BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi...

30
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 Definisi NPB Non-spesifik Nyeri punggung bawah suatu keadaan dengan rasa tidak nyaman atau nyeri akut pada tulang belakang bagian lumbalis kelima dan sakralis (L5-S1). Nyeri pada punggung bawah dirasakan oleh penderita dapat terjadi secara jelas atau samar serta menyebar atau terlokalisir (Pheasant, 2001). Nyeri punggung bawah adalah salah satu gangguan musculoskeletal akibat dari posisi yang tidak ergonomis. Seringkali terjadi dari aktivitas sehari-hari, misalnya seperti melakukan pekerjan dengan posisi duduk dengan waktu yang lama atau melakukan pekerjaan rumah. Nyeri punggung bawah merupakan kelainan musculoskeletal yang paling sering terjadi akibat pekerjaan. Oregon (2000) menggambarkan presentase distribusi cidera yang terjadi pada bagian tubuh akibat kerja. Pada kondisi ini pasien akan merasakan nyeri otot yang hebat dan adanya keterbatasan gerak fungsional tubuh terutama pada saat fleksi . Pada umumnya pasien yang mengeluh nyeri pada daerah lumbal kebanyakan disebabkan karena adanya kesalahan postural (Kurniasih, 2011) sesuai dengan grafik (gambar 2.1).

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar NPB

2.1.1 Definisi NPB Non-spesifik

Nyeri punggung bawah suatu keadaan dengan rasa tidak nyaman atau

nyeri akut pada tulang belakang bagian lumbalis kelima dan sakralis (L5-S1).

Nyeri pada punggung bawah dirasakan oleh penderita dapat terjadi secara

jelas atau samar serta menyebar atau terlokalisir (Pheasant, 2001).

Nyeri punggung bawah adalah salah satu gangguan musculoskeletal

akibat dari posisi yang tidak ergonomis. Seringkali terjadi dari aktivitas

sehari-hari, misalnya seperti melakukan pekerjan dengan posisi duduk dengan

waktu yang lama atau melakukan pekerjaan rumah. Nyeri punggung bawah

merupakan kelainan musculoskeletal yang paling sering terjadi akibat

pekerjaan. Oregon (2000) menggambarkan presentase distribusi cidera yang

terjadi pada bagian tubuh akibat kerja. Pada kondisi ini pasien akan

merasakan nyeri otot yang hebat dan adanya keterbatasan gerak fungsional

tubuh terutama pada saat fleksi . Pada umumnya pasien yang mengeluh nyeri

pada daerah lumbal kebanyakan disebabkan karena adanya kesalahan

postural (Kurniasih, 2011) sesuai dengan grafik (gambar 2.1).

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

10

Gambar 2.1 Grafik kejadian MSDs

(Sumber: Oregon, 2000)

Dari gambar di atas nampak jelas bahwa punggung mempunyai

presentase cidera terbesar dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain.

2.1.2 Epidemiologi NPB Non-spesifik

Nyeri punggung merupakan kelainan muskuloskeletal yang paling

sering terjadi. Perkiraan total biaya yang dikeluarkan untuk mengobati

nyeri punggung di Inggris pada tahun 2000 menghabiskan dana sebesar

12,3 juta poundsterling. Penyakit ini menyerang satu dari lima orang dalam

waktu yang bersamaan dan pada usia 30 tahun setengah populasi akan

mengalami paling tidak satu episode nyeri punggung (Brayne C et al,

2011).

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

11

Hasil penelitian yang dilakukan Pokdi Nyeri PERDOSSI (Persatuan

Dokter Saraf Seluruh Indonesia) di Poliklinik Neurologi Rumah Sakit

Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 2002 menemukan prevalensi

penderita NPB sebanyak 15,6%. Angka ini berada pada urutan kedua

tertinggi sesudah sefalgia dan migren yang mencapai 34,8%. Dari hasil

penelitian secara nasional yang dilakukan di 14 kota di Indonesia juga oleh

kelompok studi Nyeri PERDOSSI tahun 2002 ditemukan 18,13% penderita

NPB dengan rata-rata nilai VAS sebesar 5,46±2,56 yang berarti nyeri

sedang sampai berat. Lima puluh persen diantaranya adalah penderita

berumur antara 41-60 tahun (Purba, 2008).

Nyeri pinggang idiopatik yaitu akibat strain (otot) dan sprain

(ligament) merupakan penyebab tersering (70%) dari NPB mekanik 80-

90% sembuh dalam 2-6 minggu, 30 -70% akan berulang dan 5-10%

menjadi kronik. Dapat mengenai usia antara 25-60 tahun dan paling sering

mengenai usia 40-45 tahun. Tidak membedakan ras dan jenis kelamin.

Sebagin besar penderita nyeri punggung bawah mengatasi keluhannya

sendiri tanpa mencari pengobatan medis (Rahmawati, 2006).

2.1.3 Etiologi NPB Non-spesifik

Menurut Borenstein dan Wiessel (2004), faktor-faktor penyebab nyeri

punggung bawah dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu :

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

12

1. Faktor statik

Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang

menyebabkan peningkatan sudut lumbosakral (sudut antara segmen Vertebra

L5 dan Vertebra S1) yang normalnya 300-340, atau peningkatan lengkung

lordotik lumbal dalam waktu yang cukup lama, serta menyebabkan

pergeseran titik pusat berat badan (center of gravity/CoG), yang normalnya

berada di garis tengah sekitar 2,5 cm di depan segmen Vertebra S2.

