BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2016...

97
Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -1 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2016 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah 1. Luas dan batas wilayah administrasi Kabupaten Sampang memiliki posisi yang strategis, yaitu berada diantara Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Pamekasan. Luas wilayah daratan Kabupaten Sampang mencapai 1.233,30 km 2 yang secara adminstrasi terbagi dalam 14 kecamatan, 6 kelurahan, 180 desa, 949 dusun, 1.074 Rukun Warga dan 2.281 Rukun Tetangga. Batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Sampang sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Selat Madura Sebelah Barat : Kabupaten Bangkalan Sebelah Timur : Kabupaten Pamekasan 2. Letak dan kondisi geografis Kabupaten Sampang menjadi jalur distribusi utama karena letaknya yang berada di pusat pulau Madura. Kabupaten Sampang berada diantara 113 o 08’ BT - 113 o 39’ BT dan 06 o 05’ LS - 07 o 13’ LS. Kabupaten Sampang memiliki garis pantai yang panjang di sebelah utara dan selatan, yang sangat strategis untuk pengembangan industri kemaritiman. Selain itu, posisi Kabupaten Sampang berada diantara Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan memiliki nilai tambah dalam pendistribusian barang antar wilayah karena dilalui oleh jalan utama di Pulau Madura, sebagaimana yang digambarkan berikut.

Transcript of BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2016...

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -1

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2016

DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

1. Luas dan batas wilayah administrasi

Kabupaten Sampang memiliki posisi yang strategis, yaitu

berada diantara Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten

Pamekasan. Luas wilayah daratan Kabupaten Sampang mencapai

1.233,30 km2 yang secara adminstrasi terbagi dalam 14 kecamatan, 6

kelurahan, 180 desa, 949 dusun, 1.074 Rukun Warga dan 2.281 Rukun

Tetangga. Batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Sampang

sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Selatan : Selat Madura

Sebelah Barat : Kabupaten Bangkalan

Sebelah Timur : Kabupaten Pamekasan

2. Letak dan kondisi geografis

Kabupaten Sampang menjadi jalur distribusi utama karena

letaknya yang berada di pusat pulau Madura. Kabupaten Sampang

berada diantara 113o08’ BT - 113o39’ BT dan 06o05’ LS - 07o13’ LS.

Kabupaten Sampang memiliki garis pantai yang panjang di sebelah

utara dan selatan, yang sangat strategis untuk pengembangan industri

kemaritiman. Selain itu, posisi Kabupaten Sampang berada diantara

Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan memiliki nilai tambah dalam

pendistribusian barang antar wilayah karena dilalui oleh jalan utama

di Pulau Madura, sebagaimana yang digambarkan berikut.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -2

Gambar 2. 1 Peta Kabupaten Sampang

Sumber: Bapelitbangda Kabupaten Sampang

3. Topografi

Pengembangan lahan pertanian cocok untuk dikembangkan

dengan topografi Kabupaten Sampang yang cenderung datar dan

bergelombang. Topografi yang datar cocok untuk ditanami padi atau

sebagai lahan persawahan. Ketinggian permukaan wilayah Kabupaten

Sampang berada diantara 0 – 300 meter di atas permukaan laut.

Kecamatan Sampang merupakan kecamatan di Kabupaten Sampang

dengan luas wilayah terbesar berkategori datar, yaitu sebesar 5.849

ha. seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 2. 1 Rincian Klasifikasi Kelerengan Tanah di Kabupaten Sampang

NO KECAMATAN

KELERENGAN (Ha)

Datar Bergelombang Curam Sangat Curam

(>40%) (0-2%) (>2-15 %) (>15-40%)

1 Sreseh 2.721,00 4.474,00 - -

2 Torjun 2.615,00 1.725,50 78,5 -

3 Pangarengan 2.595,63 1.674,37 - -

4 Sampang 5.849,63 985,75 165,62 -

5 Camplong 5,099,00 1.866,00 28 -

6 Omben 3,530,93 5,308,92 2.739,80 51,35

7 Kedungdung 3.370,60 7.576,40 1.148,00 213

8 Jrengik 3.349,00 2.240,00 493 453

9 Tambelangan 3.411,50 4.565,00 708,5 321

10 Banyuates 2.823,50 9,407,50 1.892,00 -

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -3

NO KECAMATAN

KELERENGAN (Ha)

Datar Bergelombang Curam Sangat Curam

(>40%) (0-2%) (>2-15 %) (>15-40%)

11 Robatal 301,5 7.364,50 398 -

12 Karangpenang 81,5 7.400,50 943 -

13 Ketapang 1.173,28 5.580,70 5.399,04 374,98

14 Sokobanah 863,57 7.638,00 1.253,47 1.085,96

Jumlah 37.785,64 64.807,14 15.246,93 2.490,29

Sumber : Bapelitbangda Kabupaten Sampang

Kelerengan wilayah Kabupaten Sampang bervariasi antara datar,

bergelombang, curam dan sangat curam dengan klasifikasi sebagai

berikut:

Kelerengan 0-2% meliputi luas 37.785,64 Ha atau 31,40 persen

dari luas wilayah keseluruhan kecuali daerah genangan air, pada

wilayah ini sangat baik untuk pertanian tanaman semusim.

Kelerengan >2-15% meliputi luas 67.807,14 Ha atau 53,86 persen

dari luas wilayah keseluruhan, baik sekali untuk usaha pertanian

dengan tetap mempertahankan usaha pengawetan tanah dan air.

Selain itu pada kemiringan ini cocok juga untuk konstruksi/

permukiman

Kelerengan >15-40% meliputi luas 15.246,93 Ha atau 12,67

persen dari luas wilayah keseluruhan. Daerah tersebut baik untuk

pertanian tanaman keras/tahunan, karena daerah tersebut mudah

terkena erosi dan kapasitas penahan air yang rendah. Karenanya

lahan ini pun tidak cocok untuk konstruksi.

Kelerengan >40% meliputi luas 2.490,03 Ha atau 2,07 persen dari

luas wilayah keseluruhan. Daerah ini termasuk kedalam kategori

kemiringan yang sangat terjal (curam) dimana lahan pada

kemiringan ini termasuk lahan konservasi karena sangat peka

terhadap erosi, biasanya berbatu diatas permukaannya, memiliki

run off yang tinggi serta kapasitas penahan air yang rendah.

Karenanya lahan ini tidak cocok untuk konstruksi. Daerah ini

harus merupakan daerah yang dihutankan agar dapat berfungsi

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -4

sebagai perlindungan hidrologis serta menjaga keseimbangan

ekosistem dan lingkungan.

4. Geologi

Pengembangan komoditas pertanian akan tergantung pada

kesesuaian jenis tanah. Jenis tanah yang terbentuk sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: bahan induk, batuan

induk, curah hujan, bentuk wilayah, dan pengaruh kegiatan manusia.

Sifat kimia dan sifat bahan induk sangat mempengaruhi unsur hara

yang tersedia dalam tanah, akan mempengaruhi kesuburan dan

produksi tanaman. Secara umum jenis tanah pada Kabupaten

Sampang meliputi alluvial, litosol, alluvial kelabu kekuningan, komplek

mediteran-gromosol-litosol, asosiasilitosol dan mediteran coklat

kemerahan, grumosol kelabu, komplek mediteran merah dan litosol,

komplek grumosol kelabu dan litosol serta asosiasi hidromorf dan

planosol coklat kekelabuan.

Tabel 2. 2 Jenis dan Luas Tanah di Kabupaten Sampang

No Jenis Luas

Hektar Persentase

1 Alfisol, Inseptisol 56.752,35 46,18

2 Entisol 20.814,85 16,94

3 Inseptisol 1.769,91 1,44

4 Mollisol 43.549,89 35,44

JUMLAH 122.887,00 100 Sumber: Bapelitbangda Kabupaten Sampang

Jenis tanah yang ada di Kabupaten Sampang bagian yang terluas

adalah tanah dari jenis Alfisol, Inseptisol. Luas wilayah dengan jenis

tersebut yakni 56.752,35 ha diikuti jenis tanah Entisol dengan luas

20.814,85 ha. Dengan sebagian besar jenis tanah tersebut maka

tanaman padi, ubi kayu dan jagung sebagai tanaman pangan yang

dikembangkan dan diproduksi sebagian besar masyarakat.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -5

5. Hidrologi

Kabupaten Sampang memiliki potensi hidrologi yang sangat

besar untuk dikembangkan. Kabupaten Sampang memiliki 34

sungai yang terkelompok menjadi dua sub wilayah, yaitu:

1) Kabupaten Sampang Utara, terdapat 9 sungai, yaitu:

Sungai Pajajagan, Sungai Dempo Abang, Sungai Sumber Bira,

Sungai Suwa’an, Sungai Sodung, Sungai Manding, Sungai Rabian ,

Sungai Brambang dan Sungai Sumber Lanjang, Sungai Nipa,

Sungai Brumbung, Sungai Mandirah.

2) Kabupaten Sampang Selatan, terdapat 25 sungai, yaitu:

Sungai Pangetakan, Sungai Legung, Sungai Kalah, Sungai Tambak

Batoh, Sungai Taddan, Sungai Gunong Maddah, Sungai Sampang,

Sungai Kamuning, Sungai Madungan, Sungai Gelurang, Sungai

Gulbung, Sungai Lampenang, Sungai Cangkreman, Sungai

Bakung, Sungai Pangandingan, Sungai Cangkokon, Sungai

Pangarengan, Sungai Kepang, Sungai Klampis, Sungai Dampol,

Sungai Sumber Koneng, Sungai Kati, Sungai Pelut dan Sungai

Jelgung.

Berdasarkan satuan wilayah penambangan daerah aliran sungai

(SWP-DAS), Kabupaten Sampang terbagi atas 6 (enam) Daerah Aliran

Sungai (DAS) yang meliputi:

1) DAS Kemuning, dengan luas 48.556 Ha dan merupakan Prioritas

penanganan lahan kritis. Aliran sungai kemuning berada di zona

tengah dan secara administratif SWP-DAS Kemuning meliputi

sebagian besar wilayah Kecamatan Robatal (bagian hulu), Omben,

Kedungdung (bagian tengah), Sampang dan Camplong (bagian

hilir).

2) DAS Nedung (Nepa-Sodung) dengan luas 37.142 ha berada di zona

utara dan merupakan prioritas II penanganan lahan kritis. Secara

administratif DAS Nedung meliputi sebagian besar wilayah

Kecamatan Sokobanah, Ketapang dan Banyuates.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -6

3) DAS Blega, dengan luas 34.381 ha berada di zona barat dan

merupakan prioritas III dalam penanganan lahan kritis. Secara

administratif DAS Blega meliputi wilayah Kecamatan

Tambelangan, Jrengik, Torjun, dan Sreseh dan sebagian kecil

wilayah Kecamatan Kedungdung.

4) DAS Samajid, dengan luas 1.522 ha berada di zona timur dan

merupakan prioritas IV dalam penanganan lahan kritis. Secara

Administratif DAS Samajid meliputi sebagian kecil Kecamatan

Robatal, Omben, dan Camplong.

5) DAS Tambengan, dengan luas 700 ha dan secara administratif

berada di sebagian kecil wilayah Kecamatan Banyuates bagian

barat.

6) DAS Tamberu dengan luas 586 ha yang secara administratif

berada di sebagian kecil wilayah Kecamatan Sokobanah bagian

Timur.

6. Klimatologi

Kabupaten Sampang memilki iklim tropis dengan 2 (dua)

musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim

penghujan merupakan waktu yang tepat untuk menanam berbagai

tanaman pangan karena ketersediaan air yang cukup melimpah.

Selain itu pada saat musim penghujan Kabupaten Sampang sangat

rawan terhadap bencana banjir, curah hujan yang cukup tinggi di

wilayah utara khususnya di kecamatan Kedungdung, Robatal dan

Karang Penang hampir semua bermuara di kali Kamuning. Daya

tampung kali kemuning yang semakin terbatas menyebabkan luapan

air pada daerah sekitar wilayah sungai. Data curah hujan perbulan

tahun 2015 di kabupaten Sampang sebagai berikut.

7. Penggunaan lahan

Tanah atau lahan menurut penggunaannya dapat dibedakan

menjadi 2 bagian besar, yaitu tanah sawah dan non sawah.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -7

Penggunaan tahan sawah menurut jenis pengairannya terdiri dari

sawah dengan pengairan teknis, sawah dengan pengairan setengah

teknis, sawah dengan pengairan sederhana. Sedangkan tanah non-

sawah terdiri dari perkarangan, tanah untuk bangunan dan halaman,

tegalan/kebun/huma, padang rumput, tambak, dan kolam/tebat.

2.1.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah

Kabupaten Sampang memiliki berbagai potensi meliputi fisik

wilayah, sumberdaya alam, infrastruktur, dan wilayah rawan

bencana. Berdasarkan potensi pengembangan wilayah, Kabupaten

Sampang memiliki beberapa potensi wilayah diantaranya:

1. Potensi Fisik wilayah

Kondisi fisik wilayah Kabupaten Sampang merupakan potensi

wilayah yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan,

dimana tinjauan akan potensi fisik dasar ini didasarkan atas kondisi

topografi, jenis tanah, hidrologi, dan iklim dengan penjelasan sebagai

berikut:

1) Berdasarkan ketinggian wilayah yang dimiliki maka terdapat

wilayah pantai yang cukup panjang di bagian utara dan selatan

yang secara tidak langsung akan mempengaruhi mata

pencaharian penduduk yaitu nelayan serta sangat cocok juga

untuk lokasi pengembangan industri maritim dan perdagangan

serta untuk wisata pesisir.

2) Pada wiayah dengan ketinggian sedang akan cocok untuk

pengembangan lahan pertanian dan perkebunan, komoditi yang

banyak dibudidayakan oleh masyarakat antara lain tembakau,

kedelai, jagung dan wijen.

3) Berdasarkan kesamaan jenis tanah dan hidrologi untuk wilayah

Sampang bagian utara telah dikembangkan kawasan agropolitan

meliputi kecamatan Banyuates, Ketapang dan Tambelangan

dengan jenis komoditas holtikultura semangka, cabe jamu dan

bantul.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -8

4) Jenis tanah alluvial yang terdapat pada wilayah yang kebanyakan

berada di sepanjang sungai dan dekat dengan muara, dimana jenis

tanah ini merupakan endapan tanah liat pasir halus berwarna

hitam kelabu dengan daya tanah air cukup baik. Jenis tanah

tersebut sangat baik digunakan untuk areal penggaraman.

5) Jenis tanah mediteran merah dan litosol yang berasal dari bahan

induk volkan intermedier dimana pada wilayah dengan jenis

tanah tersebut merupakan wilayah batu kapur dan batu putih

(dolomit) hingga oleh masyarakat setempat dibutuhkan sebagai

wilayah penambangan.

2. Potensi Sumberdaya Alam

Kabupaten Sampang memiliki beragam potensi sumberdaya alam

yang potensial untuk dikembangkan pada setiap kecamatan. Potensi

SDA tercermin atas komoditas yang paling dominan dari sektor-sektor

yang berkembang pada masing-masing kecamatan sehingga

mempermudah dalampengembangan selanjutnya. Adapun potensi

dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Sampang adalah seperti

pada tabel berikut ini.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -9

Tabel 2. 3 Wilayah di Kabupaten Sampang

No Kecamatan Potensi

Perkebunan Perikanan Peternakan Pertanian Pertambangan

/Industri Pariwisata

1 Sreseh wijen, kapuk randu, kelapa, tembakau

bandeng, udang, kepiting

ayam buras, domba Padi, jagung, kacang tanah, kacang hijau, mangga

Pasir laut -

2 Torjun tembakau, kelapa bandeng, udang, kepiting, teri

kambing, ayam Padi, pisang Garam -

3 Pangarengan tembakau, kelapa bandeng, udang, kepiting, teri

kambing, ayam Padi, mangga Garam -

4 Sampang tembakau, kelapa bandeng, udang kuda, ayam, kambing, domba

Padi, ubi kayu, mangga batu kapur, batik makam ratu ebu, goa lebar, sumber welirang, kerapan sapi

5 Camplong tembakau, kelapa cakalan, teri, cumi rajungan, kepiting

sapi, kambing, ayam Padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau

Dolomit, pasir laut pantai camplong, sumber oto'

6 Omben Tembakau, kelapa, siwalan, asem jamu, kunyit, temu ireng

sapi, kambing, ayam Padi, jagung, ubi kayu, kacang hijau, bentul, mangga, jambu air

Dolomit

7 Kedungdung Tembakau, kelapa, kapuk randu sapi, kambing, ayam, domba

Padi, ubi kayu, bentul, mangga, pisang

batu bintang waduk klampis

8 Jrengik Tembakau, kelapa, kapuk randu sapi, kambing, ayam, domba

Padi, jagung, mangga Batu kapur, batik

9 Tambelangan Kelapa, pandan, wijen sapi, kambing, ayam Padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, bentul, cabe rawit, mangga

batu kapur

10 Banyuates jambu mete, kelapa, pandan, cabe jamu

cakalan, teri, cumi rajungan, kepiting

sapi, kambing, ayam, domba

Padi, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, kacang hijau, bentul, mangga, pisang, semangka

batu kapur hutan kera Nepa

11 Robatal Tembakau, kapuk randu, serat nenas, kunyit, lempuyang

sapi, kambing, ayam Ubi kayu, kedelai, bentul, cabe rawit, mangga, pisang

pengeboran minyak

12 Karang Penang

Tembakau, kapuk randu, serat nenas, kunyit, lempuyang

sapi, kambing, ayam Jagung, ubi kayu, kedelai, bentul, pisang

Tanah liat, genteng

13 Ketapang jambu mete, kapuk randu, asem jawa, cabe jamu, jarak, lengkuas

cakalan, teri, cumi rajungan, kepiting

kambing, sapi, ayam, kuda

Jagung, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, kacang hijau, mangga, pisang

batik air terjun Toroan

14 Sokobanah Tembakau jambu mete, kapuk randu, asem jawa, lengkuas

cakalan, teri, cumi rajungan, kepiting

sapi, ayam, kuda Jagung, ubi kayu, kedelai, cabe rawit, mangga, pisang

Dolomitb

Sumber : Bapelitbangda Kabupaten Sampang

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -10

3. Potensi Infrastruktur

Kabupaten Sampang memiliki potensi infrastruktur yang dapat

dikembangkan melalui wilayah darat dan laut. Pada wilayah darat,

aksesibilitas Kabupaten Sampang menuju Surabaya lebih mudah. Dengan

adanya jembatan Suramadu yang menghubungkan antaran pulau jawa dan

pulau madura, perpindahan penduduk dalam melaksanakan aktivitas

ekonomi ataupun aktivitas lainnya dapat berjalan lebih lancar dan cepat.

Pengembangan wilayah laut juga dapat dilakukan melalui sistem

transportasi laut yang berfungsi sebagai jalur perdagangan ke luar daerah

dalam memasarkan komoditi yang dihasilkan oleh Kabupaten Sampang.

Pada Selat Madura telah dibangun Pelabuhan Pengumpan Regional

Taddan,jalur yang dihubungkan adalah Sampang – Pasuruan, Probolinggo,

Situbondo dan Banyuwangi. Pelabuhan lokal Tanglok merupakan

pelabuhan untuk perdagangan, komoditas yang diperdagangkan dari

Sampang berasal dari sektor perikanan, sedangkan dari Probolinggo yang

diangkut adalah pasir hitam. Pada jalur laut Jawa yang dilayani adalah

Sampang-Kalimantan, dimana komoditas dari Sampang berbasis perikanan

dan tenaga kerja sedangkan dari Pulau Kalimantan yang diangkut adalah

kayu hutan.

4. Wilayah Rawan Bencana

Bencana Alam Banjir dapat dipengaruhi oleh keadaan alam dan

ulah campur tangan manusia. Keadaan alam yang dimaksud adalah

kondisi dataran yang cukup landai dan dilalui oleh sungai-sungai sehingga

ketika air laut pasang, sebagian daratan itu berada di bawah permukaan air

laut. Disamping itu, banjir juga bisa terjadi karena curah hujan tinggi.

Fenomena kenaikan paras muka air laut (sea level rise) juga menjadi

penyebab meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir. Selain itu Bencana

banjir terjadi akibat tingginya curah hujan, kondisi penampang sungai yang

tidak mampu lagi menampung debit banjir, kondisi morfologi sungai yang

berkelok-kelok, serta adanya penambahan kapasitas debit banjir melalui

anak-anak Sungai Kemuning, selain sistem drainasi yang kurang berfungsi

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -11

dengan baik. Banjir di Kabupaten Sampang seringkali terjadi di Kecamatan

Sampang yang menggenangi 3 kelurahan dan 3 desa.

Dalam mitigasi bencana banjir, salah satu upaya yang dilakukan adalah

pada daerah hulu juga telah dilakukan penanaman vegetasi pada lahan-

lahan kritis yang dapat menahan air hujan, pengerukan sungai atau

normalisasi sungai. Normalisasi sungai bertujuan mengangkat sedimen

yang tertampung di sungai, untuk menambah daya tampung atau volume

air yang bisa tertampung di sungai. Selain itu adanya pengawasan dan

pemberian sanksi tegas kepada oknum yang tak bertanggung jawab dalam

usahanya untuk merubah kawasan lindung menjadi kawasan budidaya.

