Bab II Gambaran Umum

34
Buku Putih Sanitasi 2013 Gambaran Umum Wilayah II -14 BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik Geografis Kabupaten Aceh Jaya terletak pada kordinat 04 0 22’-05 0 16’ Lintang Utara dan 95 0 02’-96 0 03’ Bujur Timur dengan luas daerah 3.727 Km 2 atau 372.700 Ha. Kecamatan Sampoiniet merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah sekitar 27 persen (1.011 Km 2) , sedangkan Kecamatan Panga mempunyai luas wilayah terkecil yaitu sekitar 8 persen (307 Km 2 ) dari wilayah kabupaten. Secara geografi kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Jaya berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia. Jalur sepanjang pantai juga merupakan tempat permukiman penduduk terpadat dibandingkan dengan daerah pemukiman yang jauh dari pantai. Jaringan jalan yang menyusuri pinggir pantai yang menghubungkan Banda Aceh dengan kota-kota di bagian barat dan selatan provinsi ini menjadi faktor yang sangat mendukung bagi penduduk untuk membangun permukiman di sepanjang pantai. Pusat-pusat perdagangan dan berbagai aktivitas perekonomian lainnya pun pada umumnya berlokasi di kota-kota kecamatan yang berada di sepanjang pantai wilayah ini. Sampai saat ini, ada 16 pulau yang terdata dan mempunyai nama. Pulau-pulau tersebut tersebar di empat kecamatan. Terdapat juga dua danau/rawa yang terletak di Kecamatan Teunom dan Panga. Kondisi Fisik Dasar Wilayah Kondisi umum iklim dan curah hujan. Sebagaimana wilayah Indonesia atau wilayah tropis lainnya, Kabupaten Aceh Jaya juga beriklim tropis (hangat dan lembab) dan dikenal 2 (dua) musim, yaitu musim hujan dengan gejolak gelombang laut yang biasanya terjadi bulan September- Februari dengan jumlah hari hujan terbesar berkisar antara 120 - 170 hari, jumlah hujan rata-rata per tahun berkisar antaran 2000 - 4000 mm. Suhu rata-rata di wilayah Kabupaten Aceh Jaya berkisar antara 25,8 0 C 26,9 0 C dan kelembaban antara 84-90,7 persen. Kecepatan angin maksimun berkisar antara 10 27 knot walaupun rata-rata kecepatan angin hanya sebesar 2,8 3,7 knot. Hari hujan rata-rata perbulan 16 hari dengan rata-rata curah hujan per bulan 328,1 mm. Musim kemarau yang biasanya berlangsung antara bulan Meret-Agustus dengan tekanan udara rata-rata berkisar antara 26 0 -33 0 C pada siang hari dan 23 0 -25 0 C malam hari dan kelembapan antara 84-

description

Gambaran umum aceh jaya

Transcript of Bab II Gambaran Umum

Page 1: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -14

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik

Geografis

Kabupaten Aceh Jaya terletak pada kordinat 04022’-05016’ Lintang Utara dan 95002’-96003’ Bujur

Timur dengan luas daerah 3.727 Km2 atau 372.700 Ha. Kecamatan Sampoiniet merupakan kecamatan

terluas dengan luas wilayah sekitar 27 persen (1.011 Km2), sedangkan Kecamatan Panga mempunyai

luas wilayah terkecil yaitu sekitar 8 persen (307 Km2) dari wilayah kabupaten.

Secara geografi kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Jaya berbatasan langsung

dengan Samudera Indonesia. Jalur sepanjang pantai juga merupakan tempat permukiman penduduk

terpadat dibandingkan dengan daerah pemukiman yang jauh dari pantai. Jaringan jalan yang menyusuri

pinggir pantai yang menghubungkan Banda Aceh dengan kota-kota di bagian barat dan selatan provinsi

ini menjadi faktor yang sangat mendukung bagi penduduk untuk membangun permukiman di sepanjang

pantai. Pusat-pusat perdagangan dan berbagai aktivitas perekonomian lainnya pun pada umumnya

berlokasi di kota-kota kecamatan yang berada di sepanjang pantai wilayah ini.

Sampai saat ini, ada 16 pulau yang terdata dan mempunyai nama. Pulau-pulau tersebut tersebar di

empat kecamatan. Terdapat juga dua danau/rawa yang terletak di Kecamatan Teunom dan Panga.

Kondisi Fisik Dasar Wilayah

Kondisi umum iklim dan curah hujan.

Sebagaimana wilayah Indonesia atau wilayah tropis lainnya, Kabupaten Aceh Jaya juga beriklim

tropis (hangat dan lembab) dan dikenal 2 (dua) musim, yaitu musim hujan dengan gejolak gelombang laut

yang biasanya terjadi bulan September- Februari dengan jumlah hari hujan terbesar berkisar antara 120 -

170 hari, jumlah hujan rata-rata per tahun berkisar antaran 2000 - 4000 mm.

Suhu rata-rata di wilayah Kabupaten Aceh Jaya berkisar antara 25,8 0C – 26,9 0C dan kelembaban

antara 84-90,7 persen. Kecepatan angin maksimun berkisar antara 10 – 27 knot walaupun rata-rata

kecepatan angin hanya sebesar 2,8 – 3,7 knot. Hari hujan rata-rata perbulan 16 hari dengan rata-rata

curah hujan per bulan 328,1 mm.

Musim kemarau yang biasanya berlangsung antara bulan Meret-Agustus dengan tekanan udara

rata-rata berkisar antara 260-330 C pada siang hari dan 230-250 C malam hari dan kelembapan antara 84-

Page 2: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -15

92 %. Kecepatan angin maksimum berkisar antara 12-15 knot walaupun rata-rata kecepatan angin hanya

sebesar 0-4 knot. Berdasarkan kemiringan dan ketinggian daratan diatas 25 m dpl Kabupaten Aceh Jaya

memiliki daratan yang landai.

Topografi.

Secara topografi kondisi Kabupaten Aceh Jaya memiliki daratan yang berbukit-bukit, bergunung-

gunung dengan tebing terjal dan kemiringan yang tajam yang dialiri sungai besar dan kecil serta

dibedakan menjadi 2.000 – 2.500 Dpl, <2.000 berdasarkan kelompok ketinggian tersebut dominan

memiliki ketinggian <2.000 Dpl hanya Kecamatan Sampoiniet dan Kecamatan Darul Hikmah yang

memiliki ketinggian 2.000 - 2.500 Dpl.

Hidrologi

Dalam menunjang berbagai kegiatan seperti pertanian, industri rumah tangga dan lain sebagainya,

sumber daya air yang dapat dimanfaatkan antara lain sebagai berikut:

Danau

Danau yang tersedia di Kabupaten Aceh Jaya berpotensi untuk dijadikan sebagai obyek wisata,

danau-danau tersebut antara lain Geunang Laot Pinenung Suasa, Geunang Laot Bhee, dan Geunang

Paya Laot.

