BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

21
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Dalam kajian teori, akan diuraikan teori-teori dari beberapa ahli yang mendukung pembahasan penelitian yang diambil dari beberapa buku dan jurnal relevan. Penjelasan mengenai teori-teori tersebut sebagai berikut. 1. Pembelajaran Tematik a. Pengertian Pembelajaran Tematik Menurut (Majid, 2014: 80) “Pembelajaran yang terpadu, pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang bermakna, autentik, aktif dalam menggali, menemukan prinsip keilmuan dan menemukan konsep secara utuh bagi siswa secara individual ataupun secara kelompok (integrated instruction) disebut dengan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang mengabungkan dari beberapa tema menjadi satu dan menjadikan pembelajaran terpadu yang bermakna. Tema merupakan gagasan ide atau pokok pikiran. Kurikulum 2013 menggunakan penbelajaran tematik integratif digunakan mulai dari kelas satu hingga kelas enam. Yang dimaksud pembelajaran tematik integratif disini yaittu menggabungkan kompetensi dari berbagai mata pelajaran sehingga menjadi berbagai tema. Sedangkan menurut (Prastowo, 2013) pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dijadikan satu yang dapat menemukan konsep atau prinsip bagi siswa. Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang terpadu. Pembelajaran ini gabungan dari baberapa tema yang digabung menjdi satu dan terpadu. Pembelajaran tematik dimulai dari

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Dalam kajian teori, akan diuraikan teori-teori dari beberapa ahli yang

mendukung pembahasan penelitian yang diambil dari beberapa buku dan jurnal

relevan. Penjelasan mengenai teori-teori tersebut sebagai berikut.

1. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Menurut (Majid, 2014: 80) “Pembelajaran yang terpadu, pembelajaran ini

merupakan model pembelajaran yang bermakna, autentik, aktif dalam menggali,

menemukan prinsip keilmuan dan menemukan konsep secara utuh bagi siswa

secara individual ataupun secara kelompok (integrated instruction) disebut

dengan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran

terpadu yang mengabungkan dari beberapa tema menjadi satu dan menjadikan

pembelajaran terpadu yang bermakna. Tema merupakan gagasan ide atau pokok

pikiran. Kurikulum 2013 menggunakan penbelajaran tematik integratif digunakan

mulai dari kelas satu hingga kelas enam. Yang dimaksud pembelajaran tematik

integratif disini yaittu menggabungkan kompetensi dari berbagai mata pelajaran

sehingga menjadi berbagai tema. Sedangkan menurut (Prastowo, 2013)

pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dijadikan satu yang dapat

menemukan konsep atau prinsip bagi siswa.

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik

merupakan pembelajaran yang terpadu. Pembelajaran ini gabungan dari baberapa

tema yang digabung menjdi satu dan terpadu. Pembelajaran tematik dimulai dari

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

12

kelas satu hingga kelas enam. Pembelajaran ini sangat bermakna bagi setiap

peserta didik, karena pembelajaran tematik ini dapat menumbuhkan kemampuan

berpikir kritis, aktif dalam pembelajaran, mengetahui prinsip keilmuan dan

mengetahui konsep secara individu atau berkelompok.

Muatan pelajaran yang diambil untuk pengembangan media ini adalah

mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.

b. Tujuan Pembelajaran Tematik

Menurut (Trianto, 2011) pembelajaran tematik yaitu memilih materi dari

beberapa mata pelajaran yang saling berkaitan dengan beberapa pembelajaran

tersebut. Materi yang dipilih tersebut sesuai dengan makna yang berada pada

tema. Pembelajaran tematik memiliki makna penting bagi setiap peserta didik

yang membangun kompetensi peserta didik yaitu antara lain :

1. Pembelajaran tematik lebih berpusat pada peserta didik dalam proses

pembelajaran secara aktif. Siswa dapat memperoleh pengetahuan

langsung dari setiap pembelajaran, memperoleh konsep dan materi

secara langsung dari berbagai ilmu pengetahuan yang telah dipelajari.

Dengan pembelajaran langsung peserta didik memperoleh pengalaman

secara langsung. Pembelajaran ini telah dilaksanakan oleh teori Piaget

dan Gesta.

2. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep secara

langsung dengan menerapakan belajar dengan melakukan sesuatu yang

disebut dengan learning by doing. Pembelajaran tematik sangat

bermakna bagi setiap peserta didik.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

13

2. Pembelajaran IPA

a. Pengertian Pembelajaran IPA

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilaksanakan agar peserta

didik mencapai suatu tujuan secara sistematis, efisien dan efektif. Menurut

(Dimyati, 2010) pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar yang

tersusun secara terprogram agar peserta didik lebih aktif dalam kegiatan belajar.

Pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang dipersiapkan dengan sebaik

mungkin untuk peserta didik agar mengahasilkan belajar yang berdampak positif

bagi peserta didik.

Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan

mempelajari tentang ilmu pengetahuan yang ilmiah yang memiliki sifat objektif

dan rasional. Dapat diartikan bahwa IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang

mempelajari tentang semua gejala-gejala alam yang berkaitan dengan benda mati

ataupun benda yang hidup (Wisudawati, 2014).

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran IPA

merupakan pembelajaran yang di dalamnya terdapat materi tentang ilmu

pengetahuan alam, ilmu yang mempelajari tentang gejalla alam, ilmu yang

mempelajari tentang makhluk hidup ataupun makhluk tak hidup. Pembelajaran

IPA juga mempelajari tentang bagaimana keadaan alam sekitar, kita bisa

mengetahui semua dengan melakukan percobaan, pengamatan, eksperimen ke

alam nyata dengan pengamatan secara langsung.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

14

b. Pembelajaran IPA Kelas VI

Pembelajaran IPA kelas VI merupakan pembelajaran IPA untuk sekolah

dasar yang disesuaikan dengan kemampuan kognitif peserta didik. Menurut teori

Piaget setiap individu memiliki intelektual dan mengalami proses peningkatan

perkembangan pada intelektual yaitu sebagai berikut :

a). Sensori Motor (0-2 tahun) : pada tahap ini anak melakukan semua

aktivitas dan perlakuannya dengan

panca inderanya masing-masing.

b). Pra-Operasional (2-7 tahun) : pada tahap ini anak belum mampu

melakukan kekuatan mental oleh

dirinya sendiri

c). Operasi Konkrit (7-11 tahun) : pada tahap ini anak mulai berpikir

rasional, pada tahap ini juga anak

mulai menerima saran dan pendapat

dari orang lain.

d). Operasional Formal (11th keatas) : pada tahap ini anak mampu berpikir

layaknya seperti orang dewasa.

Dapat menyelesaikan masalah dan

menanggapi masalah.

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA untuk

kelas VI SD disesuaikan dengan kemampuan kognitif peserta didik itu sendiri.

Setiap individu memiliki kemampuan kognitif yang berbeda. Menurut teori piaget

kemampuan kognitif individu mengalami proses peningkatan pada intelektual

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

15

masing-masing individu. Proses peningkatan intelektual tersebut melalui sensori

motor, pra-operasional, operasi konkrit dan operasional formal.

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dimulai dari kelas satu

hingga kelas 6. Biasanya pembelajaran kelas satu dimulai dengan pembelajaran

mengeja bacaan atau membaca dan kemampuan dalam menulis. Sedangkan pada

kelas tinggi pembelajaran Bahasa Indonesia dimulai dengan cara bagaimana

berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis, dengan formal atau nonformal.

Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek yaitu aspek keterampilan

berbahasa, kebahasaan dan sastra.

Pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri dari empat pendekatan yaitu

pendekatan tujuan, struktural, terpadu dan komunikatif. Pendekatan tujuan ini

yaitu pada proses pembelajaran harus tahu terlebih dahulu tujuan pembelajaran

yang akan kita capai. Pendekatan struktural disini yaitu bagian dari pembelajaran

bahasa kaidahnya yaitu seperangkat pembelajaran bahasa atau tata bahasa.

Sedangkan pendekatan komunikatif disini yaitu pembelajaran bahasa yang

menggunakan kemampuan bahasa dalam komunikasi sehari-hari dengan baik.

