BAB II DASAR TEORI · Tegangan Catu Daya 5 VDC -5% sampai 24 VDC +15%, ripple (p-p): 5% Konsumsi...
Transcript of BAB II DASAR TEORI · Tegangan Catu Daya 5 VDC -5% sampai 24 VDC +15%, ripple (p-p): 5% Konsumsi...
-
4
BAB II
DASAR TEORI
Pada bab ini akan membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan tugas
akhir yang dibuat yaitu tentang sensor rotary encoder, Arduino Nano, Nodemcu,
Optocoupler, relay, RTC, Booster step-up, SD Card, dan Modul charger.
2.1 OMRON E6B2-CWZ6C
Omron E6B2-CWZ6C merupakan rotary encoder yang dikeluarkan oleh
omron. Omron E6B2-CWZ6C ini memiliki kemampuan dapat bekerja di
lingkuangan pabrik yang memiliki gangguan yang cukup besar. Cara kerja dari
omron E6B2-CWZ6C ini sama dengan rotary encoder pada umumnya yaitu
mengukur putaran. Pada skripsi ini menggunakan Omron E6B2-CWZ6C karena
rotary encoder yang terpasang pada mesin forming di PT Kepuh Kencana Arum
yaitu omron E6B2-CWZ6C.
Omron E6B2-CWZ6C ini memiliki 5 buah kabel yang dapat terhubung dan
sebuah kabel sebagai shield ground dengan model keluaran NPN Open-collector.
Berikut ini adalah tabel dari pengkabelan Omron E6B2-CWZ6C.
Tabel 2.1 pengkabelan Omron E6B2-CWZ6C.
Warna Sambungan
Coklat Catu daya 5V – 24V
Biru 0V atau GND
Hitam Output A
Putih Output B
Orange Output C
Shield Ground
-
5
Sedangkan rangkaian didalam rotary encoder Omron E6B2-CWZ6C dapat dilihat
seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1 Rangkaian dalam Omron E6B2-CWZ6C
Berikut mode keluaran dalam bentuk time diagram untuk output phase A, B, dan
Z dalam perputaran CW dan CCW.
Tabel 2.2 Time diagram output phase A, B, dan Z
Pada output phase A memiliki phase yang lebih cepat 1/4 T dengan ralat 1/8 T dari
phase B saat arah putaran CW, sedangkan pada saat arah putaran CCW output
phase B lebih cepat 1/4 T dengan ralat 1/8 T dibandingkan dengan output phase
-
6
A. Untuk ukuran dan dimensi dari rotary encoder Omron E6B2-CWZ6C dapat
dilihat di gambar di bawah ini:
Gambar 2.2 Dimensi Omron E6B2-CWZ6C
Berikut ini merupakan tabel spesifikasi dari Omron E6B2-CWZ6C.
-
7
Tabel 2.3 Spesifikasi Omron E6B2-CWZ6C
Indeks Spesifikasi
Tegangan Catu Daya 5 VDC -5% sampai 24 VDC +15%, ripple (p-p): 5%
Konsumsi Arus Maksimal 80 Ma
Resolusi (P/R) 360
Output Phase Phase A, B dan Z
Selisih antara output
phase 90°±45° antara A dan B (1/4 T ± 1/8 T)
Konfigurasi output NPN open-collector
Kapasitas output Maksimal 30 VDC, Arus sink maksimal 35 mA, tegangan
residu maksimal 0.4V (pada kondisi arus sink 35mA).
Respon frekuensi
maksimal 100 kHz
Waktu rise dan fall dari
output 1 μs
Torsi awal Maksimal 0.989 mNm
Momen inersia 1×10-6 kgm2 max
Beban poros radial 30N
Beban poros linear 20N
Kecepatan maksimal 6000 rpm
Pengaman rangkaian Pengaman reverse polarity power supply, pengaman short-circuit
beban
Temperatur lingkungan Saat bekerja : -10 sampai 70 °C; saat disimpan : -25 sampai 80 °C
Kelembaban lingkungan 35% sampai 85%
Toleransi terhadap
getaran
Getaran dengan frekuensi 10 - 500 Hz, dengan percepatan
maksimal 150 m/s2
Toleransi terhadap
goncangan Goncangan dengan percepatan 1,000m/s2
2.2 Arduino Nano
Arduino adalah sebuah board mikrokontroler yang bersifat open-source.
