BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan...

27
15 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN Guna mendapatkan gambaran mengenai penelitian yang dilakukan maka dalam bab ini dipaparkan tentang kajian pustaka, konsep, landasan teori yang digunakan dan model penelitian untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap permasalahan yang akan dibahas. Dalam bab ini akan diulas mengenai beberapa penelitian yang berkaitan dengan topik yang dibahas, konsep dan teori serta model penelitian yang digunakan dalam meneliti dampak perkembangan city hotel terhadap usaha hotel melati di Kota Denpasar. 2.1 Kajian Pustaka Ada sejumlah penelitian tentang topik terkait penelitian ini yang dilaksanakan peneliti sebelumnya yaitu Pariyasa (2013), Negara (2010), Supasti, dkk. (2014), Sutapa dan Wisnawa (2013) serta Indrawati (2009). Penelitian mereka berfokus pada beberapa hal antara lain mengenai dampak yang terjadi akibat pesatnya pembangunan sarana akomodasi yang kemudian diatur oleh kebijakan kepariwisataan, selain itu membahas persepsi wisatawan dalam memilih sarana akomodasi serta tentang model pengaturan city hotel lokal dalam bersaing dengan city hotel franchising Internasional. Hasil penelitian tersebut, memberikan pengetahuan informatif tentang perkembangan bisnis akomodasi, tetapi tidak ada yang sampai membahas dampak perkembangan city hotel terhadap usaha hotel melati di Kota Denpasar.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN

MODEL PENELITIAN

Guna mendapatkan gambaran mengenai penelitian yang dilakukan maka

dalam bab ini dipaparkan tentang kajian pustaka, konsep, landasan teori yang

digunakan dan model penelitian untuk memberikan pemahaman yang lebih

mendalam terhadap permasalahan yang akan dibahas. Dalam bab ini akan diulas

mengenai beberapa penelitian yang berkaitan dengan topik yang dibahas, konsep

dan teori serta model penelitian yang digunakan dalam meneliti dampak

perkembangan city hotel terhadap usaha hotel melati di Kota Denpasar.

2.1 Kajian Pustaka

Ada sejumlah penelitian tentang topik terkait penelitian ini yang

dilaksanakan peneliti sebelumnya yaitu Pariyasa (2013), Negara (2010), Supasti,

dkk. (2014), Sutapa dan Wisnawa (2013) serta Indrawati (2009). Penelitian

mereka berfokus pada beberapa hal antara lain mengenai dampak yang terjadi

akibat pesatnya pembangunan sarana akomodasi yang kemudian diatur oleh

kebijakan kepariwisataan, selain itu membahas persepsi wisatawan dalam memilih

sarana akomodasi serta tentang model pengaturan city hotel lokal dalam bersaing

dengan city hotel franchising Internasional. Hasil penelitian tersebut, memberikan

pengetahuan informatif tentang perkembangan bisnis akomodasi, tetapi tidak ada

yang sampai membahas dampak perkembangan city hotel terhadap usaha hotel

melati di Kota Denpasar.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

16

Pariyasa (2013) dalam tesisnya yang berjudul “Dampak Perkembangan

Villa yang Menyebar Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat

Kelurahan Seminyak Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung” melakukan penelitian

mengenai dampak berkembangnya vila terhadap kehidupan sosial ekonomi

masyarakat di Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Dalam

penelitiannya menyampaikan bahwa perkembangan vila yang menyebar telah

memberikan dampak positif dan negatif. Dampak sosial yang bersifat positif

adalah meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat dan semakin eratnya

solidaritas antar masyarakat sedangkan dampak negatif adalah meningkatnya

kriminalitas. Dampak ekonomi dari sisi positif ditimbulkan adalah adanya

kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat sekitarnya sedangkan sisi

negatifnya adanya peningkatan harga makanan di lokasi tertentu dan perubahan

mata pencaharian pokok. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini

adalah obyek yang akan diteliti, yakni mengenai dampak perkembangan city hotel

terhadap usaha hotel melati di Kota Denpasar. Dalam penelitian sebelumnya

digunakan teori Hegemoni yang digunakan untuk membahas permasalahan

tentang faktor-faktor penyebab timbulnya dampak perkembangan vila yang

menyebar terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Kelurahan

Seminyak, sedangkan dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori

dampak pariwisata. Teori Dampak Pariwisata digunakan untuk mengetahui

dampak yang ditimbulkan akibat pesatnya perkembangan city hotel di Kota

Denpasar. Analisis dampak diidentifikasikan dari tiga aspek yakni aspek ekonomi,

sosial budaya dan lingkungan. Dari ketiga aspek tersebut dapat dilihat bahwa

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

17

perkembangan city hotel memberikan dampak positif dan negatif terhadap

keberlangsungan usaha hotel melati di Kota Denpasar.

Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Negara (2010) yang berjudul

“Dampak Pelaksanaan Kebijakan Penataan Sarana Akomodasi Pariwisata

Terhadap Perkembangan Villa di Kabupaten Badung“ mengulas mengenai

dampak suatu pelaksanaan kebijakan penataan sarana akomodasi pariwisata

terhadap sejumlah vila dan perilaku pengusaha vila di Kabupaten Badung.

Penelitian tersebut menyebutkan pelaksanaan kebijakan penataan sarana

akomodasi pariwisata, khususnya villa dapat memberikan efek positif terhadap

pengendalian pembangunan vila yang selama beberapa tahun terakhir tidak

terkendali. Teori dampak yang digunakan dalam penelitian ini menggambarkan

suatu perubahan yang terjadi setelah adanya kebijakan yang menata sarana

akomodasi di Kabupaten Badung karena dengan adanya pelaksanaan kebijakan

tersebut, jumlah vila ilegal semakin menurun. Hal ini disebabkan adanya

kesadaran pelaku usaha untuk mengurus izin villa. Meski demikian, jumlah villa

ilegal masih lebih banyak dari villa yang sudah mengantongi izin, untuk itu

disarankan kepada Pemerintah Kabupaten Badung agar mensosialisasi secara luas

pelaksanaan kebijakan penataan sarana akomodasi.