Daerah Aliran Sungai (DAS)

Untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya air, perairan terbuka yang dapat dimanfaatkan

yaitu sungai. DAS yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya meliputi: Krueng Teunom, Krueng Calang,

Krueng Sabee, Krueng Lageun, Krueng Masen, Krueng Panga, Krueng Pante Kuyun, Krueng Unga,

Krueng Woyla dan Krueng Lambesoi.

Beberapa Daerah Aliran Sungai dikelompokkan menjadi satu Wilayah Sungai berdasarkan

wilayah strategis nasional dan lintas kabupaten. Pengelompokkan ini didasari oleh Permen PU No. 11

A/PRT/M/2006 tanggal 26 Juni 2006 tentang pembagian Wilayah Sungai di Indonesia.

Luasan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya yang menduduki

luasan tertinggi terdapat di Kecamatan Krueng Sabe dengan luas 73051,18 dan luasan terendah

terdapat di Kecamatan Pasie Raya yaitu seluas 27901,64 dari jumlah luas lahan di wilayah

Kabupaten Aceh Jaya. Untuk lebih jelasnya sebaran DAS di Kabupaten Aceh Jaya dapat dilihat pada

Tabel 2.1 : dan Peta 2.1.

Page 3: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -16

Tabel 2.1 : Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Aceh Jaya

Nama DAS Luas (Ha)

DAS Babah Awe 3.462,14

DAS Crak Mong 5.453,16

DAS Inong 23.830,02

DAS Keueh 27,6

DAS Krueng Aceh 234,89

DAS Krueng Masen 48.770,46

DAS Lambeusoi 58.825,28

DAS Ie Item 35.226,26

DAS Ligan 29.205,04

DAS No 2.561,96

DAS Peyaba 55,46

DAS Pleng 0,68

DAS Pulau Kluang 11,06

DAS Pulau Raya 326,98

DAS Sabee 59.476,34

DAS Teunom 108.957,34

DAS Unga 15.679,46

DAS Woyla 12.202,67

DAS Gapa 401,49

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kab. Aceh Jaya

Wilayah Sungai (WS)

Berdasarkan klasifikasi WS yang melewati Kabupaten Aceh Jaya adalah WS Teunom-Lambesoi, WS

Krueng Aceh dan WS Woyla-Seunagan. WS Teunom-Lambeusoi terdiri dari Kecamatan Krueng Sabee,

Setia Bakti, Panga, Teunom, Pasie Raya, Indra Jaya, Jaya, Sampoiniet, Darul Hikmah, WS Krueng Aceh

terdiri dari Kecamatan Indra Jaya dan Jaya, dan WS Woyla-Seunagan terdiri dari Kecamatan Teunom dan

Pasie Raya.

Page 4: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -17

Peta 2.1 : Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Aceh Jaya

Page 5: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -18

Administratif

Secara administratif Kabupaten Aceh Jaya terdiri dari 9 Kecamatan, 22 Mukim dan 172 Desa.

Kabupaten Aceh Jaya secara administratif dibatasi oleh:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie;

Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Aceh Barat;

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Barat;

Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.

Tabel 2.2 : Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Desa/Gampong

Sumber : RTRW Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012 – 2032

Nama Kecamatan Jumlah Desa

/Gampong

Luas Wilayah

Administrasi Terbangun

(Ha) (%)thd total (Ha) (%)thd total

Jaya 34 45.091,46 11,64 % Tidak ada data Tidak ada data

Sampoiniet 19 44.969,27 11,61% Tidak ada data Tidak ada data

Setia Bakti 13 47.440,70 12,25% Tidak ada data Tidak ada data

Krueng Sabee 16 73.051,18 18,86% Tidak ada data Tidak ada data

Panga 19 50.195,19 12,96% Tidak ada data Tidak ada data

Teunom 24 28.475,69 7,35% Tidak ada data Tidak ada data

Pasie Raya 14 27.901,61 7,20% Tidak ada data Tidak ada data

Darul Hikmah 19 40.132,61 10,36% Tidak ada data Tidak ada data

Indra Jaya 14 30.012,19 7,75% Tidak ada data Tidak ada data

172 387.269,90 100 %

Page 6: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -19

Peta 2.2 : Peta Administrasi Kabupaten Aceh Jaya dan Cakupan Wilayah Kajian

Page 7: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -20

2.2 Demografi

Demografi merupakan gambaran ringkas kondisi kependudukan di tingkat kecamatan. Jumlah

penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk

mengetahui kecenderungan penyebaran penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung mengelompok

pada tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan pola penyebaran bervariasi. Kepadatan penduduk

yang tinggi pada umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai aktifitas tinggi, adanya

sarana transportasi yang memadai, dan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan

penduduk yang rendah pada umumnya terdapat pada daerah-daerah yang aktifitas ekonomi yang relatif

masih rendah dan keadaan sarana transportasi yang masih sulit.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012, penduduk Kabupaten

Aceh Jaya berjumlah 83.667 jiwa yang terdiri dari 44.662 jiwa laki-laki dan 39.185 jiwa perempuan,

sedangkan untuk konsentrasi jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Jaya terdapat di Kecamatan Krueng

Sabe dengan proporsi terbesar yaitu 15.319 jiwa atau 18,55% lebih besar dari Kecamatan Jaya yang

mencapai 17,84% atau 14.555 jiwa dan jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Pasie Raya,

Kecamatan Darul Hikmah dan Kecamatan Indra Jaya yang besarannya tidak lebih7% dari jumlah penduduk

di Kabupaten Aceh Jaya.

Kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah Kabupaten Aceh Jaya yaitu dengan kepadatan 20

jiwa/Km2. Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Teunom yaitu sebesar 41 jiwa/Km2, sedangkan

kepadatan terrendah berada di Kecamatan Panga yang hanya mencapai 13 jiwa/Km2. Untuk lebih jelasnya

kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Laju pertumbuhan penduduk

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Aceh Jaya berdasarkan data Kabupaten Aceh Jaya dalam

angka tahun 2012 mengalami pertambahan dan penurunan dari tahun 1995 hingga tahun 2011. Penurunan

pertumbuhan penduduk yang sangat besar terdapat pada tahun 2004 hingga mencapai – 31,18%, hal ini

disebabkan oleh adanya bencana alam yang menimpa Kabupaten Aceh Jaya bahkan hampir seluruh

Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Aceh mengalami hal tersebut.

