BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang....

33
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Mitos, cerita rakyat, legenda, dan fabel seringkali tidak dapat dibedakan. Mitologi pada pada dasarnya serupa dengan legenda. Keduanya dianggap benar- benar ada oleh penceritanya ataupun sumbernya. Perbedaannya terletak pada mitologi yang lebih menceritakan tentang para dewa, makhluk-makhluk berkekuatan magis atau tentang asal mula kehidupan. Cerita dalam mitologi tersebut pun dianggap sebagai suatu kepercayaan. Sejauh ini didunia perfilman luar sudah banyak yang menampilkan film mengangkat tema mitologi seperti Hercules, Percy Jackson, God of Egypt, dan bahkan dalam game pun sudah banyak yang bertemakan mitologi sebagai contoh God of War, Okami, Age of Mythology. Mitologi di Indonesia mungkin sudah cukup banyak didengar oleh masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengimplementasikannya ke dalam karya seni dan memfokuskan tentang mitologi yang membahas makhluk-makhluk mitologi berwujud binatang dan manusia setengah binatang. Dengan melalui karya seni ini, diharapkan pesan dari penulis dapat tersampaikan kepada masyarakat yaitu untuk mensosialisasikan berbagai macam makhluk-makhluk mitologis.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang....

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sumber Pustaka

1. Rujukan

Mitos, cerita rakyat, legenda, dan fabel seringkali tidak dapat dibedakan.

Mitologi pada pada dasarnya serupa dengan legenda. Keduanya dianggap benar-

benar ada oleh penceritanya ataupun sumbernya. Perbedaannya terletak pada

mitologi yang lebih menceritakan tentang para dewa, makhluk-makhluk

berkekuatan magis atau tentang asal mula kehidupan. Cerita dalam mitologi

tersebut pun dianggap sebagai suatu kepercayaan. Sejauh ini didunia perfilman

luar sudah banyak yang menampilkan film mengangkat tema mitologi seperti

Hercules, Percy Jackson, God of Egypt, dan bahkan dalam game pun sudah

banyak yang bertemakan mitologi sebagai contoh God of War, Okami, Age of

Mythology.

Mitologi di Indonesia mungkin sudah cukup banyak didengar oleh

masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah

banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. Oleh karena

itu, penulis tertarik untuk mengimplementasikannya ke dalam karya seni dan

memfokuskan tentang mitologi yang membahas makhluk-makhluk mitologi

berwujud binatang dan manusia setengah binatang. Dengan melalui karya seni ini,

diharapkan pesan dari penulis dapat tersampaikan kepada masyarakat yaitu untuk

mensosialisasikan berbagai macam makhluk-makhluk mitologis.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

6

Dalam proses implementasi tersebut memerlukan peninjauan terkait tentang

mitologi, yaitu tidak terlepas dari kajian serupa yang pernah diteliti sebelumnya.

Salah satu kajian terdahulu yang membahas tentang mitologi dibuat oleh M.

Fakhril Islamy dalam tugas akhirnya yang judul "Perancangan Board Games

Bertemakan Mitologi Nordik" pada tahun 2011. Ia mengenalkan mitologi Nordik

dengan cara membuat board games yang mengangkat tema mitologi Nordik.

Karena menurutnya board games merupakan media yang potensial untuk

memberikan informasi secara interaktif melalui aplikasi permainannya. Karya

yang dibuatnya adalah digital print diatas kertas yang berbentuk kartu. Di dalam

karyanya menampilkan berbagai macam dewa-dewi dan makhluk mitologi yang

divisualisasikan ke dalam bentuk kartu.

Konsep serupa mengenai mitologi juga diangkat oleh Wiwik Setyawati

dalam tugas akhirnya yang berjudul "Mitologi Burung Phoenix Sebagai Ide

Penciptaan Karya Seni Lukis" pada tahun 2014. Ketertarikannya terhadap

mitologi burung Phoenix berawal ketika berkunjung ke kuil Gondomanan di

Yogyakarta dan melihat lukisan pada media seng tentang dewa-dewi, cerita rakyat

China, kekaisaran, serta mitologi bangsa China. Melaui karya yang dibuat, ia

mengajak untuk lebih mengenal tentang makhluk mitologi burung Phoenix. Karya

yang dibuatnya adalah karya lukis diatas canvas menggunakan cat akrilik dan cat

minyak. Di dalam karyanya menampilkan berbagai macam visualisasi dari burung

Phoenix yang diolah dengan baik sehingga menimbulkan nuansa unik dan indah

dalam karya-karyanya.

Walaupun mempunyai tujuan yang sama, yaitu menampilkan sebuah karya

seni yang bertemakan mitologi dan masing-masing mempunyai cara sendiri dalam

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

7

memvisualisasikan tema tersebut. Karena ada sumber rujukan yang memfokuskan

pada 1 makhluk mitologi saja dan ada yang memfokuskan pada 1 mitologi tetapi

membahas semua dewa-dewi, binatang, dan monster dalam mitologi tersebut.

Sementara itu, konsep penulis adalah memfokuskan hanya pada makhluk-

makhluk mitologi yang berwujud binatang dan manusia setengah binatang.

Perwujudan konsep makhluk-makhluk mitologi ke dalam karya seni ini

merupakan hal yang baru baik secara visual maupun tulisan sebagai konsep

pengantarnya. Selain itu hasil yang disajikan bersifat baru dan berbeda dari

konsep visual sebelumnya. Dikatakan baru karena hasil akhir visualisasi karya

merupakan ide asli dari penulis. Sementara itu, konsep karya serupa hanyalah

bersifat sebagai sumber referensi. Sumber yang telah dipaparkan di atas hanya

bersifat rujukan dan sebagai pembanding di dalam konsep dan karya penulis.

2. Pengertian Mitologi

Mitologi adalah mitos-mitos kuno secara umum yang terdapat di suatu

masyarakat, atau budaya tertentu sebagai mitos. Selain itu, dalam mitologi juga

diartikan sebagai ilmu mengenai mitos. Sumber dari Wikipedia the free

encyclopedia menyatakan bahwa, secara harfiah mitologi yang berasal dari bahasa

Yunani yaitu mythos, yang berarti sebuah cerita naratif dan logos, yang berarti

juga uraian atau penjelasan dan memiliki makna the (oral) retelling of myths.