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah mengenai

permasalahan yang dihadapi di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar yakni

menjamurnya pembangunan villa di Kabupaten Badung sedangkan di Kota

Denpasar pesatnya pembangunan city hotel. Teori yang digunakan dalam

penelitian sebelumnya adalah teori dampak untuk mengetahui perubahan-

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

18

perubahan yang ditimbulkan dari adanya suatu kebijakan pemerintahan sedangkan

dalam penelitian ini digunakan teori penawaran dan permintaan dalam

menyeimbangkan ketersediaan sarana akomodasi di Kota Denpasar, terutama city

hotel yang perkembangannya semakin meningkat dengan jumlah menginap

wisatawan ke Kota Denpasar agar tingkat hunian kamar di seluruh sarana

akomodasi stabil dan tidak terjadi kelebihan jumlah kamar. Dengan adanya

keseimbangan antara ketersediaan jumlah kamar dan jumlah wisatawan menginap

tentu dapat mengurangi persaingan ketat akibat kelebihan jumlah kamar.

Keseimbangan dapat dicapai apabila adanya payung hukum yang mengatur

pembangunan sarana akomodasi terutama city hotel yang semakin meningkat.

Laporan Akhir Penelitian Hibah Penelitian Riset Invensi Udayana yang

dilakukan oleh Supasti, dkk. (2014) yang berjudul “Model Pengaturan City Hotel

Wirausaha Lokal Berbasis Penguatan Kemitraan Dengan Berbagai Stakeholders

Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali Dalam Kegiatan

Kepariwisataan”, mengulas mengenai keberadaan city hotel bertaraf internasional

format “Franchising” kian mengancam city hotel lokal yang dikelola secara lokal.

Permasalahan muncul ketika city hotel lokal tidak mampu bersaing dari segi

kualitas prasarana maupun manajemen layanan jasa. Untuk mengatasi masalah

tersebut perlu ditemukan solusi model pengaturan yang relevan untuk

menguatkan dan memberdayakan city hotel wirausaha lokal dalam menghadapi

persaingan city hotel franchising. Pengaturan yang tidak bertentangan dengan

WTO Agreement yaitu tidak mendiskriminasi pelaku bisnis dari manapun. Dalam

penelitan tersebut disarankan model pengaturan yang relevan adalah dalam bentuk

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

19

PERDA dan Self Regulatory Body dari para stakeholders terkait dengan

menggunakan model CSR (Corporate Social Responsibility). Substansi

rancangannya menekankan pada permodalan dan jaringan manajemen melalui

pelatihan yang dilakukan dengan model kegiatan CSR (Corporate Social

Responsibility) yang diberikan oleh manajemen franchising.

Ulasan mengenai over capacity Pembangunan Fasilitas Akomodasi di Bali

dalam Persepektif Ekonomi dan Bisnis yang ditulis dalam Jurnal Perhotelan dan

Pariwisata, Desember 2013 oleh Sutapa dan Wisnawa (2013) menyebutkan bahwa

pembangunan fasilitas akomodasi di Bali telah mengalami over capacity, hal ini

disebabkan adanya pergeseran investasi dari sektor akomodasi menjadi sektor

property, adanya kemudahan perizinan yang diberikan pemerintah, adanya resesi

di Eropa, pajak tanah tinggi hingga budaya konsumtif masyarakat Bali. Dalam

penelitian ini juga disebutkan banyaknya jumlah kamar hotel telah memberikan

dampak positif seperti terserapnya tenaga kerja, meningkatnya permintaan akan

bahan makanan dan minuman yang memberikan pendapatan daerah. Namun

dampak negatif tidak dapat dihindari yaitu persaingan tidak sehat dalam tarif

,menurunnya tingkat hunian kamar menjadi di bawah 40 persen dan tergesernya

hotel-hotel lama dengan munculnya city hotel atau budget hotel. Untuk

menstabilkan dampak positif dan negatif dari over capacity tersebut adalah

dengan menghentikan pembangunan sarana akomodasi di Bali Selatan,

kemudian memberlakukan standar harga kamar dan perlakuan tegas bagi

pengusaha yang tidak mengindahkan aturan standar tersebut. Penelitian ini sangat

relevan dengan penelitian yang akan dilakukan karena pesatnya perkembangan

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

20

city hotel di Kota Denpasar perlahan-lahan akan memberi dampak negatif seperti

menurunnya tingkat hunian hotel karena adanya kelebihan kamar dan terjadinya

perang tarif sewa kamar.

Indrawati (2009) mengulas “Persepsi Wisatawan Lanjut Usia Pada Fasilitas

Akomodasi dan Aktivitas Pariwisata Bernuansa Seni Budaya di Desa Sanur”

dalam Jurnal Mudra, Institut Seni Indonesia. Disampaikan bahwa wisatawan

lanjut usia lebih memilih akomodasi yang berarsitektur lokal dengan kenyamanan

dan keamanan di sekitar hotel. Pemilihan akomodasi juga berdasarkan

keterbatasan fisik dan tidak jauh dari area yang menjadi daya tariknya yaitu

pantai. Dari artikel ini ditemukan fakta bahwa persepsi wisatawan sebagai tamu

terhadap sebuah akomodasi memiliki peranan utama pada saat memutuskan

untuk menginap di suatu hotel.

