BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf ·...

89
26 BAB II ANALISIS DATA Analisis data SKM dibagi menjadi dua bagian, yaitu kajian filologis dan kajian isi. Kajian filologis dilakukan untuk mendapatkan suntingan teks Naskah SKM yang bersih dari kesalahan sesuai dengan cara kerja Filologi. Kajian isi dilakukan untuk mengungkapkan isi Mahnitisme dalam naskah SKM. A. Kajian Filologi Kajian filologi meliputi: deskripsi naskah, transliterasai, kritik teks, suntingan teks dan terjemahan. Berikut ini uraian masing-masing langkah tersebut. 1. Deskripsi Naskah Deskripsi naskah merupakan gambaran singkat serta rincian tentang kondisi fisik dan garis besar isi naskah . Halhal yang di maksud adalah sebagai berikut: 1) Judul naskah, 2) nomor naskah, 3) tempat penyimpanan naskah, 4) asal naskah, 5) keadaan naskah, 6) ukuran naskah, 7) tebal naskah, 8) jumlah baris per halaman, 9) huruf, aksara, tulisan, 10) cara penulisan, 11) bahan naskah, 12) bahasa naskah, 13) bentuk teks, 14) umur naskah, 15) pengarang atau penyalin, 16) asal usul naskah, 17) Fungsi sosial naskah, 18) ikhtisar teks atau cerita. Dalam penelitian ini tidak semua aspek dipakai dalam pendeskripsian naskah SKM. Aspek yang tidak dipakai adalah fungsi sosial naskah. Berikut ini deskripsi naskah SKM.

Transcript of BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf ·...

Page 1: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

26

BAB II

ANALISIS DATA

Analisis data SKM dibagi menjadi dua bagian, yaitu kajian filologis dan kajian isi.

Kajian filologis dilakukan untuk mendapatkan suntingan teks Naskah SKM yang bersih

dari kesalahan sesuai dengan cara kerja Filologi. Kajian isi dilakukan untuk

mengungkapkan isi Mahnitisme dalam naskah SKM.

A. Kajian Filologi

Kajian filologi meliputi: deskripsi naskah, transliterasai, kritik teks, suntingan teks

dan terjemahan. Berikut ini uraian masing-masing langkah tersebut.

1. Deskripsi Naskah

Deskripsi naskah merupakan gambaran singkat serta rincian tentang kondisi fisik

dan garis besar isi naskah . Hal–hal yang di maksud adalah sebagai berikut: 1) Judul

naskah, 2) nomor naskah, 3) tempat penyimpanan naskah, 4) asal naskah, 5) keadaan

naskah, 6) ukuran naskah, 7) tebal naskah, 8) jumlah baris per halaman, 9) huruf, aksara,

tulisan, 10) cara penulisan, 11) bahan naskah, 12) bahasa naskah, 13) bentuk teks, 14) umur

naskah, 15) pengarang atau penyalin, 16) asal usul naskah, 17) Fungsi sosial naskah, 18)

ikhtisar teks atau cerita. Dalam penelitian ini tidak semua aspek dipakai dalam

pendeskripsian naskah SKM. Aspek yang tidak dipakai adalah fungsi sosial naskah. Berikut

ini deskripsi naskah SKM.

Page 2: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

27

a. Judul Naskah

Naskah Sêrat Kawruh Mahnitismê, naskah ini terdapat dalam bendel naskah yang

berjudul Sêrat Kawruh Mahnitismê Saha Sanaprabu (disingkat SKMSS)

Judul terdapat pada cover Naskah SKMSS, yaitu tertulis Sêrat Kawruh Mahnitismê

Saha Sanaprabu. Dalam bendel naskah ini terdapat dua teks yaitu Sêrat Kawruh

Mahnitismê dan Saha Sanaprabu yang tampak dalam gambar berikut.

Gambar 10. Judul Cover Naskah

b. Nomor Naskah

Nomor naskah berdasar katalog lokal Perpustakaan Sasanapuataka Kraton

Kasunanan Surakarta, yaitu bernomor 251 Ha dan berdasar katalog Nency K.Florida, yaitu

bernomor KS 379.

Page 3: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

28

c. Tempat Penyimpanan Naskah

Naskah di simpan di Perpustakaan Sasanapustaka Kraton Kasunanan Surakarta. Cap

Perpustakaan Sasanapustaka yang terdapat dalam naskah, sebagai tampak dalam gambar

berikut.

Gambar 11. Cap Perpustakaan Sasanapustaka Kraton Surakarta Hadiningrat.

d. Asal Naskah

Tidak diketahui dari mana asal muasal naskah SKM.

e. Keadaan Naskah

Naskah masih utuh, dalam keadaan baik, lembaran–lembarannya masih lengkap.

Aksara dapat terbaca dengan baik. Kertas berwarna kekuningan. Jilidan naskah masih baru

dan masih utuh. Ada tinta teks yang tembus ke halaman berikutnya.

Gambar 12. Tinta teks yang tembus

Page 4: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

29

f. Ukuran Naskah

1. Ukuran Lembaran Naskah

panjang x lebar : 21.5 cm x 18 cm

margin atas : 1 cm

margin bawah : 2.5 cm

margin kanan : 2 cm

margin kiri :1 cm

2. Ukuran Kertas : 20,8 cm x 17,5 cm

3. Ukuran Teks : 17.3 cm x 14.5 cm

g. Tebal Naskah

Tebal naskah adalah 125 halaman , terdisi atas:

a. naskah SKM : 113 halaman

b. naskah SS : 10 halaman

terdapat 3 halaman kosong sebelum halaman 1, halaman 114 dan halaman 125

h. Jumlah Baris Perhalaman

Jumlah baris per halaman ada 11 baris

Page 5: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

30

i. Huruf

a. jenis tulisan aksara Jawa carik (tulisan tangan) dan beberapa huruf latin

berbahasa Belanda. Pada teks halaman pertama terdapat kata yang ditulis dengan

tulisan latin berbahasa Belanda, sebagaimana tampak dalam gambar berikut.

Gambar 13. Penggunaan huruf latin

b. ditulis dengan pena.

c. ukuran huruf sedang, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

d. bentuk huruf ngetumbar

e. hurufnya rapi dan mudah dibaca

f. jarak hurufnya agak renggang

g. ada halaman yang bekas tintanya tembus ke halaman belakang

Page 6: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

31

h. warna tinta yang di gunakan adalah tinta warna hitam, namun pada cap

Perpustakaan Sasanapustaka ada yang menggunakan tinta warna merah, biru dan

hitam.

i. Tanda baca dalam bahasa Jawa, yaitu penanda awal kalimat atau adêg–adêg( . ),

koma atau pada lingsa (, ), titik atau pada lungsi (; ), penanda huruf mati atau

pangkon (/ ).

Gambar 15. Penanda awal kalimat atau adêg-adêg

Gambar 16. Penanda koma atau pada lingsa (, )

Gambar 17. Penanda titik atau pada lungsi (; )

Gambar 18. Penanda huruf mati atau pangkon(/ )

j. Cara Penulisan

Page 7: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

32

a. Pemakaian lembaran naskah untuk tulisan: naskah ditulis secara bolak balik pada

bagian muka dan belakang (recto dan verso).

b. Penempatan tulisan pada lembaran naskah: teks ditulis dari kiri ke kanan.

Kemudian dilanjutkan pada baris di bawahnya. Begitu seterusnya. Pada tepi teks

diberi garis tegak lurus vertikal.

c. Pengaturan ruang tulisan

Teks dibatasi dengan margin kiri dan kanan. Penulis sangat memanfaatkan

halaman secara maksimal. Pada saat teks belum selesai, tetapi baris teks sudah

sampai garis tepi, maka ada aksara pasangan atau suku kata yang di tulis untuk

mengisi ruang kosong diakhir baris. Dengan demikian ditemukan aksara pasangan

atau suku kata ganda. Contohnya penulisan taling([ ) pada kata wong ‘pangkal’,

sebagaimana tampak pada gambar berikut.

Gambar 19. Pengaturan ruang tulisan dengan taling ([ ) ganda.

d. Penomoran halaman

Penomoran halaman meggunakan angka Jawa terletak di tengah atas.

k. Bahan Naskah

Page 8: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

33

a. Jenis naskah adalah kertas buku bergaris tanpa cap ( water mark). Berikut ini

gambar kertas yang digunakan.

Gambar 21. Jenis kertas buku bergaris

b. Kualitas kertasnya agak tipis dan masih baik

l. Bahasa naskah

Bahasa yang digunakan adalah ragam ngoko dan bahasa Belanda.

m. Bentuk teks

Teks berupa prosa ( gancaran ).

n. Umur Naskah

Tidak ada informasi mengenai umur naskah.

o. Penyalin

Tidak ada informasi tentang penyalin naskah.

p. Asal Usul Naskah

Tidak ada informasi tentang asal usul naskah.

q. Ikhtisar Teks

Page 9: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

34

Teks ini berisi tentang kekuatan yang ada dalam diri manusia yang disebut

Magnetisme, yaitu kekuatan hati atau kekuatan batin. Dalam naskah SKM ini terdapat

tigabelas piwulang ‘ajaran’. Dalam naskah ini juga dijelaskan beberapa cara mempelajari dan

pengaplikasian ilmu magnetisme.

2. Kritik Teks

Kritik teks adalah menempatkan tempat pada teks yang sewajarnya, memberikan

evaluasi terhadap teks, meneliti atau mengkaji lembaran bacaan naskah, lembaran bacaan

yang mengandung kalimat atau rangkaian kata–kata tertentu (Paul Maas, dalam

Darusuprapta 1984:20). Dalam kritik teks, diusahakan untuk mengembalikan teks ke dalam

bentuk yang mendekati asli. Walaupun teks yang autentik jarang ditemukan, namun

setidaknya dapat mencapai ketetapan teks yang dianggap dekat dengan aslinya.

Dalam kritik teks biasanya ditemukan kesalahan–kesalahan, dan kesalahan–kesalahan

tersebut dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu:

1) Hiperkorek : yaitu perubahan ejaan karena pergeseran lafal.

2) Lakuna : yaitu bagian yang terlewati atau terlampaui baik suku kata, kata dan

kelompok kata.

3) Adisi : yaitu bagian yang kelebihan atau terjadi penambahan baik suku

kata, kata dan kelompok kata.

4) Ketidakkonsistenan penulisan : yaitu ketidakkonsistenan pemakaian huruf dan

penulisan kata dalam naskah.

Page 10: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

35

Untuk memudahkan dalam penulisan kritik teks akan digunakan tanda agar

memudahkan dalam penamaan. Berikut tanda-tanda yang digunakan.

H : menunjukkan bahwa teks termasuk dalam jenis varian Hiperkorek

L : menunjukkan bahwa teks termasuk dalam jenis varian Lakuna

A : menunjukkan bahwa teks termasuk dalam jenis varian Adisi

@ : menerangkan bahwa edisi teks didasarkan pertimbangan konteks isi.

# : menerangkan bahwa edisi teks didasarkan pertimbangan linguistik.

Berikut ini adalah uraian–uraian mengenai segala kesalahan yang terdapat dalam teks.

a. Lakuna

Lakuna adalah kelainan bacaan yang disebabkan oleh bagian teks yang

hilang atau berkurang. Pengurangan itu dapat berupa pengurangan huruf, suku

kata, kata, frasa, kalimat, ataupun pengurangan paragraf. Varian lakuna ini akan

disajikan dalam tabel 1 berikut ini.

Tabel 1

Lakuna dalam naskah SKM

N

o

Hal

/ brs

Kata Gambar Edisi

Page 11: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

36

1 3/9 Ka kapisan

Kang

kapisan L@

2 8/1 ali

ahli L@

3 16/3 agêr

anggêr

L@#

4 25/2

-3

pangêrsula-

ne

panggrêsu-

lane L#

5 30/

1

ali

ahli L@

6 47/1 pabujuk

pambujuk

L#

7 51 /

8

pangusamu

panguasa-

mu L#

8 74/

1

o bisa

ora bisa

L@

9 74/

10

agugulang

anggêgu-

lang L#

Page 12: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

37

10 99/4 kangèlamu

kangèlanmu

L#

11 112/

4-5

Kêkuwata-

mu

kêkuwatan-

mu L#

b. Adisi

Adisi adalah varian yang disebabkan oleh penambahan teks. Penambahan itu

dapat berupa penambahan huruf, suku kata,kata, frasa, kalimat, ataupun

penambahan paragraf. Adisi yang ditemukan, disajikan dalam Tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2

Adisi dalam Naskah SKM

N

o

Hal/

brs

Kata Gambar Edisi

1 103/

3

mangko-

kono

mangkono

A#

c. Hiperkorek

Hiperkorek adalah kelainan bacaan yang disebabkan oleh kesalahan

pelafalan. Varian hiperkorek ini akan disajikan dalam Tabel 3 berikut ini.

Page 13: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

38

Tabel 3

Hiperkorek dalam Naskah SKM

N

o

Hal/

brs

Kata Gambar Edisi

1 33/

3

kewe

kowe H@

2 33/

7

babat

babad H#

3 40 /

5

gêmahane

têmahane

H@

4 46 /

9

yè ambujuk

yèn

ambujuk

H@

5 69/

7

layangamu

bayangan

-mu H@

6 71/

5

mahnetis-

mahnitis-

mê H#

7 73/7 imamalat-

sih

amêmalat

-sih H@

Page 14: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

39

8 78/1

-2

mahnetism-

ê

mahnitis-

mê H#

9 82/9 ngranggoni

ngrêngg-

ani H@

d. Ketidakkonsistenan Penulisan

Dalam naskah SKM ini ada beberapa naskah yang ditulis tidak konsisten, yaitu:

1. Penulisan kata ‘denning’pada halaman 2 baris 11 dan ‘dening’ pada halaman 7

baris 5.

Gambar 20 dan 21 Penulisan ketidakkonsistenan kata dening

2. Penulisan morfem ‘tak’ pada halaman 6 baris 7 dan morfem ‘dak’ pada halaman

8 baris 9-10.

Gambar 22 dan 23 Penulisan morfem tak dan dak

3. Penulisan kata ali pada halaman 30 baris 1 dan kata ahli dan halaman 14 baris 1

Page 15: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

40

Gambar 24 dan 25 Penulisan kata ali dan ahli

e. Bahasa Lain yang Ditulis Dengan Huruf Jawa

Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’

Gambar 27. Penulisan kata serapan bahasa Arab ‘ taklim’

2. Suntingan Teks dan Terjemahan

1. Dalam naskah SKM ini perlu diadakan suntingan karena untuk memudahkan pembaca

dalam memahami, apalagi dalam naskah SKM ini tidak murni berlatar belakang Jawa.

Maka dari itu perlu penjelasan menurut tata aturan bahasa Jawa. Pada naskah SKM ini juga

perlu dilakukan transliterasi. Translitersi adalah penggantian huruf kehuruf yang lain tanpa

merubah makna bentuk asli agar memudahkan pembaca.

Page 16: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

41

2. Setelah melakukan transliterasi, penulis melakukan kritik teks. Metode yang digunakan

adalah metode biasa atau standar karena naskah SKM ini termasuk naskah tunggal dan juga

bukan cerita yang sakral.

3. Dalam suntingan teks kelompok kata atau kata yang kurang tepat sengaja dibiarkan

sesuai aslinya dan akan diberi nomor kritik atau tanda bahwa kata tersebut telah dievaluasi.

Selanjutnya akan dilakukan aparat kritik untuk mencantumkan hasil evaluasi. Pencantuman

tersebut dilakukan dibawah suntingan teks atau biasa disebut catatan kaki. Ini dilakukan

untuk mempertahankan teks aslinya untuk membebaskan pembaca dalam menanggapi

sendiri naskah SKM tersebut.

Untuk itu, penulis menggunakan tanda–tanda atau pedoman dalam penyajian suntingan teks

,berikut pedoman yang digunakan.

1. Jika ditemukan kesalahan pada kata yang sama, dalam kritik teks semua yang

dianggap salah diberi nomor. Setelah itu langsung dilakukan penyuntingan.

2. Jika ditemukan dwilingga salinswara seperti dalam kata ‘ wuwulang’ terdapat di

halaman , maka dalam transliterasinya langsung ditulis ‘wêwulang’

Gambar 28. Penulisan kata yang tergolong dwilingga salinswara

Page 17: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

42

3. Sastra laku misalnya pada kata ‘denning’ disunting langsung menjadi ‘dening’

Gambar 29. Penulisan kata yang mengandung sastra laku,

Untuk memudahkan pembaca, maka di dalam teks akan diberikan keterangan–

keterangan sebagai berikut :

1. Angka Arab 1,2,3,4,5,dsb yang ditulis di kanan atas, digunakan untuk menunjukkan

adanya kesalahan pada teks tersebut.

2. Angka Arab [1,2,3,4…..] ditulis disebelah kiri sejajar dengan huruf digunakan

untuk menunjukkan pergantian halaman.

3. Penanda @ menerangkan bahwa edisi teks di pilih berdasarkan pertimbangan

konteks isi.

4. Penanda # menerangkan bahwa edisi teks di pilih berdasarkan pertimbangan

linguistik.

5. Tanda /e/ digunakan untuk menandai vokal e yang dibaca [e] seperti pengucapan

kata kowe dalam bahasa Jawa dan kata ‘sate’ dalam bahasa Indonesia.

6. Tanda diakritik /ê/ digunakan untuk menandai bunyi vokal e yang dibaca [ə] seperti

pengucapan kata têmah dalam bahasa Jawa dan pengucapan kata ‘sebah’ dalam

bahasa Indonesia.

Page 18: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

43

7. Tanda diakritik /è/ digunakan untuk menandai bunyi vokal e yang dibaca [ ] seperti

pengucapan kata akèh dalam bahasa Jawa dan pengucapak kata ‘sukses’ dalam

bahasa Indonesia.

Berikut ini adalah penyajian suntingan teks dan terjemahan naskah SKM yang

disertai edisi kritis serta variannya.

A. Suntingan Teks dan Terjemahan Teks

TEKS SKM TERJEMAHAN

I

[1] Bêbuka

Manusa iku duwea kang bisa

anggѐndѐng marang kapitayan, rêsêp lan

katrêsnan ing liyan, daya iku diarani

Persoonlijk Magnetisme

Pembukaan

Manusia itu hendaknya memiliki

sesuatu hal yang dapat menjunjung tinggi

suatu kepercayaan, senang dan mencintai

sesama, daya tersebut dinamakan

magnetisme pribadi.

