BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI...
Transcript of BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI...
![Page 1: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/1.jpg)
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Dukungan Sosial dari Orangtua
1" Pengertian Dukungan Sosial Orangtua
Manusia sebagai makhluk sosial dimana adanya hubungan yang membuat
kita saling berinteraksi dan dalam kehidupannya manusia saling membutuhkan
satu sama lain baik dalam membutuhkan perhatian, bantuan, dukungan dan
kerjasama dalam menjalankan roda kehidupan bersosial, bantuan ini disebut
dengan dukungan sosial. Dukungan sosial sangat diperlukan oleh siapa saja dalam
berhubungan dengan orailg lain demi melangsungkan hidupnya di tengah-tengah
masyarakat.
Kuntjoro berpendapat bahwa dukungan sosial merupakan bantuan atau
dukungan yang diterima individu dari orang-orang dalam kehidupannya yang
berada dalam lingkungan sosial tertentu sehingga individu penerima merasa
diperhatikan, dihargai dan dicintai.l2 Sependapat dengan House bahwa dukungan
sosial merupakan hubungan interpersonal yang melibatkan dua orang atau lebih
untuk memenuhi kebutuhan dasar individu dalam mendapatkan rasa aman,
hubungan sosial, persetujuan dan kasih rayang.t' setiap individu memiliki sifat
sebagai makhluk sosial yang membutuhkan dukungan sosial dari individu lain
dalam melangsungkan kehidupannya.
t2 Tizw Rahmawan,Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Hardiness Remaja di Panti Asuhan PutraMuhammadiyyah Kota Malang, (Malang, Skripsi Fakultas Psikologi UIN MALIKI Malang2010). Hlm 27
'l Ciha Ayu Kumala Sari, Hubungan anatara Dukungan Sosial dengan Psychological well beingSiswa di SMA Diponegoro Tulungagung, (Malang, skripsi Fakultas Psikologi UIN IvIALIKI,2010). Hlm 13
![Page 2: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/2.jpg)
11
Gottlieb menyatakan dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat
verbal maupun non verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang di dapat karena
kehadiran orang lain dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi
pihak penerima.la Sejalan dengan pendapat Cobb mengatakan bahwa dukungan
sosial adalah pemberian informasi 'baik secara verbal maupun non verbal,
pemberian bantuan tingkah laku atau materi yang di dapat dari hubungan sosial
yang akrab yang membuat individu merasa di perhatikan, bernilai dan dicintai,
sehingga dapat menguntungkan bagi kesejahteraan individu yang menerima.l5
Rock mengatakan bahwa dukungan sosial merupakan salah satu fungsi dari ikatan
sosial, ikatan- ikatan sosial tersebut menggambarkan tingkat kualitas umum dari
hubungan interpersonal. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu
merasa tenang, diperhatikan, dicintai, timbul rasa percaya diri dan kompeten.l6
' Johnson dan Johnson mengatakan bahwa dukungan sosial adalah
pertukaran sumber yang bertjuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
keberadaan orang-orang yang dapat diandalkan unfuk memberikan bantuan,
semangat, penerimaan dan perhatian.lt Dukungan sosial merupakan segala
bantuan yang diberikan oleh orang lain kepada orang yang membutuhkan,
dukungan tersebut dapat berupa materiil maupun non materiil yang memberikan
kesejahteraan emosi dan keuntungan bagi individu untuk lebih mudah
menghadapi situasi sehingga ia mampu mengatasi permasalahannya.
rasuri Mutia Siregar. Pengaruh Dukungan Sosial dari Keluarga terhadap Penyesuaian Diri di MasaP_ensiun pada Pegawai Negeri Sipil (Sumatera Utara skripsi USU, 2009).Hlm 16'' Citra Ayu Kumala Sari, Op.cit,. Hlm I Itu lbid,. Him l lt7 Ibid,. Hlm r3
![Page 3: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/3.jpg)
t2
Sarason berpendapat bahwa dukungan sosial mencangkup dua hal,
diantaranya:
a. Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia ftuantitas), merupakan
persepsi individu terhadap sejumlah orang yang mungkin dapat
membantunya.
b. Tingkatan kepuasan akan dukungan sosial yang diterima (kualitas), yakni
berkaitan dengan persepsi individu bahwa kebutuhannya telah terpenuhi,
adanya rasa puas individu sehingga dapat merasakan manfaat dukungan
sosial tersebut.ls
Msnurut Schwarzer dan Leppin dukungan sosial dapat dilihat sebagai
fakta sosial atas dukungan yang sebenarnya terjadi atau diberikan oleh orang lain
kepada individu Qterceived support) dan sebagai kognisi individu yang mengacu
fada persepsi terhadap dukungan yang diterima (received support).leSarafino
mengatakan dukungan sosial adalah kesenangan, yang dirasakan, penghargaan
akan kepedulian, atau bantuan yang diperoleh individu dari individu lain atau
kelompok. Hal tersebut memaparkan bahwa segala bantuan yang ada menjadi
dukungan sosial atau tidak tergantung pada sejauh mana individu merasakan hlm
tersebut sebagai dukungan sosial.20 Jadi dari pemaparan dari para ahli diatas maka
persepsi individu penerima bantuan menjadi faktor yang penting dari dukungan
sosial.
lsTizar Rahmawatr,op.cit,. Hlm 28
lelrnawati Dwi Fibrianti, Hubungan antara Dukungan Sosial Orangtua dengan ProkrastinasiAkademik dalam Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UniversitasDiponegoro Semarang, (Semarang skripsi Universitas Diponegoro, 2009). Hlm 41'ucitra Ayu Kumala Sari,Op.cit,. Hlm l3
![Page 4: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/4.jpg)
13
Sumber-sumber dukungan sosial menurut Kahn & Antonoucci terbagi
menjadi 3 kategori, yaitr*:
a. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu yang selalu ada
sepanjang hidupnya, yang selalu bersama dan mendukungnya.
