BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2016...
Transcript of BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2016...
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -1
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2016
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
1. Luas dan batas wilayah administrasi
Kabupaten Sampang memiliki posisi yang strategis, yaitu
berada diantara Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten
Pamekasan. Luas wilayah daratan Kabupaten Sampang mencapai
1.233,30 km2 yang secara adminstrasi terbagi dalam 14 kecamatan, 6
kelurahan, 180 desa, 949 dusun, 1.074 Rukun Warga dan 2.281 Rukun
Tetangga. Batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Sampang
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Selat Madura
Sebelah Barat : Kabupaten Bangkalan
Sebelah Timur : Kabupaten Pamekasan
2. Letak dan kondisi geografis
Kabupaten Sampang menjadi jalur distribusi utama karena
letaknya yang berada di pusat pulau Madura. Kabupaten Sampang
berada diantara 113o08’ BT - 113o39’ BT dan 06o05’ LS - 07o13’ LS.
Kabupaten Sampang memiliki garis pantai yang panjang di sebelah
utara dan selatan, yang sangat strategis untuk pengembangan industri
kemaritiman. Selain itu, posisi Kabupaten Sampang berada diantara
Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan memiliki nilai tambah dalam
pendistribusian barang antar wilayah karena dilalui oleh jalan utama
di Pulau Madura, sebagaimana yang digambarkan berikut.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -2
Gambar 2. 1 Peta Kabupaten Sampang
Sumber: Bapelitbangda Kabupaten Sampang
3. Topografi
Pengembangan lahan pertanian cocok untuk dikembangkan
dengan topografi Kabupaten Sampang yang cenderung datar dan
bergelombang. Topografi yang datar cocok untuk ditanami padi atau
sebagai lahan persawahan. Ketinggian permukaan wilayah Kabupaten
Sampang berada diantara 0 – 300 meter di atas permukaan laut.
Kecamatan Sampang merupakan kecamatan di Kabupaten Sampang
dengan luas wilayah terbesar berkategori datar, yaitu sebesar 5.849
ha. seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 2. 1 Rincian Klasifikasi Kelerengan Tanah di Kabupaten Sampang
NO KECAMATAN
KELERENGAN (Ha)
Datar Bergelombang Curam Sangat Curam
(>40%) (0-2%) (>2-15 %) (>15-40%)
1 Sreseh 2.721,00 4.474,00 - -
2 Torjun 2.615,00 1.725,50 78,5 -
3 Pangarengan 2.595,63 1.674,37 - -
4 Sampang 5.849,63 985,75 165,62 -
5 Camplong 5,099,00 1.866,00 28 -
6 Omben 3,530,93 5,308,92 2.739,80 51,35
7 Kedungdung 3.370,60 7.576,40 1.148,00 213
8 Jrengik 3.349,00 2.240,00 493 453
9 Tambelangan 3.411,50 4.565,00 708,5 321
10 Banyuates 2.823,50 9,407,50 1.892,00 -
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -3
NO KECAMATAN
KELERENGAN (Ha)
Datar Bergelombang Curam Sangat Curam
(>40%) (0-2%) (>2-15 %) (>15-40%)
11 Robatal 301,5 7.364,50 398 -
12 Karangpenang 81,5 7.400,50 943 -
13 Ketapang 1.173,28 5.580,70 5.399,04 374,98
14 Sokobanah 863,57 7.638,00 1.253,47 1.085,96
Jumlah 37.785,64 64.807,14 15.246,93 2.490,29
Sumber : Bapelitbangda Kabupaten Sampang
Kelerengan wilayah Kabupaten Sampang bervariasi antara datar,
bergelombang, curam dan sangat curam dengan klasifikasi sebagai
berikut:
Kelerengan 0-2% meliputi luas 37.785,64 Ha atau 31,40 persen
dari luas wilayah keseluruhan kecuali daerah genangan air, pada
wilayah ini sangat baik untuk pertanian tanaman semusim.
Kelerengan >2-15% meliputi luas 67.807,14 Ha atau 53,86 persen
dari luas wilayah keseluruhan, baik sekali untuk usaha pertanian
dengan tetap mempertahankan usaha pengawetan tanah dan air.
Selain itu pada kemiringan ini cocok juga untuk konstruksi/
permukiman
Kelerengan >15-40% meliputi luas 15.246,93 Ha atau 12,67
persen dari luas wilayah keseluruhan. Daerah tersebut baik untuk
pertanian tanaman keras/tahunan, karena daerah tersebut mudah
terkena erosi dan kapasitas penahan air yang rendah. Karenanya
lahan ini pun tidak cocok untuk konstruksi.
Kelerengan >40% meliputi luas 2.490,03 Ha atau 2,07 persen dari
luas wilayah keseluruhan. Daerah ini termasuk kedalam kategori
kemiringan yang sangat terjal (curam) dimana lahan pada
kemiringan ini termasuk lahan konservasi karena sangat peka
terhadap erosi, biasanya berbatu diatas permukaannya, memiliki
run off yang tinggi serta kapasitas penahan air yang rendah.
Karenanya lahan ini tidak cocok untuk konstruksi. Daerah ini
harus merupakan daerah yang dihutankan agar dapat berfungsi
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -4
sebagai perlindungan hidrologis serta menjaga keseimbangan
ekosistem dan lingkungan.
4. Geologi
Pengembangan komoditas pertanian akan tergantung pada
kesesuaian jenis tanah. Jenis tanah yang terbentuk sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: bahan induk, batuan
induk, curah hujan, bentuk wilayah, dan pengaruh kegiatan manusia.
Sifat kimia dan sifat bahan induk sangat mempengaruhi unsur hara
yang tersedia dalam tanah, akan mempengaruhi kesuburan dan
produksi tanaman. Secara umum jenis tanah pada Kabupaten
Sampang meliputi alluvial, litosol, alluvial kelabu kekuningan, komplek
mediteran-gromosol-litosol, asosiasilitosol dan mediteran coklat
kemerahan, grumosol kelabu, komplek mediteran merah dan litosol,
komplek grumosol kelabu dan litosol serta asosiasi hidromorf dan
planosol coklat kekelabuan.
Tabel 2. 2 Jenis dan Luas Tanah di Kabupaten Sampang
No Jenis Luas
Hektar Persentase
1 Alfisol, Inseptisol 56.752,35 46,18
2 Entisol 20.814,85 16,94
3 Inseptisol 1.769,91 1,44
4 Mollisol 43.549,89 35,44
JUMLAH 122.887,00 100 Sumber: Bapelitbangda Kabupaten Sampang
Jenis tanah yang ada di Kabupaten Sampang bagian yang terluas
adalah tanah dari jenis Alfisol, Inseptisol. Luas wilayah dengan jenis
tersebut yakni 56.752,35 ha diikuti jenis tanah Entisol dengan luas
20.814,85 ha. Dengan sebagian besar jenis tanah tersebut maka
tanaman padi, ubi kayu dan jagung sebagai tanaman pangan yang
dikembangkan dan diproduksi sebagian besar masyarakat.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -5
5. Hidrologi
Kabupaten Sampang memiliki potensi hidrologi yang sangat
besar untuk dikembangkan. Kabupaten Sampang memiliki 34
sungai yang terkelompok menjadi dua sub wilayah, yaitu:
1) Kabupaten Sampang Utara, terdapat 9 sungai, yaitu:
Sungai Pajajagan, Sungai Dempo Abang, Sungai Sumber Bira,
Sungai Suwa’an, Sungai Sodung, Sungai Manding, Sungai Rabian ,
Sungai Brambang dan Sungai Sumber Lanjang, Sungai Nipa,
Sungai Brumbung, Sungai Mandirah.
2) Kabupaten Sampang Selatan, terdapat 25 sungai, yaitu:
Sungai Pangetakan, Sungai Legung, Sungai Kalah, Sungai Tambak
Batoh, Sungai Taddan, Sungai Gunong Maddah, Sungai Sampang,
Sungai Kamuning, Sungai Madungan, Sungai Gelurang, Sungai
Gulbung, Sungai Lampenang, Sungai Cangkreman, Sungai
Bakung, Sungai Pangandingan, Sungai Cangkokon, Sungai
Pangarengan, Sungai Kepang, Sungai Klampis, Sungai Dampol,
Sungai Sumber Koneng, Sungai Kati, Sungai Pelut dan Sungai
Jelgung.
Berdasarkan satuan wilayah penambangan daerah aliran sungai
(SWP-DAS), Kabupaten Sampang terbagi atas 6 (enam) Daerah Aliran
Sungai (DAS) yang meliputi:
1) DAS Kemuning, dengan luas 48.556 Ha dan merupakan Prioritas
penanganan lahan kritis. Aliran sungai kemuning berada di zona
tengah dan secara administratif SWP-DAS Kemuning meliputi
sebagian besar wilayah Kecamatan Robatal (bagian hulu), Omben,
Kedungdung (bagian tengah), Sampang dan Camplong (bagian
hilir).
2) DAS Nedung (Nepa-Sodung) dengan luas 37.142 ha berada di zona
utara dan merupakan prioritas II penanganan lahan kritis. Secara
administratif DAS Nedung meliputi sebagian besar wilayah
Kecamatan Sokobanah, Ketapang dan Banyuates.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -6
3) DAS Blega, dengan luas 34.381 ha berada di zona barat dan
merupakan prioritas III dalam penanganan lahan kritis. Secara
administratif DAS Blega meliputi wilayah Kecamatan
Tambelangan, Jrengik, Torjun, dan Sreseh dan sebagian kecil
wilayah Kecamatan Kedungdung.
4) DAS Samajid, dengan luas 1.522 ha berada di zona timur dan
merupakan prioritas IV dalam penanganan lahan kritis. Secara
Administratif DAS Samajid meliputi sebagian kecil Kecamatan
Robatal, Omben, dan Camplong.
5) DAS Tambengan, dengan luas 700 ha dan secara administratif
berada di sebagian kecil wilayah Kecamatan Banyuates bagian
barat.
6) DAS Tamberu dengan luas 586 ha yang secara administratif
berada di sebagian kecil wilayah Kecamatan Sokobanah bagian
Timur.
6. Klimatologi
Kabupaten Sampang memilki iklim tropis dengan 2 (dua)
musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim
penghujan merupakan waktu yang tepat untuk menanam berbagai
tanaman pangan karena ketersediaan air yang cukup melimpah.
Selain itu pada saat musim penghujan Kabupaten Sampang sangat
rawan terhadap bencana banjir, curah hujan yang cukup tinggi di
wilayah utara khususnya di kecamatan Kedungdung, Robatal dan
Karang Penang hampir semua bermuara di kali Kamuning. Daya
tampung kali kemuning yang semakin terbatas menyebabkan luapan
air pada daerah sekitar wilayah sungai. Data curah hujan perbulan
tahun 2015 di kabupaten Sampang sebagai berikut.
7. Penggunaan lahan
Tanah atau lahan menurut penggunaannya dapat dibedakan
menjadi 2 bagian besar, yaitu tanah sawah dan non sawah.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -7
Penggunaan tahan sawah menurut jenis pengairannya terdiri dari
sawah dengan pengairan teknis, sawah dengan pengairan setengah
teknis, sawah dengan pengairan sederhana. Sedangkan tanah non-
sawah terdiri dari perkarangan, tanah untuk bangunan dan halaman,
tegalan/kebun/huma, padang rumput, tambak, dan kolam/tebat.
2.1.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
Kabupaten Sampang memiliki berbagai potensi meliputi fisik
wilayah, sumberdaya alam, infrastruktur, dan wilayah rawan
bencana. Berdasarkan potensi pengembangan wilayah, Kabupaten
Sampang memiliki beberapa potensi wilayah diantaranya:
1. Potensi Fisik wilayah
Kondisi fisik wilayah Kabupaten Sampang merupakan potensi
wilayah yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan,
dimana tinjauan akan potensi fisik dasar ini didasarkan atas kondisi
topografi, jenis tanah, hidrologi, dan iklim dengan penjelasan sebagai
berikut:
1) Berdasarkan ketinggian wilayah yang dimiliki maka terdapat
wilayah pantai yang cukup panjang di bagian utara dan selatan
yang secara tidak langsung akan mempengaruhi mata
pencaharian penduduk yaitu nelayan serta sangat cocok juga
untuk lokasi pengembangan industri maritim dan perdagangan
serta untuk wisata pesisir.
2) Pada wiayah dengan ketinggian sedang akan cocok untuk
pengembangan lahan pertanian dan perkebunan, komoditi yang
banyak dibudidayakan oleh masyarakat antara lain tembakau,
kedelai, jagung dan wijen.
3) Berdasarkan kesamaan jenis tanah dan hidrologi untuk wilayah
Sampang bagian utara telah dikembangkan kawasan agropolitan
meliputi kecamatan Banyuates, Ketapang dan Tambelangan
dengan jenis komoditas holtikultura semangka, cabe jamu dan
bantul.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -8
4) Jenis tanah alluvial yang terdapat pada wilayah yang kebanyakan
berada di sepanjang sungai dan dekat dengan muara, dimana jenis
tanah ini merupakan endapan tanah liat pasir halus berwarna
hitam kelabu dengan daya tanah air cukup baik. Jenis tanah
tersebut sangat baik digunakan untuk areal penggaraman.
5) Jenis tanah mediteran merah dan litosol yang berasal dari bahan
induk volkan intermedier dimana pada wilayah dengan jenis
tanah tersebut merupakan wilayah batu kapur dan batu putih
(dolomit) hingga oleh masyarakat setempat dibutuhkan sebagai
wilayah penambangan.
2. Potensi Sumberdaya Alam
Kabupaten Sampang memiliki beragam potensi sumberdaya alam
yang potensial untuk dikembangkan pada setiap kecamatan. Potensi
SDA tercermin atas komoditas yang paling dominan dari sektor-sektor
yang berkembang pada masing-masing kecamatan sehingga
mempermudah dalampengembangan selanjutnya. Adapun potensi
dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Sampang adalah seperti
pada tabel berikut ini.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -9
Tabel 2. 3 Wilayah di Kabupaten Sampang
No Kecamatan Potensi
Perkebunan Perikanan Peternakan Pertanian Pertambangan
/Industri Pariwisata
1 Sreseh wijen, kapuk randu, kelapa, tembakau
bandeng, udang, kepiting
ayam buras, domba Padi, jagung, kacang tanah, kacang hijau, mangga
Pasir laut -
2 Torjun tembakau, kelapa bandeng, udang, kepiting, teri
kambing, ayam Padi, pisang Garam -
3 Pangarengan tembakau, kelapa bandeng, udang, kepiting, teri
kambing, ayam Padi, mangga Garam -
4 Sampang tembakau, kelapa bandeng, udang kuda, ayam, kambing, domba
Padi, ubi kayu, mangga batu kapur, batik makam ratu ebu, goa lebar, sumber welirang, kerapan sapi
5 Camplong tembakau, kelapa cakalan, teri, cumi rajungan, kepiting
sapi, kambing, ayam Padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau
Dolomit, pasir laut pantai camplong, sumber oto'
6 Omben Tembakau, kelapa, siwalan, asem jamu, kunyit, temu ireng
sapi, kambing, ayam Padi, jagung, ubi kayu, kacang hijau, bentul, mangga, jambu air
Dolomit
7 Kedungdung Tembakau, kelapa, kapuk randu sapi, kambing, ayam, domba
Padi, ubi kayu, bentul, mangga, pisang
batu bintang waduk klampis
8 Jrengik Tembakau, kelapa, kapuk randu sapi, kambing, ayam, domba
Padi, jagung, mangga Batu kapur, batik
9 Tambelangan Kelapa, pandan, wijen sapi, kambing, ayam Padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, bentul, cabe rawit, mangga
batu kapur
10 Banyuates jambu mete, kelapa, pandan, cabe jamu
cakalan, teri, cumi rajungan, kepiting
sapi, kambing, ayam, domba
Padi, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, kacang hijau, bentul, mangga, pisang, semangka
batu kapur hutan kera Nepa
11 Robatal Tembakau, kapuk randu, serat nenas, kunyit, lempuyang
sapi, kambing, ayam Ubi kayu, kedelai, bentul, cabe rawit, mangga, pisang
pengeboran minyak
12 Karang Penang
Tembakau, kapuk randu, serat nenas, kunyit, lempuyang
sapi, kambing, ayam Jagung, ubi kayu, kedelai, bentul, pisang
Tanah liat, genteng
13 Ketapang jambu mete, kapuk randu, asem jawa, cabe jamu, jarak, lengkuas
cakalan, teri, cumi rajungan, kepiting
kambing, sapi, ayam, kuda
Jagung, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, kacang hijau, mangga, pisang
batik air terjun Toroan
14 Sokobanah Tembakau jambu mete, kapuk randu, asem jawa, lengkuas
cakalan, teri, cumi rajungan, kepiting
sapi, ayam, kuda Jagung, ubi kayu, kedelai, cabe rawit, mangga, pisang
Dolomitb
Sumber : Bapelitbangda Kabupaten Sampang
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -10
3. Potensi Infrastruktur
Kabupaten Sampang memiliki potensi infrastruktur yang dapat
dikembangkan melalui wilayah darat dan laut. Pada wilayah darat,
aksesibilitas Kabupaten Sampang menuju Surabaya lebih mudah. Dengan
adanya jembatan Suramadu yang menghubungkan antaran pulau jawa dan
pulau madura, perpindahan penduduk dalam melaksanakan aktivitas
ekonomi ataupun aktivitas lainnya dapat berjalan lebih lancar dan cepat.
Pengembangan wilayah laut juga dapat dilakukan melalui sistem
transportasi laut yang berfungsi sebagai jalur perdagangan ke luar daerah
dalam memasarkan komoditi yang dihasilkan oleh Kabupaten Sampang.
Pada Selat Madura telah dibangun Pelabuhan Pengumpan Regional
Taddan,jalur yang dihubungkan adalah Sampang – Pasuruan, Probolinggo,
Situbondo dan Banyuwangi. Pelabuhan lokal Tanglok merupakan
pelabuhan untuk perdagangan, komoditas yang diperdagangkan dari
Sampang berasal dari sektor perikanan, sedangkan dari Probolinggo yang
diangkut adalah pasir hitam. Pada jalur laut Jawa yang dilayani adalah
Sampang-Kalimantan, dimana komoditas dari Sampang berbasis perikanan
dan tenaga kerja sedangkan dari Pulau Kalimantan yang diangkut adalah
kayu hutan.
4. Wilayah Rawan Bencana
Bencana Alam Banjir dapat dipengaruhi oleh keadaan alam dan
ulah campur tangan manusia. Keadaan alam yang dimaksud adalah
kondisi dataran yang cukup landai dan dilalui oleh sungai-sungai sehingga
ketika air laut pasang, sebagian daratan itu berada di bawah permukaan air
laut. Disamping itu, banjir juga bisa terjadi karena curah hujan tinggi.
Fenomena kenaikan paras muka air laut (sea level rise) juga menjadi
penyebab meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir. Selain itu Bencana
banjir terjadi akibat tingginya curah hujan, kondisi penampang sungai yang
tidak mampu lagi menampung debit banjir, kondisi morfologi sungai yang
berkelok-kelok, serta adanya penambahan kapasitas debit banjir melalui
anak-anak Sungai Kemuning, selain sistem drainasi yang kurang berfungsi
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -11
dengan baik. Banjir di Kabupaten Sampang seringkali terjadi di Kecamatan
Sampang yang menggenangi 3 kelurahan dan 3 desa.
Dalam mitigasi bencana banjir, salah satu upaya yang dilakukan adalah
pada daerah hulu juga telah dilakukan penanaman vegetasi pada lahan-
lahan kritis yang dapat menahan air hujan, pengerukan sungai atau
normalisasi sungai. Normalisasi sungai bertujuan mengangkat sedimen
yang tertampung di sungai, untuk menambah daya tampung atau volume
air yang bisa tertampung di sungai. Selain itu adanya pengawasan dan
pemberian sanksi tegas kepada oknum yang tak bertanggung jawab dalam
usahanya untuk merubah kawasan lindung menjadi kawasan budidaya.
Selanjutnya pembuatan embung dan reservoir sebagai bak penampung air
biasanya ditempatkan didaerah perbukitan guna menahan aliran air dan
menampung air agar tidak cepat mengalir ke daerah bagian bawah. Di
samping itu juga berguna sebagai cadangan air di musim kemarau.
Perbaikan saluran-saluran air serta saluran drainase perkotaan sangat
berguna dalam mengatasi banjir. Hal ini dilakukan agar aliran air bisa
lancar dan tidak tersendat atau tertahan di selokan yang mengakibatkan
banjir.
Daerah yang rawan terhadap longsor di Kabupaten Sampang meliputi
wilayah perbukitan karena memiliki kelerengan yang lebih tinggi dan
sangat rentan terhadap longsor khususnya disekitar wilayah tengah
Kabupaten Sampang. Sedangkan daerah kritis di Kabupaten Sampang
meliputi lahan–lahan kering yang tersebar di seluruh Kabupaten Sampang.
