BAB II KONTEKS SOSIAL-HISTORIS SEKOLAH DASAR ISLAM …repository.unj.ac.id/2232/2/BAB 2.pdfJadi...
-
Upload
phungtuong -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of BAB II KONTEKS SOSIAL-HISTORIS SEKOLAH DASAR ISLAM …repository.unj.ac.id/2232/2/BAB 2.pdfJadi...
44
BAB II
KONTEKS SOSIAL-HISTORIS SEKOLAH DASAR ISLAM
TERPADU AL – MANAR
Pengantar
Peneliti dalam bab ini akan mengkaji gambaran umum SDIT Al-Manar,
Jakarta Timur yang mencakup beberapa sub bab. Pertama, merupakan sub bab
Gambaran Umum SDIT. Kedua, sub bab profil SDIT Al-Manar. Gambaran ini
meliputi keseluruhan dari sekolah secara umum yang dimulai dengan sejarah singkat
SDIT Al-Manar, Visi-Misi dan strategi sekolah, prestasi yang diperoleh, sarana dan
prasarana sekolah, serta kurikulum yang pernah dipakai oleh SDIT Al-Manar, seluruh
deskripsi tentang profil sekolah berasal dari Arsip Data sekolah SDIT Al-Manar dan
wawancara dengan sekolah.
Ketiga, merupakan bagian yang menjelaskan tentang program di SDIT Al-
Manar yang telah dicanangkan oleh sekolah baik program yang rutin, maupun
spontan, serta keberadaan kurikulum tersembunyi dan profil guru dan siswa SDIT
AL-Manar 2017/2018. Bab II ini diakhiri dengan penutup yang mengulas atau
meringkas keseluruhan pada bab ini.
44
45
2.1 Gambaran Umum
SDIT ini menggunakan pendekatan gabungan dua pendidikan, yakni
pendidikan reguler dan pendidikan aqidah (Agama Islam) menjadi suatu jalinan
kurikulum. Dengan pendekatan tersebut, semua mata pelajaran dan semua kegiatan
sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. SDIT dapat dimaknai
sebagai sekolah Islam yang diselenggarakan dengan memadukan secara integratif
nilai dan ajaran Islam dalam bangunan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran
yang efektif dan pelibatan yang optimal dan koperatif antara guru dan orang
tua, serta masyarakat untuk membina karakter dan kompetensi murid. SDIT juga
memberikan siswanya skill sesuai dengan bakatnya masing-masing melalui
ekstrakurikuler.
Alasan utama orangtua untuk bersekolah di SDIT AL-Manar yaitu sekolah
menerapkan full day school dan mendalami agama di usia dni. Seperti yang
dituturkan Bapak Imam selaku orang tua murid.
“ Alasan kenapa anak saya semua di SDIT Al-Manar ini karena penerapan dan pembiasaan di
SD ini bagus dalam hal islami, dirumah yang sebelumnya saya tidak melihat dia shalat
ataupun baca doa mau makan, sekarang ia lakukan dan menjadi kultur dalam kesehariannya.
Dan anak saya alhamdulilah sudah menghafal 2 Juz al-Qur’an kelas 4. Alasan lainnya karena
sekolah ini menerapkan Full day school, saya dan istri keduanya bekerja jadi guru, ajdi tidak
bisa seharian mendampingi dia, jadi dengan disini saya terbantu”.1
Wawancara dengan Bapak Imam ia melihat bahwa anaknya harus memiliki
kemampuan dalam penguasaan ilmu-ilmu modern, anak juga memiliki pondasi
pendidikan agama yang kuat Ilmu Alam, Ilmu Sosial, maupun Humaniora. Tidak jauh
1 Wawancara dengan Bapa Imam, pada tanggal 17 Maret 2018
46
berbeda dengan bapak imam, ibu Elies salah satu orang tua murid alasannya
menyekolahkan anaknya di SDIT .
“Sejak awal SDIT secara umum adalah pilihan pertama untuk sekolah anak-anak saya karena
pertimbangan agama. Jadi pertama kali yang saya perhitungkan adalah agamanya. Kalau
agamanya bagus ya saya pilih. Kalau tidak bagus saya tidak mau meskipun prestasi lainnya
bagus. Dan alhamdulillah saya memilih SDIT Al-Manar karena pertimbangan jaraknya yang
terjangkau.”2
Alasan serupa juga diungkapkan oleh orang tua siswa dari siswa kelas V yaitu
Ibu Amelia. Orang tua ini memilih SDIT Al-Manar karena pengalaman dari rekan-
rekan sejawat, anak-anak yang sekolah di sini memiliki hafalan surat-surat dalam
Alquran yang cukup banyak.
” Saya melihat beberapa anak teman saya memiliki hafalan surat-surat dalam Alquran padahal
mereka masih kecil. Sedangkan kalau di sekolah negeri belum tentu sampai usia SMP atau
SMA bisa membaca Alquran kalau tidak diajari sendiri di rumah. Makanya saya mantap
untuk menjadikan SDIT Al-Manar sebagai sekolah bagi anak saya. Di samping itu saya tidak
harus repotrepot untuk memberi pelajaran agama tambahan di rumah”.3
Hafalan surat dalam Quran merupakan faktor pendukung seorang anak dalam
menjalankan agamanya (Islam). Meskipun hafalan bukan ukuran utama seseorang
dalam menjalankan agamanya, namun hafalan seringkali menjadi ukuran kecerdasan
seseorang dalam belajar agama. Hal ini menyebabkan banyak orang tua merasa
bangga jika anak-anak mereka yang masih usia sekolah dasar sudah memiliki hafalan
surat-surat atau ayat-ayat tertentu dalam Quran. Gambaran seperti inilah yang
menjadikan orang tua tertarik untuk menyekolahkan kedua anaknya ke sekolah
tersebut.
2 Wawancara dengan Ibu Elies, 17 Maret 2018 3 Wawancara dengan Ibu Amelia, 17 Maret 2018
47
2.2 Sejarah Singkat SDIT Al-Manar
Sekolah dasar Islam terpadu Al – Manar berlokasi di Jalan Pondok Kelapa
Selatan RT. 009 RW. 012 No. 26 Lampiri, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta
Timur, 13450. Akreditasi sekolah ini ialah A (Amat Baik), Sekolah Dasar Islam
Terpadu Al Manar memiliki kode NPSN 20109087 dan kode NSS 640705101190.4
Sejarah awalnya SDIT Al – Manar didirikan melalui Yayasan wakaf pesantren
Al – Manar. Pemilik Yayasan tersebut ialah Hj. Barkah Abdul Jalil, LC. Sudah
berdiri pada tahun 1995 hingga saat ini, berkembang menjadi salah satu institusi
pendidikan yang cukup diminati oleh masyarakat..
Skema II.1. Tujuan dari Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar
(Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2018)
4 https://id.wikipedia.org/wiki/SDIT_Al_Manar diakses pada tanggal 30 Maret 2018, pukul 07.38
Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar
1. Mendirikan tempat pendidikan dan
menyelenggarakan pendidikan umum
2. Menyelenggarakan pendidikan khusus,
seperti kursus-kursus, pendidikan
ketrampilan dan latihan kerja.
3. Memberikan bantuan dana pendidikan
kepada mereka yang dianggap perlu.
1. Mendirikan dan
menyelenggarakan panti asuhan
anak yatim/yatim piatu dan jompo.