Dalam pengertian modern, mitologi diartikan baik sebagai the body of myths dari

suatu budaya atau agama tertentu (Greek mythology, Egyptian mythology or

Norse mythology) sebagai cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

kumpulan, studi dan interpretasi mitos-mitos (Santosa, 2007: 6).

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

8

Sejalan dengan dua definisi diatas, bahwa mitologi merujuk pada kesatuan

atau lingkaran mitos yaitu cerita yang dihubungkan dengan kehidupan yang

bersifat spiritual atau rohani dalam tradisi suatu budaya atau masyarakat tertentu.

Biasanya berhubungan dengan kejadian atau pun tokoh-tokoh irasional untuk

menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan alam semesta dan manusia, yang

diceritakan dari generasi ke generasi.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

9

3. Jenis-Jenis Mitologi

Karakter yang biasanya dipakai dalam sebuah mitologi adalah dewa atau

hewan-hewan berkekuatan supernatural. Sebagai sebuah cerita yang dianggap

sakral, penceritaan mitologi kerap kali dipegang oleh penguasa dan pendeta dan

sangat erat kaitannya dengan agama. Dalam masyarakat, di mana kisah itu

diceritakan, sebuah mitologi biasa dianggap sebagai kisah yang benar di masa

lalu. Bahkan dalam kenyataannya, masyarakat mempunyai dua kategori yaitu,

"Kisah Nyata" atau mitologi dan "Kisah Fiksi" atau fabel. Mitologi biasanya

mengambil waktu pada zaman primordial, ketika dunia masih belum seperti

sekarang. Mitologi menceritakan bagaimana dunia bisa mendapatkan kondisi

seperti sekarang dan bagaimana budaya, institusi dan larangan itu diciptakan.

(Santosa, 2007: 9).

Mitologi dapat dikelompokkan atas mitologi penciptaan dan mitologi asal-

usul :

a. Mitologi penciptaan mengandung peristiwa terciptanya sesuatu, misalnya

tentang cikal-bakal seorang raja, yaitu makhluk baru yang diturunkan dewa

dari kayangan atau makhluk baru yang lahir dari perkawinan manusia dengan

bidadari.

b. Mitologi asal-usul mengandung peristiwa yang menciptakan proses

terbentuknya sesuatu misalnya, tentang bentuknya sebuah pulau terbentuknya

tempat pemukiman yang didirikan oleh nenek moyang yang kemudian

menjadi kesejarahan dan kenyamanan bagi penduduk.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

10

4. Macam Makhluk Mitologis

Begitu banyak macam makhluk mitologis yang ada didunia, namun penulis

memfokuskan pada makhluk mitologis yang menurut penulis menarik dan sering

ada dalam sebuah film dan buku cerita atau komik.

a. Phoenix

Gambar 2.1 Phoenix

Sumber :https://updateberitamu.files.wordpress.com/2013/03/phoenix_

by_genzoman-d3cqnzj.jpg/ 17/5/2016 - 22:36 WIB

Phoenix adalah burung legenda yang mirip seekor elang tapi memiliki

warna merah menyala seperti api yang terbang di angkasa. Phoenix disebut

berasal dari matahari.Phoenix adalah burung api mitologi dari Mesir kuno

dimana digambarkan sebagai burung yang mati oleh api dan dilahirkan

kembali dari api. Phoenix biasanya digambarkan mempunyai bulu emas dan

merah. Pada akhir kehidupannya, Phoenix diceritakan membangun sarang dari

ranting kayu manis dimana kemudian terbakar. Burung Phoenix musnah oleh

api tapi kemudian phoenix baru yang masih muda muncul dari api yang sama.

Diyakini masa hidup Phoenix adalah 500-1461 tahun. Airmata Phoenix

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

11

dipercaya bisa menyembuhkan luka (http://www.apasih.com/2012/06/9-

binatang-mitologi-dunia-yang.html /17/5/2016 - 22:30 WIB ).

b. Pegasus

Gambar 2.2 Pegasus

Sumber : http://hermawayne.blogspot.co.uk/2010/09

/mahluk-mahluk-mitos-yang-melegenda-di.html / 20/9/2015 - 22:57 WIB

Pegasus (Yunani: Πήγασος; Pégasos) adalah seekor kuda jantan

bersayap yang merupakan putra Poseidon dan Medusa dalam mitologi Yunani.

Poseidon memperkosa Medusa sehingga Athena mengubah Medusa menjadi

monster. Pegasus banyak dijumpai di dalam karya-karya seni baik Yunani,

Romawi maupun Mesopotamia. Pegasus merupakan makhluk yang wujudnya

menggambarkan adanya hubungan antara dewa-dewa dan iblis atau monster di

dalam dunia kuno dan dunia klasik. Dalam kisahnya, Pegasus membantu

Bellerofon sang pahlawan dalam perlawanannya melawan Chimaera dan

bangsa Amazon. Suatu ketika, Bellerofon mencoba menerbangkan Pegasus ke

Olympus sehingga para dewa menghukumnya dan menjatuhkan Bellerofon

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

12

dari Pegasus. Sejak saat itu, Pegasus menjadi pembawa petir untuk

Zeus.(https://id.wikipedia.org/wiki/Pegasus / 20/9/2015 - 23:02 WIB).

c. Rusa Kerineia

Gambar 2.3 Rusa Kerineia

Sumber :http://cybermanado.blogspot.co.id/2012/11/makhluk-dalam-legenda-

mitos_18.html / 20/9/2015 - 23:07 WIB

Dalam mitologi Yunani, Rusa Kerineia (Bahasa Yunani: ἡ Κερσνῖτις

ἔλαυος), juga disebut Kerinitis, adalah seekor rusa besar yang hidup di

Keryneia, Yunani. Rusa ini adalah binatang keramat dewi Artemis, dewi bulan

dan dan perburuan.Rusa in memiliki tanduk emas dan kuku dari kuningan atau

tembaga. Rusa ini mampu berlari lebih cepat daripada panah.Euristheus

memerintahkan Herakles untuk menangkap rusa ini sebagai tugas ketiga

Herakles (https://id.wikipedia.org/ wiki/Rusa_Kerineia/ 20/9/2015 - 23:12

WIB).

