BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto...

19
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu No Nama (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Kesimpulan/Hasil 1. Barjono, Mohamad Zulman Hakim (2018) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Opini Auditor Dan Kualitas Auditor Terhadap Audit delay Pada Perusahaan Tambang Batubara Metode pengambilan sample yang digunakan adalah Purposive sampling, sehingga diperoleh deskriptif dan analisis regresi logistik data panel, lalu kemudian dilakukan dengan menggunakan software Eviews. secara parsial profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay sedangkan ukuran perusahaan, solvabilitas, opini auditor, dan kualitas auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Secara simultan ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, opini auditor, dan kualitas auditor berpengaruh signifikan terhadap audit delay 2. Friso Palilingan (2017) Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit delay Pada Perusahaan Mining Dan Infrastructure. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non- probability sampling, menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji pooling, uji asumsi klasik, statistik deskriptif, dan analisis regresi linear berganda. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa ukuran perusahaan, opini auditor, profitabilitas, dan likuiditas memiliki cukup bukti berpengaruh terhadap audit delay, sedangkan solvabilitas tidak cukup bukti berpengaruh terhadap audit delay.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Nama

(Tahun)

Judul

Penelitian Metode Penelitian Kesimpulan/Hasil

1. Barjono,

Mohamad

Zulman

Hakim

(2018)

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan,

Profitabilitas,

Solvabilitas,

Opini Auditor

Dan Kualitas

Auditor

Terhadap

Audit delay

Pada

Perusahaan

Tambang

Batubara

Metode pengambilan

sample yang digunakan

adalah Purposive

sampling, sehingga

diperoleh deskriptif

dan analisis regresi

logistik data panel, lalu

kemudian dilakukan

dengan menggunakan

software Eviews.

secara parsial

profitabilitas berpengaruh

signifikan terhadap audit

delay sedangkan ukuran

perusahaan, solvabilitas,

opini auditor, dan kualitas

auditor tidak berpengaruh

signifikan terhadap audit

delay. Secara simultan

ukuran perusahaan,

profitabilitas, solvabilitas,

opini auditor, dan kualitas

auditor berpengaruh

signifikan terhadap audit

delay

2. Friso

Palilingan

(2017)

Analisis

Faktor-Faktor

Yang

Berpengaruh

Terhadap

Audit delay

Pada

Perusahaan

Mining Dan

Infrastructure.

Teknik pengambilan

sampel yang digunakan

adalah teknik non-

probability sampling,

menggunakan metode

purposive sampling.

Metode analisis yang

digunakan dalam

penelitian ini adalah uji

pooling, uji asumsi

klasik, statistik

deskriptif, dan analisis

regresi linear berganda.

Penelitian ini

menghasilkan kesimpulan

bahwa ukuran perusahaan,

opini auditor,

profitabilitas, dan

likuiditas memiliki cukup

bukti berpengaruh

terhadap audit delay,

sedangkan solvabilitas

tidak cukup bukti

berpengaruh terhadap

audit delay.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

11

3. Nabiella

Fadhmi,

Elly Suryani

(2018)

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan,

Profitabilitas,

Dan

Solvabilitas

Terhadap

Audit delay

(Studi Empiris

pada

Perusahaan

Pertambangan.

Teknik pemilihan

sampel yang

digunakan yaitu

purposive

sampling.Metode

analisis data dalam

penelitian adalah

analisis regresi data

panel dengan

menggunakan

software Eviews versi

9.

Penelitian ini

menunjukan bahwa

secara simultan ukuran

perusahaan,

profitabilitas, dan

Solvabilitas berpengaruh

signifikan terhadap audit

delay. Sedangkan secara

parsial, ukuran

perusahaan dan

solvabilitas berpengaruh

positif terhadap audit

delay, dan profitabilitas

berpengaruh negatif

terhadap audit delay.

4. Irna Wati

Lena

Sinurat dan

A.

Sitanggang

Pengaruh Debt

to Equity

Ratio, Net

Profit Margin,

Total Assets

Turn Over dan

Ukuran

Perusahaan

Terhadap

Ketepatan

Waktu

Penyampaian

Laporan

Keuangan

Pada

Perusahaan

Manufaktur.