Kemampuan berkomunikasi baik menggunakan bahasa formal maupun bahasa

nonformal (Slamet, 2014).

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran bahasa

Indonesia merupakan pembelajaran yang memiliki beberapa aspek dan tujuan.

Pembelajaran ini dimulai dari kelas satu hingga kelas 6. Pembelajaran Bahasa

Indonesia dimulai dari bagaimana menggunakan bahasa yang baik secara lisan

maupun tulis pada saat berkomunikasi.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

16

4. Materi

Materi pada pembuatan media ini yang digunakan oleh peneliti sebagai

pembuatan media pop up book tema I subtema 2 materi Perkembangbiakan

Hewan dan Tumbuhan. Perkembangbiakan tumbuhan dapat melalui 2 cara yaitu

dengan cara perkembangbiakan vegetatif dan perkembangbiakan secara generatif.

1. Perkembangbiakan Tumbuhan

a. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif

Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia perkembangbiakan

generatif disebut dengan reproduksi generatif perkembangbiakan

ini secara kawin membutuhkan sel kelamin jantan dan sel kelamin

betina. Perkembangbiakan secara generatif ditandai dengan adanya

pembentukan pembuahan oleh sel kelamin jantan dan sel kelamin

betina yang nantinya akan menghasilkan zigot kemudian muncul

organisme baru. Perkembangbiakan generatif hanya bisa terjadi

pada mahkluk hidup yang mempunyai sel kelamin.

Perkembangbiakan secara generatif disebut dengan

perkembangbiakan melalui perkawinan. Perkembangbiakan ini

dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara penyerbukan dan

pembuahan. Penyerbukan yaitu proses terjadinya jatuhnya serbuk

sari di atas kepala putik sehingga jadilah peristiwa penyerbukan.

Sedangkan pembuahan yaitu proses terjadinya meleburnya sel

sperma dan sel telur itulah yang disebut dengan peristiwa

pembuahan. Perkembangbiakan secara generatif terjadi pada biji

dan bunga. Bagian-bagian bunga terdiri dari mahkota bunga, putik,

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

17

benang sari, kelopak bunga, biji dan tangkai bunga. Biji terdiri dari

kulit biji, keeping biji, lembaga dan daging biji.

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa,

perkembangbiakan tumbuhan secara generatif hanya dapat

dilakukan pada tumbuhan yang memiliki sel kelamin.

Perkembangbiakan ini melalui perkawinan oleh sel kelamin jantan

dan sel kelamin betina. Perkembangbiakan secara generatif dapat

terjadi dengan penyerbukan dan pembuahan, penyerbukan oleh

serbuk sari yang jatuh ke kepala putih jadilah penyerbukan.

Sedangkan pembuahan bertemunya sel sperma dengan sel telur

sehingga jadilah pembuahan.

b. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Vegetatif

Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dilakukan tanpa

melalui perkawinan. Pada perkembangbiakan ini tidak terjadi

pertemuan antara sel sperma dan sel telur. Perkembangbiakan

secara vegetatif ini ada dua cara yaitu vegetatif alami dan vegetatif

buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami ada bermacam-macam

yaitu dengan tunas, umbi akar, umbi batang, umbi lapis, spora,

membelah diri, stolon dan akar tinggal. Sedangkan vegetatif buatan

yaitu dengan cara cangkok, stek, okulasi, merunduk dan

mengenten.

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa,

perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif merupakan

perkembangbiakan tanpa perkawinan. Perkembangbiakan ini ada

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

18

dua macam yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan vegetatif

buatan.

2. Perkembangbiakan Hewan

Perkembangbiakan hewan juga sama seperti perkembangbiakan

tumbuhan yaitu secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan

secara generatif yaitu dengan cara beranak, bertelur. Sedangkan

perkembangbiakan secara vegetatif dengan cara bertelur dan beranak.

Perkembangbiakan Hewan secara Generatif

a. Bertelur (Ovipar)

Perkembangbiakan hewan dengan cara betelur di sebut Ovipar.

