BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab...

53
25 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 STARTUP Perusahaan startup adalah istilah yang lazim digunakan untuk mengacu kepada perusahaan yang didirikan oleh entrepreneur. Menurut Anis Uzzaman (2015), startup merupakan sebuah perusahaan yang didesain untuk berkembang dengan cepat. Baru dirintis tidak serta merta membuat sebuah perusahaan menjadi startup. Hal yang paling penting adalah berkembang dengan cepat. Semua hal yang berkaitan dengan startupakan mengikuti perkembangan perusahaan tersebut. Perkembangan startup di Indonesia bisa dikatakan cukup pesat menggembirakan. Setiap tahun bahkan setiap bulan banyak founder- founder (pemilik) startup baru bermunculan. Menurut Yusra (2015), sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari 1500 startup lokal yang ada di Indonesia. Potensi pengguna internet Indonesia yang semakin naik

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab...

25

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 STARTUP

Perusahaan startup adalah istilah yang lazim digunakan untuk

mengacu kepada perusahaan yang didirikan oleh entrepreneur. Menurut

Anis Uzzaman (2015), startup merupakan sebuah perusahaan yang

didesain untuk berkembang dengan cepat. Baru dirintis tidak serta merta

membuat sebuah perusahaan menjadi startup. Hal yang paling penting

adalah berkembang dengan cepat. Semua hal yang berkaitan dengan

startupakan mengikuti perkembangan perusahaan tersebut.

Perkembangan startup di Indonesia bisa dikatakan cukup pesat

menggembirakan. Setiap tahun bahkan setiap bulan banyak founder-

founder (pemilik) startup baru bermunculan. Menurut Yusra (2015),

sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari 1500 startup lokal yang ada

di Indonesia. Potensi pengguna internet Indonesia yang semakin naik

26

dari tahun ke tahun tentunya merupakan suatu lahan basah untuk

mendirikan sebuah startup.

Hal yang paling utama untuk mendirikan startup adalah tim yang

solid, karena dengan adanya tim yang solid bisa memunculkan ide-ide

baru yang kreatif dan inovatif. Dengan ide dan eksekusi yang tepat,

tentunya para founder tidak akan kesulitan menarik minat masyarakat

maupun mencari investor. Menurut Ries (2011), salah satu metodologi

untuk mendirikan dan mengelola startup adalah dengan metode Lean

Startup, yaitu menyediakan pendekatan ilmiah untuk menciptakan dan

mengelola startups dan mendapatkan produk yang diinginkan ke tangan

pelanggan lebih cepat. Metode ini Startup mengajarkan cara

mengendalikan dan mengarahkan startup, ketika berbalik, dan kapan

harus bertahan-dan mengembangkan bisnis dengan akselerasi

maksimum. Ini adalah pendekatan berprinsip untuk pengembangan

produk baru.

2.2 INDUSTRI RUMAH

Industri rumah atau yang biasa disebut home industri saat ini

sedang mulai menjamur dan berkembang pesat karena sebagai alternatif

dalam memulai bisnis yang baru. Industri rumah bagi sebagian orang

adalah sebuah pilihan karena lapangan pekerjaan yang menjadi sangat

27

menyempit. Namun, bagi sebagian orang memang sudah berniat

membangun sejak lama karena menganggap home industri adalah

sebuah pekerjaan yang menyenangkan, mudah, sekaligus

menguntungkan dengan bernagai alasan.

Menurut Muliawan (2008), Industri rumah sendiri adalah

rumah usaha produk barang atau jasa yang dikelola oleh tenaga kerja

yang terbatas, yaitu kurang dari 10 orang biasanya.Industri rumah bisa

juga disebut Usaha kecil.Industri rumah tangga tidak menyedot modal

yang banyak, cukup padat karya, dan memiliki pasar yang cenderung

stabil.Selain itu industri ini juga menyebar diberbagai wilayah di

Indonesia sehingga tidak terpusat seperti perusahaan-perusahaan attau

industri-industri besar yang terpusat dan mengandalkan investasi.

Definisi yang sejalan juga dijelaskan menurut Undang –

Undang No.20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

mengelompokan industri kedalam tiga kategori, yaitu industri mikro,

industri kecil, dan industri menengah. Untuk membangun industri rumah

tangga yang sukses perlu diperhatikan beberapa faktor yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor ini dapat pula menjadi acuan

pengusaha yang baru saja hendak memulai membangun industri

rumahan. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

28

1. Modal

Bagi bentuk usaha apapun, modal merupakan faktor utama

yang harus dipenuhi.Untuk industri rumah tangga modal yang dimiliki

biasanya memang tidak cukup besar karena berasal dari patungan

beberapa orang maupun salah satu orang saja.Meski demikian, dengan

dibukanya peluang pinjaman modal dari pemerintah maupun bank,

industri rumahan tidak perlu menutup diri tetapi justru dapat

memanfaatkan kesempatan tersebut agar dapat melebarkan sayap

usahanya.Asalkan pengelolaan modal tersebut jelas dan menghasilkan.

2. Kreativitas

Industri rumahan merupakan bagian dari industri kreatif,

artinya industri ini mengandalkan kreativitas dalam mengembangkan

usahanya. Tanpa kreativitas dan ide-ide baru yang inovatif industri

rumah tangga khususnya yang menghasilkan benda-benda atau barang-

barang kerajinan dapat mengalami penurunan bahkan kebangkrutan. Hal

ini dikarenakan masyarakat atau pangsa pasar selalu menyenangi dan

menantikan hal-hal yang baru.

3. Pemasaran

Selain proses produksi, industri rumah tangga juga

membutuhkan teknik pemasaran yang tepat sasaran. Jika pemasaran

tidak berjalan dengan baik sebagus apapun kualitas barang yang

dihasilkan tidak akan memerikan keuntungan apapun jika tidak terjual

29

dipasar. Oleh karena itu pemasaran merupakan salah satu factor

terpenting dalam industri rumahan tersebut.

4. Peluang Dan Kesempatan

Peluang dan kesempatan merupakan dua hal yang sebaiknya

tidak dilewatkan begitu saja apabila ingin membangun industri rumahan

yang berhasil. Kemampuan dalam membaca peluang perlu ditingkatkan

dan diasah semakin tajam. Sebagian besar pelaku industri yang sukses

adalah mereka yang mampu melihat peluang dengan baik dan

memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya pula. Selanjutnya adalah

kesempatan, kesempatan dapat dilakukan memalui informasi. Misalnya

saja pameran-pamera, baik dalam maupun luar negeri dapat menjadi

sebuah kesempatan yang baik guna mengmbangkan industri rumahan

yang dijalankan tersebut.

Dengan memperhatikan keempat factor diatas industri rumaha

tangga merupakan industri yang dapat dibangun menjadi industri yang

emmberikan manfaat, keuntungan, dan kemakmuran baik bagi keluarga

khususnya maupun bagi perekonomian pada umunya. Selain itu industri

rumahan merupakan bentuk wirausaha yang dapat membantu pemerintah

mengatasi pengangguran.

Industri rumah tangga juga membangun kreativitas anak

bangsa dalam menghasilkan produk dalam negeri yang berkualitas

sekaligus mengenalkan sebagian kekayaan karya bangsa dan Negara.

Keyakinan, potensi, keahlian, dan kemampuan memanfaatkan peluang

30

dan tidak takut akan mencoba dan kegagalan merupakan hal-hal yang

menjadi acuan dalam membangun industri rumah tangga. Kriteria dalam

industri dapat dijelaskan menggunakan table UKM berdasarkan Asset

dan Omset :

Tabel 2.1 – Kriteria UKM berdasarkan Asset dan Omzet

No Uraian

Kriteria

Asset Omzet

1 Industri Mikro Maksimal 50 juta Maksimal 300 juta

2 Industri Kecil > 50 juta – 500 juta > 300 juta - 2,5 Milyar

3 Industri Menengah > 500 juta – 10 milyar > 2,5 milyar – 50 milyar

Sumber : Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2013)

Sebagai sebuah industri yang mengutamakan kreativitas dan

jalinan kekeluargaan, industri ini biasanya bergerak dalam bentuk-

bentuk industri kreatif yang menghasilakn kerajinan tangan, keperluan

rumah tangga, bahan makanan, atau makanan tradisional. Contoh

industri kreatif tersebut sebagai berikut:

31

2.2.1 INDUSTRI BAHAN MAKANAN

Bahan Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia.

