BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL...

13
19 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian yaitu mengenai Diksi dan Gaya Bahasa. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan Muhammad Ghofur C.R. (2014) dimana melakukan penelitian Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik lagu band Jepang L’Arc~En~Ciel. Fokus penelitian yang dilakukan adalah pada lagu- lagu yang bertema cinta. Dalam lirik-lirik lagu L’Arc~En~Ciel di album “Wold Best Selection” yang bertema cinta, diksi yang paling sering digunakan adalah kata konotatif. Kata konotatif tersebut bersifat memberi penegasan pada makna sesungguhnya yang akan diungkapkan. Makna sesungguhnya tertuang dalam lirik secara tidak langsung. Gaya bahasa yang paling sering dijumpai pada lirik lagu L’Arc~en~ciel dalam album “World Best Selection” yang bertema cinta adalah hiperbola, sinekdoke, personifikasi, paradox, dan alusio. Penelitian mengenai Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik lagu juga dilakukan oleh Eka Pujiati Pada lirik lagu anak-anak ciptaan Kasur. Diksi yang sering muncul adalah kata abstrak, kata kongkret, kata umum, kata khusus, kata denotatif dan kata konotatif. Penggunaan diksi tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi anak-anak untuk dapat lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh anak-anak sebagai pembaca ataupun pendengar. Gaya bahasa yang sering muncul adalah gaya bahasa retoris yaitu asonansi, aliterasi, dan repetisi. Gaya bahasa yang digunakan berfungsi untuk mengenalkan kepada anak-anak tentang bahasa sejak usia dini. Gaya bahasa yang paling sering ditemukan adalah gaya bahasa retoris yaitu eufemisme.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian

terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik

penelitian yaitu mengenai Diksi dan Gaya Bahasa.

Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan Muhammad Ghofur

C.R. (2014) dimana melakukan penelitian Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik lagu

band Jepang L’Arc~En~Ciel. Fokus penelitian yang dilakukan adalah pada lagu-

lagu yang bertema cinta. Dalam lirik-lirik lagu L’Arc~En~Ciel di album “Wold

Best Selection” yang bertema cinta, diksi yang paling sering digunakan adalah

kata konotatif. Kata konotatif tersebut bersifat memberi penegasan pada makna

sesungguhnya yang akan diungkapkan. Makna sesungguhnya tertuang dalam lirik

secara tidak langsung. Gaya bahasa yang paling sering dijumpai pada lirik lagu

L’Arc~en~ciel dalam album “World Best Selection” yang bertema cinta adalah

hiperbola, sinekdoke, personifikasi, paradox, dan alusio.

Penelitian mengenai Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik lagu juga dilakukan

oleh Eka Pujiati Pada lirik lagu anak-anak ciptaan Kasur. Diksi yang sering

muncul adalah kata abstrak, kata kongkret, kata umum, kata khusus, kata denotatif

dan kata konotatif. Penggunaan diksi tersebut dimaksudkan untuk memberikan

kemudahan bagi anak-anak untuk dapat lebih mudah dimengerti dan dipahami

oleh anak-anak sebagai pembaca ataupun pendengar. Gaya bahasa yang sering

muncul adalah gaya bahasa retoris yaitu asonansi, aliterasi, dan repetisi. Gaya

bahasa yang digunakan berfungsi untuk mengenalkan kepada anak-anak tentang

bahasa sejak usia dini.

Gaya bahasa yang paling sering ditemukan adalah gaya bahasa retoris yaitu

eufemisme.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

20

TABEL 2.1

No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian

1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik lagu

band Jepang L’Arc~En~Ciel oleh

Muhammad Ghofur C.R. (2014).

Diksi dan Gaya Bahasa pada lirik lagu

bertema cinta.

2. Diksi dalam lirik lagu anak-anak

ciptaan Kasur oleh Eka Pujiati.

