BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta...

20
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Konsepsi Kegelisahan merupakan hal yang lumrah dirasakan bagi setiap manusia dalam kesehariannya. Baik itu kegelisahan yang timbul dari suatu permasalahan yang kecil maupun permasalahan yang besar. Tidak dapat dipungkiri bahwa rasa gelisah akan mempengaruhi psikis manusia, yang tak jarang membuat manusia merasa ingin meluapkan atau mencurahkan unek- uneknya. Tidak sedikit juga seniman yang dengan kreatifnya meluapkan atau mencurahkan kegelisahannya ke dalam suatu karya seni. Bentuk kegelisahan yang dirasakan seorang seniman pun bermacam-macam untuk diungkapkan ke dalam karya seni, misalnya seperti kegelisahan dalam lingkup sosial, politik, budaya, bahkan kegelisahan dalam kehidupan pribadinya. Untuk itu, ide mengenai kegelisahan ini diimplementasikan ke dalam karya seni. Melalui karya seni, diharapkan pesan dari seniman dapat tersampaikan kepada masyarakat luas sebagai curahan hati, dan masyarakat dapat belajar dari pengalaman hidup yang seniman alami. Oleh karena itu, dalam proses implementasi tersebut memerlukan peninjauan terkait suatu bentuk kegelisahan, yaitu tidak lepas dari kajian serupa yang pernah diteliti sebelumnya. Berikut adalah beberapa kajian terkait yang pernah diteliti sebelumnya:

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sumber Pustaka

1. Rujukan Konsepsi

Kegelisahan merupakan hal yang lumrah dirasakan bagi setiap manusia

dalam kesehariannya. Baik itu kegelisahan yang timbul dari suatu

permasalahan yang kecil maupun permasalahan yang besar. Tidak dapat

dipungkiri bahwa rasa gelisah akan mempengaruhi psikis manusia, yang tak

jarang membuat manusia merasa ingin meluapkan atau mencurahkan unek-

uneknya. Tidak sedikit juga seniman yang dengan kreatifnya meluapkan atau

mencurahkan kegelisahannya ke dalam suatu karya seni. Bentuk kegelisahan

yang dirasakan seorang seniman pun bermacam-macam untuk diungkapkan ke

dalam karya seni, misalnya seperti kegelisahan dalam lingkup sosial, politik,

budaya, bahkan kegelisahan dalam kehidupan pribadinya. Untuk itu, ide

mengenai kegelisahan ini diimplementasikan ke dalam karya seni. Melalui

karya seni, diharapkan pesan dari seniman dapat tersampaikan kepada

masyarakat luas sebagai curahan hati, dan masyarakat dapat belajar dari

pengalaman hidup yang seniman alami. Oleh karena itu, dalam proses

implementasi tersebut memerlukan peninjauan terkait suatu bentuk

kegelisahan, yaitu tidak lepas dari kajian serupa yang pernah diteliti

sebelumnya. Berikut adalah beberapa kajian terkait yang pernah diteliti

sebelumnya:

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

6

a. Btari Widya Pradipta

Salah satu kajian terdahulu yang membahas tentang suatu

kegelisahan dibuat oleh Btari Widya Pradipta dalam jurnalnya yang

berjudul “Kajian Karya Seni Performans Melati Suryodarmo”. Ia mengkaji

sebuah karya seniman performans, Melati Suryodarmo, yang berjudul “I’m

a Ghost in My Own House”. Dalam kajiannya, ia menjelaskan mulai dari

proses pelaksanaan hingga konsep karya performans Melati Suryodarmo.