Perangkat keras arduino menggunakan chip mikrokontroler berjenis AVR yang
dibuat dari perusahaan ATMEL. Mikrokontroler ini dapat diprogram
menggunakan komputer, sehingga dapat membaca dan mengolah sebuah input
kemudian menghasilkan output yang diinginkan. Bahasa pemrograman yang
-
8
digunakan menggunakan bahasa C, tetapi lebih dipermudah dengan fungsi-fungsi
yang sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami. Berikut ini adalah
spesifikasi dari Arduino Nano sebagai berikut :
Tabel 2.4. Spesifikasi Arduino Nano
Nama Spesifikasi
Mikrokontroler Atmel Atmega 328
Tegangan Operasi 5V
Tegangan Input 7V – 12V
Digital I/O Pin 14 buah, 6 diantaranya menyediakan PWM output
Analog Input Pin 8 buah
Arus DC per pin I/O 40 mA
Memori Flash 32 KB, 2 KB telah digunakan untuk bootloader
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Clock Speed 16 MHz
Dimensi 0.73” x 1.70”
Gambar 2.3 Arduino Nano
-
9
2.3 Nodemcu V3
Nodemcu adalah sebuah modul platform IoT (Internet of Thing) yang
termasuk kedalam keluarga ESP8266 tipe ESP-12. Secara fungsi modul ini
menyerupai dengan modul arduino, tetapi yang membedakan yaitu modul ini
dikhususkan untuk dapat terkoneksi ke internet. Nodemcu dapat berdiri sendiri
sebagai mikrokontroler atau dapat juga hanya sebagai perantara untuk masuk
kedalam internet. Modul ini dapat diprogram dengan software Arduino IDE, jadi
lebih mudah untuk menggunakannya. Dibawah ini adalah spesifikasi dari
Nodemcu V3 Lolin:
Gambar 2.4 Nodemcu V3
Dibwah ini spesifikasi dari Nodemcu V3:
-
10
Tabel 2.5 Spesifikasi Nodemcu V3
SPESIFIKASI NODEMCU V3
Mikrokontroller ESP8266
Ukuran Board 57 mm x 30 mm
Tegangan Input 3.3 ~ 5V
GPIO 13 PIN
Kanal PWM 10 Kanal
10 bit ADC Pin 1 Pin
Flash Memory 4 MB
Clock Speed 40/26/24 MHz
WiFi IEEE 802.11 b/g/n
Frekuensi 2.4 GHz – 22.5 Ghz
USB Port Micro USB
Card Reader Tidak Ada
USB to Serial Converter CH340G
2.4 Optocoupler PC817
Optocoupler adalah salah satu gabungan dari LED dan phototransistor,
seperti pada gambar dibawah ini arus pada colector dapat mengalir menuju emitor
apabila terdapat arus pada basis. Cahaya LED akan jatuh pada area basis sehingga
arus basis dapat dibangkitkan. berfungsi sebagai pengaman untuk melindungi
bagian tegangan tinggi dan dapat mempengaruhi sistem di bagian yang
menggunakan tegangan rendah. Jenis dari optocoupler berbagai macam ada yang
menggunakan 4 kaki dan ada yang menggunakan 6 kaki tergantung dari
kegunaannya. Pada skripsi ini digunakan optocoupler PC817 sebagai pengaman
pada rangkaian pembacaan rotary encoder. Berikut adalah gambar dari optocoupler
817.
-
11
Gambar 2.5 Optocoupler PC817
2.5 Relay
Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch yang
dioperasikan secara elektrik dan memiliki 2 bagian utama yaitu Elektromagnet
(coil) dan Mekanikal (kontak saklar). Relay menggunakan prinsip elektromagnetik
untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus yang kecil dapat
mehantarkan listrik ke tegangan yang lebih tinggi.
Relay memiliki 4 bagian dasar yaitu Elektromagnet (coil), Spring,
Armature, dan Switch contact point (saklar). Switch contact point (saklar) terdiri
dari 2 jenis yaitu Normally Close (NC) dan Normally Open (NO). Normally Close
(NC) yaitu saat kondisi awal sebelum diaktifkan pada kondisi tertutup, sedangkan
Normally Open (NO) yaitu saat kondisi awal sebelum diaktifkan pada kondisi
terbuka. Berikut ini adalah gambar dari bagian-bagian relay:
Gambar 2.6 Bagian-bagian relay
-
12
Dapat dilihat pada gambar 2.5 diatas pada saat kumparan coil dialiri arus listrik,
maka Iron Core (besi) akan menarik Armature berpindah posisi yang awalnya NC
(close) ke posisi NO (open) sehingga saklar yang menghasilkan arus listrik pada
posisi NO (open). Begitu juga sebaliknya ketika posisi awal NO (open) ke posisi
NC (close) sehingga saklar yang menghasilkan arus listrik pada posisi NC (close).