Lahan kritis tersebut merupakan areal yang tengah mengalami erosi dan
harus segera ditangani. Penanganan lahan kritis ini tersebar di sepanjang
DAS di Kabupaten Sampang. DAS tersebut antara lain DAS Nodung yang
berada di Kecamatan Banyuates, Ketapang dan Sokobanah, DAS Kemuning
yang berada di Kecamatan Robatal, Omben, Kedungdung, Sampang, dan
Camplong, DAS Semajid yang berada di Kecamatansebagian Kecamatan
Robatal, Sokobanah, Omben, Camplong dan DAS Blega yang terdapat di
Kecamatan Tambelangan, Jrengik, Torjun, Kedungdung, Sreseh. Namun, ada
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -12
beberapa prioritas penanganan erosi tersebut antara lain yang ada di
Kecamatan Sampang, Omben, Kedungdung dan Robatal.
Wilayah pesisir selatan Kabupaten Sampang rawan terhadap abrasi laut
adalah di wilayah Kecamatan Camplong dan Kecamatan Sreseh. Adanya
abrasi ini disebabkan karena rusaknya dan berkurangnya hutan mangrove
yang menjadi barrier dari abrasi ini. Untuk meminimalisir adanya abrasi ini
maka rehabilitasi dan reboisasi hutan mangrove sangat diperlukan.
Sedangkan untuk wilayah pesisir utara, lebih rentan terhadap abrasi
dikarenakan gelombang laut yang lebih besar dan tidak adanya mangrove
di wilayah pesisir utara. Tidak adanya mangrove ini dikarenakan kondisi
pesisir wilayah utara merupakan pantai berkarang sehingga mangrove sulit
untuk tumbuh.
Gambar 2. 2 Peta Rawan Bencana dan Jalur Evakuasi
Sumber: RTRW Kabupaten Sampang
2.1.1.3. Aspek Demografi
Penduduk memiliki peran ganda yaitu dapat berperan sebagai
modal atau beban dalam pembangunan suatu daerah. Peran penduduk
yang begitu strategis harus diberdayakan agar dapat menjadi modal
pembangunan. Bila penduduk memiliki kualitas diri yang tinggi (memiliki
pendidikan tinggi atau ketrampilan) maka dapat menghasilkan
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -13
produktivitas yang tinggi. Sebaliknya bila kualitas penduduk rendah akan
membebani atau menghambat perkembangan suatu daerah. Kondisi
demografis penduduk Kabupaten Sampang dapat dilihat sebagai berikut.
1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Perkembangan jumlah dan kepadatan penduduk Kabupaten Sampang
pada tahun 2016 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dengan
luas wilayah ± 1.233,30 km², maka tingkat kepadatan penduduk Kabupaten
Sampang pada tahun 2016 adalah 766 jiwa/km². Nilai tersebut lebih tinggi
jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 746 jiwa/km².
Kepadatan ini menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu lima tahun sejak
2012 hingga 2016. Perkembangan kepadatan penduduk Kabupaten
sampang dapat dilihat dalam gambar berikut.
Gambar 2. 3 Kepadatan dan Jumlah Penduduk per Kecamatan Tahun 2012 – 2016
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Jumlah penduduk Kabupaten Sampang pada tahun 2016 mengalami
peningkatan sebesar 2,72 persen menjadi 944.884 jiwa dari tahun 2015
sebanyak 919.825 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan
Sampang sebanyak 114.573. Sebaliknya, Kecamatan Pangarengan menjadi
wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil sebanyak 24.095 jiwa.
2. Rasio Jenis Kelamin
Rasio jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki di Kabupaten
Sampang lebih besar dibandingkan dengan penduduk berjenis kelamin
883.282 885.313 940.536 919.825 944.884
716 717
763
746
766
680
690
700
710
720
730
740
750
760
770
850.000
860.000
870.000
880.000
890.000
900.000
910.000
920.000
930.000
940.000
950.000
2012 2013 2014 2015 2016
Kepadata
n P
enduduk
Jum
lah P
enduduk
Jmlah Penduduk Kepadatan Penduduk
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -14
perempuan. Hal ini ditunjukkan dengan sex ratio Kabupaten Sampang tahun
2016 adalah sebesar 102,42 persen. Artinya, perbandingkan jumlah
penduduk laki-laki dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan
102,41 : 100. Maka bisa dikatakan bahawa dalam setiap 100 penduduk
berjenis kelamin perempuan terdapat 102 penduduk berjenis kelamin laki-
laki. Fenomena ini baru terjadi apa tahun ini dalam empat tahun terakhir.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -15
Tabel 2. 4 Jumlah Penduduk per Kecamatan Tahun 2013 – 2016
No Kecamatan 2013 2014 2015 2016
L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah
1 2 6 7 8 (6+7) 6 7 8 (6+7) 6 7 8 (6+7) 6 7 8 (6+7)
1 Sreseh 17.544 17.708 35.252 17.556 17.686 35.242 17.565 17.592 35.157 16.688 16.376 33.064
2 Torjun 17.478 18.481 35.959 18.274 19.228 37.502 18.606 19.612 38.218 21.437 20.871 42.308
3 Sampang 57.734 59.741 117.475 57.783 59.745 117.528 57.507 59.772 117.279 57.872 56.701 114.573
4 Camplong 39.611 41.632 81.243 45.953 44.222 90.175 46.086 44.324 90.410 37.967 36.892 74.859
5 Omben 37.600 39.631 77.231 49.099 47.162 96.261 49.236 47.370 96.606 47.774 45.877 93.651
6 Kedungdung 42.428 43.836 86.264 52.758 53.547 106.305 42.449 43.050 85.499 45.182 43.990 89.172
7 Jrengik 17.399 15.963 33.362 17.770 16.650 34.420 17.579 17.185 34.764 18.789 17.993 36.782
8 Tambelangan 26.078 26.157 52.235 25.836 25.913 51.749 25.669 25.759 51.428 29.179 27.695 56.874
9 Banyuates 36.181 37.633 73.814 36.308 37.752 74.060 36.580 38.429 75.009 37.403 37.528 74.931
10 Robatal 27.253 27.679 54.932 26.910 27.431 54.341 26.879 27.433 54.312 30.589 29.590 60.179
11 Sokobanah 30.816 33.615 64.431 34.055 33.923 67.978 34.048 33.897 67.945 37.161 36.985 74.146
12 Ketapang 41.219 43.620 84.839 41.801 44.319 86.120 40.644 42.989 83.633 41.228 41.113 82.341
13 Pangarengan 9.597 11.030 20.627 9.661 11.089 20.750 9.726 11.141 20.867 12.305 11.790 24.095
14 Karangpenang 34.800 32.849 67.649 35.035 33.170 68.205 35.276 33.422 68.698 44.505 43.404 87.909
Jumlah 435.738 449.575 885.313 468.799 471.837 940.636 457.850 461.975 919.825 478.079 466.805 944.884
Sumber : LKPJ Kabupaten Sampang, 2013- 2016
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -16
3. Komposisi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
Salah satu indiktor kualitas penduduk adalah dengan melihat
perkembagan tingkat pendidikan masyarakat. Sumber daya manusia yang
unggul dengan tingkat pendidikan yang tinggi dapt menjadi modal berharga
bagi kemajuan perekonomian Pada tahun 2016 Tingkat pendidikan
penduduk Kabupaten Sampang mengalami peningkatan. Penduduk dengan
tingkat pendidikan yang memenuhi standar minimal wajib belajar 9 tahun
hanya meningkat menjai 14,99 persen dari tahun sebelumnya sebesar
10,99 persen dari total penduduk Kabupaten Sampang. Penduduk dengan
pendidikan akhir SMA sederajat dan perguruan tinggi masin-masing hanya
sebesar 10,84 dan 23,28 persen. Keduanya juga mengali meningkatan dari
tahun 2015.
Gambar 2. 4 Tingkat Pendidikan Penduduk Kabupaten Sampang
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2015-2016
2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Kondisi perekonomian Kabupaten Sampang dapat digambarkan melalui
beberapa indikator, seperti produk domestik regional bruto maupun per
kapita, struktur serta pertumbuhan ekonomi.
43,12%
27,68%
14,99%
10,84%
3,28%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
Tidak Punya
Ijasah SD
SD Sederajat SLTP
Sederajat
SLTA
Sederajat
PT
2015 2016
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -17
2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataaan Ekonomi
1. Pertumbuhan PDRB
PDRB merupakan salah satu indikator makro ekonomi suatu wilayah
yang mengindikasikan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah.
Kemampuan ini tercermin pada besaran nilai pada tujuh belas sektor
diantaranya sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; pertambangan dan
penggalian; industri pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan;
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; keu Informasi dan Komunikasi;
Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estate; Jasa Perusahaan; Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa lainnya.
Dari ketujuh belas sektor dalam PDRB, sektor pertanian memiliki
kontribusi terbesar dalam menunjang besarnya PDRB Kabupaten Sampang.
Sampai dengan tahun 2016, kontribusi sektor pertanian masih mendominasi
dengan capaian lebih dari 30 persen pada setiap tahunnya. Tingginya
kontribusi sektor pertanian dibandingkan sektor lainnya disebabkan karena
sebagian besar penduduk di Kabupaten sampang bekerja di sektor tersebut.
2. Pertumbuhan Ekonomi
Selama periode tahun 2010-2016, pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Sampang mengalami fluktuasi. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang
mengalami penurunan pada tahun 2016 sebesar 5,01 persen. Hal ini
mengindikasikan perbaikan perekonomian masyarakat. Pertumbuhan
ekonomi ini ditopang oleh kenaikan sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang
Tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -18
Gambar 2. 5 Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010-2016
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2017 *) Angka sangat sementara
Hal ini disebabkan dampak dari anomali cuaca sehingga sektor pertanian
sebagai kontribusi terbesar terhadap PDRB mengalami perlambatan dari
4,10 persen turun menjadi 2,00 persen. Sedangkan kontribusi sektor
perdagangan naik dari 6,81persen menjadi 7,55 persen dan sektor real estate
naik dari 4,45 persen menjadi 6,16 persen serta sektor jasa kesehatan naik
dari 3,20 persen menjadi 6,77 persen pada tahun 2016.
3. Pendapatan perKapita
Perkembangan pendapatan per kapita Kabupaten Sampang
menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pendapatan per kapita
Kabupaten Sampang pada tahun 2016 naik sebesar 9,63 persen, menjadi
Rp.14.586.757,24 meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar
Rp.13.305.863,19 . Secara rata-rata, peningkatan pendapatan per individu di
Kabupaten Sampang pada tahun 2016 meningkat sebesar Rp 1.316.879.8.
Peningkatan pendapatan perkapita di Kabupaten Sampang mengindikasikan
adanya peningkatan kesejahteraan penduduk. Rincian perkembangan
pendapatan per kapita periode tahun 2011-2016 dapat dilihat dalam gambar
berikut:
5,63
5,78 5,81
5,26
5,07 5,13
5,01
4,4
4,6
4,8
5
5,2
5,4
5,6
5,8
6
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -19
Gambar 2. 6 Pendapatan Per Kapita Kab. Sampang Tahun 2011 – 2016
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016 *) Angka sangat sementara
4. Inflasi
Tingkat inflasi Kabupaten Sampang dalam kurun waktu lima tahun
mengalami fluktuasi. Inflasi merupakan suatu instrumen yang menunjukkan
tingkat perkembangan harga secara umum, yang besarannya diperoleh dari
perkembangan nilai indeks implisit, yaitu suatu indeks yang menggambarkan
perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB atas dasar
harga konstan. Pada tahun 2016, inflasi di Kabupaten Sampang menunjukkan
penurunan sebesar 0,11 persen. Inflasi pada tahun 2015 sebesar 5,59 persen,
dan turun menjadi 5,48 pada tahun 2016.
Menurunnya nilai inflasi menunjukkan adanya nilai uang secara nominal
semakin berkurang. Perkembangan tingkat inflasi di Kabupaten Sampang
pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat dalam
gambar berikut.
9.538.166,30
10.438.162,10
11.408.698,70
12.540.193,20 13.305.863,19
14.586.757,24
0
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
10.000.000
12.000.000
14.000.000
16.000.000
2011 2012 2013 2014 2015 2016*
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -20
Gambar 2. 7 Inflasi Kabupaten Sampang Tahun 2011 – 2016
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2016
*) Angka sangat sementara
2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial
1. Pendidikan
Fokus kesejahteraan masyarakat dalam bidang pendidikan dapat dilihat
dari beberapa indikator, diantaranya angka melek huruf, angka partisipasi
kasar, dan angka partisipasi murni. Untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat di bidang pendidikan, maka beberapa upaya yang dilakukan adalah
pemerataan dan perluasan akses pendidikan, dengan memperluas daya
tampung satuan pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama bagi
semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat. Perkembangan
masing-masing indikator dijelaskan sebagai berikut.
Angka melek huruf (AMH) di Kabupaten Sampang menunjukkan
peningkatan dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2016 AMH sebesar 92,11
atau 0,11 lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 92. Angka tersebut
diperoleh dari jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa baca tulis
sebanyak 565.088 orang dibagi jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
sebanyak 613.525 orang. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan kualitas
sumberdaya manusia, yang merupakan salah satu langkah dalam upaya
meningkatkan perekonomian masyarakat. Perkembangan angka melek huruf
di Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam gambar berikut.
4,74
4,98
6,38
5,59 5,48
4
4,5
5
5,5
6
6,5
2012 2013 2014 2015 2016*
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -21
Gambar 2. 8 Angka Melek Huruf Kabupaten Sampang Tahun 2012-2016
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Indikator kedua dalam mengukur tingkat kesejahteraan dalam bidang
pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar. Angka Partisipasi Kasar SD/MI
diperoleh dari jumlah siswa yang bersekolah dijenjang pendidikan
SD/MI/Paket A dibagi dengan jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun.
APK SMP/MTs/Paket B diperoleh dari jumlah siswa yang bersekolah
dijenjang pendidikan SMP/MTs dibagi dengan jumlah penduduk kelompok
usia 13 - 15 tahun. APK SMA/SMK/MA/Paket C diperoleh dari jumlah siswa
yang bersekolah dijenjang pendidikan SMA/MA/SMK/ Paket C dibagi dengan
jumlah penduduk kelompok usia 16 - 18 tahun.Perkembangan tingkat APK
untuk setiap jenjang pendidikan di Kabupaten Sampang adalah sebagai
berikut.
Tabel 2.5 Angka Partisipasi Kasar Kabupaten Sampang Tahun 2013 - 2016
APK Satuan 2013 2014 2015 2016
SD/MI/Paket A % 112,08 114,18 112,46 115,39
SMP/MTs/Paket B % 105,46 102,03 105,04 105,74
SMA/SMK/MA/Paket C % 52,56 58,02 58,59 63,51
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Secara keseluruhan capaian APK Kabupaten Sampang baik pada
pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama (SMP sederajat) dan
pendidikan menengah atas (SMA sederajat) menunjukkan kondisi yang
semakin meningkat. Nilai APK SD dan SMP sederajat tergolong lebih besar
84,9
87,01
89,76
91,72 92,11
80
82
84
86
88
90
92
94
2012 2013 2014 2015 2016
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -22
dibandingkan dengan APK SMA pada masing-masing tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam jenjang pendidikan dasar
dan menengah cukup tinggi dibandingkan partisipasi dalam pendidikan
menengah atas. Dengan kata lain, partisipasi masyarakat dalam pendidikan
pada jenjang menengah atas masih tergolong rendah.
Tabel 2.6 Angka Partisipasi Murni Kabupaten Sampang Tahun 2013 - 2016
APM Satuan 2013 2014 2015 2016
SD/MI/Paket A % 96,97 95,32 97,88 98,65
SMP/MTs/Paket B % 80,04 76,80 77,21 81,72
SMA/SMK/MA/Paket C % 40,41 39,25 41,46 44,48
Sumber: LKPJ Kabupaten Sampang, 2013 - 2016
Secara keseluruhan capaian APM pada jenjang pendidikan SD, SMP dan
SMA di Kabupaten Sampang mengalami peningkatan. Namun, jika
dibandingkan nilainya masih berada di bawah APK. Hal ini disebabkan
banyak siswa masuk sekolah lebih awal dari usia yang seharusnya sesuai
dengan jenjang yang ada. Perhitungan nilai APM SD/MI/Paket A diperoleh
dari jumlah siswa kelompok usia 7 - 12 tahun yang bersekolah dijenjang
pendidikan SD/MI/Paket A dibagi dengan jumlah penduduk kelompok usia 7
- 12 tahun. APM SMP/MTs/Paket B diperoleh dari jumlah siswa kelompok
usia 13 - 15 tahun yang bersekolah dijenjang pendidikan SMP/MTs/Paket B
dibagi jumlah penduduk kelompok usia 13 - 15 tahun. APM
SMA/SMK/MA/Paket C diperoleh dari jumlah siswa kelompok usia 16 - 18
tahun yang bersekolah dijenjang pendidikan SMA/MA/SMK dibagi jumlah
penduduk kelompok usia 16 - 18 tahun.
2. Kesehatan
Tiga indikator yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan, yaitu angka
kematian bayi, angka kematian ibu, dan angka harapan hidup.
Peningkatan angka harapan hidup bisa dicapai apabila ada upaya untuk
meminimalkan angka kematian bayi maupun kematian ibu melahirkan.
Rincian perkembangan indikator kesehatan Kabupaten Sampang tahun 2013
– 2016 adalah sebagai berikut.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -23
Tabel 2. 7 Indikator Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2013 –2016
NO Uraian Satuan 2013 2014 2015 2016
1 Angka kematian bayi (per 1000 Kelahiran hidup)
12,52 12,22 9,45 11,95
2 Angka kematian ibu (per 100.000 kelahiran hidup)
110,63 106,28 82,20 84,51
3 Angka Harapan Hidup Tahun 64,39 66,57 67,51 67,59 Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Perkembangan angka harapan hidup di Kabupaten Sampang
menunjukkan peningkatan sampai dengan tahun 2016. Sampai dengan tahun
2015, capaian angka harapan hidup Kabupaten Sampang mencapai 67,59.
Sebaliknya, peningkatan angka harapan hidup tidak diiringi dengan dengan
penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu. Angka kematian
bayi pada tahun 2016 sebesar 11,95 per 1000 kelahiran hidup. Hal ini
meningkat kembali sebesar 2,5 dari tahun 2015. Kematian bayi tersebut
sebagian besar disebabkan oleh BBLR, Asfiksia, dan persalinan oleh dukun.
Indikator ini merupakan indikator negatif, sehingga semakin kecil angka
capaiannya semakin baik hasil pembangunan kesehatannya. Sejalan dengan
hal tersebut, angka kematian ibu juga mengalami peningkatan 84,51 per
100.000 kelahiran hidup. Secara absolut jumlah kematian ibu bersalin pada
Tahun 2016 sebanyak 14 orang dari 16.065 persalinan. Penyebab kematian
ibu karena masih tingginya angka pre-eklamsia, keterlambatan rujukan, dan
penyakit resiko tinggi. Hasil capaian AKI tahun 2016 ini telah memenuhi
target MDG’s 2015 yaitu sebesar 102 per 100.000 Kelahiran Hidup namun
masih belum memenuhi target 2016 sebesar 80 per 100.000 Kelahiran
Hidup.
3. Kesempatan Kerja
Partisipasi angkatan kerja Kabupaten Sampang mengalami
penurunan pada tahun 2016. Tingkat partisiapsi kerja menurun 3,89
persen dibandingkan dengan tahun 2015. Salah satu hal yang menyebabkan
terjadinya penurunan pada TPAK adalah jumlah perusahaan penyerap
tenaga kerja yang sedikit di Kabupaten Sampang. Secara rinci, perkembangan
TPAK dan persentase penduduk miskin adalah sebagai berikut.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -24
Tabel 2. 8 Angka Partisipasi Angkatan Kerja dan Penduduk Miskin
No Uraian Satuan 2013 2014 2015 2016
1 Tingkat partisipasi angkatan kerja
% 59,41 76,85 68,37 64,48
2 Persentase penduduk miskin % 26,97 25,80 25,68 N/A
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Sampang mengalami
penuruan hingga sebesar 25,68 persen pada tahun 2015. Sampai dengan
tahun 2015, penduduk miskin di Kabupaten Sampang masih 25,68 persen
dengan target penurunan angka kemsikinan sebesar 1-2 persen per tahun.
Tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Sampang diperlukan upaya yang
intensif dan terintegrasi antar program untuk mengurangi angka kemiskinan
tersebut. Angka Kemiskinan Tahun 2016 belum dipublikasikan.