Gambar 1. Dokumentasi karya performans berjudul “I’m a Ghost in My Own

House”oleh Melati Suryodarmo

(Sumber: Screenshot Jurnal Btari Widya Pradipta, 2013)

Karya performans tersebut dilaksanakan di Lawangwangi Creative

Space pada akhir tahun 2012 dan merupakan karya salah satu karya

performans Melati dengan durasi terpanjang yang dilaksanakan selama 12

jam non-stop di atas tumpukan arang. Dalam bahasan konsep di balik

karya, Melati merujuk pada rasa kesepian, keterasingan, serta tidak adanya

keberadaan. Melati lebih berbicara mengenai masalah yang bersinggungan

dengan kehidupan pribadinya. Bagi sang seniman, karyanya memiliki

fungsi sebagai terapi tersendiri dalam menghadapi krisis atau

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

7

permasalahan yang dialaminya dalam kehidpan pribadinya, baik dalam

konteks sosial maupun konteks kehidupan rumah tangganya, sebagai

wanita, serta sebagai manusia. Tujuan karyanya tersebut adalah sebagai

media seniman untuk menyampaikan gagasan keterasingan dan perasaan

terisolir, serta usahanya dalam menghapus rasa kegelisahannya.

Begitu pula dengan penulis, karya seni performans Melati

Suryodarmo yang dikaji dalam jurnal ini memiliki kesamaan konsep serta

fungsi dengan karya yang diangkat dalam Tugas Akhir, yakni sebagai

luapan suatu kegelisahan dan memiliki fungsi sebagai terapi tersendiri atas

suatu persoalan yang dialami. Kegelisahan yang diangkat berdasarkan

pengalaman pribadi. Melalui karya-karya yang disajikan, penulis

memberikan ilustasi berupa karya seni grafis berdasarkan cerita-cerita

dalam pengalaman hidup.

Sumber: Jurnal Btari Widya Pradipta berjudul “Kajian Seni Performans

Melati Suryodarmo”

b. Nurfitrianah Octavianingrum R. P.

Konsep serupa mengenai kegelisahan juga diangkat oleh

Nurfitrianah Octavianingrum R. P. dalam jurnalnya yang berjudul

“Gelisah dalam Kosong” pada tahun 2013. Dalam jurnalnya ia membahas

tentang kegelisahan pribadinya yang kemudian diimplementasikan ke

dalam sebuah karya seni lukis. Idenya didapatkan dari kesadaran atas

kanvas kosong yang belum diisi kemudian dimanfaatkan sebagai media

untuk menuangkan rasa gelisah, pertanyaan, serta pernyataan tentang

proses pencarian kesadaran berkarya. Gaya ekspresif merupakan gaya

yang digunakan dalam mengimplementasikan idenya ke dalam karya seni

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

8

lukis. Menurutnya gaya ekspresif mewakilkan kebebasan dalam berkarya

tanpa adanya batasan atas dasar kegelisahan jiwa. Proses berkaryanya juga

dianggap sebagai terapi yang dapat menenangkan rasa gelisah yang

dialaminya.

Gambar 2. Karya Nurfitrianah Octavianingrum R. P. berjudul “Tertekan dalam

Tenang”, ukuran 100x130 cm, Mix Media di atas kanvas, 2012

(Sumber: Screenshot Jurnal Nurfitrianah Octavianingrum R. P., 2013)

Beberapa medium berbeda dalam pembuatan karyanya, seperti cat

minyak, cat akrilik, poliester, impasto, pasta modeling, gesso, dan lain-

lain. Dalam pengerjaannya beberapa kanvas langsung digarap sekaligus,

perpindah-pindah, dan tidak terfokus hanya pada satu kanvas. Dalam

konsep dan karyanya memperlihatkan seberapa kesadaran dalam berkarya

dengan media kanvas kosong yang memberi kebebasan berekspresi dalam

kejujuran atas kesadaran estetik dengan intuitif.

Berdasarkan kajian dalam jurnal ini, penulis menemukan suatu

kesamaan dalam menciptakan karya seni berupa konsep kegelisahan serta

fungsi dari penciptaan karya seni tersebut. Namun juga memiliki suatu

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

9

perbedaan dalam pengungkapan kegelisahannya, seperti dalam jurnal ini

sang seniman mengangkat kegelisahannya berdasarkan kesadarannya

terhadap bidang kanvas yang masih kosong dan mengungkapkan

pendapat-pendapatnya, sedangkan penulis mengungkapkan

kegelisahannya berdasarkan cerita-cerita dari pengalaman hidup dalam

lingkup dunia seni rupa. Memiliki kesamaan fungsi karya seni yang

diciptakan antara sang seniman dengan penulis, yaitu berupa terapi untuk

mengurangi kegelisahan yang dialami.