Artikel ini dapat dijadikan acuan karena dapat memberikan gambaran

bahwa pengusaha hotel harus mencermati kebutuhan tamu yang menjadi

sasarannya. Karena dengan memenuhi kebutuhan dan keperluan tamu tentu akan

memberikan citra positif terhadap hotel. Selain sesuai dengan kebutuhan tamu,

lokasi juga memegang peranan penting dalam menarik minat tamu, karena lokasi

yang strategis tentu dapat mengundang banyak tamu. Dalam artikel yang diteliti

adalah tamu yang merupakan wisatawan lanjut usia sedangkan dalam penelitian

ini yang diteliti adalah tamu dari berbagai kalangan yang menginap di city hotel

dan hotel melati. Dengan mengetahui karakteristik tamu yang menginap maka

dapat diketahui pangsa pasar yang disasar dan yang telah dimiliki oleh city hotel

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

21

dan hotel melati serta mengetahui kebutuhan yang diperlukan dan keinginan tamu

dalam memilih sebuah hotel.

Perbedaan penelitian-penelitian tersebut dengan penelitian dalam tesis ini

adalah lebih berfokus faktor-faktor penyebab serta dampak perkembangan city

hotel terhadap usaha hotel melati di Kota Denpasar. Perkembangan city hotel juga

menimbulkan persaingan sehingga perlu adanya strategi bisnis antar-city hotel

dan hotel melati di Kota Denpasar.

2.2 Konsep

Konsep yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap terminologi

teknis dan menghubungkan variabel–variabel yang akan dibahas dalam penelitian

antara lain :

2.2.1 City Hotel

Penggolongan dan klasifikasi usaha sarana akomodasi di Indonesia menurut

Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM.3/HK.001/MKP.02

tentang Penggolongan Kelas Hotel terdiri atas golongan kelas hotel bintang dan

hotel melati. Penggolongan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang

kualitas hotel secara fisik dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen dan

menumbuhkembangkan sikap perilaku usaha perhotelan yang bertanggungjawab.

Ismayanti dalam buku Pengantar Pariwisata (2010:139) menyebutkan

bahwa tipe hotel dapat dibagi menjadi beberapa aspek sebagai berikut :

Pertama, berdasarkan lokasi, hotel dapat dibedakan menjadi city hotel

adalah hotel yang berlokasi diperkotaan, resort hotel merupakan hotel yang

berlokasi di daerah wisata,seperti pantai atau pegunungan, suburb hotel adalah

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

22

hotel yang berlokasi di luar kota dan airport hotel, hotel yang berlokasi di sekitar

bandara.

Kedua, berdasarkan jenis tamu, hotel dibedakan menjadi sebagai berikut:

family hotel atau hotel keluarga, yang kebutuhan kamar dan fasilitasnya dibangun

sesuai dengan kebutuhan tamu keluarga seperti ruang bermain ataupun adanya

ruang makan keluarga. Business hotel atau hotel bisnis untuk tamu pebisnis

berada di pusat bisnis dan di tengah kota. Hotel dengan tamu wisatawan disebut

tourist hotel atau hotel wisata. Tamu yang menginap bertujuan untuk berlibur,

sehingga fasilitas yang disediakan juga sesuai dengan kebutuhan wisatawan

seperti fasilitas rekreasi dan pelayanan yang ramah. Hotel untuk tamu pelancong

yang singgah sementara disebut transit hotel atau hotel singgah. Hotel ini

biasanya menawarkan sewa kamar berdasarkan jam dan hari tergantung dari

kebutuhan istirahat tamu. Hotel dengan tamu para pasien yang hendak

memulihkan kesehatan disebut cure hotel atau hotel pengobatan atau panti

rehabilitasi. Tamu yang datang pada tahap pemulihan ataupun tahap

penyembuhan atas rekomendasi atau didampingi oleh dokter. Hotel untuk peserta

konvensi dan pertemuan yang lebih dikenal dengan convention hotel atau hotel

konvensi.

Mencermati dari beberapa pengertian di atas, yang dimaksud dengan city

hotel adalah sebuah sarana akomodasi yang berlokasi di pusat kota atau tengah

kota yang diperuntukkan para pebisnis. City hotel yang berkembang di Kota

Denpasar kebanyakan berada di pusat dan tengah kota seperti di Jalan Teuku

Umar atau Jalan Gatot Subroto. Tamu-tamu yang menginap di city hotel tidak

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

23

hanya para pebisnis namun juga para wisatawan domestik. Bila diklasifikasikan

berdasarkan fungsi, city hotel di Kota Denpasar memiliki ruang pertemuan

berkapasitas sekitar 100 orang, dengan desain minimalis modern dan eksterior

yang lebih terbuka.

City hotel yang saat ini sedang berkembang menyediakan jumlah kamar

diatas 100 buah dengan klasifikasi yang bervariasi hotel bintang dan non-bintang.

Harga sewa kamar yang ditawarkan hampir sama dengan hotel melati yakni

sekitar Rp. 300.000 sampai Rp. 450.000 dengan fasilitas lengkap seperti kamar

memiliki AC, kamar mandi dengan shower air panas dan dingin, disediakan

sarapan, kolam renang ataupun free wifi di ruang tertentu.

Dengan tampilan fisik yang menarik, fasilitas lengkap dan berada di

tengah kota dengan harga sewa kamar yang terjangkau membuat city hotel banyak

diminati oleh para pebisnis ataupun wisatawan, sehingga persaingan harga sewa

kamar antar pengusaha hotel di kota Denpasar tidak dapat dihindari.

Meskipun istilah city hotel telah populer di kalangan masyarakat, namun

istilah tersebut belum ada dalam peraturan pemerintah. Demikian pula halnya

dengan belum adanya kejelasan penggolongan kelas hotel untuk city hotel.

Faktanya di lapangan ditemukan penggolongan kelas hotel atas city hotel sangat

bervariasi. Sebagai contoh, dalam Direktori Pariwisata Kota Denpasar 2013

menunjukkan beberapa hotel seperti Hotel All Season sekarang bernama Ibis

Lifestyle, Hotel Pop Haris Teuku Umar ataupun Fave Hotel yang berada di Jalan

Teuku Umar, Kecamatan Denpasar Barat, masuk dalam kategori hotel bintang.

