BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf ·...

48
17 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pofitabilitas 2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas Daya tarik utama bagi pemilik perusahaan (pemegang saham) dalam suatu perseroan adalah profitabilitas. Dalam konteks ini profitabilitas berarti hasil yang diperoleh melalui usaha manajemen atas dana yang diinvestasikan pemilik perusahaan. Pengertian profitabilitas menurut Mamduh M. Hanafi (2012:81): “Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan yaitu profit margin, return on asset (ROA), dan return on equity (ROE).Kasmir (2015:114) mengatakan bahwa: “Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi.” Menurut Sudana (2011:22) bahwa: Porfitability ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan perusahaan.”

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf ·...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pofitabilitas

2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas

Daya tarik utama bagi pemilik perusahaan (pemegang saham) dalam suatu

perseroan adalah profitabilitas. Dalam konteks ini profitabilitas berarti hasil yang

diperoleh melalui usaha manajemen atas dana yang diinvestasikan pemilik

perusahaan.

Pengertian profitabilitas menurut Mamduh M. Hanafi (2012:81):

“Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang

tertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan yaitu profit margin, return

on asset (ROA), dan return on equity (ROE).”

Kasmir (2015:114) mengatakan bahwa:

“Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode

tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen

suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari

penjualan atau dari pendapatan investasi.”

Menurut Sudana (2011:22) bahwa:

“Porfitability ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki

perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan perusahaan.”

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

18

Menurut Sartono (2012:122) bahwa:

“Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahan

untuk menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan,

assets maupun laba bagi modal sendiri. Dengan demikian bagi investor

jangka panjang akan sangat bekepentingan dengan analisis profitabilitas

ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-

benar akan diterima dalam bentuk dividen.”

2.1.1.2 Tujuan Penggunaan Rasio Profitabilitas

Tujuan dari penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi

pihak luar perusahaan menurut Kasmir (2015:197):

1. “Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam

satu periode tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu. 4. Untuk menilai

besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

4. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik

modal pinjaman maupun modal sendiri.

5. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal sendiri.

6. Dan tujuan lainnya.”

2.1.1.3 Manfaat Penggunaan Rasio Profitabilitas

Rasio pofitabilitas memiliki manfaat tidak hanya bagi pihak pemilik usaha

atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan, terutama pihak-

pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahan. Sementara itu

manfaat yang diperoleh dari rasio profitabilitas menurut Kasmir (2015:198)

adalah sebagai berikut:

1. “Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang

2. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

3. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan laba sendiri.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

19

4. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik

modal pinjaman maupun modal sendiri.

5. Manfaat lainnya.”

2.1.1.4 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

Adapun jenis-jenis profitabilitas dalam buku Sartono (2012:113), sebagai

berikut:

1. Gross Profit Margin digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba melalui persentase laba kotor dari penjualan perusahaan.

= Penjualan – Harga PokokPenjualan

Penjualan

2. Net Profit Margin digunakan untuk mengetahui laba bersih dari penjualan

setelah dikurangi pajak.

= Laba setelah pajak

Penjualan

3. Profit Margin digunakan untuk menghitung laba sebelum pajak dibagi total

penjualan.

= Laba sebelum pajak

Penjualan

4. Return On Investment atau Return On Assets menunjukkan kemampuan

perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.

/ = Laba setelah pajak

Total Aktiva

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

20

6. Return On Equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba

yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

= Laba setelah pajak

Modal Sendiri

Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

untuk mendapatkan laba, melalui rasio inilah investor dapat mengetahui tingkat

pengembalian dari investasinya. Rasio profitabilitas yang sering digunakan yaitu

Return on Assets (ROA), Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE),

Gross Profit Margin dan Net Profit Margin.

Perusahaan dapat menggunakan rasio profitabilitas secara keseluruhan

atau hanya sebagian saja dari jenis rasio profitabilitas yang ada. Penggunaan rasio

secara sebagian berarti bahwa perusahaan hanya menggnunakan beberapa jenis

rasio saja yang memang di anggap perlu di ketahui. Hery (2016:193)

Dari semua rasio profitabilitas di atas, penulis hanya akan menggunakan

rasio Return On Equity (ROE), karena rasio ini menunjukkan kesuksesan

manajeman dalam memaksimalkan tingkat kembalian pada pemegang saham.

Return On Equity merupakan salah satu variabel yang terpenting yang dilihat

investor sebelum mereka berinvestasi. ROE menunjukan kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang

dimiliki perusahaan. Investor yang akan membeli saham akan tertarik dengan

ukuran profitabilitas ini, atau bagian dari total profitabilitas yang bisa

dialokasikan ke pemegang saham. Hanafi dan Halim (2012:177).

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

21

2.1.1.5 Return On Equity (ROE)

Return on equity adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak

dengan modal sendiri kasmir (2015:204).Rasio ini menunjukkan daya untuk

menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham.

Semakin tinggi rasio ini, semakin baik, artinya posisi pemilik perusahaan semakin

kuat. Rasio yang paling penting adalah pengembalian atas ekuitas (return on

equity), yang merupakan laba bersih bagi pemegang saham di bagi dengan total

ekuitas pemegang saham. Brigham & Houston ( 2011:133)

Pengertian Return On Equity (ROE) menurut Sartono (2012:124)

ROE yaitu:

“Mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi

pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar

kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang besar maka rasio ini

akan besar”.

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012:84) ROE adalah

sebagai berikut:

“Rasio ini mengukur kemampuan menghasilkan laba berdasarkan modal

saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut

pandang pemegang saham.”

Pengertian (ROE) menurut Agus Harjito dan Martono (2010:61) adalah

sebagai berikut :

”Return On Equity sering disebut rentabilitas modal sendiri dimaksudkan

untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik

modal sendiri.”

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

22

Menurut Kasmir (2015:204) Rumus untuk mencari Return on Equity

(ROE) dapat digunakan sebagai berikut:

Return on Equity (ROE) =

Kasmir (2015 : 204)

2.1.1.6 Manfaat Dan Tujuan Return On Equity

Menurut Kasmir (2015:198) Manfaat yang diperoleh dari penggunaan

rasio ROE adalah untuk:

1. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

2. Mengetahui produktivitas dari sesuluh dan perusahaan yang digunakan baik

modal pinjaman maupun modal sendiri

3. Untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal sendiri maupun pinjaman.

Sementara itu, menurut Kasmir (2015:197) Tujuan penggunaan rasio

Return On Equity bagi perusahaan maupun pihak luar perusahaan, yaitu:

1. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

2. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik

pinjaman maupun modal sendiri.

3. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal sendiri maupun pinjaman.

2.1.2 Nilai Perusahaan

2.1.2.1 Pengertian Nilai Perusahaan

Salah satu tujuan utama suatu perusahaan adalah memaksimumkan nilai

perusahaan, nilai perusahaan digunakan sebagai pengukur keberhasilan

perusahaan karena dengan meningkatnya nilai perusahaan berarti meningktnya

kamakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham. Nilai perusahaan dapat

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

23

dilihat dari nilai saham perusahaan yang bersangkutan (Martono dan Harjito

2010:34)

Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2012:6) nilai perusahaan

adalah sebagai berikut :

“Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon

pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Semakin tinggi nilai

perusahaan semakin besar kemakmuran yang diterima oleh pemilik

perusahaan”.

Menurut Agus Sartono (2012:9) nilai perusahaan dapat didefinisikan

sebagai berikut:

“Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh

dengan memaksimumkan nilai sekarang atau present value semua

keuntungan pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang

dimiliki meningkat”.

Farah Margareta (2011:7) mengemukakan bahwa:

“Nilai perusahaan yang sudah go public tercermin dalam harga pasar

saham perusahaan sedangkan pengertian nilai perusahaan yang belum go

public nilainya terealisasi apabila perusahaan akan dijual (total aktiva dan

prospek perusahaan, risiko usaha,lingkngan usaha, dan lain lain).”

