Bab II Dasar Teori arthropoda
-
Upload
sastra-adhywiguna -
Category
Documents
-
view
178 -
download
3
description
Transcript of Bab II Dasar Teori arthropoda
BAB II
DASAR TEORI
A. PENGERTIAN ARTHROPODA
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki)
merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Segmen
tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral
dan tergolong tripoblastik selomata.
B. MORFOLOGI ARTHROPODA
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi. Pada
tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung
membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang
lebih dari 60 cm, namun kebanyakan berukuran kecil. Begitu pula dengan bentuk
Arthropoda pun beragam. Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang
membentuk rangka luar (eksoskeleton). Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di
sekresikan oleh sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan
tubuh yang kuat.
Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh
ligamen yang fleksibel dan lunak. Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti
pertumbuhan tubuh. Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti
dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru. Tahap
pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis. Hewan yang biasanya
melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba. Sistem saraf Arthropoda
berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi
ventral tubuhnya.
Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang
disebut ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai
kegiatan. Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
3
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus,
dan anus. Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam,
misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa
metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut
saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya. Sistem sirkulasi
Arthropoda bersifat terbuka. Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah
pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol. Darah
Arthropoda disebut juga hemolimfa.
C. EKOLOGI ARTHROPODA
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit,
komensal, atau simbiotik. Di lingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini,
misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah. Habitat
penyebaran Arthropoda sangat luas. Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan
padang rumput.
D. REPRODUKSI ARTHROPODA
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada
juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah
pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang
dihasilkan bersifat steril. Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda
terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga
bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.
E. KLASIFIKASI
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan
kaki. Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu
Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta
4
1. CRUSTACEAE
Dalam bahasa latin, crusta berarti
cangkang. Crustaceae disebut juga hewan
bercangkang. Telah dikenal kurang lebih
26.000 jenis Crustaceae.
Crustaceae yang paling awal terdapat
dalam zaman Kambrium. Udang batu masa kini
dengan kaki renang, kaki jalan, kaki capit dan
sirip ekor, bagian mulut yang khusus (termasuk
mandibula ) dan antena ( dua pasang ).
Keanekaragaman struktur anggota – anggota tubuh ini mencerminkan
keanekaragaman fungsinya.
a. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustacea
Class : - Malacostraca
: - Entomostraca
Ordo : Malacostraca : - Isopoda
- Stomatopoda
- Decapoda
: Entomostraca : - Branchiopoda
- Ostracoda
- Copepoda
......- Cirripedia
5
b. Morfologi
Crustaceae memiliki
tubuh yang bersegmen dan
terdiri atas sefalotoraks (kepala
dan dada menjadi satu) serta
abdomen (perut). Bagian anterior
tubuh besar dan lebar, sedangkan
posteriornya sempit. Kelas ini
meliputi udang laut yang besar,
lobster, teritip, kepiting dan
sejumlah besar hewan yang
mirip udang. Kecuali “ kutu babi “ yang hidup di bawah batang kayu dan batu,
Crustaceae merupakan hewan air, yang terdapat baik di air tawar maupun air laut.
Semua anggota klas ini bernapas dengan insang. Ukurannya berkisar dari
mikroskopis sampai lobster dan kepiting yang bobotnya mencapai beberapa kilogram.
c. Siklus hidup
Peristiwa – peristiwa yang terjadi selama berkembang biak adalah :
1. Kopulasi, Dalam peristiwa ini berlangsung pemindahan spermatozoa dari vasa
differensia udang jantan
kepada udang betina yang
ditampung dalam recetaculum
seminis.
2. Bertelur
3. Perkembangan embrio telur
4. Pertumbuhan larva menjadi
udang dewasa
2. ARACHNOIDEA
6
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok
laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja.Kalajengking adalah salah satu
contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh
Arachnoidea bervariasi, ada yang
panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9
cm.
a. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnoidea
Ordo : Scorpionida
Arachnida
Acarina
b. Morfologi
Laba-laba hanya memiliki dua tubuh. Segmen bagian depan disebut
cephalothorax atau prosoma (gabungan dari kepala dan dada).
Segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma.
Antara cephalothorax dan
abdomen terdapat penghubung tipis yang
dinamai pedicle atau pedicellus.
Pada cephalothorax melekat
empat pasang kaki, dan satu sampai empat
pasang mata.