Sedangkan Hotel Puri Ayu, Hotel Ratu (ex Queen) ataupun Hotel Santhi yang

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

24

berlokasi di sekitar jalan Sudirman, di seputaran Kecamatan Denpasar Barat,

masuk dalam klasifikasi hotel melati, meskipun dengan fasilitas dan pelayanan

yang ditawarkan tidak jauh berbeda.

Dalam penelitian ini jenis akomodasi yang dibahas adalah city hotel, yang

merupakan sebuah istilah hotel berdasarkan letak hotel dengan klasifikasi hotel

kelas bintang.

2.2.2 Hotel Melati

Hotel melati dalam Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata

Nomor KM.3/HK.001/MKP.02 tentang Penggolongan Kelas Hotel adalah hotel

yang belum memenuhi persyaratan minimal sebagai hotel bintang 1 (satu).

Pengertian Hotel melati dalam Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 24

Tahun 2001 tentang Usaha Hotel Melati adalah suatu usaha komersial yang

menggunakan seluruh atau sebagian bangunan yang khusus disediakan bagi setiap

orang untuk memperoleh pelayanan penginapan. Pengusaha hotel melati juga

dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makanan dan minuman dan dengan

jumlah kamar minimal 15 kamar dan bila berada dipemukiman hanya diizinkan

hingga 25 kamar.

Dalam buku Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Marlina

(2008:71) menyebutkan bahwa klasifikasi hotel di Indonesia diberlakukan

berdasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain: Jumlah kamar, Fasilitas dan

peralatan yang disediakan, Model sistem pengelolaan dan Bermotto pelayanan.

Mencermati ketentuan hotel melati sebagai tersebut di atas, pada

umumnya jumlah kamar hotel melati sekitar 10-100 kamar. Dengan fasilitas dan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

25

peralatan standar seperti kamar dilengkapi dengan AC atau Fan dengan layanan

makan dan minum. Model sistem pengelolaannya lebih sederhana dan dikelola

oleh pengusaha lokal. Pelayanan yang diberikan tidak selengkap seperti di hotel

bintang seperti penerima tamu yang siap 24 jam ataupun penyambutan dengan

welcome drink.

Menurut data dalam Direktori Pariwisata Kota Denpasar Tahun 2013,

hotel melati di Kota Denpasar tersebar di seluruh wilayah Kota Denpasar.

Wilayah Denpasar Selatan memiliki paling banyak hotel melati sekitar 85 hotel

terutama didaerah Sanur yang telah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata sesuai

Perda Kota Denpasar Nomor 27 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Denpasar

Tahun 2011 – 2031. Di Denpasar Barat terdapat 50 buah hotel, 40 Hotel berada di

Denpasar Utara dan di Denpasar Timur berjumlah 25 hotel. Perkembangan usaha

hotel di Sanur memang telah berkembang sejak tahun 1956, salah satunya Hotel

Segara Beach dibangun oleh Ida Bagus Kompyang dengan 15 kamar dan

memanfaatkan fasilitas listrik miliknya sendiri, pengelolaan hotel dibantu oleh

istrinya yaitu A. A. Mirah Astuti. Pembangunan hotel di Bali tidak saja di

Denpasar, tapi juga di Kuta, Tabanan dan Singaraja yang terkenal dengan daerah

wisatanya, Lovina seperti yang ditulis oleh Adrian Vikers dalam artikel Bali

rebuilds its tourist indutry (2011) .

Perkembangan hotel di Kota Denpasar tidak lagi berfokus di Sanur namun

telah memenuhi pusat kota seperti yang terjadi saat ini di kawasan Denpasar Barat

dan Denpasar Utara. Pembangunan hotel yang sedang berkembang di kawasan

tersebut tidak saja masuk dalam klasifikasi hotel melati namun sekelas hotel

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

26

bintang tiga dengan harga sewa kamar yang tidak jauh berbeda dengan hotel

melati dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan sekelas hotel bintang. Hal

inilah yang memacu persaingan tidak sehat antar pengusaha. Selain itu, dalam

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana tata

Ruang Wilayah Provinsi Bali menyebutkan bahwa pembangunan hotel bintang

hanya diizinkan di kawasan Sanur, maka dari itu hotel-hotel yang berlokasi di

pusat kota seyogyanya dalam koridor klasifikasi hotel melati.

Dalam penelitian ini hotel melati adalah hotel yang secara fisik lebih

sederhana, demikian pula fasilitas yang disediakan dengan jumlah kamar tidak

lebih dari 100 kamar.

2.3 Landasan Teori

Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori

yang sangat diperlukan sebagai tuntunan dalam memecahkan permasalahan

penelitian selain itu juga digunakan sebagai kerangka acuan untuk mengarahkan

penelitian. Dalam penelitian ini digunakan Teori penawaran dan permintaan,

Teori dampak pariwisata dan Teori kebijakan kepariwisataan.

2.3.1 Teori Penawaran dan Permintaan

Sukirno (1985:51) menyampaikan bahwa secara sederhana Teori Penawaran

dan Permintaan membahas mengenai interaksi antara penjual dan pembeli dalam

menentukan harga suatu barang dan jumlah barang yang akan ditawarkan.

Bisnis pariwisata sering disebut sebagai sebuah industri jasa karena adanya

serangkaian proses aktivitas atau kegiatan produksi yang menghasilkan nilai

tambah (added value), dan produknya bersifat tidak nyata (intangible) serta

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

27

menawarkan keramahtamahan (hospitality) (Sunaryo, 2013). Keterkaitan sistemik

dari berbagai aktivitas kepariwisataan menggambarkan interaksi antara dua

komponen pokok kepariwisataan yaitu komponen produk (supply side) dan

komponen pasar (demand side).