2.1.3 Aspek Pelayanan Umum
2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib
Layanan urusan wajib Kabupaten Sampang sejumlah 28 urusan yang
terdiri dari urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan,
penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan
hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayan
perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga
sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, koperasi dan usaha kecil menengah,
penanaman modal, kebudayaan, kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa
dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi
keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian,
ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat dan desa, statistik, kearsipan,
komunikasi dan informatika dan perpustakaan. Perkembangan dari
indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan
daerah adalah sebagai berikut.
1. Pendidikan
Urusan pendidikan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan dan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. Rincian
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -25
perkembangan indikator kinerja urusan pendidikan di Kabupaten Sampang
Tahun 2013-2016, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.9 Indikator Kinerja Pendidikan Kabupaten Sampang Tahun 2013-2016
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Program Pendidikan Anak Usia Dini
APK PAUD % 77,75 80,03 85,23 84,26
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Angka partisipasi kasar SD/MI/Paket A
% 112,08 114,18 112,46 115,39
Angka partisipasi kasar SMP/MTS/Paket B
% 105,46 102,03 105,04 105,74
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Pkt A
% 96,97 95,32 97.88 98,65
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
% 80,04 76,8 77.21.00 81,72
Angka partisipasi sekolah SD/MI/Paket A
% 99,79 99,95 99.97 99,41
Angka partisipasi sekolah SMP/MTs/Paket B
% 98,76 97,62 98.11.00 99,82
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SD/MI/Paket A
% 110,37 105,63 99 96
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SMP/MTs/Paket B
% 136,14 124,82 115 108
Rasio guru terhadap murid SD/MI/Paket A
% 11,23 11 11.09 17
Rasio guru terhadap murid SMP/MTs/Pkt B
% 11,13 8 10.09 11
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
% 56,31 55,94 83.36.00 75,7
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik
% 71,07 67,78 87,39 91,167
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
% 0,37 0,5 0,45 0,63
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
% 0,78 0,92 0,89 0,72
Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 93,47 94,01 97,62 98,03
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 97,68 96,32 97,15 99,24
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
% 99,15 92,84 95,69 90,91
Program Pendidikan Menengah
Angka partisipasi kasar SMA/MA/SMK/Paket C
% 52,56 58,02 58,59 63,51
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
% 40,41 39,25 41,46 44,48
Angka partisipasi sekolah SMA/SMK/MA/ Paket C
% 51,8 48,67 53,69 61,74
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -26
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SMA/SMK/MA/ Paket C
% 350,15 268,06 243,2 227
Rasio guru terhadap murid SMA/SMK/MA/ Paket C
% 9,53 8 8,4 13
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
% 78,74 80,02 91,17 81,44
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
% 0,32 0,6 0,3 0,72
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
% 92,98 81,41 84,64 95,6
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
% 69,38 91,55 80,68 92,9
Program Pendidikan Non Formal
Angka melek huruf % 87,01 89,76 91,72 92,11
Koleksi buku yang tersedia di perpusatakaan daerah
% 20,27 33,45 26,37 33,79
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Secara umum, kinerja penyelenggaraan urusan pendidikan menunjukkan
peningkatan. Beberapa indikator yang mengalami peningkatan capaian kerja
pada tahun 2016, yaitu: APK PAUD; APK SD/MI/PAKET A; APK
SMP/MTS/Paket B; APK SMA/MA/SMK/Paket C; APM SD, SMP dan SMA
sederajat; Angka Partisipasi Sekolah SD, SMP dan SMA sederajat; Rasio
ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SMP/MTs/Paket B;
rasio guru terhadap murid, angka putus sekolah, angka lulus sekolah, kondisi
bangunan sekolah pada SD, SMP dan SMA sederajat; Angka Melanjutkan (AM)
dari SD/MI ke SMP/MTs; Angka melek huruf. Akan tetapi, masih terdapat
beberapa indikator yang mengalami penurunan diantaranya APK
SD/MI/Paket A, Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
SD dan SMA sederajat, Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA dan Koleksi buku yang tersedia di perpusatakaan daerah.
2. Kesehatan
Sampai dengan tahun 2016, kinerja urusan Kesehatan menunjukkan
peningkatan pada beberapa indikator. Disisi lain, masih diperlukan
perbaikan di beberapa indikator lainnya. Hal tersebut ditunjukkan oleh
peningkatan Usia Harapan Hidup; penurunan persentase Balita Gizi Buruk;
berkurangnya Angka Kematian Bayi; penurunan Angka Kematian Ibu;
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -27
Penurunan jumlah kunjungan rawat inap yang diiringi dengan Peningkatan
jumlah kunjungan rawat jalan. Kemudian, Cakupan Desa Siaga Aktif; Cakupan
Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan; Penderita DBD yang ditangani;
Cakupan desa mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan Epid < 24 jam;
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan RS;
kecukupan rawat inap sesuai master plan rumah sakit sudah mencapai 100
persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kualitas kesehatan masyarakat
juga semakin meningkat. Urusan wajib Kesehatan dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah, dengan rincian capaian indikator
sebagai berikut.
Tabel 2. 10 Indikator Kinerja Urusan Kesehatan
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Usia Harapan Hidup Tahun 65,87 66,57 67,58 67,59*
Persentase Balita Gizi Buruk % 5,7 4,3 2,3 1,3
Angka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran hidup)
Per 1.000 KH
12,52 12,22 9,45 11,95
Angka Kematian Ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
Per 100.000
KH 110,63 106,28 82,20 84,51
Cakupan pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 92,36 87,44 100,65 99,82
Cakupan Kunjungan Bayi % 100,94 93,83 103,66 99,08
Cakupan Pelayanan Anak Balita % 78,49 78,63 85,02 83,95
Cakupan Desa Siaga Aktif % 88 100 100 100
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
% 100 100 100 100
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
% 75,27 76,34 67,20 65,59
Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif
% 13,88 44,37 47,50 42,11
Penderita DBD yang ditangani % 100 100 100 100
Cakupan desa mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan Epid < 24 jam
% 100 100 100 100
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
% 87,08 80,00 67,73 39,30
Cakupan Pelayanan Nifas % 94,69 89,14 99,79 98,59
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan RS
% 100 100 100 100
Angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat (%)
% 0,7 0,61 0,80 0,90
Persentase peningkatan pelayanan rujukan RSUD
% 68,9 76,80 75,60 68,00
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -28
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin (Pasien/jiwa)
% 14,2 17,4 21,65 20,01
Persentase kecukupan rawat inap sesuai master plan rumah sakit (%)
% 96,6 100 100,00 100,00
Bed Ocupancy Rate (BOR) (%) % 78,6 85,50 67,70 70,30
Persentase peningkatan jumlah kunjungan rawat inap
% 14,7 3,30 -5,2 1,20
Persentase peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan
% 19,8 -5,40 4,3 5,3
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Dari keseluruhan indikato kinerja dalam urusan kesehatan, hanya
terdapat beberapa indikator yang menunjukkan adanya penurunan.
Indikator tersebut meliputi Angka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran
hidup); Cakupan pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan; Cakupan Kunjungan Bayi; Cakupan
Pelayanan Anak Balita; Cakupan Pelayanan Nifas; Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Imunization (UCI); Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar
Pasien Masyarakat Miskin; Persentase peningkatan pelayanan rujukan RSUD;
Angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat;Bed Ocupancy Rate (BOR).
3. Pekerjaan Umum
Kinerja urusan pekerjaan umum menunjukkan peningkatan pada tahun
2016. Pada tahun 2016, luas jaringan irigasi meningkat menjadi 53,58
persen. Selain itu, ketersediaan air irigasi untuk pertanian rakyat pun
semakin meningkat, yaitu 88,01 persen dan 33 persen rumah tangga telah
menjadi pengguna air bersih. Akan tetapi, hal ini tidak diikuti dengan
turunnya luas genangan banjir yang meningkat sebesar 80,48 ha.
Meningkatnya genangan banjir karena anomali cuaca dan tingginya sedimen
di kali Kamoning (hasil monitoring lapangan dengan metode digitasi peta
genangan kejadian banjir). Oleh sebab itu, diperlukan upaya yang lebih kuat
dan kerjasama antar SKPD terkait mengingat permasalahan banjir
merupakan permasalahan yang kompleks dan lintas sektoral. Urusan
pekerjaan umum di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas PU Cipta
Karya dan Tata Ruang, Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Pengairan, Bappeda,
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -29
dan Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah dengan rincian perkembangan
indikator kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.11 Indikator Kinerja Urusan Pekerjaan Umum
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Luas jaringan irigasi kabupaten dalam kondisi baik
% 36,42 52,87 53,53 53,58
Rasio Jaringan Irigasi % 5,63 5,63 5,63 5,63 Cakupan penyediaan Air Irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem Irigasi yang sudah ada
% 70,95 87,39 87,96 88,01
Menurunnya luas genangan banjir Ha 57,61 48,01 37,66 80,48 Rumah tangga pengguna air bersih (RT)
% 26,80 30,01 31,84 33
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Selain beberapa indikator kinerja diatas, indikator jumlah jembatan
kabupaten dalam kondisi baik juga menunjukkan peningkatan. Persentase
jalan kabupaten, jalan perkotaan, jalan poros desa, dan jembatan kabupaten
yang baik menunjukkan peningkatan pada tahun 2015. Persentase jalan
kabupaten, jalan perkotaan, jalan poros desa, dan jembatan kabupaten yang
baik masing-masing sebesar 81,08; 97,54; 64,77 persen. Peningkatan
tersebut dipicu oleh adanya perbaikan kondisi jalan yang rusak, baik rusak
ringan maupun rusak berat. Sedangkan untuk kondisi jembatan yang ada di
Kabupaten Sampang mengalami peningaktan menjadi 144 jembatan
dibandingakan tahun sebelumnya sebesar 109 jembatan. Target ini tercapai
karena pelaksanaan proyek jembatan sesuai dengan perencanaan. Urusan
pekerjaan umum di Kabupaten Sampang bidang jalan dilaksanakan oleh
Dinas PU Bina Marga Rincian dan perkembangan kondisi jalan dan jembatan
dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.12 Kondisi Jalan dan Jembatan di Kabupaten Sampang
No Kondisi Jalan/ Jembatan Panjang Jalan (km)
2013 2014 2015 2016 A. Jalan Kabupaten 582,800 582,800 582,800 N/A
1. Kondisi Baik 449,444 461,386 472,563 N/A
2. Kondisi Rusak Ringan 96,091 90,586 85,748 N/A
3. Kondisi Rusak Berat 37,265 30,828 24,489 N/A
% Jalan Kabupaten yang baik 77,12% 79,17% 81,08% N/A
B. Jalan Perkotaan 39,920 39,920 39,920 N/A
1. Kondisi Baik 38,791 38,920 38,938 N/A
2. Kondisi Rusak Ringan 0,994 0,880 0,865 N/A
3. Kondisi Rusak Berat 0,135 0,120 0,117 N/A
% Jalan Perkotaan yang baik 97,17% 97,49% 97,54% N/A
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -30
No Kondisi Jalan/ Jembatan Panjang Jalan (km)
2013 2014 2015 2016 C. Jalan Poros Desa 345,290 386,725 489,916 N/A
1. Kondisi Baik 165,025 214,767 317,305 N/A
2. Kondisi Rusak Ringan 136,593 132,866 133,843 N/A
3. Kondisi Rusak Berat 43,672 39,092 38,768 N/A
% Jalan Poros Desa yang baik 47,79% 47,79% 64,76% N/A
D. Jembatan Kabupaten 109 109 109 144
1. Kondisi Baik 109 109 109 144
2. Kondisi Rusak - - - -
% Jembatan Kabupaten yang baik 100% 100% 100% 100%
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 – 2016
4. Perumahan
Penyelenggaran urusan perumahan di Kabupaten Sampang dilaksanakan
oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Kecamatan
Sampang dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.13 Indikator Kinerja Urusan Perumahan
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Cakupan ketersediaan rumah layak huni
% 47.61 47,67 47,67 47,67
Persentase rumah tangga Bersanitasi % 47.80 49,28 57,28 57,35
Cakupan berkurangnya luasan permukiman kumuh di perkotaan
% 17.48 17,43 17,28 17,28
Cakupan penanganan Bahaya Bencana Kebakaran
%
51 82 89,78 83,33
Cakupan tidak terjadi Genangan (lebih dari 30 cm selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun
% 36 27,6 23,6 19,2
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 – 2016
Secara umum, kualitas perumahan di Kabupaten Sampang menunjukkan
kondisi yang semakin baik dan layak huni. Hal tersebut diindikasikan oleh
peningkatan persentase rumah tangga bersanitasi dan berkurangnya luasan
permukiman kumuh yang ada di perkotaan. Persentase rumah tangga
bersanitasi padatahun 2016 sebesar 57,35 persen dan luasan permukiman
kumuh di perkotaan sebesar 17,28 persen. Sebaliknya, cakupan penanganan
Bahaya Bencana Kebakaran mengalami penurunan, menjadi 83,33 persen.
Adapun yang menyebabkan kejadian kebakaran yang tidak berhasil
ditanggulangi disebabkan oleh: Jauhnya lokasi kejadian; Lambatnya
informasi dari masyarakat setempat; Sulitnya jangkauan air di sekitar lokasi
kejadian; Minimnya peralatan yang ada. Sedangkan untuk cakupan
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -31
ketersediaan rumah layak huni masih stabil, dan sampai dengan tahun 2016
mencapai 47,67persen (sama dengan tahun 2015). Lain halnya genangan
banjir, cakupan tidak terjadi genangan di Kabupaten Sampang menunjukkan
kondisi penurunan, yaitu tahun 2016 sebesar 19,2 persen.
5. Penataan Ruang
Penyelenggaraan urusan penataan ruang di Kabupaten Sampang
menunjukkan kinerja yang stabil. Hal tersebut diindikasikan tindakan awal
terhadap pelanggaran di bidang penataan ruang juga sudah terlaksana 100
persen. Disamping itu, dokumen RTRW yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah juga sudah tersedia, namun demikian penjabaran dokumen RTRW
kedalam RDTRK yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah belum
terealisasi. Urusan penataan ruang di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Dinas PU Cipta Karya dan Bappeda dengan rincian perkembangan kinerja
sebagai berikut.
Tabel 2.14 Indikator Kinerja Urusan Penataan Ruang
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016 Persentase tersusunnya RDTRK yang ditetapkan dengan Perda
% 0,00 0,00 0,00 0,00
Dokumen RTRW yang ditetapkan dengan Perda
- Ada Ada Ada Ada
Cakupan terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan ruang
% 100 100 100 100
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
6. Perencanaan Pembangunan
Secara umum, perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten
Sampang sudah terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dokumen-
dokumen perencanaan daerah berupa Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) dalam kurun waktu 20 tahun, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)dalam kurun waktu 5 tahun
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), merupakan rencana
pembangunan bersifat tahunan. Urusan perencanaan pembangunan di
Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Bappeda, dengan rincian
perkembangan kinerja sebagai berikut.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -32
Tabel 2.15 Indikator Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan Perda
- Ada Ada Ada Ada
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
% 100 99,01 98,87 100
Persentase SKPD yang menyusun dokumen Renja
% 100 100 100 100
Tersedianya Dokumen Perencanaan: RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA
- Ada Ada Ada Ada
Persentase pelaksanaan musrenbangdes / musrenbangcam / musrenbangkab tepat waktu
% 100 100 100 100
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
- Ada Ada Ada Ada
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dokumen perencanaan
jangka panjang, jangka menengah dan perencanaan tahunan di Kabupaten
Sampang sudah tersedia. Begitu pula dengan SKPD sudah 100 persen yang
menyusun dokumen Renja, serta pelaksanaan Musrenbang Desa,Musrenbang
Kecamatan, Musrenbang Kabupaten yang telah dilaksanakan tepat waktu.
Peningkatan penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD pada tahun 2016
tercapai sebesar 100 persen.
7. Perhubungan
Perkembangan indikator kinerja urusan perhubungan di Kabupaten
Sampang secara umum menunjukkan kondisi yang semakin meningkat. Hal
tersebut dapat terlihat dari fasilitas perlengkapan jalan yang mengalami
peningkatan pada tahun 2016, menjadi 12.262 unit, dimana sebelumnya
sejumlah 10.165 unit. Sejalan peningkatan fasilitas perlengkapan jalan,unit
pengujian kendaraan bermotor mengalami peningkatan menjadi 90,36 unit
pada tahun 2016, dimana sebelumnya berjumlah 75 unit. Kedua hal tersebut
menunjukkan semakin membaiknya kinerja urusan perhubungan Kabupaten
Sampang. Sedangkan untuk sub terminal dan pelabuhan jumlahnya tetap.
Urusan perhubungan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -33
Tabel 2. 16 Indikator Kinerja Urusan Perhubungan
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
a. Persentase penyediaan sarana dan prasarana perhubungan :
i - Sub Terminal Unit 1 1 1 1 ii – Fasilitas perlengkapan jalan Unit 7.570 8.936 10.165 12.262 b. Tersedianya Dokumen Tataran Transportasi Lokal
dok Ada Ada Ada Ada
c. Pelabuhan Unit 1 1 1 1 d. Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor
Unit 62 70 75 90,36
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
8. Lingkungan Hidup
Perkembangan kinerja urusan lingkungan hidup di Kabupaten Sampang
menunjukkan peningkatan pada beberapa indikator kinerja. Hal ini
ditunjukkan dengan penanganan persampahan yang semakin meningkat,
sehingga mencakup 91,24 persen dari jumlah volume produksi sampah pada
tahun 2016. Selain itu, peningkatan juga terjadi pada penghijauan wilayah
rawan longsor dan sumber mata aie sebesar 3 hektar. Jumlah tenaga pelopor
lingkungan stabil pada tahun 2016 sejumlah 42 orang. Tenaga pelopor
lingkungan adalah pembentukan kader lingkungan yang tugasnya
menggerakkan masyarakat di wilayah masing-masing dalam upaya
pengelolaan persampahan. Penyelenggaraan urusan lingkungan hidup di
Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dengan
rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.17 Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Jumlah tenaga pelopor lingkungan
Org 30 36 42 42
Penangan Persampahan % 90,93 90,94 91,19 91,34 Usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air
% 100 100 100 100
Status mutu air sungai % 100 100 100 100 Penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air (ha)
Ha 1,5 2 2,5 3
Penegakan hukum lingkungan
% 100 100 100 100
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -34
Indikator lain seperti persentase usaha dan atau kegiatan yang mentaati
persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air mencapai
100 persen karena perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah
Kabupaten Sampang sebanyak 178 usaha yang terbagi dari 147 skala SPPL
(Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan), 29 Skala UKL-UPL (Upaya
Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan), dan 2 Skala Amdal
(Analisa Dampak Lingkungan) masih memenuhi syarat administrasi dan
teknis pencegahan pencemaran air, dikarenakan masih dalam skala kecil.
Selain itu, status mutu air sungai juga bernilai 100 persen, karena indikator
kinerja ini didukung dengan Program Perlindungan dan Konservasi SDA
kegiatannya Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber –
sumber air yang melaksanakan Penanaman pohon di bantaran sungai dan
penanaman di daerah sumber air yang fungsinya untuk meningkatkan
cadangan ketersediaan air tanah lokasi di Kabupaten Sampang. Program
pengendalian pencemaran dan perusakan LH, dengan kegiatannya adalah
pemantauan kualitas lingkungan. Kegiatan ini telah melaksanakan uji
laboratorium pada unsur baku mutu air yang diambil melalui sumber air
daerah hulu sungai kemoning di Kecamatan Robatal, daerah tengah sungai
kemoning di Kecamatan Kedungdung, dan daerah hilir sungai kemoning di
Kecamatan Sampang. Dari hasil uji laboratorium, kualitas air sungai terutama
pada air Sungai Kemoning masih dibawah ambang batas baku mutu, artinya
air Sungai Kemuning masih layak dikonsumsi untuk kebutuhan sehari – hari
(mandi, cuci) sedangkan jika digunakan sebagai air minum harus dilakukan
pengolahan terlebih dahulu.
9. Pertanahan
Kinerja urusan pertanahan di Kabupaten Sampang menunjukkan
perkembangan yang semakin baik dalam hal mensertifikasi tanah pemda.
Pada tahun 2016, persentase tanah pemda yang mengalami peningkatan
menjadi 54,92 persen. Jumlah bidang tanah yang sudah bersertifikat sampai
tahun 2016 sebanyak 675 bidang dibagi dengan jumlah bidang tanah pemda
sebanyak 1.229 bidangtanah yang telah bersertifikat merupakan aset daerah
yang nantinya dapat diperuntukkan sebagaimana mestinya tanpa terkendala
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -35
permasalahan hukum dikemudian hari. Penyelenggaraan urusan Pertanahan
dilaksanakan oleh Bagian Tata Pemerintahan. Perkembangan kinerja urusan
pertanahan di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.