Selanjutnya pembuatan embung dan reservoir sebagai bak penampung air

biasanya ditempatkan didaerah perbukitan guna menahan aliran air dan

menampung air agar tidak cepat mengalir ke daerah bagian bawah. Di

samping itu juga berguna sebagai cadangan air di musim kemarau.

Perbaikan saluran-saluran air serta saluran drainase perkotaan sangat

berguna dalam mengatasi banjir. Hal ini dilakukan agar aliran air bisa

lancar dan tidak tersendat atau tertahan di selokan yang mengakibatkan

banjir.

Daerah yang rawan terhadap longsor di Kabupaten Sampang meliputi

wilayah perbukitan karena memiliki kelerengan yang lebih tinggi dan

sangat rentan terhadap longsor khususnya disekitar wilayah tengah

Kabupaten Sampang. Sedangkan daerah kritis di Kabupaten Sampang

meliputi lahan–lahan kering yang tersebar di seluruh Kabupaten Sampang.

Lahan kritis tersebut merupakan areal yang tengah mengalami erosi dan

harus segera ditangani. Penanganan lahan kritis ini tersebar di sepanjang

DAS di Kabupaten Sampang. DAS tersebut antara lain DAS Nodung yang

berada di Kecamatan Banyuates, Ketapang dan Sokobanah, DAS Kemuning

yang berada di Kecamatan Robatal, Omben, Kedungdung, Sampang, dan

Camplong, DAS Semajid yang berada di Kecamatansebagian Kecamatan

Robatal, Sokobanah, Omben, Camplong dan DAS Blega yang terdapat di

Kecamatan Tambelangan, Jrengik, Torjun, Kedungdung, Sreseh. Namun, ada

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -12

beberapa prioritas penanganan erosi tersebut antara lain yang ada di

Kecamatan Sampang, Omben, Kedungdung dan Robatal.

Wilayah pesisir selatan Kabupaten Sampang rawan terhadap abrasi laut

adalah di wilayah Kecamatan Camplong dan Kecamatan Sreseh. Adanya

abrasi ini disebabkan karena rusaknya dan berkurangnya hutan mangrove

yang menjadi barrier dari abrasi ini. Untuk meminimalisir adanya abrasi ini

maka rehabilitasi dan reboisasi hutan mangrove sangat diperlukan.

Sedangkan untuk wilayah pesisir utara, lebih rentan terhadap abrasi

dikarenakan gelombang laut yang lebih besar dan tidak adanya mangrove

di wilayah pesisir utara. Tidak adanya mangrove ini dikarenakan kondisi

pesisir wilayah utara merupakan pantai berkarang sehingga mangrove sulit

untuk tumbuh.

Gambar 2. 2 Peta Rawan Bencana dan Jalur Evakuasi

Sumber: RTRW Kabupaten Sampang

2.1.1.3. Aspek Demografi

Penduduk memiliki peran ganda yaitu dapat berperan sebagai

modal atau beban dalam pembangunan suatu daerah. Peran penduduk

yang begitu strategis harus diberdayakan agar dapat menjadi modal

pembangunan. Bila penduduk memiliki kualitas diri yang tinggi (memiliki

pendidikan tinggi atau ketrampilan) maka dapat menghasilkan

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -13

produktivitas yang tinggi. Sebaliknya bila kualitas penduduk rendah akan

membebani atau menghambat perkembangan suatu daerah. Kondisi

demografis penduduk Kabupaten Sampang dapat dilihat sebagai berikut.

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Perkembangan jumlah dan kepadatan penduduk Kabupaten Sampang

pada tahun 2016 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dengan

luas wilayah ± 1.233,30 km², maka tingkat kepadatan penduduk Kabupaten

Sampang pada tahun 2016 adalah 766 jiwa/km². Nilai tersebut lebih tinggi

jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 746 jiwa/km².

Kepadatan ini menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu lima tahun sejak

2012 hingga 2016. Perkembangan kepadatan penduduk Kabupaten

sampang dapat dilihat dalam gambar berikut.

Gambar 2. 3 Kepadatan dan Jumlah Penduduk per Kecamatan Tahun 2012 – 2016

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Jumlah penduduk Kabupaten Sampang pada tahun 2016 mengalami

peningkatan sebesar 2,72 persen menjadi 944.884 jiwa dari tahun 2015

sebanyak 919.825 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan

Sampang sebanyak 114.573. Sebaliknya, Kecamatan Pangarengan menjadi

wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil sebanyak 24.095 jiwa.

2. Rasio Jenis Kelamin

Rasio jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki di Kabupaten

Sampang lebih besar dibandingkan dengan penduduk berjenis kelamin

883.282 885.313 940.536 919.825 944.884

716 717

763

746

766

680

690

700

710

720

730

740

750

760

770

850.000

860.000

870.000

880.000

890.000

900.000

910.000

920.000

930.000

940.000

950.000

2012 2013 2014 2015 2016

Kepadata

n P

enduduk

Jum

lah P

enduduk

Jmlah Penduduk Kepadatan Penduduk

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -14

perempuan. Hal ini ditunjukkan dengan sex ratio Kabupaten Sampang tahun

2016 adalah sebesar 102,42 persen. Artinya, perbandingkan jumlah

penduduk laki-laki dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan

102,41 : 100. Maka bisa dikatakan bahawa dalam setiap 100 penduduk

berjenis kelamin perempuan terdapat 102 penduduk berjenis kelamin laki-

laki. Fenomena ini baru terjadi apa tahun ini dalam empat tahun terakhir.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -15

Tabel 2. 4 Jumlah Penduduk per Kecamatan Tahun 2013 – 2016

No Kecamatan 2013 2014 2015 2016

L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah

1 2 6 7 8 (6+7) 6 7 8 (6+7) 6 7 8 (6+7) 6 7 8 (6+7)

1 Sreseh 17.544 17.708 35.252 17.556 17.686 35.242 17.565 17.592 35.157 16.688 16.376 33.064

2 Torjun 17.478 18.481 35.959 18.274 19.228 37.502 18.606 19.612 38.218 21.437 20.871 42.308

3 Sampang 57.734 59.741 117.475 57.783 59.745 117.528 57.507 59.772 117.279 57.872 56.701 114.573

4 Camplong 39.611 41.632 81.243 45.953 44.222 90.175 46.086 44.324 90.410 37.967 36.892 74.859

5 Omben 37.600 39.631 77.231 49.099 47.162 96.261 49.236 47.370 96.606 47.774 45.877 93.651

6 Kedungdung 42.428 43.836 86.264 52.758 53.547 106.305 42.449 43.050 85.499 45.182 43.990 89.172

7 Jrengik 17.399 15.963 33.362 17.770 16.650 34.420 17.579 17.185 34.764 18.789 17.993 36.782

8 Tambelangan 26.078 26.157 52.235 25.836 25.913 51.749 25.669 25.759 51.428 29.179 27.695 56.874

9 Banyuates 36.181 37.633 73.814 36.308 37.752 74.060 36.580 38.429 75.009 37.403 37.528 74.931

10 Robatal 27.253 27.679 54.932 26.910 27.431 54.341 26.879 27.433 54.312 30.589 29.590 60.179

11 Sokobanah 30.816 33.615 64.431 34.055 33.923 67.978 34.048 33.897 67.945 37.161 36.985 74.146

12 Ketapang 41.219 43.620 84.839 41.801 44.319 86.120 40.644 42.989 83.633 41.228 41.113 82.341

13 Pangarengan 9.597 11.030 20.627 9.661 11.089 20.750 9.726 11.141 20.867 12.305 11.790 24.095

14 Karangpenang 34.800 32.849 67.649 35.035 33.170 68.205 35.276 33.422 68.698 44.505 43.404 87.909

Jumlah 435.738 449.575 885.313 468.799 471.837 940.636 457.850 461.975 919.825 478.079 466.805 944.884

Sumber : LKPJ Kabupaten Sampang, 2013- 2016

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -16

3. Komposisi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

Salah satu indiktor kualitas penduduk adalah dengan melihat

perkembagan tingkat pendidikan masyarakat. Sumber daya manusia yang

unggul dengan tingkat pendidikan yang tinggi dapt menjadi modal berharga

bagi kemajuan perekonomian Pada tahun 2016 Tingkat pendidikan

penduduk Kabupaten Sampang mengalami peningkatan. Penduduk dengan

tingkat pendidikan yang memenuhi standar minimal wajib belajar 9 tahun

hanya meningkat menjai 14,99 persen dari tahun sebelumnya sebesar

10,99 persen dari total penduduk Kabupaten Sampang. Penduduk dengan

pendidikan akhir SMA sederajat dan perguruan tinggi masin-masing hanya

sebesar 10,84 dan 23,28 persen. Keduanya juga mengali meningkatan dari

tahun 2015.

Gambar 2. 4 Tingkat Pendidikan Penduduk Kabupaten Sampang

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2015-2016

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Kondisi perekonomian Kabupaten Sampang dapat digambarkan melalui

beberapa indikator, seperti produk domestik regional bruto maupun per

kapita, struktur serta pertumbuhan ekonomi.

43,12%

27,68%

14,99%

10,84%

3,28%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

Tidak Punya

Ijasah SD

SD Sederajat SLTP

Sederajat

SLTA

Sederajat

PT

2015 2016

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -17

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataaan Ekonomi

1. Pertumbuhan PDRB

PDRB merupakan salah satu indikator makro ekonomi suatu wilayah

yang mengindikasikan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah.

Kemampuan ini tercermin pada besaran nilai pada tujuh belas sektor

diantaranya sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; pertambangan dan

penggalian; industri pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Perdagangan Besar dan

Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan;

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; keu Informasi dan Komunikasi;

Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estate; Jasa Perusahaan; Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa lainnya.

Dari ketujuh belas sektor dalam PDRB, sektor pertanian memiliki

kontribusi terbesar dalam menunjang besarnya PDRB Kabupaten Sampang.

Sampai dengan tahun 2016, kontribusi sektor pertanian masih mendominasi

dengan capaian lebih dari 30 persen pada setiap tahunnya. Tingginya

kontribusi sektor pertanian dibandingkan sektor lainnya disebabkan karena

sebagian besar penduduk di Kabupaten sampang bekerja di sektor tersebut.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Selama periode tahun 2010-2016, pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Sampang mengalami fluktuasi. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang

mengalami penurunan pada tahun 2016 sebesar 5,01 persen. Hal ini

mengindikasikan perbaikan perekonomian masyarakat. Pertumbuhan

ekonomi ini ditopang oleh kenaikan sektor pertanian, kehutanan dan

perikanan. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang

Tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -18

Gambar 2. 5 Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010-2016

Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2017 *) Angka sangat sementara

Hal ini disebabkan dampak dari anomali cuaca sehingga sektor pertanian

sebagai kontribusi terbesar terhadap PDRB mengalami perlambatan dari

4,10 persen turun menjadi 2,00 persen. Sedangkan kontribusi sektor

perdagangan naik dari 6,81persen menjadi 7,55 persen dan sektor real estate

naik dari 4,45 persen menjadi 6,16 persen serta sektor jasa kesehatan naik

dari 3,20 persen menjadi 6,77 persen pada tahun 2016.

3. Pendapatan perKapita

Perkembangan pendapatan per kapita Kabupaten Sampang

menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pendapatan per kapita

Kabupaten Sampang pada tahun 2016 naik sebesar 9,63 persen, menjadi

Rp.14.586.757,24 meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar

Rp.13.305.863,19 . Secara rata-rata, peningkatan pendapatan per individu di

Kabupaten Sampang pada tahun 2016 meningkat sebesar Rp 1.316.879.8.

Peningkatan pendapatan perkapita di Kabupaten Sampang mengindikasikan

adanya peningkatan kesejahteraan penduduk. Rincian perkembangan

pendapatan per kapita periode tahun 2011-2016 dapat dilihat dalam gambar

berikut:

5,63

5,78 5,81

5,26

5,07 5,13

5,01

4,4

4,6

4,8

5

5,2

5,4

5,6

5,8

6

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -19

Gambar 2. 6 Pendapatan Per Kapita Kab. Sampang Tahun 2011 – 2016

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016 *) Angka sangat sementara

4. Inflasi

Tingkat inflasi Kabupaten Sampang dalam kurun waktu lima tahun

mengalami fluktuasi. Inflasi merupakan suatu instrumen yang menunjukkan

tingkat perkembangan harga secara umum, yang besarannya diperoleh dari

perkembangan nilai indeks implisit, yaitu suatu indeks yang menggambarkan

perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB atas dasar

harga konstan. Pada tahun 2016, inflasi di Kabupaten Sampang menunjukkan

penurunan sebesar 0,11 persen. Inflasi pada tahun 2015 sebesar 5,59 persen,

dan turun menjadi 5,48 pada tahun 2016.

Menurunnya nilai inflasi menunjukkan adanya nilai uang secara nominal

semakin berkurang. Perkembangan tingkat inflasi di Kabupaten Sampang

pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat dalam

gambar berikut.

9.538.166,30

10.438.162,10

11.408.698,70

12.540.193,20 13.305.863,19

14.586.757,24

0

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

14.000.000

16.000.000

2011 2012 2013 2014 2015 2016*

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -20

Gambar 2. 7 Inflasi Kabupaten Sampang Tahun 2011 – 2016

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2016

*) Angka sangat sementara

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

1. Pendidikan

Fokus kesejahteraan masyarakat dalam bidang pendidikan dapat dilihat

dari beberapa indikator, diantaranya angka melek huruf, angka partisipasi

kasar, dan angka partisipasi murni. Untuk meningkatkan kesejahteraan

rakyat di bidang pendidikan, maka beberapa upaya yang dilakukan adalah

pemerataan dan perluasan akses pendidikan, dengan memperluas daya

tampung satuan pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama bagi

semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat. Perkembangan

masing-masing indikator dijelaskan sebagai berikut.

Angka melek huruf (AMH) di Kabupaten Sampang menunjukkan

peningkatan dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2016 AMH sebesar 92,11

atau 0,11 lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 92. Angka tersebut

diperoleh dari jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa baca tulis

sebanyak 565.088 orang dibagi jumlah penduduk usia 15 tahun keatas

sebanyak 613.525 orang. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan kualitas

sumberdaya manusia, yang merupakan salah satu langkah dalam upaya

meningkatkan perekonomian masyarakat. Perkembangan angka melek huruf

di Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam gambar berikut.

4,74

4,98

6,38

5,59 5,48

4

4,5

5

5,5

6

6,5

2012 2013 2014 2015 2016*

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -21

Gambar 2. 8 Angka Melek Huruf Kabupaten Sampang Tahun 2012-2016

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Indikator kedua dalam mengukur tingkat kesejahteraan dalam bidang

pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar. Angka Partisipasi Kasar SD/MI

diperoleh dari jumlah siswa yang bersekolah dijenjang pendidikan

SD/MI/Paket A dibagi dengan jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun.

APK SMP/MTs/Paket B diperoleh dari jumlah siswa yang bersekolah

dijenjang pendidikan SMP/MTs dibagi dengan jumlah penduduk kelompok

usia 13 - 15 tahun. APK SMA/SMK/MA/Paket C diperoleh dari jumlah siswa

yang bersekolah dijenjang pendidikan SMA/MA/SMK/ Paket C dibagi dengan

jumlah penduduk kelompok usia 16 - 18 tahun.Perkembangan tingkat APK

untuk setiap jenjang pendidikan di Kabupaten Sampang adalah sebagai

berikut.

Tabel 2.5 Angka Partisipasi Kasar Kabupaten Sampang Tahun 2013 - 2016

APK Satuan 2013 2014 2015 2016

SD/MI/Paket A % 112,08 114,18 112,46 115,39

SMP/MTs/Paket B % 105,46 102,03 105,04 105,74

SMA/SMK/MA/Paket C % 52,56 58,02 58,59 63,51

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Secara keseluruhan capaian APK Kabupaten Sampang baik pada

pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama (SMP sederajat) dan

pendidikan menengah atas (SMA sederajat) menunjukkan kondisi yang

semakin meningkat. Nilai APK SD dan SMP sederajat tergolong lebih besar

84,9

87,01

89,76

91,72 92,11

80

82

84

86

88

90

92

94

2012 2013 2014 2015 2016

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -22

dibandingkan dengan APK SMA pada masing-masing tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam jenjang pendidikan dasar

dan menengah cukup tinggi dibandingkan partisipasi dalam pendidikan

menengah atas. Dengan kata lain, partisipasi masyarakat dalam pendidikan

pada jenjang menengah atas masih tergolong rendah.

Tabel 2.6 Angka Partisipasi Murni Kabupaten Sampang Tahun 2013 - 2016

APM Satuan 2013 2014 2015 2016

SD/MI/Paket A % 96,97 95,32 97,88 98,65

SMP/MTs/Paket B % 80,04 76,80 77,21 81,72

SMA/SMK/MA/Paket C % 40,41 39,25 41,46 44,48

Sumber: LKPJ Kabupaten Sampang, 2013 - 2016

Secara keseluruhan capaian APM pada jenjang pendidikan SD, SMP dan

SMA di Kabupaten Sampang mengalami peningkatan. Namun, jika

dibandingkan nilainya masih berada di bawah APK. Hal ini disebabkan

banyak siswa masuk sekolah lebih awal dari usia yang seharusnya sesuai

dengan jenjang yang ada. Perhitungan nilai APM SD/MI/Paket A diperoleh

dari jumlah siswa kelompok usia 7 - 12 tahun yang bersekolah dijenjang

pendidikan SD/MI/Paket A dibagi dengan jumlah penduduk kelompok usia 7

- 12 tahun. APM SMP/MTs/Paket B diperoleh dari jumlah siswa kelompok

usia 13 - 15 tahun yang bersekolah dijenjang pendidikan SMP/MTs/Paket B

dibagi jumlah penduduk kelompok usia 13 - 15 tahun. APM

SMA/SMK/MA/Paket C diperoleh dari jumlah siswa kelompok usia 16 - 18

tahun yang bersekolah dijenjang pendidikan SMA/MA/SMK dibagi jumlah

penduduk kelompok usia 16 - 18 tahun.

2. Kesehatan

Tiga indikator yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat

kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan, yaitu angka

kematian bayi, angka kematian ibu, dan angka harapan hidup.

Peningkatan angka harapan hidup bisa dicapai apabila ada upaya untuk

meminimalkan angka kematian bayi maupun kematian ibu melahirkan.

Rincian perkembangan indikator kesehatan Kabupaten Sampang tahun 2013

– 2016 adalah sebagai berikut.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -23

Tabel 2. 7 Indikator Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2013 –2016

NO Uraian Satuan 2013 2014 2015 2016

1 Angka kematian bayi (per 1000 Kelahiran hidup)

12,52 12,22 9,45 11,95

2 Angka kematian ibu (per 100.000 kelahiran hidup)

110,63 106,28 82,20 84,51

3 Angka Harapan Hidup Tahun 64,39 66,57 67,51 67,59 Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Perkembangan angka harapan hidup di Kabupaten Sampang

menunjukkan peningkatan sampai dengan tahun 2016. Sampai dengan tahun

2015, capaian angka harapan hidup Kabupaten Sampang mencapai 67,59.

Sebaliknya, peningkatan angka harapan hidup tidak diiringi dengan dengan

penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu. Angka kematian

bayi pada tahun 2016 sebesar 11,95 per 1000 kelahiran hidup. Hal ini

meningkat kembali sebesar 2,5 dari tahun 2015. Kematian bayi tersebut

sebagian besar disebabkan oleh BBLR, Asfiksia, dan persalinan oleh dukun.

Indikator ini merupakan indikator negatif, sehingga semakin kecil angka

capaiannya semakin baik hasil pembangunan kesehatannya. Sejalan dengan

hal tersebut, angka kematian ibu juga mengalami peningkatan 84,51 per

100.000 kelahiran hidup. Secara absolut jumlah kematian ibu bersalin pada

Tahun 2016 sebanyak 14 orang dari 16.065 persalinan. Penyebab kematian

ibu karena masih tingginya angka pre-eklamsia, keterlambatan rujukan, dan

penyakit resiko tinggi. Hasil capaian AKI tahun 2016 ini telah memenuhi

target MDG’s 2015 yaitu sebesar 102 per 100.000 Kelahiran Hidup namun

masih belum memenuhi target 2016 sebesar 80 per 100.000 Kelahiran

Hidup.

3. Kesempatan Kerja

Partisipasi angkatan kerja Kabupaten Sampang mengalami

penurunan pada tahun 2016. Tingkat partisiapsi kerja menurun 3,89

persen dibandingkan dengan tahun 2015. Salah satu hal yang menyebabkan

terjadinya penurunan pada TPAK adalah jumlah perusahaan penyerap

tenaga kerja yang sedikit di Kabupaten Sampang. Secara rinci, perkembangan

TPAK dan persentase penduduk miskin adalah sebagai berikut.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -24

Tabel 2. 8 Angka Partisipasi Angkatan Kerja dan Penduduk Miskin

No Uraian Satuan 2013 2014 2015 2016

1 Tingkat partisipasi angkatan kerja

% 59,41 76,85 68,37 64,48

2 Persentase penduduk miskin % 26,97 25,80 25,68 N/A

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Sampang mengalami

penuruan hingga sebesar 25,68 persen pada tahun 2015. Sampai dengan

tahun 2015, penduduk miskin di Kabupaten Sampang masih 25,68 persen

dengan target penurunan angka kemsikinan sebesar 1-2 persen per tahun.

Tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Sampang diperlukan upaya yang

intensif dan terintegrasi antar program untuk mengurangi angka kemiskinan

tersebut. Angka Kemiskinan Tahun 2016 belum dipublikasikan.

2.1.3 Aspek Pelayanan Umum

2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

Layanan urusan wajib Kabupaten Sampang sejumlah 28 urusan yang

terdiri dari urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan,

penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan

hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayan

perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga

sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, koperasi dan usaha kecil menengah,

penanaman modal, kebudayaan, kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa

dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi

keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian,

ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat dan desa, statistik, kearsipan,

komunikasi dan informatika dan perpustakaan. Perkembangan dari

indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan

daerah adalah sebagai berikut.

1. Pendidikan

Urusan pendidikan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas

Pendidikan dan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. Rincian

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -25

perkembangan indikator kinerja urusan pendidikan di Kabupaten Sampang

Tahun 2013-2016, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.9 Indikator Kinerja Pendidikan Kabupaten Sampang Tahun 2013-2016

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Program Pendidikan Anak Usia Dini

APK PAUD % 77,75 80,03 85,23 84,26

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Angka partisipasi kasar SD/MI/Paket A

% 112,08 114,18 112,46 115,39

Angka partisipasi kasar SMP/MTS/Paket B

% 105,46 102,03 105,04 105,74

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Pkt A

% 96,97 95,32 97.88 98,65

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

% 80,04 76,8 77.21.00 81,72

Angka partisipasi sekolah SD/MI/Paket A

% 99,79 99,95 99.97 99,41

Angka partisipasi sekolah SMP/MTs/Paket B

% 98,76 97,62 98.11.00 99,82

Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SD/MI/Paket A

% 110,37 105,63 99 96

Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SMP/MTs/Paket B

% 136,14 124,82 115 108

Rasio guru terhadap murid SD/MI/Paket A

% 11,23 11 11.09 17

Rasio guru terhadap murid SMP/MTs/Pkt B

% 11,13 8 10.09 11

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

% 56,31 55,94 83.36.00 75,7

Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik

% 71,07 67,78 87,39 91,167

Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI

% 0,37 0,5 0,45 0,63

Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs

% 0,78 0,92 0,89 0,72

Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 93,47 94,01 97,62 98,03

Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 97,68 96,32 97,15 99,24

Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs

% 99,15 92,84 95,69 90,91

Program Pendidikan Menengah

Angka partisipasi kasar SMA/MA/SMK/Paket C

% 52,56 58,02 58,59 63,51

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C

% 40,41 39,25 41,46 44,48

Angka partisipasi sekolah SMA/SMK/MA/ Paket C

% 51,8 48,67 53,69 61,74

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -26

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SMA/SMK/MA/ Paket C

% 350,15 268,06 243,2 227

Rasio guru terhadap murid SMA/SMK/MA/ Paket C

% 9,53 8 8,4 13

Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik

% 78,74 80,02 91,17 81,44

Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA

% 0,32 0,6 0,3 0,72

Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

% 92,98 81,41 84,64 95,6

Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

% 69,38 91,55 80,68 92,9

Program Pendidikan Non Formal

Angka melek huruf % 87,01 89,76 91,72 92,11

Koleksi buku yang tersedia di perpusatakaan daerah

% 20,27 33,45 26,37 33,79

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Secara umum, kinerja penyelenggaraan urusan pendidikan menunjukkan

peningkatan. Beberapa indikator yang mengalami peningkatan capaian kerja

pada tahun 2016, yaitu: APK PAUD; APK SD/MI/PAKET A; APK

SMP/MTS/Paket B; APK SMA/MA/SMK/Paket C; APM SD, SMP dan SMA

sederajat; Angka Partisipasi Sekolah SD, SMP dan SMA sederajat; Rasio

ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SMP/MTs/Paket B;

rasio guru terhadap murid, angka putus sekolah, angka lulus sekolah, kondisi

bangunan sekolah pada SD, SMP dan SMA sederajat; Angka Melanjutkan (AM)

dari SD/MI ke SMP/MTs; Angka melek huruf. Akan tetapi, masih terdapat

beberapa indikator yang mengalami penurunan diantaranya APK

SD/MI/Paket A, Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah

SD dan SMA sederajat, Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke

SMA/SMK/MA dan Koleksi buku yang tersedia di perpusatakaan daerah.

2. Kesehatan

Sampai dengan tahun 2016, kinerja urusan Kesehatan menunjukkan

peningkatan pada beberapa indikator. Disisi lain, masih diperlukan

perbaikan di beberapa indikator lainnya. Hal tersebut ditunjukkan oleh

peningkatan Usia Harapan Hidup; penurunan persentase Balita Gizi Buruk;

berkurangnya Angka Kematian Bayi; penurunan Angka Kematian Ibu;

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -27

Penurunan jumlah kunjungan rawat inap yang diiringi dengan Peningkatan

jumlah kunjungan rawat jalan. Kemudian, Cakupan Desa Siaga Aktif; Cakupan

Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan; Penderita DBD yang ditangani;

Cakupan desa mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan Epid < 24 jam;

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan RS;

kecukupan rawat inap sesuai master plan rumah sakit sudah mencapai 100

persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kualitas kesehatan masyarakat

juga semakin meningkat. Urusan wajib Kesehatan dilaksanakan oleh Dinas

Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah, dengan rincian capaian indikator

sebagai berikut.

Tabel 2. 10 Indikator Kinerja Urusan Kesehatan

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Usia Harapan Hidup Tahun 65,87 66,57 67,58 67,59*

Persentase Balita Gizi Buruk % 5,7 4,3 2,3 1,3

Angka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran hidup)

Per 1.000 KH

12,52 12,22 9,45 11,95

Angka Kematian Ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)

Per 100.000

KH 110,63 106,28 82,20 84,51

Cakupan pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 92,36 87,44 100,65 99,82

Cakupan Kunjungan Bayi % 100,94 93,83 103,66 99,08

Cakupan Pelayanan Anak Balita % 78,49 78,63 85,02 83,95

Cakupan Desa Siaga Aktif % 88 100 100 100

Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

% 100 100 100 100

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI)

% 75,27 76,34 67,20 65,59

Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif

% 13,88 44,37 47,50 42,11

Penderita DBD yang ditangani % 100 100 100 100

Cakupan desa mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan Epid < 24 jam

% 100 100 100 100

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin

% 87,08 80,00 67,73 39,30

Cakupan Pelayanan Nifas % 94,69 89,14 99,79 98,59

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan RS

% 100 100 100 100

Angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat (%)

% 0,7 0,61 0,80 0,90

Persentase peningkatan pelayanan rujukan RSUD

% 68,9 76,80 75,60 68,00

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -28

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin (Pasien/jiwa)

% 14,2 17,4 21,65 20,01

Persentase kecukupan rawat inap sesuai master plan rumah sakit (%)

% 96,6 100 100,00 100,00

Bed Ocupancy Rate (BOR) (%) % 78,6 85,50 67,70 70,30

Persentase peningkatan jumlah kunjungan rawat inap

% 14,7 3,30 -5,2 1,20

Persentase peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan

% 19,8 -5,40 4,3 5,3

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Dari keseluruhan indikato kinerja dalam urusan kesehatan, hanya

terdapat beberapa indikator yang menunjukkan adanya penurunan.

Indikator tersebut meliputi Angka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran

hidup); Cakupan pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan; Cakupan Kunjungan Bayi; Cakupan

Pelayanan Anak Balita; Cakupan Pelayanan Nifas; Cakupan Desa/Kelurahan

Universal Child Imunization (UCI); Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar

Pasien Masyarakat Miskin; Persentase peningkatan pelayanan rujukan RSUD;

Angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat;Bed Ocupancy Rate (BOR).

3. Pekerjaan Umum

Kinerja urusan pekerjaan umum menunjukkan peningkatan pada tahun

2016. Pada tahun 2016, luas jaringan irigasi meningkat menjadi 53,58

persen. Selain itu, ketersediaan air irigasi untuk pertanian rakyat pun

semakin meningkat, yaitu 88,01 persen dan 33 persen rumah tangga telah

menjadi pengguna air bersih. Akan tetapi, hal ini tidak diikuti dengan

turunnya luas genangan banjir yang meningkat sebesar 80,48 ha.

Meningkatnya genangan banjir karena anomali cuaca dan tingginya sedimen

di kali Kamoning (hasil monitoring lapangan dengan metode digitasi peta

genangan kejadian banjir). Oleh sebab itu, diperlukan upaya yang lebih kuat

dan kerjasama antar SKPD terkait mengingat permasalahan banjir

merupakan permasalahan yang kompleks dan lintas sektoral. Urusan

pekerjaan umum di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas PU Cipta

Karya dan Tata Ruang, Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Pengairan, Bappeda,

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -29

dan Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah dengan rincian perkembangan

indikator kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.11 Indikator Kinerja Urusan Pekerjaan Umum

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Luas jaringan irigasi kabupaten dalam kondisi baik

% 36,42 52,87 53,53 53,58

Rasio Jaringan Irigasi % 5,63 5,63 5,63 5,63 Cakupan penyediaan Air Irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem Irigasi yang sudah ada

% 70,95 87,39 87,96 88,01

Menurunnya luas genangan banjir Ha 57,61 48,01 37,66 80,48 Rumah tangga pengguna air bersih (RT)

% 26,80 30,01 31,84 33

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Selain beberapa indikator kinerja diatas, indikator jumlah jembatan

kabupaten dalam kondisi baik juga menunjukkan peningkatan. Persentase

jalan kabupaten, jalan perkotaan, jalan poros desa, dan jembatan kabupaten

yang baik menunjukkan peningkatan pada tahun 2015. Persentase jalan

kabupaten, jalan perkotaan, jalan poros desa, dan jembatan kabupaten yang

baik masing-masing sebesar 81,08; 97,54; 64,77 persen. Peningkatan

tersebut dipicu oleh adanya perbaikan kondisi jalan yang rusak, baik rusak

ringan maupun rusak berat. Sedangkan untuk kondisi jembatan yang ada di

Kabupaten Sampang mengalami peningaktan menjadi 144 jembatan

dibandingakan tahun sebelumnya sebesar 109 jembatan. Target ini tercapai

karena pelaksanaan proyek jembatan sesuai dengan perencanaan. Urusan

pekerjaan umum di Kabupaten Sampang bidang jalan dilaksanakan oleh

Dinas PU Bina Marga Rincian dan perkembangan kondisi jalan dan jembatan

dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.12 Kondisi Jalan dan Jembatan di Kabupaten Sampang

No Kondisi Jalan/ Jembatan Panjang Jalan (km)

2013 2014 2015 2016 A. Jalan Kabupaten 582,800 582,800 582,800 N/A

1. Kondisi Baik 449,444 461,386 472,563 N/A

2. Kondisi Rusak Ringan 96,091 90,586 85,748 N/A

3. Kondisi Rusak Berat 37,265 30,828 24,489 N/A

% Jalan Kabupaten yang baik 77,12% 79,17% 81,08% N/A

B. Jalan Perkotaan 39,920 39,920 39,920 N/A

1. Kondisi Baik 38,791 38,920 38,938 N/A

2. Kondisi Rusak Ringan 0,994 0,880 0,865 N/A

3. Kondisi Rusak Berat 0,135 0,120 0,117 N/A

% Jalan Perkotaan yang baik 97,17% 97,49% 97,54% N/A

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -30

No Kondisi Jalan/ Jembatan Panjang Jalan (km)

2013 2014 2015 2016 C. Jalan Poros Desa 345,290 386,725 489,916 N/A

1. Kondisi Baik 165,025 214,767 317,305 N/A

2. Kondisi Rusak Ringan 136,593 132,866 133,843 N/A

3. Kondisi Rusak Berat 43,672 39,092 38,768 N/A

% Jalan Poros Desa yang baik 47,79% 47,79% 64,76% N/A

D. Jembatan Kabupaten 109 109 109 144

1. Kondisi Baik 109 109 109 144

2. Kondisi Rusak - - - -

% Jembatan Kabupaten yang baik 100% 100% 100% 100%

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 – 2016

4. Perumahan

Penyelenggaran urusan perumahan di Kabupaten Sampang dilaksanakan

oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Kecamatan

Sampang dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.13 Indikator Kinerja Urusan Perumahan

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Cakupan ketersediaan rumah layak huni

% 47.61 47,67 47,67 47,67

Persentase rumah tangga Bersanitasi % 47.80 49,28 57,28 57,35

Cakupan berkurangnya luasan permukiman kumuh di perkotaan

% 17.48 17,43 17,28 17,28

Cakupan penanganan Bahaya Bencana Kebakaran

%

51 82 89,78 83,33

Cakupan tidak terjadi Genangan (lebih dari 30 cm selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun

% 36 27,6 23,6 19,2

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 – 2016

Secara umum, kualitas perumahan di Kabupaten Sampang menunjukkan

kondisi yang semakin baik dan layak huni. Hal tersebut diindikasikan oleh

peningkatan persentase rumah tangga bersanitasi dan berkurangnya luasan

permukiman kumuh yang ada di perkotaan. Persentase rumah tangga

bersanitasi padatahun 2016 sebesar 57,35 persen dan luasan permukiman

kumuh di perkotaan sebesar 17,28 persen. Sebaliknya, cakupan penanganan

Bahaya Bencana Kebakaran mengalami penurunan, menjadi 83,33 persen.

Adapun yang menyebabkan kejadian kebakaran yang tidak berhasil

ditanggulangi disebabkan oleh: Jauhnya lokasi kejadian; Lambatnya

informasi dari masyarakat setempat; Sulitnya jangkauan air di sekitar lokasi

kejadian; Minimnya peralatan yang ada. Sedangkan untuk cakupan

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -31

ketersediaan rumah layak huni masih stabil, dan sampai dengan tahun 2016

mencapai 47,67persen (sama dengan tahun 2015). Lain halnya genangan

banjir, cakupan tidak terjadi genangan di Kabupaten Sampang menunjukkan

kondisi penurunan, yaitu tahun 2016 sebesar 19,2 persen.

5. Penataan Ruang

Penyelenggaraan urusan penataan ruang di Kabupaten Sampang

menunjukkan kinerja yang stabil. Hal tersebut diindikasikan tindakan awal

terhadap pelanggaran di bidang penataan ruang juga sudah terlaksana 100

persen. Disamping itu, dokumen RTRW yang ditetapkan dengan Peraturan

Daerah juga sudah tersedia, namun demikian penjabaran dokumen RTRW

kedalam RDTRK yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah belum

terealisasi. Urusan penataan ruang di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh

Dinas PU Cipta Karya dan Bappeda dengan rincian perkembangan kinerja

sebagai berikut.

Tabel 2.14 Indikator Kinerja Urusan Penataan Ruang

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016 Persentase tersusunnya RDTRK yang ditetapkan dengan Perda

% 0,00 0,00 0,00 0,00

Dokumen RTRW yang ditetapkan dengan Perda

- Ada Ada Ada Ada

Cakupan terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan ruang

% 100 100 100 100

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

6. Perencanaan Pembangunan

Secara umum, perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten

Sampang sudah terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dokumen-

dokumen perencanaan daerah berupa Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) dalam kurun waktu 20 tahun, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)dalam kurun waktu 5 tahun

dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), merupakan rencana

pembangunan bersifat tahunan. Urusan perencanaan pembangunan di

Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Bappeda, dengan rincian

perkembangan kinerja sebagai berikut.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -32

Tabel 2.15 Indikator Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan Perda

- Ada Ada Ada Ada

Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD

% 100 99,01 98,87 100

Persentase SKPD yang menyusun dokumen Renja

% 100 100 100 100

Tersedianya Dokumen Perencanaan: RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA

- Ada Ada Ada Ada

Persentase pelaksanaan musrenbangdes / musrenbangcam / musrenbangkab tepat waktu

% 100 100 100 100

Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA

- Ada Ada Ada Ada

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dokumen perencanaan

jangka panjang, jangka menengah dan perencanaan tahunan di Kabupaten

Sampang sudah tersedia. Begitu pula dengan SKPD sudah 100 persen yang

menyusun dokumen Renja, serta pelaksanaan Musrenbang Desa,Musrenbang

Kecamatan, Musrenbang Kabupaten yang telah dilaksanakan tepat waktu.

Peningkatan penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD pada tahun 2016

tercapai sebesar 100 persen.

7. Perhubungan

Perkembangan indikator kinerja urusan perhubungan di Kabupaten

Sampang secara umum menunjukkan kondisi yang semakin meningkat. Hal

tersebut dapat terlihat dari fasilitas perlengkapan jalan yang mengalami

peningkatan pada tahun 2016, menjadi 12.262 unit, dimana sebelumnya

sejumlah 10.165 unit. Sejalan peningkatan fasilitas perlengkapan jalan,unit

pengujian kendaraan bermotor mengalami peningkatan menjadi 90,36 unit

pada tahun 2016, dimana sebelumnya berjumlah 75 unit. Kedua hal tersebut

menunjukkan semakin membaiknya kinerja urusan perhubungan Kabupaten

Sampang. Sedangkan untuk sub terminal dan pelabuhan jumlahnya tetap.

Urusan perhubungan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas

Perhubungan dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -33

Tabel 2. 16 Indikator Kinerja Urusan Perhubungan

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

a. Persentase penyediaan sarana dan prasarana perhubungan :

i - Sub Terminal Unit 1 1 1 1 ii – Fasilitas perlengkapan jalan Unit 7.570 8.936 10.165 12.262 b. Tersedianya Dokumen Tataran Transportasi Lokal

dok Ada Ada Ada Ada

c. Pelabuhan Unit 1 1 1 1 d. Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor

Unit 62 70 75 90,36

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

8. Lingkungan Hidup

Perkembangan kinerja urusan lingkungan hidup di Kabupaten Sampang

menunjukkan peningkatan pada beberapa indikator kinerja. Hal ini

ditunjukkan dengan penanganan persampahan yang semakin meningkat,

sehingga mencakup 91,24 persen dari jumlah volume produksi sampah pada

tahun 2016. Selain itu, peningkatan juga terjadi pada penghijauan wilayah

rawan longsor dan sumber mata aie sebesar 3 hektar. Jumlah tenaga pelopor

lingkungan stabil pada tahun 2016 sejumlah 42 orang. Tenaga pelopor

lingkungan adalah pembentukan kader lingkungan yang tugasnya

menggerakkan masyarakat di wilayah masing-masing dalam upaya

pengelolaan persampahan. Penyelenggaraan urusan lingkungan hidup di

Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dengan

rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.17 Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Jumlah tenaga pelopor lingkungan

Org 30 36 42 42

Penangan Persampahan % 90,93 90,94 91,19 91,34 Usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air

% 100 100 100 100

Status mutu air sungai % 100 100 100 100 Penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air (ha)

Ha 1,5 2 2,5 3

Penegakan hukum lingkungan

% 100 100 100 100

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -34

Indikator lain seperti persentase usaha dan atau kegiatan yang mentaati

persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air mencapai

100 persen karena perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah

Kabupaten Sampang sebanyak 178 usaha yang terbagi dari 147 skala SPPL

(Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan), 29 Skala UKL-UPL (Upaya

Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan), dan 2 Skala Amdal

(Analisa Dampak Lingkungan) masih memenuhi syarat administrasi dan

teknis pencegahan pencemaran air, dikarenakan masih dalam skala kecil.

Selain itu, status mutu air sungai juga bernilai 100 persen, karena indikator

kinerja ini didukung dengan Program Perlindungan dan Konservasi SDA

kegiatannya Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber –

sumber air yang melaksanakan Penanaman pohon di bantaran sungai dan

penanaman di daerah sumber air yang fungsinya untuk meningkatkan

cadangan ketersediaan air tanah lokasi di Kabupaten Sampang. Program

pengendalian pencemaran dan perusakan LH, dengan kegiatannya adalah

pemantauan kualitas lingkungan. Kegiatan ini telah melaksanakan uji

laboratorium pada unsur baku mutu air yang diambil melalui sumber air

daerah hulu sungai kemoning di Kecamatan Robatal, daerah tengah sungai

kemoning di Kecamatan Kedungdung, dan daerah hilir sungai kemoning di

Kecamatan Sampang. Dari hasil uji laboratorium, kualitas air sungai terutama

pada air Sungai Kemoning masih dibawah ambang batas baku mutu, artinya

air Sungai Kemuning masih layak dikonsumsi untuk kebutuhan sehari – hari

(mandi, cuci) sedangkan jika digunakan sebagai air minum harus dilakukan

pengolahan terlebih dahulu.

9. Pertanahan

Kinerja urusan pertanahan di Kabupaten Sampang menunjukkan

perkembangan yang semakin baik dalam hal mensertifikasi tanah pemda.