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

13

d. Hippokampos

Gambar 2.4 Hippokampos

Sumber :http://mythdunia.blogspot.co.id/2012/07/hippokampos.html

20/9/2015 - 23:17 WIB

Hippokampos atau Hippocampus, merupakan salah satu hewan yang

terdapat di dalam mitologi Yunani. Hippokampos (Yunani : ἱπποκαμπος) ialah

sejenis kuda air yang memiliki tubuh bagian depan seperti kuda dan bagian

belakang seperti ekor ikan. Hippokampos sering digambarkan memiliki sirip

dan tubuhnya memiliki sisik yang berwarna hijau. Orang Yunani kuno

percaya, bahwa Hippokampos merupakan bentuk dewasa dari kuda laut. Di

dalam mitologi Yunani, Hippokampos terkait dengan Dewa Poseidon.

Biasanya, ketika Poseidon mengendarai keretanya, dia menggunakan dua atau

empat ekor Hippokampos untuk menarik keretanya tersebut disaat melintasi

lautan. Selain Poseidon, orang Yunani kuno percaya, bahwa Hippokampos

juga merupakan tunggangan para dewa laut lainnya dan para Nereid

(http://mythdunia. blogspot.co.id/2012/07/hippokampos.html / 20/9/2015 -

23:18 WIB).

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

14

e. Griffin

Gambar 2.5 Griffin

Sumber : http://hermawayne.blogspot.co.uk/2010/09

/mahluk-mahluk-mitos-yang-melegenda-di.html / 20/9/2015 - 23:21 WIB

Griffin disebut juga Gryphon (bahasa Yunani: gryphos, "singa-rajawali")

adalah makhluk mitologis bertubuh singa tetapi bersayap dan berkepala

rajawali. Selayaknya singa, makhluk ini menjadi "raja hewan buas" dan

sebagai burung rajawali, ia menjadi "raja di udara". Oleh sebab itu, Griffin

merupakan penggambaran makhluk yang paling berkuasa atas kedua hal

tersebut dan dijuluki sebagai "Raja hewan buas dan penguasa udara".

Di dalam tradisi masyarakat Mesopotamia, nama makhluk seperti ini

tidak diketahui. Dalam bahasa Akkadian, makhluk bertubuh singa, berkepala

dan bersayap rajawali lebih dikenal dengan sebutan Kuribu. Kata Kuribu

berasal dari kata karabu yang biasanya digunakan sebagai formula berkat.

Dari kata kuribu ini kemudian muncul kata keruv (bahasa Inggris: cherub)

yang digunakan di dalam teks-teks Alkitab untuk menunjuk pada makhluk

surgawi yang bersayap. Dalam tradisi Yunani, makhluk ini digambarkan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

15

sebagai makhluk yang cukup berbahaya dan tinggal di gunung-gunung

(https://id.wikipedia.org/wiki/Griffin / 20/9/2015 - 23:24 WIB).

f. Chimera

Gambar 2.6 Chimera

Sumber : http://hermawayne.blogspot.co.uk/2010/09

/mahluk-mahluk-mitos-yang-melegenda-di.html / 20/9/2015 - 23:27 WIB

Dibiakkan oleh Typhoeus dan Echidna, Chimera mempunyai 3 kepala,

yaitu singa, kambing dan ular. Badannya juga merupakan campuran dengan

badan bagian depan singa, tengah kambing, dan ular untuk ekornya. Dia

mengeluarkan napas api. Dia memporak-porandakan Lycia, membunuh sapi

dan membakarnya sampai akhirnya ia dibunuh oleh Bellerophon

(http://hermawayne.blogspot.co.uk/2010/09/mahluk-mahluk-mitos-yang-

melegenda-di.html / 20/9/2015 - 23:27 WIB).

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

16

g. Cerberus

Gambar 2.7 Cerberus

Sumber : http://hermawayne.blogspot.co.uk/2010/09

/mahluk-mahluk-mitos-yang-melegenda-di.html / 20/9/2015 - 23:31 WIB

Kerberos (bahasa Yunani: Κέρβερος, Kerberos, "iblis dari liang") adalah

makhluk dari mitologi Yunani, hewan peliharaan Hades. Kerberos digambarkan

sebagai anjing berkepala tiga yang mampu menyemburkan api. Awalnya Ia

hanyalah seekor anjing kecil yang lucu namun ketika ia besar menjadi berkepala

tiga dan mampu menyemburkan api. Ia merupakan penguasa dunia arwah.

Tujuanya untuk menjaga agar tidak ada arwah yang melarikan diri dari dunia

arwah. Kerberos juga mempunyai kemampuan melacak dan menemukan arwah-

arwah yang melarikan diri (https://id.wikipedia.org/wiki/Kerberos_(mitologi) /

20/9/2015 - 23:33 WIB).

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

17

h. Centaurs

Gambar 2.8 Centaurs

Sumber : http://hermawayne.blogspot.co.uk/2010/09

/mahluk-mahluk-mitos-yang-melegenda-di.html / 20/9/2015 - 23:33 WIB

Dalam mitologi Yunani, Centaur adalah bangsa makhluk legendaris,

makhluk setengah manusia setengah binatang yang dilukiskan berwujud manusia

dari kepala sampai pinggang namun bagian tubuh ke bawah berwujud kuda.

Centaur muncul secara individual atau berkelompok dalam kisah-kisah Yunani

kuno, seperti pada kisah penculikan Deianira oleh Nessus dan kisah perkawinan

Pirithous. Centaur individual yang terkenal adalah Nessus, Khiron, Folus, Eurition

(https://id.wikipedia.org/wiki/Kentaur / 20/9/2015 - 23:33 WIB).

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

18

i. Singa Nemean

Gambar 2.9 Singa Nemean

Sumber :https://upload.wikimedia.org/wikibooks/id/thumb/2/29/

Liebher1.1.jpg/290px-Liebher1.1.jpg/ 17/5/2016 - 22:20 WIB

Dalam mitologi Yunani, Singa Nemea (Bahasa Yunani: Λέων της

Νεμέας) adalah seekor singa yang hidup di sebuah gua di daerah Nemea.

