BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan...

14
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tiga variabel, yaitu penggunaan jam belajar di luar sekolah, pendampingan belajar orangtua, dan prestasi belajar siswa 2.1.1 Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah akan dibahas mengenai pengertian pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan ketrampilan memanfaatkan jam belajar di luar sekolah. 2.1.1.1 Pengertian Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:711) mendefinisikan pengertian pemanfaatan adalah proses; cara; perbuatan memanfaatkan. Menurut The Liang Gie (1983:61-66) pemanfaatan jam belajar adalah suatu pengelompokan atau pejatahan waktu. Itu berarti bahwa pemanfaatan jam belajar bagi siswa digunakan untuk keperluan belajar, melatih diri siswa dalam kebiasaan memanfaatkan waktu dalam keteraturan belajar. Untuk memiliki keteraturan belajar, siswa harus membuat rencana kerja beserta waktunya yang sering disebut dengan membuat jadwal. Pengelompokan waktu yang sangat sederhana dapat dilakukan berdasarkan waktu harian. Selanjutnya, The Liang Gie (2000:74) mengelompokkan waktu rata-rata setiap hari yang dimiliki oleh seorang siswa sebagai berikut : 8 jam untuk tidur, 3 jam untuk pemeliharaan diri, 2 jam untuk keperluan pribadi dan urusan kemasyarakatan, serta 11 jam sebagai sisa khusus untuk belajar. Dari pengelompokan waktu yang digunakan untuk belajar pada saat jam sekolah sebanyak 7 jam dan sisanya 4 jam digunakan untuk belajar di luar jam sekolah atau di rumah. Sawitri (dalam Kase, 2005:10) berpendapat bahwa teknik belajar dengan sistem kebut semalam sudah tidak tepat lagi bagi seorang siswa dalam mempelajari berbagai mata pelajaran. Al-Falasany (1985:104) mengemukakan bahwa belajar semalam suntuk adalah belajar mati-matian untuk memenuhi dan memadatkan kepalanya dengan berbagai macam mata pelajaran dalam waktu yang pendek dan mendesak.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tiga variabel, yaitu

penggunaan jam belajar di luar sekolah, pendampingan belajar orangtua, dan

prestasi belajar siswa

2.1.1 Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah

Variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah akan dibahas mengenai

pengertian pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan ketrampilan memanfaatkan

jam belajar di luar sekolah.

2.1.1.1 Pengertian Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:711) mendefinisikan pengertian

pemanfaatan adalah proses; cara; perbuatan memanfaatkan. Menurut The Liang Gie

(1983:61-66) pemanfaatan jam belajar adalah suatu pengelompokan atau pejatahan

waktu. Itu berarti bahwa pemanfaatan jam belajar bagi siswa digunakan untuk

keperluan belajar, melatih diri siswa dalam kebiasaan memanfaatkan waktu dalam

keteraturan belajar. Untuk memiliki keteraturan belajar, siswa harus membuat rencana

kerja beserta waktunya yang sering disebut dengan membuat jadwal. Pengelompokan

waktu yang sangat sederhana dapat dilakukan berdasarkan waktu harian. Selanjutnya,

The Liang Gie (2000:74) mengelompokkan waktu rata-rata setiap hari yang dimiliki

oleh seorang siswa sebagai berikut : 8 jam untuk tidur, 3 jam untuk pemeliharaan diri,

2 jam untuk keperluan pribadi dan urusan kemasyarakatan, serta 11 jam sebagai sisa

khusus untuk belajar. Dari pengelompokan waktu yang digunakan untuk belajar pada

saat jam sekolah sebanyak 7 jam dan sisanya 4 jam digunakan untuk belajar di luar

jam sekolah atau di rumah.