Diksi dalam lirik lagu anak-anak.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Karya Sastra

Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa-bahasa di Barat atau Eropa

seperti literature(bahasa Inggris), littérature (bahasa Prancis), literatur (bahasa

Jerman), dan literatuur (bahasa Belanda). Semuanya berasal dari kata litteratura

(bahasa Latin) yang sebenarnya terjemahan dari kata grammatika (bahasa Yunani).

Litteratura dan grammatika masing-masing berdasarkan kata “littera”dan

“gramma” yang berarti huruf(tulisan atau letter). Sastra dalam bahasa Indonesia

berasal dari bahasa Sansekerta yang merupakan gabungan dari kata sas, berarti

mengarahkan, mengajarkan dan memberi petunjuk. Kata sastra tersebut mendapat

akhiran tra yang biasanya digunakan untuk menunjukkan alat atau sarana.

Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran

konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa (Sumardjo & Saini

1997:3-4). Sehingga sastra memiliki unsur-unsur berupa pikiran, pengalaman, ide,

perasaan, semangat, kepercayaan (keyakinan), ekspresi atau ungkapan, bentuk

dan bahasa. Hal ini diperkuat oleh pendapat Saryono (2009:18) bahwa sastra juga

mempunyai kemampuan untuk merekam semua pengalaman yang empiris-natural

maupun pengalaman yang non-empiris-supernatural, dengan kata lain sastra

mampu menjadi saksi dan pengomentar kehidupan manusia.

Sugihastuti (2007 : 81-82) menyatakan bahwa karya sastra merupakan

media yang digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan gagasan-gagasan

dan pengalamannya. Sebagai media, peran karya sastra sebagai media untuk

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

21

menghubungkan pikiran-pikiran pengarang untuk disampaikan kepada pembaca.

Selain itu karya sastra juga dapat merefleksikan pandangan pengarang untuk

disampaikan kepada pembaca. Selain itu, karya sastra dapat menghibur,

menambah pengetahuan dan memperkaya wawasan pembacanya dengan cara

yang unik, yaitu menuliskannya dalam bentuk naratif. Sehingga pesan yang ingin

disampaikan kepada pembaca tanpa berkesan mengguruinya.

Sumardjo & Saini (1997 : 18-19) membagi jenis karya sastra menjadi 2

yaitu Karya Sastra Non-Imaginatif dan Karya Sastra Imaginatif. Karya sastra

Non-Imaginatif terdiri dari Esai, Kritik, Biografi, Otobiografi, Sejarah, Memoar,

Catatan Harian dan Surat-surat. Sedangkan Karya sastra Imaginatif hanya terdiri

dari Prosa dan Puisi. Dalam prosa terbagi menjadi fiksi dan drama, sedangkan

puisi terbagi menjadi epik, dramatik, dan lirik.

2.2.2 Lirik Lagu

Lirik lagu adalah suatu bentuk karya sastra yang merupakan bentuk

ekspresi atau curahan perasaan pribadi yang diwujudkan dalam bunyi dan susunan

kata yang dinyanyikan (KBBI, 2007:678). Muliono (Ed) (2007:678) menyatakan

bahwa lirik lagu mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang

berisi curahan isi hati pribadi, (2) susunan dalam sebuah nyanyian. Noor

(2004:24) juga menegaskan bahwa lirik adalah ungkapan perasaan pengarang.

Melalui lirik lagu, manusia dapat mengekspresikan perasaan, aspirasi, dan

harapan serta berbagai macam pesan lainnya kepada orang lain. Dalam bahasa

jepang lirik lagu berarti 抒情詩(jojoushi) atau sajak untuk nyanyian ( 国語辞典:

1844 ).

