BAB II Baru -...

29
18 BAB II KETENTUAN UMUM TENTANG PENCURIAN A. PENGERTIAN PENCURIAN 1. Pengertian Pencurian Dalam Hukum Positif. Pencurian dalam bahasa, berasal dari kata “curi” yang mendapat awalan pe- dan akhiran -an yng mempunyai arti proses, cara perbuatan mencuri, 1 Dalam hukum positif pencurian dijelaskan dalan BAB XXXII KUHP, yaitu mengambil sesuatau barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak. 2 Pencurian mengandung elemen-elemen, perbuatan mengambil, suatu barang atau yang diambil, seluruhnya atau sebagian milik orang lain, pengambilan dengan maksud memiliki. Dalam pencurian mengambil yang dimaksud adalah mengambil untuk dikuasai, maksudnya waktu pencuri mengambil barang, barang tersebut belum ada dalam kekuasaannya, apabila waktu memiliki barang itu sudah ada ditangannya, maka perbuatan tersebut bukan termasuk pencurian tetapi penggelapan, pencurian dikatakan selesai apabila barang tersebut sudah pindah tempat. Suatu barang, merupakan segala sesuatu 1 Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, hlm. 200 2 KUHP pasal 362

Transcript of BAB II Baru -...

Page 1: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

18

BAB II

KETENTUAN UMUM TENTANG PENCURIAN

A. PENGERTIAN PENCURIAN

1. Pengertian Pencurian Dalam Hukum Positif.

Pencurian dalam bahasa, berasal dari kata “curi” yang mendapat

awalan pe- dan akhiran -an yng mempunyai arti proses, cara perbuatan

mencuri,1 Dalam hukum positif pencurian dijelaskan dalan BAB XXXII

KUHP, yaitu mengambil sesuatau barang, yang sama sekali atau sebagian

termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu

dengan melawan hak.2 Pencurian mengandung elemen-elemen, perbuatan

mengambil, suatu barang atau yang diambil, seluruhnya atau sebagian

milik orang lain, pengambilan dengan maksud memiliki.

Dalam pencurian mengambil yang dimaksud adalah mengambil

untuk dikuasai, maksudnya waktu pencuri mengambil barang, barang

tersebut belum ada dalam kekuasaannya, apabila waktu memiliki barang

itu sudah ada ditangannya, maka perbuatan tersebut bukan termasuk

pencurian tetapi penggelapan, pencurian dikatakan selesai apabila barang

tersebut sudah pindah tempat. Suatu barang, merupakan segala sesuatu

1 Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, hlm. 200 2 KUHP pasal 362

Page 2: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

19

yang berwujud dan barang yang tidak berwujud termasuk daya listrik dan

gas. Pengambilan tersebut harus dengan sengaja dan dengan maksud untuk

memiliki, apabila seseorang mengambil barang milik orang lain karena

keliru tidak termasuk pencurian.3 Dalam KUHP dikenal beberapa macam

pencurian yaitu:

a. Pencurian Ringan

Pencurian biasa, barang yang dicuri tidak lebih dari Rp.250,-

pencurian dilakukan dua orang atau lebih, pencurian hewan meskipun

nilainya tidak lebih dari Rp.250,- tidak termasuk pencurian ringan, atau

pencurian pada waktu terjadi malapetaka, bencana baik yang disebabkan

alam atau manusia.

b. Pencurian dengan pemberatan

Pencurian dengan pemberatan yaitu pencurian biasa yang disertai

keadaan-keadaan, pencurian hewan, bila dilakukan pada waktu bencana,

dilakukan pada malam hari dalam keadan rumah tertutup yang ada

dirumah, dilakukan dua orang atau lebih dengan bekerja bersama-sama,

dilakukan dengan membongkar atau memecah untuk mengambil barang

yang didalamnya.

3 R. Susilo, Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-komentarnya, Bogor: POLITEA, t.th. hlm. 216

Page 3: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

20

c. Pencurian dengan kekerasan

Pencurian yang disertai dengan kekerasan, kekerasan yang

dimaksud kekerasan pada orang, bukun berupa barang, dilakukan sebelum

atau sesudah pencurian, bersama-sama dengan maksud untuk

memudahkan atau menyiapkan agar pencurian ada kesempatan untuk

melarikan diri.

d. Pencurian Dalam Keluarga

Pencurian yang dilakukan dalam kalangan keluarga atau suami istri

yaitu ada pertalian yang erat, selama pertalian perkawinan belum putus

maka pencurian tersebut tidak dijatuhi hukuman4.

2. Pengertian pencurian dalam hukum Islam.

Pencurian dalam Islam biasa disebut dengan sirqoh, mengambil

sesuatu dengan sembunyi-sembunyi. Sedangkan menurut istilah sirqoh

adalah mengambil suatu (barang) hak milik orang lain secara sembunyi-

sembunyi dan dari tempat persembunyiannya yang pantas.5 Sedangkan

Abdul Qadir Audah membagi pencurian menjadi dua yaitu:

a. Pencurian yang dikenakan hadd

4 Ibid 5 Sudarsono, Pokok-pokok hukum Islam, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.ke-2, 2001, hlm. 545

Page 4: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

21

b. Pencurian yang dikenakan yang dikenakan ta’zir6

Sedangkan pencuri yang dikenakan hadd dapat dibagi menjadi dua,

yaitu:

a. Pencurian kecil

Pencurian dengan mengambil barang atau harta orang lain dengan

jalan sembunyi-sembunyi.