Teknik pemilihan

sampel menggunakan

metode purposive

sampling. Penelitian

ini menggunakan

analisis regresi

logistik.

menunjukan bahwa net

profit margin dan debt to

equity ratio berpengaruh

positif dan tidak

signifikan sedangkan

ukuran perusahaan dan

total aset turn over

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

ketepatan waktu

penyampaian laporan

keuangan.

5. Ridho

Akbar

Pratama,

Fernando

Africano

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan,

Leverage,

Profitabilitas,

dan Likuiditas

terhadap Audit

Delay pada

Perusahaan

Perbankan.

Teknik pemilihan

sampel menggunakan

metode purposive

sampling. Penelitian

ini menggunakan

analisis regresi linear

berganda.

menunjukkan ukuran

perusahaan berpengaruh

negatif terhadap audit

delay, leverage

berpengaruh positif

terhadap audit delay,

profitabilitas dan

likuiditas tidak

berpengaruh terhadap

audit delay.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

12

6. Andre

Hertanto

Simbolon

Analisis

Pengaruh

Solvabilitas,

Total Asset

Turnover

Ratio, Debt to

Equity Ratio,

Ukuran

Perusahaan,

Opini Auditor,

dan Total

Revenue

Terhadap

Audit Report

Lag Pada

Perusahaan

Food and

Beverage.

Teknik pemilihan

sampel menggunakan

metode purposive

sampling. Data yang

digunakan adalah data

kuantitatif. Penelitian

ini menggunakan

analisis regresi linear

berganda.

menunjukkan bahwa

solvabilitas, ukuran

perusahaan, opini auditor

dan total revenue

berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap audit

report lag. Total asset

turn over ratio

berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap

audit report lag. Debt to

equity ratio berpengaruh

negatif dan signifikan

terhadap audit report

lag.

7. Firdha

Rizky

Ramadhany,

Leny Suzan,

Vaya

Juliana

Dillak.

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan,

Solvabilitas,

Profitabilitas,

dan Umur

Listing

Perusahaan

Terhadap

Audit Delay

pada

Perusahaan

Minyak dan

Gas Bumi.

Teknik pemilihan

sampel menggunakan

metode purposive

sampling. Data yang

digunakan adalah data

kuantitatif. Penelitian

ini menggunakan

analisis regresi data

panel.

menunjukkan bahwa

umur listing perusahaan

berpengaruh negatif

signifikan terhadap audit

delay, sedangkan ukuran

perusahaan, solvabilitas,

dan profitabilitas tidak

berpengaruh signifikan

terhadap audit delay.

Dari penelitian yang dilakukan (Barjono dan Hakim, 2018), (Palilingan,

2017), (Fadhmi dan Suryani, 2018), (Sinurat dan Sitanggang, 2015), (Africano

dan Pratama, 2018), (Simbolon, 2016), (Ramadhany et al., 2018),

menggunakan perusahaan yang beragam dengan menggunakan variabel yang

diujinya juga beragam variabel. Dalam penelitian diatas terjadi ketidak

konsistenan hasil antara pengujian secara simultan maupun parsial. Sehingga

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

13

peneliti ingin menguji ulang mengenai pengaruh profitabilitas, solvabilitas,

total aset turn over, ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan

pertambangan. Peneliti menggunakan variabel yang terdapat pada penelitian

terdahulu diatas dengan menambah dan mengurangi variabel yang telah ada

yang mempunyai pembanding. Peneliti juga menggunakan perusahaan

pertambangan, karena banyaknya fenomena perusahaan pertambangan yang

terlambat menyampaikan laporan keuangan setiap tahunnya.

B. Teori Dan Tinjauan Pustaka

1. Teori Sinyal

Menurut Brigham dan Houstan (2001) isyarat atau signal adalah

suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi

investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek

perusahaan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah

dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik.

Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal yang

penting, karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi pihak diluar

perusahaan. Informasi tersebut penting bagi investor dan pelaku bisnis

karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau

gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang

akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan dan bagaimana

efeknya pada perusahaan.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, teori sinyal

menyatakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan

memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal tersebut

berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik ataupun

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

14

pihak yang berkepentingan dapat juga berupa pengungkapan informasi

akuntansi seperti laporan keuangan, laporan mengenai tindakan yang

telah dilakukan oleh manajemen dalam merealisasikan keinginan

pemilik, serta informasi lain yang menyatakan bahwa kinerja dan

pencapaian perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Jika

informasi yang dilaporkan oleh perusahaan adalah good news maka

perusahaan akan cenderung untuk segera melaporkan laporan audit tepat

waktu, begitu juga sebaliknya jika yang dilaporkan adalah bad news

maka perusahaan akan cenderung melaporkan laporan audit tidak tepat

waktu. Teori sinyal ini membahas bagaimana seharusnya sinyalsinyal

keberhasilan atau kegagalan manajemen (agent) disampaikan kepada

pemilik modal (principle).

2. Audit delay

Menurut Imam Subekti (2004), Audit delay adalah perbedaan

waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam

laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian

audit yang dilakukan oleh auditor. Beberapa faktor yang kemungkinan

menjadi penyebab Audit delay semakin lama,yaitu: Ukuran

Perusahaan,Umur Perusahaan, Profitabilitas Perusahaan, Solvabilitas

Perusahaan, Kualitas Auditor, dan Opini Auditor.

Keterlambatan audit ini dapat disebabkan karena perusahaan

berusaha untuk megumpulkan informasi yang banyak untuk menjamin

keandalan dari laporan keuangan. Laporan audit adalah hasil akhir dari

suatu proses audit. Untuk menyelesaikan laporan audit auditor pasti

memerlukan waktu penyelasaian. Jangka waktu yang dibutuhkan untuk

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

15

menyelesaikan proses audit akan mempengaruhi lamanya pengumuman

laporan keuangan perusahaan. Keterlambatan penyelasaian laporan

audit dapat mempengaruhi kualitas informasi dari laporan keuangan

auditan tersebut menjadi buruk, karena kerelevansian laporan keuangan

auditan dapat diperoleh apanila laporan keuangan auditan tersebut dapat

diselesaikan secara tepat waktu pada saat laporan itu dibutuhkan.

3. Profitabilitas

Hanafi dan Halim (2016) mendefinisikan profitabilitas adalah

menggambarkan kemampuan perusahaan mengahsilkan keuntungan

pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu.

Rasio ini menunjukkan efisiensi dan performa perusahaan dengan

memiliki dua tipe yaitu rasio tingkat pengembalian investasi dan rasio

kinerja yang digambarkan kedalam ukuran profit. Selain itu rasio ini

memperlihatkan kemampuan perusahaan tentang efisiensi hasil

pengembalian investasi untuk para pemegang saham. Terdapat 3 (tiga)

indikator rasio profitabilitas yang sering dibicarakan menurut (Hanafi

dan Halim, 2016), yaitu :

a. Hasil Pengambilan atas Aset (Return on Asset)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Rasio ini dapat

dihitung sebagai berikut:

ROA = Laba Bersih

Total Aset

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

16

b. Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ROE bisa dihitung

sebagai berikut:

ROE = Laba Bersih

Modal Saham

c. Profit Margin

Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini

bisa dilihat secara langsung pada analisis common size untuk

laporan laba-rugi. Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai

kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya di perusahaan pada

periode tertentu. Rasio profit margin dapat dihitung sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = Laba Bersih

Penjualan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan perhitungan rasio

Return On Asset (ROA), karena dapat memberikan gambaran secara

keseluruhan untuk melihat efisiensi perusahaan.

Menurut Hanafi dan Halim (2016) “Secara umum rasio yang

rendah bisa menunjukan ketidakefesienan manejemen. Rasio ini

mengukur tingkat aset yang tertentu. Rasio yang tinggi menunjukan

efesiensi manajemen aset, yang berarti efesiensi manajemen. Informasi

kinerja keuangan sangat diperlukan perusahaan terutama dalam

pencapaian tingkat profitabilitas karena profitabilitas menunjukkan

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, perusahaan

yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi membutuhkan waktu

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

17

audit lebih cepat karena adanya pertanggungjawaban untuk

menyampaikan kabar baik kepada publik”.