Page 8: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -21

Tabel 2.3 : Jumlah Penduduk dan Kepadatannya 3 – 5 Tahun terakhir

Sumber : BPSKabupaten Aceh Jaya 2013 Note : *) Tidak ada data disumber

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan (%) Kepadatan Penduduk

(Jiwa/Km2)

Tahun Tahun Tahun Tahun

2013 2012 2011 2010 2009 2013 2012 2011 2010 2009 2013 2012 2011 2010 2009 2013 2012 2011 2010 2009

Jaya 14.555 14.505 14.630 21.074 23.092 4.146 4.104 4.161 6.115 *) 17.40 17.38 17.64 26.21 28.49 32 32 31 31 37

Sampoiniet 6.875 6.869 6.873 12.812 12.851 2.007 1.973 1.986 3.600 *) 8.22 8.23 8.29 15.94 15.85 15 15 14 12 13

Setia Bakti 7.876 7.822 7.691 7.306 7.434 2.318 2.282 2.224 2.100 *) 9.41 9.37 9.27 9.09 9.17 17 16 16 12 12

Krueng Sabee 15.319 15.230 14.860 13.589 12.176 4.661 4.586 4.486 4.001 *) 18.31 18.25 17.92 16.90 15.02 21 21 20 24 21

Panga 7.436 7.350 7.340 7.158 7.337 2.300 2.271 2.260 2.168 *) 8.89 8.81 8.85 8.90 9.05 15 15 13 21 24

Teunom 12.635 12.583 12.544 18.453 18.164 4.099 3.981 3.967 5.690 *) 15.10 15.08 15.13 22.95 22.41 44 44 41 30 32

Pasie Raya 6.027 6.186 6.138 Belum

pemekaran

Belum pemeka

ran

1.862 1.859 1.850 Belum

pemekaran

Belum pemeka

ran 7.20 7.41 7.40

Belum pemekaran

Belum pemekaran

22 22 21 Belum

pemekaran

Belum

pemekaran

Darul Hikmah 6.242 6.228 6.266 Belum

pemekaran

Belum pemeka

ran

1.724 1.703 1.714 Belum

pemekaran

Belum pemeka

ran 7.46 7.46 7.56

Belum pemekaran

Belum pemekaran

15 15 15 Belum

pemekaran

Belum

pemekaran

Indra Jaya 6.702 6.669 6.585 Belum

pemekaran

Belum pemeka

ran

2.082 2.078 2.058 Belum

pemekaran

Belum pemeka

ran 8.01 7.99 7.94

Belum pemekaran

Belum pemekaran

22 22 20 Belum

pemekaran

Belum

pemekaran

83.667 83.442 82.927 80.392 81.054 25.199 24.837 24.076 23.674 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 203 202 191 130 139

Page 9: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -22

Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya sampai tahun 2018 dilakukan dengan

memproyeksikan jumlah penduduk setiap kecamatan agar diperoleh hasil yang lebih akurat. Dasar

pertimbangannya adalah bahwa setiap kecamatan memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda

dan terdapat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi perkembangan penduduk wilayah tersebut. Jumlah

penduduk hasil proyeksi pada tahun-tahun perencanaan akan menjadi dasar dalam penentuan jumlah

sarana dan utilitas wilayah perencanaan, sehingga pemenuhan sarana-sarana akan menjadi lebih efesien

dan efektif.

Rumus untuk menghitung proyeksi penduduk 5 tahun:

Pn = Po (1 + r )n

Keterangan:

Pn = jumlah penduduk pada tahun n

Po = jumlah penduduk pada tahun awal

r = tingkat pertumbuhan penduduk (%)

n = jumlah tahun 0 ke n

Page 10: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -23

Tabel 2.4 : Jumlah dan Kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

Sumber : Hasil Perhitungan Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk

(Jiwa/Km2)

Tahun Tahun Tahun Tahun

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

Jaya 14.628 14.701 14.755 14.849 14.923 4.167 4.188 4.209 4.230 4.251 5,78 5,81 5,84 5,87 5,90 32,16 32,32 32,48 32,65 32,81

Sampoiniet 6.909 6.944 6.979 7.014 7.049 2.017 2.027 2.037 2.048 2.058 12,23 12,29 12,35 12,42 12,48 15,08 15,15 15,23 15,30 15,38

Setia Bakti 7.915 7.955 7.995 8.035 8.075 2.330 2.341 2.353 2.365 2.377 10,67 10,73 10,78 10,83 10,89 17,09 17,17 17,26 17,34 17,43

Krueng Sabee

15.936 15.473 15.550 15.628 15.707 4.684 4.708 4.731 4.755 4.779 5,49 5,51 5,54 5,57 5,60 21,11 21,21 21,32 21,42 21,53

Panga 7.473 7.511 7.548 7.586 7.624 2.312 2.323 2.335 2.346 2.358 11,31 11,36 11,42 11,48 11,53 15,08 15,15 15,23 15,30 15,38

Teunom 12.698 12.762 12.826 12.890 12.955 4.120 4.140 4.161 4.182 4.203 6,65 6,69 6,72 6,75 6,79 44,22 44,44 44,66 44,89 45,11

Pasie Raya 6.057 6.088 6.118 6.149 6.179 1.871 1.881 1.890 1.900 1.909 13,95 14,02 14,09 14,6 14,23 22,11 22,22 22,33 22,44 22,56

Darul Hikmah

6.273 6.305 6.336 6.368 6.400 1.733 1.741 1.750 1.759 1.768 13,47 13,53 13,60 13,67 13,74 15,08 15,15 15,23 15,30 15,38

Indra Jaya 6.736 6.769 6.803 6.837 6.872 2.092 2.103 2.113 2.124 2.135 12,54 12,61 12,67 12,73 12,80 22,11 22,22 22,33 22,44 22,56

84.086 84.507 84.931 85.356 85.784 25.325 25.452 25.580 25.708 25.837 92,09 92,55 93,01 93,48 93,95 204,02 205,04 206,07 207,10 208,14

Page 11: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -24

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah

Keuangan daerah merupakan faktor strategis yang turut menentukan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan daerah, mengingat kemampuannya akan mencerminkan daya dukung manajemen

pemerintahan daerah terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawabnya.

Tingkat kemampuan keuangan daerah, dapat diukur dari kapasitas pendapatan asli daerah, rasio

pendapatan asli daerah terhadap jumlah penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Untuk

memahami tingkat kemampuan keuangan daerah, maka perlu dicermati kondisi kinerja keuangan daerah,

baik kinerja keuangan masa lalu maupun kebijakan yang melandasi pengelolaannya.

Kebijakan keuangan pembangunan daerah merupakan bagian sentral yang menentukan suatu

program dapat di jalankan. Masalah pendanaan pembangunan sering terjadi permasalahan yang serius

dari tahun ke tahun, hal tersebut dikarenakan terbatasnya sumber pendapatan daerah yang digunakan

untuk belanja pembangunan yang begitu besar. Untuk menyikapi hal tersebut maka Pemerintah Kabupaten

Aceh Jaya harus menentukan arah kebijakan dalam pengelolaan keuangan dengan baik serta efektif dan

efiesien. Arah kebijakan pengelolaan keuangan Kabupaten Aceh Jaya yang berisikan sumber Pendapatan

Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah.