Sawitri (dalam Kase, 2005:10) berpendapat bahwa teknik belajar dengan sistem

kebut semalam sudah tidak tepat lagi bagi seorang siswa dalam mempelajari berbagai

mata pelajaran. Al-Falasany (1985:104) mengemukakan bahwa belajar semalam

suntuk adalah belajar mati-matian untuk memenuhi dan memadatkan kepalanya

dengan berbagai macam mata pelajaran dalam waktu yang pendek dan mendesak.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

8

Usaha semacam ini biasanya dilakukan oleh anak yang relatif malas. Untuk

menguasai materi pelajaran, siswa harus memanfaatkan waktu belajar di rumah dalam

kisaran 3-4 jam setiap hari. Waktu belajar itu digunakan untuk mengulang pelajaran,

melengkapi, dan menyempurnakan materi pelajaran yang diberikan guru di kelas

dengan bahan-bahan dari literature yang dianjurkan guru. Dilihat dari jumlah jam yang

ditetapkan sepertinya terasa terlampau lama, namun bila dicermati dengan jumlah jam

dalam satu hari sebanyak 24 jam, maka akan diperoleh rincian pemanfaatan waktu

yaitu; 7-8 jam diperlukan untuk tidur demi kebugaran fisik, sisa waktu 16 jam

pemanfaatannya : 6-8 jam dihabiskan di sekolah, 2-3 jam untuk mandi, makan, dan

santai sepulang dari sekolah, sehingga masih tersisa 1-2 jam untuk membaca Koran,

menonton TV, sehingga dapat disimpulkan bahwa kewajiban belajar selama 3-4 jam

bukanlah hal yang berat untuk dijalani.

Sedangkan pandangan tradisional (dalam Kase, 2005:10) menyatakan bahwa

pemanfaatan jam belajar di luar sekolah adalah suatu proses aktif di luar jam sekolah

untuk dapat menambah pengetahuan siswa dalam mendukung jam belajar di sekolah

guna mendukung pencapaian prestasi belajar yang baik. Dari pengertian tersebut

diketahui bahwa belajar tidak hanya dapat dilakukan oleh siswa semata-mata hanya

pada jam sekolah, tetapi juga di luar jam sekolah. Siswa yang memanfaatkan waktu di

luar jam sekolah dilakukan untuk belajar, pemahaman akan hal-hal yang telah

dipelajari di sekolah, waktu di sekolah kurang dari yang diinginkan oleh siswa dalam

mempelajari suatu pengetahuan. Dari pendapat beberapa ahli di atas, penulis setuju

dengan pandangan tradisional bahwa pemanfaatan jam belajar di luar sekolah adalah

suatu proses aktif di luar jam sekolah untuk menambah pengetahuan anak dalam

mendukung jam belajar aktif di sekolah dan pencapaian prestasi belajar. Bila siswa

dapat memanfaatkan jam belajar di luar sekolah untuk belajar, menyelesaikan tugas-

tugas sekolah dengan baik akan dapat meningkatkan prestasi pendidikan bagi siswa,

meningkatkan pengetahuan bagi warga, dan dapat pula meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM).

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

9

2.1.1.2 Ketrampilan Memanfaatkan Jam Belajar di Luar Sekolah

Menurut The Liang Gie (2000:71) ketrampilan memanfaatkan jam belajar harus

dikembangkan untuk keperluan belajar bagi siswa dan diterapkan selama belajar.

Langkah-langkah yang perlu ditempuh yaitu :

1. Memahami hal ikhwal tentang waktu

2. Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang juga

3. Mengatur penggunaan waktu

4. Melakukan pengelompokan dan penjatahan waktu untuk belajar

Dari pendapat The Liang Gie, dapat disimpulkan bahwa seorang siswa perlu

mengerti betul mengenai apa yang akan dikelola, terutama waktu, melatih diri sendiri

untuk kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang juga tanpa kecenderungan untuk

menunda, tentang apa yang harus dikerjakan pada saat-saat tertentu atau pelajaran

yang harus dipelajari serta pembuatan rencana belajar, yang bukan sekedar rencana

tetapi harus benar-benar dilaksanakan.

Menurut Djamarah (http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/09/perbuatan-dan-hasil-

belajar/), dalam belajar terdapat hal-hal yang harus diperhatikan agar prestasi belajar

dapat dicapai dengan baik, yaitu: (1) belajar dengan teratur; (2) disiplin; (3)

konsentrasi; (4) pengaturan waktu. Seorang siswa tidak bisa menghindarkan diri dari

masalah waktu. Sebagai seorang siswa harus pandai mengatur waktu. Dalam satu

hari terdapat 24 jam sehari semalam. Dalam waktu 24 jam tersebut seorang siswa

harus dapat mengatur waktu tersebut. Kapan ia harus belajar di sekolah, belajar di

rumah, mengerjakan PR/ Tugas, membantu orangtua, bermain, mengikuti kursus/ les,

mengaji, dan lain-lain.