Bagian komponen produk wisata (tourism supply side) yang juga sering

disebut sebagai komponen pokok sebuah destinasi antara lain: Daya tarik wisata

(Attraction) yang menawakan keindahan alam,keunikan budaya atau minat

khusus, Fasilitas pariwisata (Amenities) seperti akomodasi atau rumah makan,

Aksesibilitas (Accessibilities), moda transpotasi yang tersedia, Fasilitas

pendukung lainnya (Ancillaries) dan Masyarakat sebagai tuan rumah destinasi

(Communities)

Sedangkan dari bagian komponen pasar (demand side) biasanya dibagi

menjadi dua segmen yaitu pasar wisatawan domestik dan pasar wisatawan

Internasional. Pada komponen ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dari

wisatawan seperti motivasi dan faktor penentu pribadinya dalam memilih suatu

aktivitas pariwisata di suatu destinasi.

Usaha akomodasi merupakan bagian dari komponen produk (supply side)

suatu destinasi dalam rangka memenuhi kebutuhan komponen pasar (demand

side). Dalam mengembangkan pariwisata di suatu daerah sangat tergantung

kepada kemampuan perencana dalam mengintegrasikan kedua sisi tersebut secara

berimbang ke dalam sebuah rencana pengembangan pariwisata. Dalam arti,

bagaimana menyeimbangkan antara kedua sisi tersebut, agar tidak terjadi

kelebihan produk sedangkan kunjungan wisatawan semakin menurun.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

28

Begitu pula halnya dengan pembangunan sarana akomodasi di Kota

Denpasar, agar sesuai dengan kunjungan wisatawan sehingga dapat meningkatkan

tingkat hunian hotel dan akan lebih bagus bila diikuti dengan lama tinggal dan

pengeluaran wisatawan yang semakin banyak. Namun saat ini, perkembangan city

hotel di Kota Denpasar tidak saja menambah jumlah hotel, juga menimbulkan

masalah baru yaitu adanya persaingan antar-pengusaha hotel. Persaingan hotel

tidak saja terjadi antara city hotel dengan hotel melati, namun juga antar-city hotel

itu sendiri. Pertambahan jumlah hotel tidak diikuti dengan meningkatnya jumlah

kunjungan wisatawan, sehingga menurunkan tingkat hunian kamar, menimbulkan

persaingan harga sewa kamar dan pendapatan hotel tidak sesuai target. Hal ini

dikhawatirkan hotel yang dikelola secara sederhana akan mengalami

kebangkrutan dan dapat merubah fungsi hotel sebagai kos-kosan. Adanya city

hotel juga dapat merubah segmen pasar hotel melati dari pebisnis menjadi anak-

anak sekolah.

Dengan demikian, perlu adanya suatu strategi dalam mengantispasi situasi

semacam ini antara lain hotel-hotel melati melakukan penetrasi pasar secara

langsung ataupun tidak langsung. Melakukan promosi kepada pasar yang dituju,

bekerja sama dengan biro perjalanan wisata ataupun melalui mass media dan

memanfaatkan jaringan internet. Selain dengan melakukan pemasaran dengan

memperhatikan berbagai komponennya, para pengusaha juga sangat penting untuk

selalu meningkatkan kemampuannya baik dalam mengelola usahanya, dan

memperhatikan kebutuhan wisatawan sesuai perkembangan zaman.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

29

Dalam ilmu ekonomi, teori penawaran adalah semakin turun harga barang,

penawaran akan semakin sedikit sedangkan hukum permintaan adalah semakin

rendah harga barang, permintaan akan barang tersebut semakin tinggi. Teori

permintaan dan penawaran ini digunakan untuk menemukan faktor-faktor

penyebab berkembangnya city hotel di Kota Denpasar dan persaingan antar-city

hotel serta strategi bisnis yang digunakan dalam menawarkan hotelnya. Ada dua

faktor yang akan digunakan yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal

terdiri dari harga sewa kamar, lokasi hotel, fasilitas yang ditawarkan, tingkat

hunian kamar, lama tinggal tamu, dan pengelolaan hotel. Sedangkan faktor

eksternal yang digunakan adalah dengan mencermati adanya tren wisatawan

dalam pemilihan hotel saat berlibur, mudahnya proses perizinan hotel dan peluang

untuk membangun hotel di Kota Denpasar.

Dalam kenyataannya, pengusaha city hotel menawarkan harga sewa kamar

semurah-murahnya, hingga sama dengan harga sewa hotel melati. Kondisi ini

menyebabkan keberadaan hotel melati semakin terpinggirkan. Hal ini tentu tidak

sesuai dengan teori penawaran yang berlaku secara umum. Biasanya bila

pengusaha hotel ingin meningkatkan pendapatan, seharusnya harga sewa kamar

akan ditawarkan setinggi-tingginya guna menarik keuntungan yang maksimal.

Saat ini semua hotel berlomba-lomba menawarkan harga sewa yang murah

sehingga hukum permintaan berlaku sesuai dengan teori yakni harga sewa kamar

hotel yang murah telah menarik minat para tamu.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

30

2.3.2 Teori Dampak Pariwisata

Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas

dimana aktivitas tersebut bisa bersifat alamiah, berupa kimia, fisik maupun

biologi, dapat pula dilakukan oleh manusia berupa analisis dampak lingkungan,

pembangunan dan perencanaan. Adapun dampak tersebut dapat bersifat biofisik,

sosial, ekonomi dan budaya.

Pertumbuhan industri pariwisata telah menjadi kontributor utama

peningkatan aktivitas ekonomi di Amerika Serikat dan seluruh dunia, namun

dampak yang muncul akibat pertumbuhan tersebut belum banyak dipahami

(Kreag, 2010). Dampak pariwisata sering digunakan sebagai suatu kerangka pikir

oleh para sarjana untuk membahas tentang dampak pariwisata di berbagai belahan

dunia seperti Glen Kreag dalam bukunya The Impact of Tourism ( 2010) dan Peter

Mason dalam bukunya Tourism Impacts, Planning and Management (2003).