Peningkatan sudut lumbosakral dan pergeseran CoG tersebut akan

menyebabkan peregangan pada ligamen dan berkontraksinya otot-otot yang

berusaha untuk mempertahankan postur tubuh yang normal, akibatnya dapat

terjadi sprain atau strain pada ligamen atau otot-otot sekitar punggung bawah

yang menimbulkan nyeri (Pandono, 2008).

Kemungkinan faktor penyebab statik pada NPB adalah (Pandono,

2008) :

a) Pergeseran titik pusat berat badan bergeser ke depan. Adapun

yang dapat menimbulkan pergeseran antara lain:

1. Kebiasaan tubuh yang tidak benar

2. Obesitas dan kehamilan

3. Pemendekan tendo achiles atau terlalu sering memakai sepatu

dengan tumit tingi

4. Kelemahan otot-otot dinding perut, serta kelainan atau

pemendekan otot-otot pungung

b) Pergeseran titik pusat berat badan bergeser ke samping

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

13

c) Terganggunya ritme lumbal-pelvis

2. Faktor dinamik

Faktor mekanik dinamik atau kinetik yaitu terjadinya stress atau

beban mekanik abnormal pada struktur jaringan (ligamen atau otot) di daerah

punggung bawah saat melakukan gerakan. Stress atau beban mekanik tersebut

melebihi kapasitas fisiologik atau toleransi otot maupun ligamen di daerah

punggung bawah. Timbulnya nyeri adalah akibat kelainan pada ritme lumbal

pelvis yaitu karena fungsinya tidak sempurna. Gerakan yang potensial

menimbulkan nyeri punggung bawah muskuloskeletal adalah gerakan

kombinasi terutama fleksi dan rotasi, dan bersifat repetitif, apalagi disertai

dengan beban, misalnya ketika sedang mengangkat beban yang berat

(Pandono, 2008).

Menurut Bull dan Archad (2007), faktor-faktor resiko pada nyeri

punggung bawah dapat dibagi menjadi 2 kelompok utama, yaitu faktor

eksternal atau pekerjaan dan faktor internal.

a) Faktor eksternal atau pekerjaan

Faktor eksternal atau pekerjaan antara lain : (1) pekerjaan fisik yang

berat, yang terutama memberikan tekanan yang cukup besar pada punggung

bawah; (2) pekerjaan yang berhubungan dengan posisi statik yang

berkepanjangan, misalnya berdiri atau duduk yang cukup lama, apalagi

disertai dengan vibrasi atau getaran pada tubuh, misalnya mengendarai mobil,

truk, atau mengoperasikan alat-alat perindustrian; (3) pekerjaan yang

dilakukan dengan gerakan membungkuk atau memutar tubuh secara

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

14

berulang-ulang; (4) pekerjaan yang membosankan, repetitif, atau tidak

memberikan kepuasan (Bull dan Archad,2007).

b) Faktor internal

Faktor internal berkaitan dengan individu itu sendiri, antara lain :

(1) usia, dari berbagai studi epidemiologik, kejadian nyeri punggung bawah

meningkat pada usia 35 tahun dan mencapai puncaknya pada usia sekitar 55

tahun; (2) antropometrik, berhubungan dengan berat badan, individu dengan

obesitas mempunyai resiko yang lebih besar mengalami nyeri punggung

bawah karena obesitas menyebabkan hiperlordosis lumbal sehingga terjadi

pergeseran titik pusat berat badan ke depan (Bull dan Archad,2007).

2.1.4 Sistem Otot Pada Region Punggung Bawah

Sistem otot / muscular pada region punggung bawah bila dilihat

pada irisan transversal, dapat dikelompokkan menjadi dinding anterior,

lateral dan posterior. Namun karena tidak ada batas jelas antara dinding

anterior dan lateral maka lebih mudah bila memakai istilah antero-lateral.

Dinding antero-lateral ini disusun oleh otot –otot abdominal dan fascia

abdominals, sedangkan dinding posterior oleh otot – otot paravertebral

dan columna vertebralis (Putz dan Pabst , 2006) sesuai dengan

(gambar2.2)

1. Dinding Antero Lateral

Otot – otot abdominal (dinding antero-lateral ) atas tiga lapisan.

Lapisan pertama adalah otot oblikus eksternus abdominis, lapisan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

15

kedua adalah oblikus internus sedangkan lapisan ketiga adalah

otot transversus abdominis dan otot rectus abdominis.

a) Otot oblikus eksternus berorigo di permukaan eksternal kosta ke 5

-12 ; insersi pada linea alba, tberkulum pubikum dan setengah

bagian anterior krista iliaca; fungsi untuk fleksi dan trunk.

b) Otot oblicus internus berorigodari fascia torakolumbal, 2/3 bagian

anterior krista iliaka dan separuh bagial lateral ligament inguinal;

insersio pada sisi posterior kosta ke 10-12, linea alba dan pekten

pubis; fungsinya dalam kompresi dan penyanggan viscera

abdominal serta fleksi dan rotasi trunk.