Menurut Hanafi dan Halim (2016) “Rasio profitabilitas mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada

tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu. Profitabilitas

menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.

Maka tingkat profitabilitas rendah akan berpengaruh terhadap audit

delay. Hal tersebut berkaitan dengan akibat yang dapat ditimbulkan pasar

terhadap pengumuman rugi oleh perusahaan.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh

laba dengan total aset miliknya. Pada penelitian ini diproksikan dengan

Return On Asset (ROA). ROA merupakan rasio profitabilitas yang

digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan

keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Apabila ROA

meningkat, maka kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

meningkat dengan menggunakan total asetnya dang mengindikasikan

bahwa labanya meningkat dan kinerja atau kegiatan operasional

perusahaan meningkat dikarenakan target penjualan terpenuhi dan dari sisi

manajemen merupakan kabar baik bagi para pengguna laporan keuangan.

Resiko akan terjadinya kesulitan keuangan akan rendah dan perusahaan

tidak akan menunda penyampaian informasi yang berisi berita baik.

Sehingga auditor tidak perlu memperluas area audit dalam melakukan

pemeriksaan audit, maka waktu penerbitan laporan auditan akan pendek.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

18

Sedangkan jika perusahaan mengalami rugi, auditor akan lebih

mencermati akbibat-akibat perusahaan mengalami kerugian.

4. Solvabilitas

Menurut Munawir (2004) mendefenisikan tentang solvabilitas,

yaitu: “solvabilitas, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut

dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka

panjang”.

Menurut Hanafi dan Halim (2016) rasio solvabilitas mengukur

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka

panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang

total utangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Rasio ini

mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan demikian

memfokuskan pada sisi kanan neraca. “Rasio yang tinggi berarti

perusahaan menggunakan leverage keuangan yang tinggi. Penggunaan

financial leverage yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal

saham dengan cepat, tetapi sebaliknya apabila penjualan menurun,

rentabilitas modal saham akan menurun cepat pula. Resiko perusahaan

dengan financial leverage yang tinggi akan semakin tinggi pula”.

Carslaw & Kaplan mengemukakan bahwa terdapat hubungan

positif antara debt to asset ratio dengan audit delay yaitu sebagai berikut:

1) “Bahwa debt to asset ratio mengindikasikan kesehatan dari

perusahaan. Proporsi debt to asset ratio yang tinggi akan

meningkatkan kegagalan perusahaan, sehingga auditor akan

meningkatkan perhatian bahwa ada kemungkinan laporan keuangan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

19

kurang dapat dipercaya. Sebagai konsekuensinya, auditor akan

meningkatkan lamanya waktu dalam periode audit.

2) Mengaudit hutang memerlukan waktu lebih lama dibandingkan

dengan mengaudit modal. Biasanya mengaudit hutang lebih

melibatkan banyak staff dan lebih rumit dibandingkan dengan

mengaudit modal. Dengan demikian, auditor mengaudit laporan

keuangan perusahaan dengan lebih seksama dan membutuhkan

waktu yang relatif lama sehingga dapat meningkatkan audit delay”.

Menurut Hanafi dan Halim (2016) “Rasio leverage menunjukkan

seberapa besar kebutuhan dana perusahaan dibelanjai dengan hutang.

Apabila perusahaan memiliki rasio leverage yang tinggi maka resiko

perusahaan tersebut akan bertambah, karena akan semakin tinggi pula

tingkat pendanaan perusahaan yang harus disediakan oleh pemegang

saham. Oleh sebab itu, untuk memperoleh keyakinan akan laporan

keuangan perusahaan maka auditor akan meningkatkan kehati-hatiannya

sehingga rentang audit delay akan lebih panjang”.

