BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · profesi ini menyediakan jasa pemotongan/pemangkasan...
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · profesi ini menyediakan jasa pemotongan/pemangkasan...
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN LITERATUR
Pengertian Judul
Pengertian judul “Desain Interior Barbershop & Refleksi"
dengan perencanaan dan perancangan di Surakarta, adalah sebagai
berikut :
Desain
1) Rancangan, rencana suatu bentuk dan sebagainya.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993 : 138)
2) Desain berasal dari kata design dalam Bahasa Inggris
memiliki arti perancangan, rancangan, desain. Jadi dapat
disimpulkan desain adalah perancangan atau proses untuk
suatu perwujudan. (Subarniati, 2001, hal 1)
Interior
1) Interior adalah hasil karya seni yang mengungkapkan
dengan jelas akan tatanan kehidupan manusia dari satu
masa melalui media ruang yang mencakup semua unsur
keindahan dari berbagai aspek, sehingga akhirnya
memberi kepuasan fisik dan spiritual bagi pemakainya
(Suptandar,1989; hal.2)
10
11
2) Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot
(hiasan, dsb) di ruang dalam gedung. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia,1993 : 483)
Desain Interior : adalah karya arsitek atau desainer yang khusus
menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan
(Desain Interior, 1999; hal.11)
Barbershop
Barber diambil dari kata Latin barba (yang berarti janggut)
adalah seseorang, kebanyakan pria, yang memiliki pekerjaan
menggunting berbagai jenis rambut dan merapikan serta
memangkas jenggot dan kumis para lelaki. Tempat di mana mereka
bekerja biasanya disebut barbershop, atau ringkasnya "barber".
Orang elit/ kelas atas pada waktu itu memiliki tukang cukur pribadi.
Pada masa lalu, pekerjaan para pemangkas di barber itu dikaitkan
dengan pembedahan dan klinik gigi. Tapi sejalan dengan
perkembangan sejarah, pada masa kini dengan pengembangan pisau
cukur yang telah canggih, barbershop sejak lama juga melayani
pemotongan rambut, bahkan para barber di Amerika juga banyak
yang melakukan perawatan rambut bila diminta.
Refleksi
Refleksi adalah teknik penyembuhan alternatif untuk
mengurangi ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan
12
mempromosikan fungsi alami dari tubuh melalui penerapan tekanan
pada berbagai titik-titik tertentu di kaki - tangan dan bagian bagian
tubuh lainnya.Refleksologi adalah cara pengobatan dengan
merangsang berbagai daerah refleks (atau zona atau mikrosistem) di
kaki, tangan, dan telinga yang ada hubungannya dengan (atau
mewakili) berbagai kelenjar, organ, dan bagian tubuh lainnya.
Terapi itu dipercaya dapat memperkuat fungsi sistem limfatik yang
mengusir racun dan zat berbahaya lain dari tubuh, sekaligus
mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan meningkatkan
imunitas.
Surakarta
Merupakan salah satu nama Kota/ Karisedenan di Provinsi
Jawa Tengah, Indonesia.
Jadi, “Desain Interior Pusat Pangkas Rambut Pria di
Surakarta” adalah sebuah tempat terencana yang tidak hanya
sekedar untuk pangkas rambut. Namun, tempat ini juga mempunyai
berbagai fasilitas rekreasi dan informasi sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, relaksasi dan informasi menarik seputar pangkas
rambut.
13
B. TINJAUAN PANGKAS RAMBUT
1. Definisi Pangkas Rambut/Barbershop
Barber diambil dari kata Latin barba (yang berarti janggut)
adalah seseorang, kebanyakan pria, yang memiliki pekerjaan
menggunting berbagai jenis rambut dan merapikan serta memangkas
jenggot dan kumis para lelaki. Tempat di mana mereka bekerja biasanya
disebut barbershop, atau ringkasnya "barber". Orang elit/ kelas atas pada
waktu itu memiliki tukang cukur pribadi. Pada masa lalu, pekerjaan para
pemangkas di barber itu dikaitkan dengan pembedahan dan klinik gigi.
Tapi sejalan dengan perkembangan sejarah, pada masa kini dengan
pengembangan pisau cukur yang telah canggih, barbershop sejak lama
juga melayani pemotongan rambut, bahkan para barber di Amerika juga
banyak yang melakukan perawatan rambut bila diminta. Sesuai dengan
kebutuhan manusia sehari-hari, selain dari makanan dan minuman,
penampilan merupakan salah satu kebetuhan yang sangat harus dipenuhi
dalam kehidupan sehari-hari, salah satu penmpilan yang dimaksud
yakni potongan rambut. Karena semakin berkembangnya
zaman,permintaan atau model dari potongan rambut ini semakin
banyak. Maka dari hal itu, usaha pangkas rambut ini semakin
berkembang pula. Walaupun usaha ini masih bertahap industry
rumahan, tetapi banyak juga yang mencoba peruntungan dalam usaha
pangkas rambut ini.
Profesi pangkas rambut memiliki peran yang sangat penting di
lingkungan masyarakat dan khalayak umum, profesi di bidang pangkas
rambut tanpa kita sadari secara keseluruhan memiliki peran yang vital
14
bagi kehidupan kesehari-hari kita. Kenapa? Tentunya karena pada
profesi ini menyediakan jasa pemotongan/pemangkasan rambut.
Disamping itu, pangkas rambut juga tergolong lebih ekonomis
dibanding tempat-tempat penyedia jasa pemotongan rambut lainnya,
seperti salon. Sehinggga orang cenderung lebih memilih pangkas
rambut ketimbang salon yang harganya bisa mencapai 2 kali dari harga
normal dengan kualitas yang sama. Oleh sebab itu keberadaan pangkas
rambut sangat di disyukuri dan tentunya kita semua hargai. Terutama
untuk golongan pelajar dimana penampilan menjadi bagian dari
kedisiplinan sekolah yang mewajibkan setiap muridnya berpenampilan
rapi.
Dan disamping segala keuntungan dan segi positif pangkas
rambut yang keberadaannya sangat penting dan diperlukan disetiap
waktu. Tentu ada bahaya dan resiko yang menghadang para pemangkas
rambut, dan karena penting keberadaan mereka di lingkungan
masyarakat dan khalayak umum. Tentu perlu adanya manajemen resiko
untuk meninjau dan menganalisa apa-apa saja kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi kepada mereka para pemangkas rambut
sehingga resiko-resiko tersebut yang kemungkinan terjadi dapat
diminimalisir dan dicegah semaksimal dan se-efektif mungkin.
2. Sejarah Pangkas Rambut/Barbershop
Pelayanan jasa perawatan pria sudah ada sejak 2000 tahun yang
lalu. Praktek pemotongan rambut pada pria (barbershop) berawal dari
Wilayah Macedonia sekitar 400 tahun sebelum masehi lalu menyebar ke
Mesir dan daerah-daerah lainnya. Kata “barber” berasal dari bahasa
15
latin “barba” yang artinya janggut. Bangsa pertama yang mengklaim
dirinya paling ahli dalam jasa pelayanan pemotongan rambut adalah
bangsa Roma sekitar 296 tahun sebelum masehi. Akan tetapi baik pada
bangsa Roma maupun Mesir, barbershop memiliki reputasi yang kurang
baik karena orang-orang elit/ kelas atas pada waktu itu memiliki tukang
cukur pribadi. Pada masa itu, janggut pada lelaki menjadi symbol
kekuatan dan intelegensi sehingga harus dirawat dengan baik dan
teratur.
