BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara...

14
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II dalam Kajian Pustaka ini dibahas beberapa hal sebagai berikut: A. Kajian Teori, yang meliputi: 1. Kelompok sosial, 2. Peran Kelompok Sosial Dalam Bidang Pendidikan, 3. Lingkungan Hidup, 4. Program Pemerintah Dalam Meningkatkan warga Negara Sadar Lingkungan, B. Penelitian yang Relevan A. Kajian Teori 1. Kelompok Sosial Kajian teori dalam kelompok sosial meliputi: a. Pengertian kelompok sosial, b. Ciri-ciri kelompok sosial, c. Pembentukan kelompok sosial, d. Klasifikasi kelompok sosial. a. Pengertian Kelompok Sosial Kelompok merupakan kumpulan individu yang diberi kesamaan berdasarkan sesuatu hal. Ciri esensial kelompok adalah anggotanya memiliki sesuatu yang dianggap sebagai milik bersama. Terbentuknya kelompok harus melalui proses interaksi, seperti kerjasama, kontak, akulturasi, asimilasi yang dilaksanakan untuk tujuan bersama. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan orang perorang, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorang dengan kelompok manusia dalam berinteraksi seseorang individu atau kelompok sosial sedang berusaha atau belajar untuk memahami tindakan sosial seorang individu ataupun kelompok sosial lain (Lestari, 2013:75). Purwasih, dkk (2018:48) mengemukakan pengertian kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan saling

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

BAB II dalam Kajian Pustaka ini dibahas beberapa hal sebagai berikut: A. Kajian

Teori, yang meliputi: 1. Kelompok sosial, 2. Peran Kelompok Sosial Dalam Bidang

Pendidikan, 3. Lingkungan Hidup, 4. Program Pemerintah Dalam Meningkatkan warga

Negara Sadar Lingkungan, B. Penelitian yang Relevan

A. Kajian Teori

1. Kelompok Sosial

Kajian teori dalam kelompok sosial meliputi: a. Pengertian kelompok sosial, b.

Ciri-ciri kelompok sosial, c. Pembentukan kelompok sosial, d. Klasifikasi kelompok

sosial.

a. Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok merupakan kumpulan individu yang diberi kesamaan berdasarkan

sesuatu hal. Ciri esensial kelompok adalah anggotanya memiliki sesuatu yang dianggap

sebagai milik bersama. Terbentuknya kelompok harus melalui proses interaksi, seperti

kerjasama, kontak, akulturasi, asimilasi yang dilaksanakan untuk tujuan bersama.

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut

hubungan orang perorang, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang

perorang dengan kelompok manusia dalam berinteraksi seseorang individu atau

kelompok sosial sedang berusaha atau belajar untuk memahami tindakan sosial seorang

individu ataupun kelompok sosial lain (Lestari, 2013:75).

Purwasih, dkk (2018:48) mengemukakan pengertian kelompok sosial adalah

kumpulan individu yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan saling

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

11

berinteraksi. Tiap-tiap anggota kelompok sosial saling memperhatikan dan berhubungan

satu sama lain.

Soekanto dalam Waluya (2009) mendefinisikan kelompok sosial adalah

himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, antar anggotanya saling

berhubungan, saling mempengaruhi dan mememiliki kesadaran untuk saling menolong.

Hendropuspito dalam Waluya (2009) kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata,

teratur, dan tetap dari orang-orang yang melaksanakan peranannya yang saling berkaitan

guna mencapai tujuan yang sama. Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling

berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau

kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan di antara anggota

kelompok. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling

memengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong (Soekanto dan

Sulistyowati, 2013:104).

Berdasarkan paparan di atas kelompok sosial adalah himpunan manusia yang

saling berinteraksi satu sama lain dengan memiliki latar belakang atau padangan yang

sama dan hubungan yang terjalin bersifat timbal balik.

b. Ciri-ciri Kelompok Sosial

Ciri-ciri kelompok sosial menurut Iver dan Page dalam Waluya (2009:88) adalah

sebagai berikut :

1) Kesatuan yang mempunyai organisasi atau tidak adanya organisasi. Kelompok

manusia yang dapat dikenali yang tergabung dalam organisasi formal atau informal.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

12

2) Setiap individu sadar menjadi sebuah anggota kelompok. Individu dikukuhkan oleh

dirinya sendiri maupun orang lain bahwa individu tersebut anggota sebuah kelompok.