Arah kebijakan pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013 harus dititik

beratkan pada penggalian dan pemanfaatan sumber-sumber PAD yang mampu menunjang jalannya

pembangunan yang masih sangat baru. Usaha ini menjadi indikator dalam mengukur kemandirian daerah

baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa arah kebijakan

yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah adalah pada sumber pendapatan maupun belanja yang

cenderung meningkat setiap tahun. Hal ini merupakan langkah yang harus ditempuh malalui mekanisme

yang sehat dan bersih guna menjamin tumbuhnya Kabupaten Aceh Jaya menjadi daerah yang mandiri dan

kuat sehingga mampu disandingkan dengan daerah-daerah lain di Propinsi Aceh.

Disamping itu, optimalisasi setiap satuan kerja perlu ditingkatkan guna memperoleh pendapatan.

Keselarasan ini perlu dicapai terutama pada sumber daya manusia yang handal dan profesional dalam

menjalankan fungsi serta wewenang yang telah diberikan. Seluruh komponen yang terlibat dalam setiap

satuan kerja harus ikut serta bertanggungjawab dan menciptakan kondisi yang sehat dari dan ke dalam

setiap program maupun kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan.

Page 12: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -25

Sumber penerimaan daerah Kabupaten Aceh Jaya terdiri atas: (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)

yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; (2) Dana Perimbangan yang meliputi Dana

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum; dan Dana Alokasi Khusus; dan (3) Lain-lain

pendapatan yang sah meliputi Pendapatan Hibah, Pendapatan Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari

Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus, Dana Bantuan

Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Tambahan Penghasilan dan Tunjangan

Profesi guru PNSD serta Dana Percepatan Infrastruktur Pembangunan Daerah. Penerimaan pembiayaan

bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA), Pencairan dana

Cadangan, Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, Penerimaan Pinjaman Daerah, Penerimaan

kembali pemberian pinjaman daerah, dan penerimaan piutang daerah.

Secara detil jumlah anggaran pendapatan dan realisasi Pendapatan Kabupaten Aceh Jaya selama

lima tahun terakhir (2009-2013) disajikan dalam Tabel 2.5

Page 13: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -26

Tabel 2.5 : REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA KABUPATEN (APBK) KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2009 – 2013

No Uraian

Tahun

Rata rata Pertumbuhan Realisasi Tahun

2009 (Rp.)

Realisasi Tahun 2010 (Rp.)

Realisasi Tahun 2011 (Rp.)

Realisasi Tahun 2012 (Rp.)

Tahun Berjalan 2013 (Rp.)

1. Pendapatan Daerah 316.433.514.220,40 360.589.884.052,03 427.072.148.192,51 410.315.642. 578, 29 465.036.596.708,00 378.602.797.260,81

1.1. Pendapatan Asli Daerah 11.718.685.037,40 15.408.391.655,03 14.032.804.237,51 15.193.808.668,07 17.697.650.000,00 14.810.267.919,60

1.1.1 Pajak Daerah 2.464.712.692,00 2.662.226.141,00 2.138.687.704,09 2.651.007.841,00 3.068.500.000,00 2.597.026.875,62

1.1.2 Retribusi Daerah 761.681.000,00 1.017.024.750,00 1.130.945.000,00 2.588.257. 922,16 4.828.150.000,00 2.065.211.734,43

1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

2.876.393.305,40 3.123.068.582,46 2.438.511.693,24 2.917. 579.228,41 3.000.000.000,00 2.871.110.561,90

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

5.615.898.040,00 8.606.072.181,57 8.324.659.840,18 7.036.963. 676, 50 6.801.000.000,00 7.276.918.747,65

1.2 Dana Perimbangan 283.123.595.507,00 264.014.439.840,00 329.416.520.437,00 367.612. 599.168,00 422.512.791.134,00 333.335.989.217,20

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

28.042.843.507,00 37.018.946.840,00 35.312.843.437,00 33. 955.227.168,00 27.271.222.134,00 32.320.216.617,20

1.2.2 Dana Alokasi Umum 218.516.752.000,00 202.847.293.000,00 255.320.677.000,00 303.438.672.000,00 341.773.459.000,00 264.379.370.600,00

Page 14: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -27

No Uraian

Tahun Rata rata

Pertumbuhan Realisasi Tahun 2009 (Rp.)

Realisasi Tahun 2010 (Rp.)

Realisasi Tahun 2011 (Rp.)

Realisasi Tahun 2012 (Rp.)

Tahun Berjalan 2013 (Rp.)

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 36.564.000.000,00 24.148.200.000,00 38.783.000.000,00 30.218.660.000,00 53.468.110.000,00 36.636.394.000,00

1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 21.591.233.676,00 81.167.052.557,00 83.622.823.518,00 27.509.234. 742,22 24.826.155.574,00 47.743.300.013,44

1.3.1 Pendapatan Hibah 0 0 0 0 350.000.000,00 70.000.000,00

1.3.2 Pendapatan Dana Darurat 0 0 0 0 0 0

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

12.581.433.676,00 6.370.474.225,00 9.170.540.414,00 10.155.272. 742,22 10.155.272.742,00 9.686.598.759,84

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

4.009.800.000,00 59.692.959.132,00 43.411.514.880,00 17.353.962.000,00 14.320.882.832,00 27.757.823.768,80

1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintahan Daerah Lainnya

5.000.000.000,00 10.000.000.000,00 16.298.691.224,00 0 *) 6.259.738.244,80

1.3.6 Dana Tambahan Penghasilan dan Tunjangan Profesi Guru PNSD

0 5.103.619.200,00 0 0 *) 1.020.723.840,00

1.3.7 Dana Percepatan Infrastruktur Pembangunan Daerah

0 0 14.742.077.000,00 0 *) 2.948.415.400,00

2 Belanja Daerah 368.782.488.635,00 389.319.578.238,00 457.400.199.258,50 463.888.479. 569,00 *) 335.878.149.140,10

2.1 Belanja Tidak Langsung 137.340.766.289,00 174.457.046.990,00 248.432.508.939,00 271.1 79.014.181,00 *) 166.281.867.279,80

Page 15: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -28

No Uraian

Tahun Rata rata

Pertumbuhan Realisasi Tahun 2009 (Rp.)

Realisasi Tahun 2010 (Rp.)

Realisasi Tahun 2011 (Rp.)

Realisasi Tahun 2012 (Rp.)

Tahun Berjalan 2013 (Rp.)