Karêpe kang ngarang layang iki

mêdharke piwulang bab kêkuwataning

manusa kang winadi, sarana katrangan

kang prasaja lan gampang asung pituduh

marang para kang maca, supaya enggala

bisa ngundhuh wohe wêwulang mau, aja

Maksud pengarang naskah ini

menjelaskan ajaran tentang kekuatan

manusia yang masih rahasia, dengan

keterangan yang sederhana dan mudah

memberi petunjuk pada para pembaca,

supaya segera mendapatkan hasil dari ajaran

Page 19: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

44

nganti pangarêp–arêp iku lalu tanpa wa-

[2]can, kabudidayane sirna tanpa dadi,

sarta kagunane cabar tanpa pakolih.

tersebut, jangan sampai harapan itu berlalu

karena tanpa bacaan, usahanya sia-sia hilang

tanpa tercapai, serta kekuatannya tidak ada

gunanya.

Para siswa wis padha tetela

sumurupa, yѐn kang nganggit putus marang

kawruhe, ewa samono yѐn ora dilakoni,

kawruh mau iya tanpa guna, piwulang iki

nêrangake kawruh kang durung tau kambah

liyane, ciptane kang ngarang sêdya amung

katrangan kang bênêr lan prasaja marang

para murid–muride.

Para murid sudah mengerti yang

maksudnya, jika pengarang telah sempurna

ilmunya, namun demikian jika tidak

dilakukan, ilmu tersebut tidak berguna,

pelajaran ini menjelaskan ilmu yang belum

pernah dibahas oleh yang lain, menurut

pengarang hanya keterangan yang benar dan

sederhana untuk murid-muridnya.

Pituture Kang Ngarang

Panêmuku kêkarêpan kang diѐsthi

dening [3] sarupaning uwong, lananga

wadona, iya ora liya mung supaya linulutan

ing sêsama, mungguh witing kinalulutan

iku akѐh, tumrape wong lanang ana kang

saka panguwasane, kasugihane, kabêjane,

Pesan Pengarang

Menurut saya keinginan yang

dimaksud oleh kebanyakan orang, ya laki–

laki ya perempuan, tidak lain hanya supaya

dicintai sesama, penyebab awal dicintai itu

banyak, untuk laki–laki ada yang dari

kekuasaannya, kekayaannya,

Page 20: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

45

tumrape wong wadon, dumunung marang

katrêsnan, kinasihan, sarta kanggêp sajrone

jojodhon. 1

keberuntungannya, untuk perempuan, ada

pada cinta, kasih, serta diperhatikan dalam

perjodohan.

II Piwulang ka1 kapisan

Bab Wadhahing Kêkuwatan

Kiraku kowe ora duwe panyipta[4]

yѐn kowe dhewe iku duwe wadhah

kêkuwatan kaya dene telegram, kang

diarani electrische resererec batterij, bisa

nampani lan ngolah kêkuwatan mau, narik

utawa nulak samubarang, têrkadhang

tumamane ora kalawan dimaha, kayata :

upamane kowe yѐn andêlêng mitramu

mung sêdhela bae, dumadakan atimu krasa

bungah utawa ora kapenak, pangrasa kang

mangkono mau anane rak ora kalawan ko

[5]sêdya, têrkadhang ana uga kang pancѐn

wis ko sêdya ing mau–maune, karêpmu

bakal agawe rêsêpe mitramu mau, dadi

II Pelajaran yang Pertama

Tentang Tempat Kekuatan

Saya kira kamu tidak mempunyai

pengetahuan kalau kamu sendiri itu punya

tempat kekuatan seperti telegram yang

dinamakan baterai cadangan listrik, dapat

menerima dan mengolah kekuatan tersebut,

menarik atau menolak apapun, terkadang

masuknya tidak disengaja, seperti: seperti

kamu kalau melihat temanmu hanya

sebentar saja, tiba–tiba hatimu merasa

senang atau tidak enak, perasaan yang

seperti itu tadi tidak kamu maksudkan,

terkadang ada juga yang memang sudah

kamu inginkan sebelumnya, keinginanmu

akan membuat senangnya temanmu itu, jadi

1 Kang kapisan L@

Page 21: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

46

têgêse wis ko arah–arah kowe agawe obahe

atining liyan, mangka wong mau uga

anggѐndѐng marang atimu, dadi satêmêne

gѐndѐng-ginѐndѐng,

artinya sudah kamu arahkan kamu membuat

hati orang lain bergejolak, tetapi orang itu

juga menarik dihatimu, jadi sebenarnya

saling tarik menarik.

Bab Lakune Kêkuwatan Ati

Kasêbut ing dhuwur wis tetela yѐn

sajroning badaning manusa ana kêkuwatan

kang tumindak.

Apa iku kêkuwataning pamikir,

dudu, sa-[6]bab wêtune tanpa kinira-kira,

mung pancѐn bêbarêngan bae karo

thukuling mikir.

Apa iku elictris cit eit dudu, elictris

cit eit iku mung pangaran–aran bae,

mungguh kaanane kang sajati durung ana

kang sumurup.

Tentang Laku Kekuatan Hati

Disebutkan di atas sudah jelas jika di

dalam badan manusia ada kekuatan yang

bergerak.

Apa itu kekuatan pikiran, bukan,

sebab munculnya tanpa perkiraan, hanya

memang bersamaan dengan munculnya

pemikiran.

Apa itu kapasitas listrik, bukan, kapasitas

listrik itu hanya sebutan saja ,yaitu keadaan

sejati belum ada yang mengetahui.

Sarѐhning aku durung wêruh kang

bênêr kêkuwatan iku tak arani Magnetisme

nanging iya kêna uga tak arani Inner Lijke

Karena saya belum mengetahui

yang benar kekuatan tersebut saya sebut

Magnetisme tapi bisa juga saya sebut Inner

Page 22: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

47

Strooms (kêkuwataning ati utawa lakuning

batin) sabab akѐh cocoge karo electrische

strooms (lakune electris-[7]citeit)

kêkuwatan mau kêna disinau , dianggo lan

diêrѐh, padha bae karo daya electrisciteit.

Electris citeit iku kêna dianggo lan

diêrѐh dening manusa, nanging ora

kasumurup, wujude, ora ana wong kang

wêruh pinangkane, dadi enggale kaanane

kêkuwatan mau dianggêpa kaya kaananing

urip, mulane kang bakal tak caritakake

mung kanggone bae. 2

Lijke Strooms (kekuatan hati atau perjalanan

batin) sebab banyak kecocokan dengan

electrische strooms (perjalanan kapasitas

listrik) kekuatan tersebut dapat dipelajari,

dipakai dan dikendalikan, sama saja dengan

energi kapasitas listrik.

Kapasitas listrik tersebut dapat

dipakai dan dikendalikan oleh manusia, tapi

tidak dimengerti wujudnya, tidak ada orang

yang tahu asalnya ,jadi awal mula kejadian

kekuatan tersebut dianggap seperti keadaan

hidup, maka yang akan saya ceritakan hanya

kegunaannya saja.

III Piwulang kang kapindho”

[8]Bab Panêngêrane Wong Kang Ali2

Magnetisme

Luwih dhisik nyumurupi dayaning

kêkuwatan mau tumrape marang manusa,

nitѐnana watak wantuning siji–sijine , kang

III Pelajaran yang Kedua

Tentang Penanda Orang yang Ahli

Magnetisme

Terlebih dahulu mengetahui energi

kekuatan itu khususnya pada manusia,

tandailah perwatakan satu dengan yang

2 Ahli L@

Page 23: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

48

kadunungan kawruh Magnetisme.

Iku kabѐh wis padha sumurup

sawanging wêwangunane wong ali3

Magnetisme lananga wadona padha bae,

nanging kang bakal dak caritakake mung

wong lanang, amrih aja agawe bingung,

awit para murid iya wis pa-[9]dha

sumurup, yѐn tumanjane ngѐlmu mau

marang wong lanang utawa wadon, ora ana

bedane”

3

lainnya, yang mempunyai ilmu

Magnetisme.

Semua itu sudah dimengerti dilihat

bentuk dari orang yang ahli Magnetisme ya

laki–laki ya perempuan sama saja, tapi yang

akan saya ceritakan hanya laki–laki, supaya

tidak membuat bingung, karena para murid

sudah mengerti, jika manfaat ilmu tersebut

pada laki–laki atau perempuan tidak ada

bedanya.

Bab Antenging Pangrasa

Yѐn kowe jêjagongan karo wong

ahli Magnetisme kang dadi titikane dhisik,

patrape sarѐh, ora gugupan, banjur kowe

duwe pangrasa yѐn wong mau duwe daya

kang kinêkêr, nanging kowe ora sumurup

kabudayane, liringing mripat katone ora

tajêm, tandang [10]tanduke ora kêna

cinakra bawa, pangucape sinamun ing

Tentang Ketenangan Jiwa

Jika kamu berbicara dengan orang

yang ahli Magnetisme yang menjadi

penanda terlebih dahulu, sifatnya sabar,

tidak mudah gugup, lalu kamu bisa

merasakan jika orang tersebut punya energi

yang kuat, tapi kamu tidak mengerti apa

yang dimilikinya, sorotan matanya kelihatan

tidak tajam, tingkah lakunya tidak dapat

3 Ahli L@

Page 24: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

49

samudana, apa sabarang pratikêle ora kêna

ditangguh”

ditebak , ucapannya bukan yang sebenarnya

, segala nasihatnya tidak dapat ditebak.

“Bab Pamandênge”

Kowe kudu nyumurupi kalawan titi,

wadining wong mau ing gone masang aji

pangerutan marang kowe, sawangen

mripate, paraning pandêlêng marang kowe

mau ora mandêng mripatmu, kang

dipandêng antaraning mripat loro cêdhak

karo poking irung, pancêring pandêlêng

mranani marang kowe, nanging ora kêtara

sa-[11]rupa ngrasamu wong mau ora nyipta

ala, yѐn ta lawanan gunêm karo kowe,

sasuwene kowe caturan, wong mau ora

ngawasake kowe, sêmune kaya ngêntѐni

calathumu, banjur mangsuli calathu yѐn

ngucap sêmune sumѐh sarta tatag.

Tentang Pengelihatannya

Kamu harus mengerti dengan

seksama, rahasia orang itu saat dia

menancapkan kekuatan pengasihan terhadap

kamu, tataplah matanya, arah matanya

terhadap kamu tidak melihat matamu, yang

dilihat antara dua mata dekat dengan ujung

hidung, pusat pengelihatannya menarik

perhatianmu, tapi tidak terlihat oleh

perasaanmu orang itu tidak berbuat buruk,

kalau berbicara dengan kamu, lama

berbicara, orang itu tidak melihat kamu,

kelihatannya seperti menunggu kamu

berbicara, lalu menjawab pertanyaanmu

kalau bicara terlihat murah senyum serta

yakin.

Patrape Anoraga,

Yѐn ko ajak wawan gunêm,

Tingkah Lakunya Rendah Hati

Kalau kamu ajak bicara, dia

Page 25: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

50

ênggone anampani sarana patrap anoraga,

pancѐn wong kang mangkono mau salawa-

[12]se nganggo patrap taklim, nanging

kowe banjur rumangsa yѐn antênge

ngandhut kêkarêpan kang ora kêna

dikaluhake, kowe rumangsa yѐn wong mau

duwe daya pangerutan, cêkake wong

mangkono iku wis sumurup samubarang

kang dikarêpake, nanging gone nandukake

kalawan sarѐh, sabab wis dipasthѐkake yѐn

bakal kalaksanan karêpe, dhѐwѐke ngarani

yѐn kawruh iku ana kuwasane, sarta

dhѐwѐke sumurup, yѐn samuba-[13]rang

pratikêle gumantung marang waton

dhudhuke sabab lan kadadèan (De Wetter

van oorzatikengevolg)

menerima dengan rendah hati , memang

orang seperti itu selamanya memakai sikap

taklim, tapi setelah itu kamu merasa jika

diamnya mempunyai maksud yang tak dapat

ditebak, kamu merasa jika orang itu punya

daya pengasihan, singkatnya orang seperti

tersebut sudah mengerti apapun yang

diinginkan, tapi dia melakukannya dengan

sabar, sebab sudah dipastikan jika akan

tercapai keinginannya, dia menyebut jika

ilmu tersebut ada kekuasaannya, serta dia

mengerti jika semua hal tergantung pada apa

yang menjadi sebab dan kejadian (De Wetter

van oorzatikengevolg)

Ringkih Kalindhih, Rosa Misesa

Ujaring pathokan, Positief iku

mêsthi mathuk karo negatief têgêse

negatief mêsthi kawanѐna dening Positief

Lemah Terinjak ,Kuat Berkuasa

Kata–kata tersebut menjadi patokan,

positif itu pasti berpasangan dengan negatif

artinya negatife pasti berlawanan dengan

Page 26: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

51

iya iku sing sapa sathithik kukuwataning

Magnetisme bakal kalangka bandhang

marang kang akѐh sing sapa kothong bakal

dirampas barang duwѐke dening kang

kêbak.

positif yaitu siapa yang sedikit kekuatan

Magnetisme akan ditindas oleh siapapun

yang banyak, siapa yang kosong akan

dirampas barang miliknya oleh yang penuh.

[14]Wong Ahli Magnetisme, Ora Akѐh

Wicarane

Mara titѐnana yѐn cêcaturan,

kandhane sathithik bangêt, sarta babar

pisan ora angunggul-unggulake awake

utawa tanpa guna, sabarang wicarane ora

ana kang parlu, nanging yѐn ko rungokake,

pangrasamu kaya parlu-parlua

Orang Ahli Magnetisme, Tidak Banyak

Biacaranya

Maka tandailah jika berbicara, ucapnya

sedikit sekali, serta sama sekali tidak

mengunggul–unggulkan diri sendiri atau

omong kosong, segala bicaranya tidak ada

yang perlu, tapi jika kamu dengarkan,

perasaanmu seperti perlu sekali

“Ora Ngumpêt,

Elinga têmbung iki têgêse wong

ahli Magnetisme ora ngumpêt, sa-

[15]têmêne karêpe sulaya kowe ngrasaa.

Saupama dhѐwѐke gêlêma amêsthi bisa

crita luwih akѐh, dadi parlune mung arêp

Tidak Bersembunyi

Ingatlah kata ini artinya orang ahli

Magnetisme tidak bersembunyi , sebenarnya

maksudnya tidak enak, kamu rasakanlah.

Seumpama dia mau pasti dapat cerita lebih

banyak, jadi perlunya hanya membuat

Page 27: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

52

agawe sêngsême atimu, nanging ora katara

babar pisan yѐn duwe pangarah, sêjatine

pancѐn wong barѐs. Saupama kowe

kumpul lan sajroning sapuluh taun, mêsthi

kowe nitѐni yѐn wong mau ora tau goroh,

nalika dhѐwѐke lagi wiwit sinau

Magnetisme bok manawa dhѐ-[16]wѐke

isih kapengin mamѐrake kawruhe, nanging

lawas-lawas ora. 4

hatimu terlena, tapi tidak terlihat sama

sekali jika punya maksud, sejatinya memang

orang lugu. Seumpama kamu bergaul

selama sepuluh tahun, pasti kamu dapat

menandai jika orang tersebut tidak pernah

bohong, ketika dia sedang mulai belajar

Magnetisme mungkin dia masih ingin

memamerkan ilmunya, tapi lama–lama

tidak.

Sabarang Lakune Miturut Ager4

Barêng wong mau wis kêlakon

karêpe, ditrêsnani wong akèh, kinalulutan

sarta kinèringan, banjur nindakake

budayaning pangrasane kaya dene wus

wajib miturut anggêr-anggêr ubêng

cundhuke sabab lan kadadèane: pancèn

mangkono ubênging jagad, manusa ora

bisa mênêng, kawruhe dilakokake kanggo

nuruti kekarêpan-[17]e, dhèwèke amikat

Segala Perbuatannya Menurut Peraturan

Setelah orang tersebut sudah tercapai

keinginannya, dicintai banyak orang

,disegani serta dihormati, lalu menjalankan

keinginan perasaannya seperti sudah wajib

menurut aturan yang berlaku sebab dan

keadaannya: memang seperti itu berputarnya

dunia, manusia tidak bisa diam, ilmunya

dilakukan untuk menuruti keinginanya, dia

memikat orang dan kekayaan.

4 anggêr L#

Page 28: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

53

uwong lan kasugiyan.

Kowe Dhêmên Marang Dhèwèkke

Pangrasamu, kowe tansah andêlêng

marang wong mau, sabab kowe rumongsa

yèn dhèwèkke uga dhêmên marang kowe,

kowe ora bisa ngarani, margane dhêmên

mau, asih mau, prasasat kaya dene inya

karo momongane, ora bisa bênggang

sajroning ati, sanadyan panggonane adoh

isih eling bae.

Kamu Senang Terhadap Dirinya

Perasaanmu, kamu selalu melihat

pada orang tersebut, sebab kamu merasa jika

dia juga senang terhadapmu, kamu tidak

dapat beranggapan, karena rasa suka

tersebut, rasa sayang tersebut, seperti

pengasuh dengan anak asuhnya, tidak bisa

tergantikan dalam hati, walaupun jauh tetap

teringat.

