BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf ·...

48
12 BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Intensi Berwirausaha a. Definisi Intensi Berwirausaha Intensi adalah berupa harapan-harapan, keinginan-keinginan, ambisi-ambisi, cita-cita, rencana-rencana seseorang. 1 Teori lain yang menjelaskan intensi adalah yaitu theory planned behavior yang merupakan perluasan dari theory reasined action dengan menambahkan perceived behavioral control yang merupakan persepsi terhadap kemudahan atau kesulitan dalam pemenuhan kepentingan keperilakuan. Teori ini memposisikan intensi sebagai penentu utama dari sebuah perilaku dan merupakan aspek psikologis yang berpengaruh terhadap perilaku atau tindakan seseorang. Menurut teori ini, intensi adalah kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan suatu pekerjaan. 2 Dilihat dari segi etimologi, kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan berwatak agung. Adapun usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Dengan 1 Fudyartanta, Psikologi Kepribadian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm.102. 2 Sarwono Nursito dan Arif Julianto Sri Nugroho, “Analisis Pengaruh Interaksi Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Kewirausahaan” (Klaten: staf pengajar Universitas Widya Dharma: Jurnal Kiat Bisnis, N0.2, Juni, V, 2013), hlm. 151.

Transcript of BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

12

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori

1. Intensi Berwirausaha

a. Definisi Intensi Berwirausaha

Intensi adalah berupa harapan-harapan, keinginan-keinginan,

ambisi-ambisi, cita-cita, rencana-rencana seseorang.1 Teori lain yang

menjelaskan intensi adalah yaitu theory planned behavior yang

merupakan perluasan dari theory reasined action dengan

menambahkan perceived behavioral control yang merupakan persepsi

terhadap kemudahan atau kesulitan dalam pemenuhan kepentingan

keperilakuan. Teori ini memposisikan intensi sebagai penentu utama

dari sebuah perilaku dan merupakan aspek psikologis yang

berpengaruh terhadap perilaku atau tindakan seseorang. Menurut teori

ini, intensi adalah kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan

atau tidak melakukan suatu pekerjaan.2

Dilihat dari segi etimologi, kewirausahaan berasal dari kata

wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul,

teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan berwatak agung. Adapun

usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Dengan

1 Fudyartanta, Psikologi Kepribadian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm.102.

2Sarwono Nursito dan Arif Julianto Sri Nugroho, “Analisis Pengaruh Interaksi Pengetahuan

Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Kewirausahaan” (Klaten: staf pengajar

Universitas Widya Dharma: Jurnal Kiat Bisnis, N0.2, Juni, V, 2013), hlm. 151.

Page 2: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

13

demikian, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat

sesuatu.3

Istilah kewirausahaan diawali oleh Richard Cantillon dalam

Hendro, entrepreneurial is an innovator and individual developing

something unique and new. Istilah ini kemudian dipopulerkan oleh

ekonom J. B. Say untuk menggambarkan para pengusaha yang

mampu mengelola sumber-sumber daya yang dipunyai secara

ekonomis dari tingkat produktivitas yang rendah menjadi lebih tinggi.4

Menurut INPRES RI No.4 Tahun 1995: “Kewirausahaan

adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam

menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya

mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk

baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan

pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang

lebih besar”.5

Definisi kewirausahaan dengan penekanan pada penciptaan

hal-hal baru dikemukakan oleh Joseph Schumpeter dalam Rusdiana

bahwa kewirausahaan adalah melakukan hal-hal baru atau melakukan

hal-hal yang sudah dilakukan dengan cara baru, termasuk penciptaan

3 Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hlm.45.

4 Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan ( Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011), hlm. 29.

5 Saban Echdar, Manajemen Entrepreneurship (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013), hlm.

19-20.

Page 3: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

14

produk baru dengan kualitas baru, metode produksi, pasar, sumber

pasokan, dan organisasi.6

Wirausaha adalah orang yang ingin bebas, merdeka, mengatur

kehidupannya sendiri, dan tidak tergantung pada belas kasihan orang

lain. Mereka ingin menghasilkan uang sendiri. Mereka harus

menciptakan sesuatu yang benar-benar baru atau memberi nilai

tambah pada sesuatu yang mempunyai nilai untuk dijual atau layak

dibeli sehingga menghasilkan uang bagi dirinya sendiri dan bahkan

bagi orang lain yang disekelilingnya.7 Definisi tersebut tidak jauh

beda dengan yang dikemukakan oleh Thomas W.Zimmerer dalam

Suryana yang mengungkapkan bahwa kewirausahaan merupakan

proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah

dan mencari peluang yang dihadapi setiap orang dalam setiap hari.8

Konsep kewirausahaan juga dijelaskan dalam Islam,

sebagaimana hadits Nabi S.A.W sebagai berikut ini.

ث نا أب و عامر العقدي عن ممد بن عمار كشاكش قال سعت سعيدا حدر المقبي يدث عن أب هري رة عن النب صلى هللا عليه وسلم قال خي

)HR. damhA(ال ك يد العام ا

6 Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek ... hlm. 46-47.

9Yuyus Suryana danKartib Bayu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik

Wirausahawan ukses (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 16.

8 Suryana, Kewirausahaan, Cet. Ke-4, Edisi 3 (Jakarta: Salemba Empat, 2008), hlm. 13.

Page 4: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

15

Artinya: Nabi S.A.W bersabda: “Usaha yang paling baik adalah hasil

karya seseorang dengan tangannya jika ia jujur (bermaksud baik).”

(HR. Ahmad)

Nabi S.AW menyatakan bahwa usaha yang paling baik adalah

berbuat sesuatu dengan tangannya sendiri dengan syarat jika

dilakukan dengan baik dan jujur. Hadits di atas yang berarti usaha

seseorang dengan tangannya dapat dimaknai dengan wirausaha,

karena dengan melakukan sesuatu dengan tangannya berarti seseorang

dituntut dapat menciptakan sesuatu dan dapat memanfaatkan peluang

dan kemampuan yang dimiliki. Maksudnya seorang muslim

hendaknya melakukan wirausaha dengan menciptakan sesuatu

berdasarkan kemampuan yang dimiliki, bekarya tanpa henti untuk

berinovasi, memanfaatkan peluang yang ada, agar dapat mencapai

keuntungan yang optimal.9

Islam memang tidak memberikan penjelasan secara eksplisit

terkait konsep tentang kewirausahaan. Dalam Islam digunakan istilah

kerja keras dan kemandirian (biyadihi). Setidaknya terdapat beberapa

ayat Al-Qur’an ataupun Hadits yang dapat dijadikan rujukan pesan

tentang semangat kerja keras dan kemandirian ini, seperti: Amal yang

paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cucuran

keringatnya sendiri. Bekerja keras merupakan esensi dari

9Ilfi Nur Diana, Hadis-Hadis Ekonomi, (Malang: UIN MALANG PRESS (Anggota

IKAPI), 2008), hlm. 211.

Page 5: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

16

kewirausahaan. Prinsip kerja keras, menurut Wafiduddin adalah suatu

langkah nyata yang dapat menghasilkan kesuksesan (rezeki), tetapi

harus melalui proses yang penuh dengan tantangan. Dalam sejarahnya

Nabi Muhammad, istrinya dan sebagian besar sahabatnya adalah para

pedagang dan entrepreneur mancanegara yang pawai. Beliau adalah

praktisi ekonomi dan sosok teladan bagi umat. Oleh karena itu,

sebenarnya tidaklah asing jika dikatakan bahwa mental

entrepreneurship inheren dengan jiwa umat Islam itu sendiri. 10

Sebagai konsekuensi pentingnya kegiatan entrepreneurship,

Islam menekankan pentingnya pembangunan dan penegakkan budaya

entrepreneurship dalam kehidupan Muslim. Budaya entrepreneurship

Muslim itu bersifat manusiawi dan religius, berbeda dengan budaya

profesi lainnya yang tidak menjadikan pertimbangan agama sebagai

landasan kerjanya. Dengan demikian, pendidikan entrepreneur

Muslim akan memiliki sifat-sifat dasar yang mendorongnya untuk

menjadi pribadi yang kreatif dan andal dalam menjalankan usahanya

atau menjalankan aktivitas pada perusahaan tempat bekerjanya.11

10

Muhammad Anwar, Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi ( Jakarta: Prenada,

2014), hlm. 126-127. 11

Muhammad Anwar, Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi... hlm. 132.

Page 6: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

17

Berikut adalah pandangan-pandangan tentang kewirausahaan

mengikut perspektif yang berbeda yaitu menurut bidang ekonomi,

manajemen, pelaku bisnis, psikologi, dan pemodal.12

1) Pandangan Ahli Ekonomi

Wirausaha adalah orang yang mengombinasikan faktor-faktor

produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, dan peralatan

lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari

sebelumnya.

2) Pandangan Ahli Manajemen

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam

menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti

keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan

produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru.

3) Pandangan Pelaku Bisnis

Wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam

menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan maksud memperoleh

keuntungan dengan cara mengenali peluang

4) Pandangan Psikolog

Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari

dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka

bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar

kekuasaan orang lain.

12

Suryana, Kewirausahaan ... hlm.15.

