BAB II Bahasa Indonesia.docx

3
BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Timah Sukandarrumidi (2009: 106), Praktis semua timah putih komersial berasal dari mineral kasiterit (SnO2), stannit (Cu2S.FeS,SnS2), tealit (PbSnS). Kasiterit pada umumnya berasosiasi dengan intrusi batuan beku granitik pada fase pneumatolitik. Mineral kasiterit terhambur pada batuan tersebut dan baru dapat terlepas dari batuan induknya apabila batuan mengalami pelapukan. Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Timah memiliki dua kemungkinan bilangan oksidasi, +2 dan +4 yang sedikit lebih stabil. Timah memiliki 10 isotop stabil, jumlah terbesar dalam tabel periodik. Unsur ini merupakan logam miskin (logam post-transisi) keperakan, dapat ditempa (malleable), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk sebagai oksida. (http://id.wikipedia.org/wiki/Timah , diakses tanggal 2 Mei 2015, pukul 20:20 WIB). 2.2 Pengertian Lingkungan 3

Transcript of BAB II Bahasa Indonesia.docx

Page 1: BAB II Bahasa Indonesia.docx

BAB IIDASAR TEORI

2.1. Pengertian Timah

Sukandarrumidi (2009: 106), Praktis semua timah putih komersial berasal dari

mineral kasiterit (SnO2), stannit (Cu2S.FeS,SnS2), tealit (PbSnS). Kasiterit pada

umumnya berasosiasi dengan intrusi batuan beku granitik pada fase pneumatolitik.

Mineral kasiterit terhambur pada batuan tersebut dan baru dapat terlepas dari

batuan induknya apabila batuan mengalami pelapukan.

Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Timah memiliki dua

kemungkinan bilangan oksidasi, +2 dan +4 yang sedikit lebih stabil. Timah

memiliki 10 isotop stabil, jumlah terbesar dalam tabel periodik. Unsur ini

merupakan logam miskin (logam post-transisi) keperakan, dapat ditempa

(malleable), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan

dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah

karat. Timah diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk

sebagai oksida.(http://id.wikipedia.org/wiki/Timah, diakses tanggal 2 Mei 2015,

pukul 20:20 WIB).

2.2 Pengertian Lingkungan

Menurut Darsono (1992), lingkungan merupakan semua benda atau kondisi

dimana manusia dan aktivitasnya termasuk didalamnya, yang terdapat di dalam

ruangan di mana manusia tersebut mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Jadi,

semua hal termasuk manusia merupakan lingkungan dan perubahan diantara

keduanya akan saling mempengaruhi satu sama lain.

Mulyaningshi (2010: 1), Menurut dari cabang ilmu geologi yaitu: Geologi

Lingkungkan mendifinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang segala hal

yang berhubungan dengan interaksi antara manusia dan alam lingkungannya.

Interaksi tersebut meliputi pemanfaatan dan pengembangaan sumber daya alam,

akibat (dampak) yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan pemanfaatan dan

pengembangan sumber daya alam tersebut, bencana alam dan kemampuan alam

3

Page 2: BAB II Bahasa Indonesia.docx

dalam menyerap atau mengelolah kembali buangan limbah yang dihasilkan oleh

aktivitas manusia.

2.3 Sumber Daya (Resource)

Sukandarrumidi (2004: 3), Dikenal dua istilah yaitu sumber daya yang

diketahui (indentified resource) dan sumber daya yang belum ditemukan

(undiscovered resource). Disamping itu dikenal pula istilah:

1. Sumber Daya Tingkat Spekulatif.

2. Sumber Daya Tingkat Hipotesis.

2.4 Pengertian Pelapukan Batuan

Pelapukan batuan yaitu proses berubahnya batuan menjadi tanah baik oleh

proses fisik atau mekanik (disintegration) maupun oleh proses kimia

(decomposition). Proses kimia dapat menyebabkan terjadinya mineral-mineral

baru (Saskins, et al., 1978: 346).

Menurut Miftahussala, et al., (2013: 67) Pelapukan adalah proses yang

menyebabkan batuan pecah dan mengalami perobahan komposisi oleh kegiatan

agen- ageb geologi asal luar (exsogen) seperti angin, air hujan, perubahan suhu

yang ekstrim, tumbuh-tumbuhan, bakteri dan manusia. Pelapukan secara garis

besar terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Pelapukan fisik atau mekanik adalah perubahan pada batuan yang

menyebabkan perubahan volume atau ukuran tanpa merubah komposisi

kimia.

2. Pelapukan kimia adalah perubahan pada batuan yang menyebabkan

perubahan komposisi kimia batuan, penyebab utamanya air hujan.

4