c) Otot transversus abdominis berorigo dari permukaan internal

kartilago kosta ke 7 -12, fascia torakolumbal, krista iliaka dan 1/3

lateral ligamen inguinal; insersio pada linea alba, krista pubikum,

lapisan anterior selubung rectus dan pekten pubis, berfungsi

menarik dan mengencangkan dinding abdominal,

kompresi/menekan serta menyangga viscera abdominal.

d) Otot rektus abdominis berorigo pada simpisis pubis dan krista

pubikum, insersio di prosesus xifoideus dan kartilogo kosta ke 5 –

7, fungsinya untuk fleksi trunk, menekan viscera abdominal dan

mengontrol tilting pelvis (antilodorsis)

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

16

Gambar 2.2 Otot-otot abdominalis

(Putz dan Pabst , 2006)

Bagian Lateral abdomen terdapat otot quadratus lumborum dan otot psoas

dapat dimasukkan ke dalam lapisan otot deep dari dinding lateral (Kapandji,

2010). Otot quadratus lumborum memiliki tiga jenis serabut yaitu serabut yang

berjalan dari kosta 12 ke krista iliaka, serabut dari kosta 12 ke prosesus

transversus vertebra lumbal dan serabut dari prosesus transversus vertebra

lumbal 1-4 ke krista iliaka. Otot psoas terdiri dari psoas mayor dan psoas minor.

Origo kedua otot ini adalah di sisi lateral vertebra torakal 12 – lumbal 5 dan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

17

prosesus transversus vertebra lumbal, insersio psoas mayor pada trokantor minor

femur dan psoas minor pada linea pektinea (Kapandji, 2010).

2. Dinding Posterior

Otot-otot dinding posterior dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu otot-otot

ekstrinsik dan intrinsik.

a) Kelompok ekstrinsik meliputi lapisan otot-otot superficial dan intermediate

yang berfungsi menghasilkan dan mengontrol gerakan ekstremitas serta

respirasi. Otot ekstrinsik yang sampai ke regio punggung bawah hanyalah

latissimus dorsi. Otot ini berorigo di Krista iliaka, 4 kosta terbawah, 6

vertebra torakal terbawah dan fascia torakolumbal, insersio di fossa

intertuberkularis humeri. Fungsinya lebih banyak pada gerakan ekstensi sendi

bahu.

b) Otot-otot intrinsik terbagi menjadi tiga lapisan yaitu superficial, intermediate

dan deep. Namun pada regio punggung bawah hanya terdapat lapisan

intermediate dan deep. Otot-otot intrinsik berperan utama pada gerakan

kolumna vertebralis dan pemeliharaan postur. Otot-otot pada regio punggung

bawah sebagian besar termasuk kelompok intrinsik.

Pada lapisan intermediate terdapat otot paravertebral / erector spine yaitu otot

iliocostalis, otot longissimus dan otot spinalis. Otot-otot ini disebut “otot panjang”

punggung, merupakan otot dinamik yang menghasilkan gerakan ekstensi saat beraksi

secara bilateral (Moore dan Dalley, 2004).

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

18

Lapisan deep disusun oleh otot-otot yang berjalan oblik, terdiri dari otot

semispinalis,otot multifidus dan otot rotator. Otot-otot ini berasal dari prosesus

transversus vertebra di bawah dan melekat pada prosesus spinosus vertebra di

atasnya. Kerja otot-otot ini relatif inaktif pada posisi berdiri santai, namun aksinya

sangat diperlukan sebagai otot postural statik untuk menjaga stabilitas columna

vertebralis (Moore dan Dalley, 2004) sesuai dengan (gambar 2.3)

Gambar 2.3 Otot-otot paravertebral

(Putz dan Pabst , 2006)

Kerja sinergis dari otot-otot di atas akan menghasilkan dynamic bracing yang

diperlukan untuk stabilisasi vertebra lumbal. Otot-otot stabilisator utama pada

lumbal disusun oleh lapisan dalam dari otot paravertebral dan otot abdominal, yaitu:

otot-otot transversospinalis (otot multifidus, otot intertransversarii, dan otot

rotatores ), dan otot transversus abdominis. Fungsi otot-otot ini sebagai stabilisator

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

19

sangat sesuai dengan jenis serabut ototnya yang memiliki karakteristik serabut otot

tipe I atau tipe tonik (Knudsen, 2003).

2.1.5 Patofisiologi NPB Non-spesifik

NPB non-spesifik sering terjadi karena postur yang buruk, oleh karena itu

NPB non-spesifik bisanya terjadi pada individu yang duduk untuk waktu yang

lama, membungkuk untuk waktu yang lama atau sering membungkuk saat

bekerja, mengangkat benda yang berat, berdiri, posisi tidur dan berbaring yang

jelek. Stres postural yang lama menyebabkan overstretch pada ligamen dan

jaringan lunak lainnya yang mempertahankan vertebra. Ketika sendi diantara

kedua tulang berada dalam posisi yang menghasilkan overstretch dan kelelahan

pada jaringan lunak sekitar sendi, nyeri sering dihasilkan (McKenzie, 2000).

Penyebab nyeri lainnya adalah ischemia, dimana ischemia dapat

menebabkan akumulasi asam laktat dengan jumlah yang besar di dalam jaringan,

yang terbentuk sebagai konsekuensi dari metabolisme anaerobik. Kemungkinan

juga adalah keterlibatan unsur-unsur kimiawi lainnya seperti bradykinin dan

enzim proteolytic yang terbentuk di dalam jaringan karena adanya kerusakan sel.