Berdasarkan definisi diatas, dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan

adalah prsepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga

saham, seperti yang dikemukakan oleh Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti

(2012:6) bahwa:

“Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah memaksimumkan

nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar

kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Bagi

perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang

diperjual-belikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan”.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

24

2.1.2.2 Tujuan Memaksimalkan Nilai Perusahaan

Menurut I Made Sudana (2011:7) toeri-teori di bidang keuangan memiliki

satu fokus, yaitu memaksimalkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik

perusahaan (wealth of the shareholders). Tujuan normatif ini dapat diwujudkan

dengan memaksimalkan nilai pasar perusahaan (market value of firm). Bagi

perusahaan yang sudah go public, memaksimalkan nilai perusahaan sama dengan

memaksimalkan harga pasar saham. Memaksimalkan nilai perusahaan dinilai

lebih tepat sebagai tujuan perusahaan karena:

a. Memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai sekarang dari

semua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham dimasa yang

akan datang atau berorientasi jangka panjang.

b. Mempertimbangkan faktor resiko.

c. Memaksimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas dari pada

sekedar laba menurut pengertian akuntansi.

d. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak mengabaikan tanggung jawab sosial.

2.1.2.3 Konsep Nilai Perusahaan

Menurut Christawan dan Tarigan (2007) beberapa konsep nilai yang

menjelaskan nilai perusahaan di antaranya sebagai berikut :

1. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam nggaran dasar

perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga di

tulis jelas dalam surat saham kolektif

2. Nilai pasar atau sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses

tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham

perusahaan di jual di pasar saham

3. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai rill suatu

perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intinsik ini bukan sekadar

harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis

yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.

4. Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep

akuntansi.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

25

5. Nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh aset perusahaan yang harus dipenuhi.

Nilai sisa itu merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisa

dihitung berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan

akan di likuidasi.

2.1.2.4 Metode Pengukuran Nilai Perusahaan

Menurut Weston dan Copelan (2008:244) pengukuran nilai perusahaan

terdiri dari:

a. Price Earning Ratio (PER)

b. Price to Book Value (PBV)

c. Tobin’s Q

a. Price Earning Ratio (PER)

PER adalah perbandingan antara harga saham perusahaan dengan earning

per share dalam saham. PER adalah fungsi dari perubahan kemampuan

laba yang diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar PER,

maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh

sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. PER dapat dihitung

dengan rumus :

b. Price to Book Value (PBV)

Price to Book Value (PBV) mengambarkan seberapa besar pasar

menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini,

berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. PBV juga

menunjukan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai

perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.

c. Tobin’s Q

Salah satu alternatif yang digunakan dalam menilai nilai perusahaan

adalah dengan menggunakan Tobin’s Q. Tobin’s Q ini dikembangkan

oleh professor James Tobin (Weston dan Copeland, 2004). Rasio ini

PBV = Harga pasar per lembar .

Nilai buku per lembar saham

PER = Harga pasar perlembar saham

Laba perlembar saham

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

26

merupakan konsep yang sangat berharga karena menunjukkan estimasi

pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap

dolar investasi incremental. Tobin’s Q dihitung dengan

membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku

ekuitas perusahaan. Rumusnya sebagai berikut :

Keterangan: Q : nilai perusahaan

EMV (nilai pasar ekuitas) : closing price saham x jumlah saham yang

beredar

D : nilai buku dari total hutang

EBV : nilai buku dari total asset

Menurut Irham Fahmi (2013:138), rasio penilaian terdiri dari:

a. Earning Per Share (EPS)

b. Price Earning Ratio (PER) atau Rasio Harga Laba

c. Price Book Value (PBV)

Adapun penjelasan dari rasio penilaian ini adalah sebagai berikut:

a. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share atau pendapatan per lembar saham adalah

pemberian keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham dari

setiap lembar yang dimiliki.

Adapun rumus earning per share adalah:

Keterangan:

EPS = Earning Per Share

EAT = Earning After Tax atau Pendapatan setelah pajak

= Jumlah saham yang beredar

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

27

b. Price Earning Ratio (PER)

Rasio ini diperoleh dari harga pasar saham biasa dibagi dengan laba

per lembar saham (Earning Per Share) sehingga semakin tinggi rasio

ini akan mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan juga semakin

membaik.

Adapun rumus Price Earning Ratio (PER) adalah:

Keterangan:

PER = Price Earning Ratio

MPS = Market Price Pershare atau Harga Pasar per saham

EPS = Earning Per Share atau laba per lembar saham

c. Price Book Value (PBV)

Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku

saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar makin

percaya akan prospek perusahaan tersebut

.

Keterangan:

PBV = Price Book Value

MPS = Market Price per Share atau harga pasar per saham

BVS = Book Value per Share atau Nilai buku per saham

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Price Book Value dalam

mengukur nilai perusahaan, karena Price book value menunjukan seberapa

jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relatif

terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi rasio price book

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

28

value dapat diartikan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi

pemegang saham. Menurut Brigham (2011:151) rasio harga pasar suatu saham

terhadap nilai bukunya memberikan indikasi pandangan investor atas

perusahaan. Perusahaan dipandang baik oleh investor yang artinya perusahaan

dengan laba dan arus kas yang aman serta terus mengalami pertumbuhan,

dijual dengan rasio nilai buku yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan

dengan pengembalian yang rendah.

Menurut Brigham dan Houston (2011:151) price to book value dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

2.1.2.5 Saham

Pengertian saham menurut Sunariyah (2011:126) yang dimaksud dengan

saham adalah sebagai berikut:

“Surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk

perseroan terbatas (PT) atau yang biasa disebut emitmen. Saham

menyatakan bahwa pemilik saham tersebut juga pemilik sebagian dari

perusahaan tersebut.”

pengertian saham menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:5) adalah

sebagai berikut:

“Sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam

suatu perusahaan atau perseroan. Saham berwujud selembar kertas yang

menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

yang menerbitkan surat berharga tersebut”.

Price Book Value (PBV) = Harga pasar per saham

Nilai Buku per lembar saham

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

29

Selembar saham mempunyai nilai atau harga dan dapat dibedakan menjadi

3 (tiga), yaitu:

a. Harga Nominal

Harga yang tercermin dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten

untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan, besarnya harga nominal

memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya ditetapkan

berdasarkan nilai nominal.

b. Harga Perdana

Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek.

Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi

(under writer) dan emiten, dengan demikian akan diketahui berapa harga

saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan

harga perdana.

c. Harga Pasar

Jika harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor,

maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor

yang lain, harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa, transaksi

di sini tidak lagi melibatkan emiten daripenjamin emisi harga ini yang disebut

sebagai harga di pasar sekunder.

Berdasarkan penejelasan diatas mengenai saham maka dapat di artikan

saham yaitu suatu tanda seseorang dalam kepemilikan suatu perusahaan dimana

dengan berwujud kertas yang mempunyai nilai atau harga.

2.1.2.6 Investasi

Pengertian investasi menurut Tandelilin (2010:3) adalah sebagai berikut:

“Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya

yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah

keuntungan di masa yang akan datang.”

Pengertian investasi menurut Sunariyah (2011:4) adalah sebagai berikut :

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

30

“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang

dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan

keuntungan di masa-masa yang akan datang.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah sejumlah

komitmen atas sejumlah dana selama waktu tertentu untuk mendapatkan

keuntungan dimasa yang akan datang.

Menurut Sunariyah (2011:4) macam-macam investasi dibagi menjadi dua

bagian yaitu:

1. Investasi dalam bentuk aktiva rill (real asset) berupa aktiva berwujud seperti

emas, perak, intan, barang-barang seni, dan real estate.

2. Investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial asset) berupa surat-

surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva rill yang

dikuasai oleh entitas. Pemilihan aktiva financial dalam rangka investasi pada

sebuah entitas dapat dilakukan dengan dua cara:

a. Investasi langsung (direct investment)

Investasi langsung dapat diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-surat

berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go

public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa

penghasilan dividend dan capital gain.

b. Investasi tidak langsung (indirect investment)

Investasi tidak langsung terjadi bilamana surat-surat berharga yang

dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment

company) yang berfungsi sebagai perantara.

