BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB...

18
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Arifin (2013:12) kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Selanjutnya, Winkel dalam (Hamdani, 2011:138) prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Hal senada dikatakan oleh Hamdani (2011:138) prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setelah mengalami proses belajar mengajar. Sedangkan Arifin (2011:12) prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas yang telah dikuasai siswa. prestasi Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai siswa

setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Arifin (2013:12) kata

“prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, prestasi belajar

pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Selanjutnya,

Winkel dalam (Hamdani, 2011:138) prestasi belajar merupakan bukti

keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian,

prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh

seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Hal senada dikatakan oleh Hamdani (2011:138) prestasi belajar

merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,

menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam

proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa sesuai dengan tingkat

keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang

dinyatakan dalam bentuk nilai setelah mengalami proses belajar

mengajar. Sedangkan Arifin (2011:12) prestasi belajar pada umumnya

berkenaan dengan aspek pengetahuan. Prestasi belajar sebagai

indikator kualitas dan kuantitas yang telah dikuasai siswa. prestasi

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

9

belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Selain itu

prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi siswa dalam

meningkatkan ilmu pengetahuan dan berperan sebagai umpan balik

dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah

melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar juga dapat

menggambarkan sejauh mana penguasaan pelajaran yang dipahami

oleh siswa. Pada penelitian ini untuk mengetahui peningkatan prestasi

belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus.

b. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah

mengikuti proses pembelajaran. Arifin (2013:12) mengemukakan

beberapa fungsi prestasi belajar antara lain:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan.

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan)

peserta didik.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

10

Berdasarkan fungsi prestasi belajar diatas dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator berhasil atau tidaknya

proses pembelajaran.prestasi belajar dapat digunakan untuk melihat

tingkat kecerdasan siswa dan mengetahui kualitas pengetahuan siswa.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Hamdani (2011:139) prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal,

yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor

dari dalam yaitu kecerdasan, faktor jasmaniah, sikap, minat, bakat, dan

motivasi. Sedangkan faktor dari luar yaitu keadaan keluarga, keadaan

sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Hal senada dikatakan juga oleh Slameto (2010:54) faktor-

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua, yaitu faktor

internal (yang berasal dari dalam diri individu) dan faktor eksternal

(yang berasal dari luar individu).

1) Faktor internal dikelompokkan menjadi 3 faktor yaitu:

a) Faktor jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh.

b) Faktor psikologis yang meliputi intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.

c) Faktor yang terakhir adalah faktor kelelahan.

2) Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar dikelompokkan

menjadi tiga faktor yaitu:

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

11

a) Faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah meliputi metode mengajar yang dilakukan oleh

guru, kurikulum, hubungan guru dengan peserta didik,

hubungan peserta didik dengan peseerta didik, disiplin sekolah,

alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,

keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat, yang mempengaruhi belajar peserta didik

antara lain kegiatan peserta didik di masyarakat, media masa,

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Berdasarkan uraian para ahli dapat disimpulkan bahwa ada

dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor

dari dalam diri siswa (internal) dan faktor dari luar diri siswa

(eksternal). Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi berhasil

atau tidaknya pembelajaran dan prestasi belajar siswa.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif salah satu model pembelajaran yang

dapat dilakukan dalam proses pembelajaran. Slavin (2009:4)

pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode

pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

12

kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari

materi pelajaran. Hal senada dikatakan oleh Isjoni (2010:5) pada

pembelajaran kooperatif siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi

dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan

pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan

fasilitator aktivitas siswa. Artinya dalam pembelajaran ini kegiatan

aktif dengan pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa dan mereka

bertanggung jawab atas hasil pembelajarannya.

Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivisme.

Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah

menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling

berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam

kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang

kompleks. Pembelajaran kooperatif dapat diterapkan untuk memotivasi

siswa berani bertanya, mengemukakan pendapatnya, menghargai

pendapat teman, dan saling memberikan pendapat, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari pengertian beberapa ahli di atas pembelajaran kooperatif

mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama

dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja

sama yang terarah dalam kelompok, yang terdiri empat orang atau

lebih dimana keberhasilan kerja sama dipengaruhi oleh keterlibatan

dari suatu anggota kelompok itu sendiri. Jadi pembelajaran kooperatif

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

13

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dilakukan dengan membuat

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam

anggota dalam kelompok tersebut, anggota saling membantu untuk

memahami materi guna meningkatkan hasil belajar.

b. Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II merupakan salah satu

dari tipe pembelajaran kooperatif. Rusman (2014:217) arti Jigsaw

dalam bahasa Inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang

menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun

potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini

mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji (zigzag), yaitu siswa

melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan

siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. Selanjutnya, Borich

(2011:381) mengatakan bahwa, “in the cooperative learning activity

called jigsaw II, you assign students to four to six member teams to

work on an academic task broken into several subtasks, depending on

the number of groups”. Kesimpulan pendapat tersebut bahwa dalam

kooperatif tipe Jigsaw II dapat menetapkan 4 sampai 6 anggota untuk

bekerja pada tugas akademik yang dibagi menjadi beberapa sub-tugas,

tergantung pada jumlah kelompok.

