BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN...

33
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak diantara 106º 43’30” - 106º 51.00” Bujur Timur dan 6º 30’30” - 6º 41’00” Lintang Selatan. Kota ini berjarak lebih kurang 50 Km dari Jakarta, dengan batas wilayah sebagai berikut (lihat Gambar 3.1) : 1. Sebelah Utara : Wilayah Kecamatan Kemang, Kecamatan Bojong Gede dan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor Timur 2. Sebelah barat : Wilayah Kecamatan Darmaga dan Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor 3. Sebelah Timur : Wilayah Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor 4. Sebelah Selatan : Wilayah Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Luas wilayah kota Bogor 11.850 ha, terdiri atas 6 Kecamatan dan 68 Kelurahan. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini : Tabel 2.1 Luas dan Wilayah Administrasi Kota Bogor 2005 No KECAMATAN JUMLAH Luas (Ha) Kel. Lingk. RW RT 1 Kecamatan Bogor Utara 1.772 8 30 91 408 2 Kecamatan Bogor Timur 1.015 6 20 55 276 3 Kecamatan Bogor Selatan 3.081 16 42 151 645 4 Kecamatan Bogor Tengah 813 11 13 98 443 5 Kecamatan Bogor Barat 3.285 16 58 168 647 6 Kecamatan Tanah Sareal 1.884 11 35 100 491 JUMLAH 11.850 68 198 663 2.910 Sumber : Bapeda Kota Bogor, Tahun 2010

Transcript of BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN...

Page 1: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-1

BAB 2

GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH

Secara geografis, Kota Bogor terletak diantara 106º 43’30” - 106º 51.00” Bujur Timur dan 6º

30’30” - 6º 41’00” Lintang Selatan. Kota ini berjarak lebih kurang 50 Km dari Jakarta, dengan

batas wilayah sebagai berikut (lihat Gambar 3.1) :

1. Sebelah Utara : Wilayah Kecamatan Kemang, Kecamatan Bojong Gede dan Kecamatan

Sukaraja Kabupaten Bogor Timur

2. Sebelah barat : Wilayah Kecamatan Darmaga dan Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

3. Sebelah Timur : Wilayah Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor

4. Sebelah Selatan : Wilayah Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor.

Luas wilayah kota Bogor 11.850 ha, terdiri atas 6 Kecamatan dan 68 Kelurahan. Secara

rinci dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini :

Tabel 2.1 Luas dan Wilayah Administrasi Kota Bogor 2005

No KECAMATAN JUMLAH

Luas (Ha) Kel. Lingk. RW RT

1 Kecamatan Bogor Utara 1.772 8 30 91 408

2 Kecamatan Bogor Timur 1.015 6 20 55 276

3 Kecamatan Bogor Selatan 3.081 16 42 151 645

4 Kecamatan Bogor Tengah 813 11 13 98 443

5 Kecamatan Bogor Barat 3.285 16 58 168 647

6 Kecamatan Tanah Sareal 1.884 11 35 100 491

JUMLAH 11.850 68 198 663 2.910

Sumber : Bapeda Kota Bogor, Tahun 2010

Page 2: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-2

Gambar 2. 1 Peta Kota Bogor

Page 3: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-3

2.2 KONDISI FISIK KOTA BOGOR

2.2.1 Kondisi Topografi Dan Kemiringan

Kondisi topografi wilayah Kota Bogor pada dasarnya bervariasi antara datar dan berbukit

(antara 0-200 mdpl sampai dengan >300 mdpl). Wilayah Kota Bogor yang mempunyai

ketinggian >300 mdpl sebagaian besar berada di wilayah selatan yang merupakan kaki

Gunung Salak. Perbedaan ketinggian yang relatif sedikit ini membuat Kota Bogor menjadi

wilayah yang sangat cocok untuk pengembangan perkotaan dimana hal ini tercermin dari

kota bogor merupakan kota yang telah dibangun sejak lama.

Kemiringan lereng di Kota Bogor sebagian besar berada pada klasifikasi datar dan landai

(<15%) seluas 9.855,21 ha atau 83,17%, seluas 1.109,89 ha atau sekitar 9,35% berada pada

klasifikasi lahan agak curam (15% - 25%). Sedangkan untuk lahan yang berada pada

klasifikasi curam dan sangat curam (>25%) hanya seluas 884,9 ha atau sekitar 7,45%. Kondisi

topografi dan kemiringan lereng tersebut, menjadikan Kota Bogor memiliki variasi pola/tema

pengembangan dalam pemanfaatan ruangnya, pada beberapa lokasi memiliki pemandangan

(view) yang indah (ke arah Gunung Salak dan Gunung Pangrango) dan udara yang sejuk.

Kondisi topografi dan kemiringan lereng ini menjadi potensi dalam pengembangan Kota

Bogor. Untuk lebih jelasnya, uraian luas wilayah berdasarkan kemiringan Kota Bogor menurut

kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.2 Kemiringan Kota Bogor menurut Kecamatan

No Kecamatan Ketinggian (Ha)

Jumlah (Ha) 0 ─ 200 201─ 250 251─ 300 >300

1 Bogor Utara 869.18 853.68 49.14 0.00 1,772.00

2 Bogor Timur 0.00 46.00 348.00 620.00 1,015.00

3 Bogor Selatan 0.00 24.00 480.00 2,577.00 3,081.00

4 Bogor Tengah 0.00 317.33 491.27 4.40 813.00

5 Bogor Barat 1,639.80 1,318.96 326.24 0.00 3,285.00

6 Tanah Sareal 1,519.13 364.84 0.00 0.00 1,884.00

Jumlah 4,028.11 2,924.81 1,694.65 3,201.40 11,850.00

Sumber: Materi Teknis RTRW Kota Bogor, 2011

Page 4: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-4

Tabel 2.3 Kemiringan Lereng Kota Bogor menurut Kecamatan

No Kecamatan

Kemiringan Lereng (Ha)

Jumlah

(Ha) 0 - 2%

(Datar)

2 - 15 %

(Landai)

15 - 25%

(Agak Curam)

25 - 40%

(Curam)

>40%

(Sangat

Curam)

1 Bogor Utara 137.85 1,565.65 0.00 68.00 0.50 1,772.00

2 Bogor Timur 182.30 722.70 56.00 44.00 10.00 1,015.00

3 Bogor Selatan 169.10 1,418.40 1,053.89 350.37 89.24 3,081.00

4 Bogor Tengah 125.44 560.47 0.00 117.54 9.55 813.00

5 Bogor Barat 618.40 2,502.14 0.00 153.81 10.65 3,285.00

6 Tanah Sareal 530.85 1,321.91 0.00 31.24 0.00 1,884.00

Jumlah 1,763.94 8,091.27 1,109.89 764.96 119.94 11,850.00

Sumber: Materi Teknis RTRW Kota Bogor, 2011

2.2.2 Kondisi Geologi Dan Jenis Tanah

Struktur geologi Kota Bogor terdiri dari aliran andesit, kipas aluvial, endapan, tufa, dan lanau

breksi tufan dan capili. Secara umum, Kota Bogor ditutupi oleh batuan vulkanik yang berasal

dari endapan (batuan sedimen) dua gunung berapi, yaitu Gunung Salak dan Gunung

Pangrango (berupa batuan breksi tupaan/kpal). Lapisan batuan ini berada agak dalam dari

permukaan tanah dan jauh dari aliran sungai. Endapan permukaan umumnya berupa alluvial

yang tersusun oleh tanah, pasir, dan kerikil hasil pelapukan endapan, yang tentunya baik

untuk vegetasi. Tanah yang ada di seluruh wilayah Kota Bogor umumnya memiliki sifat agak

peka terhadap erosi, yang sebagian besar mengandung tanah liat (clay), dengan tekstur

tanah yang umumnya halus hingga agak kasar, kecuali di Kecamatan Bogor Barat, Tanah

Sareal dan Bogor Tengah di mana terdapat tanah yang bertekstur kasar.