Pada abad ke-4 para tukang cukur yang memiliki keahlian yang
tinggi mempunyai profesi tambahan sebagai ahli bedah medis. Mereka
belajar dari para pendeta selama abad pertengahan. Tukang cukur
memiliki pekerjaan layaknya seorang tabib, seperti mengobati luka
pendarahan, serangan lintah dan periksa gigi. Setelah dikeluarkannya
putusan paus yang merupakan sanksi kepada 1163 pendeta karena
mereka tidak mengobati pasien luka pendarahan sesuai dengan ilmu
bedah, maka pelayanan medis tersebut dimonopoli oleh barbershop.
Organisasi resmi yang mengatur tentang profesi barbershop pertama
kali berawal dari Perancis pada tahun 1096 dan kemudian berkembang
di Inggris pada abad ke-13. Warna merah, putih dan strip biru diujung
menjadi symbol yang turun-temurun sampai era barbershop modern
berasal dari masa itu. Warna merah berarti berarti darah, strip biru
berarti pembuluh darah, warna putih berarti perban yang bersih, dan
bentuk spiral/uril menggambarkan perban yang dicuci diputar/diperas
sehingga dari basah berubah menjadi kering. Pada abad ke-19, kedua
16
profesi itu, baik tukang cukur maupun ahli bedah menjadi
terpisah/sangat berlainan.
Industri barbershop modern mulai berdiri sekitar awal abad ke-
20 di wilayah Amerika Serikat. Pada tahun 1920 “Associated Master
Barbers of America” dan “Nacional Association of Barber School”
menjadi 2 organisasi formal yang mengatur profesi ini. Dengan adanya
2 organisasi ini perkembangan usaha barbershop di wilayah Amerika
semakin tumbuh pesat. Kecepatan dan efisiensi mencukur juga semakin
baik seiring dengan berkembangnya teknologi, misalnya dengan
penggunaan berbagai alat-alat elektronik pandukung seperti kliper
maupun blowdryer.
3. Perkembangan Pangkas Rambut/Barbershop di Indonesia
Kiprah tukang cukur di Indonesia menarik untuk ditelisik.
Selama ini ada dua daerah yang dikenal sebagai penghasil tukang cukur
di negeri ini, Garut dan Madura. Sejak kapan orang-orang dari kota
intan dan pulau garam ini menjadi tukang pangkas rambut, dan
mengapa profesi itu yang mereka pilih?
Pada awalnya penyebaran cikal bakal tukang cukur asal Garut
dan Madura ke seluruh nusantara ini tidak terlepas dari adanya konflik
di daerah masing-masing. Dede Saefudin, Kepala Desa Bagendit (salah
satu desa pemasok tukang cukur Garut) dalam sebuah wawancara di
Trans7 (20/11/2013) mengatakan bahwa kiprah orang Garut mulai jadi
tukang cukur itu diawali pada saat adanya pemberontakan DI/TII.
Dalam kurun waktu antara tahun 1949 hingga tahun 1950-an banyak
17
orang Garut yang mengungsi ke berbagai daerah untuk menyelamatkan
diri. Untuk bertahan hidup, salah seorang diantaranya ada yang memilih
menjadi tukang pangkas rambut. Melihat kesuksesannya banyak
pemuda asal Garut, khususnya orang Banyuresmi, Wanaraja, dan
sekitarnya yang kemudian mengikuti jejak sebagai pencukur rambut.
Orang Madura sudah bermigrasi sejak lama. Muh Syamsuddin
(2007) dalam jurnalnya tentang Agama, migrasi dan orang Madura
menuliskan bahwa konflik antara Trunojoyo dan Amangkurat II (1677)
menyebabkan pengikut-pengikut Trunojoyo enggan kembali ke Madura.
Mereka akhirnya menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Orang-
orang ini pada beberapa masa kemudian memilih mencari nafkah di
sektor informal, seperti tukang soto, tukang sate, dan tukang cukur.
Selain kuatnya tradisi migrasi itu merupakan bentuk jawaban terhadap
kondisi ekologis pulau Madura yang gersang dan tandus
Bila melihat dokumen masa lalu, orang Madura sepertinya lebih
dulu menjadi tukang cukur. KITLV/ Royal Netherland Institute of
Southeast Asian and Caribbean Studies memiliki dokumentasi foto
yang menggambarkan aktivitas orang Madura di Surabaya yang
berprofesi sebagai tukang cukur pada tahun 1911 dan 1920.
Selain orang Madura, orang Cina di Indonesia juga diketahui ada
yang berprofesi sebagai tukang cukur di masa lalu. Entah siapa yang
lebih dulu mengenalkan profesi tersebut. Haryoto Kunto dalam Wajah
Bandoeng Tempo Doeloe (1984) pernah menuliskan bahwa orang Cina
di Bandung pada masa lalu dikenal menguasai profesi sebagai
18
pemangkas rambut dan mengorek kotoran telinga dengan alat yang
disebut ”kili-kili.”
Tak hanya orang Cina, pada zaman penjajahan Belanda, orang
Jepang pun diketahui sudah ada yang memiliki toko pangkas rambut.
Seperti di Alun-alun Bandung yang pada tahun 1932 diketahui ada toko
Tjijoda, toko Nanko, dan Toyama. Belum diketahui, apakah saat itu ada
orang Garut atau Madura yang bekerja menjadi tukang pangkas rambut
di toko-toko tersebut. Jika melihat kurun waktu di atas, kepada siapakah
orang Garut pertama kali belajar menjadi tukang cukur? Kepada orang
Madura, Cina atau Jepang? Ini yang belum terjawab. Yang pasti kini
ada sekitar 15 ribu tukang cukur asal Garut yang tergabung dalam
Paguyuban Warga asal Garut di Jakarta dan sekitarnya (Asgar Jaya).
Ternyata banyak juga.
Ada sedikit kemiripan dari pola migrasi tukang cukur Garut dan
Madura ini. Dari hasil obrolan saya dengan beberapa tukang cukur asgar
(Asal Garut), tidak semua tukang cukur menetap secara permanen di
kotanya. Ada yang bersifat temporer. Setelah usai musim tanam mereka
biasanya pergi ke kota untuk menjadi tukang cukur, nanti setelah tiba
musim panen mereka akan pulang kembali ke desa. Ada juga yang
bersifat dadakan. Ketika tiba musimmarema seperti menjelang hari
raya, pemilik kios cukur di kota akan meminta bantuan saudara atau
kerabatnya yang berada di desa untuk memenuhi permintaan jasa cukur
yang meningkat. Malam lebaran, sehari menjelang hari raya mereka
akan mudik ke kampung bersama-sama.
19
Fenomena semacam ini terjadi juga pada orang Madura. Seperti
diungkap Muh Syamsuddin, para migran tersebut pada musim tanam
mereka pulang (toron) ke Madura untuk menggarap sawah dan
ladangnya,kemudian setelah selesai mereka kembali lagi (ongge), dan
begitu juga pada musim panen mereka kembali pulang dan sebaliknya.
Satu hal lagi yang menarik tentang tukang cukur ini adalah
kekeluargaan diantara mereka. Kebanyakan kios cukur berisi lebih dari
satu orang, dan biasanya mereka itu memiliki hubungan keluarga,
kerabat, atau teman sekampung. Banyaknya kaum migran desa-kota
yang terikat oleh asal muasal dan kekerabatan pada akhirnya mampu
melestarikan ikatan yang kuat dengan komunitas asal mereka dalam
membangun komunitas baru di kota.