Hal senada juga dikatakan oleh Slavin (2009:14) dalam

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II siswa bekerja dalam kelompok

yang sama yaitu empat orang dengan latar belakang yang berbeda.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

14

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II menekankan pada adanya

aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan

saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai

hasil yang maksimal.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigwas II adalah

model pembelajaran yang bertujuan agar siswa bekerja secara

kelompok dalam bentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 6

orang yang berlatar belakang berbeda dan siswa saling

bertanggungjawab atas tugasnya masing-masing agar mencapai hasil

belajar maksimal.

Teori belajar yang mendukung dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw II yaitu teori belajar Piaget. Teori belajar Piaget

merupakan teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan

kognitif. Rahyubi (2014:143) teori konstruktivisme Piaget menjelaskan

bahwa pengetahuan seseorang merupakan bentukan orang itu sendiri.

Proses pembentukan pengetahuan itu terjadi apabila seseorang

mengubah atau mengembangkan skema yang telah dimiliki dalam

berhadapan dengan tantangan, rangsangan, dan persoalan.

Teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme yang

memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana anak

secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas

melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka. Teori

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

15

kontruktivisme apabila dikaitkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw II yaitu guru tidak hanya sekedar memberikan

pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri

pengetahuan di dalam benaknya. Guru memberi kesempatan siswa

untuk aktif dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan

temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengetahuan dibangun

sendiri oleh siswa dan mereka bertanggungjawab atas hasil

pembelajarannya.

Model pembelajaran tipe Jigsaw II merupakan bentuk model

yang menekankan kepada siswa untuk mendapat belajar dan bekerja

sama dalam kelompok untuk aktif dan saling membantu dalam hal

menguasai materi. Siswa akan ditugaskan untuk membaca sub bab,

buku materi, atau materi lain yang berbentuk narasi. Tiap anggota tim

akan diacak untuk menjadi anggota ahli dalam aspek tertentu dari

tugas membaca tersebut. Tiap anggota dalam satu tim akan

mendapatkan materi yang berbeda-beda. Setelah membaca materinya,

siswa ahli dari tim yang berbeda akan saling berkumpul untuk

mendiskusikan topik yang sedang mereka bahas, setelah berkumpul

dan berdiskusi lalu mereka kembali kepada tim asalnya untuk

mengajarkan topik mereka kepada teman satu timnya. Setelah itu akan

dilakukan penilaian secara individu untuk semua topik dan diberikan

skor dan rekognisi tim yang berdasarkan peningkatan nilai masing-

masing individu.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

16

Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II ini siswa

memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan

mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan

keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab

terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi

yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada

kelompok lain. Model Jigsaw II dapat digunakan secara efektif ditiap

level dimana siswa telah mendapatkan keterampilan akademis dari

pemahaman, membaca maupun keterampilan kelompok untuk belajar

bersama karena dalam model Jigsaw II materi yang pas digunakan

dengan model ini adalah materi yang berbentuk naratif.

Dalam model Jigsaw II Slavin (2009:241), menyatakan ada

lima tahapan siklus regular aktivitas pembelajaran pada model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, yaitu :

1) Membaca, siswa dibagi dalam beberapa kelompok heterogen yang

terdiri dari 4-5 orang, kemudian materi pelajaran didistribusikan

kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi menjadi

beberapa sub-sub materi pembelajaran.

2) Diskusi kelompok ahli, setiap anggota kelompok membaca sub

materi yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk

mempelajarinya, selanjutnya bertemu dalam kelompok ahli untuk

mendiskusikannya.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

17

3) Laporan tim, setiap anggota kelompok ahli setelah kembali pada

kelompok asalnya bertugas mengajar teman-temannya.

4) Tes, siswa diwajibkan untuk mengerjakan tugas secara individu.

5) Rekognisi tim, yaitu pemberian penghargaan atau skor kepada

siswa atau kelompok yang berhasil perlu diberikan.