Tabel 2.4 Geologi Kota Bogor menurut Kecamatan

No Kecamatan

Jenis Batuan (Ha)

Jumlah (Ha) Aliran

Andesit

Kipas

Aluvial Endapan Tufa

Lanau Breksi

Tufan &

Capili

1 Bogor Utara 0.00 1,766.64 0.00 5.36 0.00 1,772.00

2 Bogor Timur 0.00 304.21 0.00 710.79 0.00 1,015.00

3 Bogor Selatan 445.01 0.00 0.00 1,838.81 797.18 3,081.00

4 Bogor Tengah 0.00 226.98 0.17 582.81 3.04 813.00

5 Bogor Barat 1,012.45 348.89 1,372.51 238.81 312.34 3,285.00

6 Tanah Sareal 1,262.15 603.26 0.00 18.59 0.00 1,884.00

Jumlah 2,719.61 3,249.98 1,372.68 3,395.17 1,112.56 11,850.00

Sumber: Materi Teknis RTRW Kota Bogor, 2011

Page 5: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-5

Jenis tanah di seluruh wilayah Kota Bogor umumnya memiliki sifat agak peka terhadap erosi,

yang sebagian besar mengandung tanah liat (clay), dengan tekstur tanah yang umumnya

halus hingga agak kasar, kecuali di Kecamatan Bogor Barat, Tanah Sareal dan Bogor Tengah

yang terdapat tanah yang bertekstur kasar. Untuk lebih jelasnya, uraian tentang kepekaan

tanah terhadap erosi, dan tekstur tanah di Kota Bogor berdasarkan kecamatan dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 2.5 Kepekatan Tanah terhadap Erosi di Kota Bogor

No Kecamatan

Kepekaan Tanah terhadap

Erosi Tekstur Tanah

Jumlah

(Ha) Sangat

Peka

(Ha)

Peka

(Ha)

Agak Peka

(Ha)

Halus

(Ha)

Sedang

(Ha)

Agak

Kasar

(Ha)

Kasar

(Ha)

1 Bogor Utara 0.00 0.00 1,772.00 1,772.00 0.00 0.00 0.00 1,772.00

2 Bogor Timur 0.00 0.00 1,015.00 0.00 0.00 37.08 0.00 1,015.00

3 Bogor Selatan 0.00 0.00 3,081.00 2,534.12 187.76 359.12 0.00 3,081.00

4 Bogor Tengah 0.00 0.00 813.00 193.44 0.00 616.56 3.00 813.00

5 Bogor Barat 0.00 0.00 3,285.00 1,278.53 45.32 1,208.09 753.06 3,285.00

6 Tanah Sareal 0.00 0.00 1,884.00 1,844.37 0.00 0.00 39.63 1,884.00

Jumlah 0.00 0.00 11,850.00 7,622.46 233.08 2,220.85 795.69 11,850.00

Sumber: RPIJM Kota Bogor Tahun 2013 – 2017

2.2.3 Kondisi Sumber Daya Air

Potensi sumber daya air permukaan wilayah Kota Bogor diidentifikasi dari adanya 2 sungai

besar dan 7 anak sungai. Secara keseluruhan anak-anak sungai itu membentuk pola aliran

pararel-subpararel sehingga mempercepat waktu mencapai debit puncak (time to peak)

pada 2 sungai besar yaitu sungai Ciliwung dan Cisadane. Kota Bogor memanfaatkan potensi

kedua sungai ini sebagai sumber air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Selain

potensi dari dua sungai besar di atas terdapat beberapa sungai lain yang ada diantaranya

Sungai Cipakancilan, Sungai Cidepit, Sungai Ciparigi, dan Sungai Cibalok. Sungai-sungai

tersebut memiliki permukaan air yang jauh di bawah permukaan tanah. Karenanya, Kota

Bogor terbilang relatif aman dari bahaya banjir. Pada umumnya, aliran sungai-sungai

tersebut dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat Kota Bogor sebagai sarana MCK, usaha

perikanan keramba, serta sumber air baku bagi PDAM. Selain beberapa aliran sungai yang

mengalir di wilayah Kota Bogor, terdapat juga beberapa mata air yang umumya

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan air bersih sehari-hari. Kemunculan mata air

tersebut umumnya terjadi karena adanya pemotongan bentuk lahan atau topografi,

sehingga secara otomatis aliran air tanah tersebut terpotong. Kondisi tersebut diantaranya

berada di tebing jalan tol Jagorawi, pinggiran sungai Ciliwung di Kampung Lebak Kantin,

Page 6: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-6

Babakan Sirna, dan Bantar Jati, dengan besaran debit bervariasi. Selain adanya potensi

sumber daya air permukaan, Kota Bogor juga memiliki potensi sumber daya air tanah.

Potensi sumber daya air tanah terletak pada kedalaman sekitar 3 – 12m, kedalaman muka air

tanah dalam keadaan normal (musim hujan) berkisar 3 – 6m, sedangkan pada musim

kemarau kedalaman muka air tanah mencapai 10 – 12m. Kualitas air tanah di Kota Bogor

terbilang cukup baik. Namun, tingkat pelapukan batuan yang cukup tinggi serta tingginya

laju perubahan penutupan lahan oleh bangunan meyebabkan kapasitas infiltrasi air hujan

menjadi sangat rendah, dan pada akhirnya mempertinggi run off. Hal ini merupakan salah

satu penyebab menurunnya permukaan air tanah di musim kemarau.

Tabel 2.6 Hidrogeologi Kota Bogor menurut Kecamatan

No Kecamatan

Hidrogeologi (Ha) Jumlah

(Ha) Muda Muda

Irigasi Tua Tua Irigasi

Aliran

Lava

1 Bogor Utara 823.39 946.72 0.00 1.89 0.00 1,772.00

2 Bogor Timur 249.36 79.35 188.08 498.22 0.00 1,015.01

3 Bogor Selatan 1,101.56 498.12 1,179.23 207.69 94.40 3,081.00

4 Bogor Tengah 268.97 4.44 15.56 524.03 0.00 813.00

5 Bogor Barat 1,883.04 540.79 618.99 242.18 0.00 3,285.00

6 Tanah Sareal 972.01 870.13 6.75 35.11 0.00 1,884.00

Jumlah 5,298.33 2,939.55 2,008.61 1,509.12 94.40 11,850.01

Sumber: RPIJM Kota Bogor Tahun 2013 – 2017

Ket : Muda : Lapisan Tidak Terlipat, Miring, Lemah Bantuan Vulkanik Muda

Muda Irigasi : Lapisan Tidak Terlipat, Miring, Lemah Batuan Vulkanik Muda Beririgasi

Tua : Lapisan Tidak Terlipat, Miring, Lemah Batuan Vulkanik Tua

Tua Irigasi : Lapisan Tidak Terlipat, Miring, Batuan Vulkanik Tua Beririgasi

Aliran Lava : Aliran Lava Bersusun Andesit Basah

2.2.4 Penggunaan Lahan

Dari segi pola penggunaan lahan, dengan luas wilayah Kota Bogor 11.696,05 ha. Kawasan

tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu kawasan terbangun dan kawasan tidak

terbangun. secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut.

Kawasan terbangun yang mencakup kawasan perumahan, permukiman, fasilitas

kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, fasilitas olahraga, fasilitas umum,

industri, komplek militer, kantor pemerintahan, jasa, perdagangan campuran. Luas

kawasan terbangun adalah 5.340,40 ha. Luas kawasan permukiman dan perumahan

adalah 4.617,26 ha atau sekitar 39,47%, fasilitas sosial dan fasilitas lainnya menempati

luas 250,25 ha atau 2,14%. Kawasan indutri, jasa, dan perdagangan campuran

Page 7: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-7

menempati luas 362,35 ha atau sekitar 3,10%. kompleks militer dan kantor pemerintahan

menempati luas 110,54 ha atau 0,95 %.

Kawasan tidak terbangun yang mencakup hutan kota, kebun, ladang, sawah, semak,

taman, tanah kosong, TPU, kolam, situ, dan sungai. Luas kawasan tidak terbangun ini

adalah 6.355,65 ha. Kawasan tidak terbangun yang merupakan kawasan hijau yang

mencakup hutan kota, kebun, ladang, sawah, semak, taman menempati luas 5.111,31 ha

atau 45,12%. Sedangkan untuk kawasan tidak terbangun yang berbentuk kawasan biru

yang mencakup kolam, situ dan sungai menempati luas 235,32 ha atau 2,01%.

Sedangkan sisanya adalah tempat pemakaman umum yang menempati luas 141,76 ha

atau 1,21% dan tanah kosong seluas 867,27 ha atau 7,42%.

Tabel 2.7 Penggunaan Lahan di Kota Bogor Tahun 2012

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) %

1 Perumahan 1.529,24 13,07%

2 Permukiman 3.088,01 26,40%

3 Fasilitas Kesehatan 14,47 0,12%

4 Fasilitas Pendidikan 59,18 0,51%

5 Fasilitas Peribadatan 13,94 0,12%

6 Fasilitas Olah Raga 147,11 1,26%

7 Fasilitas Umum (terminal, WTP, dll) 15,55 0,13%

8 Industri 121,21 1,04%

9 Komplek Militer 77,63 0,66%

10 Kantor Pemerintahan 32,91 0,28%

11 Jasa 74,94 0,64%

12 Perdagangan Campuran 166,21 1,42%

13 Hutan Kota 129,71 1,11%

14 Kebun 1.952,19 16,69%

15 Ladang 638,83 5,46%

16 Sawah 1.818,66 15,55%

17 Semak 383,55 3,28%

18 Taman 188,37 1,61%

19 Tanah Kosong 867,27 7,42%

20 TPU 141,76 1,21%

21 Kolam 93,39 0,80%

22 Situ 14,50 0,12%

23 Sungai 127,43 1,09%

Jumlah 11.696,05 100,00%

Sumber: Bappeda, 2012.