Gejala yang menunjukkan individu tersebut merupakan anggota kelompok adalah :

a) Adanya sikap imitasi terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam proses sosialisasi.

b) Mengidentifikasi diri terhadap kelompoknya.

c) Internalisasi, artinya perilaku individu yang sesuai dengan perilaku suatu kelompok

sosial.

d) Keinginan untuk membela dan mempertahankan kelompok.

3) Adanya hubungan timbal balik yang terjadi sesama anggota kelompok sosial.

4) Adanya kepentingan bersama yang dimiliki.

5) Memiliki struktur atau aturan yang mengikat untuk anggotanya.

Ciri-ciri kelompok sosial yang telah dipaparkan merupakan karakteristik sebuah

kelompok sosial pada umunya yang terorganisasi maupun tidak. Setiap individu yang

tergabung dalam kelompok akan memberikan identitas bahwa dirinya merupakan sebuah

anggota kelompok. Hubungan yang terjalin dalam sebuah kelompok bersifat teratur dan

timbal balik.

c. Pembentukan Kelompok Sosial

Pengelompokan manusia menurut Waluya (2009:89) umumnya dilatarbelakangi

oleh faktor sebagai berikut :

1) Keyakinan bersama akan perlunya pengelompokan.

2) Harapan yang dihayati oleh kelompok.

3) Idelologi yang mengikat seluruh anggota.

4) Setiap angota kelompok sadar bahwa dia bagian dari anggota kelompoknya

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

13

5) Adanya hubungan timbal balik antara anggota

6) Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan yang terjalin menjadi

semakin erat.

Selain pengelompokan di atas, Waluya (2009:89) mengelompokkan manusia

didasarkan melalui hasil pengalaman praktis, intelektual, dan emosional. Penjelasannya

sebagai berkut :

1) Pengalaman praktis adalah pengelompokan yang didasarkan oleh aktivitas yang

dilakukan oleh manusia guna memenuhi hasrat dan keinginnanya.

2) Pengalaman intelektual adalah pengelompokan yang didasarkan pada keterbatasan

akal yang dimiliki sehingga memerlukan arahan orang lain.

3) Pengalaman emosional adalah pengelompokan yang didasarkan keinginan manusia

untuk bersatu dengan yang lain.

Berdasarkan pengelompokan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok

sosial terbentuk karena adanya persamaan ideologi antar anggota, sehingga kelompok

terbentuk untuk menyalurkan aspirasi yang telah dimiliki. Selanjutnya faktor-faktor lain

dalam pembentukan kelompok sosial juga memperkuat terbentuknya kelompok sosial.

Kelompok sosial Argowayang terbentuk karena adanya keinginan semua anggota

kelompok untuk menanamkan nilai kesadaran terhadap masyarakat dan memajukan Desa

Galengdowo.

d. Klasifikasi Kelompok Sosial

Bierstedt dalam Sunarto (2004:126) pengklasifikasian kelompok sosial

berdasarkan 2 macam. Klasifikasi menurut Bierstedt dan berdasarkan kepentingan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

14

bersama dengan pengorganisasian. Penjelasan mengenai pembagian kelompok tersebut

telah diuraikan sebagai berikut :

1) Klasifikasi Bierstedt

Bierstedt dalam Sunarto (2004:126), menyebutkan pengklasifikasian kelompok

sosial didasarkan pada ada atau tidak adanya organisasi, hubungan sosial antara

anggotanya, dan kesadaran jenis. Berdasarkan kriteria tersebut, Bierstedt membagi

menjadi 4 jenis kelompok, yaitu :

a) Kelompok Asosiasi

Kelompok ini terbentuk karena semua anggotanya memiliki kesadaran jenis,

adanya persamaan kepentingan, adanya ikatan organisasi.

b) Kelompok Jenis Kedua-Kelompok Sosial

Kelompok yang memiliki kesadaran jenis dan saling berhubungan satu sama lain,

tetapi tidak terikat pada organisasi formal.

c) Kelompok Kemasyarakatan

Kelompok yang memiliki satu persyaratan dari ketiga persyaratan yang telah

dikemukakan oleh Bierstedt, yaitu adanya hubungan antara anggotanya.

d) Kelompok Statistik

Kelompok yang tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut. Kelompok ini dibuat

oleh para ilmuwan sosial berdasarkan arti analitis.

Keempat kelompok tersebut merupakan pengelompokan menurut Bierstedt.