Lirik lagu juga merupakan bentuk ekspresif seseorang tentang sesuatu hal

yang sudah dialaminya, dalam mengeskpresikannya penulis lagu melakukan

permainan kata dan gaya bahasa untuk menciptakan kata-kata yang memiliki daya

tarik tertentu terhadap lirik lagu tersebut. Dibandingkan dengan sajak, penuangan

ide lewat lirik lagu dinilai lebih kuat, karena diperkuat dengan melodi dan irama

tertentu yang disesuaikan perasaan dalam lirik lagu tersebut.

2.2.3 Stilistika

Stilistika adalah gaya atau style yang digunakan seorang pembicara atau penulis

untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana.

Dengan demikian style dapat diterjemahkan sebagai gaya bahasa (Sudjiman,

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

22

1993:13). Stilistika adalah ilmu kebahasaan yang berfokus dalam mempelajari

gaya bahasa dan bertujuan untuk mengetahui keindahaan atau efek estetika suatu

karya sastra. Stilistika dapat digunakan sebagai acuan untuk mengkaji sebuah

karya sastra melalui sudut pandang linguistik. Melalui pengkajian tersebut kita

dapat lebih memahami suatu karya dengan lebih baik. Pengkajian tersebut dapat

disebut sebagai pendekatan stilistik (Sudjiman, 1993:2).

Menurut Verdonk (2002:4) stilistika, atau studi tentang gaya, sebagai analisis

ekspresi yang khas dalam bahasa untuk mendeskripsikan tujuan dan efek tertentu.

Bahasa dalam karya sastra adalah bahasa yang khas sehingga berbeda dari bahasa

dalam karya-karya nonsastra. Untuk itulah, analisis terhadap bahasa sastra pun

membutuhkan analisis yang khusus. Dalam hal ini dibutuhkan stilistika sebagai

teori yang secara khusus menganalisis bahasa teks sastra (Mills, 1995:3).

2.2.4 Diksi

Diksi adalah pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh

hubungan kata-kata itu. Istilah ini bukan saja dipergunakan untuk menyatakan

kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi

juga meliputi fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan (Keraf, 2008:22-23). Setiap

kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam pikiran

seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan dalam kalimat

yang berbeda. Hal ini menjelaskan bahwa makna kata yang sebenarnya dapat

diketahui saat digunakan dalam sebuah kalimat dan hal ini mengungkapkan

bahwa diksi memegang peran penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan

dan arti.

Menurut Keraf bahwa pengertian diksi terbagi dua. (Keraf, 2010: 24) Pengertian

diksi yang pertama menurut Keraf adalah pilihan kata atau diksi mengenai

pengertian kata-kata mana yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan

bagaimana dalam membentuk adanya pengelompokan kata-kata yang sesuai atau

penggungkapan yang tepat dan gaya yang mana lebih baik dalam situasi.

Sedangkan pengertian diksi yang kedua menurut Keraf adalah pilihan kata atau

diksi adalah pembeda secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang dapat

disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan

situasi dan juga nilai dari sebuah rasa yang mempunyai kelompok masyarakat,

pendengar dan pembaca.

Menurut Keraf poin-poin tentang diksi, yaitu:

a. Pemilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai

untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

23

kata-kata yang tepat atau dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yang

tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.

b. Pilihan kata yang sesuai dan tepat hanya dimungkinkan oleh penguasaan

sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang

dimaksud dengan kosakata atau perbendaharaan kata suatu bahasa adalah

keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa.

c. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-

nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk

membentuk bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki

kelompok masyarakat pendengar.

2.2.5 Gaya Bahasa

Gaya atau khususnya gaya bahasa dalam retorika lebih dikenal dengan istilah style.

Gaya bahasa menjadi salah satu bagian dari diksi yang mengatur kecocokan

sebuah pemakaian kata,frasa, atau klausa dalam sebuah wacana secara

keseluruhan. Gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran

melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian pemakai

bahasa (Keraf, 2010: 113).

