BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak...

98
36 BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah 6 Sleman merupakan salah satu madrasah negeri yang ada di kota Sleman, terletak di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, tepatnya yakni berada di Jalan Magelang KM 4,4 Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam yang dibangun di atas tanah seluas 1.535 m 2 dan memiliki lokasi sangat strategis, akses jalannya mudah, berada di daerah perkotaan. Meski demikian, proses belajar tetap berjalan dengan nyaman dan tenang karena MTsN 6 Sleman berada di lingkungan pendidikan, yakni bersebelahan dengan MAN 3 Sleman serta MIN 1 Sleman. berikut gambaran batasan wilayah secara umum: 1. Sebelah Utara : MAN 3 Sleman 2. Sebelah timur : Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) 3. Sebelah selatan : Kampung Karang Waru 4. Sebelah barat : Kantor Desa Sinduadi atau Kampung Rogoyudan 1 B. Sejarah Singkat MTsN 6 Sleman berdiri pada tahun 1978. Sebelum bernama MTsN 6 Sleman, Madrasah ini bernama MTsN Yogyakarta 1. Sehubungan dengan 1 Hasil observasi lingkungan MTsN 6 Sleman pada hari Selasa, 1 Agustus 2017 pukul 09.15 WIB

Transcript of BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak...

Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

36

BAB II

GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN

A. Letak Geografis

Madrasah Tsanawiyah 6 Sleman merupakan salah satu madrasah negeri

yang ada di kota Sleman, terletak di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati,

Kabupaten Sleman, tepatnya yakni berada di Jalan Magelang KM 4,4 Sinduadi,

Mlati, Sleman, Yogyakarta.

MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam yang dibangun di

atas tanah seluas 1.535 m2 dan memiliki lokasi sangat strategis, akses jalannya

mudah, berada di daerah perkotaan. Meski demikian, proses belajar tetap

berjalan dengan nyaman dan tenang karena MTsN 6 Sleman berada di

lingkungan pendidikan, yakni bersebelahan dengan MAN 3 Sleman serta MIN

1 Sleman. berikut gambaran batasan wilayah secara umum:

1. Sebelah Utara : MAN 3 Sleman

2. Sebelah timur : Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB)

3. Sebelah selatan : Kampung Karang Waru

4. Sebelah barat : Kantor Desa Sinduadi atau Kampung Rogoyudan1

B. Sejarah Singkat

MTsN 6 Sleman berdiri pada tahun 1978. Sebelum bernama MTsN 6

Sleman, Madrasah ini bernama MTsN Yogyakarta 1. Sehubungan dengan

1 Hasil observasi lingkungan MTsN 6 Sleman pada hari Selasa, 1 Agustus 2017 pukul 09.15

WIB

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

37

Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 372 tahun 2015 tentang

perubahan nama Madrasah Aliyah Negeri, Madrasah Tsanawiyah Negeri, dan

Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta maka

MTsN Yogyakarta 1 berubah nama menjadi MTsN 6 Sleman.2

Pada awalnya, MTsN 6 Sleman berasal dari kelas I, II, dan III Pendidikan

Guru Agama Negeri (PGAN) 6 tahun Yogyakarta Kota Madya Yogyakarta, atas

dasar keputusan Menteri Agama RI No. 16 tahun 1987 yang merupakan

pelaksanaan lebih lanjut dari keputusan Presiden RI nomor 18 tahun 1975 yang

disempurnakan.

Dengan diterapkanya keputusan Menteri Agama itu, maka PGAN 6 tahun

Yogyakarta berubah menjadi PGAN Yogyakarta (tanpa 6 tahun) dengan tahun

siswa kelas IV, V, dan VI dari PGAN 6 tahun Yogyakarta dan kelas I, II, dan

III menjadi MTs N Yogyakarta 1 atau dengan kata lain PGAN 6 tahun dipecah

menjadi 2 lembaga pendidikan yang kepemimpinannya masih rangkap dengan

mantan kepala PGAN 6 tahun yang lama, pada waktu itu dijabat oleh Bapak

Sutaji, BA.

Berdasarkan surat keputusan kepala kantor wilayah Departemen Agama

Daerah Istimewa Yogyakarta nomor w. I / I.b/Pt /702/6.a/79 tanggal 16 agustus

tahun 1979, Bapak Dachri Ruslani SW, BA yang menjadi guru PGAN 6 Tahun

diangkat sebagai kepala MTsN 6 Sleman. Pelantikan dilaksanakan bersama-

sama, di kantor bidang pendidikan agama Islam jalan wijilan, Yogyakarta pada

2 Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Hadi selaku kepala MTsN 6 Sleman pada hari

Kamis, 3 Agustus 2017, pukul 08.44 WIB di Ruang Kepala Madrasah.

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

38

tanggal 7 september 1979. Dengan demikian, MTsN 6 Sleman secara resmi

mempunyai pimpinan, sejak saat itu.

Oleh karena MTsN 6 Sleman belum memiliki tempat/gedung dan

perlengkapan serrta personil yang menanganinya, maka PGAN Yogyakarta

untuk sementara meminjamkan kepada MTsN 6 Sleman, tujuh ruangan pelajar

yang lengkap dengan peralatan sarana kegiatan belajar

Kemudian, PGAN memberikan bantuan sebelas orang tenaga pengajar,

tujuh orang pegawai tata usaha, sekaligus mengusulkan pelimpahan tugasnya

kepada kepala kantor wilayah departemen agama DIY, agar bapak Djadjanto

dapat segera mengurus dan menangani pencairan daftar kegiatan ini bagi MTsN

6 Sleman tahun anggaran 1979/1980, yang sudah tersedia di kantor

perbendaharaan Negara di Yogyakarta sehubungan dengan hampir berakhirnya

masa pencairan/tahun anggaran

Pada tanggal 31 agustus 1992, kembali terjadi pergantian kepala

madrasah, sehubungan dengan bapak Iskandar memasuki masa pensiun, maka

sebagai penggantinya yaitu bapak Sukardi berdasarkan SK Menteri agama RI

Nomor W1/1b/145/-a/1992, pada tanggal 26 agustus 1992 beliau diangkat

sebagai kepala MTsN 6 Sleman.

Kemudian berdasarkan SK menteri Agama RI NOMOR

W1/1.b/104/Ia/1996, tertanggal 25 juli 1996, maka terhitung mulai tanggal 23

oktober 1996, MTsN 6 Sleman dipimpin oleh ibu Sri Sriwartiyah, setelah

terlebih dahulu diadakan serah terima jabatan pejabat lama yaitu bapak Drs.

Sukardi.

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

39

Selanjutnya untuk kesekian kalinya MTsN 6 Sleman mengalami

pergantian pimpinan, yaitu ibu Sri Suwartiyah digantikan oleh ibu Sumarmiyati

(NIP. 150 206 955) pada tanggal 31 juli 2001. Dan pada tanggal 21 Juli 2009,

MTsN 6 Sleman dipimpin oleh ibu Siti Nurdiyati berdasarkan SK Menteri

Agama RI Nomor KW.12.1/2/833/2009. Adapun Kepala Madrasah Saat ini

dipimpin oleh bapak Drs. H. Abdul Hadi, S.Pd, M.Pd.I (NIP.

196012201987031005) pada tanggal 26 Desember 2012.

Dalam perjalan kemajuan MTsN 6 Sleman sampai sekarang telah

dipimpin oleh 7 Kepala Madrasah, yaitu :

1. R. Dachri Roeslam Soenoewinoto, BA ( 7 September – 12 Agustus 1986,

2. Iskandar ( 12 Agustus 1986 – 31 Agustus 1992 ),

3. Drs. H. Sukardi ( 31 Agustus 1992 – 23 Oktober 1996 )

4. Dra. Hj. Sri Suwartiyah ( 23 Oktober 1996 – 30 Juli 2001 )

5. Dra. Hj. Sumarmiyati, M.Pd.I ( 30 juli 2001 - September 2009 )

6. Dra. Hj. Siti Nurdiyati, M.Pd.I ( September 2009 – Desember 2013)

7. Drs. H. Abdul Hadi, S.Pd., M.Pd.I ( 26 Desember 2013 – sekarang )

Keberadaan MTsN 6 Sleman yang berdiri sejak 16 Maret 1978,

merupakan pemisahan dari PGAN Yogyakarta 6 tahun yang pada tahun 1978

dipisah menjadi MTsN 6 Sleman dan MAN Yogyakarta III yang sekarang

menjadi MAN 3 Sleman. Semula MTsN 6 Sleman berada di bawah pembinaan

Departemen Agama Kota Yogyakarta, namun sejak otonomi daerah tahun 2003

sesuai dengan letak geografisnya yang berada di Desa Sinduadi Kecamatan

Mlati Kabupaten Sleman, maka dipindahkan pembinaannya menjadi bagian

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

40

dari Departemen Agama Kabupaten Sleman. Di samping factor historis, letak

geografis juga strategis, dekat dengan jalan raya, Stasiun TVRI Yogyakarta, dan

berada di perbatasan antara Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta,

menjadikan MTsN 6 Sleman dikenal luas oleh masyarakat Kota Yogyakarta dan

Kabupeten Sleman. Keadaan sosial budaya yang beragam, perbedaan latar

belakang pendidikan, ekonomi, dan budaya orang tua siswa berdampak dalam

keberhasilan peningkatan mutu pendidikan. Kebijakan penyelenggaraan

pendidikan di MTsN 6 Sleman sangat ditentukan oleh Kementerian Agama,

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sleman dan Pemerintah Pusat yang

dipengaruhi pula oleh perkembangan politik daerah dan pusat.

Lingkungan MTsN 6 Sleman memiliki beberapa keunggulan antara lain:

1. Secara geografis letaknya strategis Jl. Magelang km 4,4 Yogyakarta.

2. Keadaan gedung secara umum kokoh, kuat dan terawat

3. Mempunyai masjid yang luas dua lantai, yang dapat menampung sampai

700 orang.

4. Satu kompleks dengan MAN 3 Sleman dan MIN 1 Sleman

5. Dekat dengan Stasiun TVRI Yogyakarta

6. Lokasi bangunan dan gedung cukup luas, menyatu dengan lapangan olah

raga dan gedung PSBB

7. Dekat dengan jalan raya Yogyakarta – Magelang sehingga mudah dalam

transportasi

8. Dekat dengan kantor Perbankan

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

41

9. Guru dan karyawan serta komite sekolah berkomitmen dalam mengelola

madrasah untuk menciptakan peserta didik yang saleh cinta bangsa dan

Negara.

10. Guru mempunyai peluang yang sama dalam mengakses, berpartisipasi,

dan memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan pengelolaan

mutu sekolah.

Suksesnya program nasional penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun pada

Tahun Pelajaran 2014/2015, perlu adanya dukungan dari MTsN 6 Sleman

selaku lembaga pendidikan milik pemerintah, yang telah melakukan usaha-

usaha dalam bentuk kegiatan belajar mengajar baik intra maupun ektra, hal ini

dilakukan dengan harapan dapat memenuhi Kurikulum 2013 serta konsep

"School Based Management" khususnya di bidang Pendidikan Agama Islam

(PAI), dan memenuhi amanat Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional serta upaya penyelenggaraan pemerintahan yang baik

(good governance), sehingga dapat memenuhi kepuasan pihak-pihak yang

terkait (stakeholders).

Dalam rangka untuk mengetahui keberhasilan suatu madrasah dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam bidang PAI, MTsN

6 Sleman memerlukan tiga pola, yaitu Pola Tingkah Laku, Pola Berfikir dan

Sikap, oleh karena itu MTs selalu dipandang sebagai salah satu tempat yang

cocok untuk membelajarkan pendidikan agama di samping keluarga, sedangkan

untuk mengetahui kinerja, kami setiap tahunnya membuat laporan akuntabilitas

kinerja madrasah.

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

42

Prestasi MTsN 6 Sleman dari tahun ke tahun semakin meningkat setelah

dilakukan perubahan sistem manajemen pelayanan dengan slogan “Madrasah

Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah”, dengan visi ingin melahirkan generasi

bangsa yang intelek dunia akhirat dan bermanfaat sepanjang hidup. Generasi

yang cerdas memahami ayat-ayat kauniyah-kauliyah, pesan-pesan agama dan

mampu mengaplikasikan dalam segala bidang kehidupan.

Seiring dengan peningkatan prestasi dan apresiasi masyarakat yang

semakin besar terhadap MTsN 6 Sleman, maka perlu ada peningkatan standar

mutu pendidikannya menjadi madrasah yang unggul. Untuk itu diperlukan

beberapa pembenahan dan penambahan fasilitas yang menjadi pendukung

sebagai madrasah unggulan. Beberapa hal mendesak untuk diadakan atau

dibenahi antara lain laboratorium bahasa, laboratorium komputer, laboratorium

IPA, penambahan fasilitas ruang kelas, ruang UKS, ruang keterampilan, studio

musik, ruang aula, ruang lobi, ruang satpam, ruang operator CCTV, dan

peningkatan kapasitas internet.3

C. Visi, Misi, dan Tujuan

1. Visi

Visi MTsN 6 Sleman adalah Mewujudkan Pribadi Muslim Yang

Unggul, Inklusif, Berwawasan Global dan Ramah Lingkungan.

Berdasarkan Visi di atas, MTsN 6 Sleman menjabarkan dalam bentuk

indikator sebagai berikut :

3 Hasil dokumentasi bagian TU pada hari Rabu, 2 Agustus 2017 pukul 11.50 WIB.

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

43

a. Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia

b. Terwujudnya lulusan yang menguasai ilmu agama Islam

c. Terwujudnya lulusan yang berprestasi dalam bidang ilmu pengetahuan

saint dan teknologi

d. Terwujudnya lulusan yang unggul dalam bahasa

e. Terwujudnya lulusan yang unggul dalam tahfidz

f. Terwujudnya lulusan yang berprestasi dalam olah raga, seni, dan budaya

g. Terwujudnya lulusan yang peduli,berbudaya dan cinta lingkungan.

h. Terwujudnya lulusan yang siap mengabdi pada agama, masyarakat dan

Negara.

2. Misi

a. Mewujudkan lulusan yang berakhlak mulia.

b. Mewujudkan lulusan yang menguasai ilmu agama Islam

c. Mewujudkan lulusan yanng berprestasi dalam bidang ilmu pengetahuan

sain dan teknologi.

d. Mewujudkan lulusan unggul yang dalam bahasa

e. Mewujudkan lulusan unggul yang dalam bidang tahfidz

f. Mewujudkan lulusan yang berprestasi dalam olah raga, seni, dan budaya

g. Mewujudkan lulusan yang peduli, berbudaya dan cinta lingkungan

h. Mewujudkan lulusan yang siap mengabdi pada agama, masyarakat, dan

Negara.

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

44

3. Tujuan

Dalam mengemban Misi, MTsN 6 Sleman telah merumuskan

beberapa tujuan antara lain :

a. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan

kepada jenjang yang lebih tinggi.

b. Meningkatkan pengetahuan siswa mengembangkan diri sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang dijiwai

ajaran Islam.

c. Meningkatkan kepedulian siswa kepada lingkungan hidup dan

menjadikannya sebagai kebiasaan

d. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya

dan alam sekitarnya yang dijiwai ajaran Agama Islam.4

D. Struktur Organisasi

MTsN 6 Sleman sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai struktur

organisasi yang berfungsi untuk mengatur sistem kerja dan hubungan antara

satu bagian dengan bagian lain, sehingga program bisa terlaksana dengan baik.

Adapun struktur organisasi MTsN 6 Sleman adalah sebagai berikut :

4 Hasil dokumentasi bagian TU pada hari Rabu, 2 Agustus 2017 pukul 11.50 WIB.

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

45

Tabel I: Struktur Organisasi MTsN 6 Sleman

1. Kepala Madrasah

Kepala Madrasah di MTsN 6 Sleman adalah pimpinan bidang

eksekutif yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengajaran dan

pendidikan secara menyeluruh serta berfungsi dan bertugas sebagai

edukator, manajer, administrator, dan supervisor di MTsN 6 Sleman.

Wali Kelas

Dewan Guru

Kepala Madrasah

Drs. H. Abdul Hadi, S.Pd, M. Pd.I Komite

Joko Wahono, S.

Pd

Kepala Urusan TU

Agus Rifat Asnawan, S. Pd

Staff TU

WAKAUR Kurikulum

Suwardi, S. S

WAKAUR Kesiswaan

A. Yusmanto, S. Pd

WAKAUR Humas

Sutarjo, M. Pd I

WAKAUR SarPras

Drs. Sirojul Huda

Siswa

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

46

2. Tata Usaha (TU)

Tata usaha bertanggungjawab terhadap segala hal yang berhubungan

dengan administrasi kepegawaian, kesiswaan dan administrasi keuangan,

mengumpulkan data dan menyajikan serta mengatur ruangan

3. Wakil Kepala Madrasah

Wakil kepala madrasah berugas membantu Kepala Madrasah untuk

bidang-bidang tertentu baik internal maupun eksternal. Dan pada saat-saat

tertentu, Wakil Kepala Madrasah dapat bertindak sebagai Kepala Madrasah.

Wakil Kepala Madrasah MTsN 6 Sleman terbagi menjadi :

a. Wakil Kepala Urusan Sarana/Prasarana

b. Wakil Kepala Urusan Kurikulum

c. Wakil Kepala Urusan Kesiswaan

d. Wakil Kepala Urusan Humas

4. Komite Sekolah

Komite Sekolah bertugas membantu mengurusi tunjangan dan

santunan bagi penyelenggaraan pendidikan. Begitu juga permasalahan

anggaran sekolah, baik menyangkut pendapatan dan pembiayaan untuk

kemajuan madrasah.5

5 Hasil dokumentasi bagian TU pada hari Rabu, 2 Agustus 2017 pukul 11.50 WIB.

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

47

E. Guru dan Karyawan

1. Data Guru dan Pegawai Tetap

No. NAMA NIP GO

L

TM

T

JABATA

N

1 Drs.ABDUL HADI,S.Pd,

M.Pd.I

1960122019830310

05

IV/a 01-10-

2001

Kepala

Madrsah

2 Dra. SUMINI 1955041219820320

02

IV/a 01-10-

1999

Guru

Pembina

3 Dra.MIFTACHUROCHM

AH

1963052019870320

01

IV/a 01-10-

2003

Guru

Pembina

4 Dra.HERAWATI 1956071119830320

03

IV/a 01-10-

2003

Guru

Pembina

5 Drs. SUYANTO 1964071019930310

05

IV/a 01-10-

2004

Guru

Pembina

6 SRI WIBAWANI, S.Pd. 1957020919810320

00

IV/a 01-10-

2006

Guru

Pembina

7 SURYANTI,BA 1963040219870320

03

IV/a 01-04-

2007

Guru

Pembina

8 SUPRIYOTO, S.Pd. 1966061819960310

01

IV/a 01-10-

2008

Guru

Pembina

9 Drs. T O L A L 19580906

1985031010

IV/a 01-10-

2008

Guru

Pembina

10 Dra.AMI SOLICHATI 1968032219950320

03

IV/a 01-10-

2008

Guru

Pembina

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

48

11 Dra. ZUMROTUL

ASLAH, M.Pd.I

1970050819960320

03

IV/a 01-10-

2008

Guru

Pembina

12 DINA ANDRIYANTI,

S.Pd.