Selain sepasang rahang bertaring besar (chelicera), terdapat pula sepasang atau
beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus.
7
Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya,
mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh
mangsanya.
c. Klasifikasi Arachniodea
Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan
Acarina.
1) Scorpionida
Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen
terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp,
Centrurus sp, Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus ). Hewan ini
memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela
diri.
2) Arachnida
Laba-laba adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan
dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut
pengunyah. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora). Mangsa
utamanya adalah serangga Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk
menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang
sutera, yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat, dari kelenjar
(disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera
ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu
8
tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi
lubang sarang, dan lain-lain.
contoh hewan ini adalah :
o Laba-laba serigala (Pardosa amenata),
o Laba-laba kemlandingan (Nephila maculata).
o Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
o Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
o Laba-laba penjerat (di Malaysia)
o Laba-laba pemburu (di Meksiko)
o Laba-laba srigala
o Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa
o Tarantula (Rhechostica hentz)
Laba-laba berbisa
black widow,
Latrodectus mactans;
subordo
Araneomorphae
Laba-laba pelompat
Myrmarachne yang
menyerupai semut;
subordo
Araneomorphae
Laba-laba serigala
Lycosidae; subordo
Araneomorphae
Laba-laba Oxyopes
betina; subordo
Araneomorphae
3) Acarina
Ordo Arcarina adalah kelompok hewan tungau. Anggota ordo ini
memiliki tubuh berbentuk bulat telur tau bundar. Banyak spesies tungau
merusak tumbuh-tumbuhan atau menjadi parasit pada binatang dan manusia.
Contoh kelompok ini adalah tungau kudis (Sarcoptes scabei) dan tungau
unggas (Argus sp).
9
Memiliki tubuh yang sangat kecil, contohnya adalah :
o Caplak atau tungau (Acarina sp.),
o Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
o Caplak unggas (Dermanyssus)
o Caplak sapi (Boophilus annulatus)
o Tungau (Dermacentor sp.)
3. MYRIAPODA
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria
= banyak, podos = kaki) merupakan
hewan berkaki banyak.Hewan kaki
seribu adalah salah satunya yang
terkadang kita lihat di lingkungan sekitar
kita.Myriapoda hidup di darat pada
tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian tubuh
Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen.Tubuhnya memanjang seperti
cacing.
Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah),
dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata
tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap
segmennya.Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang
10
menuju ke trakea. Ekskresinya dengan tubula malpighi.Myriapoda bersifat dioseus
dan melakukan repsroduksi seksual secara internal.Myriapoda dibedakan menjadi dua
ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
a. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Myriapoda
Ordo : Diplopoda
: Chilopoda
b. Morfologi
Tubuh terdiri atas kepala (cephalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (toraks),
dan beruas-ruas, terdiri atas ± 10 hingga 200 segmen.
Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang
mata tunggal (ocellus).
Penambahan jumlah segmen terjadi pada tiap pergantian kulit.
Alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu pasang kaki di tiap
segmen perut kaki,
sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen perut,
kecuali segmen terakhirnya.
11
Eksoskeleton terdiri dari kulit keras dari zat kitin yang berfungsi melindungi
alat-alat dalam, tempat melekatnya otot dan memberi bentuk tubuh.
1) Kelas Chilopoda
Kelompok hewan ini dikenal sebagai
kelabang.Tubuhnya memanjang dan agak
pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan
mulut dengan sepasang mandibula dan dua
pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya
terdapat kaki dan sepasang spirakel.Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt
beracun.Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau
pengganggunya.Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa sakit.Contoh hewan ini
adalah kelabang (scutigera sp.).
2) Kelas Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu,
meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu.
Ada yang menyebutkan nama lain seperti
keluwing.Tubuhnya bulat panjang. Mulutnya terdiri
dari dua pasang maksila dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua
pasang kaki dan dua pasang spirakel.Diplopoda tidak memiliki cakar beracun
karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme.Gerakkan hewan
ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang.Bila terganggu hewan ini
akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati.Contoh hewan ini adalah kaki
seribu.
12
4. INSECTA
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata
heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki
enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25
ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik
bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Ciri-ciri umum insecta :
Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat
dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada
belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi
untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran
atau membran tympanum.
Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus,
rektum dan anus.
Sistem saraf tangga tali.