Pengaturan waktu juga menjadi persoalan bagi siswa. Di atas kertas seorang

siswa dapat saja telah menyusun dan membagi waktunya, tetapi kenyataannya masih

ada siswa yang mengabaikan waktu. Akibatnya waktu yang seharusnya dimanfaatkan

terbuang dengan percuma. Waktu berlalu tanpa makna. Prestasi belajar yang diidam-

idamkan untuk dicapai hanya tinggal harapan. Sebaliknya, membuahkan hasil

kekecewaan. Oleh karena itu, betapa pentinganya bagi siswa membagi waktu

belajarnya dengan membuat jadwal pelajaran dan jadwal belajar. Berdasarkan waktu

yang tersedia untuk belajar sendiri ini, para siswa dapat mengatur jadwal belajar di

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

10

rumah. Menurut The Liang Gie (2000:61) belajar dengan penuh perhatian selama 1

jam misalnya akan memberikan hasil yang lebih baik ketimbang belajar 2 atau 3 jam

dengan pikiran yang tidak mantap dan perhatian yang melayang-layang kian kemari.

Dengan jadwal yang sudah dibuat secara bersama-sama antara orangtua dan anak-

anak secara demokratis dan penuh pertimbangan. Sebaiknya semua harus mentaati

terutama anak-anak yang melaksanakan kegiatan belajar.

Konsep penggunaan jam belajar di luar sekolah di buat berdasarkan aspek-aspek

penggunaan jam belajar di luar sekolah menurut teori kepustakaan dari The Liang Gie

dan Slameto (dalam Kase, 2005:37) yang dijabarkan menjadi tiga sub konsep yaitu :

1) penambahan jumlah jam belajar di luar jam sekolah, 2) penggunaan penambahan

jam belajar secara optimal, dan 3) cara penggunaan jam belajar di luar sekolah.

2.1.2 Pendampingan Belajar Orangtua

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:234) pendampingan berasal

berarti orang yang mendampingi; proses, cara, perbuatan mendampingi atau

mendampingkan.

The Liang Gie (2000:1) memberikan definisi belajar adalah segenap kegiatan

pikiran seseorang yang dilakukan secara penuh perhatian untuk memperoleh

pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang alam semesta, kehidupan

masyarakat, perilaku manusia, gejala bahasa, atau perkembangan sejarah. Menurut

Thursan Hakim (http://indramunawar.blogspot.com/ 2009/06/pengertian-belajar.html),

belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan

tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku

seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

ketrampilan , daya pikir, dan lain-lain kemampuan. Menurut Djamarah (1995:11)

belajar merupakan proses perubahan perilaku, berkat pengalaman dan latihan, baik

yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap; bahkan meliputi segenap

aspek organisme atau pribadi. Slameto (1988:2) mengemukakan bahwa belajar ialah

suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

11

Dari beberapa pendapat ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah

proses perubahan perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

kebiasaan, pemahaman, ketrampilan , daya pikir, sebagai hasil pengalaman itu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.

Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:802) pengertian orangtua adalah ayah dan ibu

kandung; orang yang dianggap tua; orang yang dihormati di kampung; ketua.

Umumnya, orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan

anak, dan panggilan ibu atau ayah dapat diberikan untuk perempuan atau pria yang

bukan orangtua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini.

Contohnya adalah pada orangtua angkat (karena adopsi) atau ibu tiri (istri ayah

biologis anak) dan ayah tiri (suami ibu biologis anak). Orangtua itu adalah bapak dan

ibu dari anak-anak hasil pernikahan (orangtua kandung), atau wali yang menggantikan

peran orangtuanya karena meninggal (Prasetyo, 2009:17).

Dapat ditarik kesimpulan bahwa orangtua adalah ayah dan ibu kandung dari anak-

anak hasil pernikahan, atau wali yang menggantikan peran orangtuanya karena

meninggal.

