BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian...

35
6 BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian Sarana dan Prasarana Menurut KBBI (2007: 999) sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, alat, media. Mulyasa (2004: 49) memaparkan bahwa yang disebut dengan sarana belajar merupakan segala peralatan yang secara langsung digunakan oleh guru atau siswa dalam proses belajar mengajar contohnya seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta media pembelajaran. Selain itu, menurut Tholib (2000: 97) sarana pendidikan adalah peralatan yang secara langsung yang dapat mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, labolatorium, dan sebagainya. Sedangkan Menurut KBBI (2007: 999) prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dan sebagainya). Berbeda dengan pendapat Daryanto (2008: 51) secara bahasa yang disebut dengan prasarana berarti alat yang tidak langsung digunakan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan misalnya : lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Adapun prasarana belajar menurut Makin & Baharuddin (2010: 84) adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah dan sebagainya. Berdasarkan pengertian di atas bahwa sarana belajar bertujuan untuk mempermudah penyampaian materi ajar, dalam artian segala macam peralatan yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyampaian dan menerima materi pembelajaran. Sedangkan prasarana belajar untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan dalam artian segala macam peralatan, perlengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.

Transcript of BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian...

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Sarana Prasarana

1. Pengertian Sarana dan Prasarana

Menurut KBBI (2007: 999) sarana adalah segala sesuatu yang dapat

dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, alat, media.

Mulyasa (2004: 49) memaparkan bahwa yang disebut dengan sarana

belajar merupakan segala peralatan yang secara langsung digunakan oleh

guru atau siswa dalam proses belajar mengajar contohnya seperti gedung,

ruang kelas, meja, kursi, serta media pembelajaran. Selain itu, menurut

Tholib (2000: 97) sarana pendidikan adalah peralatan yang secara

langsung yang dapat mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku,

perpustakaan, labolatorium, dan sebagainya.

Sedangkan Menurut KBBI (2007: 999) prasarana adalah segala sesuatu

yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha,

pembangunan, proyek, dan sebagainya). Berbeda dengan pendapat

Daryanto (2008: 51) secara bahasa yang disebut dengan prasarana berarti

alat yang tidak langsung digunakan untuk mencapai tujuan dalam

pendidikan misalnya : lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan

olahraga, uang dan sebagainya. Adapun prasarana belajar menurut Makin

& Baharuddin (2010: 84) adalah fasilitas yang secara tidak langsung

menunjang jalannya proses pengajaran, seperti halaman, kebun, taman

sekolah, jalan menuju sekolah dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian di atas bahwa sarana belajar bertujuan untuk

mempermudah penyampaian materi ajar, dalam artian segala macam

peralatan yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan

penyampaian dan menerima materi pembelajaran. Sedangkan prasarana

belajar untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan dalam artian

segala macam peralatan, perlengkapan, dan benda-benda yang digunakan

guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

7

2. Standardisasi Sarana dan Prasarana

Kata standardisasi (Handoko, 2011) bukan berasal dari kata standard+

isasi, tetapi merupakan sebuah kata dasar hasil serapan dari bahasa asing.

Kata standardisasi mempunyai arti penyesuaian bentuk (ukuran atau kualitas)

dengan pedoman atau standar yang telah ditetapkan. (Barnawi & Arifin,

2012: 86). Standardisasi sarana dan prasarana sekolah dapat diartikan sebagai

sauatu penyesuaian bentuk, baik spesifikasi, kualitas, maupun kuantitas

sarana dan prasarana sekolah dengan kriteria minimum yang telah ditetapkan

untuk mewujudkan transparasi dan akuntabilitas publik serta meningkatkan

kinerja penyelenggara sekolah.

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam PP tersebut dikemukakan

bahwa Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem

pendidikan diseluruh wilayah hukum negara kesatuan Republik Indonesia.

Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat.

Standar sarana dan prasarana pendidikan adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,

tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel

kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar

lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Sebagaimana dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi

standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan

tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. (Mulyasa, 2006: 20)

Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan

dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 24

Tahun 2007 tentang Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah (SD/MI).

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

8

Adapun sarana dan prasarana sekolah dapat dikelompokan menjadi

sejumlah prasarana dengan bermacam-macam sarana yang melengkapinya.

Untuk SD/MI sekurang-kurangnya memiliki 11 jenis prasarana sekolah, yang

meliputi (1) ruang kelas, (2) ruang perpustakaan, (3) ruang laboratorium IPA,

(4) ruang pimpinan, (5) ruang guru, (6) ruang beribadah, (7) ruang UKS, (8)

jamban/WC, (9) gudang, (10) ruang sirkulasi, (11) tempat bermain/olahraga.

a. Ruang Kelas

1) Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek

yang tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat

khusus yang mudah dihadirkan.

2) Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan

belajar.

3) Kapasitas maksimum ruang kelas 28 peserta didik.

4) Rasio minimun luas ruang kelas 2 m²/peserta didik. Untuk rombongan

belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum

ruang kelas 30 m². Lebar minimum ruang kelas 5 m.

5) Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan

yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan

pandangan ke luar ruangan.

6) Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru

dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci

dengan baik saat tidak digunakan.

7) Ruang kelas dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.1

Tabel 2.1

Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi peserta

didik

1

buah/peserta

didik

Kuat, stabil, aman, dan mudah

dipindahkan oleh peserta didik. Ukuran

sesuai dengan kelompok usia peserta didik

dan mendukung pembentukan postur

tubuh yang baik, minimum dibedakan

dimensinya untuk kelas 1-3 dan 4-6. Desai

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

9

dudukan dan sandaran membuat peserta

didik nyaman belajar.

1.2 Meja peserta

didik

1

buah/peserta

didik

Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh

peserta didik. Ukuran sesuai dengan

kelompok usia peserta didik dan

mendukung pembentukan postur tubuh

yang baik. Minimum dibedakan untuk

kelas 1-3 dan kelas 4-6. Desain

memungkinkan kaki peserta didik masuk

dengan leluasa ke bawah meja.

1.3 Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah

dipindahkan. Ukuran memadai untuk

duduk dengan nyaman.

1.4 Meja guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah

dipindahkan. Ukuran memadai untuk

duduk dengan nyaman.

1.5 Lemari 1 buah/guru Kuat, stabil dan aman. Ukuran memadai

untuk menyimpan perlengkapan yang

dibutuhkan kelas, tertutup dan dapat

dikunci.

1.6 Rak hasil

karya peserta

didik

1 buah/ruang Kuat, stabil dan aman. Ukuran memadai

untuk meletakan hasil karya seluruh

peserta didik yang ada di kelas. Dapat

berupa rak terbuka atau lemari.