Tabel 2. 18 Indikator Kinerja Urusan Pertanahan
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Penyelesaian kasus tanah Negara % 58,33 0 0 0
Persentase Tanah Pemda yang Bersertifikat
% 51,26 52,07 53,62 54,92
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
10. Kependudukan dan Catatan Sipil
Secara umum, kinerja dalam urusan kependudukan dan catatan sipil
menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2016. Hal
tersebut diindikasikan oleh peningkatan kepemilikan dokumen
kependudukan pada tahun 2016. Hal ini terlihat pada rasio penduduk ber-
KTP dengan dengan capaian sebesar 81,98 persen pada tahun 2016. Masih
adanya penduduk wajib KTP yang belum memiliki e-KTP disebabkan oleh
penduduk wajib KTP masih banyak yang belum melakukan perekaman e-KTP
karena jauhnya lokasi tempat tinggal dari Kecamatan. Untuk itu Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah melaksanakan perekaman e-KTP
dengan layanan mobil keliling sehingga dapat menjangkau ke pelosok Desa di
semua Kecamatan serta dilaksanakan sosialisasi penyuluhan administrasi
kependudukan. Perkembangan kinerja penyelenggaraan urusan
kependudukan dan catatan sipil di Kabupaten Sampang, yang dilaksanakan
oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah sebagai berikut.
Tabel 2. 19 Indikator Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Rasio Penduduk ber KTP per satuan penduduk
% 92,48 63,81 77,20 81,98
Rasio Keluarga ber Kartu Keluarga
% 90,71 97,99 83,60 100
Rasio bayi ber-akte kelahiran % 10,56 34,29 44,49 85,55
Rasio ber akte kematian % 0,13 1,38 10,96 22,68
Ketersesuaian database kependudukan skala nasional
% 80 80 80 86,4
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013– 2016
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -36
Sama halnya dengan rasio penduduk ber KTP, rasio Keluarga ber Kartu
Keluarga telah mencapai 100 persen pada tahun 2016. Kemudian, Rasio bayi
ber-akte kelahiran, Rasio ber akte kematian dan Ketersesuaian database
kependudukan skala nasional memiliki nilai masing-masing pada tahun 2016
sebesar 85,55; 22,68; dan 86,4 persen. Masih adanya ketidaksesuaian data
antara database pusat dengan database Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Sampang disebabkan oleh: Masih ditemukan data ganda;
Banyak warga yang melakukan perekaman KTP-el lebih dari satu kali
sehingga terjadi data duplicate (ganda); Pindah alamat tidak lapor ke Dinas
kependudukan dan Pencatatan Sipil tetapi meng-entry lagi pada SIAK dan
Banyak warga yang tidak melaporkan kematian.
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Secara umum, kinerja dalam urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak menunjukkan kondisi yang sedikit munurun. Hal ini
diindikasikan oleh penurunan tiga dari lima indikator yang ada. Menurunnya
partisispasi perempuan di lembaga pemerintahan dan juga partispasi
angkatan kerja perempuan. Sebaliknya, peningkatan terlihat pada partisipasi
perempuan pada lembaga swasta sebesar 50,11 persen. Peningkatan ini
mengindikasikan bentuk keberhasilan program penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak. Urusan Pemberdayan Perempuan dan
Perlindungan Anakdi Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) dengan rincian
perkembangan kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.20 Indikator Kinerja Urusan Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan oleh petugas terlatih di dalam UPT.
% 73,3 100 100 100
Cakupan ketersediaan petugas pendamping hukum atau advokat yang mampu pendampingan pada saksi dan/atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak
% 12 33,33 100 75
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
% 66,20 69,26 52,90 49,89
Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 33,8 30,74 47,09 50,11
Partisipasi angkatan kerja perempuan % 56,24 73,43 73,97 48,9
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -37
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Secara umum, pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap
Keluarga Berencana di Kabupaten Sampang masih perlu ditingkatkan.
Kondisi tersebut ditunjukkan dengan rendahnya cakupan pelayanan KB Baru
sebesar 13,37 persen, meskipun angka ini menunjukkan peningkatan dari
tahun sebelumnya. Kenaikan ini dkarenakan kesadaran masyarakat untuk
mengatur jarak kelahiran dan jumlah anak sudah cukup baik. Selain itu,
cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (unmetneed) sebesar 13,29
persen disebabkan masih tingginya penggunaan metode KB tradisional
(Kalender berkala, pijat, jamu dll) oleh masyarakat yang tidak terlaporkan
karena tidak termasuk dalam metode kontrasepsi yang disediakan,
disamping masih adanya anggapan dalam masyarakat yang mengharamkan
metode kontrasepsi tertentu seperti metode kontrasepsi medis operasi
wanita (MOW) dan Medis Operasi Pria (MOP). Urusan Keluarga Berencana
dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) dengan rincian
perkembangan kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.21 Indikator Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Rasio Akseptor KB (baru) % 17,01 12,93 12,46 13,37
Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (unmetneed)
% 11,19 10,79 10.56 13,29
Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB
% 99,59 85,57 79.69 81,75
Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif
% 73,38 73,17 73.78 72,58
Cakupan PUS yang istrinya di bawah usia 20 tahun
% 5,69 9,10 12.05 5,58
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB mengalami
peningkatan meskipun belum optimal dengan realisasi 81,75 persen. Hal ini
semua anggota kelompok Bina Keluarga Balita mendapatkan informasi dan
edukasi tentang KB. Penurunan cakupan sasaran Pasangan Usia Subur (PUS)
menjadi peserta KB aktif pada tahun 2016 sebesar 72,58 persen. Hal ini
disebabkan belum optimalnya capaian peserta KB aktif karena untuk
meningkatkan prevalensi KB aktif dibutuhkan kesertaan KB metode
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -38
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang lebih tinggi seperti Implant, IUD,
MOW dan MOP dibandingkan Metode kontrasepsi NON MKJP seperti PiL,
Suntik, dan Kondom.
13. Sosial
Kinerja penyelenggaraan urusan sosial di Kabupaten Sampang
menunjukkan hasil yang meningkat dibandingkan tahun lalu. Peningkatan
kinerja tersebut diindikasikan dengan persentase PMKS yang mampu
mandiri setelah menerima Program pemberdayaan sosial sebesar 12,76
persen. Indikator lain yang stabil, yaitu korban bencana skala kabupaten
yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat mencapai 100
persen, dimana jumlah penerima bantuan pada tahun 2016 sebanyak 3750
orang. Sedangkan jumlah sarana sosial mengalami peningkatan jumlah,
menjadi 50 unit pada tahun 2016. Urusan sosial di Kabupaten Sampang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Dinsosnakertrans) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
dengan perkembangan kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.22 Indikator Kinerja Urusan Sosial Kabupaten Sampang
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Persentase PMKS yang mampu mandiri setelah menerima Program pemberdayaan sosial
% 0,4 0,45 0,76 12,76
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
Unit 69 46 38 50
Persentase Korban Bencana Skala Kabupaten yang Menerima Bantuan Sosial selama masa Tanggap Darurat
% 100 100 100 100
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
14. Ketenagakerjaan
Secara umum, kinerja ketenagakerjaan di Kabupaten Sampang
menunjukkan peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan
persentase pencari kerja yang berasil ditempatkan sebesar 22,51 persen.
Selain itu, rasio ketergantungan juga menurun menjadi 32,58 persen. Rasio
Lulusan S1/S2/S3 juga meningkat menjadi 7,60 persen. Realisasi ini melebihi
target karena meningkatnya kesadaran siswa untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi sehingga tingkat kelulusannya juga bertambah. Indikator
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -39
lain yang perlu perbaikan, yaitu Persentase Partisipasi Angkatan Kerja yang
menurun menjadi sebesar 64,48 persen. Hal ini dikarenakan peningkatan
usia kerja (41.317 orang) lebih tinggi dari peningkatan Angkatan Kerja (500
orang) bila dibandingkan dengan kondisi tahun 2015. Urusan
ketenagakerjaan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan perkembangan kinerja sebagai
berikut.
Tabel 2.23 Indikator Kinerja Urusan Ketenagakerjaan
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
% 59,41 76,85 68,37 64,48
Persentase pencari kerja yang ditempatkan
% 22,77 54,51 4,61 22,51
Rasio Lulusan S1/S2/S3 % 6,12 8,72 4,48 7,60
Rasio Ketergantungan % 33,35 30,86 33,32 32,58
Tingkat Pengangguran terbuka(TPT) % 4,74 2,22 2,51 N/A Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
Data Tingkat Pengangguran Terbuka belum tersedia karena pada tahun
2016 tidak dilaksanakan survey angkatan kerja nasional (Sakernas) sebagai
dampak dari rasionalisasi anggaran di BPS Pusat.
15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Secara umum, kinerja dalam urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
menunjukkan peningkatan. Menurunnya jumlah koperasi yang aktif
dikarenakan adanya peraturan baru berdasarkan Permen Koperasi Nomor
10 Tahun 2016 tentang Pendataan Koperasi dan Usaha Kecil bahwa Koperasi
dikatakan aktif tidak hanya berdasarkan keaktifan usaha saja tapi juga
keberadaan pengurus dan anggota, melaksanakan RAT selama 3 tahun
berturut-turut. Sedangkan pada tahun 2015 ketentuan tiga kriteria tersebut
belum berlaku. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten
Sampang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM dengan rincian
perkembangan kinerja sebagai berikut.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -40
Tabel 2.24 Indikator Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Koperasi aktif Koperasi aktif 389 395 400 247
Koperasi 439 449 442 446 % 88,61 87,97 90,50 55,38
Jumlah UMKM non BPR LKM UMKM (UMKM aktif)
UMKM 26.880 27.130 27.410 27.660
Jumlah BPR / LKM (BPR/LKM aktif)
LKM/BPR aktif 6 8 10 10
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Peningkatan indikator kinerja juga terdapat pada jumlah UMKM non
BPR/LKM UMKM aktif sebesar 27.660. Kondisi tersebut mengindikasikan
adanya peningkatanekonomi melalui pelatihan kepada wirausaha baru,
pelatihan Kerajinan miniatur Perahu Layar, Bintek ritel koperasi, Pelatihan
pengembangan ekonomi lokal, pengembangan promosi produk usaha mikro
kecil menengah dan koordinasi penggunaan dana pemerintah bagi Koperasi
dan UMKM. Kemudian, pada tahun 2016 telah dilaksanakan Pemberdayaan
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan sentra dan dihasilkan kesiapan LKM
sebanyak 10 koperasi yang tidak mengalami perubahan.
16. Penanaman Modal
Secara umum, kinerja dalam urusan penanaman modal di Kabupaten
Sampang menunjukkan peningkatan signifikan. Kondisi tersebut dapat
dilihat dari jumlah investor berskala nasional baik PMA atau PMDN yang
berjumlah 302 orang pada tahun 2016, dimana sebelumnya 97 orang pada
tahun 2015. Disamping itu, peningkatan nilai realiasasi PMDN pada tahun
2016 mencapai 380 milyar rupiah atau meningkat 129 persen disbanding
tahun 2015. Sebaliknya penurunan penyelesaian ijin lokasi pada tahun 2016
yang menjadi 3 buah. Penyelesaian Ijin lokasi pada tahun 2016 mengalami
penurunan di banding pada tahun 2015 dikarenakan jumlah pemohon hanya
sebanyak 3 buah ijin lokasi. Berkurangnya jumlah pemohon karena adanya
penyederhanaan perijinan sesuai dengan Disamping itu ada jenis pelayanan
ijin lokasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu Ijin
Pemanfaatan Ruang. Urusan penanaman modal di Kabupaten Sampang
dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal
(KP3M) dengan perkembangan kinerja sebagai berikut.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -41
Tabel 2.25 Indikator Kinerja Urusan Penanaman Modal
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
orang 82 83 97 302
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dalam juta rupiah
Rp 120.920 150.825 169.118 380.107
Kenaikan Nilai Realisasi PMDN (juta rupiah)
Rp 5.758 14.939 18.293 210.989
Penyelesaian Ijin Lokasi buah 7 3 4 3
Rasio Bangunan ber-IMB persatuan bangunan
% 59,95 59,51 65.20 83,43
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
17. Kebudayaan
Kinerja urusan kebudayaan di Kabupaten Sampang pada tahun 2016
semakin menunjukkan peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat darijumlah
grup kesenian (per 10.000 penduduk) pada tahun 2016 mencapai 0,687.
Peningkatan ini tidak terlepas dari karena antusias masyarakat yang besar
untuk ikut serta dalam kegiatan budaya yang diadakan oleh Pemerintah
Kabupaten Sampang. Jumlah benda Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang
Dilestarikan pada tahun 2016 juga meningkat menjadi 88 situs. Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 terdapat penambahan 3 situs
yaitu Bujuk Napo Omben, Bujuk Terap Ketapang dan Monumen Situs
Camplong. Kemudian, jumlah kesenian tradisional khas Sampang yang
dilestarikan sebanyak 11 jenis kesenian, dimana terdapat 4 kesenian
tambahan yaitu Kesenian Tonil Misri, Tradisi Pernikahan Tanang Lanjeng,
Tradisi Mokka Bleber, dan Kesenian Lawak Mosa. Urusan kebudayaan di
Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata
Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) dengan rincian perkembangan
kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.26 Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016 Jumlah grup kesenian (per 10.000 penduduk)
Buah 0,531 0,531 0,587 0,687
Benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
% 75 83 85 88
Jumlah kesenian tradisional khas Sampang yang dilestarikan
Buah 3 5 7 11
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -42
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
18. Pemuda dan Olahraga
Kinerja dalam urusan Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Sampang
mengalami peningkatan pada dua indikator kinerja. Salah satunya indikator
jumlah gelanggang/gedung olahraga dan jumlah lapangan olahraga juga
mengalami peningkatan, menjadi 7 gedung pada tahun 2016. Selain itu,
jumlah klub olahraga pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 216
klub. Hal tersebut disebabkan oleh klub yang sebelumya kurang aktif
menggabungkan diri pada klub olahraga yang lebih besar. Perkembangan
organisasi pemuda pada tahun 2016 menunjukkan angka statis dari tahun
2013-2016. Kondisi statis tersebut dipengaruhi oleh kurangnya partisipasi
pemuda dalam keorganisasian Pemuda. Perkembangan capaian kinerja
urusan Pemuda dan Olahraga yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2. 27 Indikator Kinerja Kepemudaan dan Olahraga dan Kesenian
No. Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016 1 Jumlah Organisasi Pemuda Organisasi 20 20 20 20
2 Jumlah Klub Olahraga per 10.000 penduduk)
Klub 535 147 157 216
3 Jumlah Gelanggang/ gedung Olahraga (Selain Milik swasta)
Gedung 4 5 6 7
4 Jumlah lapangan olahraga Lapangan 1 1 1 1
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Secara umum, hasil penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri di Kabupaten Sampang menunjukkan peningkatan. Hal
ini diindikasikan dengan terselesaikannya konflik sosial; peningkatan rasio
jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk menjadi 1,81; peningkatan
rasio pos siskamling per jumlah desa menjadi 8,71. Urusan Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam Negeri di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan 14
Kecamatan dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -43
Tabel 2.28 Indikator Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Persentase Konflik Sosial yang diselesaikan
% 100 100 100 100
Frekuensi Pertemuan FKUB Kali 3 12 12 12 Cakupan Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Sampang
% 75 100 71 80
Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk
Rasio 0,8 0,77 0,78 1,81
Rasio pos siskamling per jumlah desa Rasio 8,67 8,69 8,70 8,71 Angka kriminalitas Kasus 298 284 339 349 Jumlah LSM Aktif Buah 34 35 36 31 Cakupan kegiatan pembinaan politik daerah
kali 5 5 5 5
Persentase Penegakan PERDA (atas kasus pelanggaran Perda)
% 42 100 100 80
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Beberapa indikator lain dalam urusan Kesatuan Bangsa dan Politik
Dalam Negeri seperti peningkatan frekuensi pertemuan antar umat
beragam,cakupan kegiatan pembinaan politik daerah, persentase penegakan
PERDA nilainya tidak berubah dari tahun 2014. Sedangkan untuk indikator
cakupan tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman,
keindahan) dan angka kriminalitas justru mengalami peningkatan, masing-
masing sebesar 80 persen dan 349 kasus. Peningkatan jumlah kriminalitas
disebabkan semakin meningkatnya kasus narkoba yang disebabkan oleh
semakin meluasnya peredaran narkoba di masyarakat sehingga perlu
penanganan khusus yang harus dilakukan Pemerintah.
Pada tahun 2016 tidak ada konflik baru yang terjadi di Kabupaten
Sampang, namun kami tetap mengupayakan penyelesaian permasalahan
korban konflik sosial yang sampai sekarang masih ditempatkan di Rusunawa
Puspa Agro Sidoarjo. Selain itu Pemerintah Kabupaten Sampang melakukan
upaya dalam penyelesaian konfliik Sosial yang terjadi di Kabupaten Sampang
pada tahun 2016 (Konflik Desa Karang Gayam Kec. Omben dan Desa Blu’uran
Kec. Karang Penang).
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -44
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, Dan Persandian
Secara umum, penyelengaraan urusan otonomi daerah di Kabupaten
Sampang menunjukkan adanya peningkatan pada mayoritas indikator
kinerja. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian di
Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah (8 bagian), 14
Kecamatan Se-Kab. Sampang, Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah,
Sekretariat DPRD, Dispendaloka dan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI.
Secara rinci, perkembangan kinerja urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan
Persandian di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.
Tabel 2.29 Indikator Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, Dan Persandian Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
SEKRETARIAT PEMDA Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 76,62 76,78 78,35 78,87 Jumlah perda yang dikonsultansikan ke publik
% 100 30 57 100
Perubahan kelembagaan dan Tupoksi SKPD
Ada/ tidak
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada
Entitas pelayanan yang mempunyai sertifikasi dari lembaga akreditasi manajemen mutu
Ada/ tidak
Ada Ada Ada Ada
Persentase SKPD yang telah dilakukan Anjab dan ABK
% 100 100 100 100
Persentase SKPD yang menyelesaikan Lap Kinerja (maks 31 Maret) Tepat Waktu
% 100 100 100 100
Prosentase Desa dengan APBDesa diatas 30%
% 21 15 25 27,78
Persentase penyelesaian permasalahan di tingkat desa yang muncul
% 100 100 100 100
Peningkatan kontribusi BUMD terhadap PAD (%)
% -0,31 -52,94 103.3 -45,60
Jumlah Bank buah 12 12 13 12 Perusahaan Asuransi buah 2 2 3 5 Jumlah Restoran buah 20 25 143 146 Jumlah Penginapan/ Hotel buah 6 6 6 6 INSPEKTORAT Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklajuti
% 100 100 100 98,18
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -45
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016 Persentase temuan audit yang ditindak lanjuti
% 100 90,57 100 63,16
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Presentase jabatan struktural yang dilaksanakan dibanding dengan jabatan menurut PP 41 tahun 2007
% 97 98,9 97,20 98,85
Persentase kasus pelanggaran disiplin pegawai
% 0,23 0,32 0,47 0,767
Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklat kepemimpinan sesuai jenjangnya
% 84 82,49 92,97 91,21
Jumlah pegawai fungsional yang mengikuti diklat
orang 30 6 30 30
SEKRETARIAR DPRD Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
% 97,4 98,18 98,18 98,18
Perda yang disahkan tepat waktu % 100 46,67 72,22 63,16 Raperda inisiatif yang disahkan % 0 60 100 0 DISPENDALOKA Pengesahan Perda APBD tepat Waktu
- Pebruari
2013 Pebruari
2014 Desember
2014 Desember
2015 Persentase Peningkatan PAD % 8,67 85,25 15,93 -,81 Laporan Keuangan Disusun tepat Waktu
Mar-13 Mar-14 Mar-15 Mar-16
Persentase SKPD yang menyelesaikan Lap Keuangan (max 31 Jan) Tepat Waktu
% 100 100 100 100
Persentase Tanah Pemda yang Bersertifikat
% 51,26 52,07 53,62 54,92
SEKRETARIAR DP KORPRI Persentase terlaksananya Pembinaan KORPRI di SKPD
% 100 100 68,88 100
Tingkat Keberhasilan Bantuan Hukum Kepada Anggota KORPRI
% 100 100 100 100
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
Dari keseluruhan indikator tersebut, terdapat lima indikator yang
mengalami penurunan yakni Peningkatan kontribusi BUMD terhadap PAD
(%); Jumlah Bank; Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklajuti;
Persentase temuan audit yang ditindak lanjuti; Persentase pejabat struktural
yang telah mengikuti diklat kepemimpinan sesuai jenjangnya.