Misalnya orangtua" keluarga dekat, pasangan hidup atau teman-teman
dekat.
b. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sedikit
berperan dalam hidupnya dan cenderung berubah sesuai dengan
waktu. Sumber ini meliputi teman kerja, tetangga, sanak keluarga dan
sepergaulan
c. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sangatjarang
memberi dukungan sosial dan memiliki peran yang sangat cepat berubah.
' Sumber dukungan yang dimaksud meliuputi supervisor, tenaga ahli
atau profesional dan keluarga jauh.2l
Dukungan sosial didapat dari orang-orang yang memiliki hubungan sosial
dengan individu. Sumber utama dukungan sosial adalah orang-orang terdekat
individu yang selalu hidup bersama dengan individu seperti orangtua, keluarg4
pasangan hidup dan teman-teman dekat. Peletak dasar hubungan sosial anak
adalah hubungan orangfua dengan anak, dimana orangtua memiliki peran penting
dalam keluarga sebagai orang dewasa yang memberikan ayoman rasa aman, kasih
sayang, perlindungan, dan pendidikan. Santrock meqjelaskan bahwa orangtua
berperan sebagai tokoh penting dengan siapa anak menjalin hubungan dan
2tsuri Mutia Siregar, Op.cit., Hlm l?
![Page 5: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/5.jpg)
t4
merupakan suatu sistem dukungan ketika anak menjajaki suatu dunia sosial yang
lebih luas dan kompleks.22 Bandura berpendapat bahwa orangtua mendorong anak
mereka unutk mencoba aktivitas yang baru dan memberikan dukungan pada usaha
mereka akan membantu mengembangkan perasaan mampu pada anak saat
menj umpai tantangan.23
Dari definisi yang telah disampaikan oleh para ahli mengenai dukungan
sosial, dapat kita ambil intisari bahwa dukungan sosial adalah persepsi individu
terhadap segala bantuan baik berupa bantuan emosional maupun materi dari
orang-orang yang memiliki hubungan sosial dengan individu. Berdasarkan uraian
diatas pul4 dukungan sosial orangtua yaitu segala bentuk bantuan baik materi
maupun emosional yang diberikan oleh orangtu4 yang kemudian di persepsi oleh
anak secara subjektif dimana anak merasa puas dengan bantuan yang di berikan
cileh orangtuanya.
2. AspekDukungan Sosial
Menurut Weis terdapat enam komponen yang kemudian dikembangkan
menjadi "Social Provisions Scale" urttuk mengukur ketersediaan dukungan sosial
yang diperoleh dari hubungan individu dengan orang lain. Enam komponen atau
aspek tersebut antara lain: Attachmenr (kasih sayang atau kedekatan), Sosial
integration (intregasi social), Reasurarrce ofworth (penghargaan atau pengakuan),
Reliable alliance (ikatan atau hubungan yang dapat di andalkan), Guidance
(bimbingan), Opportunity for nuturance (kesernpatan untuk membantu).2a
22 lmawati Dwi Fibrianti.Op.cit., Hlm 44
" Ibid,. Hlm 412u Dalam Kuntjoro. Dukungan Sosial Pada Lansia. http:/iwrvw.e-psikologi.com/usi#160802.htm.14 Maret 2013).
![Page 6: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/6.jpg)
15
a^ Attachment ftasih sayang atau kedekatan)
Aspek dukungan kasih sayang yang diberikan kepada individu
memberikan adanya perasaan kedekatan emosional, rasa aman, tentram,
damai bagi penerima. Individu yang mendapatkan dukungan sosial berupa
kasih sayang bersikap lebih tenang dan tidak gegabah dalam menghadapi
permasalahan. Sumber dukungan kasih sayang adalah dari orang-orang
terdekat individu, yaitu orangtu4 keluarga, pasangan hidup, teman dekat dan
individu lain yang memiliki hubungan yang harmonis.
Sosial inte gration (intregasi sosial)
Merupakan perasaan menjadi bagian dari kelompok, tempat berbagi minat,
perhatian, serta melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama-sama.
Dalam penelitian ini, sub indikator integrasi sosial meliputi remaja merasa
menjadi bagian dari keluarga dan memiliki kesempatan bersama orangtua
untuk saling berbagi minat dan beraktivitas bersama.
Reasurance of worth (penghargaan atau pengakuan)
Individu mendapatkan pengakuan atas kemampuan dan minatnya dari
orang lain atau lembaga. Dalam penelitian ini, Reassurance of worth meliputi
segala pemikiran, pendapat, minat dan kemampuannya mendapat
penghargaan dari orangtua secara pantas dan bijaksana.
Reliable alliance (ikatan atau hubungan yang dapat di andalkan)
Pada dukungan sosial Reliable Alliance ini individu mendapatkan
kepastian atau jaminan bahwa individu dapat mengharapkan oranglain untuk
b.
d.
![Page 7: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/7.jpg)
15
membantu dalam semua keadaan. Remaja merasakan jaminan yang pasti
bahwa orangtua akan membantunya dalam setiap keadaan.
>. Guidance ftimbingan)
Dukungan sosial ini adalah adanya hubungan sosial atau juga hubungan
kerja yang memungkinkan individu mendapatkan naseha! saran dan
pemberian informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam
mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi. Remaja sangat membutuhkan
bimbingan atau nasihatterutama dari orang dewasa untuk dapat memilih jalan
keluar yang terbaik untuk permasalahan yang sedang ia hadapi.