Sedangkan Purwanti, 2006 (http://lib.atmajaya.ac.id/), mengemukakan bahwa

pendampingan belajar dalam keluarga adalah penyertaan yang dilakukan oleh

orangtua terhadap anak yang sedang belajar di rumah. Pendampingan yang dilakukan

dengan cara ikut terlibat secara langsung dalam proses belajar ikut mempelajari buku-

buku pelajaran anak atau paling tidak ikut menemani anak ketika belajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendampingan belajar orangtua

dalam penelitian ini adalah kegiatan orangtua untuk mendukung dan mendampingi

siswa belajar di rumah dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru

sehingga siswa merasa terbimbing dan termotivasi untuk belajar. Pendampingan dan

support orang tua sangat berarti dan ingat mas anak – anak ini akan berlalu sangat

cepat, jangan sampai orang tua kehilangan moment penting dalam fase pembentukan

kepribadian anak dalam proses belajar. Pada prinsipnya orang tua hanya boleh

menfasilitasi kebutuhan tumbuh kembang anak sesuai tahapan usianya, sebagai

orang tua seharusnya memberikan dukungan positif bagi perkembangan kejiwaan

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

12

anak dalam proses pembelajaran, penuh perhatian yang cukup, kontrol sosial yang

baik dari lingkungan keluarga, hasilnya anak akan memiliki kepribadian yang matang

dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan proses belajar.

2.1.2.1 Peran Orangtua

Orangtua adalah guru pertama dan paling penting dalam kehidupan seorang anak.

Yang kemudian menjadi tugas orangtua adalah membuat proses belajar seperti

belajar, mengerjakan pekerjaan rumah, dan memberikan perhatian. Selain itu,

memberikan penghargaan terhadap usaha adalah cara yang kuat untuk

mempengaruhi anak-anak agar menjadikan usaha sebagai suatu sumber yang

berharga dan bermanfaat. Sebagai orangtua, diharapkan lebih memberikan perhatian

pada komponen usaha dalam buku laporan pendidikan dan bertanggung jawab secara

pribadi dalam mengasuh dan mendukung ketekunan anak-anak seperti yang dilakukan

dalam tugas-tugas sekolah mereka. Hal ini berarti orangtua merencanakan bersama

dan menjamin tersedianya waktu untuk belajar. Wlodkowski (2004:60) mengemukakan

bahwa kebenaran yang sesungguhnya bagi harapan-harapan orangtua muncul ketika

anak-anak sedang atau menghadapi kesulitan-kesulitan dalam belajar, yaitu : 1)

kesabaran dan kelembutan adalah cara yang sangat bagus untuk menyertai ekspresi

keyakinan dalam membantu anak mendapatkan kembali situasinya; 2) kebiasaan

bantuan yang diberikan “sudah cukup” tidak kurang tidak lebih; dan 3) apapun

kesulitan belajar itu, yang terbaik adalah melihatnya sebagai sebuah persoalan yang

harus dipecahkan.

Orangtua juga membantu anak-anak menyusun kebiasaan-kebiasaan belajar yang

tepat, karena aspek yang paling penting dari kebiasaan-kebiasaan belajar adalah

memahami saat hari sekolah berakhir; tugas akademis; dan belajar menjadi sebuah

prioritas. Dengan menetapkan waktu atau tata tertib tertentu, misalnya sesudah makan

malam untuk belajar, seorang anak akan lebih menyesuaikan kegiatan-kegiatan lain

sesuai jadwalnya. Ini membuat anak lebih mudah mengerjakan tugas-tugas sekolah.

Secara umum, seorang anak bisa mendapatkan manfaat dengan mengerjakan tugas

sekolah dalam sebuah ruangan di dalam rumah yang tersendiri dan bebas dari

gangguan. Tugas orang tua dalam pendampingan anak usia sekolah dasar antara lain

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

13

adalah memberi semangat, memberi pujian atas prestasi yang diraih anak,

menghargai hasil karya anak, sebagai contohnya anak berbakat di bidang olahraga,

pemberian penghargaan dan pujian ini sangat berarti dalam perkembangan kejiwaan

seorang anak.

Peranan orang tua juga sangat penting misalnya guru memberikan pekerjaan

rumah, diperlukan bimbingan orang tua dalam memecahkan masalah yang dihadapi

oleh anak, peranan orang tua sangat tinggi dalam menentukan prestasi siswa, dalam

hal ini orang tua memperhatikan pendidikan anaknya tentu akan selalu memperhatikan

kebutuhan belajar anaknya. Perhatian tersebut dapat berbentuk penyediaan fasilitas

yang cukup, bimbingan belajar di rumah baik yang dilakukan secara langsung ataupun

tidak langsung, pada tataran mikro dapat kita lihat siswa yang mempunyai orang tua

yang memberikan perhatian yang tinggi terhadap kebutuhan untuk pendidikan

anaknya kuat kemungkinannya untuk dapat mencapai prestasi yang lebih baik, dari

uraian diatas dapat dimengerti bahwa mutu pendidikan tidak di pengaruhi oleh faktor

tunggal, namun ada sejumlah variabel yang dianggap saling mempengaruhi. Tilaar

perspektif Abad 21( jakarta : Indonesia, Tera, 1999 ). Hal 35.7.