1.7 Papan

panjang

1 buah/ruang Kuat, stabil dan aman ukuran minimum

60cm x 120 cm

2 Peralatan Pendidikan

2.1 Alat peraga (lihat daftar sarana laboratorium IPA)

3 Media Pendidikan

3.1 Papan tulis 1 buah/ruang Ukuran minimum 90 cm x 200 cm.

Ditempatkan pada posisi yang

memungkinkan seluruh peserta didik

melihatnya dengan jelas.

4 Perlengkapan lian

4.1 Tempat

sampah

1 buah/ruang

4.2 Tempat cuci

tangan

1 buah/ruang

4.3 Jam dinding 1 buah/ruang

4.4 Soket listrik 1 buah/ruang

(Permendiknas No. 24 Tahun 2007)

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

10

b. Ruang Perpustakaan

1) Ruang perpustakaan adalah tempat dimana buku-buku disimpan dan

dibaca. Disana guru dan peserta didik dapat memperoleh informasi

dari berbagai jenis bahan pustaka dengan cara membaca, mengamati,

mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan.

2) Luas ruang perpustakaan sama dengan luas satu kelas dan lebar

minimum ruang perpustakaan 5 m.

3) Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan

yang memadai untuk membaca buku.

4) Ruang perpustakaan terletak dibagian sekolah yang mudah dicapai.

5) Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada

Tabel 2.2

Tabel 2.2

Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Perpustakaan

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Buku

1.1 Buku teks

pembelajaran

1 eksemplar / mata

pelajaran/peserta

didik ditambah 2

esksemplar/mata

pelajaran/sekolah

Termasuk dalam daftar buku teks

pelajaran yang ditetapkanoleh

Mendiknas dan daftar buku teks

muatan lokal yang dietapkan oleh

Gubernur atau Bupati/Walikota

1.2 Buku panduan

pendidik

1 eksemplar / mata

pelajaran/ guru

mata pelajaran

bersangkutan

ditambah 1

esksemplar/mata

pelajaran/sekolah

1.3 Buku

pengayaan

840 judul/sekolah Terdiri dari 60% non-fiksi dan 40%

fiksi. Banyak eksemplar/sekolah

minimum: 100 untuk 6 rombongan

belajar. 1500 untuk 7-12

rombongan belajar, 2000 untuk 13-

24 rombongan belajar

1.4 Buku

referensi

10 judul/sekolah Sekurang-kurangnya meliputi

Kamus Besar Basaha Indonesia,

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

11

Kamus Bahasa Inggris,

ensiklopedi, buku statistik daerah,

buku telpon, kitab undang-undang

dan peraturan, dan kitab suci.

1.5 Sumber

belajar lain

10 judul/sekolah Sekurang-urangnya meliputi

majalah, surat kabar, globe, peta,

gambar pahlawan nasional, CD

pembelajaran, dan alat peraga

matematika.

2 Perabot

2.1 Rak buku 1 set/sekolah Dapat menampung seluruh koleksi

dengan baik. Memungkinkan

peserta didik menjangkau koleksi

buku dengan mudah

2.2 Rak majalah 1 buah/sekolah Dapat menampung seluruh koleksi

majalah. Memungkinkan peserta

didik menjangkau koleksi majalah

dengan mudah

2.3 Rak surat

kabar

1 buah/sekolah Dapat menampung seluruh koleksi

surat kabar. Memungkinkan

peserta didik menjangkau koleksi

surat kabar dengan mudah

2.4 Meja baca 10 buah/sekolah Kuat, stabil, dan mudah

dipindahkan oleh peserta didik.

Desain memungkinkan kaki peserta

didik masuk dengan leluasa ke

bawah meja.

2.5 Kursi baca 10 buah/sekolah Kuat, stabil, dan mudah

dipindahkan oleh peserta didik.

Desain dudukan dan sandaran

membuat peserta didik nyaman

belajar.

2.6 Kursi kerja 1 buah/petugas Kuat dan stabil. Ukuran yang

memadai untuk bekerja dengan

nyaman.

2.7 Meja

kerja/sirkulasi

1 buah/petugas Kuat, stabil dan mudah

dipindahkan. Ukuran yang

memadai untuk bekerja dengan

nyaman.

2.8 Lemari

katalog

1 buah/sekolah Cukup untuk menyimpan kartu-

kartu katalog. Lemari katalog dapat

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

12

diganti dengan meja untuk

menempatkan katalog

2.9 Lemari 1 buah/sekolah Ukuran memadai untuk

menampung seluruh peralatan

untuk pengelolaan perpustakaan

dan dapat dikunci

2.10 Papan

pengumuman

1 buah/sekolah Ukuran minimum 1 m²

2.11 Meja

multimedia

1 buah/sekolah Kuat dan stabil. Ukuran memadai

untuk menampung seluruh

peralatan multimedia.

3 Media Pendidikan

3.1 Peralatan

multimedia

1 set/sekolah Sekurang-kurangnya terdiri

dari 1 aet komputer (CPU,

monitor minimum 15 inci,

printer), TV, radio.

4 Perlengkapan Lain

4.1 Buku

inventaris

1 buah/sekolah

4.2 Tempat

sampah

1 buah/ruang

4.3 Soket listrik 1 buah/ruang

4.4 Jam dinding 1 buah/ruang

(Permendiknas No. 24 Tahun 2007)

c. Ruang Laboratorium IPA

1) Laboratorium SD/MI dapat memanfaatkan ruang kelas.

2) Sarana laboratorium IPA berfungsi sebagai alat bantu mendukung

kegiatan dalam bentuk percobaan.

3) Setiap satuan pendidikan dilengkapi sarana laboratorium IPA seperti

tercantum pada tabel 2.3

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

13

Tabel 2.3

Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium IPA

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Lemari 1 buah/ Sekolah Ukuran memadai untuk

menyampaikan seluruh alat

peraga. Tertutup dan dapat

dikunci. Dapat memanfaatkan

lemari yang terdapat di ruang

kelas.

2 Peralatan Pendidikan

2.1 Model Kerangka

kamunisa

1 buah/ sekolah Tinggi minimum 125 cm.

Mudah dibawa

2.2 Model tubuh

manusian

1 buah/ sekolah Tinggi minimum 125 cm. Dapat

diamati dengan mudah oleh

seluruh peserta didik. Dapat

dibongkar pasang dan mudah

dibawa

2.3 Globe 1 buah/

Sekolah

Diameter minimum 40 cm.

Memiliki penyangga dan dapat

diputar. Dapat memanfaatkan

globe yang terdapat di ruang

perpustakaan

2.4 Model Tata Surya 1 buah/

Sekolah

Dapat mendemonstrasikan

terjadinya fenomena gerhana

2.5 Kaca pembesar 6 buah/ sekolah

2.6 Cermin datar 6 buah/ sekolah

2.7 Cermin cekung 6 buah/ sekolah

2.8 Cermin cekung 6 buah/ sekolah

2.9 Lensa datar 6 buah/ sekolah

2.10 Lensa cekung 6 buah/ sekolah

2.11 Lensa cembung 6 buah/ sekolah

2.12 Magnet batang 6 buah/ sekolah Dapat mendemonstrasikan gaya

magnet

2.13 Poster IPA terdiri 1 set/sekolah Jelas terbaca dan berwarna

ukuran minimum A1

(Permendiknas No. 24 Tahun 2007)

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

14

d. Ruang Pimpinan

1) Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan

pengelolaan sekolah/madrasah, pertemuan dengan sejumlah kecil

guru, orang tua murid, unsur komite sekolah, petugas Dinas

Pendidikan, dan tamu lainnya.