Keterlibatan kedua enzim dan akumulasi asam laktat di dalam jaringan dapat

merangsang ujung-ujung saraf nyeri (reseptor nyeri). Disamping itu, muscle

spasm juga penyebab umum dari nyeri. Nyeri dapat berasal dari efek langsung

dari muscle spasm yang merangsang reseptor nyeri mechanosensitive, tetapi

dapat juga berasal dari efek tidak langsung dari muscle spasm yang

mengompresi pembuluh darah sehingga menyebabkan ischemia. Hal ini akan

menciptakan pelepasan subtansi kimiawi penyebab nyeri (Guyton, 2006).

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

20

Nyeri pada NPB non-spesifik merupakan respon terhadap adanya

kerusakan atau gangguan pada struktur vertebra lumbal yang disebabkan oleh

faktor mekanikal (kesalahan biomekanik). Pada umumnya kerusakan terjadi

pada serabut annulus fibrosus bagian dorsal dan atau ligamen longitudinal

posterior. Adanya kerusakan menyebabkan terlepasnya zat-zat iritan seperti

prostaglandin, bradykinin, dan histamin sehingga merangsang serabut saraf Aδ

dan tipe C (bermylein tipis). Impuls tersebut dibawa ke ganglion dorsalis dan

masuk kedalam medulla spinalis melalui cornu dorsalis, yang kemudian dibawa

ke level SSP yang lebih tinggi melalui traktus spinothalamicus dan

spinoreticularis. Adanya rangsangan pada ganglion dorsalis akan memicu

produksi “P” substance. Produksi “P” substance akan merangsang terjadinya

reaksi inflamasi (Sudaryanto, 2004).

Adanya nyeri hebat menyebabkan reaksi reflekstorik pada otot-otot lumbo

dorsal terutama otot erector spine sehingga terjadi peningkatan tonus yang

terlokalisir (spasme) sebagai “guarding” (penjagaan) terhadap adanya gerakan.

Jika spasme otot berlangsung lama maka otot akan cenderung menjadi tightness.

Keadaan tightness pada otot-otot erector spine akan memperberat nyeri karena

terjadi ischemic dan menyebabkan alignment spine menjadi abnormal sehingga

menimbulkan beban stress/kompresi yang besar pada diskus intervertebralis

yang cidera (Sudaryanto, 2004).

Adanya problem utama berupa nyeri dan tightness pada otot-otot lumbo

dorsal terutama erector spine maka gangguan gerak dan fungsi yang dominan

adalah terhambatnya gerak fleksi lumbal, sedikit terhambat pada lateral fleksi

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

21

dan rotasi lumbal. Gerakan-gerakan tersebut merupakan gerakan-gerakan

fungsional pada lumbal (Sudaryanto, 2004)

2.2 Konsep Dasar Nyeri

2.2.1 Definisi Nyeri

Nyeri menurut The International For Study of Pain (IASP) adalah

pengalaman sensorik dan emosional yang tidak nyaman, yang berkaitan

dengan kerusakan jaringan atau berpotensi terjadinya kerusakan jaringan

atau menggambarkan adanya kerusakan jaringan. Nyeri juga merupakan

suatu refleks untuk menghindari dari semacam bahaya, tetapi perasaan

nyeri itu terlalu keras atau berlangsung terlalu lama akan berakibat tidak

baik bagi badan (William, 2005).

Nyeri dapat juga diartikan sebagai refleks untuk menghindari

rangsangan dari luar badan, atau melindungi badan dari hal-hal yang

membahayakan tubuh dan menjadi sinyal adanya kerusakan jaringan.

Berdasarkan patofisiologinya nyeri terbagi atas (Kurniasih, 2011) :

1. Nyeri nosiseptif atau nyeri inflamasi, yaitu nyeri yang timbul akibat

adanya stimulus mekanis terhadap nosiseptor

2. Nyeri neuropatik, yaitu nyeri yang timbul akibat disfungsi primer pada

sistem saraf

3. Nyeri idiopatik, nyeri dimana kelainan patologi tidak dapat ditemukan

4. Nyeri psikologik, penyebab nyeri tidak dapat ditemukan kelainan

organik tetapi penderita mengeluh nyeri. Dan biasanya keluhan nyeri

sering berubah-ubah.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

22

2.2.2 Mekanisme Timbulnya Nyeri

Impuls disampaikan oleh serabut saraf yang bermyelin besar dan kecil,

aktivitas dari serabut saraf besar akan menghambat aktivitas substansia

gelatinosa yang menyebabkan pintu gerbang tertutup sehingga impuls nyeri

tidak sampai, sedangkan saraf yang bermyelin kecil memperlancar impuls

masuk kedalam substansia gelatinosa selanjutnya naik ke otak untuk

diterjemahkan sebagai nyeri. Ada empat proses dalam transmisi nyeri

(Kurniasih, 2011) :

1. Proses transduksi

Proses tranduksi merupakan proses dimana suatu stimulasi nyeri diubah

menjadi suatu aktivitas listrik yang akan diterima oleh ujung – ujung saraf.

Stimulasi ini dapat berupa stimulasi fisik mekanis (berupa tekanan), thermis

(panas dan dingin), atau kimiawi (Kurniasih, 2011).