'. Opportunityfor nuturance (kesempatan untuk mengasuh)
Suatu aspek yang penting dalam hubungan interpersonal adalah perasaan
dibutuhkan oleh oranglain. Dengan adanya kesempatan untuk mengasuh
' individu merasa dirinya dibutuhkan dan penting bagi oranglain sehingga
individu dapat merasa lebih berharga dan bemilai.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial Orangtua
Sarafino menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi apakah seseorang akan menerima dukungan sosial atau
tidak. Faktor-falctor tersebut diantaranya adalah:
a. Faktor dari penerima dukungan (recipient)
seseorang tidak akan menerima dukungan sosial dari orang lain jika
ia tidak suka bersosial, tidak suka menolong orang lain, dan tidak ingin orang
lain tahu bahwa ia membutuhkan bantuan. Beberapa orang terkadang tidak
cukup asertif untuk memahami bahwa ia sebenamya membutuhkan
![Page 8: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/8.jpg)
17
bantuan dari orang lain, atau merasa bahwa ia seharusnya mandiri dan
tidak mengganggu orang lain, atau merasa tidak nyaman saat orang lain
menolongny4 atau tidak tahu kepada siapa dia harus meminta
pertolongan.
b. Faktor dari pemberi dukungan Qtroviders)
Seseorang terkadang tidak memberikan dukungan sosial kepada orang lain
ketika ia sendiri tidak memiliki sumberdaya untuk menolong orang lain,
atau tengah menghadapi stres, harus menolong dirinya sendiri, atau kurang
sensitif terhadap sekitamya sehingga tidak menyadari bahwa orang lain
membutuhkan dukungan darinya.2s
4. Bentuk-BenfukDukungan Sosial
Johnson dan Johnson, House, Taylor dkk, Sarafino, Sheridan dan
' Radmacher, berpendapat bahwa bentuk dukungan sosial diantaranya sebagai
berikut: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental,
dan dukungan informatif,26
Beberapa peneliti Cohen, Mckay, Curtron4 Russel, Houseo Schaefer,
Coyne, Lzaruso Willq dan Sarafino mengemukakan lima bentuk dukungan
sosial, yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan
instrumental, dukungan informatif dan dukungan jafingan.z1
tssuri Mutia Siregar,Op.cit .Hlm I8-19
"Tizar Rahmawan, Op.cit,. Hlm I 4- I 727 lrnawati Dwi Fibrianti,Op.cit,. Hlm 45
![Page 9: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/9.jpg)
18
a. Dukungan emosional (emotional support)
Mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian orangtua kepada
anak. Sehingga anak merasa di perhatikan, dicintai dan memiliki tempat yang
nyaman untuk berbagi pengalaman ketika ia mengalami kesulitan.
b. Dukungan penghargaan (esteem support)
Terjadi lewat ungkapan penghargaan yang positif untuk anak, orangtua
memberikan dorongan untuk maju, memberikan persetujuan dengan gagasan
atau perasaan individu. Sehinggan dukungan penghargaan ini dapat membantu
membangun kompetensi dan harga diri anak.
c. Dukungan instrumental (tangible or instrumental support)
Dukungan instrumental merupakan dukungan secara langsung, sebagai
contoh pemberian uang yang cukup sesuai dengan kebutuhan ffi*o
' pemenuhan fasilitas untuk anak.
d. Dukungan informative (informatianal support)
Dukungan informasi mencakup memberikan nasehat, petunjuk, pegarahan,
saran, atau umpan balik terhadap sikap dan perilaku anak, sehingga dapat
terbangun motivasi anak.
e. Dukungan jaringan (network support)
Dukungan jaringan meliputi orangtua memberikan dan mengarahkan anak
untuk mengenal dan memiliki perasaan menjadi bagian atau anggota dalam
suatu kelompok yang saling berbagi minat dan kegiatan sosial.
![Page 10: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/10.jpg)
19
5. Dukungan Sosial Orangtua Menurut Pandangan Islam
Setiap orangtua berharap anak*anaknya berhasil dalam belajar dan
lingkungan sosial serta memiliki kekuatan nilai dan dan karakter yang baik
sehingga mereka siap menghadapi tantangan kehidupan dimasa yang akan
datang. Sudah menjadi peran terpenting bagi orangtua untuk selalu
memberi nasehat dan membimbing kepada anak-anaknya agar kebutuhan
dalam mengatasi permaslahan yang sedang dihadapi terpenuhi. Seperti
yang terdapat dalam firman Allah SWT berikut ini:
Ltt ry W '*6, oili csj'' (rs *aii "{Ai i-j i;v Afi (U
@ 8, 4 u'oiYi rt e;iu $it'o&{ ir,;Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malakat yang kasaro keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerj akan apa yang diperintahkan". ( QS. At-Tahrim:6)28
@ts";t!'t"t*ry-rp:\i"t*,t'i'r1r*t;eifr i,,'otiliArtinya: "dan Dia (tidak pula) Termasuk orang-orang yang
beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk
berkasih saying". ( QS. Al-Balad: l7)2e
28 Departemen Agama. (1978). Al Qura'an dan terjemahan, hlm. 820.2n lbid, hlm. 895.
![Page 11: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/11.jpg)
20
Artinya: kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran. ( QS. Al-Ashr: 3)30
B. Penyesuaian Sosial
1. Pengertian Penyesuaian Sosipl
Hurlock mendefinisikan penyesuaian sosial sebagai keberhasilan
seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan
terhadap kelompok pada khususnya.3l Penyesuain sosial menunjukkan
kemampuan seseorang untuk merqberikan reaksi yang efektif dan sehat
terhadap kenyataan sosial, situasi sosial, dan hubungan sosial.32 Sehingga
dengan adanya kemampuan tersebut maka kebutuhan dalam hidup
bermasyarakat terpenuhi dengan cara penerimaan dan pemuasan.