1969010479960320

01

IV/a 01-10-

2008

Guru

Pembina

13 Drs.SUKARDI 1957030819790320

03

IV/a 01-04-

2009

Guru

Pembina

14 Dra.SRI WIDAYATI 1967081419980320

02

IV/a 01-10-

2009

Guru

Pembina

15 WIDYASTUTI

FATIMAH IS.Pd

1972091719970320

03

IV/a 01-10-

2010

Guru

Pembina

16 SRI WAHYUNI,S.Ag 1502771340000000

00

IV/a 01-10-

2010

Guru

Pembina

17 Dra.RINI WIJAYANTI 1965101719980220

01

IV/a 01-10-

2010

Guru

Pembina

18 Drs. SIROJUL HUDA 1968030619990310

00

IV/a 01-04-

2011

Guru

Pembina

19 Dra. SRI MUHAYANAH '1968010619990320

01

IV/a 01-04-

2011

Guru

Pembina

20 RIYANTO,BA 1956081779860310

18

IV/a 01-10-

2012

Guru

Pembina

21 Drs. PARTONO HADI

SANTOSO

1958090819850310

00

IV/a 01-10-

2012

Guru

Pembina

22 Drs. WAKIJA 1963041219970210

00

IV/a 01-10-

2012

Guru

Pembina

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

49

23 LILIS UMMI FA'IZAH,

S.Pd., M.A

1971111019960320

02

IV/a 01-10-

2013

Guru

Dewasa

24 Dra. SOMYATI 1964030320111220

00

IV/a 01-04-

2013

Guru

Pembina

25 YUSUF PANGGUNG

SURAME, S.Pd.

1964101819860310

00

III/d 01-10-

2012

Guru

Dewasa

Tk I

26 SITI IKHSANAH, S.Pd. 1968072919951220

00

III/d 01-10-

2012

Guru

Dewasa

Tk I

27 UTAMININGSIH 1972120720050120

01

III/d 01-04-

2013

Guru

Dewasa

Tk I

28 SUTARJO, M.Pd.I 1974012420070110

23

III/b 01-10-

2011

Guru

Madya

Tk I

29 MOCH NUR HIDAYAT,

S.Ag.

1970080920070110

22

III/b 01-10-

2011

Guru

Madya

Tk I

30 BUDI SANTOSO, S.Pd. 1981052620071010

02

III/b 01-10-

2012

Guru

Madya

Tk I

31 SUWARDI, SS. 1504317360000000

00

III/b 01-03-

2013

Guru

Madya

Tk I

Page 15: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

50

32 AGUSTINUS

YUSMANTO, S.Pd.

1967070920070110

00

III/b 01-04-

2013

Guru

Madya

Tk I

33 ASIH DWI LESTARI,

S.Pd

1969020819930320

01

IV/a 01-06-

2016

Guru

Madya

34 RUCHIATUS SUN

AENI, S.Pd

1965091919920320

01

IV/a 01-06-

2016

Guru

Madya

35 Dra. SRI EKA

WIDIASTUTI

1969111819940320

02

IV/a 01-06-

2016

Guru

Madya

36 SAPTINI, S.Pd

1978080520050120

04

III/d 01-06-

2016

Guru

Muda

37 ANANG SUMARNA,

S.Ag

1978071420050110

06

III/d 01-06-

2016

Guru

Muda

Tabel II: Data Guru dan Pegawai Tetap MTsN 6 Sleman6

2. Tenaga Kependidikan

Pegawai Tata Usaha dan GTT/PTT

No. NAMA NIP GOL TMT JABATAN

1 AGUS RIFAT

ASNAWAN,S.PdI

196508121986031005 III/d 01-

04-

2014

Penata Tk. I

6 Hasil dokumentasi bagian TU pada hari Rabu, 2 Agustus 2017 pukul 11.50 WIB.

Page 16: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

51

2 MAEMUNAH 196804121989112001 III/a 01-

04-

2012

Penata Muda

3 SEPTI TAMTI

REJEKI

196609101997032001 II/d 01-

10-

2008

Pengatur

Tk I

4 SUCI NURUL

HIDAYATI

198306232006042018 II/b 01-

04-

2010

Pengatur

Muda Tk. I

5 SRI WIJI

LESTARI

196809172007012026 II/b 01-

04-

2012

Pengatur

Muda Tk. I

6 SUBARNO 197408092009101003 II/b 01-

04-

2014

Pengatur

7 KADARISNO 197105042005011004 II/a 01-

07-

2006

Pengatur

Muda

8 UNDANG

SUDIRMAN,

S.Pd.

GTT

9 SRI KASTIWI PTT

10 SITI

ROCHADINA

GTT

11 SLAMET PTT

Page 17: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

52

12 WENING

PRIHADI

GTT

13 RAHMI

PUJIASTUTI,

S.Si

PTT

14 MURDIANA PTT

15 KHANIFUDIN,

S.Pd.I

GTT

16 IQBAL ARFA

DAENG, S.Pd.I

GTT

Tabel III: Data Pegawai Tata Usaha dan GTT/PTT MTsN 6 Sleman7

Tenaga Pendidik di MTsN 6 Sleman berperan sebagai pengganti orang

tua, mereka membina peserta didik, memantau kehidupan kesehariannya dan

mengarahkannya. Sedangkan orang tua di rumah memantau perkembangan

anaknya dengan berkomunikasi dengan para pendidik di madrasah. perlu

adanya kerjasama yang baik antara orang tua dan pihak madrasah termasuk

dalam menanamkan kesadaran lingkungan melalui pertemuan orang tua dan

peserta didik dengan pihak madrasah beserta serangkaian kegiatan yang telah

terprogramkan.

7 Hasil dokumentasi bagian TU pada hari Rabu, 2 Agustus 2017 pukul 11.50 WIB.

Page 18: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

53

F. Siswa

Siswa MTsN 6 Sleman adalah mereka yang telah dinyatakan lulus dan

diterima ketika penerimaan siswa didik baru MTsN 6 Sleman dinyatakan lulus,

dinyatakan pindah atau dikeluarkan.

Jumlah siswa keseluruhan di MTsN 6 Sleman pada tahun ajaran

2017/2018 adalah sebagai berikut:

Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah Wali Kelas

L P

VII A 17 16 33

H.Supriyoto, S. Pd,

M. Pd

VII B 19 14 33

Hj. Zumrotul Aslah,

M. Pd

VII C 16 16 32

Widyastuti Fatimah

Ikhsan, S. Pd

VII D 13 19 32 Siti Ikhsanah, S. Pd

VII E 17 16 33 Dra. Sri Widayati

VIII A 13 20 33

Dina Andriyanti, S.

Pd, M. Pd

VIII B 14 18 32 Dra. Somyati

VIII C 14 19 33 Saptini, S. Pd

Page 19: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

54

VIII D 14 20 34

Dra. Sri Eka

Widiastuti

VIII E 12 20 32 Drs. Wakija

XI A 9 17 26

Dra. Hj. Rini

Wijayanti, M.Pd

XI B 13 13 26 Drs. Suyanto

XI C 11 17 28 Suryanti, B.A

XI D 12 16 28 Dra. Ami Solichati

XI E 16 10 26 Dra. Ami Solichati

XI F 16 9 25 Asi Dwi Lestari, S. Pd

Jumlah 226 260 486

Tabel IV: Jumlah Siswa dan Wali Kelas MTsN 6 Sleman8

Adapun ketentuan seragam siswa dalam satu minggu adalah sebagai

berikut:

Hari Senin, Selasa dan Rabu : Putih, Biru

Hari Kamis : Putih, Biru

Hari Jumat : Batik

Hari Sabtu : Pramuka 9

8 Hasil dokumentasi dengan bapak A. Yusmanto selaku wakil kepala sekolah urusan

kesiswaan pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017 pukul 10.55 WIB. 9 Hasil dokumentasi bagian TU pada hari Rabu, 2 Agustus 2017 pukul 11.50 WIB.

Page 20: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

55

G. Sarana dan Prasarana

Bidang sarana dan prasarana merupakan salah satu elemen yang

terpenting di MTsN 6 Sleman dalam mencapai prestasi pembelajaran. Di MTsN

6 Sleman bidang sarana prasarana bertugas mengurus kelengkapan sarana dan

prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar yang ada di MTsN 6 Sleman

yang mana bidang ini dipegang oleh Waka Bidang Sarana Prasarana MTsN 6

Sleman bapak Drs. Sirojul Huda.

Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh MTsN 6 Sleman di antaranya :

1. Ruang kelas

MTsN 6 Sleman memiliki 16 ruang belajar, yang digunakan untuk

ruang belajar/kelas VII sd IX. Kelas VII terdiri dari 5 kelas (VII A sampai

VII E), kelas VIII terdiri dari 5 kelas (VIII A sampai VIII E), dan kelas XI

terdiri dari 6 Kelas (XI A sampai XI F). Secara keseluruhan, ruang kelas

MTsN 6 Sleman memiliki saran penunjang berupa white board,

boardmaker, meja dan kursi guru, meja dan kursi murid, lcd serta peralatan

kebersihan.

2. Ruangan Laboratorium

MTsN 6 Sleman memiliki laboratorium IPA dan Laboratorium TIK

(Komputer).

Page 21: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

56

3. Ruangan Bimbingan dan Konseling

MTsN 6 Sleman memiliki 1 ruangan untuk bimbingan konseling yang

terdiri dari ruang konseling, ruang untuk kerja, meja, kursi, almari, papan

tulis, bagan mekanisme penanganan masalah peserta didik di sekolah, bagan

mekanisme kerja, struktur organisasi BK.

4. Lapangan Olahraga dan Upacara

MTsN 6 Sleman memiliki sebuah lapangan yang keberadaannya

sangat dibutuhkan dalam rangka menunjang kegiatan sekolah, yakni untuk

upacara bendera serta kegiatan olahraga, di antaranya : basket, sepak bola,

lompat jauh, voli, tolak peluru, senam pagi, dan kegiatan keolahragaan

lainnya.

5. Green House

Tempat untuk mewadahi kegiatan siswa untuk bercocok tanam. Green

House ini berupa ruangan dengan banyak tanaman di dalamnya, hal ini

sebagai wujud sekolah adiwiyata.

6. Ruang Ibadah (Masjid)

Masjid milik MTsN 6 Sleman bernama Masjid Darul Adzkiya’.

Masjid ini memiliki 2 lantai, diketuai oleh takmir masjid yaitu bapak Yusuf

Panggung Surame.

Page 22: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

57

7. Ruang Kepala Madrasah

MTsN 6 Sleman memiliki Sebuah ruangan untuk kepala madrasah

yang terdiri dari meja kursi kerja, kalender akademik, meja kursi untuk

menerima tamu, dan juga etalase untuk piala-piala.

8. Ruang Wakil Kepala Madrsah

Ruang ini terdiri dari beberapa meja dan kursi kerja yang digunakan

untuk Wakil Kepala bidang Kurikulum, Kesiswaan, Humas, Sarana

Prasarana. Ruangan ini terdiri dari meja dan kursi guru, bel untuk pergantian

pelajaran, mikrofon yang digunakan untuk memberikan pengumuman

9. Ruang Guru

Ruang guru di MTsN 6 Sleman menampung kurang lebih 30 orang

guru. Ruangan ini terdiri dari meja dan kursi guru, tempat menyimpan buku

point untuk siswa yang melanggar peraturan, buku presensi siswa, buku

untuk siswa yang sedang berhalangan, surat ijin untuk siswa yang terlambat

maupun yang berhalangan mengikuti pelajaran di sekolah, dan sebagainya.

10. Ruang Tata Usaha

Ruang Tata Usaha berfungsi sebagai pusat administrasi sekolah, baik

yang berhubungan dengan peserta didik, karyawan, maupun guru. Ruang

TU terdiri dari beberapa meja dan kursi untuk karyawan dan untuk

menerima tamu, almari untuk menyimpan arsip, alat untuk presensi guru

dan karyawan, telepon sekolah, mesin ketik, dan komputer.

Page 23: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

58

11. Sanggar Siswa

Sanggar siswa terdiri dari ruang OSIS, studio musik, UKS, olahraga,

dan pramuka.

12. Perpustakaan

Perpustakaan MTsN 6 Sleman memiliki tiga ruangan yang digabung.

Ruang pertama terdiri dari meja dan kursi yang disediakan untuk tempat

membaca. Ruang kedua merupakan ruang penjaga perpustakaan yang

mengatur sirkulasi peminjaman dan pengembalian buku yang terdiri atas

beberapa meja dan kursi pelayanan peminjaman dan pengembalian buku,

komputer yang digunakan untuk kegiatan penyimpanan arsip perpustakaan,

program kerja, dan lain-lain, sedangkan ruang ketiga sebagai ruang

referensi. Selain itu, perpustakaan ini juga terdiri dari beberapa rak buku

yang di dalamnya berisi buku-buku pelajaran sekolah, eksakta, buku umum,

buku agama, buku fiksi dan non-fiksi, majalah, koran-koran, globe, peta,

dan sebagainya.

13. Fasilitas Ruang Lain

a. Gazebo

b. Ruang koperasi sekolah

c. Kantin

d. Tempat parkir

Page 24: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

59

e. Kamar mandi untuk guru dan karyawan

f. Kamar mandi untuk siswa

Data Sarana dan Prasarana

1. Tanah : 17.180 m² (sesuai sertifikat) yang digunakan

bersama MAN 3 Sleman

2. Luas Bangunan : 2.689 m² (luas sesuai dengan Kartu Inventaris

Barang/KIB)

Terdiri dari :

NO RUANG JUMLAH LUAS

1 R. Kelas 16 952 m²

2 R. Perpustakaan 1 110 m²

3 R. Guru 1 112 m²

4 R. Kepala Madrasah 1 28 m²

5 R. Tata Usaha 1 64 m²

6 Bimbingan Konseling 1 40 m²

7 R. Komputer 1 105 m²

8 Masjid 2 420 m²

9 Kamar Mandi / WC 19 36 m²

10 R. Pramuka 1 52 m²

11 R. Tata Boga 1 56 m²

12 Ketrampilan 1 53 m²

Page 25: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

60

13 R. Koperasi 1 42 m²

14 R. UKS 1 35 m²

15 R. Pertemuan 2 126 m²

16 R. Musik 1 21 m²

17 R. Penjaga 1 42 m²

18 R. OSIS 1 21 m²

19 R. Lab. IPA 1 105 m²

20 Asrama siswa 1 120 m²

21 Ruang Wakil Kepala Madrasah 1 45 m²

22 Tempat Parkir 1 48 m²

23 Kantin 1 56 m²

Jumlah 53 2689 m²

Tabel V: Data Sarana dan Prasarana

Peningkat Sarana dan Prasana

1. Setiap tahun (bila mana diperlukan) dilakukan pemeliharaan gedung dan

ruangan serta lingkungan (pengecatan dan perbaikan) Swadaya / APBN.

2. Perlengkapan kegiatan belajar mengajar, senantiasa dilengkapi dan

diusahakan sesuai dengan program pendidikan dan kegiatan madrasah,

misal: Peralatan Perpustakaan, Laboratorium, Olahraga, Keterampilan,

Kesenian, Perkantoran, dll

3. Saat ini MTsN 6 Sleman telah dilengkapi dengan jaringan internet/WIFI.10

10 Hasil dokumentasi dengan bapak Sirojul Huda selaku wakil kepala sekolah urusan sarana

dan prasarana pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017 pukul 11.10 WIB.

Page 26: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

61

MTsN 6 Sleman memiliki fasilitas yang memadai sebagai tempat belajar

peserta didik. Tersedianya fasilitas yang mendukung terbentuknya sensitifitas

peserta didik dengan lingkungan seperti tersedianya kamar mandi yang

berfungsi dengan baik, tempat pembuangan sampah yang sudah terpilah

(organik-kertas-plastik), adanya slogan-slogan ajakan menjaga lingkungan

yang terpampang di setiap sudut sekolah, greenhouse, kolam ikan, taman yang

asri, gazebo-gazebo yang nyaman untuk belajar karena kondisi lingkungan

madrasah yang hijau, bersih dan sehat menjadi semangat tersendiri bagi peserta

didik dan semua warga madrasah untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari.

H. Manajemen Madrasah

Konsep menajemen yang diterapkan sejak tahun 2010 adalah open,

kolegial, dan transparan-akuntable. Open manajemen dalam pengertian semua

program kegiatan/kerja, pembiayaan dan pelaksananya bisa diketahui oleh

semua orang. Manajemen kolegial artinya semua keputusan dibuat bersama

dalam team, bukan melulu dari Kepala Madrasah. Dengan prinsip super team

bukan supermen, telah membuka partisipasi dan tanggung jawab dari semua

pihak. Transparan dalam pengelolaan keuangan dan akuntable. Semua boleh

mengetahui besar anggaran dan alokasinya.

Dalam pelaksanaannya Kepala Madrasah dibantu oleh 4 Wakil Kepala

Madrasah, yaitu Kepala Madrasah Urusan Kurikulum, Wakil Kepala Madrasah

Urusan Kesiswaan, Kepala Madrasah Urusan Humas, dan Wakil Kepala

Madrasah Urusan Sarana dan Prasarana.

Page 27: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

62

I. Teknik dan Kekhasan Pembelajaran (Keunggulan)

Sistem pembelajaran berbasis kontektual, saintifik, dengan memanfaatkan

lingkungan sebagai media pembelajaran. Kekhasan Pembelajaran di MTsN 6

Sleman.

1. Pembelajaran Agama memanfaatkan masjid sebagai pusat belajar.

2. Pembelajaran berbasis lingkungan dengan memanfaatkan lingkungan yang

telah dirancang sebagai taman, laboratorium dan sekaligus tempat belajar.

3. Pembelajaran berbasis IT dengan fasilitas WIFI yang dapat diakses pada

semua tempat di madrasah.

J. Kurikulum

Kurikulum yang dipakai di madrasah meliputi kurikulum pendidikan

nasional, kurikulum kementerian agama, muatan lokal, serta kurikulum

Rintisan Madrasah Unggul.

1. Muatan Lokal

Muatan lokal terdiri dari mata pelajaran Bahasa Jawa, Piwulang

Agung Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Kewirausahaan.

2. Rintisan Madrasah Unggul

Program Unggul yang dirintis di MTsN 6 Sleman meliputi Sains,

Bahasa, Tahfidz, dan Enterpreneurship ( kewirausahaan ). Program ini

setiap minggu masing-masing dilaksanakan 5 kali pertemuan ( JTM).

Page 28: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

63

Program sains bertujuan menggali dan mengembangkan bakat minat

siswa dalam bidang Matematika, Fisika, dan Biologi secara maksimal

sehingga dapat mencapai prestasi dalam olympiade sains di tingkat nasional

maupun internasional. Program Tahfidz, bertujuan untuk menghasilkan

siswa-siswa yang hafal Al-Qur’an, minimal jus 30 dan 29.

Program Bahasa bertujuan untuk meningkatkan penguasaan Bahasa

Arab dan Bahasa Inggris secara aktif, dapat memamahi kandungan Al-

Qur’an, serta mampu berpidato / berdakwah dengan Bahasa Arab dan atau

Bahasa Inggris. Program Enterpreneurship ( kewirausahaan ) bertujuan

untuk membangun jiwa berwira usaha / kemandirian siswa sejak dini,

berwawasan global, dan mampu memahami makna kehidupan secara

dinamis dan inovatif sesuai petunjuk Al-Qur’an dan sunah nabi.

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengeskpresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta

didik sesuai dengan kondisi madrasah.

Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh

konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam

bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui

kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi

Page 29: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

64

dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta

kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian

kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif

seperti pada mata pelajaran. Kegiatan pembiasaan diri berupa Sholat Dhuha,

Sholat Luhur berjamaah, dan tadarus Al-Qur’an, dan berpidato. Sholat

Dhuha dilaksanakan pukul 06.45 sampai dengan 07.15, dilanjutkan tadarus

Al-Qur’an di kelas pukul 07.15 sampai dengan pukul 07.25 kemudian

dilanjutkan dengan kegiatan belajar mengajar. Pembiasaan pidato

dilaksanakan setiap pagi sesudah sholat Dhuha, dan setiap hari Kamis

setelah sholat Dhuhur.