Sumber: Jurnal Nurfitrianah Octavianingrum R. P. berjudul “Gelisah

dalam Kosong”

2. Referensi Teoritik

a. Psikologi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Psikologi adalah ilmu yang

berkaitan dengan proses mental, baik nornal maupun abnormal dan

pengaruhnya terhadap perilaku. Psikologi merupakan ilmu pengetahuan

tentang gejala dan kegiatan jiwa. Psikologi adalah sebuah

ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku dan

fungsi mental manusia. Para ahli dalam bidang psikologi disebut

sebagai psikolog. Para psikolog mempelajari tentang fungsi mental dalam

perilaku individu maupun suatu kelompok, serta mempelajari tentang proses

fisiologis (organ) dan neurobiologis (sel saraf) yang menjadi dasar perilaku.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi).

Menurut Crow & Crow, psikologi ialah ilmu yang mempelajari

tentang tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia

sekitarnya, baik hubungan sesama manusia maupun bukan manusia, seperti

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

10

hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya. Banyak pula cabang ilmu

psikologi yang dapat dipelajari, seperti psikologi sosial, psikologi

pendidikan, psikologi abnormal, dan sebagainya

(http://www.academia.edu/5220490/Pengertian_Psikologi_menurut_para_a

hli_Menurut_Crow_and_Crow).

b. Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang artinya rasa tidak tentram

di hati, selalu khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas, dan sebagainya.

Kegelisahan artinya perasaan gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik

terhadap sesuatu. Beberapa orang berpendapat bahwa seorang yang merasa

gelisah akan dihantui rasa khawatir atau takut (Prasetya, 2011: 197).

Setiap manusia pasti pernah merasakan suatu kegelisahan dalam

hidupnya. Kegelisahan ini apabila dirasakan atau diderita cukup lama, akan

mengakibatkan suatu gangguan penyakit, dan akan menghilangkan

kemampuan untuk merasa bahagia (Prasetya, 2011: 198).

Seorang yang sedang gelisah dapat diketahui gejalanya melalui

tingkah laku atau gerak-geriknya dalam situasi tertentu. Misalnya seperti

berjalan mondar-mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan

kepalanya, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan

tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan

wajah murung atau sayu, berdiam diri, malas berbicara, menggelengkan

kepalanya, dan lain-lain (Mulyadi, 1998: 113).

Kegelisahan muncul akibat perbuatan diri sendiri atau karena

perbuatan atau keadaan dari luar diri manusia, yang memberikan pengaruh

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

11

atau dampak yang merugikan pada psikologis manusia tersebut. Pengaruh

yang ditimbulkan tidak hanya pada diri sendiri, melainkan dapat juga pada

orang lain, baik yang berada disekitar maupun pada masyarakat luas

(Mulyadi, 1998: 113)

Misalnya dalam dunia akademis seni rupa, seorang mahasiswa

dituntut menyelesaikan suatu karya seni pada tenggang waktu yang telah

ditentukan, namun karena kendala teknis yang rumit akhirnya hingga

mendekati tenggang waktu yang telah ditentukan karya masih belum dapat

diselesaikan. Akibatnya suasana dalam diri mahasiswa tersebut menjadi

tidak menentu dan merasa gelisah, apakah ia sanggup menyelesaikan

tanggung jawabnya atau tidak, sehingga mahasiswa harus berusaha meminta

dispensasi dari dosen yang bersangkutan sebagai usaha untuk mengurangi

kegelisahannya, karena saat itu ia sedang mengerjakan sesuatu yang belum

pasti.

Hal yang mendasari manusia dapat merasakan gelisah adalah karena

manusia memiliki hati dan perasaan. Kegelisahan memiliki bermacam-

macam bentuk, seperti keterasingan, kesepian, serta ketidakpastian. Hal-hal

tersebut yang dapat mengubah kebahagian dan kegembiraan pada manusia,

yang kemudian muncul perasaan tidak tentram, khawatir, cemas, takut,

jijik, dan sebagainya (Sulaeman, 1998: 80).