' Apabila individu selalu memupuk hubungan dengan baik, maka individu
tersebut mampu menciptakan penyesuaian sosial dengan bailq sebaliknya jika
individu tidak mampu menyesuaikan dirinya untuk berinteraksi dengan orang
lain dan duniany4 maka dirinya sendiri menciptakan hambatan dalam
penyesuaian sosial.
Menurut Anshari dalam kamus psikologi (1996), menjelaskan social
adjustment dinyatakan dalam dua definisi yaitu, pertama pembangunan
keharmonisan hubungan dengan lingftungan sosial. Kedua adalah mempelajari
'o lbid, hlm. 915.3r Hurlock B. Elizabeth 1990.Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang RentangKehidupan.Jakarta: Penerbit Erlangga. hlm. 287" Schneiders, Alexander. A. 1955. Persanal Adjustment and Mental Health.New york Holt,Rinehan & Winston. Hal 57
![Page 12: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/12.jpg)
27
contoh- contoh tingkah laku yang perlu, atau mengubah kebiasaan-kebiasaan
sehingga cock dengan komunikasi sosial.33 Kemampuan palingpenting yang di
butuhkan dalm penyesuaian sosial adalah kemampuan dan keinginan untuk
belajar, karena perkembangan penyesuaian seseorang lebih besar diperoleh dari
pengalaman.
Dari beberapa pengertian penyesuaian sosial yang telah disampaikan oleh
beberapa tokoh diatas, penulis mengartikan penyesuaian sosial sebagai
kemampuan seseorang dalam menikmati hidup bersama orang lain. Hal ini bisa
diartikan menikmati persahabatan, menghormati hak-hak orang lain serta
mampu bereaksi secara efektif dan sehat dalam menghadapi kenyataan sosial,
situasi sosial dan hubungan sosial dalam setiap lingkungan yang menjadi
proses perkembangan hidup bersosial.
Z. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian sosial
Hurlock menjelaskan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan remaja untuk mengadakan penyesuaian sosial dengan baik yaitu
apabila keluarga tidak mampu mengembangkan pola perilaku sosial yang baik
akan menyebabkan remaja mengalami kesulitan penyesuaian sosial diluar
rumah meskipun diberi motivasi yang kuat untuk melakukannya dan faktor
pengalaman awal yang tidak menyenangkan didalam keluarga akan
menyebabkan kurangnya motivasi untuk belajar melakukan penyesuaian sosial
33 Anshari, Hafi. 1996. Kamus Psikologi Surabaya: Usaha Nasional.
![Page 13: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/13.jpg)
22
dimana remaja itu selalu mengalami kurang percaya diri karena takut atau
cemas. Berikut faktor yang mempengaruhi penyesuaian sosial: 3a
l. Faktor Fisik
Keadaan fisik seseorang juga merupakan faktor yang menentukan
perkembangan penyesuaian seseorang, seperti struktur fisik dan
temperamen. Struktur jasmani yang merupakan kondisi primer bagi
tingkah laku, maka dapat diperkirakan bahw asistem syarafl kelenjar dan
otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mentalo tingkah laku
dan kepribadian. Kondisi sistem-sistem tubuh yang baik merupakan
prasyarat bagi terciptanya penyesuaian yang baik. Oleh karena itu,
keadaan kesehatan seseorang akan mempengaruhi proses penyesuaian
dirinya.
2. Faktor psikologis
a) Pengalaman
Pengalaman awal anak dalam bersosialisasi dilakukan dalam
lingkungan keluarga. Pengalaman-pengalaman tersebut merupakan
dasar dari pola prilaku dan sikap sosialjika bergaul dengan orang-orang
diluar lingkungan rumah. Pengalaman sosial awal di luar rumah
melengkapi pengalaman di dalam rumah dan merupakcan penentu bagi
sikap sosial dan prilaku anak. Jika pada masa ini anak memperoleh
pengalaman yang menyenangkan maka ia akan menikmati hubungan
sosial itu dan akan mengulanginya lagi. Sebaliknya jika hubungan
to Hurlock B. Elizabeth. Op.cit. hlm. 213
![Page 14: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/14.jpg)
23
tersebut tidak menyenangkan atau bahkan menakutkan, anak akan
menghindarinya.
b) Belajar
Proses belajar sebagai disar fundamental dalam proses penyesuaian
diri, karena dengan belajar akan berkembang pola-pola respon yang
akan memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan
penyesuain diri sesuai dengan harapan lingkungannya.
Kesempatan belajar yang diperoleh dalam proses penyesuaian
merupakan proses modifikasi tingkah laku sejak fase awal dan
berlangsung sepanjang hayat yang diperkuat oleh kematangan anak.
Jika anak diterima dengan baik dalam suatu kelompok sosial, ia akan
berpartisipasi aktif dalam kelompok sebaya dan memliki kesempatan
untuk belajar keterampilan sosial yang berguna dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Faktor Lingkungan
a) Keluarga
Keluarga merupakan tempat belajar bagi keterampilan sosial.