21. Ketahanan Pangan
Secara umum, kinerja dalam urusan ketahanan pangan di Kabupaten
Sampang menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan tersebut
ditunjukkan dengan peningkatan jumlah lumbung masyarakat sebanyak 7
buah lumbung, sehingga pada tahun 2016 capaiannya sebesar 71 lumbung
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -46
dengan isi lumbung sebesar 105 ton gabah kering. Peningkatan tersebut
melebihi dari target yang ditetapkan oleh pemerintah. Sejalan dengan hal
tersebut peningkatan pengisian lumbung pangan masyarakat dikarenakan
pada tahun 2016 dilakukan pengisian sebanyak 36.600 Kg sehingga total
mencapai 141.600 Kg. Urusan Ketahanan Pangan di Kabupaten Sampang
dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.30 Indikator Kinerja Urusan Ketahanan Pangan
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016 Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten:
Pangan Setara Beras (kg/kapita/th) 0 0 0 0 Penguatan cadangan pangan masy.
a. Jumlah Lumbung Buah 45 53 64 71 b. Isi Lumbung (Kg Gabah Kering Simpan)
Ton 33 65 105 141,6
Penanganan Daerah Rawan Pangan Desa 44 69 79 86 Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita
Juta Rp. 15,08 17,01 19,99 21,66
Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita
% 80 80,24 81,44 81,44
Regulasi ketahanan pangan :
Peraturan buku 2 2 2 6
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
Seiring dengan penguatan cadangan pangan, penanganan daerah rawan
pangan juga meningkat sebanyak 86 desa. Hal tersebut seiring dengan
terlaksananya pencapaian 86 desa hal ini seiring dengan terlaksananya
peningkatan produksi bahan pangan, Peningkatan infrastuktur, peningkatan
jumlah pelanggan listrik, peningkatan pendidikan dan peningkatan
pelayanan kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat dalam
membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang
dan aman serta meningkatnya keterampilan dan pengembangan olahan
pangan lokal. Selain itu, pengeluaran konsumsi rumah tangga dan
pengeluaran konsumsi non pangan per kapita stabil sebesar 81,44 persen.
22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Secara umum, kinerja dalam urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
di Kabupaten Sampang menunjukkan kinerja yang relatif stabil. Hal tersebut
diindikasikan oleh stabilnya empat indikator, yaitu Rata - rata jumlah
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -47
kelompok binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM); Rata - rata
jumlah kelompok binaan PKK; Jumlah LPM berprestasi dan Jumlah PKK Aktif.
Dua indikator yang mengalami peningkatan yaitu, Jumlah Posyandu Aktif
menjadi 1020 kemlompok dan Swadaya Masyarakat terhadap Program
Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp. 3.398.878.600. Urusan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Kabupaten Sampang dilaksanakan
oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, dengan rincian perkembangan
kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.31 Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Rata - rata jumlah kelompok binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Klmpk 9 8 8 8
Rata - rata jumlah kelompok binaan PKK
Klpk 14 14 14 14
Jumlah LPM berprestasi Klpk 0 0 1 1 Jumlah PKK Aktif Klpk 186 186 186 186 Jumlah Posyandu Aktif Klpk 981 981 1.018 1.020 Swadaya Masyarakat terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat
Juta Rupiah
2.766 3.231 3.269 3.398
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013– 2016
23. Statistik
Perkembangan urusan statistik tidak mengalami perubahan dari tahun
2014 hingga 2016. Jenis Dokumen Statistik yang disusun pada tahun 2015
terdiri dari Buku Tinjauan Ekonomi Makro, Executive Summary SUSENAS
Kabupaten Sampang, Kompilasi Data Kabupaten, Kompilasi Data Kecamatan
Tahun 2015. Urusan statistik di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Bappeda yang bekerjasama dengan BPS Kabupaten Sampang. Badan ini
bertugas melakukan proses pengumpulan, penyusunan, publikasi dan analisa
terkait data kuantitatif yang ada di Kabupaten Sampang. Perkembangan
kinerja urusan statistik di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.
Tabel 2.32
Indikator Kinerja Urusan Statistik
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Jenis dokumen statistik yang disusun (Kabupaten Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka dan PDRB Kabupaten)
Dok 3 4 4 4
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -48
24. Kearsipan
Penyelenggaraan urusan Kearsipan dilaksanakan oleh Badan
Kepegawaian Daerah, Dispendaloka dan Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah. Secara rinci, perkembangan kinerja urusan kearsipan di Kabupaten
Sampang adalah sebagai berikut.
Tabel 2.33 Indikator Kinerja Urusan Kearsipan
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Persentase SKPD yang menerapkan Pengelolaan Arsip secara baku
% 76,92 100 100 100
Meningkatnya jumlah dan kualitas SDM Pengelola kearsipan
SKPD 52 54 52 52
Persentase dokumen data pegawai yang akurat dan akuntabel
% 23 33 48 68
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
Kinerja dalam pengelolaan arsip daerah di Kabupaten Sampang pada
tahun 2016 telah mencapai target yang ditentukan. Penataan SPM dan SPJ
dari 45 SKPD di kabupaten Sampang telah seluruhnya tertata dan terdata
dalam sebuah sistem. Sehingga Pengelolaan kearsipan daerah dilakukan oleh
masing-masing SKPD secara baku mencapai 100 persen. Hal tersebut
disebabkan semua SKPD sudah menerapkan pengelolaan arsip secara baku.
Selanjutnya, jumlah dan kualitas SDM Pengelola kearsipan dan persentase
dokumen data pegawai yang akurat dan akuntabel menunjukkan kondisi
yang stabil, pada tahun 2016 sejumlah 54 SKPD. Selain itu, persentase
dokumen data pegawai yang akurat dan akuntabel yang disusun pada tahun
2016 nilainya meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 menjadi sebesar
68 persen.
25. Komunikasi dan Informatika
Secara umum, kinerja urusan komunikasi dan informatika yang relatif
stabil dan telah mencapai target yang ditentukan. Hal tersebut dapat dilihat
dari Jumlah surat kabar Nasional / Lokal sebanyak 20 Buah; Jumlah jaringan
telekomunikasi terealisasi 207 unit, yang terdiri dari 169 unit Tower Seluler
(Perijinan), 6 unit Tower Jaringan Internet Dishub Triangel (SKPD) dan 32
unit Tower Jaringan Internet Dishub Monopol (SKPD); Website milik
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -49
pemerintah daerah (website) sejumlah 1 Unit; Program Jumlah penyiaran
Radio/TV Lokal terealisasi 20 Unit; Sistem Infomasi Manajemen Pemerintah
Daerah yang tersedia sejumlah 4 unit. Dari beberapa indikator dalam urusan
komunikasi dan informatika, Pameran/Ekspo tidak terealisasi karena ada
penundaan transfer dana alokasi umum dari pusat sehingga melakukan
efisiensi program/kegiatan sesuai skala prioritas. Urusan Komunikasi dan
Informatika di Kabupaten dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika dan Bagian Humas Sekretariat Daerah dengan
perkembangan kinerja sebagai berikut.
Tabel 2. 34 Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Jumlah surat kabar Nasional / Lokal (buah) Buah 18 20 20 20 Jumlah jaringan telekomunikasi (unit) Unit 205 205 205 207 Website milik pemerintah daerah (website) Unit 1 1 1 1 Pameran / Expo (kali) Kali 1 1 0 0 Jumlah penyiaran Radio / TV Lokal (unit) Unit 5 4 20 20 Sistem informasi manajemen Pemda yang tersedia
unit 3 4 4 4
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
26. Perpustakaan
Penyelenggaran urusan perpustakaan menunjukkan adanya peningkatan
pada peningkatan pengunjung perpustakaan. Peningkatan jumlah
pengunjung perpustakaan pada tahun 2016 mencapai 13.730 orang. Hal
tersebut disebabkan adanya koleksi buku-buku baru sehingga meningkatkan
minat baca masyarakat. Sedangkan jumlah perpustakaan yang tersedia 5 unit
yang terdiri dari satu unit perpustakaan permanen, dua unit perpustakaan
keliling (mobil pintar), dan satu unit rumah pintar Pulau Mandingan “Mutiara
Bangsa“ satu unit rumah pintar trunojoyo. Perkembangan kinerja urusan
perpustakaan di Kabupaten Sampang yang dilaksanakan oleh Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah adalah sebagai berikut.
Tabel 2. 35 Indikator Kinerja Urusan Perpustakaan
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Meningkatnya pengunjung perpustakaan
% - - 13.233 13.730
Jumlah Perpustakaan Unit 3 5 5 5
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013– 2016
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -50
2.1.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan
1. Pertanian
Kinerja urusan pertanian di Kabupaten sampang menunjukkan hasil
yang bervariatif. Pertanian merupakan sektor potensial, dengan beberapa
komoditas yang berpotensi menjadi unggulan daerah baik dalam tanaman
pangan/palawija dan hortikultura, perkebunan dan peternakan.
Penyelenggaraan urusan pertanian di Kabupaten Sampang dilaksanakan
Dinas Pertanian; Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan; Dinas
Kehutanan dan Perkebunan dengan perkembangan indikator kinerja sebagai
berikut.
Tabel 2.36 Indikator Kinerja Urusan Pertanian
Uraian satuan 2012 2013 2014 2015 2016 Produksi tanaman pangan dan hortikultura Padi Ton 246.369 218.071 250,677 249.114 260.680 Jagung Ton 158.294 116.005 45,024 98.331 79.153 Ubi kayu Ton 158.173 130.499 130,364 130.016 57.122 Kacang Tanah Ton 24.241 43.788 21.220 24.395 19.811 Kedelai Ton 34.634 41.744 44,485 41.687 45.078 Bawang Merah Ton 9.138 24.482 27.311 26.849 26.850 Cabai ton 9.682 6.062 11.302 24.598 24.598 Mangga ton 15.401 21.989 17.212 16.384 16.384 Pisang ton 9.126 10.490 9.231 8.500 8.550 Jambu Air ton 3.695 2.774 2.851 2.321 2.321 Semangka ton 1.395 725 657 350 350 Produksi Hasil Perkebunan Jambu Mente ton 2.061,39 2.295 2.257 2.452,36 2.408,56 Kelapa ton 767,44 852 797 873 628,39 Tembakau ton 2.701,46 508 2.896 1.768,98 262,73 Wijen ton 760 700 594 650,7 373,62 Cabe Jamu ton 736,81 793 794 817,85 789,29 Produktivitas tanaman pangan utama Padi ton/ha 5,71 5,47 5,13 5,34 4,88 jagung ton/ha 1,88 1,79 1,73 1,82 1,81 Ubi Kayu ton/ha 11,83 11,09 11,47 11,4 11,3 Kacang Tanah ton/ha 0,99 1,91 0,48 1,11 0,95 Kedelai ton/ha 1,68 1,7 1,61 1,62 1,51 Produksi Peternakan dalam 1 tahun Daging ton 2.236,55 2.518,21 2.693,42 3.011,33 4.054,06 Telur ton 496,38 1.030,38 1.058,61 1.060,37 2.045,48 Populasi binatang Ternak dalam 1 tahun Sapi ekor 196.807 180.849 203,863 211.176 212.776 Kambing ekor 45.786 45.663 45.539 45.994 46.182 Domba ekor 9.043 9.123 9.204 9.296 9.360 Ayam Buras ekor 462.744 463.854 464.086 761.101 762.026 Ayam Petelur ekor 4.394 28.605 31.780 47.670 50.526 Ayam Pedaging ekor 15.014 64.562 66.777 100.165 100.248 Itik ekor 13.908 13.925 14.048 44.954 44.974
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -51
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Berdasarkan tabel diatas, secara umum produktivitas tanaman pangan
utama menunjukkan sedikit penurunan. Pada tahun 2016, komoditas yang
mengalami penurunan antara lain jagung, ubi kayu, dan kacang tanah.
Kondisi tersebut disebabkan adanya perluasan area tanam tertentu atau
kecenderungan sebagian petani mengubah pola tanam mengarah kepada
komoditi kedelai, padi dan bawang merah. Sehingga, ketiga komoditas
tersebut produksinya menunjukkan peningkatan. Perubahan pola tanam
tersebut juga disebabkan beberapa hal, antara lain: (i) Adanya optimasi lahan
program APBN; (ii) Adanya permintaan pasar yang tinggi mendorong petani
melakukan penanaman besar-besaran terhadap komoditi tertentu; (iii)
Adanya kondisi iklim yang baik untuk mengembangkan komoditi tertentu;
dan (iv) Penurunan luas panen ubi kayu lebih disebabkan oleh penurunan
harga pasar tepung tapioka secara nasional.
Selanjutnya, pada komoditas perkebunan hasil produksinya secara
keseluruhan (semua komoditas) menunjukkan penurunan. Hal tersebut
disebabkan karena faktor cuaca yang tidak mendukung peningkatan
produksi. Perubahan cuaca juga mempengaruhi penurunan realisasi
terhadap target tanaman jambu mente, kelapa dan cabe jamu sekalipun tidak
signifikan.
Pada sektor peternakan, seluruh indikatornya menunjukkan adanya
peningkatan, baik dari produksi peternakan maupun populasi binatang
ternak pada tahun 2016. Peningkatan tersebut disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya: (i) minat masyarakat untuk beternak cukup tinggi, sehingga
banyak peternak baru yang mandiri dan berkelompok; (ii) adanya teknologi
kawin suntik (IB) sehingga banyak kelahiran; (iii) adanya pelatihan
penerapan cara membuat pakan unggas dan ternak, sehingga lebih hemat
dan mengurangi banyak pengeluaran. Selain itu, peningkatan kinerja sektor
peternakan juga tidak lepas dari dukungan dari Dinas Kelautan, Perikanan
dan Peternakan Kabupaten Sampang pada tahun 2016 berupa: (i)
Pembibitan dan perawatan ternak; (ii) Penguatan ekonomi masyarakat di
lingkungan industri hasil tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan,
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -52
mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi; (iii)
Intensifikasi Inseminasi Buatan; (iv) Kerjasama
regional/nasional/internasional pemeriksaan gangguan reproduksi hewan;
(v) Integrasi ternak dan tanaman hortikultura.
2. Kehutanan
Kinerja urusan kehutanan pada tahun 2016 menunjukkan adanya
perbaikan pada seluruh indikator. Peningkatan kinerja tersebut ditandai
dengan penurunan luas lahan kritis, dimana pada tahun 2016 tersisa seluas
40.018 Ha; persentase rehabilitasi hutan dan lahan kritis di tahun 2016
tercapai 12,88 persen; dan kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB juga
semakin meningkat, sebesar 0,24 persen. Rincian perkembangan kinerja
urusan kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan
adalah sebagai berikut.
Tabel 2.37 Indikator Kinerja Urusan Kehutanan
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Luas lahan kritis Ha 60,424 41.107 40.722 40.418 Prosentase rehabilitasi Hutan dan Lahan
% 11,68 11,74 12,17 12,88
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB
% 0,23 0,23 0,23 0,24
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
Penrunan luasan lahan kritis, merupakan upaya maksimal dengan
melibatkan seluruh unsur di masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat (ponpes,
Sekolah, kelompok tani, LSM) yang dikombinasikan dengan
program/kegiatan yang di gulirkan oleh Pemerintah Kabupaten, Pemerintah
Propinsi dan Pemerintah Pusat. Kemudian, peningkatan persentase
rehabilitasi hutan dan lahan kritis di tahun 2016 didukung oleh Program
Rehabilitasi Hutan dan Lahan; Program Perlindungan dan Konservasi SDH;
Penyuluhan Kehutanan. Seiring dengan kondisi tersebut, kontribusi sektor
kehutanan terhadap PDRB juga mengalami peningkatan yang didorong oleh
peningkatan produksi hasil hutan dan produksi hasil hutan non kayu (madu).
3. Energi dan Sumberdaya Mineral
Secara umum, kinerja urusan energi dan sumberdaya mineral di
Kabuaten sampang pada tahun 2016 menunjukkan adanya peningkatan.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -53
Peningkatan indikator kinerja terdapat pada Cakupan Rumah Tangga
Pengguna Listrik; dan Peningkatan pemanfaatan pengelolaan Sumber Daya
Mineral, migas dan air tanah, dengan nilai masing-masing 54,88 persen dan
35,07 persen pada tahun 2016. Perkembangan kinerja urusan Energi dan
Sumberdaya Mineral yang dilaksanakan oleh Disperindagtam adalah sebagai
berikut.
Tabel 2.38 Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
% 9,35 6,20 6,15 6,08
Pertambangan tanpa ijin % 44,15 33,34 62,71 62,71 Cakupan Rumah Tangga Pengguna Listrik
% 25.88 28,56 32,08 54,88
Peningkatan pemanfaatan pengelolaan Sumber Daya Mineral, migas dan air tanah
% 48,9 21,92 29,52 35,07
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
Peningkatan pemanfaatan pengelolaan Sumber Daya Mineral, migas dan
air tanah disebabkan karena: (1) Banyaknya jenis sumber daya mineral yang
belum dieksploitasi secara maksimal; (2) Tidak semua hasil kegiatan
eksplorasi oleh KKKS telah dieksploitasi karena kebijakan eksplorasi maupun
eksploitasi merupakan kebutuhan nasional dan dunia; dan (3) Suplai dan
kebutuhan sumur bor tidak sebanding. Disisi lain, kontribusi sektor
pertambangan terhadap PDRB nilainya sedikit menurun, yakni 6,08 persen
pada tahun 2016. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan kontribusi sektor
pertambangan dan penggalian lainnya lebih kecil dibandingkan
pertumbuhan kontribusi sektor lainnya.
4. Pariwisata
Indikator kinerja pada urusan pariwisata menunjukkan kinerja yang
meningkat pada tahun 2016. Hal ini ditunjukkan oleh Kunjungan Wisata yang
meningkat menjadi 71.672 orang pada tahun 2016. Peningkatan jumlah
kunjungan disebabkan atas konsistensi Program prioritas pembangunan
sarana prasarana pariwisata yang dituangkan dalam RPJMD 2013-2018 salah
satunya yaitu peningkatan sarana dan prasarana pariwisata. Sejalan dengan
hal tersebut, kontribusi Sektor pariwisata terhadap PDRB juga semakin
meningkat menjadi 0,46 persen pada tahun 2016. Perkembangan kinerja
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -54
urusan pariwisata yang dilaksanakan oleh Disbudparpora adalah sebagai
berikut.
Tabel 2.39
Indikator Kinerja Urusan Pariwisata
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Kunjungan Wisata % 23.568 43.839 61.724 71.672
Kontribusi PDRB dari Sektor Pariwisata
% 0,16 0,44 0,45 0,46
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
5. Kelautan dan Perikanan
Secara umum, kinerja urusan kelautan dan perikanan Kabupaten
Sampang tahun 2016 menunjukkan adanya peningkatan. Hal tersebut
ditandai dengan peningkatan produksi perikanan kolam menjadi 601,83 ton;
produksi perikanan laut menjadi 7.543,71 ton; produksi perikanan tambak
menjadi 7.501,45 ton; dan jumlah konsumsi ikan dalam 24,74 kg/kapita/th
pada tahun 2016. Seiring dengan kondisi tersebut, kontribusi sektor
perikanan terhadap PDRB meningkat menjadi sebesar 9,47 persen. Disisi
lain, produksi perikanan dari hasil tangkapan di perairan umum pada tahun
2016 belum mencapai target dan menurun dibandingkan dengan tahun 2015
karena tingginya hari hujan dan curah hujan pada tahun 2016. Rincian
perkembangan kinerja urusan kelautan dan perikanan yang dilaksanakan
oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan adalah sebagai berikut.
Tabel 2.40 Indikator Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan
Uraian satuan 2013 2014 2015 2016
Produksi perikanan dalam 1 tahun Kolam ton 290,5 348,4 500,5 601,83 Perairan Umum ton 28,90 28,82 22,77 17,73 Laut ton 9.296,58 9.347,40 7.130,86 7.543,71 Tambak ton 2.745,7 5.249,8 6.559,9 7.501,45 Kontribusi sektor perikanan Terhadap PDRB
% 10,12 9,14 9,23 9,47
Jumlah konsumsi ikan dalam kg/kapita/th
Kg/kapita/th 23,68 24 24,54 24,74
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
6. Perdagangan
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Sampang
menunjukkan kondisi yang semakin meningkat. Kontribusi sektor
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -55
perdagangan sebesar 19,15 persen pada tahun 2016, dimana pada tahun
sebelumnya bernilai 18,91 persen. Kontribusi sektor perdagangan terhadap
PDRB merupakan perbandingan antara jumlah kontribusi sektor
perdagangan, Rp 2.742.737.070.000,00 terhadap jumlah total Produk
Domestik Regional Bruto Rp 14.322.193.210.000,00. Perkembangan
kontribusi sektor perdagangan yang dilaksanakan oleh Disperindagtam
adalah sebagai berikut.
Tabel 2.41 Indikator Kinerja Urusan Perdagangan
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Kontribusi PDRB dari Sektor Perdagangan
% 29,28 18,64 18,91 19,15
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
7. Perindustrian
Kontribusi sektor perindustrian terhadap PDRB Kabupaten Sampang
menunjukkan penurunan. Kontribusi sektor perindustrian sebesar 3,86
persen pada tahun 2016, dimana pada tahun sebelumnya bernilai 3,98
persen. Berkurangnya kontribusi sektor perindustrian disebabkan oleh
kontribusi sub sektor indutri makanan dan minuman serta barang galian
bukan logam yang menurun. Perkembangan kontribusi sektor
perindustrianyang dilaksanakan oleh Disperindagtam adalah sebagai berikut.
