Bab II Gambaran Lokasi Kkn
-
Upload
risfiani-wulandari -
Category
Documents
-
view
230 -
download
9
description
Transcript of Bab II Gambaran Lokasi Kkn
BAB II GAMBARAN LOKASI KKN
2.1 Sejarah Singkat Lokasi KKN
Buton adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah tenggara Pulau Sulawesi. Pada
zaman dahulu di daerah ini pernah berdiri kerajaan Buton yang kemudian berkembang menjadi
Kesultanan Buton. Buton dikenal dalam Sejarah Indonesia karena telah tercatat dalam naskah
Nagarakertagama karya Prapanca pada Tahun 1365 Masehi dengan menyebut Buton atau Butuni
sebagai Negeri (Desa) Keresian atau tempat tinggal para resi dimana terbentang taman dan
didirikan lingga serta saluran air. Rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru. Nama Pulau Buton
juga telah dikenal sejak zaman pemerintahan Majapahit. Patih Gajah Mada dalam Sumpah
Palapa, menyebut nama Pulau Buton.
Cikal bakal negeri Buton untuk menjadi sebuah Kerajaan pertama kali dirintis oleh
kelompok Mia Patamiana (si empat orang) yaitu Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo,
Sijawangkati yang oleh sumber lisan mereka berasal dari Semenanjung Tanah Melayu pada
akhir abad ke – 13.
Mereka mulai membangun perkampungan yang dinamakan Wolio (saat ini berada dalam
wilayah Kota Bau-Bau serta membentuk sistem pemerintahan tradisional dengan menetapkan 4
Limbo (Empat Wilayah Kecil) yaitu Gundu-gundu, Barangkatopa, Peropa dan Baluwu yang
masing-masing wilayah dipimpin oleh seorang Bonto sehingga lebih dikenal dengan
Patalimbona. Keempat orang Bonto tersebut disamping sebagai kepala wilayah juga bertugas
sebagai pelaksana dalam mengangkat dan menetapkan seorang Raja. Selain empat Limbo yang
disebutkan di atas, di Buton telah berdiri beberapa kerajaan kecil seperti Tobe-tobe, Kamaru,
Wabula, Todanga dan Batauga. Maka atas jasa Patalimbona, kerajaan-kerajaan tersebut
kemudian bergabung dan membentuk kerajaan baru yaitu kerajaan Buton dan menetapkan Wa
Kaa Kaa (seorang wanita bersuamikan Si Batara seorang turunan bangsawan Kerajaan
Majapahit) menjadi Raja I pada tahun 1332 setelah mendapat persetujuan dari keempat orang
bonto/patalimbona (saat ini hampir sama dengan lembaga legislatif).
Dalam periodisasi Sejarah Buton telah mencatat dua Fase penting yaitu masa
Pemerintahan Kerajaan sejak tahun 1332 sampai pertengahan abad ke – 16 dengan diperintah
oleh 6 (enam) orang raja diantaranya 2 orang raja perempuan yaitu Wa Kaa Kaa dan
Bulawambona. Kedua raja ini merupakan bukti bahwa sejak masa lalu derajat kaum perempuan
sudah mendapat tempat yang istimewa dalam masyarakat Buton. Fase kedua adalah masa
Pemerintahan Kesultanan sejak masuknya agama Islam di Kerajaan Buton pada tahun 948
Hijriah ( 1542 Masehi ) bersamaan dilantiknya Laki La Ponto sebagai Sultan Buton I dengan
Gelar Sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis sampai pada Muhammad Falihi
Kaimuddin sebagai Sultan Buton ke – 38 yang berakhir tahun 1960.
Lasalimu Selatan adalah daerah yang terletak di dalam Buton di Indonesia.
2.2 Letak Geografis
Desa Ambuau Indah merupakan salah satu dari 16 Desa di Wilayah Kecamatan Lasalimu
Selatan yang terletak pada ketinggian ± 800 m dari permukaan laut. Berjarak ± 50 Km dari
Ibukota Kabupaten Buton dengan luas wilayah ± 9,21 Km², dengan batas-batas wiyah sebagai
berikut:
Sebelah Barat Berbatasan Dengan Desa Kinapani Makmur
Sebelah Utara Berbatasan Dengan Desa Umalaoge
Sebelah Timur Berbatasan Dengan Desa Mopaano
Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Desa Ambuau Togo
2.3 Struktur dan Keadaan Penduduk
2.3.1 Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin
Desa Ambuau Indah mempunyai Jumlah Penduduk 806 Jiwa dan jumlah Kepala Rumah
Tangga 266 KK dengan tingkat kesejahtraan 13 KK Sejahtra (4,9%), 42 KK Prasejahtra
(15,8%), 185 KK Miskin (69,4%) dan 29 KK Sangat Miskin (9,8%) yang tersebar dalam 4
(empat) dusun dengan Perincian sebagaimana tabel berikut ;
Tabel: 1. Jumlah penduduk
N
O
NAMA DUSUN JUMLAH JIWA KEPALA
KELUARGAL P TOTAL
1.
2.
DUSUN 1
DUSUN 2
120
87
84
91
204
178
56
59
3.
4.
DUSUN 3
DUSUN 4
115 122 237 79
3 DUSUN 442 405 847 266
2.3.2 Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masayarakat yang berdomisili di Desa Desa Ambuau Indah dapat
tergambar pada tabel berikut:
Tabel : 2. Tingkat pendidikan
PRA
SEKOLAH
SD SMP SLTA SARJANA/
DIP
TDK TAMAT
SD
94org 369 org 137 org 43 org 12 org 192 org
2.3.3 Keadaan Penduduk menurut Agama
2.3.4 Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian
Karena Desa Ambuau Indah merupakan Desa Pertanian dan Perkebunan, maka
sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, selengkapnya sebagai
berikut
Tabel: 3. Mata pencaharian
PETAN
I
PEDA
GA
N
G PNS BURUH
TANI
PETERN
A
K TUK
AN
G
IND
USTR
I
BEN
GK
EL
PENJA
HIT
201
org22 org
5
org4 org 3 org 24 org 5 org
3or
g3 org
2.4 Sarana dan Prasarana
Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Ambuau Indah secara garis besar adalah
sebagai berikut :
Tabel: 5. Prasarana desa