Kata ovipar berasal dari kata ovum yaitu (telur). Sel telur betina

dibuahi oleh sel sperma dari hewan jantan sehingga jadilah

pembuahan. Pembuahan ini dapat terjadi di dalam tubuh ataupun

diluar tubuh. Pembuahan di dalam tubuh yaitu internal dan di luar

tubuh eksternal. Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur

yaitu ada ayam, ikan, burung dan serangga.

b. Melahirkan (Vivipar)

Perkembangbiakan dengan cara melahirkan disebut dengan vivipar.

Hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan juga

menghasilkan telur. Namun telur tersebut tidak terdapat cangkang

yang terbungkus dan tidak dikeluarkan melalui tubuh. Hewan yang

berkembangbiak dengan cara melahirkan juga disebut dengan

mamalia.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

19

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa,

perkembangbiakan hewan secara generatif melalui perkawinan

sama halnya dengan tumbuhan, perkembangbiakan hewan secara

generatif ini juga melalui perkawinan. Perkembangbiakan hewan

secara generatif ini ada dua macam yaitu bertelur (ovipar) dan

melahirkan (vivipar). Hewan yang berkembangbiak secara bertelur

yaitu ayam, bebek, dll. Sedangkan hewan yang berkembangbiak

secara melahirkan yaitu hewan mamalia.

Perkembangbiakan Hewan secara Vegetatif

a. Bertelur-Melahirkan (Ovovivipar)

Perkembangbiakan secara bertelur melahirkan disebut dengan

ovovivipar. Hewan yang berkembangbiak dengan cara ini juga

menghasilkan telur dari tubuhnya. Namun telur yang sudah keluar

dari tubuh induknya sudah tumbuh menjadi embrio.

Perkembangbiakan secara ovovivipar ini diawali dengan

bertumbuhnya telur di dalam tubuh induk. Hewan yang

berkembangbiak dengan cara ovovivipar yaitu kadal dan reptil.

Dari uraian di atas, peneliti membuat pengembangan media pop up book

materi Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan. Di dalam pop up book tersebut

terdapat informasi mengenai materi perkembangbiakan hewan dan tumbuhan baik

secara generatif maupun vegetatif.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

20

4. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media merupakan sarana untuk informasi belajar dan penyalur pesan dari

pengajar yang ingin disampaikan kepada peserta didik ataupun kepada penerima

sasaran yang akan disampaikan tersebut. Kata media berasal dari bahasa latin

yaitu “medius” yang artinya pengantar atau perantara. Penggunaan media

pembelajaran dapat membantu tercapainya pengajaran dalam menyampaikan

suatu informasi mengenai pesan dari sumber pesan kepada peserta didik (Munadi,

2010: 06). Beberapa ahli mengemukakan bahwa media merupakan alat elektronis

atau alat grafis yang berfungsi untuk memproses, dan menangkap kembali

informasi verbal atau visual yang telah di pelajari oleh setiap peserta didik (Ani

Cahyadi, 2019). Media dapat digunakan peserta didik agar lebih mudah dalam

proses pembelajaran di sekolah, dengan adanya media pembelajaran dapat

mempermudah dan agar peserta didik lebih memahami pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan hal diatas media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi

sebagai media saat proses pembelajaran. Alat ini dinamakan alat peraga yang

dapat membantu pembelajaran guru dan peserta didik agar lebih mudah. Dengan

adanya media pembelajaran peserta didik dapat lebih memahami pembelajaran di

sekolah dasar. Peserta didik akan lebih terfokus pada pembelajaran dan media

dapat menarik perhatian siswa saat pembelajaran agar pembelajaran di kelas tidak

monoton dan peserta didik menjadi bosan.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

21

b. Fungsi dan Manfaat Media

Menurut beberapa ahli fungsi dan manfaat media memiliki fungsi yang

berbeda-beda. Menurut Dwi (2015: 49) fungsi dan manfaat media yaitu sebagai

berikut :

1. Peserta didik mendapatkan pengalaman yang lebih banyak.

2. Peserta didik memperoleh gambaran yang jelas secara langsung

dengan mengamati media yang digunakan.

3. Peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan alam

sekitar.

4. Dapat mengamati media secara seksama.

5. Peserta didik dapat menanamkan sikap realistis dan konsep dasar yang

benar.