Adapun beberapa macam gaya bahasa menurut 瀬戸賢一 dalam buku 日本語の

レトリック yaitu:

1. Metafora (隠喩いんゆ

) メタファー

類似性るいじせい

にもとづく比喩ひ ゆ

である。「人生じんせい

」を「旅たび

」に喩たと

えるように、

典型的てんけいてき

にには 抽 象 的ちゅうしょうてき

な対 象たいしょう

を具象的ぐしょうてき

なものに見立み た

てて表 現ひょうげん

る。

Gaya bahasa berdasarkan kemiripan. Representasi objek yang abstrak

disamakan dengan sesuatu yang konkret.

Contoh : Pemuda adalah Bunga Bangsa (Keraf, 2010: 139)

2. Simile (直喩ちょくゆ

) シミリー

「~のよう」などによって類似性るいじせい

を直 接 示ちょくせつしめ

す比喩ひ ゆ

。しばしばどの点てん

で似に

ているのかも明示めいじ

する。

Gaya bahasa yang mempunyai kesamaan langsung dan menunjukkan sesuatu

yang serupa.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

24

Contoh : Bagai air di daun talas (Keraf, 2010:138)

3. Personifikasi (擬人法ぎじんほう

) パーソ二フィケーション

人間以外にんげんいがい

のものを人間にんげん

に見立み た

てて表 現ひょうげん

する比喩ひ ゆ

。隠喩いんゆ

の一種いっしゅ

。こと

ばが人間中心にんげんちゅうしん

に仕組し く

まれていることを例 証れいしょう

する。

Gaya bahasa yang menunjukkan sesuatu yang bukan manusia jadi mempunyai

ekspresi menyerupai manusia. Menggambarkan seolah-olah seperti apa yang

dilakukan manusia.

Contoh : Angin yang meraung di tengah malam yang gelap (Keraf, 2010:140)

4. Sinestesia (共感覚法きょうかんかくほう

) シネスシージア

触 覚しょっかく

、味覚みかく

、嗅 覚きゅうかく

、視覚しかく

、聴 覚ちょうかく

の五感ごかん

の 間あいだ

で表 現ひょうげん

をやりとり

する表 現 法ひょうげんほう

。表 現ひょうげん

を貸か

す側がわ

と借か

りる側がわ

との 間あいだ

で、一定の組み合

わせがある。

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi panca indera seperti,

sentuhan, penglihatan, pendengaran, dan penciuman. Antara suatu indera

dikenakan pada indera lain.

Contoh : Wajahnya manis sekali (Tarigan, 2009: 34)

5. Zeugma (くびき法ほう

) ジューグマ

一本いっぽん

のくびきで二頭にとう

の牛うし

をつなぐように、ひとつの表 現ひょうげん

を二ふた

つの

意味い み

で使つか

う表 現 法ひょうげんほう

。多義語た ぎ ご

の異こと

なった意義い ぎ

を利用りよう

する。

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi yang menyebutkan satu

kata yang sudah cukup menjelaskan makna daripada menyebutkan dua kata

namun menimbulkan ambigu.

Contoh : Dengan membelalakkan mata dan telinganya, ia mengusir orang itu

(Keraf, 2010:135)

6. Metonimi (換喩かんゆ

) メトニミー

「赤あか

ずきん」が「赤あか

ずきんちゃん」を指さ

すように、世界せかい

の中なか

でのも

のとものの隣接関係りんせつかんけい

にもとづいて指示し じ

を横よこ

すべりさせる表 現 法ひょうげんほう

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

25

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi berdasarkan kedekatan hal

yang menunjukkan nama, hal, dan lain sebagainya sebagai pengganti sebutan

suatu hal.

Contoh : Ia membeli sebuah chevrolet (Keraf, 2010:142)

7. Sinekdok (提喩ていゆ

) シネクドキ

「天気てんき

」で「いい天気てんき

」を意味い み

する場合ばあい

があるように、 類たぐい

と種しゅ

間あいだ

の関係かんけい

にもとづいて意味範囲い み は ん い

を伸 縮しんしゅく

させる表 現 法ひょうげんほう

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi yang menyebutkan seluruh

atau sebagian, berdasarkan hubungan antara tipe dan jenis. Dan sudah

mewakili suatu hal yang disebutkan.

