BAB II

30
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem Sistem dalam suatu institusi pemerintahan sangatlah penting, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Suatu sistem dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Terdapat berbagai pendapat yang mendefinisikan definisi sistem ,seperti dibawah ini : Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. (Jogiyanto,2005,1). Penjelasan di atas menjelaskan bahwa sistem bekerja dalam suatu jaringan kerja dari suatu prosedur nyang saling berhubungan satu sama lain untuk menyelesainkan tujuan dan sasaran yang dimaksud. Definisi sistem juga dapat dijelaskan oleh Jogiyanto dalam bukunya Analisia dan Desain sistem informasi, menerangkan:“Sistem adalah

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Sistem

Sistem dalam suatu institusi pemerintahan sangatlah penting, karena sistem sangatlah

menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala

kecil maupun besar. Suatu sistem dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama

diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.

Terdapat berbagai pendapat yang mendefinisikan definisi sistem ,seperti dibawah ini :

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

suatu sasaran yang tertentu”. (Jogiyanto,2005,1).

Penjelasan di atas menjelaskan bahwa sistem bekerja dalam suatu jaringan kerja dari

suatu prosedur nyang saling berhubungan satu sama lain untuk menyelesainkan

tujuan dan sasaran yang dimaksud. Definisi sistem juga dapat dijelaskan oleh

Jogiyanto dalam bukunya Analisia dan Desain sistem informasi,

menerangkan:“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu”. (Jogiyanto, 2005,2).

Sistem juga dapat dikatakan sebagai sekumpulan elemen yang berinteraksi satu sama

lain,untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem juga dapat didefinisikan oleh para ahli

dalam berbagai cara yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena perbedaan cara

pandang dan lingkup sistem yang dituju. Secara umum sistem informasi di

definisikan sebagai berikut: “Sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau

subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan denagn cara-cara tertentu

sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai

suatu tujuan. (Sutana, 2003:4)

Page 2: BAB II

Sistem juga diartikan sebagai sekumpulan elemen yang bekerja sama dalam suatu

kesatuan untuk melaksankan suatu fungsi yang berguna. Dalam bukunya Jogiyanto

sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen.

Definisi sistem menurut Abdul Kadir adalah: ”sekelompok elemen-elemen yang

saling terintegrasi dengan maksud dan tujuan yang sama untuk melaksanakan sasaran

yang telah ditentukan”. (Kadir: 1997:13)

Penjelasan sistem informsasi menurut definisi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu

sistem merupkan sekelompok elemen yang saling berhubungan dengan suatu maksud

dan tujuan yang telah ditentukan. Adapun model umum suatu sistem adalah terdiri

dari masukan (input), proses (process) dan keluaran (output), sebagaimana ditujukan

oleh gambar dibawah ini:

2.2. Definisi Informasi

Informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi

penerimanya. Sumber dari informasi adalah data, sedangkan Data itu sendiri adalah

kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan

suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu .dalam hal ini informasi dan data

saling berkaitan. Pengertian informasi dalam bukunya Sutanta yang berjudul Sistem

informasi Manajemen informasi diartikan sebagai berikut:

“Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting

bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saaat itu juga atau secara

tidak langsung pada saat mendatang.” (Sutana, 2003:10)

Page 3: BAB II

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa informasi diperoleh didapatkan

dengan adanya data yang akan diolah dan unit pengolahan data tersebut. Informasi

yang telah melalui dalam pengolahan data mempunyai kegunaan yang dapat

dirasakan dalam suatu kegiatan pada masa akan datang atau sekarang. Definisi

informasi menurut Jogiyanto dalam buku dapat diartikan sebagai data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

(Jogiyanto,2005; 8).

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan sekumpulan data

yang telah diolah menjadi suatu informasi yang dapat berguna dan bermanfaat bagi

yang menerimanya. Menurut McFadden dalam bukunya Abdul Kadir menjelaskan

informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan

pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut” (dalam Kadir, 2003:31)

Penjelasan dapat disimpukan bahwa informasi sebuah data yang diterima oleh

seseorang ataupun kelompok yang berguna bagi masa sekarang atau masa yang akan

datang. Informasi merupakan suatu data yang masih bahan mentah apabila tidak

diolah atau diproses. Data akan menjadi berguna dan menghasilkan suatu informasi

apabila melalui suatu model. Model yang digunakan untuk pengolahan data agar

menjadi suatu informasi bisa disebut siklus pengolahan data seperti berikut ini:

Page 4: BAB II

2.3. Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi

yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat

menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk

pengambilan keputusan.