6. Dengan media peserta didik akan lebih meningkatkan minat mereka.

7. Dengan media peserta didik akan lebih giat dalam belajar.

8. Memberikan suatu penjelasan yang lebih mudah, peserta didik akan

mendapatkan pengalaman dari pemahaman yang lebih susah menjadi

mudah.

9. Memudahkan peserta didik dalam hal pengamatan secra langsung, dan

membandingkan suatu benda.

10. Menarik peserta didik dalam pembelajaran.

Sedangkan menurut (Ani Cahyadi, 2019) fungsi media pembelajaran yaitu

sebagai berikut :

1. Media merupakan alat bantu yang sangat penting untuk pembelajaran

interaktif dan untuk pembelajaran efektif.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

22

2. Media merupakan komponen terpenting yang saling berkaitan untuk

tercapainya tujuan pembelajaran.

3. Penggunaan media harus sesuai dengan materi dan kompetensi dasar

yang ingin dicapai.

4. Fungsi utama media pembelajaran yaitu agar tercapainya suatu

pembelajaran di sekolah dasar.

5. Dengan adanya media pembelajaran dikelas akan lebih mudah untuk

dipahami dan dimengerti.

6. Media pembelajaran ini sangat membawa kegiatan yang positif.

7. Dengan adanya media pembelajaran di kelas tidak lagi menjadi kaku

atau monoton, pembelajaran dikelas akan lebih menyenangkan.

Dengan adanya media pembelajaran tersebut fungsi dan manfaat media

sangat banyak dan sangat berguna bagi seluruh warga sekolah. Manfaat dan

fungsi media bagi guru yaitu media sangat berguna untuk mempermudah guru

dalam hal mengajar media sangat membantu guru saat menyampaikan

pembelajaran sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan dengan lancar dan

mencapai tujuan. Bagi peserta didik media pembelajaran sangat membantu dalam

hal proses berfikir. Materi yang sulit menjadi mudah dengan adanya media,

membantu peserta didik agar memahami materi dengan menggunakan media

secara langsung.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

23

a. Jenis – Jenis Media

Media dibagi menjadi dua macam, yaitu media jadi dan media rancangan.

Menurut Sukiman (2012), media jadi dan media rancangan yaitu sebagai berikut :

1. Media jadi yaitu media yang pada dasarnya sudah jadi. Media ini sudah

ada di perdagangan, sudah di jual oleh pembuat media. Dengan media

jadi ini kita tidak perlu repot-repot untuk meluangkan waktu membuat

media, menghemat waktu, menghemat tenaga tidak perlu capek-capek

untuk membuat media langsung membeli saja media jadi. Akan tetapi

media jadi ini tidak hanya untuk mencapai tujuan pembelajaran saja.

Media jadi ini juga dibuat untuk umum, jadi siapa saja yang membeli

media jadi ini akan memilikinya juga. Sehingga media jadi ini tidak

hanya satu saja.

2. Media rancangan, media rancangan ini disebut (by design). Media

rancangan ini dibuat khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Media yang dirancang secara khusus ini mempunyai tujuan agar

tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dipelajari, jadi sebelum

pembelajaran dimulai media ini dirancang terlebih dahulu agar media

tersebut dapat sesuai dengan pembelajaran itu.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

24

Media pembelajaran semakin lama semakin berkembang sesuai dengan

cirri khusus media tersebut. Menurut (Ibrahim, 2012: 18) jenis media

pembelajaran terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :

1. Media Audio

Media audio ini merupakan media yang hanya bisa di dengar dengan

indera pendengaran yaitu melalui telinga. Contohnya yaitu musik,

radio, lagu dan suara.

2. Media Visual

Media visual merupakan media yang bisa dilihat dan bisa diraba

dengan indera penglihatan dan indera peraba. Media ini mudah di

dapatkan dan media visual ini lebih mudah untuk di lihat melalui mata

dan dipegang dengan jelas. Contohnya yaitu buku, gambar, foto,

komik, poster dan sebagainya.

3. Media Audio-Visual

Media audio-visual merupakan media yang bisa dilihat dan bisa di

dengar. Media audio-visual ini bisa dilihat melalui indera penglihatan

dan bisa didengar melalui indera pendengaran. Media ini langsung di

cerna oleh indera penglihtan dan indera pendengaran secara

bersamaan. Contohnya yaitu drama, televisi, film dan sebagainya..