4. Kegiatan Bimbingan dan Konseling

Kegiatan Bimbingan dan Konseleing dilakukan secara aktif oleh guru

BK, tidak hanya pada tingkat kesulitan belajar di Madrasah, tetapi sampai

pada kesulitan ekonomi dan permasalahan keluarga. Misalnya kebutuhan

dasar dari siswa, pakaian, sepatu, uang jajan, sampai pada membangkitkan

semangat / motivasi untuk merubah kehidupan di masa yang akan datang

dengan lebih baik. Setiap menemukan masalah langsung cepat ditangani

dan diselesaikan. Demikian juga program kegiatan parenting kerja sama

dengan Anak Jenius Indonesia ( AJI ), dan juga mengundang orang tua

sukses. Program Alih Tangan Kasus, kerja sama dengan Tumbuh Kembang

Anak RS. Sarjito, Fakultas Psikologi UGM, dan Pondok Pesantren Al-Qodir

Page 30: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

65

Cangkringan. Untuk Bimbingan Kelanjutan Study kerjasama dengan

sekolah-sekolah faforit. Untuk mengetahui bakat minat dan kecerdasan

siswa kerja sama dengan Lembaga Psikologi Bina Asih.

5. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler berupa :

a. Pramuka (wajib)

b. Sepak Bola

c. Karya Ilmiah Remaja (KIR)

d. Tartil AL-Qur’an

e. Qiro’ah

f. Tenis Meja

g. Palang Merah Remaja

h. Mading

i. English Convertation Club

j. Batik

k. Band

l. Pembinaan Olimpiade MIPA

m. Tonti

n. Sepak bola

o. Tapak Suci

p. Basket

q. Hadroh

r. Tahfidzul Qur’an

Page 31: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

66

s. Muhadatsah

t. Kader Lingkungan Madrasah

Setiap peserta didik wajib mengikuti ekstra kurikuler Pramuka dan

diberi kesempatan untuk memilih satu jenis ekstra kurikuler yang ada di

MTsN 6 Sleman. Segala aktivitas peserta didik yang berkenaan dengan

kegiatan ini di bawah pembinaan dan pengawasan guru yang telah diberi

tugas oleh Kepala Sekolah.

6. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal meliputi batik, kerajinan ukir,

sablon, hidroponik, akuaponik, pengolahan sampah.

7. Sekolah Berbudaya Lingkungan dan Peduli Lingkungan

Bermula dari realitas lingkungan madrasah yang memprihatinkan dan

ketidakpedulian civitas akademika madrasah terhadap keindahan dan

kebersihan lingkungan dan dipicu cuaca akibat global warning sehingga

lingkungan madrasah terasa kurang sejuk dan nyaman. Hal ini

menyebabkan siswa, karyawan , dan guru kurang betah berlama-lama untuk

menyelesaikan tugas di lingkungan sekolah.

Berbekal semangat dan kepedulian terhadap lingkungan maka

munculah ide untuk mewujudkan lingkungan madrasah yang hijau dan

bersih. Bersamaan dengan hal itu MTsN 6 Sleman terpilih sebagai Go

Green School.

Page 32: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

67

Kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan keinginan itu adalah

penghijauan di lingkungan madrasah, penanganan sampah secara intensif,

dan pemanfaatan air limbah wudhu.

8. Program-program Unggulan Inovatif (kekhasan)

Madrasah adalah salah satu pilar bangsa yang turut membidani

lahirnya generasi masa depan yang memiliki keunggulan di bidang Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi serta memiliki ketinggian di bidang budi

pekerti. Dalam kurun waktu yang cukup panjang MTsN 6 Sleman

menyadari akan tanggung jawab tersebut. Berbagai kegiatan madrasah

bukan saja ditekankan pada kecerdasan yang bersifat kognitif namun juga

yang bersifat afektif. Upaya agar peserta didik dapat menginternalisasikan

nilai-nilai luhur yang mereka dapatkan di dalam kelas maka dilakukan pula

berbagai kegiatan keagamaan yang mendukung berbagai program

sebagaimana dimaksud, misalnya:

a. Sholat dhuha

Kegiatan sholat dhuha dilaksanakan setiap hari, mulai pukul 6.45

sampai 7.00 WIB secara berjamaah dan kemudian dilanjutkan dengan

pembacaan hadits.

b. Sholat lail

Sholat lail merupakan kegiatan pembiasaan para peserta didik

yang dilaksanakan satu semester sekali untuk setiap jenjang pendidikan.

Page 33: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

68

c. Mujahadah

Dalam upaya menyeimbangkan kecerdasan yang bersifat kognitif

dengan kecerdasan yang bersifat spiritual kegiatan mujahadah di

lingkungan MTsN 6 Sleman dilaksanakan setiap hari Jum’at setelah

sholat Jum’at dengan membaca Ratibul Hadad yang dikarang oleh

Syekh Alawi Al Hadad.

d. Sholat jenazah

Sholat jenazah adalah salah satu materi pelajaran yang telah

didapatkan oleh para siswa pada semester genap kelas VII. Pada

berbagai kesempatan misalnya ada warga madrasah atau warga

masyarakat sekitar madrasah yang meninggal dunia maka sebagian

peserta didik diajak untuk mensholatkan jenasah. Kebijakan untuk

menyertakan para peserta didik untuk turut mensholatkan jenasah warga

di lingkungan sekitar madrasah di samping untuk menanamkan

pembiasaan kepada para peserta didik, hal tersebut juga dimaksudkan

untuk mendekatkan warga madrasah dengan masyarakat di

sekelilingnya.

e. Tadarus Al Qur’an

Pagi hari setelah para siswa/siswi MTsN 6 Sleman melaksanakan

sholat dhuha maka kemudian mereka masuk kelas dan dilanjutkan

dengan tadarus Al Qur’an dengan bimbingan para guru yang mengajar

pada jam pertama.

Page 34: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

69

f. Tahfidzul Qur’an.

Program Tahfidzul Qur’an pada tahun ajaran 2013/2014

dikhususkan untuk dua kelas dengan bimbingan empat orang guru.

Kegiatan ini dilaksanakan pada waktu setelah sholat dhuha dan siang

hari pada jam 13.30 sampai dengan jam 14.10 WIB. Kegiatan tahfidzul

Qur’an di MTsN 6 Sleman menggunakan metode setoran. Dalam hal ini

para peserta didik ketika berhadapan dengan guru pembimbingnya akan

membacakan ayat-ayat Al Qur’an yang sebelumnya telah mereka

hafalkan di rumah. Pada kelas VII ditargetkan para peserta didik telah

menyelesaikan juz yang ke-30, kelas VIII menyelesaikan juz ke-29 dan

kelas IX telah dapat menghafalkan surat-surat pilihan semisal: Al Mulk,

al Waqiah, ar Rahman, Yasin dan as Sajdah.

g. Pesantren Romadhon

Bulan Ramadhan adalah momentum yang sangat tepat untuk

meng-upgrade para peserta didik dalam meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan kepada Allah SWT. Dalam kegiatan Pesantren Ramadhan

diadakan kegiatan berbagai kegiatan perlombaan keagamaan di samping

kegiatan mabit dan sholat tarawih bersama-sama. Kegiatan tadarus Al

Qur’an yang setiap harinya berlangsung selama kurang lebih selama 15

menit maka pada bulan romadhon kegiatan tersebut berlangsung sampai

satu jam dengan didampingi oleh Bapak/Ibu guru yang bertugas untuk

memahami kandungan Al Qur’an.11

11 Hasil dokumentasi bagian TU pada hari Rabu, 2 Agustus 2017 pukul 11.50 WIB.

Page 35: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

70

BAB III

PERAN DAN KONTRIBUSI PAI DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA

PEDULI LINGKUNGAN PADA PROGRAM ADIWIYATA BAGI SISWA

MTsN 6 SLEMAN

A. Implementasi Program Adiwiyata di MTsN 6 Sleman

MTsN 6 Sleman telah mendapat penghargaan Adiwiyata sejak tahun

2014. Bapak Abdul Hadi mengungkapkan bahwa pada tahun 2013 prioritas

utama MTsN 6 Sleman adalah untuk membangun lingkungan. Pada mulanya

perbaikan keadaan lingkungan di MTsN 6 Sleman bukan ditujukan untuk

mengikuti penghargaan adiwiyata melainkan untuk membuat warga madrasah

merasa nyaman melakukan kegiatan di lingkungan MTsN 6 Sleman. Setelah

lingkungan MTsN 6 Sleman sudah diperbaiki menjadi lebih sejuk dan nyaman,

kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman menyarankan untuk

mengikuti penilaian madrasah adiwiyata. Setelah melalui banyak pertimbangan

akhirnya seluruh civitas akademika MTsN 6 Sleman menyiapkan diri untuk

mengikuti penilaian adiwiyata, hingga MTsN 6 Sleman berhasil meraih juara 1

madrasah adiwiyata se-Kabupaten Sleman. Setelah berhasil mendapatkan juara

1 di tingkat kabupaten, seluruh warga madrasah menjadi semangat untuk

mengikuti penghargaan adiwiyata di tingkat selanjutnya. Pada tahun 2015

MTsN 6 Sleman berhasil menjadi juara 1 madrasah adiwiyata tingkat provinsi

Page 36: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

71

hingga pada tahun 2016, MTsN 6 Sleman berhasil mendapat penghargaan

sebagai madrasah adiwiyata Nasional.1

Menurut bapak sutarjo, program adiwiyata MTsN 6 Sleman adalah segala

bentuk kegiatan yang dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran seluruh

warga madrasah dalam kaitannya untuk membangun kepedulian terhadap

lingkungan. Agar lingkungan madrasah menjadi asri dan memberikan

kenyamanan kepada warga madrasah untuk menjalankan aktifitas khususnya

dalam bentuk ibadah. Dengan adanya program adiwiyata ini diharapkan siswa

menjadi semakin mengerti arti penting menjaga kelestarian lingkungan dan

menanamkan nilai karakter pada siswa.2

Program-program adiwiyata di MTsN 6 Sleman adalah suatu program

yang terintegrasi melalui program-program wakil kepala madrasah dalam

segala bidang, baik kesiswaan, kurikulum dan sarana prasarana. MTsN 6

Sleman memiliki berbagai kegiatan maupun sarana prasarana penunjang

program adiwiyata. Salah satu tujuan diterapkannya program adiwiyata di

MTsN 6 Sleman adalah untuk mewujudkan budaya peduli lingkungan kepada

seluruh warga madrasah.3 Program adiwiyata di MTsN 6 Sleman yang

1 Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Hadi selaku kepala MTsN 6 Sleman pada hari

Kamis, 3 Agustus 2017, pukul 08.44 WIB di Ruang Kepala Madrasah. 2 Hasil wawancara dengan bapak Sutarjo, M. Pd. I selaku guru Al-Qur’an Hadits pada hari

Selasa, 22 Agustus 2017 pukul 11.35 WIB di ruang wakil kepala madrasah. 3 Hasil wawancara dengan ibu Ami Solichati selaku guru pembina aprogram diwiyata

MTsN 6 Sleman pada hari Senin, 7 Agustus 2017 pukul 09.15 WIB di perpustakaan MTsN 6

Sleman.

Page 37: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

72

membantu dalam mewujudkan budaya peduli lingkungan pada siswa antara

lain:

1. Integrasi visi, misi

Integrasi visi, misi MTsN 6 Sleman dalam mewujudkan sikap peduli

lingkungan pada siswa diimplementasikan dalam kebijakan sekolah yang

berwawasan lingkungan. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain

pengadaan slogan-slogan tentang lingkungan, peraturan tentang menjaga

lingkungan, dan pemberian sanksi kepada siswa yang melanggar peraturan

tersebut dengan bentuk mengerjakan kegiatan yang berhubungan dengan

menjaga lingkungan. Kebijakan-kebijakan tersebut telah disepakati

semenjak penerimaan siswa baru. Pada saat pendaftaran ulang, siswa dan

orang tua siswa telah dijelaskan tentang kebijakan-kebijakan yang ada di

madrasah. Salah satu kebijakan tersebut adalah kebijakan-kebijakan yang

berwawasan lingkungan.4 Dengan adanya kebijakan tersebut, siswa menjadi

lebih tertib dan bertanggungjawab dalam menjaga lingkungan.

2. Integrasi Terhadap Pembelajaran

Pendidikan lingkungan hidup di MTsN 6 Sleman tidaklah berdiri

sendiri, sehingga penyampaian materi terkait lingkungan hidup kepada

peserta didik melalui pembelajaran yang terintegrasi. Sebagai komponen

pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, integrasi antara mata pelajaran

dengan pendidikan lingkungan hidup adalah suatu hal yang harus ada.

4 Hasil wawancara dengan ibu Ami Solichati selaku guru pembina aprogram diwiyata

MTsN 6 Sleman pada hari Senin, 7 Agustus 2017 pukul 09.15 WIB di perpustakaan MTsN 6

Sleman.

Page 38: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

73

Integrasi pendidikan lingkungan hidup terhadap pembelajaran di

MTsN 6 Sleman diimplementasikan dalam RPP. Hal tersebut sesuai dengan

pedoman pelaksanaan program adiwiyata yaitu penyampaian materi

lingkungan hidup kepada peserta didik dapat dilakukan melalui kurikulum

secara terintegrasi atau monolitik. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru

tidak hanya berisi materi yang tercantum di dalam buku, tetapi juga disisipi

pendidikan lingkungan hidup agar siswa dapat lebih peduli terhadap

lingkungan.

Melalui integrasi ini diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan sehingga para siswa mendapatkan pengetahuan tentang

esensi keberadaan lingkungan dan para siswa dapat lebih peduli terhadap

lingkungan. Guru berperan penting untuk membantu peserta didik

mengetahui keberadaan lingkungan yang ada di sekitarnya dan sadar untuk

menjaga lingkungan tersebut.5

3. Kebersihan Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu indikator sikap

peduli terhadap lingkungan. Dengan terciptanya lingkungan yang bersih

membuat segala macam kegiatan di madrasah menjadi lebih nyaman dan

menghindarkan dari penyakit. Kebersihan lingkungan di MTsN 6 Sleman

sangatlah dijaga. Selain adanya petugas kebersihan yang bertugas untuk

merawat dan membersihkan lingkungan, seluruh warga madrasah juga

5 Hasil wawancara dengan ibu Ami Solichati selaku guru pembina aprogram diwiyata

MTsN 6 Sleman pada hari Senin, 7 Agustus 2017 pukul 09.15 WIB di perpustakaan MTsN 6

Sleman.

Page 39: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

74

diharuskan untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan MTsN 6

Sleman.

Implementasi kebersihan lingkungan yang dilakukan oleh warga

sekolah adalah piket harian yang dilakukan oleh siswa dan guru. Seluruh

siswa kelas VII, VIII, dan IX melaksanakan piket harian dengan jadwal

yang telah disepakati. Piket harian dilaksanakan setiap hari senin sampai

sabtu dan dilaksanakan setelah pembelajaran terakhir sebelum pulang

sekolah. Piket harian adalah upaya paling sederhana oleh MTsN 6 Sleman

untuk menjaga kebersihan lingkungan madrasah. 6

MTsN 6 Sleman juga mempunyai beberapa program adiwiyata yang

erat kaitannya dengan kebersihan lingkungan. Salah satu program adiwiyata

MTsN 6 Sleman terkait kebersihan lingkungan adalah sabtu bersih. Anggita

dan Shafa mengungkapkan bahwa setiap hari sabtu ada berbagai kegiatan

yaitu sabtu sehat, sabtu bersih, dan masih banyak lagi. Pelaksanaan kegiatan

tersebut biasanya bergiliran sehingga sabtu bersih dilakukan satu kali dalam

satu bulan. Kegiatan yang dilakukan saat sabtu bersih adalah bekerja bakti

untuk membersihkan kelas dan lingkungan madrasah.7 Semua siswa

bersama-sama membersihkan ruangan kelasnya mulai dari merapikan

bangku, menyapu lantai, menghapus papan tulis, membersihkan jendela,

dan merapikan meja guru. Siswa juga membersihkan lingkungan di sekitar

6 Hasil observasi kegiatan piket MTsN 6 Sleman pada pelaksanaan Magang III bulan

oktober 2016. 7 Hasil wawancara dengan Anggita dan Shafa selaku siswa kelas VIII E pada hari Senin,

28 Agustus 2017 pukul 12.19 WIB di kantin MTsN 6 Sleman.

Page 40: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

75

kelasnya. Guru bertugas mengawasi dan membantu siswa dalam

melaksanakan sabtu bersih.8

Kegiatan sabtu bersih diharapkan dapat menyadarkan seluruh warga

madrasah bahwa kebersihan lingkungan madrasah merupakan

tanggungjawab bersama. Selain itu, dengan adanya kegiatan sabtu bersih

menjadikan lingkungan madrasah menjadi lebih bersih dan indah sehingga

kegiatan belajar mengajar menjadi lebih nyaman.

4. Merawat Tanaman

ل رس : قال حد ثنا عبد ا لمل ك عن عطا ء جا ب ر قا ل :حد ثنا ا ب ى :ى نمير حد ثنا ا ب

نه له صد قة : م وسل صلى الله عليه الله ل م ن مسل م يغل س غرسا ا ال كان ما ا ك ما م

نه له صد قة وما اكل السبع منه فهو له صد قة و م ق م ا اكلت الطير فهو له وما سر

احد ا ال كان له صد قة صدقة وال ير

Artinya: Ibnu Numair menyampaikan kepada kami dari ayahnya, dan Abdul

Malik, dari Atha’, dari Jabir bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Tidaklah seorang muslim yang bercocok tanam, kecuali setiap

tanamannya yang dimakannya bernilai sedekah baginya, apa

yang dicuri orang darinya menjadi sedekah baginya, apa yang

dimakan binatang liar menjadi sedekah baginya, apa yang

dimakan burung menjadi sedekah baginya, dan tidaklah

seseorang mengambil darinya, melainkan ia menjadi sedekah

baginya. 9

Rasulullah sangat menganjurkan agar umatnya menanam untuk tujuan

memenuhi keperluan pangan bagi manusia dan makanan bagi binatang,

sekaligus sebagai upaya penghijauan. Setiap tanaman akan memberi

8 Hasil observasi kegiatan sabtu bersih MTsN 6 Sleman pada pelaksanaan Magang III bulan

oktober 2016. 9 Imam Muslim diterjemahkan oleh Masyhari dan Tatam Wijaya, Ensiklopedi Hadits

Shahih Muslim Jilid 2, (Jakarta: Almahira, 2013), hal. 28.

Page 41: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

76

manfaat bagi manusia dan seluruh makhluk-Nya yang lain. Oleh karena itu,

Rasulullah menegaskan bahwa setiap manfaat yang dihasilkan oleh tanaman

menjadi sedekah bagi penanamnya.10 Sehingga selain menanam, sangat

dianjurkan pula untuk kita merawat tanaman yang telah kita tanam.

Terdapat banyak tanaman yang ada di lingkungan MTsN 6 Sleman,

hal tersebut membuat MTsN 6 Sleman menjadi lebih sejuk. Selain itu,

MTsN 6 Sleman memiliki greenhouse yang di dalamnya terdapat berbagai

jenis tanaman. Pada awal pembuatan greenhouse, pengadaan tanaman

berasal dari siswa. Siswa diminta untuk membawa satu pot tanaman yang

selanjutnya dikumpulkan dan dibudidayakan di greenhouse. Semakin lama,

MTsN 6 Sleman membuat inovasi budidaya tanaman di greenhouse dengan

tetap melibatkan siswa. Budidaya tersebut dilakukan melalui kegiatan

hydroponik dan vertikultur, meskipun masih ada pula tanaman yang

menggunakan pot dan polybag.11

Siswa MTsN 6 Sleman dilibatkan langsung dalam hal merawat

tanaman. Meskipun tanaman di greenhouse sudah banyak, namun kegiatan

membawa tanaman untuk siswa khususnya siswa kelas VII yang merupakan

siswa baru tetap dilakukan. Bedanya saat ini siswa kelas VII diminta

membawa tanaman hias yang akan digantung di depan kelas atau ditaruh di

10 Sukarni, Fikih Lingkungan Hidup Perspektif Ulama Kalimantan Selatan, (Jakarta:

Kementerian Agama RI, 2011), hal. 48. 11 Hasil wawancara dengan ibu Ami Solichati selaku guru pembina aprogram diwiyata

MTsN 6 Sleman pada hari Senin, 7 Agustus 2017 pukul 09.15 WIB di perpustakaan MTsN 6

Sleman.