b. Pencurian besar

Pencurian dengan mengambil harta orang lain dengan jalan

perlawanan, dan pencurian ini disebut hirobah.7

Sedangkan Ibnu Rusyd, mendefinisikan pencurian yaitu

mengambil harta orang lain secara sembunyi-sembunyi tanpa

dipercayakan kepadanya.8 Dan menurut Syarbani Chatib, pencurian dalam

artian mengambil harta dengan sembunyi-sembunyi, secara kajahatan

dengan syarat tertentu seperti barang tersebut bersih seperempat dinar

dilakukan oleh orang mukallaf dari tempat simpanannya.9

6 Abdul Qadir Audah, Al-Tasryi’ al-jina’i al-Islam, Al-muassasah al-risalah, Juz II, hlm. 214

7 Ibid 8 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Sulaiman Marai, Singapura, Juz II, hlm. 445. 9 Syarbani Chatib, Mughni al-muhtaj, Dar al-Fikr, Juz V, hlm. 158

Page 5: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

22

B. SUMBER HUKUM PIDANA PENCURIAN

1. Sumber Hukum Pidana Pencurian dalam hukum positif

Sumber hukum dari hukum pencurian adalah hukum yang tertulis,

disamping itu di daerah-daerah tertentu, dan untuk orang-orang tertentu,

hukum pidana pencurian yang tidak tertulis, juga dapat menjadi sumber

hukum pidana pencurian. Induk peraturan hukum pidana positif adalah

kitab undang-undang hukum pidana (K.U.H.P) nama asli ialah “Wetboek

Van Strafecht Voor Nederkandsch Indie (W.v.s)” Tanggal 15 Oktober

1915 No 33 dan berlaku sejak tanggal 1 Januari 1918, K.H.U.P atau

W.v.S.v.N.I, ini merupakan kopian (turunan) Dari Wetboek van strafecht

Negeri Belanda, yang selesai dibuat tahun 1881 dan mulai berlaku Tahun

1886.10

Pencurian dimuat dalam hukum pidana (KUHP) pada BAB XXII

yang membagi pencurian menjadi beberapa macam, penjatuhan pidana

dalam pencurian sesuai dengan kategori pencurian, dalam pasal 362

menyatakan:

Barang siapa mengambil suatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak, dihukum, karena pencurian, dengan hukuman selama-lamanya lima tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 900,-11

10 Sudarto, Hukum Pidana, Jilid 1, Semarang: Yayasan Sudarto, Cet. Ke 2, 1990, hlm 15 11 KUHP Pasal 362

Page 6: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

23

Pencurian diatas yang dimaksud adalah pencurian biasa (ringan),

kemudian ketegori selanjutnya adalah pencurian dengan pemberatan, yaitu

pasal 362 pencurian dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara bagi pencuri

hewan, pencurian pada saat bencana, pencurian oada malam hari ditempat

yang sudah tertutup dengan membongkar atau memaksa.12Pencurian yang

dilakukan dengan cara tersebut dikategorikan pencurian ringan jika harga

barang tidak lebih dari dua ratus lima puluh rupiah, dengan hukuman

penjara selama-lamanya tiga bulan penjara dan denda sebanyak-banyaknya

Rp.900,-.13

Pencurian yang lain ialah pencurian dengan kekerasan, kategori

pencurian ini dijelaskan dalam pasal 365 yang menyatakan:

1. Dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan tahun, dihukum pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan terhadap orang, dengan maksud akan menyiapkan atau memudahkan pencurian itu atau jika tertangkap tangan (terpergok) supaya ada kesempatan bagi dirinya sendiri atau bagi kawannya yang turut melakukan kejahatan itu untuk melarikan diri atau supaya barang yang dicuri itu tetap, ada ditangannya.

2. Hukuman penjara selama-lamanya dua belas tahun, dijatuhkan:

1e. Jika perbuatan itu dilakukan pada waktu malam didalam sebuah rumah atau pekarangan yang tertutup, yang ada rumahnya atau dijalan umum dan atau didalam kereta api atau trem yang sedang berjalan.

2e. Jika perbuatan itu dilakukan dua orang bersama-sama atau lebih.

12R. Soesilo, Op.Cit, hlm. 216 13 Pasal 364 KUHP

Page 7: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

24

3e. Jika sitersalah masuk ketempat melakukan kejahatan itu dengan jalan membongkar atau memanjat, atau dengan jalan memakai kunsi palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu.

4e. Jika perbuatan itu menjadikan ada orang mendapat luka berat.

3. Hukuman penjara selama-lamanya limabelas tahun dijatuhkan apabilakarena perbuatan itu ada orang mati.

4. Hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya duapuluh tahun dijatuhkan, jika perbuatan itu menjadikan ada orang mendapatkan luka berat atau mati, dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih disertai pula oleh salah satu yang diterangkan dalam No 1dan 3.

Pencurian dalam keluarga, tidak dihukum oleh karena orang itu

sama-sama memiliki harta-benda suami istri. Hal ini didasarkan atas

alasan tata-susila, pencurian dalam keluarga diterangkan dalam pasal

367 KUHP yang menyatakan:

1. Jika pembuat atau pembantu salah satu kejahatan yang diterangkan dalam bab ini ada suami (istri) orang yang kena kejahatan itu, yang tidak bercerai meja makan dan tempat tidur atau bercerai harta benda, maka pembuat atau pembantu itu tidak dapat dituntut hukuman.

2. Jika ia suaminya (istrinya) yang sudah diceraikan meja makan, tempat tidur dan harta bendanya, atu sanak atau keluarga orang itu skarena kawin, baik dalam keturunan yang lurus, maupun keturunan yang menyimpang dalam derajat yang kedua, maka bagi dia sendiri hanya dapat dilakukan penuntutan, kalau ada pengaduan dari orang yang dikenai kejahatan tersebut.

3. Jika menurut adat istiadat keturunan ibu, kekuasaan bapak dilakukan oleh orang lain dari bapak kandung, maka ketentuan ayat kedua berlaku pula bagi orang itu.