Page 8: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-8

Gambar 2. 2 Peta Penggunaan Lahan Kota Bogor 2012

Page 9: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-9

2.2.5 Sarana Prasarana Dan Utilitas Umum

Fasilitas Pendidikan

Fasilitas pendidikan yang ada di Kota Bogor pada Tahun 2012 terdiri atas SD 288 unit, SMP

113 unit, dan SMA 47 unit dan SMK 74 unit. Pemenuhan kapasitas bagi setiap fasilitas diukur

dari banyaknya anak usia sekolah yang harus ditampung.

Tabel 2.8 Kondisi Eksiting Fasilitasi Pendidikan

Jenis Fasilitas Pendidikan

Eksisting

Tahun 2012

SD SMP SMA SMK

Bogor Selatan 53 25 9 11

Bogor Timur 34 9 7 10

Bogor Utara 44 11 7 14

Bogor Tengah 50 26 10 11

Bogor Barat 65 24 9 14

Tanah Sareal 42 18 5 14

Total Fasilitas Pendidikan 288 113 47 74

Sumber : Bogor dalam Angka Tahun 2012

Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Kesehatan merupakan penunjang utama dalam peningkatan derajat kesehatan

masyarakat. Berikut data Jenis fasilitas kesehatan yang ada di Kota Bogor tahun 2012.

Tabel 2.9 Kondisi Eksisting Fasilitas kesehatan

Jenis Fasilitas Kesehatan Eksisting 2012

Prakter Dokter Umum 867

Bogor Utara 185

Bogor Barat 202

Bogor Timur 91

Bogor Selatan 82

Bogor Tengah 181

Tanah Sareal 126

Prakter Dokter Spesialis 390

Bogor Utara 88

Bogor Barat 56

Bogor Timur 59

Bogor Selatan 26

Bogor Tengah 117

Tanah Sareal 44

Praktek Dokter Gigi 489

Bogor Utara 57

Bogor Barat 236

Bogor Timur 44

Page 10: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-10

Jenis Fasilitas Kesehatan Eksisting 2012

Bogor Selatan 30

Bogor Tengah 63

Tanah Sareal 59

LabKes 18

Bogor Utara 8

Bogor Barat 1

Bogor Timur 1

Bogor Selatan 1

Bogor Tengah 7

Tanah Sareal 6

BP/Klinik 117

Bogor Utara 22

Bogor Barat 22

Bogor Timur 19

Bogor Selatan 17

Bogor Tengah 22

Tanah Sareal 15

Apotek 119

Bogor Utara 26

Bogor Barat 22

Bogor Timur 15

Bogor Selatan 11

Bogor Tengah 32

Tanah Sareal 13

Puskesmas 24

Bogor Utara 3

Bogor Barat 5

Bogor Timur 2

Bogor Selatan 4

Bogor Tengah 5

Tanah Sareal 5

RS 12

Bogor Utara 1

Bogor Barat 3

Bogor Timur 1

Bogor Selatan 1

Bogor Tengah 3

Tanah Sareal 3

Sumber: Bogor Dalam Angka 2012

Fasilitas Peribadatan

Fasilitas tempat peribadatan di Kota Bogor 2012 didominasi oleh sarana peribadatan agama

Islam, baik berupa masjid maupun musholla. Selain sarana peribadatan bagi agama Islam,

Page 11: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-11

Kota Bogor juga dilengkapi dengan sarana peribadatan lainnya, seperti gereja, pura, dan

vihara.

Tabel 2.10 Kondisi Eksisting Sarana Peribadatan

No Jenis Sarana/

Kecamatan

Tahun 2012

Mesjid Mushola Gereja

Protestan

Gereja

Katolik Pura Vihara

1 Bogor Selatan 126 90 15 2 2

2 Bogor Timur 70 25 10 1 3

3 Bogor Utara 112 140 8 1 2

4 Bogor Tengah 80 70 14 2 3

5 Bogor Barat 138 130 8 1 1

6 Tanah Sareal 225 155 9 1 1

Jumlah 751 610 64 8 3 9

Sumber : Kota Bogor Dalam Angka, Tahun 2012

Faslitas Olah Raga

Fasilitas yang terdapat di Kota Bogor Berupa Gedung Olahraga, Lapangan Olahraga.

Tabel 2.11 Kondisi Eksisting Sarana Olah Raga

No Jenis Sarana/

Kecamatan Gedung Olahraga

Lapangan

Olahraga

1 Bogor Selatan 2 74

2 Bogor Timur 2 37

3 Bogor Utara 8 122

4 Bogor Tengah 4 48

5 Bogor Barat 10 197

6 Tanah Sareal 9 129

Jumlah 35 607

Sumber : Kota Bogor Dalam Angka, Tahun 2012

Fasilitas Pemakaman Umum

Makam di Kota Bogor hanya terdapat di Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Barat dan

Kecamatan Tanah Sareal, dengan luas total 724.271 m². TPU terbanyak terdapat di

Kecamatan Bogor Selatan.

Page 12: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-12

Tabel 2.12 Kondisi Eksisting Pemakaman Umum

Sumber : Kota Bogor Dalam Angka, Tahun 2012

Fasilitas Pemadam Kebakaran

Alat-alat yang digunakan dalam upaya penanggulangan dan penanganan bencana yakni

berupa alat standar Search And Rescue (SAR) Darat dan Mobil Pemadam kebakaran dari

UPTD Damkar. Berikut data mengenai sarana yang dimiliki.

Tabel 2.13 Kondisi Eksisting Sarana Pemadam Kebakaran

No

Jenis Sarana/

Kecamatan

Pos Pemadam

Kebakaran

Jumlah Mobil

Pemadam

Kebakaran

Jumlah

Petugas

Pemadam

Kebakaran

1 Bogor Selatan

2 Bogor Timur 1 (PMK Sukasari) 8 36

3 Bogor Utara 1 (PMK Cibuluh) 3 24

4 Bogor Tengah

5 Bogor Barat 1 (PMK Yasmin) 5 26

6 Tanah Sareal

Jumlah 3 16 86

Sumber : Kota Bogor Dalam Angka, Tahun 2012

2.2.6 Potensi Rawan Bencana

Potensi rawan bencana yang terdapat di Kota Bogor adalah rawan bencana longsor dan

rawan bencana banjir. Terdapat beberapa kawasan yang berpotensi mengalami bencana

tersebut seperti: daerah yang sering longsor umumnya di sekitar tebing sungai, sedangkan

daerah yang rawan banjir hanya merupakan titik genangan yang tersebar pada setiap

kecamatan. Untuk kawasan rawan kebakaran terutama di kawasan permukiman padat, di

mana jarak antar rumah berdempetan dengan akses jaringan jalan yang minim.

No Kecamatan Kelurahan Nama TPU Luas (m²) Jumlah Makam

1 Bogor Selatan 1. Cipaku TPU Cipaku 21.800 5.635

2. Cipaku TPU Cipaku Baru 140.000 7075

3. Genteng TPU Gn. Gadung Lama 350.000 14.085

4. Empang TPU Dreded 64.815 11.150

5. Mulyaharja TPU Mulyaharja 21.615

2 Tanah Sareal 1. Kebon Pedes TPU Blender 66.715 12.115

2. Kayu Manis TPU Kayu Manis 26.672 102

3 Bogor Barat 1. Situgede TPU Situgede 32.654

Page 13: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-13

Tabel 2.14 Data Rawan Banjir dan Longsor di Kota Bogor

No Lokasi Sumber Kerawanan Jenis Kerawanan

Luas

Genangan

(Ha)

I Kecamatan Bogor Barat

1 Sepanjang Sungai - S. Ciomas Tanah Longsor

- S. Cisadane Tanah Longsor

2 Sepanjang Saluran - Sal. Sek. Cidepit Tanah Longsor

3 Kel. Pasir Jaya

- S. Cisadane Banjir 1 Kp. Muara

4 Kel. Gn. Batu

- S. Cisadane Banjir 1 Kp. Gn. Batu

5 Kel. Cilendek Timur Rw 05 Air Lapangan/ Limpasan

air permukaan

Banjir dan Tanah

Longsor

6 Kel Gunung Batu Rw 12 Air Lapangan/ Limpasan

air permukaan Banjir 1.5

7 Kel. Situ Gede

- Saluran Cibenda Tanggul Saluran

Jebol

- Saluran Cibanten Tanggul Saluran

Jebol

8 Kel. Margajaya Saluran

Ciherang/Cibungur Banjir 2

9 Kel. Balumbang Jaya Rw 06 Sungai Ciapus Tanah Longsor

10 Kel. Semplak Sal. Sekunder Cidepit Banjir 0.5

II Kecamatan Bogor Tengah

1 Sepanjang Sungai

- S. Cisadane Tanah Longsor

- S. Cipakancilan Tanah Longsor

- S. Ciliwung Tanah Longsor

2 Sepanjang Saluran - Saluran Induk Tanah Longsor

Cisadane Empang

3 Kel. Paledang

S. Cisadane Banjir 1 Kp. Nusa

4 Kel. Panaragan S. Cisadane Banjir 1

Kp. Mantarena dan Panaragan S. Cisadane Banjir 1

5 Kel. Pamoyanan Sal. Ciranjang/Cioyanan Banjir dan Longsor 1

III Kecamatan Bogor Selatan

1 Sepanjang Sungai

- S. Cibeureum Tanah Longsor

- S. Cisadane Tanah Longsor

- S. Cipakancilan Tanah Longsor

2 Kel. Muarasari

- S. Cibalok Tanah Longsor Tajur, Pakuan

3 Kel. Ranggamekar S. Cisadane Banjir 1

Page 14: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-14

No Lokasi Sumber Kerawanan Jenis Kerawanan

Luas

Genangan

(Ha)