Contoh : Setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp. 1.000,- (Keraf,

2010: 142)

8. Hiperbola (誇張法こちょうほう

) ハイパーバリー

事実以上じじついじょう

に大おお

げさな言い

いまわし。「猫ねこ

の 額ひたい

」のように事実じじつ

を過小かしょう

表 現ひょうげん

する場合ばあい

もあるが、これもおおげさな表 現 法ひょうげんほう

の一種いっしゅ

Gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang sebenarnya berlebihan.

Melebih-lebihkan fakta yang sebenarnya. Merupakan metode ekspresi

berlebihan.

Contoh : Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir-hampir meledak

aku (Keraf, 2010:135)

9. Litotes (曲 言 法きょくげんほう

) ライトティーズ

伝つた

えたい意味い み

の反対はんたい

の表 現ひょうげん

を否定ひてい

することによって、伝つた

えたい意味い み

をかえって強つよ

く表 現ひょうげん

する方法ほうほう

Gaya bahasa yang ingin menyampaikan sesuatu yang merendahkan diri dengan

penyangkalan yang berkebalikan terhadap fakta

Contoh : Kedudukan saya ini tidak ada artinya sama sekali (Keraf, 2010:133)

10. Tautology(トートロジ)

まったく同おな

じ表 現ひょうげん

を結むす

びつけることによって、なおかつ意味い み

をなす

表 現 法ひょうげんほう

。ことなの慣 習 的かんしゅうてき

な意味い み

を再確認さいかくにん

させる。

Gaya bahasa pengulangan gagasan yang berlebih dan tidak diperlukan.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

26

Contoh : Ia tiba jam 20.00 malam waktu setempat (Keraf, 2010:133)

11. Oksimoron (撞 着 法どうちゃくほう

) オクシモロン

正反対せいはんたい

の意味い み

を組く

み合あ

わせて、なおかつ矛盾むじゅん

に 陥おちい

らずに意味い み

をなす

表 現 法ひょうげんほう

。「反対物はんたいぶつ

の一致いっち

」を体現たいげん

する。

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi yang menggabungkan

makna sebaliknya atau antonym. Kata-kata dalam kalimat tersebut sebenarnya

saling bertentangan.

Contoh : Keramah-tamahan yang bengis (Keraf, 2010:136)

12. Eufemisme (婉 曲 法えんきょくほう

) ユーフェミズム

直接言ちょくせつい

いにくいことばを婉 曲 的えんきょくてき

に口当くちあ

たりよく表 現ひょうげん

する方法ほうほう

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi dengan cara

mengekspresikan ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan

kasar.

Contoh : Ayahnya sudah tidak ada di tengah-tengah mereka (Keraf, 2010:132)

13. Retoris (レトリカル。クエスチョン)

形かたち

は疑問文ぎもんぶん

で意味い み

は平叙文へいじょぶん

という表 現 法ひょうげんほう

。文 章ぶんしょう

に変化与へんかあた

えるだ

けでなく、読者どくしゃ

、聞き

き手て

に 訴うった

えかけるダイアロだ い あ ろ

ーグぐ

的特質てきとくしつ

をもつ。

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi suatu pertanyaan yang tidak

perlu untuk dijawab.