Merujuk pada sebuah laporan khusus oleh the National Committee for Citizens in

Education (Wlodkowski, 2004:66), diterangkan bahwa : keterlibatan orangtua bisa

memperbaiki prestasi murid-murid, memperbaiki sikap-sikap positif terhadap sekolah

dan membantu momotivasi anak untuk berhasil.

Konsep perwujudan dari peran orangtua itu terdiri dari 4 aspek yaitu: fasilitator;

informator; motivator; dan penasehat. Orangtua sebagai fasilitator dengan

menciptakan lingkungan rumah yang mendukung untuk proses belajar baik secara

fisik dan psikologis seperti menyediakan sarana dan prasarana yang dapat digunakan

anak untuk belajar, seperti ruangan atau tempat untuk belajar, meja dan kursi, buku

tulis dan buku pelajaran, serta peralatan tulis. Sebagai motivator dengan membantu

mengulang materi di sekolah, membimbing anak dalam mengerjakan PR (pekerjaan

rumah). Sebagai informator dengan mengatur kegiatan anak antara waktu belajar,

bermain, dan istirahat dan penasehat dengan memberikan pujian kepada anak atas

usahanya untuk menyelesaikan tugasnya (dalam Prasetyo, 2009:27).

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

14

2.1.3 Prestasi Belajar

Pembahasan variabel prestasi belajar mencakup pengertian prestasi belajar dan

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akan diuraikan di bawah ini :

2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar

W.J.S Purwadarminto (http://sobatbaru.blogspot.com/) menyatakan bahwa

prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik - baiknya menurut kemampuan anak

pada waktu tertentu terhadap hal - hal yang dikerjakan atau dilakukan, dan dicatat

dalam buku rapor sekolah. Tu’u (2004:75) mengemukakan bahwa prestasi belajar

adalah hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.

Selain itu, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka

nilai yang diberikan guru. Sedangkan menurut Slameto (2002:12), prestasi belajar

adalah performance dan kompetensinya dalam mata pelajaran setelah mempelajari

materi untuk mencapai tujuan pengajaran dalam satu satuan waktu yang bisa berupa

catur wulan, atau tahun pelajaran.

Menurut Gagne dalam sopah menyatakan prestasi belajar adalah kemampuan

belajar yang di peroleh setelah melalui kegiatan belajar dalam suatu program

pembelajaran, dan belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha

untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang relatif menetap.

Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar

merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa dari kegiatan belajar di

sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat di dalam bukti laporan tertulis.

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Ahmadi (http://sobatbaru.blogspot.com/) untuk mencapai prestasi belajar

siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa

(faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor

yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis yaitu kecerdasan/ intelegensi, bakat,

minat dan motivasi, sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain

adalah faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

15

Slameto (1988: 56-74) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal adalah faktor yang berasal dari diri siswa. Faktor-faktor yang termasuk dalam

faktor internal antara lain: (1) faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh); (2) faktor

psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan; dan

(3) faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan kelelahan rohani).

Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu.

Yang termasuk dalam faktor eksternal adalah: (1) faktor keluarga (cara orangtua

mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan); (2) faktor sekolah (metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standard pelajaran di atas ukuran, keadaan

gedung, metode belajar, dan tugas rumah); (3) faktor masyarakat (keadaan siswa

dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Suryabrata (1983:7) menerangkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar berasal dari luar dan dari dalam. Faktor dari luar meliputi : 1)

lingkungan (alami dan sosial), dan 2) instrumental (kurikulum, program, sarana dan

fasilitas, guru/ tenaga pengajar). Faktor dari luar meliputi : 1) fisiologis (kondisi

fisiologis umum, kondisi panca indera), dan 2) psikologis (minat, kecerdasan, bakat,

motivasi, kemampuan kognitif).