2.1.3 Corporate Social Responsibility

2.1.3.1 Pengertian Corporate Social Responsibility

Pengertian Sukrisno Agoes (2011:32) mendefinisikan corporate social

responsibility sebagai berikut :

“Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan tanggung jawab

perusahaan baik terhadap karyawan di perusahaan itu sendiri ( internal)

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

31

dan diluar perusahaan (eksternal) karena perusahaan merupakan bagian

dari lingkunganya.”

Menurut Nor Hadi (2014:48) Corporate Social Responsibility adalah:

“Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan satu bentuk tindakan yang

berangkat dari pertimbanga etis perusahaan yang di arahkan untuk

meningkatkan ekonomi, yang di barengi dengan peningkatan kualtas hidup

bagi karyawan berikut keluarganya, serta sekaligus peningkatan kualitas

hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas.”

Menurut Johnson dan Johnson dalam Noor Hadi (2014: 46) pengertian

CSR adalah sebagai berikut:

“Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu tentang bagaimana suatu

perusahaan mengelola operasi bisnisnya dengan menghasilakn produk

yang berorientasi positif bagi lingkungnnya.”

Menurut Hendrik Budi Untung (2008:1) adalah sebagai berikut:

“Corporate Social Responsibility sebagai komitmen perusahaan atau dunia

bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang

berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan

dan menitikberatkan pada keseimbangan pada keseimbangan antara

perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan”.

Dari beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Corporate

Social Responsibility merupakan tanggung jawab perusahaan yang terkait dengan

aspek ekonomi,sosial, dan lingkungan.

2.1.3.2 Manfaat Corporate Social Responsibility

Manfaat corporate social responsibility bagi perusahaan menurut

Hendrik Budi Untung (2008:6) sebagai berikut:

1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merk perusahaan.

2. Mendapat lisensi untuk beroperasi secara sosial.

3. Mereduksi resiko bisnis perusahaan.

4. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha.

5. Membuka peluang pasar yang lebih luas.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

32

6. Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah.

7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder.

8. Memperbaiki hubungan dengan regulator.

9. Meningkatkan semangat dan produktifitas karyawan.

10. Peluang mendapatkan penghargaan.

Menurut Lako (2011:103), manfaat yang diperoleh perusahaan dalam

melakukan pengungkapan CSR adalah

1. Profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan akan semakin kokoh

2. Meningkatnya akuntanbilitas dan apresiasi positif dari komunitas investor,

kreditor, pemasok, dan konsumen;

3. Meningkatnya komitmen etos kerja, efisiensi dan produktivitas karyawan;

4. Menurunnya kerentanan gejolak sosial dan resistensi komunitas sektiar

karena merasa diperhatikan dan dihargai perusahaan

5. Meningkatnya reputasi, corporate branding, goodwill (intangible asset) dan

nilai perusahaan dalam jangka panjang

2.1.3.3 Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility

Crowther David (2008) dalam Nor Hadi (2014:59) menguraikan prinsip-

prinsip tanggung jawab sosial (social responsibility) sebagai berikut :

1. Sustainability, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan

aktivitas (action) tetap memperhitungkan keberlanjutan sumberdaya dimasa

depan. Keberlanjutan juga memberikan arahan bagaimana penggunaan

sumber daya sekarang tetap memperhatikan dan memperhitungkan

kemampuan generasi masa depan.

2. Accountability, upaya perusahaan terbuka dan bertanggungjawab atas

aktivitas yang telah dilakukan. Akuntabilitas dibutuhkan ketika aktivitas

perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal. Konsep ini

menjelaskan pengaruh kuantitatif aktifitas perusahaan terhadap pihak internal

dan eksternal. Akuntabilitas perusahaan dapat dijadikan sebagai media bagi

perusahaan membangun image dan network terhadap para pemangku

kepentingan. menunjukan bahwa tingkat keluasan dan keinformasian laporan

perusahaan memiliki konsekuensi sosial maupun ekonomi. Tingkat

akuntabilitas dan tanggungjawab perusahaan menentukan legitimasi

stakeholders eksternal, serta meningkatkan transaksi dalam perusahaan.

3. Transparancy, merupakan prinsip penting bagi pihak ekstenal. Transaksi

bersinggungan dengan pelaporan aktivitas perusahaan berikut dampak

terhadap pihak eksternal.”

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

33

2.1.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Corporate Social

Responsibility

Menurut Princes of Wales Foundation dalam Hendrik Budi Untung

(2008:11) ada lima hal penting yang dapat mempengaruhi implementasi

Corporate Social Responsibility, yaitu :

1. Menyangkut human capital atau pemberdayaan manusia.

2. Environments yang berbicara tentang lingkungan.

3. Good Corporate Governance yaitu mekanisme bagaimana sumber daya

perusahaan dialokasikan menurut aturan hak dan kuasa.

4. Social cohesion, artinya dalam melaksanakan Corporate Social Responsibility

jangan sampai menimbulkan kecemburuan sosial.

5. Economic strength atau memberdayakan lingkungan menuju kemandirian di

bidang ekonomi.

Aktivitas Corporate Social Responsibility bagi perusahaan publik,

apabila dilihat dari investor global yang memiliki idealisme tertentu, dengan

aktivitas Corporate Social Responsibility, saham perusahaan dapat lebih bernilai.

Investor akan rela membayar mahal karena kita membicarakan tentang

sustainability dan acceptability. Sebab itu terkait dengan risiko bagi investor.

Investor menyumbangkan social responsibility dalam bentuk premium nilai

saham. Itu sebabnya ada pembahasan tentang corporate social responsibility pada

annual report, karena investor ingin bersosial dengan membayar saham

perusahaan secara premium. Kalau perusahaan anda tergolong high-risk investor

akan menghindar. Jadi, dari uraian tersebut tampak bahwa faktor yang

mempengaruhi implementasi corporate social responsibility adalah komitmen

pemimpin perusahaan, ukuran dan kematangan perusahaan serta regulasi dan

sistem perpajakan yang diatur pemerintah.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

34

2.1.3.5 Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Pengungkapan CSR merupakan cara pemberian informasi dan

pertanggungjawaban dari perusahaan terhadap stakeholder. Hal ini juga

merupakan salah satu cara untuk mendapatkan, mempertahankan seta

meningkatkan legitimasi stakeholder. Nuswandari (2009) menyatakan bahwa

informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan menjadi dua yaitu

pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela

(voluntary dislclosure).

Nuswandari (2009) menyatakan bahwa pengungkapan wajib (mandatory

disclosure) adalah :

“Informasi yang harus diungkapkan oleh emiten yang diatur oleh

peraturan pasar modal suatu negara. Setiap emiten atau perusahaan publik

yang tedaftar di bursa efek wajib menyampaikan laporan tahunan secara

berkala dan informasi lainnya kepada Bapepam dan publik”

Selain itu Nuswandari (2009) menyatakan bahwa pengungkapan sukarela

(voluntary disclosure) adalah :

“Penyampaian informasi yang diberikan secara sukarela oleh perusahaan

di luar pengungkapan wajib. Pengungkapan sukarela merupakan

pengungkapan informasi melebihi persyaratan minimum dari peraturan

pasar modal yang berlaku. Perusahaan memiliki keleluasaan dalam

melakukan pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan sehingga

menimbulkan adanya keragaman atau variasi luas pengungkapan sukarela

antar perusahaan.”

Tanggung jawab sosial perusahaan bersifat wajib (mandatory) bagi kriteria

perusahaan tertentu seperti yang diungkapakan dalam UU No. 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas pasal 74 yang menyatakan bahwa :

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

35

1. Perseroan yang menjalankan usahanya dibindang dan atau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan.

2. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan

sebagai biaya perseroan yang pelaksanaanya dilakukan dengan

memperhatikan kepatuhan dan kewajaran.

3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan

diatur dengan peraturan pemerintah.”

Selain perusahaan wajib melakukan kegiatan CSR, perusahaan juga wajib

mengungkapakannya dalam annual report seperti yang disebutkan dalam UU No.