Sumber hukum pidana pencurian yang lain adalah hukum pidana

adat, hukum adat merupakan hukum asli dan suatu yang asli berlaku

dengan sendirinya, kecuali jika ada hal-hal yang menghalangi berlakunya

Page 8: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

25

hukum adat. Dalam daerah-daerah tertentu hukum pidana adat masih

mempunyai kekuatan sebagai sumber hukum positif dan diterapkan dalam

pengadilan negeri yang menggantikan pengadilan adat atau pengadilan

swapraja.14

2. Sumber Hukum Pidana Pencurian Dalam Hukum Islam.

Sumber hukum Islam adalah segala sesuatu yang dijadikan

pedoman atau yang menjadi sumber syari’at Islam yaitu: al-Qur’an, Hadist

Nabi Muhammad SAW dan Ijma’.15

1. Al-Qur’an

Dalam hukum Islam al-Qur'an adalah sumber hukum utama dari

semua ajaran syari’at Islam16, hal ini ditegaskan dalam al-Qur’an yaitu:

اناانزلنا اليك الكتب بالحق لتحكم بين الناس بماارك اهللا ولاتكن للخإنين خصيما

Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (bagi orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang berkhianat. (An-Nisa’ ayat 105)

Agama Islam sangat melindungi harta, karena harta merupakan

bahan pokok kehidupan, Islam memberi hukuman berat atas perbuatan

14 Sudarto, Op.Cit, hlm.18. 15 Sudarsono, Op.Cit. hlm. 1 16 Ibid, Op.Cit

Page 9: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

26

mencuri yaitu hukum potong tangan atas pelakunya, hukuman potong

tangan dapat dijadikan pula peringatan kepada orang lain agar tidak

mencuri. Dengan demikian, maka ia tidak berani menjulurkan tangannya

untuk mengambil barang orang lain yang bukan miliknya hal ini sesuai

dengan firman Allah surat Al-Ma’idah ayat 3817:

لشارق والشارقة فاقطعوا أيديهما جزاء بماآسبا نكالا من اهللا واهللا عزيز حكيما

Artinya: laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang telah mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

Pencurian yang diterangkan dalam al-Qur'an Surat al-Ma’idah

tersebut adalah ketegori pencurian dengan pemberatan dan melalui beberapa

syarat yaitu:

1. Orang yang mencuri, dengan syarat sudah baligh, sadar dan

mengetahui akan haramnya mencuri (melawan hukum), terikat oleh

hukum dengan artian tidak gila atau mabuk, tidak dalam keadaan

darurat, kelaparan dan sebagainya.

2. Barang yang dicuri mencapai nizab, yaitu seperempat dinar atau

lebih, yaitu minimum tiga dirham sam dengan nilai emas sebesar

3,36 gram emas atau barang seharga tiga dirham, dalam ukuran dinar

dan emas sama dengan 13,44 gram emas.

17 Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1999, Cet ke-3, hlm. 223.

Page 10: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

27

3. Barang curian itu benar-benar milik orang lain, baik semuanya atau

sebagian dan bukan milik keluaraga, orang tua atau anak.

4. Mengambil barang tersebut dengan cara sengaja, bukan kekeliruan

atau kesalahan. Dan untuk membedakan antara sengaja dan tidak

dilihat dari bukti, saksi atau pengakuannya sendiri.

5. Barang yang biasa ditempatkan pada tempat penyimpanan, seperti

lemari untuk menyimpan pakaian atau perhiasan, kandang bagi

binatang dan sebagainya.18

Dalam menjelaskan hukum pencurian hasil hutan, al-Qur’an belum

secara terperinci, hal inilah kemudian yang menjadikan Sunnah atau hadist

sebagai alternatif dalam penegakan hukum syari’at Islam.19 Selain itu dalam

penerapan hukum Islam menggunakan beberapa cara yaitu: dengan cara

tuntutan, suruhan, larangan dan perintah.20

2. Hadist

Hadist merupakan sumber hukum yang kedua selain al-Qur’an,

hadist adal ucapan rasulallah SAW tentang suatu yang berkaitan dengan

kehidupan manusia atau tentang suatu hal, atau disebut pula sunnah

Qauliyah, pengertian sunnah mencakup dan meliputi: semua ucapan

rasulallah, perbuatan, dan yang di setujui oleh Rasulallah.

18 Sudarsono, Pokok-pokok hukum Islam, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.ke-2, 2001, hlm. 546 19 Fathurrahman Djamil, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Logos Aneka Ilmu, Cet ke-1,

1997, hlm.86. 20 Islamil Muhammad Syah, Op.Cit, hlm. 32.

Page 11: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

28

Pencurian dalam hadist terbagi menjadi beberapa macam, dalam

panentuan pidana dibagi sesuai dengan kadar pencurian, dalam syari’at

Islam dijelaskan hukuman ada tiga yaitu:

1. Hukuman hadd

Hukuman hadd merupakan hukum Allah, yang macam serta

jumlahnya telah ditentukan, dalam pencurian kategori dalam penerapan

hukuman hadd bersumber dari al-Qur'an jenis pencurian ini jika melanggar

ketertiban dan membahayakan kepentingan umum, untuk memelihara

keamanan dan ketentraman masyarakat, dan manfaat penjatuhan tersebut

dapat dirasakan oleh masyarakat.21

Pencurian dengan hukum hadd adalah potong tangan, apabila

dilakukan pada malam hari dirumah yang tertutup, barang dengan nilai

seperempat dirham, dilakukan dua orang yang masing-masing mendapat

nilai senisab, apabila menyebabkan terlukanya atau terbunuhnya oranglain,

pencurian dilakukan saat terjadi bencana.22 Hal tersebut sesuai riwayat

Imam Bukhari:

21 Ahmad Hasan, Asas-asas Hukum Islam Pidana Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1993, hlm. 6

22 Muhammad Hasbie As-Siddieqy, Hukum-hukum Fiqh Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, Cet ke-2, 2001, hlm. 491-499

Page 12: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

29

قال رسوالهللا صلى اهللا عليه وسلم لعن , يرة قالعن أعمش عن أبي صالح عن أبي هر

قال االعمش آانوا , اهللا السارق يسرق االبيضة فتقطع يده ويسرق الحبل فتقطع يده

)رواه بخاري(وي دراهم يرون أنه بيض الحد يد والحبل آانوا يرون أن منها مايسا

Artinya: dan dari al-A’masy, dari Abu Shahih, dan Abu Hurairah, ia berkata, Rasuallah SAW bersabda: Allah melaknat pencuri yang mencuri telur (topi baja) yaitu dia (harus) dipotong tangannya, dan yang mencuri tambang, yaitu dua (harus) dipotong tangannya, al-A’masy berkata, bahwa yang dimaksud telur disini topi baja sedang yang dimaksud tambang yang harganya dengan beberapa dirham.23

2. Hukuman Qisas dan Diyat

Hukuman qisas dan diyat merupakan hukuman-hukuman yang

telah ditentukan batasannya, tetapi menjadi hak perorangan, dengan

pengertian sikorban memaafkan si pembuat kejahatan,24 pencurian yang

mendapatkan hukuman qisas atau diyat dalam keadaan sama dengan yang

terkenai hukuman hadd, namun si pembuat kejahatan atau pencuri

dimaafkan oleh pihak korban dan hanya wajib mengganti barang, dilakukan

dua orang dan tidak sampai senisab, pencuri belum aqil baligh, ada

kekeliruan atau kesalahan dalam pemilikan barang.25

3. Hukuman Ta’zir

Hukuman ta’zir apabila seseorang belum mempunyai syarat untuk

mendapat hukuman hadd maupun diyat atau qisas, hukuman ta’zir dimaksud

23 Imam Bukhari, Sunan Bukhari, Daar al-Kitab al-ilmiah, Beirut,1992, hlm.327. 24 Ahmad Hasan, Op.Cit. 25 Muhamad Hasbi As-Siddieqy, Ibid

Page 13: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

30

untuk memberi pelajaran bagi si pembuat kejahatan, pencurian dalam

keluarga dapat dikenai ta’zir berupa hukum cambuk, hukum ta’zir

diserahkan sepenuhnya pada hakim Islam.26

Pencurian yang mendapat hukuman ta’zir jika, seorang budak yang

mencuri, seorang suami atau istri, anak yang mencuri milik bapaknya, atau

orang tua yang mencuri harta anaknya. Hukuman ta,zir bisa berupa hukum

cambuk sesuai dengan kadar keslahannya, serta dapat dipenjarakan atau

ditahan.27

3. Ijma’

Ijma’ merupakan hukum yang diperoleh atas kesepakatan beberapa

ahli ishtisan dan mujtahid, setelah rasulallah SAW tentang hukum dan

ketentuan beberapa masalah yang berkaitan dengan syari’at Islam.28 Ijma’

dimanifestasikan sebagai yurisprudensi hakim Islam.

C. PENGERTIAN PENCURIAN HASIL HUTAN

1. Pengertian Pencurian Hasil Hutan Dalam Hukum Positif.

Pencurian hasil hutan dijelaskan dalam undang-undang kehutanan

no 41 tahun 1999 pasal 50 ayat 3, pencurian hasil hutan adalah menebang

pohon, memanen atau memungut hasil hutan didalam hutan tanpa meiliki

26 Sudarsono, Op.Cit, hlm. 549 27 Ahmad Hasan, Op.Cit. 28 Sudarsono, Ibid.

Page 14: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

31

hak atau ijin dari pejabat yang berwenang,29 menerima, membeli atau

menjual, menerima tukar, menerima titipan, menyimpan, atau memiliki hasil

hutan yang diketahui atau patut diduga berasal dari kawasan hutan yang

diambil atau dipungut secara tidak sah.30 Mengangkut, menguasai, atau

memiliki hasil hutan yang tidak dilengkapi bersama-sama dengan surat

keterangan sahnya hasil hutan.

Dalam peraturan pemerintah pencurian hasil hutan diatur melalui

peraturan pemerintah No 28 tahun 1985 yang tertera dalam pasal 9 ayat 3,

bahwa jika seseorang mengambil, memungut hasil hutan tanpa ijin dari

pejabat yang berwenang adalah pencurian, jika mengambil serasah, hasil

hutan yang telah ditentukan oleh petugas yang berwenang.31 Pencurian

terhadap hasil hutan yang tidak dilindungi yaitu mengeluarkan, membawa,

mengangkut tumbuh-tumbuhan yang tidak dilindungi oleh undang-undang

tanpa ijin dari pejabat yang berwenang.

a. Unsur-unsur Pidana Pencurian Hasil Hutan

Pembahasan pencurian hasil hutan meliputi perbuatan manusia,

barang atau hasil hutan, tempat, dengan sembunyi-sembunyi. Dalam

keterangan diatas di jelaskan bahwa pencurian adalah mengambil barang

29 Undang-undang No 41 tahun 1999 tentang kehutanan pasal 50 ayat 3.e 30 pasal 50 ayat 3.f 31 Peraturan Pemerintah No 28 tahun 1985, pasal 10.

Page 15: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

32

yang bukan haknya untuk dijadikan hak miliknya atau untuk kepentingan

pribadi. Secara terperinci unsur-unsur pencurian hasil hutan yaitu:

a) Hasil Hutan

Hasil hutan yang dimaksud adalah sumberdaya alam yang

terkandung dalam hutan32 tersebut baik berupa nabati maupun hewani, hasil-

hasil nabati meliputi kayu perkakas, kayu industri kayu bakar, rumput-

rumputan, dan lain-lain bagian dari tumbuhan-tumbuhan di dalam hutan,

termasuk hasil yang berupa minyak. Sedangkan hasil hutan berupa hewani

yang dimaksud adalah hewan seperti satwa buru, satwa elok dan lain-lain

hewan serta bagian-bagiannya atau yang dihasilkannya33.