Pada tahun 2016, persentase tanah pemda yang mengalami peningkatan

menjadi 54,92 persen. Jumlah bidang tanah yang sudah bersertifikat sampai

tahun 2016 sebanyak 675 bidang dibagi dengan jumlah bidang tanah pemda

sebanyak 1.229 bidangtanah yang telah bersertifikat merupakan aset daerah

yang nantinya dapat diperuntukkan sebagaimana mestinya tanpa terkendala

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -35

permasalahan hukum dikemudian hari. Penyelenggaraan urusan Pertanahan

dilaksanakan oleh Bagian Tata Pemerintahan. Perkembangan kinerja urusan

pertanahan di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.

Tabel 2. 18 Indikator Kinerja Urusan Pertanahan

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Penyelesaian kasus tanah Negara % 58,33 0 0 0

Persentase Tanah Pemda yang Bersertifikat

% 51,26 52,07 53,62 54,92

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

10. Kependudukan dan Catatan Sipil

Secara umum, kinerja dalam urusan kependudukan dan catatan sipil

menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2016. Hal

tersebut diindikasikan oleh peningkatan kepemilikan dokumen

kependudukan pada tahun 2016. Hal ini terlihat pada rasio penduduk ber-

KTP dengan dengan capaian sebesar 81,98 persen pada tahun 2016. Masih

adanya penduduk wajib KTP yang belum memiliki e-KTP disebabkan oleh

penduduk wajib KTP masih banyak yang belum melakukan perekaman e-KTP

karena jauhnya lokasi tempat tinggal dari Kecamatan. Untuk itu Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah melaksanakan perekaman e-KTP

dengan layanan mobil keliling sehingga dapat menjangkau ke pelosok Desa di

semua Kecamatan serta dilaksanakan sosialisasi penyuluhan administrasi

kependudukan. Perkembangan kinerja penyelenggaraan urusan

kependudukan dan catatan sipil di Kabupaten Sampang, yang dilaksanakan

oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah sebagai berikut.

Tabel 2. 19 Indikator Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Rasio Penduduk ber KTP per satuan penduduk

% 92,48 63,81 77,20 81,98

Rasio Keluarga ber Kartu Keluarga

% 90,71 97,99 83,60 100

Rasio bayi ber-akte kelahiran % 10,56 34,29 44,49 85,55

Rasio ber akte kematian % 0,13 1,38 10,96 22,68

Ketersesuaian database kependudukan skala nasional

% 80 80 80 86,4

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013– 2016

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -36

Sama halnya dengan rasio penduduk ber KTP, rasio Keluarga ber Kartu

Keluarga telah mencapai 100 persen pada tahun 2016. Kemudian, Rasio bayi

ber-akte kelahiran, Rasio ber akte kematian dan Ketersesuaian database

kependudukan skala nasional memiliki nilai masing-masing pada tahun 2016

sebesar 85,55; 22,68; dan 86,4 persen. Masih adanya ketidaksesuaian data

antara database pusat dengan database Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Sampang disebabkan oleh: Masih ditemukan data ganda;

Banyak warga yang melakukan perekaman KTP-el lebih dari satu kali

sehingga terjadi data duplicate (ganda); Pindah alamat tidak lapor ke Dinas

kependudukan dan Pencatatan Sipil tetapi meng-entry lagi pada SIAK dan

Banyak warga yang tidak melaporkan kematian.

11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Secara umum, kinerja dalam urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak menunjukkan kondisi yang sedikit munurun. Hal ini

diindikasikan oleh penurunan tiga dari lima indikator yang ada. Menurunnya

partisispasi perempuan di lembaga pemerintahan dan juga partispasi

angkatan kerja perempuan. Sebaliknya, peningkatan terlihat pada partisipasi

perempuan pada lembaga swasta sebesar 50,11 persen. Peningkatan ini

mengindikasikan bentuk keberhasilan program penguatan kelembagaan

pengarusutamaan gender dan anak. Urusan Pemberdayan Perempuan dan

Perlindungan Anakdi Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) dengan rincian

perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.20 Indikator Kinerja Urusan Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan oleh petugas terlatih di dalam UPT.

% 73,3 100 100 100

Cakupan ketersediaan petugas pendamping hukum atau advokat yang mampu pendampingan pada saksi dan/atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak

% 12 33,33 100 75

Partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan

% 66,20 69,26 52,90 49,89

Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 33,8 30,74 47,09 50,11

Partisipasi angkatan kerja perempuan % 56,24 73,43 73,97 48,9

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -37

12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Secara umum, pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap

Keluarga Berencana di Kabupaten Sampang masih perlu ditingkatkan.

Kondisi tersebut ditunjukkan dengan rendahnya cakupan pelayanan KB Baru

sebesar 13,37 persen, meskipun angka ini menunjukkan peningkatan dari

tahun sebelumnya. Kenaikan ini dkarenakan kesadaran masyarakat untuk

mengatur jarak kelahiran dan jumlah anak sudah cukup baik. Selain itu,

cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (unmetneed) sebesar 13,29

persen disebabkan masih tingginya penggunaan metode KB tradisional

(Kalender berkala, pijat, jamu dll) oleh masyarakat yang tidak terlaporkan

karena tidak termasuk dalam metode kontrasepsi yang disediakan,

disamping masih adanya anggapan dalam masyarakat yang mengharamkan

metode kontrasepsi tertentu seperti metode kontrasepsi medis operasi

wanita (MOW) dan Medis Operasi Pria (MOP). Urusan Keluarga Berencana

dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) dengan rincian

perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.21 Indikator Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Rasio Akseptor KB (baru) % 17,01 12,93 12,46 13,37

Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (unmetneed)

% 11,19 10,79 10.56 13,29

Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB

% 99,59 85,57 79.69 81,75

Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif

% 73,38 73,17 73.78 72,58

Cakupan PUS yang istrinya di bawah usia 20 tahun

% 5,69 9,10 12.05 5,58

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB mengalami

peningkatan meskipun belum optimal dengan realisasi 81,75 persen. Hal ini

semua anggota kelompok Bina Keluarga Balita mendapatkan informasi dan

edukasi tentang KB. Penurunan cakupan sasaran Pasangan Usia Subur (PUS)

menjadi peserta KB aktif pada tahun 2016 sebesar 72,58 persen. Hal ini

disebabkan belum optimalnya capaian peserta KB aktif karena untuk

meningkatkan prevalensi KB aktif dibutuhkan kesertaan KB metode

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -38

kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang lebih tinggi seperti Implant, IUD,

MOW dan MOP dibandingkan Metode kontrasepsi NON MKJP seperti PiL,

Suntik, dan Kondom.

13. Sosial

Kinerja penyelenggaraan urusan sosial di Kabupaten Sampang

menunjukkan hasil yang meningkat dibandingkan tahun lalu. Peningkatan

kinerja tersebut diindikasikan dengan persentase PMKS yang mampu

mandiri setelah menerima Program pemberdayaan sosial sebesar 12,76

persen. Indikator lain yang stabil, yaitu korban bencana skala kabupaten

yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat mencapai 100

persen, dimana jumlah penerima bantuan pada tahun 2016 sebanyak 3750

orang. Sedangkan jumlah sarana sosial mengalami peningkatan jumlah,

menjadi 50 unit pada tahun 2016. Urusan sosial di Kabupaten Sampang

dilaksanakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Dinsosnakertrans) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

dengan perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.22 Indikator Kinerja Urusan Sosial Kabupaten Sampang

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Persentase PMKS yang mampu mandiri setelah menerima Program pemberdayaan sosial

% 0,4 0,45 0,76 12,76

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

Unit 69 46 38 50

Persentase Korban Bencana Skala Kabupaten yang Menerima Bantuan Sosial selama masa Tanggap Darurat

% 100 100 100 100

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

14. Ketenagakerjaan

Secara umum, kinerja ketenagakerjaan di Kabupaten Sampang

menunjukkan peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan

persentase pencari kerja yang berasil ditempatkan sebesar 22,51 persen.

Selain itu, rasio ketergantungan juga menurun menjadi 32,58 persen. Rasio

Lulusan S1/S2/S3 juga meningkat menjadi 7,60 persen. Realisasi ini melebihi

target karena meningkatnya kesadaran siswa untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi sehingga tingkat kelulusannya juga bertambah. Indikator

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -39

lain yang perlu perbaikan, yaitu Persentase Partisipasi Angkatan Kerja yang

menurun menjadi sebesar 64,48 persen. Hal ini dikarenakan peningkatan

usia kerja (41.317 orang) lebih tinggi dari peningkatan Angkatan Kerja (500

orang) bila dibandingkan dengan kondisi tahun 2015. Urusan

ketenagakerjaan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas Sosial

Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan perkembangan kinerja sebagai

berikut.

Tabel 2.23 Indikator Kinerja Urusan Ketenagakerjaan

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

% 59,41 76,85 68,37 64,48

Persentase pencari kerja yang ditempatkan

% 22,77 54,51 4,61 22,51

Rasio Lulusan S1/S2/S3 % 6,12 8,72 4,48 7,60

Rasio Ketergantungan % 33,35 30,86 33,32 32,58

Tingkat Pengangguran terbuka(TPT) % 4,74 2,22 2,51 N/A Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

Data Tingkat Pengangguran Terbuka belum tersedia karena pada tahun

2016 tidak dilaksanakan survey angkatan kerja nasional (Sakernas) sebagai

dampak dari rasionalisasi anggaran di BPS Pusat.

15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Secara umum, kinerja dalam urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

menunjukkan peningkatan. Menurunnya jumlah koperasi yang aktif

dikarenakan adanya peraturan baru berdasarkan Permen Koperasi Nomor

10 Tahun 2016 tentang Pendataan Koperasi dan Usaha Kecil bahwa Koperasi

dikatakan aktif tidak hanya berdasarkan keaktifan usaha saja tapi juga

keberadaan pengurus dan anggota, melaksanakan RAT selama 3 tahun

berturut-turut. Sedangkan pada tahun 2015 ketentuan tiga kriteria tersebut

belum berlaku. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten

Sampang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM dengan rincian

perkembangan kinerja sebagai berikut.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -40

Tabel 2.24 Indikator Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Koperasi aktif Koperasi aktif 389 395 400 247

Koperasi 439 449 442 446 % 88,61 87,97 90,50 55,38

Jumlah UMKM non BPR LKM UMKM (UMKM aktif)

UMKM 26.880 27.130 27.410 27.660

Jumlah BPR / LKM (BPR/LKM aktif)

LKM/BPR aktif 6 8 10 10

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Peningkatan indikator kinerja juga terdapat pada jumlah UMKM non

BPR/LKM UMKM aktif sebesar 27.660. Kondisi tersebut mengindikasikan

adanya peningkatanekonomi melalui pelatihan kepada wirausaha baru,

pelatihan Kerajinan miniatur Perahu Layar, Bintek ritel koperasi, Pelatihan

pengembangan ekonomi lokal, pengembangan promosi produk usaha mikro

kecil menengah dan koordinasi penggunaan dana pemerintah bagi Koperasi

dan UMKM. Kemudian, pada tahun 2016 telah dilaksanakan Pemberdayaan

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan sentra dan dihasilkan kesiapan LKM

sebanyak 10 koperasi yang tidak mengalami perubahan.

16. Penanaman Modal

Secara umum, kinerja dalam urusan penanaman modal di Kabupaten

Sampang menunjukkan peningkatan signifikan. Kondisi tersebut dapat

dilihat dari jumlah investor berskala nasional baik PMA atau PMDN yang

berjumlah 302 orang pada tahun 2016, dimana sebelumnya 97 orang pada

tahun 2015. Disamping itu, peningkatan nilai realiasasi PMDN pada tahun

2016 mencapai 380 milyar rupiah atau meningkat 129 persen disbanding

tahun 2015. Sebaliknya penurunan penyelesaian ijin lokasi pada tahun 2016

yang menjadi 3 buah. Penyelesaian Ijin lokasi pada tahun 2016 mengalami

penurunan di banding pada tahun 2015 dikarenakan jumlah pemohon hanya

sebanyak 3 buah ijin lokasi. Berkurangnya jumlah pemohon karena adanya

penyederhanaan perijinan sesuai dengan Disamping itu ada jenis pelayanan

ijin lokasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu Ijin

Pemanfaatan Ruang. Urusan penanaman modal di Kabupaten Sampang

dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal

(KP3M) dengan perkembangan kinerja sebagai berikut.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -41

Tabel 2.25 Indikator Kinerja Urusan Penanaman Modal

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

orang 82 83 97 302

Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dalam juta rupiah

Rp 120.920 150.825 169.118 380.107

Kenaikan Nilai Realisasi PMDN (juta rupiah)

Rp 5.758 14.939 18.293 210.989

Penyelesaian Ijin Lokasi buah 7 3 4 3

Rasio Bangunan ber-IMB persatuan bangunan

% 59,95 59,51 65.20 83,43

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

17. Kebudayaan

Kinerja urusan kebudayaan di Kabupaten Sampang pada tahun 2016

semakin menunjukkan peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat darijumlah

grup kesenian (per 10.000 penduduk) pada tahun 2016 mencapai 0,687.

Peningkatan ini tidak terlepas dari karena antusias masyarakat yang besar

untuk ikut serta dalam kegiatan budaya yang diadakan oleh Pemerintah

Kabupaten Sampang. Jumlah benda Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang

Dilestarikan pada tahun 2016 juga meningkat menjadi 88 situs. Apabila

dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 terdapat penambahan 3 situs

yaitu Bujuk Napo Omben, Bujuk Terap Ketapang dan Monumen Situs

Camplong. Kemudian, jumlah kesenian tradisional khas Sampang yang

dilestarikan sebanyak 11 jenis kesenian, dimana terdapat 4 kesenian

tambahan yaitu Kesenian Tonil Misri, Tradisi Pernikahan Tanang Lanjeng,

Tradisi Mokka Bleber, dan Kesenian Lawak Mosa. Urusan kebudayaan di

Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata

Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) dengan rincian perkembangan

kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.26 Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016 Jumlah grup kesenian (per 10.000 penduduk)

Buah 0,531 0,531 0,587 0,687

Benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

% 75 83 85 88

Jumlah kesenian tradisional khas Sampang yang dilestarikan

Buah 3 5 7 11

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -42

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

18. Pemuda dan Olahraga

Kinerja dalam urusan Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Sampang

mengalami peningkatan pada dua indikator kinerja. Salah satunya indikator

jumlah gelanggang/gedung olahraga dan jumlah lapangan olahraga juga

mengalami peningkatan, menjadi 7 gedung pada tahun 2016. Selain itu,

jumlah klub olahraga pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 216

klub. Hal tersebut disebabkan oleh klub yang sebelumya kurang aktif

menggabungkan diri pada klub olahraga yang lebih besar. Perkembangan

organisasi pemuda pada tahun 2016 menunjukkan angka statis dari tahun

2013-2016. Kondisi statis tersebut dipengaruhi oleh kurangnya partisipasi

pemuda dalam keorganisasian Pemuda. Perkembangan capaian kinerja

urusan Pemuda dan Olahraga yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan,

Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 2. 27 Indikator Kinerja Kepemudaan dan Olahraga dan Kesenian

No. Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016 1 Jumlah Organisasi Pemuda Organisasi 20 20 20 20

2 Jumlah Klub Olahraga per 10.000 penduduk)

Klub 535 147 157 216

3 Jumlah Gelanggang/ gedung Olahraga (Selain Milik swasta)

Gedung 4 5 6 7

4 Jumlah lapangan olahraga Lapangan 1 1 1 1

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Secara umum, hasil penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri di Kabupaten Sampang menunjukkan peningkatan. Hal

ini diindikasikan dengan terselesaikannya konflik sosial; peningkatan rasio

jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk menjadi 1,81; peningkatan

rasio pos siskamling per jumlah desa menjadi 8,71. Urusan Kesatuan Bangsa

dan Politik Dalam Negeri di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan 14

Kecamatan dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -43

Tabel 2.28 Indikator Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Persentase Konflik Sosial yang diselesaikan

% 100 100 100 100

Frekuensi Pertemuan FKUB Kali 3 12 12 12 Cakupan Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Sampang

% 75 100 71 80

Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk

Rasio 0,8 0,77 0,78 1,81

Rasio pos siskamling per jumlah desa Rasio 8,67 8,69 8,70 8,71 Angka kriminalitas Kasus 298 284 339 349 Jumlah LSM Aktif Buah 34 35 36 31 Cakupan kegiatan pembinaan politik daerah

kali 5 5 5 5

Persentase Penegakan PERDA (atas kasus pelanggaran Perda)

% 42 100 100 80

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Beberapa indikator lain dalam urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri seperti peningkatan frekuensi pertemuan antar umat

beragam,cakupan kegiatan pembinaan politik daerah, persentase penegakan

PERDA nilainya tidak berubah dari tahun 2014. Sedangkan untuk indikator

cakupan tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman,

keindahan) dan angka kriminalitas justru mengalami peningkatan, masing-

masing sebesar 80 persen dan 349 kasus. Peningkatan jumlah kriminalitas

disebabkan semakin meningkatnya kasus narkoba yang disebabkan oleh

semakin meluasnya peredaran narkoba di masyarakat sehingga perlu

penanganan khusus yang harus dilakukan Pemerintah.

Pada tahun 2016 tidak ada konflik baru yang terjadi di Kabupaten

Sampang, namun kami tetap mengupayakan penyelesaian permasalahan

korban konflik sosial yang sampai sekarang masih ditempatkan di Rusunawa

Puspa Agro Sidoarjo. Selain itu Pemerintah Kabupaten Sampang melakukan

upaya dalam penyelesaian konfliik Sosial yang terjadi di Kabupaten Sampang

pada tahun 2016 (Konflik Desa Karang Gayam Kec. Omben dan Desa Blu’uran

Kec. Karang Penang).

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -44

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, Dan Persandian

Secara umum, penyelengaraan urusan otonomi daerah di Kabupaten

Sampang menunjukkan adanya peningkatan pada mayoritas indikator

kinerja. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian di

Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah (8 bagian), 14

Kecamatan Se-Kab. Sampang, Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah,

Sekretariat DPRD, Dispendaloka dan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI.

Secara rinci, perkembangan kinerja urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan

Persandian di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.

Tabel 2.29 Indikator Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, Dan Persandian Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

SEKRETARIAT PEMDA Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 76,62 76,78 78,35 78,87 Jumlah perda yang dikonsultansikan ke publik

% 100 30 57 100

Perubahan kelembagaan dan Tupoksi SKPD

Ada/ tidak

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada

Entitas pelayanan yang mempunyai sertifikasi dari lembaga akreditasi manajemen mutu

Ada/ tidak

Ada Ada Ada Ada

Persentase SKPD yang telah dilakukan Anjab dan ABK

% 100 100 100 100

Persentase SKPD yang menyelesaikan Lap Kinerja (maks 31 Maret) Tepat Waktu

% 100 100 100 100

Prosentase Desa dengan APBDesa diatas 30%

% 21 15 25 27,78

Persentase penyelesaian permasalahan di tingkat desa yang muncul

% 100 100 100 100

Peningkatan kontribusi BUMD terhadap PAD (%)

% -0,31 -52,94 103.3 -45,60

Jumlah Bank buah 12 12 13 12 Perusahaan Asuransi buah 2 2 3 5 Jumlah Restoran buah 20 25 143 146 Jumlah Penginapan/ Hotel buah 6 6 6 6 INSPEKTORAT Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklajuti

% 100 100 100 98,18

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -45

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016 Persentase temuan audit yang ditindak lanjuti

% 100 90,57 100 63,16

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Presentase jabatan struktural yang dilaksanakan dibanding dengan jabatan menurut PP 41 tahun 2007

% 97 98,9 97,20 98,85

Persentase kasus pelanggaran disiplin pegawai

% 0,23 0,32 0,47 0,767

Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklat kepemimpinan sesuai jenjangnya

% 84 82,49 92,97 91,21

Jumlah pegawai fungsional yang mengikuti diklat

orang 30 6 30 30

SEKRETARIAR DPRD Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

% 97,4 98,18 98,18 98,18

Perda yang disahkan tepat waktu % 100 46,67 72,22 63,16 Raperda inisiatif yang disahkan % 0 60 100 0 DISPENDALOKA Pengesahan Perda APBD tepat Waktu

- Pebruari

2013 Pebruari

2014 Desember

2014 Desember

2015 Persentase Peningkatan PAD % 8,67 85,25 15,93 -,81 Laporan Keuangan Disusun tepat Waktu

Mar-13 Mar-14 Mar-15 Mar-16

Persentase SKPD yang menyelesaikan Lap Keuangan (max 31 Jan) Tepat Waktu

% 100 100 100 100

Persentase Tanah Pemda yang Bersertifikat

% 51,26 52,07 53,62 54,92

SEKRETARIAR DP KORPRI Persentase terlaksananya Pembinaan KORPRI di SKPD

% 100 100 68,88 100

Tingkat Keberhasilan Bantuan Hukum Kepada Anggota KORPRI

% 100 100 100 100

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

Dari keseluruhan indikator tersebut, terdapat lima indikator yang

mengalami penurunan yakni Peningkatan kontribusi BUMD terhadap PAD

(%); Jumlah Bank; Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklajuti;

Persentase temuan audit yang ditindak lanjuti; Persentase pejabat struktural

yang telah mengikuti diklat kepemimpinan sesuai jenjangnya.