4. Buku

Buku merupakan alat atau media yang sangat berguna dalam

pembelajaran. Buku mengandung gambaran mengenai suatu objek, mengandung

fakta yang disusun secara rapi untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik

dalam pembelajaran disekolah. Buku termasuk media yang akan membantu

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

25

peserta didik dalam pembelajaran disuatu jenjang pendidikan dan membantu

peserta didik dalam meingkatkan sumber informasi mengenai pembelajaran

(Peng, 2015). Buku juga merupakan media yang sangat penting yang didalamnya

membahasa mengenai gambaran dan fakta mengenai pembelajaran, dengan

adanya media buku akan lebih membantu peserta didik dalam pembelajaran dan

membantu guru dalam pembelajaran dikelas (Narkhalaji, 2012).

Berdasarkan hal diatas buku merupakan media yang sangat berguna dalam

proses pembelajaran, di dalam buku terdapat informasi mengenai suatu materi,

terdapat informasi nyata yang sesuai untuk pengetahuan peserta didik di sekolah.

Dengan buku dapat membantu peserta didik untuk mempermudah memahami

materi yang diajarkan oleh guru, peserta didik dapat mengetahui banyak informasi

melalui sebuah buku.

a. Pop Up Book

Pop up book merupakan sebuah buku yang didalamnya terdapat gambar 3

dimensi yang dapat bergerak pada saat membuka halaman pada buku tersebut.

Setiap halaman buku terdapat gambar dan informasi mengenai materi tersebut.

Saat membuka halaman buku seolah-olah gambar tersebut nyata dan gambar

tersebut bisa bergerak (Dzuanda, 2014). Sedangkan menurut Joko Muktiono,

(2014: 14) pop up book merupakan buku yang bisa digerakkan dan bisa

ditegakkan pada saat membuka halaman pada setiap buku, pada saat membuka

halaman buku gambar yang berada didalam sangat indah dan sangat menarik.

Buku tersebut menampilkan gambar yang lebih menarik dengan lipatan, gulungan

kertas pada setiap halaman buku.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

26

Menurut kamus Bahasa Inggris pop up berarti muncul sedangkan menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pop up berarti menampakkan diri. Pop up

book merupakan media pembelajaran yang akan digunakan untuk memperoleh

kebutuhan peserta didik dalam memahami materi perkembangbikan hewan dan

tumbuhan. Pop up book ini di desain hingga menarik mungkin agar peserta didik

lebih focus pada saat pembelajaran di sekolah. Menurut Bluemel dan Taylor

(2012: 22) pop up book merupakan buku yang bergerak pada saat dibuka dan

penggunaannya dari kertas untuk lipatan, gulungan dan berbentuk setiap gambar

di buku tersebut.

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa, pop up book yaitu

sebuah media pembelajaran atau alat peraga berbentuk sebuah buku yang bisa

digerakkan pada saat membuka setiap halaman pada buku tersebut. Di dalam pop

up book terdapat gambar yang berbentuk 2 dimensi atau 3 dimensi pada setiap

halaman buku dan gambar-gambar tersebut bisa digerakkan, timbul seolah gambar

tersebut menjadi nyata. Juga terdapat informasi mengenai materi

perkembangbiakan hewan dan tumbuhan.

b. Jenis – Jenis Pop Up Book

1. Transformation, yaitu bentuk tampilan buku yang terdiri dari potongan

pop up yang telah tersusun rapi.

2. Volvelles, yaitu pada pembuatan ini menggunakan unsur lingkaran.

3. Peepshow, yaitu pembuatan ini menggunakan tampilan yang

menyusun tumpukan kertas menjadi satu.

4. Pull-tabs, yaitu pada tampilan ini bisa di dorong atau ditarik dengan

memperlihatkan gambar baru pada setiap halaman.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

27

5. Carousel, yaitu pada tampilan ini terdapat pita yang dapat dibuka dan

dipasang kembali.