2. Mendirikan balai-balai pengobatan
dan rumah-rumah sakit serta
menyelenggarakan kegiatan balai-
balai pengobatan dan Rumah Sakit
BIDANG SOSIAL BIDANG PENDIDIKAN
48
Maksud dan tujuan yayasan ini ialah melaksanakan kegiatan dalam bidang
sosial dan bidang pendidikan. Berbagai program pendidikan dan pelatihan yang
dikembangkan didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai, Yayasan
Wakaf Pesantren Al-Manar telah membuktikan diri sebagai institusi pendidikan yang
memiliki kredibilitas tinggi di Masyarakat. Untuk menopang operasional, Yayasan
membuka berbagai lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan Wakaf
Pesantren Al-Manar sebagaimana tertera di bawah ini :
Skema II.2. Lembaga dalam naungan Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar
(Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2018)
Meningkatkan kinerja dalam perluasan usaha yang dilakukan Yayasan Wakaf
Pesantren Al-Manar pun menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan di
luar negeri dan dalam negeri seperti Yayasan Al-Azhar, Yayasan Nurul Fikri serta
Lembaga Pendidikan lainnya. Akta Pendirian Yayasan ini ialah No. 8 Tanggal 28
Oktober 2004, Akta Ikrar Wakaf : Departemen Agama No. 102/KS/MY-
Lembaga Pendidikan:
1. Lembaga pendidikan
TKI & TKA / TPA.
2. Lembaga pendidikan
Sekolah Dasar Islam
Terpadu
Lembaga Sosial:
1. Lembaga Wakaf.
2. Lembaga Bea Siswa.
3. Lembaga Kajian Islam.
4. Lembaga Zakat.
5. Lembaga Kepengurusan
Jenazah
Lembaga Usaha:
1. Lembaga Haji dan
Umroh
2. Lembaga Terjemah dan
Penerbitan.
3. Koperasi
Lembaga dibawah naungan
Yayasan
49
4/185/VI/2005 Tanggal 24 Juni 2005, Ijin Domisili : Pemda DKI Jakarta Timur
No.250/1.824.515/2008 tanggal 16 Juni 2008.5
Sebelum SDIT Al-Manar berdiri, pemilik yayasan Hj. Barkah Abdul sedang
mengeyam pendidikan di mesir tepatnya di Universitas Kairo yang
merupakan perguruan tinggi negeri di Giza. Ketika perkuliahan berlangsung, seorang
dosen bertanya kepada mahasiswanya tentang prospek kedepan setelah
menyelesaikan perkuliahan di Kairo dan kembali ke daerah tempat tinggal. Kemudian
salah satu mahasiswa tersebut yaitu Hj. Barkah Abdul menjawab bahwa ia ingin
menciptakan lapangan pekerjaan, seperti membangun sekolah yang mempunyai ciri
khas nuansa Islami. Seperti yang dituturkan Alfiyah selaku guru di SDIT Al-Manar.
“Terbentuknya SDIT Al-Manar ini dari buku yang dibuat oleh pemilik yayasan Hj. Barkah
Abdul, awalnya ia sedang mengenyam pendidikan di Universitas Kairo, saat sedang
menyelesaikan pendidikannya itu, dosen bertanya kepada para mahasiswa/I nya, apa yang
dilakukan untuk mengimplementasikan ilmu kalian disini terhadap daerah tempat tinggal
masing-masing. Lalu Hj. Barkah Abdul ini menjawab bahwa ia ingin menciptakan lapangan
pekerjaan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar yang bernuansa islami. Alhamdulilah ia
mempunyai tanah wakaf punya kakeknya. dan Alhamdulilah SDIT Al-Manar ini sudah
memiliki cabang di aceh, walaupun masih terbilang baru tapi disana peminatnya cukup
banyak, karena belum banyak sekolah yang bercirikhas islam terpadu”.6
Wawancara tersebut menjelaskan bahwa ketika Hj. Barkah kembali ke
Indonesia ia menciptakan lapangan pekerjaan, saat itu Hj. Barkah mempunyai wakaf
kakeknya, dan baru berdiri Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar. Dinamakan Al-
Manar saat itu Hj. Barkah terinsipirasi dari majalah mesir, majalah tersebut sebagai
5 http://yayasanalmanar.or.id/madah-pendidikan-sdit-al-manar/ diaksess pada tanggal 31 Maret 2018,
pukul 07.15 6 Wawancara dengan Alfiyah, 27 Maret 2018
50
pergerakan islam.7 Awalnya Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar hanya
mengembangkan pelatihan-pelatihan praktis, kursus-kursus dan lainnya. Sambutan
positif dari masyarakat membuat Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar terus
mengembangkan sayapnya dengan mendirikan pendidikan formal yaitu SDIT Al
Manar.
Pada tahun 1995, Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar telah mendirikan
lembaga pendidikan tingkat TKI/TKA/TPA dan pendidikan SDIT Al-Manar mulai
perintisan pada tahun 2000, tahun 2001 proses belajar mengajar mulai di intensifkan,
namun baru ada 3 ruang kelas. Saat itu yang menjadi kepala sekolah ialah Drs.
Supianto. Seiring berjalan waktu terjadi perubahan struktur dan pengelola/manajemen
yang dilakukan oleh Bapak Drs. Supianto sebagai kepala sekolah periode pertama.
Hingga tahun ajaran 2008/2009 penerimaan siswa-siswi didik menunjukkan grafik
yang sangat meningkat. Dengan meningkatnya kebutuhan akan pendidikan formal,
Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar merasa perlu untuk membuka program
pendidikan formal tingkat SLTP, SLTA dan bila memungkinkan sampai tingkat
Akademi dan Perguruan Tinggi.
Yayasan Wakaf Pesantren Al-Manar dikelola oleh para alumni perguruan
tinggi. Seperti yang dituturkan oleh Bu Fitri selaku Wakil Kepala Sekolah sebagai
berikut.
7 Wawancara dengan Bapak Aminuddin, 06 Maret 2018
51
“SDIT al manar ini awalnya sebuah yayasan wakaf, bisa menjadi sekolah dasar karena
mendapat dukungan dari warga sekitar, soalnya program yayasan ini memang bagus dan
programnya melibatkan warga sekitar. Warga cenderung melihat bahwa yayasan ini
menanamkan karakter yang baik karena ajaran yg islamiah dijadikan pembiasaan. Dan tahun
2000 mulai dirintis, inetnsifnya sekitar 2000-2002. Mengawali perjalanan sekolah pihak
yayasan merekrut tenaga yang sudah berpengalaman dari berbagai lulusan universitas negeri
dan swasta. Untuk pergantian kepala sekolah hanya periode yaitu mulai dari Drs. Supianto
dan yang sekarang Aminuddin, S.Pd.I”.8
Berdasarkan kutipan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa SDIT Al-
Manar ini dibentuk karena sebagai wujud wadah pembentukan karakter yang islamiah
dengan memadukan kurikulum umum dan islami. Kemajuan sebuah lembaga atau
instansi tidak lepas dari kesuksesan seorang leader (pemimpin).
Skema II.3. Kepala Sekolah SDIT Al-Manar
(Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2018)
Pergantian kepala sekolah di SDIT Al-Manar hanya II periode, yaitu Drs.
