BAB II D/S Posyandu
-
Upload
rafael-alvaro -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of BAB II D/S Posyandu
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
1/20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
2.1.1 Definisi Perilaku
Perilaku manusia adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
oleh manusia, yaitu aktivitas yang dapat diamati langsung oleh orang lain seperti
bernyanyi, berjalan dan tertawa maupun aktivitas yang tidak dapat diamati oleh
orang lain seperti pengetahuan, perhatian, persepsi dan sikap
(Notoatmodjo, 2007).
2.1.2 Bentuk Perilaku
Perilaku terjadi karena adanya respon atau reaksi seseorang terhadap
proses stimulus (rangsangan dari luar). enurut Notoatmodjo (20!0), bentuk
perilaku manusia berdasarkan bentuk respon yang diberikan terhadap adanya
stimulus, dibedakan atas"
2.!.2.! Perilaku tertutup (covert behavior) merupakan respon yang
diberikan terhadap stimulus dalam bentuk tertutup. #espon ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran dan sikap
sehingga belum bisa diamati dengan jelas oleh orang lain, seperti
seseorang yang tahu bahwa posyandu penting untuk balita.
2.!.2.2 Perilaku terbuka (overt behavior) yaitu respon seseorang terhadap
stimulus dalam bentuk terbuka atau tindakan nyata sehingga respon ini
$epaniteraan $linik %enior &lmu $esehatan asyarakat
'akultas $edokteran niversitas alahayati 7
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
2/20
dapat diamati oleh orang lain misalnya pergi ke posyandu membawa bayi
dan balitanya untuk ditimbang.
ara yang digunakan untuk membentuk perilaku, yaitu pembentukan
perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan, pengertian dan menggunakan model
(*algito, 200+).
2.1.3 Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah respon individu terhadap stimulus yang
berhubungan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan
dan minuman serta lingkungan. Perilaku kesehatan juga berarti semua aktivitas
atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati
namun berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan.
enurut Notoatmodjo (20!0), batasan dalam perilaku kesehatan dibedakan atas"
2.!..! Pemeliharaan kesehatan yang meliputi pen-egahan dan
perlindungan diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain,
meningkatkan kesehatan serta perilaku gii dalam arti makanan dan
minuman.
2.!..2 Perilaku pen-arian dan penggunaan sistem /asilitas pelayanan
kesehatan yang menyangkut upaya atau tindakan seseorang ketika
menderita penyakit dan atau ke-elakaan mulai dari perilaku mengobati
diri sendiri maupun men-ari pengobatan sampai ke luar negeri.
2.!.. Perilaku kesehatan lingkungan dimana seseorang akan merespon
keadaan lingkungan baik /isik, sosial budaya maupun yang lain dengan
harapan lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.
$epaniteraan $linik %enior &lmu $esehatan asyarakat
'akultas $edokteran niversitas alahayati
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
3/20
2.1.4 Pengukuran Perilaku
enurut Notoatmodjo (2007), mengukur perilaku dapat dilakukan dengan
dua metode, yaitu metode se-ara langsung dan tidak langsung, dimana perilaku
yang terbuka lebih mudah dilakukan pengukuran karena berupa praktek dan
tindakan, sebaliknya perilaku yang tertutup lebih sulit dalam pengukuran karena
berupa sikap dan pengetahuan.
1erdapat dua metode dalam pengukuran perilaku, yaitu metode langsung
dan metode tidak langsung. etode langsung adalah peneliti se-ara langsung
melakukan pengamatan atau observasi pada perilaku subjek yang diteliti. ntuk
mempermudah hal tersebut, maka halhal yang akan diamati tersebut dituangkan
di dalam check list . %edangkan, metode tidak langsung adalah peneliti se-ara tidak
langsung mengamati perilaku dari subjek penelitian. 3al ini dapat dilakukan
dengan tiga -ara, yaitu"
2.!.4.! etode mengingat kembali 5recall 6 yaitu responden diminta untuk
mengingat kembali terhadap tindakan atau perilaku beberapa waktu
yang lalu.
2.!.4.2 elalui orang ketiga atau orang lain yang dekat dengan subjek atau
responden yaitu dengan -ara orang yang terdekat dengan responden
penelitian diminta untuk melakukan pengukuran perilaku melalui
pengamatan.
2.!.4. elalui indikator responden yaitu perilaku responden dinilai dari
indikatorindikator hasil tertentu.