21. Ketahanan Pangan

Secara umum, kinerja dalam urusan ketahanan pangan di Kabupaten

Sampang menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan tersebut

ditunjukkan dengan peningkatan jumlah lumbung masyarakat sebanyak 7

buah lumbung, sehingga pada tahun 2016 capaiannya sebesar 71 lumbung

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -46

dengan isi lumbung sebesar 105 ton gabah kering. Peningkatan tersebut

melebihi dari target yang ditetapkan oleh pemerintah. Sejalan dengan hal

tersebut peningkatan pengisian lumbung pangan masyarakat dikarenakan

pada tahun 2016 dilakukan pengisian sebanyak 36.600 Kg sehingga total

mencapai 141.600 Kg. Urusan Ketahanan Pangan di Kabupaten Sampang

dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

Pertanian dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.30 Indikator Kinerja Urusan Ketahanan Pangan

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016 Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten:

Pangan Setara Beras (kg/kapita/th) 0 0 0 0 Penguatan cadangan pangan masy.

a. Jumlah Lumbung Buah 45 53 64 71 b. Isi Lumbung (Kg Gabah Kering Simpan)

Ton 33 65 105 141,6

Penanganan Daerah Rawan Pangan Desa 44 69 79 86 Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita

Juta Rp. 15,08 17,01 19,99 21,66

Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita

% 80 80,24 81,44 81,44

Regulasi ketahanan pangan :

Peraturan buku 2 2 2 6

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

Seiring dengan penguatan cadangan pangan, penanganan daerah rawan

pangan juga meningkat sebanyak 86 desa. Hal tersebut seiring dengan

terlaksananya pencapaian 86 desa hal ini seiring dengan terlaksananya

peningkatan produksi bahan pangan, Peningkatan infrastuktur, peningkatan

jumlah pelanggan listrik, peningkatan pendidikan dan peningkatan

pelayanan kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat dalam

membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang

dan aman serta meningkatnya keterampilan dan pengembangan olahan

pangan lokal. Selain itu, pengeluaran konsumsi rumah tangga dan

pengeluaran konsumsi non pangan per kapita stabil sebesar 81,44 persen.

22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Secara umum, kinerja dalam urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

di Kabupaten Sampang menunjukkan kinerja yang relatif stabil. Hal tersebut

diindikasikan oleh stabilnya empat indikator, yaitu Rata - rata jumlah

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -47

kelompok binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM); Rata - rata

jumlah kelompok binaan PKK; Jumlah LPM berprestasi dan Jumlah PKK Aktif.

Dua indikator yang mengalami peningkatan yaitu, Jumlah Posyandu Aktif

menjadi 1020 kemlompok dan Swadaya Masyarakat terhadap Program

Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp. 3.398.878.600. Urusan

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Kabupaten Sampang dilaksanakan

oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, dengan rincian perkembangan

kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.31 Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Rata - rata jumlah kelompok binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

Klmpk 9 8 8 8

Rata - rata jumlah kelompok binaan PKK

Klpk 14 14 14 14

Jumlah LPM berprestasi Klpk 0 0 1 1 Jumlah PKK Aktif Klpk 186 186 186 186 Jumlah Posyandu Aktif Klpk 981 981 1.018 1.020 Swadaya Masyarakat terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat

Juta Rupiah

2.766 3.231 3.269 3.398

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013– 2016

23. Statistik

Perkembangan urusan statistik tidak mengalami perubahan dari tahun

2014 hingga 2016. Jenis Dokumen Statistik yang disusun pada tahun 2015

terdiri dari Buku Tinjauan Ekonomi Makro, Executive Summary SUSENAS

Kabupaten Sampang, Kompilasi Data Kabupaten, Kompilasi Data Kecamatan

Tahun 2015. Urusan statistik di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh

Bappeda yang bekerjasama dengan BPS Kabupaten Sampang. Badan ini

bertugas melakukan proses pengumpulan, penyusunan, publikasi dan analisa

terkait data kuantitatif yang ada di Kabupaten Sampang. Perkembangan

kinerja urusan statistik di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.

Tabel 2.32

Indikator Kinerja Urusan Statistik

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Jenis dokumen statistik yang disusun (Kabupaten Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka dan PDRB Kabupaten)

Dok 3 4 4 4

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -48

24. Kearsipan

Penyelenggaraan urusan Kearsipan dilaksanakan oleh Badan

Kepegawaian Daerah, Dispendaloka dan Kantor Perpustakaan dan Arsip

Daerah. Secara rinci, perkembangan kinerja urusan kearsipan di Kabupaten

Sampang adalah sebagai berikut.

Tabel 2.33 Indikator Kinerja Urusan Kearsipan

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Persentase SKPD yang menerapkan Pengelolaan Arsip secara baku

% 76,92 100 100 100

Meningkatnya jumlah dan kualitas SDM Pengelola kearsipan

SKPD 52 54 52 52

Persentase dokumen data pegawai yang akurat dan akuntabel

% 23 33 48 68

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

Kinerja dalam pengelolaan arsip daerah di Kabupaten Sampang pada

tahun 2016 telah mencapai target yang ditentukan. Penataan SPM dan SPJ

dari 45 SKPD di kabupaten Sampang telah seluruhnya tertata dan terdata

dalam sebuah sistem. Sehingga Pengelolaan kearsipan daerah dilakukan oleh

masing-masing SKPD secara baku mencapai 100 persen. Hal tersebut

disebabkan semua SKPD sudah menerapkan pengelolaan arsip secara baku.

Selanjutnya, jumlah dan kualitas SDM Pengelola kearsipan dan persentase

dokumen data pegawai yang akurat dan akuntabel menunjukkan kondisi

yang stabil, pada tahun 2016 sejumlah 54 SKPD. Selain itu, persentase

dokumen data pegawai yang akurat dan akuntabel yang disusun pada tahun

2016 nilainya meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 menjadi sebesar

68 persen.

25. Komunikasi dan Informatika

Secara umum, kinerja urusan komunikasi dan informatika yang relatif

stabil dan telah mencapai target yang ditentukan. Hal tersebut dapat dilihat

dari Jumlah surat kabar Nasional / Lokal sebanyak 20 Buah; Jumlah jaringan

telekomunikasi terealisasi 207 unit, yang terdiri dari 169 unit Tower Seluler

(Perijinan), 6 unit Tower Jaringan Internet Dishub Triangel (SKPD) dan 32

unit Tower Jaringan Internet Dishub Monopol (SKPD); Website milik

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -49

pemerintah daerah (website) sejumlah 1 Unit; Program Jumlah penyiaran

Radio/TV Lokal terealisasi 20 Unit; Sistem Infomasi Manajemen Pemerintah

Daerah yang tersedia sejumlah 4 unit. Dari beberapa indikator dalam urusan

komunikasi dan informatika, Pameran/Ekspo tidak terealisasi karena ada

penundaan transfer dana alokasi umum dari pusat sehingga melakukan

efisiensi program/kegiatan sesuai skala prioritas. Urusan Komunikasi dan

Informatika di Kabupaten dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi

dan Informatika dan Bagian Humas Sekretariat Daerah dengan

perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2. 34 Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Jumlah surat kabar Nasional / Lokal (buah) Buah 18 20 20 20 Jumlah jaringan telekomunikasi (unit) Unit 205 205 205 207 Website milik pemerintah daerah (website) Unit 1 1 1 1 Pameran / Expo (kali) Kali 1 1 0 0 Jumlah penyiaran Radio / TV Lokal (unit) Unit 5 4 20 20 Sistem informasi manajemen Pemda yang tersedia

unit 3 4 4 4

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

26. Perpustakaan

Penyelenggaran urusan perpustakaan menunjukkan adanya peningkatan

pada peningkatan pengunjung perpustakaan. Peningkatan jumlah

pengunjung perpustakaan pada tahun 2016 mencapai 13.730 orang. Hal

tersebut disebabkan adanya koleksi buku-buku baru sehingga meningkatkan

minat baca masyarakat. Sedangkan jumlah perpustakaan yang tersedia 5 unit

yang terdiri dari satu unit perpustakaan permanen, dua unit perpustakaan

keliling (mobil pintar), dan satu unit rumah pintar Pulau Mandingan “Mutiara

Bangsa“ satu unit rumah pintar trunojoyo. Perkembangan kinerja urusan

perpustakaan di Kabupaten Sampang yang dilaksanakan oleh Kantor

Perpustakaan dan Arsip Daerah adalah sebagai berikut.

Tabel 2. 35 Indikator Kinerja Urusan Perpustakaan

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Meningkatnya pengunjung perpustakaan

% - - 13.233 13.730

Jumlah Perpustakaan Unit 3 5 5 5

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013– 2016

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -50

2.1.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan

1. Pertanian

Kinerja urusan pertanian di Kabupaten sampang menunjukkan hasil

yang bervariatif. Pertanian merupakan sektor potensial, dengan beberapa

komoditas yang berpotensi menjadi unggulan daerah baik dalam tanaman

pangan/palawija dan hortikultura, perkebunan dan peternakan.

Penyelenggaraan urusan pertanian di Kabupaten Sampang dilaksanakan

Dinas Pertanian; Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan; Dinas

Kehutanan dan Perkebunan dengan perkembangan indikator kinerja sebagai

berikut.

Tabel 2.36 Indikator Kinerja Urusan Pertanian

Uraian satuan 2012 2013 2014 2015 2016 Produksi tanaman pangan dan hortikultura Padi Ton 246.369 218.071 250,677 249.114 260.680 Jagung Ton 158.294 116.005 45,024 98.331 79.153 Ubi kayu Ton 158.173 130.499 130,364 130.016 57.122 Kacang Tanah Ton 24.241 43.788 21.220 24.395 19.811 Kedelai Ton 34.634 41.744 44,485 41.687 45.078 Bawang Merah Ton 9.138 24.482 27.311 26.849 26.850 Cabai ton 9.682 6.062 11.302 24.598 24.598 Mangga ton 15.401 21.989 17.212 16.384 16.384 Pisang ton 9.126 10.490 9.231 8.500 8.550 Jambu Air ton 3.695 2.774 2.851 2.321 2.321 Semangka ton 1.395 725 657 350 350 Produksi Hasil Perkebunan Jambu Mente ton 2.061,39 2.295 2.257 2.452,36 2.408,56 Kelapa ton 767,44 852 797 873 628,39 Tembakau ton 2.701,46 508 2.896 1.768,98 262,73 Wijen ton 760 700 594 650,7 373,62 Cabe Jamu ton 736,81 793 794 817,85 789,29 Produktivitas tanaman pangan utama Padi ton/ha 5,71 5,47 5,13 5,34 4,88 jagung ton/ha 1,88 1,79 1,73 1,82 1,81 Ubi Kayu ton/ha 11,83 11,09 11,47 11,4 11,3 Kacang Tanah ton/ha 0,99 1,91 0,48 1,11 0,95 Kedelai ton/ha 1,68 1,7 1,61 1,62 1,51 Produksi Peternakan dalam 1 tahun Daging ton 2.236,55 2.518,21 2.693,42 3.011,33 4.054,06 Telur ton 496,38 1.030,38 1.058,61 1.060,37 2.045,48 Populasi binatang Ternak dalam 1 tahun Sapi ekor 196.807 180.849 203,863 211.176 212.776 Kambing ekor 45.786 45.663 45.539 45.994 46.182 Domba ekor 9.043 9.123 9.204 9.296 9.360 Ayam Buras ekor 462.744 463.854 464.086 761.101 762.026 Ayam Petelur ekor 4.394 28.605 31.780 47.670 50.526 Ayam Pedaging ekor 15.014 64.562 66.777 100.165 100.248 Itik ekor 13.908 13.925 14.048 44.954 44.974

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -51

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Berdasarkan tabel diatas, secara umum produktivitas tanaman pangan

utama menunjukkan sedikit penurunan. Pada tahun 2016, komoditas yang

mengalami penurunan antara lain jagung, ubi kayu, dan kacang tanah.

Kondisi tersebut disebabkan adanya perluasan area tanam tertentu atau

kecenderungan sebagian petani mengubah pola tanam mengarah kepada

komoditi kedelai, padi dan bawang merah. Sehingga, ketiga komoditas

tersebut produksinya menunjukkan peningkatan. Perubahan pola tanam

tersebut juga disebabkan beberapa hal, antara lain: (i) Adanya optimasi lahan

program APBN; (ii) Adanya permintaan pasar yang tinggi mendorong petani

melakukan penanaman besar-besaran terhadap komoditi tertentu; (iii)

Adanya kondisi iklim yang baik untuk mengembangkan komoditi tertentu;

dan (iv) Penurunan luas panen ubi kayu lebih disebabkan oleh penurunan

harga pasar tepung tapioka secara nasional.

Selanjutnya, pada komoditas perkebunan hasil produksinya secara

keseluruhan (semua komoditas) menunjukkan penurunan. Hal tersebut

disebabkan karena faktor cuaca yang tidak mendukung peningkatan

produksi. Perubahan cuaca juga mempengaruhi penurunan realisasi

terhadap target tanaman jambu mente, kelapa dan cabe jamu sekalipun tidak

signifikan.

Pada sektor peternakan, seluruh indikatornya menunjukkan adanya

peningkatan, baik dari produksi peternakan maupun populasi binatang

ternak pada tahun 2016. Peningkatan tersebut disebabkan oleh beberapa hal,

diantaranya: (i) minat masyarakat untuk beternak cukup tinggi, sehingga

banyak peternak baru yang mandiri dan berkelompok; (ii) adanya teknologi

kawin suntik (IB) sehingga banyak kelahiran; (iii) adanya pelatihan

penerapan cara membuat pakan unggas dan ternak, sehingga lebih hemat

dan mengurangi banyak pengeluaran. Selain itu, peningkatan kinerja sektor

peternakan juga tidak lepas dari dukungan dari Dinas Kelautan, Perikanan

dan Peternakan Kabupaten Sampang pada tahun 2016 berupa: (i)

Pembibitan dan perawatan ternak; (ii) Penguatan ekonomi masyarakat di

lingkungan industri hasil tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan,

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -52

mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi; (iii)

Intensifikasi Inseminasi Buatan; (iv) Kerjasama

regional/nasional/internasional pemeriksaan gangguan reproduksi hewan;

(v) Integrasi ternak dan tanaman hortikultura.

2. Kehutanan

Kinerja urusan kehutanan pada tahun 2016 menunjukkan adanya

perbaikan pada seluruh indikator. Peningkatan kinerja tersebut ditandai

dengan penurunan luas lahan kritis, dimana pada tahun 2016 tersisa seluas

40.018 Ha; persentase rehabilitasi hutan dan lahan kritis di tahun 2016

tercapai 12,88 persen; dan kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB juga

semakin meningkat, sebesar 0,24 persen. Rincian perkembangan kinerja

urusan kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan

adalah sebagai berikut.

Tabel 2.37 Indikator Kinerja Urusan Kehutanan

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Luas lahan kritis Ha 60,424 41.107 40.722 40.418 Prosentase rehabilitasi Hutan dan Lahan

% 11,68 11,74 12,17 12,88

Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

% 0,23 0,23 0,23 0,24

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

Penrunan luasan lahan kritis, merupakan upaya maksimal dengan

melibatkan seluruh unsur di masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat (ponpes,

Sekolah, kelompok tani, LSM) yang dikombinasikan dengan

program/kegiatan yang di gulirkan oleh Pemerintah Kabupaten, Pemerintah

Propinsi dan Pemerintah Pusat. Kemudian, peningkatan persentase

rehabilitasi hutan dan lahan kritis di tahun 2016 didukung oleh Program

Rehabilitasi Hutan dan Lahan; Program Perlindungan dan Konservasi SDH;

Penyuluhan Kehutanan. Seiring dengan kondisi tersebut, kontribusi sektor

kehutanan terhadap PDRB juga mengalami peningkatan yang didorong oleh

peningkatan produksi hasil hutan dan produksi hasil hutan non kayu (madu).

3. Energi dan Sumberdaya Mineral

Secara umum, kinerja urusan energi dan sumberdaya mineral di

Kabuaten sampang pada tahun 2016 menunjukkan adanya peningkatan.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -53

Peningkatan indikator kinerja terdapat pada Cakupan Rumah Tangga

Pengguna Listrik; dan Peningkatan pemanfaatan pengelolaan Sumber Daya

Mineral, migas dan air tanah, dengan nilai masing-masing 54,88 persen dan

35,07 persen pada tahun 2016. Perkembangan kinerja urusan Energi dan

Sumberdaya Mineral yang dilaksanakan oleh Disperindagtam adalah sebagai

berikut.

Tabel 2.38 Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

% 9,35 6,20 6,15 6,08

Pertambangan tanpa ijin % 44,15 33,34 62,71 62,71 Cakupan Rumah Tangga Pengguna Listrik

% 25.88 28,56 32,08 54,88

Peningkatan pemanfaatan pengelolaan Sumber Daya Mineral, migas dan air tanah

% 48,9 21,92 29,52 35,07

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

Peningkatan pemanfaatan pengelolaan Sumber Daya Mineral, migas dan

air tanah disebabkan karena: (1) Banyaknya jenis sumber daya mineral yang

belum dieksploitasi secara maksimal; (2) Tidak semua hasil kegiatan

eksplorasi oleh KKKS telah dieksploitasi karena kebijakan eksplorasi maupun

eksploitasi merupakan kebutuhan nasional dan dunia; dan (3) Suplai dan

kebutuhan sumur bor tidak sebanding. Disisi lain, kontribusi sektor

pertambangan terhadap PDRB nilainya sedikit menurun, yakni 6,08 persen

pada tahun 2016. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan kontribusi sektor

pertambangan dan penggalian lainnya lebih kecil dibandingkan

pertumbuhan kontribusi sektor lainnya.

4. Pariwisata

Indikator kinerja pada urusan pariwisata menunjukkan kinerja yang

meningkat pada tahun 2016. Hal ini ditunjukkan oleh Kunjungan Wisata yang

meningkat menjadi 71.672 orang pada tahun 2016. Peningkatan jumlah

kunjungan disebabkan atas konsistensi Program prioritas pembangunan

sarana prasarana pariwisata yang dituangkan dalam RPJMD 2013-2018 salah

satunya yaitu peningkatan sarana dan prasarana pariwisata. Sejalan dengan

hal tersebut, kontribusi Sektor pariwisata terhadap PDRB juga semakin

meningkat menjadi 0,46 persen pada tahun 2016. Perkembangan kinerja

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -54

urusan pariwisata yang dilaksanakan oleh Disbudparpora adalah sebagai

berikut.

Tabel 2.39

Indikator Kinerja Urusan Pariwisata

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Kunjungan Wisata % 23.568 43.839 61.724 71.672

Kontribusi PDRB dari Sektor Pariwisata

% 0,16 0,44 0,45 0,46

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

5. Kelautan dan Perikanan

Secara umum, kinerja urusan kelautan dan perikanan Kabupaten

Sampang tahun 2016 menunjukkan adanya peningkatan. Hal tersebut

ditandai dengan peningkatan produksi perikanan kolam menjadi 601,83 ton;

produksi perikanan laut menjadi 7.543,71 ton; produksi perikanan tambak

menjadi 7.501,45 ton; dan jumlah konsumsi ikan dalam 24,74 kg/kapita/th

pada tahun 2016. Seiring dengan kondisi tersebut, kontribusi sektor

perikanan terhadap PDRB meningkat menjadi sebesar 9,47 persen. Disisi

lain, produksi perikanan dari hasil tangkapan di perairan umum pada tahun

2016 belum mencapai target dan menurun dibandingkan dengan tahun 2015

karena tingginya hari hujan dan curah hujan pada tahun 2016. Rincian

perkembangan kinerja urusan kelautan dan perikanan yang dilaksanakan

oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan adalah sebagai berikut.

Tabel 2.40 Indikator Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan

Uraian satuan 2013 2014 2015 2016

Produksi perikanan dalam 1 tahun Kolam ton 290,5 348,4 500,5 601,83 Perairan Umum ton 28,90 28,82 22,77 17,73 Laut ton 9.296,58 9.347,40 7.130,86 7.543,71 Tambak ton 2.745,7 5.249,8 6.559,9 7.501,45 Kontribusi sektor perikanan Terhadap PDRB

% 10,12 9,14 9,23 9,47

Jumlah konsumsi ikan dalam kg/kapita/th

Kg/kapita/th 23,68 24 24,54 24,74

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

6. Perdagangan

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Sampang

menunjukkan kondisi yang semakin meningkat. Kontribusi sektor

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -55

perdagangan sebesar 19,15 persen pada tahun 2016, dimana pada tahun

sebelumnya bernilai 18,91 persen. Kontribusi sektor perdagangan terhadap

PDRB merupakan perbandingan antara jumlah kontribusi sektor

perdagangan, Rp 2.742.737.070.000,00 terhadap jumlah total Produk

Domestik Regional Bruto Rp 14.322.193.210.000,00. Perkembangan

kontribusi sektor perdagangan yang dilaksanakan oleh Disperindagtam

adalah sebagai berikut.