Page 42: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

77

teras depan kelas . Siswa juga bertanggungjawab untuk merawat tanaman

tersebut. Seperti yang dipaparkan oleh Irfan dan Thariq sebagai berikut:

“... waktu kelas VII kita disuruh bawa tanaman dari rumah, tapi nggak

sendiri-sendiri. Satu kelas dibagi jadi kelompok-kelompok. terus kita

juga disuruh nyirami sama ngerawat tanaman yang kita bawa.

Biasanya kita ngerawatnya gentian mbak. Tanamannya ditaruh di

depan kelas kita masing masing, digantung-gantung kayak gitu

mbak.”12

Anggita dan Shafa juga mengungkapkan bahwa siswa membawa

tanaman secara berkelompok, satu kelompok sekitar 5 siswa. Satu

kelompok tersebut bertanggungjawab untuk merawat tanaman yang mereka

bawa.13

Selain tanaman hias ataupun tanaman yang ada di greenhouse, siswa

diajarkan pula untuk menanam sayuran dan tanaman obat keluarga

(TOGA). MTsN 6 Sleman memiliki kebun buatan yang ditanami sayuran

dan toga. Kebun mini MTsN 6 Sleman dirawat langsung oleh siswa yang

juga didampingi oleh guru. Dari kebun mini tersebut siswa juga belajar

kewirausahaan dengan menjual hasil panen ke lingkungan sekitar

madrasah.14

Kegiatan merawat tanaman di MTsN 6 Sleman dilakukan melalui

kerjasama seluruh warga madrasah. Kerjasama dari warga madrasah

terwujud dengan gerak aktif seluruh warga madrasah dalam menyiram

12 Hasil wawancara Irfan dan Thariq selaku siswa kelas IX E pada hari Kamis, 28 Agustus

2017 pukul 11.30 WIB di teras masjid MTsN 6 Sleman. 13 Hasil wawancara Anggita dan Shafa selaku siswa kelas VIII E pada hari Kamis, 28

Agustus 2017 pukul 12.19 WIB di kantin MTsN 6 Sleman. 14 Hasil wawancara dengan ibu Ami Solichati selaku guru pembina aprogram diwiyata

MTsN 6 Sleman pada hari Senin, 7 Agustus 2017 pukul 09.15 WIB di perpustakaan MTsN 6

Sleman.

Page 43: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

78

tanaman, menyiangi rumput liar, pengadaan tanaman oleh siswa, dan

kegiatan lain untuk merawat lingkungan.

5. Pengelolaan Sampah

Upaya penanganan sampah di MTsN 6 Sleman dilakukan melalui

pengadaan tempat sampah organik dan an-organik serta bank sampah.

Sampah di MTsN 6 Sleman melewati berbagai tahapan mulai dari

dikumpulkan, dipilah, dan diolah.

Untuk menumbuhkan kepedulian civitas akademika terhadap sampah,

maka diciptakanlah kegiatan pemilahan sampah untuk diambil

kemanfaatannya dalam berbagai bentuk antara lain,pembuatan kompos dari

bahan organik dan tabungan sampah. Sosialisasi kepada seluruh warga

madrasah tentang jenis-jenis sampah merupakan langkah awal dari

implementasi kegiatan pemilihan sampah. Barulah setelah itu seluruh warga

madrasah dibiasakan untuk membuang sampah pada tempat sampah sesuai

dengan jenisnya, yang nantinya sampah tersebut dapat diolah menjadi lebih

bermanfaat.

Selain itu, MTsN 6 Sleman juga mengadakan tabungan sampah.

Tabungan sampah adalah pengumpulan botol plastik atau gelas plastik oleh

siswa. Setiap kelas terdapat tas sampah untuk mengumpulkan botol dan

gelas plastik yang setiap hari sabtu akan dilaksanakan penimbangan sampah

tersebut oleh siswa. Botol dan gelas plastik yang telah dikumpulkan siswa

akan dijual kepada pengepul dan uang hasil penjualan tersebut akan

dikembalikan lagi kepada setiap kelas. Namun tidak semua sampah botol

Page 44: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

79

dan gelas plastik tersebut dijual kepada pengepul, ada pula yang dijadikan

bahan kerajinan tangan.

Yang mendasari diadakannya tabungan sampah adalah menumpuknya

sampah yang begitu banyak dalam satu hari maka perlu diadakan untuk

menumbuhkan kepedulian tentang lingkungan yang indah dan bersih.

Untuk mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan tersebut maka

pelaksanaannya dilakukan oleh guru, karyawan, dan siswa. Pelaksanaan

tabungan sampah dimulai pada bulan Januari 2014. Pembiasaan tersebut

dilaksanakan di lingkungan sekolah dan diharapkan akan berimbas

dilingkungkan tempat tinggal masing-masing.

MTsN 6 Sleman juga memiliki program pembuatan pupuk kompos

oleh siswa. Setelah sampah dipilah, sampah organik yang telah dipilah

selanjutnya diolah menjadi pupuk kompos. Kegiatan pengolahan pupuk

kompos tersebut dilakukan langsung oleh siswa dengan bimbingan guru.

Selanjutnya, siswa akan menjual pupuk kompos yang berhasil dibuat

kepada guru-guru dan warga sekitar madrasah. Tidak semua pupuk kompos

hasil produksi siswa dijual kepada warga, ada pula pupuk kompos yang

dimanfaatkan sendiri oleh madrasah untuk tanaman di lingkungan madrasah

khususnya di greenhouse. Dari semua sampah yang telah dipilah ada

sampah yang tidak bisa didaur ulang, sampah tersebut yang akan dibawa ke

tempat pembuangan akhir.

Segala jenis pengolahan sampah yang dilakukan MTsN 6 Sleman

merupakan upaya untuk mengurangi volume sampah yang ada di tempat

Page 45: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

80

pembuangan akhir. Menurut ibu Ami Solichati selaku guru pembina

adiwiyata MTsN 6 Sleman bahwa kekurangan Yogyakarta pada penilaian

adipura terletak pada tempat pembuangan akhir yang menumpuk.15 Dengan

adanya upaya dari sekolah-sekolah adiwiyata untuk memilah dan megolah

sampah sangat membantu dalam mengurangi penumpukan sampah di

tempat pembuangan akhir. Siswa MTsN 6 Sleman pun sudah terbiasa untuk

membuang sampah pada tempatnya, meskipun masih ada yang harus

diingatkan berkali-kali dan masih ada pula yang membuang sampah pada

tempatnya tetapi masih salah antara jenis sampah yang dibuang dengan

tempat sampahnya. Menurut bapak Anang Sumarna selaku guru SKI bahwa

ada siswa yang bagus dalam kesadarannya menjaga kebersihan dan ada pula

siswa yang bagus dalam pengetahuannya tentang kebersihan namun

kesadarannya masih kurang. 16 Oleh karena itu, guru harus sering-sering

mengingatkan siswa untuk menjaga lingkungan.

6. Tamanisasi

Untuk menciptakan lingkungan yang hijau dan nyaman serta sebagai

bentuk kepedulian madrasah terhadap suhu bumi yang semakin panas akibat

banyaknya CO2 maka MTsN 6 Sleman melaksanakan program

tamanisasi.Program ini tidak hanya dilakukan oleh civitas akademika tetapi

juga didukung oleh komite dan POT ( Paguyuban Orang Tua). Bentuk

15 Hasil wawancara dengan ibu Ami Solichati selaku guru pembina aprogram diwiyata

MTsN 6 Sleman pada hari Senin, 7 Agustus 2017 pukul 09.15 WIB di perpustakaan MTsN 6

Sleman. 16 Hasil wawancara dengan bapak Anang Sumarna, S.Ag selaku guru SKI pada hari senin,

14 Agustus 2017 pukul 13.10 di ruang guru MTsN 6 Sleman.

Page 46: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

81

bantuan yang diberikan oleh mereka adalah menyumbang bibit pohon serta

menanam pohon di lingkungan madrasah.17

7. Pemanfaatan Limbah Air Wudhu

Ajaran Islam sangat memperhatikan air. Menempatkan air bukan

sekedar sebagai minuman bersih dan sehat yang dibutuhkan untuk

kelestarian hidup semua makhluk hidup, melainkan juga menjadikannya

sebagai sarana penting yang sangat menentukan bagi kesempurnaan iman

seseorang dan ke-sah-an sejumlah aktivitas ibadah (hubungan manusia

dengan Allah SWT).18 Seringkali kita boros dalam menggunakan air saat

berwudhu atau mandi. Rasulullah saw mengajarkan untuk memanfaatkan

air secukupnya dan jangan berlebih-lebihan. Allah berfirman dalam surat al-

A’raf ayat 55:

ين )االعراف: د ت ع م ب ال ح ه ال ي ن إ ة ي ف خ ا و ع ر ض م ت ك ب وا ر ع د (55ا

Artinya : Berdo’alah kepada Tuhan-mu dengan rendah hati dan suara yang

lembut. Sungguh, Dia tidak Menyukai orang-orang yang

melampaui batas. (QS. Al-A’raaf: 55)19

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang melampaui batas. Jadi, sangat dianjurkan untuk

tidak menggunakan air dengan berlebih-lebihan.

Sebagai Rintisan Madrasah Unggulan (RMU), MTsN 6 Sleman

memiliki berbagai program. Salah satu program dari RMU MTsN 6 Sleman

17 Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Hadi selaku kepala MTsN 6 Sleman pada hari

Kamis, 3 Agustus 2017, pukul 08.44 WIB di Ruang Kepala Madrasah. 18 Ali Yafie, Merintis Fiqh Lingkungan Hidup, (Jakarta: Ufuk Press, 2006), hal. 189-190. 19 Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Taerjemahnya, (Bandung: Syamil Qur’an,

2011), hal.158.

Page 47: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

82

adalah sholat dhuha berjama’ah. Selain melaksanakan sholat sunnah seperti

sholat dhuha, MTsN 6 Sleman juga mewajibkan sholat dhuhur berjama’ah.

Setiap harinya siswa dan guru melaksanakan sholat dhuha dan sholat dhuhur

berjama’ah, dengan jumlah siswa 500 lebih yang melaksanakan kegiatan

sholat dhuha dan dhuhur di sekolah maka bisa dibayangkan berapa ratus

liter limbah air yang terbuang. Berdasarkan hal tersebut maka muncullah

pemikiran untuk memanfaatkan limbah air menjadi sesuatu yang lebih

berguna. Maka dibuatlah kolam penampug limbah air wudhu. Kolam

tersebut dilengkapi alat pemompa air otomatis yang bisa mengatur jumlah

air yang tertampung dan apabila air tersebut melebihi kapasitas maka air

secara otomatis akan keluar memancar melewati saluran yang sudah dibuat

sekaligus menyiram tanaman di sekitar kolam.

Di samping itu kolam tersebut digunakan utuk memelihara ikan yang

digunakan untuk pembelajaran kewirausahaan dan sebagai media

pembelajaran atau laboratorium alam. Di dalam kolam ikan terdapat ikan

lele yang dibawa oleh siswa, sehingga siswa yang merawat langsung ikan-

ikan di kolam dan mereka pula yang akan memanennya saat ikan-ikan

tersebut sudah besar. Kolam ikan MTsN 6 Sleman juga dimanfaatkan untuk

budidaya sayuran dengan sistem aquaponik. aquaponik merupakan system

penanaman dengan media tanam air limbah wudhu.

Masih banyak lagi manfaat dari program pemanfaatan limbah air

wudhu MTsN 6 Sleman. Kotoran ikan di kolam yang sudah mengendap

akan dipompa untuk pupuk tanaman di greenhouse. Pompa yang digunakan

Page 48: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

83

juga memanfaatkan panel surya yang dipasang di atas greenhouse. Dalam

ranah pembelajaran, beberapa guru juga memanfaatkan kolam ikan dan

tempat wudhu sebagai media pembelajaran. Karena tempat wudhu dan

kolam ikan dibangun dengan sangat indah dengan taman di sekitarnya maka

lingkungan sekitar tempat wudhu dan kolam ikan menjadi lebih indah dan

sejuk.20

Pemanfaatan limbah air wudhu ini merupakan program unggulan

MTsN 6 Sleman sebagai madrasah adiwiyata. Banyak sekali hal positif yang

dapat diambil dari pemanfaatan limbah air wudhu di MTsN 6 Sleman.

8. Biopori

MTsN 6 Sleman memiliki 150 lubang serapan biopori yang dalam

pembuatannya dilakukan langsung oleh siswa dan didampingi guru. Alat

biopori MTsN 6 Sleman merupakan bantuan langsung dari Kementerian

Lingkungan Hidup. Pembuatan lubang biopori untuk mencegah air terbuang

sia-sia dan menghindari adanya genangan air. Selain itu, sampah organik

yang dimasukkan dalam lubang biopori akan diurai oleh organisme dalam

tanah yang nantinya akan menjadi kompos.21

9. Kantin sehat

Sebelum adanya program adiwiyata, MTsN 6 Sleman belum

mempunyai kantin sendiri. Karena bangunan MTsN 6 Sleman yang dekat

20 Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Hadi selaku kepala MTsN 6 Sleman pada hari

Kamis, 3 Agustus 2017, pukul 08.44 WIB di Ruang Kepala Madrasah. 21 Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Hadi selaku kepala MTsN 6 Sleman pada hari

Kamis, 3 Agustus 2017, pukul 08.44 WIB di Ruang Kepala Madrasah.

Page 49: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

84

dengan MAN 3 Sleman membuat kantin MAN 3 Sleman yang berada di

luar gedung madrasah juga menjadi kantin bagi siswa MTsN 6 Sleman.

Namun untuk mempersiapkan diri menjadi madrasah adiwiyata nasional

maka MTsN 6 Sleman mengembangkan kantin sehat. MTsN 6 Sleman

membangun 5 kantin baru yang memenuhi kriteria kantin sehat. Kantin

yang disediakan di MTsN 6 Sleman memiliki tempat mengolah makanan

sendiri dan memiliki sumber air bersih. MTsN 6 Sleman membuat kebijakan

akan larangan menjual makanan dengan bungkus plastik. Larangan menjual

makanan dengan bungkus plastik tersebut merupakan upaya untuk menjaga

lingkungan. Sebab sampah plastik sulit diurai oleh bakteri dalam tanah.22

Masih ada beberapa makanan dengan bungkus plastik yang dijual di

MTsN 6 Sleman tetapi masih dalam tahap aman. MTsN 6 Sleman masih

berupaya untuk meminimalisir penggunaan plastik untuk membungkus

makanan. Menurut hasil observasi peneliti, sangat sedikit kantin di MTsN 6

Sleman yang menjual makanan dengan bugkus sampah plastik. Bahkan

tidak ada kantin di MTsN 6 Sleman yang menggunakan kantong plastik

untuk membungkus makanan. Penerapan larangan menujual makanan

dengan bungkus plastik di MTsN 6 Sleman mengalami banyak kendala

karena kebanyakan makanan menggunakan plastik sebagai pembungkus.23

22 Hasil wawancara dengan ibu Ami Solichati selaku guru pembina aprogram diwiyata

MTsN 6 Sleman pada hari Senin, 7 Agustus 2017 pukul 09.15 WIB di perpustakaan MTsN 6

Sleman. 23 Hasil observasi lingkungan MTsN 6 Sleman pada hari Selasa, 1 Agustus 2017 pukul

09.15 WIB.

Page 50: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

85

Menurut Keraf, untuk membentuk individu yang dapat hidup sinergis

dengan alam, maka diperlukan sikap peduli lingkungan yang tercermin dari

etika lingkungan mereka. Semua upaya yang dilakukan MTsN 6 Sleman untuk

mewujudkan budaya peduli lingkungan selaras dengan komponen adiwiyata.

Sebagai madrasah adiwiyata, MTsN 6 Sleman selalu melaksanakan kegiatan

yang menjadi program sekolah adiwiyata. Hal tersebut merupakan

implementasi dari prinsip-prinsip mendasar program adiwiyata. Pertama,

prinsip edukatif yang mencerminkan kependidikan lingkungan. Kedua, prinsip

partisipatif yang mencerminkan perlunya kerjasama semua warga madrasah,

baik kerjasama vertikal maupun horizontal. Ketiga, prinsip berkelanjutan yang

mengantarkan MTsN 6 Sleman menjadi madrasah yang hijau, sejuk, dan

nyaman. Dengan prinsip berkelanjutan inilah MTsN 6 Sleman menjadikan

program sekolah adiwiyata menjadi kegiatan rutin madrasah. Melalui

pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan oleh MTsN 6 Sleman,

siswa memperoleh pemahaman dan pengetahuan tentang lingkungan hidup.

Pemahaman dan pengetahuan siswa tentang lingkungan hidup dibarengi

dengan upaya pembiasaan menjaga lingkungan oleh MTsN 6 Sleman.

Kesadaran berlingkungan bukan terjadi secara instan tetapi memerlukan proses

secara terus menerus (continue), untuk itu perlu adanya pembiasaan yang

nantinya akan terbangun sebuah budaya peduli lingkungan yang melibatkan

semua komponen madrasah. Semua itu membuktikan bahwa program adiwiyata

MTsN 6 Sleman yang terimplementasi dalam bentuk beberapa kegiatan mampu

mewujudkan budaya peduli lingkungan pada siswa MTsN 6 Sleman.

Page 51: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

86

Rizky Yunika dan Himawan Alfianto mengungkapkan bahwa saat ini

mereka sudah terbiasa melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan

merawat lingkungan. Pada awalnya memang harus sering diingatkan dan

ditegur oleh guru terlebih dahulu. Namun saat ini kegiatan merawat tanaman,

membersihkan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, dan kegiatan

menjaga lingkungan lainnya sudah menjadi kegiatan sehari-hari mereka. Hal

tersebut juga mereka lakukan saat di rumah. Tanpa harus disuruh oleh orang

tua, mereka sudah sadar akan tanggungjawabnya untuk merawat lingkungan.24

Sama halnya dengan penjelasan bapak Iqbal Arfa Daeng selaku guru

pembimbing asrama siswa. Sebagian besar siswa yang ada di asrama sudah

terbiasa untuk menjaga kebersihan dan merawat lingkungan asrama.25

Budaya peduli lingkungan pada siswa dapat dilihat melalui beberapa

indikator yang telah ditunjukkan oleh siswa di sekolah, antara lain adalah siswa

ikut serta dalam menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan

meminimalisir penggunaan sampah plastik. Siswa ikut serta dalam penghijauan

sehingga siswa menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, dari

sinilah sikap peduli lingkungan pada diri siswa semakin bertambah bersama

kegiatan yang sudah menjadi rutinitas dan kebiasaan. Siswa terbiasa untuk

menyiram dan merawat tanaman di sekitar kelas mereka. Siswa terbiasa

24 Hasil wawancara dengan Rizky Yunika dan Himawan Alfianto selaku siswa kelas IX D

pada hari Kamis, 28 Agustus 2017, pukul 11.15 WIB di teras kelas IX D. 25 Hasil wawancara dengan bapak Iqbal Arfa Daeng, S. Pd I selaku guru pembimbing

asrama siswa pada hari Kamis, 10 Agustus 2017, pukul 09. 15 WIB di ruang guru.

Page 52: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

87

membuang sampah pada tempat sampah dan dapat membedakan jenis-jenis

sampah. Siswa juga terbiasa untuk menghemat penggunaan listrik dan air.

Dengan semua indikator yang terlihat dan penjelasan dari siswa maupun

guru, sudah terlihat bahwa upaya yang dilakukan oleh MTsN 6 Sleman untuk

membiasakan seluruh siswa menjaga lingkungan melalui program-program

adiwiyata berhasil menumbuhkan budaya peduli lingkungan. Budaya peduli

lingkungan yang terwujud di madrasah juga menjadi kebiasaan positif di rumah.