Usaha barbershop di Indonesia memiliki peluang yang sangat
baik, terbukti dengan berdirinya puluhan atau bahkan ratusan
barbershop yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Di zaman digital
plus metroseksual ini, kian banyak lelaki yang mendambakan
penampilan elok dan rapi. Buktinya pelanggan salon-salon ketampanan
para lelaki itu tetap membeludak. Agar tak dicap keperempuan-
perempuanan, barbershop umumnya menampilkan nuansa maskulin
yang amat kental, mulai dari desain interior yang bertema pria, sumber
daya manusia (tukang cukur) yang juga pria dan konsumen/pengunjung
pun khusus untuk pria dan satu hal unik yang menjadi ciri khas
barbershop adalah pembayaran jasa pelayanan barbershop harus
dilakukan secara tunai tanpa menggunakan kartu kredit atau alat
pembayaran lainnya.
20
Tidak sembarang tempat potong rambut dan merapikan kumis
jenggot bisa menyandang nama barbershop. Sebuah barbershop harus
dilengkapi berbagai peralatan khas. Sebutlah lampu berulir dengan
warna merah, putih, biru yang berputar-putar di depan toko. Barbershop
juga harus memiliki tempat duduk khusus dengan satu kaki untuk
potong rambut. Barbershop tidak memiliki batasan usia baik anak-anak
maupun dewasa dapat berkunjung ke sana. Sebenarnya Barbershop
hendak menjaring para lelaki yang hendak ''merapikan'' dirinya. Mau
merapikan rambut di DPR alias di bawah pohon rindang, mereka
enggan. Selain dirasa kurang nyaman, juga tidak bergengsi. Mau masuk
ke salon biasa, mereka juga malu dibilang feminin. Maklum, salon-
salon biasa memang kebanyakan diisi perempuan. Oleh karena itu
barbershop menjadi pilihan yang sangat tepat bagi mereka.
4. Peralatan dan Perlengkapan Pangkas Rambut
Diperlukan beberapa paralatan usaha untuk memulai
menjalankan usaha kecil pangkas rambut pria ini, beberapa di
antaranya sebagai berikut :
1. Nama : Sisir besar Sisir dengan tungkai panjang
o Mempunyai gigi yang jarang dan besar
o Berbahan dasar plastik.
o Untuk mengurai rambut dari kekusutan
o Untuk merapikan rambut
2. Nama : Sisir garpu
o Sisir dengan tungkai pendek
o Mempunyai gigi yang jarang dan besar, menyerupai garpu.
21
o Berbahan dasar plastik
o Sisir garpu mempunyai bermacam ukuran dan jenis, di
gunakan berdasarkan jenis ikal pada rambut client
o Untuk menyisir rambut setelah di cuci atau menyisir rambut
yang kribo
Variasi sisir garpu :
3. Nama : Sisir pangkas
o Sisir dengan gigi rapat pada satu sisi dan jarang pada sisi
lainnya
o Berbahan dasar plastik
o Untuk mengambil section rambut saat proses pemangkasan
o Untuk menyisir rambut ketika rambut akan dipangkas
4. Nama : Sisir berekor tulang
o Sisir dengan berbahan dasar tulang, berekor panjang, bergigi
rapat, kuat.
o Untuk membuat parting
o Untuk membagi rambut
o Untuk membantu dalam proses mengeblow rambut
5. Nama : Sisir blow (besar, sedang, kecil)
o Sisir dengan berbahan dasar kayu, namun ada juga yang
berbahan dasar stainless
o Mempunyai gigi yang jarang
o Memiliki bulu-bulu sintetis
22
o Untuk membentuk rambut menjadi gelombang saat proses
pengeringan dengan hair dryer, dibantu dengan sisir berekor
tulang
Variasi sisir blow :
6. Nama : Sisir setengah blow
o Sisir dengan berbahan dasar plastik, bergigi jarang
o Untuk membentuk rambut menjadi gelombang, dibantu
dengan sisir berekor tulang dan hair dryer
7. Nama : Sisir vidal (Vidal session)
o Sisir dengan berbahan dasar plastik
o Bergigi jarang
o Untuk membantu merapihkan sasakan rambut atau hasil
pratata yang tidak atau kurang rapih.
8. Nama : Jepit bergigi
o Berbahan dasar plastik
o Bergigi
o Untuk menjepit rambut client
9. Nama : Jepit bebek
o Untuk menjepit rambut setelah dibagi
o Untuk mengambil section atau lapisan rambut yang akan
dipangkas
Varisi jepit bebek :
10. Nama : Gunting 4-5
o Berbahan dasar stainless, tajam
o Untuk memangkas rambut
23
11. Nama : Gunting penipis atau gunting bergigi bilah satu
o Berbahan dasar stainless
o Untuk menipiskan rambut
12. Nama : Scissor (Gunting sliding)
o Untuk memangkas rambut dengan teknik sliding, slithering,
atau slicing, biasanya digunakan untuk menipiskan rambut
bagian depan.
o Memotong rambut dengan gaya di tangan stylist, sedikit
terbuka, dan dipandu sepanjang segmen rambut dengan
sedikit tekanan dan sudut untuk “slice” dengan jumlah
bervariasi dari segmen rambut – tergantung pada jumlah
tekanan dan sudut yang digunakan.
o Istilah “slicing” yaitu penata rambut dengan menggunakan
teknik untuk cara menipiskan rambut, atau bisa disebut juga
dengan istilah yang berbeda “slithering” atau
“sliding”. Selain sebagai istilah dalam memotong rambut,
istilah “slicing” ini juga digunakan dalam proses pewarnaan
rambut.
13. Nama : Razor
o Berbahan dasar besi
o Untuk menipiskan rambut
o Untuk membuang bulu-bulu di sekitar wajah pria, seperti
jambang, kumis dan jenggot
o Untuk memberikan kesan rambut lembut yang tampak tipis
dan lurus
24
o Untuk menambahkan tekstur dan membentuk rambut
menjadi gaya berlapis halus
o Razor-cutting dapat digunakan sebagai suatu teknik untuk
benar-benar membuat potongan rambut, atau hanya sebagai
suatu teknik untuk menambah kelembutan dan tekstur
untuk gunting-potong rambut.
14. Nama : Clipper
o Berbahan dasar besi
o Untuk menipiskan rambut
o Untuk membentuk rambut umumnya digunakan pada pria
Ukuran sepatu :
o #4 - 12mm / 1/2"
o #3 - 9mm / 3/8"
o #2 - 7mm / 1/4"
o #1 - 3mm / 1/8"
15. Nama : water sprayer
o Merupakan wadah air dengan berbahan dasar plastik
o Untuk wadah air, digunakan untuk membasahi rambut yang
kering sebelum pemangkasan
16. Nama : Sikat rambut
o Sisir dengan berbahan dasar plastik, mempunyai bulu-bulu
sintetis
o Untuk menyisir rambut saat pencucian
o Untuk menyisir rambut yang sangat kusut, seperti bekas
sasakan atau hairspray
25
17. Nama : Sisir leher
o Sisir dengan berbahan dasar kayu, mempunyai bulu-bulu
sintetis
o Untuk membersihkan badan dari sisa rambut yang ada pada
dada dan punggung klien
18. Nama : Hair dryer
o Alat yang terbuat dari besi, bertali, mempunyai baling-
baling di belakang, mempunyai moncong untuk
mengeluarkan angin yang dingin maupun panas.
o Untuk mengeringkan rambut setelah proses pemangkasan
selesai, digunakan bersama sisir berekor tulang dan sisir
blow
5. Manfaat Pangkas Rambut Bagi Kesehatan
Karena memotong rambut secara teratur dapat membuat lapisan
rambut tetap kuat, sehat dan mencegah terjadinya ujung rambut
bercabang. Namun pada saat tertentu, sebagian dari akar rambut (sekitar
15 persen atau lebih) akan mengalami pertumbuhan hiatus (kosong).