Contoh : Rakyatkah yang harus menanggung akibat semua korupsi dan

manipulasi di negara ini? (Keraf, 2010:135)

14. Repetisi (反復法はんぷくほう

) リピティション

同おな

じ表 現ひょうげん

を繰り返かえ

すことによって、意味い み

の連続れんぞく

、リズムり ず む

、 強 調きょうちょう

を 表あらわ

す法ほう

。詩歌しいか

で用もち

いられるものはリフレり ふ れ

ーンん

と呼よ

ばれる。

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi dengan mengulangi kata-

kata sebagai penegasan

Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, sekali lagi bekerja untuk mengejar semua

ketinggalan kita (Keraf, 2010:127)

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

27

15. Ellipsis ( 省 略 法しょうりゃくほう

) エリップシス

文 脈ぶんみゃく

から復元ふくげん

できる要素ようそ

を 省 略しょうりゃく

し、簡潔かんけつ

で余韻よいん

のある表 現ひょうげん

を生う

む方法ほうほう

。日本語に ほ ん ご

ではこの技法ぎほう

が発達はったつ

している。

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi yang berwujud

menghilangkan suatu unsur kalimat dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan

sendiri oleh pembaca atau pendengar.

Contoh : Masihkah kau tidak percaya bahwa dari segi fisik engkau tak apa-apa,

badanmu sehat tapi psikis... (Keraf, 2010:132)

16. Antithesis (対句法ついくほう

) アインティセシス

同おな

じ構文形式こうぶんけいしき

のなかで意味的い み て き

なコントラストこ ん と ら す と

を際きわ

だたせる表 現 法ひょうげんほう

対 照 的たいしょうてき

な意味い み

が互たが

いを照て

らしだす。

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi membandingkan yang

kontras atau berlawanan.

Contoh : Mereka sudah kehilangan banyak dari harta bendanya, tetapi mereka

juga telah memperoleh keuntungan daripadanya (Keraf, 2010:126)

17. Onomatope (声喩せいゆ

) オノマトペ

音おと

が表 現ひょうげん

する意味い み

に創意工夫そういくふう

を凝こ

らす表現法一般ひょうげんほういっぱん

を指さ

す。擬音語ぎ お ん ご

擬態語ぎ た い ご

はその例れい

のひとつ。頭韻とういん

や脚 韻きゃくいん

もここに含ふく

まれる。

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi untuk mengekspresikan

bunyi sesuatu dalam bentuk kata.

Contoh : wanwan(gukguk),dokidoki(degdegan),dondon(toktok). (Iwabuchi

Tadasu, 1989 : 73-74)

18. Klimaks (漸層法ぜんそうほう

) クライマックス

しだいに盛さか

り上あ

げてピぴ

ークく

を形成けいせい

する表 現 法ひょうげんほう

。ひとつの文ぶん

のなかで

も、また、ひとつのテクストて く す と

全体ぜんたい

のなかでも可能かのう

である。

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi membentuk puncak secara

bertahap. Yaitu mengatakan beberapa hal, makin lama makin meningkat.

Contoh : Kami mendoakan agar pada suatu waktu – kapan saja waktunya –

mereka dapat berdiri sendiri, bukan supaya mereka tidak bisa tunduk di bawah

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

28

pengaruh kita, mengabdi dan berbakti kepada kita, tetapi karena justru inilah

keadilan sosial yang selama ini kita perjuangkan (Keraf, 2010:124)

19. Paradoks (逆 説 法ぎゃくせつほう

) パラドクス

一般いっぱん

に真実しんじつ

だと想定そうてい

されていることの 逆ぎゃく

を述の

べて、そこにも真実しんじつ

が含ふく

まれていることを伝つた

える表 現 法ひょうげんほう

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi yang menggambarkan

kebalikan dari apa yang terjadi. Perbandingan yang berlawanan dengan fakta

Contoh : Musuh sering merupakan kawan yang akrab (Keraf, 2010:136)

20. Ironi (反語法はんごほう

) アイロニー

相手あいて

のことばを引用いんよう

してそれとなく批判ひはん

を加くわ

える表 現 法ひょうげんほう

。また、

意味い み

を反転はんてん

させて皮肉ひにく

るのも反語はんご

である。

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi berupa sindiran,

mengatakan sesuatu dengan makna yang berlainan dari apa yang dikatakan.