Tabel 2.42 Indikator Kinerja Urusan Perindustrian
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Kontribusi PDRB dari Sektor Industri
% 1,05 4,04 3,98 3,86
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
8. Transmigrasi
Kinerja urusan trasnmigrasi menunjukkan peningkatan pada tahun
2016. Indikator Kinerja Persentase Calon Transmigrasi diperoleh dari jumlah
transmigran yang diberangkatkan sebanyak 20 KK dibagi dengan jumlah
calon transmigran yang mendaftar sebanyak 25 KK (20/25 x 100% = 80%).
Perkembangan kinerja urusan trasnmigrasi Kabupaten Sampang yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah
sebagai berikut.
Tabel 2.43 Indikator Kinerja Urusan Transmigrasi
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -56
Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
Persentase Calon Transmigrasi
% 80 7,46 61,53 80
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah
Aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa fokus antara lain
fokus kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim
berinvestasi dan sumber daya manusia. Secara rinci, penjelasan dari aspek
daya saing daerah Kabupaten Sampang adala sebagai berikut.
2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Perkembangan pengeluaran konsumsi rumah tangga tahun 2016,
menunjukkan adanya peningkatan. Pengeluaran rumah tangga menunjukkan
kemampuan masyarakat dalam mengkonsumsi bahan pangan sesuai dengan
kemampuan daya beli dalam satu tahun. Pada tahun 2016 realisasi
pengeluaran rumah sebesar Rp 21,66 juta. Nilai tersebut diperoleh dari total
pengeluaran rumah tangga sebesar Rp 5.707.996 juta dibagi dengan total
jumlah rumah tangga sebesar 263.508 (sesuai hasil analisis konsumsi pangan
Kabupaten Sampang Tahun 2016). Sedangkan untuk pengeluaran konsumsi
non pangan per kapita pada Tahun 2016, realisasinya tidak berubah dari
tahun sebelumnya yakni sebesar 81,44 persen. Perkembangan konsumsi
Rumah Tangga perkapita di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.
Tabel 2.44 Angka Konsumsi RT per Kapita Tahun 2013-2016
Uraian Satuan 2013 2014 2015 2016
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita
Juta Rp. 15,08 17,01 19,99 21,66
Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita
% 80 80,24 81,44 81,44
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
Ketersediaan fasilitas wilayah berupa infrastruktur di Kabupaten
Sampang, secara keseluruhan menunjukkan peningkatan. Pengukuran
kinerja fasilitas wilayah/infrastruktur dapat dilihat melalui beberapa
indikator, antara lain jumlah penginapan/hotel, persentase rumah tangga
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -57
(RT) yang menggunakan air bersih, rasio ketersediaan daya listrik,
persentase rumah tangga yang menggunakan listrik.
Tabel 2. 45 Ketersediaan Fasilitas Infrastruktur Tahun 2013-2016
Uraian 2013 2014 2015 2016 Jumlah penginapan/hotel 6 6 6 6 Rasio ketersediaan daya listrik N/A N/A N/A N/A Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
25.88 28,56 32,08 54,88
Prosentase Rumah tangga pengguna air bersih (RT)
22,26 26,80 30,01 N/A
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016
Peningkatan ketersediaan fasilitas wilayah/ infrastruktur ditandai
dengan peningkatan cakupan rumah tangga pengguna listrik sebesar 54,88
persen. Sedangkan untuk jumlah hotel sebesar 6 unit tidak mengalami
perubahan.
2.1.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi
1. Keamanan dan Ketertiban
Meminimalisir angka kriminalitas adalah salah satu langkah untuk
meningkatkan iklim berinvestasi. Angka kriminalitas pada tahun 2016
mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2015. Jumlah
kriminalitas pada tahun 2016 sebanyak 349 kasus, dengan kasus terbesar
terdapat pada pencurian. Peningkatan kasus yang signifikan terdapat pada
kasus penyalah gunaan narkoba, sebesar 91 pada tahun 2016, dimana
sebelumnya hanya 59 pada tahun 2015. Perkembangan angka kriminalitas di
Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.
Tabel 2.46 Angka Kriminalitas Tahun 2012-2016
Jenis Kriminal 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah kasus Narkoba 29 32 36 59 91
Jumlah kasus Pembunuhan 8 5 5 8 6
Jumlah Kejahatan Seksual 20 23 23 18 2
Jumlah kasus Penganiayaan 12 21 21 17 18
Jumlah kasus Pencurian 121 140 140 114 118
Jumlah kasus Penipuan 15 40 34 40 36
Jumlah kasus Pemalsuan uang - - - - 1
Jumlah Kasus Lain 108 38 25 83 77
Jumlah Tindak Kriminal Selama 1 Tahun 313 298 284 339 349
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -58
Jenis Kriminal 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Penduduk 883.282 885.313 940.636 919.825 944.844
Angka Kriminalitas 0,035 0,034 0,030 0,037 0,037
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016
2. Aspek Pelayanan Perijinan
Perkembangan jumlah perijinan di Kabupaten Sampang pada tahun 2016
mengalami penurunan. Penurunan trjadi pada jenis ijin/permodalan serta
jenis usaha yang masing-masing sebesar 625 dan 620. Penurunan nilai
perijinan di Kabupaten Sampang pada tahun 2016 disebabkan adanya masa
transisi, dari proses perijinan yang semula seluruh jenis perijinan ditangani
oleh KP3M pada tahun 2016, kemudian didelegasikan kepada Kecamatan. Hal
tersebut sesuai dengan PERBUP Nomor 60 Tahun 2015 tentang
Pendelegasian Sebagai Wewenang Bupati Kepada Camat di Bidang Perijinan
Melalui Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan melalui Program PATEN
(Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan). Adanya pendelegasian
tersebut ternyata belum berjalan secara optimal, sehingga jumlah jenis usaha
dan ijin menunjukkan adanya penurunan. Perkembangan ijin usaha di
Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.47 Realisasi Perijinan Tahun 2013-2016
TH. Jenis Ijin/Permodalan
JML Jenis Usaha
JML SIUP MikRo
SIUP Kecil
SIUP Mngh
SIUP Besar
SIU JK
TDI IG
PO UD CV PT KOP BPL
2013 106 385 73 2 118 31 715 426 - 188 25 7 1 647
2014 89 310 59 1 143 11 613 471 68 128 66 4 2 739
2015 123 384 91 6 126 32 762 526 0 181 36 8 - 751
2016 73 219 168 9 140 14 2 625 269 - 298 40 13 - 620
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2014-2016
2.1.4.4 Fokus Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia merupakan salah satu factor penting dalam
pembangunan daerah, yang dapat menjadi modal dan beban pembangunan.
Peningkatan sumberdaya manusia dapat dilakukan melalui perbaikan tingkat
pendidikan, kesehatan dan peningkatan pendapatan masyarakat. Gambaran
umum kondisi daerah aspek daya saing daerah terkait dengan Sumber Daya
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -59
Manusia salah satunya dapat dilihat dari capaian IPM dan kondisi tenaga
kerja.
1. Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting
untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup
manusia. Penghitungan IPM terdiri dari tiga aspek dasar yaitu : (i) Kesehatan
(umur panjang dan hidup sehat) yang diukur dari Angka Harapan Hidup
(AHH); (ii) Pendidikan (pengetahuan), yang diukur dari Harapan Lama
Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun keatas dan Rata-rata Lama Sekolah
(RLS) penduduk usia 25 tahun keatas; dan (iii) Standar hidup layak, yang
dihitung dari Pengeluaran per Kapita yang disesuaikan.
Secara umum, kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Sampang
menunjukkan peningkatan. IPM Kabupaten Sampang pada tahun 2016
sebesar 59,01 atau mengalami peningktan sebesar 0,83 dari tahun
sebelumnya. Perkembangan IPM Kabupaten Sampang pada tahun 2012
sampai 2016 dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2. 9 IPM Kabupaten Sampang Tahun 2012-2016
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2016 *) Angka sangat sementara
Rincian nilai IPM Kabupaten Sampang Tahun 2012-2016, dari masing-
masing indikator baik pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 2.48 IPM Kabupaten Sampang Tahun 2012 – 2016
55,78
56,45
56,98
58,18
59,01
54
55
56
57
58
59
60
2012 2013 2014 2015 2016*
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -60
Tahun AHH
(tahun) HLS
(tahun) RLS
(tahun)
Pengeluaran PerKapita
(000) IPM
Peningkatan IPM
2012 67,43 9,86 3,27 7.691,64 55,78 0,61
2013 67,46 10,20 3,34 7.769,25 56,45 0,67
2014 67,48 10,39 3,49 7.797,85 56,98 0,53
2015 67,58 11,09 3,65 7.827,00 58,18 1,2
2016*** 67,59 11,70 3,70 8145,86 59,01 0,83
Sumber data : BPS Kabupaten Sampang
Keterangan : ***) Angka sangat sementara
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu input produksi, yang menentukan
tingkat produktivitas dalam sebuah perekonomian. Tingginya jumlah angkatan
kerja (penduduk pada usia kerja) dapat menjadi sebuah peluang atau ancaman
dalam pembangunan. Angkatan kerja yang tinggi merupakan sebuah peluang
untuk meningkatkan produksi dan menciptakan kegiatan ekonomi baru.
Namun, jika tingginya jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan
peningkatan kualitas tenaga kerja akan menjadi ancaman bagi pembangunan.
Oleh sebab itu, kebijakan yang menjadi fokus pemerintah adalah
perluasan kesempatan kerja dan penyediaan lapangan kerja. Arah kebijakan
yang ditetapkan untuk mendukung strategi tersebut adalah meningkatkan
kompetensi/ kapasitas angkatan kerja. Melalui arah dan kebijakan tersebut,
diperlukan pembekalan terhadap tenaga kerja misalnya berupa pelatihan.
Selain itu, tenaga kerja juga perlu dilindungi dengan beberapa regulasi
tertentu, misalnya dengan norma BPJS ketenagakerjaan, norma keselamatan
dan kesehatan kerja. Perkembangan indikator ketenagakerjaan Kabupaten
Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.49 Indikator Ketenagakerjaan
Uraian Satuan 2013 2014 2015 2016 Jumlah pencari kerja yang dilatih
Orang 397 660 660 N/A
Persentase pencari kerja yang ditempatkan
% 54,80 54,61 4,61 22,51
Angka kecelakaan kerja kejadian 0 0 0 0
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 – 2016
Target pencari kerja yang ditempatkan pada tahun 2016 sebesar 25
persen dan terealisasi 22,51 persen. Nilai tersebut diperoleh dari 70 orang
pencari kerja yang ditempatkan dibandingkan dengan 311 orang seluruh
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -61
pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Sampang berdasarkan AK. 1 (Kartu Kuning). Lebih rendahnya
nilai realisasi dibandingkan target disebabkan nilai investasi di Kabupaten
Sampang yang perlu untuk ditingkakan.
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun
Berjalan dan Realisasi RPJMD
Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD berfungsi untuk
melihat capaian tingkat kemajuan dan kesesuaiannya dengan RPJMD.
Evaluasi dilakukan dengan mengukur capaian kinerja sampai dengan tahun
2016, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun
2013 – 2018. Selain itu, tujuan lain dari evaluasi adalah untuk mengetahui
ketercapaian target yang direncanakan dengan realisasi yang terjadi, yang
ditinjau dari urusan yang dilakukan baik dalam urusan wajib ataupun urusan
pilihan. Hasil evaluasi pada masing-masing program disertai dengan
indikator kinerja dapat dilihat dalam tabel berikut.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -62
Tabel 2.50 Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan Tahun 2016 Kabupaten Sampang
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10
=(5+7+9) 11 12
1 Urusan Wajib
1 1 PENDIDIKAN
1 1 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini
APK PAUD 85 80,03 81 85,23 105,22 83 248,26 83 Dinas
Pendidikan
1 1 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Angka partisipasi kasar SD/MI/Paket A
109,82 114,18 112,82 112,46 99,68 111,82 338,46 111,82
Dinas Pendidikan
Angka partisipasi kasar SMP/MTS/Paket B
109,5 102,03 112,5 105,04 93,37 111,5 318,57 111,5
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
100 95,32 100 97,88 97,88 100 293,2 100
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
100 76,8 95 77,21 81,27 100 254,01 100
Angka partisipasi sekolah SD/MI/Paket A
100 99,95 99,88 99,97 100,09 100 299,92 100
Angka partisipasi sekolah SMP/MTs/Paket B
100 97,62 99,79 98,11 98,32 100 295,73 100
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SD/MI/Paket A
111,48 105,63 118 99 83,90 120 324,63 120
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SMP/MTs/Paket B
122,65 124,82 142 115 80,99 150 389,82 150
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -63
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%)
Rasio guru terhadap murid SD/MI/Paket A
11,65 11 12 11,09 92,42 12 34,09 12
Rasio guru terhadap murid SMP/MTs/Paket B
9,28 8 9 10,9 121,11 9 27,9 9
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
100 55,94 75 83,36 111,15 80 219,3 80
Dinas Pendidikan
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
0,35 67,78 81 87,39 107,89 0,45 155,62 0,45
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
0,5 0,5 0,5 0,45 90,00 0,6 1,55 0,6
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
99,5 0,94 0,65 0,89 136,92 97,5 99,33 97,5
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
99,7 94,01 97 97,62 100,64 99 290,63 99
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
100 96,32 98,7 97,15 98,43 95 288,47 95
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
100 92,84 92 95,69 104,01 95 283,53 95
1 1 17 Program Pendidikan Menengah
Angka partisipasi kasar SMA/MA/SMK/Paket C
85 58,02 68 58,59 86,16 73 189,61 73
Dinas Pendidikan
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
75 39,25 55 41,46 75,38 60 140,71 60
Angka partisipasi sekolah SMA/SMK/MA/ Paket C
73 48,67 52 53,69 103,25 58 160,36 58
Rasio ketersediaan 200 268,06 280 243,2 86,86 250 761,26 250
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -64
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) sekolah terhadap penduduk usia sekolah SMA/SMK/MA/Paket C
Rasio guru terhadap murid SMA/SMK/MA/ Paket C
9,63 8 10 8,4 84,00 10 26,4 10
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
100 80,02 80 91,17 113,96 85 256,19 85
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
0,22 0,6 0,3 0,3 100 0,28 1,18 0,28
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
99,7 81,41 98,7 84,64 85,75 99 265,05 99
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
100 91,55 92 80,68 87,70 95 267,23 95
1 1 18 Program Pendidikan Non Formal
Angka melek huruf 95 89,76 88 91,72 104,23 90 271,48 90 Dinas
Pendidikan
1 2 KESEHATAN
1 2 15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Cakupan pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (persen)
98 87,44 94 100,65 107,07 96 284,09 96 Dinas
Kesehatan
1 2 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Angka Kematian Ibu Melahirkan (per 1000 kelahiran hidup) Ket: Angka yang dipakai angka Dinkes
79 106,28 88 82,2 93,41 85 273,48 85 Dinas
Kesehatan
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -65
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%)
1 2 17 Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
Usia Harapan Hidup (tahun)
70 66,57 67 67,51 100,76 68 202,08 68 Dinas
Kesehatan
1 2 18 Program Pengawasan Obat dan Makanan
Angka Kematian Bayi (per 1,000 kelahiran hidup) Kert: Angka yang dipakai angka Dinkes
50 12,22 54 9,45 17,50 54 75,67 54 Dinas
Kesehatan
1 2 19
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Cakupan Kunjungan Bayi (%)
99 93,83 98 103,66 105,78 98 295,49 98
Dinas Kesehatan
Cakupan Pelayanan Anak Balita (%)
82 78,63 78 85,02 109,00 80 243,65 80
Cakupan Desa Siaga Aktif (%)
75 100 70 100 142,86 75 275 75
1 2 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan (%)
100 100 100 100 100 100 300 100 Dinas
Kesehatan
1 2 22 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI) (%)
70 76,34 65 67,2 103,38 67,5 211,04 67,5
Dinas Kesehatan
Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif (persen)
70 44,37 60 47,5 79,17 65 156,87 65
Cakupan desa mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan Epid < 24 jam (%)
100 100 100 100 100 100 300 100
1 2 23 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Penderita DBD yang ditangani (%)
100 100 100 100 100 100 300 100 Dinas
Kesehatan
1 2 25 Program pengadaan, peningkatan dan
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien
85 80 80 67,73 84,66 85 232,73 85 Dinas
Kesehatan
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -66
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Masyarakat Miskin (%)
1 2 32 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Cakupan Pelayanan Nifas (%)
97 89,14 96 99,79 103,95 97 285,93 97 RSUD
Persentase Balita Gizi Buruk (persen)
2,75 4,3 4 2,3 57,50 3 9,6 3
1 2 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan RS
100 100 100 100 100 100 300 100 RSUD
1 2 19
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat
0,55 0,6 0,7 0,8 114,29 0,6 2 0,6 RSUD
1 2 23 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Persentase peningkatan pelayanan rujukan RSUD
80 76,8 70 75,6 108,00 75 227,4 75 RSUD
1 2 24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
15,6 17,4 14,4 21,65 150,35 15 54,05 15 RSUD
1 2 25
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
Persentase kecukupan rawat inap sesuai master plan rumah sakit
100 100 100 100 100 100 300 100 RSUD
1 2 27 Program Bed Ocupancy Rate (BOR) 78,2 65,7 77,9 67,7 86,91 78 211,4 78 RSUD
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -67
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru/ rumah sakit mata
1 2 28
Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Persentase peningkatan jumlah kunjungan:
0 0
RSUD rawat inap 10 3,3 10 -5,2 -52,00 10 8,1 10
rawat jalan 10 -5,4 10 4,3 43,00 10 8,9 10
1 3 PEKERJAAN UMUM
1 3 15 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
87,02 79,17 81,02 81,08 100,07 83,02 243,27 83,02 PU Bina Marga
Persentase penyediaan jembatan
100 100 100 100 100 100 300 100
1 3 16
Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Persentase panjang jalan perkotaan dalam kondisi baik
100 97,49 100 97,54 97,54 100 295,03 100 PU Bina Marga
1 3 17 Program Pembangunan turap/talud/ brojong
Persentase panjang jalan desa/poros desa dalam kondisi baik
60 55,53 52,5 64,76 123,35 55 175,29 55 PU Bina Marga
1 3 18 Program rehabilitasi/ pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Jembatan kabupaten dalam kondisi baik
100 100 100 100 100 100 300 100 PU Bina Marga
1 3 20 Program inspeksi kondisi Jalan dan
Cakupan penyediaan jalan poros desa, jalan antar
100 92,56 95,5 106,6 111,62 97 296,16 97 PU Bina Marga
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -68
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) Jembatan desa, jalan penghubung
desa ke ibukota kecamatan 1 3 21
Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan
1 3 24
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Luas jaringan irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
84,76 52,87 52,92 53,53 101,15 42,84 149,24 42,84 PU Pengairan
dan Bappeda
Rasio jaringan irigasi (m/ha)
35,48 5,63 5,63 5,63 100 46,18 46,18 46,18
1 3 25 Program penyediaan dan pengolahan air baku
Cakupan penyediaan Air Irigasi untuk pertanian rakyat pada Sistem Irigasi yang sudah ada
72,67 87,39 87,98 87,96 99,98 71,03 246,38 71,03 PU
Pengairan
1 3 28 Program pengendalian banjir
Menurunnya luas genangan banjir (Ha)
24,2 48,01 36,36 37,66 103,58 30,3 115,97 30,3 PU
Pengairan
1 3 18 Program rehabilitasi/ pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Persentase jalan desa / jalan lingkungan dalam kondisi baik
56,5 63,4 49 69,42 141,67 52,2 185,02 52,2
PU Cikarta-rung
1 3 22 Program Pemb sistem informasi/data base jalan dan jembatan
PU Cikarta-rung
1 3 27
Program pengenm kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Persentase Rumah Tangga berakses air minum
38,96 30,1 29,16 31,84 109,19 32,76 94,7 32,76 PU Cikarta-
rung
1 4 PERUMAHAN
1 4 15 Program Pengembangan
Cakupan ketersediaan rumah layak huni
72,86 47,67 65,76 47,67 72,49 67,76 163,1 67,76 PU Cikarta-
rung
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -69
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) Perumahan
1 4 16 Program Lingkungan Sehat Perumahan
Rumah tangga Bersanitasi 72,76 49,28 67,59 57,28 84,75 69,59 176,15 69,59 PU Cikarta-
rung
1 4 20 Program pengelolaan areal pemakaman
Cakupan berkurangnya luasan permukiman kumuh di perkotaan
20,54 17,43 26,5 17,28 65,21 25,69 60,4 25,69 PU Cikarta-
rung
1 4 21
Program Pembangunan Saluran drainase/gorong-gorong
Cakupan tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun
19,26 27,6 26,76 23,6 88,19 24,06 75,26 24,06 PU Cikarta-
rung
1 4 19
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Cakupan penanganan Bahaya Bencana Kebakaran
95 82 67 89,78 134,00 75 246,78 75 BPBD
1 5 PENATAAN RUANG
1 5 15 Program Perencanaan Tata Ruang
Persentase tersusunnya RDTRK
33,3 0 21,3 0 0,0 23,6 23,6 23,6
PU Cikarta-rung
Cakupan terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masy tentang pelanggaran di bidang penataan ruang
30,65 100 23,77 100 420,7 26,14 226,14 26,14
1 5 15 Program Perencanaan Tata Ruang
Dokumen RTRW yang ditetapkan dengan Perda
Ada Ada Ada Ada 100 Ada Ada Ada Bappeda
1 6 PERENCANAAN PEMBANGUNAN
1 6 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang
Ada Ada Ada Ada 100 Ada Ada Ada Bappeda
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -70
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) telah ditetapkan dengan PERDA
1 6 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
100 99,01 100 98,87 98,87 100 297,88 100 Bappeda
1 6 SKPD yang menyusun dokumen Renja
100 100 100 100 100 100 300 100 Bappeda
1 6
Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada Ada Ada Ada 100 Ada Ada Ada
Bappeda
1 6 Pelaksanaan Musrenbangdes/kec/kab tepat waktu
100 100 100 100 100 100 300 100