Kp. Cibeureum

4 Kel. Empang

S. Cisadane Banjir 1 Kp. Parung Jambu

IV Kecamatan Bogor Timur

1 Sepanjang Sungai S. Ciliwung Tanah Longsor

2 Kel. Sindangsari Sal. Cibalok Tanah Longsor

3 Kel. Katulampa

S. Ciliwung Banjir 1 Kp. Katulampa

4 Kel. Baranangsiang

S. Ciliwung Banjir 1 Kp. Pulo Geulis

V Kecamatan Tanah Sareal

1 Sepanjang Sungai S. Ciliwung Tanah Longsor

2 Sepanjang Saluran Saluran Induk

Tanah Longsor Cisadane Empang

3 Kel. Kebon Pedes

Sal. Cibalok Banjir 2 Kp. Pacilong

4

Kel. Cibadak Sal. Cimanggu Banjir 2

Rw. 09

Komplek Bukit Cimanggu Villa Sal. Cigede Wetan Banjir 2

Kp. Asem Sal. Cigede Kulon Banjir 2

5 Kel. Kayumanis Sal. Cikeumeuh Banjir 1

Sal. Cimanggu Banjir 1

6 Kel. Mekarwangi

Sal. Cigede Wetan Banjir 2 Kp. Asem

7 Kel. Sukadamai Sal. Ters.Cibuluh 5 Banjir 2

8 Kel. Kencana Sal. Kali Murni Banjir 2

9 Kel. Sukaresmi Sal. Kali Duren Banjir 1

10 Kel. Kedung Waringin

Sal. Tersier Cidepit 4,

Cidepit 5 dan air

lapangan

Banjir 2

VI Kecamatan Bogor Utara

1 Sepanjang Sungai S. Ciliwung Tanah Longsor

2

Kel. Tegalgundil S. Ciparigi Tanah Longsor

Tanah Kapling S. Ciparigi Banjir 2

Kp. Luwuk S. Ciparigi Banjir 2

3 Kel. Bantarjati S. Ciparigi Tanah Longsor 3

Kp. Warungjambu Sal. Cibagolo Banjir

Page 15: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-15

No Lokasi Sumber Kerawanan Jenis Kerawanan

Luas

Genangan

(Ha)

4

Kel. Cibuluh S. Ciparigi Banjir 2

Kp. Kaumsari S. Cibuluh Banjir 2

Kp. Pangkalan S. Ciliwung Banjir 1

5

Kel. Kedungbadak S. Ciliwung Banjir 2

Kp. Kedunghalang S. Ciparigi Banjir 1

Sal. Cibagolo Banjir 1

6 Kel. Tanah Baru

S. Ciluar Banjir 1 Kp. Kramat

7 Kel. Ciluar S. Ciluar Banjir 2

Jumlah 52

Sumber : Seksi Pemeliharaan Jaringan & Drainase Kota Bogor Tahun 2006 dalam SPPIP Kota Bogor 2011

2.3 PROFIL KONDISI KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL

2.3.1 Jumlah Dan Persebaran Penduduk Kota Bogor

Jumlah penduduk Kota Bogor Tahun 2012 adalah 1.004.831 jiwa dengan persebaran di

Kecamatan Bogor Selatan 190.535 jiwa, Kecamatan Bogor Timur 99.983 jiwa, Kecamatan

Bogor Utara 180 847 jiwa, Kecamatan Bogor Tengah 104 270 jiwa, Kecamatan Bogor Barat

223 168 jiwa, dan Kecamatan Tanah Sareal 206 028 jiwa. Di samping jumlah penduduk, data

tingkat kesejahteraan penduduk penting untuk diperhatikan dalam hal perumusan kebijakan

mengenai permukiman di Kota Bogor. Dengan luas wilayah 11.850 ha, kepadatan penduduk

Kota Bogor Tahun 2012 adalah 85 jiwa/ha. Kepadatan ini merupakan kepadatan bruto di

mana luas wilayah yang dihitung adalah seluruh wilayah Kota Bogor baik kawasan terbangun

maupun yang non terbangun.

Tabel 2.15 Jumlah Penduduk, Jumlah KK, Luas Wilayah, Jumlah Rumah, dan

Kepadatan Penduduk Kota Bogor Tahun 2012

Kecamtan Luas wilayah

(ha)

Jumlah

Penduduk 2012 KK

Kepadatan

Penduduk 2012

Bogor Utara 1772 180847 44218 102

Kel. Bantarjati 170 24763 5759 146

Kel. Tegalgundil 198 28630 6817 145

Kel. Tanahbaru 233 24795 6048 106

Kel. Cimahpar 444 19756 4594 44

Kel. Ciluar 220 16282 3971 74

Kel. Cibuluh 154 19086 5302 124

Kel. Kedunghalang 192 21865 5466 114

Kel. Ciparigi 161 25670 6261 159

Page 16: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-16

Kecamtan Luas wilayah

(ha)

Jumlah

Penduduk 2012 KK

Kepadatan

Penduduk 2012

Bogor Barat 3285 223168 53656 68

Kel. Pasirmulya 100 5067 1102 51

Kel. Pasirkuda 225 14621 3400 65

Kel. Pasirjaya 290 21361 5086 74

Kel. Gunungbatu 220 18776 4694 85

Kel. Loji 253 13886 3229 55

Kel. Menteng 209 16219 3862 78

Kel. Cilendek timur 105 17662 4308 168

Kel. Cilendek barat 174 17204 4096 99

Kel. Sindangbarang 370 17491 4165 47

Kel. Margajaya 255 5457 1331 21

Kel. Balumbangjaya 154 13086 3739 85

Kel. Situgede 273 9586 2130 35

Kel. Bubulak 314 15365 3414 49

Kel. Semplak 44 11256 2558 256

Kel. Curugmekar 104 13507 3463 130

Kel. Curug 195 12624 3079 65

Bogor Timur 1015 99983 24055 99

Kel. Sindangsari 90 10284 2449 114

Kel. Sindangrasa 106 14386 3425 136

Kel. Tajur 45 6689 1672 149

Kel. Katulampa 491 29656 7064 60

Kel. Baranangsiang 235 27459 6617 117

Kel. Sukasari 48 11509 2828 240

Bogor Selatan 3081 190535 45714 62

Kel. Mulyaharja 479 19780 4824 41

Kel. Pamoyanan 245 14357 3263 59

Kel. Ranggamekar 148 14011 3434 95

Kel. Genteng 173 8147 1864 47

Kel. Kertamaya 360 6015 1431 17

Kel. Rancamaya 200 6748 1613 34

Kel. Bojongkerta 276 9651 2183 35

Kel. Harjasari 149 15042 3573 101

Kel. Muarasari 154 10244 2455 67

Kel. Pakuan 104 5823 1532 56

Kel. Cipaku 174 13434 3199 77

Kel. Lawanggintung 61 7648 2095 125

Kel. Batutulis 66 10290 2573 156

Kel. Bondongan 68 13526 3267 199

Page 17: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-17

Kecamtan Luas wilayah

(ha)