Singa ini merupakan anak dari Ekhidna dan Tifon dan memiliki kulit yang

kebal terhadap senjata.Euristheus menyuruh Herakles menangkap singa ini

sebagai tugas pertama Herakles. Herakles mendatangi tempat tinggal singa ini

dan mencoba membunuhnya dengan menggunakan senjata tetapi gagal.

Akhirnya Herakles memutuskan untuk mencekik singa ini sampai mati.

Setelah membunuhnya, Herakles menggunakan kulitnya sebagai jubah

pelindung (https://id.wikipedia.org/wiki/ Singa_Nemea / 17/5/2016 - 22:22

WIB).

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

19

j. Erimanthios Boar

Gambar 3.0 Erimanthios Boar

Sumber :https://upload.wikimedia.org/wikibooks/id/thumb/3/35/

Erimanthian_Boar.jpg/300px-Erimanthian_Boar.jpg/ 17/5/2016 - 22:26 WIB

Dalam mitologi Yunani, Babi Erimanthios (Yunani: Ἐρσμάνθιοs ὁ

κάπρος; Latin: Erymanthiusaper) adalah makhluk yang harus ditangkap oleh

Herakles dalam rangka menyelesaikan tugas keempatnya. Herakles

mngunjungi Khiron terlebih dahulu untuk mendapatkan saran mengenai cara

menangkap babi tersebut, dan Khiron menyuruhnya untuk menggiring babi itu

ke dalam salju tebal. Pada pertengahan musim dingin, Herakles melakukan

usahanya dan berhasil. Setelah menangkap babi tersebut, Herakles mengikat

dan membawanya ke Euristheus, yang takut dan bersembunyi.Euristheus

kemudian menyuruh Herakles untuk menyingkirkan binatang itu yang dituruti

oleh Herakles (https://id.wikipedia.org/wiki/ Babi_Erimanthios/ 17/5/2016 -

22:27 WIB).

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

20

k. Banteng Kreta

Gambar 3.1 Banteng Kreta

Sumber :https://upload.wikimedia.org/wikibooks/id/thumb/

3/31/Cretan_Bull_%26_heracles.jpg/300px-Cretan_Bull_%26_heracles.jpg / 17/5/2016 -

22:30 WIB

Minos, raja Kreta berdoa kepada Poseidon agar mengirimkannya seekor

banteng sehingga dia bisa mempersembahkan banteng tersebut untuk

Poseidon. Poseidon menjawab doanya dan mengirimkannya seekor banteng

putih. Namun Minos melanggar janjinya dan menolak mengorbankan banteng

tersebut. Poseidon menghukum Minos dengan membuat istrinya, Pasifae, putri

dari dewa matahari Helios, jatuh cinta pada banteng tersebut sampai Pasifae

melahirkan anak dari banteng tersebut, monster bernama minotaur. Banteng

tersebut akhirnya ditangkap oleh Herakles dalam rangka menyelesaikan tugas

ketujuhnya (https://id.wikipedia.org/wiki/Banteng_ Kreta/17/5/2016 - 22:30

WIB).

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

21

l. Kirin

Gambar 3.2 Kirin

Sumber :http://vignette4.wikia.nocookie.net/powerlisting/images/5/52/Bounteous-Kirin-

Shishizaru.jpg/revision/latest?cb=20121018094708/ 17/5/2016 - 22:11 WIB

Qilin (Tionghoa: 麒麟; Pinyin: qílín; Wade–Giles: ch'ilin), juga dieja

Kylin, atau Kirin (bahasa Jepang dan Korea) adalah mahkluk mitologis yang

terdapat dalam legenda-legenda di berbagai negara di Asia Timur (Tiongkok,

Jepang, Korea, Vietnam, dll.) dan dikisahkan selalu muncul bersamaan

dengan datangnya seorang bijak. Qilin adalah sebuah pertanda baik yang

menghadirkan rui (Tionghoa: 瑞 ; Pinyin: ruì; yang lebih kurang dapat

diterjemahkan sebagai "ketenangan" atau "kemakmuran"). Ia seringkali

digambarkan dengan api yang menutupi seluruh tubuhnya. Di Tiongkok dan

Jepang, rakyat percaya bahwa Qilin adalah hewan suci, pelindung negeri dari

bencana. Qilin adalah pelindung sebelah barat dan dilambangkan dengan

kekuatan petir. Qilin berwujud menyerupai kura bersisik berkepala singa

bertanduk rusa dan lambang bagi pelindung anak-anak

(https://id.wikipedia.org/wiki/Qilin / 17/5/2015 - 22:16 WIB).

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

22

B. Sumber Ide

Komponen karya seni terbagi menjadi tiga bagian, yaitu tema, bentuk, dan

isi. Ketiga komponen itu merupakan suatu kesatuan yang terkandung dalam suatu

karya seni rupa. Setiap komponen mempunyai peran serta saling melengkapi satu

sama lain sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh.

1. Subject Matter

a. Tema atau Subject matter merupakan bentuk dalam ide atau penggambaran

dalam pikiran yang dimiliki oleh seniman, artinya bentuk yang ada dalam

pikiran si seniman sebelum dituangkan dalam media atau belum lahir sebagai

bentuk fisik. Menurut P. Mulyadi, pengertian tema adalah apa saja yang

diungkapkan dalam suatu karya seni. Dalam karya-karya abstrak sekalipun,

tema yang dimaksud ada dalam dunia ide atau konsep-konsep intelektual; dan

ini berlainan dengan karya-karya non abstrak yang mana tema mendasarkan

pada fakta-fakta atau obyek-obyek yang dapat dilihat (Mulyadi, 1993: 15).

b. Subject Matter atau tema pada umunya merupakan suatu pokok persoalan

yang melatarbelakangi seniman dalam menciptakan sebuah karya seni.Adapun

defenisi subject matter adalah objek-objek atau ide-ide yang dipakai dalam

berkarya atau ada dalam sebuah karya seni (Susanto, 2011: 383).

c. Tema merupakan gagasan yang hendak dikomunikasikan pencipta karya seni

kepada masyarakat atau penikmat seni (Bahari, 2008:22).

d. Dalam seni yang bersifat menggambarkan atau berbentuk, maka temanya

adalah alam. Tetapi dalam seni abstrak yang tidak menggambarkan apa-apa,

subject matter atau tema berupa idea atau konsep-konsep intelektual yang

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

23

lebih sulit dimengerti bila dibandingkan dengan tema-tema yang didasarkan

atas suatu objek atau fakta (Mulyadi, 1998: 28).