2) Luas minimum ruang pemimpin 12 m² dan lebar minimum 3m.

3) Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, dapat

dikunci dengan baik.

4) Ruang pimpnan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel

2.4

Tabel 2.4

Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Ruang Pimpinan

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi

pimpinan

1 buah/ruang Kuat dan stabil. Ukuran memadai untuk

duduk engan nyaman.

1.2 Meja pimpinan 1 buah/ruang Kuat dan stabil. Ukuran memadai untuk

bekerja dengan nyaman

1.3 Kursi dan meja

tamu

1 set/ruang Ukuran memadai untuk 5 orang duduk

dengan nyaman

1.4 Lemari 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan

perlengkapan pimpinan sekolah.

Tertutup dan dapat dikunci

1.5 Papan statistik 1 buah/ruang Berupa papan tulis berukuran minimum

1 m²

2 Perlengkapan lain

2.1 Simbol

keterangan

1 set/ruang Terdiri dari benderah merah putih,

garuda pancasila, gambar presiden RI

dan gambar wakil presiden RI

2.2 Tempat

sampah

1 buah/ruang

2.3 Mesin

ketik/komputer

1 set/sekolah

2.4 Filing cabinet 1 set/sekolah

2.5 Brankas 1 set/sekolah

2.6 Jam dinding 1 buah/ruang

(Permendiknas No 24 Tahun 2007)

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

15

e. Ruang Guru

1) Ruang guru memiliki fungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat

serta menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya.

2) Rasio minimum luas ruang guru 4 m²/pendidik dan luas minimum 32

3) Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar

lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.

4) Ruang guru dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.5

Tabel 2.5

Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Guru

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi kerja 1 buah/guru Kuat dan stabil. Ukuran memadai

untuk duduk dengan nyaman.

1.2 Meja kerja 1 buah/guru Kuat dan stabil. Model meja

setengah boro. Ukuran memadai

untuk menulis, membaca,

memeriksa pekerjaan dan

memberikan konsultasi.

1.3 Lemari 1 buah/guru atau 1

bauh yang

digunakan bersama

oleh semua guru

Ukuran memadai untuk

menyimpan perlengkapan guru

untuk persipan dan pelaksanaan

pembelajaran. Tertutup dan dapat

dikunci

1.4 Papan

statistik

1 buah/sekolah Berupa papan berukuran minimum

1 m²

1.5 Papan

pengumuman

1 buah/sekolah Berupa papan berukuran minimum

1 m²

2 Perlengkapan Lain

2.1 Tempat

sampah

1 buah/ruang

2.2 Tempat cuci

tangan

1 buah/ruang

2.3 Jam dinding 1 buah/raung

2.4 Penanda

waktu

1 buah/sekolah

(Permendiknas No 24 Tahun 2007)

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

16

f. Tempat Ibadah

1) Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah/madrasah

melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada

waktu sekolah.

2) Banyaknya tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap satuan

pendidikan dengan luas minimum 12 m²

3) Tempat beribadah dilengkapi sarana prasarana sebagaimana tercantum

pada Tabel 2.6

Tabel 2.6

Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Tempat Ibadah

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Lemari/Rak 1 buah/tempat

ibadah

Ukuran memadai untuk

menyampaikan perlengkapan ibadah

2 Perlengkapan lain

2.1 Perlengkapan

ibadah

Disesuaikan dengan kebutuhan

2.2 Jam dinding 1 buah/tempat

ibadah

(Permendiknas No 24 Tahun 2007)

g. Ruang UKS

1) Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta

didik yang mengalami gangguan kesehatan di sekolah.

2) Ruang UKS dapat dimanfaatkan sebagai ruang konseling.

3) Luas minimun ruang UKS 12 m².

4) Ruang UKS dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.7

Tabel 2.7

Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang UKS

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Tempat tidur 1 set/ruang Kuat dan stabil

1.2 Lemari 1 bauh/ruang Dapat dikunci

1.3 Meja 1 buah/ruang Kuat dan stabil

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

17

1.4 Kursi 2 buah/ruang Kuat dan stabil

2 Perlengkapan Lain

2.1 Catatan kesehatan

peserta didik

1 set/ruang

2.2 Perlengkapan P3K 1 set/ruang Tidak kadaluarsa

2.3 Tandu 1 buah/ruang

2.4 Selimut 1 buah/ruang

2.5 Tensimeter 1 buah/ruang

2.6 Termometer badan 1 buah/ruang

2.7 Timbangan badan 1 buah/ruang

2.8 Pengukur tinggi

badan

1 buah/ruang

2.9 Tempat sampah 1 buah/ruang

2.10 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang

2.11 Jam dinding 1 buah/ruang

(Permendiknas No 24 Tahun 2007)

h. Jamban

1) Jamban berfungsi sebagai tempat buang air besar dan kecil.

2) Minimun 1 unit jamban untuk setiap 60 peserta didik pria, 1 unit

jamban untuk setiap 50 peserta didik wanita dan 1 unti untuk guru.

Banyak minimun jamban setiap sekolah 3 unit.

3) Luas minimum 1 unit jamban 2 m².

4) Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah

dibersihkan.

5) Tersedia air bersih di setiap unit jamban

6) Jamban dilengkapi sarana sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.8

Tabel 2.8

Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Jamban

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perlengkapan lain

1.1 Kloset jongkok 1 buah/ruang Saluran berbentuk leher angsa

1.2 Tempat air 1 buah/ruang Volume minimum 200 liter berisi air

bersih

1.3 Gayung 1 buah/ruang

1.4 Gantungan pakian 1 buah/ruang

1.5 Tempat sampah 1 buah/ruang

(Permendiknas No 24 Tahun 2007)

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

18

i. Gudang

1) Gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan

pembelajaran di luar kelas, tempat penyimpanan sementara peralatan

sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi dan tempat

penyimpanan asrip sekolah/madrasah yang telah berusia dari 5 tahun.

2) Luas minimum gudang 18 m²

3) Gudang dapat dikunci

4) Gudang dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.9

Tabel 2.9

Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Gudang

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Lemari 1 buah/ruang Ukuran memadai utuk menyimpan alat-alat dan

sersip berharga

1.2 Rak 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan

olahraga, kesenian, dan keterampilan

(Permendiknas No 24 Tahun 2007)

j. Ruang Sirkulasi

1) Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar

ruang dalam bangunan sekolah/madrasah dan sebagai tempat

berlangsungnya kegiatan bermain dan interaksi sosial peserta didik

diluar jam pelajaran. terutama pada saat hujan, ketika tidak

memungkinkan kegiatan-kegitan tersebut berlangsung di halaman

sekolah/madrasah.

2) Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghuungkan

ruangan-ruangan di dalam bangunan sekolah dengan luas minimum

30% dari luas total seluruh ruangan pada bangunan, lebar minimum 1,8

m, dan tinggi 2,5 m.

3) Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan

baik, beratap serta mendapat pencahayaan dan pengawasan yang cukup.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

19

4) Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi

pagar pengaman dengan tinggi 90-110 cm.

5) Bangunan bertingkat dilengkapi tangga. Bangunan bertingkat dengan

panjang lebih dari 30 m dilengkapi minimum dua buah tangga.

6) Jarak tempuh terjauh untuk mencapai tangga pada bangunan bertingkat

tidak lebih dari 25 m.

7) Lebar minmum tangga 1,5 m. tinggi maksimum anak tangga 17 cm,

lebar anak tangga 25-30 cm, dan dilengkapi pegangan tangan yang

kokoh dengan tinggi 85-90 cm.

8) Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi

bordes dengan lebar minimum sama dengan lebar tangga.

9) Ruang sirkulasi vertikal dilengkapi pencahayaan dan penghawaan yang

cukup. (Permendiknas No. 24 Tahun 2007)

k. Tempat Bermain/Olahraga

1) Tempat bermain atau berolahraga berfungsi sebagai area bermain,

berolahraga, pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakulikuler.

2) Rasio minimum luas tempat bermain/berolahraga 3 m²/peserta didik.

Untuk satuan pendidikan dengan banyak peserta kurang dari 167, luas

minimum tempat bermain/berolahraga 500 m². Di dalam luasan tersebut

terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga berukuran 20 m x 15 m.

3) Tempat bermain/berolahraga yang berupa ruang terbuka sebagian

ditanami pohon penghijauan.

4) Tempat bermain/berolahraga diletakan ditempat yang tidak

mengganggu proses pembelajaran di kelas.

5) Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir.

6) Ruang bebas yang dimaksud di atas merupakan memliki permukaan

datar, drainase baik, dan tidak mengganggu pohon, saluran air serta

benda-benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga.

7) Tempat bermain/berolahraga dilengkapi sarana sebagaimana tercantum

pada Tabel 2.10

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

20

Tabel 2.10

Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Tempat Bermain/Berolahraga

No Jenis Rasio Deskripsi

1 PeralatanPendidikan

1.1 Tiang Bendera 1 buah/sekolah Tinggi sesuai ketentuan yang

berlaku

1.2 Bendera 1 buah/sekolah Ukuran sesuai ketentuan yang

berlaku

1.3 Peralatan bola voli 1 set/sekolah Minimum 6 bola

1.4 Peralatan sepak bola 1 set/sekolah Minimum 6 bola

1.5 Peralatan senam 1 set/sekolah Minimum matras, peti loncat, tali

loncat, simpai, bola plastik,

tongkat

1.6 Peralatan atletik 1 set/sekolah Minimum lembing, cakram,

peluru

1.7 Peralatan seni

budaya

1 set/sekolah Disesuaikan dengan potensi

masing-masing satuan pendidikan

1.8 Peralatan

keterampilan

1 set/sekolah Disesuaikan dengan potensi

masing-masing satuan pendidikan

2 Perlengkapan lain

2.1 Pengeras suara 1 set/sekolah

2.2 Tape recorder 1 buah/sekolah

(Permendiknas No. 24 Tahun 2007)

Jadi dapat disimpulkan bahwa menurut Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No. 24 Tahun 2007 bahawa sarana dan prasarana yang harus ada

dijenjang SD/MI terdiri dari 11 Sarana dengan jenis, rasio dan deskripsi yang

berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan siswa dan sekolahnya.

3. Macam-macam Sarana Prasarana

Sehubungan dengan sarana belajar mengajar atau pendidikan, Bafadal

(2014: 2-3) mengutip dari Nawawi mengklasifikasikan menjadi beberapa

macam saran pembelajaran, yaitu ditinjau dari sudut (1) habis tidaknya

dipakai; (2) bergerak tidaknya pada saat digunakan; (3) hubungannya dengan

proses belajar mengajar. Penjabarannya sebagai berikut :

1) Ditinjau dari habis tidaknya dipakai

Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana

pembelajaran atau pendidikan, yaitu:

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

21

a) Sarana pendidikan (belajar) yang habis dipakai.

Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah selaga bahan atau alat

yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu relatif singkat.

Seperti kapur tulis, spidol, penghapus, dan sapu, serta beberapa

bahan kimia yang digunakan dalam pembelajaran IPA.

b) Sarana pendidikan yang tahan lama

Sarana pendidikan yang tahan lama yaitu keseluruhan bahan atau

alat yang dapat digunakan secara terus menerus dalam waktu yang

relativ lama seperti bangku, kursi, mesin tulis, komputer dan

peralatan olahraga.

2) Ditinjau dari bergeraak tidaknya pada saat digunakan

Sarana belajar atau pendidikan jika ditinjau dari bergerak tidaknya

pada saat digunakan juga dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a) Sarana pendidikan yang bergerak

Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang

bisa digerakkan atau pindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya.

Seperti lemari arsip, bangku dan kursi yang bisa digerakkan atau

dipindahkan kemana saja.

b) Sarana pendidikan yang tidak bergerak

Sarana pendidikan yang tidak bergerak yaitu semua sarana

pendidikan yang tidak bisa atau relativ sangat sulit untuk

dipindahkan seperti tanah, bangunan, sumur, menara, PDAM, yang

relatif tidak mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.

3) Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar

Sarana belajar atau pendidikan ditinjau dari hubungannya dengan

proses belajar mengajar dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses

belajar mengajar seperti kapur tulis, spidol, alat peraga, alat praktik

dan media atau sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru

dalam mengajar.

b) Sarana pendidikan secara tidak langsung berhubungan dengan proses

belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor.

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

22

Sedangakn prasarana pendidikan atau pembelajaran bisa di

klasifikasikan menjadi dua macam yaitu: Pertama, prasarana pendidikan yang

secra langsung digunakan untuk proses belajar mengajar seperti ruang teori,

ruang perpustakaan, ruang praktek keterampilan, dan ruang labolatorium.

Kedua prasarana pendidikan yang keberadaannya tidak digunakan untuk

proses belajar mengajar, tetapi secara langsung dapat menunjang terjadinya

proses belajar mengajar seperti ruang kantor, kantin, mesjid, tanah, jalan

menuju sekolah, makar kecil, UKS, ruang kepala lembaga, dan tempat parkir

kendaraan. Bafadal (2014: 3)

Dapat disimpulakan sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi 3

sudut yaitu: habis tidaknya dipakai, bergerak tidaknya pada saat digunakan,

dan hubungannya dengan proses belajar mengajar. Sedangkan prasarana

pendidikan diklasifikasikan menjadi 2 macam yaitu: prasarana pendidikan

yang secra langsung digunakan untuk proses belajar mengajar dan prasarana

pendidikan yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar

mengajar.