Perkembangan sistem informasi telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup

signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik

pada tingkat perasional. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-

perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut

untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini.

Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa

setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas,

dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan

teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis.

Definisi sistem informasi juga dapat dijelaskan sebagai berikut: “Sistem informasi

adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi ,bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-

laporan yang diperlukan’.

(Jogiyanto,2005;11)

2.4 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi dalam mendukung beberapa komponen yang fungsinya sangat vital

di dalam sistem informasi. Komponen-komponen sistem informasi tersebut adalah

Page 5: BAB II

Hardware, software, prosedur, pengguna dan data base. Secara rinci komponen-

komponen sistem informasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perangkat keras (Hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti monitor dan

printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan intruksi yang

memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data

c. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data

dan pembamasyarakatn keluaran yang dikendaki.

d. Pengguna: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem

informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran system informasi.

e. Data Base: merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan data

lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untukl

memanipulsinya, diantaranya; data, user dan sistem.

(Kadir, 2003:70)

Sistem informasi akan berjalan baik jika sistem informasi itu telah memiliki 5 (lima)

komponen di atas diantaranya hardware dan software, prosedur, pengguna dan data

base. Hardware atau perangkat keras terdiri dari computer dan printer. Dalam suatu

komputer terdapat unit-unit yang bertujuan untuk memproses sesuatu ataupun data

yang maysarakat inginkan. Komponen-komponen tersebut sangat penting dalam

suatu sinstem informasi, apabila salah satu komponen tidak ada maka sistem

informasi tidak akan berjalan. Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi

atau sector pemerintahan dapat meningkatkan kinerja dalam pelayanan publik agar

suatu pelayanan dapat berjalan efektif dan efisien. Dalam prakteknya, tidak semua

sistem informasi mencakup semua komponen yang telah disebutkan di atas.

Page 6: BAB II

2.5 Pengertian Database

Database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan sistem informasi

karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang

ada dalam sistem sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun informasiinformasi

dalam berbagai bentuk. Database merupakan himpunan kelompok data yang saling

berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar tidak terjadi duplikasi

yang tidak perlu sehingga dapat diolah atau dieksplorasi secara cepat dan mudah

untuk menghasilkan informasi (Sutedjo, 2002).

Sistem database terus dikembangkan oleh para ahli agar dapat diperoleh cara

pengorganisasian data yang efisien dan efektif. Adapun penerapan sistem database ini

antara lain untuk pembangunan sistem informasi, persediaan barang, kepegawaian,

akuntansi, pemasaran, produksi, reservasi, layanan pelanggan yang digunakan dalam

Page 7: BAB II

perusahaan retail, perbankan, perhotelan dan pariwisata, rumah sakit, institusi

pendidikan, dan sebagainya (Sutedjo, 2002).

2.6 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang

telah ada. Menurut Hoffler dkk dalam Kadir (2002) untuk mengembangkan suatu

sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodologi yang

disebut metodologi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodologi ini

adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh

langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan

memelihara sistem informasi.

Seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi juga

memiliki daur hidup. Daur hidupnya disebut dengan daur pengembangan sistem

informasi atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System Development Life

Cycle) atau daur hidup dengan pengembangan sistem.

System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan,

memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Metodologi ini mencakup sejumlah

fase atau tahapan (Kadir, 2002)

Metode daur hidup ini terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap perencanaan,

analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan dan pemeliharaan. Sementara

itu, dalam setiap tahap dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah

dilakukan atau disepakati dalam setiap tahap tersebut.

Page 8: BAB II
Page 9: BAB II

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi

terdiri dari komponen –komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan

(building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block),blok

keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis (data base

block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut

saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk

mencapai sasarannya.

1. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode- metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat berupa dokumen- dokumen dasar.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran (output block)

Prosedur dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan

dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

Page 10: BAB II

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian

utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software),

dan poerangkat keras (hardware). Teknisi dapat orang- orang yang

mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya teknisi

adalah end user, operator komputer, pemrogram, operator pengolah kata,

spesialis telekomunikasi, analisis sistem, penyimpan data dan lain sebagainya.

5. Blok basis (data base block)

Basis data (data base) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer

dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan

di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di

dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi

yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna

untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut

dengan DBMS (Data Base Management System).