Tabel 2.41 Indikator Kinerja Urusan Perdagangan

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Kontribusi PDRB dari Sektor Perdagangan

% 29,28 18,64 18,91 19,15

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

7. Perindustrian

Kontribusi sektor perindustrian terhadap PDRB Kabupaten Sampang

menunjukkan penurunan. Kontribusi sektor perindustrian sebesar 3,86

persen pada tahun 2016, dimana pada tahun sebelumnya bernilai 3,98

persen. Berkurangnya kontribusi sektor perindustrian disebabkan oleh

kontribusi sub sektor indutri makanan dan minuman serta barang galian

bukan logam yang menurun. Perkembangan kontribusi sektor

perindustrianyang dilaksanakan oleh Disperindagtam adalah sebagai berikut.

Tabel 2.42 Indikator Kinerja Urusan Perindustrian

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Kontribusi PDRB dari Sektor Industri

% 1,05 4,04 3,98 3,86

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

8. Transmigrasi

Kinerja urusan trasnmigrasi menunjukkan peningkatan pada tahun

2016. Indikator Kinerja Persentase Calon Transmigrasi diperoleh dari jumlah

transmigran yang diberangkatkan sebanyak 20 KK dibagi dengan jumlah

calon transmigran yang mendaftar sebanyak 25 KK (20/25 x 100% = 80%).

Perkembangan kinerja urusan trasnmigrasi Kabupaten Sampang yang

dilaksanakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah

sebagai berikut.

Tabel 2.43 Indikator Kinerja Urusan Transmigrasi

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -56

Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016

Persentase Calon Transmigrasi

% 80 7,46 61,53 80

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah

Aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa fokus antara lain

fokus kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim

berinvestasi dan sumber daya manusia. Secara rinci, penjelasan dari aspek

daya saing daerah Kabupaten Sampang adala sebagai berikut.

2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Perkembangan pengeluaran konsumsi rumah tangga tahun 2016,

menunjukkan adanya peningkatan. Pengeluaran rumah tangga menunjukkan

kemampuan masyarakat dalam mengkonsumsi bahan pangan sesuai dengan

kemampuan daya beli dalam satu tahun. Pada tahun 2016 realisasi

pengeluaran rumah sebesar Rp 21,66 juta. Nilai tersebut diperoleh dari total

pengeluaran rumah tangga sebesar Rp 5.707.996 juta dibagi dengan total

jumlah rumah tangga sebesar 263.508 (sesuai hasil analisis konsumsi pangan

Kabupaten Sampang Tahun 2016). Sedangkan untuk pengeluaran konsumsi

non pangan per kapita pada Tahun 2016, realisasinya tidak berubah dari

tahun sebelumnya yakni sebesar 81,44 persen. Perkembangan konsumsi

Rumah Tangga perkapita di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.

Tabel 2.44 Angka Konsumsi RT per Kapita Tahun 2013-2016

Uraian Satuan 2013 2014 2015 2016

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita

Juta Rp. 15,08 17,01 19,99 21,66

Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita

% 80 80,24 81,44 81,44

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Ketersediaan fasilitas wilayah berupa infrastruktur di Kabupaten

Sampang, secara keseluruhan menunjukkan peningkatan. Pengukuran

kinerja fasilitas wilayah/infrastruktur dapat dilihat melalui beberapa

indikator, antara lain jumlah penginapan/hotel, persentase rumah tangga

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -57

(RT) yang menggunakan air bersih, rasio ketersediaan daya listrik,

persentase rumah tangga yang menggunakan listrik.

Tabel 2. 45 Ketersediaan Fasilitas Infrastruktur Tahun 2013-2016

Uraian 2013 2014 2015 2016 Jumlah penginapan/hotel 6 6 6 6 Rasio ketersediaan daya listrik N/A N/A N/A N/A Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik

25.88 28,56 32,08 54,88

Prosentase Rumah tangga pengguna air bersih (RT)

22,26 26,80 30,01 N/A

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2016

Peningkatan ketersediaan fasilitas wilayah/ infrastruktur ditandai

dengan peningkatan cakupan rumah tangga pengguna listrik sebesar 54,88

persen. Sedangkan untuk jumlah hotel sebesar 6 unit tidak mengalami

perubahan.

2.1.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi

1. Keamanan dan Ketertiban

Meminimalisir angka kriminalitas adalah salah satu langkah untuk

meningkatkan iklim berinvestasi. Angka kriminalitas pada tahun 2016

mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2015. Jumlah

kriminalitas pada tahun 2016 sebanyak 349 kasus, dengan kasus terbesar

terdapat pada pencurian. Peningkatan kasus yang signifikan terdapat pada

kasus penyalah gunaan narkoba, sebesar 91 pada tahun 2016, dimana

sebelumnya hanya 59 pada tahun 2015. Perkembangan angka kriminalitas di

Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.

Tabel 2.46 Angka Kriminalitas Tahun 2012-2016

Jenis Kriminal 2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah kasus Narkoba 29 32 36 59 91

Jumlah kasus Pembunuhan 8 5 5 8 6

Jumlah Kejahatan Seksual 20 23 23 18 2

Jumlah kasus Penganiayaan 12 21 21 17 18

Jumlah kasus Pencurian 121 140 140 114 118

Jumlah kasus Penipuan 15 40 34 40 36

Jumlah kasus Pemalsuan uang - - - - 1

Jumlah Kasus Lain 108 38 25 83 77

Jumlah Tindak Kriminal Selama 1 Tahun 313 298 284 339 349

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -58

Jenis Kriminal 2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Penduduk 883.282 885.313 940.636 919.825 944.844

Angka Kriminalitas 0,035 0,034 0,030 0,037 0,037

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 – 2016

2. Aspek Pelayanan Perijinan

Perkembangan jumlah perijinan di Kabupaten Sampang pada tahun 2016

mengalami penurunan. Penurunan trjadi pada jenis ijin/permodalan serta

jenis usaha yang masing-masing sebesar 625 dan 620. Penurunan nilai

perijinan di Kabupaten Sampang pada tahun 2016 disebabkan adanya masa

transisi, dari proses perijinan yang semula seluruh jenis perijinan ditangani

oleh KP3M pada tahun 2016, kemudian didelegasikan kepada Kecamatan. Hal

tersebut sesuai dengan PERBUP Nomor 60 Tahun 2015 tentang

Pendelegasian Sebagai Wewenang Bupati Kepada Camat di Bidang Perijinan

Melalui Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan melalui Program PATEN

(Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan). Adanya pendelegasian

tersebut ternyata belum berjalan secara optimal, sehingga jumlah jenis usaha

dan ijin menunjukkan adanya penurunan. Perkembangan ijin usaha di

Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.47 Realisasi Perijinan Tahun 2013-2016

TH. Jenis Ijin/Permodalan

JML Jenis Usaha

JML SIUP MikRo

SIUP Kecil

SIUP Mngh

SIUP Besar

SIU JK

TDI IG

PO UD CV PT KOP BPL

2013 106 385 73 2 118 31 715 426 - 188 25 7 1 647

2014 89 310 59 1 143 11 613 471 68 128 66 4 2 739

2015 123 384 91 6 126 32 762 526 0 181 36 8 - 751

2016 73 219 168 9 140 14 2 625 269 - 298 40 13 - 620

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2014-2016

2.1.4.4 Fokus Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia merupakan salah satu factor penting dalam

pembangunan daerah, yang dapat menjadi modal dan beban pembangunan.

Peningkatan sumberdaya manusia dapat dilakukan melalui perbaikan tingkat

pendidikan, kesehatan dan peningkatan pendapatan masyarakat. Gambaran

umum kondisi daerah aspek daya saing daerah terkait dengan Sumber Daya

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -59

Manusia salah satunya dapat dilihat dari capaian IPM dan kondisi tenaga

kerja.

1. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting

untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup

manusia. Penghitungan IPM terdiri dari tiga aspek dasar yaitu : (i) Kesehatan

(umur panjang dan hidup sehat) yang diukur dari Angka Harapan Hidup

(AHH); (ii) Pendidikan (pengetahuan), yang diukur dari Harapan Lama

Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun keatas dan Rata-rata Lama Sekolah

(RLS) penduduk usia 25 tahun keatas; dan (iii) Standar hidup layak, yang

dihitung dari Pengeluaran per Kapita yang disesuaikan.

Secara umum, kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Sampang

menunjukkan peningkatan. IPM Kabupaten Sampang pada tahun 2016

sebesar 59,01 atau mengalami peningktan sebesar 0,83 dari tahun

sebelumnya. Perkembangan IPM Kabupaten Sampang pada tahun 2012

sampai 2016 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. 9 IPM Kabupaten Sampang Tahun 2012-2016

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2016 *) Angka sangat sementara

Rincian nilai IPM Kabupaten Sampang Tahun 2012-2016, dari masing-

masing indikator baik pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi dapat dilihat

dalam tabel berikut.

Tabel 2.48 IPM Kabupaten Sampang Tahun 2012 – 2016

55,78

56,45

56,98

58,18

59,01

54

55

56

57

58

59

60

2012 2013 2014 2015 2016*

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -60

Tahun AHH

(tahun) HLS

(tahun) RLS

(tahun)

Pengeluaran PerKapita

(000) IPM

Peningkatan IPM

2012 67,43 9,86 3,27 7.691,64 55,78 0,61

2013 67,46 10,20 3,34 7.769,25 56,45 0,67

2014 67,48 10,39 3,49 7.797,85 56,98 0,53

2015 67,58 11,09 3,65 7.827,00 58,18 1,2

2016*** 67,59 11,70 3,70 8145,86 59,01 0,83

Sumber data : BPS Kabupaten Sampang

Keterangan : ***) Angka sangat sementara

2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu input produksi, yang menentukan

tingkat produktivitas dalam sebuah perekonomian. Tingginya jumlah angkatan

kerja (penduduk pada usia kerja) dapat menjadi sebuah peluang atau ancaman

dalam pembangunan. Angkatan kerja yang tinggi merupakan sebuah peluang

untuk meningkatkan produksi dan menciptakan kegiatan ekonomi baru.

Namun, jika tingginya jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan

peningkatan kualitas tenaga kerja akan menjadi ancaman bagi pembangunan.

Oleh sebab itu, kebijakan yang menjadi fokus pemerintah adalah

perluasan kesempatan kerja dan penyediaan lapangan kerja. Arah kebijakan

yang ditetapkan untuk mendukung strategi tersebut adalah meningkatkan

kompetensi/ kapasitas angkatan kerja. Melalui arah dan kebijakan tersebut,

diperlukan pembekalan terhadap tenaga kerja misalnya berupa pelatihan.

Selain itu, tenaga kerja juga perlu dilindungi dengan beberapa regulasi

tertentu, misalnya dengan norma BPJS ketenagakerjaan, norma keselamatan

dan kesehatan kerja. Perkembangan indikator ketenagakerjaan Kabupaten

Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.49 Indikator Ketenagakerjaan

Uraian Satuan 2013 2014 2015 2016 Jumlah pencari kerja yang dilatih

Orang 397 660 660 N/A

Persentase pencari kerja yang ditempatkan

% 54,80 54,61 4,61 22,51

Angka kecelakaan kerja kejadian 0 0 0 0

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 – 2016

Target pencari kerja yang ditempatkan pada tahun 2016 sebesar 25

persen dan terealisasi 22,51 persen. Nilai tersebut diperoleh dari 70 orang

pencari kerja yang ditempatkan dibandingkan dengan 311 orang seluruh

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -61

pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Sampang berdasarkan AK. 1 (Kartu Kuning). Lebih rendahnya

nilai realisasi dibandingkan target disebabkan nilai investasi di Kabupaten

Sampang yang perlu untuk ditingkakan.

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun

Berjalan dan Realisasi RPJMD

Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD berfungsi untuk

melihat capaian tingkat kemajuan dan kesesuaiannya dengan RPJMD.

Evaluasi dilakukan dengan mengukur capaian kinerja sampai dengan tahun

2016, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun

2013 – 2018. Selain itu, tujuan lain dari evaluasi adalah untuk mengetahui

ketercapaian target yang direncanakan dengan realisasi yang terjadi, yang

ditinjau dari urusan yang dilakukan baik dalam urusan wajib ataupun urusan

pilihan. Hasil evaluasi pada masing-masing program disertai dengan

indikator kinerja dapat dilihat dalam tabel berikut.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -62

Tabel 2.50 Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan Tahun 2016 Kabupaten Sampang

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10

=(5+7+9) 11 12

1 Urusan Wajib

1 1 PENDIDIKAN

1 1 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini

APK PAUD 85 80,03 81 85,23 105,22 83 248,26 83 Dinas

Pendidikan

1 1 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Angka partisipasi kasar SD/MI/Paket A

109,82 114,18 112,82 112,46 99,68 111,82 338,46 111,82

Dinas Pendidikan

Angka partisipasi kasar SMP/MTS/Paket B

109,5 102,03 112,5 105,04 93,37 111,5 318,57 111,5

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

100 95,32 100 97,88 97,88 100 293,2 100

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

100 76,8 95 77,21 81,27 100 254,01 100

Angka partisipasi sekolah SD/MI/Paket A

100 99,95 99,88 99,97 100,09 100 299,92 100

Angka partisipasi sekolah SMP/MTs/Paket B

100 97,62 99,79 98,11 98,32 100 295,73 100

Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SD/MI/Paket A

111,48 105,63 118 99 83,90 120 324,63 120

Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SMP/MTs/Paket B

122,65 124,82 142 115 80,99 150 389,82 150

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -63

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%)

Rasio guru terhadap murid SD/MI/Paket A

11,65 11 12 11,09 92,42 12 34,09 12

Rasio guru terhadap murid SMP/MTs/Paket B

9,28 8 9 10,9 121,11 9 27,9 9

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

100 55,94 75 83,36 111,15 80 219,3 80

Dinas Pendidikan

Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI

0,35 67,78 81 87,39 107,89 0,45 155,62 0,45

Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs

0,5 0,5 0,5 0,45 90,00 0,6 1,55 0,6

Angka Kelulusan (AL) SD/MI

99,5 0,94 0,65 0,89 136,92 97,5 99,33 97,5

Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs

99,7 94,01 97 97,62 100,64 99 290,63 99

Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs

100 96,32 98,7 97,15 98,43 95 288,47 95

Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

100 92,84 92 95,69 104,01 95 283,53 95

1 1 17 Program Pendidikan Menengah

Angka partisipasi kasar SMA/MA/SMK/Paket C

85 58,02 68 58,59 86,16 73 189,61 73

Dinas Pendidikan

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C

75 39,25 55 41,46 75,38 60 140,71 60

Angka partisipasi sekolah SMA/SMK/MA/ Paket C

73 48,67 52 53,69 103,25 58 160,36 58

Rasio ketersediaan 200 268,06 280 243,2 86,86 250 761,26 250

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -64

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) sekolah terhadap penduduk usia sekolah SMA/SMK/MA/Paket C

Rasio guru terhadap murid SMA/SMK/MA/ Paket C

9,63 8 10 8,4 84,00 10 26,4 10

Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik

100 80,02 80 91,17 113,96 85 256,19 85

Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA

0,22 0,6 0,3 0,3 100 0,28 1,18 0,28

Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

99,7 81,41 98,7 84,64 85,75 99 265,05 99

Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

100 91,55 92 80,68 87,70 95 267,23 95

1 1 18 Program Pendidikan Non Formal

Angka melek huruf 95 89,76 88 91,72 104,23 90 271,48 90 Dinas

Pendidikan

1 2 KESEHATAN

1 2 15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Cakupan pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (persen)

98 87,44 94 100,65 107,07 96 284,09 96 Dinas

Kesehatan

1 2 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Angka Kematian Ibu Melahirkan (per 1000 kelahiran hidup) Ket: Angka yang dipakai angka Dinkes

79 106,28 88 82,2 93,41 85 273,48 85 Dinas

Kesehatan

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -65

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%)

1 2 17 Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

Usia Harapan Hidup (tahun)

70 66,57 67 67,51 100,76 68 202,08 68 Dinas

Kesehatan

1 2 18 Program Pengawasan Obat dan Makanan

Angka Kematian Bayi (per 1,000 kelahiran hidup) Kert: Angka yang dipakai angka Dinkes

50 12,22 54 9,45 17,50 54 75,67 54 Dinas

Kesehatan

1 2 19

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Cakupan Kunjungan Bayi (%)

99 93,83 98 103,66 105,78 98 295,49 98

Dinas Kesehatan

Cakupan Pelayanan Anak Balita (%)

82 78,63 78 85,02 109,00 80 243,65 80

Cakupan Desa Siaga Aktif (%)

75 100 70 100 142,86 75 275 75

1 2 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan (%)

100 100 100 100 100 100 300 100 Dinas

Kesehatan

1 2 22 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI) (%)

70 76,34 65 67,2 103,38 67,5 211,04 67,5

Dinas Kesehatan

Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif (persen)

70 44,37 60 47,5 79,17 65 156,87 65

Cakupan desa mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan Epid < 24 jam (%)

100 100 100 100 100 100 300 100

1 2 23 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Penderita DBD yang ditangani (%)

100 100 100 100 100 100 300 100 Dinas

Kesehatan

1 2 25 Program pengadaan, peningkatan dan

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien

85 80 80 67,73 84,66 85 232,73 85 Dinas

Kesehatan

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -66

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

Masyarakat Miskin (%)

1 2 32 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Cakupan Pelayanan Nifas (%)

97 89,14 96 99,79 103,95 97 285,93 97 RSUD

Persentase Balita Gizi Buruk (persen)

2,75 4,3 4 2,3 57,50 3 9,6 3

1 2 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan RS

100 100 100 100 100 100 300 100 RSUD

1 2 19

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat

0,55 0,6 0,7 0,8 114,29 0,6 2 0,6 RSUD

1 2 23 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Persentase peningkatan pelayanan rujukan RSUD

80 76,8 70 75,6 108,00 75 227,4 75 RSUD

1 2 24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

15,6 17,4 14,4 21,65 150,35 15 54,05 15 RSUD

1 2 25

Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata

Persentase kecukupan rawat inap sesuai master plan rumah sakit

100 100 100 100 100 100 300 100 RSUD

1 2 27 Program Bed Ocupancy Rate (BOR) 78,2 65,7 77,9 67,7 86,91 78 211,4 78 RSUD

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -67

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru/ rumah sakit mata

1 2 28

Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

Persentase peningkatan jumlah kunjungan:

0 0

RSUD rawat inap 10 3,3 10 -5,2 -52,00 10 8,1 10

rawat jalan 10 -5,4 10 4,3 43,00 10 8,9 10

1 3 PEKERJAAN UMUM

1 3 15 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik

87,02 79,17 81,02 81,08 100,07 83,02 243,27 83,02 PU Bina Marga

Persentase penyediaan jembatan

100 100 100 100 100 100 300 100

1 3 16

Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Persentase panjang jalan perkotaan dalam kondisi baik

100 97,49 100 97,54 97,54 100 295,03 100 PU Bina Marga

1 3 17 Program Pembangunan turap/talud/ brojong

Persentase panjang jalan desa/poros desa dalam kondisi baik

60 55,53 52,5 64,76 123,35 55 175,29 55 PU Bina Marga

1 3 18 Program rehabilitasi/ pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Jembatan kabupaten dalam kondisi baik

100 100 100 100 100 100 300 100 PU Bina Marga

1 3 20 Program inspeksi kondisi Jalan dan

Cakupan penyediaan jalan poros desa, jalan antar

100 92,56 95,5 106,6 111,62 97 296,16 97 PU Bina Marga

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -68

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) Jembatan desa, jalan penghubung

desa ke ibukota kecamatan 1 3 21

Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan

1 3 24

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

Luas jaringan irigasi Kabupaten dalam kondisi baik

84,76 52,87 52,92 53,53 101,15 42,84 149,24 42,84 PU Pengairan

dan Bappeda

Rasio jaringan irigasi (m/ha)

35,48 5,63 5,63 5,63 100 46,18 46,18 46,18

1 3 25 Program penyediaan dan pengolahan air baku

Cakupan penyediaan Air Irigasi untuk pertanian rakyat pada Sistem Irigasi yang sudah ada

72,67 87,39 87,98 87,96 99,98 71,03 246,38 71,03 PU

Pengairan

1 3 28 Program pengendalian banjir

Menurunnya luas genangan banjir (Ha)

24,2 48,01 36,36 37,66 103,58 30,3 115,97 30,3 PU

Pengairan

1 3 18 Program rehabilitasi/ pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Persentase jalan desa / jalan lingkungan dalam kondisi baik

56,5 63,4 49 69,42 141,67 52,2 185,02 52,2

PU Cikarta-rung

1 3 22 Program Pemb sistem informasi/data base jalan dan jembatan

PU Cikarta-rung

1 3 27

Program pengenm kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

Persentase Rumah Tangga berakses air minum

38,96 30,1 29,16 31,84 109,19 32,76 94,7 32,76 PU Cikarta-

rung

1 4 PERUMAHAN

1 4 15 Program Pengembangan

Cakupan ketersediaan rumah layak huni

72,86 47,67 65,76 47,67 72,49 67,76 163,1 67,76 PU Cikarta-

rung

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -69

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) Perumahan

1 4 16 Program Lingkungan Sehat Perumahan

Rumah tangga Bersanitasi 72,76 49,28 67,59 57,28 84,75 69,59 176,15 69,59 PU Cikarta-

rung

1 4 20 Program pengelolaan areal pemakaman

Cakupan berkurangnya luasan permukiman kumuh di perkotaan

20,54 17,43 26,5 17,28 65,21 25,69 60,4 25,69 PU Cikarta-

rung

1 4 21

Program Pembangunan Saluran drainase/gorong-gorong

Cakupan tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun

19,26 27,6 26,76 23,6 88,19 24,06 75,26 24,06 PU Cikarta-

rung

1 4 19

Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

Cakupan penanganan Bahaya Bencana Kebakaran

95 82 67 89,78 134,00 75 246,78 75 BPBD

1 5 PENATAAN RUANG

1 5 15 Program Perencanaan Tata Ruang

Persentase tersusunnya RDTRK

33,3 0 21,3 0 0,0 23,6 23,6 23,6

PU Cikarta-rung

Cakupan terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masy tentang pelanggaran di bidang penataan ruang