2. Proses transmisi

Proses transmisi merupakan penyaluran impuls melalui saraf sensorik

menyusul proses transduksi. Impuls ini akan disalurkan oleh serabut A δ dan

serabut C sebagai neuron pertama, dari perifer ke medulla spinalis dimana

impuls tersebut mengalami modulasi sebelum diteruskan ke thalamus oleh

tractus spinothalamikus sebagai neuron kedua. Dari thalamus selanjutnya

impuls disalurkan kedaerah somatosensorik diskorteks serebri melalui neuron

ketiga, dimana impuls tersebut diterjemahkan dan dirasakan sebagai persepsi

nyeri (Kurniasih, 2011).

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

23

3. Proses modulasi

Proses modulasi merupakan proses dimana terjadi interaksi antara sistem

analgesik endogen yang dihasilkan oleh tubuh dengan input nyeri yang masuk

ke cornu posterior medulla spinalis. Sistem analgesik endogen ini meliputi

enkefalin, endorfin, serotinin memiliki efek yang dapat menekan impuls nyeri

pada cornu posterior medulla spinalis. Cornu posterior ini dapat diibaratkan

sebagai pintu yang dapat tertutup atau terbuka untuk menyalurkan impuls

nyeri. Proses terbuka dan tertutupnya pintu nyeri tersebut diperankan oleh

sistem analgesik endogen (Kurniasih, 2011).

4. Proses Persepsi

Proses persepsi adalah hasil akhir dari proses interaksi yang kompleks yang

dimulai dari proses transduksi, transmisi dan modulasi yang pada gilirannya

akan menghasilkan suatu perasaan yang subjektif yang dikenal dengan

persepsi nyeri (Kurniasih, 2011).

2.3 Pengukuran Nyeri Fungsional

Pengukuran kondisi spesifik status kesehatan sering digunakan dalam percobaan

klinis untuk perbaikan pasien. Salah satu pengukuran nyeri fungsional adalah

Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire. Perkembangan Oswestry Low

Back Pain Disability Questionnaire di prakarsai pertama kali oleh John O’Brien

pada tahun 1976. Indeks tersebut dirancang sebagai ukuran untuk penilaian dan

hasil (Hiagian, 2013).

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

24

2.3.1 Penilaian Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire

Sampel diminta untuk mengekpresikan derajat nyeri yang dialami

menggunakan Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire yang telah

dimodifikasi untuk masyarakat Indonesia. Terdapat 10 bagian pertanyaan yang

masing-masingnya membahas tentang intensitas nyeri, kebutuhan pribadi (mencuci,

berpakaian, dll), mengangkat beban, berjalan, duduk, berdiri, tidur, kehidupan

sosial, bepergian dan pekerjaan kantor/rumah tangga (Hiagian, 2013).

Dari masing-masing pertanyaan terdapat enam pilihan pernyataan jawaban

dengan nilai total 5. Apabila pernyataan jawaban pertama dipilih, maka nilainya

adalah 0 sedangkan bila pernyataan jawaban kelima yang dipilih, maka nilainya

adalah 5. Apabila lebih dari satu pernyataan jawaban yang pilih maka pilih yang

nilainya paling tinggi. Apabila seluruh pertanyaan sudah dijawab maka nilainya

dikalkulasian sebagai berikut : apabila 16 (nilai total) dari 50 (nilai total yang

memungkinkan) x 100% = 32% (Hiagian, 2013).

Berikut adalah interpretasi nilai dari Modified Oswestry Low Back Pain

Disability Questionnaire (table 2.1) :

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

25

Tabel 2. 1 Interpretasi nilai Modified Oswestry Low Back Pain Disability

Questionnaire (Hiagian, 2013).

Hasil Interpretasi Keterangan

0% - 20% Minimal disability

Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-

hari tapa terganggu oleh rasa nyeri.

21% - 40% Moderate disability

Pasien merasakan nyeri yang lebih dan

mulai kesulitan dalam melakukan aktivitas

sehari-hari seperti duduk, mengangkat

barang, dan berdiri.

41% - 60% Severe disability

Nyeri terasa sepanjang waktu dan aktivitas

sehari – hari mulai terganggu karena rasa

nyeri.

61% - 80% Crippled Nyeri yang timbul menganggu seluruh

aktivitas sehari – hari.

81%- 100% Pasien sudah sangat tersiksa oleh nyeri

yang timbul.

2.4 Konsep Dasar Core Exercise

2.4.1. Definisi Core exercise

` Core exercises merupakan model latihan yang digunakan dengan tujuan

untuk meningkatkan kekuatan dan stabilitas pusat/batang tubuh. Core exercise

mengacu pada kemampuan tubuh untuk mempertahakan posisi dan gerakan pada

pusat tubuh. Pusat tubuh tersusun atas beberapa otot yakni, transversus abdominus,

multividus, diaphragm, pelvic floor muscle. Otot - otot tersebut bekerja bersama

untuk menghasilkan keseimbangan yang sempurna pada abdominal dan lumbal. Core

exercises bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dari sekelompok otot tersebut.

Core exercises memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Selain dapat digunakan untuk

pencegahan cedera akibat posisi postur yang buruk dan rehabilitasi pasca cedera,

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

26

program ini juga bermanfaat untuk meningkatkan prestasi atlet. Latihan ini terdiri

dari dua bentuk latihan, yakni latihan kelentukan dan latihan kekuatan. Demi hasil

yang maksimal, program kekuatan dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu minggu

(Princeton, 2014).