[18]Kabudayane Isih Dianggo

Yèn kowe eling nalikane caturan

karo uwong mau mêsthi kowe banjur ngêrti

yèn nalika sêmana apa barang kang ko

wêruhi, ko kandhakake kabèh ora ana sing

kaliwatan, sarta kowe ngalap sihe, lan ana

apa–apa ko wènèhake, kowe wèwèh

dhèwèke sing tampa, nanging dhèk samana

kowe ora ngrasa, lagi saiki kowe

Masih Menggunakan

Kemampuannya

Jika kamu ingat ketika berbicara

dengan dia pasti kamu akan mengerti jika

waktu itu hal yang kamu lihat, kamu

katakan semuanya tanpa ada yang terlewati,

serta kamu mengharap kasihnya, dan apapun

kamu berikan, kamu memberi dan dia

menerima, tetapi waktu itu kamu tidak

Page 29: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

54

rumongsa, upama wong mau duwe karêp

apa–apa, wong kang apês ka[19]ya kowe

mêsthi tumama ketaman pangaribawane,

têmah miturut sapakone, pracaya

sapangucape, nglakoni sakarêpe, anggêr

dhèwèke gêlêm bae mêsthi kowe kêna

dirèh, awakmu kaya upamane sarèh

munggèng lautan, amarga dhèwèke wêruh

kowe ora, nanging nalika iku dhèwèke ora

gêlêm magang–magangake, karêpe mung

amrih sêngsême atimu bae, mulane

mangkono, awit dhèwèke ngalingi

kêkuwatane dhewe, yè-[20]n wong iku wis

bisa jukuk kêkuwatanmu Magnetisme

sathithik, banjur enggal lunga, kaya dene

patrape kombang angingsêp sari, sawise

oleh kêmbange ditinggal.

merasakan, baru sekarang kamu merasakan,

seumpama orang tersebut mempunyai niat

macam–macam, pasti orang tidak kuat

sepertimu hanyut dalam sosok

wibawanya,sengaja menurut segala perintah,

percaya ucapannya, melakukan

keinginannya, jika dia mau pasti kamu bisa

dikendalikan, kamu seperti orang yang sabar

tenggelam dilaut, karena dia tau kamu tidak,

tapi ketika itu dia tidak mau menunjukan,

maksudnya hanya untuk menyenangkan

hatimu saja, maka dari itu, dia mencoba

membatasi kekuatannya sendiri, jika orang

tersebut sudah dapat mengambil sedikit

kekuatan magnetismemu, lalu segera pergi,

seperti kumbang yang menghisap sari,

setelah mendapat bunganya lalu

ditinggalkan.

IV Piwulang Kaping Têlu

Panêngêrane wong kang ora

IV Pelajaran Ketiga

Penandanya orang yang tidak

Page 30: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

55

kadunungan Magnetisme (neet

Maghnetiseh persoon ).

Apa kowe wis tau wêruh, wong

kang ora kadunungan Magnetisme saiki a-

[21]ku angandhakake panêngêrane wong

iku supaya dadia titimbangan kang wus dak

kandhakake ing ngarêp, wong kang ora

duwe Magnetisme iku watake kaya sêngit

ing liyan, yèn kowe wong rumasan, mêsthi

mundhak sêngitmu, yèn kowe lara mêsthi

mundhak kêkês atimu, yèn kowe nêmu

kabêgjan, amêsthi rènggoni, wong kang

mangkono iku ngriribedi, tansah sulaya

panêmune.

memiliki Magnetisme (neet Maghnetiseh

person )

Apa kamu sudah pernah melihat,

orang yang tidak memiliki Magnetisme,

sekarang saya akan mengungkapkan

penanda orang tersebut agar menjadi

pertimbangan yang sudah saya bicarakan

didepan, orang yang tidak memiliki

Magnetisme itu wataknya seperti membenci

orang lain, jika kamu orang yang peka, pasti

bertambah kebencianmu, jika kamu sakit

pasti bertambah keras hatimu, jika kamu

mendapatkan keberuntungan, pasti dipajang,

orang seperti itu mengganggu, selalu

keburukan yang ada.

Watake Cariwis

Batine ora nariman, dhêmên

ngobro-[22]l, anggênthong umos (wadine

dhewe dikandhakake) karêpe supaya wong

liya ora ngrêwangana, wong mau prasasat

Wataknya Cerewet

Dalam hatinya tidak pernah

menerima, suka bicara membicarakan

aibnya sendiri, maksudnya supaya orang

lain dapat membantu, orang tersebut seolah-

Page 31: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

56

ngawula hawa napsune dhewe, ora duwe

simpênan (kêkêran), ora duwe sarèh, ora

duwe duga, dhêmên sêsêrmbanan, ora

ngrêsêpake, ah wong kang mangkono iku

rimukên supaya enggala lunga.

olah mengumbar hawa nafsunya sendiri,

tidak ada yang disimpan (suatu hal yang

rahasia), tidak memiliki kesabaran, tidak

memiliki rasa waspada,suka ceroboh, tidak

mengena dihati, ah orang seperti itu rayulah

supaya segera pergi.

Wong mau mbosêni, kowe bungah

yèn dhèwèke lunga, kowe ora tlatèn

mêmorona, sabab kowe [23] ora wêruh

panulake, yèn kowe wêruha, mêsthi ora

mêngkono, wruhanamu yèn kowe

kêkumpulan karo wong iku ora tuna, malah

bathi bisa ngingsêp dayane Magnetisme

wong iku.

Orang tersebut membosankan, kamu

bahagia bila dia pergi, kamu tidak rutin

datang, sebab kamu tidak tahu cara

mengatasinya, jika tahu, pasti tidak seperti

itu, kamu tahu jika kamu berkumpul dengan

orang itu tidak nyaman, sebenarnya kamu

beruntung bisa menghisap energi

Magnetisme orang itu.

Sababe

Apa sababe dene wong kang kaya

mangkono ra ngrêsêpake, sabab iku wong

lugu bangêt. Iya iku wong walaka, tansah

asor salawase (negatief ),wong mangkono

iku kang sa-[24]lugune duwe karêp

Penyebabnya

Apa penyebab orang itu tidak

menyenangkan, karena orang itu sangat

lugu. Yaitu orang jujur, akan kalah

selamanya (negatif), orang seperti itu

sebenarnya memiliki maksud membujuk,

Page 32: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

57

ambujuk, balik wong kang ahli

Magnetisme, apa iya kêna ko arani juru

ambujuk, o ora pisan–pisan yѐn

mangkonoa, sabab dhѐwѐke bisa mêngku

nalar-nalare, lan duwe kawruh ngêrѐh–

ngêrѐh nalar–nalar mau supaya bisa

marentah rewange jagongan.

5

kembali pada orang yang ahli Magnetisme,

apa iya dapat kamu sebut sebagai juru

membujuk, o jangan sekali-sekali seperti itu,

karena dia bisa mengendalikan pikiran–

pikirannya supaya dapat memerintah lawan

bicaranya.

Kabѐh – kabѐh Ora Kabênêran

Mara dêlêngên, wong kang ora

kadunungan Magnetisme, samubarange

ora kabênêran, cêtha saka pangakune dhe-

[25] we, sanadyanta wong mau ora

rumangsa tansah apês ora pêgat

pangêrsulane5, tansah kêkurangan,sabab

saka dama ing budi, kang lêlarane

dibuwang tanpa guna, kêkuwataning atine

diocir–acir, wong kang mangkono iku

prasasat diukum dening anggêr–anggêr

Semuanya Tidak Ada Yang Beres

Datang dan lihatlah, orang yang

tidak memiliki Magnetisme. segalanya tidak

pernah beres, jelas dari pengakuannya

sendiri, walaupun orang tersebut merasa

tidak kuat, tidak berhenti keluhannya, selalu

merasa kekurangan, karena pikiran yang

dangkal, yang dibuang tidak berguna,

kekuatan hatinya dibuat berantakan, orang

seperti itu seperti di hukum oleh peraturan–

peraturan (met), dirampas segalanya, yaitu

5 panggrêsulane L#

Page 33: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

58

(met), dirampas samubarange, iya iku

anggêr–anggêr ubêng cundhukke sabab lan

kadadѐyane, kang langgêng ora owah

gingsir, de onveran der lij ku met van oor-

[26] zaken gevoulg. Anggêr ana mangkono

mêsthi ana mangkono, yѐn dadi mangkene

mêsthi sababe mangkene (kang nandhang

paukuman iku wong kang sêpi lij dier niefs

(5) bezit ?) saiki kowe wis wêruh tuladhane

rong prakara parsudinên kang bêcik lan

satiti “ Bab sapisan ênggonên têturutan,

bab kang kapindho dadiya pangeling–eling

segala aturan sebab dan kejadiannya, yang

bertahan tidak berubah, de onveran der lij

ku met van oorzaken gevoulg. Jika ada

seperti itu pasti ada seperti itu, jika menjadi

seperti ini pasti sebabnya seperti ini (yang

mendapat hukuman itu orang yang diam lij

dier niefs (5) bezit ?) sekarang kamu sudah

tahu contoh dua masalah pahamilah dengan

baik dan teliti “ bab pertama pakailah

sebagai pedoman, bab ke dua jadikan

pengingat-ingat”

V Piwulang Kang Kaping Pat

Diditan

Kapriye dadine tuladha Magnetisme

[27] kêpriye ênggone matrapake awake,

pitakon iki wangsulana, tuladhan mau

pikirên.

V Pelajaran yang Keempat

Keuangan

Bagaimana jadinya contoh

Magnetisme? bagaimana caranya menyikapi

diri?, pertanyaan ini jawablah, contoh tadi

pikirkanlah

Page 34: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

59

Angampêt Kêkarepan Iku Kêna

Diarani Weya.

Aja ko kira yѐn kowe anyandhêt

kêkarêpan, banjur dadi weya, kêkarêpanmu

sirna tanpa guna, iku malah kosok bali,

kêkarêpanmu dadi mundhak rosa lan

santosa tikêl ping sapuluh prasasat kaya

kali kang dibêndung, banyune [28]

ambaludag wuwuh pandêdêle, têmahan yѐn

ana gawe parlu, kêkuwatanmu wus rosa

bangêt, sêdhênge ambukak bêndungan,

jêbrol, singa kang katrajang sirna larut

gusis, kang rawe–rawe rantas, kang

malang–malang putung kaya pangamuke

satriya ing Jodhipati.

Menahan Keinginan Itu Bisa Disebut

Sembarangan

Jangan kamu anggap jika kamu

menahan keinginan, lalu menjadi

sembarangan, keinginanmu lenyap tak

berguna, itu akan berlawanan, keinginanmu

akan semakin kuat dan kokoh sepuluh kali

seperti sungai yang di bendung, airnya

meluber sampai puncaknya, disengaja jika

ada perlunya, kekuatanmu sudah sangat

kuat, pas untuk membuka bendungan, jebol,

singa kang katrajang sirna larut gusis,

segala sesuatu yang merintangi maksud dan

tujuan harus disingkirkan, seperti marahnya

kesatria Jodhipati.

“Katrangan Kêkuwataning

Kêkarêpan”

Kiraku kowe durung anjѐrѐng

parincining kêkuwatan mau, mara pikirên

sawijining dina kowe duwe karêp, kandha

Keterangan Kekuatan Keinginan

Saya kira kamu belum menjelaskan

rincian kekuatan tersebut, pikirkanlah suatu

hari kamu memiliki keinginan, bicara

apapun dengan rekanmu, sangking kerasnya

Page 35: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

60

apa–apa marang mitramu, saking

kêncênging [29] karêpmu, kowe kongsi

mrêlokake golѐk tunggangan, kasusu sêlak

katêmu mitramu. Lah, kang mangkono iku

apa dudu kêkuwataning ati elinga

kêkuwatan mau parlu kanggo marang kowe

dhewe, mulane simpênana, kêna ko anggo

yѐn ana gawe pari gawe. 6

keinginanmu, kamu sampai membutuhkan

sekutu, terburu-buru karena akan bertemu

rekanmu. Lah , yang seperti itu apa bukan

kekuatan hati ingatlah kekuatan tersebut

diperlukan untuk dirimu sendiri, maka dari

itu, simpanlah, dapat kamu pakai jika ada

perlu.

“Wadi”

Kali kang jêro dhewe, iya iku kang

banyune antêng dhewe, sapa baya kang bi-

[30]sa silêm ana ing atine wong, kang ali6

mahnitismê, ora kêna yѐn dijajagana,

mulane kowe dhewe iya kudu mawa wadi,

ing samubarang gawe lan kêkarêpan aja

groboh, kasusu iku niwasi dudu pangeram–

eram, kang bisa narik atining manungsa

wong limpat ing budi oleh pangaji–aji ora

marga saka pangeram–erame, dѐn angati–

Rahasia

Sungai yang paling dalam, airnya

paling tenang, siapa saja bisa tenggelam

dalam hati seseorang, yang ahli magnetisme,

tidak bisa ditembus, maka kamu harus

punya rahasia, dalam hal apapun dan

berkeinginan jangan ceroboh, buru-buru itu

hal yang tidak perlu, bukan keanehan, yang

bisa menarik hati manusia itu orang yang

pandai dalam budinya, mendapatkan pujian

bukan dari keanehan, suapaya berhati –

6 ahli L@

Page 36: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

61

ati : dhuh siswaku, aja kalѐru, pepenginan

kang tanpa guna, aja kong-[31]si kauwor

karo pangaji–aji kang bênêr,

Mulane mitramu sabisa bisa aja

nganti wêruh watêkamu (eigenschappen)

lan panêmu/ opoatting/ patrapmu kudu

mangkono upamane mitramu têka ing

omahmu anggawa pawarta pêrlu ........ yѐn

kowe tampa kabar kang mangkono iku

kowe banjur anêlakake bangêt kagѐtmu,

saiki owahana kandhane tampanana

kalawan sumѐh ing ulat, ananging kang

sareh bae, [32] ing kono mitramu mêsthi

bakale eram, dene pawarta kang wus

dianggêp aѐng, tumibane marang kowe

dadi rѐmѐh: maune mitramu durung tau ko

tampani kaya mangkono, lah kapriye

kadadѐyan: mitramu banjur wêruh yѐn

kowe watak anganyar–anyari, dadi kowe

aga-[33]we kayungyune batine kudu wêruh

sababe: kowe saiki olѐh pangaji-aji

hati ‘ duh muridku, jangan salah, keinginan

yang tak berguna, jangan sampai kau

campur dalam ajaran yang benar.

Maka temanmu sebisa mungkin

jangan sampai tahu watakmu (sifat) dan

pendapat/hasil/ kelakuanmu harus seperti itu

seumpama temanmu datang kerumahmu

membawa kabar penting …… kalau kamu

menerima kabar yang seperti itu lalu kamu

menunjukakan keterkejutanmu, sekarang

ubahlah kata–katamu terimalah dengan

wajah bahagia, tapi sabar saja, temanmu

pasti heran, karena berita yang dianggap

aneh, sampai padamu dengan mudah:

sebelumnya temanmu belum pernah kamu

tanggapi seperti itu, bagaimana kejadiannya:

rekanmu terlanjur mengatahui bahwa kamu

memiliki watak yang baru, jadi kamu

membuat hatinya bahagia harus mengerti

penyebabnya: kamu sekarang mendapatkan

sedikit pujian, kamu seolah memyimpan

Page 37: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

62

sathithik, kѐwe7 prasasat simpên wêwadi

sing dikapengeni.

7

rahasia yang saya inginkan.

“Angunjara Kêkarêpan, Parlu

Kaagêm Para Agêng”

Ing layang–layang babat8, ana

caritane para senapatining pêrang, nalikane

kasêsêring yuda, kasupit ing babaya,

kesisan wadya balane, ing kono banjur

ngêtokake kasêktѐn, ajine mahni-[34]

tisme, wadya bala kang wus bubar

asasaran, kang nêdya malik tingal, barêng

kataman ajine pangerudan, atêmah padha

kumpul manѐh pulih sêtya lan sudirane,

sêdya mangsah ing kiwul, kang duk elingi

bae lêlakone sang minulya Charles Stnrat

pranell wiratama tanah Yerland kang

kasêbut asma raja tanpa makutha

(Ongenkroon de koning ) iku kêna digawe

Menahan Keinginan, Perlu Untuk

Diterapkan Para Penguasa

Pada naskah babad, ada cerita para senapati

perang, ketika sedang terjadi perang yang

hampir kalah, berada dalam kondisi yang

membahayakan, kehabisan pasukannya, lalu

disitu dia mengeluarkan kesaktiannya, ajian

magnetismenya, pasukan yang sudah

berantakan kemana-mana, yang sudah

berniat membelot, setelah menggunakan

ajian pengasihannya, mereka kumpul

kembali dengan pulih kesetiannya dan

kesaktiannya, dengan maksud maju perang

dengan mengabdi. Ingatlah ketika apa yang

dilakukan Charles Stnrat pranell prajurit

hebat dari negri Yerland yang disebut Raja

7 kowe H@

8 babad H@

Page 38: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

63

tuladha tetela kabudayane mahnitismê, ana

manѐh Pra-[35]bu Napoleyon, napolion

nellington) utawa (gladstone ) ing tanah

Amerikah, Yames G. Blaine iku kawêntar

bisa ngêrѐh ati lan nyawane wadya balane

ngungkuli para Senapati kang nunggal

jamane Parnell mau, sanadyan karo

mitrane kang rakêt bangêt iya tansah wadi,

makono uga gladstone, gladstone iku

mungsuhe kongsi bisa padha wêruh yѐn

kagungan ngelmu pangerudan kang [36]

samono parnell sathithik bangêt

pangandikane, tansah angangkah

tumibaning mangsa kala, êmpan lan papan,

(altijd op het juist gekoren oogen blik)

wiyosing pangandikane ora nate sara, para

luhur kang dak caritakake mau pancѐn

sagêd anêntrêmake gѐgѐring wadya bala,

iya iku kabudayane ilmu mahnitismê.

tanpa mahkota (Ongenkroon de koning ),

itu dapat dibuat sebagai contoh adanya

Magnetisme. Ada lagi Prabu Napoleyon

(napolion nellington) atau (gladstone) di

negri Amerika, Yames G. Blaine terkenal

bisa memerintah hati dan nyawa pasukannya

melebihi pada jaman pranell. Walaupun

dengan rekannya sangat dekat tetap ada

rahasia yang dijaga. Begitu juga gladstone,

gladstone itu para musuhnya sampai

mengetahui memiliki ilmu pengasihan,

begitu juga pranell, sedikit sekali bicaranya,

selalu mengarahkan waktu, kondisi dan

tempat (altijd op het juist gekoren oogen

blik) perkataannya tidak pernah sengsara,

para pembesar yang ku ceritakan itu

memang dapat menentramkan pasukan yang

telah kacau, itulah keunggulan ilmu

magnetisme.