B. Implementasi Program Keagamaan di MTsN 6 Sleman

Ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dari Allah SWT

berisi pedoman hidup pokok yang mengatur hubungan manusia dengan

Tuhannya, dengan dirinya sendiri, dengan manusia sesamanya, dengan

makhluk bernyawa lain, dengan benda mati, dan dengan alam semesta. Ajaran

Islam diyakini sebagai ajaran yang diturunkan Allah SWT untuk kesejahteraan

hidup manusia di dunia ini dan di akhirat nanti.26 Melalui pendidikan, ajaran

Islam diajarkan kepada manusia agar sadar akan tanggungjawabnya di muka

bumi. Penyebaran ajaran Islam di sekolah dilakukan melalui pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) yang di madrasah dipecah lagi menjadi

pelajaran Al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan

Islam. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana utuk

mengenal, memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam bentuk

26 Ahmad Munjin Nasih & Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pendidikan Agama

Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2009), hal. 15.

Page 53: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

88

bimbingan pengajaran dan latihan. Oleh karena itu, Pendidikan Agama Islam

(PAI) menjadi salah satu dari tiga mata pelajaran yang harus dimasukkan dalam

kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia. Pendidikan agama

Islam memiliki tugas yang sangat berat, yakni bukan hanya mencetak peserta

didik pada satu bentuk, tetapi berupaya untuk menumbuhkembangkan potensi

yang ada pada diri mereka seoptimal mungkin serta mengarahkannya agar

pengembangan potensi tersebut berjalan sesuai dengan nilai-nilai ajaran

Islam.27 Sekolah atau madrasah merupakan tempat yang tepat untuk proses

mentransfer nilai-nilai ajaran Islam tersebut.

Madrasah pada dasarnya sebagai wahana untuk mengembangkan

kepekaan intelektual dan informasi serta memperbaharui pengetahuan, sikap,

dan ketrampilan secara berkelanjutan agar tetap up to date dan tidak cepat

using.28 Madrasah adalah tempat membina ruh atau praktek hidup keislaman

mengandung makna perlunya menciptakan suasana religius di dalam madrasah,

dalam arti peserta didik mampu mengembangkan pandangan hidup, sikap

hidup, dan keterampilan hidup yang berperspektif Islam.29 Pandangan hidup

berperspektif Islam yang dimaksud adalah bagaimana peserta didik dapat

menjadi pribadi kritis, dinamis, intelek, dan berwawasan ke depan serta manusia

yang memakmurkan bumi. Madrasah identik dengan penanaman nilai-nilai

27 Ibid, hal. 6 28 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah

dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 184. 29 Ibid, hal. 201-202.

Page 54: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

89

agama Islam dalam setiap aktivitasnya. Penanaman nilai-nilai agama Islam

pada peserta didik dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:

1. Metode Keteladanan (Uswah al-Hasanah)

Pada dasarnya manusia cenderung memerlukan sosok teladan dan

panutan yang mampu mengarahkan manusia kepada jalan kebenaran dan

sekaligus menjadi perumpamaan dinamis yang menjelaskan cara

mengamalkan syari’at Allah. Sebagai contohnya adalah Rasulullah SAW

yang menjadi uswatun hasanah karena memiliki akhlak yang mulia.

Sebagai seorang pendidik haruslah siap untuk menjadi teladan bagi

pesrta didik, karena peserta didik cenderung meniru apa yang dilakukan

seorang guru. Setidaknya ada tiga unsur agar seseorang dapat diteladani

yaitu kesiapan untuk diteladani dan dievaluasi, memiliki kompetensi

minimal serta memiliki integrasi moral.30

2. Metode Latihan dan Pembiasaan

Mendidik dengan latihan dan pembiasaan adalah mendidik dengan

cara memberikan latihan-latihan terhadap suatu norma kemudian

membiasakan peserta didik untuk melakukannya. Dalam pendidikan di

madrasah metode ini biasanya diterapkan pada ibadah-ibadah amaliyah.

3. Mendidik melalui Kedisiplinan

Pendidikan melalui kedisiplinan ini memerlukan ketegasan dan

kebijaksanaan. Ketegasan terkadang mengharuskan pendidik untuk

30 Furqon Hidayatullah, Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa, (Surakarta:

UNS Press, 2010), hal. 43.

Page 55: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

90

memberikan sanksi kepada setiap pelanggar, sementara kebijaksanaan

mengharuskan berbuat adil dan arif dalam memberikan sanksi, tidak

terbawa emosi dan dorongan lain. metode ini sering menggunakan istilah

reward dan punishment.

4. Mendidik melalui Ibrah dan Mau’idzah

Ibrah berarti mengambil pelajaran dari setiap peristiwa.31 Adapun

mengambil ibrah dapat dilakukan melalui kisah-kisah teladan, fenomena

alam, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik di masa lalu maupun di

masa sekarang. Pelaksanaan metode ini biasanya disertai dengan metode

mau’idzah (nasehat). Guru tidak hanya mengantarkan anak pada

pemahaman inti suatu peristiwa melainkan juga harus menasehati dan

mengarahkan siswanya kea rah yang dimaksud.

5. Mendidik melalui Targhib wa Tarhib

Metode ini terdiri dari dua metode sekaligus yang berkaitan satu sama

lain. Targhib merupakan janji-janji disertai bujukan agar seseorang senang

melakukan kebajikan dan menjauhi kejahatan. Tarhib adalah ancaman

untuk menimbulkan rasa takut berbuat tidak benar.32

Penanaman nilai-nilai agama Islam di MTsN 6 Sleman diintegrasikan

dalam visi, misi MTsN 6 Sleman. Hal tersebut diimplementasikan dalam bentuk

kegiatan yang dapat menumbuhkan nilai-nilai keislaman dalam diri siswa.

Kegiatan penanaman nilai-nilai keislaman pada diri siswa tersebut ada yang

31 Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat,

(Jakarta: Gema Insani, 1995), hal. 279. 32 Ibid, hal. 296

Page 56: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

91

bersifat indoor maupun outdoor. Kegiatan indoor berupa pembelajaran Al-

Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam di dalam

kelas, sedangkan kegiatan outdoor berupa kegiatan pengembangan diri.

Kegiatan-kegiatan tersebut telah dijelaskan kepada siswa sejak pengenalan

siswa baru. Untuk setiap program pengembangan diri yang berkaitan dengan

penanaman nilai-nilai agama Islam merupakan program wajib yang harus

dilaksanakan oleh siswa. Hal tersebut merupakan bentuk kebijakan yang

digagas oleh MTsN 6 Sleman. Dengan adanya kebijakan tersebut, siswa-siswa

MTsN 6 Sleman menjadi terbiasa berperilaku sesuai dengan ajaran Islam.

Semua kegiatan yang berkaitan dengan PAI terintegrasi dalam tiga

kegiatan, yaitu: Pertama, kegiatan intrakulikuler yaitu pembelajaran dalam

kelas. Kedua, kegiatan kokulikuler yaitu kegiatan pembelajaran yang berupa

aktivitas, tugas, dan penelitian peserta didik di luar jam pembelajaran. Ketiga,

kegiatan ekstrakulikuler yang bertumpu pada ketrampilan peserta didik dalam

mengasah bakat dan minatnya

Penanaman nilai-nilai agama Islam yang paling utama dilakukan melalui

kegiatan intrakulikuler yaitu pembelajaran pendidikan agama Islam. Pendidikan

agama Islam di sekolah maupun di madrasah memiliki aspek-aspek yang sama.

Terdapat tiga aspek dalam pendidikan agama Islam, yaitu aspek hubungan

manusia dengan Allah SWT, aspek hubungan manusia dengan sesamanya, dan

aspek manusia dengan alam.33 Sesuai dengan fungsi pendidikan agama Islam

33 Ahmad Munjin Nasih & Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pendidikan Agama

Islam …, hal. 10.

Page 57: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

92

yaitu menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya

serta senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam

berhubungan dengan Allah dan sesamanya, dapat mengambil manfaat yang

semakin meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia kini

dan di akhirat nanti.

Pendidikan Agama Islam di madarasah terdiri dari empat mata pelajaran

yang meliputi al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam dan

Fiqih. Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara

terprogram dalam desain instruksional yang menciptakan proses interaksi

antara sesama peserta didik, guru dengan peserta didik, dan peserta didik

dengan sumber belajar. Pembelajaran bertujuan untuk menciptakan perubahan

secara terus menerus dalam perilaku dan pemikiran siswa pada suatu

lingkungan belajar.34

Pada hakikatnya pembelajaran sangat terkait dengan bagaimana

membangun interkasi yang baik antara guru dengan siswa. Oleh karena itu,

setiap pembelajaran, terutama pembelajaran agama Islam hendaknya berupaya

menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum dan

mengkorelasikannya dengan kenyataan yang ada di sekitar siswa. Hal yang

demikian sangat membantu dalam mengeliminasi adanya kesenjangan antara

34 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), hal. V.

Page 58: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

93

das sein dan das solen, antara cita dan realita, serta antara normativitas dan

pragmativitas. 35

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam terdapat banyak

faktor yang berpengaruh. Dalam pendidikan agama Islam dipahami bahwa

untuk menjadikan anak didik menjadi pribadi yang shaleh harus dilakukan

dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh. Masukan mentah (row input) yang

berupa anak didik harus dididik dalam system pembelajaran (learning teaching

process) yang baik. Tidak cukup dengan itu, anak didik juga harus dikondisikan

dalam lingkungan yang kondusif (environmental input), yakni lingkungan yang

islami. Dari lingkungan yang demikian diharapkan bisa mendukung

pembentukan kepribadian mereka yang baik. Selain itu, faktor pendukung

(instrumental input) seperti sarana tempat beribadah dan fasilitas yang lain yang

sengaja dirancang dan dimanipulasi guna pengkondisian mereka juga dapat

membantu terwujudnya anak didik sesuai dengan harapan. Departemen agama

sebagai institusi yang berwenang mengembangkan system pendidikan agama

menyimpulkan bahwa ada tiga faktor penting yang sangat berperan dalam

proses pembelajaran, yakni faktor guru, siswa, dan lingkungan. 36

Pembelajaran dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang telah

dirumuskan dalam perencanaan yang meliputi: mengidentifikasi kebutuhan

pembelajaran, merumuskan tujuan, dan penyusunan materi pembelajaran yang

terangkum dalam RPP. Pembelajaran PAI di MTsN 6 Sleman telah

35 Ahmad Munjin Nasih & Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pendidikan Agama

Islam …, hal. 19. 36 Ibid, hal 23-24

Page 59: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

94

menggunakan kurikulum 2013. Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI di MTsN

6 Sleman, guru-guru menggunakan strategi dan metode belajar yang sangat

bervariasi sehingga siswa dapat lebih tertarik dengan pembelajaran PAI dan

dapat memahami materi yang dijelaskan oleh guru.

Selain itu, penanaman nilai-nilai agama Islam bagi siswa MTsN 6 Sleman

juga dilakukan melalui kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler atau kegiatan

pengembangan diri. Kegiatan ekstrakulikuler merupakan salah satu program

pengembangan diri yang berupa kegiatan pembelajaran di luar kelas. Kegiatan

ekstrakulikuler sebagai wahana peserta didik menginternalisasikan

pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh di dalam kelas, dengan demikian

peserta didik mendapatkan pengalaman baru untuk mengenal lingkungan

melalui kegiatan bersifat action. Konsep integrasi outdoor memberikan ruang

pada peserta didik untuk berfikir kritis terhadap permasalah lingkungan dan

upaya pemecahannya (problem solving) dengan menggunakan al-Qur’an dan

Hadits sebagai sumber hukum Islam, sehingga peserta didik memiliki nilai-nilai

sikap (behavioral values) yakni sikap menghargai dan menghormati keberadaan

alam sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam

ketundukan kepada Allah. Kegiatan pengembangan diri di MTsN 6 Sleman

yang menunjang penanaman nilai-nilai agama Islam antara lain:

1. Tahfidz

Sebagai Rintisan Madrasah Unggulan (RMU), MTsN 6 Sleman

memiliki beberapa kegiatan unggulan seperti Bahasa, Sains, Tahfidz, dan

Enterpreneurship (kewirausahaan). Program tahfidz dilakukan setiap

Page 60: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

95

minggu sebanyak lima kali pertemuan. Kegiatan tahfidz ini menggunakan

metode setoran. Pada kelas VII ditargetkan peserta didik telah

menyelesaikan juz 30, kelas VIII menyelesaikan juz 29, dan kelas IX telah

dapat menghafalkan surat-surat pilihan semisal QS. Al Mulk, QS. Al-

Waqi’ah, QS. Ar-Rahman, QS. Yasin, dan QS. As-Sajdah. Program ini

bertujuan untuk menghasilkan siswa-siswa yang hafal Al-Qur’an minimal

juz 29 dan 30. MTsN 6 Sleman juga melaksanakan wisuda tahfidz bagi

siswa-siswi yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’annya.

2. Sholat Dhuha Dzuhur Berjama’ah

Sholat Dhuha dan Dzuhur berjama’ah merupakan bagian dari kegiatan

pengembangan diri bagi siswa MTsN 6 Sleman. Program ini bertujuan agar

siswa terbiasa untuk melaksanakan sholat wajib maupun sunnah

berjama’ah. Sholat Dhuha dilaksanakan pada pukul 06.45 WIB sampai

dengan 07.15 WIB. Selain itu, pada haru jum’at, siswa laki-laki juga

diwajibkan melaksanakan sholat jum’at berjama’ah di madrasah.

3. Tadarus Al-Qur’an

Sama halnya dengan Sholat Dhuha dan Dzuhur berjama’ah, tadarus

Al-Qur’an juga merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri bagi

siswa MTsN 6 Sleman. Kegiatan ini dilaksanakan setelah Sholat Dhuha

berjama’ah, sebelum pembelajaran dimulai. Pelaksanaan tadarus Al-Qur’an

ini dilaksanakan di kelas masing-masing dengan bimbingan para guru yang

mengajar pada jam pertama.

Page 61: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

96

4. Sholat lail

Sholat lail merupakan kegiatan pembiasaan pada peserta didik berupa

sholat malam berjamaah. Kegiatan ini dilaksanakan satu semester sekali

untuk setiap jenjang. Waktu pelaksanaannya tidak pasti, berbeda pada setiap

jenjang. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah dan dihadiri oleh seluruh

civitas akademika MTsN 6 Sleman.

5. Mujahadah

Dalam upaya menyeimbangkan kecerdasan yang bersifat kognitif

dengan kecerdasan yang bersifat spiritual. Kegiatan mujahadah di

lingkungan MTsN 6 Sleman dilaksanakan setiap hari Jum’at setelah sholat

Jum’at dengan membaca Rabitul Hadad yang dikarang oleh Syekh Alawi

Al Hadad.

6. Sholat Jenazah

Sholat jenazah adalah salah satu materi pelajaran yang telah

didapatkan oleh para siswa pada semester genap kelas VII. Pada berbagai

kesempatan misalnya ada warga madrasah atau warga masyarakat sekitar

madrasah yang meninggal dunia maka sebagian peserta didik diajak untuk

bertakziah dan melaksanakan sholat jenazah. Kebijakan untuk menyertakan

peserta didik untuk turut mensholatkan jenazah warga di sekitar madrasah

di samping untuk menanamkan pembiasaan kepada peserta didik, hal

tersebut juga dimaksudkan untuk mendekatkan warga madrasah dengan

masyarakat di sekeliling madrasah.

Page 62: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

97

7. Pesantren Ramadhan

Pesantren Ramadhan merupakan Diadakan berbagai perlombaan

dalam kegiatan pesantren Ramadhan, di samping kegiatan mabit dan sholat

tarawih berjama’ah. Kegiatan tadarus Al-Qur’an yang setiap harinya

berlangsung selama kurang lebih 15 menit maka pada bulan Ramadhan

kegiatan tersebut berlangsung sampai satu jam dengan didampingi oleh

bapak atau ibu guru yang bertugas untuk menjelaskan kandungan Al-

Qur’an.37

Selain kegiatan di atas, ada beberapa program pengembangan diri MTsN

6 Sleman yang terintegrasi dengan PAI, seperti program pengembangan diri

bahasa. Dalam program ini siswa belajar bahasa inggris dan bahasa arab, dalam

prakteknya siswa diminta untuk berpidato setiap hari kamis setelah sholat

dhuha. Sebagian besar pidato yang disampaikan siswa adalah pidato tentang

PAI. Begitu pula dengan program adiwiyata di MTsN 6 Sleman. Program

adiwiyata yang berhubungan dengan budaya lingkungan terintegrasi dengan

ajaran Islam yang merupakan identitas madrasah.

Segala upaya yang dilakukan oleh MTsN 6 Sleman mampu mewujudkan

kebiasaan siswa untuk berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. Hal tersebut

selaras dengan peran madrasah yang merupakan institusi yang identik dengan

penanaman nilai-nilai agama Islam dalam setiap aktivitasnya. Madrasah adalah

salah satu pilar bangsa yang turut membidani lahirnya generasi masa depan

37 Hasil dokumentasi bagian TU pada hari Rabu, 2 Agustus 2017 pukul 11.50 WIB.

Page 63: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

98

yang memiliki keunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta

memiliki keunggulan di bidang budi pekerti. Dalam kurun waktu yang cukup

panjang MTsN 6 Sleman menyadari akan tanggungjawab tersebut. Berbagai

kegiatan madrasah bukan saja ditekankan pada kecerdasan yang bersifat

kognitif namun juga yang bersifat afektif. Upaya agar peserta didik dapat

menginternalisasikan nilai-nilai luhur yang mereka dapatkan di dalam kelas

maka dilakukan pula berbagai kegiatan keagamaan yang mendukung berbagai

program sebagaimana dimaksud.

Melalui berbagai kegiatan yang diprogramkan oleh MTsN 6 Sleman

menjadikan siswa bukan hanya memperoleh pengetahuan keagamaan saja tetapi

juga terbiasa mempraktekkannya. Kesadaran siswa akan tanggungjawabnya

melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim dibangun melalui proses

yang berkelanjutan. Harus ada kerjasama dari berbagai komponen agar tercapai

tujuan dari program-program yang telah digagas, baik dari seluruh warga

madrasah maupun dari keluarga di rumah. Keberhasilah program-program

MTsN 6 Sleman dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam dapat dilihat dari

beberapa indikator. Salah satunya dalam hal pembiasaan melaksanakan ibadah,

siswa MTsN 6 Sleman langsung menuju ke masjid ketika terdengar adzan

dzuhur dan langsung melaksanakan sholat berjama’ah tanpa harus disuruh oleh

guru.

Kelancaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan PAI

juga ditunjang oleh sarana dan prasarana yang tersedia di MTsN 6 Sleman

seperti masjid untuk sarana sholat berjama’ah, tahfidz, dan kegiatan PAI

Page 64: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

99

lainnya serta tempat wudhu yang selain digunakan untuk berwudhu siswa dan

guru juga untuk media pembelajaran seperti praktek wudhu pada pelajaran

fiqih. Hal tersebut membuktikan bahwa MTsN 6 Sleman telah menciptakan

suasana yang Islami bagi siswa, baik dari segi kegiatan maupun dari segi sarana

dan prasarana. Dengan suasana Islami yang terbangun maka siswa menjadi

terbiasa untuk mengamalkan ajaran Islam dalam setiap aktivitasnya.

C. Peran PAI dalam Program Adiwiyata untuk Mewujudkan Budaya Peduli

Lingkungan Siswa MTsN 6 Sleman

Sebagai salah satu madrasah unggulan, MTsN 6 Sleman memiliki

program-program yang mendukung segala aktivitas warga madrasah. Program

adiwiyata dan program keagamaan merupakan program-program unggulan

yang dimiliki oleh MTsN 6 Sleman. Dalam pelaksanaannya, kedua program

tersebut memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya. Harapannya program

keagamaan dapat membantu program adiwiyata dalam mengatasi masalah

lingkungan yang terjadi di Indonesia.