Supianto dan Aminuddin,S.Pd.i yang keduanya memiliki ciri khas tersendiri saat
8 Wawancara dengan Fitri, 23 Juli 2018
KEPALA SEKOLAH SDIT Al-Manar
PERIODE I (2000-2014):
Drs. Supianto
PERIODE II (2014-Sampai sekrang):
Aminuddin, S.Pd.I
Konsep yang dibentuk
PEMBENTUKAN KARAKTER
Konsep yang dibentuk
FITRAH GENERASI RABBANI
52
memimpin SDIT Al-Manar. Namun, secara management ataupun program sejalan.
Aminuddin,S.Pd.I tetap menjalankan program yang ada dan hanya merevisi saja.
SDIT Al-Manar juga memiliki logo yang mencerminkan identitas sekolah
mereka. Di dalam logo tersebut SDIT Al-Manar dapat lebih mudah dikenali
oleh masyarakat umum. Selain itu, dengan adanya logo tersebut juga dapat
menjadi sebuah ukuran dari citra lembaga SDIT Al-Manar. Logo tersebut dapat
dilihat pada gambar 2.
Gambar II.1 Logo SDIT Al-Manar
(Sumber : https://twitter.com/almanarsdit, diakses 11 april 2018, pukul 11:48)
Seperti yang dikemukakan oleh Aminuddin selaku Kepala sekolah di
SDIT Al-Manar sebagai berikut.
“Al-Manar dalam bahasa arab artinya menara dan cahaya (tempat keluar cahaya),
diharapkan sekolah ini mencetak generasi unggul dan emas. Filosofinya sekolah
terdapat dua menara dalam mesir dua menara ini menjadi sumber pergerakan islam
dan menjadi tempat terbitnya cahaya-cahaya. Dan di logo tersebut ada bentuk bulan
sabit karena bulan awal yang menjadi harapan baru, semangat baru, dan kebahagiaan
baru.”
Logo ini menjadi identitas sekolah dan tidak ada pergantian logo, karena pendiri
yayasan yakin bahwa logo tersebut sudah melekat pada pemaknaan SDIT Al-Manar
53
sendiri. Filosofinya sudah tepat dalam visi-misi sekolah. Untuk itu pihak sekolah
terus menjalankan filosofi ini walaupun kepala sekolah berganti.
Gambar II.2. Kondisi SDIT Al-Manar
(Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2018)
Gambar diatas menggambarkan gedung SDIT Al-Manar terdiri dari 3 lantai.
Untuk lantai satu untuk kelas 4 dan kelas 1 A dan B. lantai dua untuk kelas 2 dan 3,
juga ada ruangan ekstrakurikuler untuk memanah dan robotic serta masjid. Untuk
lantai tiga kelas 5 dan 6, juga ruangan Lab. komputer. Untuk ruangan guru berada di
lantai satu. Lingkungan sekolah bersih dan rapih, tidak adanya sampah karena
tersedianya tempat sampah dan peserta didik sudah di biasakan untuk bersih dan
rapih. Selain itu juga banyak tumbuhan dan pohon yang mengelilingi lingkungan
sekolah tersebut sehingga terlihat asri dan nyaman.
2.2.1 Visi, Misi, dan Tujuan SDIT Al-Manar
Memberi arahan agar mencapai tujuan yang ingin dicapai, sebuah pendidikan
pasti memiliki visi untuk tujuan awal dan misi adalah bagaimana cara untuk
mencapai visi tersebut. Visi dari SDIT Al-Manar yaitu Unggul dalam prestasi,
54
berakhlaqul karimah, terampil dan mandiri. Sementara untuk mencapai visi sekolah,
maka misinya ialah melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan dengan menggunakan beragai metode pembelajaran yang variatif,
sehingga peserta didik memiliki bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
cukup untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
Menumbuh kembangkan semangat keunggulan secara intensif, kreatifitas
peserta didik sesuai bakat dan minatnya di tengah lingkungan sekolah yang religious.
Mengembangkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan
sekolah. Mewujudkan masyarakat pembelajar bagi semua warga sekolah.
Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan
kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.
2.2.2. Prestasi SDIT Al-Manar
Gambar II.3. Koleksi Trofi SDIT Al-Manar
(Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2018)
55
Berbagai macam prestasi baik dalam akademik maupun non akademik.
Tabel II.1 Prestasi SDIT Al-Manar
No. Jenis Lomba Prestasi Tingkat
1. MTQ Tilawah Anak-anak Putra Juara 3 Kecamatan Duren
SAWIT 2017
2. MTQ Tilawah Anak-anak Putri Juara 1 Kecamatan Duren
SAWIT 2017
3. MTQ Tahfidz 5 Juz Juara 1 Kecamatan Duren
SAWIT 2017
4. Lego Mozaik 2 Dimensi Juara 2 ‘NEC Noor Robotic’
6. Renang 100 M Putra Juara 2 Gugus IX Kel. Pondok
Kelapa 2017
7. Renang 100 M Putri Juara 2 Gugus IX Kel. Pondok
Kelapa 2017
8. Olympiade Matematika Juara 3 Nizamia Andalusia
School Jakarta Selatan
2017
9. Olympiade Matematika Penyisihan SKI Jakarta OPTIKA
XVII-Nasional di UIN
Ciputat 2017
10. Memanah Jarak 5 Meter Putra Juara 2 Archery Internal
Competition IV 2017
11. Memanah Jarak 5 Meter Putri Juara 3 Archery Internal
Competition IV 2017
12. Adzan Moslem Culture Fair Juara1 UNJ 2016
13. Tahfizh Moslem Culture Fair Juara 1 UNJ 2016
14. Tahfizh Qur’an Juz 30 Juara 2 RS. Islam Jakarta Timur
2016
15. STQ Juz 1 Tilawah Putri Juara 3 Kecamatan Duren Sawit
2016
16. STQ Juz 1 Tilawah Putra Juara 1 Kecamatan Duren Sawit
2016
(Sumber : Dokumentasi Profil SDIT Al-Manar, 2018)
56
Prestasi – prestasi yang telah dicapai oleh SDIT Al-Manar tersebut merupakan
perwujudan dari visi dan misi sekolah dalam bidang Menumbuhkembangkan
semangat keunggulan secara intensif, kreatifitas peserta didik sesuai bakat dan
minatnya di tengah lingkungan sekolah yang religious, sehingga menghasilkan
prestasi tersebut. Baik secara akademik maupun non akademik. Dengan banyaknya
prestasi yang telah dicapai menjadi salah satu faktor yang menjadikan SDIT Al-
Manar favorit.
2.2.3. Sarana dan Prasarana Sekolah
Komponen lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan kegiatan adalah
faktor sarana prasarana dan dana. Sering terjadi kegiatan pendidikan karakter
dilaksanakan karena kurangnya dana dan fasilitas pendukung. Untuk mendukung
terciptanya suasana sekolah dan proses belajar mengajar dengan baik, maka akan
sangat dibutuhkan adanya sarana dan prasarana sekolah. Sarana prasarana sebagai
pendukung terlaksanannya kurikulum tersembunyi di sekolah dalam kurikulum
tertulis. Berikut beberapa sarana dan prasarana yang terdapat di SDIT Al-Manar .