“ Anganggo Kêkuwatane Wong Menggunakan Kekuatan Orang Lain

Page 39: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

64

Liya “

Kang kudu ko elingi manѐh wong

mê-[37] nêng iku durung mêsthi yѐn ora

ngrêsêpake, mung kudu angênggoni

têmbung kang bênêr karo panggonane bae

(het goede moele op de rechte plaats)

êmpan papan, kudu kulina ngampêt basa

Aerug handen heid) kudu kulina ing budi

santosa stanaslig). Elinga yѐn kowe wêruh

wadine mitramu, kowe prasasat duwe

kawasa, yѐn wadi mau ko bukak iku

upamane electreciteit wutuh, dadi mung

aliru praba-[38]wa bae (Nerwes peling van

stroomen, dêdêr dinêdêr, tarik tinarik, iya

bênêrke, we tampa, nanging duwѐkmu

dhewe uga ditampani uwong, malah

kêkuwatane dadi lѐrѐn sêdhela, balik yѐn

wadimu tansah ko kêkêr iku kowe kang

narik, kowe upama wêsi brani, mitramu

upama waja.

Yang harus kamu ingat adalah orang

yang diam itu bukan berarti tidak bisa

menyenangkan hati, hanya harus

menggunakan kata yang benar dan

tempatnya saja ( het goede moele op de

rechte plaats) dapat menyesuaikan, harus

terbiasa menahan ucapan (Aerug handen

heid) harus terbiasa berbudi baik (stanaslig).

Ingatlah jika kamu tahu rahasia rekanmu,

kamu seolah memiliki kekuasaan, jika

rahasia tadi kamu buka, itu seumpama

kapasitas listrik yang utuh. Jadi hanya kalah

kesaktian saja (Nerwes peling van

stroomen), panah-memanah , tari- menarik

itulah yang benar, sudah kau terima, tapi

milikmu sendiri sudah diterima orang lain,

akan tetapi kekuatannya menjadi berhenti

sejenak, berbalik jika rahasiamu kamu

kuasai, kamu yang akan menarik, kamu

ibarat besi baja, rekanmu besi biasa.

Page 40: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

65

“ Ngati–ati”

Ngati–ati iku pêrlu bangêt tumrape

murid kang budine kêras lan kasusu bisa :

eling-[39]a yѐn kowe lagi wiwit anglakoni

kudu nganggo patrap anoraga, kudu sugih

weweka duga–duga lan watara, sabab yѐn

gêlarmu kawanguran, amêsthi badhar yѐn

kowe ngarah sêngsêming liyan, aja katara,

dadi kowe aja kandha, yѐn kowe ora gêlêm

ambalѐkake karêpmu lan angajapmu,

mundhak dianggêp kang krungu, yѐn kowe

katrucut angandhakake awakmu dhewe,

kowe nêrak larangane wong sinau

mahnitismê, angêkêr kaanane [40] awake,

sarta anuruti panggawe kang tanpa guna.

Hati-Hati

Hati-hati itu sangat diperlukan untuk

murid yang berbudi keras dan terburu-buru

dapat: ingatlah jika kamu sedang memualai

melakukan harus menggunakan sikap

rendah hati, harus kaya kehati-hatian,

kewaspadaan dan praduga, sebab jika

strategimu tidak tepat, pasti gagal jika kamu

mengharap perhatian orang lain, jangan

sampai terlihat, jadi kamu jangan katakan,

jika kamu tidak ingin mengembalikan

keinginanmu dan harapanmu, dapat dikira

oleh yang mendengar, jika kamu kelepasan

mengatakan tentang dirimu sendiri, kamu

melanggar larangan orang yang sedang

belajar mgnetisme, menahan dirinya, serta

menuruti tindakan yang tidak berguna.

“ Anyingkirna Pagunggung “

Wong kang ahli mahnitismê ora tau

ngandhakake awake dhewe, ananging

Menyingkiri Pujian

Orang yang ahli magnetisme tidak

pernah mengatakan tentang dirinya sendiri,

Page 41: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

66

gêmahane9 sangsaya akѐh kang gumun lan

angalêm, seje karo wong kang anjarag

ngatokake kapinterane, lumaku dialêm

wignya.

Siswaku aku ora guru alêman, yѐn

kowe bisa tulus mangkono [41] kêna

diarani wong sewu siji, lumrahe janma iku

golѐk panggunggung, akѐh sathitika iya

kapengin, sing sapa dhêmên dhewe

kapengin marang pangalêm, bakal sathithik

dhewe olѐhe, sabab kêkuwatane ora

disimpên, mangka kêkuwatan mau anarik.

8

tetapi dari hal tersebut membuat orang

semakin heran dan memuji,beda dengan

orang yang sengaja memperlihatkan

kepintarannya, agar dipuji pintar.

Muridku aku bukan Guru yang suka

dipuji, jika kamu bisa tulus seperti itu, dapat

dianggap orang seribu satu, umumnya orang

itu mencari pujian, banyak sedikitnya pasti

juga menginginkan, siapa saja yang

menginginkan dipuji, akan paling sedikit

yang mendapatkannya, karena kekuatannya

tidak disimpan, maka dari itu kekuatan

tersebut menarik.

Piwulang Kang Kaping Lima

“ Dayaning Pepenginan Marang

Pangalêm Iku Kang Gigirisi,

Patrap panyimpêne lan

panganggone, sadhêngah uwong tamtu

uwis padha ngrasaka-[42] ke rupane

Pelajaran Yang Kelima

Energi Keinginan Terhadap Pujian

Itu yang Meresahkan

Sikap menyimpan dan

penempatannya, setiap orang tanpa

terkecuali pasti sudah merasakan memiliki

9 têmahane H@

Page 42: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

67

kêkarêpan, upamane kapengin arêp kandha

apa–apa supaya wong kang dikandhani

kayungyun marang kapintêran lan

kaluwihane: iku jênênge lumaku

ginunggung, watak makono iku wis

gawene sipat manusa malah sarta kewan

ing watak mangkono.

Yѐn ana wong bisa kandha kang

bakal agawe kauntungane, apa iya bisa

ngampet basane, layak banjur kasusu bae

arêp carita, [43] mangkono iku sing

lumrah, yѐn ana wong satus, kang sangang

puluh sanga mêsthi mangkono: wong ora

mangêrti yѐn kenging marang pangalêm

iku sawijining kêkuwatan kang rosa

bangêt, wong ora ngêrti yѐn iku bakal

anjlomprongke kêkarêpane, pamikire

dhewe kang nelakna kapenake, wong ora

ngêrti yѐn kêkuwatan kang angѐl panyirêpe

iku, satêmêne, inner lijke [44] strooming

kang gêdhe paedahe eman dibuwanga,

keinginan, seumpama berkeinginan akan

mengatakan apapun supaya orang yang

diberitahu kagum terhadap kepintaran dan

kelebihannya: itu namanya berjalan dalam

pujian, watak seperti itu sudah menjadi

manusia yang seperti hewan.

Jika ada orang bisa bicara yang akan

membuat dia beruntung, apa iya dia bisa

menahan ucapannya, maka dari itu dia akan

selalu terburu-buru untuk bercerita, seperti

itu sudah wajar, jika ada seratus orang, yang

Sembilan puluh sembilan pasti seperti itu:

orang yang tidak tergoda oleh kekuatan

pujian itu sebenarnya adalah orang yang

sangat kuat, orang tida tahu jika hal itu bisa

menjerumuskan keinginannya,

pemikirannya sendiri yang membuat dirinya

nyaman, orang tidak tahu jika kekuatan

yang sudah pengendaliannya itu sebenarnya

kekuatan hati yang besar akibatnya, akan

sayang jika dibuang, seumpama seperti

Page 43: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

68

upama kaya dene pirantine electriciteit yѐn

dibuwanga mêsthi karosane suda akѐh.

kapasitas listrik, jika dibuang pasti

kekuatannya berkurang banyak.

“ Panulaking Sambekala “

Muga elinga he siswaku, cathêtên

karêpmu marang pangalêm, sanadyan

mung rѐmѐh bae yѐn rêkasa panyirêpmu,

prasabêna yѐn kowe duwe kêkuwatan sing

luwih rosa, tangga ora gêlêm kêkumpul

karo mungsuhe, [43] yѐn kêkuwatan mau

têrus mênangi amêsthi kowe kang nyirik.

Mencegah Kejahatan

Maka ingatlah hai siswaku, catatlah

keinginanmu terhadap pujian, walaupun

hanya sepele jika memberatkan yang kau

pahami, berjanjilah jika kamu memiliki

kekuatan yang lebih kuat, tetangga tidak

mau berkumpul dengan musuhnya, jika

kekuatan tersebut terus memenangkan

dirimu, pasti akan kamu jauhi.

“ Ora Suwe Bakal Ketara Bedane,

Yѐn wus ko lakoni amêsthi bakal

wêruh bedane, rumangsa yѐn awakmu aji,

pangkatmu mundhak, rumangsa duwe

pangawasa, sabên–sabên kowe nyandhêt

kêkarêpamu, kowe bisa ngrasakake sajrone

bali rasamu (zenumen) banjur kowe wêruh

Tidak Lama Akan Terlihat

Perbedaannya

Jika sudah kau lakukan, pasti akan

kau ketahui perbedaannya, merasa jika

dirimui penting, jabatanmu akan naik,

merasa memiliki kekuasaan, setiap kamu

memiliki keinginan, kamu dapat merasakan

Page 44: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

69

patrape wong liya, sai-[44]ki seje marang

kowe, sangsaya mundhak têmêne ana kang

omahmu, kaanan mangkono iku bisa lulus,

malah bisa wuwuh, yѐn kowe tansah eling

pathokane anyandhêt kêkarêpan, mitramu

arahên kayungyun, ananging sing aja

ngêtarani. [45]

semua yang ada pada dirimu kembali

(zenumen) lalu kamu mengetahui sikap

orang lain, sekarang berbeda denganmu,

semakin menjadi dalam rumahmu, keadaan

seperti itu dapat lulus, bahkan bisa

bertambah, jika kamu selalu ingat

patokannya menghalangi keinginan,

rekanmu buatlah terpesona, tetapi jangan

sampai terlihat.

Pengin utawa kêkarêpan iku

sawijining kêkuwatan, kêkuwatan iku

tamakna marang wong liya, kowe

sumurupa yѐn kêkuwatan iku ana kang

positief ana kang negatief kêkuwatan mau

tansah arêp kumpul karo mungsuhe,

(positief) upama kaya dene pucuking (pool)

wêsi brani positief anarik marang pucuking

wêsi brani liyane, pucuking negatief

murid–murid kang isih mamang marang

pitutur iki, [46] dak kandhani bab wong

Ingin atau keinginan itu menyatu

dengan kekuatan, kekuatan itu tekankanlah

pada orang lain, kamu pamahilah jika

kekuatan itu ada positif dan ada yang

negatif, kekuatan tersebut selalu ingin

berkumpul dengan musuhnya, (positif)

ibarat seperti ujung (pool) besi baja, positif

menarik ujung besi baja yang lain, ujung

negatif murid-murid yang masih samar

terhadap nasihat ini, saya beri tahu bab

tentang orang yang suka mabuk, siapa yang

Page 45: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

70

kang dhêmên mêndêm, sapa baya kang bisa

nyêgah kêkarêpane kajaba sarana

kêkuwatan iki, yѐn wis kataman daya

mahnitismê, amêsthi kutub. 9

bisa mencegah keinginannya kecuali karena

kekuatan ini, jika sudah memahani energi

magnetisme, pasti kutubnya.

“ Amêruhi Kêkuwatan kang

Migunani.

Kowe wus sumurup paedahe

ngampêt basa, anyandhêt gawe kang tanpa

guna, sumurupa yè10 ambujuk kêkarêpan

kang kaliru ambrêkati (Zoggen ) wong

kang wis têdhas sinaune ngelmu

mahnitismê, [47] amêsthi dhêmên marang

pambujuk mau, sabab dhѐwѐke wis wêruh,

yѐn angumpulake kêkuwatan iku

angundhakake karosane = resereve baterij

sajroning atine, ananging yѐn nuruti

karêpan iku upamane kaya gêni diunduri

karosane sirêp, baterij ning ati iku

mangkene.

“Mengetahui Kekuatan yang

Berguna

Kamu sudah mengetahui manfaatnya

menahan ucapan, menahan perbuatan yang

tidak berguna, ketahuilah bila

mempengaruhi keinginan yang tidak

diberkahi ( Zoggen), orang yang sudah

mampu mempelajari ilmu magnetisme, pasti

senang terhadap pengaruh tersebut, sebab

dia sudah mengetahui, jika mengumpulkan

kekuatan tersebut akan meningkatkan

ketangguhannya (resereve baterij) dalam

hatinya, akan tetapi jika menuruti keinginan

itu ibarat seperti api diunduri karosane

sirêp, daya dalam hati itu seperti ini.

10 yèn ambujuk H@

Page 46: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

71

“reka daya kang prayoga dhewe

kangumpulake kêkuwatan,

“ seolah seperti perbuatan yang baik

dirinya mengumpulkan kekuatan”

Ing kono uga awѐh katrangan [48]

rekane ngumpulake kêkuwatan, upamane

kowe duwe kêkarêpan apa–apa, kêkarêpan

mau kêkuwatane arêp ko lebokake ing

sajroning wadhahmu, iku esthinên sajro

atimu, kambi narik napas kang jêro

nanging kang alon, sakuwate napasmu

watara 8 sêkon, sajrone narik napas mau,

kowe ngucapa sajroning ati ‘aku

angumpulake kang kêkuwatane

kêkarêpaku, kumpula [49] ana ing aku.’

Banjur mêgêng napas suwene 8

sêkon, karo angѐsthi têmbung mangkene,

‘aku sumurup, yѐn aku angumpulake

kêkuwatan mau, sarta aku sumurup yѐn

kêkuwatan mau sabanjure têtêp dadi

duwѐkku.’

Saiki napasmu wêtokna kang alon

Di situ juga diberi keterangan guna

mengumpulkan kekuatan, ibarat kamu

memiliki keinginan apapun, keinginan

tersebut kekuatannya akan kamu masukan

dalam tempatmu, hal itu pikirkan dalam

hatimu, sembari menarik nafas yang dalam

namun perlahan, sekuat kamu menarik nafas

sekitar 8 detik, saat menarik nafas, kamu

ucapkan dalam hati ‘ aku mengumpulkan

kekuatan keinginanku, berkumpulah

padaku.’

Setelah itu tahan nafas selama 8

detik, sambil pikirkan kata seperti ini ‘aku

mengetahui jika aku mengumpulkan

kekeuatan tersebut, dan aku mengetahui jika

kekuatan tersebut setelah ini akan tetap

menjadi miliku.’

Sekarang keluarkan nafasmu

Page 47: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

72

sarta ajêg, karo anganggit têmbung

mangkene, ‘saiki aku wis duwe ukuran lan

timbangan kang rêsik, kanggo angukur [50]

lan nimbang kêkuwatan mahnitismê kang

wus dak kumpulake mau, yѐn perlu, patrap

makono mau iku amba lan wanti-wanti.

perlahan dan teratur, dan membuat kata

seperti ini ‘ sekarang aku sudah memiliki

ukuran dan timbangan yang bersih untung

mengukur dan menimbang kekuatan

magnetisme yang sudah ku kumpulkan, jika

memerlukan, sikap seperti itu luas dan

berpesan.

“ Kowe ngangkat awakmu

ngungkuli sarupane panggodha.

Aku arêp anêrangake marang kowe,

supaya kowe bisa nêlukake sakѐhing

panggodha. Rampasên kêkuwatane

kumpulna karo duwekmu, dadi kowe bisa

unggul, ngalahake panggodha mau.

[51] Murih têrange manѐh,

panggodha iku tak upamakake mrêcon,

(bom) tiba ana ing sandhingmu, sumbune

wis murub, sarѐh ning kowe uwis sumurup

patrape utawa pasang rakiting sumbu, dadi

kowe ora kewran manѐh, sumbune enggal

“ Kamu Membawa Dirimu Melebihi

dari Godaan”

Saya akan menjelaskan padamu,

supaya kamu dapat menaklukkan banyak

godaan. Rampaslah kekuatannya,

kumpulkan dengan yang kamu miliki, maka

kamu bisa unggul mengalahkan godaan

tersebut.

Lebih jelasnya lagi, godaan itu saya

ibaratkan petasan (bom) jatuh disampingmu,

sumbunya sudah menyala, kamu sudah tahu

hal tersebut atau letak sumbu, maka kamu

tidak akan panik, segera potonglah sumbu

Page 48: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

73

jabudên, dadi mrêcon ing saiki katêkêm ing

pangusamu11 , kêna ko gawe sakarêp-

karêpmu, balik yѐn kowe ora ngêrti

amêsthi mrêcon iku ko umbar anjêblos,

[52] niwasi marang awakmu.

10

tersebut, maka petasan tersebut saat ini

dalam kekuasaanmu, dapat kamu buat

semaumu, lain cerita jika kamu tidak tahu,

sudah pasti petasan tersebut kamu biarkan

meledak mengenai dirimu.

Piwulang Kang Kaping Pitu

Bisane Kêlakon, Kudu Ana

Antaraning Mangsa.

Kiraku ana sawѐnѐh ing murid

kang duwe panêmu yѐn piwulang ing

ngarêp mau sawangane kaya rѐmѐh bae,

yѐn ana calathu mangkono bakal dak

wangsuli, coba turutên pathokkan iku,

banjur dêlêngên, ora ana manѐh lakune

sinau. Yѐn ana wong kudu bisa sa-[53]

nalika mêsthi kaluru, piwulang iki

nuduhake pathokan, patrape sinau, supaya

bisa widagdi tanpa papalangan apa–apa,

upamane tatanduran yѐn ing srêngenge,

Pelajaran yang Ketujuh

Dapat Terlaksana, Harus Berada

Diantara Musim

Menurutku ada murid yang memiliki

pendapat jika pelajaran didepan tersebut

kelihatan remeh, jika ada ucapan seperti itu

akan ku jawab ‘coba lakukanlah patokan

tersebut, selanjutnya lihatlah, tidak ada lagi

pembelajaran. Jika ada orang yang harus

bisa seketika itu, pasti masih dapat

digoyahkan. Pelajaran ini menunjukkan

patokan perilaku belajar yang benar supaya

dapat menjadi besar tanpa halangan apapun,

ibarat tanaman yang terkena sinar matahari,

11 panguasamu A#

Page 49: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

74

dadi lan sêgêre ananging apa bisa kêmbang

sanalika/ mêsthi ora, bisane kudu ana

antaraning mongsa, mangkono uga murid

basane iya ana antaraning mongsa, ora

liwat tatanduran mau kudu ana antaraning

mongsa, mangkono murid, yѐn wis katam-

[54]pa piwulang katrangane piwulang iki

dhamang, bisa uga si murid anarik paedah

ing piwulang bisa uga mundhak kabisane.)

akan tumbuh dengan baik, tetapi apakah

dapat berbunga saat itu juga / pasti tidak,

harus berada diantara musim, begitu juga

murid, harus berada diantara musim, tidak

lupa tanaman tersebut harus berada diantara

musim, seperti itu murid, jika sudah

menerima pelajaran keterangan dari

pelajaran ini benar-benar mengerti, dapat

juga si murid menarik manfaat dari

pelajaran, bisa juga bertambah

kemampuannya.)