Industri yang bergerak dibidang ini tentu menghasilan omset yang bisa

dikatakan tinggi karena barang yang dihasilkan menjadi kebutuhan yang

selalu dicari orang kebanyakan dan setiap hari. Industri bahan makanan

biasanya menghasilkan tahu, tempe, oncom, kue, dan lain sebagainya.

Tahu dan tempe misalnya, kedua bahan makanan tersebut

merupakan bahan makanan yang digemari oleh masyarakat. Dalam

proses pembuatannya baik industri tahu maupun industritempe sama-

sama menggunakan kacang kedelai. Harga kedelai sebagai bahan

bakumenjadi sorotan utama bagi pelaku industri ini. Oleh karena itu

ketika kedelai harganya melambung dan harus impor keluar negeri,

mereka sangat kawatir untuk melanjutkan usaha mereka. Disini peran

pemerintah penting guna menjaga stabilitas harga khususnya harga

kedelai dipasaran.

32

2.2.2 INDUSTRI JASA MAKANAN

Industri jasa makanan atau biasa disebut katering industri

meliputi tempat-tempat, institusi dan perusahaan yang menyediakan

makanan. Menurut Kardigantara (2006:4), jasa boga (katering) termasuk

dalam industri Commercial Catering yaitu maksud dan tujuan dari

perusahaannya adalah untuk mendapatkan profit melalui jasa layanan

katering yang bertujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan

konsumen melalui produk (jasa) yang disediakan.

Produk katering yaitu makanan merupakan tolok ukur

kepuasan konsumen yang disesuaikan dengan kebiasaan dan

pengalaman dari konsumen tersebut yang menikmati produk Manajemen

katering mungkin didefinisikan sebagai tugas perencanaan,

pengorganisasian, pengendalian dan mengeksekusi. Setiap kegiatan

mempengaruhi persiapan dan pengiriman makanan, minuman, dan

layanan terkait di kompetitif tersebut, namun menguntungkan harga.

Manajemen katering dijalankan dalam banyak cara yang

beragam dalam masing-masing dari empat segmen. Pertama, segmen

komersial, tradisional dianggap operasi yang banyak menghasilkan

keuntungan, termasuk katering mandiri, restoran katering, dan rumahan

katering.

33

2.2.3 MAKANAN ORGANIK

Menurut Mckeith (2004) makanan organik ialah makanan yang

bebas dari bahan kimia. Makanan organik ditanam pada tanah yang

tidak disemprot dengan pupuk dan pestisida kimia. Sedangkan

menurut Astawan (2009) bahan pangan organik adalah semua bahan

pangan yang diproduksi dengan sesedikit mungkin atau bebas sama

sekali dari unsur-unsur kimia berupa pupuk, pestisida, hormon, dan

obat-obatan. Bahan pangan organik hanya menggunakan bibit lokal,

dan hanya menggunakan pupuk yang berasal dari alam berupa kotoran

hewan dan kompos (Waskito, Ananto, dan Rezza 2014).

Sesuai dengan SNI 01-6729-2002 tentang Sistem Pangan

Organik, organik merupakan suatu pelabelan dimana suatu produk

diproduksi dengan standar produksi organik dan disertifikasi oleh

otoritas atau lembaga sertifikasi resmi. Pertanian organik itu sendiri

didasari oleh menghindari penggunaan pupuk dan pestisida sintesis,

hal ini juga diperkuat oleh Waskito, Ananto, dan Rezza (2014) bahwa

produk organik adalah bahan-bahan makanan yang diproduksi dengan

tidak menggunakan bahan-bahan kimia (pestisida kimia, pupuk

sintesis, rekayasa genetika, antibiotic, hormone pertumbuhan, dll.).

Suatu sistem produksi pangan organik dirancang untuk ;

34

a) Mengembangkan keanekaragaman hayati dalam sistem

secara keseluruhan

b) Meningkatkan aktivitas biologis tanah

c) Menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang

d) Mendaur ulang limbah yang berasal dari tumbuhan dan

hewan untuk mengembalikan nutrisi ke lahan sehingga

meminimalkan penggunaan sumberdaya yang tidak dapat

diperbaharui

e) Mengandalkan sumberdaya yang dapat diperbaharui pada

sistem pertanian yang dikelola secara local

f) Mempromosikan penggunaan tanah

Makanan organik, pada dasarnya adalah semuajenis pangan

yang berasal dari organismehidup (hewan atau tumbuhan) dansaat ini

istilah organik digunakan secaraterbatas untuk produk-produk

tanamanyang tidak atau hanya sedikit menggunakanpestisida dan

pupuk buatan. Makanan organik diproduksi sesuai dan berdasarkan

standar produksi yang sudah ditentukan (Waskito, Ananto, dan Rezza

,2014)

Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Apriani dan

Saty (2013), persepsi masyarakat terhadap makanan organik

khususnya sayuran organik, yakni memiliki gizi yang tinggi dan bebas

pestisida dan secara psikologis, kemudahan dalam memperoleh

sayuran organik juga sangat mempengaruhi keputusan konsumen .

35

2.2.4 ZAT GIZI MAKANAN ORGANIK

Info pangan organik website menguraikan bahwa makanan

organik tertentu seperti sayuran dan buah, kandungan mineralnya lebih

baik dibandingkan dengan makanan konvesional (Budi Sutomo,

2009). Seperti disebutkan oleh Prof Dr Ir Ali Khomsan yang dikutip

oleh Budi Sutomo (2009) dalam info pangan organic website

menjelaskan bahwa sayuran seperti selada, kubis, dan tomat

kandungan mineral kalsium, magnesium dan pospor jauh lebih tinggi

dibandungkan dengan sayuran anorganik. Seperti tomat organik,

kandungan kalsiumnya 23 mg sedangkan yang bukan hanya 5 mg.

Dari sisi kelezatan, pangan organik juga lebih lezat. Sayuran dan buah

organik lebih renyah, lebih manis dan lebih tahan lama. Sedangkan

yang bukan, kandungan airnya tinggi, sehingga rasanya kurang manis

dan lebih cepat busuk. Lebih baik mencegah dengan mengkonsumsi

makanan organik dari pada harus membayar lebih mahal untuk biaya

kesehatan akibatsakit yang ditimbulkan (Parlyna dan Munawarah,

2011). Adapun zat yang terkandung dalam makanan organik itu

sendiri seperti ;

1. Protein

Protein dalam tubuh merupakan asam amino esensial

yang diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu untuk:

36

a) Pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum,

hemoglobin, enzim, hormone dan antibody.

b) Menggantikan sel-sel yang rusak

c) Memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh

d) Sumber energy ( Persatuan Ahli Gizi, 2008)

2. Mineral

Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang

peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada

tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara

keseluruhan. Didalam ketersediaanya tidak semua bahan

makanan bisa mengandung mineral yang bisa digunakan dan

dimanfaatkan oleh tubuh.

a) Sumber makanan yang mengandung mineral

b) Kalsium terdapat dalam susu dan keju

c) Natrium terdapat dalam garam dapur

d) Kalium terdapat dalam daging dan buah-buahan.

e) Fosfor, klorin, Mg dan sulfur terdapat dalam susu dan

daging

Fungsi umum mineral dalam tubuh adalah sebagai berikut :

a) Memelihara keseimbangan asam basa tubuh dengan jalan

penggunaan mineral pembentuk asam (khlorin), fosfor

(belerang dan mineral), pembentuk basa (kapur, besi,

magnesium, kalium, dan natrium).