Salah satunya adalah Erik Cohen (dalam Pitana, 2005:109) menyebutkan

dampak pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal dapat

dikategorikan menjadi delapan kelompok besar yaitu: dampak terhadap

penerimaan devisa, pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, harga-harga,

distribusi manfaat/keuntungan, kepemilikan dan kontrol, pembangunan pada

umumnya serta pendapatan pemerintah.

Dampak pariwisata tidak saja mengenai aspek sosial ekonomi namun juga

banyak diulas mengenai sosial budaya dan lingkungan dengan melihat dari sisi

positif dan negatif yang ditimbulkan. Berbagai kajian studi lapangan

menunjukkan bahwa pembangunan pariwisata pada suatu daerah mampu

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

31

memberikan dampak-dampak positif seperti yang diharapkan seperti peningkatan

pendapatan masyarakat, penerimaan devisa, kesempatan kerja dan peluang usaha

(Pitana, 2005:110). Demikian pula halnya dengan dampak negatif yang

ditimbulkan dari pembangunan pariwisata seperti kesenjangan pendapatan antar-

kelompok masyarakat ataupun ketimpangan antar-daerah.

Pesatnya pembangunan sarana akomodasi pariwisata di Kota Denpasar juga

telah menimbulkan dampak baik positif maupun negatif dan memberikan dampak

sosial ekonomi, sosial budaya dan lingkungan terhadap seluruh komponen yakni

pengusaha, masyarakat dan Pemerintah.

City hotel yang berlokasi di tengah kota, dengan bangunan modern, fasilitas

yang sekelas hotel bintang 2 ditawarkan dengan harga sewa kamar setara dengan

harga sewa kamar hotel kelas non bintang atau hotel melati. Beberapa city hotel

dikelola oleh manajemen yang mempunyai jaringan nasional bahkan

internasional, sedangkan hotel melati kebanyakan dikelola oleh pengusah lokal

dengan lingkup pemasaran terbatas. Perkembangan city hotel ini sudah mulai

meresahkan karena menimbulkan persaingan harga yang tidak sehat.

Sebagaimana sebuah pembangunan tentunya akan menimbulkan dampak

baik positif maupun negatif. Dampak positif dimaksudkan sebagai dampak yang

memang diharapkan akan terjadi akibat sebuah pembangunan dan memberikan

manfaat yang berguna bagi lingkungan di sekelilingnya. Sedangkan dampak

negatif dimaksudkan sebagai dampak yang tidak memberikan manfaat bagi

lingkungan dan tidak diharapkan terjadi.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

32

Untuk itu mengidentifikasi dampak akibat perkembangan city hotel di Kota

Denpasar terhadap usaha hotel melati dan city hotel itu sendiri merupakan langkah

yang sangat penting agar perkembangan city hotel dapat dikendalikan dan hotel

melati tetap mendapatkan bagian dari pembangunan pariwisata di Kota Denpasar.

Faktor dampak yang diteliti adalah harga sewa kamar, jumlah tamu yang

menginap, tingkat hunian kamar perbulan, pendapatan hotel, lama tinggal dan

jenis tamu yang menginap. Dari Faktor tersebut dapat diidentifikasi dampak

terhadap hotel melati akibat perkembangan city hotel di Kota Denpasar. Hasil

identifikasi dampak ini akan digunakan sebagai bahan masukan dalam

penyusunan kebijakan dalam rangka mengendalikan perkembangan city hotel di

Kota Denpasar. Maksud dari penyusunan kebijakan adalah untuk memecahkan

masalah yang terjadi akibat perkembangan city hotel yang menimbulkan

persaingan tidak sehat antar pengusaha hotel di Kota Denpasar.

Pengusaha hotel dan masyarakat tentu sangat mengharapkan kebijakan

yang akan disusun dapat memberikan manfaat baik secara ekonomi, sosial dan

lingkungan. Maka dari itu, teori dampak ini digunakan untuk mengidentifikasi

dampak yang terjadi akibat perkembangan city hotel. Identifikasi dilakukan

kepada pengusaha hotel melati, pengusaha city hotel, wisatawan, asosiasi

perhotelan dan Pemerintahan. Hasil identifikasi tersebut akan diformulasikan

menjadi masukan untuk penyusunan suatu kebijakan dalam rangka penataan

pembangunan city hotel di Kota Denpasar.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

33

2.3.3 Teori Kebijakan Kepariwisataan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memaknai arti kebijakan adalah

pedoman untuk bertindak. Pedoman itu dapat sederhana ataupun kompleks,

bersifat umum atau khusus, luas ataupun sempit, publik atau privat. Kebijakan

dapat berupa suatu deklarasi mengenai suatu dasar pedoman bertindak, suatu arah

tindakan tertentu,suatu program mengenai aktivitas-aktivitas tertentu, atau suatu

rencana (Wahab, 2014:9). Dalam arti sederhana, kebijakan adalah suatu tindakan

yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh seorang aktor atau

sejumlah aktor berkenaan dengan suatu masalah atau persoalan tertentu. Don K.

Price menyebutkan bahwa proses pembuatan kebijakan yang bertanggungjawab

ialah proses yang melibatkan interaksi antara kelompok-kelompok ilmuwan,

pemimpin-pemimpin organisasi profesional, para administrator dan para politisi

(Wahab, 2014:72).

Sedangkan yang dimaksud dengan kebijakan kepariwisataan yang

dikemukakan oleh ahli-ahli pariwisata, Goeldner dan Ritchie (2006)

mendefinisikan kebijakan pariwisata sebagai regulasi, aturan, pedoman, arah, dan

sasaran pembangunan ataupun promosi serta strategi yang memberikan kerangka

dalam pengambilan keputusan individu maupun kolektif yang secara langsung

mempengaruhi pengembangan pariwisata dalam jangka panjang dan sekaligus

kegiatan sehari-hari yang berlangsung di suatu destinasi. (http://tentangpariwisata.

blogspot.com/2010/12/apa-itu-kebijakan kepariwisataan.html)

Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, tak ada masyarakat yang

terbebas dari Isu. Pengertian Isu dalam hal ini adalah suatu kondisi atau situasi

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

34

yang menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat sehingga

membutuhkan solusi yang segera. Salah satunya adalah isu kebijakan publik

(Wahab, 2014: 96-99). Isu kebijakan publik akan terus bergulir dan dinamis

seiiring dengan perkembangan masyarakat dan budaya politik suatu daerah.