Ada beberapa macam rasio yang dapat dihitung, yaitu :

a. Rasio Total Utang Terhadap Total Aset

Rasio ini menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh

kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan

leverage keuangan yang tinggi. Rasio ini dapat dihitung sebagai

berikut:

Total Utang Terhadap Total Aset = Total Utang

Total Aset

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

20

b. Time Interest Earned (TIE)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar utang

dengan laba sebelum bunga pajak. Bisa juga dikatakan rasio ini

menghitung seberapa besar laba sebelum bung dan pajak yang

tersedia untuk menutup beban tetap bunga. Rasio ini dapat dihitung

sebagai berikut:

TIE = Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT)

Bunga

c. Fixed Charges Coverage

Rasio ini memperhitungkan sewa, karena meskipun sewa

bukan utang, tetapi sewa merupakan beban tetap dan mengurangi

kemampuan utang perusahaan. Beban tetap tersebut mempunyai

efek yang sama dengan beban bunga. Rasio ini dapat dihitung

sebagai berikut:

𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 = EBIT + Biaya Sewa

Bunga + Biaya Sewa

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan perhitungan rasio

total utang terhadap total aset, karena dapat memberikan gambaraan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya

apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban

keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya aktiva

sebuah perusahaan yang didanai dengan utang. Artinya, seberapa

besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan

dengan aktivanya. Rasio solvabilitas yang umum digunakan ada tiga

yaitu debt to total asset, Time Interest Earned, dan Fixed Charges

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

21

Coverage. Solvabilitas ada penelitian ini diproksikan dengan debt to

total asset. Apabila debt to total asset meningkat maka perusahaan

banyak mendanai operasionalnya dengan utang dari pada aset yang

dimilikinya, dan mengindikasikan bahwa utangnya meningkat.

Semakin tinggi utang perusahaan maka beban perusahaan dalam

membayar utang akan tinggi, dan risiko kegagalan dalam membayar

utang akan tinggi yang akan mempengaruhi likuiditas, terutama

terkait dengan kelangsungan hidup perusahaan (going concern). Hal

membuat auditor lebih cermat dalam proses pengauditan dengan

memperluas area auditnya, dikarenakan auditor harus

menggumpulkan alat-alat bukti yang lebih kompeten untuk

meyakinkan kewajaran laporan keuangan.

5. Total Aset Turn Over

Brigham dan Houston (2010) Total Aset Turn Over tergolong di

dalam rasio manajemen aset, yaitu rasio yang mengukur seberapa efektif

perusahaan mengelola asetnya. Jika perusahaan memiliki terlalu banyak

aset, maka biaya modalnya terlalu tinggi dan labanya akan tertekan. Di lain

pihak, jika aset terlalu rendah, penjualan yang menguntungkan akan

hilang.

Munawir (2004) Total aset turn over adalah rasio yang mengukur

sampai sejauh mana total aset yang telah dipergunakan untuk kegiatan

perusahaan atau berapa kali total aset yang dimiliki perusahaan berputar

dalam satu periode tertentu yang dapat diukur dengan volume penjualan.

Semakin besar rasio ini semakin baik, yang artinya seluruh aset dapat lebih

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

22

cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien

penggunaan keseluruhan aset atas penjualan. Hal ini merupakan kabar baik

bagi para pengambil keputusan. Sehingga perusahaan cenderung tepat

waktu menyampaikan laporan keuangan ke Bapepam dan semakin kecil

rasio ini yang berarti tingkat perputaran total aset tidak mampu meraih laba

atas penjualan sehingga pihak manajemen menunda penyampaian laporan

keuangan ke Bappepam.

Brigham dan Houston (2010) rasio perputaran total aset adalah

mengukur perputaran seluruh aset perusahaan, dan dihitung dengan

membagi penjualan dengan total aset :

Total Aset Turn Over =Penjualan

Total Aset

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rasio TATO, karena

dapat mengindikasikan seberapa efektif sebuah perusahaan dalam

mengatur asetnya.

6. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan diartikan sebagai skala menentukan seberapa

besar atau kecilnya suatu perusahaan yang ditentukan berdasarkan ukuran

seperti, jumlah kekayaan dan total penjualan perusahaan dalam satu

periode penjualan, jumlah kepemilikan aset suatu perusahaan, dan lain-

lain. Keputusan ketua BAPEPAM No. KEP.11/PM/1997 tanggal 30 April

1997 menyatakan bahwa : “perusahaan kecil dan menengah berdasarkan

asset atau kekayaan adalah badan hukum yang memiliki total asset tidak

lebih dari seratus milyar, sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum

yang memiliki total asset diatas seratus milyar.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

23

Perusahaan yang besar cenderung memiliki citra yang baik di mata

publik. Keiso et al. (2010) Ukuran perusahaan yang semakin bersar

menyebabkan semakin banyak menarik perhatian baik dari investor

maupun pemerintah. Terkait hal tersebut maka perusahaan besar memiliki

tuntutan untuk mempercepat pelaporkan laporan keuangannya.

Pengendalian internal dari perusahaan besar lebih kuat dibanding

perrusahaan kecil, kontrol internal yang efektif memungkinkan kesalahan

atau salah saji dalam laporan keuangan rendah (Alim Al Ayub Ahmed dan

Hossain, 2010).

Faktor keempat yang dapat mempengaruhi audit delay adalah

ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang

dimiliki perusahaan. Hal yang mendasari hubungan antara ukuran

perusahaan dengan audit delay adalah semakin besar total asset suatu

perusahaan maka semakin pendek audit delay dan sebaliknya. Perusahaan

besar akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan

dengan perusahaan yang mempunyai ukuran yang lebih kecil. Hal ini

dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu manajemen perusahaan yang

berskala besar memiliki sistem pengendalian internal yang kuat dan

karyawan yang berkualitas baik, selain itu perusahaan dalam skala besar

cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan

perusahaan-perusahaan tersebut dimonitori secara ketat oleh investor,

pengawas permodalan dan pemerintah. Pihak-pihak ini sangat

berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan.

Oleh karena itu, perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

24

ekternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan audit lebih awal.

Walaupun perusahaan berskala kecil juga mengalami tekanan yang sama

dari pihak eksternal, tetapi tidak seperti perusahaan yang berskala besar.

C. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit delay

Berdasarkan teori sinyal yang membahas bagaimana seharusnya

sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan disampaikan kepada pemilik

modal. Sehingga ketika perusahaan mengalami profit perusahaan akan

cenderung melaporkan laporan auditan dengan tepat waktu.

Kesuksesan perusahaan untuk menghasilkan laba ditunjukkan dari

rasio profitabilitas perusahaan (Saemargani, 2015). Profitabilitas dapat

digunakan sebagai skala dalam menentukan perusahaan apakah

mengalami kondisi keuangan yang baik atau buruk.

Pada penelitian ini diproksikan dengan Return On Asset (ROA).

ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Apabila ROA meningkat, maka

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat dengan

menggunakan total asetnya dang mengindikasikan bahwa labanya

meningkat dan kinerja atau kegiatan operasional perusahaan meningkat

dikarenakan target penjualan terpenuhi dan dari sisi manajemen

merupakan kabar baik bagi para pengguna laporan keuangan. Resiko

akan terjadinya kesulitan keuangan akan rendah dan perusahaan tidak

akan menunda penyampaian informasi yang berisi berita baik. Sehingga

auditor tidak perlu memperluas area audit dalam melakukan pemeriksaan

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

25

audit, maka waktu penerbitan laporan auditan akan pendek. Sedangkan

jika perusahaan mengalami rugi, auditor akan lebih mencermati akbibat-

akibat perusahaan mengalami kerugian.

H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay.

2. Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit delay

Berdasarkan teori sinyal yang membahas bagaimana seharusnya

sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan disampaikan kepada pemilik

modal. Sehingga ketika perusahaan mempunyai rasio utang yang tinggi,

maka perusahaan akan cenderung melaporkan laporan auditan dengan

tidak tepat waktu.

Solvabilitas berkaitan dengan rasio utang perusahaan, rasio

solvabilitas yang tinggi merupakan bad news bagi perusahaan sehingga

perusahaan cenderung untuk menunda penyajian laporan keuangan.