Page 7: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

18

5) Pandangan pemodal

Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahterahan untuk

orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber

daya mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang

disenangi masyarakat.

Intensi kewirausahaan adalah faktor subjektif individu yang

nampak dalam bentuk suatu keinginan yang kuat untuk menjadi

seorang wirausahawan. Intensi kewirausahaan dapat diartikan sebagai

proses pencarian informasi yang dapat digunakan untuk mencapai

tujuan pembentukan suatu usaha. Intensi kewirausahaan adalah

keadaan berfikir yang secara langsung dan mengarahkan perilaku

individu ke arah pengembangan dan implementasi konsep bisnis yang

baru.13

Seseorang dengan intensi untuk memulai suatu usaha akan

memiliki kesiapan dan kemajuan yang lebih baik dalam usaha yang

dijalankan dibandingkan seseorang tanpa intensi untuk memulai

usaha. Manifestasi dari hal tersebut ditunjukkan dalam kemauan yang

keras untuk memilih kewirausahaan sebagai pilihan pekerjaan dan

mempersiapkan diri untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, menurut

13

Sarwono Nursito dan Arif Julianto Sri Nugroho, “Analisis Pengaruh Interaksi

Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Kewirausahaan”.... hlm. 151.

Page 8: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

19

Choo dan Wong dalam Sarwono, melalui intensi kewirausahaan dapat

diprediksi individu mana saja yang akan menjadi wirausahawan.14

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mengambil kesimpulan

bahwa intensi berwirausaha adalah seberapa kuat keinginan atau niat

seseorang dalam mencoba dan berusaha merencanakan untuk

mencapai tujuan dalam pembentukan suatu usaha atau melakukan

kegiatan wirausaha.

Menurut Ajzen, “Terbentuknya intensi dapat diterangkan

dengan TPB (theory planned behavior)yang mengasumsikan manusia

selalu mempunyai tujuan dalam berperilaku”. Teori ini menyebutkan

bahwa intensi adalah fungsi dari tiga determinan dasar, yaitu: sikap

berperilaku (attitude), norma subyektif (subjective norm), dan kontrol

perilaku (perceived feasible). Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1) Sikap berperilaku (attitude), yang merupakan dasar bagi

pembentukan intensi. Menurut Saifuddin Azwar “Sikap terhadap

suatu perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku

tersebut akan membawa hasil yang diinginkan atau tidak

diinginkan”. Terdapat dua aspek pokok dalam sikap terhadap

perilaku, yaitu: keyakinan individu bahwa menampilkan atau

tidak menampilkan perilaku tertentu akan menghasilkan akibat-

akibat atau hasil-hasil tertentu, dan merupakan aspek pengetahuan

individu tentang obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal

14

Sarwono Nursito dan Arif Julianto Sri Nugroho, “Analisis Pengaruh Interaksi

Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Kewirausahaan”.... hlm. 151.

Page 9: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

20

yang belum tentu sesuai dengan kenyataan. Semakin positif

keyakinan individu akan akibat dari suatu obyek sikap, maka akan

semakin positif pula sikap individu terhadap obyek sikap tersebut,

demikian pula sebaliknya.

2) Norma subyektif (subjective norm) yaitu keyakinan individu akan

norma, orang sekitarnya dan motivasi individu untuk mengikuti

norma tersebut. Terdapat dua aspek pokok dalam norma subjektif,

yaitu: keyakinan akan harapan-harapan norma referensi dan

motivasi kesediaan individu untuk melaksanakan atau tidak

melaksanakan pendapat atau pikiran pihak lain yang dianggap

penting bahwa individu harus atau tidak harus berperilaku.

3) Kontrol perilaku (perceived feasible), yang merupakan dasar bagi

pembentukan kontrol perilaku yang dipersepsikan. Kontrol

perilaku yang dipersepsikan merupakan persepsi terhadap

kekuatan faktor-faktor yang mempermudah atau mempersulit

suatu perilaku.15

Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian ini,

aspek untuk untuk mengukur intensi berwirausaha ada 3 yaitu

sikap terhadap perilaku, norma subyektif dan kontrol perilaku.

15

Endi Sarwoko, “Kajian Empiris Entrepreneur Intention Mahasiswa”(Malang: Forum

Manajemen: Jurnal Ekonomi Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang, No. 2, Juli, XVI, 2011),

hlm. 129-130.

Page 10: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

21

b. Keuntungan dan Kelemahan Berwirausaha

Keuntungan menjadi wirausaha adalah :16

1) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri

2) Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta

potensi seseorang secara penuh

3) Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan

secara maksimal

4) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-

usaha konkrit

5) Terbuka kesempatan untuk menjadi bos

Kelemahan menjadi wirausaha adalah :

1) Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memikul berbagai

resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi secara baik, maka berarti

wirausaha telah menggeser resiko tersebut

2) Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang

3) Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil,

sebab dia harus berhemat

4) Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus

dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang

dihadapinya.17

16

Buchari Alma, Kewirausahaan, Cet. Ke-17 (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 4.

17 Buchari Alma, Kewirausahaan ... hlm.4.

Page 11: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

22

c. Karakteristik Kewirausahaan

Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat

ke depan. Melihat ke depan bukan melamun kosong tapi melihat,

berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai

alternatif masalah dan pemecahannya. Para ahli mengemukakan

karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda. Geoffrey G

dalam Suryana mengemukakan karakteristik kewirausahaan sebagai

berikut.18

Tabel 2.1

Karakteristik Kewirausahaan

Ciri-ciri Watak

Percaya diri dan Optimis Memiliki kepercayaan yang kuat,

ketidaktergantungan, dan individualistis

Berorientasi tugas dan

hasil

Kebutuhan untuk berprestasi,

berorientasi laba atau hasil, mempunyai

dorongan yang kuat, tekad, kerja keras,

dan penuh inisiatif

Berani mengambil resiko Mampu mengambil resiko

Suka pada tantangan

Kepemimpinan Mampu memimpin, dapat bergaul

dengan orang lain, menanggapi saran

dan kritik

Keorisinilan Inovatif dan kreatif

Fleksibel dan serba bisa

Berorientasi pada masa

depan

Pandangan ke depan dan perseptif

18

Suryana, Kewirausahaan... hlm. 24.

Page 12: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

23

Ahli lain mengemukakan delapan karakteristik kewirausahaan

sebagai berikut.19

1) Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas

usaha-usaha yang dilakukannya

2) Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resikoyang

moderat, artinya selalu menghindari resiko, baik yang terlalu

rendah maupun tinggi

3) Confidence in their ability to succes yaitu memiliki kepercayaan

diri untuk memperoleh kesuksesan

4) Desire for immediate feedback yaitu selalu menghendaki umpan

balik dengan segera

5) High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras

untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih

baik

6) Future orientation yaitu berorientasi serta memiliki perspektif

dan wawasan jauh ke depan

7) Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam

mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah

8) Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi

daripada uang.

19

Suryana, Kewirausahaan ... hlm. 24-25.

Page 13: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

24

2. Pengetahuan Kewirausahaan

Pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat

kembali kejadian-kejadian yang sudah pernah dialami, tanpa

mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.20

Pendidikan

diyakini dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki manusia.

Dengan pendidikan, kekuatan intelektual, daya moral maupun daya sosial

dapat dikembangkan. Selain itu melalui pendidikan pula, pengetahuan,

sikap dan keterampilan dapat ditingkatkan. Beberapa mata kuliah yang

diberikan bertujuan antara lain:21

a. Mengerti apa peranan perusahaan dalam sistem perekonomian

b. Keuntungan dan kelemahan berbagai bentuk perusahaan

c. Mengetahui karakteristik dan proses kewirausahaan

d. Mengerti perencanaan produk dan proses pengembangan produk

e. Mampu mengidentifikasi peluang bisnis dan menciptakan kreativitas

f. Mampu mengidentifikasi dan mencari sumber-sumber

g. Mengerti dasar-dasar: marketing, financial, organisasi, produksi.

h. Mampu memimpin bisnis dan menghadapi tantangan masa depan

Seorang wirausaha perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk

dapat mengarahkan dirinya guna memperoleh peluang usaha, menyusun

konsep usaha, membuat perencanaan, masuk pasar, beroperasi

(organisasi/sendiri), dan dengan demikian menikmati nilai tambah dan

20

Anas Sudjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali, 2009), hlm.50.

21 Buchari Alma, Kewirausahaan ... hlm.6.

Page 14: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

25

mengembangkan diri. Menurut Hisrich dalam Nursito pengetahuan

kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahan yang

terdapat didalam diri individu.22

Pengetahuan wirausaha adalah pemahaman seseorang terhadap

wirausaha dengan berbagai karakter positif, kreatif dan inovatif dalam

mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang

menguntungkan dirinya dan konsumennya.23

Pengetahuan kewirausahaan

didefinisikan sebagai tingkat pengetahuan sebagai hasil belajar setelah

mengikut proses pendidikan kewirausahaan yang diperlukan untuk

memulai dan menjalankan usaha.24

Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses tentu saja harus

memiliki kompetensi dalam menghadapi resiko dan tantangan. Oleh

sebab itu, ia harus memiliki kompetensi kewirausahaan. Seperti yang

dikemukakan oleh Harris dalam Suryana wirausaha yang sukses pada

umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki

ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individual yang meliputi

22

Sarwono Nursito dan Arif Julianto Sri Nugroho, “Analisis Pengaruh Interaksi

Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Kewirausahaan”... hlm.152.

