BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2....

22
8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan (Entrepreneurship) Kewirausahaan (Enterpreneurship) didefinisikan dengan seseorang yang mengorganisasikan, mengoperasikan dan memperhitungkan resiko untuk sebuah usaha yang mendatangkan laba 1 . Dalam pengertian ini terdapat kata ‘mengorganisasikan’, apakah yang akan diorganisasikan tersebut. Demikian juga terdapat kata ‘mengoperasikan’ dan ‘memperhitungkan resiko’. seorang pelaku usaha dalam skala kecil sekalipun dalam menjalankan kegiatannya akan selalu menggunakan sumber daya. Sumber daya organisasi usaha meliputi, sumber daya manusia, finansial, peralatan fisik, informasi dan waktu. Dengan demikian seorang pelaku usaha telah melakukan ‘pengorganisasian’ terhadap sumber daya yang dimilikinya dalam ruang dan dimensi yang terbatas serta berusaha ‘mengoperasikan’ sebagai kegiatan usaha guna mencapai laba. Mengorganisasikan dan mengoperasikan berbagai sumber daya yang memiliki keterbatasan, jelas mengandung sejumlah resiko. Itulah hal yang dilakukan oleh seorang pelaku usaha yang memiliki jiwa kewirausahaan. Berdasarkan definisi ini kewirausahaan dapat dipelajari oleh setiap individu yang mempunyai keinginan, dan tidak hanya didominasi individu yang berbakat saja. Singkatnya wirausaha adalah orang yang melihat 1 Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan & Manajemen Usaha Kecil ( Jakarta : Alfabeta, 2012) hlm.26

Transcript of BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2....

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

8

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Kewirausahaan (Enterpreneurship) didefinisikan dengan seseorang

yang mengorganisasikan, mengoperasikan dan memperhitungkan resiko

untuk sebuah usaha yang mendatangkan laba1. Dalam pengertian ini

terdapat kata ‘mengorganisasikan’, apakah yang akan diorganisasikan

tersebut. Demikian juga terdapat kata ‘mengoperasikan’ dan

‘memperhitungkan resiko’. seorang pelaku usaha dalam skala kecil

sekalipun dalam menjalankan kegiatannya akan selalu menggunakan

sumber daya. Sumber daya organisasi usaha meliputi, sumber daya

manusia, finansial, peralatan fisik, informasi dan waktu. Dengan demikian

seorang pelaku usaha telah melakukan ‘pengorganisasian’ terhadap

sumber daya yang dimilikinya dalam ruang dan dimensi yang terbatas

serta berusaha ‘mengoperasikan’ sebagai kegiatan usaha guna mencapai

laba. Mengorganisasikan dan mengoperasikan berbagai sumber daya yang

memiliki keterbatasan, jelas mengandung sejumlah resiko. Itulah hal yang

dilakukan oleh seorang pelaku usaha yang memiliki jiwa kewirausahaan.

Berdasarkan definisi ini kewirausahaan dapat dipelajari oleh setiap

individu yang mempunyai keinginan, dan tidak hanya didominasi individu

yang berbakat saja. Singkatnya wirausaha adalah orang yang melihat

1 Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan & Manajemen Usaha Kecil ( Jakarta : Alfabeta, 2012)

hlm.26

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

9

adanya peluang, kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk

memanfaatkan peluang tersebut.

Berdasarkan pengertian tersebut, kepribadian seorang entrepreneur

diidentifikasikan, sebagai berikut:

1. Kemauan dan rasa percaya diri (willingness and self-

confidence) merupakan modal utama seorang wirausahawan

adalah kemauan yang kuat serta rasa percaya diri. Mereka

mempunyai keinginan dan kepercayaan bahwa dengan tekad

dan kemauan yang tinggi akan mampu mengatasi semua

permasalahan dilapangan.

2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai

terjun kedunia usaha, maka pencapaian pertama dan utama

adalah usahanya tersebut terwujud dalam pengertian berdiri.