2.1.1 Belanja Pegawai 108.612.712.839,00 132.498.420.125,00 204.825.078.323,00 236.158.213. 797,00 *) 136.418.885.016,80

2.1.2 Belanja Bunga 0 0 0 0 *) 0

2.1.3 Belanja Subsidi 707.487.538,00 0 0 0 *) 141.497.507,60

2.1.4 Belanja Hibah 6.047.547.240,00 10.122.684.129,00 12.437.001.599,00 10. 369.330. 437,00 *) 7.795.312.681,00

2.1.5 Belanja bantun Sosial 13.064.763.270,00 26.231.234.736,00 24.802.580.417,00 18.698.180.880,00 *) 16.559.351.860,660

2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

0 0 0 0 *) 0

2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

8.620.435.402,00 5.193.000.000,00 5.193.000.000,00 5. 519.380. 566,00 *) 4.905.163.193,60

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 287.820.000,00 411.708.000,00 1.174.848.600,00 433. 908. 501,00 *) 461.657.020,20

2.2 Belanja Langsung 231.441.722.346,00 214.862.531.248,00 208.967.610.319,50 192. 709.465.388,00 *) 169.596.265.860,30

2.2.1 Belanja Pegawai 50.631.888.970,00 40.629.865.670,00 43.836.661.965,00 54.938.973.185,00 *) 38.007.477.958,00

2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 50.794.951.137,00 42.450.246.747,00 38.978.539.248,50 47. 916.027. 948,00 *) 36.027.953.016,10

Page 16: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -29

No Uraian

Tahun Rata rata

Pertumbuhan Realisasi Tahun 2009 (Rp.)

Realisasi Tahun 2010 (Rp.)

Realisasi Tahun 2011 (Rp.)

Realisasi Tahun 2012 (Rp.)

Tahun Berjalan 2013 (Rp.)

2.2.3 Belanja Modal 130.014.882.239,00 131.782.418.831,00 126.152.409.106,00 89.854.464.255,00 *) 95.560.834.886,20

Surplus/(Defisit) (52.348.974.414,60) (28.729.694.185,97) (30.327.971.065,99) 53. 572.836. 990, 71 *) (11.566.760.535,17)

3 Pembiayaan 113.104.499.694,90 59.530.947.680,30 30.801.253.494,33 43.686. 354. 393,34 *) 49.424.611.052,57

3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah 114.104.499.694,90 60.530.947.680,30 30.801.253.494,33 43.686. 354. 393,34 *) 49.424.611.052,57

3.1.1 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)

114.104.499.694,90 60.530.947.680,30 30.801.253.494,33 43.686. 354. 393,34 *) 49.424.611.052,57

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0 0 0 0 *) 0

3.1.3 Hasil Penjaualn Kekayaan Daerah yang dipisahkan

0 0 0 0 *) 0

3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0 0 0 *) 0

3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

0 0 0 0 *) 0

3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah 0 0 0 0 *) 0

*)

3.2 Pengeluaran Daerah 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0 0 *) 400.000.000,00

Page 17: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -30

No Uraian

Tahun Rata rata

Pertumbuhan Realisasi Tahun 2009 (Rp.)

Realisasi Tahun 2010 (Rp.)

Realisasi Tahun 2011 (Rp.)

Realisasi Tahun 2012 (Rp.)

Tahun Berjalan 2013 (Rp.)

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 0 0 0 0 *) 0

3.2.2 Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah

1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0 0 *) 400.000.000,00

3.2.3 Pembayaran Pokok Hutang 0 0 0 0 *) 0

3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 0 0 0 0 *) 0

Pembiayaan Netto 113.104.499.694,90 59.530.947.680,30 30.801.253.494,33 43.686. 354. 393,34 *) 49.424.611.052,57

3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 60.755.525.280,30 30.801.253.494,33 473.282.428,34 97.259.191.384,05 *) 37.857.850.517,40

Sumber : DPKKD Kabupaten Aceh Jaya 2012 (Data diolah) Note : *) Belum ada data

Page 18: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -31

Tabel 2.6 : REKAPITULASI REALISASI BELANJA SANITASI SKPK KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2009 S/D 2013

No SKPK

Tahun

Rata rata Pertumbuhan

Realisasi Tahun 2009 Realisasi Tahun 2010 Realisasi Tahun 2011 Realisasi Tahun 2012 Tahun Berjalan 2013

1 PU - Cipta Karya 9.337.917.000,00 2.513.140.860,00 3.292.760.800,00 8.712.478.000,00 6.889.067.400,00 6.149.072.812,00

1.a Investasi 8.806.600.000,00 2.321.200.263,00 3.179.145.800,00

8.621.650.000,00

6.666.696.900,00 5.919.058.592,60

1.b Operasional/pemeliharaan (OM) 531.317.000,00 191.940.597,00 113.615.000,00 90.828.000,00 222.370.500,00

230.014.219,00

2 KLHKP2K 670.909.500,00 534.406.000,00 1.330.831.000,00 842.550.000,00 2.119.478.250,00 1.099.634.950,00

2.a Investasi 142.500.000,00 Tahun 2010 tidak ada kegiatan

783.950.000,00 842.550.000,00 828.314.250,00 519.462.850,00

2.b Operasional/pemeliharaan (OM) 528.409.500,00 534.406.000,00 546.881.000,00 Tahun 2012 tidak tersedia (belum)

1.291.164.000,00 580.172.100,00

3 Dinas Kesehatan 22.600.000,00 54.315.000 ,00 14.700.000 ,00 25.060.000,00 55.000.000 ,00 34.335.000,00

3.a Investasi 22.600.000,00 54.315.000 ,00 14.700.000 ,00 25.060.000,00 55.000.000 ,00 34.335.000,00

3.b Operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0 0

4 Bappeda 0 0 0 0 191.276.000,00 38.255.200,00

4.a Investasi 0 0 0 0 191.276.000,00 38.255.200,00

4.b Operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0 0

Page 19: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -32

5 Dinas Disdikpora 0 0 0 0 0 0

5.a Investasi 0 0 0 0 0 0

5.b Operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0 0

6 Belanja Sanitasi (1+2+3+4+5) 10.031.426.500,00 3.101.861.860,00 4.638.291.800,00 9.580.088.000,00 9.254.821.650,00 7.321.297.962,00

7 Pendanaan investasi sanitasi Total (1a+2a+3a+4a+5a)

8.971.700.000,00 2.375.515.263,00 3.977.795.800,00 9.489.260.000,00 7.741.287.150,00 6.511.111.642,60

8 Pendanaan OM (1b+2b+3b+4b+5b)

1.059.726.500,00 726.346.597,00 660.496.000,00 90.828.000,00 1.513.534.500,00 810.186.319,40

9 Belanja Langsung 231.441.722.346,00 214.862.531.248,00 208.967.610.319,50 192.709.465.388,00 274.965.080.850,00 224.589.282.021,30

10 Proporsi Belanja Sanitasi - Belanja Langsung (6/9)

-221.410.295.846,00 -211.760.669.388,00 -204.329.318.519,50 -183.129.377.388,00 -265.710.259.155,00 -217.267.984.059,30