23Kuntowicaksono, “Pengaruh Pengetahuan Wirausaha Dan Kemampuan Memecahkan

Masalah Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Sekolah Menengah Kejuruan”,

(Semarang: Journal of Economic Education, No.1, I, 2012), hlm.49.

24Sarwono Nursito dan Arif Julianto Sri Nugroho, “Analisis Pengaruh Interaksi

Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Kewirausahaan”... hlm.154.

Page 15: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

26

sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan

untuk melaksanakan pekerjaan kewirausahaan.25

Kewirausahaan (entrepreneurship) bukan merupakan ilmu yang

ajaib yang mendatangkan uang dalam sekejap waktu, melainkan sebuah

ilmu, seni dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber

daya, informasi, dan dana yang ada guna mempertahankan hidup,

mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir.26

Pembekalan

pengetahuan kewirausahaan kepada mahasiswa sangat perlu dilakukan.

Semakin tinggi pengetahuan kewirausahaan mahasiswa akan semakin

terbuka wawasannya tentang kewirausahaan. Hasil-hasil penelitian

menyimpulkan bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap

minat berwirausaha. Proses pembelajaran yang selama ini hanya

dititikberatkan pada aspek pengetahuan semestinya diikuti dengan

pembelajaran keterampilan wirausaha di lapangan.

Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki

pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak

memiliki kemampuan dan pengetahuan tidak akan membuat seseorang

menjadi wirausaha sukses. Sebaliknya, memiliki pengetahuan dan

kemampuan tetapi tidak disertai kemauan tidak akan membuat wirausaha

mencapai kesuksesan. Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki

wirausaha adalah : (1) pengetahuan mengenai usaha yang akan

25

Suryana, Kewirausahaan ... hlm.5.

26 Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan ... hlm.5.

Page 16: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

27

dimasuki/dirintis dan pengetahuan akan lingkungan usaha yang ada, (2)

pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, (3) pengetahuan tentang

manajemen dan organisasi bisnis.27

Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kewirausahaan adalah

kemampuan seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui

berpikir kreatif dan bertindak inovatif dan dengan wawasan yang di dapat

bisa mengerti mengenai manajemen untuk usahanya. Dengan

pengetahuan kewirausahaan yang diperoleh mahasiswa dari proses

pembelajaran melalui materi-materi pembelajaran maupun dari sumber

lainnya diharapkan dapat memberikan gambaran dan bekal mengenai

kewirausahaan yang nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan

mahasiswa tersebut untuk menentukan masa depan dan diharapkan dapat

mendorong mahasiswa progam studi ekonomi syariah untuk minat

berwirausaha.

3. Peran Orang Tua

Ada empat faktor yang mempengaruhi karakteristik wirauasaha,

yaitu education, personal value, age (dijelaskan tentang childhood family

environment) and work history. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa

lingkungan keluarga semasa kecil dengan adanya peran orang tua

didalamnya dapat mempengaruhi terbentuknya jiwa wirausaha pada

27

Suryana, Kewirausahaan... hlm.4-5.

Page 17: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

28

anak. Ini dapat dilihat dari anak nomer berapa, orang tua, pekerjaan dan

status sosial.28

Memiliki seorang ibu dan ayah yang berwirausaha memberikan

inspirasi kepada anak untuk menjadi wirausahawan. Fleksibilitas dan

kemandirian dari wirausahawan telah mendarah daging pada anak sejak

dini. Anak terinspirasi untuk berwirausaha karena melihat kesungguhan

dan kerja keras ayah dan ibunya atau orangtuanya berusahayang

menghasilkan keuntungan. Anak juga terinspirasi karena memang dilatih

sejak kecil, diminta membantu mulai dari pekerjaan yang ringan atau

mudah sampai yang rumit dan komplek. Terlatih dan terinspirasi

sehingga mempengaruhi minatnya dalam berwirausaha. Melalui keluarga

pola pikir kewirausahaan terbentuk. Minat berwirausaha tumbuh dan

berkembang dengan baik pada seseorang yang hidup dan tumbuh di

lingkungan keluarga wirausahawan. Kenyataannya, sebagian besar

lingkungan keluarga belum kondusif dalam pembentukan minat anak

dalam berwirausaha. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:

keterbatasan pengetahuan orangtua, pola pikir dalam keluarga menjadi

PNS atau karyawan lebih aman daripada menjadi wirausahawan, tidak

ada model wirausahawan dalam keluarga, dan lain sebagainya.29

Lingkungan keluarga terutama orang tua akan memberi corak

budaya, suasana rumah, pandangan hidup dan juga pola yang akan

28

Robert Hisrich, Kewirausahaan , (Jakarta: Salemba Empat, 2008), hlm. 75-78

29 Eka Aprilianti, “Pengaruh Kepribadian Wirausaha,Pengetahuan Kewirausahaan, dan

LingkunganTerhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK” (Pangkalan Bun: Jurnal Pendidikan

Vokasi, No.3, November, II 2012), hlm. 314.

Page 18: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

29

menentukan sikap dan perilaku terhadap anak-anaknya. Memiliki orang

tua yang mandiri atau berbasis wirausaha, kemandirian dan fleksibilitas

orang tua akan melekat pada diri anaknya sejak kecil. Orang tua yang

bekerja sebagai wirausaha akan mendukung dan mendorong

kemandirian, berprestasi, dan bertanggungjawab pada diri anaknya.30

Orang tua memiliki peran yang sangat penting bagi sikap individu.

Peran orang tua pun juga sangat penting bagi pembentukan intensi

berwirausaha. Terhadap pekerjaan orang tua, seringkali terlihat bahwa

ada pengaruh dari orang tua yang bekerja sendiri, dan memiliki usaha

sendiri cenderung anaknya jadi pengusaha pula. Keadaan ini seringkali

memberi inspirasi pada anak sejak kecil. Situasi seperti ini akan lebih

diperkuat lagi oleh ibu yang juga ikut berusaha. Orang tua ini cenderung

mensupport serta mendorong keberanian anaknya untuk berdiri sendiri.

Suasana dorongan ini sangat penting artinya bagi calon pengusaha.31

Dukungan orang tua dapat menjadikan anaknya menjadi sikap

berwirausaha pula. Dukungan orang tua sangat penting dalam

pengambilan keputusan pemilihan karir dan kesiapan bagi anak.

Penuturan beberapa pengusaha, menyatakan bahwa semua dukungan

keluarga yang diterima merupakan kunci keberhasilan.32

Hal ini

menjelaskan bahwa dukungan keluarga sangat penting untuk menjadikan

30

Tony Wijaya, “Hubungan Adversity Intelligence dengan Intensi

Berwirausaha”(Yogyakarta: Jurusan Ekonomi Manajemen: Jurnal Manajemen Dan

Kewirausahaan, No. 2, September,IX,2007), hlm.120.

31 Buchari Alma, Kewirausahaan ... hlm. 8.

32 Robert Hisrich, Kewirausahaan ... hlm. 9.

Page 19: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

30

anaknya berhasil dalam berwirausaha. Peran orang tua dalam hal ini

sangat penting untuk menunjang kesiapan dalam berwirausaha.

Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran orang

tua sangatlah penting dalam kesiapan berwirausaha anaknya. Oleh karena

itu, untuk mengetahui kesiapan berwirausaha diperlukan beberapa

indikator untuk mengetahui sejauh mana peran orang tua dalam

mengarahkan dan membentuk kepribadian anak.

Lebih lanjut Jamal Ma’amur Asmani dalam Yustina, orangtua dalam

menanamkan spirit entreprenurship anak-anaknya dapat melakukan langkah-

langkah sebagai berikut:33

a. Anak didorong memanfaatkan segala sesuatu.

b. Mengajarkan pentingnya proses daripada hasil.

c. Merangsang sikap tidak takut gagal dan berani mengambil resiko.

d. Melatih anak berpikir kreatif.

e. Menanamkan pentingnya produktivitas.

Caecilia Vemmy S menyatakan dalam Yustina Evi, pengaruh

orang tua dalam pemilihan karir seorang anak dapat dilihat melalui :34

33

Yustina Evi Etriyani, “Pengaruh Kreativitas, Peran Orangtua,dan Efikasi Diri Terhadap

Intensi BerwirausahaSiswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

Smk Negeri 1 Pengasih”, Skripsi (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta,2014), hlm.18.

34Yustina Evi Etriyani, “Pengaruh Kreativitas, Peran Orangtua,dan Efikasi Diri Terhadap

Intensi BerwirausahaSiswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

Smk Negeri 1 Pengasih” ... hlm.18.

Page 20: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

31

a. Model Orang Tua

Seseorang yang menerima pengetahuan dan ketrampilan

kewirausahaan pada masa-masa awal akan membentuk sikap dan

persepsi mengenai kepercayaan akan kemampuan berwirausaha.

b. Interaksi Dalam Keluarga

Lingkungan keluarga mempunyai peranan yang paling besar

karena orang tua mempunyai hubungan yang paling intens dengan

seorang anak. Maka orang tualah yang sangat memberikan pengaruh

dan warna kepribadian pada seseorang anak.