Jumlah

Penduduk 2012 KK

Kepadatan

Penduduk 2012

Kel. Empang 79 17386 4121 220

Kel. Cikaret 345 18433 4287 53

Bogor Tengah 813 104270 26404 128

Kel. Paledang 178 11804 2810 66

Kel. Gudang 32 7423 1810 232

Kel. Babakanpasar 42 10130 2412 241

Kel. Tegalega 123 19650 5614 160

Kel. Babakan 122 10211 2836 84

Kel. Sempur 63 8205 1954 130

Kel. Pabaton 63 2885 730 46

Kel. Cibogor 44 7628 1902 173

Kel. Panaragan 27 7369 1797 273

Kel. Kebon kalapa 45 11338 2765 252

Kel. Ciwaringin 74 7627 1774 103

Tanah Sereal 1884 206028 49621 109

Kel. Kedungwaringin 142 22492 5486 158

Kel. Kedungjaya 72 13282 3089 184

Kel. Kebonpedes 104 22559 5246 217

Kel. Tanahsereal 105 8906 2071 85

Kel. Kedungbadak 195 28684 6996 147

Kel. Sukaresmi 98 12306 3001 126

Kel. Sukadamai 112 13940 3242 124

Kel. Cibadak 464 27578 6726 59

Kel. Kayumanis 243 14537 3461 60

Kel. Mekarwangi 135 21711 5295 161

Kel. Kencana 214 20033 5008 94

Jumlah Total 11.850 1.004.831 243.668 85

Sumber: Bogor Dalam Angka 2012

Page 18: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-18

Gambar 2. 3 Peta Kepadatan Penduduk Kota Bogor 2012

Page 19: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-19

Tabel 2.16 Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun 2012 Menurut Tingkat Kesejahteraan

Kecamtan Pra Sejahtera Sejahtera Keluarga Sejahtera

Jumlah Keluarga Jiwa Keluarga Jiwa I II III Plus

Bogor Utara 3340 14699 7852 32790 16740 9328 3279 40539

Bogor Barat 843 3001 5295 18229 9708 4326 1926 22098

Bogor Timur 1275 4795 6730 25671 14795 11444 3371 37615

Bogor Selatan 1906 6781 5841 22366 10100 5582 1562 24991

Bogor Tengah 299 1800 12251 27548 21998 15802 4184 54534

Tanah Sereal 1805 6186 7641 27295 24472 9785 4108 47811

Jumlah Total 9468 37262 45610 153899 97813 56267 18430 227588

Sumber : Kota Bogor Dalam Angka 2012

2.3.2 Proyeksi Penduduk Kota Bogor 2034

Berdasarkan proyeksi yang dilakukan terhadap jumlah penduduk Kota Bogor, penduduk

terbanyak pada tahun 2034 terdapat di WP C yang terdiri atas sebagian Kecamatan Bogor

Barat dan Kecamatan Tanah Sareal. Sedangkan jumlah penduduk Kota Bogor keseluruhan

pada tahun 2034 sejumlah 2.064.471 jiwa. Berikut data proyeksi penduduk tahun 2015 –

2034.

Tabel 2.17 Proyeksi Penduduk Berdasarkan WP 2019 – 2034

WP 2019 2024 2029 2034

A 226.138 262.326 305.067 339.021

B 164.838 191.214 222.367 259.918

C 326.055 378.648 440.367 536.897

D 291.889 338.592 393.752 463.004

E 269.768 312.929 363.907 465.633

Jumlah 1.278.689 1.483.709 1.725.461 2.064.472

Sumber : RISPP, 2013

Tabel 2.18 Proyeksi Penduduk Per Keleurahan Per WP Tahun 2019 - 2034

Kecamatan

Kelurahan 2019 2024 2029 2034

WP A

Bogor Barat 1 Menteng 21221 24617 28628 31815

Bogor Selatan 2 Batu Tulis 11041 12808 14895 16553

3 Bondongan 15389 17852 20761 23072

4 Empang 19526 22650 26341 29272

Bogor Tengah 5 Babakan 17103 19840 23072 25640

6 Babakan Pasar 11041 12808 14895 16553

7 Cibogor 8173 9481 11026 12253

Page 20: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-20

Kecamatan

Kelurahan 2019 2024 2029 2034

8 Ciwaringin 9561 11091 12899 14334

9 Gudang 8245 9565 11123 12361

10 Kebon Kelapa 19545 22673 26367 29302

11 Pabaton 3621 4201 4885 5429

12 Paledang 16082 18655 21695 24109

13 Panaragan 7532 8737 10161 11292

14 Sempur 9394 10898 12673 14084

15 Tegallega 26758 31040 36097 40114

Bogor Timur 16 Baranangsiang 20480 23758 27628 30703

17 Sukasari 1424 1652 1921 2135

Total WP A 226138 262326 305067 339021

WP B

1 Balumbangjaya 16678 19346 22498 26298

2 Bubulak 18963 21997 25581 29901

3 Gunung Batu 17381 20162 23447 27406

4 Loji 12978 15054 17507 20463

5 Margajaya 11986 13904 16170 18900

6 Pasir Jaya 24516 28439 33072 38657

7 Pasir Kuda 12538 14544 16914 19770

8 Pasir Mulya 4324 5015 5833 6818

9 Sindangbarang 35639 41342 48077 56196

10 Situgede 9836 11410 13269 15510

Total WP B 164838 191214 222367 259918

WP C

Bogor Barat 1 Cilendek Barat 20492 23798 27677 33744

2 Cilendek Timur 9949 11554 13437 16382

3 Curug 12642 14682 17075 20818

4 Curugmekar 15146 17589 20456 24940

5 Semplak 15265 17728 20617 25136

Tanah Sareal 6 Cibadak 37863 43970 51137 62346

7 Kayumanis 23080 26803 31172 38005

8 Kebon Pedes 17219 19997 23256 28354

9 Kedungbadak 19271 22379 26027 31732

10 Kedungjaya 15852 18409 21410 26103

11 Kedungwaringin 36851 42795 49770 60680

12 Kencana 26065 30269 35203 42919

13 Mekarwangi 27029 31389 36505 44507

14 Sukadamai 26481 30752 35765 43604

15 Sukaresmi 17833 20710 24085 29365

16 Tanah Sareal 5017 5826 6775 8261

Page 21: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-21

Kecamatan

Kelurahan 2019 2024 2029 2034

Total WP C Jumlah 326055 378648 440367 536897

WP D

Bogor Utara 1 Bantarjati 38762 44964 52289 61486

2 Cibuluh 27374 31753 36926 43421

3 Ciluar 34974 40570 47179 55476

4 Cimahpar 19868 23047 26802 31516

5 Ciparigi 54357 63055 73327 86223

6 Kedung Halang 40300 46748 54364 63926

7 Tanah Baru 5982 6939 8070 9489

8 Tegal Gundil 70271 81515 94794 111466

Total WP D Jumlah 291889 338592 393752 463004

WP E

Bogor Utara 1 Tanah Baru 19053 22101 25701 32886

2 Cimahpar 2031 2356 2740 3506

Bogor Timur 3 Sindangsari 6516 7558 8789 11246

4 Sindangrasa 18338 21272 24738 31653

5 Tajur 8533 9898 11511 14728

6 Katulampa 19486 22603 26286 33633

7 Baranangsiang 9284 10769 12523 16024

8 Sukasari 7395 8578 9976 12764

Bogor Selatan 9 Mulyaharja 22150 25694 29880 38233

10 Pamoyanan 17720 20555 23903 30585

11 Ranggamekar 16916 19622 22818 29197

12 Genteng 10495 12174 14157 18114

13 Kertamaya 7374 8553 9947 12727

14 Rancamaya 8118 9416 10950 14011

15 Bojongkerta 21331 24744 28775 36819

16 Harjasari 18208 21122 24562 31429

17 Muarasari 14990 17389 20221 25874

18 Pakuan 6031 6996 8136 10410

19 Cipaku 13174 15281 17771 22738

20 Lawang Gintung 6706 7779 9046 11575

21 Cikaret 15920 18467 21476 27479

Total WP E Jumlah 269768 312929 363907 465633

Total Kota

bogor 1278689 1483709 1725461 2064472

Sumber :RISPP, 2013

Page 22: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-22

2.4 RENCANA PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN KOTA

2.4.1 Kebijakan Dan Strategi Pengembangan Wilayah

Kebijakan Pengembangan sistem pusat pelayanan ditetapkan melalui pembagian wilayah

pelayanan (WP) serta pengembangan sistem pusat pelayanan yang terdiri dari pusat kota, 4

(empat) Sub Pusat Kota, dan 14 (empat belas) Pusat Lingkungan. Penetapan WP

dimaksudkan untuk mendistribusikan pelayanan kegiatan kepada masyarakat serta untuk

mengurangi pergerakan penduduk ke pusat kota.