Pada skripsi ini menggunakan relay 24V karena semua proses pada mesin forming
dikendalikan oleh PLC dengan menggunakan tegangan kerja 24V. Berikut adalah
gambar dari relay 24V.
Gambar 2.7 Relay 24V
2.6 Real Time Clock DS3231
Real Time Clock atau yang sering disingkat RTC adalah jam elekronik
berupa chip yang dapat menghitung waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, bulan,
dan tahun dengan akurat dan dapat menyimpan data waktu tersebut secara real-
time. Karena digunakan secara real-time maka keluarannya dapat ditampilkan
melalui device sistem antarmuka. Pada skripsi ini akan menggunakan RTC DS3231
untuk mengetahui waktu pada saat mesin sedang bekerja. Selain dapat menghitung
waktu dengan akurat RTC DS3231 juga dapat menghitung temperatur, itulah
kelebihan dari RTC DS3231. Berikut adalah gambar dari RTC DS3231.
-
13
Gambar 2.8 Modul RTC DS3231
2.7 Modul SD Card
Modul SD Card adalah sebuah modul yang berfungsi untuk membaca dan
menulis Micro SD, modul ini memiliki interface menggunakan komunikasi SPI.
Modul ini dapat langsung terkoneksi dengan arduino IDE yang dilengkapi dengan
kartu Micro SD. Tegangan kerja dari modul ini adalah 3.3 – 5V, dibawah ini adalah
gambar dari modul sd card.
Gambar 2.9 Modul SD Card
2.8 Modul Booster DC-DC Step Up
Modul Booster DC-DC Step Up adalah modul yang digunakan untuk
menaikkan teggangan dari tegangan rendah ke tegangan yang lebih tinggi. Modul
ini menggunakan IC LM2577 yang dapat menerima tegangan masukan (input
voltage) sebesar 3V – 34V DC dan akan diubah teganggannya menjadi lebih tinggi
dengan range tegangan dari 4V hingga 35V DC. Berikut adalah spesifikasi dari
-
14
modul Booster DC-DC Step Up sebagai berikut :
Tabel 2.6 Spesifikasi Booster DC-DC Step Up
Spesifikasi Modul Booster Step Up
Tegangan Masukan 3V – 34V DC
Tegangan Keluaran 4V – 35V DC
Arus Masukan 3A (max)
Arus Keluaran 2.5A (max)
Dimensi 49mm x 26mm
Gambar 2.10 Modul Booster Step Up
2.9 Modul Charger
Modul ini menggunakan IC pengisian baterai TP4056 dan dilengkapi juga
dengan perlindungan baterai DW01, IC DW01 ini akan bekerja ketika baterai
keadaan kosong dan akan otomatis terputus ketika baterai terisi penuh. Modul ini
dibekali muatan arus sebesar 1A dan tegangan masukan ke modul 5V. Dengan
spesifikasi modul charger sebagai berikut:
Input micro usb
Tegangan input 4,5 – 5,5V
Arus maksimal 1A
Suhu kerja -10ºC sampai 85ºC
-
15
Tegangan stop cas penuh 4,2V
Perlindungan over-discharge 2,5V
Perlindungan arus berlebih 3A
Dan berikut ini adalah gambar dari modul charger itu sendiri.
Gambar 2.11 Modul Charger
2.10 Baterai
Baterai adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia menjadi energi
listrik yang dapat digunakan sebagai sumber listrik. Baterai disini digunakan untuk
mensuplai tegangan pada mikrokontroler arduino dan rangkaian yang lainnya
apabila terjadi pemadaman, untuk menjaga hardware tetap hidup walaupun listrik
sedang padam.
Gambar 2.12 Baterai
-
16
2.11 Database
Database adalah kumpulan data-data yang tersimpan, tersusun dan saling
terhubung satu sama lain pada suatu komputer dengan menggunakan peraangkat
lunak untuk mengakses ataupun mengelolanya sehingga dapat menghasilkan
informasi. Database memiliki sistem keamanan data yang tinggi sehingga data
yang tersimpan tidak mudah untuk diakses oleh orang lain dan juga mempermudah
user dalam mengakses data yang diperlukan. Pada skripsi ini menggunakan
database untuk menyimpan data yang didapat dari pengiriman hardware yang
terpasang pada mesin untuk dapat diolah lebih lanjut pada bagian Middle-end dan
Front-end.