11 Proporsi Investasi Sanitasi - total Belanja sanitasi (7/6)

-1.059.726.500,00 -726.346.597,00 -660.496.000,00 -90.828.000,00 -1.513.534.500,00 -810.186.319,40

12 Proporsi OM Sanitasi - Total Belanja Sanitasi (8/6)

-8.971.700.000,00 -2.375.515.263,00 -3.977.795.800,00 -9.489.260.000,00 -7.741.287.150,00 -6.511.111.642,60

Sumber : APBK Aceh Jaya Tahun 2012

Page 20: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -33

Tabel 2.7 : BELANJA SANITASI PERKAPITA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2009 S/D 2013

No Deskripsi

Tahun

Rata rata Realisasi Tahun

2009 Realisasi Tahun

2010 Realisasi Tahun

2011 Realisasi Tahun

2012 Tahun Berjalan

2013

1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten 10.031.426.500,00 3.101.861.860,00 4.638.291.800,00 9.580.088.000,00 9.254.821.650,00 7.321.297.962,00

2 Jumlah Penduduk 83.667 83.442 82.927 80.392 81.054 82.296

Sumber : APBK Tahun 2012

Page 21: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -34

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Jaya tahun 2012 yang ditunjukkan oleh laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000

sebesar 4,11%. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2009, dimana laju pertumbuhan sebesar 4,13%, maka pada tahun 2010 mengalami peningkatan.

Peningkatan ini dikarenakan pulihnya aktifitas masyarakat terutama di bidang pertanian sehingga memacu laju pertumbuhan ekonomi.

Tabel 2.8 TABEL PETA PEREKONOMIAN KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2009 S/D 2013

No Deskripsi

Tahun

Realisasi Tahun 2009

Realisasi Tahun 2010

Realisasi Tahun 2011

Realisasi Tahun 2012 Tahun Berjalan 2013

1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian)(Rp) 263.645.590.000 275.796.180.000 287.756.550.000 299.569.080.000 *)

2 Pendapatan Perkapita Kabupaten (Rp) 7.046 7.101 7.290 Tidak ada data

disumber *)

3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,13 4,61 4,34 4,11 *)

Sumber : BPS Kabupaten Aceh Jaya 2013 Note : *) Belum ada data disumber

Page 22: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -35

2.4 Tata Ruang Wilayah

Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Aceh Jaya

Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah tindakan yang harus ditetapkan untuk

mencapai tujuan penataan ruang wilayah kabupaten.

Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten berfungsi sebagai:

1) sebagai dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;

2) sebagai dasar untuk merumuskan struktur dan pola ruang wilayah kabupaten;

3) memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW kabupaten; dan

4) sebagai dasar dalam penetapan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan:

1) tujuan penataan ruang wilayah kabupaten;

2) karakteristik wilayah kabupaten;

3) kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam mewujudkan tujuan penataan ruangnya; dan

4) ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.

Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:

1) mengakomodasi kebijakan penataan ruang wilayah nasional dan kebijakan penataan ruang wilayah

provinsi yang berlaku pada wilayah kabupaten bersangkutan;

2) jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kabupaten

bersangkutan;

3) mampu menjawab isu-isu strategis baik yang ada sekarang maupun yang diperkirakan akan timbul di

masa yang akan datang; dan

4) tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah maka ditetapkan kebijakan penataan ruang

wilayah Kabupaten Aceh Jaya meliputi :

1) Pengembangan dan pemantapan fungsi-fungsi pusat kegiatan sesuai dengan struktur dan hirarkinya;

2) Peningkatan aksesibilitas dan sarana dan prasarana diseluruh wilayah kabupaten terutama pada pusat-

pusat kegiatan;

3) Pengembangan kawasan strategsi cepat tumbuh minapolitan, agropolitan, agroforestry, agroindustri,

pertambangan dan pariwisata;

Page 23: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -36

4) Pengembangan industri sesuai dengan sumber daya alam;

5) Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan;dan

6) peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara.

Wilayah Rawan Bencana

Kawasan rawan bencana alam yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya terdiri dari kawasan rawan

erosi, kawasan rawan Banjir, kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan tsunami, kawasan gempa

bumi, kawasan angin puting beliung. Sebaran kawasan tersebut terdapat di :

(1) Kawasan rawan erosi, meliputi:

a. Kecamatan Pasie Raya terdiri dari Gampong Sarah Raya, Ceuraceu, dan Alue Punti;

b. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Tuwi Kareung, Panton Krueng, Gle Putoh, Alue Pande,

Batee Meutudong, Gampong Harapan, Gunong Meulinteung, dan Tuwi Eumpeuk;

c. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keutapang, Panton Makmur, Buntha, Panggong

dan Curek, Alue Tho;

d. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Lhok Geulumpang, Gunong Meunasah, Lhok Timon,

Gampong Baro, Lok Buya, Lhok Bot dan Sawang;

e. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Blang Dalam, Pajar, Reutang, Cot Pange, Unjong

Rimba, Masen dan Patek;

f. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Ie Jeureungeh, Ligan, Seumantok, Ranto Sabon,

Kuala Ligan, Babah Nipah, Cot Langsat, Pulo Raya, Lhok Kruet, Krueng No, Kuala Bakong, Crak

Mong dan Meunasah Kulam;

g. Kecamatan Indara Jaya terdiri dari Mendang Ghon, Kareung Ateuh dan Ceunampong;

h. Kecamatan Jaya terdiri dari Sabet, Sango, Mareu, Lam Alasan, Alue Rayeuk, Pasar Lamno,

Meunasah Weh, Bak Paoh, Putue, Gle Putoh dan Pante Keutapang; dan

i. Kecamatan Teunom terdir dari Gampong Blang Baro, Pasi Pawang, Rambong Payong, Pasi

Timon, Pasi Geulima dan Paya Baro.

(2) Kawasan rawan banjir, meliputi:

a. Kecamatan Pasie Raya terdiri dari Gampong Pulo Tinggi, Pasie Teubee, Lhok Guci, Tuwi Peuriya,

Sarah Raya, Alue Jang dan Bintah;

b. Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Alue Ambang, Panton, Pasi Tulak Bala, Gampong Baro,

Pasi Pawang, Paya Baro, Teupin Ara, Pasi Geulima, Padang Kleng, dan Tanoh Anoe;

Page 24: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -37

c. kecamatan Panga terdiri dari Gampong Kuta Tuha, Tuwi Kareung, Ladang Baro, Panton Krueng,

Glee Putoh, Alue Pande, Batee Meutudong, Gampong Harapan, Gunong Buloh, Tuwi Eumpeuk,

Alue Abet, Gunong Mantok, Alue Raya, Alue Teungoh, Babah Ceupan, Tuwi Kayee, Keude Panga,

dan Panton Kabu;

d. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keude Krueng Sabee, Datar Luas, Ranto Payang,

Buntha, Panggong, Curek, Alue Tho, Mon Mata, dan Paya Seumantok;

e. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Padang, Gunong Meunasah, Sapek, Pante Kuyun,

Glee Seubak, Gampong Baroh, Lhok Bot, Sawang dan Paya Laot;

f. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Reuntang, Cot Pange, Arongan, Paya Santeut,

Krueng Tho, Panton Krueng, Alue Gajah, Sayeung, Gunong Cut, Ujong Rimba, Lam Teungoh, Gp.