40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 66 ayat (2) bahwa :

laporan tahunan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) harus memuat

sekurangkurangnya :

a. Laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir tahun

buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya,

laporan laba rugi dai tahun buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan

laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas keuangan tersebut;

b. Laporan mengenai perseroan;

c. Laporan mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan;

d. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi

kegiatan usaha perseroan;

e. Laporan menganai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan

Komisaris selama tahun buku yang baru lampau;

f. Nama anggota Direksi dan anggora Dewan Komisaris;

g. Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan

tunjangan bai anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun baru yang

lampau.”

Dapat dilihat pada point c, yang menyatakan bahwa adanya kewajiban

bagi para emiten di bursa efek untuk melakukan pengungkapan CSR. Namun

demikian item-item apa saja yang harus diungkapkan hingga saat ini belum ada

peraturan baku yang mengaturnya. Oleh karena itu item-item CSR yang

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

36

diungkapkan persusahaan masih merupakan informasi yang bersifat sukarela

(voluntary).

Lako (2011:65) menganjurkan perusahaan untuk bisa mulai mengadopsi

Sustainability Reporting Guideliness (SRG) dari Global Reporting Initiative

(GRI) karena belum adanya pedoman dari pemerintah dan Ikatan Akuntan

Indonesia. GRI memberikan pedoman yang cukup komprehensif bagi perusahaan

dalam pelaporan informasi terkait dengan biaya (cost), dan kinerja ekonomi,

lingkungan, dan sosial.

Definisi Sustainability Reporting menurut Lako (2011:64) adalah:

“Pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial,

pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks

pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Sustainability

report membahas pelaporan perusahaan tentang tanggung jawabnya

terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial yang akan mempengaruhi

perusahaan secara keseluruhan”.

Sampai saat ini belum ada standar baku yang mengatur tentang

pengungkapan CSR. Sehingga sejumlah institusi menciptakan item laporan yang

bisa berlaku universal untuk semua perusahaan. Salah satu yang terkenal adalah

Global Reporting Initiative (GRI) yang diluncurkan pada tahun 1997. Pada

umumnya perusahaan menggunakan konsep GRI sebagai acuan dalam

penyusunan pelaporan CSR. Konsep pelaporan CSR yang digagas oleh GRI

adalah konsep sustainability report yang muncul sebagai akibat dari konsep

sustainability development.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

37

2.1.3.6 Global Reporting Initiative (GRI)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen pengukuran CSR

Disclosure berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI). GRI adalah sebuah

organisasi nonprofit yang memiliki concern terhadap sustainability development.

Sampai saat ini belum ada standar baku yang mengatur tentang pengungkapan

CSR. Sehingga sejumlah institusi menciptakan item laporan yang bisa berlaku

universal untuk semua perusahaan. Pada umumnya perusahaan menggunakan

konsep dari GRI (Global Reporting Initiative) sebagai acuan dalam penyusunan

pelaporan CSR. Konsep pelaporan CSR yang digagas oleh GRI adalah konsep

sustainability report yang muncul sebagai akibat dari konsep sustainability

development. Dalam sustainability report digunakan metode triple bottom line,

yang tidak hanya melaporakan sesuatu yang diukur dari sudut padang ekonomi

saja tetapi juga dari sudut pandang sosial dan lingkungan.

GRI Guidelines Versi 3 menyebutkan bahwa, perusahaan harus

menjelaskan dampak aktivitas perusahaan terhadap ekonomi, lingkungan dan

sosial pada bagian standar disclosure. Kategori CSR menggunakan standar dari

GRI berisi 6 indikator yaitu:

1. Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator)

2. Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator)

3. Indikator Kinerja Tenaga Kerja (labor practices performance indicator)

4. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia (human rights performance indicator)

5. Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator)

6. Indikator Kinerja Produk (product responsibility performance indicator)

Dalam indikator tersebut terdapat kategori yang berjumlah 79 indikator

(ekonomi 9 kategori, lingkungan 30 kategori, tenaga kerja 14 kategori, hak asasi

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

38

manusia 9 kategori, sosial 8 kategori, dan produk 9 kategori) jenis kategori.

Indikator GRI ini dipilih karena merupakan aturan internasional yang telah diakui

oleh perusahaan di dunia. Rincian untuk indikator pengungkapan sosial dapat

dilihat sebagai berikut.

Tabel 2.1

Indeks Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI Indikator

INDIKATOR

KINERJA

ASPEK

EKONOMI

EKONOMI

Aspek: Kinerja Ekonomi

Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi

pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi,

dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan

pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah.

Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan

iklim serta peluangnya bagi aktivitas organisasi.

Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan

pasti.

Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah.

Aspek : Kehadiran Pasar

Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan

upah minimum setempat pada lokasi operasi yang

signifikan.

Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk

pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan.

Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi

manajemen senior lokal yang dipekerjakan pada lokasi

operasi yang signifikan.

Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung

Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta

jasa yang diberikan untuk kepentingan publik secara

komersial, natura, atau pro bono.

Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak

langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

39

dampaknya.

LINGKUNGAN

Aspek: Material

Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau

volume.

Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang.

Aspek: Energi

Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi

Primer.

Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber

Primer.

Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan

Efisiensi.

Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis

energi efisien atau energi yang dapat diperbarui, serta

pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat

dari inisiatif tersebut.

Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung

dan pengurangan yang dicapai.

Aspek: Air

Total pengambilan air per sumber.

Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat

pengambilan air.

Persentase dan total volume air yang digunakan kembali

dan didaur ulang.

Aspek Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati)

Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola

oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang

berdekatan dengan daerah yang diproteksi (dilindungi?)

atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman

hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi.

Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan

oleh aktivitas, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap

keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi

(dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman

hayati bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi

(dilindungi).

Perlindungan dan Pemulihan Habitat.

Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk

mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

40

LINGKUNGAN

LINGKUNGAN

Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang

masuk dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Red List

Species) dan yang masuk dalam daftar konservasi nasional

dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak

operasi.

Aspek: Emisi, Efluen dan Limbah

Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung

maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat.

Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci

berdasarkan berat.

Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan

pencapaiannya.

Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone-

depleting substances/ODS) diperinci berdasarkan berat.

NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang

diperinci berdasarkan jenis dan berat.

Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan.

Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode

pembuangan.

Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan.

Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah

yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi

Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang

diangkut secara internasional.

Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman

hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan

dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi

pelapor.

Aspek: Produk dan Jasa

Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan

jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut.

Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang

ditarik menurut kategori.

Aspek: Kepatuhan

Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi

nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi

lingkungan.

Aspek: Pengangkutan/Transportasi

Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

41

produk dan barang-barang lain serta material yang

digunakan untuk operasi perusahaan, dan tenaga kerja

yang memindahkan.

Aspek: Menyeluruh

Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi

lingkungan

TENAGA KERJA

TENAGA KERJA

Aspek: Pekerjaan

Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak

pekerjaan, dan wilayah.

Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut

kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah.

Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna

waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap

(paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya.

Aspek: Tenaga kerja / Hubungan Manajemen

Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-

menawar kolektif tersebut.

Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan

penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam

perjanjian kolektif tersebut.

Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Jabatan

Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili

dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan antara

manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan

memberi nasihat untuk program keselamatan dan

kesehatan jabatan.

Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-

hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian

karena pekerjaan menurut wilayah.

Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/bimbingan,

pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk

membantu para karyawan, anggota keluarga dan anggota

masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya.

Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam

perjanjian resmi dengan serikat karyawan.

Aspek: Pelatihan dan Pendidikan

Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut

kategori/kelompok karyawan.

Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

42

sepanjang hayat yang menujang kelangsungan pekerjaan

karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir

karier.

Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja

dan pengembangan karier secara teratur.

Aspek: Keberagaman dan Kesempatan Setara

Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian

karya¬wan tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin,

kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan

keanekaragaman indikator lain.

Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita

menurut kelompok/kategori karyawan.