Subject matter dalam karya penulis adalah keunikan dan keanehan bentuk-

bentuk dari makhluk-makhluk mitologis. Penulis tertarik untuk mengusung dan

menggambar ulang bentuk makhluk-makhluk mitologis ke dalam bentuk yang

berbeda dari bentuk makhluk mitologis pada umumnya sebagai tema dalam

visualisasi karya seni grafis dengan teknik cetak dalam (drypoint).

2. Bentuk (Form)

Bentuk adalah keseluruhan totalitas dari sebuah karya dan merupakan

organisasi dari segenap unsur yang mewujudkan suatu karya seni.

….. Bentuk dalam suatu karya seni adalah aspek visualnya, atau yang terlihat

itu, yaitu karya seni itu sendiri. Bentuk dikenal pula sebagai “totalitas karya”

yang merupakan organisasi unsur-unsur rupa seperti garis, bidang, gelap

terang warna sehingga terwujud apa yang disebut karya. Ini berarti bahwa

bentuk adalah suatu yang dapat ditangkap oleh panca indera yaitu dilihat dan

diraba (Mulyadi, 1998:16).

Benda apa saja di alam ini, juga karya seni/desain, tentu mempunyai

bentuk (form). Bentuk apa saja yang ada di alam dapat disederhanakan menjadi

titik, garis, bidang, gempal. Kerikil, pasir, kelereng, dan semacamnya yang relatif

kecil, dan “tidak berdimensi” dapat dikategorikan sebagai titik. Kawat, tali, galah,

dan semacamnya yang hanya berdimensi memanjang, dapat disederhanakan

menjadi garis. Selembar kertas, karton, papan triplek, dan semacamnya yang

memiliki dimensi panjang dan lebar dapat disederhanakan sebagai bidang. Kotak,

tangki minyak, rumah, dan semacamnya yang memiliki dimensi panjang, lebar,

dan tinggi, dapat disederhanakan menjadi gempal atau volume (Sanyoto, 2009 :

83).

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

24

Bentuk visual yang penulis menculkan adalah melakukan dekonstruksi,

deformasi, dan stilasi bentuk ke dalam tampilan baru yang berkesan berani, unik,

dan gagah. Bentuk-bentuk tersebut akan membawa suasana yang berbeda, di

mana bentuk dari makhluk-makhluk mitologis dalam imajinasi masyarakat

mengalami penimbulan yang berbeda ketika tampil dalam karya-karya Tugas

Akhir ini.

3. Isi

Pengertian isi dalam seni rupa adalah arti yang terkandung di dalam

totalitas bentuk dan subject matter yang ditampilkan dalam suatu karya rupa.

Menurut P. Mulyadi, isi adalah kualitas atau arti yang ada dalam suatu karya seni,

di mana isi merupakan arti yang esensial daripada bentuk (Mulyadi, 1994: 16).

Dikemukakan oleh Soedarso Sp. bahwa seperti diketahui, dalam rangka

menyelamatkan slogan “Form Follow Function” yang terkenal itu Victor

memasukkan enam unsur dalam fungsi, yaitu use, need, method, telesis,

aesthetics, dan association (Soedarso, 2000: 34).

Berdarasarkan paparan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak

ada seniman yang menciptakan suatu karya seni tanpa kesadaran. Seorang

seniman menciptakan karya seni karena ada sesuatu yang ingin disampaikan pada

masyarakat umum, entah berupa perasaannya, pemikirannya, suasana hatinya,

pengalamannya, dan lain sebagainya. Semua itu dinyatakan ke dalam bentuk yang

sesuai dengan isi yang akan disampikan. Bagi penulis isi atau makna dalam karya

Tugas Akhir ini isi yang ingin disampaikan adalah merepresentasikan makhluk-

makhluk mitologis melalui imajinasi penulis ke dalam bentuk karya seni dua

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

25

dimensi, sehingga masyarakat umum bisa mengerti visual dari bentuk makhluk

mitologi tersebut.

a. Ide Penciptaan

1) Proses Penemuan Ide

Berbicara masalah seni, sebenarnya selain yang ekspresif spontan, adapula

yang rasional, yang kelahirannya memerlukan suatu kalkulasi yang

matang (Mulyadi, 1988: 39). Penulis mempunyai ide tentang makhluk

mitologi sebagai tema dalam seni grafis berdasarkan ketertarikan penulis

tentang keunikan dan keanehan bentuk dari makhluk mitologi.

2) Bahan atau Material

Dalam proses penciptaan karya seni dibutuhkan berbagai macam peralatan

serta bahan serta material yang disebut ”medium”. Pada pembuatan karya

makhluk mitologi penulis menggunakan teknik cetak dalam dan memilih

proses drypoint karena dari proses ini akan didapatkan efek yang

ditimbulkan oleh tinta yang terkena tenakan dari mesin press.

3) Teknik

Dalam proses pengerjaan penulis memilih teknik cetak dalam, karena dari

berbagai teknik dalam seni grafis teknik inilah yang paling penulis kuasai.

Selain itu teknik ini yang penulis rasa sangat cocok untuk

mengilustrasikan bentuk makhluk mitologi ke dalam karya seni grafis.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

26

b. Prinsip Organisasi Unsur Rupa

Prinsip dasar seni rupa antara lain meliputi kesatuan (unity),

keseimbangan (balance), keselarasan (rhytm), perbandingan (proportion),

penekanan (domination).