57
Tabel II.2 Sarana dan Prasaran Sekolah
No. Jenis Sarana dan
Prasarana
Jumlah Kondisi Keterangan
Baik Rusak
1. Ruang Kepala Sekolah 1 √
2. Ruang Guru 1 √
3. Ruang TU 1 √
4. Ruang Kelas 11 √
5. Ruang Lab Komputer 1 √
6. Ruang Lab IPA 1 √
7. Ruang Tamu/Aula 1 √
8. Ruang UKS 1 √
9. Masjid 1 √
10. Tempat Wudhu 4 √ Yang satu sedang
dalam perbaikan
11. Kamar Mandi 2 √
12. Lapangan Parkiran 1 √
(Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2018)
2.2.4. Kurikulum SDIT Al-Manar
Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam peningkatan mutu
dari sistem pendidikan. kurikulum dijadikan sebagai acuan oleh setiap satuan
pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara pendidikan. setiap institusi
pendidikan, baik formal maupun non formal harus memiliki kurikulum yang sesuai
dengan fungsi, peranan seta tujuan dari lembaga pendidikan tersebut.
58
Tabel II.3. Struktur Kurikulum
No. Komponen DIKNAS/KTSP DIKNAS/KURTILAS SDIT AL-
MANAR
1. Mata
Pelajaran
Wajib
1. Pendidikan Bahasa
Arab dan Bahasa
Inggris
1. PAI 1. PAI
2. Pendidikan
kesehatan dan P3K
2. TEMATIK 2. TEMATIK
3. Kepanduan,
kempemimpinan dan
komunikasi
3. PENJASKES 3. PJOK
4. Sempoa dan
komputer
4. MATEMATIKA 4.
MATEMATIKA
5. Bahasa Indonesia 5. Seni Budaya dan
Keterampilan
5. KERTAKES
2. Muatan
Lokal
6. Pidato Potensi Satuan
Pendidikan
1. B.Inggris
7. SAINS 2. B. Arab
8. Ilmu Pengetahuan
Sosial
3. SKI/Tarikh
9. Pendidikan
Kewarganegaraan
4. Tahsin dan
Tahfidz Metode
UMMI
10. Seni Budaya dan
PLBJ
5. Komputer
3. Pengemban
gan Diri
11. Pendidikan Al-
Qur’an
Pengembangan bakat
dan minat siswa sesuai
dengan kondisi sekolah
► Ekstrakurikuler
(Sumber : Dokumen SDIT Al-Manar, 27 Maret 2018)
SDIT Al-Manar saat menggunakan Kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) kemudian ke Kurikulum 2013 yang juga dipadukan dengan kurikulum
Diniyah (kurikulum yang ditetapkan Departemen Agama). Guna merealisasikan
tujuan tersebut, SDIT Al-Manar menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan
59
(KTSP) dan kurikulum Diniyah (kurikulum yang ditetapkan Departemen Agama),
serta ditambah dengan paket pendidikan. SDIT Al-Manar sebagai sekolah swasta juga
tetap menggunakan kurikulum yang dibuat oleh pemerintah. Di SDIT Al-Manar
sudah 2 kali menggunakan kurikulum yang berbeda yakni dari Kurikulum KTSP
menjadi Kurikulum 2013.
Implementasi kurikulum 2013 dan muatan lokal yang dikemas dalam
pembelajaran dengan pendekatan saintifik serta integrasi nilai-nilai islami dalam
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Sebenarnya kurikulum tersembunyi
terbangun bukan hanya dari kegiataan keagamaan islam, namun dalam pembiasaaan
yang diterapkan sekolahpun juga ikut mempengaruhi karena mempunyai tujuan
kearah yang positif.
2.2.5 Keberadaan Kurikulum Tersembunyi
Kurikulum adalah suatu perencanaan yang disusun secara terstruktur untuk suatu
bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan
strategi pembelajaran.9 Kurikulum hanyalah sebuah rencana belajar (plan for
learning), ia bukan sebuah aksi tetapi hanya rencana aksi. Kurikulum tidak akan
mengubah apapun selama ia tidak diimplementasikan dalam sebuah aksi nyata
sebagaimana alur dalam rencana tersebut.10
9 Nasution, 1993, Pengembangan Kurikulum, cet. IV (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti), hlm. 11 10 Rohinah Noor, 2012, The Hidden Currikulum (Membangun Karakter Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler), (Yogyakarta: Insan Madani), hlm. 27
60
Kurikulum juga dapat diartikan sebagai suatu gagasan pendidikan yang
diekpresikan dalam praktik. Ditinjau dari konsep dan pelaksanaannya, maka dikenal
tiga macam kurikulum, yaitu kurikulum ideal, kurikulum aktual, dan kurikulum
tersembunyi. Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal,
sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum.
Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan
pembelajaran. Kurikulum aktual sering juga disebut dengan kurikulum fungsional
yang merupakan implementasi dari kurikulum ideal atau kurikulum yang
dioperasikan di kelas.11 Karena kurikulum ini menjadi pedoman bagi sekolah maka
kurikulum ini disebut kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum).
Kurikulum tersembunyi yaitu peristiwa atau kegiatan yang terjadi tetapi tidak
direncanakan keberadaanya, tapi bisa dimanfaatkan guru dalam pencapaian hasil
belajar.12 Selain itu, kurikulum tersembunyi juga dapat mempengaruhi gaya belajar
atau tujuan yang tidak dideskripsikan tetapi pencapaiannya dapat dilaksanakan oleh
guru pada waktu proses belajar mengajar berlangsung yang nantinya akan
membentuk sebuah habitus.
Kurikulum tersembunyi muncul sebagi bentuk hubungan sosial antar murid
dengan murid, murid dengan guru, murid dengan administrator, murid dengan
lingkungan, murid dengan aturan dan segala sesuatu yang ada di sekolah. Kurikulum
11 Ibid., hlm. 28 12 Ibid., hlm. 32
61
tersembunyi terlihat bukan sebagai tujuan yang secara khusus dicantumkan dalam
tujuan pembelajaran di sekolah, tetapi hasil sampingan dari proses sosial yang terjadi.
Kurikulum aktual dan kurikulum tersembunyi merupakan tindak lanjut maupun
aksi nyata dari kurikulum ideal yang telah ditetapkan. Keduanya dikaitkan dengan
setiap proses yang terjadi di dalam kelas, di halaman sekolah, di lingkungan sekolah,
maupun di dalam masyarakat di mana siswa berada. Ketiganya merupakan faktor
yang signifikan dalam membantu pembentukan karakter siswa. Maka bentuk rencana
pendidikan disebut dengan “kurikulum ideal” atau “kurikulum tertulis” seperti tiga
aspek Allan Glatthorn yaitu struktural, system social dan budaya akademis, bentuk
pelaksanaan kurikulum disebut dengan “kurikulum aktual”, dan bentuk lingkungan
yang mendukung kurikulum disebut dengan “kurikulum tersembunyi” sebagai satu
kesatuan yang saling melekat.