4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Apabila ditinjau dari waktu perbaikkannya, ada dua macam pemeliharaan

perlengkapan sekolah, yaitu pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan

berkala. Pemeliharaan sehari-hari misalnya, berupa menyapu, mengepel

lantai, dan membersihkan pintu. Sedangkan pemeliharaan berkala misalnya

pengontrolan genting dan pengapuran tembok.(Bafadal. 2008: 49).

Sedangkan menurut Rugaiyah dan Atik Sismiati pemeliharaan adalah

kegiatan merawat, memelihara, dan menyimpan barang-barang sesuai dengan

bentuk-bentuk jenis barangnya, barang tersebut awet dan tahan lama serta

dapat digunakan secara berulang-ulang dalam waktu lama.(Sistimatik, 2011:

66)

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan

sarana dan prasarana harus dilakukan secara kontinu terhadap semua barang

yang ada di sekolah. Pemeliharaan mencakup segala upaya yang terus

menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

23

baik, pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-

hati dalam menggunakannya.

Ada beberapa macam pemeliharaan perlengkapan pendidikan di sekolah,

ditinjau dari sifatnya, ada empat macam pemeliharaan perlengkapan

pendidikan. Keempat pemeliharaan tersebut cocok dilakukan pada

perlengkapan pendidikan berupa mesin, Pertama, pemeliharaan yang bersifat

pengecekan, Kedua, pemeliharaan yang pencegahan, Ketiga pemeliharaan

yang bersifat perbaikan ringan, Keempat, Pemeliharaan yang bersifat

perbaikan berat. (Bafadal, 2003: 49). Pelaksanaan pemeliharaan barang

inventaris meliputi :

a. Perawatan

b. Pencegahan

c. Penggantian ringan

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. (Slameto, 1991: 2). Sedangkan dalam buku Educational

Psychology, H.C. Witherington, mengemukakan bahwa belajar adalah

suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu

pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau

suatu penegrtian Abdillah (2002) mengidentifikasi sejumlah pengertian

belajar yang bersumber dari para ahli pendidikan/pembelajaran.

(Aunurrahman, 2016: 35)

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh

individu guna mencapai tujuan yang lebih baik.

2. Prinsip Belajar

Dengan mempelajari uraian-uraian yang terdahulu maka calon guru

atau pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun sendiri prinsip-

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

24

prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi

dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara individual. Berikut

adalah prinsip-prinsip belajar (Slameto, 1991: 29) yaitu sebagai berikut:

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

intruksional.

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,

penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap

pengertiannya.

c. Belajar harus dapat menimbuklan reinforcement dan motivasi yang

kuat pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional.

d. Belajar merupakan proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap

menurut perkembangannya.

e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.

f. Belajar harus dapat mengembangkan kamapuan tertentu sesuai dengan

tujuan intruksional yang harus dicapainya.

g. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar

dengan tenang.

h. Belajar memerlukan lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan

efektif.

i. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

j. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang

satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian

yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response

yang diharapkan.

k. Repetisi dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip

belajar yaitu, perubahan tingkah laku yang disebabkan dari berbagai

faktor-faktor belajar agar siswa dapat mengembangkan kemampuannya

sesuai dengan pengalaman yang didapatnya.

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

25

3. Tujuan Belajar

Kesejajaran guru mencapai sasaran belajar, dan tindak siswa yang

belajar untuk mencapai tujuan belajar sampai lulus dan mencapai tingkat

kemandirian. (1) Guru menyusun secara pembelajaran dan berusaha

mencapai sasaran belajar, suatu prilaku yang dapat dilakukan oleh siswa,

(2) Siswa melakukan tindak belajar yang meningkatkan kemampuan-

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Akibat belajar tersebut siswa

dapat mencapai tujuan belajar tertentu. Dengan makin meningkatnya

kemampuan maka secara keseluruhan siswa dapat mencapai tingkat

kemandirian. (Dimyati & Mudjiono, 2013: 23).

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa, dengan

belajar maka kemampuan siswa meningkat. Meningkatnya kemampuan

mendorong siswa untuk mencapai tujuan belajar. Bila semua siswa

menerima sasaran belajar dari guru, maka makin lama siswa membuat

tujuan belajar sendiri. Dengan demikian makin lama siswa akan dapat

membuat program pembelajarannya sendiri.

4. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil yang

merupakan sesuatu yang diperoleh dari sebuah usaha, sedangkan belajar

adalah usaha sadar untuk memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan.

Hasil belajar menurut Rusman (2015: 67) adalah sejumlah pengalaman

yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan

psikomotor.

Mulyasa (2008) hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara

keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan

perilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu

dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebgai wujud hasil belajar

siswa yang mengacu pada pengalaman berlangsung. Sedangkan menurut

Hasil belajar menurut Sudjana (2010: 22) adalah kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Gagne

mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi verbal,

kecakapan intelektual, stategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

26

Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan

kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar

yaitu : kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil

belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran

dari puncak proses belajar. Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:

26-27) menyebutkan jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut :

a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah

dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan

dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip atau metode.

b. Pemahaman, mencakup kemampuan menagkap arti dan makna

tentang hal yang dipelajari.

c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah

untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya

menggunakan prinsip.

d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan keadalam

bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan

baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang terkecil.

e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, misalnya

kemampuan menyusun suatu program.

f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya kemampuan

menilai hasil ulangan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari

sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan

mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.

Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah

kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar

merupakan saat terselsaikannya bahan pelajaran. Hasil juga bisa diartikan

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

27

apabila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada

orang tersebut, misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak

bisa menjadi bisa dan tidak mengerti menjadi mengerti.

5. Indikator Hasil Belajar

Secara umum indikator hasil belajar digolongkan menjadi tiga yaitu:

a. Hasil belajar Kognitif

Yaitu hasil belajar yang berkenaan dengan pemahaman intelektual

atau kemampuan berfikir siswa.

b. Hasil belajar Afektif

Yaitu hasil belajar yang berkenaan dengan sikap dan nilai tau tingkah

laku.

c. Hasil belajar Psikomotorik

d. Yaitu hasil belajar yang berkenaan dengan keterampilan atau skill.

Benyamin S. Bloom menamakan hal tersebut dengan “The Taksonomi

of Educational Objectives” atau taksonomi tujuan pendidikan Ali (dalam

Mantik, 2011: 59).

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa indikator hasil

belajar terdiri dari tiga macam yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotor.