Penghargaan tim dapat dilaksanakan dengan dua tahap :

1) Menghitung Skor Peningkatan Individual dan Tim

Setelah melakukan kuis, kemudian menghitung skor kemajuan

individu dan skor tim, dan berilah sertifikat atau penghargaan

lainnya kepada tim yang memperoleh skor paling tinggi. Hal ini

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tiap tim.

Tabel 2.1 Perhitungan skor peningkatan individu (Slavin, RE.

2009:159)

No. Skor Kuis Poin Kemajuan

1. Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 5

2. 10-1 poin dibawah skor awal 10

3. Skor awal sampai 10 poin diatas skor awal 20

4. Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30

5. Kertas jawaban sempurna (terlepas dari

skor awal)

30

2) Merekognisi Peserta Tim

Dalam memberikan skor kepada tim, dengan melihat catatan pada

poin kemajuan individu yang dihitung secara keseluruhan

kemudian di bagi dengan jumlah siswa dalam tim. Seperti dalam

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

18

STAD dalam penghargaan kepada tim ada tiga tingkatan yang

didasarkan pada skor rata-rata tim.

Tabel 2.2 Penghitungan Skor Penghargaan Tim

Kriteria (rata-rata tim) Penghargaan

25 – 30 TIM SUPER

15 – 24 TIM SANGAT BAIK

5 – 14 TIM BAIK

c. Kelebihan Model Pembelajaran Jigsaw II

Menurut jurnal Oviyana, Wirya dan Sudarma (2015) dengan

judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI SD” mengatakan bahwa

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat lebih

merangsang siswa untuk saling bekerjasama, berpartisifasi aktif,

meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran,

siswa terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang

dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Selain itu

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat

memudahkan guru dalam mengajar serta dapat mengatasi kekurangan

waktu guru dalam menghabiskan materi pembelajaran.

d. Kelemahan Model Pembelajaran Jigsaw II

Model Pembelajaran Jigsaw II memiliki beberapa kelemahan.

Shoimin (2014:93) kelemahan Jigsaw II diantaranya :

1) Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan

keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

19

masing, dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan

diskusi.

2) Jika naggota kelompoknya kurang akan menimbulkan masalah.

3) Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang

belum terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk

mengubah posisi yang dapat menimbulkan kegaduhan.

3. Ilmu Pengetahuan Sosial SD

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

pelajaran yang diberikan di SD. Trianto (2011:171) IPS dirumuskan

atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu

pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial

(sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hokum, dan budaya).

Sedangkan Susanto (2013:137) IPS mengkaji berbagai ilmu sosial dan

humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah

dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam

kepada siswa. Pengertian IPS di tingkat sekolah itu sendiri mempunyai

perbedaan makna, disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan

siswa khususnya IPS di tingkat SD dengan IPS di sekolah lanjutan.

Susanto (2013:138) hakikat IPS adalah untuk mengembangkan konsep

pemikiran yang berdasarkan realita kondisi yang ada di lingkungan

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

20

siswa, sehingga dengan melahirkan warga negara baik dan

bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah mata

pelajaran yang memberikan wawasan pengetahuan yang luas yang

disajikan secara sederhana berdasarkan realitas dan fenomena yang

terjadi. Dengan demikian, peserta didik yang mempelajari IPS dapat

menghayati segala fenomena kemasyarakatan di masa sekarang dan

mengerti problematika masa lampau sebagai bahan pertimbangan

sikap di masa yang akan datang.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan dalam pembelajaran dapat dikatakan sebagai sebuah

perilaku yang hendak dicapai yang diperoleh dalam kegiatan belajar

siswa di sekolah. Dalam tujuan IPS tentu saja siswa diarahkan untuk

menguasai kompetensi tertentu dalam mata pelajaran IPS sehingga

tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Trianto

(2011:176) mengatakan tujuan utama IPS adalah untuk

mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang

terjadi di dalam masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap

perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi

setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya

sendiri maupun masyarakat. Agar tujuan tersebut dapat dicapai, maka

program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan dengan

baik. Demikian juga, Solihatin E dan Raharjo (2009:15) mengatakan

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

21

pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah mendidik dan

memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan daan

lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dari tujuan IPS di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan IPS

yang utama adalah mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai dan

keterampilan warga negara agar mampu menghadapi kehidupan

masyarakat dan dunia. Tujuan tersebut yang berarti membina warga

negara agar dapat hidup dengan baik di lingkungan masyarakat yaitu

warga negara yang memiliki kepekaan terhadap masalah sosial,

terampil dalam memecahkan masalah sosial, memiliki keterampilan

bekerja sama, berkomunikasi dan berkompetisi dalam masyarakat

global dan yang mampu mengembangkan potensi yang ada pada

dirinya sehingga mampu untuk bertahan di dunia global.

c. Materi Pembelajaran IPS

Materi pembelajaran IPS yang dijadikan obyek penelitian

difokuskan pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

yang diajarkan pada kelas V semester 2 Sekolah Dasar.