Pada pelatihan core exercises dikenal yang disebut dengan kinetik chain yang

bekerja pada saat :

a) Kontrol secara optimal

b) Mendistribusikan tekanan yang merata

c) Mengefisienkan semua gerakan secara optimal

d) Tanpa latihan yang berlebihan

e) Tanpa melakukan gerakan yang berlebihan

f) Sendi dalam keadaan stabil

2.4.2. Mekanisme Core exercise Terhadap Penurunan Nyeri Punggung

Prinsip dalam core exercises adalah mengaktifkan kerja dari pada core

muscle yang merupakan deep muscle yang pada pasien NPB non-spesifik mengalami

kelemahan. Teraktivasinya core muscle ini akan meningkatkan stabilitas tulang

belakang, karena core muscle yang aktif akan meningkatkan tekanan intra abdominal

dan hal tersebut akan membentuk abdominal brace yang akan meningkatkan

stabilitas dari tulang belakang (Kisner dan Colby, 2011). Menurut Panjabi (2000),

peningkatan aktivitas dan aktivitas antagonis otot trunk dapat meningkatkan control

tulang belakang pada individu NPB hal tersebut mendorong pemeliharaan dari posisi

lumbopelvic agar stabil. Pemberian terapi latihan dengan berupa core exercise pada

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

27

terapi yang dilakukan dengan benar dapat memberikan peningkatan kekuatan otot

yang mengalami kelemahan sekaligus dapat mengurangi rasa nyeri dan

meningkatkan aktivitas fungsional. Stabilitas yang lebih baik diperlukam pada pasien

NPB non-spesifik daripada mobilitas, karena permasalahan pada NPB non-spesifik

adalah berkurangnya stabilitas pada punggung bawah (Panjabi,2000).

Teraktivasinya core muscle akan membuat otot penyusun vertebra

berkontraksi secara bersama – sama. Ketika grup otot penggerak vertebra

berkontraksi maka dengan demikian didapatkan stabilitas tulang belakang yang baik

dan posisi tulang belakang dalam keaadan netral (Kisner,2011). Stabilitas tulang

belakang yang baik seseorang akan lebih mudah dalam melakukan aktivitas

fungsional. Berkurangnya tekanan intradiskal akan membuat pasien lebih mudah

dalam melakukan aktivitas fungsional, antara lain pasien kan lebih mudah dalam

melakukan aktivitas mengangkat, berjalan, duduk, berdiri dan saat melakukan

aktivitas rekreasi (Kisner,2011).

2.4.3. Keunggulan Core Exercise

Latihan Core Exercises biasanya di pakai pada pasien yang sakit pinggang

dan atlet untuk meningkatkan keseimbangan tubuhnya (Brandon dan

Raphael,2009).

Berikut adalah manfaat dari latihan core exercises :

1. Meningkatkan keseimbangan

Latihan core exercise berfokus pada kekuatan otot-otot core yaitu transversus

abdominus, multividus, diaphragm, pelvic floor muscle. Otot core yang kuat

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

28

dapat meningkatkan keseimbangan tubuh secara menyeluruh. Banyak atlet

yang melakukan core exercise untuk menunjang kebugaran mereka saat

bertanding.

2. Meningkatkan kekuatan otot

Latihan ini adalah latihan yang baik untuk meningkatkan kekuatan tubuh

keseluruhan terutama otot-otot core.

3. Mengurangi Nyeri

Jika menderita sakit pinggang, akan menemukan bahwa gerakan saat berlatih

core exercises akan membantu mengurangi rasa sakit. Karena kontraksi

kekuatan dari otot core secara bersamaan mengarah pada perbaikan postur

tubuh, sekaligus menghilangkan ketegangan.

2.4.4. Prosedur latihan

1. Supine Abdominal Draw In

Berbaring terlentang di atas matras, dengan kedua lutut di fleksikan,

tarik dan dorong punggung bagian bawah. Ulang gerakan ini sebanyak

20 kali, seperti dengan (gambar 2.4).

Gambar 2.4: Supine Abdominal Draw In

(Princeton, 2014)

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

29

2. Supine Twist

Berbaring letakkan punggung diatas matras, fleksi lutut 90 derajat, Tarik

otot abdominal secara perlahan, kemudian putas pinggang, ke satu sisi,

dengan punggung tetap berada di lantai. Ulang gerakan ini sebanyak 20

kali seperti dengan (gambar 2.5).

Gambar 2.5: Supine Twist

(Princeton, 2014)

3. Supine Butt Lift

Berbaring terlentang diatas matras, lalu flkesi lutut 90 derajat, angkat

punggung bawah ketas, letakkan tangan diatas lantai, lalu tahan selama

10 detik. Ulang gerakan ini sampai 20 kali, seperti dengan (gambar 2.6).

Gambar 2.6 : Supine Butt Lift

(Princeton, 2014)

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

30

4. Supine Single Leg Butt Lift

Berbaring terlentang di atas matras, lalu flkesi lutut 90 derajat, angkat

punggung bawah keatas secara bersamaan mengangkat paha dan kaki

letakkan tangan diatas lantai, lalu tahan selama 10 detik. Ulang gerakan

ini sampai 20 kali, seperti dengan (gambar 2.7).