Keterarnpilan sosial akan diperoleh dengan terjalinnya hubungan dalam
keluaga, jika anak mempunyai hubungan sosial yang memuaskan
dengan anggota keluarga baik dengan orangtua, saudar4 maka mereka
juga dapat menikmati sepenuhnya hubungan sosialdengan orang-orang
![Page 15: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/15.jpg)
24
diluar rumah, mengembangkan sikap sehat terhadap orang lain, dan
belajar berfungsi dengan sukses didalam kelompok teman sebaya.
b) Sekolah
Faktor yang tidak kalah pentingya adalah sekolah, karena sekolah
sebagai media untuk mempengaruhi kehidupan intelektual, sosial dan
moral siswa. Hasil pendidikan sekolah merupakan bekal penyesuaian di
masyarakat.
c) Teman
Bila anak memiliki teman yang sesuai dengan usia dan taraf
perkembangannya, mereka akan membantu si anak kearah penyesuaian
sosial yang baik.3s Melalui teman sebayanya anak dapat mulai saling
mengamati dan melakukan aktifitas bermain bersama. Dengan
demikian perkembangan sosial anak berkembang secara baik. Relasi
yang baik antar teman sebaya penting bagi perkembangan sosial yang
normal. Terdapat tiga macam teman yakini:
a. Kawan, yaitu orang yang dapat memuaskan kebutuhan individu
melalui keberadaannya di lingkungan yang terdiri dari berbagai
jenis kelamin dan usia.
b. Teman bermain, yaitu oran yang dapat menyenangkan dalam
mellcukan aktifitas.
3sHurlock B. Elizabeth. Op.cit. hlm 287
![Page 16: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/16.jpg)
25
c. Sahabat, yaitu orang yang tidak hanya dapat diajak bermain, tetapi
juga berkomunikasi melalui pertukaran ide, permintaan nasehat
dan kritik.
4) Kesadaran Penerimaan Sosial
Hurlock menyatakan saat beranjak dewasa anak yang ditolak atau
diabaikan tidak hanya menentang teman sebayanya melalui perilakunya
tetapi juga berusaha mengganggu kesenanangan mereka. Dia mengalami
perasaan rendah diri dan terasing. Dia juga berpeluang lebih besar untuk
mengalami gangguan kepribadian dibandingkan dengan anak yang
diterima secara sosial. Konsep diri yang tidak menyenangkan ini akan
menimbulkan penyesuaian diri yang buruk dan hubungan sosial yang
tidak memuaskan.36
5) Pemimipin atau Pengikat
Menurut Harrison anak yang sering dipilih sebagai pemimpin
adalah anak yang secara fisik dan mental lebih sehat, mempunyai prestasi
lebih tinggi dan secara sosial lebih cakap dbanding anak yang jarang
dipilih menjadi pemimpin.3t Bila mereka sudah tidak mau memenuhi
kebutuhan kelompok, mereka akan dipaksa untuk melepaskan peran
kepemimpinan mereka dan meqiadi pengikut.
6) Mobilitas yang mempengaruhi penyesuaian sosial anak adalah mobilitas
sosial dan geografis. Dalam mobilitas sosial sering terjadi perubahan
status seseorang dalam structural sosial sehingga akan menimbulkan
3tlurlock B. Elizabeth. Op.cit. hlm. 21537lbid. hal, 214
![Page 17: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/17.jpg)
26
masalah penyesuaian diri. Anak remaja yang berstatus sosial tinggi jika
berubah status sosialnya menjadi menjadi rendah akan mengalami
hambatan dalam bergaul dengan lingkungan sosial barunya yang berbeda
dengan lingkungan sebelumnya. Sedangakan mobilitas geografis terjadi
perpindahan tempat tinggal lie tempat tinngal lain yang baru. Dalam hal
ini anak akan menyesuaiakan diri dengan lingkungan yang baru dimana
mereka pindah.
3. Aspek- AspekPenyesuaian Sosial
Hurlock (1990) mengemukakan aspek-aspek dalam penyesuaian
sosial sebagaia berikut:38
a) Penampilan nyata. Overt pedormance yang diperlihatkan individu
sesuai nonna yang berlaku di dalam kelompokny4 berarti individu
tersebut dapat memenuhi harapan kelompok dan ia diteriama menjadi
anggota kelompok tersebut.
b) Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok. Artinya, individu
tersebut mampu menyesuaiakan diri secara baik dengan setiap
kelompok yang dimasukinya, baik teman sebaya maupun orang
dewasa.
c) Sikap sosial, individu mampu menunjukkan sikap yang menunjukkan
siakap yang menyenangkan terhadap orang lain dan ikut
berpartisipasi sehingga dapat menjalankan perannya dengan baik
dalam kegiatan sosial.
38Hurlock, B. Elizabeth. 1990. Perkembangan. Anak jilid 1 ( edisi enam ) Jakrta: Erlangga. Hal287
![Page 18: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/18.jpg)
27
d) Kepuasan pribadi ditadai dengan adanya rasa puas dan perasaan
bahagia karena dapat ikut ambil bagian dalam aktivitas kelompoknya
dan mampu menerima diri sendiri apa adanya dalam situasi sosial.