37

b) Mengkatalisasi reaksi dalam pemecahan karbohidrat,

lemak, dan protein serta pembentukan lemak dan protein

dalam tubuh.

3. Vitamin

Vitamin adalah zat organik yang kompleks yang

dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya

tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu harus

didatangkan dari makanan.Vitamin termasuk kelompok zat

pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan.Tiap

vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh.Karena

vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan

pengolahan.(Sunita, 2007).

Vitamin terbagi atas :

1. Vitamin yang larut dalam lemak :

a) Vitamin A

Berguna untuk pertumbuhan, penglihatan, reproduksi,

dan pemeliharaan kesehatan sel epitel.Sumber makanan

vitamin A pepaya, wortel, apel.

b) Vitamin D

Berperan dalam penyerapan dan metabolisme kalsium

dan fosfor, serta pembentukan tulang dan gigi.Tubuh

manusia mampu membuat vitamin D dengan pertolongan

sinar ultraviolet yang berasal dari matahari untuk kulit.

38

c) Vitamin E

Sebagai anti oksidan untuk berbagai substansi yang

larut dalam lemak, misalnya vitamin A dan asam lemak tak

jenuh. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan

kerusakan saluran darah dan perubahan permeabilitas

saluran kapiler serta dapat menyebabkan kemandulan.

Sumber makanan : minyak sayuran, butiran padi-padian

yang utuh, sayuran berdaun hijau dan kecambah.

d) Vitamin K

Berperan dalam sistem pembekuan darah sumber

makanan pada daging domba, susu dan produk susu.

2. Vitamin yang larut dalam air:

a) Vitamin Bl

Berfungsi dalam metabolisme karbohidrat untuk

pembentukan energi. Sumber makanan Vitamin Bl

meliputi ragi, hati, daging babi, butiran padi-padian

utuh, kacang, sayuran hijau, ikan, susu, telur .

b) Vitamin B2

Berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, asam

amino dan asam lemak, juga penting untuk kesehatan

kulit, mata, dan syaraf. Sumber makan sumber makanan

vitamin sumber B2 adalah susu dan produk susu,

sayuran hijau, daging (terutama hati), ikan, butiran padi

39

dan kacang-kacangan.

4. Vitamin B6

Berperan dalam pembentukan protein dan asam

amino, serta pembentukan karbohidrat dan protein.Sumber

makanan baik adalah daging merah, telur, butiran padi-

padian yang utuh, dan sayur-sayuran hijau.

5. Vitamin Bl2

Berperan untuk membuat inti sel dan

pembentukan sel darah merah yang sehat. Sumber

makanan adalah hati dan daging, organ lain dari hewan,

telur, susu.

6. Vitamin C

Berfungsi meningkatkan daya tahan,

metabolisme lemak, protein, asam amino, besi, dan

tembaga.Menyempurnakan tulang dan gigi serta

pencegahan bisul dengan pendarahan.Sumber makanan

jeruk, tomat, dan rambutan.

7. Lemak

Lemak merupakan zat padat energi, dimana

kandungan energinya dua kali lipat karbohidrat dan

protein. Sumber makanan sumber lemak : daging

berlemak, margarin, minyak goreng, jerohan, keju, dan

lain-lain. (Dep. Kes RI, 2003).Fungsi lemak :Membentuk

40

jaringan tubuh dan sebagai pelarut, vitamin yang larut

lemak seperti vitamin A, D, E, K. Lemak jenuh yang ada

dalam daging organik sama dengan daging biasa, tetapi

presentasi nya lebih rendah

8. Phytonutrien

Menurut Soenardi (2014), Phytonutrien adalah

komposisi alami dari substansi kimia pada produk

berbahan organik. Ini terdapat pada buah segar dan

sayuran yang dapat melawan penyakit dan meningkatkan

kesehatan. Semua tumbuhan juga mengandung

phytonutrienyang secara alami berfungsi melawan hama

2.3 RESEP MASAKAN

Resep masakan adalah takaran yang digunakan untuk membuat

masakan (makanan & minuman) yang telah teruji ke akuratannya.Untuk

dapat membuat masakan tentunya yang memasak (Juru masak) harus

menyiapkan bahan-bahan terlebih dahulu untuk diolah menjadi masakan

siap saji.Ada berberapa faktor yang harus diketahui oleh seorang juru

masak ketika mengkreasikan sebuah resep masakan yaitu berapa lama

waktu yang dibutuhkan sebelum masakan yang dibuat mencapai titik

basi / rusak, jumlah kalori yang akan dihasilkan dalam setiap masakan,

41

durasi yang dibutuhkan untuk memasak makanan, dan media untuk

menyajikan hasil masakan.

2.3.1 MEMASAK

Memasak adalah proses menyiapkan makanan dengan

memberikan panas. Koki memilih danmengombinasikan bahan-bahan

menggunakan alat dan metode yang luas. Dalam proses, rasa, tekstur

,penampilan, dan sifat kimia dari bahan dapat berubah. Teknik memasak

dan bahan bervariasi di dunia merefleksikan lingkungan, ekonomi, dan

tradisi budaya yang unik. Koki sendiri juga bervariasi dalam

keahliandan pengalaman. Pengertian memasak pada dasarnya adalah

penggunaan panas pada bahan makanan agar bahan makanan tersebut

bisa dimakan.Intinya adalah bahwa memasak itu membuat bahan

makanan menjadi makanan yang siap dimakan dengan menggunakan

energi panas.

Tidak ada bukti jelas kapan memasak diciptakan. Menurut ahli

primata Richard Wrangham, memasak diciptakan sekitar 1,8 sampai 2,3

juta tahun yang lalu. Peneliti lain memperkirakan memasak baru

diciptakansekitar 40 hingga 10 ribu tahun yang lalu. Bekas api tidak

dapat digunakan sebagai bukti karena api liar akibatsambaran kilat

sering terjadi di Afrika Timur dan daerah liar lain, dan sulit menentukan

42

apakah api digunakanuntuk memasak, atau hanya untuk menghangatkan

dan menjauhkan hewan pemangsa. Mayoritas antropologis berpendapat

api masak bermula lebih kurang 250 ribu tahun lalu dari bukti perapian

kuno, oven tanah, tulanghewan yang terbakar, serta batu kapak

ditemukan di Eropa dan Timur Tengah.

Menurut Wongso (2009), terdapat beberapa metode memasak

diantaranya:

1. Roasting: memasak makanan dengan oven atau di atas api

dengan pemaparan terhadapa panas yang relatif lama.

2. Baking :memasak tanpa pemaparan langsung dengan api,

biasa dalam oven atau pada permukaan panas.

3. Boiling:memasak makanan dengan direbus dalam air

mendidih

4. Frying:memasak makanan dalam lemak atau minyak

panas, biasa di wajan datar.

43

2.4 ANALISA PASAR INDUSTRI

2.4.1 E-COMMERCE

Di era komputerisasi ini, perdagangan elektronik atau biasa

disebut E-Commerce (electronic commerce) adalah bagian dari e-

lifestyle dengan transaksi jual beli dilakukan secara online dari sudut

tempat mana pun (Hidayat, 2008:5)

Menurut Wong (2010:33) E – Commerce adalah pembelian,

penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik.

Seperti televisi, radio dan jaringan komputer atau internet.

Menurut Turban et al (2008, p129-p130) e-commerce memiliki

beberapa jenis dan dijelaskan di bawah ini:

1. Business to Business (B2B) yaitu dalam transaksi B2B baik

penjual maupun pembeli adalah organisasi bisnis.

2. Business to Consumer (B2C) yaitu dalam B2C, penjual adalah

perusahaan dan pembeli perorangan. B2C juga disebut e-tailing

3. Consumer to Consumer (C2C) yaitu dalam C2C, seseorang

menjual produk atau jasa ke orang lain. Istilah C2C digunakan

sebagai “Consumer-to-Consumer” (pelanggan-ke-pelanggan).