Uga Sanalika Iku Ana Pratandhane

Sawêtara.

Lumrahe sajroning siji limang dina

wis ana tandhane katarima, iya iku

rumongsa mundhak Eigenwoorde lan

verbouwen sadhela êngkas banjur awake

karasa kuwagang utak lan tali rasane

kêbak, kamangkono iku dhasar sanyatane

oraa mung katon bae.

Seketika Itu Juga ada Pertandanya

Sementara

Umumnya, satu diantara lima hari

sudah terlihat tanda penerimaan, yaitu

merasa bertambah (Eigenwoorde lan

verbouwen), sebentar lagi badannya berasa

menduga otaknya dan lupa rasanya penuh,

seperti itulah kenyataannya bukan hanya

yang terlihat saja.

Page 50: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

75

[55] Upamah

Mara titѐnana yѐn kowe katêmu

mitramu, upama si suta salawase si suta iku

kaduk sêmu eram, yѐn angrungu caritamu

apa–apa, ananging saiki ora. Supaya kowe

wêruh sababe, patrapmu dhewe kudu ko

titѐni. Amêsthi kowe banjur ngêrti, yѐn si

suta mau mêsthi tompa (ontongen de

batterij) kowe mêsthi tobongan, (Vo) sarta

ka- [56] rosanmu tansah suda, marga saka

le mu nuruti kakarêpan, lah apa bisa marêm

atimu, ora, lah apa kang ko karêpake mau

katêkan, iya katêkan, ananging apa timbang

karo kangѐlane, ora, saiki kowe ngêrti

sababe parlu simpên kukuwatan, si suta

angrampas kukuwatanmu, kowe ora bisa

malês.

Ibaratnya

Perhatikanlah jika kamu bertemu

rekanmu, seumpama si anak selamanya si

anak itu heran berlebihan jika mendengar

apapun ceritamu, tetapi sekarang tidak.

Supaya kamu mengetahui penyebabnya,

sikapmu sendiri harus kamu perhatikan.

Pasti kamu sudah mengetahui jika anak

tersebut pasti menerima (ontongen de

batterij) kamu pasthi sedikit terbakar, (Vo),

dan ketangguhanmu berkurang, karena

kamu terlalu menuruti keinginan, ‘nah apa

bisa puas hatimu?, tidak, nah apa yang kamu

inginkan tadi tercapai?, ya tercapai, tetapi

apakah imbang dengan kesulitannya?, tidak,

sekarang kamu mengerti perlunya

menyimpan kekuatan!, si anak tersebut

merampas kekuatanmu dan kamu tidak

dapat membalas!.

“Arêp kepriye kowe saiki” “ Mau Bagaimana Kamu Sekarang”

Page 51: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

76

Wruh anamu kalѐru lakumu, elinga

ma-[57]rang piwulang kang tak sêbutake

ing ngarêp, si suta mau singkirna, banjur

kowe mêmpênga nglumpuk kakuwatan

kang wus ko ocar–acir biyѐn,yѐn ana apa–

apa dadi sênênga atimu, wadinên,

simpênên kang parimpên, sawangane kaya

gampang, ananging kowe wis kulina

ngocar- ngacirke gênimu nuruti ardaning

atimu, dadi angѐl, sadhela bae ilang

prayitnamu, satêmah larut dayaning

mahnitmu, simpênana kakarêpaning raga,

aja beda karo kakarêpaning ati, [58] kang

mangkono iku ora mêtu saka piwulang

jaman kuna bae, ananging pancѐn cocog

karo kawruh jaman saiki, ing wêwaton

pathokkan kang gumathok, bab dayane

inner lijke stroominge iku lakonana ora

angѐl, anggêre ngêrti têmênan, kêkuwatan

mau êpѐkên dadi duwѐkmu, banjur têlukna,

amêsthi kêna ko anggo sakarêp–karêpmu.

Mengetahui dirimu salah dalam

lakumu, ingatlah pada pelajaran yang aku

sebutkan didepan, anak tadi jahuilah, lalu

kamu tekunlah mengumpulkan kekuatan

yang kamu hilangkan, jika ada apa-apa

maka bahagia hatimu, rahasiakan, simpan

rapat-rapat, kelihatanya seolah mudah, tetapi

kamu sudah terbiasa membuang-buang

apimu menuruti keinginan hatimu, maka

sulit, sebentar saja akan hilang kehati-

hatianmu, sehingga berkurang daya

magnetmu. Simpanlah keinginan ragamu,

jangan berbeda dengan keinginan hati, yang

seperti itu tidak lepas dari pelajaran jaman

kuna, tetapi memang cocok dengan

pengetahuan jaman sekarang. Berada dalam

patokan yang jelas, tentang energi kekuatan

hati itu lakukanlah, tidak akan sulit jika

mengerti benar-benar kekuatan tersebut,

ambilah menjadi milikmu, lalu taklukanlah.

Pasti dapat kamu pakai semaumu.

Page 52: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

77

Piwulang Kang Kaping Wolu.

Bab Sinaune.

Kiraku ana murid kang bakal takon,

mangke-[59]ne, upami kula sampun sagêd

anêlukakên kukuwatan mau, sagêd kula

gadhah pikajêngan, ardaning pikajêngan

wau sampun kula sabili sarta

pangaribawane kula pêndhêt kula

kêmpalakên, kados pundi kadadosanipun.

Pangaribawa (geestleracht) kang

wus kumpul ana kowe, narik jodhone kang

dumunung ana wong liya, kaya dene

positieve electri citeit narik, negatif malah

panarike mau ora ko sêdya, kêdhѐping [60]

netramu, solah pakartimu salin ora ko

jarag, samubarang bêcike ko golѐki biyѐn,

ora katêmu, saiki têka dhewe tanpa karana,

wis mêsthi têka sabab wus mangkono

lakune anggêr–anggêr, yѐn wis têka poma

Pelajaran yang Kedelapan

Bab Belajarnya

Dugaanku ada murid yang akan

bertanya seperti ini, ‘seandainya saya sudah

dapat menaklukan kekuatan tersebut, dapat

saya memiliki keinginan?, hawa nafsu

keinginan tersebut sudah saya

kendalikan,serta kewibawaannya saya

ambil,saya kumpulkan, bagaimana

kejadiannya.

Kesaktian (geestleracht ) yang sudah

berkumpul padamu, menarik jodoh yang

seharusnya ada pada orang lain, seperti

kapasitas listrik positif menarik negatif,

penarikannya tidak kamu rencanakan.

Kedhipan matamu, pekertimu yang tidak

kamu sengaja, bandingkan kebaikan yang

kamu cari dahulu, tidak akan kamu

temukan. Sekarang datang dengan

sendirinya tanpa sebab. Sudah pasti datang,

Page 53: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

78

ja kasusu, yѐn kasuwѐn têkane poma aja

nggrêsula.

sebab sudah seperti itu jalannya aturan-

aturan. Jika sudah datang masanya jangan

terburu-buru, jika terlalu lama datang

masanya jangan mengeluh.

Ana Tondha Yêktine

Yѐn ngelmu mahnitisme

mungguhing tanduran wis wiwit rêmbyung,

ana tondha yêktine, mripatmu wu-[61]wuh

bêning, guwaya wuwuh gumilang, yѐn

lumaku wuwuh brêgas, ora duwe pasêmon

wêdi, uwas, ewuh, pakewuh, sumêlang,

ribêd, ora lawas wong mau bisa mapan

pangitis–itisa marang kêkêraning kodrat

manusa (hig is met bange ongelijk kig

mikpeent vande geheime krachten der

manschelijh natuur) wong mau kêna

diarani kukuwatan kang thukul saka dayane

dhewe, jagad katon padhang, suwe–suwe

wong mau anglakokake ajine [62]

pangaribawa, sarѐh ning dhѐwѐke wêruh

Ada Tanda Nyatanya

Jika ilmu magnetisme adalah tanaman,

sudah mulai rindang, ada tanda nyatanya,

mata kamu bertambah bening, cahaya wajah

bertambah bersinar, jika berjalan semakin

terlihat gagah, tidak memiliki rasa takut,

khawatir, tidak enak hati, ragu, susah, tidak

lama orang tersebut dapat masuk dalam hal

yang rahasia dalam kodrad manusia (hig is

met bange ongelijk kig mikpeent vande

geheime krachten der manschelijh natuur),

orang tersebut dapat disebut dengan

kekuatan yang muncul dari energinya

sendiri. Dunia terlihat terang, lama-

kelamaan orang tersebut menggunakan ilmu

kesaktian, karena dirinya melihat sendiri,

Page 54: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

79

dhewe, sarta ngêrti, samubarang karêpe

kalaksanan,

dan mengerti, segala hal yang diinginkan

terlakasana.

Rada aneh

Yѐn ana murid wis bisa mangkono,

kudu ngati–ati, eling marang sirikan, lagi

ngandhakake budayane bae, wis nguwatiri

bakal kalonglongan, rada akeh kang bakal

dak kandhakake iki, amrih ana, nanging

atine wong kang durung putus, yѐn kowe

wis olѐh kabudayan, kang samono, sarta

bakal tompa [63] kabêgjan, kowe banjur

rumongsa, yѐn kawruh kang wus lawas ko

upaya sarta lali katêmu saiki pangrasamu

tanpa aji, ananging murid kang sawiji ora

mangkono, ora pisan wuse ambêg

kumalungkung, sarta ora duwe rumongsa

wis katog kawruhe. Isih pira kѐh e

kakarêpan kang gêdhene angluwihi kang

ko pengini saiki.

Agak Aneh

Jika ada murid sudah dapat seperti itu,

harus hati-hati, ingat pada pantangan, baru

membicarakan kemampuannya saja sudah

menghawatirkan akan menguranginya,

lumayan banyak yang akan saya ceritakan

ini, supaya ada, tetapi pada hati orang yang

belum terpengaruh, jika kamu sudah

memiliki kemampuan yang seperti itu, serta

akan menerima keberuntungan, kamu

terlanjur merasa jika pelajaran yang sudah

lama kamu upayakan serta lupa kamu

temukan sekarang tanpa nilai, tetapi murid

yang berbakti tidak seperti itu, tidak

sekalipun merasa dirinya lebih, serta tidak

punya rasa puas dalam belajar. Masih

berapa banyak keinginan yang besarnya

melebihi yang kamu inginkan sekarang?

Page 55: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

80

“ Piwulang kang Kaping Sanga “

Sêsorah kang Migunani Marang

Tumindaking Kawruh.

Sawuse para murid anyakup

mungguh laku-[64]ning pathokan bab daya

Inner Lijke Stroomingen sarta kaanane

daya panggѐndѐnge, aku kudu asung

sêsorah sawatara kang amrih bisane enggal

angundhuh uwohe.

Upamane yѐn ana wong kang

pancѐn ora dhêmên marang kowe, watake

dhêmên angobrol, kurang tatakrama, duwe

pangkat gêdhe, ana wong ora kanggonan

marang pangrasa kang alus, malah kaduk

kasar, wong kang mangkono iku tumrape

marang wong liya kang wis lêmbut lan

pintêr, ora dhêmên kakumpu-[65]lan, wong

kang watake budi kasar dhêmên diajѐni:

ananging yѐn kowe wis kanggonan ngelmu

magnetisme, amêsthi kowe ora kewran

kukumpulan karo wong mau, ngelmumu

“Pelajaran Kesembilan”

Pidato yang Berguna Terhadap

Bekerjanya Ilmu

Setelah para murid mengerti dan

pantas dalam mempelajari patokan tentang

energi yang ada dalam hati, serta keadaan

energi pikatnya, aku harus memberi pidato

sementara supaya segera dapat memetik

hasilnya.

Umpamanya jika ada orang yang

memang tidak suka padamu, wataknya suka

berbicara, kurang tatakrama, punya jabatan

besar, ada orang yang tidak memiliki

perasaan yang halus, melainkan sangat

kasar, orang seperti itu seharusnya terhadap

orang lain yang sudah lembut dan pintar,

tidak suka berkumpul, orang yang watak

budinya kasar suka dihormati: tapi jika

sudah memiliki ilmu magnetisme, pasti

kamu tidak terkejut berkumpul dengan

orang tersebut. Ilmumu yang jadi

Page 56: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

81

sing dadi tatamѐnge. Wong mau têmonana

kalawan patrap kang sarѐh lan prigêl,

rumangsaa yѐn kowe bakal disênêngi.

Pangrasa kang mangkono iku katokna ing

pasêmonmu, supaya bisa amarani marang

atine wong mau, calathua kang sarѐh lan

nyata, aja kawistara ing sêmu yѐn kowe ora

dhêmê-[66]n, sarta ora kapêksa, ananging

takona kang kapenak bae lan rêsêp.

tamengnya. Orang tersebut temuilah dengan

sabar yang sabar dan terampil, merasa

bahwa kamu akan disukai. Perasaan yang

seperti itu perlihatkanlah pada tingkahmu,

supaya bisa tersampaikan dalam hati orang

tersebut. Bicaralah yang sabar dan nyata.

Jangan terlihat dengan jelas jika kamu suka,

serta jangan terpakasa, tapi bertanyalah

dengan santai dan merasuk dihati.

“ Paraning Pandulu “

Yѐn kowe calathu, dêlêngên

antarane maripat loro, sachêdhaking pok

irung, tekadna yѐn kang ko wawas mau

panggonan kabodhoanne wong iku, aja

pisan-pisan pamawasmu katon sêrêng lan

kêcut, amêsthi kowe banjur andêlêng yѐn

wong iku liringing mripate ora jênjêm,

tansah mubêng ngiwa nêngên, yѐn kowe

kang gunêman, purih-[67] en supaya wong

iku amandêngna marang kowe têmpukna

Arah Penglihatan

Jika kamu bicara, lihatlah diantara

dua mata, dekat ujung hidung, bertekatlah

bahwa tempat tersebut adalah letak

kebodhohan orang tersebut. Jangan sekali-

sekali kamu terlihat menakutkan atau

masam.Pasti kamu akan lihat bahwa mata

orang tersebut tidak tenang, selalu berputar

kiri kanan, jika kamu bicara. Arahkanlah

supaya orang tersebut melihatmu, temukan

dengan pandanganmu. Jika orang tersebut

Page 57: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

82

karo pandêlêngmu, dene yѐn wong mau

kang gunêman, pandêlêngmu ubêngna,

anyawanga kulambine, sikile aja, pisan

andêleng maripate ing nggonmu

ngrungokake kandhane wong taklim, yѐn

kowe anyambungi calathu manѐh golѐkana

têtêngêr antarane mripat mau, patrapmu

kang mangkono iku arah–arahên aja kongsi

angêtarani yѐn kowe angandhut wadi, iya

iku panuntun ing laku.

[68] Wong iku bakal ora lali

marang kowe, sanadyan kandhamu dadi

kapriye bae karêpmu kalakon, wong mau

atine kapincut marang kowe ananging atine

oran nglêgêwa

bicara, putarlah pandanganmu,lihatlah

bajunya jangan kakinya. Sekali lihatlah

matanya saat dirimu mendengarkan orang

taklim. Jika kamu menyambung bicara lagi,

carilah penanda antara dua mata tersebut.

Sikapmu yang seperti itu arahkanlah, jangan

sampai terlihat jika kamu memiliki rahasia.

Ya itulah penuntun tindakanmu.

Orang itu tidak akan melupakanmu,

walaupun ucapanmu menjadi seperti

apapun, keinginanmu terlaksana. Orang

tersebut terpesona hatinya terhadapmu, tapi

hatinya tidak ikhlas.

Rekane bisa ening lan pracaya.

Bisane mangkono iku rekane

mangkono, kowe lungaa marang

panggonan kang ngêblak, yѐn ora olѐh

papan kang sêpi ngêblak, lumêbua ing

Caranya Bisa Hening dan Percaya

Bisa seperti itu dengan cara itu,

kamu pergi ketempat yang luas, jika tidak

mendapat tempat yang sepi dan luas,

masuklah ke kamarmandi saja dan kuncilah.

Page 58: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

83

sênthong bae kancingên, 11

[69]Ana ing kono kowe anarika

napas suwene 5 sêkon, kang alon, nanging

rosa kuwating napasmu banjur angêtokake

napas napas kang ajêg, sawise banjur

angadêga ngagѐt, angucapa marang

mitramu kang ko cipta, ciptanên katon ing

ngarêpmu, utawa anganggoa sarana

pangilon, layangamu12 ing pangilon,

ciptanên wujuding mitramu, utawa sing

bakal ko cipta mau, yѐn ora mangkono iya

angên–angênên sajroning ati, ing kono arêp

calathu apa bae, ananging sadu-[70]runge

ko lairake pikirên dhisik, banjur

angucapna têmbung kang cêtha, kang bêcik

lan pracaya ucapna sakêcap–sakêcap,

pangucapmu kang sora, sarta têrus ing ati,

tanganmu solahna kang tudang–tuding,

kaya kang ana rêwangmu gunêman.

Saat berada disitu, tariklah nafas

lamanya 5 detik perlahan. Tetapi kuatnya

nafasmu harus konstan. Setelah itu

berdirilah mengagetkan, berucaplah pada

rekanmu yang kamu bayangkan.