Menurut Scheneiders aspek-aspek penyesuaian sosial di sekolah
meliputi:3e
a) Kepatuhan terhadap peraturan sekolah, penyesuaian sosial disekolah
individu dapat dilihat dari kepatuhan individu tersebut terhadap
semua aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
b) Partisispasi dalam kegiatan sekolah. Bila individu dapat
berpartisispasi dengan aktif dalam kegiatan yang diadakan sekolah
berarti individu tersebut mampu menyesuaiakan dirinya dengan
situasi sekolah.
c) Partisipasi dan kerjasama dalm kegiatan kelompok. Individu yang
bisa bekerja dia bisa diterima oleh teman-temannya dan berarti bisa
menyesuaikan dirinya dengan situasi sosial di sekolah.
d) Hubungan yang sehat dan akrab dengan guru dan siswa lain. Bila
individu mapu berhubungan secara sehat dengan guru dan siswa lain
maka dia bisa menyesuaikan diri dengan baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-
aspek dalam pengukuran penyesuaian sosial antara lain: aspek prilaku,
penampilan, pandangan, kepatuhan terhadap perturan sekolah, partisipasi
dalam kegiatan sekolah, partisipasi dan kerjasama dalam kegiatan
'nschneiders, Alexander. A. 1955. Op.cit. Hal 57
![Page 19: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/19.jpg)
28
kelompolg hbungan yang sehat dan akrab dengan guru dan siswa lain,
penampilan nyata, penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok, sikap
sosial dan kepuasan pribadi.
4. Penyesuaian Sosial Menurut Pandangan Islam
Penyesuaian sosial dapdt diartikan sebagai hubungan silatunahim.
Seseorang yang melakukan penyesuaian sosial berarti dia menjalin
persaudaraan dengan orang yang ada disekitarnya. Allah SWT
menciptakan manusia dengan berbagai perbedaan untuk saling mengenal
satu sama lain. Selain itu berhubungan dengan sesama manusia adalah
kebutuhan yang paling mendasar bagi setiap manusia. Karena itulah
Islam memerintahkan agar manusia menjalin persaudaraan yang
dilandasi dengan penuh hormat dan kasih sayang. Sebagaimana yang
terdapat dalam firman Allah SWT berikut ini:
"K',LiL1 i-j'rt;a.,rS3qL"€.t;+, Ali ft; t"til (,y;t1ti (y
@r* *tt'rl""4fiifi ryArtinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujraatl3)40
no Al qur'an. Departemen Agama.(1978). Op.cit
![Page 20: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/20.jpg)
29
C.
@ Q:'€d"'o('ei bl rai'Si -y'ct j;\i 6 S X i gtrr";*; (s! "t
6 tArtinya: Hai sekalian manusiq bertakwalah kepada Tuhan-mu
yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang
biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada
Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta
satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa':l) al
Program Akselerasi
Seperti yang telah diketahui bahwa program kelas akselerasi
disediakan untuk melayani pendidikan anak-anak berbakat @ifted) atau
anak cerdas istemewa. Secara umum, terdapat dua layanan pendidikan
untuk anak cerdas istemewa" yaitu acceleration (percepatan) dan
enrichment (pengayaan) . Acceleratian (percepatan) adalah suatu program
atau aktivitas yang memungkinkan untuk menyelesaikan materi
kurikulum lebih. Enricltment (pengayaan) suatu program atau aktivitas
yang memungkinkan perulasan dan pendalaman materi kurikulum secara
umum.
Layanan pendidikan untuk peserta didik cerdas istimewa yang
diterapkan adalah model dengan program program percepatan atau
akselerasi. Model ini dalam pelaksanaannya bisa bisa dikombinasikan
nt lbid, hlm.99.
![Page 21: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/21.jpg)
30
dengan model enrichment atau pengayaan, sehingga peserta didik cerdas
istemewa yang unggul di bidang mata pelajaran tertentu (seperti MIPA),
dimungkinkan bisa mendapat pengayaan untuk mata pelajaran tersebut.a2
Program akselerasi dapat dilakukan dalam berbagai car4 yaitu:
(l) Early Entrance, yaitu peserta didik masuk sekolah pada usia yang
lebih muda dari persyaratan yang ditentukan pada umumnya, dengan
rekomendasi mengenai kesiapan atau kematangan sekolah oleh
psikolog/guru.
(2) Subject Acceleration, yaitu peserta didik ditempatkan dalam kelas
yang lebih tinggi, khusus untuk satu atau beberapa mata pelajaran
tertentu yang menjadi keunggulannya, sedang untuk mata pelajaran yang
lain, ia mengikutu kelasnya bersama teman-temannya.
(3) Curriculum Compacting, yaitu peserta didik melaju pesat melalui
kurikulum yang dirancang dengan mengurangi aktivitas reperti drill,
review, dan sebagainya.
(4) Telescoping, yaitu peserta didik menggunakan waktu yang kurang
daripada walctu yang biasanya digunakan untuk menyelesaikan studi,
misalnya untuk SMP/IvITs/SMA/I4A yang secara regular membutuhkan
waktu tiga tahun, tetapi bagi kelas khusus dengan program akselerasi
diselesaikan dua tahun bukan tiga tahun.
a2 Departemen Pendidikan Nasional, 2007.Op.cit. hlm. l7
![Page 22: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/22.jpg)
31
(5) Mentorship, yaiu peserta didik diperkanalkan pada seorang mentor
yang telah memiliki pelatihan tingkat mahir dan berpengalaman pada
satu bidang tertentu. Pelaksanaan program akselerasi dengan bentuk
mentorship, artinya sekolah mengundang pakar di bidang mata pelajaran
tertentu, dan diminta untuk memberikan materi dan member bimbingan
untuk peserta didik cerdas istemewa pada bidang tertentu,
(6) Advanced Placement, yaitv peserta didik mengambil suatu mata
pelajaran di tingkat atasnya (bisa tingkat universitas) dan ini dapat diberi
kredit sebagai bentuk pengakuan,
(7) Coresspondence Courses, yaitu peserta didik mengambil kursus
tingkat SMA atau universitas, secar tertulis melalui pos atau melalui
video.