1) Kesatuan (unity)

Kesatuan atau keutuhan merupakan salah satu prinsip dasar seni

rupa.Kesatuan dapat juga disebut keutuhan seluruh bagian-bagian atau

semua unsur menjadi satu kesatuan.Tanpa adanya satu kesatuan, sebuah

karya seni tidak sempurna atau tidak enak untuk dilihat.Prinsip kesatuan

sesungguhnya "adanya saling hubungan" antar unsur yang disusun di

dalam karya seni (Sanyoto, 2009: 213). Kesatuan dalam karya penulis

tercapai dengan adanya penggunaan dan penggabungan semua unsur-

unsur yang tersusun dalam karya.

2) Keseimbangan (Balance)

Persesuaian materi-materi dari ukuran berat dan memberi tekanan pada

stabilitas suatu komposisi karya (Susanto, 2011: 46). Dalam keseimbangan

terdapat symmetrical balance, radial balance, obvious balance, dan

asymmetrical balance. Keseimbangan simetris atau symmetrical balance

yaitu keseimbangan antara ruang sebelah kiri dan kanan memiliki

kedudukan yang sama persis baik dalam bentuk raut, besaran ukuran, arah,

warna maupun teksturnya. Keseimbangan memancar atau radial balance

yaitu keseimbangan yang sama seperti keseimbangan simetris, tetapi tidak

hanya pada sisi kanan maupun kiri tetapi sebelah atas atau bawah

(Sanyoto, 2009: 260). Keseimbangan sederajat atau obvious balance yaitu

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

27

keseimbangan komposisi antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah

kanan tanpa memperdulikan bentuk yang ada dimasing-masing ruang,

sedangkan keseimbangan asimetris atau asymmetrical balance adalah

kebalikan dari keseimbangan simetris yaitu keseimbangan yang sebelah

kiri dan kanannya tidak sana (Sanyoto, 2009: 263). Karya yang akan

penulis ciptakan menggunakan keseimbangan simteris maupun asimetris,

agar karya tersebut terlihat bervariasi, tidak kaku, dan terkesan hidup.

3) Irama (rhytm)

Harmoni tatanan atau proporsi yang dianggap seimbang dan memiliki

keserasian merujuk pada pemberdayagunaan ide-ide dan potensi-potensi

bahan dan teknik tertentu dengan berpedoman pada aturan-aturan yang

ideal. (Susanto, 2012: 175). Dalam karya penulis akan diciptakan

berdasarkann dengan keseimbangan dan keserasian pada proporsi objek

yang tergambar pada bidang gambar.

4) Perbandingan (proportion)

Proporsi berasal dari bahasa Inggris proportion yang artinya

perbandingan. Proporsi dapat diartikan perbandingan atau kesebandingan

dalam suatu objek antara bagian satu dengan bagian lainnya. Proporsi pada

dasarnya menyangkut perbandingan ukuran yang sifatnya sistematis

(Sunyoto, 2009: 249). Proporsi yan digunakan dalam karya Tugas Akhir

ini menggunakan distorsi dan deformasi bentuk sehingga jauh dari

proporsi bentuk aslinya.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

28

5) Penekanan (domination)

Dominasi dalam karya seni disebut sebagai keunggulan, keistimewaan,

keunikan, keganjilan, dan kelainan. Dominasi merupakan salah satu

prinsip dasar tata rupa yang harus ada pada karya seni, agar diperoleh

karya seni yang artistik atau memiliki nilai seni.Jadi dominasi bertugas

sebagai pusat perhatian dan daya tarik (Sunyoto, 2009: 225). Pada karya

penulis akan menampilkan bentuk dari makhluk mitologis dengan

penambahan bentuk dekoratif atau armor pada bagian-bagian tertentu.

C. Elemen Seni Rupa

1. Garis

Perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar. Garis memiliki

dimensi memanjang juga punya arah, bisa panjang, pendek, halus, tebal,

berombak melengkung, serta lurus. Hal inilah yang menjadi ukuran garis. Garis

memiliki ukuran yang bersifat nisbi, yakni ukuran yang panjang-pendek, tinggi-

rendah, besar-kecil, tebal-tipis. Sedangkan arah garis ada tiga: horizontal, vertikal,

diagonal, meskipun garis bisa melengkung, bergerigi maupun acak (Susanto,

2011: 148). Secara garis besar garis terdiri dari dua macam yaitu garis lurus dan

garis lengkung, tetapi jika lihat lebih dalam terdapat empat jenis garis yaitu garis

lurus meliputi garis diagonal, horizontal, dan vertikal. Garis lengkung meliputi

garis lengkung kubah, lengkung busur, dan lengkung mengapung.Garis majemuk

meliputi garis zig-zag, dan lengkung S. Garis gabungan yaitu garis hasil gabungan

antara garis lurus, lengkung, dan majemuk (Sanyoto, 2009: 87). Garis yang

dimunculkan dalam karya penulis adalah garis-garis hasil dari goresan seperti

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

29

garis lurus, lengkung dan garis gabungan yang menghasilkan sebuah garis-garis

arsir yang membentuk kontur, membentuk rupa, membentuk dimensi ruang dan

membentuk kontras.

2. Bidang

Bidang geometrik dan non geometrik, selain kedua bidang tersebut terdapat

bidang yang bersifat maya, yaitu bidang yang seolah meliuk, bentuk bidang yang

seolah miring membentuk sudut, bentuk bidang yang seolah bersudut-sudut, dan

bentuk bidang gabungan (Sanyoto, 2009: 104). Penulis menggunakan bidang-

bidang organis yang lebih bebas dan bidang geometris seperti segiempat, segitiga,

dan segi-segi lainnya. Dalam visualisasi karya penulis akan lebih banyak

menggunakan bidang organis untuk mendukung bentuk makhluk-makhluk

mitologis.

3. Warna

Tanpa adanya cahaya maka tidak akan terjadi warna, itu pun berlaku pada

karya seni, tanpa adanya cahaya maka karya tersebut tidak akan menampakkan

warna. Warna merupakan pantulan cahaya dan warna menjadi terlihat karena

adanya cahaya yang menimpa pada suatu benda (Sanyoto, 2009: 12). Dalam karya

Tugas Akhir ini penulis hanya menggunakan warna hitam, hal ini dikarenakan

penulis ingin memunculkan kesan gelap terang dari armor pada bagian-bagian

tertentu dari makhluk mitologi yang penulis buat dengan teknik drypoint.