2.1.5 Deterinan Perilaku Peanfaatan Pela!anan Kesehatan
$epaniteraan $linik %enior &lmu $esehatan asyarakat
'akultas $edokteran niversitas alahayati
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
4/20
8eterminan perilaku merupakan /aktor/aktor yang menentukan dalam
membentuk perilaku. enurut Notoatmodjo (20!2) perilaku dibagi menjadi lima
determinan antara lain"
2.!.+.! 9danya niat (intention) seseorang untuk bertindak sehubungan
dengan objek stimulus diluar dirinya, misalnya orang mau berangkat ke
posyandu bila mempunyai niat untuk pergi ke posyandu.
2.!.+.2 9danya dukungan dari masyarakat sekitar (social support) dalam
kehidupan seseorang di masyarakat. Perilaku orang tersebut -enderung
memerlukan pembenaran dari masyarakat disekitarnya sehingga apabila
perilaku tersebut bertentangan atau tidak memperoleh dukungan dari
masyarakat maka dia akan merasa tidak nyaman.
2.!.+. 1erjangkaunya in/ormasi (accesbility of information) adalah
tersedianya in/ormasiin/ormasi yang terkait dengan tindakan yang
diambil oleh seseorang.
2.!.+.4 $ebebasan pribadi (personal autonom) untuk mengambil
keputusan.
2.!.+.+ %ituasi dan kondisi yang memungkinkan (action of situasion)
dalam bertindak sehingga diperlukan situasi dan kondisi yang tepat.
enurut teori :awren-e ;reen (200+), kesehatan seseorang atau
masyarakat dipengaruhi oleh dua /aktor utama yaitu /aktor perilaku (behavior
causes) dan /aktor diluar perilaku (on behavior causes). 'aktor perilaku
dipengaruhi oleh"
2.!.+.! 'aktor predisposisi (predisposing factors), merupakan /aktor
pemi-u yang menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku, yang termasuk
$epaniteraan $linik %enior &lmu $esehatan asyarakat
'akultas $edokteran niversitas alahayati !0
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
5/20
ke dalam /aktor predisposisi meliputi pengetahuan, sikap, nilai dan
persepsi. 8isamping itu, /aktor demogra/i seperti status ekonomi, usia,
jenis kelamin juga merupakan /aktor predisposisi.
2.!.+.2 'aktor pendukung (eabling factors), merupakan /aktor perilaku
yang memungkinkan suatu motivasi atau aspirasi terlaksana. 'aktor
pendukung men-akup berbagai keterampilan dan sumber daya yang
meliputi /asilitas pelayanan kesehatan, personalia, keterjangkauan
sumber daya, biaya, jarak, ketersediaan transportasi, dan lain sebagainya.2.!.+. 'aktor pendorong (reinforcing factors), merupakan /aktor penyerta
(yang datang sesudah) perilaku yang memberi ganjaran, insenti/ atau
hukuman atas perilaku dan berperan bagi perilaku yang menetap atau
lenyapnya perilaku, yaitu man/aat sosial dan jasmani dan ganjaran nyata
atau tidak nyata yang pernah diterima pihak lain.
2.2 P"s!an#u
2.2.1 Definisi P"s!an#u
Pos Pelayanan 1erpadu (Posyandu) adalah salah satu bentuk paya
$esehatan
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
6/20
($emenkes #&, 20!!b). %edangkan, pemberdayaan masyarakat adalah segala
upaya /asilitas yang bersi/at non instrukti/ guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat agar mampu mengidenti/ikasi masalah yang dihadapi,
potensi yang dimiliki, meren-anakan dan melakukan peme-ahannya dengan
meman/aatkan potensi setempat (8epkes #&, 200=).
2.2.2 Tu$uan Pen!elenggaraan P"s!an#u
enurut $emenkes #& (20!!b), tujuan penyelenggaraan posyandu
dibagi 2, yaitu"
2.2.2.! 1ujuan mum
enunjang per-epatan penurunan 9ngka $ematian &bu (9$&), angka
$ematian
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
7/20
%asaran pelayanan kesehatan di Posyandu adalah bayi (0!! bulan), balita
(!2 bulan=0 bulan), ibu hamil, melahirkan, ni/as dan menyusui dan pasangan usia
subur (8epkes #&, 200=).