4. Consumer to Business (C2B) yaitu dalam C2B

consumermemberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa

44

tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk

atau jasa tersebut ke konsumen.

5. Government to Citizen (G2C) yaitusebuah entitas (unit)

pemerintah menyediakan layanan para warganya melalui

teknologi e-commerce

6. Mobile Commerce (M-commerce) yaitu e-commerce dilakukan

dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon

seluler untuk mengakses internet dan berbelanja, maka hal ini

disebut m-mobile.

Menurut Harris & Goodwin (2003, p39) definisi dari e-

Commerce hanya mengacu pada perdagangan barang dan jasa secara

online. Chaffey (2002), memperlakukan e-Commerce secara terbatas

hanya sebagai sebuah subset dari e-Business. Chaffey (2002, p8)

mendefinisikan yang terakhir sebagai konsep menyeluruh yang

mencakup berbagai macam fungsi bisnis dan struktur yang dilakukan

melalui internet: ketika bisnis telah terintegrasi dengan informasi dan

komunikasi teknologi (IKT) dalam operasinya, berpotensi mendesain

ulang proses bisnis atau benar-benar menciptakan kembali model

bisnisnya.

Dalam ide bisnis Selvcook kami fokus terhadap e-commerce

yang terkategorisasi B2C& M-commerce, dimana penjualan secara

online kami lakukan dengan memberdayakan jasa onlinebaik melalui

website dan atau mobile application.

45

2.4.2 ANALISIS 5 KEKUATAN PERSAINGAN

PORTER

Menurut Porter (2008), Five Forces Model atau yang lebih

dikenal dengan Porter Five Forces Analysis adalah suatu metode untuk

menganalisis industri dan pengembangan strategi bisnis atau lingkungan.

Porter Five Forces Analysis.menyediakan model yang memungkinkan

untuk organisasi menganalisis industri dengan cara mengambil kegiatan

pesaing dan memperhitungkan. Metode ini sangat berguna untuk

mengendalikan bisnis yang sedang dijalankan. Lebih penting lagi, dapat

mengetahui kondisi posisi kompetisi saat ini dan kompetisi mendatang.

Gambar 2.1 – 5 Kekuatan Persaingan Porter

Sumber : comindwork.com(Comindwork.com, 2015)

46

Ada 5 (lima) kekuatan bersaing dalam Porter Five Forces Analysis

untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi peluang dan resiko,

yaitu:

1. Competitive Rivalry

Salah satu kunci keberhasilan untuk organisasi adalah

kemampuan untuk memahami tindakan pesaing dan strategi

pemasaran. Di dalam industri Five Forces Model sendiri, terjadi

persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Menurut Porter, intensity of rivalry antar perusahaan dalam satu

industri sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor seperti

diantaranya industri growth, , product differiencies, brand

identity, switching costs dan lain sebagainya. Persaingan saat ini

sudah memasuki tahap yang sangat keras.Hal ini ditandai dengan

semakin cepatnya pesaing memperoleh akses teknologi sehingga

dalam waktu yang relatif singkat dapat menghasilkan produk

yang lebih baik ketika awalnya produk tersebut dikatakan sebagai

inovasi.

2. Threat Of New Entrans

Jumlah potensi pendatang baru ke pasar bervariasi dan

merupakan faktor kunci yang dibutuhkan untuk landasan

pengukuran.jika pasar saat ini adalah salah satu yang memiliki

basis teknologi yang sama ,brand awareness atau loyalitas dan

merupakan salah satu yang memiliki saluran distribusi yang

47

mudah diakses untuk semua ukuran organisasi , maka biasanya

akan merasa mudah untuk saingan baru untuk memasuki pasar

yang lebih berani.

Hambatan masuk (entry barriers) merupakan berbagai

faktor yang akan menghambat pendatang baru (potential new

entrants) memasuki suatu industri di Five Forces Model.

Hambatan masuk yang rendah akan mengakibatkan suatu industri

mengalami penurunan profitabilitas dengan cepat karena semakin

meningkatnya persaingan di antara perusahaan dalam satu

industri. Sebaliknya dalam Five Forces Model hambatan masuk

industri yang tinggi, diasumsikan akan dapat mempertahankan

daya tarik industri untuk jangka waktu yang panjang. Sebagai

contoh, identitas merek (brand identity) yang kuat.

3. Threat of Substitutes

Substitutes dapat didefinisikan sebagai produk-produk

atau jasa yang memenuhi konsumen tertentu dibutuhkan tetapi

juga tersedia di pasar lain . Sebuah produk pengganti adalah

produk dari industri lainyang menawarkan manfaat bagi

konsumen sebanding dengan produk yang dihasilkan oleh

perusahaan dalam industri.

The threat of Substitutionmempengaruhi lingkungan

yang kompetitif untuk organisasi dan mempengaruhi kemampuan

untuk mencapai profitabilitas karena konsumen bisa memilih

48

untuk membeli pengganti bukan produk industri.

4. Bargaining Power Of Suppliers

Setiap organisasi membutuhkan bahan baku dan ini

menciptakan hubungan penjual-pembeli menjadi kombinasi pasar

dan pemasok. Kekuatan distribusi dalam hubungan tersebut

bervariasi, tetapi jika itu terletak dengan pemasok maka dapat

menggunakan pengaruh ini untuk menetapkan harga dan

ketersediaan. Supplier Bargaining Power dikatakan tinggi

apabila:

a) Ada beberapa pemasok dan banyak pembeli

b) Biaya beralih dari produk yang satu pemasok untuk

pemasok lain

c) Pemasok dapat mulai menghasilkan produk pembeli

sendiri

d) Pembeli tidak sensitif terhadap harga dan tidak

berpendidikan tentang produk

e) Produk pemasok sangat dibedakan

f) Pembeli tidak mewakili sebagian besar penjualan

pemasok

g) Produk pengganti tidak tersedia di pasar

49

5. Bargaining Power Of Customers

Pelanggan juga memiliki daya tawar yang signifikan di

pasar dan sangat mudah dilakukan untuk mentransfer antara

produk yang berbeda tanpa merasakan kerugian biaya. Di pasar

di mana produk memiliki sedikit perbedaan , loyalitas merek

rendah atau tidak ada, dan produk tersedia dari beberapa

pemasok , pelanggan biasanya termotivasi untuk melakukan

pembelian berdasarkan harga daripada konsep loyalitas.

Hal ini memberikan pelanggan kekuatan tawar yang lebih besar

dari pemasok, yang hanya dapat memenangkan pelanggan baru

sementara karena tawaran mereka lebih baik pada titik waktu

tertentu.

Ada beberapa faktor utama untuk meningkatkan daya tawar

pelanggan, diantaranya sebagai berikut:

a) Pelanggan lebih terkonsentrasi daripada penjual

b) Pelanggan sangat mengetahui mengenai produk

c) Ada sedikit perbedaan antara produk

50

2.4.3 ANALISIS STP

Menurut Kotler (2005, p.339), seluruh strategi pemasaran harus

dibangun berdasarkan tiga langkah utama dalam pemasaran bersasaran

yaitu STP- Segmentation, Targeting dan Positioning seperti dibawah ini:

Gambar 2.2 – Analisis STP

Sumber : Kotler, Bowen dan Makens (2002,p.254)

1. Segmenting

Menurut Solomon dan Elnora (2003), Segmenting adalah

membagibagi pasar atau konsumen kedalam smaller groups dengan

kebutuhan yang berbeda, karakteristik, atau perilaku yang mungkin

membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah. Menurut

Gitosudarno (2008), Segmentasi pasar adalah usaha untuk

mengelompokkan pasar, dari pasar yang bersifat heterogen menjadi

bagian-bagian pasar yang memiliki sifat yang lebih homogen.

Menurut Gitosudarmo (2000), manfaat segmentasi pasar adalah

sebagai berikut:

51

a) Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen

lainnya.

b) Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.

c) Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya

paling besar.

d) Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan

dijadikan pasar sasaran.