Pembagian wilayah pelayanan tersebut dibagi menjadi 5 WP (secara lebih rinci pembagian

WP ini akan diterangkan pada bab 3 mengenai Struktur Ruang Kota) yaitu:

Wilayah Pelayanan A, dengan cakupan wilayah sebagai berikut Kecamatan Bogor

Tengah, sebagian Kecamatan Bogor Selatan meliputi Kelurahan Batu Tulis, Empang dan

Bondongan, sebagian Bogor Timur Kelurahan Baranangsiang dan Sukasari dan sebagian

Bogor Barat meliputi Kelurahan Menteng;

Wilayah Pelayanan B, mencakup sebagian besar Kecamatan Bogor Barat meliputi

Kelurahan Bubulak, Kelurahan Margajaya, Kelurahan Balumbangjaya, Kelurahan Situgede,

Kelurahan Sindangbarang, Kelurahan Pasir Jaya, Kelurahan Pasir Kuda, Kelurahan Pasir

Mulya, Kelurahan Gunung Batu, dan Kelurahan Loji;

Wilayah Pelayanan C, mencakup Kecamatan Tanah Sareal meliputi Kelurahan

Mekarwangi, Kelurahan Kencana, Kelurahan Kayu Manis, Kelurahan Sukadamai,

Kelurahan Cibadak, Kelurahan Sukaresmi, Kelurahan Kedung Badak, Kelurahan Kebon

Pedes, Kelurahan Tanah Sareal, Kelurahan Kedung Waringin, Kelurahan Kedung Jaya, dan

sebagian Kecamatan Bogor Barat meliputi Kelurahan Cilendek Barat, Kelurahan Cilendek

Timur, Kelurahan Curug Mekar, Kelurahan Semplak, dan Kelurahan Curug;

Wilayah Pelayanan D, mencakup sebagian besar Kecamatan Bogor Utara meliputi

Kelurahan Ciparigi, Kelurahan Kedung Halang, Kelurahan Cibuluh, Kelurahan Ciluar,

Kelurahan Cimahpar, Kelurahan Tegal Gundil, dan Kelurahan Bantarjati;

Wilayah Pelayanan E, mencakup Kecamatan Bogor Selatan meliputi Kelurahan Lawang

Gintung, Kelurahan Pakuan, Kelurahan Harjasari, Kelurahan Muarasari, Kelurahan

Kertamaya, Kelurahan Genteng, Kelurahan Cipaku, Kelurahan Bojongkerta, Kelurahan

Rancamaya, Kelurahan Pamoyanan, Kelurahan RanggaMekar, Kelurahan Mulyaharja,

Kelurahan Cikaret dan Kecamatan Bogor Timur meliputi Kelurahan Sindangsari,

Kelurahan Sindangrasa, Kelurahan Tajur, Kelurahan Katulampa, serta Kecamatan Bogor

Utara meliputi Kelurahan Tanah Baru.

Untuk masing-masing Wilayah Pelayanan (WP), ditetapkan kebijakan dan strategi

pengembangan yang berbeda sesuai dengan karakteristik, kecenderungan perkembangan

Page 23: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-23

dan harapan yang ingin dicapai dari masing-masing WP tersebut. Kebijakan dan strategi

masing-masing WP adalah sebagi berikut:

Penataan Wilayah Pelayanan A, dengan strategi :

a) Membatasi perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa primer;

b) Mengembangkan RTH ;

c) Merevitalisasi pusat kota dengan tetap memperhatikan visi kota; dan

d) Mengendalikan perkembangan kegiatan perumahan.

Penataan perkembangan di Wilayah Pelayanan B

a) Mengendalikan perkembangan perumahan dengan pengaturan intensitas sesuai

dengan daya tampung dan daya dukung ruang;

b) Mengendalikan skala pelayanan kegiatan perdagangan dan jasa;

c) Mengembangkan RTH kota;

d) Mempertahankan dan melindungi kawasan resapan air; dan

e) Mempertahankan lahan pertanian kota yang ada.

Penataan perkembangan di Wilayah Pelayanan C dan D Kota Bogor dengan strategi :

a) Mengembangkan perumahan dengan pengaturan intensitas sesuai dengan daya

tampung dan daya dukung ruang masing-masing kawasan;

b) Mengendalikan skala pelayanan kegiatan perdagangan dan jasa;

c) Meningkatkan akses jaringan jalan barat-timur dan utara-selatan; dan

d) Mengembangkan RTH

Penataan Wilayah Pelayanan E, dengan strategi :

a) Mempertahankan dan melindungi kawasan resapan air;

b) Mengendalikan perkembangan perumahan;

c) Mengendalikan skala pelayanan kegiatan perdagangan dan jasa; dan

d) Mengembangkan RTH

2.4.2 Kebijakan Dan Strategi Struktur Ruang

Secara umum kebijakan struktur ruang meliputi:

Kebijakan dan Strategi Pusat Pelayanan Kegiatan

Guna mencapai terwujudnya sistem pusat pelayanan dan WP, maka kebijakan dan strategi

pengembangan sistem pusat pelayanan ditetapkan sebagai berikut :

1) Kebijakan pengembangan 1 (satu) pusat kota, 4 (empat) sub pusat kota, dan 14

(empat belas) pusat lingkungan, dengan strategi :

a) Mengalokasikan pusat kota di WP A;

b) Mengembangkan sub pusat kota di WP B, WP C, WP D, dan WP E

Page 24: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-24

c) Mengembangkan pusat lingkungan di SWP B1, SWP B2, SWP C1, SWP C2,

SWP C3, SWP C4, SWP D1, SWP D2, SWP D3, SWP D4, SWP E1, SWP E2, SWP

E3, dan SWP E4

2) Kebijakan penataan pusat pelayanan yang hirarkis sesuai dengan cakupan WP,

dengan strategi :

a) Melengkapi pusat kota, sub pusat kota serta pusat lingkungan dengan

fasilitas pendukung minimum yang harus ada

b) Meningkatkan akses antara pusat dan subpusat kota, antara subpusat dan

subpusat kota, serta antara subpusat kota dengan pusat lingkungan.

Kebijakan Dan Strategi Peningkatan Aksesibilitas dan Keterkaitan Antar Pusat

Kegiatan /Sistem Transportasi

Kebijakan dan strategi transportasi untuk Kota Bogor hanya meliputi transportasi darat,

dimana meliputi aspek jaringan jalan, sistem pergerakan, pelayanan angkutan umum,

termina penumpang, pelayanan kereta api, sistem perparkiran dan jalur pejalan kaki.

Kebijakan dan strategi sistem transportasi tersebut ditetapkan sebagai berikut:

Kebijakan penegasan kembali fungsi jaringan jalan, dengan strategi :

Menetapkan fungsi jaringan jalan; dan

Mengarahkan kegiatan sesuai dengan fungsi jalan.

Kebijakan pendistribusian pergerakan penduduk, dengan strategi :

Menyeimbangkan aksesibilitas menuju pusat-pusat kegiatan, baik untuk arah

utara-selatan maupun barat-timur; dan

Memisahkan arus pergerakan regional dan lokal.

Kebijakan peningkatan kapasitas dan jaringan jalan, dengan strategi :

Membangun dan mengintegrasikan jalan-jalan baru;

Meningkatkan pelayanan jalan;

Meningkatkan pemeliharaan dan rehabilitasi jalan;

Mengendalikan simpang dan jalan akses;

Menyediakan jalur khusus kendaraan tidak bermotor.

Kebijakan peningkatan pelayanan angkutan umum massal, dengan strategi:

Mengembangkan jalur angkutan umum massal pada jalur utama kota;

Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan angkutan umum massal baik

yang berbasis jalan maupun rel;

Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana pendukung angkutan umum

massal; dan

Memperbaiki manajemen pengelolaan angkutan umum massal.

Kebijakan penataan angkutan kota, dengan strategi :

Menyediakan angkutan kota sebagai pengumpan angkutan umum massal; dan

Membatasi angkutan kota.

Page 25: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-25

Kebijakan penyediaan angkutan umum yang ramah lingkungan dengan strategi

meminimalkan tingkat pencemaran emisi gas buang dengan penggunaan bahan

bakar yang ramah lingkungan.

Kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas terminal penumpang, dengan

strategi :

Membangun terminal tipe A;

Memanfaatkan terminal penumpang di wilayah perbatasan yang

dikerjasamakan dengan Pemerintah Kabupaten Bogor; dan

Meningkatkan kualitas sarana pendukung terminal penumpang

Kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kereta api, dengan

strategi :

Membangun stasiun/ stoplet terpadu untuk meningkatkan pelayanan terhadap

pengguna jasa kereta api;

Menata kawasan stasiun dan sekitarnya;

Meningkatkan kualitas sarana pendukung stasiun;

Meningkatkan jalur kereta api; dan

Pembangunan perlintasan tidak sebidang

Kebijakan penataan sistem perparkiran, dengan strategi :

Menyediakan fasilitas parkir yang memadai;

Memprioritaskan pengembangan fasilitas parkir vertikal; dan

Mewajibkan setiap kegiatan yang menimbulkan tarikan pergerakan untuk

menyediakan lahan parkir sesuai ketentuan yang berlaku

Kebijakan penyediaan jalur pejalan kaki, dengan strategi :

Membangun jalur pejalan kaki pada pusat kegiatan yang berorientasi pada

keamanan dan kenyamanan pejalan kaki, serta dapat di akses oleh orang

dengan keterbatasan kemampuan;

Mengintegrasikan jalur pejalan kaki dengan sarana dan prasarana pendukung

pusat-pusat kegiatan;

Mempertahankan fungsi jalur pejalan kaki yang sudah digunakan sesuai

dengan fungsinya;

Mengembalikan fungsi jalur pejalan kaki yang difungsikan untuk kegiatan

selain sebagai jalur pejalan kaki; dan

Meningkatkan kualitas jalur pejalan kaki yang sudah ada

Kebijakan Dan Strategi Peningkatan Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sistem

Prasarana Sarana Umum

Prasarana sarana umum kota yang dimasud meliputi jaringan sumberdaya air, air minum, air

limbah, persampahan, drainase, pelayanan kelistrikan, pelayanan telekomunikasi, dan

jaringan gas.