Pengelompokan tersebut berdasarkan dari beberapa hal, seperti kesadaran, kesamaan

jenin, maupun persamaan pekerjaan. Pengklasifikasian kelompok tersebut dibuat

berdasarkan kelompok-kelompok yang terbentuk dalam kehidupan masyarakat.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

15

2) Pengelompokan berdasarkan Kepentingan Bersama dengan Pengorganisasian

(Kelompok Teratur)

Waluya (2009:94) mengemukakan, pengelompokan kelompok sosial berdasarkan

kepetingan dengan pengorganisasian yakni sebagai berikut :

a) Kelompok dasar (Basic Group)

Suatu kesatuan dapat dikatakan sebagai kelompok dasar apabila memnuhi kriteria

sebagai berikut :

(1) Kelompok dasar merupakan kelompok yang relatif kecil.

(2) Kelompok yang terbentuk secara spontan.

(3) Kelompok dasar dibentuk guna melindungi anggota kelompoknya dan secara umum

melindungi masyarakat luas.

(4) Kelompok dasar berguna sebagai pembaharu dalam masyarakat.

b) Kelompok Formal (Formal Group)

Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang

tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengantur hubungan antara

anggota-anggotanya.

Pengklasifikasian kelompok ini merujuk pada kelompok sosial yang telah

memiliki sistem atau organisasi yang telah dibuat. Kelompok yang masuk dalam

pengklasifikasian ini memiliki peraturan yang mengikat para anggotanya, sehingga

menimbulkan hak dan kewajiban bagi para anggotanya.

2. Peran Kelompok Sosial Dalam Bidang Pendidikan

Marzuki (2012:100) mendefinisikan pendidikan luar sekolah sebagai bentuk

pembelajaran yang memang dirancang untuk menimbulkan dampak perubahan tingkah

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

16

laku pada sasaran didik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-

nilai seperti yang diinginkan oleh pendidiknya.

Salah satu jalan untuk pemberdayaan masyarakat tersebut, dengan membuat

program-program pemberdayaan yang sangat dibutuhkannya. Pendidikan luar sekolah

sebagai salah satu institusi yang memang dibuat oleh pemerintah untuk pemberdayaan

masyarakat, harus mampu membuat program pemberdayaan masyarakat secara

professional dan bertanggungjawab. Pendidikan luar sekolah ikut berperan dalam

pengembangan sumberdaya manusia di negeri ini (Syamsi, 2010:66).

Combs (1973:65) dalam Marzuki (2012) mendifinisikan pendidikan luar sekolah

sebagai “.. any systematic, organized intructional process designed to achieve specifik

learning objectives by particular group of learnes”. Definisi pembelajaran sistematik

adalah kegiatan yang teratur dan bersistem yang dibuat untuk tujuan tertentu.

Terorganisasi artinya pendidikan memiliki keteraturan dalam komponen-komponennya.

Kegiatan pendidikan yang dilakukan memiliki tujuan jelas yang memenuhi kebutuhan

peserta didik

Hasil dari paparan di atas, tujuan pendidikan luar sekolah adalah supaya individu

dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan alamnya dapat secara bebas dan

bertanggung jawab menjadi pendorong kearah kemajuan, gemar berpartisipasi

memperbaiki kehidupan mereka. Secara garis besar tujuan pendidikan luar sekolah

adalah untuk membekali pelajaran-pelajaran yang tidak didapatkan di sekolah.

3. Lingkungan Hidup

Fadli, dkk (2016:2) mengemukakan lingkungan hidup adalah bagian mendasar

dalam kehidupan manusia. Manusia pada dasarnya dapat bernafas dan mendapatkan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

17

cahaya karena terdapat ruang udara dan matahari, demikian juga kebutuhan manusia

dalam hal memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya sehari-hari, misalnya makan,

minum, bercocok tanam, membuat rumah, mandi dan berteduh merupakan bagian dari

hakikat lingkungan.

Soegianto (2010:1) mengemukakan lingkungan adalah seluruh faktor luar yang

memengaruhi suatu organisme; faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup (biotic

factor) atau variabel-variabel yang tidak hidup (abiotic factor). Dari hal inilah kemudian

terdapat dua komponen utama lingkungan, yaitu: a) Biotik: Makhluk (organisme) hidup;

dan b) Abiotik: Energi, bahan kimia, dan lain-lain. Definisi lingkungan hidup menurut

UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup adalah

“Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk di

dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan

dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.