Jika rambut mengalami pertumbuhan kosong lama-kelamaan akan
rontok. Diperkirakan ada waktu sekitar tiga bulan, tidak ada aktivitas di
dalam folikel (kantong rambut). Ini berarti pada waktu-waktu tertentu
tidak ada pertumbuhan rambut di dalam kulit kepala. Dengan rajin
memotong rambut tiap 2 bulan maka pertumbuhan rambut bisa tetap
dijaga. Sementara setiap hari seseorang pasti kehilangan rambutnya,
baik karena proses yang normal atau karena adanya kerusakan. Rata-
26
rata normal, orang akan kehilangan sebanyak 50 sampai 100 helai
rambut setiap harinya.
Rambut yang tidak pernah dipotong, seperti dikutip dari
Howstuffworks bisa dapat terus tumbuh rata-rata 2-6 tahun tergantung
dari karakteristik rambutnya. Jika sudah lebih dari 6 tahun maka rambut
tersebut tidak akan tumbuh lagi atau mati. Rekomendasi rajin potong
rambut 1,5-2 bulan juga cocok buat rambut yang sering di blow dry,
diwarnai atau terlalu sering terkena matahari. Rambut yang dipotong
tidak perlu banyak, cukup hanya seperempat inci (0,6 sampai 1 cm) saja
ini berguna untuk mencegah kerusakan rambut. Rambut juga bisa
terhenti pertumbuhannya karena beberapa faktor, antara lain kehamilan,
menyusui, malnutrisi atau ketidakseimbangan hormon.
Cara terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan rambut selain
rajin memotong ujung rambut adalah dengan mengonsumsi makanan
yang kaya protein, seperti daging, telur, kedelai dan kacang-kacangan
yang dikemas dengan protein untuk membangun sel yang kuat di
seluruh tubuh. Suplemen seperti vitamin E dan D juga dapat
mempromosikan pembelahan sel rambut yang sehat dan bisa
mempercepat proses pertumbuhan rambut secara keseluruhan. Rambut
terdiri dari tiga lapisan. Lapisan atas adalah lapisan asam amino yang
kuat, pada tahap ini dikenal sebagai kutikula. Lapisan menengah juga
terbuat dari protein, yaitu kerak. Dan lapisan terakhir yang tidak
terdapat pada rambut pirang atau tipis, yaitu lapisan yang disebut
medulla. Hampir 91 persen bagian rambut adalah protein dan dibangun
tangguh dengan komposisi asam amino. Memotong rambut secara
27
teratur dapat membuat lapisan rambut tetap kuat dan mencegah
terjadinya ujung rambut bercabang.
6. Definisi Refleksi
Refleksi adalah teknik penyembuhan alternatif untuk
mengurangi ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan mempromosikan
fungsi alami dari tubuh melalui penerapan tekanan pada berbagai titik-
titik tertentu di kaki - tangan dan bagian bagian tubuh
lainnya.Refleksologi adalah cara pengobatan dengan merangsang
berbagai daerah refleks (atau zona atau mikrosistem) di kaki, tangan,
dan telinga yang ada hubungannya dengan (atau mewakili) berbagai
kelenjar, organ, dan bagian tubuh lainnya. Terapi itu dipercaya dapat
memperkuat fungsi sistem limfatik yang mengusir racun dan zat
berbahaya lain dari tubuh, sekaligus mengembalikan keseimbangan
kimiawi tubuh dan meningkatkan imunitas.
Refleksologi juga dapat memperbaiki keseimbangan potensi
elektrikal dari berbagai bagian tubuh dengan memperbaiki kondisi zona
yang berhubungan. Pengobatan refleksologi diyakini bekerja seperti
halnya akupuntur, akupresur, dan shiatsu untuk mengembalikan
keselarasan aliran energi vital (ki atau chi) sepanjang meridian. Tubuh
manusia secara alami mempercepat proses penyembuhan ketika
menerima gangguan pada keseimbangannya, dan refleksologi
mempercepat pemulihan tersebut.Banyak praktisi refleksologi
berpendapat ada deposit kristal yang menumpuk dan menghambat jalan
28
pada ujung-ujung saraf. Refleksologi membantu membuka hambatan
tersebut sehingga transmisi impuls berjalan lancar kembali.
C. FASILITAS BESARAN RUANG
Ruangan-ruangan yang akan dipakai pada perencanaan ini adalah :
1. Area Pangkas Rambut
Untuk standar perancangan Barbershop akan menggunakan standar
ergonomic dari penataan ruang maupun penentuan ukuran furniture
sesuai dengan literature standar perancangan Interior Barbershop.
Berikut ini beberapa acuan yang dipakai dalam proyek perancangan
Barbershop and Refleksi. Perancangan Beauty salon Layout &
Equipment. Menunjukan bagaimana menata Layout salon. Dalam
hal ini yang akan dijadikan acuan hanya pada area penataan rambut
saja. (Interior Graphic and Design Standadard. page: 478-479)
Commercial Retail Shop: Jewelry, Barber, Tailor and Cleaneer.
Pada Buku ini lebih mendetail lagi adalah untuk ukuran standar
hydraulic chair pada area penataan rambut pada barbershop, Jarak
antara kursi-kursinya dan juga penataan cabinetnya. (Time-Saver
Standards for Building Types 2nd
Edition. page: 743)
Pemecahan problem perbedaan postur tubuh Penata rambut ataupun
pelanggan, Kebutuhan ruang gerk, standar antropometri dan
ergonomi pada
penataan layout Tata Rambut. (Dimensi Manusia dan Ruang
Interior-Ruang Niaga- Tata Rambut. Halaman:211)
29
2. Ruang Refleksi
Refleksi adalah teknik penyembuhan alternatif untuk
mengurangi ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan
mempromosikan fungsi alami dari tubuh melalui penerapan tekanan
pada berbagai titik-titik tertentu di kaki - tangan dan bagian bagian
tubuh lainnya.Refleksologi adalah cara pengobatan dengan
merangsang berbagai daerah refleks (atau zona atau mikrosistem) di
kaki, tangan, dan telinga yang ada hubungannya dengan (atau
mewakili) berbagai kelenjar, organ, dan bagian tubuh lainnya.
Terapi itu dipercaya dapat memperkuat fungsi sistem limfatik yang
mengusir racun dan zat berbahaya lain dari tubuh, sekaligus
mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan meningkatkan
imunitas.
