BAB II

13
 BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Hidrolik Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau  pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar  berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini dinaikkan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan ke silinder melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja uang diakib atkan oleh tekanan fl uid a ruang si linde r  di ma nf aa tkan untuk ge ra k ma ju dan mundur ma upun na ik turun sesuai dengan pemasangan silinder yaitu arah horizontal maupun vertikal. Pada prinsipnya bidang hidromekanik dibagi menjadi dua  bagian yaitu hidrostatik dan hidronekanik. Hidrostatik yaitu me ka ni ka fl ui da ya ng di am, cont ohnya rem. Se da ng ka n hidromeka nik adal ah me ka nik a fl ui da ya ng be rgera k, contohnya turbin air. 1.2Dasar-dasar sistem hidrolik Pr insi p da sar dari sistem hi drol ik be rasal dari hukum Pascal, pada dasarnya menyatakan dalam suatu bejana tertutup yang uj ungnya te rdapat be bera pa luba ng yang sama ma ka akan dipancarkan kesegala arah dengan tekanan dan jumlah 3

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 1/13

 

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Sistem Hidrolik 

Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau

 pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar 

 berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar 

dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini

dinaikkan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang

kemudian diteruskan ke silinder melalui pipa-pipa saluran dan

katup-katup. Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja

uang diakibatkan oleh tekanan fluida ruang silinder 

dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur maupun naik 

turun sesuai dengan pemasangan silinder yaitu arah horizontal

maupun vertikal.

Pada prinsipnya bidang hidromekanik dibagi menjadi dua

 bagian yaitu hidrostatik dan hidronekanik. Hidrostatik yaitu

mekanika fluida yang diam, contohnya rem. Sedangkan

hidromekanik adalah mekanika fluida yang bergerak,

contohnya turbin air.

1.2Dasar-dasar sistem hidrolik 

Prinsip dasar dari sistem hidrolik berasal dari hukum

Pascal, pada dasarnya menyatakan dalam suatu bejana tertutup

yang ujungnya terdapat beberapa lubang yang sama maka

akan dipancarkan kesegala arah dengan tekanan dan jumlah

3

Page 2: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 2/13

 

4

aliran yang sama. Dimana tekanan dalam fluida ststis harus

mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a. Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.

 b. Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.

c. Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam

tempat tertutup, merambat secara seragam kebagian

lain fluida.

Gambar 2.1

Pada gambar di atas memperlihatkan dua buah silinder 

 berisi cairan yang dihubungkan dan mempunyai diameter yang

 berbeda. Apabila beban F diletakkan disilinder kecil, tekanan

P yang dihasilkan akan diteruskan ke silinder besar 

Tekanan input = tekanan output

Page 3: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 3/13

 

5

Pin = Pout

Fin / Ain = Fout / Aout

Fout / Fin = Aout / Ain

Fout = Aout Fin / Ain

Jadi untuk memperbesar gaya yang dihasilkan maka harus

menambah Aout (Aout > Ain).

Di dalam system hidrolik, hal ini dimanfaatkan untuk 

merubah gaya tekan fluida yang dihasilkan oleh pompahidrolik untuk menggeser silinder kerja maju dan mundur 

maupun naik/turun sesuai letak dari silinder. Daya yang

dihasilkan silinder kerja hidrolik, lebih besar dari daya yang

dikeluarkan oleh pompa. Besar kecilnya daya yang dihasilkan

oleh silinder dipengaruhi besar kecilnya luas penampang

silinder kerja hidrolik.

2.3 Syarat cairan hidrolik 

Syarat dari cairan hidrolik, antara lain:

a. Kekentalan (Viskositas) yang cukup.

Cairan hydrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar 

dapat memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila

viskositas terlalu rendah maka film oli yang terbentuk akan

sangat tipis sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan.

Demikian juga bila viskositas terlalu kental, tenaga pompa

akan semakin berat untuk melawan gaya viskositas cairan.

b. Tahan api (tidak mudah terbakar).