Kotler, Bowen dan Makens (2002, pp. 255-261) menyatakan

bahwa segmentasi dapat dilakukan berdasarkan variable – variable di

bawah ini:

a) Segmentasi geografis (geographic segmentation)

Membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda-beda seperti

negara, daerah otonomi, kota, iklim, atau kawasan pemukiman.

b) Segmentasi demografis (demographic segmentation)

Membagi pasar menjadi berbagai kelompok berdasarkan variabel

seperti usia, jenis kelamin, siklus hidup keluarga, pendapatan,

pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Variable

demografis lebih mudah diukur jika dibandingkan dengan jenis

variable lainnya (contoh : segmentasi usia konsumen).

c) Segmentasi perilaku (behavioral segmentation)

Mengelompokkan pembeli berdasarkan pengetahuan, sikap,

tingkat penggunaan atas sebuah produk atau jasa, serta manfaat

yang dicari oleh konsumen dalam membeli produk atau jasa.

52

d) Segmentasi psikografis (psychographic segmentation)

Membagi konsumen menjadi kelompok yang berbeda-beda

berdasarkan karakteristik gaya hidup dan kepribadian konsumen.

2. Targeting

Kotler & Armstrong (2008), mendefinisikan targeting sebagai

sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik

yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan. Sedangkan menurut

Keegan & Green (2008) adalah proses pengevaluasian segmentasi dan

pemfokusan strategi pemasaran pada suatu negara, propinsi, atau

sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan respon.

Setelah mengevaluasi berbagai segmen, perusahaan harusmemutuskan

segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani. Pasar sasaran

mencakup seperangkat pembeli yang memiliki kebutuhan atau karakteristik

umum yang ingin dilayani oleh perusahaan.

3. Positioning

Menurut Kotler dan Keller (2006:262), Positioning adalah tindakan

merancang apa yang ditawarkan perusahaan sehingga menempati nilai

yang berbeda dan ditempatkan dalam target pikiran pelanggan. Perusahaan

dapat menggunakan 7 atribut penetapan posisi (Kotler, Bowen, Makens,

2002, p.344) di bawah ini:

53

1. Penetapan posisi berdasarkan atribut produk

2. Penetapan posisi berdasarkan manfaat tertentu yang ditawarkan bagi

konsumen.

3. Penetapan posisi berdasarkan penggunaannya

4. Penetapan posisi berdasarkan siapa kelompok konsumen yang

mungkin menjadi pemakai dari produk atau jasa perusahaan.

5. Penetapan posisi berdasarkan pesaing (lebih baik dari posisi pesaing

saat ini)

6. Penetapan posisi berdasarkan kategori produk

7. Penetapan posisi berdasarkan mutu/ harga

2.4.4 ANALISIS TOWS

Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai

kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya

yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan

tantangan-tantangan yang dihadapi. SWOT adalah akronim untuk

Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities),

dan Ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut

Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk

mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam

pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan

54

eksternal (peluang dan ancaman).

Seiring dengan perkembangan waktu banyak model bisnis baru

beralih ke analisis TOWS. Perbedaan yang mendasar dalam analisis

SWOT dan analisis TOWS adalah analisis TOWS merupakan analisis

yang diawali dari mengeksplorasi pemikiran akan hal-hal yang akan

datang atau hal yang lebih dinamis yaitu dari faktor eksternal terlebih

dahulu baru diikuti dengan faktor internal. Hal ini diyakini akan

menghasilkan analisa yang lebih bisa memanfaatkan peluang dan dapat

mengantisipasi segala ancaman yang akan dating. Analisis TOWS dapat

dikatakan lebih visioner dari pada Analisis SWOT (Permana, 2013).

Matriks strategi TOWS merangkai perangkat pencocokan yang

penting membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi yaitu

strategi SO (Strengths-Opportunities), strategi WO (Weakness-

Opportunities), strategi ST (Strengths-Threaths) dan strategi WT

(Weakness-Threaths). Mencocokkankuncifaktor-faktor eksternal dan

internal merupakan bagian yang sulit dalam mengembangkan Matriks

TOWS dan memerlukan penilaian yang baik (David, 2004).Berikut akan

dijelaskan lebih lanjut:

1. Strengths & Opportunities (SO)

Perusahaan dapat menggunakan Kekuatan (Strengths) untuk

mengambilkeuntungan dari Peluang (Opportunities) yang ada.

Kekuatan adalah faktor internal yang dimiliki, baik bersifat individual,

55

kelompok ataupun proses bisnis organisasi. Faktor kekuatan ini dapat

menjadi potensi paling pentingdalam keberhasilan strategi perusahaan.

2. Strengths & Threats (ST)

Perusahaan dapat menggunakan Kekuatan (Strength) untuk menghadapi

adanya potensi dan Ancaman (Threats) yang nyata. Kekuatan juga

diperlukan dalam mengatasi ancaman kompetitor, dan dalam dunia

bisnis dimana perubahan atau dinamika pasar yang sangat cepat, akan

membuat perubahan yang cepat pula setiap pemain. Semisal kekuatan

perusahaan adalah jumlah jaringan bisnis yang tersebar luas, maka

pengelolaan dan pengawasan harus semakin intensif agar kompetitor

tidak memakan pangsa pasar berlebihan.

3. Weaknesses and Opportunities (WO)

Perusahaan dapat menggunakan Peluang (Opportunites) untuk

mengatasi kelemahan (Weakness).Selain kekuatan yang bisa

dikedepankan, kelemahan dalam perusahaan harus dapat diminimalkan,

agar tidak menjadi mangsa bagi pesaing dan pasar.Dengan adanya

peluang yang terbuka, maka kelemahan perusahaan dapat dikelola lebih

baik.

4. Weaknesses and Threats (WT)

Perusahaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan

menghindari Ancaman (Threats). Kelemahan yang ada harus dapat

menghindari ancaman nyata atau ancaman yang hanya memiliki

potensi. Kerjasama antar tim sangat diperlukan agar kelemahan ini

56

tidak membuat perusahaan sulit bersaing.

2.4.5 MARKETING MIX

Marketing mix atau bauran pemasaran menurut Kotler dan

Keller (2007) memiliki pengertian sebagai berikut : “Bauran pemasaran

adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk

mengejar tujuan perusahaannya”. Maka, dapat disimpulkan bahwa

bauran pemasaran merupakan satu perangkat yang terdiri dari produk,

harga, promosi dan distribusi, yang didalamnya akan menentukan

tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditujukan untuk

mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran. Menurut Alma

(2008:303) mendefinisikan bauran pemasaran yang digunakan dalam

analisis adalah konsep 7P yang terdiri dari 4P tradisional yaitu: produk

(product), Harga (Price), Lokasi (Place), dan promosi (Promotion).

Ditambah dengan 3P khusus untuk pemasaran jasa, yaitu: SDM

(People), Bukti Fisik/ Sarana dan Prasarana (Physicsal Evidence), dan

Proses (Process).

1. Product

Pada jaman sekarang ini, konsumen semakin banyak memiliki

alternatif dan sangat hati-hati dalam menentukan keputusan untuk

melakukan pembelian dengan mempertimbangkan faktor-faktor

57

kebutuhan, keunggulan produk, pelayanan dan perbandingan harga

sebelum memutuskan untuk membeli.

Dari faktor-faktor tersebut, keunggulan produk termasuk ke

dalam pertimbangan utama sebelum membeli. Keunggulan kompetitif

suatu produk merupakan salah satu faktor penentu dari kesuksesan

produk baru, dimana kesuksesan produk tersebut diukur dengan

parameter jumlah penjualan produk.(Tjiptono, 2008).

2. Price

Sepatutnya dewasa ini harga yang dibayar oleh pembeli sudah termasuk

layanan yang diberikan oleh penjual. Banyak perusahaan mengadakan

pendekatan terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan yang hendak

dicapainya.Adapun tujuan tersebut dapat berupa meningkatkan

penjualan, mempertahankan market share, mempertahankan stabilitas

harga, mencapai laba maksimum dan sebagainya.(Engel & Blackwell,

2004).