Makin kompleks suatu masyarakat suatu daerah, makin kompleks masalah yang

dihadapi demikian juga halnya dengan jenis isu yang berkembang. Maka dari itu,

respon yang diberikan oleh masyarakat suatu daerah terhadap jenis isu yang

berkembang akan berbeda dengan daerah lainnya.

Demikian pula halnya dengan isu yang berkembang saat ini di Kota

Denpasar adalah maraknya pembangunan city hotel di Kota Denpasar, yang

menimbulkan kekhawatiran di berbagai kalangan baik masyarakat maupun

pengusaha hotel melati. Muncul berbagai respon terhadap isu tersebut antara lain

agar Pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap

pembangunan city hotel sehingga tidak menambah kemacetan lalu lintas di daerah

tertentu, selain itu juga adanya usulan agar Pemerintah menyusun kebijakan untuk

mengatur pembangunan sarana akomodasi secara merata di seluruh wilayah Kota

Denpasar, serta menetapkan standarisasi harga sewa kamar untuk menghindari

persaingan yang kurang sehat.

Pemerintah Kota Denpasar telah mengatur pembangunan fasilitas

pariwisata khususnya bidang usaha penyediaan akomodasi dengan menetapkan

beberapa peraturan antara lain: Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 24

Tahun 2001 tentang Usaha Hotel Melati, Peraturan Daerah Kota Denpasar

Nomor 9 Tahun 2002 tentang Usaha Pondok Wisata, Peraturan Wali Kota

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

35

Denpasar Nomor 31 tahun 2007 tentang Usaha Hotel Berbintang, Peraturan Wali

Kota Denpasar Nomor 42 Tahun 2007 tentang Bangunan Condominum Hotel

(Condotel), Peraturan Wali Kota Denpasar Nomor 24 Tahun 2013 tentang

Tanda Daftar Usaha Pariwisata.

Kebijakan-kebijakan tersebut di atas disusun sesuai dengan perkembangan usaha

penyediaan akomodasi yang terjadi saat itu. Bisnis usaha penyediaan akomodasai

sangat dinamis, untuk itu kebijakan usaha pariwisata harus selalu diperbaharui

untuk memberikan kepastian hukum kepada para pengusaha dan mencapai sasaran

pembangunan kepariwisataan yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam Undang-undang Kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009, Bab VIII,

Pasal 30 disebutkan Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai beberapa

kewenangan antara lain: menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan

kepariwisataan kabupaten/ kota, melaksanakan pendaftaran, pencatatan dan

pendataan pendaftaran usaha pariwisata, dan mengatur penyelenggaraan dan

pengelolaan kepariwisataan di wilayahnya. Dengan kewenangan yang disebutkan

di atas, Pemerintah Kota Denpasar berkewajiban untuk menyiapkan aturan yang

digunakan sebagai pedoman dalam mengatur dan mengelola kepariwisataan di

Kota Denpasar antara lain menyusun Rencana Induk Pembangunan

Kepariwisataan Daerah Kota Denpasar (RIPPARDA) dan pengaturan

pembangunan sarana akomodasi yang dalam hal ini city hotel.

Dalam teori kebijakan disebutkan tahapan penyusunan suatu kebijakan

yaitu diawali dengan adanya isu yang sedang berkembang dengan kriteria tertentu.

Isu dapat menjadi kebijakan publik bila isu tidak dapat diabaikan, menimbulkan

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

36

dampak yang luas, mendapatkan dukungan dari orang banyak melalui media

massa dan isu tersebut dianggap persoalan yang fashionable, sulit dijelaskan

namun dirasakan kehadirannya (Wahab, 2014:102-103).

Teori kebijakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah difokuskan

kepada kebijakan kepariwisataan terhadap penataan sarana akomodasi di Kota

Denpasar dengan isu berkembangnya city hotel di Kota Denpasar. Meskipun isu

ini hanya berkembang di kalangan pengusaha perhotelan namun topik ini gencar

diberitakan melalui media massa dan disuarakan oleh anggota DPRD Kota

Denpasar dan Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI).

Teori kebijakan ini akan digunakan untuk menganalisis dampak berkembangnya

city hotel terhadap usaha hotel melati di Kota Denpasar dengan faktor harga sewa

kamar, tingkat hunian hotel, jumlah tamu menginap, pendapatan hotel, lama

tinggal tamu dan jenis tamu. Dengan faktor tersebut dapat diketahui apakah

dampak yang terjadi dapat sebagai pertimbangan dalam penyusunan kebijakan

publik dalam pengaturan dan pengendalian pembangunan city hotel di Kota

Denpasar .

2.4 Model Penelitian

Dalam alur pikir di bawah tergambar pesatnya perkembangan pariwisata

Kota Denpasar diikuti dengan meningkatnya sarana akomodasi. Ketersediaan

sarana akomodasi di Kota Denpasar setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Penambahan jumlah sarana akomodasi tidak diikuti dengan peningkatan jumlah