Kemudian sasaran kedua usahanya mampu bertahan. Sasaran

berikutnya adalah usaha tersebut mamou tumbuh, berkembang

dan bermanfaaat bagi lingkungannya.

3. Pekerja Keras (Hard Worker). Sesorang wirausaha termotivasi

untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan dorongan naluri

dan keinginannya. Yang mereka kejar adalah kepuasan batin,

tidak merasa dibatasi oleh waktu dan ruang melainkan lebih

berorientasi terhadap hasil kerja yang ingin dicapai.

4. Berani mengambil resiko (Risk taking) seorang enterpreuner

harus memiliki sikap berani mengambil resiko, artinya segala

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

10

tindakan akan atau tidak akan diambil setelah diperhitungkan

besar atau kecilnya dampak yang akan dihadapi.

5. Tanggung jawab (Accountability) seorang wirausahawan pada

umumnya berusaha keras untuk menggapai keberhasilan. Guna

mengukur tingkat kinerjanya para wirasusahawan biasanya

menggunakan beberapa tolak ukur, antara lain kemampuan

usahanya bertahan hidup, mampu berkembang dan besarnya

hasil yang diperoleh.

6. Inovasi (Innovation). Inovasi pada dasarnya merupakan bakat

khusus yang muncul dari seorang wirausahawan.

7. Skill at organizing. Entrepreneur mempunyai kemampuan

menempatkan orang sesuai bidang dan kemampuannya2.

Memperhatikan kondisi di atas, pembekalan dan penanaman jiwa

entrepreneur pada mahasiswa diharapkan dapat memotivasi mahasiswa

untuk melakukan kegiatan kewirausahaan. Pengalaman yang diperoleh di

bangku kuliah ini diharapkan dapat dilanjutkan setelah lulus, sehingga

munculah wirausahawan baru yang berhasil menciptakan kerja, sekaligus

menyerap tenaga kerja agar dapat mengurangi pengangguran dan

kemiskinan yang ada dilingkungan sekitar.

2 Ibid., hlm.29-33

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

11

2.2 Pelapisan logam (Elektroplating)

Elektroplating merupakan suatu proses pelapisan yang

menggunakan prinsip pengendapan logam dengan cara eletrokimia. Benda

kerja yang akan dilapisi dijadikan katoda, sedangkan logam yang melapisi

benda kerja dijadikan sebagai anoda. Kedua elektroda berada dalam

larutan elektrolit dan dihubungkan dengan catu daya arus searah.

Gambar 2.1 Rangkaian proses elektroplating

Proses pengendapan secara elektrokimia memiliki pengertian yaitu

mengalirnya arus searah melalui suatu larutan berkaitan dengan gerak

partikel bermuatan ion. Arus yang masuk kedalam larutan disebut

elektron, pada anoda terjadi oksidasi sedangkan pada katoda berlangsung

reduksi. Ion yang bergerak ke anoda disebut anion, sedangkan yang

menuju ke katoda dinamakan kation3. Selain itu pelapisan logam secara

elektrokimia bertujuan untuk melapisi logam pada permukaan logam atau

permukaan yang konduktif melalui proses elektrokimia atau elektrolisis,

3 Anton J.H dan Tomijiro kaneko, Mengenal Pelapisan Logam (Elektroplating) ( Yogyakarta : ANDI

OFFSET, 1992) hlm.2-3

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

12

agar mencapai permukaan yang tahan korosi dan penampilannya bagus,

mengkilap dan cemerlang dari segi estetika4 .