30,65 100 23,77 100 420,7 26,14 226,14 26,14

1 5 15 Program Perencanaan Tata Ruang

Dokumen RTRW yang ditetapkan dengan Perda

Ada Ada Ada Ada 100 Ada Ada Ada Bappeda

1 6 PERENCANAAN PEMBANGUNAN

1 6 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang

Ada Ada Ada Ada 100 Ada Ada Ada Bappeda

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -70

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) telah ditetapkan dengan PERDA

1 6 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD

100 99,01 100 98,87 98,87 100 297,88 100 Bappeda

1 6 SKPD yang menyusun dokumen Renja

100 100 100 100 100 100 300 100 Bappeda

1 6

Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA

Ada Ada Ada Ada 100 Ada Ada Ada

Bappeda

1 6 Pelaksanaan Musrenbangdes/kec/kab tepat waktu

100 100 100 100 100 100 300 100

1 6

Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada

Ada Ada Ada Ada 100 Ada Ada Ada Bappeda

1 7 PERHUBUNGAN

1 7 15

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Penyediaan sarana dan prasarana perhubungan Fasilitas perlengkapan jalan (unit)

7631 8.936 10.136 10.165 100,29 7398 26.499 7.398

Bappeda/

Dishubkominfo

1 7 17 Program peningkatan pelayanan angkutan

Penyediaan sarana dan prasarana perhubungan Sub terminal (unit)

2 1 1 1 100 2 4 2 Dishubkom

info

1 7 18

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Penyediaan sarana dan prasarana perhubungan Pelabuhan (unit)

2 1 1 1 100 2 4 2 Dishubkom

info

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -71

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%)

1 7 20

Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor

85 70 70 75 107,14 75 220 75 Dishubkom

info

1 8 LINGKUNGAN HIDUP

1 8 15

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Jumlah tenaga pelopor lingkungan

60 36 42 42 100 48 126 48 BLH

Persentase penanganan persampahan (%)

91,58 90,94 90,82 91,19 100,41 91,07 273,2 91,07

1 8 16

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Persentase usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air

100 100 100 100 100 100 300 100 BLH

Status mutu air sungai (%)

100 100 100 100 100 100 300 100

1 8 17 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air (ha)

4 2 2,5 2,5 100 3 7,5 3 BLH

1 8 20 Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Baku Mutu Lingkungan 100 100 100 100 100 100 300 100 BLH

1 8 24 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Ruang Terbuka Hijau persatuan luas wilayah ber-HPL/HGB

30 30,37 29,82 32 107,31 30 92,37 30 BLH

1 9 PERTANAHAN

1 9 16 Program Penataan Penguasaan,

Persentase tanah pemda yang bersertifikat

67,45 52,07 55,25 53,62 97,05 59,32 165,01 59,32 Dispenda-

loka

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -72

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

Penyelesaian kasus tanah Negara

100 0 100 0 0 100 100 100 Bagian Tapem

1 10

KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

1 10 15 Program Penataan Administrasi Kependudukan

Rasio Penduduk ber KTP per satuan penduduk (%)

99,99 63,81 100 77,2 77 100 241,01 100

Dispen-dukcapil

Rasio Keluarga ber Kartu Keluarga

100 97,99 100 83,6 84 100 281,59 100

Rasio Ber Akte Kematian 100 1,38 30 10,96 37 50 62,34 50

Ketersesuaian database kependudukan skala nasional

100 80 100 80 80 100

260 100

Rasio bayi ber akte kelahiran

100 34,29 100 44,49 44 100

178,78 100

1 11

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

1 11 15

Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan

Partisipasi perempuan di lembaga swasta

50 30,74 40 47,09 117,73 45 122,83 45 BPPKB

1 11 16

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Cakupan ketersediaan petugas pendamping hukum atau advokat yang mempunyai kemampuan pendampingan pada saksi

45 33,33 35 100 285,71 35 168,33 35 BPPKB

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -73

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) dan/atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak (%)

1 11 17

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu,

90 100 80 100 125,00 85 285 85 BPPKB

1 11 18

Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan

44 69,26 42 52,9 125,95 43 165,16 43 BPPKB

Partisipasi angkatan kerja perempuan

70 73,43 60 73,97 123,28 65 212,4 65

1 12

KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

1 12 15 Program Keluarga Berencana

Rasio Akseptor KB (baru) 34,28 12,93 31,2 12,46 39,94 32,74 58,13 32,74 BPPKB

1 12 17 Program pelayanan kontrasepsi

Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif

74,46 73,17 73,93 73,78 99,80 74,17 221,12 74,17 BPPKB

1 12 20

Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR

Cakupan PUS yang istrinya di bawah usia 20 tahun

7 9,1 10 12,05 120,50 9 30,15 9 BPPKB

1 12 23 Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina

Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (unmetneed) (%)

5,66 10,79 8,66 10,56 121,94 7,66 29,01 7,66 BPPKB

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -74

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) keluarga

1 12 24

Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU

Cakupan anggota Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB

84 85,57 80 79,69 99,61 82 247,26 82 BPPKB

1 13

SOSIAL

1 13 15

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

PMKS yg mampu mandiri setelah menerima Program Pemberdayaan Sosial

0,67

0,45 0,49 0,76 155,10 0,55 1,76 0,55 Dinsosna-ketrans

1 13 16 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Persentase Korban Bencana Skala Kabupaten yang Menerima Bantuan Sosial selama masa Tanggap Darurat

100 100 100 100 100 100 300 100 Dinsosna-ketrans

1 13 22

Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Persentase Korban Bencana Skala Kabupaten yang Menerima Bantuan Sosial selama masa Tanggap Darurat

100 100 100 100 100 100 300 100 BPBD

1 13 21

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi (unit)

61 46 61 38 62,30 61 145 61 Dinsosnaketrans

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -75

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%)

1 14

KETENAGAKERJAAN

1 14 15

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Pencari kerja yang ditempatkan (%)

50 54,51 51 4,61 9,04 53 112,12 53 Dinsosnake

rtrans

1 14 16 Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

1,68 2,22 2,02 2,51 124,26 1,7 6,43 1,7

Dinsosnakertrans

Tingkat partisipasi angkatan kerja (%)

86,19 76,85 86,62 68,37 78,93 87,04 232,26 87,04

Rasio Lulusan S1/S2/S3 3,66 8,72 58 4,48 7,72 3,22 16,42 3,22

1 14 17

Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Rasio Ketergantungan 20,89 30,86 54,56 33,32 61,07 24,81 88,99 24,81 Dinsosnake

rtrans

1 15

KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

1 15 15

Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

Jumlah UMKM aktif non BPR/LKM UMKM dan BPR/LKM

28,12 27,13 27,37 27,41 100,15 27,62 82,16 27,62 Diskop dan

UKM

1 15 18 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Persentase koperasi aktif 88,39 87,97 88 90,5 102,84 88,13 266,6 88,13 Diskop dan

UKM

1 16

PENANAMAN MODAL

1 16 15 Program Peningkatan Promosi dan

Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

82 83 71 97 136,62 74 254 74 KP3M

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -76

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) Kerjasama Investasi

1 16 16 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dalam juta rupiah

120,92 150.825 104.455 169.118 161,91 108.678 428621 108678 KP3M

1 16 17

Program Penyelenggaraan Regulasi Perijinan dan Investasi

Kenaikan Nilai Realisasi PMDN (juta rupiah)

5.758 14.939 4.974 18.293 367,77 5.228 38460 5228 KP3M

Penyelesaian Ijin Lokasi 7 3 5 4 80,00 6 13 6

1 17

KEBUDAYAAN

1 17 15 Program Pengembangan Nilai Budaya

Benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

90 83 80 85 106,25 85 253 85 Disbudpar-

pora 1 17 16

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

1 17 17 Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Jumlah kesenian tradisional khas Sampang yang dilestarikan

7 5 5 7 140,00 7 19 7 Disbudpar-

pora

1 18

KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

1 18 16 Program peningkatan peran serta kepemudaan

Jumlah kegiatan kepemudaan

10 10 7 10 142,86 8 28 8 Disbud par-

pora

1 18 17

Program Peningkatan Upaya Penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda

Organisasi kepemudaan yang aktif (Org)

20 20 17 20 117,65 18 58 18 Disbud par-

pora

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -77

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%)

1 18 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

Organisasi olah raga yang aktif (org)

30 18 28 18 64,29 28 64 28 Disbud par-

pora

1 18 19 Program Pengemb Kebijakan dan Manajemen Olahraga

Jumlah prestasi di bidang olahraga tingkat provinsi/ nasional

40 56 35 38 108,57 37 131 37 Disbud par-

pora

1 19

KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

1 19 16

Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

Persentase Konflik Sosial yang diselesaikan

100 100 100 100 100 100 300 100 Bakesbang-

pol

1 19 17 Program pengembangan wawasan kebangsaan

Frekuensi Pertemuan FKUB

12 12 12 12 100 12 36 12 Bakesbang-

pol

1 19 15

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Cakupan Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Sampang

87 100 80 71 88,75 83 254 83

Satpol PP Rasio jumlah polisi pamong praja per 10,000 penduduk

1,38 0,77 1,08 0,78 72,22 1,18 2,73 1,18

Rasio pos siskamling per jumlah desa

8,97 8,69 8,81 8,7 98,75 8,86 26,25 8,86

1 19 16 Program pemeliharaan kantrantibmas dan

Persentase Penegakan PERDA (atas kasus pelanggaran Perda)

53 100 47 100 212,77 49 249 49 Satpol PP

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -78

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) pencegahan tindak kriminal

Angka kriminalitas (kasus)

221 284 266 339 127,44 251 874 251

1 19 17

Program pendidikan politik masyarakat

Cakupan kegiatan pembinaan politik daerah

5 5 5 5 100 5 15 5 Bakesbang

pol Jumlah LSM Aktif 48 35 40 36 90,00 40 111 40

1 20

OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

1 20 5

Program-Program Adum

Persentase SKPD yang telah dilakukan Anjab, ABK dan Pembinaan Budaya Kerja

100 100 100 100 100 100 300 100 Bagian

Organisasi

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Persentase SKPD yang menyelesaikan Lap Kinerja (max 31 Maret) tepat waktu

100 100 100 100 100 100 300 100 Bagian

Organisasi

1 20 26 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Entitas pelayanan yang mempunyai sertifikasi dari lembaga akreditasi manajemen mutu melalui pembenahan administrasi ketatalaksanaan dan pelayanan publik

Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Bagian

Organisasi

1 20 31

Program Peningkatan Pelayanan Pemerintah Daerah di Bidang Ekonomi

Jumlah bank 30 12 12 13 108,33 12 37 12 Bagian

Perekonomian

Jumlah perusahaan asuransi

1 2 1 3 300,00 1 6 1

Jumlah restoran 22 25 19 143 752,63 20 188 20

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -79

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) Jumlah penginapan/ hotel 11 6 7 6 85,71 9 21 9

1 20 27 Program Penataan Daerah Otonomi Baru

Perubahan kelembagaan dan Tupoksi SKPD

Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Ada Bagian

Organisasi

1 20 15

Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklajuti

100 98,18 100 98,18 98,18 100 296,36 100 Sekretariat

DPRD Persentase Perda yang disahkan tepat waktu

100 46,67 100 72,22 72,22 100 218,89 100

1 20 26 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Persentase Raperda Inisiatif yang disahkan

100 60 100 100 100 100 260 100 Sekretariat

DPRD

1 20 17

Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Pengesahan Perda APBD tepat waktu (Desember tahun n-1)

12/1/2017 Feb-15 Dec-15 Dec-15 100 Dec-15 126714 42339

Dispendaloka

Laporan Keuangan Pemda disusun tepat waktu

Maret Mar-14 Mar-15 Mar-15 100 Maret Maret

Prosentase peningkatan PAD

8,67 85,25 9,14 15,93 174,29 9,04 110,22 9,04

Persentase SKPD yang menyelesaikan Lap Keuangan (maks 31 Januari) Tepat Waktu

100 100 100 100 100 100 300 100

1 20 20

Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaknkebijakan KDH

Persentase temuan audit yang ditindaklanjuti

100 100 100 100 100 100 300 100 Inspektorat

1 20 24 Program Persentase pengaduan 100 90,57 100 100 100 100 290,57 100 Inspektorat

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -80

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) Mengintensifkan penanganan pengaduan Masyarakat

masyarakat yang ditindaklajuti

1 20 48 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Persentase jabatan struktural yang dilaksanakan dibanding dengan jabatan menurut PP 41 tahun 2007

98 98,9 98 97,2 99,18 98 294,1 98 BKD

1 20 64 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

Jumlah pegawai fungsional yang mengikuti diklat fungsional

30 6 30 30 100 30 66 30 BKD

1 20 9 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Persentase Jumlah kasus pelanggaran disiplin pegawai

0,011 0,317 0,317 0,473 149,21 0,008 0,798 0,008 BKD

1 20 63 Program Pendidikan Kedinasan

Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklat kepemimpinan sesuai jenjangnya

92 82,49 89 92,97 104,46 90 265,46 90 BKD

1 20 25 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

Tk keberhasilan bantuan hukum kepa-da anggota KORPRI

100 100 100 100 100 100 300 100 Setda

KORPRI

1 20 41 Program Penguatan Kelembagaan KORPRI

Persentase terlaksananya pembinaan KORPRI di SKPD

100 100 100 68,88 68,88 100 268,88 100 Setda

KORPRI

1 20 26 Penataan Peraturan Perundang-undangan

Jumlah Perda yang dilakukan konsultasi Publik

100 30 100 57 57,00 100 187 100 Bagian Hukum

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -81

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%)

1 20 19 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keu desa

Persentase desa dengan PADesa di atas 30 APBDesa

61,11 15 31,11 25 80,36 41,11 81,11 41,11 Bagian

Pemdes

1 21

KETAHANAN PANGAN

1

21

15

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

b, Isi Lumbung (Kg Gabah Kering Simpan)

86000 65.000 60.000 105.000 175,00 69000 239.000 69000 BKP4

Regulasi ketahanan pangan (Peraturan/buku)

5 2 4 2 50,00 4 8 4

1 21 16

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (juta Rp,)

25,88 17,01 18,88 19,99 105,88 20,97 58 20,97

BKP4

Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita (%)

80 80,24 80 81,44 101,80 80 242 80

Penguatan Cadangan Pemerintah Kabupaten: Pangan Setara Beras (Ton)

100 0 48 0 0,00 64 64 64

Penguatan cadangan pangan masyarakat: Jumlah Lumbung (Buah)

86 53 60 64 106,67 69 186 69

Penanganan Daerah Rawan Pangan (Desa)

86 69 61 79 129,51 69 217 69 BKP4

1 22

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

1

22 15 Program Peningkatan Keberdayaan

Rata - rata jumlah kelompok binaan

9 8 8 8 100 8 24 8 Bapemas

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -82

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) Masyarakat Perdesaan Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat (LPM) (kelompok) dan LPM Berprestasi masyarakat pesisir

1

22 17

Program Peningkatan Partisipasi Masy dalam Membangun Desa

Keswadayaan Masyarakat terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat (dalam juta rupiah)

3.785,12 3.232 3.270 3.270 100 3.433,21 9934,564 3433,21 Bapemas

1 22 15

Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan

Rata - rata jumlah kelompok binaan PKK (kelompok)

14 14 14 14 100 14 42 14

Bapemas Jumlah PKK Aktif (kelompok PKK)

186 186 186 186 100 186 558 186

Jumlah Posyandu Aktif (unit)

981 981 981 1.018 103,77 981 2980 981

1 23

STATISTIK

1 23 15

Program pengembangan data / informasi/ statistik drh

Jenis dokumen statistik yang disusun (Kabupaten dlm Angka dan PDRB Kabupaten) (dokumen)

3 4 3 4 133,33 3 11 3 Bappeda

1 24

KEARSIPAN

1 24 15 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

Persentase SKPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku

88,46 100 82,69 100 120,93 84,61 284,61 84,61 Kantor Perpus & Arda

1 24 16 Prog Penyelamatan dokumen data pegawai 100 33 48 48 100 68 149 68 BKD

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -83

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) dan Pelestarian Arsip Dokumen/ Arsip Drh

yang akurat dan akuntabel

1 24 18 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi

Meningkatnya jumlah dan kualitas SDM pengelola kearsipan

42 54 39 54 138,46 40 148 40 Kantor Perpus & Arda

1 25

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

1 25 15

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Jumlah surat kabar Nasional/ Lokal (buah)

24 20 20 20 100 22 62 22 Dishub-kominfo

1 25 16 Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komun dan Informasi

Jumlah jaringan telekomunikasi (unit)

225 205 210 205 97,62 220 630 220 Dishub-kominfo

1 25 17

Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi

Website milik pemerintah daerah (website)

1 1 1 1 100 1 3 1 Dishub-kominfo

1

25

18

Program kerjasama informasi dan media massa

Pameran/Expo (kali) 1 1 1 0 0,00 2 3 2 Dishub-kominfo

Sistem Informasi manajemen pemda yang tersedia

4 4 4 4 100 4 12 4 Bag, Humas

1 25 19

Program Pengembangan dan Pembinaan Pos Frekwensi Radio dan Telematika

Jumlah penyiaran radio/TV Lokal (unit)

5 4 4 4 100 5 13 5 Dishub-kominfo

1 2 PERPUSTAKAAN

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -84

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) 6

1 26 15

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Meningkatnya koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

22,86 33,45 21,5 26,37 122,65 22,53 82,35 22,53 Kantor Perpus &

Arda Meningkatnya pengunjung perpustakaan

94,9 202,44 93,33 252,06 270,07 93,8 548,3 93,8

2 URUSAN PILIHAN

2 1 PERTANIAN

2

1

21

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

Jumlah produksi peternakan dalam 1 tahun (ton)

DKPP a. Daging 2,287,02 2.693,42 2.248,06 3.011,33 133,95 2.271,83 7.976,58 2.271,83

b. Telur 685,02 1.058,61 665,37 1.060,37 159,37 671,85 2.790,83 671,85

2 1 22

Program peningkatan produksi hasil peternakan

Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB (%)

1,9 7,45 1,96 6,98 356,12 1,94 16,37 1,94

DKPP

populasi binatang ternak dalam 1 tahun (ekor) :

a. Sapi 194.800 203.863 184.800 211.176 114,27 190.903 605.942 190.903

b. Kambing 25.582 45.539 24.238 45.994 189,76 24.677 116.210 24.677

c. Domba 10.530 9.204 10.103 9.296 92,01 10.243 28.743 10.243

d. Ayam buras 494.500 464.086 481.437 761.101 158,09 491.065 1.716.252 491.065

e. Ayam Petelur 4.850 31.780 4.571 47.670 1042,88 4.662 84.112 4.662

f. Ayam Pedaging 16.575 66.777 15.620 100.165 641,26 15.932 182.874 15.932

g. Itik 15.354 14.048 14.469 44.954 310,69 14.758 73.760 14.758

2 1 19 Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan

Peningkatan Produksi:

DKPP a. Jambu mete 9.950 2.257 3.050 2.452,36 80,4 9.930 14.639,36 9.930

b. Kelapa 3.887 797 900 873 97 3.882 5.552,00 3.882

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -85

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%) c. Tembakau 2.600 2.896 1.260 1.768,98 140 2.800 7.464,98 2.800

d. Wijen 779 594 850 650,7 76,6 775 2.019,70 775

e. Cabe Jamu 7.000 794 925 817,85 88,4 5.000 6.611,85 5.000

2 2 KEHUTANAN

2 2 16 Program Rehabilitasi hutan dan lahan

Persentase rehabilitasi hutan dan lahan (%)

13,75 11,74 12,25 12,17 99,35 12,75 36,66 12,75 Dishutbun

2 3 ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

2 3 16

Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan

Pertambangan tanpa ijin (%)

57 33,34 62 62,71 101 60 156,05 60 Disperin-dagtam

2 3 17

Program Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

Cakupan rumah tangga pengguna listrik (%)

87 28,56 80 32,08 40 82 142,64 82 Disperin-dagtam

2 3 18

Program Pengembangan sumber daya mineral, migas dan air tanah

Peningkatan pemanfaatan pengelolaan Sumber Daya Mineral, migas dan air tanah (%)

80 21,92 80 29,52 37 80 131,44 80 Disperin-dagtam

2 4 PARIWISATA

2 4 15 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Peningkatan jumlah Kunjungan wisata (Orang)

61000 43.839 59.000 61.724 105 60.000 165.563 60.000 Disbudparp

ora

2 4 16 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kontribusi PDRB dari Sektor Pariwisata (%)

0,37 0,44 0,36 0,45 125 0,37 1,26 0,37 Disbudparp

ora

2 5 KELAUTAN DAN PERIKANAN

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -86

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)/

Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2018

Real Target Kinerja

Hasil Progr Dan Keg

s/d Tahun 2014

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2013 Target

RKPD Tahun 2016

Perkiraan Real Capaian Target

RPJMD s/d Tahun Berjalan SKPD

Penanggung Jawab

Target RKPD Tahun 2015

Real RKPD Tahun 2015

Tingkat Real (%)

Realisasi Capaian

Prog Dan Keg s/d

2016

Tingkat Capaian Real Tgt s/d 2016

(%)

2 5 15

Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

Kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB (%)

8,89 9,14 8,99 9,23 102,67 8,96 27,33 8,96 DKPP

2 5 20 Program pengembangan budidaya perikanan

Produksi perikanan budidaya

DKPP a. Kolam 654,6 348,4 635,3 500,5 78,78 641,7 1490,6 641,7

b. Tambak 2704,2 5.249,80 2.548,20 6.559,90 257,43 2.599,20 14408,9 2599,2

2 5 21 Program pengembangan perikanan tangkap

Produksi perikanan perairan tangkap

DKPP a. Perairan umum 15,81 28,82 14,9 22,77 152,82 15,2 66,79 15,2

b. Laut 21,553,30 9.347,40 18.618,60 7.130,86 38,30 19.549,50 36027,76 19549,5

2 5 23

Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikana

Jumlah konsumsi ikan dalam kg/kapita/ tahun

25 24 24,95 24,54 98,36 24,97 73,51 24,97 DKPP

2 6 PERDAGANGAN

2 6 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB (%)

31,98 18,64 29,31 19,12 65,23 30,19 67,95 30,19 Disperinda

g-tam

2 7 INDUSTRI

2 7 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB (%)

0,99 4,04 1 4,02 402 0,99 9,05 0,99 Disperindag-tam

2 8 TRANSMIGRASI

2 8 15 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

Persentase calon transmigrasi

60 7,46 61 61,53 100,87 0,61 69,6 0,61 Dinsosna-kertrans

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -87

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah

2.3.1. Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan

Sasaran Pembangunan Daerah

Berdasarkan dari hasil evaluasi terhadap kinerja pembangunan tahun

2016, ditemukan berbagai permasalahan yang menjadi hambatan dalam

mewujudkan target-target yang telah direncanakan. Oleh karena itu rumusan

isu strategis yang tercantum dalam prioritas pembangunan daerah dan

permasalahan pembangunan di Kabupaten Sampang tahun 2016 adalah sebagai

berikut.