Page 4: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 4/13

 

6

Sistem hidrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat

yangcenderung timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh

karena itu perlucairan yang tahan api.

c. Tidak berbusa (Foaming).

Bila cairan hydrolik banyak berbusa akan berakibat

 banyak gelembung-gelembung udara yang terperangkap dlam

cairan hidrolik sehingga akan terjadi compressable dan akan

mengurangi dayatransfer. Disamping itu, dengan adanya busa

tadi kemungkinan terjilat api akan lebih besar.

d. Tahan dingin.

Tahan dingin adalah bahwa cairan hydrolik tidak 

mudahmembeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku

atau titik cair yang dikehendaki oleh cairan hydrolik berkisar 

antara 10°-15° Cdibawah suhu permulaan mesin dioperasikan

(star-up). Hal ini untuk menantisipasi terjadinya block (penyumbatan) oleh cairan hydrolik yang membeku.

e. Tahan korosi dan tahan aus

Cairan hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi

karena dengan tidak terjadi korosi maka kontruksi akan tidak 

mudah aus dengan kata lain mesin akan awet.

Cairan hidrolik termasuk barang mahal. Perlakuan yang

kurang atau bahkan tidak baik terhadap cairan hidrolik akan

semakin menambah mahalnya harga sistem hidrolik.

Sedangkan apabila kita mentaati aturan-aturan tentang

 perlakuan/pemeliharaan cairan hidrolik maka kerusakan

cairan maupun kerusakan komponen sistem akan terhindar dan

Page 5: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 5/13

 

7

cairan hidrolik maupun sistem akan lebih awet. Panduan

 pemeliharaan cairan hidrolik 

a. Simpanlah cairan hidrolik (drum) pada tempat yang kering,

dingin dan terlindung (dari hujan, panas dan angin).

 b. Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar 

 bersih untuk menambah atau mengganti cairan hidrolik ke

dalam sistem. Gunakan juga peralatan yang bersih untuk 

memasukkannya.

c. Pompakanlah cairan hidrolik dari drum ke tangki hidrolik 

melalui saringan.

d. Pantau (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan kondisi cairan hidrolik.

e. Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki

yang rapat yang digunakan untuk pengisian cairan hidrolik.

f. Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian

rupa sehingga oksidasi dan kerusakan cairan dapat

terhindar. ( Periksa dengan pemasok cairan hidrolik )

g. Cegah terjadinya kontaminasi, gunakan filter udara dan

filt er oli yang baik.h. Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila

 perlu pasang pendingin (cooling) atau bila terjad,

 periksalah penyebab terjadinya gangguan, atau pasang un-

loading pump atau excessive resistance.

i. Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan

tugaskan seorang maitenance man yang terlatih.

 j. Bila akan mengganti cairan hidrolik (apa lagi bila cairan

hidrolik yang berbeda), pastikan bahwa komponen danseal-sealnya cocok dengan cairan yang baru. Demikian

 pula seluruh sistem harus dibilas (flushed) secara baik dan

 benar-benar bersih.

Jadi pemantauan cairan hidrolik perlu memperhatikan

 panduan tersebut disamping memperhatikan lingkungan kerja

maupun lingkungan.

2.4 Komponen-komponen sistem hidrolik 

Page 6: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 6/13

 

8

Komponen-komponen penyusun sistem hidrolik :

a. Motor

Motor berfungsi sebagai pengubah dari tenaga listrik 

menjadi tenaga mekanis. Dalam sistem hidrolik, motor 

 berfungsi sebagai penggerak utama dari semua komponen

hidrolik dalam rangkaian. Kerja dari motor itu dengan

memutar poros yang dihubungkan dengan poros input motor.

b. Kopling

Fungsi utaman dari kopling adalah sebagai penghubung

 putaran yang dihasilkan motor penggerak untuk diteruskan ke

 pompa. Akibat putaran ini menjadikan pompa bekerja

(berputar)

c. Pompa Hidrolik 

Pompa hidrolik ini digerakkan secara mekanis oleh motor 

listrik. Pompa hidrolik berfungsi untuk mengubah energimekanik menjadi energi hidrolik dengan cara menekan fluida

hidrolik ke dalam sistem.