2.3. Program SDIT Al-Manar
Program ialah segala sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan harapan
akan mendatangkan hasil atau pengaruh serta rangkaian kegiatan sebagai realisasi
dari suatu kebijakan.13 Sekolah bukan hanya berupaya agar memiliki siswa yang
cerdas intelektual saja, namun harus seimbang pula dengan cerdas moral. Salah satu
untuk mengupayakan sikap moral kepada para siswa yaitu dengan melakukan sebuah
program. Jika pendidikan dianggap sebagai proses perencanaan, pelaksanaan sampai
penilaian serta pembiasaan, maka dalam aspek-aspek ini perlu adanya program
13 Farida Yusuf Tayibnapis, 2000, Evaluasi Program, (Jakarta: PT Rineka Cipta), hlm. 9
62
pendidikan karakter didalam prosesnya. Program-program tersebut diarahkan agar
siswa memiliki karakter dan sikap yang baik agar dapat berkembang serta mampu
menjadikan pembiasaan di dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan sekolah pada umumnya tidak jauh berbeda namun dalam prosesnya
sekolah mempunyai cara-cara tersendiri dalam membuat habit bagi stakeholder
sekolah dan peserta didiknya. Program sekolah di SDIT AL-Manar ada yang
kegiatan rutin dan kegiatan spontan. Berikut program yang dijalankan SDIT AL-
Manar.
1. MPLS atau masa pengenalan lingkungan sekolah untuk siswa dan Sosialisasi
Program Untuk Orangtua Murid. Kegiatan MPLS ini rutin di selenggarakan setiap
ajaran baru, berlangsung selama seminggu. MPLS bersifat wajib bagi peserta didik
terlebih lagi untuk peserta didik baru. MPLS bertujuan agar peserta didik
diperkenalkan dengan lingkungan sekolah dan budaya sekolah, selain itu
sosialisasi program kelas, pemutaran film.
Kegiatan MPLS secara garis besar pointnya ialah pengenalan pembiasaan
pendidikan karakter islami. Mulai dari cara berwudhu, tata cara shalat, doa makan,
dan lain sebagainya. Semua itu merupakan program yang dijalankan SDIT Al-
Manar tanpa tercantum dikurikulum resmi.
63
Gambar II.4 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(Sumber : Dokumentasi Sekolah, diakses melalui http://yayasanalmanar.or.id, 2018)
Gambar II.4 untuk peserta didik baru dikumpulkan secara bersama di dalam
aula masjid. Untuk kelas 2 sampai kelas 6 berada dikelas masing-masing. Karena
peserta didik masih awam dalam budaya yang ada disekolah. Tujuannya peserta didik
baru diberikan kegiatan intensif pada MPLS ini. Untuk kelas 2 sampai kelas 6 karena
sudah mengetahui semua budaya dan kegiatan disekolah tidak diberikan kegiatan
intensif di MPLS hanya diberikan gambaran umum untuk penguatan diri dalam
nuansa islam serta penentuan sistem di dalam kelas.
Program MPLS ini di lakukan selama lima hari seperti yang dituturkan
Vitriyanih sebagai wakil kepala sekolah.
“Hari pertama kegiatan nya yaitu melakukan upacara atau apel, perkenalan siswa-siswa dan
guru, sosialisasi program sekolah, hari kedua kegiatannya pemutaran film terkait tata cara
berwudhu, doa sebelum dan sesudah wudhu, hari ketiga kegiatannya pemutaran film gerakan
shalat dan tata cara shalat berjamaah yang benar, Keutamaan shalat berjamaah, Bacaan dan
cara khusyu’ saat shalat. Dilanjutkan Praktek shalat berjamaah disertai Hafalan do’a untuk
berlindung dari azab dan Dajjal sebelum salam. Hari keempat, Pemutaran film adab di kamar
mandi, serta diajarkan mengapa harus menjaga adab di kamar mandi dan cara beristinja yang
benar. Menghafal do’a masuk dan keluar kamar mandi. Dan hari terakhir, Pemutaran film
Syukur nikmat, Adab makan dan menghafal do’a sebelum dan sesudah makan. Setiap
kegiatan usai selalu di adakan evaluasi.”14
14 Wawancara dengan Vitriyani, 27 Maret 2018
64
Jika peserta didik sudah bisa membiasakan diri dengan budaya disekolah
maka akan terbawa sampai dirumah bahkan lingkungan sekitar. Semuanya butuh
proses yang sedemikian rupa bisa saling bekerjasama antara orang tua, lingkungan
dan sekolah. Agar tidak lelah untuk membina, mengingatkan apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan.
Adapun sosialisasi program-program dan pembiasaan disekolah untuk para
orangtua murid rutin diadakan saat awal pembelajaran baru. Guru akan
mneyampaikan serangkaian pemahaman terkait program dan budaya disekolah. Agar
terjalin kerjasama yang sinkron untuk membantu siswa dalam pembentukan karakter
positif.
Gambar II.5. Sosialisasi Program dan Budaya disekolah kepada Orangtua Murid
(Sumber : Dokumentasi Sekolah, diakses melalui Facebook SDIT AL-MANAR, 2018)
Gambar II.5 sedang berlangsungnya kegiatan sosialisasi budaya sekolah yang
ada di SDIT AL-Manar kepada orangtua murid. Kegatan ini dilaksanakan setiap
ajaran baru tiap tahunya, tidak hanya sosialisasi tapi orangtua diminta kerjasama
dengan pihak sekolah untuk melihat perkembangan karakter siswa kea rah yang
65
positif. Adapun usaha sekolah untuk melihat perkembangan karakter siswanya setiap
tiga bulan sekali diadakan penyuluhan terhadap orangtua murid.
2. Market Day
Kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang diadakan setiap tahunnya oleh para
Siswa-siswi SDIT. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Meneladani
Abdurahhman bin Auf Sebagai Entrepreneur Cilik yang Jujur dan Dermawan”.
Market Day ini juga dibuka untuk masyarakat umum yang ingin berbelanja aneka
makanan dan minuman seperti pizza, ayam gepruk, risoles, aneka jus, thai tea dan
masih banyak lagi menu lainnya.
Gambar II.6. Market Day
(Sumber : Dokumentasi Sekolah, diakses melalui http://yayasanalmanar.or.id, 2018)
Marketday, siswa diajarkan memiliki jiwa entrepreneur. Di acara ini siswa
dianjurkan untuk berjualan. Namun, diperuntukkan hanya siswa kelas 4,5 dan 6.
66
Awalnya mereka diberikan modal oleh guru sebesar rp. 10.000 per orang. Mereka
dibentuk kelompok, biasanya satu kelompok minimal terdiri dari 25 orang. Guru
membebaskan mereka untuk berjualan apa saja yang penting tidak membahayakan
mereka. Seperti yang dituturkan Alera salah satu siswa di SDIT Al-Manar kelas 5 B.
“ acara marketday kemarin diselenggarakan saat pengambilan rapot tepatnya tanggal 17 maret
hari sabtu, jadi kita dikasih modal rp. 10.000 per orang, satu kelompok terdiri dari 25 orang
bahkan lebih. Kalo saya dan teman saya saat itu menjual takoyaki, jadi adonanya udah dibuat
dari rumah pas disekolah tinggal dimasak untuk yang mau membeli. Yang beli teman sendiri,
orangtua bahkan guru juga, dengan adanya acara ini kerjasama dengan teman jadi lebih terasa
karena saling membantu, dan kamipun sekarang mengetahui bagaimana untuk menjadi
pengusaha, dari hal kecil jika ada kemauan dan jiwa kreatif pasti bisa deh”.15
Wawancara tersebut tanpa disadari sekolah sudah memberikan nilai yang
positif kepada peserta didik dengan mengembangkan jiwa entrepreneur. Selain itu ada
nilai tersembunyi seperti adanya sikap saling kerjasama, saling menghargai, tolong
menolong, tidak egois, dan jujur. MarketDay yang dibuka dari jam 08.00 s/d 11.30
WIB ini bertujuan untuk melatih jiwa wirausaha Siswa-siswi SDIT Al Manar Jakarta.