Kata-kata yang dipergunakan untuk mengingkari maksud yang sebenarnya.

Contoh : Saya tahu anda adalah seorang gadis yang paling cantik di dunia ini

yang perlu mendapat tempat terhormat! (Keraf, 2010:143)

21. Alusio (引喩いんゆ

) アルージョン

有名ゆうめい

な一節ひとふし

を暗あん

に引用いんよう

しながら独自どくじ

の意味い み

を加くわ

えることによって、

重 層 的じゅうそうてき

な意味い み

をかもし出だ

す法ほう

。本歌取ほ ん か ど

りはその一例いちれい

Gaya bahasa yang merupakan metode representasi yang mengandung kata,

ungkapan, peribahasa yang artinya sudah umum banyak diketahui.

Contoh : Kartini kecil itu turut memperjuangkan persamaan haknya (Keraf,

2010:141)

2.2.6 Makna Kata

Makna kata adalah arti atau maksud tertentu yang terdapat dalam suatu kata, dan

berhubungan antara bentuk dengan hal yang diwakilinya (Keraf, 2010:25). Maka

makna kata dapat dibatasi sebagai hubungan antara bentuk dengan hal atau barang

yang diwakilinya yaitu referen-nya. Kata rumah misalnya adalah bentuk atau

ekspresi, sedangkan “barang yang diwakili oleh kata rumah” adalah “sebuah

bangunan yang beratap, berpintu, berjendela, yang menjadi tempat tinggal

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

29

manusia”. Barang itulanh yang disebut sebagai referen. Sedangkan hubungan

antara keduanya (yaitu antara bentuk dan referen) akan menimbulkan makna atau

referensi.

2.2.6.1 Makna Denotatif dan Konotatif

a) Makna denotatif adalah makna yang sesungguhnya. Dalam bahasa Jepang

makna denotatif disebut 明示的 意味 (meishiteki imi). Seorang penulis

hanya ingin menyampaikan informasi kepada kita, dan hal ini membuat

penulis cenderung menggunakan kata-kata yang bermakna denotatif atau

yang bermakna sesungguhnya dengan menyampaikan informasi-informasi

yang sifatnya faktual.

b) Makna konotatif adalah makna yang tidak sesungguhnya. Dalam bahasa

Jepang disebut 暗示的 意味 (anjiteki imi). Makna konotatif adalah suatu

jenis makna yang stimulus dan responsnya mengandung nilai-nilai

emosional. Makna konotatif sebagian terjadi karena pembicara ingin

menimbulkan perasaan setuju dan tidak setuju, senang dan tidak senang,

dan sebagainya pada pihak pendengar; di pihak lain, kata yang dipilih itu

dapat memperlihatkan bahwa pembicaranya juga dapat merasakan perasaan

yang sama.

2.2.6.2 Sinonim dan Antonim

a) Dalam bahasa Jepang sinonim disebut dengan 類義語 (ruigigo). Keraf

menyatakan pengertian tentang sinonim, yaitu:

1. Telaah mengenai bermacam-macam kata yang memiliki makna yang

sama

2. Keadaan di mana dua kata atau lebih memiliki makna yang sama

Momomiya (Sutedi, 2003:120), memberikan beberapa gambaran tentang

sinonim sebagai berikut:

1. Chokkanteki (secara intuitif langsung), bagi penutur asli dengan

berdasarkan pada pengalaman hidupnya. Bagi penutur asli jika

mendengar suatu kata maka secara langsung dapat merasakan bahwa

kata tersebut bersinonim atau tidak.

2. Beberapa kata jika diterjemahkan kedalam bahasa asing akan menjadi

satu kata, misalnya kata oriru, kudaru, sagaru dan furu dalam bahasa

Indonesia bisa dipadankan dengan kata “turun”.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

30

3. Dapat menduduki posisi yang sama dalam suatu kalimat dengan

perbedaan makna kecil. Seperti pada kalimat 階段を上がる、dan 階段

を 上る, sama-sama berarti “menaiki tangga”.