Dalam sistem hidrolik, pompa merupakan suatu alat

untuk menimbulkan atau membangkitkan aliran fluida (untuk 

memindahkan sejumlah volum fluida) dan untuk memberikan

daya sebagaimana diperlukan.

Apabila pompa digerakkan motor (penggerak utama),

 pada dasarnya pompa melakukan dua fungsi utama yaitu:

1. Pompa menciptakan kevakuman sebagian pada

saluran masuk pompa. Vakum ini memungkinkan tekanan

atmospher untuk mendorong fluida dari tangki (reservoir) ke

dalam pompa.

Page 7: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 7/13

 

9

2. Gerakan mekanik pompa menghisap fluida ke dalam

rongga pemompaan, dan membawanya melalui pompa,

kemudian mendorong dan menekannya ke dalam sistem

hidrolik.

Pompa hidrolik dapat dibedakan atas :

1). Pompa Vane

Ada beberapa tipe pompa vane yang dapat digunakan,

antara lain :

a. Pompa Single Stage

Ada beberapa jenis pompa single stage menurut tekanan

dan displacement (perpindahan) dan mereka banyak 

digunakan diantara tipe-tipe lain sebagai sumber dari tenaga

hidrolik 

b. Pompa Ganda (double pump)

Pompa ini terdiri dari dua unit bagian operasi pompa pada

as yang sama, dapat dijalankan dengan sendiri-sendiri dan

dibagi menjadi dua tipe tekanan rendah dan tekanan tinggi.

2). Pompa Roda Gigi ( gear pump).

a. Pompa Roda Gigi External (external gear pump).

Pompa ini mempunyai konstruksi yang sederhana, dan

 pengoperasiannya juga mudah. Karena kelebihan-kelebihan itu

serta daya tahan yang tinggi terhadap debu, pompa ini dipakai

dibanyak peralatan konstruksi dan mesin-mesin perkakas.

b. Pompa Roda Gigi Internal (internal gear pump).

Pompa ini mempunyai keunggulan gesekan kecil dan

tidak mengeluarkan suara yang berisik. Internal gear pump

Page 8: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 8/13

 

10

dipakai di mesin injection moulding dan mesin perkakas.

Ukurannya kecil dibandingkan external gear pump, dan ini

memungkinkan dipakai di kendaraan bermotor dan peralatanlain yang hanya mempunyai ruangan sempit untuk 

 pemasangan.

c. Katup

Dalam sistem hidrolik, katup berfungsi sebagai pengatur 

tekanan dan aliran fluida yang sampai ke silinder kerja.

Menurut pemakaiannya, katup hidrolik dibagi menjadi tiga

macam, antara lain :

a. Katup Pengatur Tekanan (Relief Valve)

Katup pengatur tekanan digunakan untuk melindungi

 pompa-pompa dan katup-katup pengontrol dari kelebihan

tekanan dan untuk mempertahankan tekanan tetap dalam

sirkuit hidrolik minyak. Cara kerja katup ini adalah

 berdasarkan kesetimbangan antara gaya pegas dengan gayatekan fluida. Dalam kerjanya katup ini akan membuka apabila

tekanan fluida dalam satu ruang lebih besar dari tekanan

katupnya, dan akan turun kembali setelah tekanan dari fluida

turun.

b. Katup Pengatur Alat Aliran ( Flow Control Valve )

Katup pengontrol arah adalah sebuah saklar yang

dirancang untuk menghidupkan, mengontrol arah,mempercepat dan memperlambat suatu gerakan dari silinder 

kerja hidrolik. Fungsi dari katup ini adalah untuk mengarahkan

dan menyuplai fluida tersebut ke tangki reservoir.

c. Non Return Valve

Katup ini berfungsi untuk mengatur pergerakan dari

fluida.