Seiring dengan berakhirnya abad ke-20, masalah lingkungan menjadi

salah satu pembahasan yang paling utama dan signifikan untuk didiskusikan.38

Begitu pula dengan Indonesia, Indonesia merupakan bagian Negara yang ada di

bumi dengan jumlah penduduk yang cukup padat (lebih dari 200 juta jiwa).

Namun begitu, masalah ini kurang dipahami oleh bangsa Indonesia. Tingkat

38 M.Thalhah dan Achmad Mufid, Fiqih Ekologi: Menjaga Bumi Memahami Makna Kitab

Suci, (Yogyakarta: Total Media, 2008), hal. xi.

Page 65: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

100

pertumbuhan penduduk Indonesia yang begitu cepat ternyata melahirkan

beragam problem yang harus dihadapi dalam kehidupannya. Masalah yang

sangat krusial adalah kerusakan lingkungan yang semakin parah yang tidak

dapat ditanggulagi.39

Persoalan lingkungan hidup semakin lama semakin pelik dan rumit.

Pertumbuhan penduduk memang salah satu faktor terjadinya kerusakan

lingkungan. Allah SWT berfirman dalam QS. Ar Rum ayat 41:

لوالعلهم ي يذ يقهم بعض الذ ي عم ى الناس ل ب ماكسبت ايد والبحر عون رج ظهرالفسادف ى البر

(14 :)الروم

Artinya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka

merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar manusia

kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Ruum: 41)40

Ayat di atas menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi di muka bumi

disebabkan oleh ulah tangan manusia. Perusakan lingkungan hidup bersumber

pada perilaku manusia yang bermental frontier.41 Manusia seperti halnya semua

makhluk hidup, berinteraksi dengan lingkungan hidupnya dan sebaliknya ia

dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya.42 Perubahan dalam lingkungan hidup

akan menyebabkan perubahan dalam tingkah laku manusia untuk

menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. Perubahan dalam tingkah laku

39 Ibid, hal. 60. 40 Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Taerjemahnya..., hal.409. 41 Maftuchah Yusuf, Pendidikan Kependudukan &Etika Lingkungan, (Yogyakarta:

Lembaga Studi dan Inovasi Pendidikan, 2000), hal. 127. 42 Otto Soemarwoto, Analisis Dampak Lingkungan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 1992), hal. 18.

Page 66: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

101

manusia ini selanjutnya akan menyebabkan pula perubahan dalam lingkungan

hidup.43 Berdasarkan kenyataan dan keinginan manusia untuk memenuhi

kebutuhan dan kepuasan, sering menjadikan manusia menguasai alam yang

cenderung mengakibatkan kerusakan akibat sikap mementingkan kebutuhan

sendiri tanpa memperhatikan kelangsungan hidup alam.44

Agama Islam dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk

pelestarian lingkungan hidup. Islam mempunyai konsep tentang pentingnya

konservasi, penyelamatan, dan pelestarian lingkungan. Islam memposisikan

konservasi lingkungan menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan

manusia sebagai khalifah yakni kaitannya dengan hablum minal alm (hubungan

manusia dengan alam) akan tetapi tingkat kesadaran terhadap perawatan

lingkungan masih terlampau kecil. Berbagai ayat dalam Al-Qur’an yang

menjelaskan bagaimana manusia mengelola dan memakmurkan alam. Namun,

konsep-konsep lingkungan yang dijelaskan dalam Al-Qur’an belum

dimanfaatkan secara nyata dan optimal.45 Dengan bingkai moral dan ajaran

agama, masyarakat Indonesia yang terkenal religius dan mayoritas beragama

Islam sepatutnya memperoleh wawasan pengetahuan dan pengalaman

mengenai lingkungan hidup.

Untuk memperoleh wawasan dan pengalaman mengenai lingkungan

hidup guna mengatasi problem lingkungan agar tidak semakin akut, maka perlu

43 A. Tresna Sastrawijaya, Pencemaran Lingkungan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal. 7. 44 Fachruddin M. Mangunjaya, dkk., Menanam Sebelum Kiamat: Islam, Ekologi dan

Gerakan Lingkungan Hidup, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007), hal. 25. 45 M. Nurul Ikhsan Saleh, Islam, National Character Building dan Etika Global,

(Yogyakarta: Bagian Kemahasiswaan UIN Sunan Kalijaga, 2010), hal. 107.

Page 67: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

102

langkah strategis dan berkesinambungan. Langkah yang dimaksud adalah

melalui proses pendidikan. Pendidikan adalah wahana paling tepat untuk

internalisasi dan transformasi pengetahuan dan nilai-nilai kearifan

berlingkungan yang terkandung dalam ajaran Islam. Pendidikan harus mampu

merubah setiap jengkal dimensi kehidupan seseorang. Proses pembelajaran

sudah semestinya membantu masyarakat pembelajar untuk mengembangkan

potensi intelektualitasnya.46

Pendidikan lingkungan hidup merupakan pembelajaran yang dilakukan

peserta didik dalam memahami lingkungan hidup dengan tujuan akhir

meningkatkan perlindungan dan sikap bertanggungjawab terhadap lingkungan

hidup. Pendidikan terkait lingkungan hidup juga dapat diintegrasikan dengan

pendidikan agama Islam. Dalam pendidikan agama Islam peduli terhadap

lingkungan menjadi nilai yang penting untuk ditumbuhkembangkan. Perilaku

peduli lingkungan yang dikembangkan akan membentuk anak tumbuh menjadi

manusia yang berkarakter kepedulian terhadap lingungan, baik lingkungan

sosial keagamaan maupun lingkungan fisik. Melalui ranah pendidikan agama

Islam, siswa dibekali ilmu dan pengetahuan tentang kebijakan alam serta

keteraturan alam semesta sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits. Pendidikan

agama Islam disini diartikan sebagai upaya mempersiapkan anak atau individu

dan menumbuhkannya baik dari sisi jasmani, akal pikiran, dan rohaninya

dengan pertumbuhan yang terus menerus agar ia dapat hidup dan

46 Andreas Harefa, Sekolah Saja Tidak Pernah Cukup, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2002), hal. 62.

Page 68: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

103

berpenghidupan sempurna, sehingga ia dapat menjadi anggota masyarakat yang

berguna bagi dirinya sendiri dan umatnya.47

Instansi pendidikan merupakan faktor penting dalam penanaman nilai-

nilai dan penanaman sikap, maka peran pendidikan lingkungan hidup maupun

pendidikan agama adalah sarana yang penting dalam transformasi pengetahuan

ke arah fungsi manusia sebagai khalifah Allah. Sebagaimana tertuang dalam

undang-undang R.I. tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

yang berbunyi:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia

serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.”48

Selain sebagai madrasah adiwiyata yang membawa pesan peduli

lingkungan, MTsN 6 Sleman juga merupakan sebuah institusi pendidikan yang

ber-Ruh Islam, memiliki konsep yang diimplementasikan ke dalam kurikulum

pendidikan madrasah sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dengan

menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber pendidikan. Pendidikan

agama Islam diharapkan mampu berperan mengatasi permasalahan lingkungan

hidup karena Islam adalah pembawa rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil-

‘Alamin) sudah memberikan ajaran dan tuntunan agar tidak melakukan tindakan

yang merugikan alam dan mempunyai tanggungjawab moral untuk

47 Abu Tauhid, Beberapa Aspek Pendidikan Islam, ( Yogyakarta: Sekretaris Kajur Fakultas

Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga.,1990), hal. 14 48 Undang-Undang SIKDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional), UU RI no 20 tahun 2003,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2003), hal. 2.

Page 69: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

104

melestarikan alam melalui pendekatan pendidikan agama islam. Pendidikan

agama Islam berperan sebagai landasan spiritual dalam menumbuhkan budaya

peduli lingkungan.

Pendidikan lingkungan hidup di MTsN 6 Sleman terintegrasi dengan

semua mata pelajaran, termasuk pendidikan agama Islam. Konsep integrasi

pendidikan lingkungan hidup ke dalam pembelajaran pendidikan agama Islam

adalah mengintegrasikan materi pendidikan lingkungan hidup dalam satu

satuan pembelajaran pendidikan agama Islam. Beberapa guru pendidikan

agama Islam mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup dengan metode

infusi (sisip) pada materi pendidikan agama Islam meliputi materi al-Qur’an

Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Sudah menjadi

keharusan untuk seluruh guru pendidikan agama Islam di MTsN 6 Sleman

memiliki wawasan yang luas tentang lingkungan hidup, sehingga para guru

pendidikan agama Islam dapat menjelaskan keterkaitan antara materi pelajaran

yang diampu dengan materi tentang lingkungan hidup. Karena pada dasarnya

dalam proses pembelajaran selain guru harus memiliki wawasan yang luas

tentang lingkungan hidup baik dari sisi agama maupun dari disiplin ilmu

pengetahuan yang lain, juga menuntut adanya keterampilan khusus bagi guru

dalam menginternalisasikan the values of environment awareness.

Pembelajaran yang menekankan pada kompetensi kognitif, afektif, dan

psikomotorik dengan menggunakan berbagai metode merupakan kemampuan

guru yang dikembangkan di dalam mengajar sehingga pembelajaran akan

menjadi lebih berkesan bagi peserta didik. Untuk mempersiapkan diri sebagai

Page 70: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

105

madrasah adiwiyata, serta untuk menambah wawasan guru terhadap

pengetahuan lingkungan hidup maka MTsN 6 Sleman memberikan sosialisasi

terlebih dahulu kepada seluruh guru dan karyawan MTsN 6 Sleman tentang

adiwiyata dan lingkungan hidup.

Integrasi pendidikan lingkungan hidup dengan pembelajaran pendidikan

agama Islam merupakan salah satu upaya mewujudkan budaya peduli

lingkungan pada siswa dan mesukseskan program adiwiyata. Bukan hanya

melalui proses pembelajaran saja, untuk mewujudkan budaya peduli lingkungan

pada siswa juga dilakukan guru pendidikan agama Islam melalui proses

keteladanan (Uswah al-Hasanah). Dalam proses ini siswa tidak secara langsung

mengerti tentang keteladanan yang dilakukan guru. Pertama kali guru harus

memberikan pengertian pada siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan

selanjutnya membangun kesadaran siswa untuk melaksanakannya dengan

bimbingan guru yang sekaligus memberi keteladanan kepada siswa.49 Menjaga

lingkungan hidup merupakan salah satu uswah untuk siswa. Seorang guru harus

selalu menjaga perilaku di lingkungan madrasah, karena guru secara langsung

menjadi panutan bagi siswa. Adapun keteladanan yang dicontohkan oleh guru

kepada siswa harus diawali dari pribadi masing-masing guru. Karena faktor

penting dalam mendidik adalah keteladanan. Sebelum guru meminta siswa

menjaga lingkungan madrasah, maka guru harus terbiasa menjaga lingkungan

49 Hasil wawancara dengan ibu Miftachurochmah selaku guru Akidah Akhlak pada hari

Jum’at, 25 Agustus 2017, pukul 07.32 WIB.

Page 71: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

106

madrasah terlebih dahulu. Dengan itu, siswa akan lebih termotivasi untuk

menjaga lingkungan.

Selain itu, guru pendidikan agama Islam juga ikut serta mewujudkan

budaya peduli lingkungan pada program adiwiyata melalui kedisiplinan.

Membangun kesadaran interdependensi berlingkungan melalui pendidikan ini

memerlukan ketegasan dan kebijaksanaan atau penerapan reward dan

punishment. Ketegasan mengharuskan seorang guru memberikan teguran atau

sanksi kepada siswa yang melanggar, sementara kebijaksanaan mengharuskan

guru dan kepala madrasah berbuat adil dan arif dalam memberikan sanksi.

Semua peraturan tentang menjaga lingkungan madrasah sudah ditetapkan oleh

kepala madrasah, sehingga guru-guru yang menjadi pelaksana dalam

memonitor segala tingkah laku siswa yang berhubungan dengan menjaga

lingkungan. Guru-guru mempunyai hak untuk memberikan reward ataupun

punishment kepada siswa. Punishment diberikan apabila siswa sudah tidak

dapat diingatkan lagi. Hal pertama yang dilakukan guru ketika ada siswa yang

tidak menjaga lingkungan adalah mengingatkan, jika terlalu sering maka siswa

tersebut akan ditanya alasan dia tidak menjaga lingkungan. Jika memang sudah

keterlaluan maka guru baru akan memberikan punishment.50 Menurut

keterangan bapak Abdul Hadi selaku kepala madrasah, sampai saat ini sangat

jarang siswa yang tidak menjaga lingkungan.51

50 Hasil wawancara dengan ibu Ami Solichati selaku guru pembina aprogram diwiyata

MTsN 6 Sleman pada hari Senin, 7 Agustus 2017 pukul 09.15 WIB di perpustakaan MTsN 6

Sleman. 51 Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Hadi selaku kepala MTsN 6 Sleman pada hari

Kamis, 3 Agustus 2017, pukul 08.44 WIB di Ruang Kepala Madrasah.

Page 72: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

107

Pendidikan agama Islam sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap

terwujudnya budaya peduli lingkungan pada siswa sebagai akibat perubahan

kesadaran yang terbangun melalui interaksi edukatif. Beberapa implikasi

sosiologis dari integrasi pendidikan agama Islam dan pendidikan lingkungan

hidup antara lain: Pertama, untuk kesinambungan hasil yang dicapai

membutuhkan sosialisasi melalui segala aktivitas peserta didik sehingga guru

pendidikan agama Islam pun harus terus memperhatikan segala aktivitas siswa.

Kedua, dengan mengintegrasikan pendidikan agama Islam dengan pendidikan

lingkungan hidup merupakan bentuk dukungan agar pendidikan lingkungan

hidup dapat diterima, dipahami dan selanjutnya dapat diimplementasikan secara

bertanggungjawab. Secara psikologis memberikan implikasi berupa motivasi

baru dalam belajar bagi semua yang terlibat dalam kegiatan pendidikan agama

Islam yang terintegrasi dengan pendidikan lingkungan hidup, khususnya

fasilitator dan peserta didik untuk terus memahami ayat-ayat baik qauliyah

maupun kauniyah Allah SWT dan mengamalkannya dalam wujud menjaga,

memelihara dan melestarikannya.

Konsep adiwiyata pada dasarnya sangat dekat dengan pendidikan agama

Islam. Karena dalam pendidikan agama Islam diajarkan untuk berakhlak mulia

bukan hanya kepada sesama manusia tetapi juga kepada alam.52 Adiwiyata

sangat erat kaitannya dengan tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi,

yang bertanggungjawab untuk menjaga lingkungan. Dalam program adiwiyata

52 Hasil wawancara dengan bapak Anang Sumarna selaku guru Sejarah Kebudayaan Islam

pada hari Senin, 14 Agustus 2017 pukul 13.10 WIB di ruang guru.

Page 73: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

108

hal tersebut diterjemahkan menjadi tindakan seperti menanam pohon, menjaga

kebersihan lingkungan, dan merawat lingkungan.53 Sangat jelas bahwa peran

pendidikan agama Islam dalam mewujudkan budaya peduli lingkungan pada

program adiwiyata lebih kepada pendekatan spiritual kepada siswa.54

Pendidikan agama Islam memberikan landasan teori tentang peduli lingkungan

pada program adiwiyata, landasan teori tersebut bersumber dari Al-Qur’an dan

Hadits terkait lingkungan.55 Sehingga pendidikan agama Islam membantu

mensukseskan program adiwiyata dalam mewujudkan budaya peduli

lingkungan bukan hanya pada ranah duniawi tetapi juga dalam ranah ukhrawi

yang berkaitan dengan perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits

Rosul.56

Peran pendidikan agama Islam terlihat dari keterlibatan PAI dalam

komponen-komponen adiwiyata yaitu kebijakan berwawasan lingkungan,

kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan

pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Berikut indikator peran PAI

dalam mewujudkan budaya peduli lingkungan pada program adiwiyata:

53 Hasil wawancara dengan bapak Sutarjo, M. Pd. I selaku guru Al-Qur’an Hadits pada hari

Selasa, 22 Agustus 2017 pukul 11.35 WIB di ruang wakil kepala madrasah. 54 Hasil wawancara dengan Hasil wawancara dengan bapak Khanifudin, S. Pd. I selaku

guru Fiqih pada hari Rabu, 9 Agustus 2017 pukul 11.10 WIB di perpustakaan MTsN 6 Sleman. 55 Hasil wawancara dengan ibu Miftachurochmah selaku guru Akidah Akhlak pada hari

Jum’at, 25 Agustus 2017, pukul 07.32 WIB. 56 Hasil wawancara dengan bapak Sutarjo, M. Pd. I selaku guru Al-Qur’an Hadits pada hari

Selasa, 22 Agustus 2017 pukul 11.35 WIB di ruang wakil kepala madrasah.

Page 74: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

109

1. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui pembelajaran

Pada program adiwiyata MTsN 6 Sleman, pendidikan lingkungan

hidup bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri. Pendidikan

lingkungan hidup diintegrasikan dengan mata pelajaran yang ada, salah

satunya adalah pendidikan agama Islam. Dalam hal ini, pendidikan agama

Islam berkontribusi dalam memberikan landasan teori yang bersifat spiritual

untuk menjalankan program-program adiwiyata. Seperti yang telah

dijelaskan bahwa program adiwiyata sangat erat kaitannya dengan agama

Islam. Adiwiyata sangat erat kaitannya dengan tugas manusia sebagai

khalifah di muka bumi, yang bertanggungjawab untuk menjaga lingkungan.

Dalam program adiwiyata hal tersebut diterjemahkan menjadi tindakan

seperti menanam pohon, menjaga kebersihan lingkungan, dan merawat

lingkungan.57 Untuk mewujudkan sikap peduli lingkungan, siswa haruslah

dibekali dengan dasar-dasar tentang lingkungan yang kuat sehingga siswa

dengan suka rela menjaga lingkungan. Dasar-dasar tersebut diambil dari

teori-teori dalam pendidikan agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an

dan Al-Hadits.

Melalui integrasi pendidikan agama Islam dengan pendidikan

lingkungan hidup siswa dibekali teori-teori tentang lingkungan hidup dalam

agama Islam. Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ada beberapa

materi yang dapat diintegrasikan dengan pendidikan lingkungan hidup.

57 Hasil wawancara dengan bapak Sutarjo, M. Pd. I selaku guru Al-Qur’an Hadits pada hari

Selasa, 22 Agustus 2017 pukul 11.35 WIB di ruang wakil kepala madrasah.

Page 75: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

110

Berikut merupakan beberapa materi pendidikan agama Islam yang telah

diintegrasikan dengan pendidikan lingkungan hidup oleh guru-guru

pendidikan agama Islam MTsN 6 Sleman. Pada mata pelajaran Akidah

Akhlak, menurut ibu Miftachurochmah ada beberapa materi Akidah Akhlak

yang sudah beliau integrasikan dengan pendidikan lingkungan hidup. Salah

satu contohnya adalah mata pelajaran Akidah Akhlak kelas IX tentang Adab

Islam Terhadap Lingkungan. Materi ini berisi tentang adab terhadap

binatang dan tumbuhan, menjaga kebersihan lingkungan, larangan

mencemari atau merusak lingkungan, menghidupkan lahan mati, dan tidak

mengeksploitasi lingkungan. Pada materi ini ibu Miftachurochmah

menjelaskan dan mengajak peserta didik untuk peduli terhadap lingkungan.