Hutan sendiri yang dimaksud adalah sebagai suatu lapangan yang

luas, bertumbuhan kayu, bambu, palem, yang bersama dengan tanahnya,

beserta segala isinya baik nabati maupun hewani, secara keseluruhan

merupakan persekutuan hidup yang mempunyai kemampuan untuk memberi

manfaat-manfaat produksi, perlindungan dan manfaat-manfaat lainnya

secara lestari34.

Pengusahaan hutan dilakukan oleh Negara dan dilaksanakan oleh

pemerintah, baik pusat maupun daerah berdasarkan undang-undang yang

32 Undang-undang No 5 tahun 1967 tentang pokok-pokok kehutanan pasal 1 ayat 2 33 Penjelasan Undang-undang No 5 tahun 1967 tentang pokok-pokok kehutanan pasal 1

ayat 2 34 Ibid

Page 16: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

33

berlaku, pemerintah dapat bersama-sama dengan pihak lain dalam

menyelenggarakan pengusahaan hutan. Pengusahaan hutan perlu ada

perlindungan untuk mencegah, membatasi kerusakan-kerusakan hutan

beserta hasilnya, yang disebabkan perbuatan manusia, hewan ternak, daya-

daya alam hama dan penyakit serta menjaga hak-hak Negara atas hutan

beserta hasilnya.35

b) Perbuatan Manusia

Dalam memenuhi kebutuhan manusia mengedepankan ekonomi

tanpa melihat sisi ekologis terutama dalam bidang kehutanan atau

perkayuan, hal ini yang kemudian menjadi awal terjadinya perbuatan yang

dianggap melanggar hukum36. Perbuatan manusia yang dimaksud dalam hal

ini adalah perbuatan mencuri hasil hutan atau mengambil hasil dari hutan

tanpa ada ijin dari pihak yang berwenang, atau tanpa hak pengusahaan hutan

seperti yang dijelaskan awal, sumberdaya alam adalah milik negara dan

digunakan sebesar-besarnya demi kepentingan masyarakat, maksud dari hal

ini adalah dalam pemanfaatan hasil hutan harus melalui prosedur yang telah

ditentukan, dalam undang-undang pokok kehutanan dijelaskan bahwa hutan

terbagi menjadi beberapa macam baik dari sisi fungsi, maupun

pemanfaatannya.37

35 UU No 5 tahun 1967 pasal 13 36 Tempo, Satu Republik dua Presiden, Edisi 23-29 Juli, 2001, hlm. 63. 37 Undang-undang kehutanan No 41 tahun 1999, pasal 4

Page 17: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

34

c) Tempat Pencurian

Dalam undang-undang kehutanan, hutan dibagi menjadi beberapa

macam sesuai dengan fungsi dan manfaatnya, dalam undang-undang

kehutanan ditetapkan kawasan hutan ialah wilayah-wilayah tertentu yang

oleh menteri ditetapkan untuk dipertahankan sebagai hutan tetap.38 Tempat

pencurian bisa diartikan tempat dimana terjadi atau bisa dikatakan sebagai

pencurian hasil hutan, sesuai dengan undang-undang kehutanan yang

menyebutkan semua hutan dalam wilayah Republik Indonesia termasuk

kekayaan alam yang terkandung didalamnya, dikuasai oleh negara.39 Dalam

pengusahaan dan pemanfaatan hasil hutan bertujuan untuk memperoleh dan

meninggikan produksi hasil hutan guna pembangunan ekonomi nasional dan

kemakmuran rakyat. Untuk kewenangan dalam pemungutan dan

pengusahaan hasil hutan diatur dalam perundang-undangan.

d) Sembunyi-sembunyi atau tanpa ijin.

Pengusahaan hutan dilakukan berdasarkan keputusan menteri, atau

pejabat yang berwenang, apabila dalam pengusahaan hasil hutan tidak sesuai

dengan perundang-undangan, tanpa ijin atau sembunyi-sembunyi dari

petugas yang berwenang, yang dalam uraian sebelumnya dijelaskan adalah

termasuk perbuatan melawan hukum, pengusahaan hasil hutan dengan

38 UU No 5 tahun 1967 pasal 3-5. 39 Ibid Pasal 7

Page 18: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

35

mengambil, memungut, menyimpan, menerima, dan mempergunakan apa

yang telah ditentukan sebagai hasil hutan adalah termasuk perbuatan

mencuri40.

b. Macam-macam Pidana Pencurian Hasil Hutan

Pidana pencurian hasil hutan diatur dalam undang-undang

kehutanan No 41 tahun 1999 pasal 78 dan peraturan pemerintah No 28 tahun

1985 pasal 18, dalam pasal 78 pidana pencurian hasil hutan dibegi menjadi 2

yaitu:

a) Pencurian dengan sengaja memanen, menebang pohon, memungut,

menerima, membeli, menjual, menerima tukar, menerima titipan, atau

memiliki hasil hutan yang diketahui atau patut diduga berasal dari

kawasan hutan, diancam dengan hukuman penjara paling lama sepuluh

tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (Lima Milyar

Rupiah)41.

b) Pencurian hasil hutan dengan cara mengeluarkan, membawa, dan atau

mengangkut tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi oleh undang-

undang, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun penjara

dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah)42

40 UU No 41 tahun 1999 pasal 50 ayat 3.e dan f 41 UU No 41 tahun 1999 pasal 78 ayat 5. 42 Ibid, pasal 78 ayat 12

Page 19: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

36

Sedangkan pidana pencurian ringan dijelaskan dalam PP No 28

tahun1985 pasal 18, yang menyatakan, mengambil rumput, serasah tidak

pada tempat yang telah ditentukan, dengan masud memiliki, menguasai

diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya satu tahun atau denda

sebanyak-banyaknya Rp. 5.000.000,00 (Lima Juta Rupiah).