2.1.4 Hubungan Teoritik Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah, Pendampingan

Belajar Orangtua dengan Prestasi Belajar Siswa

Pendampingan belajar dalam keluarga adalah penyertaan yang dilakukan oleh

orangtua terhadap anak yang sedang belajar di rumah. Pendampingan yang dilakukan

dengan cara ikut terlibat secara langsung dalam proses belajar ikut mempelajari buku-

buku pelajaran anak atau paling tidak ikut menemani anak ketika belajar. Proses

belajar anak perlu melibatkan peran pendampingan orangtua, karena anak masih

dalam area tanggung jawab dan pemeliharaan orangtua. Orangtua kiranya

perlu memberikan atau meluangkan waktunya untuk mendampingi anaknya pada saat

belajar untuk memberikan dukungan dan kepercayaan diri pada anak. Selain itu

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

16

pendampingan orangtua kepada anak pada saat belajar juga akan

semakin meningkatkan kedekatan emosional antara orangtua dan anak.

Pemanfaatan jam belajar di luar sekolah adalah suatu proses aktif di luar jam

sekolah untuk dapat menambah pengetahuan siswa dalam mendukung jam belajar di

sekolah guna mendukung pencapaian prestasi belajar yang baik. Dari pengertian

tersebut diketahui bahwa belajar tidak hanya dapat dilakukan oleh siswa semata-mata

hanya pada jam sekolah, tetapi juga di luar jam sekolah. Orangtua juga perlu

membantu anak dalam menyusun jadwal belajarnya, agar waktu yang digunakan

untuk belajar dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga prestasi yang

diharapkan dapat tercapai.

Dari penjelasan mengenai pendampingan belajar orangtua, pemanfaatan waktu

belajar di luar sekolah dan prestasi belajar siswa, baik sendiri-sendiri maupun

bersama-sama secara teoritik behubungan dengan prestasi belajar siswa.

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Kajian hasil penelitian yang relevan membahas hasil penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya, yaitu pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi

belajar, dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar.

2.2.1 Telaah Penelitian tentang Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah dengan

Prestasi Belajar

Berkaitan dengan penelitian ini, yaitu pemanfaatan jam belajar di luar sekolah

dengan prestasi belajar siswa, Soetrisno, 1998 (http://opac.library.um.ac.id/)

menyatakan bahwa ada hubungan antara banyaknya waktu dan pengaturan waktu

belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas tinggi sekolah dasar di

Kecamatan Singosari. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan

Murniasih, 2004 (http://opac.library.um.ac.id/), dalam penelitiannya mengenai

hubungan pemanfaatan waktu belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN

Purwodadi I Kota Malang, menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemanfaatan

waktu belajar dengan prestasi siswa kelas III di SDN Purwodadi I, berdasarkan analisa

korelasi product moment didapat koefisien korelasi sebesar 0,647.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

17

2.2.2 Telaah Penelitian tentang Pendampingan Belajar Orangtua dengan Prestasi

Belajar

Hasil penelitian yang dilakukan Purwanti, 2006 (http://lib.atmajaya.ac.id/)

menunjukkan adanya hubungan antara pendampingan secara langsung dan tidak

langsung. Dari 25 keluarga yang melakukan pendampingan 23 diantaranya melakukan

pendampingan secara tidak langsung dan 2 keluarga yang lain melakukan

pendampingan secara langsung. Pendampingan secara tidak langsung dilakukan

dengan cara memantau kegiatan anak karena orangtua sudah mempersiapkan atau

melatih anaknya untuk mandiri dalam hal belajar sejak anak kelas I dan kelas II.

Pendampingan secara langsung dilakukan oleh dua orang ibu yang ikut terlibat secara

langsung dalam proses belajar anak dengan ikut mempelajari buku-buku pelajaran

anak. Anak yang mendapat pendampingan secara langsung, prestasinya lebih baik

daripada hasil prestasi dari pendampingan secara tidak langsung.

Penelitian tersebut di kuatkan oleh penelitian yang dilakukan Slameto,Bk FIP

IKSW (Satya Wydya vol 15 no1,2001) mengenai peranan hubungan orang tua dalam

pendidikan anak dan hubungannya dengan prestasi belajarnya dikelas VI SD

Laboratorium UKSW, yang menunjukan hubungan yang positif signifikan antara

pendampingan belajar oleh orang tua dengan prestasi belajar siswa diperoleh r

sebesar -0,113 dengan p sebesar 0,316.