Pelapisan secara listrik (elektroplating) ialah elektrodeposisi

pelapis atau coating logam yang melekat ke elektroda (katoda) untuk

menjaga subtract dengan memberikan permukaan dengan sifat dan

dimensi berbeda dari logam basisnya tersebut.5

Umumnya logam besi dapat dilapisi dengan Nikel, krom, emas,

tembaga, platina, timah, seng, perak, tetapi setiap jenis anoda yang akan

dilapisi ke katoda harus menggunakan larutan elektrolit yang sesuai

dengan jenis anoda yang akan dilapisi.6

Gambar 2.2 Skema sim Chrome plating

Media larutan elektrolit pada proses pelapisan electroplating

bertujuan sebagai pembawa electron atau ion-ion dari anoda (bahan

pelapis) menuju kepermukaan katoda (benda kerja). Kecepatan pelapisan

tergantung dari besarnya arus listrik DC yang dipergunakan dan lama

4 Riyanto, Ph.D, Elektrokimia dan Aplikasinya (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) hlm. 25 5 Anton J.H dan Tomijiro kaneko, Op.Cit., hlm.25 6 Tony Bird, Kimia untuk Universitas, (Jakarta : PT. Gramedia, 1987) hlm.42

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

13

pelapisan. Besar arus listrik dalam satuan amper dan lama proses pelapisan

dalam satuan detik atau menit.7

Dalam teknologi pengerjaan logam, proses plating termasuk ke

dalam proses pengerjaan akhir (metal finishing). Adapun fungsi dan tujuan

dari pelapisan logam adalah sebagai berikut :

1. Pelapisan Dekoratif

Pelapisan dekoratif bertujuan untuk menambah keindahan tampak

luar suatu benda atau produk. Sekarang ini pelapisan dengan bahan krom

sedang digemari karena warnanya yang cemerlang, tidak mudah terkorosi

dan tahan lama. Produk yang dihasilkan banyak digunakan sebagai

aksesoris pada kendaraan bermotor baik yang beroda 2 maupun pada

kendaraan beroda 4. Dengan kata lain pelapisan ini hanya untuk

mendapatkan bentuk luar yang baik saja. Logam-logam yang umum

digunakan untuk pelapisan dekoratif adalah emas, perak, nikel dan krom.

2. Pelapisan Protektif

Pelapisan protektif adalah pelapisan yang bertujuan untuk

melindungi logam yang dilapisi dari serangan korosi karena logam pelapis

tersebut akan memutus interaksi dengan lingkungan sehingga terhindar

dari proses oksidasi.

3. Pelapisan Protektif untuk sifat khusus permukaan

Pelapisan ini bertujuan untuk mendapatkan sifat khusus permukaan

seperti sifat keras, sifat tahan aus dan sifat tahan suhu tinggi atau gabungan

7 Irfan Ansory, Penuntun Pelajaran kimia, ( Bandung : Ganesa Exact, 1985) hlm.18

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

14

dari beberapa tujuan diatas secara bersama-sama. Misalnya dengan

melapisi bantalan dengan logam nikel agar bantalan lebih keras dan tidak

mudah aus akibat gesekan pada saat berputar.

2.3 Peralatan dan Bahan Chrome Plating

2.3.1 Alat persiapan plating

1. Mesin gerinda dan poles

Dalam proses elektroplating chrome, benda kerja harus melalui

beberapa tahapan. Tahap awal dalam proses chrome adalah proses

pemolesan. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan permukaan benda

kerja yang halus dan bersih, untuk tahap pemolesan dibutuhkan mesin

dinamo motor berkekuatan minimal 1 tenaga kuda atau 1 PK dengan

kecepatan putar minimal 2800 putaran tiap menit atau 2800 RPM.

Gambar 2.3 Mesin gerinda dan poles

Semakin kuat dan cepat putaran dinamo motor, maka semakin

baik hasilnya. Namun demikian sebaiknya jangan terlalu berlebihan

karena putaran dinamo yang sangat cepat dapat membahayakan.

Penggunaan dinamo motor dengan tenaga dan putaran yang lebih kecil

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

15

dari yang dibutuhkan akan mengurangi kualitas hasil dan efisiensi waktu.