6. Blok kendali (controls block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana

alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan- kecurangan, kegagalan-

kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan- kesalahan, sabotase dan lain

sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

menyakinkan bahwa hal- hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah

ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan- kesalahan dapat langsung cepat

diatasi.

Menurut Davis (1995), komponen system informasi terdiri dari:

a. Software

b. Hardware

Page 11: BAB II

c. Database

d. Prosedur

e. Petugas operasional

Menurut Stairs (1992), komponen system informasi terdiri dari:

a. Software

b. Hardware: terdiri dari output, input, alat komunikasi, data, serta alat

penyimpan data

c. Telekomunikasi

d. Manusia: yang terdiri dari orang- orang yang terlibat dalam system informasi

3.2 Peran Analis Sistem

Pada dasarnya seorang analis sistem melakukan hal-hal berikut:

a. Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan mereka

b. Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang

diinginkan atas suatu perangkat lunak

c. Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan

sistem agar tetap berada pada jalurnya

d. Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data

sesungguhnya untuk membantu para penguji

e. Mengimplementasikan sistem baru

f. Menyiapkan dokumentasi berkualitas

Page 12: BAB II

g. Bertugas dan bertanggung jawab terhadap system secara keseluruhan,

tidak hanya pada teknologi computer tetapi juga pada aplikasinya

h. Peran analis tidak hanya berhubungan dengan programmer, tapi juga

dengan end user

i. Memanajer pengembangan system informasi

3.3 Tujuan dan Manfaat Pengembangan Sistem Informasi serta Aplikasi dalam

Bidang KG

3.3.1 Tujuan Pengembangan Sistem Informasi

a. Mengatasi masalah kesehatan dan upaya untuk menanggulangi masalah

kesehatan tersebut

b. Sebagai info update untuk memudahkan pengambilan keputusan

c. Meningkatkan peran masyarakat dan kemampuan untuk sadar akan arti

kesehatan itu sendiri

d. Meningkatkan penyebaran ilmu pengetahuan di bidang kesehatan

e. Mengumpulkan data tiap puskesmas

3.3.2 Manfaat Pengembangan Sistem Informasi

a. Pengorganisasian dan tata kerja pengelolaan data atau informasi, tenaga

professional yang terampil

b. Menghasilkan data secara teratur, tepat waktu, dan sesuai kebutuhan atau

permintaan pengguna

c. Memudahkan pencarian informasi obat

d. Memonitoring status pasien

e. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, cepat, dan minim

kesalahan

f. Pemutakhiran iptek dan menunjang pelaksanaan praktek berbasis iptek

g. Meningkatkan pelayanan kesehatan

Page 13: BAB II

3.3.3 Aplikasi Alat berbasis Teknologi Informasi dalam Bidang Kedokteran Gigi

1. CEREC 3D

CEREC 3D (Chairside Economical Restoration of Esthetic Ceramic)

merupakan alat yang dapat digunakan oleh dokter gigi untuk membuat restorasi yang

hanya menggunakan bahan ceramic yang berkualitas tinggi serta warna gigi yang

dapat disesuaikan secara natural. Alat ini menggunakan teknologi komputer yang

kompleks dan detail bentuk gigi pasien bisa di rencanakan dengan menggunakan alat

kedokteran gigi ini.

Cara kerja CEREC 3D yaitu alat ini menggunakan CAD atau CAM

(Computer Aided Design atau Computer Aided Manufacturing), yaitu alat yang

terintegrasi menggunakan kamera, komputer, dan mesin pembuat onlay. Dokter gigi

menggunakan kamera khusus untuk mengambil gambar gigi yang rusak, kemudian

gambar di tampilkan di layar. Dokter gigi mendesain bentuk restorasi di layar dengan

CAD sedangkan alat kemudian secara otomatis membuat restorasi di saat pasien

menunggu. Dalam waktu singkat restorasi selesai, dokter gigi bisa langsung

menginsersi restorasi tersebut. Semua proses ini hanya membutuhkan waktu 1 jam

saja, jauh lebih singkat bila kita mengirim ke lab.

2. SIDPLite

SIDPLite (Sistem Informasi Dokter Praktek - Lite Edition) merupakan sebuah

aplikasi yang dibuat khusus untuk membantu para tenaga dokter gigi untuk

menyimpan dan mengolah data rekam medis pasien-pasiennya.