Page 9: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 9/13

 

11

d. Silinder Kerja Hidrolik 

Silinder kerja hidrolik merupakan komponen utama yang

 berfungsi untuk merubah dan meneruskan daya dari tekananfluida, dimana fluida akan mendesak piston yang merupakan

satu-satunya komponen yang ikut bergerak untuk melakukan

gerak translasi yang kemudian gerak ini diteruskan ke bagian

mesin melalui lubang piston. Menurut konstruksi, silinder 

kerja hidrolik dibagi menjadi dua macam tipe dalam sistem

hidrolik, antara lain :

a) Silinder Kerja Penggerak Tunggal (Single Acting)

Silinder kerja jenis ini hanya memiliki satu buah ruang

fluida kerja di dalamnya, yaitu ruang silinder di atas atau

dibawah piston. Kondisi ini mengakibatkan silinder kerja

hanya bisa melakukan satu buah gerakan, yaitu gerakan tekan.

Sedangkan untuk kembali ke posisi semula, ujung batang

 piston di desak oleh gravitasi atau tenaga dari luar.

 b) Silinder Kerja Penggerak Ganda (double acting)

Silinder kerja ini merupakan silinder kerja yang memiliki

dua buah ruang fluida di dalam silinder yaitu ruang silinder 

diatas piston dan dibawah piston, hanya saja ruang diatas

 piston ini lebih kecil dibandingkan dengan yang dibawah

 piston karena sebagian ruangnya tersita oleh batang piston.

Dengan kostruksi tersebut silinder kerja memungkinkan untuk 

dapat melakukan gerak bolak-balik atau maju mundur.

e. Manometer

Biasanya pengatur tekanan dipasang dan dilengkapi

dengan sebuah alat yang dapat menunjukkan sebuah tekanan

fluida yang keluar.

 f. Oil filter 

Page 10: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 10/13

 

12

Filter berfungsi sebagai penyaring kotoran-kotoran dari

minyak hidrolik dan diklasifikasikan menjadi filter saluran.

g. Pipa saluran minyak 

Pipa saluran ini berfungsi untuk meneruskan fluida kerja

yang bertekanan dari pompa pembangkit ke silinder kerja.

h. Fluida hidrolik 

Fluida hidrolik adalah salah satu unsure yang penting

dalam peralatan hidrolik. Fluida hidrolik merupakan suatu bahan yang mengantarkan energy dalam peralatan hidrolik dan

melumasi setiap peralatan serta sebagai media penghilang

kalor yang timbul akibat tekanan yang ditingkatkan dan

meredam getaran suara.

2.5 Keuntungan dan kerugian sistem hidrolik 

Keuntungan sistem hidrolik diantaranya adalah :

a. Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga

 banyak diaplikasikan pada alat berat seperti crane, kerek 

hidrolik dll.

 b. Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat

kebocoranlebih jarang dibandingkan dengan sistem

 pneumatik.

c. Tidak berisik 

Sedangkan kerugian sistem hidrolik sebagai berikut :

a. Fluida yang digunakan (oli) harganya mahal. b. Apabila terjadi kebocoran akan mengotori sistem,

sehinggasistem hidrolik jarang digunakan pada industri

makananmaupun obat-obatan.

2.6 Aplikasi system hidrolik 

Page 11: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 11/13

 

13

Penggunaan sistem hidrolik, dalam bidang penerapannya:

Di bidang Industri:

1. alat press

2. mesin pencetak plastik 

3. mesin pencetak logam

4.  pesawat angkat (lift, katrol)

5. robot.

Di bidang Kendaraan:

1.  bolduser 

2. traktor 

3. car lift

4. dongkrak hidrolik 

5. dump truck 

6. komponen-komponen kendaraan (power steering,

rem)

Di bidang Penerbangan:

1.  penggerak alat-alat kontrol

2.  penggerak roda

3.  pengangkat peralatan

Page 12: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 12/13

 

14

Page 13: BAB II

5/17/2018 BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55b07a0613ae4 13/13

 

15

(Halaman ini sengaja dikosongkan)