Kekuatan dinamo motor yang standart adalah 1 phase atau 3 phase,

tenaga 1 PK sampai 3 PK, kecepatan 2800 RPM sampai 3000 RPM.

2. Kain poly poles

Kain poly poles merupakan kain sintetis yang dipotong berbentuk

lingkaran, terdiri dari beberapa lembaran kain yang dijahit menjadi satu.

Kain poles digunakan untuk menghaluskan benda kerja dan sebagai media

tempel bubuk poles atau batu ijo (langsol). Kain poles memiliki berbagai

macam ukuran yaitu 4ʹʹ, 5ʹʹ , 6ʹʹ dan 8ʹʹ. Diameter kain poles yang akan

digunakan harus disesuaikan dengan benda kerja yang ingin dipoles.

Gambar 2.4 Kain poles

3. Langsol

Langsol (Batu ijo) berguna untuk memberikan warna kilap pada

saat proses pemolesan benda kerja.

Gambar 2.5 Langsol

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

16

4. Paint remover

Paint remover merupakan pembersih cat khusus terdiri dari pelarut

aktif yang dikombinasikan dengan lilin. Paint Remover berguna untuk

menghilangkan lapisan cat pada logam agar mempermudah proses

pemolesan benda kerja.

Gambar 2.6 Paint remover

2.3.2 Alat dan bahan elektroplating

1. Rectifier

Di dalam proses electroplating umumnya dibutuhkan arus listrik

DC (Direct Current). Sebagai sumber arus DC bisa menggunakan accu

atau rectifier. Accu menghasilkan arus DC yang murni, hanya pada

penggunaanya tidak bisa diatur voltnya, sehingga tidak fleksibel dan

efisien. Rectifier adalah alat yang berfungsi mengubah arus AC (PLN atau

Generator) menjadi arus DC.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

17

Gambar 2.7 Rectifier khusus Plating

Agar mempermudah dan menekan biaya pengadaan alat rectifier

untuk chrome yang terbilang cukup mahal, maka solusi yang dapat

digunakan adalah dengan merancang sendiri rectifier sesuai dengan

kemampuan dan kapasitas yang diinginkan. Rectifier yang akan dibuat

untuk proses plating ini memiliki kapasitas 25 Ampere dengan input 220V

dan output 12V. Berikut komponen utama yang dibutuhkan untuk

merancang rectifier.

a. Trafo

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan

dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke

rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet8.

Transformator yang akan digunakan berjenis trafo step down yang

memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga

berfungsi sebagai penurun tegangan. kapasitas trafo yang akan

digunakan 25 ampere dengan output 12v.

8 Daryanto, Teknik Elektronika: Keterampilan Elektronika, (Bandung: Satu Nusa, 2010) hlm. 28

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

18

Gambar 2.8 Trafo stepdown

b. MCB (Miniature Circuit Breaker)

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat

elektromekanis yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian instalasi

listrik dari arus lebih (over current).9 Terjadinya arus lebih ini, mungkin

disebabkan oleh beberapa gejala, seperti: hubungan singkat (short circuit)

dan beban lebih (overload). MCB sebenarnya memiliki fungsi yang sama

dengan sekring (fuse), yaitu akan memutus aliran arus listrik circuit ketika

terjadi gangguan arus lebih. Yang membedakan keduanya adalah saat

terjadi gangguan, MCB akan trip dan ketika rangkaian sudah normal,

MCB bisa di ON-kan lagi (reset) secara manual, sedangkan fuse akan

terputus dan tidak bisa digunakan lagi.

MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah

tinggal, pada instalasi penerangan, pada instalasi motor listrik di industri

dan lain sebagainya.

9 Trikueni dermanto. 2014 “Desain sistem kontrol”. Diperoleh 18 Maret 2015 dari

http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/04/Pengertian-MCB.html

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

19

Gambar 2.9 MCB

c. Dioda Bridge

Dioda adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama

sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode, sedangkan

bahan tipe-n akan menjadi katode10

.