HAK ASASI

MANUSIA

HAK ASASI

MANUSIA

Aspek : Praktek Investasi dan Pengadaan

Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang

memuat klausul HAM atau telah menjalani proses

skrining/ filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia.

Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah

menjalani proses skrining/ filtrasi atas aspek HAM.

Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal

mengenai kebijakan dan serta prosedur terkait dengan

aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi,

termasuk persentase karyawan yang telah menjalani

pelatihan.

Aspek: Nondiskriminasi

Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang

diambil/dilakukan.

Aspek: Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama

Berkumpul

Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang

diteridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan

serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak

tersebut.

Aspek: Pekerja Anak

Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko yang

signifikan dapat menimbulkan terjadinya kasus pekerja

anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

upaya penghapusan pekerja anak.

Aspek: Kerja Paksa dan Kerja Wajib

Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

43

signifikan dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja

wajib, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk

mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja

wajib.

Aspek: Praktek/Tindakan Pengamanan

Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam

hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek

HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi.

Aspek: Hak Penduduk Asli

Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak

penduduk asli dan langkah-langkah yang diambil.

SOSIAL

SOSIAL

Aspek: Komunitas

Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program

dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola

dampak operasi terhadap masyarakat, baik pada saat

memulai, pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri.

Aspek: Korupsi

Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko

terhadap korupsi.

Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan

prosedur antikorupsi.

Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian

korupsi.

Aspek: Kebijakan Publik

Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses

melobi dan pembuatan kebijakan publik.

Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik,

politisi, dan institusi terkait berdasarkan negara di mana

perusahaan beroperasi.

Aspek: Kelakuan Tidak Bersaing

Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan

antipersaingan, anti-trust, dan praktek monopoli serta

sanksinya.

Aspek: Kepatuhan

Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi

nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang

dilakukan.

Aspek: Kesehatan dan Keamanan Pelanggan

Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang

menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

44

PRODUK

PRODUK

penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan

jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut.

Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika

mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu

produk dan jasa selama daur hidup, per produk.

Aspek: Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa

Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh

prosedur dan persentase produk dan jasa yang signifikan

yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan

tersebut.

Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes

mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta

pemberian label, per produk.

Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan

termasuk hasil survei yang mengukur kepuasaan

pelanggan.

Aspek: Komunikasi Pemasaran

Program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan

voluntary codes yang terkait dengan komunikasi

pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan

sponsorship.

Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes

sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk

periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya.

Aspek: Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan

Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar

mengenai pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy)

pelanggan dan hilangnya data pelanggan.

Aspek: Kepatuhan

Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum dan

peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk

dan jasa.

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

45

2.1.3.7 Metode Pengukuran Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility diukur dengan cara yaitu setiap item

pengungkapan CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan

dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya skor dari setiap item dijumlahkan

untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Dimana instrumen

pengukuran dalam checklist yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu

pada instrument yang dibuat oleh Global Reporting Initiative (GRI) yang dapat

diperoleh melalui situs www.globalreporting.org. Dalam GRI terdapat 79

indikator pengungkapan. Rumus perhitungan pengungkapan CSR adalah sebagai

berikut (Sayekti dan Wondabio, 2007) :

Keterangan :

= Corporate Social Responsibility index perusahaan j tahun i

= Jumlah item diungkapkan perusahaan

= Jumlah item perusahaan j, Nj ≤ 79

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

46

2.1.4 Good Corporate Governance

2.1.4.1 Pengertian Good Corporate Governance

Istilah “corporate governance” pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury

Committee, Inggris di tahun 1922 yang menggunakan istilah tersebut dalam

laporannya yang dikenal sebagai Cadbury Report. Definisi dari Cadbury

Committee of United Kingdom dalam Sukrisno Agoes & I Cenik Ardana

(2011:101) mendefinisikan good corporate governance adalah sebagai berikut:

“A set of rules that define the relationship between shareholders,

managers, creditors, the government, employess, and other internal and

external stakeholders in respect to their right and responsibilities, or the

system by which companies are directed and controlled

Menurut Sukrisno Agoes (2011:101) Good Corporate Governance

sebagai berikut:

“Tata kelola yang baik sebagai suatu sistem yang mengatur hubungan

peran Dewan Komisaris, peran Direksi, pemegang saham dan pemangku

kepentingan lainnya. Tata kelola perusahaan yang baik juga disebut

sebagai suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan,

pencapaiannya, dan penilaian kinerjanya”.

Pengertian Good Corporate Governance menurut Amin Widjaja Tunggal

(2013:24) :

“Corporate Governance adalah sistem yang mengatur, mengelola dan

mengawasi proses pengendalian usaha untuk menaikkan nilai saham,

sekaligus sebagai bentuk perhatian kepada stakeholders, karyawan dan

masyarakat sekitar”.

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

47

2.1.4.2 Prinsip Good Corporate Governance

Menteri Negara BUMN mengeluarkan Keputusan Nomor Kep-

117/MMBU/2002 tentang penerapan GCG dalam Sukrisno Agoes & I Cenik

Ardana (2011:103). Ada lima prinsip menurut keputusan ini, yaitu:

a. “Kewajaran

b. Transparansi

c. Akuntabilitas

d. Pertanggung jawaban

e. Kemandirian”

Dari kutipan diatas dapat dijelaskan lima prinsip corporate governance

sebagai berikut:

a. Kewajaran

Merupakan prinsip agar pengelola memperlakukan semua pemangku

kepentingan secara adil dan setara, baik pemangku kepentingan primer

(pemasok, pelanggan, karyawan, pemodal) maupun pemangku kepentingan

sekunder (pemerintah, masyarakat, dan yang lainnya).Hal ini yang

memunculkan stakeholders (seluruh kepentingan pemangku kepentingan),

bukan hanya kepentingan stockholders (pemegang saham saja).

b. Transparansi

Artinya kewajiban bagi para pengelola untuk menjalankan prinsip

keterbukaan dalam proses keputusan dan penyampaian informasi.

Keterbukaan dalam menyampaikan informasi juga mengandung arti bahwa

informasi harus lengkap, benar, dan tepat waktu kepada semua pemangku

kepentingan.Tidak boleh ada hal-hal yang dirahasiakan, disembunyikan,

ditutup-tutupi, atau ditunda-tunda pengungkapannya.

c. Akuntabilitas

Prinsip ini dimana para pengelola berkewajiban untuk membina sistem

akuntansi yang efektif untuk menghasilkan laporan keuangan (financial

statements) yang dapat dipercaya. Untuk itu, diperlukan kejelasan fungsi,

pelakasanaan, dan pertanggungjawaban setiap organ sehingga pengelolaan

berjalan efektif.

d. Pertanggungjawaban

Prinsip dimana para pengelola wajib memberikan pertanggungjawaban atas

semua tindakan dalam mengelola perusahaan kepada para pemangku

kepentingan sebagai wujud kepercayaan yang diberikan kepadanya.Prinsip

tanggungjawab ada konsekuensi logis dari kepercayaan dan wewenang yang

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

48

diberikan oleh para pemangku kepentingan kepada para pengelola

perusahaan.

e. Kemandirian

Artinya suatu keadaan dimana para pengelola dalam mengambil keputusan

bersifat professional, mandiri, bebas dari konflik kepentingan, dan bebas dari

tekanan/pengaruh dari manapun yang bertentangan dengan perundang-

undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan yang sehat.

Menurut National Comittee on Governance (2006) dalam Sukrisno Agoes

(2011:104) mengemukakan bahwa lima prinsip GCG, yaitu:

a. Tranparansi (transparence)

b. Akuntabilitas (accountability)

c. Responsibilitas (responsibility)

d. Independensi (Independency)

e. Kesetaraan (fairness)

2.1.4.3 Manfaat Good Corporate Governance

Penerapan good corporate governance di perusahaan memiliki peran

yang besar dan manfaat yang bisa membawa perubahan positif bagi perusahaan

baik di kalangan investor, pemerintah maupun masyarkat umum. Dengan

melaksanakan Corporate Governance menurut Amin Widjaja Tunggal (2013:39)

ada beberapa manfaat yang akan diperoleh, antara lain :

1. Meminimalkan agency cost, selama ini pemegang saham harus menanggung

biaya yang timbul akibat dari penelegasian wewenang kepada manajemen.