2.3 Kerangka Berfikir

Pemanfaatan jam belajar di luar sekolah adalah suatu proses aktif di luar jam

sekolah untuk menambah pengetahuan anak dalam mendukung jam belajar aktif di

sekolah serta pencapaian prestasi belajar yang baik. Pemanfaatan Jam belajar

menurut The Liang Gie (1983:61-66) adalah suatu pengelompokan atau pejatahan

waktu. Itu berarti bahwa pemanfaatan jam belajar bagi siswa digunakan untuk

keperluan belajar, melatih diri siswa dalam kebiasaan memanfaatkan waktu dalam

keteraturan belajar.

Pendampingan belajar dalam keluarga menurut Purwanti, 2006

(http://lib.atmajaya.ac.id/) adalah penyertaan yang dilakukan oleh orangtua terhadap

anak yang sedang belajar di rumah. Pendampingan yang dilakukan dengan cara ikut

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

18

terlibat secara langsung dalam proses belajar ikut mempelajari buku-buku pelajaran

anak atau paling tidak ikut menemani anak ketika belajar.

Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa dari

kegiatan belajar di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat di dalam bukti

laporan tertulis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan nilai rata-rata mid

semester kelas V semester 2 sebagai prestasi siswa di SD Gugus Anggrek

Kecamatan Suruh.

Dari penjelasan tersebut, penulis berpendapat bahwa ada hubungan antara

penggunaaan jam belajar di luar sekolah dan prestasi belajar. Semakin tinggi siswa

menggunakan jam belajarnya di luar sekolah, semakin tinggi prestasi belajar siswa.

Artinya, dengan siswa dapat menggunakan keteraturan waktu dalam belajar, membuat

jadwal belajar yang teratur, menyelesaikan tugas sekolah tepat waktu, mengulang dan

menambah materi pelajaran yang telah diberikan guru akan menambah pengetahuan

siswa dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.

Ada hubungan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar

siswa. Semakin tinggi pendampingan belajar orangtua, semakin tinggi prestasi belajar

siswa. Hal ini berarti bahwa orangtua yang mendampingi anak dalam belajar akan

membuat anak merasa diperhatikan dan mendapatkan dukungan penuh dari orangtua.

Anak akan semakin termotivasi dalam belajar dan merasa percaya diri, sehingga

prestasi belajar anak di sekolah dapat dicapai dengan lebih baik.

Ada hubungan antara pemanfaatan jam belajar siswa di luar sekolah dan

pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa. Semakin tinggi

pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua, semakin

tinggi prestasi belajar siswa. Kemampuan siswa mengelola waktu belajar, dapat

meningkatkan keteraturan dalam belajar. Hal ini juga didukung dengan pendampingan

belajar yang diberikan orangtua. Orangtua dapat membantu anak dengan mengatur

jadwal belajarnya, menyediakan sarana prasarana belajar seperti alat tulis dan buku

pelajaran, ikut membaca buku pelajaran anak dan membimbing anak dalam

mengerjakan PR. Dengan demikian dapat meningkatkan prestasi belajar anak di

sekolah.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

19

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori, serta kajian terhadap beberapa

hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

sebagai berikut :

1. Ada Hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar

sekolah dengan prestasi belajar belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek

Kecamatan Suruh Kabupaten Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012

H0 : rx1y ≤ 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan

jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V

SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/

2012.

Ha : rx1y>0 Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam

belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V SD

di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2010/ 2011.

2. Ada Hubungan yang positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua

dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012.

H0 : rx2y ≤ 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan

belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di

Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012.

Faktor yang

Mempengaruhi Belajar

Pemanfaatan Jam

Belajar di Luar Sekolah

Pendampingan Belajar

Orangtua

Dimanfaatkan untuk

belajar

Sebagai bentuk

perhatian dan motivasi

Prestasi Belajar

Meningkat

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pemanfaatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2660/3/T1_292010622_BAB II.pdf · Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang

20

Ha : rx2y>0 Ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar

orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus

Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012.

3. Ada Hubungan yang positif dan sigtnifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar

sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi siswa kelas V di

Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/

2012.

H0 : rx1.2y ≤ 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan

jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua

dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek

Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012.

Ha : rx1.2y >0 Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam

belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua

dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek

Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012.