tamu yang menginap di Kota Denpasar. Ada empat jenis usaha sarana akomodasi

yang telah diatur dengan peraturan di Kota Denpasar, antara lain : usaha hotel

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

37

melati, hotel bintang, pondok wisata dan condominium hotel (condotel). Saat ini

ada jenis sarana akomodasi yang sedang berkembang di Kota Denpasar, yang

dikenal dengan sebutan city hotel. Ciri-ciri city hotel yang paling menarik

perhatian adalah lokasinya di pusat kota, bentuk bangunannya modern minimalis

dengan fasilitas sekelas hotel bintang. Masalah mulai timbul ketika city hotel

menawarkan harga sewa kamar yang tidak jauh berbeda dengan harga sewa kamar

hotel melati. Persaingan harga sewa kamar ini dikhawatirkan tidak saja

mempengaruhi kelangsungan usaha hotel melati, tetapi juga akan berpengaruh

terhadap city hotel itu sendiri. Selain persaingan harga sewa kamar, pembangunan

city hotel yang tidak terkendali dapat mengancam daya dukung alam Kota

Denpasar sebagai sebuah destinasi. Dari poin-poin tersebut di atas ditetapkan

tiga rumusan masalah yang akan diteliti yaitu faktor-faktor penyebab

berkembangnya city hotel di Kota Denpasar, dampak perkembangan city hotel

terhadap usaha hotel melati di Kota Denpasar, persaingan dan strategi bisnis city

hotel serta pengaruhnya terhadap strategi bisnis hotel melati di Kota Denpasar.

Ketiga rumusan masalah tersebut dibatasi oleh konsep city hotel dan hotel

melati terhadap topik yang dibahas dengan tiga teori untuk menganalisis masalah

tersebut antara lain teori penawaran dan permintaan, teori dampak dan teori

kebijakan pariwisata.

Teori penawaran dan permintaan digunakan untuk menjawab rumusan

pertama dan ketiga yaitu faktor-faktor penyebab terjadinya perkembangan city

hotel, persaingan dan strategi bisnis antar-city hotel serta pengaruhnya terhadap

strategi bisnis hotel melati di Kota Denpasar dengan menggunakan kuisioner.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

38

Faktor yang digunakan adalah harga sewa kamar, fasilitas dan lokasi hotel yang

ditawarkan, tingkat hunian hotel, dan lama tinggal tamu serta pengelolaan hotel.

Penelitian dilakukan terhadap pengusaha city hotel, hotel melati dan tamu di

kedua hotel tersebut. Dari faktor-faktor tersebut dapat diketahui penyebab

berkembangnya city hotel, persaingan dan strategi bisnis antar-city hotel serta

pengaruhnya terhadap strategi bisnis hotel melati di Kota Denpasar.

Teori dampak digunakan untuk menjawab rumusan kedua dan ketiga yakni

dampak perkembangan city hotel terhadap usaha hotel melati dan persaingan

antar-city hotel serta pengaruhnya terhadap hotel melati. Faktor dampak yang

diteliti adalah harga sewa kamar, jumlah tamu yang menginap, tingkat hunian

kamar, pendapatan hotel, lama tinggal dan jenis tamu yang menginap dan promosi

yang dilakukan. Penelitian akan dilakukan dengan mewawancarai pengusaha hotel

melati dan city hotel menggunakan kuisioner. Dengan faktor tersebut dapat

diketahui dampak positif dan negatif perkembangan city hotel terhadap usaha

hotel melati dan city hotel.

Kepada Pemerintah dilakukan wawancara dengan faktor-faktor, data

kepariwisataan bidang sarana akomodasi, perencanaan penataan sarana akomodasi

dan kebijakan tentang sarana akomodasi. Dari faktor tersebut dapat ditemukan

kondisi secara umum dan khusus mengenai penataan sarana akomodasi di Kota

Denpasar dan dampaknya terhadap usaha hotel melati dan antar-city hotel.

Wawancara yang dilakukan dengan menggunakan kuisioner ini berisi pedoman

wawancara untuk mendapatkan data mendalam dari informan.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

39

Untuk mengetahui data kepariwisataan terkait sarana akomodasi, klasifikasi kelas

city hotel yang berkembang, keterlibatan Asosiasi dalam penataan sarana

akomodasi di Kota Denpasar serta kondisi bisnis hotel di Kota Denpasar

wawancara dilakukan kepada Pengurus PHRI dan ASITA.

Teori kebijakan kepariwisataan digunakan untuk menjawab rumusan

masalah kedua mengenai dampak perkembangan city hotel terhadap usaha hotel

melati dan antar-city hotel di Kota Denpasar. Penelitian dilakukan kepada

pengusaha city hotel dan melati dengan faktor harga sewa kamar, tingkat hunian

hotel, jumlah tamu menginap, pendapatan hotel, lama tinggal tamu dan jenis tamu.

Kepada Pemerintah, Asosiasi Perhotelan dan Biro Perjalanan Wisata dilakukan

wawancara dengan faktor antara lain menganalisa kebijakan sarana akomodasi

yang sudah ada, serta dampak-dampak yang diakibatkan oleh perkembangan city

hotel terhadap usaha hotel melati, persaingan dan strategi bisnis city hotel serta

pengaruhnya terhadap strategi bisnis hotel melati di Kota Denpasar. Dengan

faktor tersebut dapat diketahui apakah rumusan dampak yang terjadi akibat

perkembangan city hotel tersebut dapat sebagai pertimbangan ataupun masukan

untuk menyusun kebijakan publik dalam pengaturan dan pengendalian

pembangunan city hotel di Kota Denpasar .

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi

40

Gambar 2.1

Model Penelitian

Dampak

Perkembangan

City Hotel

di Kota Denpasar

Pariwisata Kota Denpasar

Faktor-faktor penyebab

berkembanganya city

hotel di Kota Denpasar

Dampak perkembangan

city hotel terhadap usaha

hotel melati di Kota

Denpasar

Konsep

1. City Hotel

2. Hotel Melati

Teori

1. Teori Penawaran

dan Permintaan

2. Teori Dampak

Pariwisata

3. Teori Kebijakan

Kepariwisataan

Simpulan/ Saran

Persaingan dan strategi

bisnis antar-city hotel

serta pengaruhnya

terhadap strategi bisnis

hotel melati di Kota

Denpasar

City Hotel Hotel Melati

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … 2.pdf · memberikan dampak positif dan negatif. ... Bagi Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Bali ... kamar mandi