6. Box and cylinder, pada tampilan ini terdapat kubus yang bergerak pada

halaman tengah ketika halaman buku dibuka (Dzuanda, 2016).

c. Konsep Media Pop Up Book

Media ini merupakan media visual, karena di dalam media ini terdapat

gambar 3 dimensi dan teks informasi yang bisa digunakan dengan indera

penglihatan dan indera peraba. Media ini dibuat dengan kertas karton, kertas

warna-warni, sterofom, kertas buffalo, kertas gambar A4. Media ini juga dicetak

dan menyajikan materi tentang Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan. Di

dalam pop up book ini akan disajikan bagaimana cara perkembangbiakan hewan

dan cara perkembangbiakan tumbuhan. Di dalam pokok pembahasan peserta didik

akan mempelajari bagaimana cara perkembangbiakan hewan dan

perkembangbiakan tumbuhan secara langsung dan khusus, media pop up book ini

akan membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Media ini

merupakan pengintegrasian dari mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia dalam

pembelajaran Tematik pada Tema I (Selamatkan Mahkluk Hidup) Subtema 2

(Hewan Sahabatku).

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

28

d. Manfaat Media Pop Up Book

Di dalam pembelajaran siswa kesulitan dalam memahami materi

dikarenakan kurangnya media pembelajaran disekolah. Oleh karena itu dengan

menggunakan media pop up book siswa lebih memahami materi pembelajaran

yang akan dipelajari disekolah. Media pop up book ini mempunyai beberapa

manfaat dalam penggunaannya, yaitu sebagai berikut :

1. Memudahkan guru dalam menjelaskan materi melalui media pop up

book ini dan mudah diterima oleh peserta didik.

2. Dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dan dapat memotivasi

peserta didik.

3. Pembelajaran dikelas menjadi tidak membosankan dan lebih

bermakna.

4. Peserta didik dapat lebih berperan aktif pada saat pembelajaran.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

29

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

pengembangan ini memiliki beberapa persamaan dan beberapa perbedaan, yaitu

sebagai berikut :

No Nama

Peneliti

Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Ariyani

Budiarti

(2017)

Pengembangan

Media Pop Up Book

Pada Pembelajaran

Subtema Keunikan

Daerah Tempat

Tinggalku Kelas IV

Sekolah Dasar.

a. Peneleti sama-sama

membahas media

pembelajaran visual

yaitu pop up book.

b. Sama-sama

mengembangkan

media pembelajaran

pop up book untuk

sekolah dasar.

c. Sama-sama

menggunakan model

pengembangan

ADDIE

a. Penelitian terdahulu

mengambil subjek pada

kelas IV sedangkan

penelitian ini mengambil

subjek kelas VI SD.

b. Penelitian terdahulu

mengambil subtema

Keunikan Daerah Tempat

Tinggalku, sedangkan

penelitian ini mengambil

subtema Hewan

Sahabatku.

c. Penelitian terdahulu

dilaksanakan di SDN

Mlaten, sedangkan

penelitian ini

dilaksanakan di SDN

Sidomulyo I.

2. Johan

Stefanus

(2019)

Pengembangan

Buku Cerita

Bergambar Pada

Tema I

Perkembangbiakan

Hewan dan

Tumbuhan Subtema

I Perkembangbiakan

Hewan dan Daur

Hidup Hewan Untuk

Kelas III SDN

Padokan

a. Peneliti sama-sama

mengembangkan

media visual.

b. Sama-sama

membahas

perkembangbiakan

hewan dan tumbuhan

a. Penelitian terdahulu

mengambil subjek kelas 3

SDN Padokan sedangkan

penelitian ini pada kelas

6 SDN Sidomulyo I.

b. Peneletian terdahulu

mengambil tema 1

Perkembangbiakan

Hewan dan Tumbuhan

Subtema I

Perkembangbiakan

Hewan dan Daur Hidup

Hewan, sedangkan

penelitian ini mengambil

tema 1 Selamatkan

Makhluk hidup subtema

2 Hewan Sahabatku.

c. Penelitian terdahulu

mengembangkan buku

cerita bergambar,

sedangkan penelitian ini

mengembakan media pop

up book.