Gambar 2.10 dioda bridge

Dioda bridge atau dikenal dengan sebutan jembatan dioda adalah

rangkaian yang digunakan untuk penyearah arus ( rectifier ) dari AC ke

DC. Elemen dioda berasal dari dua kata elektroda dan katoda. Diode

memiliki simbol khusus, yaitu anak panah yang memiliki garis melintang

pada ujungnya. Alasan dibuatnya symbol tersebut adalah karena sesuai

10 Daryanto, Op.Cit., hlm.13

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

20

dengan prinsip kerja dari dioda. Anoda ( kaki positif = P) terdapat pada

bagian pangkal dari anak panah tersebut dan katoda ( kaki negative = N )

terdapat pada bagian ujung dari anak panah.11

d. Heatsink (Pendingin)

Heatsink sering disebut sebagai material yang dapat menyerap dan

mendisipasi panas dari suatu tempat yang bersentuhan dengan sumber

panas dan membuangnya.12

Heatsink digunakan pada beberapa teknologi

pendingin seperti refrigeration, mesin pemanas dan pendingin elektronik

Gambar 2.11 Pendingin alumunium

Heatsink dapat diaplikasikan pada beberapa jenis pendingin

sehingga performa dari heatsink sendiri dapat berbeda-beda tergantung

pada pendingin tambahan yang menyertainya.

11 Komponen Elektronika. 2014 “Dioda Bridge”. Diperoleh 18 Maret 2015 dari http://komponenelektronika.biz/dioda-bridge.html 12

DuniComp. 2014 “Heatsink fan”. Diperoleh 20 Maret 2015 dari https://dunicomp.wordpress.com/materi-pembelajaran/heatsink-fan/

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

21

2. Anoda

Anoda merupakan salah satu bagian terpenting dari proses

pelapisan logam. Anoda yang digunakan harus sesuai dengan jenis

pelapisan yang akan dilakukan, untuk pelapisan tembaga menggunakan

anoda tembaga, pelapisan nikel menggunakan anoda nikel dan pelapisan

chrome menggunakan anoda timah.

Anoda dapat berbentuk lempengan logam yang masif atau dapat

juga berbentuk bola atau potongan-potongan kecil. Ada dua jenis anoda,

yaitu anoda yang terbuat dari logam yang akan diendapkan (anoda larut)

dan anoda yang terbuat dari logam lain yang tidak larut dalam rendaman

(anoda inert).13

Gambar 2.12 Anoda timah

3. Katoda

Katoda atau benda kerja dapat memiliki bermacam bentuk dan

dapat terbuat dari beraneka logam, yang terpenting katoda harus bersifat

konduktor sehingga proses pelapisan logam dapat berlangsung dan ion

logam dapat menempel pada katoda.

13 Anton J.H dan Tomijiro kaneko, Op.Cit., hlm.36

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

22

Gambar 2.13 Benda kerja (katoda)

4. Bak Cairan Elektrolit

Bak digunakan untuk menampung cairan elektrolit yang berfungsi

sebagai media penghantar dalam proses perpindahan ion logam. Bak yang

digunakan ialah bak yang terbuat dari bahan non logam, seperti bahan

plastik, fiberglass dan karet. Dibutuhkan tiga buah bak untuk menampung

larutan elektrolit, karena tiap proses pelapisan memiliki cairan elektrolit

yang berbeda. Ukuran bak dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kuantitas

senyawa larutan elektrolit.

Bak yang digunakan dalam proses plating ini terbuat dari plastik

ABS yang mudah didapat dipasaran, memiliki dimensi panjang 30cm,

lebar 21cm, tinggi 20cm dan mampu menampung cairan elektrolit

sebanyak 12 liter. Banyaknya cairan elektrolit disesuaikan dengan besar

kecilnya benda kerja yang akan dilapisi.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

23

Gambar 2.14 Bak larutan elektrolit

5. Penyaring Larutan

Filter digunakan untuk menyaring kotoran yang mengendap dalam

bak larutan, agar kotoran tidak melekat pada benda kerja saat proses

pelapisan berlangsung. Filter yang digunakan dalam proses ini

menggunakan filter aquarium, karena memiliki daya saring yang baik

selain itu filter aquarium ini harganya murah dan mudah didapat.