Baro Lam Teungoh, Babah Dua, Masen, Patek, Teupin Asan;

g. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Alue Gro,Meunasah Kulam, Kuala Ligan, Babah

Nipah, Cot Langsat, Blang Monlung, Ligan, Seumantok, Ie Jeureungeh, Ranto Sabon, Cot Punti,

Crak Mong, Krueng No, Mata Ie, Krueng Ayon, Kuala Bakong dan Jeumpheuk;

h. Kecamatan Indra Jaya terdiri dari Gampong Janguet, Meunasah Rayeuk, Mukhan, Meunasah

Teungoh, Meunasah Tutong, Babah Dua, Alue Mie, Teumareum, Kuala, Meudang Ghon, Kareung

Ateuh, Keude Unga dan Ceunamprongan; dan

i. Kecamatan Jaya terdiri dari Gampong Sabet, Sango, Mareu, Lam Asan, Alue Rayeuk, Sapek,

Lambaroh, Pasar Lamno, Meunasah Weh, Bak Paoh, Babah Krueng, Cot Dulang, Lam Durian,

Meutara dan Lhuet.

(3) Kawasan rawan tanah longsor seluas 23.036 Ha meliputi:

a. Kecamatan Pasie Raya terdiri dari Gampong Sarah Raya, Ceuraceu dan Alue Punti;

b. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Tuwi Kareung, Panton Krueng, Gle Putoh, Alue Pande,

Batee Meutudong, Gampong Harapan, Gunong Meulinteung dan Tuwi Eumpeuk;

c. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keutapang, Panton Makmur, Buntha, Panggong,

Curek dan Alue Tho;

d. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Lhok Geulumpang, Gunong Meunasah, Lhok Timon,

Gampong Baro, Lok Buya, Lhok Bot dan Sawang;

e. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Blang Dalam, Pajar, Reutang, Cot Pange, Unjong

Rimba, Masen dan Patek;

f. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Krueng No , Pulo Raya, Blang Monlung dan Lhok

Kruet;

Page 25: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -38

g. Kecamatan Indara Jaya terdiri dari Mendang Ghon, Kareung Ateuh dan Ceunampong; dan

h. Kecamatan Jaya. terdiri dari Gampong Sabet, Sango, Mareu, Lam Alasan, Alue Rayeuk, Pasar

Lamno, Meunasah Weh, Bak Paoh, Putue, Gle Putoh dan Pante Keutapang.

(4) Kawasan rawan tsunami meliputi seluruh wilayah pantai di Kabupaten Aceh Jaya:

(5) Kawasan rawan Angin Puting Beliung, meliputi:

a. Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Cot Trap, Lueng Gayo;

b. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Kuta Tuha;

c. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Sentosa, Dayah Baro, , Blang, Keutapang, Panton

Makmur, Kabong, Padang Datar, dan Mon Mata;

d. Kecamatan Setia Bakti Gampong Lhok Geulumpang, Lhok Timon, dan Gampong Baro;

e. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Baro Patek, Blang Dalam dan Pajar;

f. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Pulo Raya, Meunasah Kulam dan Blang Monlueng;

g. Kecamatan Indra Jaya Gampong Janguet di;

h. Gampong Sango, Meudheun, Babah Ie, Ujong Sudheun, Krueng Tunong, Lamtui, Glee Jong,

Putue di kecamatan Jaya;

Page 26: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -39

Peta 2.3 : Rencana Pusat Layanan Kabupaten Aceh Jaya

Page 27: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -40

Peta 2.4 : Rencana Pola Ruang Kabupaten Aceh Jaya

Page 28: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -41

2.5 Sosial dan Budaya

Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam memacu gerak laju pembangunan. Manusia

sebagai subjek pembangunan dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya memegang peranan sangat

penting. Seringkali tingkat pendidikan seseorang dijadikan dasar untuk menentukan kedudukan seseorang

dalam bidang tugasnya.

Kualitas pendidikan yang memadai sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup

masyarakat. Ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir kontruksi dan meningkatkan mutu pendidikan.

Dilain pihak, salah satu kunci keberhasilan pembangunan di suatu daerah adalah tersedianya sumber daya

manusia (SDM) yang berkualitas. Peningkatan SDM di setiap daerah sekarang ini secara umum, lebih

difokuskan pada pemberian kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, khususnya

penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).

Tabel 2.9 : Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Aceh Jaya

Nama Kecamatan

Jumlah Sarana Pendidikan

Umum Agama

SDN/S SLTP SMAN/S SMKN/S MIN/S MTsN/S MAN/S

Jaya 16 4 2 1 1 1 1

Sampoiniet 13 3 2 - 1 2 1

Setia Bakti 12 4 2 1 - - -

Krueng Sabee 14 4 2 1 2 1 1

Panga 7 3 1 1 3 1 1

Teunom 13 3 1 1 2 1 1

Pasie Raya 7 3 - 1 1 - -

Darul Hikmah 9 3 - 1 - - -

Indra Jaya 7 2 - - - - - Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Aceh Jaya Tahun 2012

Page 29: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -42

Tabel 2.10 : Jumlah Penduduk miskin per Kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah Keluarga miskin (KK)

Jaya 1.076

Sampoiniet 547

Setia Bakti 374

Krueng Sabee 476

Panga 731

Teunom 866

Pasie Raya 774

Darul Hikmah 736

Indra Jaya 351

Jumlah 5.931

Sumber : Data Raskin Bappeda Kab. Aceh Jaya Tahun 2012

Berdasarkan tabel di atas Kecamatan Jaya merupakan daerah dengan angka kemiskinan terbanyak

dengan jumlah KK miskin 1.076 dan Kecamatan Indra Jaya merupakan daerah dengan angka kemiskinan

terkecil dengan jumlah KK miskin 351. Sedangkan status kepemilikan rumah terbanyak berada di

Kecamatan Teunom yaitu 5.544 rumah, dimana daerah tersebut merupakan daerah padat permukiman.

Sedangkan status kepemilikan rumah yang masih sedikit berada di Kecamatan Darul Hikmah hanya 1.664

rumah.