Southern dan Jones (1991) menyebutkan beberapa keuntungan dari
dijalankannya progftIm akselerasi bagi anak berbakat, antara laina3 :
Meningkatkan efisiensi
Siswa yang telah siap dengan bahan-bahan pengajaran dan menguasai
kurikulum pada tingkat sebelumnya akan belajar lebih baik dan lebih
efisien.
b. Meningkatkan efeklivitas
a3 Hawadi, R. A. 2004. Akselerasi A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak Berbakatlntelektual. Jakarta: Gramedia. 7-8
![Page 23: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/23.jpg)
32
Siswa yang terikat belajar pada tingkat kelas yang dipersiapkan dan
menguasai ketrampilan-ketrampilan sebelumnya merupakan siswa yang
paling efektif.
c. Penghargaan
Siswa yang telah mampu mencapai tingkat tertentu sepantasnya
memperoleh pengahargaan atas prestasi yang dicapainya.
d. Meningkatkan waktu untuk karir
Adanya pengurangan waktu belajar akan meningkatkan produktivitas
siswa" penghasilan, dan kehidupan pribadinya pada waktu lain.
e. Membuka siswa pada kelompok barunya
Dengan program akselerasi, siswa dimungkinkan untuk bergabung dengan
siswa yang memiliki kemampuan intelektual dan akademis yang sama.
' f. Ekonomis
Keuntungan bagi sekolah ialah tidak perlu mengeluarkan banyak biaya
untuk mendidik guru khusus anak berbakat.
Selain itu, Southem dan Jones (1991) menyebutkan empat hal yang
berpotensi negative dalam proses akselerasi bagi anak berbakat, antara lain:
a. Segi Akademik
1. Bahan ajar terlalu tinggi, bagi siswa akseleran. Hal ini akan membuat
mereka menjadi siswa yang tertinggal di belakang kelompok teman
barunya, dan akan menjadi siswa yang berprestasi sedang-sedang saja,
bahkan siswa akseleran yang gagal.
![Page 24: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/24.jpg)
33
Bisa jadi kemampuan siswa akseleran yang terlihat melebihi teman
sebayanya hanya bersifat sementara. Dengan bertambahnya usianya,
kecepatan prestasi siswa menjadi biasa-biasa saja dan sama dengan
teman sebayanya. Hal ini menyebabkan kebutuhan akselerasi menjadi
tidak perlu lagi dan siswa akseleran lebih baik dilayani dalam
kelompok kelas reguler.
Meskipun memenuhi persyaratan dalam bidang akademis, siswa
akseleran kemungkinan imatur secara sosial, fisik, dan emosional
dalam tingkatan kelas tertentu.
Proses akselerasi menyebabkan siswa akseleran terikat pada keputusan
karir lebih dini. Agar siswa dapat berprestasi baik" dibutuhkan
pelatihan yang mahal dan tidak efisien untuk dirinya sebagi pemula.
Bisa jadi kemungkinan buruk yang akan terjadi adalah karir tersebut
tidak sesuai bagi dirinya.
Siswa akseleran mungkin mengembangkan kedewasaan yang luar
biasa tanpa adanya pengalaman yang dimiliki sebelumnya.
Pengalaman-pengalaman yang sesuai untuk anak seusianya tidak
dialami oleh siswa akseleran karena tidak merupakan bagian dari
kurikulum.
7. Tuntutan bagi siswa sebagian besar pada produk akademik konvergen
sehingga siswa akseleran akan kehilangan kesempatan
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan dan divergen.
b. Segi Penyesuaian Sosial
2.
J.
4.
5.
6.
![Page 25: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/25.jpg)
34
l. Siswa akan didorong untuk berprestasi pada bidang akademiknya
sehingga mereka kekurangan waktu beraktivitas dengan teman
sebayanya.
2. Siswa akan kehilangan alrivitas sosial yang penting dalam usia
sebenamya. Hal ini menyebabkan mereka menyesal kehilangan
kesempatan tersebut dan akan mengarahkannya dalam social mal
adjustment selaku orang dewasa kelak. Mereka akan mengalami
hambatan dalam bergaul dengan teman sebayanya.
3. Siswa sekelasnya yang lebih tua kemungkinan akan menolakny4
sementara itu siswa akseleran akan kehilangan waktu bermain dengan
teman sebayanya. Akibatnya, siswa akan mengalami kekurangan
jumlah dan frejuensi pertemuan dengan teman-temannya.
4. Siswa sekelasnya yang lebih tua tidak mungkin setuju memberikan
perhatian dan respek pada teman sekelsnya yang lebih muda usia. Hal
ini menyebabkan akseleran akan kehilangan kesempatan dalam
ketrampilan kepemimpinan yang dibutuhkannya dalam pengembangan
karier dan sosialnya di masa depan.
Berkurangnya Kesempatan Ke giatan Ekstrakurikuler
Kebanyakan aktivitas ektstrakurikuler berkaitan erat dengan usia. Hal ini
menyebabkan siswa akseleran akan berhadapan dengan teman sekelasnya
yang tua dan tidak memberikannya kesempatan. Hal ini akan
menyebabkan siswa kehilangan kesempatan yang penting dan berharga di
![Page 26: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/26.jpg)
35
luar kurikulum sekjolah yang nonnal. Akibatny4 mereka akan kehilangan
pengalaman yang berkaitan bagi kariernya di masa depan.
d. Penyesuaian Emosional
1. Siswa akseleran pada akhirnya akan mengalami burn out di bawah
tekanan yang ada dan kemungkinan menjad i underachiever.
2. Siswa akseleran akan mudah frustasi dengan adanya tekanan dan
tuntutan berprestasi. Siswa yang mengalami sedikit kesempatan untuk
membentuk persahabatan pada masanya akan menjadi terasing atau
agresif terhadap orang lain.