Sistem pernafasan dengan sistem trakhea.
Sistem peredaran darah terbuka.
Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
Tempat hidup di air tawar dan darat.
Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur
sampai dewasa.
a. Taksonomi
Domain : Eukaryota
Kerajaan : Animalia
Superfilum : Ecdysozoa
Filum : Arthropoda
13
Subfilum : Insecta
b. Morfologi
Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian
utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak
beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput),
dada (thorax), dan perut (abdomen).
c. Klasifikasi (penggolongan) Insecta
Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis.
Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai dewasa.
Adapula serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami metamorfosis,
misal kutu buku (Episma saccharina). Berdasarkan metamorfisnya, serangga
dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola.
1) Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Dalam daur hidupnya Hemimetabola serangga mengalami tahapan perkembangan
sebagai berikut:
1. Telur
2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan
dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
14
3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ
tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain
Achyptera atau Isoptera
Orthoptera
Odonata
Hemiptera
Homoptera
a) Ordo Archyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo Archyptera:
Metamorfosis tidak sempurna.
Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap
tipis seperti jaringan.
Tipe mulut menggigit.
Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat
bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam
koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu
15
Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya
adalah bertelur
Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari
gangguan hewan lain.
Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga
sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril
b) Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut
tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai
penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya
yang lebih kuat dan besar.
Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada
ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk
meletakkan telur.
Tipe mulutnya menggigit.
Contoh:
- Belalang (Dissostura sp)
- Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
- Belalang sembah (Stagmomantis sp)
- Kecoak (Blatta orientalis)
- Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
16
- Jangkrik (Gryllus sp)
c) Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata:
Mempunyai dua pasang sayap
Tipe mulut mengunyah
Metamorfosis tidak sempurna
Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
Antenanya pendek
Larva hidup di air
Bersifat karnivora
Contohnya:
- Capung (Aeshnasp)
- Capung besar (Epiophlebia)
d) Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti
selaput.
Tipe mulut menusuk dan mengisap
Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya:
- Walang sangit (Leptocorixa acuta)
- Kumbang coklat (Podops vermiculata)
17
- Kutu busuk (Eimex lectularius)
- Kepinding air (Lethoverus sp)
e) Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :
Tipe mulut menghisap
Mempunyai dua pasang sayap
Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya:
- Tonggeret (Dundubia manifera)
- Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
- Wereng coklat (Nilapervata lugens)
- Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
‘- Kutu daun (Aphid sp)
18
2) Kelompok Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.
Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur –
larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda
dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak
melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan
organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini
meliputi 6 ordo, yaitu ordo: Neuroptera, Lepidoptera, Diptera, Coleoptera,
Siphonoptera, dan Hymenoptera
a) Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap
yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa
(kepompong), imago)
b) Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik
Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva –
kepompong (pupa) – imago Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan mejadi
dua, yaitu
Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat
dijulurkan.
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:
Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya:
- Hama kelapa (Hidari irava)
19
- Hama daun pisang (Erlonata thrax)
- Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
- Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap
kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya:
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
- Ulat jengkol (Plusia signata)
- Kupu ulat sutra (Bombyx mori)
c) Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
Ciri-ciri ordo Diptera:
Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah
menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
Mengalami metamorfosis sempurna.
Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap,
membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya:
- Lalat (Musca domestica)
- Nyamuk biasa (Culex natigans)
- Nyamuk Anopheles
- Aedes (inang virus demam berdarah)
20
(a) lalat rumah; (b) lalat tze-tze; (c) nyamuk kecil; (d) nyamuk
d) Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
Mempunyai dua pasang sayap.
Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra,
sayap belakang seperti selaput.
Mengalami metamorfosis sempurna.
Tipe mulut menggigit.
Contoh:
Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu,
kelapa sawit dan lain-lain.
Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu,
kelapa sawit dan lain-lain.
Kumbang beras (Calandra oryzae)
e) Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera :
21
Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
Mempunyai mata tunggal.
Tipe mulut mengisap.
Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala – dada dan perut tidak
jelas)
Metamorfosis sempurna
Contoh:
Pinjal manusia (Pubex irritans)
Pinjal anjing (Ctenocephalus canis)
Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)
Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman
pes / sampar.
f) Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
Tipe mulut menggigit.
Contoh:
- Lebah madu (Apis mellifera)
- Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada
bangunan rumah
22