Agar siswa lebih mengerti dan tertarik untuk peduli terhadap lingkungan

maka Ibu Miftachurochmah mengaitkan materi ini dengan kegiatan

madrasah yang menyangkut program adiwiyata. Ibu Miftachurochmah juga

memberikan contoh nyata menjaga lingkungan dengan menunjukkan sarana

prasarana pendukung program adiwiyata yang ada di lingkungan MTsN 6

Sleman.58

Pada mata pelajaran Al-Qur’an Al-Hadits, bapak Sutarjo

mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup dengan materi Al-Qur’an

Hadits kelas IX dengan tema Kulestarikan Alam dengan Melestarikan

Bumiku. Materi ini berisi tentang kandungan Q.S. al-Qaari’ah dan Q.S. al-

58 Hasil wawancara dengan ibu Miftachurochmah selaku guru Akidah Akhlak pada hari

Jum’at, 25 Agustus 2017, pukul 07.32 WIB.

Page 76: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

111

Zalzalah tentang fenomena alam, hadits tentang perilaku menjaga dan

melestarikan lingkungan serta hadits tentang perilaku melestarikan hewan.

Pada materi ini bapak Sutarjo menjelaskan tentang kandungan Q.S. al-

Qaari’ah dan al-Zalzalah tentang tanda-tanda kerusakan alam dan kaitannya

dengan fenomena alam yang sering terjadi serta kaitan antara kandungan

hadits dengan perilaku melestarikan alam dan menjaga lingkungan yang

dilakukan siswa.59 Selain menjelaskan dan meminta siswa untuk menghafal,

bapak Sutarjo juga mengajak siswa untuk menanam pohon di lingkungan

madrasah agar siswa dapat berpartisipasi langsung dalam melestarikan

alam.60 Dengan mengintegrasikan unsur adiwiyata dengan pendidikan Al-

Qur’an Al-Hadits menjadikan siswa bertanggungjawab terhadap

lingkungan, dari lingkungan kecil seperti lingkungan madrasah ke

lingkungan yang lebih besar.61

Pada materi Fiqih, bapak Khanifudin mengintegrasikan pendidikan

lingkungan hidup dengan materi Fiqih kelas VII dengan tema Sucikanlah

Lahir Batinmu, Gapailah Cinta Tuhanmu. Materi ini berisi tentang

thaharah, mulai dari pengertian thaharah, pengertian hadas dan najis, alat-

alat bersuci dan macam-macam air, tata cara bersuci serta fungsi thaharah

dalam kehidupan. Pada materi ini bapak Khanifudin menyisipkan

penjelasan tentang menghemat penggunaan air saat melakukan thaharah.

59 Hasil observasi pembelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IX pada hari Selasa, 22 Agustus

2017 pukul 13.10 WIB di kelas IX D. 60 Hasil observasi prakrek menanam pohon pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IX

pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017 pukul 12.30 WIB di halaman MTsN 6 Sleman. 61 Hasil wawancara dengan bapak Sutarjo, M. Pd. I selaku guru Al-Qur’an Hadits pada hari

Selasa, 22 Agustus 2017 pukul 11.35 WIB di ruang wakil kepala madrasah.

Page 77: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

112

Selain itu, bapak Khanifudin juga mengajak siswa untuk praktek wudhu.

Saat melaksanakan praktek wudhu, bapak Khanifudin juga menjelaskan dan

menunjukkan langsung tentang penggunaan air saat melakukan thaharah

agar tidak terbuang sia-sia. Beliau menjelaskan bahwa saat kita berwudhu

haruslah menggunakan air secukupnya, tidak menyalakan kran air dengan

terlalu kencang dan jika sudah tidak digunakan lagi maka kran air tersebut

haruslah segera dimatikan sehingga air tidak terbuang sia-sia.62 Penjelasan

tentang penggunaan air dilakukan oleh bapak Khanifudin secara spontan

dan tidak dimasukkan ke dalam RPP. Bapak Khanifudin juga menjelaskan

bahwa meskipun tidak tercantum dalam RPP tetapi dalam pelaksanaanya

bapak Khanifudin sering menyisipkan penjelasan tentang lingkungan hidup

dalam pelajaran fiqih.63

Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah pelajaran yang sedikit

sulit untuk dikaitkan dengan pendidikan lingkungan hidup. Namun, bapak

Anang Sumarna selaku guru pengampu pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam tetap berusaha untuk mengintegrasikan unsur-unsur pendidikan

lingkungan hidup dengan materi yang diajarkan. Bapak Anang Sumarna

mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup dengan materi Sejarah

Kebudayaan Islam kelas IX tentang Bentuk-Bentuk Tradisi Islam

Nusantara. Materi ini berisi tentang macam-macam tradisi Islam di

Indonesia. Bapak Anang Sumarna menyisipkan pendidikan lingkungan

62 Hasil observasi pembelajaran Fiqih kelas VII pada hari Rabu, 9 Agustus 2017 pukul

09.35 WIB di ruang kelas VII D dan tempat wudhu. 63 Hasil wawancara dengan bapak Khanifudin, S. Pd. I selaku guru Fiqih pada hari Rabu, 9

Agustus 2017 pukul 11.10 WIB di perpustakaan MTsN 6 Sleman.

Page 78: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

113

hidup pada materi tentang tradisi padusan dan mandi balimau. Tradisi ini

berkaitan tentang penggunaan air. Bapak Anang Sumarna menjelaskan

tentang sumber air, pemanfaatan air dan pemeliharaan sumber mata air

dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, bapak Anang Sumarna juga

meminta siswa untuk mengamati video tentang tradisi padusan dan mandi

balimau serta mengaitkannya dengan kondisi air dan pemanfaatannya.

Dalam materi ini bapak Anang Sumarna tidak hanya memasukkan unsur-

unsur lingkungan hidup dalam materi pembelajaran, tetapi juga

menggunakan barang-barang bekas utuk media pembelajaran.

Bapak Anang Sumarna mengungkapkan bahwa pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam memang sedikit sulit untuk dikaitkan dengan pendidikan

lingkungan hidup. Meskipun ada beberapa materi yang tidak dikaitkan

dengan pendidikan lingkungan hidup, namun bapak Anang Sumarna tetap

memasukkan unsur menjaga lingkungan dalam satu satuan pembelajaran

yaitu pada awal atau akhir pembelajaran. Seperti, meminta siswa untuk

mengecek kebersihan kelas sebelum memulai pembelajaran dan

mengingatkan untuk piket kelas pada akhir pembelajaran.64

Materi pendidikan agama Islam sebenarnya banyak yang bisa

dikaitkan dengan lingkungan hidup, akan tetapi masih ada beberapa RPP

yang belum mencantumkan tentang pendidikan lingkungan hidup. Dari

beberapa dokumentasi berupa RPP yang berhasil peneliti kumpulkan dari

64 Hasil wawancara dengan bapak Anang Sumarna selaku guru Sejarah Kebudayaan Islam

pada hari Senin, 14 Agustus 2017 pukul 13.10 WIB di ruang guru.

Page 79: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

114

guru-guru pendidikan agama Islam, peneliti dapat mengetahui implementasi

pendidikan agama Islam yang terintegrasi dengan pendidikan lingkungan

hidup melalui proses pembelajaran yang telah peneliti observasi.

Selain itu, guru juga menyisipkan cerita tentang kehidupan Nabi dan

Rasul yang mencerminkan peduli lingkungan serta kejadian-kejadian yang

menjadi akibat tidak menjaga lingkungan. Setelah itu siswa menganalisis

dan menerapkannya ke dalam aktivitas keseharian siswa. PAI yang

terintegrasi dengan pendidikan lingkungan hidup sedikit banyak

memberikan pengaruh terhadap perilaku sebagai akibat perubahan

kesadaran yang terbangun melalui interaksi edukatif. Implementasi nilai

peduli lingkungan melalui pembelajaran sesuai dengan komponen

adiwiyata yaitu kurikulum berbasis lingkungan.

2. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah

Dalam upaya mewujudkan budaya peduli lingkungan semua warga

madrasah haruslah ikut serta dalam kegiatan menjaga lingkungan yang telah

di programkan. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya

sekolah terlihat dari pelaksanaan kegiatan rutin di MTsN 6 Sleman yang

berhubungan dengan kebersihan lingkungan seperti piket harian dan sabtu

bersih. Selain itu juga dari kegiatan spontan dan pengondisian berupa

pembiasaan, teguran serta keteladanan.

Bentuk partisipasi pendidikan agama Islam dalam mewujudkan

budaya peduli lingkungan adalah melalui guru-guru pengampu Al-Qur’an

Al-Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Selain

Page 80: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

115

melalui integrasi pendidikan lingkungan hidup ke dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam, guru pendidikan agama Islam juga berkontribusi

dalam menumbuhkan kebiasaan menjaga lingkungan melalui keteladanan

dan kedisiplinan.

Seorang guru merupakan sosok yang di kagumi oleh siswa. Setiap

perilaku yang dilakukan siswa adalah hasil dari menjalankan apa yang

diajarkan oleh guru dan proses meniru kebiasaan yang dicontohkan oleh

guru. Terlebih lagi guru pendidikan agama Islam, kebiasaan yang

ditunjukkan oleh guru pendidikan agama Islam mencerminkan ajaran-

ajaran Islam serta akhlak terpuji yang diajarkan. Sehingga siswa lebih

banyak meniru yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam dan

menjalankan apa yang dijelaskan oleh guru pendidikan agama Islam.

Termasuk dalam mewujudkan budaya peduli lingkungan pada program

adiwiyata.65

Guru pendidikan agama Islam juga harus ikut menjalankan kebijakan

terkait program adiwiyata di MTsN 6 Sleman. Seperti kegiatan adiwiyata

terkait kebersihan lingkungan. Selain mengingatkan siswa untuk

menjalankan piket harian, guru harus melaksanakan piket harian yang telah

dijadwalkan. Guru pendidikan agama Islam juga ikut serta dalam kegiatan

sabtu bersih yang merupakan kegiatan adiwiyata. Dalam merawat tanaman

dan pemilahan sampah, guru pendidikan agama Islam ikut serta dalam

65 Hasil wawancara dengan ibu Ami Solichati selaku guru pembina aprogram diwiyata

MTsN 6 Sleman pada hari Senin, 7 Agustus 2017 pukul 09.15 WIB di perpustakaan MTsN 6

Sleman.

Page 81: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

116

merawat tanaman dan membuang sampah di tempat sampah sesuai dengan

jenis sampahnya. Dan dalam pemanfaatan limbah air wudhu, guru

pendidikan agama Islam berkontribusi penuh dalam mencontohkan kepada

siswa tentang penggunaan air wudhu. Terutama di saat menjalankan

program-program keagamaan seperti sholat dhuha dan dzuhur berjama’ah.

Dalam hal ini, guru pendidikan agama Islam tidak hanya memberikan

teori tentang lingkungan hidup yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-

Hadits ataupun menceritakan tentang kisah Nabi dan Rasul yang berkaitan

tentang menjaga lingkungan, tetapi guru pendidikan agama Islam

berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Hal tersebut membuat siswa

dapat meneladani apa yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam,

karena siswa terkadang lebih mengerti ketika dicontohkan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan nilai peduli

lingkungan melalui budaya sekolah dapat dilakukan dengan melaksanakan

kegiatan rutin, kegiatan spontan, pengondisian, dan keteladanan. Kegiatan

tersebut dapat dilakukan oleh seluruh warga madrasah dalam kehidupan

sehari-hari. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah

sesuai dengan komponen adiwiyata yaitu kegiatan lingkungan berbasis

partisipatif.

3. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui kegiatan ekstrakulikuler

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler keagamaan di MTsN 6

Sleman diintegrasikan dengan nilai peduli lingkungan, begitu pula dengan

kegiatan-kegiatan adiwiyata yang memasukkan nilai agama Islam dalam

Page 82: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

117

pelaksanaannya. Kegiatan ekstrakulikuler pidato bahasa arab dan bahasa

inggris juga mengintegrasikan antara PAI dengan nilai peduli lingkungan,

disini siswa diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan berpidato

dalam bahasa arab maupun inggris di depan seluruh warga sekolah. Hal

tersebut biasanya dilaksanakan setelah sholat dhuha dan ada beberapa tema

yang membahas tentang peduli terhadap lingkungan. Dalam pelaksanaan

pidato tentang peduli lingkungan, siswa juga memasukkan ayat Al-Qur’an

dan Al-Hadits dalam penyampaiannya. Selain itu, dalam ekstrakulikuler

qiro’ah dan tahfidzul Qur’an siswa bukan hanya membaca atau menghafal

ayat Al-Qur’an saja tetapi guru juga menjelaskan tentang isi kandungan dari

ayat yang dibaca atau dihafal. Dari ayat yang dibaca dan dihafal siswa, ada

beberapa ayat pula yang berhubungan dengan peduli lingkungan sehingga

guru juga mengambil contoh lingkungan madrasah sebagai bahan untuk

menjelaskan kepada siswa.66

Sedangkan kegiatan adiwiyata seperti menjaga kebersihan, merawat

tanaman, dan pemanfaatan limbah air wudhu juga didasari oleh teori-teori

lingkungan hidup yang ada dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dalam

kegiatan ekstrakulikuler lainnya juga ada yang memasukkan nilai agama

Islam dan nilai peduli lingkungan dalam pelaksanaannya seperti pramuka.

66 Hasil observasi kegiatan MTsN 6 Sleman pada pelaksanaan Magang III bulan oktober

2016.

Page 83: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

118

4. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui sarana dan prasarana

Setiap kegiatan akan berjalan lancar apabila didukung oleh sarana dan

prasarana yang memadai. Dalam pelaksanaan program adiwiyata dan

program keagamaan di MTsN 6 Sleman dilengkapi dengan sarana dan

prasarana pendukung yang menunjang kelancaran program-program

tersebut. Kontribusi pendidikan agama Islam dalam sarana dan prasarana

pendukung ramah lingkungan adalah penggunaan sarana dan prasarana

pendukung program adiwiyata dalam menjalankan pendidikan agama

Islam. Sepeti gazebo, guru pendidikan agama Islam terkadang

memanfaatkan gazebo untuk belajar di luar kelas. Hal tersebut dilakukan

agar siswa tidak bosan di dalam kelas. Lingkungan di sekitar madrasah hijau

juga menimbulkan kesan sejuk dan nyaman untuk mendukung kegiatan

belajar mengajar.

Sedangkan untuk sarana dan prasarana pendukung kegiatan

keagamaan di MTsN 6 Sleman juga menerapkan ramah lingkungan. Seperti

masjid MTsN 6 Sleman, Masjid ini di desain terbuka sehingga pada siang

hari tidak memerlukan lampu untuk penerangan. Selain itu masjid ini juga

tidak menggunakan kipas angin maupun AC, hal ini karena sudah

terciptanya suasana sejuk dari lingkungan MTsN 6 Sleman yang memiliki

banyak pohon dan tanaman. Sarana dan prasarana pendukung keagamaan

yang lain seperti tempat wudhu juga dirancang agar mendukung program

Page 84: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

119

adiwiyata yaitu pemanfaatan limbah air wudhu, biopori, dan tamanisasi.67

Di Lingkungan MTsN 6 Sleman juga terdapat poster-poster ajakan peduli

terhadap lingkungan dan dari beberapa poster tersebut ada yang

mencantumkan ayat Al-Qur’an atau Al-Hadits yang berhubungan tentang

lingkungan.68 Implementasi nilai peduli lingkungan melalui sarana dan

prasarana sesuai dengan komponen adiwiyata yaitu pengelolaan sarana

pendukung ramah lingkungan.

Peran pendidikan agama Islam dalam terwujudnya budaya peduli

lingkunga pada program adiwiyata adalah sebagai landasan spiritual bagi siswa

terkait penduli lingkungan. Karena teori tentang peduli lingkungan sudah

dijelaskan di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, dan program adiwiyata

mewujudkan teori tersebut ke dalam sebuah kegiatan. Selain itu, PAI juga

berperan sebagai sumber motivasi siswa untuk peduli terhadap lingkungan

melalui pembelajaran dan keteladanan dari guru-guru PAI. Peran tersebut

merupakan peran yang umum dan implisit, sedangkan peran yang eksplisit

melalui keterlibatan PAI dalam komponen adiwiyata yaitu kebijakan

berwawasan lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan

berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.

Keterlibatan PAI dalam komponen-komponen adiwiyata tersebut terlihat dari

bebepara indikator implementasi nilai peduli lingkungan di MTsN 6 Sleman

67 Hasil wawancara dengan ibu Ami Solichati selaku guru pembina aprogram diwiyata

MTsN 6 Sleman pada hari Senin, 7 Agustus 2017 pukul 09.15 WIB di perpustakaan MTsN 6

Sleman. 68 Hasil observasi lingkungan MTsN 6 Sleman pada hari Selasa, 1 Agustus 2017 pukul

09.15 WIB

Page 85: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

120

yaitu melalui pembelajaran, budaya lingkungan, kegiatan ekstrakulikuler, dan

sarana prasarana.

D. Kontribusi PAI dalam Terwujudnya Budaya Peduli Lingkungan Siswa

MTsN 6 Sleman

Pemerintah telah mengambil langkah nyata dalam menjaga lingkungan

hidup. Program adiwiyata yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup

dan Departemen Pendidikan Nasional (sekarang Kemendiknas) merupakan

salah satu tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka mendorong

terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian

lingkungan. Sebagai salah satu institusi pendidikan yang mendapatkan

penghargaan sebagai madrasah adiwiyata, MTsN 6 Sleman memiliki beberapa

komponen untuk mewujudkan tujuan program adiwiyata yang meliputi

kebijakan berwawasan lingkungan yang tertuang dalam tata tertib

penyelenggaraan madrasah lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis

lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipasi dan pengelolaan sarana

dan prasarana pendukung ramah lingkungan.

Selain sebagai madrasah adiwiyata yang membawa pesan peduli

lingkungan, MTsN 6 Sleman juga merupakan institusi pendidikan yang identik

dengan penanaman nilai-nilai agama Islam dalam setiap aktivitasnya. MTsN 6

Sleman memiliki beberapa program keagamaan yang bertujuan menanamkan

ajaran Islam pada siswa. Program keagamaan tersebut bersifat wajib diikuti oleh

seluruh siswa MTsN 6 Sleman.

Page 86: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

121

Kedua program unggulan MTsN 6 Sleman tersebut pada dasarnya

memiliki hubungan satu sama lain. Karena dalam pendidikan agama Islam

diajarkan untuk berakhlak mulia bukan hanya kepada sesama manusia tetapi

juga kepada alam.69 Adiwiyata sangat erat kaitannya dengan tugas manusia

sebagai khalifah di muka bumi, yang bertanggungjawab untuk menjaga

lingkungan. MTsN 6 Sleman juga sadar akan hal tersebut, sehingga banyak

kegiatan adiwiyata yang terintegrasi dengan pendidikan agama Islam.

Pendidikan agama Islam berpengaruh terhadap pelaksanaan program adiwiyata

dalam mewujudkan budaya peduli lingkungan bagi siswa. Pendidikan agama

Islam berkontribusi dalam beberapa aspek adiwiyata, antara lain pendidikan

agama Islam memberikan landasan teoritis dalam mewujudkan budaya peduli

lingkungan siswa MTsN 6 Sleman. Melalui metode penanaman nilai-nilai

agama Islam pada siswa yang merupakan dasar dari program keagamaan MTsN

6 Sleman, pendidikan agama Islam berkontribusi dalam mewujudkan budaya

peduli lingkungan bagi siswa. Hal tersebut terlihat dari upaya guru dalam

menyisipkan pesan peduli lingkungan pada metode-metode tersebut.

1. Metode keteladanan

Metode keteladanan yang dilakukan oleh guru tidak secara langsung

dapat dimengerti oleh anak, karena latar belakang anak yang berbeda.

Pertama kali harus memberikan pengertian kepada anak tentang pentingnya

menjaga lingkungan, selanjutnya membangun kesadaran anak untuk

69 Hasil wawancara dengan bapak Anang Sumarna selaku guru Sejarah Kebudayaan Islam

pada hari Senin, 14 Agustus 2017 pukul 13.10 WIB di ruang guru.