Dari ketiga indikator itu saling berkesinambungan, artinya hasil belajar

siswa tidak hanya pada kognitifnya saja melainkan harus seimbang dengan

ranah afektif dan psikomotornya.

Selain itu menurut Djamarah yang dikutip Supardi (2015: 5) Indikator

hasil belajar adalah sebagai berikut :

a. Daya serap yaitu tingkat penguasaan bahan pelajaran yang

disampaikan oleh guru dan dikuasai oleh siswa baik secara individual

maupun kelompok.

b. Perubahan dan pencapaian tingkah laku sesuai yang digariskan dalam

kompetensi dasar atau indikator belajar mengajar dari tidak tahu

menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa.

Dari penjelasan di atas maka dapat diketahui bahwa indikator utama

dari hasil belajar itu dapat dipengaruhi dari daya serap siswa terhadap apa

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

28

yang disampaikan oleh guru, selain itu dapat diketahui dari perubahan dan

pencapaian tingkah laku siswa setelah selsainya proses pembelajaran.

6. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Munadi

(2008: 24) meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu:

a. Faktor Internal

1) Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan

yang prima, tidak dalam keadaan lemah dan capek, tidak dalam

keadaan cacat jasmani, dan sebagaainya. Hal tersebut dapat

mempengaruhi siswa dalam menerima pembelajaran.

2) Faktor Psikologis

Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki

kondisi psikologis berbeda-beda, tentunya hal ini turut

mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis

meliputi intelegensi, perhatian, bakat, motifasi dan daya nalar

siswa.

b. Faktor Eksternal

1) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar, faktor

lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial,

lingkungan alam misalnya suhu, kelembapan dan lain-lain.

2) Faktor Intrumental

Faktor intrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaanya dicancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor ini diharapkan berfungsi sebagai sarana untuk

tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor

instrumental ini berupa kurikulim, sarana dan guru.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap hasil

belajar siswa dipengaruhi oleh siswa itu sendiri, lingkungan dan guru.

Untuk menghasilkan hasil belajar yang baik maka harus ada keterkaitan

yang signifikan antara siswa itu sendiri, lingkungan dan guru.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

29

7. Tipe-tipe Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2016: 23-32) Tipe-tipe hasil belajar adalah sebagai

berikut:

a. Ranah kognitif

Ranah kognitif dibagi menajdi enam taraf, yaitu :

1) Hasil belajar pengetahuan hafalan atau yang dikatakan Bloom

dengan istilah knowladge ialah tingkatan kemampuan yang hanya

meminta responden untuk mengenal atau mengetahui adanya

konsep, fakta atau istilah-istilah tanpa harus mengerti atau dapat

menilai dan menggunakannya. Tipe hasil belajar ini merupakan

prasyarat bagi tipe hasil belajar berikutnya.

2) Tipe hasil belajar pemahaman adalah tingkat kemampuan yang

mengharapkan responden untuk memahami arti atau konsep, fakta

situasi yang diketahuinya.

3) Tipe hasil belajar aplikasi adalah tingkat kemampuan seseorang

dalam menerapkan ide, teori, atau suatu petunjuk yang

ditemukannya.

4) Tipe hasil belajar analisis diharapkan seseorang mempunyai

pemahaman dan komprehensif dan dapat memilahkan integrasi

menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu untuk beberapa hal

memahami prosesnya, untuk hal lain memahami secara bekerjanya,

untuk hal lain lagi memahami sistematikanya.

5) Tipe hasil belajar sintesis adalah salah satu tipe untuk menjadikan

seseorang lebih aktif. Berfikir kreatif merupakan salah satu hasil

yang hendak dicapai dalam pendidikan.

6) Tipe hasil belajar evaluasi adalah tingkat kemampuan seseorang

dalam memberikan evaluasi tentang suatu kebijakan mengenai

kesempatan belajar, kesempatan kerja, dapat mengembangkan

partisipasi serta tanggung jawabnya sebagai warga negara.

Mengembangkan kemampuan evaluasi yang dilandasi pemahaman,

aplikasi, analisis dan sintesis akan mempertinggi mutu evaluasinya.

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

30

b. Ranah Afektif

Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar.

Kategorinya dimulai dari tingkat dasar atau sederhana sampai tingkat

yang kompleks, yaitu sebagai berikut :

1) Reciving/attencing, yakni semacam kepekaan dalam menerima

rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam

bentuk masalah, situasi, gejala, dll. Dalam tipe ini termasuk

kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, control, dan seleksi

gejala atau rangsangan dari luar.

2) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh

seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini

mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab

stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.

3) Valuing (Penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan

terhadap gejala dan stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di

dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau

pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai

tersebut.

4) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai kedalam suatu sistem

organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,

pemantapan, prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk

kedalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem

nilai dll.

5) Karakteristik nilai atau intenalisasi nilai, yakni keterpaduan semua

sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi

pola kepribadian dan tingkah lakuknya. Ke dalamnya termasuk

keseluruhan nilai dan karakteristinya.

c. Ranah Psikomotoris

Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan

(skill) dan kemampuan bertindak individu, ada enam tingkatan

keterampilan yakni:

1) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar)

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

31

2) Keterampilan pada gerakan-gerakan sadar, kemampuan perceptual

termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif,

motoris dan lain-lain.

3) Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan

ketepatan.

4) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai

pada keterampilan yang kompleks.

5) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive

seperti gerakan ekspersif dan interpreatif.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat

melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data

pembuktian yang akan menunjukan tingkat kemampuan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Sudjana (2016: 22) ranah afektif berkenaan dengan sikap

yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,

penilaiian, organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotorik berkenaan

dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam

aspek dalam ranah psikomotor yakni gerakan refleks, keterampilan

gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan,

gerakan keterampilan kompleks, gerakan ekspresif dan interpretatif. Hasil

belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa

mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.

8. Tujuan Penilaian Hasil Belajar

Tujuan penilaian hasil belajar untuk memberikan informasi tentang

kemajuan individu siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar

sehubungan dengan kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukannya. Menurut

Sudjana (2016: 3) tujuan penilaian hasil belajar sebagai berikut :

a. Memberi informasi tentang kemajuan hasil belajar sesuai dengan

kegiatan belajar yang dilakukannya.

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

32

b. Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kegiatan belajar lebih lanjut, baik terhadap masing-masing siswa

maupun terhadap siswa seluruh kelas.

c. Alat untuk mengatahui tercapainya tujuan pembelajaran.

d. Memberikan motivasi belajar siswa dengan cara memberikan

informasi tentang kemajuan belajarnya dan merangsangnya untuk

melakukan usaha pemantapan siswa seluruh kelas.

e. Memberikan informasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa

untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa, menetapkan tingkat

kesulitan, tingkat kemudahan untuk melaksanakan kegiatan remidial,

pendalaman materi atau pengayaan.