4. Kreativitas

a. Definisi Kreativitas

Kreativitas itu adalah:35

1) Bukanlah semata-mata memecahkan masalah tetapi menciptakan

sesuatu yang lebih baik, orisinil, dan pemecahan masalah yang

kreatif.

2) Cara mengoptimalkan dan menggunakan pengetahuan anda untuk

mengatasi masalah yang belum ada jawaban yang pasti.

3) Kemampuan utama dan dasar menjadi wirausahawan yang sukses.

4) Cara untuk menghasilkan kesuksesan dengan penciptaan ide,

gagasan serta memunculkan sebuah inspirasi yang brilian.

5) Tidak bisa ditiru, dicangkok, atau dipaksakan pada orang lain

tetapi bisa dipelajari dan dilatih.

35

Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan ... hlm.107.

Page 21: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

32

6) Menggunakan cara yang berbeda dan lain dari yang orang lain

lakukan.

7) Kunci untuk merancang desain produk baru dan munculnya

teknologi baru.

8) Tanpa kreativitas berarti tidak ada penemuan (invention).

Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-

cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang.36

Secara sederhana, yang dimaksud dengan kreativitas adalah

menghadirkan gagasan baru. Kreativitas merupakan proses yang dapat

dikembangkan dan ditingkatkan. Kreativitas merupakan sumber yang

penting dari kekuatan persaingan karena adanya perubahan

lingkungan. Kreativitas akan muncul apabila wirausaha melihat

sesuatu yang telah dianggap lama dan berpikir sesuatu yang baru dan

berbeda. Dengan demikian, sukses kewirausahaan akan tercapai

apabila seseorang berpikir dan melakukan sesuatu yang baru atau

sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.37

Menurut Zimmerer dalam Rusdiana mendefinisikan kreativitas

sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan

menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang.

Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang wirausaha terletak pada

sikap dan kemampuan berusaha, serta memiliki semangat kerja yang

tinggi. Adapun semangat atau etos kerja yang tinggi seorang

36

Suryana, Kewirausahaan... hlm.2.

37 Suryana, Kewirausahaan... hlm. 3.

Page 22: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

33

wirausaha terletak pada kreativitas dan rasa percaya kepada diri

sendiri untuk maju dalam berwirausaha. Seorang wirausaha yang

kreatif dapat menciptakan hal-hal yang baru untuk mengembangkan

usahanya. Pemikiran kreatif berhubungan secara langsung dengan

penambahan nilai, penciptaan nilai, serta penemuan peluang bisnis.38

Menurut Mc. Pherson dalam Yuyus Suryana menyatakan

bahwa kreativitas adalah menghubungkan dan merangkai ulang

pengetahuan didalam pikiran manusia yang membiarkan dirinya untuk

berpikir secara lebih bebas dalam membangkitkan hal-hal baru atau

menghasilkan gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam

menghasilkan hal yang bermanfaat. Pengertian lainnya adalah

kreativitas merupakan penyatuan pengetahuan dari berbagai bidang

pengalaman berlainan untuk menghasilkan ide-ide baru yang lebih

baik.39

Dari pengertian diatas bahwa kreativitas merupakan

sekumpulan ide baik berupa pengetahuan maupun pengalaman yang

berada dalam pikiran manusia yang kemudian digabungkan menjadi

sesuatu hal yang sifatnya kreatif yang berguna baik pada dirinya

maupun orang lain atau organisasi dalam situasi atau kondisi yang

tidak menentu.

38

Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek ... hlm.94-95.

39Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik

Wirausahawan Sukses... hlm.198.

Page 23: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

34

b. Ciri-Ciri Kreativitas

Menurut analisis Guilford, ada lima sifat yang menjadi ciri

kemampuan berpikir kreatif, yaitu40

:

1) Fluency (Kelancaran), yaitu kemampuan untuk menghasilkan

banyak gagasan.

2) Fleksibility (keluwesan), yaitu kemampuan untuk mengemukakan

berbagai pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.

3) Originality (keaslian), yaitu kemampuan untuk mencetus gagasan

dengan cara asli dan tidak klise.

4) Elaboration (penguraian), yaitu kemampuan untuk menguraikan

sesuatu secara lebih terpernci.

c. Hambatan Kreativitas

Kreativitas akan terhalang muncul oleh sebab:41

1) Fokus pada harus logis tidak boleh aneh-aneh, tidak boleh think

something different, seseorang takut berbeda pendapat apalagi

dengan atasan, padahal ide seseorang bisa menjadi sumber yang

sangat positif untuk kemajuan bisnis yang sering muncul dalam

bentuk intuisi.

2) Harus taat pada aturan, ini akan mengurangi kreativitas, sebab

kadang-kadang kreativitas akan muncul sebagai kemampuan

untuk mendobrak aturan yang ada, sehingga dapat ditemukan

jalan baru, sesuatu yang lebih efisien, lebih produktif, dsb.

40

Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek... hlm.104-105.

41 Buchari alma, Kewirausahaan ... hlm. 73-74.

Page 24: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

35

3) Tetap konstan pada praktek yang dilakukan selama ini, tidak ada

peluang mengadakan kreasi, selalu terikat pada hal rutin yang

sudah biasa.

4) Terlalu menekankan pada spesialisasi. Ini akan menyempitkan

kreativitas.

5) Menghindari dari sifat ambiguiti, sifat mendua, padahal sifat

ambiguiti bisa menjadi pendorong utama bangkitnya kreativitas

dengan cara boleh berpikir beda.

6) Takut salah dan takut gagal. Orang kreatif selalu ingin mencoba

sesuatu yang baru, hasilnya gagal. Walaupun demikian mereka

tidak melihat kegagalan itu sebagai akhir usahanya, tidak

menyebabkan ia berhenti. Ia menganggap ini sebagai pengalaman

berharga menuju sukses.42

5. Self Efficay

a. Definisi Self Efficacy

Bandura adalah tokoh yang memperkenalkan istilah efikasi

diri (self efficacy). Ia mendefinisikan bahwa efikasi diri adalah

keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan

tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu.

Sementara itu Baron dan Byrne mendefinisikan efikasi diri sebagai

evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau kompetensi dirinya

untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi

42

Buchari alma, Kewiraushaan... hlm. 73-74.

Page 25: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

36

hambatan. Self efficacy mengacu pada keyakinan akan kemampuan

individu untuk menggerakkan motivasi, kemampuan kognitif, dan

tindakan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan situasi.43

Efikasi diri pada dasarnya adalah hasil dari proses kognitif

berupa keputusan, keyakinan, atau pengharapan tentang sejauh mana

individu memperkirakan kemampuan drinya dalam melaksanakan

tugas atau tindakan tertentu yang diperlukan untuk mencapai hasil

yang diinginkan. Menurut dia, efikasi diri tidak berkaitan dengan

kecakapan yang dimiliki, tetapi berkaitan dengan keyakinan individu

mengenai hal yang dapat dilakukan dengan kecakapan yang ia miliki

seberapapun besarnya.

Efikasi diri menekankan pada komponen keyakinan diri yang

dimiliki seseorang dalam menghadapi situasi yang akan datang yang

mengandung kekaburan, tidak dapat diramalkan, dan sering penuh

dengan tekanan. Meskipun efikasi diri memiliki suatu pengaruh sebab

musabab yang besar pada tindakan kita. Efikasi diri berkombinasi

dengan lingkungan, perilaku sebelumnya, dan variabel personal lain,

terutama harapan terhadap hasil untuk menghasilkan perilaku.44

Menurut Friedman dan Schustack dalam Ujam Jaenudin, self

efficacy ekspektasi keyakinan (harapan) tentang seberapa jauh

seseorang mampu melakukan satu perilaku dalam suatu situasi

43

Nur Ghufron dan Rini Risnawita, Teori-Teori Psikologi, Cet. Ke-4 (Jogjakarta: AR-Ruzz

Media, 2014), hlm. 73-75.

44 Nur Ghufron dan Rini Risnawita, Teori-Teori Psikologi... hlm. 73-75.

Page 26: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

37

tertentu. Self efficacy yang positif adalah keyakinan untuk mampu

melakukan perilaku yang dimaksud. Tanpa self efficacy, orang bahkan

enggan mencoba melakukan suatu perilaku. Bandura menyatakan self

efficacy menentukan apakah kita akan menunjukkan perilaku tertentu,

sekuat apa kita akan bertahan saat menghadapi kesulitan atau

kegagalan, dan cara kesuksesan atau kegagalan dalam satu tugas

tertentu mempengaruhi perilaku kita pada masa depan.45

Efikasi diri menyentuh hampir semua aspek kehidupan

manusia, apakah mereka berpikir secara produktif, pesimis, atau

optimis, seberapa baik mereka memotivasi diri dan bertahan dalam

menghadapi kesengsaraan, dan kerentanan mereka terhadap stres dan

depresi, dan pilihan-pilihan hidup yang mereka buat. Efikasi diri juga

merupakan determinan penting bagi pengaturan diri.46

Berdasarkan

uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa efikasi diri wirausaha

merupakan keyakinan individu bahwa ia akan atau tidak akan berhasil

melakukan peran dan tugas seorang pengusaha.

Individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi sangat mudah

dalam menghadapi tantangan. Ia tidak merasa ragu karena memiliki

kepercayaan yang penuh dengan kemampuan dirinya. Individu ini

menurut Bandura akan cepat menghadapi masalah dan mampu bangkit

45

Ujam Jaenudin, Teori-teori Kepribadian (Bandung: Pustaka Setia, 2015), hlm.86.

46 Dede Rahmat Hidayat, Psikologi Kepribadian dalam Konseling (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2011), hlm.156.

Page 27: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

38

dari kegagalan yang ia alami.47

Wirausaha sukses selalu yakin bahwa

mereka mampu membuat semua kegiatannya menjadi berhasil.

Mereka juga merasa mampu mengendalikan kesuksesan mereka yang

tidak tergantung kepada orang lain. Wirausaha sukses memiliki

ketahanan yang tinggi, kemampuan mengambil resiko dan

menanggung kerugian dan menangani ketidakpastian.

Persepsi tentang kelayakan sangat berkaitan dengan

kemampuan diri seorang pengusaha. Self Efficacy berhubungan

dengan pendirian bahwa seseorang dapat melakukan perilaku yang

diharuskan dengan berhasil, orang-orang yang yakin mereka

mempunyai kapasitas untuk melakukan, cenderung bertindak dengan

baik. Kemampuan diri yang tinggi menghasilkan inisiatif dan

ketekunan yang lebih baik sehingga meningkatkan kinerja, begitupun

sebaliknya.48

Manusia dengan efikasi diri yang lebih tinggi cenderung

memilih untuk berupaya mengerjakan tugas yang sulit, gigih dalam

upaya mereka, tetap tenang dan tidak cemas ketika menghadapi tugas,

dan mengelolapikiran mereka dalam pola analitis. Sebaliknya,

manusia yang mempertanyakan kapabilitas mereka terhadap

pencapaian dapat gagal bahkan dalam upaya menjalankan aktivitas

yang berharga, mudah menyerah ketika menghadapi situasi sulit,

47

Ujam Jaenudin,Teori-teori Kepribadian ... hlm.87.

48 Robert Hisrich, Kewirausahaan... hlm.74.

Page 28: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

39

cenderung cemas, seringkali terganggu, serta gagal berpikir dan

berperilaku secara tenang dan analitis.49

b. Cara Untuk Mencapai Self Efficacy

Bandura dalam Fandi Rizki menjelaskan bahwa ada empat

cara untuk mencapai efikasi diri yakni:50

1) Pengalaman sukses atau kegagalan yang terjadi berulang kali.

Pengalaman sukses akan memperkuat kepercayaan seseorang

bahwa dirinya memang mempunyai kemampuan untuk mencapai

prestasi yang baik, sebaliknya pengalaman gagal berulang kali

dapat membuat seseorang meragukan kemampuan dirinya

sehingga menurunkan kepercayaan pada dirinya sendiri.

2) Melihat orang lain melakukan perilaku tersebut dan kemudian

mencontoh atau belajar dari pengalaman tersebut. Jadi ada suatu

model yang menjadi panutan seseorang, model ini memiliki

kemampuan yang mirip dengan dirinya. Melihat model bisa

sukses dengan melakukan usaha tertentu, maka seseorang menjadi

yakin ia juga bisa berhasil sama seperti model tersebut.

3) Persuasi verbal yakni memberikan semangat atau menjatuhkan

performa seseorang agar seseorang berperilaku tertentu.

49

Daniel Cervone dan Lawrence A. Pervin, Kepribadian: Teori dan Penelitian, edisi 10

(Jakarta:Salemba Humanika, 2012), hlm. 231.

50Fandi Rizki Ahmad Siregar, “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Faktor Keluargadan

Faktor Kepribadian Terhadap Minat Berwirausaha(Studi Kasus Pada Mahasiswa

KonsentrasiKewirausahaan S-1 Manajemen FakultasEkonomi dan Bisnis UniversitasSumatera

Utara)” Skripsi (Sumatera: Universitas Sumatera Utara,Medan,2015).

Page 29: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

40

4) Apa perasaan seseorang tentang perilaku yang dimaksud (reaksi

emosional).

c. Aspek-aspek Self Efficacy

Menurut Bandura dalam Nur Ghufron, self efficacy pada diri tiap

individu akan berbeda antara satu individu dengan yang lainnya

berdasarkan tiga dimensi. Berikut ini adalah tiga dimensi tersebut:51

1) Dimensi Tingkat (level)

Dimensi ini berkaitan dengan derajat kesulitan tugas ketika

individu merasa mampu untuk melakukannya. Apabila individu

dihadapkan pada tugas-tugas yang disusun menurut tingkat

kesulitannya, maka efikasi diri individu mungkin akan terbatas

pada tugas-tugas yang mudah, sedang, atau bahkan meliputi

tugas-tugas yang paling sulit, sesuai dengan batas kemampuan

yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku yang

dibutuhkan pada masing-masing tingkat.

2) Dimensi kekuatan

Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan

atau pengharapan individu mengenai kemampuannya.

Pengharapan yang lemah mudah digoyahkan oleh pengalaman-

pengalaman yang tidak mendukung. Sebaliknya, pengharapan

yang mantap mendorong individu tetap bertahan dalam usahanya.

Meskipun mungkin ditemukan pengalaman yang kurang

51

Nur Ghufron dan Rini Risnawita, Teori-Teori Psikologi... hlm. 80-81.

Page 30: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

41

menunjang. Dimensi ini berkaitan langsung dengan dimensi level,

yaitu makin tinggi taraf kesulitan tugas, makin lemah keyakinan

yang dirasakan untuk menyelesaikannya.

3) Dimensi generalisasi

Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang mana

individu merasa yakin akan kemampuannya. Individu dapat

merasa yakin terhadap kemampuan dirinya. Apakah terbatas pada

suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian dan

situasi yang bervariasi.52

B. Tinjauan Pustaka

Penulis menyadari penelitian ini bukan penelitian yang pertama kalinya

dilakukan. Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan intensi

berwirausaha telah banyak dilakukan. Namun demikian, penelitian ini

memiliki variasi yang berbeda. Beberapa penelitian terdahulu yang

berhubungan dengan keputusan pembelian antara lain:

M. Pandu Lukito53

meneliti tentang “Pengaruh Efikasi Diri, Faktor

Kontekstual, dan Sikapterhadap Intensi Kewirausahaan”. Metode penelitian

yang dilakukan adalah penelitian asosiatif. Metode pengumpulan data

digunakan dengan wawancara, dengan daftar pertanyaan dan studi

dokumentasi. Analisis deskriptif dan pengujian hipotesis analisis regresi

berganda. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa secara serempak efikasi diri,

52

Nur Ghufron dan Rini Risnawita, Teori-Teori Psikologi... hlm. 80-81. 53

M. Pandu Lukito, “Pengaruh Efikasi Diri, Faktor Kontekstual, Dan SikapTerhadap

Intensi Kewirausahaan Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara” Skripsi, (Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Sumatera

Utara, Medan2014).

Page 31: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

42

faktor kontekstual, dan sikap berpengaruh signifikan terhadap intensi

kewirausahaan. Secara parsial efikasi diri dan sikap berpengaruh positif dan

signifikan terhadap intensi kewirausahaan, tetapi faktor kontekstual

berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap intensi kewirausahan.

Penelitian yang dilakukan Wan Khairun Nabilla bertujuan untuk

mengetahui dan menganalisis pengaruh Efikasi Diri dan Pengetahuan

Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha mahasiswa/i Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penelitian tersebut menggunakan

metode purposive random sampling. Metode analisis yang digunakan adalah

analisis deskriptif dan analisis linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa efikasi diri dan pengetahuan kewirausahaan secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa.54

Nurul Hendriyani55

tertarik melakukan penelitian tentang “Pengetahuan

Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta

Pengaruhnya terhadap Intensi Berwirausaha (Survei pada Mahasiswa

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia).

Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah survey

eksplanatory. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate

54

Wan Khairun Nabilla, “Pengaruh Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaanterhadap

Minat Berwirausaha pada Mahasiswa/iProgram Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera” Skripsi, (Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Sumatera

Utara, Medan2016). 55

Nurul Hendriyani meneliti tentang “Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi

Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya terhadap Intensi Berwirausaha (Survei pada

Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia)” Skripsi,

(Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2013).

Page 32: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

43

stratified random sampling. Analisis data menggunakan methode succesive

interval (MSI) dan uji persamaan regresi berganda.

Dengan metode tersebut diatas maka didapatkan hasil bahwa secara

simultan maupun secara parsial variabel pengetahuan kewirausahaan dan

persepsi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi

berwirausaha.

Ary Firiansyah Lubis meneliti tentang “Pengaruh Pengetahuan

Kewirausahaan dan Lingkungan Eskternal terhadap Minat Berwirausaha

padaMahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara. Sampel penelitian yang ditarik

berdasarkan teknik purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda.