Page 26: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-26

Secara umum kebijakan dan strategi prasarana kota ditekankan kepada kebijakan

pengembangan jaringan prasarana terpadu dengan strategi:

Pembangunan saluran prasarana kotabawah tanah terpaduyang terintegrasi pada

pembangunan jalan-jalan baru; dan

Pembangunan saluran prasarana kota bawah tanah terpadu di kawasan-kawasan

perumahan.

Secara lebih khusus masing-masing aspek pengembangan prasarana kota memiliki kebijakan

dan strategi sendiri yaitu sebagai berikut :

A. Jaringan Sumberdaya Air

Kebijakan pengelolaan Jaringan Sumber Daya Air, dengan strategi :

1) Pendekatan Daerah Aliran Sungai (DAS ) dan cekungan air tanah serta

keterpaduannya dengan pola ruang;

2) Mengelola jaringan sumber daya air lintas provinsi, lintas kabupaten/kota, dan

wilayah sungai di Kota Bogor;

3) Mengembangkan sistem pengelolaan dan fungsi situ;

4) Memelihara jaringan irigasi;

5) Mengembangkan sistem pengendalian banjir;

6) Membatasi ijin penggunaan air tanah dalam untuk pemanfaatan selain air minum;

dan

7) Membatasi penggunaan air permukaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

B. Air Bersih

Kebijakan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air minum, dengan strategi :

1) Meningkatkan cakupan sistem pelayanan perpipaan;

2) Meningkatkan cakupan sistem pelayanan non perpipaan;

3) Meningkatkan kualitas air minum melalui pengolahan bahan baku air minum

sesuai dengan standar kesehatan;

4) Melindungi dan memelihara sumber-sumber air baku dari pencemaran; dan

5) Meningkatkan peran serta swasta dan masyarakat dalam pengelolaan air minum.

C. Air Limbah

Kebijakan peningkatan kinerja pelayanan air limbah, dengan strategi:

1) Mengembangkan sistem pengelolaan air limbah domestik secara komunal;

2) Pemenuhan standar effluent yang sesuai dengan baku mutu untuk Instalasi

Pengolahan Air Limbah (IPAL) non domestik ;

3) Mengembangkan pelayanan Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT) dengan

teknologi tepat guna;

Page 27: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-27

4) Mencegah pemanfaatan sungai untuk pembuangan limbah;

5) Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menjaga sungai dan lingkungan

disekitarnya dari pencemaran; dan

6) Menerapkan sanksi bagi pencemar badan air.

D. Persampahan

Kebijakan peningkatan pengelolaan persampahan, dengan strategi:

1) Mengembangkan sistem pengelolaan sampah terpadu;

2) Meningkatkan penanganan dan pengurangan sampah; dan

3) Meningkatkan partisipasi masyarakat, perguruan tinggi dan swasta dalam

pengelolaan sampah yang ramah lingkungan

E. Drainase

Kebijakan pengembangan sistem drainase, dengan strategi:

1) Mengembangkan sistem drainase makro dan mikro terpadu; dan

2) Memelihara jaringan drainase.

F. Jaringan Energi Listrik

Kebijakan peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan kelistrikan dengan strategi:

1) Meningkatkan pelayanan jaringan listrik ke seluruh wilayah kota;

2) Meningkatkan jumlah cadangan penyediaan energi listrik antara interkoneksi

dengan daerah sumber tenaga listrik;

3) Mengembangkan sistem pengamanan untuk mengurangi jumlah kehilangan

energi listrik; dan

4) Mengembangkan sumber-sumber energi alternatif untuk mengantisipasi

kendala pasokan energi listrik.

G. Jaringan Telekomunikasi

Kebijakan peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan telekomunikasi; dengan strategi:

1) Mengembangkan jaringan teknologi informasi;

2) Meningkatkan pengembangkan jaringan telepon guna pemerataan pelayanan di

setiap wilayah kota;

3) Mengarahkan penggunaan menara bersama telekomunikasi; dan

4) Mengembangkan jaringan kabel telekomunikasi bawah tanah.

H. Jaringan Gas

Kebijakan peningkatan kualitas pelayanan jaringan gas, dengan strategi:

1) Meningkatkan pelayanan dan jumlah pelanggan rumah tangga ;

Page 28: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-28

2) Menyediakan jaringan distribusi gas untuk melayani Stasiun Pengisian Bahan

Bakar Gas kendaraan bermotor; dan

3) Mengembangkan kawasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji.

2.4.3 Kebijakan Dan Strategi Pola Ruang

Kebijakan dan strategi pola ruang Kota Bogor mencakup aspek kawasan lindung dan

kawasan budidaya.

1. Kebijakan dan Strategi Kawasan Lindung

Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung ditetapkan sebagai berikut :

a. Kebijakan penetapan kawasan-kawasan yang memiliki fungsi lindung, dengan

strategi:

Menetapkan kawasan resapan air/imbuhan air tanah sebagai kawasan yang

memberi perlindungan terhadap air tanah dan memiliki fungsi lindung hidrologi;

Menetapkan sempadan sungai, sempadan situ, dan sempadan mata air sebagai

kawasan yang memiliki fungsi perlindungan setempat;

Menetapkan hutan kota di kawasan The Center for International Forestry

Research (CIFOR) dan rencana hutan kota di setiap WP sebagai kawasan

pelestarian alam;

Menetapkan Kebun Raya Bogor sebagai kawasan yang memiliki fungsi lindung

terhadap jenis plasma nutfah; dan

Menetapkan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan sebagai kawasan yang

memiliki fungsi lindung terhadap hasil-hasil budaya yang bernilai tinggi yang

dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan;

b. Kebijakan perlindungan terhadap fungsi kawasan-kawasan lindung yang telah

ditetapkan, dengan strategi:

Melindungi fungsi kawasan lindung;

Mengembalikan fungsi kawasan lindung yang telah berubah;

Merehabilitasi kawasan lindung yang mengalami penurunan fungsi;

Menata kawasan lindung yang memiliki potensi wisata dengan tidak merubah

bentang alam; dan

Menetapkan sanksi terhadap pihak-pihak yang mengubah fungsi kawasan

lindung sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

c. Kebijakan dan strategi pengembangan RTH ditetapkan sebagai berikut :

Kebijakan penyediaan RTH Publik seluas 20 (dua puluh) persen dari luas kota;

dengan strategi:

Mempertahankan RTH publik yang sudah ada;

Meningkatkan penyediaan taman dan lapangan olahraga ;

Page 29: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-29

Mempertahankan dan mengembalikan fungsi RTH pada kawasan sempadan

sungai, sempadan situ, dan sempadan mata air;

Mengarahkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) agar dapat berfungsi sebagai

RTH;

Mengembangkan RTH infrastruktur;

Membangun hutan kota; dan

Mengembangkan pola kerjasama dengan pihak swasta, lembaga pemerintahan,

badan penelitian, perguruan tinggi maupun masyarakat dalam pemenuhan RTH

publik

d. Kebijakan penyediaan RTH privat minimal seluas 10 (sepuluh) persen dari luas kota,

dengan strategi:

Mengatur keberadaan RTH privat melalui penetapan peraturan KDB dan KDH;

Mengendalikan RTH privat ;

Meningkatkan peran masyarakat dalam penyediaan RTH privat; dan

Memberikan insentif dan disinsentif.

2. Kebijakan dan Strategi Kawasan Budidaya

a. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya ditetapkan sebagai berikut

:

Pengaturan pengembangan kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung dan

daya tampung, dengan strategi:

mengarahkan kawasan terbangun kepadatan rendah di sebagian WP;

mengendalikan pengembangan kawasan pusat kota;

mengoptimalkan pengembangan subpusat kota; dan

membatasi pengembangan kawasan industri.

Perwujudan pemanfaatan ruang kota yang kompak dan efisien, dengan strategi:

mengembangkan kawasan budidaya terbangun secara vertikal di kawasan pusat

kota; dan

mengembangkan ruang-ruang kawasan yang kompak dan efisien.

b. Kebijakan dan strategi kawasan budidaya dapat didetailkan menjadi:

Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan perumahan;

Kebijakan dan strategi pengembangan lokasi industri;

Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan perdagangan dan jasa;

Kebijakan dan strategi kawasan militer;

Kebijakan dan strategi pengembangan fasilitas pelayanan umum;

Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan pemerintahan;

Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan pariwisata;

Kebijakan dan strategi pengelolaan pertanian kota;

Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan penunjang pertanian;

Page 30: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-30

Kebijakan dan strategi pengembangan ruang dan jalur evakuasi bencana;

Kebijakan dan strategi pengembangan RTNH; dan

Kebijakan dan strategi penataan sektor informal.