Refleksologi juga dapat memperbaiki keseimbangan potensi
elektrikal dari berbagai bagian tubuh dengan memperbaiki kondisi
zona yang berhubungan. Pengobatan refleksologi diyakini bekerja
seperti halnya akupuntur, akupresur, dan shiatsu untuk
mengembalikan keselarasan aliran energi vital (ki atau chi)
sepanjang meridian. Tubuh manusia secara alami mempercepat
proses penyembuhan ketika menerima gangguan pada
keseimbangannya, dan refleksologi mempercepat pemulihan
tersebut.Banyak praktisi refleksologi berpendapat ada deposit kristal
yang menumpuk dan menghambat jalan pada ujung-ujung saraf.
30
Refleksologi membantu membuka hambatan tersebut sehingga
transmisi impuls berjalan lancar kembali.
3. Cafe
Kata “café” secara etimologi berasal dari kata “khave”
dalam bahasa Turki, yang sama halnya “coffe” dalam bahasa Inggris
atau “kopi” dalam bahasa Indonesia. Café dalam Kamus Besar
Indonesia diartikan sebagai tempat minum kopi yang pengunjungnya
dihibur dengan sajian musik dan juga diartikan sebagai tempat
makan dan minum (Jakarta-Jakarta 11 Mei 1996).
Sedangkan menurut Marsum. W. A dalam bukunya Restoran
dan Pemahamannya, Café yaitu suatu restoran kecil yang
mengutamakan penjualan cakes (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi,
dan teh. Pilihan makan yang terbatas dan tidak menjual minuman
beralkohol.
Café adalah usaha di bidang makanan yang dikelola secara
komersial yang menawarkan makanan/makanan kecil serta minuman
kepada para tamu dengan pelayanan dalam suasana yang tidak
formal, tanpa diikuti aturan service yang berlaku ( Sugiarta, 1996:
93).
Dimensi Ruang Gerak
31
Ket : Gambar Standar konter makan
(Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 222)
Gambar Standar jarak bersih antar kursi (stool) Tempat makan
(Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 223)
Gambar 2.14 Jarak bersih untuk pelayanan pramusaji dan sirkulasi pada
tempat makan
(Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 228)
a. Sistem Pelayanan
Table Service
Konsumen langsung memesan makanan pada
waiters, setelah waiters menghidangkan dan konsumen
32
tersebut menikmati hidangan tersebut, konsumen langsung
membayar sendiri pada cashier atau melalui waiters.
Counter Service
Pelaksana counter service pada counter bar, dimana
konsumen menikmati hidangan langsung dihadapan counter.
Tray Service
Penyajian makanan dan minuman dengan
menggunakan nampan/baki, dimana konsumen memesan
langsung kepada pelayan di counter, dan pelayan menyajikan
langsung pesanannya.
b. Jenis Menu Menurut Waktu Penyajian
Ala Carter Menu
Daftar hidangan terdiridari berbagai pilihan makanan
dengan harga masing-masing. Makanan yang dipilih
disajikan ke meja sesuai dengan urutan penyajian.
Table D’hote menu/Set Menu
Daftar hidangan yang terdiri dari satu paket makanan
dengan harga keseluruhan, disajikan satu demi satu.
Blue Plate Menu
Daftar hidangan terdiri dari satu paket makanan
dengan pilihan soft drink. Harga keseluruhan, semua
disajikan di atas meja tamu.
Buffet Menu
33
Daftar beberapa paket untuk dipilih. Makanan
disajikan di atas meja panjang yang didesain semenarik
mungkin, pengunjung tinggal memilih sendiri hidangan yang
akan dinikmati sesuai dengan selera masing-masing.
(Soekrisno, 1996:70-71)
4. Store
Store adalah suatu tempat jual beli suatu barang dimana
menjual barang-barang kusus untuk mendukung suatu bangunan
dengan luas area yang tidak terlalu besar. Oleh karena itu dengan
keterbatasan lahan biasanya retail shop memilki desain interior yang
ergonomis supaya para pengunjung lebih nyaman dan dapat
melakukan aktifitas belanja dengan mudah.
Gambar Besaran ruang sesuai ergonomi retail shop
(Sumber : Human dimention hal 205)
a. Sistem Pela yanan
1. Self Service
Adalah sistem pelayanan dimana pengunjung bebas
memilih dan mengambil produk yang mereka inginkan,
kemudian membawanya ke kasir untuk pembayaran.
34
2. Self Selection (Swa Seleksi)
Adalah jenis sitem pelayanan dimana pengunjung
juga dapat memilih dan mengambil produk yang mereka
inginkan, kemudian dengan dibantu oleh pramuniaga,
produk dibawa ke bagian kasir untuk pemabayaran.
3. Personal
Adalah jenis sitem pelayanan tertutup dimana segala
bentuk pembelian dilayani oleh pramuniaga, baik dalam
pemilihan maupun pengambilan produk. Dalam sistem ini,
dari proses pemilihan, pengambilan sampai dengan
pembayaran semua dilayani pramuniaga sepenuhnya.
b. Sistem Display
1. Serambi Pamer
Untuk menarik perhatian, pada Area Penjualan
biasanya dilengkapi dengan serambi pamer. Pemilihan
barang yang dipajang dengan mempertimbangkan musim
atau gaya. Suatu serambi pamer dapat memberikan kesan
yang efektif, kesan tersebut tentu saja berhubungan dengan
berbagai ide dan harga.
2. Display Interior
Delbert J. Duncan dan Stanley D. Hollander
mengelompokkan display interior menjadi :
a. Merchandise Display, meliputi :
Open Display
35
Merupakan bentuk display yang memberikan
kemungkinan pada pembeli untuk mengamati barang
dagangan tanpa bantuan pelayan toko.
Closed Display
Berisi barang dagangan yang diperlihatkan dalam
almari dinding (wall case). Keuntungan utamnya adalah
terjaganya barang dagangan dari pencurian dan menjaga
kondidi siap jual.
Architectural Display
Display ini memerlukan ketepatan penyusunan guna
menunjukkan bermacam-macam barang dagangan sesuai
dengan bangunan, seperti model bangunan perumahan,
dapur, kamar mandi secara menyeluruh. Keuntungan
utamanya adalah dapat memberikan gambaran yang utuh
dan nyata lewat peragaan dalam display ini.
b. Vendor Display
Terkenal sebagai bentuk display untuk pengiklanan
tempat penjualan. Terdiri dari tulisan, spanduk dan rak
pajang.
c. Store Sign and Decorations
Istilah Store Sign meliputi tanda pembayaran, kartu
hadiah/harga, hiasan tergantung, poster, bendera, spanduk
dan alat serupa. ( Delbert J. Duncan & Stanley D Hollander,
1977 : 468 ).
36
c. Perlengkapan Display
Dalam area penjualan sebagian besar pendisplayannya berupa
etalase dan showroom.
Macam-macam Etalase :
1. Etalase Sistem Terbuka.
Etalase tanpa pembatas antara ruang display dengan ruang
pemasaran sehingga dari luar akan terlihat keseluruhan
interior ruang dalamnya. Penataan display tidak ada
penghalang kasat mata dan arah pandangan kurang terfokus.
2. Etalase Sistem tertutup
Etalase mempunyai pembatas antara ruang display dengan
ruang pemasaran. Interior area penjualan tidak terlihat, dan
mempunyai pandangan visual lebih terfokus.
3. Etalase Khusus
a. Etalase Sudut
Etalase yang dimiliki bangunan yang terletak di
persimpangan jalan dan posisinya tepat di sudut.
b. Etalase Atas
Etalase yang terletak diatas lantai dasar dari bangunan
bertingkat. Etalase ini berfungsi sebagai papan reklame.
c. Benam
Merupakan Etalase yang memiliki lantai lebih rendah
daripada lantai disekitarnya.