Standar Kompetensi

3. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

22

Kompetensi Dasar

2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian menggunakan model Jigsaw II telah banyak dilakukan seperti

dalam penelitian yang dilakukan oleh Oviyana, Wirya dan Sudarma (2015)

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI SD”. Jenis penelitian ini

adalah eksperimen dengan menggunakan desain post-test only control

group design dengan melibatkan sampel sebanyak 25 orang siswa kelas VI

SD N 4 Ubud sebagai kelompok eksperimen dan 20 orang siswa kelas VI

SD N 5 Ubud sebagai kelompok kontrol yang dipilih dengan sistem

random sampling. Hasil penelitian tersebut diketahui bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang

dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dan

kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional pada siswa

kelas VI di Gugus Ubud Kabupaten Gianyar (thitung = 5,166 > ttabel =

2,00). Hal ini berarti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II lebih

baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dalam

meningkatkan hasil belajar IPA.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Luh Sri Sudharmini, dkk (2014) dengan

judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

23

Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Gugus IV Jimbaran, Kuta Selatan”. Jenis penelitian merupakan

eksperimen post test only control group design. Populasi penelitian ini

adalah semua siswa kelas V Sekolah Dasar Gugus IV Jimbaran, Kuta

Selatan yang berjumlah 280 orang. Sebanyak 156 siswa terpilih sebagai

sampel dengan teknik random sampling. Data dikumpulkan dengan tes dan

kuesioner. Data dianalisis dengan statistik anava dan manova satu jalur.

Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan motivasi belajar

siswa antara yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dan konvensional pada siswa kelas V Sekolah Dasar

Gugus IV Jimbaran, Kuta Selatan dengan Fhitung = 15,335 (p = 0,000 <

0,05), (2) ada perbedaan hasil belajar IPS siswa antara yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan

konvensional pada siswa kelas V Sekolah Dasar Gugus IV Jimbaran, Kuta

Selatan dengan Fhitung = 13,302 (p = 0,000 < 0,05),dan (3) ada perbedaan

motivasi belajar dan hasil belajar siswa antara yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan

konvensional pada siswa kelas V Sekolah Dasar Gugus IV Jimbaran, Kuta

Selatan dengan F- Wilks' Lambda = 11,306 (p = 0,000 < 0,05).

Berdasarkan penelitian Oviyana dan penelitian Luh Sri Sudharmini,

penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini. Persamaan penelitian ini

yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Perbedaan

penelitian terletak pada tempat pelaksanaan dan jenis penelitian. Tempat

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

24

penelitian ini dilaksanakan pada kelas VA SDN 1 Karanganyar yang bertujuan

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan jenis penelitian adalah

Penelitian Tindakan Kelas dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa.

C. Kerangka Pikir

Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi IPS menjadi

permasalahan yang harus diatasi oleh guru, karena jika masalah ini tidak

segera diatasi melalui perbaikan kualitas dan aktivitas pembelajaran

dikhawatirkan berdampak pada hasil belajar secara keseluruhan. Untuk

meningkatkan kegiatan pembelajaran dilakukan sebuah PTK dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan dua siklus sesuai

dengan perencanaan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Karena belum tercapai ketuntasan belajar di siklus I,

maka dilakukan pertemuan siklus II. Kriteria ketuntasan tercapai pada siklus

II. Secara skematis, kerangka berpikir dapat digambarkan pada gambar 2.1

sebagai berikut:

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/1784/3/BAB II.pdf · belajar siswa dapat dilihat dari nilai siswa pada tiap siklus. b. Fungsi Prestasi

25

Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian yang relevan, dirumuskan

hipotesis tindakan “Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata

pelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kelas V

Sekolah Dasar”.

Siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan

prestasi belajar siswa masih rendah Kondisi

Awal

Siklus I

Penerapan metode

Jigsaw II Tindakan

Siklus II

Prestasi belajar siswa

meningkat. Kondisi

Akhir

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Siska Ajiyati Purnami, FKIP, UMP, 2016