3. Wiwit

Rahmawati

(2016)

Pengembangan

Media Pop Up Book

Pada Tema Air,

a. Peneleti sama-sama

membahas media

pembelajaran visual

a. Penelitian terdahulu

mengambil subjek kelas 2

SDN Tanggarang,

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

30

Bumi dan Matahari

Kelas II Sekolah

Dasar

yaitu pop up book.

b. Sama-sama

mengembangkan

media pembelajaran

pop up book untuk

sekolah dasar.

c. Peneliti sama

menggunakan

pembelajaran tematik

sedangkan penelitian ini

mengambil subjek kelas 6

SDN Sidomulyo I.

b. Penelitian terdahulu

mengambil tema air,

bumi dan matahari,

sedangkan penelitian ini

mengambil tema

selamatkan makhluk

hidup.

4. Lufita

Elfiani

(2018)

Pengembangan

Media Pembelajaran

Pop Up Book

Berbasis Audio

Pada Materi Bangun

Datar Segiempat Di

SMP.

a. Peneleti sama-sama

mengembangkan

media pembelajaran

pop up book.

b. Sama-sama

menggunakan

metode R&D.

a. Peneliti terdahulu

mengembakan pop up

book untuk SMP,

sedangkan penelitian ini

untuk SD.

b. Penelitian terdahulu

mengembangkan pop up

book berbasis audio,

penelitian ini

mengembangkan pop up

book visual.

c. Subjek penelitian

terdahulu untuk siswa

SMP kelas VII Malang,

sedangkan penelitian ini

menggunakan subjek

kelas VI SDN Sidomulyo

I.

d. Materi penelitian

terdahulu yaitu bangun

data segiempat,

sedangkan penelitian ini

materi perkembangbiakan

hewan dan tumbuhan.

5. Emil Diana

Nurcholidah

(2018)

Pengembangan

Media Pop Up Book

Untuk Keterampilan

Membaca

Permulaan Peserta

Didik Kelas I

Sekolah Dasar

a. Peneleti sama-sama

membahas media

pembelajaran visual

yaitu pop up book.

b. Sama-sama

mengembangkan

media pembelajaran

pop up book untuk

sekolah dasar.

c. Sama-sama

menggunakan model

pengembangan

ADDIE.

a. Penelitian terdahulu

menggunakan subjek

kelas 1 SDN Toronrejo

Batu, sedangkan

penelitian ini

menggunakan subjek

kelas 6 SDN Sidomulyo

I.

b. Materi penelitian

terdahulu yaitu

permulaan keterampilan

membaca, sedangkan

penelitian ini

menggunakan materi

perkembangbiakan

hewan dan tumbuhan.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Pembelajaran Tematik

31

C. Kerangka Pikir

``````

Analisis Kebutuhan

Kondisi lapangan : media pembelajaran belum ada, peserta didik membutuhkan

media pembelajaran guru lebih dominan menggunakan metode ceramah.

Kondisi ideal : pengembangan media pop up book sangat menunjang pembelajaran

disekolah, mudah digunakan oleh guru dan peserta didik, peserta didik dapat lebih

memahami materi dengan lebih mudah.

Media

Dari analisis kebutuhan peneliti mengembangkan sebuah media pembelajaran yang

dapat digunakan guru untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi

pembelajaran dan membantu pembelajaran peserta didik agar lebih efektif.

Rumusan Masalah

Bagaimanakah Pengembangan Media

Pop Up Book Tema I Subtema 2 Materi

Perkembangbiakan Hewan dan

Tumbuhan Kelas VI SDN Sidomulyo I?

Rumusan Masalah Bagaimanakah Keefektifan

Pembelajaran Siswa Pada Saat

Menggunakan Media Pop Up Book

Tema I Subtema 2 Materi

Perkembangbiakan Hewan dan

Tumbuhan Kelas VI SDN Sidomulyo

I?

Metode Penelitian

1. Dalam mengembangkan media peneliti menggunakan model ADDIE.

2. Lokasi uji coba dilaksanakan di SDN Sidomulyo I.

3. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, angket dan

dokumentasi.

4. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendeketan

kualitatif.

Hasil

Pop Up Book Tema 1 Subtema 2 Materi Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan

Kelas VI SD.