4. Tekstur

Tekstur adalah kesan halus atau kasar permukaan yang ditampilkan pada

sebuah karya. Berdasarkan macamnya tekstur dibagi menjadi dua yaitu, tekstur

nyata, nilai permukaan yang sama secara visual mata dengan rabanya. Tekstur

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

30

semu, nilai permukaan yang berbeda secara visual mata dengan rabanya (Bahari,

2008: 101). Setiap bentuk atau benda apa saja di alam ini termasuk karya seni

mesti memiliki permukaan atau raut. Setiap permukaan atau raut tentu memiliki

nilai atau ciri khas permukaan tersebut dapat kasar, halus, polos,

bermotif/bercorak, mengkilat, buram, licin, keras, lunak dan sebagainya. Itulah

tekstur atau ada yang menyebut barik. Dengan demikian, tekstur adalah nilai atau

ciri khas suatu permukaan atau raut (Sadjiman, 2009: 12).

Tekstur pada karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur

semu didapatkan pada kesan rona visual pada pola arsiran yang menimbulkan

barik kasar dan kesan gelap terang. Sedangkan, tekstur nyata terjadi karena proses

pencetakan dengan mesin press. Hal ini membuat kertas terdorong menuju ke arah

bagian pelat yang dalam dan menimbulkan tekstur nyata yang dapat diraba.

5. Komposisi

Komposisi adalah kombinasi dari berbagai elemen seni rupa untuk

mencapai integrasi antara garis, warna, bidang dan unsur-unsur karya seni yang

lain untuk mencapai susunan yang dinamis, termasuk tercapainya keseimbangan

yang indah dan menarik (Susanto, 2011: 226). Sedangkan Arfial Arsad Hakim

menyebutkan bahwa komposisi dalam sebuah karya seni dibagi menjadi 4 macam,

ia menjelaskan:

….Komposisi dalam sebuah karya seni dibagi menjadi 4 macam yaitu, komposisi

terbuka, komposisi tertutup, komposisi piramida, dan komposisi piramida terbalik.

Komposisi terbuka, suatu komposisi dalam ruang di mana objek gambar tekesan

menyebar, meluas dari pusat bidang. Komposisi tertutup, objek gambar seolah-olah

mengumpul, menyempit sehingga terlihat adanya pengelompokan objek gambar

kedalam pusat bidang atau ruang. Komposisi piramida, komposisi yang peletakan

objek gambar dalam suatu bidang komposisi yang membentuk susunan segitiga di

mana puncaknya berada di atas. Komposisi piramida terbalik, adalah kebalikan dari

komposisi piramida, di mana puncaknya segitiga berada di bawah, sedang alas berada

di atas… (Hakim, 1997: 37).

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

31

Karya penulis akan menggunakan macam komposisi tertutup maupun komposisi

terbuka, hal tersebut dipilih penulis agar karya-karya tersebut terlihat lebih

bervariasi, tidak kaku dan terkesan unik.

D. Ilustrasi dalam Karya Seni

Hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi,

atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan

tulisan yang bertujuan menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi

atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan adanya bantuan visual

tersebut, tulisan akan lebih mudah untuk dicerna (Suherlan, 2012: 37).

Pengolahan objek suatu karya akan terjadi perubahan wujud sesuai dengan

konsep, tema, dan latar belakang seniman. Perubahan susunan yang dilakukan

dengan sengaja oleh seniman dengan tujuan menemukan hal yang baru, sehingga

menghasilkan figur semula atau yang sebenarnya, yang seperti ini biasa disebut

dengan istilah deformasi. Adapun cara pengubahan bentuk antara lain, seperti

simplikasi atau penyederhanaan, distorsi atau pembiasan, destruksi atau

perusakan, stilasi atau penggayaan, dan kombinasi semua susunan bentuk terebut

(Susanto, 2011: 98). Perubahan yang dibuat penulis dalam karya adalah

perubahan bentuk asli dari makhluk mitologi tersebut dengan perubahan bentuk

melalui imajinasi penulis dan ditambahkan bentuk-bentuk dekoratif atau armor

sesuai dengan bentuk dari makhluk mitologi yang penulis buat.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

32

1. Distorsi

Distorsi atau penyimpangan ialah sebagai langkah memvisualisasikan

obyek dengan teknik melebih-lebihkan dan menonjolkan bagian bentuk benda

yang ingin di fokuskan (https://anaamy.wordpress.com/2010/04/04/kamus-

seni-rupa/ 2/7/2016 - 22:57 WIB). Bentuk yang penulis tonjolkan dalam karya

Tugas Akhir ini adalah kesan baja pada setiap bagian tubuh makhluk mitologi

yang sekilas terlihat seperti bentuk robot.

2. Deformasi

Deformasi atau pemisahan ialah mengubah atau memisahkan-misahkan

bagian-bagian bentuk tetapi tidak meninggalkan kesatuan atau keselarasan

(https://wisnujadmika.wordpress.com/tag/deformasi/ 2/7/2016 - 23:00 WIB).

Penulis melakukan sedikit perubahan bentuk pada tubuh makhluk mitologi

mulai dari bagian badan, ekor, dan sayap dengan menggantikannya bentuk

tubuh baru melalui pertimbangan penulis agar tidak menghilangkan ciri khas

dari bentuk makhluk mitologi.

3. Stilasi

Merubah dari bentuk alamiah menjadi bentuk baru; jenis menggambar

yang menyederhanakan bentuk dengan tidak meninggalkan karakter bentuk

aslinya.

Stilasi atau peng-gaya-an adalah sebagai langkah peng-gaya-an bentuk,

pengembangan yang memperindah, tetapi sifat-sifat pokok atau karakter

objeknya tetap. Stilasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu, penyederhanaan

bentuk dan deformasi (merubah bentuk tanpa meninggalkan bentuk aslinya)

(https://wisnujadmika.wordpress.com/tag/deformasi/ 2/7/2016 - 23:05 WIB).