Gambar 2.15 Filter Aquarium

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

24

6. Pompa Larutan

Pompa larutan digunakan untuk memompa larutan elektrolit yang

dialirkan ke filter untuk disaring kotorannya dan juga dapat digunakan

sebagai pengaduk larutan dengan memanfaatkan aliran pompa yang cukup

besar. Pompa larutan tersebut dapat menggunakan pompa untuk aquarium,

karena komponen utamanya terbuat dari PVC yang tahan terhadap air dan

larutan.

Gambar 2.16 Pompa Aquarium

7. Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit dalam proses elektroplating berfungsi sebagai

media perantara berpindahnya partikel logam yang berionisasi dari plat

anoda ke benda kerja yang ingin dilapisi. Proses berpindahnya ion logam

dengan bantuan arus listrik melalui larutan elektrolit ini membuat ion

logam menempel pada benda kerja yang akan dilapisi. Ion logam dapat

diperoleh dari cairan elektrolit maupun berasal dari pelarutan anoda logam

didalam cairan elektrolit.

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

25

Gambar 2.17 Proses berpindahnya ion pada larutan

Pada sistem elektrokimia bila diberi beda tegangan, ion-ion

bergerak menuju elektroda. Kation bergerak ke katoda, anion bergerak ke

anoda. Masing-masing ion memiliki lajunya sendiri, yang bila

tegangannya satu (satuan), laju tersebut dinamai mobilitas atau

konduktivitas ion individu.14

Tiap proses pelapisan memerlukan cairan elektrolit yang berbeda

tergantung bahan pelapisnya (anoda), umumnya benda kerja dilapisi

dengan tembaga atau nikel, yang merupakan lapisan pelindung

sebenarnya, kemudian dilanjutkan dengan pelapisan Chrome sebagai

lapisan dekoratif15

.

14

Anton J.H dan Tomijiro kaneko, Loc.Cit., hlm.3 15

Ralph H. Petrucci, Suminar, Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern, (Bogor: Erlangga, 1985) hlm. 149

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

26

Table 1. Formulasi Larutan Elektrolit Tembaga

Table 2. Formulasi Larutan Elektrolit Nickel

Table 3. Formulasi Larutan Elektrolit Chrome

Dalam proses pencampuran bahan larutan elektrolit harus

dilakukan secara teliti dan steril karena bahan elektrolit yang digunakan

sangat sensitif dan mudah terkontaminasi apabila tercampur dengan bahan

lain.

No. Nama Larutan Optimum

1 Aquades 10 Lt

2 Brass salt 1,2 kg

No. Nama Larutan Optimum

1 Aquades 10 Lt

2 Boric acid 400 gr

3 Nickel sulphate 2,5 kg

4 Nickel chloride 600 gr

5 Brightener 07 (magnum) 10 cc

6 Brightener 06 (AM) 300 cc

7 Temperatur larutan 50-65°c

No. Nama Larutan Optimum

1 Aquades 10 Lt

2 Chromic acid 2 kg

3 Katalis WR-1 20 gr

4 Asam Sulphate 4,7 cc

5 Temperatur larutan 40-50°C

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

27

2.4 Parameter terhadap Kualitas Lapisan

Beberapa parameter yang dapat mempengaruhi pelapisan logam

diantaranya adalah konsentrasi larutan, rapat arus, temperatur dan waktu

pelapisan.