1 6
Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada
Ada Ada Ada Ada 100 Ada Ada Ada Bappeda
1 7 PERHUBUNGAN
1 7 15
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Penyediaan sarana dan prasarana perhubungan Fasilitas perlengkapan jalan (unit)
7631 8.936 10.136 10.165 100,29 7398 26.499 7.398
Bappeda/
Dishubkominfo
1 7 17 Program peningkatan pelayanan angkutan
Penyediaan sarana dan prasarana perhubungan Sub terminal (unit)
2 1 1 1 100 2 4 2 Dishubkom
info
1 7 18
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Penyediaan sarana dan prasarana perhubungan Pelabuhan (unit)
2 1 1 1 100 2 4 2 Dishubkom
info
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -71
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%)
1 7 20
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor
85 70 70 75 107,14 75 220 75 Dishubkom
info
1 8 LINGKUNGAN HIDUP
1 8 15
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Jumlah tenaga pelopor lingkungan
60 36 42 42 100 48 126 48 BLH
Persentase penanganan persampahan (%)
91,58 90,94 90,82 91,19 100,41 91,07 273,2 91,07
1 8 16
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Persentase usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air
100 100 100 100 100 100 300 100 BLH
Status mutu air sungai (%)
100 100 100 100 100 100 300 100
1 8 17 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air (ha)
4 2 2,5 2,5 100 3 7,5 3 BLH
1 8 20 Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Baku Mutu Lingkungan 100 100 100 100 100 100 300 100 BLH
1 8 24 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Ruang Terbuka Hijau persatuan luas wilayah ber-HPL/HGB
30 30,37 29,82 32 107,31 30 92,37 30 BLH
1 9 PERTANAHAN
1 9 16 Program Penataan Penguasaan,
Persentase tanah pemda yang bersertifikat
67,45 52,07 55,25 53,62 97,05 59,32 165,01 59,32 Dispenda-
loka
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -72
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Penyelesaian kasus tanah Negara
100 0 100 0 0 100 100 100 Bagian Tapem
1 10
KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
1 10 15 Program Penataan Administrasi Kependudukan
Rasio Penduduk ber KTP per satuan penduduk (%)
99,99 63,81 100 77,2 77 100 241,01 100
Dispen-dukcapil
Rasio Keluarga ber Kartu Keluarga
100 97,99 100 83,6 84 100 281,59 100
Rasio Ber Akte Kematian 100 1,38 30 10,96 37 50 62,34 50
Ketersesuaian database kependudukan skala nasional
100 80 100 80 80 100
260 100
Rasio bayi ber akte kelahiran
100 34,29 100 44,49 44 100
178,78 100
1 11
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
1 11 15
Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
50 30,74 40 47,09 117,73 45 122,83 45 BPPKB
1 11 16
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Cakupan ketersediaan petugas pendamping hukum atau advokat yang mempunyai kemampuan pendampingan pada saksi
45 33,33 35 100 285,71 35 168,33 35 BPPKB
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -73
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) dan/atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak (%)
1 11 17
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu,
90 100 80 100 125,00 85 285 85 BPPKB
1 11 18
Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
44 69,26 42 52,9 125,95 43 165,16 43 BPPKB
Partisipasi angkatan kerja perempuan
70 73,43 60 73,97 123,28 65 212,4 65
1 12
KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
1 12 15 Program Keluarga Berencana
Rasio Akseptor KB (baru) 34,28 12,93 31,2 12,46 39,94 32,74 58,13 32,74 BPPKB
1 12 17 Program pelayanan kontrasepsi
Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif
74,46 73,17 73,93 73,78 99,80 74,17 221,12 74,17 BPPKB
1 12 20
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
Cakupan PUS yang istrinya di bawah usia 20 tahun
7 9,1 10 12,05 120,50 9 30,15 9 BPPKB
1 12 23 Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina
Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (unmetneed) (%)
5,66 10,79 8,66 10,56 121,94 7,66 29,01 7,66 BPPKB
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -74
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) keluarga
1 12 24
Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU
Cakupan anggota Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB
84 85,57 80 79,69 99,61 82 247,26 82 BPPKB
1 13
SOSIAL
1 13 15
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
PMKS yg mampu mandiri setelah menerima Program Pemberdayaan Sosial
0,67
0,45 0,49 0,76 155,10 0,55 1,76 0,55 Dinsosna-ketrans
1 13 16 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Persentase Korban Bencana Skala Kabupaten yang Menerima Bantuan Sosial selama masa Tanggap Darurat
100 100 100 100 100 100 300 100 Dinsosna-ketrans
1 13 22
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana
Persentase Korban Bencana Skala Kabupaten yang Menerima Bantuan Sosial selama masa Tanggap Darurat
100 100 100 100 100 100 300 100 BPBD
1 13 21
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi (unit)
61 46 61 38 62,30 61 145 61 Dinsosnaketrans
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -75
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%)
1 14
KETENAGAKERJAAN
1 14 15
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Pencari kerja yang ditempatkan (%)
50 54,51 51 4,61 9,04 53 112,12 53 Dinsosnake
rtrans
1 14 16 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
1,68 2,22 2,02 2,51 124,26 1,7 6,43 1,7
Dinsosnakertrans
Tingkat partisipasi angkatan kerja (%)
86,19 76,85 86,62 68,37 78,93 87,04 232,26 87,04
Rasio Lulusan S1/S2/S3 3,66 8,72 58 4,48 7,72 3,22 16,42 3,22
1 14 17
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Rasio Ketergantungan 20,89 30,86 54,56 33,32 61,07 24,81 88,99 24,81 Dinsosnake
rtrans
1 15
KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
1 15 15
Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
Jumlah UMKM aktif non BPR/LKM UMKM dan BPR/LKM
28,12 27,13 27,37 27,41 100,15 27,62 82,16 27,62 Diskop dan
UKM
1 15 18 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Persentase koperasi aktif 88,39 87,97 88 90,5 102,84 88,13 266,6 88,13 Diskop dan
UKM
1 16
PENANAMAN MODAL
1 16 15 Program Peningkatan Promosi dan
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
82 83 71 97 136,62 74 254 74 KP3M
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -76
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) Kerjasama Investasi
1 16 16 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dalam juta rupiah
120,92 150.825 104.455 169.118 161,91 108.678 428621 108678 KP3M
1 16 17
Program Penyelenggaraan Regulasi Perijinan dan Investasi
Kenaikan Nilai Realisasi PMDN (juta rupiah)
5.758 14.939 4.974 18.293 367,77 5.228 38460 5228 KP3M
Penyelesaian Ijin Lokasi 7 3 5 4 80,00 6 13 6
1 17
KEBUDAYAAN
1 17 15 Program Pengembangan Nilai Budaya
Benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
90 83 80 85 106,25 85 253 85 Disbudpar-
pora 1 17 16
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
1 17 17 Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Jumlah kesenian tradisional khas Sampang yang dilestarikan
7 5 5 7 140,00 7 19 7 Disbudpar-
pora
1 18
KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
1 18 16 Program peningkatan peran serta kepemudaan
Jumlah kegiatan kepemudaan
10 10 7 10 142,86 8 28 8 Disbud par-
pora
1 18 17
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda
Organisasi kepemudaan yang aktif (Org)
20 20 17 20 117,65 18 58 18 Disbud par-
pora
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -77
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%)
1 18 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Organisasi olah raga yang aktif (org)
30 18 28 18 64,29 28 64 28 Disbud par-
pora
1 18 19 Program Pengemb Kebijakan dan Manajemen Olahraga
Jumlah prestasi di bidang olahraga tingkat provinsi/ nasional
40 56 35 38 108,57 37 131 37 Disbud par-
pora
1 19
KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI
1 19 16
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Persentase Konflik Sosial yang diselesaikan
100 100 100 100 100 100 300 100 Bakesbang-
pol
1 19 17 Program pengembangan wawasan kebangsaan
Frekuensi Pertemuan FKUB
12 12 12 12 100 12 36 12 Bakesbang-
pol
1 19 15
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Cakupan Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Sampang
87 100 80 71 88,75 83 254 83
Satpol PP Rasio jumlah polisi pamong praja per 10,000 penduduk
1,38 0,77 1,08 0,78 72,22 1,18 2,73 1,18
Rasio pos siskamling per jumlah desa
8,97 8,69 8,81 8,7 98,75 8,86 26,25 8,86
1 19 16 Program pemeliharaan kantrantibmas dan
Persentase Penegakan PERDA (atas kasus pelanggaran Perda)
53 100 47 100 212,77 49 249 49 Satpol PP
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -78
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) pencegahan tindak kriminal
Angka kriminalitas (kasus)
221 284 266 339 127,44 251 874 251
1 19 17
Program pendidikan politik masyarakat
Cakupan kegiatan pembinaan politik daerah
5 5 5 5 100 5 15 5 Bakesbang
pol Jumlah LSM Aktif 48 35 40 36 90,00 40 111 40
1 20
OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN
1 20 5
Program-Program Adum
Persentase SKPD yang telah dilakukan Anjab, ABK dan Pembinaan Budaya Kerja
100 100 100 100 100 100 300 100 Bagian
Organisasi
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase SKPD yang menyelesaikan Lap Kinerja (max 31 Maret) tepat waktu
100 100 100 100 100 100 300 100 Bagian
Organisasi
1 20 26 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Entitas pelayanan yang mempunyai sertifikasi dari lembaga akreditasi manajemen mutu melalui pembenahan administrasi ketatalaksanaan dan pelayanan publik
Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Bagian
Organisasi
1 20 31
Program Peningkatan Pelayanan Pemerintah Daerah di Bidang Ekonomi
Jumlah bank 30 12 12 13 108,33 12 37 12 Bagian
Perekonomian
Jumlah perusahaan asuransi
1 2 1 3 300,00 1 6 1
Jumlah restoran 22 25 19 143 752,63 20 188 20
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -79
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) Jumlah penginapan/ hotel 11 6 7 6 85,71 9 21 9
1 20 27 Program Penataan Daerah Otonomi Baru
Perubahan kelembagaan dan Tupoksi SKPD
Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Ada Bagian
Organisasi
1 20 15
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklajuti
100 98,18 100 98,18 98,18 100 296,36 100 Sekretariat
DPRD Persentase Perda yang disahkan tepat waktu
100 46,67 100 72,22 72,22 100 218,89 100
1 20 26 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Persentase Raperda Inisiatif yang disahkan
100 60 100 100 100 100 260 100 Sekretariat
DPRD
1 20 17
Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Pengesahan Perda APBD tepat waktu (Desember tahun n-1)
12/1/2017 Feb-15 Dec-15 Dec-15 100 Dec-15 126714 42339
Dispendaloka
Laporan Keuangan Pemda disusun tepat waktu
Maret Mar-14 Mar-15 Mar-15 100 Maret Maret
Prosentase peningkatan PAD
8,67 85,25 9,14 15,93 174,29 9,04 110,22 9,04
Persentase SKPD yang menyelesaikan Lap Keuangan (maks 31 Januari) Tepat Waktu
100 100 100 100 100 100 300 100
1 20 20
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaknkebijakan KDH
Persentase temuan audit yang ditindaklanjuti
100 100 100 100 100 100 300 100 Inspektorat
1 20 24 Program Persentase pengaduan 100 90,57 100 100 100 100 290,57 100 Inspektorat
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -80
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) Mengintensifkan penanganan pengaduan Masyarakat
masyarakat yang ditindaklajuti
1 20 48 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Persentase jabatan struktural yang dilaksanakan dibanding dengan jabatan menurut PP 41 tahun 2007
98 98,9 98 97,2 99,18 98 294,1 98 BKD
1 20 64 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Jumlah pegawai fungsional yang mengikuti diklat fungsional
30 6 30 30 100 30 66 30 BKD
1 20 9 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Persentase Jumlah kasus pelanggaran disiplin pegawai
0,011 0,317 0,317 0,473 149,21 0,008 0,798 0,008 BKD
1 20 63 Program Pendidikan Kedinasan
Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklat kepemimpinan sesuai jenjangnya
92 82,49 89 92,97 104,46 90 265,46 90 BKD
1 20 25 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
Tk keberhasilan bantuan hukum kepa-da anggota KORPRI
100 100 100 100 100 100 300 100 Setda
KORPRI
1 20 41 Program Penguatan Kelembagaan KORPRI
Persentase terlaksananya pembinaan KORPRI di SKPD
100 100 100 68,88 68,88 100 268,88 100 Setda
KORPRI
1 20 26 Penataan Peraturan Perundang-undangan
Jumlah Perda yang dilakukan konsultasi Publik
100 30 100 57 57,00 100 187 100 Bagian Hukum
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -81
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%)
1 20 19 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keu desa
Persentase desa dengan PADesa di atas 30 APBDesa
61,11 15 31,11 25 80,36 41,11 81,11 41,11 Bagian
Pemdes
1 21
KETAHANAN PANGAN
1
21
15
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
b, Isi Lumbung (Kg Gabah Kering Simpan)
86000 65.000 60.000 105.000 175,00 69000 239.000 69000 BKP4
Regulasi ketahanan pangan (Peraturan/buku)
5 2 4 2 50,00 4 8 4
1 21 16
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (juta Rp,)
25,88 17,01 18,88 19,99 105,88 20,97 58 20,97
BKP4
Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita (%)
80 80,24 80 81,44 101,80 80 242 80
Penguatan Cadangan Pemerintah Kabupaten: Pangan Setara Beras (Ton)
100 0 48 0 0,00 64 64 64
Penguatan cadangan pangan masyarakat: Jumlah Lumbung (Buah)
86 53 60 64 106,67 69 186 69
Penanganan Daerah Rawan Pangan (Desa)
86 69 61 79 129,51 69 217 69 BKP4
1 22
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
1
22 15 Program Peningkatan Keberdayaan
Rata - rata jumlah kelompok binaan
9 8 8 8 100 8 24 8 Bapemas
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -82
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) Masyarakat Perdesaan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) (kelompok) dan LPM Berprestasi masyarakat pesisir
1
22 17
Program Peningkatan Partisipasi Masy dalam Membangun Desa
Keswadayaan Masyarakat terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat (dalam juta rupiah)
3.785,12 3.232 3.270 3.270 100 3.433,21 9934,564 3433,21 Bapemas
1 22 15
Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan
Rata - rata jumlah kelompok binaan PKK (kelompok)
14 14 14 14 100 14 42 14
Bapemas Jumlah PKK Aktif (kelompok PKK)
186 186 186 186 100 186 558 186
Jumlah Posyandu Aktif (unit)
981 981 981 1.018 103,77 981 2980 981
1 23
STATISTIK
1 23 15
Program pengembangan data / informasi/ statistik drh
Jenis dokumen statistik yang disusun (Kabupaten dlm Angka dan PDRB Kabupaten) (dokumen)
3 4 3 4 133,33 3 11 3 Bappeda
1 24
KEARSIPAN
1 24 15 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
Persentase SKPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku
88,46 100 82,69 100 120,93 84,61 284,61 84,61 Kantor Perpus & Arda
1 24 16 Prog Penyelamatan dokumen data pegawai 100 33 48 48 100 68 149 68 BKD
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -83
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) dan Pelestarian Arsip Dokumen/ Arsip Drh
yang akurat dan akuntabel
1 24 18 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
Meningkatnya jumlah dan kualitas SDM pengelola kearsipan
42 54 39 54 138,46 40 148 40 Kantor Perpus & Arda
1 25
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
1 25 15
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Jumlah surat kabar Nasional/ Lokal (buah)
24 20 20 20 100 22 62 22 Dishub-kominfo
1 25 16 Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komun dan Informasi
Jumlah jaringan telekomunikasi (unit)
225 205 210 205 97,62 220 630 220 Dishub-kominfo
1 25 17
Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
Website milik pemerintah daerah (website)
1 1 1 1 100 1 3 1 Dishub-kominfo
1
25
18
Program kerjasama informasi dan media massa
Pameran/Expo (kali) 1 1 1 0 0,00 2 3 2 Dishub-kominfo
Sistem Informasi manajemen pemda yang tersedia
4 4 4 4 100 4 12 4 Bag, Humas
1 25 19
Program Pengembangan dan Pembinaan Pos Frekwensi Radio dan Telematika
Jumlah penyiaran radio/TV Lokal (unit)
5 4 4 4 100 5 13 5 Dishub-kominfo
1 2 PERPUSTAKAAN
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -84
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) 6
1 26 15
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Meningkatnya koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
22,86 33,45 21,5 26,37 122,65 22,53 82,35 22,53 Kantor Perpus &
Arda Meningkatnya pengunjung perpustakaan
94,9 202,44 93,33 252,06 270,07 93,8 548,3 93,8
2 URUSAN PILIHAN
2 1 PERTANIAN
2
1
21
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Jumlah produksi peternakan dalam 1 tahun (ton)
DKPP a. Daging 2,287,02 2.693,42 2.248,06 3.011,33 133,95 2.271,83 7.976,58 2.271,83
b. Telur 685,02 1.058,61 665,37 1.060,37 159,37 671,85 2.790,83 671,85
2 1 22
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB (%)
1,9 7,45 1,96 6,98 356,12 1,94 16,37 1,94
DKPP
populasi binatang ternak dalam 1 tahun (ekor) :
a. Sapi 194.800 203.863 184.800 211.176 114,27 190.903 605.942 190.903
b. Kambing 25.582 45.539 24.238 45.994 189,76 24.677 116.210 24.677
c. Domba 10.530 9.204 10.103 9.296 92,01 10.243 28.743 10.243
d. Ayam buras 494.500 464.086 481.437 761.101 158,09 491.065 1.716.252 491.065
e. Ayam Petelur 4.850 31.780 4.571 47.670 1042,88 4.662 84.112 4.662
f. Ayam Pedaging 16.575 66.777 15.620 100.165 641,26 15.932 182.874 15.932
g. Itik 15.354 14.048 14.469 44.954 310,69 14.758 73.760 14.758
2 1 19 Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
Peningkatan Produksi:
DKPP a. Jambu mete 9.950 2.257 3.050 2.452,36 80,4 9.930 14.639,36 9.930
b. Kelapa 3.887 797 900 873 97 3.882 5.552,00 3.882
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -85
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%) c. Tembakau 2.600 2.896 1.260 1.768,98 140 2.800 7.464,98 2.800
d. Wijen 779 594 850 650,7 76,6 775 2.019,70 775
e. Cabe Jamu 7.000 794 925 817,85 88,4 5.000 6.611,85 5.000
2 2 KEHUTANAN
2 2 16 Program Rehabilitasi hutan dan lahan
Persentase rehabilitasi hutan dan lahan (%)
13,75 11,74 12,25 12,17 99,35 12,75 36,66 12,75 Dishutbun
2 3 ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
2 3 16
Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan
Pertambangan tanpa ijin (%)
57 33,34 62 62,71 101 60 156,05 60 Disperin-dagtam
2 3 17
Program Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
Cakupan rumah tangga pengguna listrik (%)
87 28,56 80 32,08 40 82 142,64 82 Disperin-dagtam
2 3 18
Program Pengembangan sumber daya mineral, migas dan air tanah
Peningkatan pemanfaatan pengelolaan Sumber Daya Mineral, migas dan air tanah (%)
80 21,92 80 29,52 37 80 131,44 80 Disperin-dagtam
2 4 PARIWISATA
2 4 15 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Peningkatan jumlah Kunjungan wisata (Orang)
61000 43.839 59.000 61.724 105 60.000 165.563 60.000 Disbudparp
ora
2 4 16 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kontribusi PDRB dari Sektor Pariwisata (%)
0,37 0,44 0,36 0,45 125 0,37 1,26 0,37 Disbudparp
ora
2 5 KELAUTAN DAN PERIKANAN
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -86
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/
Kegiatan (output)
Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018
Real Target Kinerja
Hasil Progr Dan Keg
s/d Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target
RKPD Tahun 2016
Perkiraan Real Capaian Target
RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD
Penanggung Jawab
Target RKPD Tahun 2015
Real RKPD Tahun 2015
Tingkat Real (%)
Realisasi Capaian
Prog Dan Keg s/d
2016
Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016
(%)
2 5 15
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
Kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB (%)
8,89 9,14 8,99 9,23 102,67 8,96 27,33 8,96 DKPP
2 5 20 Program pengembangan budidaya perikanan
Produksi perikanan budidaya
DKPP a. Kolam 654,6 348,4 635,3 500,5 78,78 641,7 1490,6 641,7
b. Tambak 2704,2 5.249,80 2.548,20 6.559,90 257,43 2.599,20 14408,9 2599,2
2 5 21 Program pengembangan perikanan tangkap
Produksi perikanan perairan tangkap
DKPP a. Perairan umum 15,81 28,82 14,9 22,77 152,82 15,2 66,79 15,2
b. Laut 21,553,30 9.347,40 18.618,60 7.130,86 38,30 19.549,50 36027,76 19549,5
2 5 23
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikana
Jumlah konsumsi ikan dalam kg/kapita/ tahun
25 24 24,95 24,54 98,36 24,97 73,51 24,97 DKPP
2 6 PERDAGANGAN
2 6 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB (%)
31,98 18,64 29,31 19,12 65,23 30,19 67,95 30,19 Disperinda
g-tam
2 7 INDUSTRI
2 7 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB (%)
0,99 4,04 1 4,02 402 0,99 9,05 0,99 Disperindag-tam
2 8 TRANSMIGRASI
2 8 15 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Persentase calon transmigrasi
60 7,46 61 61,53 100,87 0,61 69,6 0,61 Dinsosna-kertrans
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -87
2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah
2.3.1. Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan
Sasaran Pembangunan Daerah
Berdasarkan dari hasil evaluasi terhadap kinerja pembangunan tahun
2016, ditemukan berbagai permasalahan yang menjadi hambatan dalam
mewujudkan target-target yang telah direncanakan. Oleh karena itu rumusan
isu strategis yang tercantum dalam prioritas pembangunan daerah dan
permasalahan pembangunan di Kabupaten Sampang tahun 2016 adalah sebagai
berikut.
