.

    Perencanaan IT dilakukan sesuai dengan kebutuhan bisnis, semua proyek

    IT bertujuan bisnis untuk mengembangkan bisnis dan sesuai dengan

    strategi perusahaan

    Menurut Knoll, (2008) CFS memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    Mengidentifikasi area-area kunci yang perlu di perhatikan

    Adanya beberapa bagian penting dalam bisnis yang perlu diperhatikan

    untuk melanjutkan dan mengembangkan bisnis, oleh karena itu area-area

    tersebut membutuhkan perhatian khusus khususnya oleh para eksekutif

    bisnis.

  • 31

    Membantu pengembangan strategic planning

    Strategic planning merupakan hasil dari keputusan high level manajemen,

    dengan diketahui faktor-faktor penting dalam bisnis maka perencanaan

    dapat dibangun lebih strategis.

    Mengidentifikasi key focus area untuk masing-masing stage pada project

    life cycle dan penyebab utama kegagalan proyek

    Dengan mengetahui kunci penting dalam setiap bagian bisnis, maka

    resiko terjadinya kegagalan proyek bisnis dapat di hindari.

    Mengukur tingkat kinerja / produktifitas perkerja

    Dengan adanya faktor yang di fokuskan, maka dapat ditemukan ukuran

    yang sesuai dalam mengukur kinerja suatu bagian dalam bisnis yang

    sedang berjalan.

    Langkah-langkah penyusunan CSF :

    1. Definisikan visi perusahaan

    2. Definisikan misi-misi perusahaan

    3. Pahami core business process

    4. Tentukan CSF dari masing-masing core business process

    5. Identifikasi KPI-KPI untuk masing-masing CSF tersebut

  • 32

    Gambar II.8 Critical Success Factor (Ward & Peppard, 2007)

  • 33

    2.10. Key Performance Indicator Key Performance Indicator (KPI) merepresentasikan sekumpulan

    pengukuran yang memfokuskan pada aspek-aspek kinerja organisasi yang paling

    penting untuk kesuksesan organisasi saat ini dan masa depan. (Parmenter, 2010)

    Menurut Parmenter, Ada empat tipe pengukuran kinerja :

    1. Key Result Indicators (KRIs) memberi tahu apa yang telah

    dikerjakan pada sebuah perspektif atau critical success factor

    2. Result Indicators (RIs) memberi tahu apa yang telah di kerjakan

    3. Performance Indicators (PIs) memberi tahu apa yang harus di

    kerjakan

    4. Key Performance Indicators (KPIs) memberi tahu apa yang harus

    dikerjakan untuk meningkatkan performa secara dramatis.

    Gambar II.9 Empat Tipe Pengukuran Kinerja (Parmenter, 2010)

    KPI merupakan sebuah objek pengukuran aspek bisnis yang sangat penting

    bagi keberhasilan bisnis.KPI yang dimaksud dapat digunakan sebagai komponen

    dalam mengukur scorecard di dalam bisnis dan dapat berhubungan dengan

    sejumlah aktivitas bisnis, seperti kepuasan pelanggan, produktivitas, dan

    keuntunganDalam praktiknya, KPI dapat didefinisikan sebagai pengukuran

    fungsi-fungsi BI.

    Salah satu nilai konseptual dari BI adalah kemampuan untuk menerjemahkan

    definisi KPI pada bisnis, mengatur definisi tersebut sebagai bagian dari

    knowledge base perusahaan, dan terakhir menyediakan tampilan tervisualisasi

    dalam bentuk dashboard yang menggambarkan pengukuran KPI. Sebuah

    intelligence dashboard menampilkan hasil dari analisis yang dibutuhkan untuk

  • 34

    mengkonfigurasi KPI dalam representasi visual yang jelas dan dapat dimengerti

    secara cepat dan dapat dipilih untuk keperluan drill-down.Sebuah intelligence

    dashboard tidak hanya menyediakan presentasi dari KPI yang diinginkan secara

    real-time, namun juga dapat langsung berhubungan dengan komponen BI

    sehingga memungkinkan untuk melakukan drill-down.

    2.11. Cost and benefit Analysis Menurut Sieget dan Shimp, Cost Benefit Analysis (CBA) adalah cara untuk

    menentukan apakah hasil yang menguntungkan dari sebuah alternatif, akan

    cukup untuk dijadikan alasan dalam menentukan biaya. Analisa ini telah dipakai

    secara luas dalam hubungannya dengan proyek pengeluaran modal.

    CBA adalah suatu analisa untuk menguraikan cost dan benefit secara

    tangible dan intangible. Pada dasarnya cost merupakan suatu ukuran dari

    sumber yang diharapkan untuk mendapatkan suatu hasil. Sedangkan benefit

    adalah suatu manfaat dalam bentuk penghematan biaya, menghindari keluarnya

    biaya, penambahan pendapatan atau keuntungan lainnya yang intangible.

    2.12. Technology Acceptance Model

    Gambar II.10 Model TAM (Davis, 1993)

    Technology Acceptance Model (TAM) adalah sebuah teori sistem informasi

    yang memodelkan bagaimana pengguna menerima dan menggunakan teknologi.

    Ada beberapa dua faktor utama yang mempengaruhi keputusan pengguna

    tentang bagaimana dan kapan mereka akan menggunakannya:

  • 35

    Perceived Usefullness (PU), tingkatan dimana seseorang mempercayai

    dengan menggunakan suatu sistem dapat meningkatkan kinerja pekerjaannya

    Perceived Ease-of-use (PEOU), tingkatan dimana seseorang mempercayai

    dengan menggunakan suatu sistem dapat mengurangi usaha yang di perlukan

    dalam menyelesaikan pekerjaan.

    Dari kedua faktor utama tersebut maka akan mendukung faktor behaviour

    intention dimana faktor ini merupakan keingginan pengguna dalam

    menggunakan suatu teknologi dan pada akhirnya faktor penggunakan teknologi

    dalam penggunaan sebenarnya.

    User acceptance merupakan faktor yang menentukan sukses atau gagalnya suatu

    pyoyek sistem informasi. TAM menurut Davis, digunakan untuk mengetahui

    kenapa pengguna menerima atau menolak teknologi informasi dan bagaimana

    penerimaan pengguna di pengaruhi oleh karakteristik sistem