3. Place

Fleksibelitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana suatu

perusahaan dapat bereaksi terhadap perubahan situasi

ekonomi.Disamping itu, lokasi juga berpengaruh terhadap dimensi-

dimensi strategi seperti flexibility, competitive, positioning, dan focus

(Christian A.D Selang, 2013). Keputusan pemilihan lokasi berkaitan

dengan komitmen jangka panjang terhadap aspek-aspek yang sifatnya

kapital intensif, maka perusahaan benar-benar harus mempertimbangkan

58

dan menyeleksi lokasi yang responsif terhadap situasi ekonomi,

demografi, budaya, dan persaingan di masa mendatang.

4. Promotion

Menurut Tjiptono (2007:209-210) yang dikutip oleh Selang (2013),

promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan

aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan/atau meningatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

5. People

Payne (2000:18) yang dikutip oleh Baso (2013), menyatakan bahwa

orang atau karyawan merupakan unsur bauran pemasaran yang memiliki

peran penting, karena terlibat langsung dalam kegiatan penyampain

produk ke tangan konsumen. Selain itu terdapat empat kriteria peranan

atau pengaruh dari aspek people yang mempengaruhi pelanggan, yaitu

peran: Contractors: people disini berinteraksi langsung dengan konsumen

dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan

konsumen untuk membeli. Modifier: people tidak secara langsung

mempengaruhi konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan

konsumen, misalnya: repsionis. Influencers: people mempengaruhi

konsumen dalam keputusan untuk membeli tetapi tidak secara langsung

kontak dengan konsumen. Isolated: people tidak secara langsung ikut

serta dalam marketing mix dan juga tidak sering bertemu dengan

59

konsumen. Misalnya: karyawan bagian administrasi penjualan, SDM dan

data processing (Lupiyoadi, 2001:63).

6. Proses

Proses dibedakan dengan dua cara (Selang, 2013) yaitu : Complexity,

dalam hal ini berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam

proses. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam

langkah tahap proses. Obyek utama dari pemasaran adalah

mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh karena itu jasa

harus didesain untuk memenuhi keinginan tersebut. Desain jasa tersebut

disampaikan. Proses mencerminkan bagaimana semua elemen bauran

pemasaran dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa

diberikan kepada pelanggan. Dengan demikian, pemasar harus dilibatkan

ketika desain proses jasa dibuat, karena pemasar juga sering terlibat

dalam pengawasan kualitas jasa. Lupiyoadi (2001:64).

7. Physical Evidence

Dikutip oleh Selang (2013), perusahaan melalui tenaga pemasarnya

menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu

sebagai berikut : An attention-creating medium. Perusahaan jasa

melakukan diferensiasi dengan pesaing dan membuat sarana fisik

semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya. As a

message-creating medium. Menggunakan simbol untuk

mengkomunikasikan kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari

produk jasa. As effect-creating medium. Baju seragam yang berwarna,

60

bercorak, dan desain untuk menciptakan sesuatu dari produk jasa yang

ditawarkan. (Hurriyati, 2005:64). Bentuk fisik di artikan oleh Zeithaml et

al (2009:168) merupakan suatu hal yang secara nyata mempengaruhi

keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan jasa yang di

tawarkan (Baso, 2013).

2.4.6 BRANDING

Menurut Maulana (2012), branding adalah kumpulan kegiatan

komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka proses

membangun dan membesarkan suatu brand/merek. Menurut Durianto,

dkk, (2004:54) “brand awareness (kesadaran merek), menunjukan

kesanggupan konsumen (atau calon pembeli) dalam mengingat kembali

(recognize) atau mengenali (recall) bahwa suatu merek merupakan suatu

bagian dari kategori produk tertentu”. Konsumen yang terbiasa

menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap

brand image atau hal ini disebut juga dengan kepribadian merek atau

brand personality (Rangkuti, 2002:43). Citra merek menurut Keller

(2008:51) adalah persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai

refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen

(Santoso,2013).

61

Oleh karena itu, Selvcook dalam hal ini akan melakukan

branding dengan mengkomunikasikan kepada konsumen melalui tagline

yang kami buat untuk membangun citra dan persona merek kami di mata

calon konsumen. Selain itu, dengan mengkomunikasikan tagline kami

tersebut, langkah lain yang kami tuju untuk membangun merek kami

adalah dengan mewujudkan logo perusahaan kami dengan konsep yang

sesuai dengan tema bisnis yang kami junjung serta eye-catching

sehingga akan membuat konsumen secara langsung maupun tidak

langsung dengan melihat logo tersebut akan mengingat Selvcook. Di

lain hal, melalui perantara komunitas, kami bersama dengan komunitas

akan mengangkat citra organik agar semakin diminati tidak hanya oleh

kalangan komunitas tersebut namun akan melebar ke lapisan masyarakat

lainnya.

2.4.7 PERILAKU KONSUMEN MENGKONSUMSI

MAKANAN

Perilaku konsumen pada dasarnya adalah bagaimana

memahami “Mengapa konsumen melakukan dan apa yang mereka

lakukan” (Schiffman dan Kanuk, 2008:6) mengemukakan bahwa studi

perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai bagaimana seorang

62

individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang

tersedia (waktu, uang, usaha, dan energi). Konsumen memiliki

keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh

individu dariberbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan

keadaan sosial ekonomilainnya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk

mempelajari bagaimana konsumen berperilaku dan faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi perilaku tersebut.

Perilaku makan atau kebiasan mengkonsumsi makanan adalah

cara individu atau kelompok individu memilih pangan apa yang

dikonsumsi sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologi dan

social budaya. Perubahan kebiasaan makan dapat disebabkan oleh faktor

pendidikan gizi, dan kesehatan serta aktivitas pemasaran atau distribusi

pangan.

2.7 THE 9 BUILDING BLOCKS

Model bisnis didefinisikan sebagai gambaran dasar pemikiran

tentang bagaimana organisasi menciptakan dan memberikan nilai

(Osterwalder & Pigneur, 2010). Model bisnis diyakini dapat dijelaskan

dengan sangat baik melalui sembilan blok bangunan dasar yang

memperlihatkan cara berpikir tentang bagaimana sebuah perusahaan

menghasilkan uang. Kesembilan blok tersebut adalah:

1. Customer Segments (Segmen Pelanggan)

63

Menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang

ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan.Pelanggan merupakan

inti setiap model bisnis.Tanpapelanggan, tidak ada perusahaan yang

dapat bertahan lama.Sebuah model bisnis dapat didefinisikan

beberapabesar atau kecil Segmen Pelanggan.Sebuah organisasi harus

membuatkeputusan sadar tentang yang segmen untuk

melayani.Setelah keputusan ini dibuat, model bisnisdapat dirancang

dengan hati-hati di sekitar pemahaman yang kuat tentangkebutuhan

pelanggan tertentu.

2. Value Propositions (Proporsi Nilai)

Menggambarkan gabungan antara produk dan layanan yang

menciptakan nilai untuk pelanggan secara spesifik.Beberapa proposisi

nilai mungkin inovatif dan mewakili hal baru.Lainnya mungkin mirip

dengan penawaran pasar yang ada, tetapi dengan fitur dan atribut

yang ditambahkan.Value proposition membuat nilai tambah untuk

segmen pasar melalui pencampuran elemen-elemen yang sesuai

dengan kebutuhan segmen pasar. Nilai tambah dapat bersifat

kuantitatif (Misalnya: harga, kecepatan pelayanan) dan kualitatif

(Misalnya: desain, pengalaman pelanggan).