Hasil yang didapat yakni secara simultan menunjukkan variabel

pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa. Secara parsial,

variabel pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh

positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa.56

Tidak jauh dengan penelitian sebelumnya, Nur Hidayah melakukan

penelitian yang dilatarbelakangi oleh kalangan mahasiswa yang masih kurang

sangat disayangkan keinginan berwirausahanya dan kurangnya minat

mahasiswa untuk bekerja secara mandiri karena mahasiswa masih tergantung

56

Ary Firiansyah Lubis, “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eskternal

terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi ManajemenEkstensi Fakultas

Ekonomi DanBisnis UniversitasSumatera Utara” Skripsi, (Fakultas Ekonomi Dan

BisnisUniversitas Sumatera Utara,Medan, 2015).

Page 33: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

44

pada lapangan pekerjaan yang ada. Penelitian ini merupakan penelitian ex

post facto. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified

random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi

sederhana untuk menguji hipotesis. Sehingga didapatkan hasil bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara efikasi diri terhadap intensi

berwirausaha mahasiswa.57

Fandi Rizki Ahmad Siregar meneliti tentang “Pengaruh Pengetahuan

Kewirausahaan, Faktor Keluargadan Faktor Kepribadian terhadap Minat

Berwirausaha (Studi Kasus pada Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan s-1

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara).58

Jenis penelitiannya adalah assosiatif. Teknik pengambilan sampel

menggunakan purposive sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi berganda dengan nilai signifikansi 5%. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, pengetahuan kewirausahaan,

faktor keluarga dan faktor kepribadian berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat berwirausaha. Secara parsial pengetahuan kewirausahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha, faktor

keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha, dan

faktor keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha.

57

Nur Hidayah, “Pengaruh Efikasi Diri terhadap Intensi Berwirausaha Mahasiswa Program

Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Angkatan 2010-2012 FE UNY” Skripsi, (Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri, Yogyakarta,2014). 58

Fandi Rizki Ahmad Siregar, “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Faktor Keluargadan

Faktor Kepribadian terhadap Minat Berwirausaha” skripsi, (Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara, Medan, 2015).

Page 34: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

45

Skripsi dari Hanum Risfi Mahanani yang bertujuan untuk menguji

faktor internal dan faktor lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha

siswa. Dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling.

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode regresi. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel lingkungan sosial dan keluarga serta variabel

lingkungan teknologi masing-masing berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat berwirausaha. Sedangkan untuk variabel baik itu percaya diri,

berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil risiko,

kepemimpinan, berorientasi pada masa depan, inovasi dan kreatifitas, serta

lingkungan sekolah tidak ada pengaruh signifikan terhadap minat

berwirausaha. Dapat disimpulkan bahwa hanya dua variabel independen saja

yaitu lingkungan sosial dan keluarga dan lingkungan teknologi yang

berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha.59

Yustina Evi Etriyani meneliti tentang“Pengaruh Kreativitas, Peran

Orang Tua, dan Efikasi Diri terhadap Intensi Berwirausaha

Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkatoran SMK Negeri 1

Pengasih.60

Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Pengambilan

sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data

yang digunakan adalah teknik analisis regresi

sederhana untuk hipotesis pertama, kedua dan ketiga serta analisis regresi

59

Hanum Risfi Mahanani, “Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Faktor Lingkungan

Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Pada Siswa Sma Negeri 1 Semarang)” skripsi,

(Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang, 2014).

60 Yustina Etriyani Evi,“Pengaruh Kreativitas, Peran Orang Tua, dan Efikasi Diri terhadap

Intensi Berwirausaha Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkatoran SMK Negeri 1

Pengasih” Skripsi (Fakultas Pendidikan UNY, Yogyakarta, 2014).

Page 35: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

46

ganda untuk hipotesis keempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

parsial, kreativitas, peran orang tua, dan efikasi diri berpengaruh positif dan

signifikan terhadap intesi berwirausaha siswa. Secara simultan, kreativitas,

peran orang tua, dan efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap

signifikan intesi berwirausaha siswa.

Hadi Sumarsono meneliti tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Intensi Wirausaha Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo”.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random

sampling. Digunakan analisis regresi OLS dengan dibantu menggunakan

aplikasi SPSS ver.12.0. Bahwa variabel latar belakang pendidikan, pelatihan,

gender,keinginan untuk pencapaian dan lingkungan kontekstual tidak

berpengaruh terhadap intensi wirausaha mahasiswa. Variabel efikasi diri

berpengaruh terhadap intensi wirausaha pada tingkat signifikansi 10%. Secara

keseluruhan variable independen yang digunakan dalam model hanya mampu

menjelaskan intensi wirausaha mahasiswa sebesar 14,5% (r2= 0.145).61

Penelitian yang dilakukan oleh Ananda Ahda Vilathuvahna dan Taufik

R.D.A Nugroho62

untuk mengetahui seberapa besar Intensi Kewirausahaan

Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura. Penentuan sampel menggunakan

metode accidental sampling. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa

karakteristik jiwa kewirausahaan mahasiswa UTM mayoritas bercita-cita

61

Hadi Sumarsono, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Wirausaha Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Ponorogo”, (Ponorogo: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi :

Jurnal Ekuilibrium, Nomor 2, Maret, XI, 2013). 62

Ananda Ahda Vilathuvahna Dan Taufik R.D.A Nugroho, “Intensi Kewirausahaan

Mahasiswa UniversitasTrunojoyo Madura”, (Madura: Jurnal Sosial Ekonomi Dan Kebijakan

Pertanian, No. 1, April, IV, 2015).

Page 36: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

47

sebagai wirausaha sebesar 17% dan sisanya sebesar 83% bercita-cita sebagai

PNS, dosen, jurnalis dan lain-lain. Sedangkan dari 8 variabel yang memiliki

perbedaan yakni variabel efikasi diri, akses terhadap modal, latar belakang

pendidikan dan latar belakang orang tua yang berpengaruh terhadap intensi

kewirausahaan mahasiswa UTM karena memiliki nilai sig < 0,05.

Mahasiswa yang bernama Monry Fraick Nicky Gillian Ratumbuysang

meneliti tentang Peranan Orang Tua, Lingkungan, Dan Pembelajaran

Kewirausahaan Terhadap Kesiapan Berwirausaha. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel peranan orang tua tidak memiliki pengaruh

positif terhadap kesiapan berwirausaha mahasiswa. Sedangkan variabel

lingkungan dan pembelajaran kewirausahaan memiliki pengaruh positif

terhadap kesiapan berwirausaha mahasiswa. Secara simultan, pandangan

orang tua, lingkungan,dan pembelajaran kewirausahaan secara bersama-sama

memiliki peran positif terhadap kesiapan berwirausaha mahasiswa.63

Penelitian yang telah dilakukan oleh Kunto yang tujuan penelitian

untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengetahuan kewirausahaan,

kemampuan untuk memecahkan masalah terhadap minat kewirausahaan

siswa. Temuannya secara simultan, ada pengaruh pengetahuan

kewirausahaan, kemampuan untuk memecahkan masalah terhadap minat

kewirausahaan siswa. Secara parsial, tidak ada pengaruh pengetahuan

kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan siswa. Terdapat pengaruh

63

Monry Fraick Nicky Gillian Ratumbuysang, “Orang Tua, Lingkungan, dan Pembelajaran

Kewirausahaan terhadap Kesiapan Berwirausaha”,( Kalimantan :Jurnal Pendidikan Vokasi, No.1,

Febuari, V, 2015).

Page 37: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

48

kemampuan untuk memecahkan masalah kewirausahaan terhadap minat

kewirausahaan siswa.64

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah terletak

pada variabel independen yang digunakan, lokasi, dan objek penelitian,

teknik sampling yang digunakan, dan tahun penelitian. Penelitian ini

menggunakan 4 variabel independen , yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1),

peran orang tua (X2), kreativitas (X3), dan self eficacy (X4). Adapun objek

penelitian ini adalah Mahasiswa Progam Studi Ekonomi Syariah Angkatan

2012 dan 2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

proposional random sampling.

64

Kuntowicaksono, “Pengaruh Pengetahuan Wirausaha Dan Kemampuan Memecahkan

Masalah Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Sekolah Menengah Kejuruan”,

(Semarang: Journal of Economic Education, No.1, 1, 2012).