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

33

Penulis memvisualisasikan ulang bentuk dari makhluk-makhluk mitologi

dengan penambahan armor pada setiap bagian tubuh dan menambahkan

bentuk-bentuk baru agar memunculkan nuansa atau kesan unik, gagah, dan

menyeramkan tanpa menghilangkan karakter bentuk dari makhluk mitologi

tersebut.

E. Seni Grafis

1. Pengertian Seni Grafis

Grafis berasal dari graphein menulis atau menggambar (yun). Seni (cetak)

grafis meupakan pengubahan gambar dua dimensi kedua dimensi yang lain proses

cetak-mencetak manual dengan menggunakan material tertentu, bertujuan untuk

memperbanyak karya si seniman, sebanyak-banyaknya minimal 2 hasil cetakan

(Susanto, 2011: 162). Seni grafis termasuk bagian seni murni yang berwujud dua

dimensional yang dihasilkan melalui proses cetak. Kelebihan dari seni grafis

adalah karya dapat dilipat gandakan tanpa mengurangi orisinalitasnya. Teknik

seni grafis antara lain, cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring

(serigrafi) (Bahari, 2008: 83-84).

2. Klasifikasi Teknik Seni Grafis

Dalam seni grafis terdapat beberapa prinsip dasar dalam cetak mencetak.

Pada pengembangannya saat ini seni grafis merambah wilayah pemanfaatan

teknologi melalui digital print. Teknik yang digunakan dalam seni grafis dapat

diklasifikasikan dalam kategori sebagai berikut:

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

34

a) Cetak tinggi: cukil kayu, white line cut, claire ohsure, cukil camaiue, cukil-

lino, korosi seng (zync corrosion), cetakan montase termasuk cetakan material

dan sebagainya.

b) Intaglio atau grafure; teknik engraving manual ini termasuk engraving

lempeng tembaga, niello, engraving pelat baja dan jarum dingin (cold neddle).

c) Etsa, termasuk etsa, aquatint, heliogravure dan vernis mou.

d) Cetak planograph, litograph, dan pelat logam.

e) Cetal stensil, seringkali dan beberapa yang lain seperti cetak monotype dan

pelat kaca.

f) Digital print, menggunakan komputer, perangkat keras layout dan aplikasi

pendukung.

g) Cetak saring (silk screen) atau proses sablon, yaitu serigrafi.

3. Pengertian Cetak Dalam (Drypoint)

Proses cetak dimana permukaan cetak yang terkena tinta adalah bagain

yang menjorok kedalam atau yang terkena cukil. Material blok yang dipakai

adalah pelat tembaga, pelat alumunium, pelat seng dan lain-lain (Marianto, 1988:

15). Rusmadi menerangkan bahwa. pengertian cetak dalam adalah:

...suatu teknik cetak dimana garis atau bidang cetaknya berada pada permukaan klise

yang lebih rendah sebagai suatu kebalikan dari cetak tinggi. Garis/bidang cetak

tersebut dipersiapkan sebagai garis/bidang yang dapat diisi tinta untuk dipindahkan

ke atas permukaan kertas. Yang termasuk ke dalam proses cetak ini adalah; drypoint,

mezzotint, engraving, aquatint dan etching. Perbedaan utama terdapat pada proses

pembuatan klisenya, selanjutnya juga nampak perbedaan pada hasil cetakannya.

Cetak dalam dapat dibedakan melalui dua metode dasar yaitu, pertama jenis/bidang

cetak yang terbentuk pada klise logam diperoleh melalui cukilan/goresan pada

permukaan logam, seperti pada engraving, drypoint dan mezzotint...(Rusmadi, 1987:

20).

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

35

Cetak dalam (etsa, drypoint, aquatint) adalah teknik cetak yang

menekankan permukaan lebih dalam yang menyimpan tinta cetak, sehingga ketika

dicetakkan menggunakan mesin press, maka permukaan yang rendah atau dalan

inilah yang tercetak (Bahari, 2008: 84).

Drypoint adalah suatu variasi dari engraving dimana garis-garis yang

membentuk pada permukaan pelat merupakan hasil goresan dengan sejenis jarum.

Pada setiap tepi garis-garis tersebut, terbentuk serpihan yang disebut "burr", yang

dapat menampung tinta dalam proses penintaan. Tinta inilah yang memberikan

karakteristik drypoint pada hasil cetakanya (Rusmadi, 1987: 25).

F. Rujukan Karya

Penulis terinspirasi oleh karya seniman cat air dari Luqman Reza atau

sering dikenal dengan panggilan Jongkie. Salah satu karya yang milik Jongkie

yang berjudul "Summer" Watercolor on watercolor paper size 42x59, 4cm 4m.

Penulis sangat terkesan dengan bentuk rusa yang diolah dengan sebegitu elegan

dan menggambarkan tentang musim panas. Penambahan dekorasi pada bagian

background dan bentuk-bentuk abstrak pada setiap karyanya membuat karya cat

airnya terasa lebih hidup. Kemudian penulis terinspirasi untuk berani mengolah

bentuk makhluk mitologi dengan penambahan armor pada setiap bagian tubuh

sebagaimana yang dilakukan oleh Jongkie ketika mengolah bentuk binatang pada

setiap karyanya.

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

36

Gambar 4.0 Summer

(Sumber: http://intagme.com/jongkie/981383416529174209_35942958/ - 21/9/2015 -

8:49 WIB)

Selain karya Jongkie, penulis juga terinspirasi oleh karya dari Fukaya

Etsukoyang berjudul Unitiled dengan teknik drypoint berukuran 64.5cm

x44.4cm. Penulis sangat terkesan dengan karya ini karena arsiran garis pada

bagian bulu yang begitu rapi dan garis-garis hitam disetiap bagian tubuh yang

membuat karya ini hampir mirip dengan bentuk hewan Jerapah. Pada karya

tersebut Fukuaya Etsuko menggambarkan sosok hewan seperti Jerapah yang

memilki tanduk dan bulu yang panjang pada bagian punggungnya.

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...

37

Gambar 4.1 Unitiled

(Sumber :https://www.pinterest.com/pin/528258231263901407/ - 21/9/2015 - 8:56 WIB)