3. Adanya tekanan untuk berprestasi membuat siswa akseleran
kehilangan kesempatan untuk mengembangkan hobi.
Program akselerasi merupakan salah safu bentuk layanan bagi anak
Serbakat akademik. Diharapkan program akselerasi ini dapat memenuhi
kebutuhan layanan pendidikan yang berbeda bagi mereka yang tergol ong gtfieda .
Proses rekrutmen dan seleksi dipengaruhi oleh model layanan pendidikan
yang diberikan bagi peserta didik cerdas istemewa. sebagaimana proses
rekrutmen dan seleksi pada umumnya" dalam proses ini calon peserta didik harus
dapat diidentifikasi kemampuannya agar dapat mengikuti program. Proses
identifikasi tersebut memiliki dua tahap, yaitu penjaringan (screening) dan
penyaringan (s el e lcs i).
aa Hawadi, R A. 2004. Op.cit. hlm 8-ll
![Page 27: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/27.jpg)
36
Screening atau penjaringan adalah suatu pendekatan identifikasi tahap
awal, tahap ini melibatkan beberapa pihalq seperti orangtua, guru, dan peserta
didik yang bersangkutan. Dalam tahap ini dilakukan seleksi berdasarkan: (a)
prestasi akademik pada kelas/tinS<at pendidikan sebelumny4 dan (b) tes
psikologi.
Tahap seleksi atau identifikasi final (penyaringan) adalah proses yang
harus dilalui oleh peserta didik setelah diidentifikasi sebagai nominasi melalui
proses screening. Peserta didik didik tersebut akan mendaptakan tes la4iutan atau
dilakukan penilaian dari guru, orangtua, atau konselor yang lebih memahami
denag pasti tingkat keberbakatannya. Pada tahap ini, yang lolos pada tahap
penjaringan akan diberikan tes lanjutan yang dilakuakn secara kelompok maupun
secara individual, yaitu tes intelegensi, tes kreativits, dan skala task commitment.
Untuk program akselerasi pada tahap ini juga diberikan tes proyektif sebagai tes
penunjang untuk mengetahui aspek emosi dan sosial calon peserta didik anak
berbakat.
D. rrubungan antara Dukungan sosial orangtua dengan Penyesuaian sosial
Masa remaja merupakan masa peralihan anak-anak menuju dewasa.Pada
masa ini, remaja masuk ke dalam lingkukungan sosial yang lebih luas dibanding
pada masa anak-anak, sehingga tidak salah jika remaja masih beradaptasi dengan
lingkungannya terutama dalam proses penyesuaian sosial. Hurlock menjelaskan
adanya beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan remaja untuk
mengadakan penyesuaian sosial dengan baik yaitu apabila keluarga tidak mampu
mengembangkan pola perilaku sosial yang baik akan menyebabkan remaja
![Page 28: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/28.jpg)
37
mengalami kesulitan penyesuaian sosial diluar rumah meskipun diberi motivasi
yang kuat untuk melakukannya dan faktor pengalaman awal yang tidak
menyenangkan didalam keluarga akan menyebabkan kurangnya motivasi untuk
belajar melakukan penyesuaian sosial dimana remaja itu selalu mengalami kurang
percaya diri karena takut atau cemas."
Remaja dalam salah satu tugas perkembangannya menurut Havighurst
adalah mencapai hubungan yang baru yang lebih matang dengan teman sebay4
baik pria maupun wanita. Dalam penyesuaian sosial, remaja ingin diterima oleh
teman sebayanya. Demikian juga dengan siswa kelas akselerasi.a6
Kurang berkembangnya penyesuaian sosial pada remaja dalam kelas
akselerasi.Menurut Shehan, terdapat beberapa poin sosialisasi yang diajarkan oleh
orangfua pada anaknya" antara laina7: mengajarkan tentang cara hidup
bermasyarakat. Pada dasarny4 semua orangtua memiliki keinginan unfuk
mengajarkan cara hidup bermasyarakat pada anaknya. Pada awalny4 orangtua
akan mulai mengajarkan anaknya tentang bahasa yang digunakan di masyarakat.
Orangtua juga mengajarkan bagaimana strategi yang harus dimiliki dalam
lingkungan pertemanan atau pergaulan.
E. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap
suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus di uji
ntHurlock B. Elizabeth 1990. Op.cit. hlm. 213a6 Havighurst dalam Hurlock B. Elizabeth lgg0.Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
!-epanjang Rentang Kehidupan Jakar|a: Penerbit Erlangga. hlm. 213"'Bell, R. R. 2003. Maniage and Family Interaction. Fifth Edition. New York Cornell University.
hlm.311
![Page 29: BAB II - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2442/9/09410096_Bab_2.pdf · KAJIAN TEORI A. Dukungan Sosial ... siapa saja dalam berhubungan dengan orailg lain demi ...](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102804/5c85989209d3f2f2298cda5c/html5/thumbnails/29.jpg)
38
secara empiris.as Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis
altematif yaitu ada hubungan yang positif antara dukungan sosial orangtua
sebagai variabel X dengan penyesuaian sosial sebagai variable Y. Semakin tinggi
nilai dari dukungan sosial orangtua maka semakin tinggi pula penyesuaian sosial
yang dimiliki.
Ha: Ada hubungan antara dukungan sosial orangtua sebagai variabel X dengan
penyesuaian sosial sebagai variable Y.
Ho: Tidakada hubungan antara dukungan sosial orangtua sebagai variabel X
dengan penyesuaian sosial sebagai variable Y
uslqbal hasan, 20M.Analisis Data Penelitian dengan Statistik . Jakarta: Bumi Aksara. hlm. 3