Tabel 2.51 Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah Tahun 2016
No Prioritas
Pembangunan Daerah Tahun Berkenaan
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
Permasalahan
1.
Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan kualitas pelayanan publik
- Reformasi Birokrasi - Pelayanan Publik yang Murah,
Tepat, Cepat dan Akurat. - Kualitas SDM (aparatur)
dalam pelayanan publik
- Reformasi Birokrasi belum optimal sehingga kinerja pemerintah belum dapat terukur dengan jelas
- Perijinan satu pintu (PATEN) belum optimal
- Kualitas SDM Aparatur masih perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan publik.
2.
Peningkatan kualitas dan kuantitas pembangunan infrasruktur
- Penyediaan infrastruktur dasar yang berkualitas untuk masyarakat
- Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik yang belum optimal
- Kurangnya penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat dan penanganan kawasan kumuh perkotaan masih belum optimal
- Banyaknya jaringan Irigasi yang belum berfungsi secara optimal
- Penyediaan sarana air bersih bagi masyakat belum optimal
- Penyediaan air baku bagi masyarakat masih kurang
- Sarana sanitasi masyarakat masih rendah
- Sarana dan prasarana persampahan masih minim
3.
Menjaga kualitas lingkungan hidup dan pengelolaan bencana secara berkelanjutan
- Intensitas Bencana alam - Kerusakan lingkungan - Lahan Kritis - Ruang Terbuka Hijau (RTH) - Pengelolaan SD yang
berkelanjutan
- Intensitas bencana alam (banjir) masih tinggi
- Kerusakan lingkungan akibat penambangan rakyat
- Tingginya sedimentasi sungai - Luas lahan kritis masih tinggi - Luasan RTH perlu ditingkatkan - Pemanfaatan pengelolaan air
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -88
No Prioritas
Pembangunan Daerah Tahun Berkenaan
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
Permasalahan
tanah belum optimal
4. Pengembangan ekonomi daerah berbasis keunggulan lokal
- Pengembangan produk potensial dan unggulan
- Iklim investasi - Kinerja BUMD - Daya Saing UMKM
- Belum optimalnya pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tambah (value added).
- Masih rendahnya iklim investasi
- Belum optimalnya kinerja BUMD
- Belum optimalnya daya saing produk dan akses pasar bagi produk UMKM
- Masih rendahnya sarana dan prasarana usaha untuk UMKM
- Belum optimalnya pengelolaan destinasi wisata, termasuk penyediaan sarana dan prasarana.
5.
Peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial dan penanggulangan kemiskinan
- Kualitas mutu pendidikan - Indeks pendidikan
- Kualitas sarana dan prasarana sekolah masih belum merata
- kualifikasi tenaga pendidik perlu ditingkatkan
- distribusi tenaga pengajar dan mutu pelayanan pendidikan yang belum merata
- buta aksara masih tinggi - indeks pendidikan (rata-rata
lama sekolah) masih rendah
- Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu
- Gizi Buruk - Kualitas layanan kesehatan
- Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu masih tinggi
- Masih adanya Gizi Buruk. - Cakupan jaminan kesehatan
masyarakat kurang mampu rendah
- Cakupan kesehatan rujukan rendah
- Kurangnya kesadaran masyarakat ber KB
- Pertolongan tenaga kesehatan masih belum optimal
- Angka kemiskinan - Kualitas SDM Tenaga Kerja - Rasio Ketergantungan
- Angka kemiskinan yang masih tinggi
- Penanganan PMKS belum Optimal
- Kualitas SDM tenaga kerja masih rendah
- Penyediaan lapangan pekerjaan masih minim
- Rasio Ketergantungan masih tinggi
6.
Peningkatan pemberdayaan dan kemandirian kelembagaan
- Peningkatan pengawasan dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
- Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -89
No Prioritas
Pembangunan Daerah Tahun Berkenaan
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
Permasalahan
masyarakat
Sumber: LPKJ dan RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2016
2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Pembangunan Daerah
Kebijakan pembangunan dirumuskan berdasarkan identifikasi
permasalahan dalam pembangunan. Pembangunan daerah yang telah
dilaksanakan tidak lepas dari adanya permasalahan dalam berbagai bidang. Hasil
identifikasi permasalahan pembangunan berdasarkan isu penting dari berbagai
level pemerintahan antara lain tingkat nasional, provinsi Jawa Timur dan
Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.52 Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional,
Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sampang
No
Nasional
Provinsi Jawa Timur
Kabupaten Sampang
1.
Lemahnya sendi
perekonomian, dimana
tingkat kemiskinan
masih 27,7 juta orang
pada bulan September
tahun 2014
Lambatnya penurunan tingkat
kemiskinan
Belum adanya sinkronisasi dan
integrasi antara berbagai program
pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah serta
koordinasi dalam penanggulang
kemiskinan antar SKPD
Tingkat kemiskinan masih
tinggi diatas 20 persen
2.
Kesenjangan tingkat
IPM antar daerah (IPM
di daerah tertinggal
masih rendah)
Penerapan dan
penguasaan teknologi
juga masih sangat
terbatas
Peningkatan pembangunan manusia
yang masih lambat di beberapa
wilayah
Indek Pembangunan
Manusia masih rendah
Melambatnya
Pertumbuhan ekonomi
3.
Keterbatasan
ketersediaan
infrastruktur, terutama
di daerah pinggiran
Pemerataan pembangunan
infrastruktur pada seluruh wilayah
Terbatasnya aksesibilias
dan kualitas infrastruktur
dasar (Pendidikan,
Kesehatan dan
Infrastruktur)
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -90
No
Nasional
Provinsi Jawa Timur
Kabupaten Sampang
4.
Kerusakan lingkungan
hidup akibat
eksploitasi sumber
daya alam yang
berlebihan
Tingginya risiko
bencana alam
Terbatasnya pedoman
perencanaan responsif bencana
Belum optimalnya penyebaran
informasi tentang perlunya
pembentukan Desa Tangguh
Belum tersusunnya rencana
penanggulangan Bencana
Kabupaten / Kota di daerah rawan
bencana
Tingginya intensitas
bencana alam
5.
Pelayanan publik yang
masih belum optimal
pada daerah tertinggal
Belum optimalnya aksesibilitas
pelayanan publik untuk masyarakat
miskin dan daerah terpencil
Belum optimalnya kinerja
pelayanan publik
6.
Masih rendahnya nilai
keswadayaan masyarakat
dan kesiapan implementa
Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014
Sumber: berbagai sumber, 2017 (diolah)
Selain identifikasi permasalahan diatas, perlu juga melihat secara detail
permasalahan pembangunan daerah berdasarkan urusan, program maupun
kegiatan. Hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan masukan dalam perumusan
kebijakan, program dan target kedepan. Hasil identifikasi tersebut dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 2.53 Hasil Identifikasi Masalah Menurut Urusan, Sasaran/Program Tahun 2016
No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan
1 Pendidikan Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan pada semua jenjang pendidikan
1 Jumlah anak usia 4-6 tahun yang bersekolah PAUD/TK/RA masih dibawah target
2
APM SMP/MTs/Paket B masih dibawah target dikarenakan sebagian besar siswa masuk sekolah lebih awal dari usia yang telah ditetapkan
3 Angka putus sekolah masih tinggi
Program Pendidikan Non Formal
1 Terdapat lemabaga pendidikan non formal yang tidak memenuhi persyaratan administrasi
Program: Pendidikan Luar Biasa
1 Kegiatan Pekan Seni Pelajar dan Kreativitas Siswa di level provinsi tidak dilaksanakan.
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -91
No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan
Program Manajemen Pelayanan Kependidikan
1
Beberapa kegiatan tidak terlaksana dikarenakan keterbatasan waktu sehingga kegiatan penerapan SPM yang tidak terlaksana tersebut akan di carry over pada Tahun 2017
2 Kesehatan Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
1 Usia Harapan Hidup masih dibawah rata-rata nasional
2 Angka Kematian Bayi (AKB) masih Tinggi
3 Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi
4 Kurangnya kesadaran orangtua terhadap tumbuh kembang balita
5
Rendahnya cakupan penemuan dan pemeriksaan suspek TB serta kesadaran masyarakat akan kasus TB masih rendah
6 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin masih rendah
7 Pelayanan sarana dan prasarana Rumah Sakit serta dokter spesialis masih rendah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1 Adanya peralihan mekanisme administrasi dan keuangan
2 Keterlambatan penerbitan petunjuk teknis oleh Kemenkes RI tentang BOK
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
1 Rendahnya pemanfaatan jampersal oleh masyarakat
2 terlambatnya penerbitan petunjuk teknis Jampersal dari Kementrian Kesehatan RI
Program Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Kesehatan
1 Pelatihan ICU dan Hemodialisa tidak terlaksana
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS
1
Penggunaan incenator dan pemeriksaan laboratorium untuk IPAL tidak dilaksanakan maksimal
Program Kemitraan Pelayanan Kesehatan
1 Kontrak dokter spesialis yang dilaksanakan tidak sesuai target
3 Pekerjaan Umum Meningkatnya Sarana dan Prasrana Infrastruktur Daerah
-
Meningkatnya Ketersediaan Air Baku dan Irigasi
1
Luas genangan banjir cukup tinggi dikarenakan anomali cuaca dan tingginya sedimen di kali Kamoning
Tersedianya Akses Air Minum 1 Rumah Tangga berakses air minum masih rendah
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber
1 Pengadaan tanah tidak terealisasi
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -92
No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan
Daya Air Lainnya
4 Perumahan Meningkatnya Perumahan Sehat dan Layak Huni
1
Terdapat kejadian kebakaran yang tidak berhasil ditanggulangi. Hal ini disebabkan oleh jauhnya lokasi kejadian, lambatnya informasi dari masyarakat setempat, sulitnya jangkauan air di sekitar lokasi kejadian dan minimnya peralatan yang ada
Meningkatnya Rekonstruksi Saraan dan Prasarana Akibat Bencana Alam
-
5 Penataan Ruang Meningkatnya Penataan Kawasan Sesuai dengan RTRW
1 RDTRK Tahun 2016 tidak terealisasi karena masi dalam proses validasi peta dengan BIG
6 Perencanaan Pembangunan
Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Penganggaran dan Pengendalian Program
-
Program Perencanaan Pembangunan
1
kegiatan review RPJMD tidak dilaksanakan dikarenakan terbitnya surat edaran Mendagri No. 050/795/SJ tentang Penyusunan RPJMD dan RKPD Tahun 2017
7 Perhubungan Meningkatnya Pelayanan Bidang Perhubungan
-
PAD Bidang Perhubungan 1 PAD Bidang perhubungan tidak memenuhi target
8 Lingkungan Hidup Meningkatnya Kulaitas Pengelolaan LH
-
9 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan
1 Ketersesuaian data base antara pusat dan daerah perlu ditingkatkan
10
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tertanganinya Korban Perdagangan Manusia dan KDRT
1
Ketersediaan petugas pendamping hukum atau advokat yang mempunyai kemampuan pendampingan pada saksi dan / atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak masih kurang
Meningkatnya Peran serta Perempuan Dalam Pemerintahan dan Pembangunan
1 Partisipasi angkatan kerja perempuan masih rendah
11 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Meningkatnya Pelayanan KB dan KS
1
Tingginya metode penggunaan KB tradisonal (kalender berkala, pijat, jamu dll) serta anggapan dalam masyarakat yang mengharamkan metode kontrasepsi tertentu seperti MOW dan MOP
12 Sosial Meningkatnya Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
-
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -93
No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan
Meningkatnya Cakupan Penanganan Korban Bencana Alam
-
13 Ketenagakerjaan Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja
-
14 Koperasi dan UKM Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
-
PAD Bidang Koperasi 1
PAD bidang Koperasi dan UKM tidak memenuhi target dikarenakan penerimaan jasa dana bergulir yang ada di masyarakat mengalami penunggakan oleh pelaku UMKM yang kolaps
15 Urusan Penanaman Modal
Meningkatnya Nilai Investasi -
16. Kebudayaan Terpeliharanya kesenian dan kebudayaan daerah
-
17. Pemuda dan Olah Raga
Meningkatnya organisasi kepemudaan dan olah raga daerah
-
18. Kestuan Bangsa dan Politik dalam Negeri
Meningkatkan kenyamanan ketertiban dan keamanan lingkungan
1
Angka kriminalitas mengalami peningkatan karena semakin meningkatnya dan meluasnya peredaran narkoba di masyarakat sehingga di perlukan penanganan khusus yang harus dilakukan pemerintah.
Meningkatnya program pemberdayaan masyarakat
1 Keterbatasan jumlah personil
19.
Otonomi Daerah, Pemerintah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian dan Persandian
Sekretariat daerah
Meningkatnya pengelolaan pemerintahan desa/kelurahan
1
PADesa dan APBDesa disebabkan karena kesadaran dan kreatifitas masyarakat di desa tersebut masih rendah, sumber daya dan potensi yang ada tidak bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik
Meningkatnya nilai investasi 1
Bagian laba bersih PDAM Trunojoyo tidak disetorkan ke Kasda tetapi langsung ditambahkan sebagai penyertaan modal untuk memperluas cakupan pelayanan air perpipaan yang masih jauh di bawah target MDG's
2 Bagian laba PT.GSM hanya berasal dari satu anak perusahaan saja yakni PT.SSS,
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -94
No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan
sedangkan anak perusahaan lainnya yakni PT.SMP tidak memberikan kontribusi bagian laba
Meningkatnya pengelolaan pertanahan
1
Penyelesaian Kasus Tanah Milik Negara masih dalam proses tindak lanjut dan untuk menyelesaikan satu kasus membutuhkan waktu yang relatif lama
Program evaluasi dan penghargaan prestasi kinerja aparatur daerah dan perangkat daerah
1
Tidak terlaksananya pemilihan camat teladan mengingat tim provinsi Jawa Timur tidak mengadakan kunjungan kerja ke kabupaten Sampang
Sekretariat DPRD
Meningkatnya peran legislatif dalam tugas pemerintahan
-
Dispendaloka
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
1
Persentase peningkatan PAD karena adanya penurunan terhadap rentribusi dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Hal ini di sebabkan daya beli masyarakat yang berkurang, iklim ekonomi yang tidak kondusif dan adanya beberapa renofasi pasar sehingga kegiatan pasar tidak maksimal
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
1
Kegiatan sosialisasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah, karena dipersiapkan untuk sosialisasi kepada semua SKPD jida ada peraturan perundang - undangan baru berkenaan dengan tupoksi dari dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset sebagai BUD pemerintah Kabupaten Sampang
2
Kegiatan fasilitasi penyelesaian asset/ sertifikasi tanah. Karena dari rencana 30 bidang tanah yang diajukan sertifikasinya kepada badan pertanahan (BPN) hanya terealisasi untuk 16 bidang tanah
Inspektorat
Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
-
Badan Kepegawaian Daerah
Meningkatkan manajemen -
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -95
No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan
aparatur yang efektif dan profesional guna mendorong peningkatan prestasi kerja
Program mutasi umum 1
Sesuai instruksi Mendagri tentang tindak lanjut peraturan pemerintah tentang perangkat daerah, dalam hal ini terdapat jabatan yang kosong, ditunjuk pejabat tugas (PLT) sementara perda Kabupaten Sampang. Sehingga tidak memungkinkan dilaksanakannya seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama untuk eselon II.b
Program pendidikan dan pelatihan fungsional
1
Pelaksanaan diklat fungsional dilaksanakan oleh instansi pembina jabatan fungsional tertentu/pusat sehingga daerah hanya mengirim peserta sesuai dengan formasi yang tersedia/ permintaan pusat
Sekretariat Dewan KORPRI
Meningkatnya manajemen aparatur yang efektif dan profesional
-
20. Ketahanan Pangan
Meningkatnya ketersediaan, aksesibilitas, penganekaragaman dan keamanan pangan
1
Penguatan cadangan pangan pemerintah Kabupaten Sampang yaitu pangan setara beras (PSB) dikarenakan belum adanya payung hukum tentang sistem pengelolaan dan penyalurannya secara rinci
21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Meningkatnya program pemberdayaan masyarakat dan desa
-
22. Statistik Tersedianya dokumen statistik daerah
-
23. Kearsipan Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal
24. Komunikasi dan Informatika
Cakupan layanan informasi dan komunikasi
-
25. Perpustakaan Meningkatnya minat baca masyarakat
-
26. Pertanahan Meningkatnya pengelolaan pertanaan
-
27. Pertanian Dinas Pertanian
Meningkatnya pemanfaatan lahan produksi
1
penurunan luas panen ubi kayu lebih disebabkan oleh penurunan harga pasar tepung tapioka secara nasional
meningkatnya pemanfaatan teknologi yang mendorong pertambahan nilai potensi wilayah
1
sedikit penurunan produktivitas pada komoditi semangka karena terjadinya musim hujan yang tidak stabil sehingga mempenagruhi pdertumbuhan
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -96
No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan
vegetatif dan generatif
meningkatnya produksi sektor pertanian, peternakan dan perkebunan
1
realisasi jumlah produksi pada komoditi ubi kayu tidak sesuai target karena petani melakukan perubahan pola penanaman mengikuti gairah pasar dan kebutuhan petani
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan dan pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan
1
Disebabkan karena program tersebut dipadukan/ dikerjasamakan dengan kegiatan bidang lain yang berada di lingkungan dinas Kehutanan dan Perkebunan
Perkebunan
meningkatnya produksi pertanian, peternakan dan perkebunan
1
Produksi tanaman tembakau dan wijen mengalami penurunan dari target yang ditetapkan. Disebabkan karena faktor cuaca yang tidak mendukung peningkatan produksi. Perubahan cuaca juga mempengaruhi penurunan realisasi terhadap target tanaman jambu mente, kelapa dan cabe jamu sekalipun tidak siknifikan
Peternakan
Meningkatkan produksi sektor pertanahan
-
28. Kehutanan Meningkatnya pemanfaatan lahan produktifitas
-
Menurunnya luas lahan kritis -
Meningkatnya produksi hasil hutan
-
29. Energi dan Sumber Daya Mineral
Meningkatnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral
-
30. Parawisata Meningkatnya jumlah kunjungan wisata
-
31. Kelautan dan Perikanan
Meningkatnya produksi hasil kelautan dan perikanan
-
32. Perdagangan Meningkatnya kinerja sektor perdagangan
-
33. Perindustrian Meningkatnya konstribusi sektor industri
-
34. Transmigrasi Meningkatnya pelayanan transmigrasi
-
Sumber: LKPJ Kabupaten Sampang Tahun 2016