Saat ini jumlah pengguna SIDPLite sudah lebih dari 50 dokter dan dokter gigi

yang tersebar di berbagai kota, Yogya, Cirebon, Cilacap, Palangkaraya, dan beberapa

kota lain. Kelebihan SIDPLite :

Dengan harga yang relatif terjangkau, tidak terdapat pembatasan

jumlah pasien atau jumlah data rekam medis yang dapat disimpan.

Page 14: BAB II

Penggunaan ruang harddisk yang relatif kecil.

Kebiasaan-kebiasaan pengguna komputer sangat diperhatikan dan

kemudian dimanfaatkan.

Dapat diperoleh dengan didownload.

3.4 Tahapan, dan Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi

3.4.1 Tahapan Pengembangan Sistem Informasi

3.4.1.1 Pemeriksaan Sistem

Tahap pemeriksaan sistem merupakan langkah pertama dalam proses

perkembangan sistem. Tahap ini termasuk menampilkan, memilih, dan studi awal

dalam usulan pemecahan sistem informasi untuk masalah pekerjaan. Pemeriksaan

sistem tertentu meliputi langkah - langkah yang dapat dilihat dalam bagan dimana

sistem informasi besar diusulkan untuk perkembangan.

Pemilihan dan Perencanaan

Sistem

Peninjauan organisasi untuk menggambarkan dan memilih proyek pengembangan sistem yang potensional, termasuk pembangkit tersebut oleh proses perencanaan sistem informasi yang sesungguhnya.

Studi Kelayakan

Membuat laporan pengukuran kebutuhan informasi pengguna akhir. Mengukur kelayakan dari pengembangan baru atau sistem informasi berkembang untuk pemuasan kebutuhan. Rencana proyek berkembang.

Laporan Kelayakan

Penyimpanan dan penghubungan akibat dari studi kelayakan pada pengguna akhir dan pengatur (manajemen)

Page 15: BAB II

3.4.1.1.1 Perencanaan Sistem Informasi

Proses perencanaan sistem informasi yang sesungguhnya merupakan bagian

kecil dari proses perencanaan pekerjaan yang diinginkan dalam organisasi. Ada

banyak kesempatan untuk penggunaan sistem informasi untuk mendukung organisasi

pengguna terakhir dan operasi bisnisnya, manajemen pembuat keputusan dan sasaran

strategis. Bagaimanapun, dalam dunia nyata, pengguna akhir, departemen dan

organisasi itu sendiri mempunyai batasan pada manusia dan sumber keuangan yang

akan dialokasikan untuk perkembangan sistem informasi yang baru, tidak perduli

dengan yang mereka inginkan. Oleh karena itu, pekerjaan dan perencanaan sistem

informasi membantu untuk menghasilkan, menampilkan, dan memilih sistem

informasi yang potensial untuk dikembangkan.

3.4.1.1.2 Studi Kelayakan

Studi kelayakan adalah studi awal untuk memeriksa kebutuhan informasi

calon pengguna akhir dan tujuannya, batasan, kebutuhan sumber daya, biaya,

manfaat, dan kelayakan dari proyek yang diusulkan. Metode yang sama dalam

pengumpulan informasi merekomendasikan yang mudah dalam pendekatan sistem

(wawancara, observasi, dan sebagainya) yang digunakan untuk mengumpulkan data

untuk studi kelayakan.

3.4.1.1.3 Kelayakan Suatu Sistem

Kelayakan dari sistem yang diusulkan dapat dievaluasi berkaitan dengan

empat kategori utama, yang telah diringkas dan yang digambarkan dalam gambar

dibawah ini.Kelayakan Organisasi

Bagaimana sistem itu mendukung rencana strategis organisasi.

Kelayakan TeknisKemampuan, keandalan, dan kesediaan perangkat keras dan perangkat lunak.

Kelayakan Ekonomi Ongkos penyimpanan.

Peningkatan pendapatan.

Penurunan investasi

Peningkatan profit.

Kelayakan Operasi Penerimaan pengguna.

Dukungan manajemen.

Kebutuhan pembeli, pemasok dan pemerintah

Page 16: BAB II

Faktor Kelayakan Dari Organisasi, Ekonomi, Teknis dan Operasi. Catatan Ini Berisi Kelayakan Mulai Dari Ongkos Penyimpanan atau Kemampuan Dari Perangkat Lunak dan Perangkat Keras.

3.4.1.2. Analisis Sistem

Dalam fase ini :

• Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan

hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah,

tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya,

keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.

• Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan

analisis sistem.

• Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk

suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.

• Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan

untuk mengembangkan suatu sistem baru.

• Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional system

mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk

mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.