Page 30: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -43

Tabel 2.11 : Jumlah Rumah Per Kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah Rumah

Jaya 3.829

Sampoiniet 2.145

Setia Bakti 1.978

Krueng Sabee 3.688

Panga 2.130

Teunom 5.544

Pasie Raya 1.804

Darul Hikmah 1.664

Indra Jaya 2.519

Jumlah 25.301 Sumber : Data Raskin Bappeda Kab. Aceh Jaya Tahun 2012

2.6 Kelembagaan Pemerintahan Daerah

Pernyataan Visi pembangunan Kabupaten Aceh Jaya dalam jangka menengah merupakan

komitmen Kepala dan Wakil Kepala Daerah terpilih saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah langsung.

Hal ini tidak terlepas dari kondisi yang merupakan cita-cita sekaligus janji kepada masyarakat Kabupaten

Aceh Jaya yang akan diciptakan dalam periode lima tahun. Visi Pembangunan Kabupaten Aceh Jaya

sebagai Penjabaran Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012 -

2017, yaitu :

“Kabupaten Aceh Jaya yang Maju, Damai, Sejahtera, dan Agamais yang didukung Sumber

Daya Manusia yang berkualitas, Beriman dan Bertaqwa, serta sandang dan pangan yang kuat

melalui Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA)”

Misi Kabupaten Aceh Jaya

Misi pembangunan 2012-2017 adalah rumusan dari usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai

visi Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2017, yaitu Terwujudnya Kabupaten Aceh Jaya yang Maju, Damai,

Sejahtera, dan Agamais yang didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas, Beriman dan Bertaqwa,

serta sandang dan pangan yang kuat melalui Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG

RAJA). Usaha-usaha Perwujudan visi Kabupaten Aceh Jaya 2017 akan dijabarkan dalam misi pemerintah

tahun 2012-2017 sebagai berikut :

Page 31: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -44

1. Meningkatkan pertahanan ekonomi melalui penguatan sektor pertanian, pemberdayaan dan

penyediaan Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan mengembangkan muatan lokal serta penggerak

kegiatan investasi.

2. Memelihara dan meningkatkan pembangunan infrastrukur dalam rangka perbaikan sarana dan

prasarana termasuk daerah terpencil dan tertinggal untuk mengurangi potensi konflik akibat

pembangunan yang dijalankan.

3. Pembangunan Kabupaten Aceh Jaya diselenggarakan berdasarkan dukungan patisipatif masyarakat

sebagai perencana awal dan berperan dalam pengawasan dan evaluasi sebagai penerima manfaat.

4. Memberi kesempatan pendidikan, pelayanan akses kesehatan, mendorong kesempatan kerja,

peningkatan pertumbuhan perekonomian.

Secara institusi, Kabupaten Aceh Jaya terdiri dari Lembaga Eksekutif yaitu Pemerintah Daerah

Kabupaten Aceh Jaya secara susunan organisasi yang terdiri dari lembaga/instansi berupa 12 Dinas, 4

Badan dan 3 Kantor, Inspektorat, 1 Satuan, 5 Sekretariat serta 9 Sekretariat Kecamatan. Instansi berupa

Dinas dan Badan dikepalai oleh pejabat eselon II, sementara Kantor dikepalai oleh pejabat eselon III.

Sementara itu jumlah wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2011 sebanyak 20 orang, seluruhnya laki-laki.

Wakil rakyat tersebut merupakan hasil dari pemilihan umum yang telah berlangsung pada April 2010 lalu

dengan masa bakti 2010-2014.

Dari komposisi gender, terjadi penurunan keterwakilan kaum perempuan pada lembaga legislatif.

Bila pada periode 2004-2010 sudah mencapai 20 persen, maka pada periode kali ini malah tidak ada sama

sekali.

Secara organisasi, lembaga wakil rakyat ini pada periode kali ini hanya terdiri dari dua fraksi yaitu

Fraksi Partai Aceh dan Fraksi Gabungan. Fraksi Partai Aceh beranggotakan 14 orang sedangkan Fraksi

Gabungan beranggotakan sebanyak 6 orang.

Dalam menjalankan fungsinya dibentuk 4 komisi yaitu Komisi “A” Bidang Pemerintahan, Komisi “B”

Bidang Perekonomian dan Keuangan, Komisi “C” Bidang Pembangunan dan Komisi “D” Bidang

Kesejahteraan Rakyat dan Keistimewaan Aceh. Selain itu terdapat juga susunan tugas fungsi berupa

Panitia Anggaran dan Panitia Musyawarah yang masing-masing beranggotakan 11 orang.

Tercatat sebanyak 25 organisasi massa ataupun lembaga swadaya masyarakat yang terdaftar.

Sebagian besar berkecimpung di bidang sosial dan bidang politik.

Page 32: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -45

Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah pemerintah Kabupaten Aceh Jaya yang masuk dalam

Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi PPSP Tahun 2013 adalah sebagai berikut : Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas Kesehatan (DINKES), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas

Perhubungan, Komunikasi, Informatika, Kebudayaan dan Pariwisata, Kantor Lingkungan Hidup,

Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Dinas

Pendapatan, Keuangan dan Kekayaan Daerah dan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan

Keluarga Sejahtera. Tugas dan tanggung jawab Kelompok Kerja berdasarkan SK Bupati Nomor 35.c Tahun

2013 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Tahun Anggaran 2013.

Page 33: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi 2013

Gambaran Umum Wilayah II -46

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Jaya

Satpol PP dan WH

BUPATI WAKIL BUPATI

DPRK

SEKRETARIS DAERAH

DINAS DAERAH

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

Dinas Kesehatan

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas

Penduduk

Dinas Perhubungan, Komunilasi,

Informatika, Budaya dan Pariwisata

Dinas syariat Islam

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Dinas Pertanian dan Peternakan

Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi dan UKM

Dinas Pendapatan, Kekayaan dan

Keuangan daerah

Dinas Pekerjaan Umum

LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Bappeda

Inspektorat

BPBD

BPMPKS

Kesbangpol

KP2TSP

BP2KP

Sekretariat MPU

Sekretariat MPD

Sekretariat KORPRI

Sekretariat MAA

Sekretariat Baitul Mal

Kecamatan

Jaya

Indra Jaya

Darul Hikmah

Sampoiniet

Setia Bakti

Krueng Sabee

Panga

Teunom

Pasie Raya

Sekretaris DPRK

Asisten Pemerintahan

Bagian

Pemerintahan Bagian Hukum

Bagian Humas dan Protokol

-

Asisten Keistimewaan Aceh, Perekonomian Dan

Pembangunan

Bagian Perekonomian

Bagian Keistimewaan dan Kesejahteraan rakyat

Asisten Administrasi Umum

Bagian

Kepegawaian

Bagian

Administrasi

Pembangunan

Bagian Organisasi

Bagian Umum

Staf Ahli Staf Ahli Bidang,

Pemerintah, Hukum dan Politik

Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM

Page 34: Bab II Gambaran Umum

Buku Putih Sanitasi dan Air Minum

2013

I - 47 Pendahuluan