Soemarwoto (2006) dalam Zulkifli (2014:11) mengemukakan lingkungan hidup

adalah “Jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang

mempengaruhi kehidupan kita”. Hastuti (2018:2) mengemukakan lingkungan hidup dapat

didefinisikan sebagai :

1. Daerah tempat suatu makhluk hidup berada

2. Keadaan atau kondisi yang melingkupi suatu makhluk hidup

3. Keseluruhan keadaan yang meliputi suatu makhluk hidup atau sekumpulan makhluk

hidup

Salim (1982) dalam Neolaka (2008:26) menyatakan lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

18

didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan

kesejahteraan makhluk hidup lainnya (mengutip UU RI No. 4 Tahun 1982). Jonny Purba

dalam Kurniasih (2017:2) mengemukakan pengertian lingkungan hidup adalah “Wilayah

yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara

berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai”.

Kesimpulan dari pengertian lingkungan hidup merupakan suatu sistem yang

meliputi lingkungan hayati, lingkungan non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan

sosial. Lingkungan hidup saling berintegrasi menjadi satu kesatuan yang saling

mendukung kelangsungan kehidupan makhluk hidup maupun tidak hidup. Berdasarkan

definisi lingkugan hidup, Sodikin (2007:2-3) mendeskripsikan unsur lingkungan hidup

meliputi sebagai berikut :

a. Kesatuan Ruang

Maksud kesatuan ruang adalah ruang tempat yang digunakan oleh makhluk hidup

dalam melangsungkan kehidupannya dan berinteraksi antar makhluk hidup yang berada

didalamnya.

b. Semua Benda

Benda dapat dikatakan juga sebagai materi atau zat. Materi atau zat merupakan

segala sesuatu yang berada pada suatu tempat dan pada suatu waktu. Benda dalam

lingkungan hidup meliputi segala sesuau yang terlihat maupun yang tidak terlihat.

c. Daya

Daya atau biasanya disebut energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja.

Energi yang terdapat dalam lingkungan hidup yang mendukung kehidupan makhluk yang

ada didalmnya seperti energi listrik, energi cahaya, energi panas,dll

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

19

d. Keadaan

Keadaan merupakan situasi atau kondisi yang sedang dialami. Kondisi yang baik

akan mendukung interaksi yang terjadi satu sama lain. Begitu dengan sebaliknya kondisi

yang kurang baik akan menghambat proses interaksi atau kelangsungan kehidupan.

e. Makhluk hidup dan perilakunya

Makhluk hidup adalah kompoen lingkungan hidup yang sangat berpengaruh

terhadap lingkungan. Makhluk hidup seperti manusia, binatang, dan tumbuhan.

Sedangkan menurut UU No. 23 Tahun 1997, unsur lingkungan hidup terdiri dari 3

unsur. Pertama, unsur biotik yang meliputi hewan, tumbuhan, manusia. Kedua, unsur

sosial budaya yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan

sistem nilai, gagasan dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Ketiga, unsur

fisik (abiotik) yang meliputi tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Dapat ditarik

kesimpulan bahwa unsur-unsur lingkungan hidup ini adalah seluruh komponen yang ada

dalam kehidupan yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan (Kurniasih, 2017:3).

Unsur-unsur tersebut digunakan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan

kehidupannya. Seperti contoh air yang digunakan manusia untuk minum, mandi, atau

irigasi sawah. Jika salah satu unsur yang ada dalam lingkungan hidup terganggu atau

tidak ada, maka kelangsungan kehidupan akan terganggu.

4. Upaya Pemerintah dalam Membangkitkan Sadar Lingkungan

Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,

menjaga kelestarian merupakan kewajiban semua warga negara. Demi terwujudnya

kelestarian lingkungan hidup, maka pemerintah menmbuat program-program yang dapat

meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan hidup. Program-program ini diharapkan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

20

memberikan kesadaran terhadpa pentingnya memelihara kelestarian lingkunagn hidup.