2. Pengertian Pencurian hasil hutan Dalam Hukum Islam

Islam mendevinisikan pencurian secara umum meski hikmah dan

larangan dimaksud untuk kemaslahatan umum, sesuai hadist Rasulallah

SAW yang diriwayatkan Abu Dawud:

حد ثنا نصر بن علي أخبرنا أبو اسامة عن ابن جريح عن عثمان بن أبي سليمان عن

قال رسول اهللا صل اهللا عليه وسلم : سعيد بن جبير بن مطعم عن عبد اهللا بن حبشي قال

"أسه في النارمن قطع سدرة صوب اهللا ر"

Cerita kepadaku Nasyr Ibn Ali yang mengabarkan kepdaku Abu Usamah dari Ibn Juraikha dari Usman Ibn Abi Sulaiman dari suaid Bin Dzubair Bin Mut’amah Dari Abdullah Bin Khabsya berkata:Rasulallah SAW bersabda “Barang siapa yang menebang pepohonan, maka Allah akan mencelupkan kepalanya kedalam neraka”43

Manifestasi dari hadist diatas adalah larangan terhadap penebangan

pohon yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar karena dalam riwayat

pohon tersebut, adalah sejenis pohon yang tumbuh dipadang sahara, ia

memiliki keistimewaan tersendiri; tahan haus, mampu menyejukkan, sering

43 Sunan Abu Dawud, Juz 3 Hadist 5239, Beirut-Lebanon: Dar al-Kotob al-Ilmiah, 1996, hlm. 364.

Page 20: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

37

dipakai tempat bernaung, buahnya bisa dimakan, dan lain-lain, dalam orang-

orang arab biasa menyebut pohon bidara dengan sebutan as-sidrah biasa

digunakan dalam mewakili seluruh pohon.44

Hukum pidana pencurian hasil hutan dalam Islam merupakan

permasalahan yang baru, setiap permasalahan yang baru ditanggapi positif

untuk menentukan status hukumnya, perumusan status hukum tersebut

bertujuan untuk menghasilkan panduan perilaku agar dapat dijadikan

landasan dalam berperilaku bagi masyarakat Islam.45

Pencurian hasil hutan sama diartikan sebagai pencurian dalam

rumah, yaitu tempat menyimpan harta benda, para ulama’ menyatakan yang

disyaratkan dalam menjatuhkan hukuman potong tangan atas pencuri ialah

barang yang dicuri dalam tempat yang terpelihara.46 Maksud dari tempat

terpelihara dalam pencurian hasil hutan adalah hutan, hutan yng dimaksud

adalah rumah makhluk hidup berkembang biakbaik nabati maupun hewani,

hutan merupakan tempat dimana hasil-hasil hutan baik nabati atau hewani

bertempat tinggal, dan sesuai dengan hukum kenegaraan hutan adalah milik

negara sesuai dengan undang-undang dasar republik Indonesia pasal 33 ayat

3 yang menyatakan “ kekayaan alam dan sumberdaya alam yang

44 Yusuf Qardhawi, Islam Agama Ramah Lingkungan, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2002, hlm. 226.

45 Mujiono Abdillah, Fiqh Lingkungan Panduan spiritual hidup berwawasan lingkungan, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, Cet ke.1, 2005, hlm.49.

46 Muhammad Hasbie As-Siddieqy, Hukum-hukum fiqh Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, Cet. Ke-2, 2001, hlm. 491

Page 21: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

38

terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-

besarnya demi kesejahteraan rakyat”

a) Unsur-unsur Pencurian Hasil Hutan

Unsur-unsur pencurian sesuai dengan pengertian diatas adalah:

Pengambilan dengan sembunyi-sembunyi, yang diambil berupa harta yaitu

hasil hutan, harta itu milik orang lain, sengaja melakukan jarimah.47 Unsur-

unsur tersebut dalam kasus pencurian hasil hutan dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengambilan Dengan Sembunyi-Sembunyi

Pengambilan dengan sembunyi-sembunyi yang dimaksud adalah

mengambil barang dengan diam-diam, tanpa ijin dari pemilik, pada saat

pemilik barang terlena baik tertidur atau tidak ada ditempat, dalam hadist

diriwayatkan:

ثون درهما عن صفوان بن عمية قال آنت نائما في المسجد على حميصة ثمنها ثال

فجاء رجل فاختلسها متى فأخدالرجل فأتى به النبي صلى اهللا عليه وسلم فأخربه

فهال ليقطع فأ نتيته فقلت إتقطه من أجل ثالثين شيئ درهما انا أبيعه وانسيه ثمنها قال

آان هذا قبل أن تأتيني به

Artinya: Ketika kami tidur didalam masjid diatas kain saya, maka dicuri orang dan kami membawanya ke Rasulallah SAW dan beliau memerintahkan untuk memotongnya, lalu saya berkata pada Rasul:

47 Abdul Qadir Audah, Op.Cit. hlm. 518

Page 22: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

39

sesungguhnya harga kain tersebut tiga puluh dirham, saya memebrikannya atau menjualnya, Beliau berkata: wah, hal itu adalah sebelum anda datang dengan kepada saya.48

Menurut kahalani pada hadist diatas dalil atas dipotongnya tangan

pencuri pada pengambilan barang secara sembunyi-sembunyi dan dijaga

pemiliknya.49

2. Harta

Harta yang dimaksud adalah hasil hutan, dalam kategori hukuman

hadd barang senilai tiga dirham, sedangkan yang dimaksud harta dalam

pencurian hasil hutan adalah hasil yang berupa nabati, kayu perkakas, kayu

industri, bambu, rotan, dan lain-lain termasuk yang berupa minyak. Hasil

hewani seperti satwa buru, satwa elok, dan lain-lain serta bagian-bagiannya

atau yang dihasilkannya.50

3. Milik Orang lain

Milik orang lain yang dimaksud adalah bukan miliknya bisa jadi

milik umum atau barang untuk kepentingan umum, hasil hutan adalah milik

negara sesuai dengan konteks kenegaraan yaitu pasal 33 ayat 3 serta undang-

undang kehutanan No 41 tahun 1999 pasal 4.

4. Dengan sengaja

48 An-Nasai, Sunan Nasai, Semarang: Toha Putra, Juz 8, hlm.69 49 Kahalani, Subulus Salam, Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, Juz IV, hlm. 26 50 Penjelasan Undang-undang No 5 tahun 1967 tentang pokok-pokok kehutanan pasal 1

ayat 2

Page 23: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

40

Dengan sengaja, jika terjadi kekeliruan maka tidak dikategorikan

pencurian dan tidak mendapatkan hukuman, para mujtahid menyimpulkan

orang yang mengingkari barang (titipan), tidak dipotong tangan.51 Artinya

orang yang dikatakan mencuri jika dengan sengaja atau dengan niat

mengambil tanpa ijin untuk menguasai, jika kesengajaan dilakukan karena

kemadaratan, kelaparan, atau karena ia belum mendapat haknya maka tidak

dihukum, para ulama’ menyatakan apabila seseorang mencuri harta

rampasan perang sedang ia salah seorang yang berhak menerima maka

tidaklah dipotong tangannya.

b) Macam-macam Pidana Pencurian Hasil Hutan.

Pencurian dalam hadist terbagi menjadi beberapa macam, dalam

panentuan pidana dibagi sesuai dengan kadar pencurian, dalam syari’at

Islam dijelaskan diats hukuman ada tiga yaitu:

1. Hukuman hadd

Hukuman hadd merupakan hukum Allah, yang macam serta

jumlahnya telah ditentukan, dalam pencurian kategori dalam penerapan

hukuman hadd bersumber dari al-Qur'an jenis pencurian ini jika melanggar

ketertiban dan membahayakan kepentingan umum, untuk memelihara

51 Muhammad Hasbie As-Siddiqy, Op.Cit. hlm. 493.

Page 24: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

41

keamanan dan ketentraman masyarakat, dan manfaat penjatuhan tersebut

dapat dirasakan oleh masyarakat.52

Dalam kasus pencurian hasil hutan seperti riwayat Abu Dawud:

يمان عن حد ثنا نصر بن علي أخبرنا أبو اسامة عن ابن جريح عن عثمان بن أبي سل

قال رسول اهللا صل اهللا عليه وسلم : سعيد بن جبير بن مطعم عن عبد اهللا بن حبشي قال

"من قطع سدرة صوب اهللا رأسه في النار"

Cerita kepadaku Nasyr Ibn Ali yang mengabarkan kepdaku Abu Usamah dari Ibn Juraikha dari Usman Ibn Abi Sulaiman dari suaid Bin Dzubair Bin Mut’amah Dari Abdullah Bin Khabsya berkata:Rasulallah SAW bersabda “Barang siapa yang menebang pepohonan, maka Allah akan mencelupkan kepalanya kedalam neraka”

Pohon Bidara karena dilihat dari sisi manfaat untuk kepentingan

umum, sangat besar maka Hukum potong tangan wajib baginya, pencurian

gasil hutan sesuai dengan kadar pencurian yang diwajibkan atas potong

tangan maka akan dipotong tangannya.

2. Hukuman Diyat

Hukuman diyat merupakan hukuman-hukuman yang telah

ditentukan batasannya, tetapi menjadi hak perorangan, dengan pengertian

sikorban memaafkan si pembuat kejahatan,53 pencurian yang mendapatkan

hukuman diyat dalam keadaan sama dengan yang terkenai hukuman hadd,

52 Ahmad Hasan, Asas-asas Hukum Islam Pidana Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1993, hlm. 6

53 Ahmad Hasan, Op.Cit.

Page 25: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

42

namun si pembuat kejahatan atau pencuri dimaafkan oleh pihak korban dan

hanya wajib mengganti barang, dilakukan dua orang dan tidak sampai

senisab, pencuri belum aqil baligh, ada kekeliruan atau kesalahan dalam

pemilikan barang.54

Jika pencurian hasil hutan dikarenakan kebutuhan maka diyat

wajib, apabila barang curian masih ada didapati pada diri pencuri maka

wajib dikembalikan.55 Sebagian ulama’ menyatakan pencuri wajib

membayar harga barang yang dicurinya, jika barang tidak ditemikan dan

pencuri sudah dipotong tangannya maka tidak wajib mengganti56.