Dalam buku yang ditulis Sulaeman (1998: 80), Sigmund Freud

membagi perasaan cemas menjadi tiga macam, yaitu:

1. Kecemasan obyektif. Kecemasan ini kerap terjadi dalam kehidupan

sehari-hari, misalnya lupa mematikan kompor, lupa mengerjakan tugas,

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

12

orang tua yang mengkhawatirkan anaknya karena belum pulang, dan

sebagainya.

2. Kecemasan neurotik (saraf). Kecemasan ini muncul karena adanya

pengamatan secara naluri manusia terhadap sesuatu yang sekiranya

membahayakan dirinya. Misalnya seseorang yang sedang beradaptasi

dengan lingkungan yang baru, fobia terhadap suatu hal, gugup atau

canggung ketika bertemu dengan seorang yang disukainya, dan

sebagainya.

3. Kecemasan moral. Setiap individu memiliki bermacam-macam emosi,

seperti iri, demdam, dengki, benci, takut, dan lain-lain. Rasa ini biasanya

dihubungkan dengan keadaan orang lain. Seperti iri dan sebagainya itu

tidak cukup beralasan, yang mana hanya memandang dirinya sendiri

(egoisme) dan merupakan sikap yang tidak terpuji baik di hadapan

masyarakat maupun Tuhan sang pencipta. Dengan adanya sikap ini

manusia akan mengalami rasa khawatir, cemas, takut, jijik, bahkan putus

asa.

Mengatasi kegelisahan ini memiliki dua cara, yaitu bersifat horizontal

dan bersifat vertikal. Mengatasi kegelisahan yang bersifat horizontal

pertama-tama harus mulai dari diri sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang.

Dengan bersikap tenang kita dapat berpikir dengan jernih dan tenang, serta

memahami kondisi baik dalam diri sendiri maupun orang lain, sehingga kita

dapat menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi. Kemudian untuk

mengatasi kegelisahan yang bersifat vertikal, yaitu dengan adanya hubungan

antara manusia dengan Tuhan sang pencipta, dengan cara berdoa dan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

13

berserah diri, mengharapkan sesuatu yang terbaik dalam mengatasi

permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian dapat mengurangi atau

mengatasi kegelisahan yang dirasakan (Mulyadi, 1998: 116).

c. Ilustrasi

Menurut buku yang ditulis oleh Rusmadi (1994: 1), Robert Ross

mengemukakan “ilustrasi adalah gambar atau wujud lain yang ditujukan

untuk menerangkan dan menghias. Ditampilkan dengan suatu kepribadian

dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu

gerak.”

Ilustrasi merupakan wujud penggambaran berdasarkan suatu cerita

yang berfungsi memperjelas dan menghias yang penerapannya dapat berupa

gambar dua dimensional, bentuk tiga dimensional, tulisan, ucapan, gerak

(tari), bunyi (musik), dan sebagainya (Rusmadi, 1994: 2).

Dalam penciptaan karya Tugas Akhir, penulis mengimplementasikan

konsep kegelisahannya dengan mengilustrasikan cerita-cerita yang dialami.

Cerita-cerita yang penulis ilustrasikan dalam karya tidak dengan secara

lugas, namun dengan proses berfikir dan berimajinasi kemudian penulis

mengilustrasikan cerita-cerita kegelisahannya secara menarik, seperti

menanamkan suatu makna pada objek-objek tertentu atau bahasa tubuh yang

divisualkan.

d. Seni Grafis

Seni grafis dapat didefinisikan sebagai ungkapan karya seni rupa dua

dimensional yang memanfaatkan proses cetak-mencetak. Dalam

pengerjaannya dapat menggunakan beberapa teknik, yang pada umumnya

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

14

seperti cetak tinggi (Woodcut, Hardboardcut, Linocut, Relief Print), cetak

dalam (Etsa, Drypoint), cetak datar (Lithography, Kitchen Litho), dan cetak

saring (Serigrafi, Screen Printing). Karena menggunakan sistem cetak,

maka memungkinkan adanya proses pengulangan pencetakan, oleh karena

itu hasil cetakan dapat berjumlah lebih dari satu atau jamak (Budiwirman,

2012: 96).

Grafis berasal dari graphein “menulis” atau “menggambar”

(Yun). Seni (cetak) grafis merupakan penggubahan gambar

yang melalui proses cetak manual dan menggunakan material

tertentu, dengan tujuan memperbayak karya, minimal 2 hasil

cetakan (Susanto, 2012: 162).

Seni grafis secara sederhana merupakan bentuk ungkapan seni rupa

dua dimensi yang memanfaatkan proses cetak. Karya grafis memungkinkan

diperoleh jumlah lebih dari satu. Hal tersebut menjadi poin positif seni

grafis dibandingkan dengan seni dua dimensi lainnya seperti seni lukis dan

seni gambar lainnya. Seperti halnya jari-jari yang diberi cat atau tinta

kemudian ditempelkan di beberapa tempat, dengan demikian akan tercipta

hasil cetakan-cetakan dari jari-jari tersebut (Budiwirman, 2012: 74).

Proses cetak dalam seni grafis cenderung terbatas pada proses manual,

yaitu proses langsung yang melibatkan ketrampilan tangan sang seniman.

Dalam seni grafis biasanya terdapat keterangan yang ditulis dibawah

gambar hasil cetakan berupa edisi, teknik pembuatan, judul, nama seniman,

serta tahun pembuatan. Hal tersebut guna mempertegas keaslian karya dan

ditulis dengan menggunakan pensil. Penulisan edisi ditulis berdasakan

jumlah cetakan keseluruhan, misalnya 5/12, dimaksudkan bahwa karya

tersebut merupakan hasil cetakan ke-5 dari keseluruhan 25 cetakan.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

15

e. Seni Grafis (Cetak Tinggi)

Cetak tinggi atau relief print merupakan suatu karya seni grafis yang

metode pencetakan gambarnya menonjol lebih tinggi yang menjadi

permukaan yang akan dicetak (Susanto, 2012: 78).

Cetak tinggi disebut demikian karena permukaan acuan cetak yang

akan diberi tinta berada paling tinggi. Proses pencetakan pada umumnya

dilakukan dengan cara dipres maupun gosok pada bagian belakang bidang

cetak. Cetak tinggi ini antara lain, cukilan kayu (woodcut), cukilan lino

(linocut), dan torehan kayu (wood engraving). Ciri khas karya cukilan kayu

terletak pada pemanfaatan efek serat kayu (tekstur).

Cetak tinggi atau relief print adalah salah satu dari beberapa macam

teknik cetak yang memiliki acuan permukaan timbul atau meninggi, dimana

permukaan timbul tersebut berfungsi sebagai penghantar tinta. Bagian yang

dasar atau permukaan yang tidak timbul merupakan bagian yang tidak akan

terkena tinta atau disebut bagian negatif, sedangkan bagian yang kena tinta

disebut bagian positif. Untuk memperoleh acuan cetak yang timbul dapat

dilakukan dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang tidak diperlukan

menghantarkan tinta, sehingga tinggal bagian-bagian yang memang

berfungsi sebagai penghantar warna atau tinta (Marianto, 1988: 15-20).

f. Komponen Seni

1. Subject Matter

Subject Matter dalam seni adalah suatu persoalan yang

diungkapkan pada suatu karya, biasanya disebut sebagai pokok

permasalahan atau tema. Dengan demikian, subject matter merupakan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

16

hal-hal apa saja yang menjadi pokok permasalahan yang diungkapkan ke

dalam suatu karya seni (Mulyadi, 1998: 15).

Dalam menciptakan suatu karya seni, tema merupakan suatu

gagasan yang akan dikomunikasikan oleh seorang seniman kepada

penikmat karya seni. Tema dapat berupa masalah sosial, budaya, religi,

pendidikan, politik, dan sebagainya. Aspek yang dapat dikritisi adalah

sejauh mana tema tersebut dapat menyentuh dan dapat diterima oleh

penikmat karya seni (Bahari, 2014: 22).

2. Bentuk

Bentuk dimaksudkan sebagai totalitas karya. Suatu bentuk tercipta

dari segenap unsur yang mewujudkan suatu karya seni, seperti garis,

bidang (shape), warna, tekstur, ruang, dan cahaya atau gelap terang.

Unsur-unsur tersebut diatur dengan berdasarkan keseimbangan

(balance), ritme, dominan, harmoni, dan lain-lain (Mulyadi, 2000: 29).

3. Isi

Isi disubut kualitas atau arti yang ada dalam suatu karya seni. Isi

juga dimaksudkan sebagai final statement, mood (suasana hati) atau

pengalaman penghayat, isi merupakan arti yang esensial dari pada

bentuk, dan sering kali dinyatakan sebagai bentuk sejenis emosi,

aktifitas intelektual atau asosiasi yang yang kita lakukuan terhadap

suatu karya seni. Apabila ada suatu usaha untuk menganalisa mengapa

bentuk dari suatu karya menimbulkan emosi atau ekspresi terhadap kita,

atau menstimulasi aktifitas intelektual penghayatnya, sebenarya kita

sedang berhaapan dengan isi atau arti (Mulyadi, 2000:16-17).

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

17

g. Unsur Seni

1. Garis

Menurut buku yang ditulis oleh Hakim (1997: 35), menyatakan

bahwa “garis dimulai dari sebuah titik, merupakan “jejak” yang

ditimbulkan oleh titik- titik yang digerakan atau merupakan sederetan

titik- titik yang berhimpit. Juga merupakan goresan atau sapuan yang

sempit dan panjang sehingga membentuk seperti benang atau pita.

Wujud garis terdiri dari garis aktual/garis formal (grafis, tergambar,

sungguh, nyata, kongkrit) dan garis ilusif/sugestif (khayal, semu)”.

2. Bidang (Shape)

Bidang terbentuk oleh sebuah garis yang kedua ujungnya saling

terhubung. Bidang merupakan suatu bentuk yang disekelilingnya

dibatasi oleh garis.

Bidang atau Shape (Ing.) adalah area. Bidang terbentuk

karena ada 2 atau lebih garis yang bertemu (bukan

berhimpit). Dengan kata lain, bidang adalah sebuah area

yang dibatasi oleh garis, baik oleh garis formal maupun

garis yang sifatnya ilusif, ekspresif atau sugestif (Susanto,

2012: 55).

3. Warna

Warna didefinisikan sebagai getaran atau gelombang dari suatu

benda atau objek yang diterima oleh indera penglihatan atau mata yang

mana objek tersebut terkena pancaran cahaya (Susanto, 2012: 433).

Warna adalah gelombang cahaya dengan frekuensi yang

dapat mempengaruhi penglihatan kita. Warna memiliki

tiga dimensi dasar yaitu hue, nilai (value), dan intensitas

(intensity) (Bahari, 2014: 100).

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

18

4. Tekstur

Tekstur adalah kesan halus atau kasar yang terdapat pada permukaan

suatu benda atau objek, atau perbedaan tinggi rendahnya permukaan

suatu benda atau objek. Tekstur juga merupakan rona visual yang

menegaskan karakter suatu benda (Bahari, 2014: 101).

5. Ruang

Ruang merupakan istilah yang dikaitkan dengan bidang dan

keluasan. Ruang yang tercipta akan terasa memili volume. Dalam seni

rupa orang sering mengaitkan ruang adalah bidang yang memiliki batas

atau limit, walaupun kadang-kadang ruang bersifat tidak terbatas dan

tidak terjamah (Susanto, 2012: 338).

6. Cahaya dan Bayang-bayang

Bayang-bayang pada suatu karya, diakibatkan oleh adanya

pembubuhan terang berupa efek cahaya pada bagian tertentu pada suatu

objek, baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Dalam karya dua dimensi

bayang-bayang ditimbulkan oleh perbedaan gelap dan terang yang

dibubuhkan pada suatu warna. Berbeda dengan karya tiga dimensi yang

mana bayang-bayang timbul melalui cahaya yang diberikan pada karya

tersebut (Bahari, 2014: 103).

B. Referensi Karya

Dalam pengolahan konsep kegelisahan, penulis memiliki referensi beberapa

karya seniman, diantaranya Edvard Munch, Agnes Cecile, dan Muhlis Lugis.

Pemilihan seniman-seniman tersebut sebagai referensi, didasarkan pada konsep

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

19

berkarya masing-masing seniman yang sesuai dengan konsep kegelisahan yang

diangkat penulis dalam penciptaan karya Tugas Akhir. Seniman-seniman ini

mempunyai karakteristik yang berbeda dalam menampilkan karya dengan tema

kegelisahan. Penulis terinspirasi baik dari segi konsep maupun bentuk visual

karya.

1. Edvard Munch

Edvard Munch merupakan seniman kelahiran 12 Desember 1863 asal

Norwegia. Ia merupakan pelukis aliran ekspresionis dan seorang printmaker.

Kesengsaraan atau penderitaan sangat mempengaruhi karyanya dalam

perkembangan ekspresionisme di Jerman pada awal abad ke-20. Salah satu

karya dari Edvard Munch yang sangat terkenal adalah sebuah lukisan berjudul

“The Scream”. Lukisan tersebut dianggap sebagai ikon penggambaran

penderitaan dan merupakan salah satu bagian dari seri yang disebut The Frieze

of Life, yang mana Munch mengangkat kehidupan, cinta, ketakutan, kematian,

dan kesedihan sebagai tema dalam karyanya.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Edvard_Munch)

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

20

Gambar 3. Karya Edvard Munch “The Scream”, ukuran 91x74 cm, medium tempera,

cat minyak, pastel, tahun 1893

(Sumber: id.wikipedia.org)

Lukisan tersebut menggambarkan dirinya yang merasakan kecemasan,

ketakutan, dan kesedihan, dengan cakrawala senja berwarna merah darah, yang

dilihat setelah letusan gunung Krakatau pada 1883. Munch merasakan jeritan

yang tidak henti-hentinya melintas di alam. Munch berusaha menutupi

telinganya dengan kedua tangannya agar tidak mendengar jeritan yang

menekannya, entah suara sungguhan atau suara yang membayanginya. Munch

menciptakan karya tersebut ke dalam beberapa versi, seperti tempera di atas

karton, kemudian cat minyak, tempera, dan pastel di atas karton, dan Munch

juga menciptakannya ke dalam versi seni grafis teknik lithografi.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Jeritan_(lukisan))

Edvard Munch dijadikan sebagai salah satu sumber referensi dalam

berkarya. Aspek yang dapat diambil dari proses kreatif Edvard Munch yaitu

konsepnya yang mengangkat kehidupan, cinta, takut, kematian, dan kesedihan

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

21

sebagai tema dalam karyanya, yang mana hal tersebut merupakan sebuah

kegelisahan Edvard Munch. Seperti halnya penulis mengangkat konsep

kegelisahan dalam karyanya yang berdasarkan pengalaman hidupnya. Yang

membedakan karya penulis dengan karya Edvard Munch adalah implementasi

dalam perwujudan suatu karya, yaitu Edvard Munch mengimplementasikan

kegelisahannya berupa karya seni lukis, sedangkan penulis berupa karya seni

grafis, yang mana dalam proses penciptaan karya itu sendiri sudah berbeda.

2. Agnes Cecile

Silvia Pelissero atau yang sudah sering dikenal sebagai Agnes Cecile,

merupakan seniman asal Roma, Italy, kelahiran tahun 1991. Agnes Cecile

dikenal sebagai seniman lukis cat air, yang sebagian besar karya-karyanya

memberikan visual portrait wajah sebagai objek utamanya. (http://agnes-

cecile.deviantart.com)

Karya Agnes Cecile yang sebagian besar memberikan visual portrait

wajah sebagai objek utamanya, dan yang menarik adalah kekuatan ekspresi-

ekspresi wajah yang diwujudkan dalam karyanya dapat mengajak penikmat

karyanya untuk ikut larut merasakan seperti yang divisualkan melalui ekspresi

wajah dalam karyanya

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

22

Gambar 4. Karya Agnes Cecile “I Could but I Can’t”, ukuran 100x150 cm, akrilik,

cat air, pen di atas kanvas, tahun 2014

(Sumber: agnes-cecile.deviantart.com)

Penulis terinspirasi oleh konsep yang diangkat oleh karya Agnes Cecile

yang mana dalam karyanya memberikan kesan keresahan, kesedihan, bahkan

kemarahan serta visual ekspresi wajah yang mendukung konsepnya. Karya-

karya Agnes Celcile juga merupakan wujud dari apa yang sedang ia rasakan

dan respon terhadap perasaannya. Dalam beberapa karya yang telah diciptakan

penulis juga menggunakan ekspresi wajah sebagai sarana untuk memperkuat

konsep dalam mengilustrasikan ceritanya. Ekspresi wajah yang divisualkan

penulis dalam karyanya sebagian besar dengan mata terpejam, yang mana

merupakan wujud bahwa penulis benar-benar meresapi dan merasakan

kegelisahannya untuk diilustrasikan.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

23

3. Muhlis Lugis

Muhlis Lugis merupakan seniman grafis kelahiran Makassar, Sulawesi,

Selatan, tahun 1987. Ia merupakan seniman lulusan S2 Institut Seni Indonesia

(ISI) Yogyakarta. Namanya sudah tidak asing di dunia seni grafis Indonesia.

Muhlis Lugis terkenal dengan karya seni grafis cukil kayunya. Ia juga

merupakan seniman grafis yang mendapatkan penghargaan juara ke-3 dalam

kompetisi dan pameran berskala Internasional “Trienale Seni Grafis V” pada

tahun 2015.

Visual serta karakter cukilan rapi dan halus yang dihasilkan terasa

sangat khas melekat pada karyanya. Sebagian besar dalam berkarya Muhlis

Lugis menggunakan gaya surealis. Gaya surealisnya sangat kuat terasa ketika

Muhlis Lugis menggunakan figur manusia dengan posisi kepala diganti

menjadi sebuah kaki atau tangan, serta dengan objek dan latar sebagai

pendukung konsepnya.

Penulis terinspirasi oleh alur atau serat cukilan pada figur manusia

dalam karya-karya Muhlis Lugis. Karena dengan alur atau serat cukilan yang

seperti itu dapat lebih mudah untuk menghasilkan efek gelap terang atau

bayang-bayang pada objek sehingga detail objek pun dapat ditonjolkan. Selain

itu warna hitam putih pada sebagian besar karya Muhlis Lugis menjadi

inspirasi penulis dalam menciptakan karya sebagai pendukung konsep

kegelisahan yang diangkat. Sebagai pembeda antara karya yang diciptakan

penulis dan Muhlis Lugis adalah pada konsep yang mana Muhlis Lugis lebih

mengimplementasikan kritikannya dalam kehidupan sosial dan keadilan,

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · Kecemasan neurotik ... dan mengandung daya tarik serta merangsang dan memberi motif bagi suatu ... Cetak tinggi atau relief print adalah

24

sedangkan penulis lebih menekankan pada kegelisahan yang dirasakan

berdasarkan pengalaman hidupnya di dunia seni rupa.

Gambar 5. Karya Muhlis Lugis “Penoda Keadilan”, ukuran 125x125 cm, cukil kayu

di atas kanvas, tahun 2013

(Sumber: indonesianpainter.com)

Dalam salah satu karyanya yang berjudul “Penoda Keadilan”, Muhlis

Lugis memberikan visual figur manusia yang duduk pojok suatu ruangan,

dengan posisi kepalanya diganti menjadi tangan sedang yang memegang

timbangan rusak. Dengan gaya surealisnya, Muhlis Lugis menggambarkan

“sang penoda keadilan” yang menambah jumlah “pengadilan yang sesat”,

sehingga mengakibatkan “timbangan keadilan” tercampak, tak mampu lagi

kembali tegak. Melalui karya ini Muhlis Lugis menuangkan kegelisahannya

dalam tragedi kemanusiaan yang dirasakannya.

(https://www.indonesianpainter.com/wp-content/uploads/2016/12/Muhlis-

Lugis.pdf)