Page 17: BAB II

• Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui

secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan

berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.

• Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan

ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim

proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila

laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan

sampai semua peserta setuju.

3.4.1.3 Desain Sistem

Desain sistem (sintesis sistem) adalah kelanjutan dari teknik pemecahan

masalah yang merangkai kembali komponen-komponen sistem menjadi satu kesatuan

sistem yang utuh dengan harapan telah terbentuk perbaikan sistem. Manfaat desain

sistem adalah memberikan gambaran rancang bangun (blue print) yang lengkap,

sebagai penuntun (guideline) bagi programmer dalam membuat aplikasi. Sistem

informasi yang terkomputerisasi setidaknya terdiri dari:

• Hardware: terdiri dari komponen input, proses, output, dan jaringan

• Software: terdiri dari sistem operasi, utilitas, dan aplikasi

• Data: mencakup struktur data, keamanan dan integritas data

• Prosedur: seperti dokumentasi, prosedur sistem, buku petunjuk operasional

dan teknis

• Manusia: pihak yang terlibat dalam penggunaan sistem informasi

Beberapa hal yang dilakukan dalam desain sistem adalah:

1. Pemodelan sistem

Page 18: BAB II

2. Desain Basis data

3. Desain Aplikasi

4. Desain Perangkat Keras/Jaringan

5. Desain Jabatan/Deskripsi Pengguna

3.4.1.4 Pembuatan Sistem

Buatlah aplikasi berdasarkan rancangan yang telah dibuat Selain aplikasi, buatlah

juga buku panduan penggunaan aplikasi agar mudah saat melakukan training pada

saat implementasi. Lakukan testing aplikasi, diantaranya:

* Testing performa

* Testing program logic / sintaks

* Testing implementasi bisnis rules

* Testing faktor manusia

* Testing bisnis proses / prosedur

* Testing efisiensi input

* Testing ouput

Data untuk testing dapat menggunakan data buatan (tahap awal) dan data asli.

3.4.1.5 Implementasi Sistem

Sebelum implementasi, lakukanlah persiapan secara matang mengenai perangkat

keras, perangkat lunak, ruangan dan fasilitas pendukung lainnya.

Page 19: BAB II

Beberapa hal yang juga penting diperhatikan dalam implementasi sistem adalah:

1. Konversi

Biasanya diperlukan konversi dari sistem lama ke sistem baru, apalagi jika

sebelumnya juga telah menggunakan aplikasi terkomputerisasi

2. Pelatihan

Lakukan pelatihan secara menyeluruh untuk setiap pihak yang menggunakan. Jangan

lupa lakukan sosialisasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam sistem namun tidak

menggunakan aplikasi sistem secara langsung.

3. Testing Penerimaan

Lakukan testing selama periode tertentu sebagai proses belajar

3.4.1.6 Pemeliharaan Sistem

Tahapan pemeliharaan sistem mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk

menjamin kelangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan sistem yang telah

dioperasikan.

Beberapa hal yang harus dilakukan:

1. Pemantauan pengoperasian

Libatkan tim pengembang untuk memantau secara langsung pada waktuwaktu

tertentu mengenai bagaimana pihak-pihak pengguna mengoperasikan sistem yang

dibuat.

2. Antisipasi gangguan kecil (bug)

Biasanya selalu ada gangguan kecil dalam suatu aplikasi yang baru dikembangkan.

3. Lakukan penyempurnaan

Page 20: BAB II

4. Antisipasi faktor-faktor luar

Virus, kerusakan/kehilangan data, atau sistem diakses oleh pihak luar

KESIMPULAN

Sistem Informasi manajemen Kesehatan merupakan tatanan berbagai

komponen data dan informasi kesehatan yang saling terkait satu dengan yang lainnya

untuk menghasilkan data dan informasi tentang kondisi kesehatan dan kinerja

kesehatan di suatu wilayah. Komponen system informasi terdiri dari hardware,

software, prosedur, pengguna dan data base. Analis system memiliki peran yang

menyeluruh. Langkah- langkah dalam pengembangan informasi yaitu pemeriksaan

system, analisis system, desain system, pembuatan system, implementasi system,

serta pemeliharaan system.

Page 21: BAB II

DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul (2003), “Konsep Dan Tuntunan Praktis Basis Data”, Yogyakarta

Andi. Sutedjo, Budi (2002), “Perancangan Dan Pembangunan Sistem I nformasi”,

Yogyakarta,

Jogiyanto, Hartono, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan.

Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Yogyakarta.