Tujuan penilaian hasil belajar menurut peneliti adalah untuk

mengukur keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar dan melakukan

revisi sebagai tidak lanjut dari hasil evaluasi. Tujuan penelitian hasil

belajar juga dapat meningkatkan kualitas guru sebagai bahan refleksi

dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

C. Pembelajaran IPA

1. Pengertian IPA atau Sains

Dahulu, saat ini, dan saat yang akan datang IPA atau Ilmu

Pengetahuan Alam memang berperan sangat penting dalam kehidupan

manusia. Hal ini disebabkan karena kehidupan kita sangat bergantung

pada alam, zat yang terkandung di alam, dan segala jenis yang terjadi di

alam.

IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu

mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan

(reality), atau kejadian (event) dan hubungan sebab akibatnya. Cabang

ilmu yang termasuk anggota rumpun IPA saat ini antara lain Biologi,

Fisika, Kimia, Astronomi/Astrofisika, dan Geologi.

Ilmu Pengetahuan Alam terdiri dari tiga istilah di dalamnya yaitu

“Ilmu”, “Pengetahuan” dan “Alam”. Pengetahuan adalah segala sesuatu

yang diketahui manusia baik pengetahuan tentang agama, pendidikan,

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

33

kesehatan, ekonomi, politik, sosial dan alam sekitar adalah contoh

pengetahuan yang dimiliki manusia. Pengetahuan alam berarti

pengetahuan tentang alam semesta beserta isinya.

Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang diperoleh

secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dua sifat utama

ilmu adalah rasional, artinya masuk akal, logis atau dapat diterima akal

sehat, dan objektif. Artinya sesuai dengan objeknya, sesuai dengan

kenyataanya, atau sesuai dengan pengamatan. Dengan pengertian ini IPA

dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat

kejadian-kejadian yang ada di alam ini Sukarno (dalam Wisudawati &

Sulistyowati 2014: 23).

IPA berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut

Sujoko & Suyoso (1998: 23) merupakan pengetahuan hasil kegiatan

manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta

diperoleh melalui matode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek,

bermetode dan berlaku secara iniversal. Sedangkan menurut Abdullah

(1998: 18), IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau

disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan

observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,

eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara

cara yang satu dengan yang lain.

Berbeda dengan Sumaji (1998: 46) IPA merupakan suatu ilmu

pengetahuan sisial yang merupakan disiplin ilmu bukan bersifat teoritis

melainkan gabungan (kombinasi) antara disiplin ilmu yang bersifat

produktif. Sedangkan menurut Carin dan Sund (dalam Asih dan Eka 2014:

24) mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan

tersusun secara teratur, berlaku umum (universal) dan berupa kumpulan

data hasil observasi dan eksperimen.

Merujuk pada definisi Carin dan Sund tersebut maka IPA memiliki

empat unsur utama, yaitu :

1. Sikap : IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena

alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

34

dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat open

ended.

2. Proses : proses memecahkan masalah IPA memungkinkan adanya

prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode

ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan ekperimen atau

percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.

3. Produk : IPA menghasilkan prosedur berupa fakta, prinsip, teori, dan

hukum.

4. Aplikasi : penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan

sehari-hari.

Proses pembelajaran IPA dari keempat unsur itu diharapkan dapat

muncul sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran

secara utuh dan menggunakan rasa ingin tahu untuk memahami fenomena

alam melalui kegiatan pemecahan masalah yang menerapkan langkah-

langkah metode ilmiah. Oleh karena itu, IPA sering kali disampaikan

dengan the way of thingking. (Asih dan Eka, 2014: 24)

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa IPA

merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh

dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah

dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum

sehingga akan terus disempurnakan.

Seorang guru atau dosen IPA wajib memiliki empat kompetensi

sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen

(UU No. 14 Tahun 2005) dan Standar Nasional Pendidikan (PP No.19

Tahun 2005). Kompetensi tersebut ialah:

a. Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan melaksanakan proses

pembelajaran IPA.

b. Kompetensi profesional, yaitu kemampuan menguasai materi IPA.

c. Kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan menjadi teladan bagi

peserta didik dan sejawan, atasan dan bawahan.

d. Kopetensi sosial, yaitu kemampuan hidup bermasyarakat di sekolah

maupun di luar sekolah.

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

35

Proses pembelajaran IPA dipengaruhi oleh : masukan peserta didik,

masukan instumental, kurikulum, guru, metode, media, sarana prasarana,

keluaran peserta didik yang berhasil, lulusan yang berhasil dan masukan

lingkungan (Sosial dan Alamiah).

Jadi dapat disimpulkan bahwa Guru atau dosen IPA adalah seorang

yang profesional. Profesional dalam bidang IPA, artinya ahli dan terampil

dalam menyampaikan pembelajaran IPA kepada peserta didik, IPA

sebagai suatu bidang ilmu, seperti ilmu-ilmu yang lain, memiliki objek

atau bahan kajian (aspek ontologi), memiliki cara memperoleh (aspek

epistomologi), dan kegunaan (aspek aksiologi).

2. Hakikat Pembelajaran IPA

Hakikat Pembelajaran IPA mencakup alam semesta keseluruhan,

benda benda yang ada di permukaan bumi, di luar angkasa, baik yang

dapat dinikmati oleh indra mata maupun yang tidak dapat diamati oleh

indera mata.

Merujuk pada hakikat IPA, maka nilai-nilai IPA dapat ditanamkan

dalam pembelajaran IPA antara lain sebagai berikut:

a. Kecakapan bekerja dan berfikir secara teratur dan sistematis menurut

langkah langkah metode ilmiah.

b. Keterampilan dan kecakapan dalam pengamatan, mempergunakan

alat-alat eksperimen untuk menyelsaikan masalah.

c. Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah

baik dalam kaitannya dengan pelajaran sains maupun kehidupan.

Laksmi (dalam Trianto, 2014: 141-142)

Dari uraian tersebut maka hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan memberikan pengetahuan antara lain :

1) Kesadaran dan keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan

keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa.

2) Pengetahuan, yaitu tentang dasar dan prinsip, konsep dan fakta yang

ada di alam, hubungan saling ketergantungan dan hubungan antara

sains dan teknologi.

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

36

3) Kemampuan dan keterampilan untuk menangani peralatan,

memecahkan masalah, dan melakukan observasi.

4) Sikap ilmiah, antara lain kritis, jujur, terbuka dan lain sebagainya.

5) Kebiasaan mengembangkan berfikir analisis untuk menjelaskan

berbagai peristiwa alam.

Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari

keindahan, keteraturan perilaku lam serta penerapannya dalam teknologi.

Depdiknas (dalam Trianto, 2014: 143).