Bayangkanlah dia berada didepanmu, atau

memakai sarana kaca. Bayanganmu didalam

kaca, bayangkanlah itu rekanmu, atau yang

akan kamu bayangkan tadi, kalau tidak

seperti itu ya angan-angankanlah dalam hati,

disitu mau mengucap apapun. Tetapi

sebelum kamu lakukan, pikiranlah terlebih

dahulu, setelah itu ucapkanlah kata yang

jelas, yang baik dan percaya ucapkan kata

demi kata. Ucapankan yang keras, serta

lakukan terus menerus dalam hati.

Tanganmu gerakanlah seolah menunjuk,

seperti ada rekanmu berbicara.

12 bayanganmu H@

Page 59: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

84

Iki patrap kang prayoga bangêt,

amêsthi atimu bisa pracaya.

Yѐn patrapmu iki ko lakoni sajrone

satêngah jam, kalawan mantêp lan

pracaya, amêsthi kowe bakal eram dhewe,

[71] yѐn kowe amatrapa kapatrap iki,

kalawan angucapake têmbung kang kuat,

amêsthi kalakon karêpmu, anjaluk apa

sakarêpmu tarikên dukmu dhewe.

12

Ini sikap yang baik sekali, pasti

hatimu bisa percaya.

Jika sikapmu ini kamu jalankan selama

setengah jam , dengan mantap dan percaya,

pasti kamu akan heran, jika kamu bersikap

dengan sikap ini, dengan mengucapkan kata

yang kuat, pasti tercapai keinginanmu,

meminta apapun terserah padamu, tariklah

tujuanmu sendiri.

“Salaman Kang Narik

Mahnetismê13”

Salaman iku pêrlu kanggo

trapsilaning têtakon, yѐn salaman pijêtan

kang kukuh, karo angawana antaraning

netra, drijine aja kongsi obah, anggonmu

narik tanganmu gêsotna ing ѐpѐk–ѐpѐke

kongsi tumêka ing pucuking driji, iya iku

[72] kang diarani ; notieer lijke–kite lijke

“Salaman yang Menarik

Magnetisme”

Salaman itu perlu untuk tatakrama

bertanya. Jika salaman, pijatlah yang kokoh,

dengan menatap antara mata, jarimu jangan

sampai bergerak, saat kamu menarik

tanganmu, senggolkanlah dari pergelangan

tangan sampai ujung jari. Itulah yang

disebut notieer lijke–kite lijke hard greeip

(salaman yang benar-benar merasuk dihati)

13 mahnitismê H#

Page 60: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

85

hard greeip ) tabikan kang têmên–têmên

têrus ing ati ) bisa amêmalat sêngsêming

ati.

dapat membuat kebahagiaan hati.

Piwulang Kaping Sepuluh.

Amêncarake Pandêlêng

Yѐn murid–murid wis pralêbda bab

anyimpên sathithik bae kurange. Sosorah

kang bakal dak kandhakake, ambok

manawa ana gunane sawatara.

Ing ngarêp wis dak têrangake, bab

antaraning netra, patrap kang mangkono

iku diarani pa- [73] ndêlêng mahnitismê.

Aja anêrak kaluputan ing gonmu

ngago iku pêrlune kanggo nênangi

sêngsêming ati, ana uga patrap pamikating

sih kang kaêtrap asor.

Pelajaran Kesepuluh

Memecah Penglihatan

Jika murid-murid sudah pandai

tentang menyimpan sedikit saja kurangnya.

Pidato yang akan saya bicarakan, mudah-

mudahan ada gunanya sementara.

Di depan sudah saya terangkan

tentang diantara mata, sikap seperti itu

disebut penglihatan magnetisme.

Jangan melawan kegagalan saat kamu

memakai, itu diperlukan untuk

membangkitkan kebahagiaan hati. Ada juga

sikap pamikat hati yang digolongkan

lemah.

Iku kudu ko singkiri, kêkuwatanmu

ênggonên, kalawan trapsilan wѐwѐka,

Itu harus kamu jauhi, pakailah

kekuatanmu, dengan tatakrama hati-hati,

Page 61: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

86

sumѐh imamalatsih14, pamikating ati kang

kalawan rêsêp, iku lakonana, yѐn kowe

kudu rinêsêpan marang mitra, sabên

mitramu angandhakake samubarang,

pasêmonmu kang gati, ananging aja kakѐ-

[74]an ѐsêm, sabab iku o15 bisa bêcik,

katona kaya dene yѐn kowe wêruh dhewe

prakara kang dicaritakake, gatimu aja katon

gita, amawas antarane maripat iku nggon

kang akêh, banjur wuwuhan sumѐh lan

condhong, dadi kowe kanggonan rong

prakara, iya iku pangawas lan bungah. 13

murah senyum membuat terpesona hati,

memikat hati dengan merasuk, itu

lakukanlah, jika kamu harus merasuk

terhadap rekan, setiap rekanmu mengatakan

apapun, pandanganmu yang serius, namun

jangan terlalu banyak senyum, karena itu

tidak akan baik, terlihatlah seolah kamu

melihat sendiri peristiwa yang diceritakan,

keseriusanmu jangan terlihat terburu-buru

menanggapi, banyaknya mengawasi diantara

mata, lalu tambahkan banyak senyum dan

condong, jadi kamu mendapatkan dua hal,

yaitu perhatian dan bahagia.

“ Anggêgulang Nganggo Pangilon “

Iki ana patrap pasѐh agugulang16

ngago pangilon, angundhakake patiti-

[75]sing pandlêng, lan masang pasêmon,

andokoka pangilon cilik ing ngarêpmu

Belajar Dengan Menggunakan Cermin

Ini ada sikap jelas belajar dengan

menggunakan cermin, menaikan keawasan

penglihatan dan memasang solah tingkah.

Taruhlan cermin kecil didepanmu, atau

14 amêmalatsih H@

15 ora bisa L@

16 anggêgulang L#

Page 62: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

87

utawa angadêga sangarêpe pangilon gêdhe,

doh e kira–kira satêngah mѐtêr, agawea

têngêr nganggo potlot, utawa bucêkan ing

poking irung, mung têngah-têngahe

maripat loro, banjur kowe ngiloa, têtêngêr

mau wawasên karo ngadêg anjêjêr aja

obah–obah, aja kêdhѐp–kêdhѐp, yѐn kudu

kêdhѐp mripatmu jinjitna, amêsthi [76] bisa

mayar ênggonmu mêlѐk, mangkono iku

suwene 5, mênut bae iya angѐl, ananging

sing saka pengin bisa, kudu tlatѐnan lan

mantep.

berdirilah didepan cermin yang besar.

Jauhnya kira-kira setengah meter. Buatlah

tanda mneggunakan pensil atau coretan

diujung hidung, hanya ditengah-tengan dua

mata, lalu kamu bercerminlah, penanda

tersebut lihatlah dengan berdiri tegak,

jangan bergerak-gerak. Jangan berkedip-

kedip, jika harus berkedip, matamu jinjitkan,

pasti dapat lebih lama kamu membuka mata.

Seperti itu lamanya 5 menit saja sudah sulit,

tetapi siapa yang menginginkan

menguasainya harus rutin dan mantap.

Kadadѐyane

Bêcike yѐn wayah esuk,

anggêgulang mangkono, sabab utêgmu

sêgêr, awakmu aso, wiwitan 5 menut

dhisik, sabên esuk undhakana samênut,

kongsi bisa 12 utawa 15 mênut, têlung dina

bae uwis bisa manggon, yѐn wis bisa

mang-[77]kono, sanadyan wong kang

Kejadiannya

Baiknya jika pagi hari melatih hal

tersebut, karena otakmu masih segar,

badanmu beristirahat, awalannya 5 menit

dahulu, setiap pagi naikanlah semenit,

sampai bisa 12 atau 15 menit, tiga hari saja

sudah dapat menempati. Jika sudah dapat

seperti itu, walaupun orang yang seenaknya,

Page 63: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

88

pancilakan, mêsthi kѐdhêp marang kowe

kalawan ora rumongsa, sarta kowe banjur

eram dhewe.

dapat luluh padamu dengan tidak

merasakannya, lalu kamu akan heran

sendiri.

Yѐn wis bisa anggêgulang

mangkono, mêsthi maripatmu duwe

prabawa pangerutan, mripat iku jandhelane

nyawa, para marsudi kawruh bab

kaananing nyawa, bisa ngêrti karêntêging

ati, srana nyawang maripat, sanajan ngago

têsmak iya padha bae, ora nyuda dayaning

maripat malah sok anambah.

14

Jika sudah dapat melatih seperti itu,

pasti matamu memiliki kesaktian

pengasihan, mata itu jendelanya nyawa, para

pembelajar pengetahuan tentang nyawa,

dapat mengerti isi hati, hanya dengan

melihat mata, walaupun memakai kacamata

ya sama saja, tidak mengurangi energi pada

mata, bisa jadi bertambah.

Piwulang Kang Kaping Sewelas

[78] Laku Têlung Rupa Bab Pêncaring

Daya Mahnetismê17.

Laku kang kapisan, yaiku bab mesu

budi sajroning asêpi, lumêbua ing sênthong

kang sêpi ora ana kang ngrênggoni, mapan

Pelajaran yang Kesebelas

Laku Tiga Rupa Tentang Berpencarnya

Energi Magnetisme

Laku yang pertama, yaitu tentang

melatih kekuatan dalam sepi, masuklah

dalam kamar mandi yang sepi tidak ada

17 Mahnitisê H#

Page 64: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

89

lungguh utawa turon, kang kapenak

suwene 15 mênut angayêmna awak lan

utêk, lan anglêrêmke pakartining raga,

anyirnakake aru biruning ati, lan rêsika

atimu, banjur cancut amêlêng cipta,

nganggo laku têlung rupa kaya ing ngi-

[79]sor iki.

yang mengganggu, duduklah atau tiduran

yang enak, lamanya 15 menit, santaikanlah

badan dan otakmu, dan hentikan kegiatan

ragamu, menyimak apa yang ada dalam hati,

dan bersihkan hatimu, lalu berkonsentrasi,

menggunakan laku tiga rupa seperti yang

ada dibawah ini.

I: anggambar, angên–angên, (ineerlijke

potografie)

Mapana angadhêpake meja, nulisa

ing dluwang kang bêcik lan cêtha, unѐn–

unѐn kang ko arêpake, upamane: muga

ilanga kasusahanku kang jalaran saka sisut,

yogya asiha marang aku, sinaya dak pêksa

supaya . . . . . . . .

I: menggambarkan angan-angan (kekuatan

penggambaran)

Berposisilah menghadap meja,

menulislah pada kertas yang baik dan jelas,

kata-kata yang kamu harapkan, umpamanya:

semoga hilanglah kesulitanku yang berasal

dari menyusutnya, pantaskan asih

terhadapku,semakin ku paksa supaya ...........

Sawise ko tulis, kowe sèndhѐna,

tulisan mau pandêngên kalawan

kêncênging ati, angѐsthia surasane, [80]

kambi nata lakuning napas kang alon.

Sesudah kamu tulis, kamu

bersandarlah, tulisan tersebut pandanglah

dengan hati yang kuat, pahamilah isinya,

sembari menata jalannya nafas dengan

Page 65: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

90

Iya iki kang di arani pangangên-

angên, lakune kang kapisan, pamrihe

supaya (ineer lijke stroomigen bisa rosa,

yѐn sing ko jaluk prakara rѐmѐh bae,

kayata kawawasaning awak, padhanging

ati, sarѐh ing watêkan, iku gêlis

kalêksanan, luwih manѐh yѐn pancѐn ko

persudi têmênan, dene yѐn kowe anjaluk

apa–apa kang bakal ambatalake wêwênang

[81] ing liyan utawa angailangake

kabekjaning liyan, uga kasêmbadan

sabobote kantêpa nalika anglakoni

perlahan.

Inilah yang disebut angan-angan,

laku yang pertama tujuannya supaya

(kekuatan hati) dapat kuat, jika yang kamu

minta hal kecil saja, seperti kuasanya badan,

terangnya hati, sabar dalam watak, itu

segera terlaksana. Terlebih lagi jika memang

kamu pelajari benar-benar, jika kamu minta

apapun yang akan membatalkan keputusan

orang lain atau menghilangkan

keberuntungan orang lain, juga terpenuhi

segalanya setia ketika menjalankan.

Laku kang diarani Zainevb eht met

hode Zamevb eht iku pusêring sarap

pangrasa kang ana ing ula–ula panggonane

ancêr karo dhasaring wadhuk, (maag)

sawѐnѐh ing para bisa angarani wawaton

kang bênêr, yѐn, Zanevb eht iku sajatine

iya utak, minongka utak ngisor iku ora

ngemungake a-[82]mêngku obahing napas

kêjuting ati, ananging uga mêngku uriping

Laku yang disebut Zainevb eht met

hode Zamevb eht itu pusatnya saraf perasa

yang ada pada ular-ular tempat inti dan

dasar waduk, (perut) sesuatu dapat

dianggap patokan yang benar, jika Zanevb

eht itu sejatinya adalah otak, untuk otak

bawah itu tidak hanya menguasai

bergeraknya nafas kejutnya hati, tetapi juga

menguasai hidupnya hati (gemoede leven)

Page 66: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

91

ati, (gemoede leven) panyakrabawane wong

ahli ngelmu kaananing nyawa, utak ngisor

iku pusêring mahnit, iya iku mahniting

sarap pangrasa, kang duwe daya

angobahake banyu–banyu.

15

penggambaran kemampuan orang ahli ilmu

keadaan nyawa, otak bawah itu pusatnya

magnet, yaitu magnet saraf perasa, yang

memiliki energi menggerakan air-air.

Barêng uwis êning, ciptane ana ing

panggonan kang sêpi banjur mapan turon

ana ing paturon, panggonane kang

ngranggoni18 padha dirucati, napase

dilandhungake, dhadhane di mêkarake,

wêtênge diklêmpe-[83]take, banjur mêgêng

napase, dhadha dipangkêrêdake, napas

kaudhunake wêtêng, wêtêng diêgarake,

anuli wêtênge diklêmpѐtake manѐh, napas

munggah ing dhadha, dhadhane dadi

mêgar, dadi napas mau dipêgêngake bae,

nalika ambêkan iku dhadha lan wêtêng

giliran mêgar mangkêrêt, lêt e mung

satêngah mênut bae.

Setelah sudah hening, keinginannya

dalam tempat yang sepi, lalu tiduran

ditempat tidur. Tempat yang diinginkan

dilepaskan, nafasnya dipanjangkan, dadanya

dikembangkan, perutnya dikecilkan, lalu

tahan nafas, dada dikerutkan, nafas

diturunkan ke perut, perut dibesarkan,

setelah itu perut dikecilkan lagi, nafas naik

ke dada lagi, dadanya menjadi

mengembang, jadi nafas tersebut ditahan

saja, ketika bernafas, dada dan perut

bergiliran mengembang dan mengempis,

jaraknya setengah menit saja.

18 ngrênggani H@

Page 67: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

92

Ing kono murid–murid mêsthi

banjur mangêrti, yѐn patrap mangkono iku

enggal bisa tumanduk marang zenuweeht

prasasat kaya didadah kiwa têngên,

sasuwene amatrapa-[84]ke patrap mau

thukuling kêkarêpan diѐsthi kalawan

sabaring ati.

Disitu murid-murid pasti langsung

mengerti, jika sikap seperti itu segera dapat

diterapkan terhadap saraf seolah seperti

dipijat kiri kanan, lamanya menerapkan

sikap tersebut tumbuhnya keinginan

dimaksudkan dengan kesabaran hati.

“ Pangolahing Otot Daging

( de Spen mef hode )

Saiki mratѐlake laku kang kaping

têlu, ujaring pathokan, mangkono,

sarupaning kêkuwatan, kang dilairake

sarana pamikir, pambudi, Zwoorte kract

electricit eit pangartine otot daging lan

liya–liyane, iku têngêring kêkuwatan

padha bae, mung rupane kang beda manut

sarane anglaira-[85]ke.

Pengolahan Otot Daging

( de Spen mef hode )

Sekarang membabarkan laku yang

ketiga, kata patokan seperti itu, segala

kekuatan yang dilahirkan oleh pikiran, budi ,

Zwoorte kract electricit eit pengartian otot

daging dan lain-lainnya. Itu penanda

kekuatan sama saja, hanya tampak berbeda

menurut sarana penciptaannya.

Miturut pathokan mau wong kang

dadi murid, lumêbua sênthong kang sêpi,

angadêga kang jêjêg, kabѐh anggaotaning

Menurut patokan tersebut, orang

yang menjadi murid, masuklah dalam kamar

mandi yang sepi, berdirilah yang tegak,

Page 68: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

93

awak dikêncêng (dikêncêngake sarosane,

ing kono ana kêkuwataning awak mau

dicipta angalih dadi kêkuwataning ati,

tumurun karo dayaning kakarêpan, banjur

tumanduk marang atining wong kang

dicipta, patrap kang mangkono mau wis tau

dijajal, sarta kadadeyan bêcik, ana mitramu

siji kang wis nyoba sajroning [86]

saminggu anyipta mangkene,

panggaweyaku majua, cipta kang

mangkono iku kalêksanan.

semua anggota badan dikuatkan (dikuatkan

sekuatnya, disitu ada kekuatan badan yang

berubah menjadi kekuatan hati, muncul

dengan adanya daya keinginan, lalu

mengenai pada hati orang yang dipikirkan,

sikap seperti itu sudah pernah dicoba, serta

kejadian baik, ada satu rekanmu yang sudah

mencoba selama seminggu memikirkan hal

seperti ini, pekerjaanku diperpanjang,

pemikiran seperti itu terlaksana.

Mitraku dak takoni, ya gene ora ko

banjurake, wangsulane êmbuh kiraku

muridmurid iya bakal mangsuli mangkene,

prakara kang nyata, kang wis dicoba sarta

alêlanggênan katrangan kang bênêr, sok

diebrakake, sabab katone rѐmѐh, dadi ora

di pracaya,

Rekanku ku tanyai, kenapa tidak

kamu lanjutkan?, jawabannya ‘tak taulah,

menurutku murid-murid juga akan

menjawab seperti ini, perkara yang nyata,

yang sudah dicoba serta senang dengan

keterangan yang benar, kadang didibiarkan,

karena terlihat remeh, jadi tidak dipercaya.