Tabel 2.51 Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah Tahun 2016

No Prioritas

Pembangunan Daerah Tahun Berkenaan

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan

Permasalahan

1.

Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan kualitas pelayanan publik

- Reformasi Birokrasi - Pelayanan Publik yang Murah,

Tepat, Cepat dan Akurat. - Kualitas SDM (aparatur)

dalam pelayanan publik

- Reformasi Birokrasi belum optimal sehingga kinerja pemerintah belum dapat terukur dengan jelas

- Perijinan satu pintu (PATEN) belum optimal

- Kualitas SDM Aparatur masih perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan publik.

2.

Peningkatan kualitas dan kuantitas pembangunan infrasruktur

- Penyediaan infrastruktur dasar yang berkualitas untuk masyarakat

- Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik yang belum optimal

- Kurangnya penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat dan penanganan kawasan kumuh perkotaan masih belum optimal

- Banyaknya jaringan Irigasi yang belum berfungsi secara optimal

- Penyediaan sarana air bersih bagi masyakat belum optimal

- Penyediaan air baku bagi masyarakat masih kurang

- Sarana sanitasi masyarakat masih rendah

- Sarana dan prasarana persampahan masih minim

3.

Menjaga kualitas lingkungan hidup dan pengelolaan bencana secara berkelanjutan

- Intensitas Bencana alam - Kerusakan lingkungan - Lahan Kritis - Ruang Terbuka Hijau (RTH) - Pengelolaan SD yang

berkelanjutan

- Intensitas bencana alam (banjir) masih tinggi

- Kerusakan lingkungan akibat penambangan rakyat

- Tingginya sedimentasi sungai - Luas lahan kritis masih tinggi - Luasan RTH perlu ditingkatkan - Pemanfaatan pengelolaan air

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -88

No Prioritas

Pembangunan Daerah Tahun Berkenaan

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan

Permasalahan

tanah belum optimal

4. Pengembangan ekonomi daerah berbasis keunggulan lokal

- Pengembangan produk potensial dan unggulan

- Iklim investasi - Kinerja BUMD - Daya Saing UMKM

- Belum optimalnya pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tambah (value added).

- Masih rendahnya iklim investasi

- Belum optimalnya kinerja BUMD

- Belum optimalnya daya saing produk dan akses pasar bagi produk UMKM

- Masih rendahnya sarana dan prasarana usaha untuk UMKM

- Belum optimalnya pengelolaan destinasi wisata, termasuk penyediaan sarana dan prasarana.

5.

Peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial dan penanggulangan kemiskinan

- Kualitas mutu pendidikan - Indeks pendidikan

- Kualitas sarana dan prasarana sekolah masih belum merata

- kualifikasi tenaga pendidik perlu ditingkatkan

- distribusi tenaga pengajar dan mutu pelayanan pendidikan yang belum merata

- buta aksara masih tinggi - indeks pendidikan (rata-rata

lama sekolah) masih rendah

- Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu

- Gizi Buruk - Kualitas layanan kesehatan

- Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu masih tinggi

- Masih adanya Gizi Buruk. - Cakupan jaminan kesehatan

masyarakat kurang mampu rendah

- Cakupan kesehatan rujukan rendah

- Kurangnya kesadaran masyarakat ber KB

- Pertolongan tenaga kesehatan masih belum optimal

- Angka kemiskinan - Kualitas SDM Tenaga Kerja - Rasio Ketergantungan

- Angka kemiskinan yang masih tinggi

- Penanganan PMKS belum Optimal

- Kualitas SDM tenaga kerja masih rendah

- Penyediaan lapangan pekerjaan masih minim

- Rasio Ketergantungan masih tinggi

6.

Peningkatan pemberdayaan dan kemandirian kelembagaan

- Peningkatan pengawasan dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan

- Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -89

No Prioritas

Pembangunan Daerah Tahun Berkenaan

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan

Permasalahan

masyarakat

Sumber: LPKJ dan RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2016

2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Pembangunan Daerah

Kebijakan pembangunan dirumuskan berdasarkan identifikasi

permasalahan dalam pembangunan. Pembangunan daerah yang telah

dilaksanakan tidak lepas dari adanya permasalahan dalam berbagai bidang. Hasil

identifikasi permasalahan pembangunan berdasarkan isu penting dari berbagai

level pemerintahan antara lain tingkat nasional, provinsi Jawa Timur dan

Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.52 Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional,

Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sampang

No

Nasional

Provinsi Jawa Timur

Kabupaten Sampang

1.

Lemahnya sendi

perekonomian, dimana

tingkat kemiskinan

masih 27,7 juta orang

pada bulan September

tahun 2014

Lambatnya penurunan tingkat

kemiskinan

Belum adanya sinkronisasi dan

integrasi antara berbagai program

pemerintah pusat dengan

pemerintah daerah serta

koordinasi dalam penanggulang

kemiskinan antar SKPD

Tingkat kemiskinan masih

tinggi diatas 20 persen

2.

Kesenjangan tingkat

IPM antar daerah (IPM

di daerah tertinggal

masih rendah)

Penerapan dan

penguasaan teknologi

juga masih sangat

terbatas

Peningkatan pembangunan manusia

yang masih lambat di beberapa

wilayah

Indek Pembangunan

Manusia masih rendah

Melambatnya

Pertumbuhan ekonomi

3.

Keterbatasan

ketersediaan

infrastruktur, terutama

di daerah pinggiran

Pemerataan pembangunan

infrastruktur pada seluruh wilayah

Terbatasnya aksesibilias

dan kualitas infrastruktur

dasar (Pendidikan,

Kesehatan dan

Infrastruktur)

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -90

No

Nasional

Provinsi Jawa Timur

Kabupaten Sampang

4.

Kerusakan lingkungan

hidup akibat

eksploitasi sumber

daya alam yang

berlebihan

Tingginya risiko

bencana alam

Terbatasnya pedoman

perencanaan responsif bencana

Belum optimalnya penyebaran

informasi tentang perlunya

pembentukan Desa Tangguh

Belum tersusunnya rencana

penanggulangan Bencana

Kabupaten / Kota di daerah rawan

bencana

Tingginya intensitas

bencana alam

5.

Pelayanan publik yang

masih belum optimal

pada daerah tertinggal

Belum optimalnya aksesibilitas

pelayanan publik untuk masyarakat

miskin dan daerah terpencil

Belum optimalnya kinerja

pelayanan publik

6.

Masih rendahnya nilai

keswadayaan masyarakat

dan kesiapan implementa

Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014

Sumber: berbagai sumber, 2017 (diolah)

Selain identifikasi permasalahan diatas, perlu juga melihat secara detail

permasalahan pembangunan daerah berdasarkan urusan, program maupun

kegiatan. Hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan masukan dalam perumusan

kebijakan, program dan target kedepan. Hasil identifikasi tersebut dapat dilihat

dalam tabel berikut.

Tabel 2.53 Hasil Identifikasi Masalah Menurut Urusan, Sasaran/Program Tahun 2016

No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan

1 Pendidikan Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan pada semua jenjang pendidikan

1 Jumlah anak usia 4-6 tahun yang bersekolah PAUD/TK/RA masih dibawah target

2

APM SMP/MTs/Paket B masih dibawah target dikarenakan sebagian besar siswa masuk sekolah lebih awal dari usia yang telah ditetapkan

3 Angka putus sekolah masih tinggi

Program Pendidikan Non Formal

1 Terdapat lemabaga pendidikan non formal yang tidak memenuhi persyaratan administrasi

Program: Pendidikan Luar Biasa

1 Kegiatan Pekan Seni Pelajar dan Kreativitas Siswa di level provinsi tidak dilaksanakan.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -91

No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan

Program Manajemen Pelayanan Kependidikan

1

Beberapa kegiatan tidak terlaksana dikarenakan keterbatasan waktu sehingga kegiatan penerapan SPM yang tidak terlaksana tersebut akan di carry over pada Tahun 2017

2 Kesehatan Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

1 Usia Harapan Hidup masih dibawah rata-rata nasional

2 Angka Kematian Bayi (AKB) masih Tinggi

3 Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi

4 Kurangnya kesadaran orangtua terhadap tumbuh kembang balita

5

Rendahnya cakupan penemuan dan pemeriksaan suspek TB serta kesadaran masyarakat akan kasus TB masih rendah

6 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin masih rendah

7 Pelayanan sarana dan prasarana Rumah Sakit serta dokter spesialis masih rendah

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

1 Adanya peralihan mekanisme administrasi dan keuangan

2 Keterlambatan penerbitan petunjuk teknis oleh Kemenkes RI tentang BOK

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

1 Rendahnya pemanfaatan jampersal oleh masyarakat

2 terlambatnya penerbitan petunjuk teknis Jampersal dari Kementrian Kesehatan RI

Program Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Kesehatan

1 Pelatihan ICU dan Hemodialisa tidak terlaksana

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS

1

Penggunaan incenator dan pemeriksaan laboratorium untuk IPAL tidak dilaksanakan maksimal

Program Kemitraan Pelayanan Kesehatan

1 Kontrak dokter spesialis yang dilaksanakan tidak sesuai target

3 Pekerjaan Umum Meningkatnya Sarana dan Prasrana Infrastruktur Daerah

-

Meningkatnya Ketersediaan Air Baku dan Irigasi

1

Luas genangan banjir cukup tinggi dikarenakan anomali cuaca dan tingginya sedimen di kali Kamoning

Tersedianya Akses Air Minum 1 Rumah Tangga berakses air minum masih rendah

Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber

1 Pengadaan tanah tidak terealisasi

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -92

No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan

Daya Air Lainnya

4 Perumahan Meningkatnya Perumahan Sehat dan Layak Huni

1

Terdapat kejadian kebakaran yang tidak berhasil ditanggulangi. Hal ini disebabkan oleh jauhnya lokasi kejadian, lambatnya informasi dari masyarakat setempat, sulitnya jangkauan air di sekitar lokasi kejadian dan minimnya peralatan yang ada

Meningkatnya Rekonstruksi Saraan dan Prasarana Akibat Bencana Alam

-

5 Penataan Ruang Meningkatnya Penataan Kawasan Sesuai dengan RTRW

1 RDTRK Tahun 2016 tidak terealisasi karena masi dalam proses validasi peta dengan BIG

6 Perencanaan Pembangunan

Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Penganggaran dan Pengendalian Program

-

Program Perencanaan Pembangunan

1

kegiatan review RPJMD tidak dilaksanakan dikarenakan terbitnya surat edaran Mendagri No. 050/795/SJ tentang Penyusunan RPJMD dan RKPD Tahun 2017

7 Perhubungan Meningkatnya Pelayanan Bidang Perhubungan

-

PAD Bidang Perhubungan 1 PAD Bidang perhubungan tidak memenuhi target

8 Lingkungan Hidup Meningkatnya Kulaitas Pengelolaan LH

-

9 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan

1 Ketersesuaian data base antara pusat dan daerah perlu ditingkatkan

10

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Tertanganinya Korban Perdagangan Manusia dan KDRT

1

Ketersediaan petugas pendamping hukum atau advokat yang mempunyai kemampuan pendampingan pada saksi dan / atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak masih kurang

Meningkatnya Peran serta Perempuan Dalam Pemerintahan dan Pembangunan

1 Partisipasi angkatan kerja perempuan masih rendah

11 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Meningkatnya Pelayanan KB dan KS

1

Tingginya metode penggunaan KB tradisonal (kalender berkala, pijat, jamu dll) serta anggapan dalam masyarakat yang mengharamkan metode kontrasepsi tertentu seperti MOW dan MOP

12 Sosial Meningkatnya Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

-

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -93

No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan

Meningkatnya Cakupan Penanganan Korban Bencana Alam

-

13 Ketenagakerjaan Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja

-

14 Koperasi dan UKM Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

-

PAD Bidang Koperasi 1

PAD bidang Koperasi dan UKM tidak memenuhi target dikarenakan penerimaan jasa dana bergulir yang ada di masyarakat mengalami penunggakan oleh pelaku UMKM yang kolaps

15 Urusan Penanaman Modal

Meningkatnya Nilai Investasi -

16. Kebudayaan Terpeliharanya kesenian dan kebudayaan daerah

-

17. Pemuda dan Olah Raga

Meningkatnya organisasi kepemudaan dan olah raga daerah

-

18. Kestuan Bangsa dan Politik dalam Negeri

Meningkatkan kenyamanan ketertiban dan keamanan lingkungan

1

Angka kriminalitas mengalami peningkatan karena semakin meningkatnya dan meluasnya peredaran narkoba di masyarakat sehingga di perlukan penanganan khusus yang harus dilakukan pemerintah.

Meningkatnya program pemberdayaan masyarakat

1 Keterbatasan jumlah personil

19.

Otonomi Daerah, Pemerintah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian dan Persandian

Sekretariat daerah

Meningkatnya pengelolaan pemerintahan desa/kelurahan

1

PADesa dan APBDesa disebabkan karena kesadaran dan kreatifitas masyarakat di desa tersebut masih rendah, sumber daya dan potensi yang ada tidak bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik

Meningkatnya nilai investasi 1

Bagian laba bersih PDAM Trunojoyo tidak disetorkan ke Kasda tetapi langsung ditambahkan sebagai penyertaan modal untuk memperluas cakupan pelayanan air perpipaan yang masih jauh di bawah target MDG's

2 Bagian laba PT.GSM hanya berasal dari satu anak perusahaan saja yakni PT.SSS,

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -94

No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan

sedangkan anak perusahaan lainnya yakni PT.SMP tidak memberikan kontribusi bagian laba

Meningkatnya pengelolaan pertanahan

1

Penyelesaian Kasus Tanah Milik Negara masih dalam proses tindak lanjut dan untuk menyelesaikan satu kasus membutuhkan waktu yang relatif lama

Program evaluasi dan penghargaan prestasi kinerja aparatur daerah dan perangkat daerah

1

Tidak terlaksananya pemilihan camat teladan mengingat tim provinsi Jawa Timur tidak mengadakan kunjungan kerja ke kabupaten Sampang

Sekretariat DPRD

Meningkatnya peran legislatif dalam tugas pemerintahan

-

Dispendaloka

Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah

1

Persentase peningkatan PAD karena adanya penurunan terhadap rentribusi dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Hal ini di sebabkan daya beli masyarakat yang berkurang, iklim ekonomi yang tidak kondusif dan adanya beberapa renofasi pasar sehingga kegiatan pasar tidak maksimal

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

1

Kegiatan sosialisasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah, karena dipersiapkan untuk sosialisasi kepada semua SKPD jida ada peraturan perundang - undangan baru berkenaan dengan tupoksi dari dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset sebagai BUD pemerintah Kabupaten Sampang

2

Kegiatan fasilitasi penyelesaian asset/ sertifikasi tanah. Karena dari rencana 30 bidang tanah yang diajukan sertifikasinya kepada badan pertanahan (BPN) hanya terealisasi untuk 16 bidang tanah

Inspektorat

Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

-

Badan Kepegawaian Daerah

Meningkatkan manajemen -

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -95

No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan

aparatur yang efektif dan profesional guna mendorong peningkatan prestasi kerja

Program mutasi umum 1

Sesuai instruksi Mendagri tentang tindak lanjut peraturan pemerintah tentang perangkat daerah, dalam hal ini terdapat jabatan yang kosong, ditunjuk pejabat tugas (PLT) sementara perda Kabupaten Sampang. Sehingga tidak memungkinkan dilaksanakannya seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama untuk eselon II.b

Program pendidikan dan pelatihan fungsional

1

Pelaksanaan diklat fungsional dilaksanakan oleh instansi pembina jabatan fungsional tertentu/pusat sehingga daerah hanya mengirim peserta sesuai dengan formasi yang tersedia/ permintaan pusat

Sekretariat Dewan KORPRI

Meningkatnya manajemen aparatur yang efektif dan profesional

-

20. Ketahanan Pangan

Meningkatnya ketersediaan, aksesibilitas, penganekaragaman dan keamanan pangan

1

Penguatan cadangan pangan pemerintah Kabupaten Sampang yaitu pangan setara beras (PSB) dikarenakan belum adanya payung hukum tentang sistem pengelolaan dan penyalurannya secara rinci

21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Meningkatnya program pemberdayaan masyarakat dan desa

-

22. Statistik Tersedianya dokumen statistik daerah

-

23. Kearsipan Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal

24. Komunikasi dan Informatika

Cakupan layanan informasi dan komunikasi

-

25. Perpustakaan Meningkatnya minat baca masyarakat

-

26. Pertanahan Meningkatnya pengelolaan pertanaan

-

27. Pertanian Dinas Pertanian

Meningkatnya pemanfaatan lahan produksi

1

penurunan luas panen ubi kayu lebih disebabkan oleh penurunan harga pasar tepung tapioka secara nasional

meningkatnya pemanfaatan teknologi yang mendorong pertambahan nilai potensi wilayah

1

sedikit penurunan produktivitas pada komoditi semangka karena terjadinya musim hujan yang tidak stabil sehingga mempenagruhi pdertumbuhan

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -96

No. Urusan Sasaran / Program Permasalahan

vegetatif dan generatif

meningkatnya produksi sektor pertanian, peternakan dan perkebunan

1

realisasi jumlah produksi pada komoditi ubi kayu tidak sesuai target karena petani melakukan perubahan pola penanaman mengikuti gairah pasar dan kebutuhan petani

Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan dan pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan

1

Disebabkan karena program tersebut dipadukan/ dikerjasamakan dengan kegiatan bidang lain yang berada di lingkungan dinas Kehutanan dan Perkebunan

Perkebunan

meningkatnya produksi pertanian, peternakan dan perkebunan

1

Produksi tanaman tembakau dan wijen mengalami penurunan dari target yang ditetapkan. Disebabkan karena faktor cuaca yang tidak mendukung peningkatan produksi. Perubahan cuaca juga mempengaruhi penurunan realisasi terhadap target tanaman jambu mente, kelapa dan cabe jamu sekalipun tidak siknifikan

Peternakan

Meningkatkan produksi sektor pertanahan

-

28. Kehutanan Meningkatnya pemanfaatan lahan produktifitas

-

Menurunnya luas lahan kritis -

Meningkatnya produksi hasil hutan

-

29. Energi dan Sumber Daya Mineral

Meningkatnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral

-

30. Parawisata Meningkatnya jumlah kunjungan wisata

-

31. Kelautan dan Perikanan

Meningkatnya produksi hasil kelautan dan perikanan

-

32. Perdagangan Meningkatnya kinerja sektor perdagangan

-

33. Perindustrian Meningkatnya konstribusi sektor industri

-

34. Transmigrasi Meningkatnya pelayanan transmigrasi

-

Sumber: LKPJ Kabupaten Sampang Tahun 2016

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2018 II -97