2.2.4 %ungsi P"s!an#u
enurut $emenkes #& (20!!b), /ungsi dari posyandu adalah"
2.2.4.! %ebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih in/ormasi
dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat dalam rangka memper-epat penurunan 9ngka $ematian &bu
(9$&), angka $ematian
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
8/20
2. emperoleh pelayanan kesehatan dengan baik terutama bagi kesehatan ibu dan
anak.. emperoleh pelayanan keluarga beren-ana sehingga pasangan usia subur
menjadi peserta keluarga beren-ana ($
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
9/20
2.2.' Kegiatan P"s!an#u
$egiatan di Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan
pengembangan atau kegiatan tambahan. enurut $emenkes #& (20!!a), se-ara
rin-i kegiatan posyandu adalah sebagai berikut"
!. $esehatan &bu dan 9nak ($&9)
!.! &bu 3amil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil men-akup"
!.!.! Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran
tekanan darah, pemantauan nilai status gii (pengukuran lingkar lengan
atas), pemberian tablet 'e, pemberian imunisasi 1etanus 1o?oid,
pemeriksaan tinggi /undus uteri, temu wi-ara (konseling) termasuk
Peren-anaan Persalinan dan Pen-egahan $omplikasi serta keluarga
beren-ana ($
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
10/20
!.2.2 Pemberian dua kapsul vitamin 9 warna merah 200.000 %& (! kapsul segera
setelah melahirkan dan ! kapsul lagi 24 jam setelah pemberiaan kapsul
pertama).
!.2. 8ilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara,
pemeriksaan tinggi /undus uteri dan pemeriksaan lo-hia oleh petugas
kesehatan.
!.
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
11/20
@enis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program kesehatan
pada ibu hamil dan bayi.
4. ;ii
Pelayanan gii yang diberikan pada posyandu meliputi"
4.! Penimbangan berat badan balita yang dilakukan oleh kader terhadap balita
dengan menggunakan alat timbangan berupa da-in untuk balita maupun
timbangan injak. Penimbangan balita dilakukan pada saat hari buka
posyandu. 3asil penimbangan berat badan akan di-atat pada ($%) yang
akan menilai status gii balita dan mendeteksi se-ara dini jika terjadi
gangguan pertumbuhan.
4.2 Penyuluhan gii di posyandu dilakukan oleh petugas kesehatan dan kader
kepada ibu balita. 1opik penyuluhan yang biasanya diberikan dapat berupa
-ara memantau pertumbuhan balita, tanda anak gii buruk dan
penanganannya, keluarga sadar gii, pemberian 9%& eksklusi/ dan makanan
pendamping 9%&, man/aat vitamin 9 dan at besi serta akibat jika
kekurangan, dan lain sebagainya.
4. Pemberian akanan 1ambahan dilakukan oleh kader pada saat hari buka
posyandu. Pemberian makanan tambahan (P1) yang diberikan dapat
berupa bubur ka-ang hijau, biskuit, telur, susu dan makanan bergii lainnya.4.4 Pemberian vitamin 9 di posyandu diberikan pada bulan 'ebruari dan
9gustus setiap tahun yang disebut bulan vitamin 9. Pemberian tablet 'e di
posyandu dilakukan pada ibu hamil selama masa kehamilan yaitu sebanyak
sembilan kali ($emenkes, 20!!b).
4.+ Pen-egahan diare di posyandu dilakukan dengan penyuluhan perilaku hidup
bersih dan sehat (P3
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
12/20
melalui pemberian oralit. 9pabila diperlukan penangan lebih lanjut diberi
obat Ain- oleh petugas kesehatan.
2.2.( )angkah Kegiatan P"s!an#u
enurut $emenkes #& (20!!b), pelaksanaan kegiatan di posyandu
menggunakan sistem lima meja yaitu"
2.2.7.! eja !" Penda/taran
!. enda/tar ibu hamil yaitu menuliskan nama ibu hamil pada /ormulir atau
register pada ibu hamil.
2. enda/tar bayi dan balita yaitu menuliskan nama bayi dan balita pada kartu
menuju sehat ($%) atau buku kesehatan ibu dan anak ($&9) dan se-arik
kertas yang diselipkan pada kartu menuju sehat ($%) atau buku kesehatan
ibu dan anak ($&9).