“ Piwulang Kang Kaping Rolas “ Pelajaran yang Keduabelas

Page 69: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

94

Pracaya (geloof) iku mitulungi,

nanging [87] satêmêne dudu barang parlu.

Piwulang mahnitisme kang wus tak

pratelakake ing ngarêp kabèh, kalakone

kudu kanthi pracaya, ananging satêmêne

pracaya iku dudu barang parlu. Pancèn

tumrape wong kang lagi sinau, ora bisa

pracaya yèn dhèwèke ora wêruh, ing ngisor

iki aku awèh rêmbug sathithik.

Percaya (geloof) itu menolong tetapi

sebenarnya bukan hal yang penting.

Pelajaran magnetisme yang sudah

saya jabarkan semua didepan,

menjalankannya harus dengan percaya.

Tetapi sebenarnya percaya itu bukan hal

yang penting. Memang untuk orang yang

sedang belajar, tidak dapat percaya jika

dirinya tidak mengetahui, dibawah ini saya

akan memberikan sedikit penjelasan.

Pracaya Kadadeane yèn Ana Tondha

Yêktine.

Hambok Manawa kowe duwe

pangira yèn pra-[88]caya iku amitulungi

bisa ngrikatake laku, ananging saiki

saupama kowe kadunungan pracaya,

sanadyan kowe ora pracaya, iya bisa

tumindak kawruhmu mahnitisme.

Ananging luwih prayoga yèn kowe

pracaya. Pikirên calathuku iki.

Percaya Kejadiannya Jika Ada Pertanda

Nyatanya

Mungkin kamu memiliki perkiraan

jika percaya itu menolong, dapat

mengencangkan laku, tetapi sekarang

seumpama kamu ditempati kepercayaan,

walaupun kamu tidak percaya, juga dapat

bertindak ilmu magnetismemu. Tetapi lebih

baik jika kamu percaya. Pikirkanlah

ucapanku ini. Segala hal yang kamu

Page 70: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

95

Samubarang kang ko karêpake, kang ko

kira bisa tumêka sara ati pracaya, iku uga

bisa tumêka yèn ko cipta kalawan

angilangake mamanging ati, kowe dhêmên

marang si anu. Dadi kowe bakal manut

pituduhku, ora ana kang bakal ngrênggoni,

[89] utawa angêndhoni lakumu, anggêre

kowe ora nuruti ati mamang, mangkono iku

kanggêpên kaya dene ewone wajibmu, yèn

kowe ora nuruti ati mamang iku satêmêne

padha bae karo pracaya, kabèh uwong bisa

anggêre kêncêng karêpe sinau, ana uga

murid kang bisa nglakoni, ora sarana

linawan dening ati pracaya (geloof) para

ahli ngelmu nyawa ( …. ) e bisa anyakupi,

ujare ….. bijbel [90] geloof Zandu arbud is

micts word; pracaya tanpa laku ora ana

ajine, sanadyan pracaya yèn ora dilakoni

ora ana gunane, ananging eirlini zander

ernte gelven is nangennagen even mittelos

laku tanpa pracaya uga tanpa guna,

inginkan, yang kamu kira dapat

menyengsarakan hati yang percaya, itu juga

bisa datang jika kamu pikirkan dengan

menghilangkan keraguan hati. Kamu suka

terhadap si anu. Jadi kamu akan menuruti

petunjukku. Tidak akan ada yang akan

bernafsu atau melemahkan lakumu, jika

kamu tidak menuruti hati yang ragu. Hal

tersebut anggap saja seperti golongan

kewajibanmu. Jika kamu tidak menuruti hati

yang ragu, itu sama saja dengan percaya.

Semua orang dapat melakukannya jika saja

kuncang keinginan belajarnya. Ada juga

murid yang dapat nglakoni. Bukan dengan

cara melawan hati yang percaya (geloof)

para ahli ilmu nyawa( …. ) dapat mencakup.

Ucapnya ….. bijbel geloof Zandu arbud is

micts word percaya tanpa laku tidak ada

nilainya. Walaupun percaya, jika tidak

dilakukan, tidak ada gunanya. Tetapi eirlini

zander ernte gelven is nangennagen even

Page 71: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

96

sanadyan dilakoni ora pracaya sajroning

ati, iya ora pakolèh,

mittelos laku tanpa percaya juga tanpa guna,

walaupun dilakukan, tidak percaya dengan

hati, juga tidak boleh.

Patrap iki tumrape marang murid

kang maju pikire, kêna diarani patrap kang

bisa nyantosakake, utawa mikuwati karê-

[91]pe. Yèn mripate tansah mêlèk, sarta

ngawasake larasaning pasêmu (ideein)

ietecin voors telling dereid amêsthi bakal

kalaksanan, têkane kang aran bênêr iku

lumrahe arupa panêmu kang kabênêran, het

geode kont gevroo lijk eerff kot hine in

voden van gelijk kigi ideen iya iki

kadadeyane laku nyata natuur lijke veerken

kawimbuhan dening lakuning murid, kang

nglakoni, dadi yèn mangkono larasaning

panêmu iku (idee) minongka da-[92]di

canthèlaning barang alus, (onstoffe lijke)

dadi dayaning manungsa mung gumantung

marang bêkjane dhewe, ( kansen) ênggone

Sikap ini diperuntukan pada murid

yang maju pemikirannya, bisa disebut sikap

yang dapat mensejahterakan, atau

menguatkan keinginannya. Jika mata selalu

terbuka, serta mengawasi keindahan solah

tingkah (ideein) ietecin voors telling dereid

pasti akan terlaksana. Sampainya yang

disebut benar itu umumnya berupa

penemuan yang benar, het geode kont

gevroo lijk eerff kot hine in voden van gelijk

kigi ideen , ya inilah kejadian laku nyata

natuur lijke veerken ditambahi dengan

lakunya murid yang nglakoni, jadi jika

seperti itu keindahan penemuan itu (idee)

dipakai menjadi tempat menggantungnya

barang yang halus (onstoffe lijke), jadi daya

manusia hanya tergantung terhadap

Page 72: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

97

ngolahake kabudayane manut kabudayane

papasthèn, ing atasing landhêp kêthuling

budine, patititse manèh = gumantung

marang kabêkjane dhewe bisa tinarik saka

dayane karêpane.

keberuntungannya sendiri (kansen),

tempatnya mengolah kemampuannya

menurut kemampuan yang dipastikan.

Tanpa memandang tajam tumpul budinya,

jelasnya lagi, tergantung terhadap

keberuntungannya sendiri, dapat ditarik dari

daya keinginannya.

“Piwulang Kaping Telulas.

Pancêring Kêkuwataning Kakarêpan

[93] Jalaran saka angumpulake

kêkuwataning ati, dayaning kakrêpan bisa

mundhak, ora kalawan digawe = ananging

saupama sarana digawe iya bisa migunani,

sabab bisa ngundhakake kaantêpaning ati,

sarta bisa katon ing pasêmon tan solah

tingkah.

Pelajaran Ketigabelas

Pusat Kekuatan Keinginan

Akibat dari mengumpulkan kekuatan hati.

Energi keinginan dapat bertambah. Tidak

dengan dibuat, tetapi seumpama dengan cara

dibuat juga dapat berguna. Sebab dapat

menaikkan kemantapan hati, serta dapat

terlihat dalam tingkah bukan solah tingkah.

Pathokan Angundhakake Dayaning

Kakarêpan

Anglakoni barang angèl, sanajan

mung rèmèh bae, iku andadèkake rosaning

Patokan Menaikkan Daya Keinginan

Melakukan hal yang sulit, walaupun

hanya remeh saja, itu menjadikan kuatnya

keinginan. Awalnya dengan satu tangan,

Page 73: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

98

kakarêpan. Wiwitan karo tanga-[94]n siji

barêngan karo anggawe pasagen, karo

tangan sijine, ana daluwang sarai, atimu

têtêpna anggawe iku, têtêpna kalawan

mêsthi anglakoni panggawean iku, yèn wis

bisa, eling–elingên, yèn bisa ……mung

saka dayaning kakarêpan, (wilskracht)

kaelingan mau lêbokna wadhah reserve

batterij banjur salin panggawean liya,

kayata: bab tumindak kang panguripan,

atimu têtêpna mêsthi anglakoni iku,

kêtogên kêkuwataning atimu kang wus ko

kumpulake, [95] aja mundur karêpmu, yèn

sabên–sabên bisa kalakon, amêsthi atimu

mundhak rasa.

bersamaan dengan membuat persegi, dengan

tangan satunya, ada kertas selembar, hatimu

tetapkanlah membuat itu. Tetapkanlah

dengan pasti melakukan pekerjaan tersebut.

Jika sudah bisa, ingat-ingatlah, jika

bisa.......hanya dari daya keinginan

(wilskracht), ingatan tersebut masukkanlah

dalam tempat reserve batterij, lalu ganti

pekerjaan lainnya, seperti: tentang bertindak

yang menghidupi, hatimu tetapkanlah, pasti

melakukan hal tersebut. Fokuskan kekuatan

katimu yang sudah kamu kumpulkan.

Jangan mundur keinginanmu, jika setiap hal

dapat terlaksana, pasti rasa dihatimu

bertambah.

“ Patrap kang Prayoga Dhewe Tumindake”

Ananging sumurupa, kang diarani

wong sing bisa nganggo kêkuwataning

kakarêpan, dudu uwong anggêgêd untune,

angêncêngake otote, sarêng pasêmone,

“Sikap yang Paling Baik Tindakannya”

Tetapi mengertilah, yang disebut

orang yang dapat memakai kekuatan

keinginan, bukan orang yang menahan

giginya, mengencangkan ototnya,

Page 74: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

99

anglakoni gawe patrap kasar, hambok

manawa iya bisa kalakon, ananging

angocarairake karosane, ora kaya wong

tumandang ing gawe kalawan sarèh, [96]

kalawan pamikir. Kalawan mantêp, wong

kang makono iku anggone miwiti

panggawean, kalawan dipikir dhisik, yèn

panggaweane ana ora dadine diwiwiti

manèh, sajroning ati pracaya yèn bakal

kalêksanan kalawan kêkuwatane dhewe,

wong kang mangkono iku yèn nyambut

gawe ora kaya wong tukaran, ananging

tansah anganggo patrap kang mêtu saka

pamikir supaya bêcik dadine.

bersamaan solah tingkahnya, menjalankan

dengan sikap kasar, mungkin juga dapat

terlaksana. Tetapi mengacaukan

kehebatannya. Tidak seperti orang yang

bekerja dengan sabar, dengan berfikir.

Dengan mantab, orang seperti itu saat

memulai pekerjaan, dengan berfikir terlebih

dahulu. Jika pekerjaannya tidak ada yang

jadi, dimulai lagi. Dalam hati percaya jika

akan terlaksana dengan kekuatannya sendiri.

Orang yang seperti itu, jika bekerja tidak

seperti orang yang sedang berkelahi. Tetapi

selalu memakai sikap yang difikirkan

terlebih dahulu, supaya baik jadinya.

“ Piwulang Kang Kaping Pat Bêlas “

[97] “ Pathokane Anglêpasake Soroting

Kawruh, Ananging Ora Parlu Katindakake.

Barêng aku ambalèni prakara iki, si

murid hambok manawa takon, sampun

cêtha anggon sampeyan nêrangakên, yèn

“Pelajaran yang Keempatbelas”

Patokan Melepaskan Pancaran Ilmu, Tetapi

Tidak Perlu Dilakukan

Setelah saya mengulang hal tersebut, si

murid mungkin bertanya, sudah jelas anda

menerangkan, jika saya dapat menyimpan

Page 75: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

100

kula sagêd anyimpên kêkuwatan ingkang

gadhah daya panggèndèng, ananging kula

kêdah sumêrêp, kados pundi sagêdipun

anglêpasakên sorotipun.

kekuatan yang memiliki daya tarik, tetapi

saya harus mengetahui, bagaimana

melepaskan pancarannya?

Bab iku aku mêsthi anuduhake

[98] surasane piwulange kang kaping XI

ananging aku iya wis wêruh karêpe murid

mau wèke jaluk cêthane manèh sarta

wujude.

Yèn nganggo kakarêpan kang

lumrah bae, ora parlu ngêtokake

kêkuwatan, bab angrawati lan angêmpêt

kukuwataning atimu dhewe. Iku bae wis

cukup kanggo anggèndèng lan

anglumpukake pitulungane, pracayane,

katrêsnane, lan pangaji ajining [99] wong

marang kowe, kang ora kalawan kê………

lalawananmu, wong liya kang padha tawa

marang kowe, iku wis padha anggawa

Hal tersebut pasti saya tunjukan

pelajaran yang ke XI, tetapi saya juga sudah

tahu maksud murid tersebut. Dia meminta

lebih jelas lagi serta wujudnya.

Jika menggunakan keinginan yang umum

saja, tidak perlu mengeluarkan kekuatan.

Tentang merawat dan menahan kekuatan

hatimu sendiri. Itu saja sudah cukup untuk

menarik dan mengumpulkan pertolongan,

kepercayaan, cinta, dan pujian orang

terhadapmu, yang tidak dengan

ke............kebalikanmu.orang lain yang tidak

mempan terhadapmu, itu sudah saling

membawa sesuatu jika merasa kesulitan.

Orang-orang tersebut saling membuka

sendiri jalan yang tidak bisa kamu buka

Page 76: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

101

pituwas ing kangèlamu19, wong–wong mau

padha angêngakake dhewe dêdalan kang

ora kêna ko bukak kalawan enggale

anggalan, kowe ora bisa katêkan karêpmu

sabab kowe ora ngêrti yèn pangawas ing

atis sabarang wadhag kêna dicandhak

sarana-sarana lakuning pambudi kang mêtu

saka dalan bêcik, (inner lijke [100] wegen)

dununge barang alus kang wadhag.

16

dengan cepat dan mudah. Kamu tidak dapat

menggapai keinginanmu, sebab kamu tidak

mengerti pandangan yang dingin, segala

raga dapat disentuh sebagai sarana lakuning

budi baik dari dalam (inner lijke wegen )

tempatnya barang halus yang halus.

Murih cêthane dak upamakake

talaga kang têngahe ana pulone, pulo iku

upama barang wadhag, kang ko karêpake

upamane raja brana, banyu iku upamane

barang batin kanggo angubêngi barang

wadhag mau, karêpmu arêp munggah ing

pulo, dadi kowe mêsthi anyêgur ing banyu

iku upama laku batin, iya bênêr laku batin,

iku ora katon. Ananging uga ngalang-

alangi [101] ênggonmu bakal anggadhuh

Untuk lebih jelasnya saya

umpamakan telaga yang ditengahnya ada

pulaunya, pulau tersebut seumpama hal

yang halus, yang kamu inginkan

seumpamanya kekayaan, air itu ibarat hal

yang batiniah untuk mengelilingi barang

halus tersebut. Keinginanmu akan naik ke

pulau, jadi kamu pasti terjun ke air tersebut

seumpama laku batin, ya benar laku batin

tersebut tidak terlihat. Tetapi juga

19 kangèlanmu L#

Page 77: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

102

karêpamu. Yèn kowe arêp têkan ing pulo,

kowe kudu sinau nglangi dhisik, lire, yèn

kowe arêp olèh barang apa-apa, luwih

dhisik kowe kudu sinau pathokane angêrèh

lakuning batin.

menghalang-halangi dirimu yang akan

memiliki apapun keinginanmu. Jika kamu

ingin sampai ke pulau, kamu harus belajar

berenang terlebih dahulu, maksudnya, jika

kamu ingin mendapat barang apapun,

terlebih dahulu kamu harus belajar patokan

mengendalikan lakuning batin.

Sarèhning aku ora kasusu

anggonku bakal anyondhongake kawruh

bab anglêpsahke kêkuwataning ati karo

murid-murid, sarta aku duwe pangira yèn

kawruh mau bakal condhong dhewe

anggêre [102] murid-murid padha ngêrti

bae marang patrap-patrape, mulane sosorah

iki dak punggêl samene bae.

Karena saya tidak terburu-buru

untuk diri saya mencondongkan ilmu

tentang melepaskan kekuatan hati dengan

murid-murid. Serta saya memiliki perkiraan

jika ilmu tersebut akan condong sendiri, jika

murid-murid saling mengerti terhadap sikap-

sikapnya. Maka dari itu pidato ini saya

potong sampai disini saja.

“Lakune Daya Panggèndèng“

Pathokan lakune electriciteit yèn

ana electrische stroom kang padha unine,

makono upamane yèn kowe arêp anarik

“Lakunya Daya Penarik”

Patokan lakunya kapasitas listrik

jika ada kekuatan listrik yang sama

bunyinya, seperti itu ibaratnya jika kamu

Page 78: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

103

sêngsêming ati mitramu anyar.

Mitramu anyar mau ciptanên kaya

dene bakakas, kang bisa dadi dalan

paraning innerlijkestroom bae. Ana wong

uga bisa nampani la-[103]n anggondhèli,

innerlijke srtoom kang ko karêpake.17

akan menarik hati rekan barumu.

Rekan barumu tadi gambarkanlah

seperti perkakas yang dapat menjadi jalan

datangnya kekuatan hati saja. Ada orang

juga dapat menerima dan

memegangi,kekuatan hati yang kamu

inginkan.