Page 87: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

122

menjaga lingkungan dengan bimbingan guru yang sekaligus memberi

keteladanan kepada anak didik. Misalkan ketika ada sampah, guru

membuangnya pada tempat sampah. Anak belum mengerti bahwa guru

memberikan keteladanan kepada mereka sebelum guru menjelaskan bahwa

setiap kali melihat sampah harus dibuang pada tempat sampah.70

Menjaga kebersihan merupakan salah satu uswah utuk peserta didik.

seorang guru selalu menjaga segala perilaku mereka di lingkungan

madrasah, karena mereka secara tidak langsung menjadi panutan anak

didiknya. Adapun keteladanan yang dicontohkan oleh guru kepada anak-

anak di madrasah yaitu diawali dari diri sendiri. Sebagai seorang pendidik

harus dapat diteladani karena faktor penting dalam mendidik adalah terletak

pada keteladanannya. Keteladanan bukan hanya sekedar mampu

memberikan contoh dalam melakukan sesuatu, tetapi menyangkut berbagai

hal yang dapat diteladani. Termasuk kebiasaan yang baik merupakan contoh

keteladanan.

2. Metode latihan dan pembiasaan

Kesadaran dapat dibentuk melalui pembiasaan, pembiasaan dalam

bersikap dan berbuat yang sesuai dengan ajaran agama atau melalui suri

tauladan pendidik. Pembiasaan dapat diartikan sebagai proses membuat

sesuatu atau seseorang menjadi biasa atau terbiasa berakhlak yang baik

degan tujuan agar akhlak anak akan terbentk dengan sendirinya. Akhlak

70 Hasil wawancara dengan ibu Miftachurochmah selaku guru Akidah Akhlak pada hari

Jum’at, 25 Agustus 2017, pukul 07.32 WIB.

Page 88: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

123

menjadi kuat dengan seringnya dilakukan perbuatan yang sesuai dengannya,

disertai ketaatan dan keyakinan bahwa apa yang dilakukan adalah baik dan

diridhai.

Metode pembiasaan dilakukan melalui kegiatan piket kelas yang

dilakukan oleh siswa dan guru. Selain itu, poster-poster tentang menjaga

lingkungan yang tertempel juga merupakan bentuk pembiasaan bagi siswa.

Pada program-program keagamaan, guru membentuk pembiasaan siswa

dalam menjaga lingkungan. Pada kegiatan yang berhubungan dengan

ibadah seperti sholat, maka siswa harus menjaga agar segala hal yang

digunakan untuk melaksanakan sholat tersebut haruslah bersih. Selain itu,

dalam pelaksanaan pesantren Ramadhan, guru juga membiasakan siswa

untuk menjaga lingkungan.71

Pembiasaan tersebut nampaknya cukup memberikan pengaruh yang

signifikan dalam upaya penyadaran peserta didik untuk peduli terhadap

lingkungan. Anak akan mengingat apa yang dilihatnya dan memahami

maknanya sebagai interpretasi pengetahuan yang diperolehnya. Kegiatan

pembiasaan secara spontan dapat dilakukan misalnya saling mengingatkan

antar teman, antar guru/karyawan maupun guru dengan peserta didik.

pembiasaan diarahkan pada upaya pembudayaan pada aktifitas ramah

lingkungan sehingga menjadi aktivitas yang terpola dan tersistem.

71 Hasil observasi kegiatan MTsN 6 Sleman pada pelaksanaan Magang III bulan oktober

2016.

Page 89: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

124

3. Metode kedisiplinan

Disiplin hakikatnya adalah suatu ketaatan yang sungguh-sungguh

yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas kewajiban serta

berperilaku sebagaimana mestinya menurut aturan-aturan yang seharusnya

berlaku di dalam suatu lingkungan tertentu. Jika penegakan disiplin dapat

dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus, maka akan

menciptakan kebiasaan yang positif.

Membangun kesadaran interdependensi berlingkungan melalui

kedisiplinan ini memerlukan ketegasan dan kebijaksanaan atau penerapan

reward dan punishment. Dalam menegakkan kedisiplinan MTsN 6 Sleman

memberikan penghargaan dan sanksi yang berlaku bagi semua warga

madrasah agar termotivasi dalam kegiatan ramah lingkungan. Hukuman

baik berupa edukatif atau non edukatif. Ketika siswa melakukan suatu

tindakan merusak lingkungan misalnya membuang sampah sembarangan,

kesalahan tidak segera dihukum, namun memberikan kesempatan bagi

siswa untuk menjelaskan alasan mengapa dia melakukan perbuatan tersebut

setelah itu baru memberikan hukuman kecil berupa teguran dan peringatan

tentunya memberikan pemahaman dengan pendekatan agama kemudian

anak diminta untuk membuang sampah pada tempatnya.

Hal ini dapat dipahami bahwa guru memberikan kelonggaran kepada

peserta didik untuk menjalankan peraturan yang tertulis sesuai dengan

koridor yang masih dibenarkan dalam peraturan yang ada. Oleh karena itu,

dalam hal-hal tertentu peraturan akan dipraktekkan sesuai dengan kondisi

Page 90: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

125

tertentu. Seperti anak yang melakukan tindakan merusak lingkungan maka

akan dikenai sanksi dengan penggantian objek yang dirusak. Agar peserta

didik tidak melakukan tindakan perusakan alam dan memupuk rasa peduli

lingkungan melalui kedisiplinan.

4. Mendidik melalui ibrah dan mau’idzah

Orang tua, guru, dan semua warga madrasah harus konsisten dalam

perilaku moralnya, karena anak –anak tumbuh dan berkembang mengikuti

model perilakunya. Ketika kita menginginkan anak untuk peduli lingkungan

maka kita tidak boleh mengajarkan pada hal yang dapat merusak

lingkungan. Ketika kita menginginkan anak menghormati hukum, akan kita

tidak boleh melakukan atau mencontohkan pelanggaran hukum, jika tidak

maka mereka akan menyukai sikap mendua.

Pendidikan Agama Islam yang terintegrasi dengan pendidikan

lingkungan hidup mengangkat nilai-nilai etika lingkungan yang dilakukan

oleh para guru lebih mengutamakan bimbingan kepada peserta didik, salah

satunya memberikan nasehat (mau’idzah). Mau’idzah adalah peringatan

atas kebaikan dan kebenaran, dengan jalan apa saja yang dapat menyentuh

hati dan membangkitkan untuk mengamalkan.

Seorang guru mengajak anak untuk berfikir kritis terhadap

permasalahan lingkungan yang semakin kompleks kemudian mengambil

ibrah dari fenomena kerusakan alam yang terjadi kemudian memberikan

nasehat dalam berbagai kesempatan termasuk dalam kultum yang

dilaksanakan sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Dalam kultum ini

Page 91: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

126

biasanya peserta didik mengangkat isu-isu global termasuk permasalahan

lingkungan kemudian guru menambahkan wawasan baru tentang

lingkungan dengan menggunakan pendekatan agama setelah itu mengambil

ibrah dan memberikan mau’idzah agar manusia dapat menjunjung tinggi

etika lingkungan.

Seorang guru menjadi orang tua kedua bagi peserta didik dan

memperlakukan mereka seperti anak sendiri. Dalam memberikan nasehat,

guru harus memakai kata kata yang jelas, perumpamaan dan jika perlu ada

sisipan humor agar nasehat ini dapat terinternalisasi dalam diri siswa.72

Pendidikan agama Islam memiliki peran tersendiri dalam mendukung

pelaksanaan program adiwiyata di MTsN 6 Sleman. Peran pendidikan agama

Islam dapat dilihat dari beberapa kontribusi pendidikan agama Islam dalam

pelaksanaan program adiwiyata. Kontribusi tersebut datang dari berbagai unsur.

Mulai dari teori, tenaga pendidik, maupun sarana dan prasarana. Hal tersebut

membuktikan bahwa pendidikan agama Islam dan program adiwiyata dapat

dilaksanakan secara bersama-sama dan saling berkaitan. Kontribusi pendidikan

agama Islam dalam mewujudkan budaya peduli lingkungan pada program

adiwiyata dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain :

1. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui pembelajaran

Sesuai dengan perannya dalam komponen adiwiyata yaitu kurikulum

berbasis lingkungan, setiap mata pelajaran di MTsN 6 Sleman diwajibkan

72 Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Hadi selaku kepala MTsN 6 Sleman pada hari

Kamis, 3 Agustus 2017, pukul 08.44 WIB di Ruang Kepala Madrasah.

Page 92: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

127

terintegrasi dengan pendidikan lingkungan hidup. Begitu pula dengan

pendidikan agama Islam yang di MTsN 6 Sleman sendiri terdiri dari mata

pelajaran Al-Qur’an Al-Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah

Kebudayaan Islam. Selaras dengan pedoman sekolah adiwiyata, setiap guru

harus memasukkan unsur lingkungan hidup kedalam RPP. Dalam hal ini

kontribusi pendidikan agama Islam dapat dilihat dari berbagai aspek, antara

lain:

a. Materi pelajaran

Mata pelajaran Al-Qur’an Al-Hadits mengintegrasikan pendidikan

lingkungan hidup kedalam pembelajaran kelas IX dengan tema

Kulestarikan Alam dengan Melestarikan Bumiku. Pada materi ini

dijelaskan isi kandungan Q.S. al-Qaari’ah da Q.S. al-Zalzalah tentang

fenomena alam, hadits tentang perilaku menjaga dan melestarikan

lingkungan serta hadits tentang perilaku melestarikan hewan.73

Mata pelajaran Akidah Akhlak mengintegrasikan pendidikan

lingkungan hidup kedalam pembelajaran kelas IX dengan tema tentang

Adab Islam terhadap Lingkungan. Pada materi ini dijelaskan cara

menjaga tanaman, binatang, dan kebersihan lingkungan serta larangan

mengeksploitasi lingkungan sesuai dengan ajaran agama Islam.74

Mata pelajaran Fiqih mengintegrasikan pendidikan lingkungan

hidup kedalam pembelajaran kelas VII dengan tema Sucikanlah Lahir

73 Hasil wawancara dengan bapak Sutarjo, M. Pd. I selaku guru Al-Qur’an Hadits pada

hari Selasa, 22 Agustus 2017 pukul 11.35 WIB di ruang wakil kepala madrasah. 74 Hasil wawancara dengan ibu Miftachurochmah selaku guru Akidah Akhlak pada hari

Jum’at, 25 Agustus 2017, pukul 07.32 WIB.

Page 93: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

128

Batinmu, Gapailah Cinta Tuhanmu. Materi ini berisi tentang thaharah,

mulai dari pengertian thaharah, pengertian hadas dan najis, alat-alat

bersuci dan macam-macam air, tata cara bersuci serta fungsi thaharah

dalam kehidupan. 75

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mengintegrasikan

pendidikan lingkungan hidup kedalam pembelajaran kelas IX tentang

Bentuk-Bentuk Tradisi Islam Nusantara. Materi ini berisi tentang

macam-macam tradisi Islam di Indonesia.76

b. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam menanamkan

nilai peduli lingkungan melalui pembelajaran PAI berbeda-beda. Pada

mata pelajaran Al-Qur’an Al-Hadits selain guru menggunakan metode

ceramah dan diskusi, guru juga mengajak siswa untuk terjun ke

lapangan untuk menanam pohon.77 Hal tersebut dilakukan agar siswa

dapat memperoleh pengalaman nyata dalam menjaga lingkungan.

Begitu pula dalam pembelajaran Fiqih, guru juga mengajak siswa untuk

praktek wudhu.78 Dalam pelaksanaan praktek tersebut guru juga

menjelaskan tentang penggunaan air secukupnya saat berwudhu sebagai

upaya pelestarian lingkungan.

75 Hasil wawancara dengan bapak Khanifudin, S. Pd. I selaku guru Fiqih pada hari Rabu,

9 Agustus 2017 pukul 11.10 WIB di perpustakaan MTsN 6 Sleman. 76 Hasil wawancara dengan bapak Anang Sumarna selaku guru Sejarah Kebudayaan

Islam pada hari Senin, 14 Agustus 2017 pukul 13.10 WIB di ruang guru. 77 Hasil observasi prakrek menanam pohon pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IX

pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017 pukul 12.30 WIB di halaman MTsN 6 Sleman. 78 Hasil observasi pembelajaran Fiqih kelas VII pada hari Rabu, 9 Agustus 2017 pukul

09.35 WIB di ruang kelas VII D dan tempat wudhu.

Page 94: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

129

c. Media pembelajaran

Saat melaksanakan pembelajaran, guru menggunakan media yang

dapat menunjang materi yang diajarkan. Dalam hal ini, guru Sejarah

Kebudayaan Islam menggunakan kardus bekas/kertas bekas untuk

menjadi media siswa dalam menyusun display hasil diskusi. Display

yang disusun siswa nantinya akan dipajang di kelas sebagai papan karya

siswa.79 Untuk pembelajaran Al-Qur’an Al-Hadits, guru menyediakan

media tanaman untuk siswa mempraktekkan langsung menanam pohon

di halaman madrasah.80 Sedangkan untuk pembelajaran Fiqih, praktek

wudhu dilakukan di tempat wudhu madrasah yang dirancang ramah

lingkungan. Sehingga air yang digunakan untuk praktek wudhu bisa

untuk mengisi kolam ikan yang di dalamnya terdapat berbagai jenis ikan

dan sayuran hydroponik.81

2. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah

Kebiasaan siswa MTsN 6 Sleman untuk menjaga lingkungan bukan

hanya di madrasah tetapi juga di rumah telah menjadi ciri khas yang dimiliki

MTsN 6 Sleman. Hal itu sudah menjadi budaya sekolah di MTsN 6 Sleman.

Capaian tersebut tentunya atas upaya yang dilakukan oleh seluruh guru di

MTsN 6 Sleman dalam menanamkan sikap peduli lingkungan dalam diri

79 Hasil wawancara dengan bapak Anang Sumarna selaku guru Sejarah Kebudayaan

Islam pada hari Senin, 14 Agustus 2017 pukul 13.10 WIB di ruang guru. 80 Hasil observasi prakrek menanam pohon pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IX

pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017 pukul 12.30 WIB di halaman MTsN 6 Sleman. 81 Hasil observasi pembelajaran Fiqih kelas VII pada hari Rabu, 9 Agustus 2017 pukul

09.35 WIB di ruang kelas VII D dan tempat wudhu.

Page 95: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

130

siswa. Kontribusi PAI sendiri dalam terwujudnya kebiasaan menjaga

lingkungan oleh siswa adalah sebagai berikut:

a. Partisipasi

Bentuk partisipasi pendidikan agama Islam dalam mewujudkan

budaya peduli lingkungan adalah melalui guru-guru pengampu Al-

Qur’an Al-Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan

Islam. Selain melalui integrasi pendidikan lingkungan hidup ke dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam, guru pendidikan agama Islam

juga berkontribusi dalam menumbuhkan kebiasaan menjaga lingkungan

melalui partisipasi guru PAI dalam kegiatan adiwiyata yang telah

diprogramkan. MTsN 6 Sleman sendiri menerapkan piket harian bukan

hanya kepada siswa tetapi juga pada seluruh guru dan staff karyawan.

Selain itu, seluruh guru juga diwajibkan mengikuti kegiatan adiwiyata

MTsN 6 Sleman. Seperti kegiatan adiwiyata terkait kebersihan

lingkungan.

Selain mengingatkan siswa untuk menjalankan piket harian, guru

harus melaksanakan piket harian yang telah dijadwalkan. Guru

pendidikan agama Islam juga ikut serta dalam kegiatan sabtu bersih

yang merupakan kegiatan adiwiyata. Dalam merawat tanaman dan

pemilahan sampah, guru pendidikan agama Islam ikut serta dalam

merawat tanaman dan membuang sampah di tempat sampah sesuai

dengan jenis sampahnya. Dan dalam pemanfaatan limbah air wudhu,

guru pendidikan agama Islam berkontribusi penuh dalam mencontohkan

Page 96: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

131

kepada siswa tentang penggunaan air wudhu. Terutama di saat

menjalankan program-program keagamaan seperti sholat dhuha dan

dzuhur berjama’ah.

b. Keteladanan

Seorang guru merupakan sosok yang di kagumi oleh siswa. Setiap

perilaku yang dilakukan siswa adalah hasil dari menjalankan apa yang

diajarkan oleh guru dan proses meniru kebiasaan yang dicontohkan oleh

guru. Terlebih lagi guru pendidikan agama Islam, kebiasaan yang

ditunjukkan oleh guru pendidikan agama Islam mencerminkan ajaran-

ajaran Islam serta akhlak terpuji yang diajarkan. Sehingga siswa lebih

banyak meniru yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam dan

menjalankan apa yang dijelaskan oleh guru pendidikan agama Islam.

Termasuk dalam mewujudkan budaya peduli lingkungan pada program

adiwiyata.

Dalam hal ini, guru pendidikan agama Islam tidak hanya

memberikan teori tentang lingkungan hidup yang bersumber dari Al-

Qur’an dan Al-Hadits ataupun menceritakan tentang kisah Nabi dan

Rasul yang berkaitan tentang menjaga lingkungan, tetapi guru

pendidikan agama Islam berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Hal

tersebut membuat siswa dapat meneladani apa yang dilakukan oleh guru

pendidikan agama Islam, karena siswa terkadang lebih mengerti ketika

dicontohkan.

Page 97: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

132

c. Kedisiplinan

Selain berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan adiwiyata

maupun dalam menjaga lingkungan madrasah, guru PAI juga ikut serta

dalam menegur maupun memberi hukuman kepada siswa jika terbukti

merusak lingkungan. Hukuman yang diberikan juga dapat berupa

integrasi antara pendidikan lingkungan hidup dan pendidikan agama

Islam. Seperti, siswa diminta untuk mencari ayat tentang kebersihan

linkungan lalu menjelaskannya atau siswa diminta untuk mencari cerita

Nabi dan Rasul yang berhubungan tentang menjaga alam. 82

3. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ekstrakulikuler

Sesuai dengan pedoman adiwiyata, implementasi nilai peduli

lingkungan dapat dilakukan melalui kegiatan intrakulikuler, kokulikuler,

dan ekstrakulikuler. Kontribusi PAI dalam kegiatan ekstrakulikuler adalah

memasukkan unsur-unsur peduli lingkungan dalam kegiatan ekstrakulikuler

keagamaan. Maupun mengolaborasikan unsur lingkungan dan PAI kedalam

kegiatan ekstrakulikuler.

4. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui sarana dan prasarana

Indikator sekolah untuk menanamkan nilai peduli lingkungan adalah

tersedianya sarana dan prasarana pendukung ramah lingkungan. Hal

tersebut selaras dengan komponen adiwiyata. Kontribusi PAI dalam hal ini

adalah menyediakan sarana keagamaan yang ramah lingkungan. Sehingga

82 Hasil wawancara dengan ibu Ami Solichati selaku guru pembina aprogram diwiyata

MTsN 6 Sleman pada hari Senin, 7 Agustus 2017 pukul 09.15 WIB di perpustakaan MTsN 6

Sleman.

Page 98: BAB II GAMBARAN UMUM MTS NEGERI 6 SLEMAN A. Letak …digilib.uin-suka.ac.id/29344/2/13410212_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf · MTsN 6 Sleman merupakan lembaga pendidikan Islam

133

saat menjalankan kegiatan keagamaan, guru juga dapat memasukkan unsur

peduli lingkungan.83

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kontribusi PAI dalam

terwujudnya budaya peduli lingkungan salah satunya adalah PAI

menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada siswa melalui metode penanaman

nilai-nilai agama yang diintegrasikan dengan wawasan lingkungan hidup.

Selain itu, kontribusi PAI juga dapat terlihat dari beberapa aspek antara lain

materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, partisipasi

guru, keteladanan guru, kedisiplinan, kegiatan pengembangan diri, serta sarana

dan prasarana.

83 Hasil observasi kegiatan MTsN 6 Sleman pada pelaksanaan Magang III bulan oktober

2016.