4. Dalam menegaskan suatu makna keduanya bisa digunakan bersamaan

atau sekaligus. Seperti kata hikari(光)dan kagayaku(輝く) kedua

duanya berarti “bersinar”, bisa digunakan secara bersamaan seperti pada

kalimat 星が光かがやいて (bintang bersinar cemerlang).

b) Dalam bahasa Jepang antonim disebut dengan 版木関係 (hangikankei ).

Istilah antonim digunakan untuk menyatakan kata yang berlawanan.

Antonim adalah relasi antar makna yang wujud logisnya sangat berbeda

atau bertentangan, contohnya : benci dan cinta, panas dan dingin, timur dan

barat, suami dan istri, dan sebagainya.

2.2.6.3 Polisemi

Bila sinonim dinyatakan sebagai beberapa kata yang memiliki makna yang

mirip, maka dalam polisemi tercatat kenyataan lain bahwa sebuah kata dapat

memiliki bermacam-macam arti. Dalam bahasa Jepang polisemi disebut dengan

多義語(tagigo). Kata polisemi dapat diartikan sebagai “satu bentuk mempunyai

beberapa makna”. Sutedi menyatakan bahwa polisemi adalah kata yang memiliki

makna lebih dari satu, dan setiap kata tersebut terdapat pertautannnya (Sutedi,

2003:145). Contohnya ひく

Contoh : 網をひく(ami wo hiku)、ピアノをひく (piano wo hiku) 、 辞

書をひく(jisho wo hiku). Karena verba hiku yang berarti menarik, berubah

mejadi memainkan dan membuka.

2.2.6.4 Homonim

Homonim dalam bahasa Jepang disebut sebagai 同音異義語 (douonigigo)

yaitu dua kata atau lebih tetapi memiliki bentuk yang sama. Dalam polisemi hanya

terdapat satu kata saja, sedangkan homonim terdiri dari dua kata atu lebih seperti

kata あめ yang berarti permen, dan あめ yang berarti hujan.

2.2.6.5 Hiponim dan Hipernim

Hiponim dalam bahasa Jepang disebut sebagai 下位語 (kaigo) yaitu kata

yang termasuk dalam kata lainnya, maknanya dianggap merupakan bagian dari

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/1784/4/BAB II.pdf20 TABEL 2.1 No. Penelitian Terdahulu Fokus Penelitian 1. Diksi dan Gaya Bahasa dalam lirik

31

makna kata lainnya. Contohnya : オレンジ yang merupakan bagian dari 果物,

kedua hal ini tidak dapat dibalik menjadi 果物 adalah bagian dari オレンジ.

Sama halnya dengan hiponim, hipernim atau 上位語 (jouigo) juga hanya

berlaku searah. Hipernim adalah kata umum, contohnya: 果物 adalah hipernim

dari オレンジ, tidak bisa dibalik menjadi オレンジ adalah hipernim dari 果物.

2.2.7 Album Touyama Mirei

Touyama Mirei sudah menghasilkan 3 album yang berjudul “Memories”

yang memiliki 8 lagu dan rilis pada 2014.10.01 , “My Way” yang memiliki 12 lagu

dan rilis pada 2016.07.27, dan “Answer” yang memiliki 11 lagu dan baru saja rilis

pada 2018.08.29, serta 1 mini-album yang berjudul “Negai E.P.” yang dirilis pada

2017.06.26. Adapun juga 3 Single sudah dihasilkan yang berjudul “Fallin’ Out/I

Wanna NO” dengan berkolaborasi dengan penyanyi Jepang bernama Shun dan

rilis pada 2014.06.25 , “Kimi no Tonari” yang rilis pada 2016.11.23, serta “Dear

My Boo” yang rilis pada 2018.03.07.