Biaya-biaya ini bisa berupa kerugian karena manajemen menggunakan

sumber daya perusahaan untuk kepentingan pribadi maupun berupa biaya

pengawasan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mencegah terjadinya

hal tersebut.

2. Meminimalkan cost of capital, perusahaan yang baik dan sehat akan

menciptakan suatu referensi positif bagi para kreditur. Kondisi ini sangat

berperan dalam meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung bila

perusahaan akanmengajukan pinjaman, selain itu dapat memperkuat kinerja

keuangan juga akan membuat produk perusahaan akan menjadi lebih

kompetitif.

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

49

3. Meningkatkan nilai saham perusahaan, suatu perusahaan yang dikelola secara

baik dan dalam kondisi sehat akan menarik minat investor untuk

menanamkan modalnya.

4. Mengangkat nilai perusahaan, citra perusahaan merupakan faktor penting

yang sangat erat kaitannya dengan kinerja dan keberadaan perusahaan

tersebut dimata masyarakat dan khususnya para investor. Citra suatu

perusahaan kadang kala akan menelan biaya yang sangat besar dibandingkan

dengan keuntungan perusahaan itu sendiri, guna memperbaiki citra tersebut.

Manfaat dari penerapan good corporate governance tentunya sangat

berpengaruh bagi perusahaan, dimana manfaat GCG ini bukan hanya untuk saat

ini tetapi juga dalam jangka panjang dapat menjadi pendukung dari tumbuh

kembangnya perusahaan dalam era persaingan global saat ini. Selain bermanfaat

meningkatkan citra perusahaan di mata para investor, hal ini tentunya menjadi

nilai tambah perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan untuk

menghadapi persaingan usaha dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif.

2.1.4.4 Tujuan Good Corporate Governance

Tujuan Good Corporate Governance menurut Amin Widjaya Tunggal

(2013:34). sebagai berikut:

a. Tercapainya sasaran yang telah ditetapkan.

b. Aktiva perusahaan tejaga dengan baik.

c. Perusahaan menjalankan bisnis dengan praktek yang sehat.

d. Kegiatan perusahaan dilakukan dengan transparan.

Sedangkan Tujuan Good Corporate Governance pada BUMN

berlandaskan Keputusan Menteri BUMN Nomor 117/M-MBU/2002 pasal 4,

antara lain :

1. Memaksimalkan BUMN dengan cara meningkatkan prinsip GCG.

2. Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, terbuka, dan efisien.

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

50

3. Mendorong agar organ perusahaan dalam membuat keputusan sesuai dengan

peraturan.

4. Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional.

5. Meningkatkan iklim investasi nasional.

6. Mensukseskan program privatisasi BUMN.

Dengan demikian, penerapan pelaksanaan prinsip GCG secara optimal

akan mampu mendorong peningkatan kinerja perusahaan yang ada, dan akan

memberikan nilai tambah bagi semua pihak yang terkait dengan perusahaan. Serta

tujuan good corporate governance adalah penerapan sistem GCG yang

diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak berkepentingan

(stakeholders) dalam jangka panjang dan melindungi para pemegang saham serta

pengelola perusahaan atau manajemen perusahaan. Untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi kerja serta manajemen organisasi, kemudian peningkatan

kualitas hubungan antara stakeholders dengan manajemen perusahaan.

2.1.4.5 Unsur Good Corporate Governance

Menurut Amin Widjaya Tunggal (2013:184) unsur-unsur Good Corporate

Governance terdiri dari:

1. Pemegang Saham

Pemegang saham adalah individu atau institusi yang mempunyai vital stake

dalam perusahaan. Tata kelola perusahaan yang baik harus mampu

melindungi hak pemegang saham dengan cara mengamankan kepemilikan,

menyerahkan atau memindahkan saham, melaporkan informasi yang relevan,

dan memperoleh keuntungan dari perusahaan.

2. Komisaris dan Direksi

Komisaris dan direksi secara legal bertanggungjawab dalam menetapkan

sasaran korporat, mengembangkan kebijakan, dan memilih manajemen

tingkat atas untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan

tersebut. Selain itu, Komisaris dan direksi bertugas untuk menelaah kondisi

perusahaan apakah sesuai dengan arah kebijakan atau sasaran yang telah

ditetapkan.

3. Komite Audit

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

51

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat atau rekomendasi

profesional terhadap dewan komisaris mengenai kondisi tata kelola

perusahaan yang dijalankan manajemen perusahaan.

4. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan merupakan pihak penghubung yang menjembatani

kepentingan antara perseroan dengan pihak eksternal, terutama dalam

menjaga persepsi publik atas citra perseroan dan pemenuhan tanggung jawab

oleh Perseroan. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi.

5. Manajer

Manajer memiliki peran yang sangat penting dalam opersional perusahaan.

Manajer memiliki pengetahuan yang luas mengenai hal teknis yang terjadi

diperusahaan.

6. Auditor Eksternal

Auditor ekternal bertanggungjawab memberikan opini terhadap laporan

keuangan perusahaan. Laporan auditor ekternal (independen) adalah opini

profesional mengenai laporan keungan perusahaan.

7. Auditor Internal

Auditor internal bertugas memberikan rekomendasi atau konsultasi kepada

pihak yang berwenang di perusahaan mengenai kondisi-kondisi yang terjadi

di dalam perusahaan.

2.1.4.6 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan salah satu elemen good corporate

governance (GCG) yang berpengaruh secara intensif bagi manajemen untuk

melaksanakan kepentingan terbaik dari pemegang saham sebagai pemilik saham.

Menurut Deby Natalia (2013), bahwa: “Mekanisme good corporate

governance pada dasarnya mencakup beberapa hal yakni kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, ukuran dewan direksi serta komisaris

independen.”Kepemilikan saham adalah persentase kepemilikan saham yang

dimiliki oleh manajemen yaitu direksi, manajer dan dewan komisaris yang secara

aktif ikut serta dalam pengambilan keputusan perusahaan. Kepemilikan

manajemen dalam sebuah perusahaan, dapat menimbulkan dugaan bahwa nilai

perusahaan meningkat sebagai akibat dari kepemilikan manajemen yang

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

52

meningkat. Hal ini dapat terjadi apabila perusahaan memberikan saham kepada

manajemen maka manajemen sekaligus merupakan pemilik perusahaan sehingga

akan bertindak demi kepentingan perusahaan, untuk itu kepemilikan manajerial

dipandang sebagai alat untuk menyatukan kepentingan manajemen dengan

pemilik.

Menurut Christiawan dan Tarigan (2007) mendefinisikan bahwa struktur

kepemilikan adalah sebagai berikut:

“kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham perusahaan oleh

manajer dengan kata lain manajer tersebut sekligus sebagai pemegang

saham”

Jensen dan Meckling (1976) dalam Diyah dan Erman (2009) pengertian

kepemilikan manajemen adalah:

…persentase kepemilikan saham oleh direksi, manajemen, komisaris

maupun setiap pihak yang terlibat secara langsung dalam pembuatan

keputusan perusahaan.

Menurut Imanta dan Satwiko (2011) definisi kepemilikan manajerial

adalah sebagai berikut:

“Kepemilikan saham perusahaan oleh pihak manajer atau dengan kata lain

manajer juga sekaligus sebagai pemegang saham”.

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

53

Menurut Faizal (2011) kepemilikan manajerial adalah:

“Tingkat kepemilikan saham pihak manajemen yang secara aktif dalam

pengambilan keputusan, diukur dengan proporsi saham yang dimiliki

manajer pada akhir tahun yang dinyatakan dalam persen (%)”.

