BAB II

5
 30 BAB II PENGENALAN BATUAN BEKU II.1 PENGENALAN BATUAN BEKU Batuan adalah bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregrat/kumpulan mineral yang telah mengeras. Batuan di alam ada 3 macam yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Pada sub bab ini akan di bahas tentang batuan beku. II.1.1. Pengertian Batuan beku adalah penyusun bumi terbesar, terjadi karena  pembekuan/pendinginan magma jauh di bawah permukaan bumi, dekat  permukaan atau di permukaan bu mi. II.1.2. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan komposisi mineralnya, batuan beku dibedakan menjadi tiga jenis: 1. Batuan beku asam  -  Granit : tekstur phaneritic atau porphyritic-phaneritic, berwarna cerah.  -  Riolit : batuan aliaran granit, komposisi seperti granit tetapi teksturnya porphyritic-aphanitic atau aphanitic. 2. Batuan beku intermediet  -  Diorite : tekstur equigranular phaneritic atau porphyritic-phaneritic, alk ali feldspar < feldspar to tal , warna abu- abu hi ngga a bu-ab u gelap.

Transcript of BAB II

32

BAB IIPENGENALAN BATUAN BEKUII.1 PENGENALAN BATUAN BEKUBatuan adalah bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregrat/kumpulan mineral yang telah mengeras. Batuan di alam ada 3 macam yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Pada sub bab ini akan di bahas tentang batuan beku.II.1.1. PengertianBatuan beku adalah penyusun bumi terbesar, terjadi karena pembekuan/pendinginan magma jauh di bawah permukaan bumi, dekat permukaan atau di permukaan bumi.II.1.2. Klasifikasi Batuan BekuBerdasarkan komposisi mineralnya, batuan beku dibedakan menjadi tiga jenis:1. Batuan beku asam Granit : tekstur phaneritic atau porphyritic-phaneritic, berwarna cerah. Riolit : batuan aliaran granit, komposisi seperti granit tetapi teksturnya porphyritic-aphanitic atau aphanitic.2. Batuan beku intermediet Diorite : tekstur equigranular phaneritic atau porphyritic-phaneritic, alkali feldspar < feldspar total, warna abu-abu hingga abu-abu gelap. Andesit : komposisi seperti diorite, tetapi teksturnya aphanitic atau porphyritic-aphanitic, merupakan batuan aliran diorit.3. Batuan beku basa. Gabro : tekstur phaneritic atau phorphyritic-phaneritic. Basalt : batuan aliran gabro, bertekstur aphanitic atau porphyritic-aphanitic, komposisinya sama dengan gabro.4. Batuan beku ultra basa Dunite : berkomposisi olovin hamper 100 % Peridotite : berkomposisi olivine (dominan) dan piroksen. Piroksenit : berkomposisi piroksen hampir 100%.

II.1.3 Cara Pemerian Batuan BekuDiskripsi batuan beku meliputi :1. Tekstur 2. Struktur 3. Komposisi1. Tekstur dapat di tunjukan oleh derajat kristalisasi, granularitas, fabrik dan hubungan kristal.a. Derajat Kristalisasi terbagi 3 macam :1) Holokristalin : batuan yang terdiri dari masa kristal seluruhnya.2) Hipokristalin : batuan yang terdiri dari sebagian masa kristal dan sebagian lagi masa gelas.3) Holohialin : batuan yang terdiri dari masa gelas seluruhnya.b. Granularitas (grain size) terbagi 2 macam :1) Fanerik (fanerokristalin) : kristal-kristalnya jelas, hingga dapat dibedakan dengan mata biasa.Tabel . 3 Ukuran kristal

< 1 mmFine

1 5 mmMedium

6 30 mmCoarse

> 30 mmVery Coarse

2) Afanitik (aphanitic) : kristal-kristalnya sangat halus, sehingga tidak dapat dibedakan dengan mata biasa.c. Bentuk Kristal (fabric) terbagi 3 macam :1) Euhedral:batas kristal-kristalnya terlihat jelas oleh bidang mineralnya.2) Subhedral : batas kristal sebagian tidak tampak.3) Anhedral : batas kristalnya tidak tampak.d. Hubungan Kristal (relasi) atau tekstur khusus merupakan hubungan kristal satu dengan kristal satu dengan kristal yang lain, dan dibagi 2 macam :1) Equigranular : ukuran kristalnya relatif sama besar. Yang termasuk dalam equigranular :a) Panidiomorphic granular bila mineralnya euhedral.b) Hipidiomorphic granular bila mineralnya subhedral.c) Allotriomorphic granular bila mineralnya anhedral.2) Inequigranular : ukuran mineralnya tidak sama besar. Yang termasuk inequigranular :a) Porfiritik : fenokris dalam masa dasar/matrik kristal-kristal kecil (faneroporfiritik).b) Vitroferik (vitrophyric) : fenokris (mineral sulung) dalam masa dasar/matrik gelas.c) Poilikitik : fenokris diinklusi oleh mineral lain yang lebih kecil.d) Glomeroporphyritic : fenokris mengumpul.2. Struktur, terlihat jelas di lapangan, sedangkan yang di lihat di laboratorium adalah :a. Masif : tidak berlobang atau ada struktur aliran. b. Vasikuler : berlubang oleh perlepasan gas, lubang teratur.c. Skoria : berlubang besar tidak teratur.d. Amigdaloidal : lubang gas terisi mineral.e. Xenolitis : batuan beku diinklusi pecahan batuan lain.3. Komposisi Mneral, di dasarkan pada 3 macam :a. Berdasarkan terbentuknya terdiri dari :1) Mineral Utama (essential mineral) : mineral penentu penamaan batuan. Contoh : Kuarsa, Felspar, Mika, Amphibol, Piroksin atau olivin.2) Mineral Sekunder (secondary mineral) : mineral yang terbentuk dari mineral primer yang mengalami proses pelapukan, hidrotermal atau metamorfisme. Contoh : Kalsit, Sepertin, Klorit, Serosit atau Kaolin.3) Mineral Tambahan (accessorys mineral) : mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma (kehadiran mineral ini + 5%). Contoh : Hematit, magmatit, kromit, apatit, zircon, rutil, atau ilmenit.b. Berdasarkan terang-gelap warna dibagi menjadi asam dan basa.1) Mineral Asam (felsic) : kaya akan silika dan alumina, warna cerah, mineral cerah : Kuarsa, Feldspar (Ortoklas), Feldspar (Plagioklas), atau Muskovit (Mika Putih).2) Mineral Basa (mafic) : kaya akan besi, magnesium dan kalsium, warna gelap, contoh : Biotit (Mika Hitam), Piroksin (Augit), Amphibol (Hornblende) atau Olivin.Perkecualian : Dunit (batu beku basa ; warna terang) dan Obsidian (batuan beku asam ; warna gelap).

30