Page 38: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

49

No Peneliti Dan

Tahun

Penelitian

Judul

Variabel Penelitian Hasil Penelitian Sumber

1 M.Pandu Lukito

(2014)

Pengaruh Efikasi Diri,

Faktor Kontekstual, Dan

Sikap

Terhadap Intensi

Kewirausahaan Pada

Mahasiswa

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas

Sumatera Utara

X1= Efikasi Diri

X2=Faktor

Kontekstual

X3= Sikap

Y=Intensi

Berwirausaha

Hasil Penelitian Menunjukkan, Bahwa

Secara Serempak Efikasi Diri, Faktor

Kontekstual, Dan Sikap Berpengaruh

Signifikan Terhadap Intensi

Kewirausahaan Pada Mahasiswa Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara. Secara Parsial Efikasi Diri

Dan Sikap Berpengaruh Positif Dan

Signifikan Terhadap Intensi

Kewirausahaan Pada Mahasiswa Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara, Tetapi Faktor Kontekstual

Berpengaruh Positif Tetapi Tidak

Signifikan Terhadap Intensi Kewirausahaa

SkripsiUnivers

itas Sumatera

Utara

Medan

Program Studi

Strata-1

Manajemen

Fakultas

Ekonomi Dan

Bisnis

2 Wan Khairun

Nabilla (2015)

Pengaruh Efikasi Diri

Dan Pengetahuan

Kewirausahaan

Terhadap Minat

Berwirausaha Pada

Mahasiswa/I

Program Studi

Manajemen Fakultas

Ekonomi

Dan Bisnis Universitas

X1= Efikasi Diri

X2=Pengetahuan

Kewirausahaan

Y=Minat

Berwirausaha

Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa

Efikasi Diri Dan Pengetahuan

Kewirausahaan Secara Bersama-Sama

Berpengaruh Positif Dan Signifikan

Terhadap Minat Berwirausaha

Mahasiswa/I Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

Fakultas

Ekonomi Dan

BisnisUniversi

tas Sumatera

UtaraMedan

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

49

Page 39: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

50

Sumatera Utara

3 Nurul

Hendriyani

Pengetahuan

Kewirausahaan Dan

Persepsi Mahasiswa

Tentang Kewirausahaan

Serta Pengaruhnya

Terhadap Intensi

Berwirausaha (Survei

Pada Mahasiswa

Fakultas Pendidikan

Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Pendidikan

Indonesia)

X1= Pengetahuan

Kewirausahaan

X2= Persepsi

Mahasiswa

Y= Intensi

Berwirausaha

Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa

Intensi Berwirausaha Mahasiswa Angkatan

2010 Fpeb Upi Tergolong Tinggi.

Berdasarkan Hasil Penelitian Diperoleh

Temuan Bahwa Secara Simultan Maupun

Secara Parsial Variabel Pengetahuan

Kewirausahaan Dan Persepsi

Kewirausahaan Berpengaruh Positif Dan

Signifikan Terhadap Intensi Berwirausaha

Mahasiswa Angkatan 2010 Fpeb Upi

Skripsi

Universitas

Pendidikan

Indonesia

4 Ary Firiansyah

Lubis (2015)

Pengaruh Pengetahuan

Kewirausahaan Dan

Lingkungan

Eskternal Terhadap

Minat Berwirausaha

Pada

Mahasiswa Program

Studi Manajemen

Ekstensi Fakultas

Ekonomi Dan

Bisnis Universitas

Sumatera Utara

X1= Pengetahuan

Kewirausahaan

X2= Lingkungan

Eksternal

Y= Intensi

Berwirausaha

Hasil Penelitian Secara Simultan

Menunjukkan Variabel Pengetahuan

Kewirausahaan Dan Lingkungan Eksternal

Berpengaruh Positif Dan Signifikan

Terhadap Minat Berwirausaha Pada

Mahasiswa Program Studi Manajemen

Ekstensi Faklutas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara. Secara Parsial, Variabel

Pengetahuan Kewirausahaan Dan

Lingkungan Eksternal Berpengaruh Positif

Dan Signifikan Terhadap Minat

Berwirausaha Pada Mahasiswa Program

Studi Manajemen Ekstensi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Skripsi

Universitas

Sumatera

Utara

50

Page 40: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

51

Variabel Dominan Dalam Penelitian Ini

Adalah Variabel Lingkungan Eksternal.

5 Nur Hidayah

(2014)

Pengaruh Efikasi Diri

Terhadap Intensi

Berwirausaha

Mahasiswa Program

Studi Pendidikan

Administrasi

Perkantoran Angkatan

2010-2012 Fe Uny

X= Efikasi Diri

Y=Intensi

Berwirausaha

Hasil Bahwa Terdapat Pengaruh Positif

Dan Signifikan Antara Efikasi Diri

Terhadap Intensi Berwirausaha Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Administrasi

Perkantoran Angkatan 2010-2012 Fe Uny.

Besarnya Pengaruh Efikasi Diri Terhadap

Intensi Berwirausaha Yaitu Sebesar 45,1%.

Skripsi

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Negeri

Yogyakarta

6 Fandi Rizki

Ahmad Siregar

(2015)

Pengaruh Pengetahuan

Kewirausahaan, Faktor

Keluarga

Dan Faktor Kepribadian

Terhadap Minat

Berwirausaha

(Studi Kasus Pada

Mahasiswa Konsentrasi

Kewirausahaan S-1

Manajemen Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis

Universitas

Sumatera Utara)

X1= Pengetahuan

Kewirausahaan

X2= Faktor Keluarga

X3=Faktor

Kepribadian

Y= Intensi

Berwirausaha

Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa

Secara Simultan, Pengetahuan

Kewirausahaan, Faktor Keluarga Dan

Faktor Kepribadian Berpengaruh Positif

Dan Signifikan Terhadap Minat

Berwirausaha Mahasiswa Konsentrasi

Kewirausahaan S-1 Manajemen Fakultas

Ekomomi Dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara. Secara Parsial

Pengetahuan Kewirausahaan Berpengaruh

Positif Dan Signifikan Terhadap Minat

Berwirausaha, Faktor Keluarga

Berpengaruh Positif Dan Signifikan

Terhadap Minat Berwirausaha, Dan Faktor

Keluarga Berpengaruh Positif Dan

Signifikan Terhadap Minat Berwirausaha.

Skripsi

Fakultas

Ekonomi Dan

Bisnis

Universitas

Sumatera

UtaraMedan

7 Hanum Risfi Analisis Pengaruh X1= Faktor Internal variabel lingkungan sosial dan keluarga Skripsi

51

Page 41: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

52

Mahanani

(2014)

Faktor Internal

Dan Faktor Lingkungan

Eksternal

Terhadap Minat

Berwirausaha

(Studi Pada Siswa Sma

Negeri 1 Semarang)

X2= Faktor eksternal

Y= Minat

Berwirausaha

serta variabel lingkungan teknologi

masing-masing berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat berwirausaha.

Sedangkan untuk variabel baik itu percaya

diri, berorientasi pada tugas dan hasil,

keberanian mengambil risiko,

kepemimpinan, berorientasi pada masa

depan, inovasi dan kreatifitas, serta

lingkungan sekolah tidak ada pengaruh

signifikan terhadap minat berwirausaha.

Fakultas

Ekonomika

Dan Bisnis

Universitas

Diponegoro

Semarang

8 Yustina Evi

Etriyani (2014)

Pengaruh Kreativitas,

Peran Orang Tua, Dan

Efikasi Diri Terhadap

Intensi Berwirausaha

Siswa Kompetensi

Keahlian Administrasi

Perkatoran Smk Negeri

1 Pengasih

X1= Kreativitas

X2= Peran Orang Tua

X3= Efikasi Diri

Y=Intensi

Berwirausaha

Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa

Secara Parsial, Kreativitas, Peran Orang

Tua, Dan Efikasi Diri Berpengaruh Positif

Dan Signifikan Terhadap Intesi

Berwirausaha Siswa. Secara Simultan,

Kreativitas, Peran Orangtua, Dan Efikasi

Diri Berpengaruh Positif Dan Signifikan

Terhadap Signifikan Intesi Berwirausaha

Siswa.

Skripsi

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Negeri

Yogyakarta

9 Hadi Sumarsono

(2013)

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Intensi

Wirausaha Mahasiswa

Universitas

Muhammadiyah

Ponorogo

X1=Kebutuhan Akan

Prestasi

X2=Efikasi Diri

Kewirausahaan

X3=Akses Terhadap

Modal

X4=Akses Terhadap

Informasi

Menunjukkan Bahwa Variable Latar

Belakang Pendidikan, Pelatihan, Gender,

Keinginan Untuk Pencapaian Dan

Lingkungan Kontekstual Tidak

Berpengaruh Terhadap Intensi Wirausaha

Mahasiswa. Variabel Efikasi Diri

Berpengaruh Terhadap Intense Wirausaha

Pada Tingkat Signifikansi 10%. Secara

JurnalJurusan

Manajemen

Fakultas

EkonomiUniv

ersitas

Muhammadiy

ah Ponorogo

52

Page 42: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

53

X5=Akses Terhadap

Jaringan Sosial

X6=Latar Belakang

Pendidikan

X7=Gender

X8=Latar Belakang

Keluarga

Y=Intensi Wirausaha

Keseluruhan Variable Independen Yang

Digunakan Dalam Model Hanya Mampu

Menjelaskan Intensi Wirausaha Mahasiswa

Sebesar 14,5% (R2= 0.145) Hasil

Penelitian Ini Dapat Digunakan Untuk

Mengembangkan Program Pendidikan

Yang Dapat Mendorong Semangat

Kewirausahaan Di Kalangan Mahasiswa.

10 Ananda Ahda

Vilathuvahna

Dan Taufik R D

A Nugroho

(2015)

Intensi Kewirausahaan

Mahasiswa Universitas

Trunojoyo Madura

X1 = Kebutuhan Akan

Prestasi

X2 = Efikasi Diri

X3, = Akses Terhadap

Modal

X4 = Akses Terhadap

Informasi

X5 = Akses Terhadap

Jaringan Sosial

X6 = Latar Belakang

Pendidikan

X7 = Gender

X8 = Latar Belakang

Orang Tua

Y=Intensi

Kewirausahaan

Bahwa Karakteristik Jiwa Kewirausahaan

Mahasiswa Utm Mayoritas Bercita-Cita

Sebagai Wirausaha Sebesar 17% Dan

Sisanya Sebesar 83% Bercita-Cita Sebagai

Pns, Dosen, Jurnalis Dan Lain-Lain.