2.4.4 Umum

1) Kebijakan pengoptimalan ruang budidaya untuk mendorong pertumbuhan sosial

ekonomi; dengan strategi:

Menetapkan distribusi ruang yang sesuai dengan visi pengembangan daerah; dan

Menyediakan ruang kegiatan dan fasilitas sesuai dengan kebutuhan penduduk yang

dilayaninya.

2) Kebijakan penetapan kawasan budidaya dengan titik berat pengendalian, dengan

strategi:

Mengendalikan perkembangan kegiatan di WP A dan WP E; dan

Menata ruang perdagangan dan jasa dengan melengkapi infrastrutkur pendukung

sesuai standar yang berlaku.

3) Kebijakan penetapan kawasan budidaya yang dibatasi perkembangannya, dengan

strategi:

Membatasi perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa primer di pusat kota; dan

Membatasi perkembangan kegiatan pada kawasan resapan air di sebagian WP B dan

WP E.

4) Kebijakan penetapan kawasan budidaya yang didorong perkembangannya, dengan

strategi:

Mengembangkan perumahan dengan pengaturan intensitas sesuai dengan daya

tampung dan daya dukung ruang masing-masing kawasan di WP C dan WP D; dan

Mengembangkan sub pusat kota di WP B, WP C, WP D dan WP E dan pusat

lingkungan di SWP B1, SWP B2, SWP C1, SWP C2, SWP C3, SWP C4, SWP D1, SWP D2,

SWP D3, SWP D4, SWP E1, SWP E2, SWP E3, dan SWP E4.

2.4.5 Perumahan

Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan perumahan ditetapkan sebagai berikut :

1) Kebijakan penetapan jenis kepadatan kawasan perumahan pada masing-masing WP

dengan strategi:

Menetapkan kawasan di masing-masing WP yang dikembangkan sebagai

perumahan berkepadatan rendah, sedang dan tinggi;

Mengatur intensitas ruang untuk masing-masing tipe kepadatan perumahan;

Mengendalikan pengembangan perumahan yang berpotensi menjadi perumahan

dengan kepadatan tinggi serta cenderung kumuh; dan

Mengembangkan perumahan secara vertikal.

Page 31: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-31

2) Kebijakan penataan kawasan perumahan kumuh, dengan strategi:

Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana umum dilingkungan perumahan;

Menata kawasan perumahan kumuh; dan

Merevitalisasi kawasan perumahan kumuh dengan konsep perumahan secara vertikal

dengan KDB rendah.

2.4.6 Industri

Kebijakan dan strategi pengembangan kegiatan industri ditetapkan sebagai berikut :

1) Kebijakan pengendalian lokasi industri dengan strategi mengendalikan dan mengarahkan

pemanfaatan lahan untuk kegiatan industri non polutan;

2) Kebijakan penataan sekitar lokasi kegiatan industri untuk meminimalkan eksternalitas

negatif pada lingkungan sekitarnya, dengan strategi:

Menata pemanfaatan lahan sekitar lokasi industri dengan menyusun arahan

pemanfaatan lahan sekitar lokasi industri; dan

Mengendalikan pencemaran di lokasi industri.

3) Kebijakan pengembangan kegiatan industri kecil, dengan strategi:

Mendorong keberadaan industri kecil ramah lingkungan; dan

Menata lokasi industri kecil.

2.4.7 Perdagangan Dan Jasa

Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan perdagangan dan jasa ditetapkan sebagai

berikut :

1) Kebijakan penataan kegiatan perdagangan dan jasa; dengan strategi:

Menata kegiatan perdagangan dan jasa pada koridor-koridor dan simpul-simpul

yang ditetapkan;

Menata dan mengendalikan kegiatan perdagangan dan jasa yang berkembang tidak

sesuai dengan arahan intensitas dan skala pelayanannya; dan

Membatasi pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa primer di pusat kota

2) Kebijakan peningkatan kegiatan perdagangan dan jasa, dengan strategi:

Mengembangkan pasar tradisional di setiap WP;

Mengarahkan perkembangan kegiatan perdagangan jasa pada simpul-simpul sub

pusat kota dan pusat lingkungan sesuai dengan skala pelayanannya;

Menentukan tema pada simpul-simpul perdagangan dan jasa di setiap WP; dan

Menetapkan koridor-koridor untuk perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan

kegiatannya.

Page 32: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-32

2.4.8 Kawasan Militer

Kebijakan dan strategi kawasan militer dilaksanakan melalui penetapan kawasan militer

sesuai dengan kepentingan pertahanan dan keamanan nasional.

2.4.9 Fasilitas Pelayanan Umum

Kebijakan dan strategi fasilitas pelayanan umum melalui pemerataan sebaran fasilitas di

seluruh wilayah kota, dengan strategi:

Membatasi pembangunan fasilitas pelayanan umum pada WP yang relatif telah

lengkap yaitu WP A; dan

Mendorong pembangunan fasilitas pelayanan umum di WP B, WP C, WP D,dan WP E

untuk menjamin pemerataan dan mendekatkan pelayanan bagi masyarakat.

2.4.10 Kawasan Pemerintahan

Kebijakan dan strategi kawasan pemerintahan dilaksanakan melalui pengembangan kawasan

pemerintahaan, dengan strategi:

Mempertahankan kawasan pemerintahan pada lokasi yang telah berkembang; dan

Mengarahkan kawasan pemerintahan baru di WP D dan WP E

2.4.11 Kawasan Pariwisata

Kebijakan dan strategi kawasan pariwisata dilaksanakan melalui pengembangan pariwisata

yang merupakan ciri khas kota, dengan strategi:

Mempertahankan sarana-sarana pendidikan dan pelatihan sebagai sarana wisata ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK);

Melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan sebagai wahana wisata alam;

Melestarikan peninggalan bersejarah dan bangunan heritage; dan

Mengembangkan wisata belanja dan kuliner yang khas Kota Bogor.

2.4.12 Pertanian

Kebijakan dan strategi pengelolaan pertanian kota dilaksanakan melalui kebijakan

mempertahankan luas wilayah pertanian lahan basah beririgasi teknis dengan strategi:

Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian menjadi fungsi lain; dan

Melarang pemberian ijin alih fungsi lahan pertanian lahan basah beririgasi teknis

menjadi fungsi lain

2.4.13 Kawasan Penunjang Pertanian

Kebijakan pengembangan kawasan penunjang pertanian dilaksanakan melalui

pengembangan sarana penunjang kegiatan pertanian skala regional dengan strategi :

Menata Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada;

Page 33: BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH - sanitasi.kotabogor.go.id II Gambaran Umum... · II-1 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak

Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

II-33

Mengembangkan terminal agribisnis; dan

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung terminal agribisnis.

2.4.14 Ruang Dan Jalur Evakuasi Bencana

Kebijakan dan strategi pengembangan ruang dan jalur evakuasi bencana dilaksanakan

melalui kebijakan penyediaan ruang evakuasi bencana, dengan strategi:

Menyediakan ruang evakuasi bencana yang aman;

Menyediakan jalur evakuasi yang mudah diakses; dan

Menyediakan prasarana dan sarana pendukung proses evakuasi bencana.

2.4.15 Ruang Terbuka Non Hijau (Rtnh)

Kebijakan dan strategi pengembangan RTNH dilaksanakan melalui kebijakan peningkatan

fungsi, luasan dan kualitas RTNH sebagai salah satu ruang publik kota, dengan strategi:

Menata dan mengembangkan RTNH yang ada; dan

Meningkatkan luasan RTNH

2.4.16 Sektor Informal

Kebijakan dan strategi penataan sektor informal dilaksanakan melalui kebijakan

pengalokasian ruang untuk kegiatan sektor informal dengan strategi:

Menata ruang kegiatan sektor informal yang ada;

Mengalokasikan ruang baru untuk kegiatan sektor informal; dan

Melibatkan masyarakat dalam pengendalian ruang untuk sektor informal.

2.5 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN

STRATEGIS

Kebijakan pengembangan kawasan strategis kota adalah penetapan kawasan strategis

lingkungan, kawasan strategis budaya, dan kawasan strategis ekonomi. Sedangkan strategi

pengembangan kawasan strategis tersebut diuraikan sebagai berikut:

Menata kawasan dalam rangka perlindungan terhadap kelestarian lingkungan

Menata kawasan dalam rangka perlindungan peninggalan budaya

Menata kawasan dalam rangka mendorong kegiatan ekonomi lokal dan mendorong

masuknya investasi