2.2.7.2 eja &&" Penimbangan
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
13/20
digambarkan dalam gra/ik kartu menuju sehat ($%) atau buku kesehatan ibu
dan anak ($&9) kepada ibu dari anak yang bersangkutan.2. emberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan menga-u pada data kartu
menuju sehat ($%) atau buku kesehatan ibu dan anak ($&9) atau dari hasil
pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran.
. emberikan rujukan ke puskesmas apabila diperlukan untuk ibu hamil dan ibu
menyusui, bayi atau balita.
4. emberikan pelayanan gii dan kesehatan dasar oleh kader posyandu,
misalnya pemberian pil tambah darah, vitamin 9, oralit, dan sebaginya.
2.2.7.+ eja B" Pelayanan $esehatan
Pelayanan imunisasi, pelayanan $eluarga
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
14/20
dengan metode simulasi dan menerapkan %8 dan 8 di posyandu
dengan tujuan untuk merumuskan masalah dan menetapkan -ara
penyelesaiannya dalam rangka meningkatkan -akupan posyandu.
2.2.. Posyandu purnama adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari delapan kali pertahun dengan ratarata jumlah kader
sebanyak lima orang atau lebih, -akupan kelima kegiatan utamannya
lebih dari +0C, mampu menyelenggarakan program tambahan serta telah
memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh
masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari +0C kepala
keluarga di wilayah kerja posyandu. &ntervensi yang dapat dilakukan
antara lain sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk
memantapkan pemahaman masyarakat tentang dana sehat dan pelatihan
dana sehat agar -akupan anggota lebih dari +0C. Pelatihan ditujukan
pada tokoh masyarakat terutama pengurus dana sehat atau kelurahan
dengan mengikutsertakan pengurus posyandu.
2.2..4 Posyandu mandiri adalah posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali pertahun, dengan ratarata
jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, -akupan kelima kegiatan
utamanya lebih dari +0C, mampu menyelenggarakan program tambahan
serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola
oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari +0C kepala keluarga yang
bertempat tingggal di wilayah kerja posyandu.
2.2.+ Analisis ,asil P"s!an#u
$epaniteraan $linik %enior &lmu $esehatan asyarakat
'akultas $edokteran niversitas alahayati 20
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
15/20
8ari hasil penimbangan balita ada beberapa indikator yang perlu diketahui,
antara lain"
2.2..! % balita adalah jumlah balita yang berasal dari seluruh posyandu
yang melapor di suatu wilayah kerja pada waktu tertentu.
2.2..2 8 balita adalah jumlah balita yang di timbang diseluruh posyandu
yang melapor di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Persentase balita yang ditimbangkan badannya (C 8D% balita) adalah
jumlah balita yang ditimbang diseluruh posyandu yang melapor di suatu wilayah
kerja tertentu dibagi balita yang berasal dari seluruh posyandu yang melapor di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ? !00C ($emenkes #&, 20!!d).
2.3 %akt"r-%akt"r !ang Berhuungan Dengan Kun$ungan Iu Balita ke
P"s!an#u
2..! mur &bu
mur berpengaruh terhadap terbentuknya kemampuan karena kemampuan
yang dimiliki dapat diperoleh melalui pengalaman seharihari diluar /aktor
pendidikannya (%edioetama, 200=). %eorang ibu yang berumur muda dan baru
memiliki anak akan -enderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap
anak mereka. Namun, seiring bertambahnya usia, bertambahnya kesibukan dan
bertambahnya jumlah anak maka ini akan mempengaruhi motivasi untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang baik untuk anak (3astono, 200).
$epaniteraan $linik %enior &lmu $esehatan asyarakat
'akultas $edokteran niversitas alahayati 2!
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
16/20
2..2 Pengetahuan &bu tentang Posyandu
Pengetahuan adalah merupakan hasil 5tahu6 dan ini terjadi setelah orang
mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap
objek terjadi melalui pan-a indera manusia yakni penglihatan, pendengaran,
pen-iuman, rasa dan raba. Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek. %ebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmodjo, 20!0).
1erdapat enam tingkatan dalam pengetahuan yakni tahu, memahami
aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. ntuk mengukur pengetahuan dilakukan
dengan -ara wawan-ara atau pertanyaan yang menanyakan isi materi yang akan
diukur, dimana kedalaman materi dapat diukur dengan menyesuaikan tingkatan
pengetahuan tersebut (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan sangat erat dikaitkan
dengan tingkat pendidikan sehingga diharapkan dengan pendidikan yang tinggi
maka orang tersebut akan semakin luas pengetahuannya. 9kan tetapi, pengetahuan
tidak saja didapat dari pendidikan /ormal saja namun dari pendidikan non /ormal
(*awan, 20!0).