D. Penelitian Terdahulu

Untuk menghindari kesalahan pemahaman akan kesamaan karya

penelitian, peneliti juga mendapat beberapa penelitian terdahulu yang

memiliki kesamaan dalam hal sarana prasarana belajar yang digunakan,

yaitu :

1. Skripsi yang ditulis oleh M. In’maul Wafi (NIM : 123111100), pada

tahun 2016 Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang,

Fakultas Universitas Tarbiyah dan Keguruan, dengan judul “Pengaruh

pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap prestasi belajar

pendidikan agama islam kelas X di SMA N 11 Semarang”. Hasilnya

bahwa peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif

dan signifikan antara variabel pemanfaatan sarana dan prasarana belajar

(X) terhadap prestasi belajar pendidikan agama islam siswa kelas X di

SMA N 11 Semarang (Y) sebesar 0,635 atau 40,4%. Dibuktikan dengan

persamaan regresi Y = 56,58 + 0,285X, dan hasil varian regensi F

hitung = 75,804 lebih besar dari pada F tabel baik pada taraf signifikasi

1% maupun pada taraf signifikasi 5% yakni F tabel (0,01; 1; 112) =

6,90 dan F tabel (0,05; 1; 112) = 3,94, sehingga hipotesis diterima.

2. Skripsi yang ditulis oleh Alif Futikha Ulfa (NIM : 7101411193), pada

tahun 2015 Mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Fakultas

Ekomoni, Jurusan Pendidikan Ekonomi, dengan judul “Pengaruh

Sarana Prasarana Pendidikan terhadap Minat Membaca Literatur

Ekonomi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi siswa kelas XI

IPS SMA Negeri 1 Jakenan Pati”. Penelitian ini dapat disimpulkan

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

37

bahwa (1) Adanya pengaruh positif signifikan sarana prasarana

pendidikan terhadap minat membaca siswa di SMA Negeri 1 Jakenan.

(2) Adanya pengaruh negatif signifikan sarana prasarana pendidikan

terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Jakenan. (3) Secara

klasikal sarana prasarana SMA Negeri 1 Jakenan mempunyai kategori

sedang. (4) Secara klasikal minat membaca siswa SMA Negeri 1

Jakenan mempunyai kategori baik.

3. Skripsi yang ditulis oleh Anang Guliawan (A 510080202) pada tahun

2014 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, dengan judul “Pengaruh Sarana dan Prasarana Belajar Sekolah

Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SD Muhammadiyah 1 Program

Khusus Wonogiri tahun ajaran 2013/2014”. Dari penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa pengaruh sarana dan prasarana tersebut terhadap

motivasi siswa menunjukan bahwa sarana dan prasarana yang dapat

ditemukan di SD Muhammadiyah 1 Program Khusus Wonogiri

memiliki kategori sarana dan prasarana yang kuat dalam pandangan

siswa sekolah tersebut.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh M. In’maul Wafi, Alif

Futikha Ulfa, dan Anang Guliawan dengan penelitian ini yaitu terletak

pada variabel Y, dimana dari ketiga penelitian terdahulu tersebut

variabel Y mengamati prestasi belajar, minat baca siswa dan motivasi

siswa. Sedangkan variabel X pada penelitian ini mengamati pada hasil

belajar siswa.

E. Kerangka Pemikiran

Belajar adalah berubah, dalam hal ini yang dimaksud belajar

berarti usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu

perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak

hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga

berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat,

watak, dan penyesuaian diri. (Sardiman, 1990: 22)

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

38

Selama proses pembelajaran, guru tidak hanya memberikan

sejumlah konsep kepada siswa untuk dapat diaplikasikan oleh siswa

dalam memecahkan masalah, khususnya yang berkaitan dengan

pengetahuan alam. Akan tetapi guru harus mampu menjelaskan pelajaran

dengan baik, mampu mensimulasi minat belajar siswa dengan baik,

mampu memanfaatkan sarana prasarana belajar yang ada, mampu

membimbing dan mengarahkan dalam pembelajaran sehingga siswa akan

memiliki semangat dan motivasi dalam belajar, senang dengan kegiatan

pembelajaran yang diikuti dan merasa puas dengan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru, dengan hal ini proses pembelajaran yang

dilakukan oleh guru akan menentukan hasil yang akan diperoleh oleh

siswa.

Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk

mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-

kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian

intern yang berlangsung dialami siswa. Winkel (dalam Eveline Siregar

dan Hartini Nara, 2010: 12)

Kreativitas guru dalam kelas merupakan faktor yang dominan

dalam menentukan hasil belajar siswa serta kualitas pembelajaran.

Artinya kalau guru yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran

mempunyai tingkat kreativitas yang tinggi dan kinerja yang bagus, maka

akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, begitu juga

sebaliknya siswa akan mudah memahami materi yang disampaikan oleh

guru dan akan berdampak positif pada hasil belajarnya. Salah satu untuk

mengukur hasil pembelajaran yaitu dengan tes hasil belajar, hasil belajar

IPA di Kelas V MI Puloerang masih relativ rendah. Rendahnya hasil

belajar disebabkan oleh proses pembelajaran IPA pada materi siklus air

sulit dipahami dan dimengerti oleh beberapa siswa.

Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan usaha yang dapat

mengatasi masalah tersebut. Suatu usaha yang membuat siswa terlibat

secra aktif dalam proses pembelajaran dan dapat memberikan

pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa, sehingga dapat terjadi

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

39

peningkatan hasil belajar IPA siswa. Melalui pemanfaatan sarana

prasarana belajar diharapkan berpengaruh terhadap peningkatan hasil

belajar siswa.

Berdasarkan penejelasan di atas, maka dapat disimpulkan ke dalam

kerangka berfikir yang menunjukan dua variabel di atas yang terdiri dari

variabel idependen dan dependen (Sugiyono, 2010: 66) yaitu

pemanfaatan sarana prasarana oleh guru sebagai variabel X dan hasil

belajar sebagai variabel Y.

Keterangan :

X = Pemanfaatan sarana prasarana oleh guru

Y = Hasil belajar siswa

= Pengaruh

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Pemanfaatan Sarana Prasarana Belajar oleh Guru

dalam Mata Pelajaran IPA Materi Siklus Air

F. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2016: 96) Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data.

Sarana Prasarana

Belajar

Guru memanfaatkan

Pemanfaatan Sarana Belajar

X Y

Hasil Belajar

Siswa

Page 35: BAB II KAJIAN TEORI A. Sarana Prasarana 1. Pengertian ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414172049.pdf(Mulyasa, 2006: 20) Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh

40

Berdasarkan penelitian ini hipotesis yang akan diuji kebenarannya

adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan pemanfaatan

sarana prasarana belajar oleh guru.

H0 : Tidak adanya pengaruh pemanfaatan sarana prasarana belajar

oleh guru terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPA meteri

Siklus Air di kelas V MI Puloerang Kecamatan Lakbok Kabupaten

Ciamis.

Ha : Adanya pengaruh pemanfaatan sarana prasarana belajar oleh guru

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPA meteri Siklus Air di

kelas V MI Puloerang Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis