BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah...

35
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan Bolavoli a. Pengertian Permainan Bolavoli Permainan bolavoli merupakan olahraga permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim. Masing-masing regu memiliki enam orang pemain dengan menggunakan lapangan yang berbentuk segi empat panjang berukuran 18 x 9 meter dan ditengah-tengah lapangan dibentangkan pemisah yaitu bernama net. Maksud dan tujuan permainan boloavoli adalah memasukkan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan. Permainan ini dimulai dengan pukulan servis yang dilakukan oleh pemain paling kanan baris belakang didaerah servis. Bola dipukul dengan satu tangan kearah lapangan lawan, kemudian kedua regu memainkan bola tersebut sesuai dengan hak sentuhan dalam peraturan permainan bolavoli Beberapa ahli mempunyai pendapat masing-masing tentang definisi permainan bolavoli. Yang pertama menurut Munasifah (2009:3) mengatakan bahwa “Bolavoli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri atas enam orang. Bola dimainkan di udara dengan melewati net, setiap regu hanya bisa memainkan bola tiga kali pukulan”. Diperjelas oleh pendapat William G. Morgan yang dikutip oleh Agus Kristiyanto (2010:11) “Bolavoli adalah permainan yang dapat dimainkan didalam maupun diluar ruangan dengan sangat leluasa oleh banyak pemain dan tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam pemainan tersebut. Sedangkan sasarannya adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain”. Permainan ini dimainkan oleh dua tim yang dipisahkan oleh sebuah net, melalui kombinasi tiga pukulan, kemudian dimulai dengan

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Permainan Bolavoli

a. Pengertian Permainan Bolavoli

Permainan bolavoli merupakan olahraga permainan bola besar

yang dimainkan oleh dua tim. Masing-masing regu memiliki enam orang

pemain dengan menggunakan lapangan yang berbentuk segi empat panjang

berukuran 18 x 9 meter dan ditengah-tengah lapangan dibentangkan

pemisah yaitu bernama net. Maksud dan tujuan permainan boloavoli adalah

memasukkan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau

net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola itu di

daerah lawan. Permainan ini dimulai dengan pukulan servis yang dilakukan

oleh pemain paling kanan baris belakang didaerah servis. Bola dipukul

dengan satu tangan kearah lapangan lawan, kemudian kedua regu

memainkan bola tersebut sesuai dengan hak sentuhan dalam peraturan

permainan bolavoli

Beberapa ahli mempunyai pendapat masing-masing tentang

definisi permainan bolavoli. Yang pertama menurut Munasifah (2009:3)

mengatakan bahwa “Bolavoli adalah permainan yang dilakukan oleh dua

regu, yang masing-masing terdiri atas enam orang. Bola dimainkan di udara

dengan melewati net, setiap regu hanya bisa memainkan bola tiga kali

pukulan”. Diperjelas oleh pendapat William G. Morgan yang dikutip oleh

Agus Kristiyanto (2010:11) “Bolavoli adalah permainan yang dapat

dimainkan didalam maupun diluar ruangan dengan sangat leluasa oleh

banyak pemain dan tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar

dalam pemainan tersebut. Sedangkan sasarannya adalah mempertahankan

bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke

wilayah lain”. Permainan ini dimainkan oleh dua tim yang dipisahkan oleh

sebuah net, melalui kombinasi tiga pukulan, kemudian dimulai dengan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

7

pukulan servis yang dilakukan oleh pemain paling kanan baris belakang

pada area servis.

Permainan bolavoli selalu mengalami perkembangan sebagai

upaya penyempurnaan permainan agar lebih menarik. Menurut pendapat

Amung Ma’mun & Toto Subroto (2001:37) “semula bagian tubuh yang sah

untuk memainkan bola batasannya dari lutut ke atas. Sekarang seluruh

bagian tubuh diperkenankan untuk memainkan bola.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa permainan

bolavoli adalah permainan olahraga bola besar yang dimainkan oleh dua tim

dalam satu lapangan berbentuk empat persegi panjang yang dipisahkan oleh

net, diawali dengan pukulan servis melewati atas net ke daerah lawan

dilanjutkan hingga satu tim gagal mengembalikan bola secara sempurna.

Untuk mengembalikan bola ke daerah lawan, setiap tim diberikan

kesempatan memainkan bola sebanyak tiga pantulan diluar perkenaan blok

dengan menggunakan seluruh bagian tubuh.

b. Teknik Dasar Permainan Bolavoli

1) Passing

Prinsip dasar bermain bolavoli yaitu seorang pemain bolavoli

untuk memainkan yang bertujuan untuk mengumpan kepada teman

seregunya dimainkan di lapangan permainan sendiri. Berkaitan dengan

pasing, Sunardi dan Deddy Kardiyanto (2013:24) menyatakan bahwa,

”passing adalah mengoper bola pada teman sendiri dalam satu regu dengan

teknik tertentu yang bertujuan sebagai langkah untuk menyusun pola

serangan pada regu lawan”.

a) Pasing bawah

Berkaitan dengan passing bawah dalam permainan bolavoli

menurut pendapat Sunardi dan Deddy Kardianto (2013:24-38)

mengatakan bahwa pasing bawah adalah teknik dasar permainan

bolavoli dengan menggunakan kedua lengan bawah yang untuk

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

8

mengoperkan bola kepada teman seregunya untuk dimainkan di area

lapangan sendiri dan bertujuan sebagai awal untuk melakukan

serangan awal pada regu lawan.

Secara teknik gerakan pasing bawah dapat dibagi menjadi 3

tahapan atau fase, yaitu persiapan (sikap permulaan), pelaksanaan

(sikap perkenaan) dan gerak lanjutan (sikap akhir). Seperti

dikemukakan Roji (2007: 13) bahwa, “gerakan pasing bawah terdiri

dari tiga tahap yaitu: (1) Tahap persiapan; (2) Tahap gerakan; dan (3)

Akhir gerakan”. Secara rinci mengenai pelaksanaan masing-masing

tahapan teknik gerakan pasing bawah adalah sebagai berikut :

(1) Tahap persiapan

Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua

lutut direndahkan hingga berat badan tertumpu pada kedua ujung

kaki di bagian depan. Rapatkan dan luruskan kedua lengan di

depan badan hingga kedua ibu jari sejajar. Pandangan ke arah

datangnya bola.

(2) Tahap gerakan

Dorongkan kedua lengan ke arah datangnya bola bersamaan

kedua lutut dan pinggul naik serta tumit terangkat dari lantai.

Usahakan arah datangnya bola tepat ditengah-tengah badan.

Perkenaan bola yang baik tepat pada pergelangan tangan.

(3) Akhir gerakan

Tumit terangkat dari lantai. Pinggul dan lutut naik serta

kedua lengan lurus. Pandangan mengikuti arah gerakan bola.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi rangkaian

pelaksanaan pasing bawah sebagai berikut:

Gambar 1. Rangkaian Gerakan Pasing Bawah

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

9

(ipankvolleyball.blogspot.com)

Kemungkinan beberapa kesalahan pada saat melakukan pasing

bawah menurut Sunardi dan Kardiyanto(2013:26) diantaranya :

(1) Kurangnya memperhatikan servis lawan. (2) Kurangnya cepat mengikuti arah jatuhnya bola. (3) Melakukan pasing pada waktu pemain masih dalam posisi

bergerak atau tidak siap. (4) Membiarkan bola memantul dengan gerakan lengan tanpa

dibantu dengan kekuatan lengan. (5) Berat badan tidak digerakkan sesuai dengan teknik dasar. (6) Hanya mempergunakan kekuatan lengan dari bahu ke bawah

tanpa mengikutsertakan kekuatan kedua kaki. (7) Siku ditekuk sewaktu melakukan kontak dengan bola. (8) Tidak menekan kedua pergelangan tangan ke bawah sehingga

kedua lengan bawah tidak mempunyai kekuatan. (9) Lengan dibiarkan menggantung.

b) Pasing atas

Pasing atas merupakan salah satu teknik yang sering

digunakan sebagai umpan (set-up) untuk menyajikan bola dalam

melakukan smash. Agar teman seregu dapat memainkan atau

melakukan serangan dengan baik terhadap lawannya, maka teknik

pasing atas tersebut harus dilakukan dengan baik dan tepat. Pasing

atas yang baik dan tepat akan memberikan kemudahan bagi

temannya dalam memainkan bola atau melakukan serangan

sehingga hasilnya lebih sempurna. Untuk dapat melakukan pasing

atas dengan baik dan benar, pemain harus menguasai teknik gerakan

dengan benar.

Pasing atas merupakan satu pola gerakan yang di

rangkaikan secara baik dan harmonis agar pasing atas yang

dilakukan menjadi lebih baik dan sempurna. Untuk mencapai hal

tersebut seorang siswa harus menguasai teknik pasing atas. Cara

melakukannya adalah jari-jari tangan terbuka lebar dan kedua

tangan membentuk mangkuk hampir saling berhadapan. Sebelum

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

10

menyentuh bola, lutut sedikit ditekuk hingga tangan berada di muka

setinggi hidung. Sudut antara siku dan badan kurang lebih 45

derajat. Bola disentuhkan dengan cara meluruskan kedua kaki

dengan lengan.

Secara teknik gerakan pasing atas dapat dibagi menjadi 3

tahapan atau fase, yaitu persiapan (sikap permulaan), pelaksanaan

(sikap perkenaan) dan gerak lanjutan (sikap akhir). Seperti

dikemukakan Ahmadi (2007: 25) bahwa, “gerakan pasing atas

terdiri dari tiga tahap yaitu: (1) Tahap persiapan; (2) Tahap

pelaksanaan; dan (3) Tahap gerak lanjut”. Secara rinci mengenai

pelaksanaan masing-masing tahapan teknik gerakan pasing atas

adalah sebagai berikut:

(1) Tahap persiapan

(a) Bergerak kearah datangnya bola, tepat dibawahnya.

(b) Siapkan posisi.

(c) Bahu sejajar sasaran.

(d) Kaki merenggang santai.

(e) Bengkokkan sedikit lengan, kaki dan pinggul.

(f) Tahan tangan 6 atau 8 inci didepan pelipis.

(g) Tahan tangan didepan pelipis.

(h) Melihat melalui jendela yang dibentuk tangan.

(i) Ikuti bola kesasaran.

(2) Tahap Pelaksanaan

(a) Terima bola pada bagian belakang bawah.

(b) Terima dengan dua persendian teratas dari jari dan ibu jari.

(c) Luruskan lengan dan kaki ke arah sasaran.

(d) Arahkan bola sesuai ketinggian yang diinginkan.

(e) Arahkan bola ke garis pinggir atau ketangan penyerang.

(3) Tahap Lanjutan

(a) Luruskan tangan sepenuhnya.

(b) Arahkan bola ke sasaran.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

11

(c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran.

(d) Bergerak kearah umpan.

Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas

(M. Yunus, 1992: 92)

Pasing atas merupakan salah satu teknik dasar bolavoli yang

lebih sulit dibandingkan dengan pasing bawah. Sehingga bagi siswa

sekolah sering mengalami kesalahan dalam belajar pasing atas

tersebut. Sehingga hal ini berdampak pada hasil yang kurang

maksimal. Menurut Ahmadi (2007:28) kesalahan melakukan pasing

atas antara lain:

(a) Membuka jari-jari terlalu lebar dan lurus sehingga tidak terbentuk suatu cekungan setengah lingkaran dari jari-jari dan telapak tangan.

(b) Siku terlalu keluar kesamping atau terlalu rapat kedalam sehingga bentuk cekung jari dan telapak tangan datar.

(c) Pergelangan tangan kurang lentur kesamping dalam sehingga cekungan jari dan telapak tangan kurang sempurna.

(d) Perkenaan bola waktu passing pada ujung jari sehingga kuku sering sobek.

(e) Kurang harmonisnya gerak beraturan antara jari, pergelangan tangan, lengan badan dan kaki.

(f) Jari-jari rapat dan lemas. (g) Perkenaan bola pada telapak tangan, bukan pada ujung-ujung

jari, sehingga terdengar bunyi ”plak” dalam melakukan pasing atas.

Hal-hal tersebut di atas harus diperhatikan oleh guru atau

pelatih dalam mengajar pasing atas bolavoli. Pada umumnya siswa tidak

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

12

mampu mengamati letak kesalahan yang dilakukan. Seorang guru harus

mampu mencermati setiap kesalahannya dan setiap kesalahan yang

dilakukan siswa, guru segera mungkin untuk membetulkan gerakan yang

salah tersebut. Kesalahan yang dibiarkan akan membentuk pola gerak

yang salah, sehingga kualitas pasing atas yang dilakukan hasilnya tidak

sesuai yang diharapkan.

2) Servis (Serve)

Menurut M Yunus (1992:137), “Servis merupakan pukulan

permulaan untuk mengawali suatu permainan yang dilakukan dari daerah

servis dibelakang garis lapangan di bagian sebelah kanan, selebar 3

meter dengan panjang ke belakang tidak terbatas”. Sedangkan menurut

Maryanto, Sunardi, dan Margono (1994:114), “Servis juga merupakan

pukulan bola yang dilakukan dari garis lapangan belakang (daerah

servis) melampaui net sampai daerah lawan”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa servis

merupakan tindakan memukul bola untuk mengawali suatu permainan

yang dilakukan dari belakang garis lapangan permainan (daerah sevis)

dengan melampaui jaring net ke daerah lapangan lawan. Menurut

Sunardi dan Deddy Kardiyanto (2013:14) “Ada 2 (dua) jenis servis

bolavoli yaitu servis tangan bawah dan servis tangan atas”.

a) Servis tangan bawah

1) Pemain berdiri menghadap net, kaki kiri di depan kaki kanan,

lengan kiri dijulurkan ke depan memegang bola (untuk pemain

dominan mengguanakan tangan kanan) bagi yang menggunakan

dominan tangan kiri sebaliknya.

2) Bola dilempar rendah ke atas, berat badan bertumpu pada kaki

belakang, lengan yang diatas digerakkan ke belakang dan

diayunkan ke depan dan memukul bola.

3) Sementara berat badan dipindah ke kaki sebelah depan.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

13

4) Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan

kaku dan kuat. Gerakan akhir adalah memindahkan kaki yang di

belakang ke depan.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi rangkaian

pelaksanaan servis tangan bawah sebagai berikut:

Gambar 3. Rangkaian gerakan servis tangan bawah.

(Sunardi dan Deddy Kardiyanto, 2013:40)

b) Servis atas kepala

1) Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih ke depan dan kedua

lutut agak ditekuk. Tangan kiri dan kanan bersama-sama

memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang

kanan memegang bola bagian atas bola.

2) Bola dilempar dengan tangan kiri ke atas sampai ketinggian kurang

lebih 1 meter di atas kepala di depan bahu, dan telapak tangan

kanan segera ditarik ke belakang atas kepala dengan telapak

menghadap ke depan, berat badan dipindahkan.

3) Setelah tangan berada di belakang atas kepala dan bola berada

sejangkauan tangan pemikul, maka bola segera dipukul dengan

telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut

bergerak.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

14

4) Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan,

berat dipindahkan ke kaki bagian depan, gerakan lengan terus

dilanjutkan kesamping melewati paha yang lainnya.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi rangkaian

pelaksanaan servis atas kepala sebagai berikut :

Gambar 4. Rangkaian gerakan servis atas kepala.

(Sunardi dan Deddy Kardiyanto, 2013:17)

3) Spike (Smash)

Spike (smash) merupakan melompat dengan mengangkat satu

tangan ke atas kepala, kemudian memukul bola yang sedang melambung

di udara melewati net ke arah area lawan sehingga bola tersebut akan

jatuh di area lawan dengan keras dan cepat. Selain dibutuhkan tenaga

yang prima dan teknik yang baik, ketajaman kemampuan spiker dalam

membaca situasi di lapangan sangat diperlukan.

Gerak pelaksanaan smash dilakukan dengan memukul bola

yang sedang melambung tinggi melebihi tingginya net. Gerakan

memukul dilakukan sambil meloncat. Smash merupakan teknik

menyerang utama dalam permainan bola voli.

Berdasarkan pelaksanaan gerakan, teknik smash dibagi menjadi

beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut merupakan rangkaian gerak yang

berkesinambungan. Menurut Soedarwo, Soeyati R., dan Sunardi (1996:

8) berdasarkan identifikasi gerakannya, dasar pokok teknik smash yang

harus dipelajari meliputi : (a) Perubahan sikap dan posisi sikap dan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

15

posisi penerimaan ke sikap dan posisi untuk melakukan awalan, (b)

Melakukan awalan, (c) Take-off dan meloncat, (d) Ayunan lengan ke

atas dan memukul, (d) Landing dan bergerak ke sikap dan posisi

permainan lebih lanjut.

Sedangkan menurut M. Yunus (1992: 108) mengemukakan

bahwa: “Smash merupakan teknik yang mempunyai gerakan yang

komplek yang terdiri dari: a) Langkah awalan untuk meloncat, b)

Tolakan untuk meloncat ke atas net, c) Memukul bola saat melayang di

atas udara, d) Saat mendarat kembali setelah memukul bola”.

Dan menurut Soedarwo (2000: 13) “proses di dalam

melakukan smash dapat dibagi dalam saat-saat berikut: a) Saat awalan,

b) Saat tolakan, c) Saat pukulan bola di atas jaring, d) Saat mendarat di

tanah”.

a) Saat Awalan

Dapat dimasukkan di sini saat-saat pengambilan awalan sampai

dengan saat tolakan ke atas. Mula-mula mengambil sikap siap

normal dengan jarak yang cukup dari jaring (3 sampai 4 meter), pada

saat akan mengadakan langkah ke depan terlebih dahulu melakukan

langkah-langkah kecil di tempat. Langkah-langkah ini dimaksudkan

agar pada saat itu badan dalam batas setimbang labil dan pada

saatnya untuk bergerak ke depan.

Sesudah itu dilanjutkan dengan langkah ke depan. Kedua

langkah terakhir sangat menentukan. Pada saat take off, harus

diperhatikan dengan baik kedudukan kaki. Kaki yang akan take off

berada di depan terlebih dahulu, dan kaki yang lain menyusul di

tanah. Hal ini ini agar tetap dijaga, di samping kontinuitasnya juga

letak bahu kiri yang relatif akan selalu berasa lebih dekat kepada

jaring daripada bahu kanan kemudian dilanjutkan menolak.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

16

Gambar 5 . Saat Melakukan Awalan

(William J. Neville, 1990: 47)

Gambar 6. Saat akan Menolak setelah Awalan

(William J. Neville, 1990: 47)

b) Saat Tolakan

Pada saat menolak, tolakan harus dilakukan dengan menumpu

terlebih dahulu dengan kedua kaki dan langkah pada saat menumpu

ini tidak boleh lebar atau pun dengan satu loncatan. Setelah menumpu

dengan kedua kaki kemudian segera diikuti dengan gerakan

merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak dalam ke

bawah serta kedua lengan masing-masing telah berada di samping

belakang badan. Kemudian diikuti dengan tolakan kaki ke atas secara

eksplosif dan dibantu dengan ayunan kedua lengan dari arah belakang

ke depan atas.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

17

Perlu diperhatikan setelah kaki menolak ke atas maka kedua

kaki harus dalam keadaan rileks. Setelah kaki menolak, tangan kanan

berada di samping atas kepala agak ke belakang dan lengan sedikit

lurus, dengan telapak tangan menghadap ke depan, tangan kiri berada

di samping depan kepala kira-kira setinggi telinga. Tangan dan lengan

kiri dalam keadaan relaks saja dan ikut menjaga keseimbangan tubuh

selama melayang di udara.

Gambar 7 . Saat Menolak untuk Melakukan Loncatan

(Theo Kleinmen & Dieter Kruber, 1984: 80)

c) Saat Pukulan Bola di Atas Net

Sikap pada saat melayang seperti tersebut di atas harus

diusahakan sedemikian rupa sehingga bola berada di depan atas dan

dalam jangkauan tangan maka segeralah tangan kanan dipukulkan

pada bola secepatnya. Memukul bola dengan badan yang sudah

berada pada posisi sedikit membungkuk. Otot-otot perut, bahu, dan

lengan berkontraksi pada saat yang bersamaan, kuat dan berulang

kali. Kerjasama antar otot inilah yang menyebabkan lengan terjulur

untuk memukul bola dan gerakan memukul ini terjadi secara simultan

atau tidak patah-patah. Bagian bola yang dipukul adalah bagian

atasnya. Pada saat memukul, pergelangan tangan tidak boleh kaku dan

jari-jari tangan sedikit terbuka. Setelah memukul diikuti gerak ke

depan dan ke bawah mengadakan gerak lanjut yang sempurna.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

18

Gambar 8. Saat Melakukan Pukulan di Atas Net

(M. Yunus, 1992: 115)

d) Saat Mendarat di Tanah

Setelah bola berhasil dipukul maka smasher akan segera

mendarat kembali di tanah. Tahap mendarat adalah pada saat tubuh

bagian atas membungkuk, dan kaki diarahkan ke depan untuk

mempertahankan keseimbangan. Perlu diperhatian bahwa saat

mendarat, harus mendarat dengan kedua kakinya dan dalam keadaan

lentuk ( mengeper ) dengan lutut ditekuk sesuai dengan kebutuhan

pendaratan tersebut.

Tempat pendaratan harus diusahakan sedekat mungkin dengan

tempat melakukan tolakan. Setelah smasher mendarat kembali di

tanah segeralah disusul dengan pengambilan sikap siap normal.

Gambar 9. Saat Melakukan Pendaratan Setelah Memukul Bola

(M. Yunus, 1992: 118)

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

19

Gambar 10. Gerakan Smash secara Keseluruhan

(Barbara V.L. & Bonnie J.F.,1996: 76)

4) Block (Bendungan)

Menurut M. Yunus (1992:119), “Block (Bendungan)

merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis serangan

lawan”. Menurut Muhajir (2004:24-38) mengemukakan bahwa:

Block (Bendungan) sangat erat sekali dengan teknik bertahan yang dilakukan di atas net, keberhasilan Block dapat ditentukan loncatan yang tinggi dan kemampuan menjangkau lengan pada bola yang sedang dipukul lawan. Block dapat dilakukan oleh satu, dua, atau tiga pemain tergantung kualitas pemain lawan, dan Block dapat dilakukan secara aktif dan pasif

Ada 2 (dua) jenis block (bendungan) yang dipaparkan oleh

Sunardi dan Deddy Kardiyanto (2013:44) yaitu :

a) Block slide step (langkah samping) (1) PengeBlock berdiri didepan net dengan kedua tangan diangkat

dan kedua telapak tangan terbuka menghadap lawan, minimal berada di depan wajah lawan.

(2) Menuju titik sasaran (ke samping kanan atau ke kiri) dengan langkah menyamping satu langkah atau dua langkah menuju titik lompat.

b) Block cross step (langkah silang) (1) PengeBlock berdiri di depan net dengan kedua tangan diangkat

dan telapak tangan terbuka menghadap lawan, minimal berada di depan wajah lawan.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

20

(2) Menuju titik sasaran (ke samping kanan atau ke kiri) dengan langkah menyilang satu atau dua langkah menuju titik lompat.

Untuk lebih jelasnya mengenai tata cara urutan pelaksanaan

block dapat dilihat di bawah ini. Berikut ini gambar ilustrasi rangkaian

pelaksanaan block (bendungan):

Gambar 11. Rangkaian gerakan Block (Bendungan) perorangan

(Sunardi dan Deddy Kardiyanto, 2013:45)

c. Fasilitas, Alat-alat dan Perlengkapan Permainan Bolavoli

Dalam setiap olahraga memang secara khusus mempunyai fasilitas,

alat-alat, dan perlengkapan sendiri-sendiri. Berikut adalah fasilitas, alat-alat,

dan perlengkapan dalam bermain bolavoli :

1) Lapangan

Ukuran lapangan menurut M.Yunus (1992:16) Lapangan

permainan berbentuk persegi panjang 18x9m). Diperjelas oleh pendapat

Suharno HP, (1974:5) mengatakan bahwa

Pembuatan lapangan harus ditanah yang rata dan cukup keras. Bila dibuat dalam gedung maka lantainya harus tidak licin, rata dan tinggi atap gedung paling sedikit tujuh meter. Garis-garis lapangan selebar 5 cm yang terdiri dari garis tengah, garis serang, garis petak servis, garis samping dan garis belakang lapangan.

2) Jaring atau net

Selain lapangan alat yang digunakan dalam permainan bolavoli

yaitu jaring atau net. Jaring atau net mempunyai ukuran menurut M.

Yunus (1992:17)

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

21

Lebar net adalah 1 m, dan panjangnya 9,50 m. Lubang-lubang pada net berbentuk persegi berwarna hitam berupa mata jala berukuran 10 cm tiap lubang. Pada atas net tersebut terdapat pita putih horizontal lebarnya 5 cm. Menurut Suharno HP (1974:5) Tali pemancang jaring kalau mungkin dengan kawat baja, bila tidak mungkin dapat memakai tali yang cukup kuat dan tidak tidak terlalu lentur bila telah ditegangkan. Jaring harus diberi kain kanvas yang dijahit lapis dua selebar 5 cm sepanjang tepi atas jaring. Ukuran tinggi jaring untuk pria 2.43 meter dan untuk wanita setinggi 2.24 meter.

3) Antena (rod)

Alat lain yang digunakan dalam permainan bolavoli adalah

Antena. Yang berfungsi untuk memberi batasa laju bola saat permainan,

Ukuran Antena menurut pendapat Suharno HP (1974:5) “Rod dibuat dari

bahan fiberglass ukuran panjang 180 cm garis tengah 1cm. Tongkat itu

harus berwarna kontras dengan 10 cm panjang tiap-tiap bagian berwarna

dapat berwarna merah-putih, hitam-putih”. Sedangkan M.Yunus,

(1992:18) berpendapat bahwa “Tinggi setiap antena di atas net 80 cm.

Antena keliling bola adalah bagian dari batas net dan menandakan batas

sisi ketinggian net dan batass daerah permainan”.

4) Bola

Menurut M.Yunus, (1992:18-19) “Bola harus terbuat dari bahan

lunak (lentur), bentuknya bulat dengan di dalamnya terbuat dari bahan

karet atau sejenisnya. Warna bola adalah satu warna yang terang 65-67

cm, berat bola 260-280 gram, tekanan udara 0,40-0,45 kg/cm²” .

5) Perlengkapan pemain

Menurut Suharno HP, (1974:6) “Pemain-pemain hendaknya

memakai kostum yang bernomor didada dan dipunggung. Diharuskan

dalam permainan memakai sepatu olahraga”.

d. Definisi Bolavoli Mini

Menurut Agus Kristiyanto (2010:68) ”Bolavoli Mini adalah

permainan bolavoli yang dimainkan diatas lapangan kecil dengan empat

orang pemain tiap timnya dan menggunakan permainan sederhana

dilapangan dengan panjang 12 meter dan lebar 5,5 meter”. Menurut Horst

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

22

Baacke, dalam Coaches Manual I, 1989: 88-89 yang dikutip oleh Sunardi

dan Deddy Winata Kardiyanto ”Jumlah pemain dalam satu regu dapat; 3x9

m, 4,5x9, atau 8x12 m. Pada ukuran lapangan yang kecil memerlukan

tenaga dan gerakan yang lebih sedikit, pengurangan jumlah interupsi, dan

menimbulkan reli-reli panjang. Biasanya ukuran lapangan disesuaikan

dengan jumlah pemain setiap regu, usia, dan tingkat permainan. Ukuran

tinggi net dikurangi sehingga memungkinkan anak-anak untuk bermain

diatas net pada saat menyerangdan bertahan sesuai dengan tinggi badan dan

kemampuan daya lompat pemain.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bolavoli mini

memang diperlukan bagi anak-anak khususnya sekolah dasar untuk

mematangkan ketrampilan bermain bolavoli sebelum bermain bolavoli

standart.

e. fasilitas dan alat Bolavoli Mini

1) Lapangan

Lapangan yang digunakan dalam permainan bolavoli mini

berukuran panjang 12 meter, lebar lapangan 5,5 meter.

2 m

12 m

Gambar 12. Ukuran lapangan Mini Volleyball

( Agus Kritiyanto, 2010:70)

2) Alat

Modifikasi alat dalam permainan bolavoli mini dapat berupa bola

dan net. Bola yang harus dipersiapkan adalah bola dengan nomor 4, berat

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

23

230 - 250 gram. Sedangkan net yang digunakan dalam permainan bolavoli

mini mempunyai ukuran tinggi net putra 210 centimeter, tinggi net putri 200

centimeter, panjang net keseluruhan 7 meter dengan lebar 90 centimeter.

2. Gerak Dasar

a. Hakikat Gerak Dasar

Gerak dasar merupakan pola gerakan yang melibatkan bagian

tubuh yang berbeda seperti kaki, lengan, dan kepala, dan termasuk

keterampilan seperti berjalan, berlari, melompat, menangkap, melempar,

memukul, dan lain-lain. Kemampuan gerak dasar menurut beberapa ahli

mempunyai pengertian yang sama dengan kemampuan gerak (motor ability),

yang berarti keadaan dari seseorang untuk menampilkan berbagai variasi

keterampilan gerak. Pada dasarnya gerak dasar manusia adalah gerak dasar

jalan, lari, lempar dan lompat. Gerak dasar yang dimiliki setiap manusia,

sangat berguna bagi proses perkembangan dan pertumbuhannya. Dengan

mempelajari gerak dasar tersebut, akan sangat membantu terhadap

keterampilan gerak tertentu, yang dapat di terapkan kedalam aktivitas

kehidupan sehari-hari. Menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1992:24) yang

dikutip oleh Riza bahwa “Pada umumnya gerak dasar manusia adalah jalan,

lari, lompat, dan lempar”. Pendapat tersebut diperkuat oleh Amung

Ma'mun dan Yudha M. Saputra (2000:20) “Kemampuan gerak dasar

merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan

kualitas hidup”.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

gerak dasar merupakan kemampuan yang dimiliki manusia seperti berjalan,

lari, lompat, dan lempar yang dilakukan untuk menimgkatkan kualitas

hidup.

b. Kategori Gerak Dasar

Secara umum keterampilan gerak dasar dibagi menjadi tiga

kategori, yaitu:

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

24

1) Keterampilan lokomotor artinya suatu kemampuan yang digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti, lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya yang termasuk lokomotor adalah berjalan, berlari, melompat, meluncur, dan lari dll. Keterampilan lokomotor sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari. karena sangat mendukung terhadap mobilitas hidup manusia.

2) Keterampilan non-lokomotor adalah suatu kemampuan individu beraktivitas tanpa harus memindahkan posisi tubuh dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan kata lain aktivitas tersebut dilakukan ditempat, tanpa ada ruang gerak yang memadai. Kemampuan non-lokomotor terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar, mengocok, melingkar, melambungkan, dll.

3) Keterampilan manipulatif adalah kemampuan individu melakukan aktivitas dengan merekayasa obyek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari; gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang), gerakan menerima (menangkap) obyek. (Agus Mahendra & Yudha M. Saputra, 2006: 22). Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, gerak

dasar merupakan gerak pengulangan yang dilakukan terus-menerus dari

kebiasaan serta menjadikannya sebagai dasar dari pengalaman yang dibagi

menjadi tiga pola atau kategori, yaitu gerak lokomotor, gerak non-lokomotor

dan gerak manipulatif.

3. Belajar

a. Pengertian Belajar

Seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila di

dalam dirinya telah terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari

tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Menurut pendapat Morgan

belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari

pengalaman ( Agus Suprijono, 2009:3). Pendapat tersebut diperkuat oleh

pendapat Ahmad Susanto (2012:4) “Belajar adalah suatu aktivitas yang

dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk

memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

25

memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap

baik dalam berpikir, merasa maupun bertindak”. Sedangkan menurut

pendapat Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari (2012:4), “belajar pada

dasarnya berbicara tentang tingkah laku seorang berubah sebagai akibat

pengalaman yang berasal dari lingkungan”.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut maka dapat diambil

kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang diperoleh

langsung dari suatu aktivitas dan pengalaman yang dilakukan secara

terencana oleh individu didalam suatu lingkungan.

b. Pengertian Hasil Belajar

Dalam hubungannya dengan belajar, hasil belajar adalah suatu

hasil yang telah dicapai siswa setelah mengikuti serangkaian proses belajar

mengajar. Hasil belajar biasanya diwujudkan dalam bentuk nilai. Nilai

itulah yang mewujudkan hasil prestasi setelah siswa memperoleh materi

pelajaran. Menurut pendapat Agus Suprijono (2009:5), “hasil belajar adalah

pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi

dan keterampilan”. Pendapat tersebut didukung oleh Agus Suprijono

(2009:5), “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan”. Sedangkan menurut

pendapat Ahmad Susanto (2012:5) yang mengatakan bahwa “hasil belajar

adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”

Berdasarkan pendapat para ahli bahwa pengertian hasil belajar

adalah suatu ukuran nilai dari kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui kemampuan yang

mencangkup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang dapat berupa pola-

pola perbuatan, nilai-nilai pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

keterampilan.

c. Aspek-aspek Hasil Belajar

Hubungannya dengan hasil belajar terdapat juga beberapa aspek

hasil menurut para ahli. Menurut Krathwohl, Bloom & Masia yang dikutip

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

26

1) Aspek kognitif

Kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan berpikir,

mengetahui, dan memecahkan masalah, seperti pengetahuan

komprehensif, aplikatif, sintesis, analisis, dan pengetahuan evaluatif.

2) Aspek afektif

Afektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan sikap, nilai, minat,

dan apresiasi.

3) Aspek psikomotorik

Psikomotorik mencangkup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan

(skill) yang bersifat manual atau motorik (Jamil Suprihatiningrum,

2012:38-45).

d. Penilaian Hasil Belajar

Pengertian Hasil Belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3)

mengatakan bahwa “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi

tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri

dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

Hasil belajar dapat diperoleh melalui mekanisme berupa penilaian

hasil belajar.

Penilaian hasil belajar adalah suatu proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini memiliki arti bahwa objek yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, dalam menilai hasil belajar, peran tujuan yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsure penting sebagai dasar dan acuan

dalam kegiatan penilaian (Suprihatin, 2008:10) . Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

penilaian hasil belajar merupakan proses pemberian nilai kepada siswa

setelah melalui interaksi tindak belajar dan tindak mengajar antara guru dan

siswa sehingga dapat diketahui seberapa jauh pencapaian hasil belajar yang

telah diraih siswa

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

27

e. Definisi Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dirancang untuk

membantu seseorang dalam mempelajari sesuatu yang baru yang dapat

berupa nilai atau kemampuan. Di dalam sebuah pembelajaran terjadi

kegiatan timbal balik antara guru dan peserta didik yang saling

mempengaruhi satu sama lain. Menurut pendapat Agus Suprijono (2009:13)

“pembelajaran menurut makna berarti proses, cara, perbuatan mempelajari”.

Menurut Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari (2012:76) dikatakan bahwa

“Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan

menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai

tujuan kurikulum”. Sedangkan menurut Waluyo (2013:18) “pembelajaran

(instruction) adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau

suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik”.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat diambil kesimpulan

bahwa pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang melalui proses,

cara dan perbuatan pembelajaran yang melibatkan informasi dan lingkungan

yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar

dengan menggunakan berbagai macam alat informasi dari lingkungan yang

berupa media pembelajaran.

4. Modifikasi Alat Pembelajaran

a. Hakikat Modifikasi

Hal-hal yang paling dirasakan para guru pendidikan jasmani dalam

melaksanakan tugasnya sehari-hari adalah hal-hal yang berkaitan dengan

sarana serta prasarana pendidikan jasmani yang merupakan media

pembelajaran pendidikan jasmani sangat diperlukan. Seorang guru

pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang

baru, atau memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara yang

semenarik mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti

pelajaran pendidikan jasmani yang diberikan. Demikian dapat dipahami

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

28

bahwa pemahaman konsep yang matang dalam memodifikasi alat

pembelajaran dibutuhkan agar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

Memodifikasi adalah sangat penting agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai dengan baik. Modifikasi dibutuhkan apabila, kondisi

pembelajaran ini dapat dilakukan pada berbagai aspek tergantung tingkat

kesulitan dari gerakan ketrampilan.

Definisi Modifikasi yang dikemukakan ole Samsudin (2008:58)

“Modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru agar

proses pembelajaran dapat mencerminkan DAP”. Pendapat lain

dikemukakan Agus Kristiyanto (2010:68) “Modifikasi adalah

penyederhanaan dilakukan dengan melakukan penyesuaian ukuran lapangan

dan peralatan dengan ukuran fisik anak”.

Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

modifikasi adalah upaya yang dilakukan dengan menambah atau

mengurangi tingkat kompleksitas bahan ajarnya dalam pelaksanaan

pembelajaran. Seperti apabila keterampilan yang diajarkan sulit, maka guru

dapat menyederhanakan bahan ajar tersebut agar lebih mudah dipelajari

siswanya. Begitupun sebaliknya apabila keterampilan yang diajarkan mudah

dipelajari maka guru dapat menambah tingkat kompleksitas bahan ajarnya.

b. Tujuan Modifikasi Alat Pembelajaran

Menurut Samsudin (2008:60) “Modifikasi alat pembelajaran dapat

dikaitkan dengan tujuan pembelajaran dari mulai tujuan yang paling rendah

sampai tujuan yang paling tinggi”. Alat pembelajaran merupakan salah satu

komponen dapat tercapainya tujuan pembelajaran. Alat pembelajaran yang

dimodifikasi akan memudahkan tercapainya tujuan pembelajarant. Tujuan

pembelajaran ini dilakukan dengan cara membagi tujuan materi ke dalam

tiga komponen, yakni:

1) Tujuan Perluasan

Menurut Samsudin (2008:61) tujuan perluasan maksudnya adalah:

Tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan bentuk atau wujud keterampilan yang dipelajarinya tanpa

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

29

memperhatikan aspek efisiensi atau efektifitasnya. Misalnya: Siswa dapat mengetahui dan melakukan gerakan gerak dasar bolavoli.

Berdasarkan contoh pada kutipan diatas, tujuan pembelajaran lebih

menekankan agar siswa dapat mengetahui gerak dasar bolavoli dalam

bentuk peragaan, dalam kasus ini peragaan tidak terlalu dipermasalahkan

apakah gerak dasar itu sudah dilakukan secara efektif dan efisien atau

belum. Yang penting siswa dapat mengetahui esensi wujud gerak dasar pada

cabang olahraga bolavoli.

2) Tujuan Penghalusan

Menurut Samsudin (2008:61) tujuan penghalusan maksudnya:

Tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan gerak secara efisien. Misalnya: siswa mengetahui dan melakukan gerak dasar dalam permainan bolavoli. Misalnya: pada gerakan pasing bawah kedua tangan lurus kebawah, kaki dibuka selebar bahu, lutut sedikit ditekuk kemudian ayunkan kedua tangan diikuti dengan lutut atau lurus.

3) Tujuan Penerapan

Menurut Bahagia dan Suherman (2000:23) tujuan penerapan

maksudnya:

Tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan

pengetahuan dan kemampuan tentang efektif tidaknya gerakan

yang dilakukan melalui pengenalan kriteria-kriteria tertentu sesuai

dengan tingkat kemampuan siswa.

c. Modifikasi alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Bola karet

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

30

Gambar 13. Bola Gabus berisi bola karet

Bola modifikasi ini terbuat dari bola karet yang mempunyai berat

yang lebih ringan dan lunak dari bolavoli yang sesungguhnya. Sehingga

apabila digunakan tidak akan menimbulkan rasa sakit pada bagian tangan.

Bola ini mempunyai ukuran yang telah dimodifikasi.

b) Bola Plastik

Gambar 14. Bola Plastik

Bola ini terbuat dari bola plastik yang bertujuan agar bola tersebut

apabila digunakan siswa tidak akan merasa sakit karena ringan.

c) Modifikasi Ketinggian Net

Modifikasi ketinggian Net digunakan untuk memudahkan siswa

dalam pelaksaan servis bawah bolavoli mini dan untuk penyesuaian siswa

dengan net saat melakukan servis bawah. Net bisa diatur ketinggiannya,

mulai dari yang rendah sekitar 1,60 dan 1,80 meter sampai pada net yang

memiliki ketinggian standar 2,00 meter untuk putri dan 2,10 meter untuk

putra. Dengan adanya modifikasi ketinggian net tersebut, diharapkan siswa

lebih mudah untuk menyeberangkan bola melewati net dalam

melaksanankan proses pembelajaran servis bawah bolavoli mini.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

31

B. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran bolavoli dapat berlangsung dengan efektif dan

optimal tergantung oleh beberapa faktor yaitu starategi pembelajaran,

pendekatan pembelajaran, sarana prasarana pembelajaran, dan lain-lain.

Bolavoli merupakan materi pelajarajan yang lumayan sulit untuk

diajarkan kepada siswa. Terdapat beberapa teknik-teknik dasar dalam

permainan bolavoli yaitu passing, smash, serve, dan block. Melalui proses

belajar siswa menjadi mengerti tentang tekni dasar bolavoli dan cara

melakukannya. Untuk siswa Sekolah Dasar mengenalkan materi permainan

bolavoli dapat dengan cara melakukan gerakan-gerakan dasar permainan

bolavoli seperti gerak dasar passing cara melempar bola dengan kedua

tangan lurus dari bawah dan lain-lain.

Untuk mendukung kegiatan pembelajaran tersebut diperlukan

beberapa modifikasi alat yaitu bola karet dan bola plastik. Kelebihan dari

modifikasi alat ini adalah siswa menjadi lebih tertarik untuk mencoba,

dengan jumlah alat yang proporsional sehingga kesempatan siswa untuk

mencoba ini semakin banyak, dapat menciptakan siswa aktif dalam

pembelajaran bolavoli dan dapat meningkatkan atau mencapai KKM.

Modifikasi alat yang digunakan adalah bola karet dan bola plastik.

Dengan adanya modifikasi bola dapat membuat siswa kelas IV SDN

Tegalrejo No. 98 Surakarta merasa senang dan tertarik untuk mengikuti

mata pelajaran olahraga. Siswa secara tidak langsung telah melakukan gerak

dasar bolavoli dan diharapkan dapat mengoptimalkan pembelajaran.

Penelitian ini difokuskan pada upaya peningkatan kemampuan

gerak dasar dalam pembelajaran bolavoli melalui modifikasi bola pada

siswa kelas IV SDN Tegalrejo No. 98 Surakarta. Pemanfaatan modifikasi

bola ini, guru dapat memberi penjelasan yang mendetail dan mempermudah

siswa dalam menangkap penjelasan gerak dasar bolavoli.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

32

Berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini, alur kerangka

pemikiran dalam penelitian ini secara skematis sebagai berikut:

Gambar 15. Alur Kerangka Berpikir

C, Hipotesis Tindakan

Pemanfaatan modifikasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan

hasil belajar gerak dasar bolavoli mini pada siswa kelas IV SDN Tegalrejo No. 98

Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

Siswa:

- Siswa kurang aktif dan jenuh saat pembelajaran gerak dasar bolavoli mini

- Siswa merasakan sakit pada tangannya ketika menggunakan sarana standar seperti bola standar.

- Siswa cepat merasa bosan karena terlalu lama menunggu giliran melakukan ketika pembelajaran

Guru:

Guru kurang memberikan modifikasi pada pembelajaran gerak dasar bolavoli mini

Kondisi awal

Siklus I: Guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar bolavoli mini, melalui pemafaatan modifikasi yang berupa bola karet, bola plastik, dan ketinggian net.

Meningkatkan keterampilan gerak dasar bolavoli mini melalui Pemanfaatan Modifikasi

Tindakan

Siklus II: Upaya perbaikan tindakan dari siklus I sehingga melalui penggunaan modifikasi Bola mampu menguasai ketrampilan gerak dasar bolavoli mini dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa

Melalui pemanfaatan modifikasi , siswa akan lebih mudah menguasai materi gerak dasar bolavoli mini sehingga pembelajaran bisa maksimal.

Kondisi akhir

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD NEGERI

TEGALREJO NO. 98 yang beralamatkan di JL. Laos Utara No. 4 Kagokan

RT.01/XI Pajang Laweyan Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada bulan Februari sampai

bulan Maret 2015. Untuk lebih jelasnya rincian waktu dan jenis kegiatan

penelitian sebagai berikut :

Tabel 1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

NO Rencana Kegiatan

Bulan

Des 2015 Jan 2016 Feb 2016

Mar 2016

Apl 2016

Mei 2016

Jun 2016

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi masalah

c. Penentuan tindakan

d. Pengajuan judul

e. Penyusunan proposal

f. Seminar proposal

g. Pengajuan ijin penelitian

2. Pelaksanaan

a. Pengumpulan data penelitian

33

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

34

b. Analisis data

3. Penyusunan Laporan

a. Penulisan laporan

b. Ujian Skripsi

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas IV SDN Tegalrejo No. 98

Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Jumlah keseluruhan siswa kelas IV

adalah sebanyak 29 siswa.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang hasil belajar gerak dasar

Bolavoli pada siswa kelas IV SDN Tegalrejo No. 98 Surakarta Tahun

Ajaran 2015/2016.

2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan

penggunaan modifikasi alat pada pembelajaran gerak dasar bolavoli

mini Tahun Ajaran 2015/2016.

3. Peneliti sebagai observer diperoleh data berupa : lembar observasi dan

foto saat kegiatan pembelajaran gerak dasar bolavoli SD Negeri

Tegalrejo No. 98 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data Penelitian Tindakan Kelas ini dikumpulkan dan disusun

melalui teknik pengumpulan data meliputi: tes dan observasi

1. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data ketrampilan dan

pemahaman konsep tentang dasar bolavoli mini yang dilakukan siswa.

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data

tentang aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar

gerak dasar dengan modifikasi bola.

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

35

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

sebagai berikut :

Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1 Siswa

Psikomotor/Hasil

keterampilan gerak dasar

bolavoli mini

Tes dan

Observasi

a. Tes

keterampil

an Gerak

Dasar

Bolavoli

Mini

b. Lembar

Observasi

2 Siswa Kognitif/Pemahaman siswa

gerak dasar bolavoli mini Tes tulis

a. Tes Tulis

b. Tes Lisan

3 Siswa Afektif/Sikap siswa dalam

mengikuti pembelajaran Observasi

Lembar

Observasi

E. Uji Validitas Data

Teknik pengujian validitas data pada penelitian tindakan kelas ini

menggunakan triangulasi yang merupakan salah satu cara yang digunakan

untuk peningkatan validitas data dalam penelitian. Triangulasi yaitu teknik

yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif yang

artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap diperlukan tidak hanya satu

cara pandang.

Triangulasi yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

yaitu triangulasi sumber data. Triangulasi sumber data yaitu data yang sama

akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

36

berbeda sehingga data yang diperoleh benar – benar objektif. Data dapat

diperoleh dari siswa, dan observasi guru sebagai kolaborator.

F. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari

pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan

menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi

dalam kegiatan pembelajaran.

1. Psikomotor siswa : dengan mempraktekkan ketrampilan gerak dasar

bolavoli yang diberikan guru kemudian dikategorikan dalam klasifikasi

skor yang telah ditentukan.

2. Kognitif siswa : dengan jawaban siswa atas pertanyaan yang diberikan

guru yang kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah

ditentukan.

3. Sikap dan keaktifan siswa: dengan mengamati perilaku siswa pada saat

pembelajaran gerak dasar dalam permainan bolavoli mini berlangsung,

kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

4. Hasil Belajar gerak dasar bolavoli mini: dengan menganalisis nilai rata-

rata tes gerak dasar bolavoli mini yang kemudian dikategorikan dalam

klasifikasi skor yang telah ditentukan

G. Indikator Kinerja penelitian

Untuk menentukan ketrampilan tujuan perlu dirumuskan indikator

keberhasilan yang disusun secara rialistik (mempertimbangkan kondisi

sebelumnya diberi tindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan).

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat tabel Indikator Kinerja Penelitian sebagai

berikut:

Tabel 3.Indikator Kinerja Penelitian

Aspek Yang Diukur Persentase Target

Akhir Pencapaian

Cara Mengukur

Afektif siswa berupa

kerjasama, jujur, menghargai,

semangat, dan percaya diri.

80 %

Diamati saat proses

pembelajaran Gerak

Dasar Bolavoli

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

37

berlangsung

Psikomotor siswa berupa

penilaian tehadap penguasaan

beberapa gerak dasar yang

terdiri dari sikap awal, saat

melakukan/perkenaan dan

sikap akhir.

80 %

Tes Ketrampilan

Gerak dasar

Bolavoli

Kognitif siswa berupa tes

pengetahuan atau pemahaman

siswa terhadap gerak dasar

Bolavoli.

80 % Tes Tulis.

Ketuntasan Hasil Belajar 80 %

Rata-rata hasil

penjumlahan (aspek

afektif, kognitif,

psikomotor) sesuai

dengan KKM

Sekolah : 75

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh

peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas atau

Classroom Action Research (CAR). Langkah – langkah PTK secara

prosedurnya dilaksanakan secara partisipatif atau kolaboratif antara (guru

dengan tim lainya) bekerjasama, mulai dari tahap orientasi hingga

penyusunan rencana tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat

analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi – evaluatif atas kegiatan yang

dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana

modifikasi, koreksi, atau pembetulan, dan penyempurnaan pada siklus

berikutnya.

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

38

Dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penjelasan mengenai alur penelitian

tindakan tersebut dipaparkan melalui penjelasan sebagai berikut :

1. Perencanaan adalah langkah yang dilakukan guru ketika akan

memulai tindakannya tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh

siapa, dan bagaimana penelitian itu dilakukan.

2. Pelaksanaan adalah implementasi dari rencana yang sudah dibuat.

3. Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan.

4. Refleksi adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah

lampau yang dilakukan oleh guru dan siswa.

Menurut Agus Kristiyanto (2010:54), “langkah-langkah Penelitian

Tindakan Kelas pada prinsipnya meliputi 4 langkah pada setiap siklusnya.

Keempat langkah tersebut meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi.

Dari setiap siklus PTK itu dapat digambarkan sebagai berikut:

PENETAPAN FOKUS MASALAH

Perencanaan

PelaksanaanRefleksi

Pengamatan

SIKLUS I

TINDAKAN LANJUTAN Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Apakah indikator SUDAH tercapai?

Sudah, Penelitian bisa diakhiri

Belum, perlu diadakan siklus III

SIKLUS II

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

39

Aktivitas dalam penelitian tindakan ini diawali dengan perencanaan

tindakan (planning), penerapan tindakan dan mengobservasi tindakan

(Action and Observation), dan melakukan refleksi (reflection). Setelah

kegiatan refleksi pada siklus I diadakan perencanaan perbaikan untuk

menuju siklus selanjutnya, sampai perbaikan atau peningkatan yang

diharapkan tercapai sesuai kriteria keberhasilan. Pada dasarnya setiap guru

mempunyai kriteria keberhasilan yang berbeda dan oleh karena itu

semuanya juga tergantung pada guru yang mengajar tentunya berdasarkan

pada kurikulum yang berlaku pada saat itu.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus:

1. Pelaksanaan Siklus

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun sekenario

pembelajaran yang terdiri dari :

1) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran Gerak

Dasar Bolavoli mini.

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu

penilaian Gerak Dasar Bolavoli mini. Menyiapkan alat yang

diperlukan untuk membantu pembelajaran.

3) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.

2) Melakukan pemanasan.

3) Melakukan pembelajaran gerak dasar bolavoli mini dengan modifikasi

bola.

4) Melakukan rangkaian gerak dasar Bolavoli mini.

5) Melaksanakan penenangan/pendinginan.

c. Pengamatan Tindakan

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan ... · 11 (c) Pinggul bergerak maju ke arah sasaran. (d) Bergerak kearah umpan. Gambar 2. Rangkaian Gerakan pasing atas (M. Yunus,

40

Pengamatan dilakukan terhadap:

1) Hasil belajar Gerak Dasar Bolavoli mini

2) Kemampuan melakukan rangkaian gerak dasar Bolavoli Mini.

d. Tahap Evaluasi ( Refleksi )

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan

perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus

tindakan berikutnya.

2. Pelaksanaan Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Peneliti dan kolabolator menyusun rencana pembelajaran

berdasarkan keberhasilan dari refleksi siklus 1, peneliti dan kolabolator

merencanakan tindakan penguatan.

b. Tahap Pelaksanaan

Peneliti dan kolabolator melaksanakan action/tindakan lanjutan

berdasarkan rencana pembelajaran untuk memperkuat dampak yang telah

diperoleh pada siklus 1.

c. Pengamatan Tindakan

Peneliti dan kolabolator melakukan pengamatan seluruh proses

pembelajaran dengan menggunakan format observasi yang telah

disepakati khusus untuk siklus 2.

d. Tahap Evaluasi ( Refleksi )

Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti dan kolabolator melakukan

refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun rencana ulang

(replaning) untuk memasuki siklus 3.

Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang

telah dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus

tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata

pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap

pelaksanaan, observasi dan refleksi yang juga mengacu pada siklus

sebelumnya.