Gambar 2.7: Supine Single Leg Butt Lift

(Princeton, 2014)

5. Prone Cobra’s

Berbaring tengkurap, letakkan perut di atas matras, letakkan tangan di

atas lantai, lalu angkat dada, lalu tahan selama 10 detik. Ulang gerakan

sebanyak 20 kali, seperti dengan (gambar 2.8).

Gambar 2.8 : Prone cobra’s

(Princeton,2014)

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

31

2.5. Konsep Dasar Pilates exercise

2.5.1. Definisi Pilates exercise

Pilates (pilateiz) adalah suatu metode olahraga yang dikembangkan oleh

Joseph Hubert Pilates (Joe Pilates) yang berasal dari Jerman pada awal abad ke-

20. Pilates awalnya merupakan paket latihan yang diciptakan oleh Joseph Hubert

Pilates yang dianggap cocok untuk para penari karena dapat meningkatkan

fleksibilitas tubuh (Menezes, 2010).

Metode ini difokuskan untuk kelenturan serta fleksibilitas seluruh bagian

tubuh. Kelenturan dan fleksibilitas gerakan dirancang untuk mendapatkan

keseimbangan tubuh yang sempurna (balanced development), fokus pada otot

perut serta dapat memperbaiki gangguan pada tulang belakang. Pilates lebih dari

sekedar latihan fisik, melainkan juga baik untuk meningkatkan kekuatan pikiran,

serta mental. Pilates dilakukan perlahan-lahan secara terkendali, menggunakan

gerakan-gerakan peregangan untuk membangun kekuatan tubuh secara

keseluruhan. Pilates juga menggabungkan latihan pernapasan sehingga bagus

untuk menenangkan pikiran (Menezes, 2010).

Olahraga yang berasal dari Jerman ini menekankan pada peningkatan

keseimbangan tubuh melalui kekuatan inti, fleksibilitas, dan kesadaran untuk

mendukung efisiensi gerakan. Tujuan utama pilates adalah untuk memperbaiki

tulang belakang dan mengatasi masalah-masalah yang mungkin ditimbulkannya.

Oleh karena itu, olahraga pilates ini dapat memperbaiki postur tubuh yang kurang

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

32

sempurna dan juga dapat memperbaiki masalah-masalah yang berhubungan

dengan kelainan tulang belakang (Menezes, 2010).

Fokus utama pilates adalah melatih otot inti (otot yang terdapat di panggul,

punggung bawah, dan perut). Otot inti yang kuat akan membuat postur tubuh

menjadi lebih baik, menghindarkan nyeri pada punggung, serta meningkatkan

fleksibilitas. Saat kekuatan inti meningkat maka otot-otot ini akan bekerja dengan

otot-otot lain yang lebih dangkal untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh

menjadi lebih baik dan ringan. Jika tulang belakang dalam posisi benar dan stabil

maka dapat menahan beban dengan baik sehingga tubuh bisa bergerak dengan

efisien dan bebas (Menezes, 2010). Pilates Exercise memiliki 6 prinsip utama

yaitu :

1. Nafas

Gerakan yang dilakukan menggunakan nafas yang benar yaitu pernapasan

perut. Pernapasan perut dapat mendorong tulang belakang bersama otot-

ototnya kembali berfungsi secara seimbang.

2. Konsentrasi

Setiap gerakan dan hitungan dalam pilates harus dilakukan dengan penuh

konsentrasi.

3. Pengendalian

Pilates membutuhkan kontrol pikiran dan tubuh. Setiap gerakan harus

direncanakan guna mengurangi risiko cedera pada tubuh.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

33

4. Berpusat

Perhatian harus terpusat pada tujuan berlatih pilates. Misalnya tujuannya

untuk menguatkan otot perut.

5. Presisi

Setiap gerakan harus dilakukan dengan perhitungan yang tepat, misalnya jika

harus mengangkat kaki 90 derajat, harus tepat 90 derajat.

6. Mengalir

Dalam pilates, gerakan dilakukan dengan sifat kontinyu. Maka itu, penting

untuk berkonsentrasi selama latihan individual.

Keenam prinsip pilates diatas adalah faktor utama dalam menentukan

kualitas latihan pilates. Maka akan menemukan bahwa, tidak seperti

kebanyakan sistem latihan, pilates tidak memberikan banyak pengulangan

untuk setiap gerakan. Saat melakukan latihan secara penuh, dengan presisi

mungkin akan memberikan hasil yang signifikan dalam waktu singkat

dibandingkan repetisi seperti banyak ditemukan pada olahraga lain. Bukan

hanya itu, pilates exercises pada prinsipnya menghasilkan penguatan dan

penguluran, misalnya fleksi trunk otot agonisnya akan mengalami penguatan

sedangkan antagonisnya mengalami penguluran (Menezes, 2010).

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

34

2.5.2. Mekanisme Pilates Exercises Terhadap Penurunan Nyeri Punggung

Bawah

Pilates exercise dalam menurunkan nyeri adalah dengan memberikan

stimulasi aktivasi golgi tendon organ. Aktivasi ini menginhibisi sistem spinal,

termasuk menstimulasi reseptor pada persendian yaitu mobilitas dan

artikulasi spine bersama dengan pengembangan dari (deep and superficial)

abdominal muscle endurance, sehingga dengan daya tahan otot yang baik

maka akan memperbaiki postur dan menurunkan nyeri. Gerakan berulang

akan menghilangkan stres mekanik dan cedera otot (Levine et al, 2007).