Sawuse mangkokono20 kowe

banjur bisa nindakkake Centrol blink

pamawasing netra, tamakna kabèh weweka

lan kawruhmu. Supaya tumanduke aja

kênyanan. Nalikane kowe anyumurupi

atine: yèn kowe wis angêculake inner lijke

stroomen kang wujud têmbung pitakon

kang prigêl, lan pêngasih-asih kang

mranani. Iku kowe bisa anggugah obahing

pikir-[104]e kang rêsêp, sijmpro thieke

stroomingen opweklen sarta sanalika iku

uga kowe bisa wêruh dhangan utawa orane

Setelah seperti itu, lalu kamu dapat

menjalankan Centrol blink penglihatan

mata, tunjukanlah semua kehati-hatian dan

ilmumu. Supaya yang dikenai tidak

mengira. Ketika kamu mengetahui hatinya,

jika kamu sudah melepaskan kekuatan hati

yang berwujud kata yang terampil, dan

pengasih-asih yang mengharukan. Itu dapat

membangunkan pergerakan pikiran yang

menyenangkan, sijmpro thieke stroomingen

opweklen serta ketika itu jugga kamu dapat

mengetahui enteng atau tidaknya, dengan

20 mangkono A#

Page 79: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

104

: sarana amatrapake têmbung kang anuruti

karêpe lawan tumanduke balike laku

dayaning ati (tegen stroom) kang

kawêdharake sarana condhonging pikir, ing

kono obahing inner lijke stroom mu, lan

inner lijke stroom me wong mau amêsthi

dadi padha, bêbasane dipilalah kapitunan,

yèn ora kukumpulan karo ko-[105]we

elinga aja nandukake têmbung manis, kang

tanpa guna anandukna Strooming kang ana

satuhuning mitra, bisane mangkono iku yèn

kowe ora karêp liya.

cara menerapkan kata yang menuruti

keinginan lawan mengenai kembalinya laku

dayanya hati (tegen stroom ). Yang

dijabarkan sebagai alat condongnya

pemikiran. Disitu geraknya kekuatan hatimu

dan geraknya kekuatan hatinya orang

tersebut pasti jadi sama, ibarat dipilalah

kapitunan. Jika tidak berkumpul denganmu,

ingatlah jangan menggunakan kata yang

manis yang tidak berguna, gunakanlah

kekuatan yang sebenarnya ada pada

rekanmu. Bisa terjadi seperti itu jika kamu

tidak bermaksud lain.

Yèn kowe wis mudhêng marang

kawruh iki, amêsthi kowe duwe pamikir.

Yèn ngelmu kang bisa anarik atining wong

iku, ngelmu kang anêngsêmake bangêt.

Anggonmu ora anarik, iku, ora dening

parlu, ananging mung kanggo sinau

anyumurupi lakuning pathokkan.

Jika kamu sudah mengerti terhadap

ilmu ini, pasti kamu mempunyai pemikiran.

Jika ilmu yang dapat menarik hati seseorang

itu, ilmu yang sangat menarik. Kamu tidak

menarik itu pun tidak begitu diperlukan.

Tetapi hanya untuk belajar mengetahui

lakunya patokan.

Page 80: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

105

[106] “Anandukake Kêkuwatan Sarana

Anêtêpake Ciptaning Ati”

(beres tiging)

Patrape manèh kanggo anandukake

pangerutan, iya iku nêtêpake ciptaning ati:

upamane kowe ana ing sawijining

pakumpulan, ing pakumpulan mau ana

sawijining uwong mongka kowe kapengin

supaya wong mau andhisiki ngajak

têtêpungan karo kowe, kang mêtu saka

karêpe wong mau dhewe,[107] patrape

kaya ing ngisor iki, kêna uga ko enggo

ananging kudu nêmbang-nêmbang nalare

dene patrap iki uwis tau dicoba uwong

pirang-pirang atus. Wasanane bener,

mongka nalar-nalare iya ora pati cocog.

Menambah Kekuatan Guna Memantapkan

Keinginan Hati

(beres tiging)

Mensikapi lagi untuk menambah

pengasihan, yaitu memantapkan keinginan

hati: seumpama kamu berada dalam sebuah

perkumpulan, dalam perkumpulan tersebut

ada salah seorang, padahal kamu

menginginkan supaya orang tersebut

mendahului mengajak berkenalan

denganmu, yang keluar dari keinginan orang

tersebut. Sikapnya seperti dibawah ini.

Dapat juga kamu pakai, tetapi juga harus

nêmbang-nêmbang, dipikirkan saja,

tindakan tersebut sudah dilakukan oleh

ratusan orang. Akhirnya benar, walaupun

pemikiran-pemikirannya tidak begitu cocok.

“ Bêbuka Iku Parlu”

Wis mêsthi bae ora ana patrap kang

“Pembukaan Itu Penting”

Sudah pasti tidak ada tindakan yang

Page 81: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

106

ngungkuli bêcike, yèn murid gêlêm

angêculake sakèhing kêkuwataning kang

wus lawas dikalumpukake, lire, saiki

kukuwatan mau ditamakake. Ananging

sate-[109]mêne pancèn anglêngkara, yèn

murid bisa anindakake ngelmune,

sadurunge putus marang ngelmu mau.

melebihi kebenaran. Jika murid bersedia

melepaskan banyak kekuatan yang sudah

lama dikumpulkan, artinya sekarang

kekukatan tersebut diunggulkan. Tetapi

sebenarnya memang tidak mungkin, jika

murid dapat menjalankan ilmunya, sebelum

menyelesaikan ilmu tersebut.

Ing samubarang panggawe wong

kudu anamtokake pira rêgane, dene supaya

bisa entuk ngelmu mahnitismê, panukune

anêlukake babar pisan sarupane panggawe

kang tanpa guna, sanadyan rupa kapriye

bae.

Dalam segala pekerjaan, orang harus

menentukan berapa harganya, itu supaya

bisa mendapatkan ilmu magnetisme,

pembelinya menaklukkan segala rupa

pekerjaan yang tidak bermanfaat, walaupun

berwujud apa saja.

Panutup

Aku nglairake têmbung sathithik

kanggo [110] panutup, piwulang iki tak

anggit kalawan bungahing ati, tak anggêp

wis ganêp, sarta awèh katrangan marang

kowe kabèh, dene kang tak karepake, isih

Penutup

Saya menciptakan sedikit kata

sebagai penutup. Pelajaran ini saya buat

dengan hati yang gembira. Saya anggap

sudah genap, serta memberi keterangan

terhadap kalian semua, yang saya harapkan.

Page 82: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

107

ana têmbung pangeling-eling sathithik,

Hacht voor Slachter rêksanên awakmu

marang adat kang ala.

Masih ada kata pengingat-ingat sedikit,

Hacht voor Slachter jagalah dirumu dari

kebiasaan yang buruk.

Adat kang ala iku kabèh satru

gêdhe dhewe ing atase wong ahli ngelmu

mahnitismê, sing sapa dadi batur tukone

adat kang ala, nadyan rupa kapriye [111]

bae, mêsthi adoh karo kawruh mahnitismê.

Adat ala iku kuwat, sarta lumuh kasêbut,

panasaran, ver bhinding wong kudu

tumindak kaya dene kang wus dak

caritakake ing ngarep, buangên ardaning

adat kang ala kuncaranên ing panggonane

dhewe, sarta tumpêsen akartine, wusana

têmbung ing ngisor iki tancêpna ing atimu.

Kebiasaan yang buruk, itu semua musuh

terbesar untuk orang yang ahli ilmu

magnetisme. Siapa yang jadi budak dalam

hal yang buruk, walaupun dengan bentuk

apapun, pasti jauh dengan ilmu magnetisme.

Kebiasaan buruk itu kuat, serta biasa disebut

ilmu yang abstrak ver bhinding . Orang

harus bertindak seperti yang sudah saya

ceritakan didepan. Buanglah nafsu

kebiasaan buruk, tempatkan yang baik itu

dalam posisinya, serta hilangkan

pekerjaannya , akhir dari kata ini

tancapkanlah dihatimu.

Kowe wis sinau kawruh kang tak

ara-[112]ni persoonlijke magnitisme

panyimpêne lan tumanduke aja lali, kowe

tansah rumêksa marang awakmu, supaya

Kamu sudah belajar ilmu yang saya

sebut persoonlijke magnitisme. Menyimpan

dan menambahkannya jangan sampai lupa.

Kamu harus selalu menjaga dirimu. Supaya

Page 83: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

108

nulak thukuling cipta liyane kang bisa

angrampasa kêkuwatamu21, kowe bakal

eling saka sambekalane yèn kowe tansah

bisa angampêt. Enggonku anêrangake

thukuling kêkuwatan, kang ora wujud

dhewe, lan kang ora duwe pamikir dhewe,

ananging kawêngku marang wujudmu,

kawêngku marang kowe, mung sarana

tumanduking kakarêpanmu, eling

persoonlijke magnitisme iku kuwasa

dhewe, yèn kêkuwatan lan kakarêpan

tumindak babarêngan, sarta kumpul dadi

sawijining tunggal.

Tamat

18

dapat menolak tumbuhnya keinginan lain

yang dapat merampas kekuatanmu. Kamu

akan ingat terhadap rintangan jika kamu

selalu dapat menahan. Saya menerangkan

tumbuhnya kekuatan yang tidak berwujud

dengan sendirinya, dan tidak memiliki

pemikirannya sendiri. Tetapi terbingkai

dalam wujudmu. Terbingkai padamu, hanya

sebagai penambah keinginanmu. Ingatlah

persoonlijke magnetisme itu memiliki

kuasanya sendiri. Jika kekuatan dan

keinginan dilakukan bersamaan, serta

berkumpul menjadi satu.

Tamat

21 kêkuwatanmu L#

Page 84: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

109

B. Kajian Isi

Naskah Sêrat Kawruh Mahnitisme merupakan naskah yang berjenis piwulang

‘ajaran’. Subjek dalam teks ini terdapat tigabelas piwulang yang saling berkaitan. Dalam

piwulang tersebut menjelaskan ilmu magnetisme itu sendiri, penanda magnetisme, cara

penerapan atau pengaplikasian ilmu tersebut, dan manfaat dari ilmu tersebut. Berikut ini

adalah isi naskah SKM yang disajikan oleh peneliti.

1. Ajaran Magetisme

Dalam diri manusia terdapat sebuah kekuatan yang dapat menjunjung tinggi suatu

kepercayaan, senang dan mencintai sesama. Kekuatan tersebut disebut ilmu Magnetisme.

Magnetisme dalah ilmu yang mempelajari tentang kekuatan hati atau kekuatan batin. Ilmu

ini dapat dipelajari, dikendalikan dan diperintah walaupun tidak berwujud dan tidak

diketahui berasal dari mana asalnya.

2. Penanda Magnetisme

Penanda orang yang memiliki ilmu magnetisme, yaitu dalam bersikap tenang , tidak

mudah gugup, sorot matanya tidak begitu tajam, segala ucapannya mengandung makna

yang tersirat, tidak berbuat buruk, tidak mengganggu, pengelihatannya menarik, selalu

menatap antara dua mata dekat ujung hidung, ramah, tidak pernah ragu-ragu, rendah hati,

sabar, tidak banyak bicara, tidak menyombongkan diri , taat peraturan, jujur, sosoknya

berwibawa dan kharismatik.

Penanda orang yang tidak memiliki ilmu magnetisme, yaitu sifatnya selalu

membenci orang lain, keras hati, selalu berfikir buruk, senang menonjolkan diri, cerewet,

Page 85: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

110

senanng membuka aibnya sendiri untuk dikasihani, selalu mengumbar hawa nafsu, tidak

memiliki rahasia karena semua diceritakan pada orang lain, sering ceroboh, tidak mengena

dihati, membosankan, apapun yang dikerjakan tidak ada yang beres, suka mengeluh,

pemikirannya dangkal, suka dipuji dan gila hormat.

3. Penerapan Ilmu Magnetisme

Orang yang ingin menguasai ilmu ini harus benar-benar menekan segala macam

nafsu yang ada dalam hatinya dan memikirkan segala tindakan yang akan dilakukan, baik

berupa perkataan maupun perbuatan, dan dalam ilmu ini juga menekankan kehati-hatian

bagi pengguna ilmu magnetisme tersebut. Kehati-hatian disini merupakan suatu rangkaian

yang berupa hati-hati dalam berucap, bertingkah, waspada dalam segala hal dan harus

benar-benar menjaga rahasiamu sendiri, karena tidak menutup kemungkinan orang lain

dapat menyerap energi magnetisme yang sudah kamu miliki selama ini.

Ilmu ini dapat dimiliki melalui proses yang relatif panjang. Karena untuk

memantapkan hati seseorang itu butuh waktu dan tidak mudah pula. Pelajaran ini

menunjukan patokan perilaku belajar yang benar supaya dapat menjadi besar atau sukses

tanpa halangan. Ada beberapa cara dalam menerapkannya. Cara menerapkannya dapat

menggunakan media cermin, bayangan dan apa yang kita pikirkan, tentunya harus dengan

konsentrasi yang bagus dan bila hal tersebut ingin diterapkan langsung ataupun tidak

langsung pada lawan bicara, antara pikiran, mata dan hati harus singkron.

Page 86: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

111

Cara mengumpulkan kekuatan magnetisme.

Keinginan untuk mengumpulkan kekuatan tersebut pikirkanlah dalam hatimu

sembari menarik nafas yang dalam sekitar 8 detik, saat menarik nafas, kamu ucapkan dalam

hati “ aku mengumpulkan kekuatan keinginanku, berkumpulah padaku. Setelah itu tahan

nafas selama 8 detik, sambil pikirkan kata seperti ini ‘aku mengetahui jika aku

mengumpulkan kekuatan tersebut, dan aku mengetahui jika kekuatan tersebut setelah ini

akan tetap menjadi miliku.’ Sekarang keluarkan nafasmu perlahan dan teratur, dan

membuat kata seperti ini ‘.

Salaman yang Menarik Magnetisme

Saat salaman, pijat dengan kokoh, dengan menatap antara mata, jari jangan sampai

bergerak, saat menarik tanganmu, senggolkanlah dari pergelangan tangan sampai ujung

jari. Itu adalah salaman yang benar-benar merasuk dihati

Cara menaklukan orang lain dengan pengelihatan.

Saat bicara, lihat di antara dua mata, dekat ujung hidung sembari bertehad bahwa

tempat tersebut adalah letak kebodhohan orang tersebut. Jangan sekali-sekali terlihat

menakutkan. Pasti kamu akan melihat bahwa mata orang tersebut tidak tenang, selalu

berputar kiri kanan, jika kamu bicara, arahkan supaya orang tersebut melihatmu, temukan

dengan pandanganmu. Jika orang tersebut bicara, putarlah pandanganmu, lihat bajunya

jangan kakinya. Sesekali lihat matanya saat kamu mendengarkan. Saat kamu menyambung

bicara lagi, carilah penanda antara dua mata tersebut. Sikap seperti itu arahkan, jangan

Page 87: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

112

sampai terlihat jika kamu memiliki rahasia. Orang itu tidak akan melupakanmu, apapun

ucapanmu, keinginanmu terlaksana. Orang tersebut terpesona hatinya terhadapmu. Hal

seperti ini juga bisa deterapkan walaupun tidak bertemu langsung. Caranya adalah dengan

berada ditempat yang sepi dan luas seperti dikamarmandi. Saat berada disitu, tariklah nafas

selama 5 detik perlahan. Tetapi kuatnya nafasmu harus konstan. Setelah itu berdirilah

mengagetkan, berucaplah pada rekanmu yang kamu bayangkan. Bayangkanlah dia berada

didepanmu, atau memakai sarana kaca. Bayanganmu didalam kaca, bayangkanlah itu

rekanmu, atau yang akan kamu bayangkan tadi, atau, angan-angankanlah dalam hati, disitu

mau mengucap apapun.

Sebelum kamu lakukan, pikiranlah terlebih dahulu, setelah itu ucapkanlah kata yang

jelas, yang baik dan percaya ucapkan kata demi kata. Ucapankan yang keras, serta lakukan

terus menerus dalam hati. Tanganmu gerakanlah seolah menunjuk, seperti ada rekanmu

berbicara. Jalankan selama setengah jam , dengan mantap dan percaya, pasti kamu akan

heran, jika kamu bersikap dengan sikap ini, dengan mengucapkan kata yang kuat, pasti

tercapai keinginanmu, meminta apapun terserah padamu, tariklah tujuanmu sendiri.

Ada pula laku tiga rupa dalam melatih pancaran energi magnetisme tersebut. Laku

yang pertama yaitu melatih kekuatan dalam sepi. Masuklah dalam kamarmandi, duduk atau

tiduranlah selama 15 menit, rilekskan badan, otak dan istirahatkan raga, menyimak apa yg

ada dalam hati dan bersihkan hatimu, lalu bulatkanlah tekadmu, atau berposisilah

menghadap meja, tulislah kata-kata yang kamu harapkan pada selembar kertas dengan

Page 88: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

113

jelas. Setelah itu pandanglah dengan kemantapan hati, pahami isinya sembari mengatur

nafas.

Laku yang kedua yaitu setelah keadaan sudah hening, lalu tiduranlah ditempat tidur.

Tempat yang diinginkan dilepasakan, nafasnya dipanjangkan, dada dikembangkan, perut

dikecilkan, lalu tahan nafas, dada dikerutkan, nafas diturunkan ke perut, setelah itu perut

dikecilkan lagi, nafas naik ke dada lagi, dada menjadi mengembang, nafas tersebut ditahan,

ketika bernafas, dada dan perut bergiliran mengembang dan mengempis dengan jarak

setengah menit.

Laku yang ketiga yaitu masuklah kamarmandi yang sepi, berdirilah dengan tegak,

semua anggota badan dikuatkan, kekuatan badan akan berubah menjadi kekuatan hati yang

muncul karena adanya kekuatan keinginan, lalu mengenai pada hati orang yang dipikirkan.

Jika sudah mampu menguasai pelajaran ini, setelah itu juga harus mampu

mempertahankannya. Bila ada kekuatan yang hilang harus tekun mengumpulkannya

kembali. Intinya jika kamu ingin mendapatkan apapun yang kamu mau, kamu harus belajar

mengendalikan apa yang ada dalam hatimu dan menekan segala nafsu yang ada dalam diri.

Bila hal tersebut sudah dapat dipenuhi, akan banyak manfaat untuk dirimu.

4. Manfaat Ilmu Magnetisme

Manfaat ilmu magnetisme tersebut antara lain, dicintai banyak orang, disegani,

dihormati, apapun yang diinginkan tercapai, dapat mencegah segala kejahatan atau hal

buruk, selalu mendapat keberuntungan, dapat menarik jodoh milik orang lain.

Page 89: BAB II ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111030_bab2.pdf · Gambar 26. Penulisan kata serapan bahasa Indonesia ‘telegram’ Gambar 27. Penulisan

114

Segala kebiasaaan buruk adalah musuh terbesar untuk orang ahli ilmu magnetisme.

Ilmu Magnetisme itu memiliki kuwasanya sendiri, jika kekuatan dan keinginan dilakukan

bersamaan serta berkumpul menjadi satu.