Menurut (Puspitasari dan Sari, 2012) tinginya rasio solvabilitas

perusahaan mencerminkan tingginya resiko keuangan dan perusahaan

mengalami kesulitan keuangan yang pada akhirnya memerlukan

kecermatan yang lebih dalam proses pengauditan sehingga membuat

jangka waktu penyelesaian auditnya menjadi semakin panjang

Solvabilitas ada penelitian ini diproksikan dengan debt to total

asset. Apabila debt to total asset meningkat maka perusahaan banyak

mendanai operasionalnya dengan utang dari pada aset yang dimilikinya,

dan mengindikasikan bahwa utangnya meningkat. Semakin tinggi utang

perusahaan maka beban perusahaan dalam membayar utang akan tinggi,

dan risiko kegagalan dalam membayar utang akan tinggi yang akan

mempengaruhi likuiditas, terutama terkait dengan kelangsungan hidup

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

26

perusahaan (going concern). Hal membuat auditor lebih cermat dalam

proses pengauditan dengan memperluas area auditnya, dikarenakan

auditor harus menggumpulkan alat-alat bukti yang lebih kompeten untuk

meyakinkan kewajaran laporan keuangan.

H2: Solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay.

3. Pengaruh Total Aset Turn Over terhadap Audit delay

Teori sinyal mengatakan manajemen akan secara sukarela

memberikan informasi kepada investor khususnya apabila informasi

tersebut merupakan berita baik. Total Aset Turn Over adalah rasio yang

mengukur sampai sejauh mana total aset yang telah dipergunakan untuk

kegiatan perusahaan atau berapa kali total aset yang dimiliki perusahaan

berputar dalam satu periode tertentu yang dapat diukur dengan volume

penjualan.

Semakin besar rasio ini semakin baik, yang artinya seluruh aset

dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin

efisien penggunaan keseluruhan aset atas penjualan. Hal ini merupakan

kabar baik bagi para pengambil keputusan. Sehingga perusahaan

cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangan ke Bapepam

dan semakin kecil rasio ini yang berarti tingkat perputaran total aset tidak

mampu meraih laba atas penjualan sehingga pihak manajemen menunda

penyampaian laporan keuangan ke Bappepam.

H3 : Total aset turn over berpengaruh terhadap audit delay.

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit delay

Keputusan ketua BAPEPAM No. KEP.11/PM/1997 tanggal 30

April 1997 menyatakan bahwa : “perusahaan kecil dan menengah

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

27

berdasarkan asset atau kekayaan adalah badan hukum yang memiliki

total asset tidak lebih dari seratus milyar, sedangkan perusahaan besar

adalah badan hukum yang memiliki total asset diatas seratus milyar,

maka perusahaan akan mempertahankan kualitas kerjanya terhadap

tanggungjawabnya dengan berusaha menyelesaikan pekerjaanya secara

tepat waktu.

Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki

perusahaan. Hal yang mendasari hubungan antara ukuran perusahaan

dengan audit delay adalah semakin besar total asset suatu perusahaan

maka semakin pendek audit delay dan sebaliknya. Perusahaan besar akan

menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan dengan

perusahaan yang mempunyai ukuran yang lebih kecil. Hal ini

dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu manajemen perusahaan yang

berskala besar memiliki sistem pengendalian internal yang kuat dan

karyawan yang berkualitas baik, selain itu perusahaan dalam skala besar

cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan

perusahaan-perusahaan tersebut dimonitori secara ketat oleh investor,

pengawas permodalan dan pemerintah. Pihak-pihak ini sangat

berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan

keuangan. Oleh karena itu, perusahaan berskala besar cenderung

menghadapi tekanan ekternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan

audit lebih awal. Walaupun perusahaan berskala kecil juga mengalami

tekanan yang sama dari pihak eksternal, tetapi tidak seperti perusahaan

yang berskala besar.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.umm.ac.id/46559/3/BAB II.pdf12 6. Andre Hertanto Simbolon Analisis Pengaruh Solvabilitas, Total Asset Turnover Ratio, Debt to Equity

28

H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.

D. Kerangka Pemikiran Teoritis

Ukuran

Perusahaan (X4)

Solvabilitas (X2)

Profitabilitas

(X1)

Total Aset Turn

Over (X3)

Audit Delay (Y)

(H1)

(H2)

(H3)

(H4)