Otot perut yang terdiri dari M. Transversus Abdominis, M. Multifidus,

Pelvic Floor, dan diafragma. Teknik pilates menggabungkan antara latihan

kekuatan dan kelenturan yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot-

otot tersebut dan peregangan lumbal. Kontraksi dari otot-otot tersebut akan

menurunkan resiko terjadinya cedera pada pinggang dengan berkontraksi

secara bersamaan sehingga meningkatkan stabilisasi dan mengurangi

imbalance muscles (Menezes, 2010).

Tekhnik pilates bertujuan untuk peregangan lumbal sehingga menurunkan

kompresi sendi yang menyebabkan penurunan nyeri. Hal ini sesuai dengan

pernyataan yang diungkapkan oleh Rael Teknik Pilates bertujuan untuk

peregangan lumbal sehingga menurunkan kompresi sendi yang menyebabkan

penurunan nyeri (Rael, 2006).

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

35

2.5.3. Keunggulan Pilates Exercise

Pilates exercise merupakan salah satu dari sekian banyak latihan yang

berguna untuk kesehatan. Latihan ini banyak dilakukan para wanita yang

menginginkan tubuh kencang dan lebih ideal.

Berikut adalah manfaat yang bisa dapatkan dari Pilates exercise :

1. Meningkatkan keseimbangan

Latihan pilates berfokus pada kekuatan otot perut. Otot perut yang kuat

dapat meningkatkan keseimbangan tubuh secara dan menyeluruh.

2. Meningkatkan Fleksibilitas Tulang Belakang

Pilates memberikan lebih banyak keuntungan untuk tulang belakang,

yaitu dengan memberikan tambahan ruang pada tulang belakang dalam

setiap gerakan pilates. Ruang tambahan ini meningkatkan mobilitas dan

fleksibilitas. Fleksibilitas tulang belakang yang baik dapat mengurangi

risiko cedera dan membuat pergerakan jauh lebih mudah.

3. Memperbaiki postur tubuh

Postur tubuh yang buruk bisa menyebabkan sakit pinggang. Menjaga agar

garis tulang belakang lurus sesuai anatominya merupakan dasar dari

latihan pilates. Latihan ini juga bertujuan menjaga lengkungan alami

tulang belakang.

4. Meningkatkan kekuatan otot perut

Otot perut adalah salah satu bagian otot yang terlatih dengan baik saat

melakukan latihan pilates, termasuk otot bagian tengah tubuh yang lain

seperti punggung dan dasar panggul. Meningkatnya kekuatan otot bagian

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

36

tengah tubuh dapat meningkatkan keseimbangan, kekuatan dan juga

memperbaiki postur tubuh.

5. Meningkatkan Kesehatan Emosional

Pilates memberikan manfaat bagi kesehatan emosional. Gerakan yang

halus dengan pikiran yang tenang selama latihan akan menenangkan

sistem saraf dan membantu meringankan stres. Ketika memperpanjang

dan memperkuat otot-otot, akan melancarkan sirkulasi darah dan

menghilangkan ketegangan. Setiap selesai latihan akan merasa lebih

tenang, seimbang, dan jauh lebih segar (Touw, 2011).

2.5.4. Prosedur latihan

a. Quadriceps Stretch

Posisi tidur tengkurap, kaki fleksi, lalu Tarik punggung kaki dengan

handuk, hingga tumit menyentuh bokong. Tahan regangan ini selama 30

detik dan ulang gerakan ini sebanyak 3 kali, seperti dengan (gambar 2.9).

Gambar 2.9 : Quadriceps Stretch

(Wells,2013)

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

37

b. Hip Flexor Stretch

Berlutut dengan satu lutu menyentuh di lantai, kemudian angkat tangan ke

atas, hingga pinggang meregang. Tahan regangan ini sampai 30 detik dan

ulang gerakan ini sebanyak 3 kali, seperti dengan (gambar 2.10).

Gambar 2.10 : Hip Flexor Stretch

(Wells,2013)

c. Adductor Stretch

Posis berdiri tegak, tumit di letakkan diatas meja, angkat tangan kanan ke

atas, lalu fleksi pinggang ke kiri. Tahan gerakan ini selama 30 detik, ulang

gerakan ini sebanyak 3 kali seperti dengan (gambar 2.11).

Gambar 2.11 : Adductor Stretch

(Wells,2013)

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar NPB 2.1.1 … II.pdf · Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang ... pergeseran titik pusat berat badan (center of

38

d. Prayer- Cat – Camel

Pertama lakukan posisi awal membungkuk di atas lantai setelah itu ambil

nafas yang dalam , kemudian lakukan gerakan seperti berdoa sambil

menghenbuskan nafas secara perlahan, kemudian lakukan gerakan kedua

seperti kecing, punggung di lengkungkan keatas, sambil mengambil nafas,

lalu kembalikan punggung dengan kepala melihat keatas, sambil

menghembuskan nafas secara perlahan. Ulangi gerakan ini sebanyak 5

kali, seperti dengan (Gambar 2.12).

Gambar 2.12 : Prayer- Cat – Camel

(Wells,2013)