Jensen dan Meckling dalam Kawatu (2009),menjelaskan kepemilikan

manajerial, sebagai berikut:

“kepemilikan manajerial merupakan saham perusahaan yang dimiliki oleh

manajemen perusahaan. Kepemilikan manajemen terhadap saham

perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan antara

pemegang saham luar dengan manajemen, sehingga permasalahan

keagenan diasumsikan akan hilang apabila seorang menajer adalah

seorang pemilik juga. Proporsi kepemilikan saham yang dikontrol oleh

manajer dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Kepemilikan

manajerial akan mensejajarkan kepentingan manajemen dengan pemegang

saham, sehingga akan memperoleh manfaat langsung dari keputusan yang

diambil serta menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan

keputusan yang salah”.

Kemudian Marcus, Kane dan Bodie (2006:8) dalam Sarifudin (2010)

menyatakan bahwa:

“Kepemilikan manajerial merupakan pemisahan kepemilikan antara

pihak outsider dengan pihak insider. Jika dalam suatu perusahaan

memiliki banyak pemilik saham, maka kelompok besar individu tersebut

sudah jelas tidak dapatberpartisipasi dengan aktif dalam manajemen

perusahaan sehari-hari. Karenanya, mereka memilih dewan komisaris,

yang memilih dan mengawasi manajemen perusahaan.”

Kepemilikan merupakan salah satu faktor internal perusahaan yang

menetukan kemajuan perusahaan. Pemilik atau biasa dikenal dengan sebutan

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

54

pemegang saham merupakan penyediaan dana yang dibutuhkan perusahaan.

Tanpa pemegang saham perusahaan tidak dapat berdiri dan tidak dapat memiliki

dana dalam pembangunan, memperluas, mengoperasikan usaha bisnisnya.

2.1.4.7. Pengukuran Kepemilikan Manajerial

Pengukuran kepemilikan manajerial menurut Jensen dan Meckling dalam

Kawatu (2009), yaitu:

ΣSaham Yang Dimiliki Manajemen x 100%

ΣSeluruh Saham Perusahaan

Secara umum dapat dikatakan bahwa persentase tertentu kepemilikan

saham oleh pihak manajemen cenderung mempengaruhi tindakan manajemen

laba. Laba yang kurang berkualitas bisa terjadi karena dalam menjalankan bisnis

perusahaan, manajemen bukan merupakan pemilik perusahaan. Pemisahan

kepemilikan ini akandapat menimbulkan konflik dalam pengendalian dan

pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang menyebabkan para manajer bertindak

tidak sesuai dengan keinginan para pemilik. Konflik yang terjadi akibat

pemisahan kepemilikan ini disebut dengan konflik keagenan.

2.1.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan beberapa orang terkait

penelitian ini dan menjadi bahan masukan atau bahan rujukan bagi penulis dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

55

Tabel 2.2

Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan

1 Anthony wijaya

dan nanik

linawati (2015)

Pengaruh kinerja

keuangan terhadap

nilai perusahaan

CSR dan GCG secara

bersama-sama mampu

memoderasi pengaruh

kinerja keuangan terhadap

nilai perusahaan, kemudian

ROA dan ROE juga

memberikah hasil yang

berpengaruh positif

signifikan terhadap Tobin's

Q.

Tempat

penelitian

Penelitian

sekarang

menggunaka

n PBV,

sebelumnya

Tobins’q

Penelitian ini

hanya

menggunaka

n ROE

2 Dra,

suprantiningrum

SE,. Msi dan

sabat nugroho

asji SE (2013)

(Pengaruh

moderasi

pengungkapan

CSR dan GCG

terhadap hubungan

ROE dan nilai

perusahaan)

(ROE) berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai

perusahaan dan GCG Serta

pengungkapan CSR tidak

mampu memoderasi

hubungan ROE dengan

nilai perusahaan

Tempat

penelitian

Penelitian

sebelumnya

menggunaka

n Tobins’q,

sekarang

menggunaka

n PBV

3 Sri Rahayu

(2010)

(Pengaruh Kinerja

Keuangan

Terhadap Nilai

Perusahaan

Dengan

Pemoderasi GCG

Dan CSR)

ROE tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahaan,

pengungkapan CSR tidak

mampu memoderasi

hubungan antara

ROE terhadap nilai

perusahaan dan

Kepemilikan

manajerial juga bukan

merupakan variabel

moderating yang mampu

memoderasi

hubungan antara ROE dan

nilai perusahaan

Tempat

penelitian

Penelitian

sebelumnya

menggunaka

n Tobins’q,

sekarang

menggunkan

PBV

4 Syarifa Hariri

Hurul Ain Dan

Herlin

Tundjung

Pengaruh Return

On Asset (ROA)

Return On Equity

(ROE) dan

return on asset (roa)

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan, return on

equity (roe) tidak

berpengaruh terhadap nilai

Tempat

penelitian

penelitian ini

hanya

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

56

Setijaningsih

(2013)

Kepemilikan

manajerial

terhadap

Nilai perusahaan

perusahaan, dan

Kepemilikan manajerial

tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan

menggunaka

n Roe

Penelitian

sebelumnya

bukan

moderasi

5 Ni wayan

yuniasih dan

Made gede

wirakusuma

(2007)

Pengaruh Kinerja

Keuangan

Terhadap Nilai

Perusahaan

Dengan

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility Dan

Good Corporate

Governance

Sebagai Variabel

Pemoderasi

ROAterbukti berpengaruh

positif secara statistis pada

nilai Perusahaan,

Pengungkapan CSR

sebagai variabel

pemoderasi terbukti

berpengaruh positif secara

statistis pada hubungan

return on asset dan nilai

perusahaan dan

Kepemilikan manajerial

(GCG) sebagai variabel

pemoderasi tidak terbukti

berpengaruh terhadap

hubungan ROE dan nilai

perusahaan

tempat

penelitian

peneletian

sebelumnya

menggunaka

n ROA

sedangkan

penelitian ini

menggunaka

n ROE

6 Carningsih

(2012) Pengaruh Good

Corporate

Governance

Terhadap

Hubungan Antara

Kinerja Keuangan

Dengan Nilai

Perusahaan

ROA berpengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan

sedangkan ROE tidak

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan, dan

proporsi komisaris

independen tidak

mempunyai nilai signifikan

terhadap nilai perusahaan

tempat

penelitian

peneletian

sebelumnya

menggunaka

n ROA

sedangkan

penelitian ini

menggunaka

n ROE

GCG yang

digunakan

komisaris

independen

sedangkan

penelitian ini

kepemilikan

manajerial

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

57

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Harga saham dapat menggambarkan nilai perusahaan. Dimana nilai

perusahaan ditentukan oleh harga saham yang di perjualbelikan di pasar modal

(Harmono, 2011:101). Nilai perusahaan yang dipengaruhi oleh besar kecilnya

profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan bahwa kinerja fundamental

perusahaan yang di proksikan dengan dimensi profitabilitas perusahaan memiliki

hubungan kuailitas terhadap nilai perusahaan (Harmono, 2011:111).

Menurut Brigham & Houston ( 2011:133) pemegang saham pastinya

ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka

investasikan, dan ROE menunjukan tingkat yang mereka peroleh. Jika ROE

tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang

meningkatkan ROE kemungkinan akan meningkatkan harga saham.

Menurut Horne dan Wachiwicz (2012:226) bahwa ROE yang tinggi

sering kali mencerminkan penerimaan perusahaan atas peluang investasi yang

baik dan manajemen biaya yang efektif semakin tinggi rasio ini semakin baik

maksudnya posisi pemilik perusahaan semakin kuat. Dengan demikian

perusahaan akan membayar deviden kepada pemegang saham.

Return On Equity atau Return On Networth mengukur kemampuan

perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar-kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi

Page 42: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

58

utang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar. (Agus Sartono,

2012:124)

Dalam Hanafi (2012:87) Return On Equity (ROE) adalah rasio untuk

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham

tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang

saham. Menurut Fahmi (2013:204) Hasil dari Return On Equity atau rentabilitas

modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik

perusahaan semakin kuat. Kemudian penelitian yang di lakukan Triagustina

(2015) bahwa return on equity berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan,

karena semakin tinggi nilai return on equity maka akan semakin tinggi pula nilai

perusahaan. Return On Equity yang tinggi menunjukan perusahaan yang

bersangkutan di kelola dengan efisien dan efektif.