2.. %ikap &bu terhadap Posyandu
%ikap adalah bagaimana pendapat atau penilaian orang terhadap hal yang
terkait dengan kesehatan dan /aktor yang terkait dengan resiko kesehatan
(Notoatmodjo, 20!0). 1erbentuknya sikap terutama atas dasar kebutuhan
kebutuhan yang kita miliki dan in/ormasi yang kita terima mengenai halhal
tertentu (arEat, 200=).
$epaniteraan $linik %enior &lmu $esehatan asyarakat
'akultas $edokteran niversitas alahayati 22
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
17/20
2..4 Pelayanan &munisasi
&munisasi adalah pemberian vaksin untuk men-egah terjadinya penyakit
tertentu. %edangkan imunisasi yang rutin adalah kegiatan imunisasi yang
dilakukan se-ara rutin dan terus menerus dan harus dilaksanakan pada periode
waktu yang telah ditetapkan berdasarkan kelompok usia sasaran dan tempat
pelayanan ($emenkes, 20!!b).
%etelah bayi lahir yaitu usia dibawah lima tahun dipandang sebagai masa
emas sehingga diharapkan ibu balita termotivasi untuk melakukan kegiatan
posyandu. Namun, ibu balita merasa perlu datang ke posyandu hanya sampai pada
usia !2 bulan (masa pemberian imunisasi). $egiatan penimbangan bayi sampai
usia lima tahun yang berguna untuk memantau tumbuh kembang balita dianggap
sebagai suatu kegiatan yang tidak penting. %etelah usia !2 bulan dan imunisasi
sedah lengkap, ibu balita akan datang ke posyandu hanya untuk kegiatan
menimbang dan mendapatkan vitamin 9 (aharsi, 2007).
2..+ 8orongan Petugas $esehatan
Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan yang berbasis masyarakat
yang dikelola oleh, dari dan untuk masyarakat. >leh karena itu, dalam
pelaksanaan pelayanan posyandu, peranan petugas kesehatan dan tokoh
masyarakat sangat penting dalam memberikan motivasi atau dorongan kepada
masyarakat khususnya ibu balita untuk meman/aatkan posyandu sebagai sarana
memantau pertumbuhan maupun tahap perkembangan anak
($emenkes #&, 20!!-).
$epaniteraan $linik %enior &lmu $esehatan asyarakat
'akultas $edokteran niversitas alahayati 2
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
18/20
2.4 Kerangka Te"ri
%umber " Teori Green, et al. (2005) yang sudah dimodifikasi
2.5 Kerangka K"nse/
$epaniteraan $linik %enior &lmu $esehatan asyarakat
'akultas $edokteran niversitas alahayati 24
'aktor Predisposisi "
Uur iu
Pendidikan ibu
Pekerjaan ibu
mur anak
@umlah anak balita
Pengetahuan
Sika/
otivasi
%osial ekonomi
'aktor Pemungkin"
1empat pelaksanaan
Posyandu
@arak Posyandu
$epemilikan buku $&9
Pela!anan iunisasi
Pelayanan pemeriksaan
kesehatan
Program P1'aktor Penguat"
8ukungan keluarga
;uru
1eman sebaya
8orongan tokohmasyarakat
Biingan /etugas
kesehatan
Perilaku kun$ungan iu
alita ke /"s!an#u
0aar 2.1 Kerangka Te"ri
%akt"r-fakt"r !ang &e/engaruhi PerilakuKun$ungan Iu Balita ke P"s!an#u
Bariabel &ndependen
'aktor Predisposisi "
• Uur iu
• Pengetahuan
• Sika/
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
19/20
0aar 2.2 Kerangka K"nse/
%akt"r-fakt"r !ang &e/engaruhi Perilaku Kun$ungan Iu Balita ke P"s!an#u
2.' ,i/"tesa
!. 3o" 1idak ada hubungan umur ibu dengan perilaku kunjungan ibu balita ke
Posyandu
-
8/19/2019 BAB II D/S Posyandu
20/20
3a" 9da hubungan pengetahuan ibu dengan perilaku kunjungan ibu balita ke
Posyandu