Sedangkan Dari 8 Variabel Yang Memiliki

Perbedaan Yakni Variabel Efikasi Diri,

Akses Terhadap Modal, Latar Belakang

Pendidikan Dan Latar Belakang Orang Tua

Yang Berpengaruh Terhadap Intensi

Kewirausahaan Mahasiswa Utm.

Agriekonomik

a, Issn 2301-

9948

E Issn 2407-

6260

Volume 4,

Nomor 1

11 Monry Fraick

Nicky Gillian

Ratumbuysang(

Peranan Orang Tua,

Lingkungan, Dan

PembelajaranKewirausa

X1= Peranan Orang

Tua

X2= Lingkungan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel peranan orang tuatidak memiliki

pengaruh positif terhadap kesiapan

Jurnal

Pendidikan

Vokasi, No.1,

53

Page 43: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

54

2015) haan Terhadap

Kesiapan Berwirausaha

X3= Pembelajaran

Kewirausahaan

Y=Kesiapan

Berwirausaha

berwirausaha mahasiswa. Sedangkan

variabel lingkungan dan pembelajaran

kewirausahaan memiliki pengaruh positif

terhadap kesiapan berwirausaha

mahasiswa. Secara simultan, pandangan

orang tua, lingkungan,dan pembelajaran

kewirausahaan secara bersama-sama

memiliki peran positif terhadap

kesiapanberwirausaha mahasiswa.

Febuari, V,

2015).

Universitas

Lambung

Mangkurat

12 Kuntowicakson

o (2012)

Pengaruh Pengetahuan

Wirausaha Dan

Kemampuan

Memecahkan Masalah

Wirausaha Terhadap

Minat Berwirausaha

Siswa Sekolah

Menengah Kejuruan

X1= Pengetahuan

Wirausaha

X2= Kemampuan

Memecahkan Masalah

Y= Minat

Berwirausaha

1)Secara Simultan Ada Pengaruh

Pengetahuan Kewirausahaan, Kemampuan

Untuk Memecahkan Masalah Terhadap

Minat Kewirausahaan Siswa.

2)Tidak Ada Pengaruh Secara Parsial

Pengetahuan Kewirau-Sahaan Terhadap

Minat Kewirausahaan Siswa

3) Terdapat Pengaruh Parsial Kemam-Puan

Untuk Memecahkan Masalah

Kewirausahaan Terhadap Minat

Kewirausahaan Siswa

Journal of

Economic

Education,

No.1, 1, 2012

Universitas

Negeri

Semarang

54

Page 44: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

55

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel

yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang

telah dideskripsikan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga

menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa

tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk

merumuskan hipotesis. Variabel yang diteliti antara lain intensi berwirausaha

sebagai variabel terikat, pengetahuan kewirausahaan, peran orang tua,

kreativitas dan self efficacy sebagai variabel bebas.

Perilaku berwirausaha sebelumnya diawali oleh adanya keinginan atau

disebut intensi. Hal ini sangat sesuai dengan karakteristik sampel dalam

penelitian ini, yaitu Mahasiswa Progam Studi Ekonomi Syariah STAIN

Pekalongan angkatan 2012 dan 2013. Pada masa ini Mahasiswa Progam Studi

Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan masih tergolong dalam usia dewasa

awal.

Peneliti menganggap bahwa banyak sekali faktor-faktor yang

mempengaruhi intensi berwirausaha. Dengan demikian berdasarkan teori

yang ada diketahui bahwa faktor-faktor seperti pengetahuan kewirausahaan,

peran orang tua, kreativitas, self efficacy menjadi beberapa faktor dari

banyaknya faktor yang ada dalam memprediksi intensi dan perilaku

wirausaha.

Page 45: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

56

Pengetahuan kewirausahaan didefinisikan sebagai tingkat

pengetahuan sebagai hasil belajar setelah mengikut proses pendidikan

kewirausahaan yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan usaha.65

Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan,

kemampuan dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan

dan pengetahuan tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha sukses.

Sebaliknya, memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai

kemauan tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan.66

Pengetahuan kewirausahaan sangatlah penting bagi wirausaha, agar

mereka tidak meraba-raba dalam melakukan bisnis dan siap menghadapi

tantangan yang akan mereka hadapi. Hasil-hasil penelitian terdahulu juga

menyimpulkan bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap

minat berwirausaha. Semakin meningkatnya pengetahuan kewirausahaan

seseorang maka akan meningkatkan minatnya untuk berwirausaha.

Berdasarkan theory of planned intensi berwirausaha dapat dipengaruhi

oleh tiga faktor, yakni, faktor perilaku, norma subyektif, dan faktor kontrol

perilaku. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan variabel peran orang

tua sebagai faktor norma subyektif, kreativitas sebagai faktor subyektif

perilaku, dan efikasi diri sebagai faktor kontrol perilaku. Peran orang tua

diduga menjadi faktor norma subyektif berdasarkan hasil observasi dan

65

Sarwono Nursito dan Arif Julianto Sri Nugroho, “Analisis Pengaruh Interaksi

Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Kewirausahaan”... hlm.154.

66 Suryana, Kewirausahaan... hlm. 4.

Page 46: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

57

dengan pertimbangan bahwa keluarga terutama orang tua merupakan dasar

pembentukan mindset, sikap, maupun keinginan individu.67

Selama ini kewirausahaan selalu dihubungkan dengan sikap kreatif

dan inovatif, sehingga dapat dikatakan bahwa kreativitas merupakan sikap

yang wajib dimiliki seorang wirausaha. Tak jarang keberhasilan seorang

wirausaha dipengaruhi oleh kreativitasnya. Kreativitas akan membantu

seorang wirausaha menemukan masalah & peluang, memunculkan gagasan,

kemudian mengolah gagasan tersebut untuk mendapatkan keuntungan, dan

pada akhirnya untuk mempertahankan eksistensi seorang wirausaha.68

Efikasi diri adalah keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya

dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil

tertentu. self efficacy mengacu pada keyakinan akan kemampuan individu

untuk menggerakkan motivasi, kemampuan kognitif, dan tindakan yang

diperlukan untuk memenuhi tuntutan situasi.69

Ketika “self efficacy” tinggi, kita merasa percaya diri bahwa kita dapat

melakukan respon tertentu untuk memperoleh reinforcement. Sebaliknya

apabila rendah, maka kita merasa cemas bahwa kita tidak mampu melakukan

67

Yustina Evi Etriyani, Pengaruh Kreativitas, Peran Orang Tua,dan Efikasi Diri Terhadap

Intensi Berwirausaha Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

Smk Negeri 1 Pengasih... hlm.5.

68 Yustina Evi Etriyani, “Pengaruh Kreativitas, Peran Orang Tua, dan Efikasi Diri Terhadap

Intensi Berwirausaha Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkatoran SMK Negeri 1

Pengasih ... hlm. 35.

69 Nur Ghufron dan Rini Risnawita, Teori-Teori Psikologi... hlm.73-74.

Page 47: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

58

respon tersebut.70

Apabila mahasiswa memiliki efikasi diri yang tinggi dalam

melakukan suatu tindakan maka akan semakin tinggi pula kemungkinan

mahasiswa tersebut melakukan tindakan itu, sama halnya dengan efikasi

dalam berwirausaha, bahwa jika mahasiswa memiliki efikasi diri yang tinggi

untuk berwirausaha maka ia cenderung memiliki intensi berwirausaha yang

tinggi.

Berdasarkan uraian tersebut dan penelitian terdahulu yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka berpikir pada

gambar berikut ini.

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

70

Syamsu Yusuf dan Achmad Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), hlm. 135.

Pengetahuan

Kewirausahaan (X1)

Intensi

Berwirausaha (Y)

Peran Orang Tua (X2)

Kreativitas (X3)

Self Efficacy (X4)

Page 48: BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teorirepository.iainpekalongan.ac.id/1329/8/14. BAB II.pdf · baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang ... dalam

59

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah

kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Kemudian para ahli

menafsirkan arti hipotesis adalah dugaan terhadap hubungan antara dua

variabel atau lebih.71

Adapun Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

H1 : Diduga pengetahuan kewirausahaan (X1) berpengaruh terhadap

intensi berwirausaha (Y) pada mahasiswa.

H2 : Diduga peran orang tua (X2) berpengaruh terhadap intensi

berwirausaha (Y) pada mahasiswa.

H3: Diduga kreativitas (X3) berpengaruh terhadap intensi

berwirausaha (Y) pada mahasiswa.

H4 : Diduga self efficacy (X4) berpengaruh terhadap intensi

berwirausaha (Y) pada mahasiswa.

H5 : Diduga pengetahuan kewirausahaan (X1), peran orang tua (X2),

kreativitas (X3), self efficacy (X4) berpengaruh secara simultan

terhadap intensi berwirausaha (Y) pada mahasiswa.

71

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta : Kencana Prenadamedia Group,

2013), hlm. 38.