1. Konsentrasi Larutan

Elektrolit adalah Suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan

menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik16

. Pada

dasarnya elektrolit yang dipergunakan dalam bentuk larutan asam/basa

dicampur dengan air murni. Air murni yang dimaksudkan adalah air yang

tidak mengandung zat yang dapat merubah sifat elektrolit dengan tujuan

antara lain:

a. Unsur logam yang dideposisikan (dilarutkan)

b. Membentuk kompleks dengan ion logam deposisinya

c. Menyediakan sarana hantaran listrik

d. Stabilisasi larutan

e. Stabilisasi tingkat keasaman (pH)

f. Mengubah/mengatur bentuk fisik deposit

g. Membantu larutan anoda

h. Mengatur sifat-sifat lain larutan/depositnya

Dalam proses pelapisan chrome, temperatur elektrolit juga sangat

menetukan hasil lapisan. Temperatur diatur sesuai dengan ketentuan yang

sudah ada. Untuk meratakan distribusi ion agar ketebalan yang diperoleh

16 Raymond Chang, Kimia Dasar: Konsep – konsep Inti, (Bandung: Erlangga, 2004) hlm. 90

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

28

sama maka dalam proses pelapisan dibutuhkan pengaduk dengan

menggunakan udara dengan cara dihembuskan melalui kompresor

kedalam larutan elektrolit, bisa juga secara mekanik yaitu diaduk langsung

dengan menggunakan pengaduk.

Arus yang digunakan juga harus disesuaikan dengan luasan

permukaan yang dilapisi dimana semakin luas permukaan yang dilapisi

maka arus yang digunakan juga harus semakain besar, tapi bukan berarti

boleh melebihi ketentuan yang sudah ada.

2. Rapat arus

Rapat arus adalah harga yang menyatakan jumlah arus listrik yang

mengalir persatuan luas permukaan elektroda. Kenaikan tegangan anatara

kedua elektroda akan meningkatkan jumlah atom yang terionisasi. Selain

itu medan listrik antara kedua elektroda semakin besar maka ion atupun

elektron akan lebih cepat bergerak, akibatnya pembentukan lapisan pada

katoda semakin cepat17

. Ada dua macam rapat arus yaitu rapat arus anoda

dan rapat arus katoda. Pada proses elektroplating rapat arus yang

diperhitungkan adalah rapat arus katoda, yaitu banyaknya arus listrik yang

diperlukan untuk mendapatkan ion-ion logam pada tiap satuan luas

permukaan benda kerja yang akan dilapis. Untuk proses electroplating

faktor rapat arus memegang peranan sangat penting, karena akan

mempengaruhi hasil pelapisan pada permukaan benda yang dilapisi.

17 Riyanto, Ph.D, Op.Cit., hlm.37

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan ...repository.unj.ac.id/2304/8/BAB II.pdf · 2. Fokus pada sasaran (goal setting). Ketika seseorang mulai terjun kedunia usaha, maka

29

3. Temperatur dan waktu pelapisan

Perlakuan Temperatur larutan dapat mempercepat keberhasilan

pelapisan, hal ini disebabkan karena pemberian suhu merupakan

pemberian energi termal pada elektron sehingga energi kinetiknya semakin

meningkat dan kecepatan elektron menjadi lebih meningkat, selain itu

kenaikan suhu menjadikan larutan menjadi lebih encer sehingga gerak

elektron menjadi lebih leluasa18

. Suhu terlalu rendah dan rapat arus yang

cukup optimum akan mengakibatkan hasil pelapisan menjadi kasar dan

kusam, tetapi jika suhu tinggi dengan rapat arus yang optimum maka hasil

pelapisan menjadi tidak merata. Waktu pelapisan akan mempengaruhi

terhadap kuantitas dari hasil pelapisan yang terjadi dipermukaan benda

yang dilapis, semakin lama waktu pelapisan semakin banyak ion logam

yang menempel pada katoda. Dengan demikian lapisan yang terbentuk

juga semakin tebal.

18 Riyanto, Ph.D, Loc.Cit., hlm.37-38