Dari mulai ide jualan, proses pembuatan makanan dan minuman sampai cara
berjualan semua dilakukan dan dipikirkan oleh para siswa secara mandiri. Kegiatan
Market Day juga sekaligus berbarengan dengan pengambilan raport penilaian tengah
semester genap.
3. Kegiatan Upacara
Kegiatan Upacara dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional
tahun 2016. Upacara ini di ikuti seluruh siswa-siswi SDIT Al Manar Jakarta yang
bertempat di lapangan sekolah dan Petugas upacara terdiri dari kelas 4,5, dan 6.
15 Wawancara dengan Alera , 21 Maret 2018
67
Selain itu upacara rutin hari senin yang dilakukan dua minggu sekali. Selain itu
upcara hari special seperti hari guru, hari pendidikan, HUT RI danlain-lain.
Gambar II.7. Upacara
(Sumber : Dokumentasi Sekolah, diakses melalui http://yayasanalmanar.or.id, 2018)
4. MUNAQOSOL AL-QUR’AN Metode UMMI
Kegiatan ini merupakan bagian dari sertifikasi tahfidz yang rutin dilakukan
saat akhir semester. Bahkan program ini menjadi salah satu syarat untuk mengambil
ijasah. Siswa yang lulus dari sekolah diwajibkan untuk menyetorkan hafalan 1 juz
yaitu juz 30 kepada kepala sekolah, jika ia lulus maka mendapatkan ijasah, namun
jika tidak lulus tes ijasah akan ditahan oleh sekolah. Ijasah bisa diambil jika mereka
menyetorkan halan juz 30,sampai mereka duduk dibangku SMP pun masih berlaku
akan syarat ini. Untuk secara umum para pengetes tahfidz adalah para ustadz dari
Ummi Foundation Bekasi.
68
Gambar II.8. Munasoqol AL-QUR’AN Metode UMMI
(Sumber : Dokumentasi Sekolah, diakses melalui http://yayasanalmanar.or.id, 2018)
Sertifikasi tahfidz ini untuk yang sudah menyetorkan hafalan kepada guru
tahsin dan tahfidz juz 30, 27,28,29, 5 dan 1. Mereka mendapatkan kertas dan buku
saat tingkatan bacaannya sudah level tinggi. Program ini dilakukan dua kali dalam
satu semester ganjil dan genap. Pada hari Kamis (21/12) SDIT Al Manar telah
melaksanakan “Munasoqol Al-Qur’an Metode Ummi” terhadap para siswa/siswi, ada
32 siswa yang di tes, yang berhasil lulus 15 orang.
SDIT AL-Manar memakai metode UMMI dan bekerjasama dengan Ummi
Foundation Bekasi. Pihak Ummi selalu ada pemantauan setiap tiga bulan atau enam
bulan sekali. Untuk melihat berjalannya pembelajaran tahsin dan tahfidz selain
peserta didik pihak ummi juga mengevaluasi guru yang mengajar tahfidz dan tahsin.
Guru yang mengajar tahfidz dan tahsin bukan dari guru wali kelas melainkan guru
yang yang sudah ikut tes qur’an dan bacaannya saat di Ummi Foundation Bekasi.
69
5. Program Pengembangan Akademik (PPA)
Program PPA hanya untuk mata pelajaran IPA, SAINS dan MATEMATIKA,
Program Pengembangan Akademik (PPA), dimana pesertanya diambil berdasarkan
seleksi dari siswa yang mempunyai peringkat 1 sampai dengan 5 besar di kelasnya.
PPA ini dipersiapkan untuk menghadapi berbagai event lomba atau olimpiade.
Gambar II.9. Peserta yang terpilih olimpiade SAINS KUARK 2018
(Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2018)
Pihak sekolah sangat mendukung siswanya untuk menumbuhkembangkan
keunggulan akademis maupun non akademis. Terbukti sudah banyak prestasi yang
diraih dalam program PPA ini mulai tingkat kelurahan maupun nasional yang
tercantum dalam prestasi sekolah.
6. MABIT ( malam bina iman dan taqwa)
Program MABIT diadakan bulan kedua dan keempat tiap semester untuk
murid putra kelas 4, 5 dan 6. Hanya 2 hari satu malam, kegiatannya mulai jam tujuh
malam biasanya di hari jum.at. diawali dengan shalat isya berjama’ah mentoring,
halaqoh, tausyiah, shalat tahajud dalam shalat imamnya pun dari siswa, serta adanya
70
evaluasi perilaku siswa laki-laki. Contohnya, jika dalam sepekan ada yang berkasus
seperti berkelahi maka saat mabit akan dibahas disertai cerita nabi. Sedangkan untuk
putri diadakan keputrian saat hari jumat ketika shalat jumat berlangsung. Keputrian
kegiatannya shalat dzuhur bersama di dalam kelas, tilawah, berbagi hikmah dibingkai
dalam cerita, atau cerita kisah nabi, menyampaikan pemahaman agama dan nasehat
dari guru. Guru tersebut sudah ditentukan dari penanggungjawab Ubudiyah yaitu bu
Aal untuk putri dan Pak ulinnuha untuk anak laki-laki.
Gambar II.10. Kegiatan Mabit
(Sumber : Dokumentasi Sekolah, diakses melalui Facebok SDIT AL-MANAR, 2018)
7. SUPERCAMP
Kegiatan ini bersamaan dengan pramuka hanya untuk siswa kelas 3 sampai kelas 6
yang diadakan setahun sekali selama tiga hari dua malam. Dengan kegiatan yang
telah di rencanakan oleh Pembina pramuka.
71
Gambar II.11. KEGIATAN SUPERCAMP
(Sumber : Dokumentasi Sekolah, diakses melalui Facebook SDIT AL-MANAR, 2018)
Gambar II.11 terlihat kepala sekolah Bapak Aminuddin sedang melakukan
Apel Pembukaan Pramuka dengan simbolik pemeberian dasi pada salah satu murid.
Pihak sekolah hanya memantau berjalannya kegiatan tersebut. Salah satu tujuan
kegiatannya yaitu menumbuhkan rasa nasionalisme, cinta tanah air dan bangsa,
mempunyai jiwa kepemimpinan, tanggung jawab dan amanah. Namun, diselipkan
juga beberapa materi keislaman dan adanya muhasabah.
8. Ekstrakurikuler
Memfasilitasi potensi para murid di bidang non akademik, pihak sekolah
menyiapkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan
agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di
berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri
dapat berbentuk kegiatan pada seni, olah raga, pengembangan kepribadian, dan
kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.
Sudah ditentukan hari dan jam tertentu kegiatan ekstrakurikuler ini.
72
Biasanya di luar jam pelajaran dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan,
baik di sekolah maupun di luar sekolah. Seperti yang dituturkan Fajar Abdurrahman
selaku penanggungjawab ekstrakurikuler.
“Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur
sekolah yang dilakukan, baik di sekolah maupun di luar sekolah, dengan tujuan untuk
memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai
pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia
seutuhnya. Di SDIT Al-Manar eskulnya lumayan banyak sih ya dan keseluruhan sudah
mengikuti lomba dan berprestasi.”16
Adapun kegiatan ekstrakurikuler di SDIT AL-Manar yaitu.