Baik dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maupun dari

definisi yang telah ada maka sampai pada pemahaman penulis bahwa

profitabilitas yang di ukur dengan Return On Equity mempengaruhi nilai

perusahaan, dimana Return On Equity akan meningkatkan nilai perusahaan

melalui harga saham.

Page 43: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

59

2.2.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel

Moderasi

Pengalaman menunjukan bahwa perusahaan yang memasukan CSR ke

dalam operasi perusahaan, akan menawarkan titik potensi diferensiasi dan

keunggulan pasar yang kompetitif yang dapat dibangun demi kesuksesan masa

depan. ( Margolis & Elfenbein 2008) dalam ( Mardikanto 2014: 163).

Menurut Sartono (2012:9)

“Perusahaan harus menghindari pencemaran udara, pencemaran air, dan

pencemaran suara. Perusahaan- perusahaan yang tidak memperhatikan

dampak lingkungan dalam jangka panjang akan menghadapi kesulitan dan

pada akhirnya produk yang dijual akan di boikot oleh pasar.”

Dengan demikian CSR dengan aspek lingkunganya akan mempengaruhi

dalam memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam hal ini nilai

perusahaan. Dengan menjalankan CSR suatu perusahaan tidak akan menghadapi

kesulitan dengan maksud perusahaan tersebut akan meningkatkan profitabilitas

dengan mudah karena produk perusahaan tersebut akan di terima oleh pasar

berkaitan kepedulian lingkungan (CSR).

Kemudian Rustriani (2010) juga mengatakan bahwa perusahaan akan

menungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai

perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan informasi tanggung jawab sosial

sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja

lingkungan dan sosial yang baik akan di respon positif oleh investor melalui

peningkatan harga saham, yang berarti nilai perusahaan akan meningkat.

Page 44: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

60

Semakin baik pengungkapan Corporate Social Responsibility yang

dilakukan perusahaan maka stakeholder akan semakin terpuaskan dan akan

memberikan dukungan penuh kepada perusahaan atas segala aktivitasnya yang

bertujuan untuk menaikan kinerja dan mencapai laba serta pada akhirnya

menaikkan nilai perusahaan (Hanny Cyntia, 2013).

Toeri Stakeholder (Stakeholders Theory) Teori ini menyatakan bahwa

bentuk tanggung jawab perusahaan tidak hanya kepada pemilik, tetapi juga

tanggung jawab kepada masyarakat (stakeholder). Perusahaan juga harus

bertanggung jawab kepada stakeholder dengan alasan bahwa pihak stakeholder

merupakan pihak yang ikut memengaruhi dan dipengaruhi secara langsung

maupun tidak terhadap aktivitas dan kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan

(Nor Hadi, 2014: 95)

Kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan pada umumnya akan

berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan. Hal ini didukung

oleh pernyataan Lako (2011:103), manfaat yang diperoleh perusahaan dalam

melakukan pengungkapan CSR adalah

1. Profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan akan semakin kokoh;

2. Meningkatnya akuntanbilitas dan apresiasi positif dari komunitas investor,

kreditor, pemasok, dan konsumen;

3. Meningkatnya komitmen etos kerja, efisiensi dan produktivitas karyawan;

4. Menurunnya kerentanan gejolak sosial dan resistensi komunitas sektiar

karena merasa diperhatikan dan dihargai perusahaan;

5. Meningkatnya reputasi, corporate branding, goodwill (intangible asset) dan

nilai perusahaan dalam jangka panjang

Page 45: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

61

Maka dari itu baik dari definisi maupun penelitian sebelumnya yang di

lakukan, menyatakan bahwa moderasi CSR berpengaruh atas hubungan

profitabilitas terhadap nilai peusahaan.

2.2.4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good

Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi

Perusahaan sebaiknya menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan

yang baik perlu dipertahankan, salah satunya melalui tata kelola perusahaan.

Monks (2003) dalam Thomas S Kalihatu (2006) mengungkapkan bahwa good

corporate governace secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan untuk

menciptakan nilai tambah untuk semua stakeholder. Penerapan GCG (good

corporate governace) yang baik memberikan manfaat untuk meningkatkan

reputasi dan nilai perusahaan, karena pengelolaan perusahaan yang baik akan

menarik minat dan dan kepercayaan investor. (Hamonangan Siallagan, 2009).

Berdasarkan Surat keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP- 117/M-

MBU/2002 (2002:pasal 1), Good Corporate Governance yaitu:

“suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk

meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna

mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap

memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan

perundangan dan nilai-nilai etika”.

Maka dari itu bahwa GCG bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan

usaha dalam hal ini mampu meningkatkan profitabilitas guna mewujudkan nilai

perusahaan melalui harga sahamnya.

Page 46: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

62

Salah satu tolak ukur good corporate governance dapat dilihat dari

kepemilikan manajerial. Adapu hubungan kepemilikan manajerial (GCG) dengan

profitabilitas terhadap nilai perusahaan menurut sartono (2012:10) :

“Terjadinya konflik keagenan dalam perusahaan dapat terjadi dimana

manajernya memiliki saham kurang dari seratus persen. Mekanisme untuk

mengatasi konflik keagenan antara lain meningkatkan kepemilikan insider

(insider ownership). Semakin bertambahnya saham yang dimiliki manajer

melalui kepemilikan manajerial akan memotivasi kinerja manajemen

karena mereka merasa memiliki andil dalam perusahaan baik itu dalam

pengambilan keputusan dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang

di ambil karena ikut sebagai pemegang saham perusahaan sehingga kinerja

manajemen semakin baik dan berpengaruh pada peningkatan nilai

perusahaan”.

Kemudian Jensen dan Meckling(1976) dalam Noor Laila (2011)

menyatakan bahwa:

“.....kepemilikan manajerial yang lebih baik dapat menyelelaraskan

kepentingan manajer dan pemegang saham sehingga dapat meningkatkan

nilai peusahaan”.

Direksi, manajer, dan dewan komisaris yang sekaligus merupakan

pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan karena dengan

meningkatkan nilai perusahaan maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham

juga akan meningkat (Hanny Cyntia, 2013).

Kepemilikan manajerial akan mensejajarkan kepentingan manajemen dan

pemegang saham, sehingga akan memperoleh manfaat langsung dari keputusan

yang diambil serta menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan

keputusan yang salah (Marcus, Kane dan Bodie, 2006:8) dalam Hana Ratna

Ningsih (2013).

Page 47: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

63

Menurut Lukviarman (2016:173) pemilik mayoritas dengan porsi

kepentingan relatif lebih besar dalam perusahaan, memiliki insentif (high cash

flow rights) dan kekuasaan (high voting rights) untuk melakukan pengendalian

yang ketat serta menggunakan pengaruhnya terhadap direksi, sehingga berpotensi

meningkatkan kinerja perusahaan.

Baik dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maupun dari

definisi yang telah ada maka sampai pada pemahaman penulis bahwa moderasi

Good Corporate Governance berpengaruh atas hubungan profitabilitas terhadap

nilai perusahaan

Untuk dapat menjelaskan lebih lanjut alur pemikiran mengenai penelitian

yang akan dilakukan, maka penulis membuat bagan kerangka pemikiran sebagai

berikut :

berikut:

2.1 Gambar Skema Kerangka Pemikiran

Profitabilitas

Return on equity (Roe)

Nilai Perusahaan

(PBV)

GCG (Kepemilikan manajerial )

Corporate social responsibility

Page 48: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/15466/4/BAB II fix .pdf · 2017-01-30 · dengan modal sendiri kasmir ... Nilai likuidasi adalah nilai jual

64

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2015:93) dalam penelitian hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan

masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum

jawaban yang empirik.

H1 = Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H2 = Moderasi pengungkapan corporate social responsibility mempengaruhi

hubungan profitabilitas terhadap nilai perusahaan

H3 = Moderasi good corporate governance mempengaruhi hubungan

profitabilitas terhadap nilai perusahaan