Program-program sadar lingkungan yang telah dijalankan oleh pemerintah yakni sebagai

berikut :

a. Kampanye Sadar Lingkungan

Kampanye dengan tema “Lingkungan Bersih dan Asri Menentukan Masa Depan

Kita Semua” diselenggarakan oleh Western Java Enviromental Management Project-

Enviromental Awarenes Campaign (WJEMP-EAC). Kegiatan kampanye ini merupakan

agenda dari WJEMP-EAC yang diselenggarakan di kota/kabupaten di Jawa Barat,

Banten, dan DKI Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 6 September 2005 di Taman

Mini Indonesia Indah (TMII). Tujuan diadakan kegiatan ini adalah menggerakkan

partisipasi dan mengendalikan kerusakan lingkungan hidup, dan berupaya untuk

meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh kerusakan lingkungan hidup terhadap

kesehatan. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup RI kegiatan utama yang

disosialisasikan dalam kampanye lingkungan hidup adalah (1) pengelolaan lingkungan

hidup perkotaan, (2) pengelolaan sampah padat, dan (3) partisipasi masyarakat dengan

pihak swasta.

b. Workshop Tingkat Pelajar Pengenalan Keanekaragaman Hayati

Memperingati Hari Cinta Puspa Satwa Nasional (HCPSN), Taman Margasatwa

Ragunan Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan workshop tingkat pelajar di daerah

Jakarta yang diselenggrakan di Gedung Serbaguna pada tanggal 24 November 2012.

Workshop ini dihadiri oleh siswa-siswi kelas V dan VI sekolah dasar yang berada

disekitar kawasan Taman Margasatwa Rangunan. Tema Workshop yang diselenggarakan

adalah Mengenal fungsi hutan mangrove dan kehidupan badak Sumatra”. Acara ini

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

21

dihadiri juga oleh panitia HCPSN. Workshop kali ini dibahas mengenai badak Sumatra

selain itu juga fungsi hutan mangrove bagi kehidpan manusia. Setelah acara ini selesai

siswa-siswi diajak berkeliling dan mengenalkan keanekaragaman hayati yang ada di

Taman Margasatwa Ragunan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

N

o

Judul Hasil Penelitian Relevansi

1 Nur Afifatul

Ilmiah

(2016)

dengan judul

Analisis

Peran Guru

Dalam

Menumbuhk

an Sikap

Peduli

Lingkungan

Pada Sekolah

Adiwiyata Di

SDN

Purwantoro 1

Malang.

Anisa Hari

Wasono

(2008)

Peran guru sebagai

pengelola dan pengarah

pembelajaran pada suatu

satuan pendidikan.

Dalam penelitian

tersebut membahas

bagaimana peran guru

dalam menumbuhkan

sikap peduli lingkungan

pada sekolah adiwiyata

di SDN Purwantoro 1

Malang. Menemukan

kendala yang dialami

oleh guru-guru dalam

menumbuhkan sikap

peduli lingkungan.

Menemukan solusi

terhadap kendala yang

ditemukan dalam

menumbuhkan sikap

peduli lingkungan.

Pertama, bentuk

partisipasi masyarakat

Desa Gedangsewu sudah

memenuhi tiga tahap

(perencanaan,

pelaksanaan, dan

evaluasi), namun belum

maksimal karena masih

Persamaan: Sama-sama

membahas

peran dalam

menumbuhk

an sikap

peduli

lingkungan

Perbedaan:

Skripsi ini

penelitian

dilaksanakan

di

lingkungan

sekolah,

sedangkan

penelitian

yang akan

dilaksanakan

di

lingkungan

masyarakat..

Persamaan :

Penelitian

terdahulu

dengan

penelitian

yang akan

2

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

22

dengan judul

Partisipasi

Masyarakat

Dalam

Pengelolaan

Dan

Pelestarian

Lingkungan

Hidup (Studi

Kasus

Pembanguna

n Pertamanan

Di Desa

Gedangsewu

Kecamatan

Pare).

tergolong partisipasi

terbujuk, kedua faktor

yang mempengaruhi

partisipasi masyarakat

adalah faktor intern,

ekstern, pendidikan,

jenis kelamin, dan

usia/umur, dan 3)

hambatan DKP dalam

pemberdayaan/peningkat

an partisipasi masyarakat

ialah kurangnya

kesadaran masyarakat

untuk berpartisipasi,

terbatasnya anggaran

dana dan masih

rendahnya SDM petugas

pertamanan Kabupaten

Kediri. Sedangkan upaya

yang dilakukan adalah

meningkatkan

koordinasi dan

melakukan pelatihan

serta studi banding.

dilakukan

adalah

membahas

mengenai

peran

masyarakat

terhadap

lingkungan

Perbedaan :

Penelitian

terdahulu

dilaksanakan

di Desa

Gedangsewu

Kecamatan

Pare.

Sedangkan

penelitian ini

yang akan

dilakukan di

Desa

Galengdowo

Kecamatan

Wonosalam

Tabel 2.1 : Kajian Penelitian yang Relevan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/53263/3/BAB II.pdf · berhubungan secara teratur. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia

23