Tabel II.4. Kegiatan Ekstrakurikuler
No. Nama Ekstrakurikuler Hari
1. Pramuka Jum’at
2. Melukis Jum’at
3. Memanah Kamis
4. Renang Jum’at
5. Tari Tradisional Sabtu
6. Klub Robotic dan Klub Eksperimen Rabu
7. Futsal Sabtu
8. Pencak Silat Selasa
10 Teater Sabtu
(Sumber : Wawancara dengan Vitriyah, 2018)
Melaksanakan dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler memperhatikan
beberapa prinsip berikut dalam pengembangannya.
1. Partisipasi Aktif , dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler tentunya
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan
pilihan masing-masing. Tidak boleh ada pemaksaan dalam kegiatannya, terkecuali
bagi pelaksanaan ekstrakurikuler yang sifatnya wajib seperti pramuka.
16 Wawancara dengan Fajar Abdurrahman , pada 21 maret 2018, pukul 14.11 WIB
73
2. Menyenangkan , Setiap kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan dan
dikembangkan haruslah menyenangkan bagi para siswa atau peserta didik yang ikut
di dalamnya. Kegiatan ekstrakurikuler harus dilaksanakan dalam suasana yang
menggembirakan bagi peserta didik.
9. OUTING CLASS/ ANJANGSANA
Anjangsana merupakan program utama beliau selain memperbaiki
manajemen, juga memperkuat jalinan dengan pihak pemerintahan , seperti
melakukan kunjungan anjangsana ke kantor DPRD Provinsi DKI Jakarta, pada
tanggal 22 maret 2018.17
Anjangsana tersebut ialah untuk mempelajari tugas pokok, fungsi anggota
dewan berikut segala aktivitasnya dan dikenalkan mengenai nama-nama kota dan
wilayah di Ibukota, termasuk nama-nama fraksi, komisi dan jumlah anggota DPRD
Provinsi DKI Jakarta hingga tupoksinya.
17 Diakses dari http://dprd-dkijakartaprov.go.id/kunjungan-pelajar-sdit-al-manar/, pada tanggal 25
Maret 2018 pukul 10.45 WIB
74
Gambar II.12. Anjangsana ke Kantor DPRD
(Sumber: Dokumentasi Sekolah, diakses melalui http://yayasanalmanar.or.id, 2018)
Anjangsana yang dilakukan oleh SDIT Al – Manar ini mendapatkan respon
sangat baik oleh pihak DPRD. Dan memberikan kesan positif, karena dengan hal ini
peserta didik yang masih duduk disekolah dasar sudah mengetahui dam memahami
apa saja peran DPRD, tugas DPRD serta aktivitas DPRD. Peserta didikpun terlihat
sangat senang dan antusias dalam mengikuti kegiatan anjangsana. Seperti yang di
tuturkan oleh Irene salah satu murid di SDIT Al-Manar yang mengikuti anjangsana,
bahwa ia sangat senang dan menjadi pengalaman berharga, karena bisa berkunjung
ke DPRD. Dan sangat senang karena mengerti tugas dan aktivitas anggota dewan,
semoga saja saya kelak bisa kembali ke gedung DPRD ini.18
Wawancara tersebut Irene dan teman-temannya sangat berkesan bisa datang
ke gedung DPRD, saat mengajukan pertanyaan, merekapun terlihat sangat antusias,
18 Ibid.,
75
karena begitu banyak pertanyaan yang ingin mereka tanyakan dengan
keinginantahuan mereka.
10. Consulting Service
Consulting Service merupakan pelayanan konsultasi pendidikan dan
perkembangan anak yang diberikan kepada siswa dan wali murid. Drs. Otib Satibi,
M.Pd. adalah konsultan pendidikan dan salah satu dosen di UNJ yang telah banyak
mengisi seminar dan pelatihan pendidikan dan perkembangan anak di berbagai
daerah. Pelayanan yang diberikan seperti adanya seminar, atau diskusi dengan
orangtua murid. Untuk sekolah consulting sebagai motivasi atau penasehat dalam
menghadapi masalah yang sulit untuk ditangani. Dan sepekan sekali pemilik yayasan
Hj.Barkah Abdul Jalil,LC memberikan ceramah ke orangtua murid biasanya pada
hari jum.at pagi jam 08. 00 sampai jam 10. 00 bertempat di masjid sekolah.
11. Field Trip untuk para guru
Field trip merupakan kegiatan keluar dari lingkungan sekolah selama liburan
sekolah. Tujuan utama dari diadakannya kegiatan ini sebenarnya untuk mempererat
hubungan kepala sekolah, guru dan staff sekolah. Field trip tidak hanya sekedar
bersenang-senang, tetapi juga ingin memberikan pelajaran dan pengalaman yang
menyenangkan. Kegiatan fieldtrip juga seekali mengadakan evaluasi selama satu
semester yang dirasa perlu diperbaiki terkait management sekolah. Biasanya fieldtrip
ini diadakan di akhir semester setelah kegiatan disekolah libur.
76
Gambar II.13. Fieldtrip Guru
(Sumber: Dokumentasi Sekolah, diakses melalui Facebook SDIT AL-MANAR, 2018)
12. Penyambutan Adik-Adik di gerbang sekolah
Program ini untuk siswa kelas 4 sampai kelas 6. Penyambutan adik-adik depan
gerbang sebelum bel masuk ke ruang kelas. Sistemnya bergilir dan ditentukan 4
orang setiap penyambutan. Memakai konsep budaya 5 S ( salam, sapa, senyum,
sopan, dan santun). Tujuannya agar memunculkan rasa hormat dan rasa sayang
kepada adik kelas serta mengurangi bullying.
13. BAKSOS Ramadhan( bakti sosial)
Diadakan bersamaan pesantren kilat. Kegiatannya penyerahan sembako dan uang
santunan. Untuk sasarannya bergilir misalnya ke janda, yatim, dhuafa dan anak
jalanan. Selain itu diselenggarakan Donasi sosial untuk umat Islam yang bekerja
sama dengan lembaga kemanusian PKPU.
77
Jika pihak sekolah tidak menyadari kehadiran kurikulum tersembunyi untuk
mencapai karakter yang positif akan sulit. Sumber keberadaan kurikulum
tersembunyi ini umumnya berasal dari siswa yang menjalani proses program sekolah
dan belajar mengajar atau selama mereka bersosialisasi di sekolah. Hal-hal tersebut
bisa jadi tidak berasal dari kurikulum resmi yang direncanakan, tetapi ikut menjadi
bagian saat dilaksanakannya kurikulum resmi tersebut.