Beberapa elemen yang berkontribusi pada pembentukan nilai

tambah adalah:

a) Newness

Merupakan proposisi nilai yang sama sekali barudari

64

kebutuhan pelanggan sebelumnya. Hal ini sering terjadi ,tapi

tidak selalu terkait dengan teknologi.

b) Performance

Meningkatkan produk atau jasa kinerja memilikitradisional

menjadi cara yang umum untuk menciptakan nilai.

c) Customization

Produk atau jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan

pelanggan.Namun hal ini harus dilakukan secara tepat karena

berhubungan dengan kebutuhan pelanggan.

d) “Getting the Job Done”

Nilai dapat dibuat hanya dengan membantu

pelangganmendapatkan dan menyelesaian pekerjaan

tertentu sesuai dengan kebutuhan.

e) Design

Desain merupakan elemen penting namun sulit untuk

diukur.Sebuah produk dapat menonjol karena unggul di

desain.Dalam industri fashion dan industri elektronik,

desain dapat menjadi sangat pentingbagian dari Proposisi

Nilai.

f) Brand/Status

Pelanggan dapat menemukan nilai dalam tindakan

sederhana menggunakandan menampilkan merek tertentu.

Pembentukan brand ini sendiri butuh kejelian perusahaan

65

menetapkan pangsa pasar mereka.

g) Price

Sebagai tindakan untuk tetap memenangkan pasar, harga

yang bersaing merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan penjualan ketika produk dengan nilai yang

sama sudah ada lebih dahulu.

h) Cost Reduction

Membantu pelanggan untuk mengurangi biaya aktivitas

ataupun melakukan proses bisnis adalah salah satu cara

untuk menciptakan nilai.

i) Risk Reduction

Pelanggan dapat merasa mendapatkan nilai ketika

perusahaan mengurangi risiko pelanggan ketika membeli

produk atau jasa.

j) Accessibility

Membuat produk atau layanan untuk pelangganyang

sebelumnya tidak memiliki akses mudah adalah salah satu

cara untuk menciptakan nilai. Ini dapat dilakukan dari

inovasi, teknologi baru, atau kombinasikeduanya.

k) Convenience/Usability

Membuat hal-hal yang lebih nyaman atau lebih mudah

digunakan dan dapat menciptakan nilai substansial.Dalam

buku Business Model Generation (2010) contoh nya adalah

66

dengan iPod dan iTunes, Apple menawarkan kenyamanan

pelanggan dan belum pernah terjadi sebelumnya.mencari,

membeli, men-download, dan mendengarkan musik digital

sekarang mendominasi pasar.

3. Channels(Saluran)

Menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi

dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk

memberikan proporsi nilai. Tahap saluran ini diantaranya sebagai

berikut:

a) Awareness

Bagaimana kita meningkatkan kesadaran tentang perusahaan yang

ditawarkan untuk produk dan layanan.

b) Evaluation

Bagaimana caramembantu pelanggan mengevaluasi organisasi

sebagai bentuk dari Proposisi Nilai.

c) Purchase

Bagaimana cara yang paling memungkinkan untuk

pelangganmembeli spesifik produk dan layanan secara spesifik.

d) Delivery

Bagaimana cara memberikan nilai untuk pelanggan, tidak hanya

produk dan jasa yang diberikan.

67

e) After Sales

Bagaimana cara memberikan dukungan pelanggan pasca

pembelian

4. Customer Relationships (Hubungan Pelanggan)

Menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun

perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik.Ada beberapa

bentuk yang dapat dijadikan Customer Relationships. Diantaranya

sebagai berikut:

a) Personal assistance

Hubungan ini didasarkan pada interaksi manusia.Pelanggan dapat

berkomunikasi denganPersonal assistance untuk mendapatkan

bantuan selama proses penjualan atau setelah pembelian selesai. Hal

ini bisa terjadi penukaran pada titik penjualan, melalui call center,

melalui e-mail,atau melalui cara lain.

b) Dedicated personal assistance

Hubungan ini melibatkanperwakilan khusus untuk klien individu.

c) Self-service

Perusahaan mempertahankan adanya hubungan langsung dengan

pelanggan.Seperti menyediakan semua yang diperlukan bagi

pelanggan untuk membantu diri mereka sendiri.

d) Automated services

Jenis hubungan yang lebih canggih dari bentuk self-service

.Misalnya, profil pribadi online memberikanpelanggan akses ke

68

layanan yang disesuaikan.Secara otomatis layanan dapat mengenali

individu, karakteristik, dan menawarkan informasi yang berkaitan

dengan pesanan atau transaksi.

e) Communities

Banyak perusahaan saat ini mempertahankan komunitas onlineyang

memungkinkan pengguna untuk bertukar pengetahuan

danmemecahkan masalah masing-masing.

f) Co-creation

Banyak perusahaan yang melakukan hubungan, melampaui kerja

sama biasa seperti komunikasi antara pelanggan dengan vendor

untuk bersama-menciptakan nilai dengan pelanggan. Contohnya

adalah Amazon.com mengundang pelanggan untuk menulisulasan

dan dengan demikian menciptakan nilai bagi pecinta buku lainnya.

5. Revenue Streams (Arus Pendapatan)

Menggambarkan uang tunai yang diahasilkan perusahaan dari

masing-masing segmen pelanggan. Sebuah model bisnis dapat

melibatkan dua jenis Arus Pendapatan:

a) Pendapatan Transaksi yang dihasilkan dari pembayaran

pelanggan satu kali

b) Pendapatan Berulang dihasilkan dari pembayaran

berkelanjutan baik memberikan Proposisi Nilai untuk

pelanggan atau menyediakan dukungan pasca pembelian

pelanggan

69

6. Key Resources (Sumber Daya Utama)

Menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah

model bisnis dapat berfungsi. Key Resources dapat dikategorikan

sebagai berikut:

a) Physical : Kategori ini meliputi aset fisik seperti manufaktur

fasilitas, bangunan, kendaraan, mesin, sistem, sistem

penjualan , dan distribusi jaringan.

b) Intellectual : sumber daya intelektual seperti merek, milik

pengetahuan, paten dan hak cipta, kemitraan,dan database

pelanggan semakin penting komponen dari model bisnis yang

kuat

c) Human : Setiap perusahaan membutuhkan sumber daya

manusia, tetapiorang yang sangat menonjol dalam model

bisnis tertentu.

d) Financial :Beberapa model bisnis membutuhkan untuk

sumber daya keuangandan / atau jaminan keuangan, seperti

uang tunai, bariskredit, atau kolam opsi saham untuk

mempekerjakan karyawan inti dan lain – lain.

7. Key Activities (Aktivitas Kunci)

Menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan agar

model bisnisnya dapat bekerj. Key Activities dapat dikategorikan

sebagai berikut:

70

a) Production: Kegiatan ini berhubungan dengan merancang,

membuat, dan memberikan produk dalam jumlah besar dan /

atau kualitas unggul.

b) Problem Solving :Kegiatan utama dari jenis ini berhubungan

dengan solusi baru untuk masalah pelanggan individu.Operasi

konsultan, rumah sakit, dan lainnyaorganisasi pelayanan

biasanya didominasi olehkegiatan pemecahan masalah

c) Platform/network :model bisnis yang dirancang dengan

platform sebagai kunci sumber daya didominasi oleh platform

atau jaringan yang terkait aktivitas kunci.

8. Key Partnerships (Kemitraan Utama)

Menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat

model bisnis dapat bekerja.Hal ini dapat berguna untuk

membedakan antara tiga motivasi untuk menciptakan

kemitraan:

a) Optimization and economy of scale :bentuk kemitraan yang

paling dasar kuntuk pembeli-pemasok. Hubungan dirancang

untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya dan kegiatan.

b) Reduction of risk and uncertainty :Kemitraan dapat

membantu mengurangi risiko dalam kompetitif lingkungan

yang ditandai dengan ketidakpastian. Hal itu tidak biasa bagi

pesaing untuk membentuk aliansi strategis di satu daerah

lain.