37
d. Etalase bertingkat
Etalase penggabungan antara etalase atas dan etalase benam
dan lebih lagi dengan sistem etalase terbuka. Sudut pandang
kurang sesuai dengan sudut pandang pengamat.
e. Etalase Arcade
Etalase menjorok ke dalam ruang akibat bangunan yang
memanjang ke belakang dengan bagian muka yang sempit,
sehingga ada ruang yang kurang efisien.
d. Prinsip Desain Sarana Penjualan
Desain sarana penjualan harus disederhanakan dan tak
dipaksakan. Maksudnya adalah dalam mendisplay materi, jika
perlengkapannya lebih menarik perhatian ini akan mengurangi
daya tarik materi koleksi dan melemahkan penjualan. (William
P. Spence, 1979 : 412)
Sistem display pada ruang pamer menyangkut beberapa hal,
diantaranya:
1. Faktor Penglihatan
Penampilan materi selain dipengaruhi faktor teknis, juga
dipengaruhi faktor penglihatan yaitu mudah tidaknya materi
dapat dilihat/dinikmati. Hal ini dipengaruhi oleh :
a. Ukuran barang detail krisisnya
b. Kontras benda-benda dengan latar belakangnya dan
kontras sekitarnya
c. Penerangan dan kecerahan benda tersebut.
d. Warna cahaya yang menerangi benda tersebut
38
e. Waktu saat melihat. (Ahmad Natahamijaya, 1979:24)
2. Sistem Penyajian Materi Koleksi dan Penjualan
Pengelompokan benda-benda menurut jenis dan bentuknya
dapat mempermudah pemilihan sistem penyimpanan yang
sesuai. Kelompok yang ada misalnya : foto/lukisan,
film/video kaset dan lain-lain. Berapa banyak yang perlu
untuk setiap kelompok tergantung dari jumlah benda yang
ada atau yang akan ada.
D. ELEMEN PEMBENUK RUANG
Dalam setiap pembahasan desain interior tidak lepas dari pengertian
tentang ruang. Adapun yang dimaksud ruang adalah ”Suatu wadah dari
objek-objek yang adanya dirasakan secara subjektf dapat dibatasi oleh
elemen-elemen buatan sepeti garis, bidang, dan lain-lain maupun elemen
alam” (Pamudji Suptandar, 1982, hal. 34).
Yang termasuk unsur pembentuk ruang antara lain adalah:
1. Lay-out
Perencanaan, kantor pusat ditentukan oleh lay out atau tata
letak furniture, dalam hal ini penataan meja kursi makan. Dalam
pengaturannya berhubungan dengan sirkulasi kegiaan dalam ruang,
dan tergantung pada sifat pelayanannya. Hal ini ditegaskan oleh
Pamudji Suptandar bahwa:
Desain yang baik tergantung pada perancanaan sistim
pengaturan perlengkapan yang secara seksama, proses dapat
dijalankan tanpa sedikit gangguan, mengurangi sirkulasi silang,
39
layanan terpendek dan perpaduan kegiatan se-erat mungkin, dan
penyusunan furniture dalam suatu ruang akan menimbulkan
berbagai aspek yang berhubungan dengan aktifitas, fungsi maupun
segi-segi visual. Semua ini harus diperhatikan dalam kaitannya
antara aspek yang satu dengan aspek yang lain yang semuanya
ditujukan untuk kebutuhan dan kenyamanan ruang gerak manusia.
(J. Pamuji Suptandar. 1982, hal. 53, 88)
2. Lantai
Lantai merupakan bagian bangunan yang berhubungan
langsung dengan beban, baik beban mati, bergerak dan gesek.
Karakter lantau harus mempunyai daya tahan yang kuay dalam
mendukung beban-beban yang datang dari segala perabotan,
aktivitas manusia dalam ruang dan lain-lain. Selain itu lantai harus
bersifat kaku dan tidak bergetar (Djoko Panuwun,1994; hal.6)
Lantai mempunyai tugas untuk mendukung beban yang
datang dari benda-benda, seperti perabot rumah tangga, manusia
dengan segala aktivitasnya dan kerangka itu harus mampu dan kuat
memikul beban mati atau hidup, lalu lintas manusia dan lain-lain
yang menumpanginya (Y.B. Mangun Wijaya, 1988, hal 329)
Persyaratan lantai :
1) Lantai harus kuat dan dapat menahan beban diatasnya
2) Mudah dibersihkan
3) Kedap suara
4) Tahan terhadap kelembapan
40
5) Memberikan rasa angat pada kaki dan sebagainya
Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu :
1) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet.
Pemberian karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan
bunyi sebagai berikut :
- Jenis serat, praktis tidak mempengaruhi pada
penyerapan bunyi.
- Pada kondisi yang sama tumpukan potongan (cut
piles) membeikan penyerapan yang lebih banyak
di bandingkan dengan tumpukan lembaran (loop
piles).
- Semakain berat dan tinggi tumpukan maka
penyerapan bunyi akan bertambah.
- Makin kedap lapisan penunjang (backing), makin
tinggi penyerapan bunyi.
2) Lantai semi keras, terdiri dari lapisan lantai vinyl, aspal dan cor.
3) lantai keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang
dipakai sebagai bahan lantai.
4) Lantai kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan
lantai yang terbuat dari kayu.
3. Dinding
Dinding merupakan bidang nyata yang membatasi suatu
ruang atau pembatas kegiatan yang mempunyai jenis berbeda.
Dinding adalah penahan beban yang menyangga lantai dan atap,
41
sehingga struktur kekuatan dinding sebagai penahan beban harus
diperhatikan (John F. Pile, 1995, hal.222).
Setelah fungsi dinding tercapai dan untuk menambah
keindahan ruang, dinding dipergunakan sebagai ”point of interest”
dari ruang dinding samping memberi atau menambah keindahan
ruang. Dinding juga dapat merusak suasana ruang, yaitu apabila
dalam perencanaannya sangat dipaksakan, terutama dikarenakan
bahwa dinding tersebut telah ada sebelumnya. Ini terjadi pada
renovasi rumah-rumah kuno, dimana dinding berfungsi struktural. (
Pamudji Suptandar, 1999 : 147 )
4. Langit-langit (ceiling)
Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari
kata ”ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang
penyekat sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat
dikatakan : ceiling adalah sebuah bidang (permukaan) yang terletak
di atas garis pandangan normal manusia, berfungsi sebagai
pelindung (penutup) lantai atau atap dan sekaligus sebagai
pembentuk ruang dengan bidang yang ada di bawahnya. Dengan
jarak ketinggian tertentu dalam bangunan, ceiling sebagai elemen
penutup utama pada bidang atas sebagai pembentuk atap
bangunan. (Pamudji Suptandar, 1999 : 161)
Ceiling adalah pembentuk ruang yang merupakan penutup
bagian atas. Kesan pertama adalah adanya tinggi rendah ruang,
berfungsi sebagai bidang penempatan lampu, penempatan AC,
42
sprinkler head, audio loudspeaker dan sebagai peredam suara atau
akustik (John F. Pile, 1995, hal. 250).