2.4. Profil Guru dan Siswa SDIT Al-Manar
2.4.1. Guru SDIT Al-Manar
SDIT AL-Manar adalah lembaga yayasan pendidikan di bawah payung
yayasan AL-Manar, dimana setiap guru yang mengajar telah memiliki persyaratan
formal serta kepribadian yang tinggi. Karena guru merupakan sosok yang penting
dalam dunia pendidikan. Guru sebagai pendidik sekaligus pengajar tidak hanya
memberikan ilmu tetapi juga memberikan pengabdiannya kepada siswa maupun
sekolah tersebut. Pihak sekolah merekrut tenaga yang sudah cukup berpengalaman
dari berbagai lulusan universitas negeri maupun swasta misalnya Universitas Negeri
Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Lampung, Universitas
Negeri Syarief Hidayatullah, Sekolah Tinggi Ilmu Ushluddin Darul Hikmah, Islamic
Centre I’qro, Universitas As-syafiyah, Universitas Muhammadiyah. 19 Untuk menjadi
tenaga pengajar di SDIT ini syarat utamanya ialah menghafal 2 – 3 juz al – Quran. Di
19 Data sekolah di Tata Usaha, 2018
78
dalam kelas setiap wali kelas ditemani oleh satu guru. Jadi, satu kelas mempunyai
dua guru untuk pemantauan peserta didik. Dan dalam mata pelajaran tertentu ada
beberapa guru yang khusus untuk mengajar seperti B.inggris, B.Arab, Guru PAI,
Tahsin dan Tahfidz dll. Guru di SDIT AL-Manar terutama yang mengajar pada tahsin
dan tahfidz bekerjasama dengan UMMI FOUNDATION. Bahkan ada syarat untuk
guru yang mengajar pada bidang ini, alur dari UMMI FOUNDATION yakni,
Skema II.4 Guru Tahsin dan Tahfidz UMMI FOUNDATION
(Sumber : Diolah Peneliti, 2018)
SDIT AL-Manar memiliki tenaga pendidikan yang kompeten sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Tenaga pendidik, berjumlah 34 orang yang rata-rata
lulusan S1 dan S2 dengan latar belakang pendidikan S1 sebanyak 23 orang dan
lulusan S2 hanya 1 orang dan selebihnya masih proses menjalankan studi
kuliah, dengan jumlah guru wanita sebanyak 19 orang dan jumlah guru lelaki
sebanyak 15 orang.
Jumlah guru yang ada di SDIT AL-Manar dapat dilaksanakan pendidikan
karakter melalui pengembangan diri siswa dengan menggunakan strategi
Seleksi masuk dalam
UMMI Foudation dari
berbagai sekolah lain
Pemberkasan, Tes
Hafalan Quran dan
Bacaanya
Mengikuti Kegiatan Kelas
UMMI FOUNDATION
selama 3 Bulan
Sertifikasi Guru selama 3
hari. Guru yang lulus
mendapatkan syahadah /
sertifikat pengajar Al
Qur’an
Coaching bagi
sekolah dgn sistem
UMMI
FOUNDATION
Supervisi (Pemastian
dan penjagaan mutu
sistem ummi
diterapkan di lembaga
sekolah)
Khataman Munaqasyah
(kontrol eksternal
kualitas/evaluasi
akhir)
79
pengintegrasian dalam kegiatan sehari-hari seperti: memberikan keteladanan atau
contoh, kegiatan spontan, teguran, dan pengkondisian lingkungan guna terbentuknya
karakter pada siswa serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang baik.
2.4.2. Siswa SDIT AL-Manar
Siswa merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran, tanpa adanya
siswa tidak akan terjadi proses belajar dan mengajar. Keadaan siswa di SDIT AL-
Manar merupakan mayoritas yang berasal dari wilayah sekitar sekolah pondok
kelapa, kali malang dan bekasi, bahkan yang paling jauh jatinegara. Jumlah siswa
pada tahun ajaran 2017/2018 di SDIT AL-Manar sebanyak 275 siswa, yang tediri
dari; siswa kelas I dibagi menjadi 2 kelas dan tiap-tiap kelas berjumlah 25-25 siswa,
kelas II terdapat 2 kelas dan tiap kelas berjumlah 24-25 siswa, kelas III terdapat 2
kelas dan tiap kelas berjumlah 24-25 siswa, kelas IV terdapat 1 kelas dan tiap kelas
berjumlah 25 siswa, kelas V terdapat 2 kelas dan tiap kelas berjumlah 24 -25 siswa,
dan terakhir kelas VI terdapat 2 kelas dengan tiap-tiap kelas berjumlah -27-26 siswa.
jadi jumlah seluruh siswa di SDIT AL-Manar berjumlah 275 siswa.
Tabel II.5. Data Kelas Siswa SDIT AL-Manar 2017/2018
No. Kelas Jumlah
1. I A dan I B 25 – 25 Siswa
2. II A dan II B 24 – 25 Siswa
3. III A dan III B 24 – 25 Siswa
4. IV 25 Siswa
80
No. Kelas Jumlah
5. V A dan V B 24 – 25 Siswa
6. VI 27 – 26 Siswa
(Sumber : Data Sekolah, 2018)
Tabel II.5 dapat diketahui bahwa jumlah siswa SDIT AL-Manar cukup
signifikan sehingga kepala sekolah membatasi jumlah siswa perkelas maksimal
25 orang, agar memudahkan guru dalam mengajar dan bisa menerapkan
pembiasaan karakter siswa karena pada dasarnya tiap siswa memiliki karakter yang
berbeda-beda
Para pendidik tentunya memiliki keinginan bahwa apa yang mereka telah
ajarkan kepada siswanya dapat menghasilkan hal yang positif, bahkan bisa
dijadikan contoh sikap teladan yang sudah ada di dalam lingkungan sekolah. Oleh
karena itu, sekolah bukan hanya berupaya agar memiliki siswa yang cerdas
intelektual saja, namun harus seimbang pula dengan cerdas moral. Salah satu
untuk mengupayakan sikap moral kepada para siswa yaitu dengan melakukan sebuah
program-program sekolah yang mana hal ini salah satu aspek kurikulum tersembunyi.
Jika pendidikan dianggap sebagai proses perencanaan, pelaksanaan sampai
penilaian serta pembiasaan maka program-program tersebut diarahkan agar siswa
siswa memiliki karakter dan sikap yang baik.
81
2.5. Penutup
SDIT Al-Manar merupakan sekolah swasta yang berada di pondok kelapa,
Jakarta timur. sekolah ini memiliki lingkungan yang cukup tenang karena berada di
komplek perumahan kelurahan pondok kelapa. Sekolah dasar islam terpadu al-manar
ini menerapkan Full Day Schoo), agar pembentukan akhlaq dan aqidah bisa
terinternalisasikan kepada siswa. Karena perlu dilakukan sedini mungkin agar peserta
didik memiliki pondasi aqidah yang kuat. Alternatif sekaligus solusi dalam
membentuk sistem pendidikan terpadu dengan konsep penggabungan antara prinsip
pendidikan Islam dengan metode pendidikan Nasional yang baik.
Kurikulum yang digunakan SDIT Al-Manar yakni kurikulum 2013 yang di
dukung kurikulum tersembunyi yang telah dirancang oleh sekolah. Salah satu upaya
sekolah dalam menginternalisasi karakter islami kepada siswa melalui pembiasaan
dengan berbagai budaya sekolah yang diterapkan dalam program-program sekolah.
Sesuai dengan harapan sekolah yang ingin membentuk peserta didik dengan perilaku
yang baik dan islamiah dalam kegiatannya. Untuk itu perlu kerjasama antara
orangtua, lingkungan dan sekolah dalam membina peserta didik. Upaya yang
dilakukan sekolah dalam membentuk kerjasama itu ialah dengan adanya consulting
service education kaitannya dengan perkembangan anak kepada wali murid,
Talkshow, ceramah yang di moderator oleh dosen PGSD di unj yaitu pak. Drs. Otib
Satibi, M.Pd juga dari pemilik yayasan Hj.Barkah Abdul Jalil,LC.