71

c) Acquisition of particular resources and activities :Beberapa

perusahaan memiliki semua sumber daya atau melakukan

semuakegiatan yang dijelaskan oleh model bisnis

mereka.Sebaliknya, mereka memperluas kemampuan mereka

sendiri dengan mengandalkanpada perusahaan lain untuk

memberikan sumber tertentu ataumelakukan kegiatan

tertentu.

9. Cost Structure (Struktur Biaya)

Menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk

mengoperasikan model bisnis.Kesembilan pilar yang dikemas

dalam Nine Building Blocks tersebut menjadi Business Model

Canvas untuk mempermudah dalam mendefiniskan arah dan

tujuan model bisnis.Oleh karena itu dapat berguna untuk

membedakan antara dua kelas yang luas dari model bisnis

struktur biaya:

a) Cost driven : model bisnis cost-driven fokus pada

meminimalkan biaya sedapat mungkin. Pendekatan ini

bertujuan menciptakan dan memelihara paling sederhana dari

struktur biaya, menggunakan proposisi nilai harga rendah,

otomatisasi maksimum, dan outsourcing yang luas.

b) Value Driven:Beberapa perusahaan yang kurang peduli

dengan biayaimplikasi dari n model bisnis tertentu,dan bukan

fokus pada penciptaan nilai.

72

Struktur biaya dapat memiliki karakteristik sebagai berikut:

a) Fixed Cost :Biayayang tetap sama meskipun volume barang

atau jasa yang dihasilkan. Contohnya termasuk gaji, sewa, dan

fasilitas manufaktur fisik.

b) Variable Cost :Biaya yang bervariasi secara proporsional

dengan volumebarang atau jasa yang dihasilkan. Beberapa

bisnis, sepertifestival musik, ditandai dengan proporsi yang

tinggi oleh biaya variabel

c) Economies of scale :Biaya keuntungan bahwa bisnis

menikmati sebagai output yang mengembangkan perusahaan

besar, misalnya, mendapatkan keuntungan daritarif pembelian

massal yang lebih rendah. Hal ini dan faktor-faktor

lainmenyebabkan biaya rata-rata per unit untuk jatuh

meningkatkan output.

d) Economic of Scope :Biaya keuntungan bahwa bisnis

menikmati lebih besarlingkup operasi. Dalam sebuah

perusahaan besar,, kegiatan pemasaran atau saluran distribusi

yang samadapat mendukung beberapa produk.

73

Gambar 2.3 – Business Model Canvas

(Sumber : Business Model Generation, Alexander Osterwalder & Yves Pigneur )

2.8 BUSINESS PLAN

Studi kelayakan yang hasilnya positif akan diteruskan ke dalam

bentuk rancangan bisnis atau dapat disebut dengan business plan.

Menurut (Barringer, 2012) “ A business plan is a written narrative,

typical 25 to 35 pages long, that describes what a new business

intends to accomplish and how it intends to accomplish it. ”. Atau

dapat disebut juga ringkasan tertulis mengenai usulan pendirian

perusahaan oleh wirausahawan yang berisi rincian kegiatan operasi

74

dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran serta

ketranpilan dan kemampuan manajer.

Menurut (Barringer, 2012) alasan penulisan business plan ada

dua internal dan eksternal:

1. Internal reason: Forces the founding team to

systematically think through every aspect of their new

venture

2. External reason: Communicates the merits of a new

venture to outsiders, such as investor and bankers

Dari pengertian di atas adalah pihak internal akan

menggunakannya sebagai suatu peta (road-map) menuju kesuksesan

bisnis. Sedangkan fungsi selanjutnya adalah ‘mengudang’ pihak

eksternal (investor) untuk berkabung dengan bisnis

tersebut.Sedangkan menurut (Hormozi et al., 2004) Tujuan dasar

business plan adalah untuk mendefinisikan bisnis dan menjelaskan

sedetil yang diperlukan mengenai bagaimana bisnis tersebut akan

beroperasi di pasar.

2.9 BREAK EVENT POINT (BEP)

Untuk mengukur layak atau tidaknya bisnis model dapat diukur

dari titik impas atau break even point. Break even point adalah suatu

75

cara atau suatu teknik yang digunakan oleh seorang petugas atau

manajer perusahaan untuk mengetahui pada volume penjualan dan

volume produksi berapakah perusahaan tersebut tidak mengalami

kerugian dan tidak pula memperoleh laba (Sigit, 2002).

2.9.1 MANFAAT TITIK IMPAS (BEP)

Weston dan Bringham (2005) mengemukakan, “Analisis break-

even point atau analisis titik impas dapat membantu manajemen dalam

membuat berbagai keputusan., yaitu:

1. Mengambil keputusan untuk menghasilkan produk baru. Break-

even point dapat menolong menentukan seberapa besar penjualan

suatu produk harus dicapai agar perusahaan memperoleh laba.

2. Break-even point dapat digunakan untuk mempelajari akibat dari

perluasan secara umum terhadap tingkat operasi perusahaan.

Perluasan akan menyebabkan tingkat biaya tetap dan biaya

variable naik.

3. Pertimbangan untuk modernisasi dan otomatisasi, investasi tetap

dalam bentuk peralatan bertambah, otomatisasi ini dilakukan

untuk menurunkan biaya variable, terutama untuk tenaga kerja.

Break-even point dapat menbantu manajemen menganalisis

sebagau konsekuensi dari proyek tersebut.

76

2.10 ANALISA PESAING

Dalam industri pangan saat ini, persaingan merupakan hal yang

paling wajar terjadi. Banyak sekali industri ikut membangun

mengendalikan kebutuhan pangan khusus nya di Indonesia.Saat ini

produk makanan organik sangat bervariasi dengan model bisnis masing

– masing yang menarik, dikarenakan memang segmentasi terhadap

pencinta makanan organik semakin meningkat dan menunjukan

eksistensinya. Selvcook tidak bersaing langsung dengan semua

perusahaan dalam industry organik.

Hanya beberapa perusahaan dalam industri organik yang

menjadi para pesaing utama. Cravens (2000) menyatakan bahwa analisa

pesaing meliputi pendefenisian arena persaingan, penganalisisan group

strategis, pengambaran dan pengevaluasian tiap pesaing utama. Analisis

tersebut harus menunjukan kekuatan dan kelemahan pesaing.

Kesuksesan suatu bisnis akan mampu dicapai ketika perusahaan mampu

untuk memenangi persaingan dalam mendapatkan konsumen. Menurut

Koetler dan Keller analisa pesaing memiliki posisi yang penting, yaitu

POP (Point Of Parity) dan POD (Point of Difference) Analisa pesaing

Selvcook ini menampilkan perbandingan kelemahan dan kelebihan dari

pesaing industri pangan organik sejenis yang akan dijelaskan di BAB

IV.

77

2.11 ANALISA VRIN

Keunggulan bersaing adalah tercapainya tahap keunggulan

bersaing ketika perusahaan berhasil memformulasikan dan

mengimplementasikan poin-poin dari strategi yang dibuatnya.Menurut

Hitt, Ireland dan Hoskisson (2007,pp85-86) analisis VRiN adalah alat

analisis dimana kita menilai apa saja yang berupa sumber daya yang

Valuable rare Costly to Imitate dan Nonsubstitutable dalam perusahaan

untuk membangun inti kemampuan berkompetisi yang dicapai. Empat

kriteria keunggulan bersaing berkelanjutan tersebut sebagai berikut :

1. Valuable : Hal yang berhubungan dengan perusahaan dalam

menganalisis eksploitasi, kesempatan atau ancaman yang berasal

dari lingkungan eksternal

2. Rare : Kemampuan analisis perusahaan mengenai kemungkinan

perusahaan menganalisis adanya hal yang jarang yang dimiliki oleh

pesaing sejenis

3. Costly to imitate : Kemampuan yang tidak dimiliki perusahaan lain

dan tidak mampunyai perusahaan untuk mengembangkan strategi

yang dimilikinya

4. Non-Substitutable : Tidak adanya persamaan kemampuan strategi

dari perusahaan sejenis