E. ORGANISASI RUANG
1. Pola Sirkulasi Ruang
Sistem sirkulasi ruang terdapat lima macam, yaitu :
a. Sirkulasi Linier
Merupakan alur sirkulasi yang lurus,
namun dapat melengkung atau terdiri
dari segmen-segmen, memotong jalan
lain, bercabang atau membentuk kisaran
(loop). Dicirikan dengan garis-garis
gerakan yang sinambung pada satu arah
atau lebih.
b. Sirkulasi Grid
Mempunyai karakteristik yang dapat
memungkinkan gerakan bebas dalam
banyak arah yang berbeda-beda.
Terdiri atas dua set jalur sejajar yang
berpotongan.
c. Sirkulasi Radial
Sirkulasi ini melibatkan konvergensi
pada suatu titik pusat yang fungsional
dan memudahkan pencapaian
43
sepanjang titik-titik tersebut yang
merupakan tujuan bagi pengunjung.
d. Sirkulasi Organik
Sirkulasi paling peka terhadap kondisi
tapak, kadang-kadang dengan
mengorbankan fungsi atau logic dari
sistem tersebut dan penafsiran yang
mudah terhadapnya oleh pengguna.
e. Sirkulasi Network
Suatu bentuk jaringan yang terdiri
dari beberapa jalan yang
menghubungkan titik tertentu dalam
ruangan.
2. Pola Organisasi Ruang
Menurut Francis D.K Ching ada lima macam perorganisasian ruang,
yaitu:
a. Organisasi terpusat
Merupakan komposisi terpusat yang dikelompokkan mengelilingi
sebuah ruang pusat yang besar dan dominan. Organisasi terpusat
bersifat stabil.
1) Kelebihannya adalah:
Memiliki pusat kegiatan atau orientasi dengan
efisiensi dan efektivitas yang tinggi.
44
Menciptakan kofigurasi keseluruhan ruang yang
secara geometris teratur dan simetris terhadap dua
sumbu atau lebih.
2) Kelemahannya adalah:
Karena bentuknya teratur harus cukup ruang untuk
mengumpulkan sejumlah ruang sekunder di
sekitarnya.
b. Organisasi linier
Organisasi linier terdiri dari sederetan ruang yang berhubungan
langsung satu sama lain atau dihubungkan melalui ruang linier
yang berbeda dan terpisah.
Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang
berulang mirip dalam hal ukuran, bentuk dan fungsinya.
1). Kelebihannya adalah dapat bertukar fungsi sebagai
penunjuk arah sekaligus menggambarkan gerak
pemekaran dan pertumbuhan karena karakternya yang
memanjang.
2). Kelemahannya adalah bentuk ruangnya kurang variatif
tapi dapat memaksimalkan pencapaian ukuran luas.
c. Organisasi radial
45
Organisasi jenis radial memadukan unsur-unsur organisasi
terpusat maupun linier. Organisasi ini terdiri dari ruang pusat
yang dominan, dimana sejumlah organisasi-organisasi linier
berkembang seperti bentuk jari-jarinya.
Organisasi radial adalah sebuah bentuk ekstrovert yang
mengembang ke luar ruang lingkupnya. Dengan lengan-lengan
liniernya, bentuk ini dapat meluas dan menggabungkan dirinya
pada unsur-unsur tertentu atau benda-benda lapangan lainnya.
1). Kelebihannya adalah mudah menyesuaikan kondisi
lingkungan.
2). Kelemahannya adalah membutuhkan banyak ruang.
d. Organisasi cluster
Organisasi cluster menggunakan pertimbangan penempatan
peletakan sebagai dasar untuk menghubungkan suatu ruang
terhadap ruang lainnya.
Sering kali penghubungnya terdiri dari sel-sel ruang yang
berulang dan memiliki fungsi-fungsi serupa dan memiliki
persamaan sifat visual seperti halnya bentuk dan orientasi. Suatu
organisasi cluster dapat juga menerima ruang-ruang yang
berlainan ukuran, bentuk, dan fungsinya tetapi berhubungan satu
dengan yang lain berdasarkan penempatan dan ukuran visual
seperti simetri atau menurut sumbu.
1). Kelebihannya adalah:
46
Organisasi cluster dapat menerima ruang yang
berlainan ukuran bentuk dan fungsinya tetapi
berhubungan satu sama lainnya berdasarkan
penempatan dan ukuran visual seperti semetri atau
menurut sumbunya.
Bentuknya luwes dapat menyesuaikan perubahan dan
pertumbuhan langsung tanpa mempengaruhi
karakternya, karena polanya tidak berasal dari
konsep geometri yang kaku.
2). Kelemahannya adalah tidak adanya tempat utama yang
terkandung di dalam pola organisasi cluster signifikasi
sebuah ruang harus ditegaskan pada ukuran, bentuk atau
orientasi di dalam polanya.
e. Organisasi grid
Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang
dimana posi-posisinya dalam ruang dan hubungan antar ruang
diatur oleh pola grid tiga dimensi atau dengan bidang.
Suatu grid dibentuk dengan menetapkan sebuah pola teratur dari
titik-titik yang menentukan pamer-pamer dari dua pasang garis
sejajar. Suatu organisasi grid dapat memiliki hubungan bersama,
walaupun berbeda dalam ukuran, bentuk atau fungsi.
1). Kelebihannya adalah :
Organisasi grid ini dapat memiliki hubungan bersama
walau berbeda dalam hal ukuran, bentuk, fungsi.
47
Suatu grid dapat juga mengalami perubahan bentuk
yang lain dengan cara pengurangan, penambahan
kepadatan atau dibuat berlapis dan identitasnya
sebagai sebuah grid tetap dipertahankan oleh
kemampuan mengorganisir ruang.
2). Kelemahannya adalah dalam aspek bentuk, posisi,
hubungan antar ruang semua diatur oleh pola grid tiga
dimensi atau bidang sehingga sifatnya tidak fleksibel.
Pusat Barbershop & Refkelsi ini memakai pola sirkulasi
ruang radial, karena letaknya yang terpisah-pisah antara ruang yang
satu dengan yang lain dan menyebar serta efektivitas kegiatan yang
tinggi sehingga dipilih pola sirkulasi ini agar Pusat Barbershop &
Refkelsi ini juga tetap memiliki pola yang terarah dan aktivitas yang
ada di dalamnya dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu
aktivitas lainnya.
F. WARNA
a. Warna
Pemilihan warna perlu mendapatkan perhatian karena
dengan warna mampu menciptakan suasana dan karakter ruang.
Warna dalam kaitannya dengan suatu desain adalah sebagi suatu
elemen yang dapat diapresiasikan dan mampu memberikan kesan
yang diinginkan dan juga memiliki efek psikologi, mampu
menimbulkan dorongan atau suatu reaksi terhadap lingkungannya
(Neti S, 2005 ; 72). Warna dapat berpengaruh terhadap psikologi
dan perasaan manusia sebagai analisa warna berikut ini :
48
Warna Analisa Warna
Merah Semangat, panas,
menggairahkan, keintiman, rasa
keingintahuan, karakter energik,
kaya gagasan dan optimis
Biru Ketenangan, kedamaian,
istirahat, sejuk , stabil dalam
menghadapi tugas-tugas rutin.
Hijau Kesegaran, kesejukkan,
ketenangan, mewakili warna
alam dan menentramkan emosi
Orange Kuat dan dominan, kemewahan,
kesehatan, membangkitkan
semangat, menimbulkan
gejolak emosi, bercahaya dan
menggigitkan aktivitas kerja.
coklat Hening, tenang mewakili warna
(kayu dan tanah),
menentramkan, aman stabil.