3. Hukuman Ta’zir

Hukuman ta’zir apabila seseorang belum mempunyai syarat untuk

mendapat hukuman hadd maupun diyat atau qisas, hukuman ta’zir dimaksud

untuk memberi pelajaran bagi si pembuat kejahatan, pencurian dalam

keluarga dapat dikenai ta’zir berupa hukum cambuk, hukum ta’zir

diserahkan sepenuhnya pada hakim Islam.57

Pencurian hasil hutan yang mendapat hukuman ta’zir jika, seorang

tidak bermaksud mencuri, seorang yang ada hubungan dengan hutan

54 Muhamad Hasbi As-Siddieqy, Op.Cit, hlm. 495 55 Muhamad Hasbi As-Siddieqy, Op.Cit. 56 Kahar Mansyur, Bulughul Maram, jilid II, Jakarta: Rineka Cipta, 1992, hlm.220. 57 Sudarsono, Op.Cit, hlm. 549

Page 26: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

43

tersebut atau penduduk asli. Hukuman ta,zir bisa berupa hukum cambuk

sesuai dengan kadar keslahannya, serta dapat dipenjarakan atau ditahan.58

D. PEMANFAATAN HASIL HUTAN

1. Kuota Pemanfaatan Hasil Hutan

Hasil hutan merupakan devisa negara dan dimanfaatkan sebesar-

besarnya demi kesejahteraan rakyat, pemanfaatan hasil hutan bertujuan untuk

memperoleh manfaat yang optimal bagi kesejahteraan seluruh masyarakat

secara berkeadilan dengan tetap menjaga kelestariannya.59pemanfaatan hutan

dapat dilakukan pada semua kawasan hutan kecuali pada hutan cagar alam

serta zona inti dan zona rimba pada taman nasional, dalam pemanfaatan hasil

huatan berupa kayu jika menggunakan siklus tebang sebesar 35 tahun, maka

tinggat pemanenan yang lestari diperkirakan seluas 0.324 juta ha pertahun

dengan produksi kayu bulat sebesar 7.5 juta m3.60

Sedangkan pemanfaatan hasil hutan berupa satwa, dapat dilaksanakan

dalam bentuk, pengkajian, penangakaran, perburuan, perdagangan, peragaan,

pertukaran, pemeliharaan dan lain-lain. dalam pemanfaatan satwa baik satwa

dilindungi atau tidak sharus sesuai dengan perundang-undangan, dalam

pemanfaatan berdasarkan populasi dan laju pertumbuhan.61pemanfaatan hasil

58 Ahmad Hasan, Op.Cit. 59 UU No 41 tahun 1999 pasal 23 60 Bintang C.H. Simangunsong, Nilai Ekonomi darihutan produksi Indonesia, Jakarta:

IWGFF, 2003, hlm.12. 61 Undang-undang no 13 tahun 1994 pasal 4

Page 27: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

44

hutan dengan syarat: tidak menyebabkan terjadinya polusi genetik,

memantapkan ekosistem yang ada, memprioritaskan jenis satwa yang pernah

dan atau masih dikawasan hutan tersebut.

Dalam Islam mengenalkan pemanfaatan sumber daya alam secara

maksimal, Islam juga mengenalkan bahwa sumberdaya alam merupakan daya

dukung lingkungan bagi kehidupan manusia, dalam Al-Qur'an Surat al-

Baqarah ayat 29 Allah menyatakan:

و الذي خلق لكم ما في الا رض جميعا ث استوى إلى السماء فسواهن سبع سموات وهو ه

بكل سيئ عليم

Artinya: Dialah yang menciptakan sumberdaya alam dan lingkungan untuk didaya gunakan oleh kalian semua. Kemudian diapun menciptakan angkasa luar dan luar angkasa, Dia tahu segala yang ada.62

Kemudian Islam mengajarkan pemanfaatan hasil hutan tidak secara

berlebih-lebihan dan menggunakan asas lestari demi generasi selanjutnya

dalam surat Al-Hijr ayat 19-20

ر والقينا فيها رواسي وأمبتنا فيها من آل شيئ موون والا وجعلنالكم 19ض مد د نها

20فيها معا يش ومن لستم له برازقين

Artinya: Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan kepadanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan kami telah menjadikan untukmu dibimi keperluan-

62 Mujiono Abdillah, Op.Cit hlm. 38.

Page 28: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

45

keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rizki kepadanya.

Manifestasi dari pemahaman ayat diatas, bahwa Islam

memperbolehkan mempergunakan sumberdaya alam yang ada dibumi

namun dalam batasan-batasan, ukuran dan kuota yang telah ditentukan

demi keberlangsungan hidup.

2. Perijinan Pemnfaatan Hasil Hutan

Pemanfaatan hutan produksi dilaksanakan melalui pemberian ijin

usaha pemanfaatan kawasan, ijin usaha pemanfaatan jasa lingkungan, ijin

usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, ijin usaha pemanfaatan hasil hutan

kayu, ijin pemungutan hasil hutan bukan kayu, ijin pemungutan hasil hutan

kayu. Ijin usaha kawasan dapat diberikan kepada perseorangan, koperasi,

badan usaha milik swasta Indonesia, badan usaha milik negara atau badan

usaha milik daerah, untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi masyarakat,

pemegang ijin diwajibkan bekerjasama dengan koperasi setempat.63

Perijinan pemanfaatan hasil hutan dibatasi dengan

mempertimbangkan aspek kelestarian hutan dan aspek kepastian usaha,

pemegang ijin berkewajiban menjaga, memelihara, dan melestarikan hutan

tempat usahanya, pemegang ijin dikenakan iuran ijin usaha, privisi, reboisasi,

dan jaminan kinerja. Pemanfaatan ijin pertambangan dilakukan dengan

63 UU No 41 tahun 1999 pasal 30

Page 29: BAB II Baru - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · Pengertian pencurian dalam hukum Islam. ... Singapura, Juz II, hlm. 445.

46

mempertimbangkan batasan luas dan jangka waktu tertentu, dilarang

melakukan kegiatan pertambangan dengan pola pertambangan terbuka64.

Perijinan pemanfaatan hasil hutan sama dengan hak pengusahaan

hutan, yang syarat perolehannya ditentukan oleh menteri kehutanan, hak

pengusahaan hutan diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 tahun dan

dapat diperpanjang apabila tidak bertentangan dengan kepentingan umum, hak

pengusahaan hutan dapat dicabut jika bertentangan dengan kepentingan umu

dan berakhir batas waktunya.65

64 Ibid pasal 38 65 PP No 21 tahun 1970 pasal 13