Hitam Misteri, despresi, abstrak, berat,
kesan sempit, sebagai kontras
pada ruang yang di dominasi
49
warna putih.
Abu-abu Hening tenang, penetralistik
suasana
Putih Kepolosan, kebersihan,
keagungan , terang, anggun,
bersahaja, luas dan membantu
konsentrasi
Kuning Ceria, cerah, semangat, senang,
hangat , temperamental,
menarik perhatian, lecerdikan,
kaya ide dan sumber kekuatan.
Sebagai penghangat suasana
pada ruang-ruang suram karena
kurang perncahayaan.
Tabel II. 1
(Analisa Warna, Sumber : Lou Mitchel, 1996; 15)
Sedangkan untuk kesan warna pada elemen-elemen dalam interior,
sebagai berikut :
warna Analisa warna pada elemen interior
Merah Plafon : menekan , berat , memaksa
Dinding : agresif dan menarik
Lantai : tajam
50
Merah muda Plafon : lembut, intim, nyaman
Dinding : agresif, lemah, pasif
Lantai : terlalu lembut
Cokelat Plafon : menyesakkan, berat
Dinding L aman, menyakitkan
Lantai : kokoh, stabil
Jingga Plafon : menggirahkan, menarik
perhatian
Dinding: hangat bercahaya
Lantai : aktif, orientasi gerakan
Kuning Plafon : terang, bercahaya,
menggairahkan
Dinding : hangat (mengarahkan ke
orange), mengganggu (terlalu terang)
Lantai : meninggikan, mengasikkan
HIjau Plafon : protektif
Dinding : dingin, aman, lembut, pasif
Lantai : alami, lembut, relaks, dingin
Biru Plafon : meninggikan, dingin, nyata
(terang), berat menyesakkan
Dinding : dingin dan jauh (terang),
mendorong dan mengecilkan (gelap)
Lantai : kemudahan pergerakkan
(terang), kuat (gelap)
Abu-abu Plafon : membayangi
Dinding : netral hampir membosankan
51
Lantai : netral
Putih Plafon : kosong
Dinding : netral, kosong, steril, tidak
bertenaga,
Lantai : menghalangi
HItam Plafon : menyesakkan
Dinding : tidak menyenangkan,
menggelapkan,
Lantai : maya, abstrak
Tabel II. 2
(Analisa Warna Pada Elemen Interior,)
(Sumber: Fark Mahnke, 1975 : 11)
G. INTERIOR SYSTEM
a. Pencahayaan
Pencahayaan adalah merupakan salah satu unsur penting
yang harus di perhitungkan dalam suatuperancangan interior.
Cahaya didefinisikan sebagai pancaran energy yang dapat dievaluasi
secara visual. Secara sederhana cahaya adalah bentuk energy yang
memungkinkan makhluk hidup dapat mengenali sekelilingmu
dengan mata. (Muhaimin, 2001; 2)
1) Pada desain interior Barbershop dan Refleksi menggunakan dua
sistem pencahayaan yaitu :
52
Sistem pencahayaaan Alami
Sistem ini bersumber pada sinar matahari. Dalam
penggunaan system ini, perlu diperhatikan keadaan
iklim, arah jatuhnya sinar matahari sepanjang tahun
(Nelson T, 2004; 157). Penggunaan system ini dapat
digunakan pada ruang-ruang yang tidak memerlukan
efek cahaya khusus.
Sistem Pencahayaan Buatan
Sistem pencahayaan ini berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanan visual, pembentuk
suasana dan penunjang kualitas visual (Nelson T, 2000;
157).
Pada sistem ini perlu diperhatikan ketidak nyamanan bagi
pengguna antara lain:
- Tidak menyebabkan keletihan pada mata
- Tidak banyak membuang-buang sinar dengan percuma
(efisien) dan sesuai kebutuhan
- Sesuai dengan ruang tersebut dan suasana yang akan
diciptakan
Untuk perhitungan instalasi penerangan suasana ruangan
perlu diperhatikan pula refleksi pencahayaan dari langit-langit
dinding, mebel, lantai. Untuk keharmonisan ruangan dianjurkan
faktor refleksi lantai minimum 15 % langit-langit 60% dan
53
dinding 30% serta mebel minimum 20% (Christina D, -dkk,
1991; 3)
2) Dalam merencanakan instalasi pencahayaan Barbershop dan
Refleksi perlu dipertimbangkan antara lain :
- Kuantitas atau jumlah cahaya pada permukaan tertentu
(Lighting Level) atau tingkat penerangan.
- Distribusi kepadatan cahaya (Iluminasi Distribution).
- Pembatasan agar cahaya tidak menyilaukan mata
(Limitation of Glare)
- Arah pencahayaan dan pembentukan bayangan (lighting
Directionality and Shadow).
- Warna cahaya dan refleksi warna (Light Colour And
Colour Rendering).
- Kondisi iklim ruangan (Sumber : Christian D, dkk, 1991 ;
hal 1)
b. Penghawaan
Adapun jenis-jenis system penghawaan buatan yang
dipergunakan dalam Pusat Barbershop & Refkelsi serta pada ruang
Potong adalah :
1) AC Central
Sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu
titik atau tempat dan di distribusikan secara terpusat ke
seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan
ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran
udara / ducting AC.
54
2) AC Split
Kapasitas daerah pelayanannya kecil tetapi lebih
besar dari AC Window dan penempatannya pada dinding
bagian dalam ruang biasanya digunakan pada ruang –
ruang kelas, ruang studio , ruang pengelola
3) Exhoust fan
Bekerja dengan cara mengeluarkan udara yang tidak
diinginkan dalam ruangan seperti udara panas dan bau.
c. Akustik
Pengkodisian suara bertujuan mengurangi gangguan bunyi
yang ditimbukan oleh suara baik dari dalam maupun dari luar area
bangunan. Dalam hal ini Barbershop dan Refleksi menggunakan
cara alami dalam meminimalisir adanya kebisingan suara, yakni
dengan adanya vegetasi buatan berupa taman-taman landscape,
kolam-kolam air dan juga penggunaan bahan material yang dapat
menyerap suara seperti kayu.
Site plan dari Pusat Barbershop & Refkelsi ini juga sudah
sangat mendukung ketenangan dan kenyamanan bagi para
pengunjung, karena selain letaknya dipinggiran perkotaan, jarak
antar bangunan yang ada di area Barbershop dan Refleksi juga
berjauhan, sehingga aktifitas yang terjadi pada tiap bangunan tidak
mengganggu satu sama lainnya.
55
d. Sistem Keamanan dan Sistem Pemadam Kebakaran.
Sistem keamanan yang digunakan pada Barbershop dan
Refleksi adalah system CCTV dan manual. CCTV diletakkan pada
titik tertentu. Sistem manual yang dimaksud disini adalah adanya
security check, live guard dan cafeteria.
Sistem pemadam kebakaran menggunakan system yaitu :
sistem penyelidikan, dengan system peringatan alam sehingga
mempermudah dan mempercepat diketahuinya sumber bahaya
kebakaran yang terdiri 2 jenis, yaitu otomatis berupa smoke dan
thermal detector, manual berupa push button. Sistem
penanggulangan, menggunakan alat-alat penanggulangan yang
berupa fire hydrant.