BAB II

11
BAB II ISI I.1 Presbiopia. Kemampuan mata normal untuk dapat melihat obyek dekat dengan jelas adalah karena adanya suatu mekanisme akomodasi. Akomodasi adalah kemampuan mata untuk mengubah fokus sehingga dapat melihat dengan jelas terhadap obyek dalam berbagai jarak yang berbeda – beda. Ini merupakan gerak reflek yang ditimbulkan oleh rangsangan otak pada muskulus siliaris, sebagai upaya untuk menggeser / mengubah fokus dari lensa mata agar jatuh tepat pada retina.

description

presbiopia

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB II

ISI

I.1 Presbiopia.

Kemampuan mata normal untuk dapat melihat obyek dekat dengan jelas

adalah karena adanya suatu mekanisme akomodasi. Akomodasi adalah kemampuan

mata untuk mengubah fokus sehingga dapat melihat dengan jelas terhadap obyek

dalam berbagai jarak yang berbeda – beda. Ini merupakan gerak reflek yang

ditimbulkan oleh rangsangan otak pada muskulus siliaris, sebagai upaya untuk

menggeser / mengubah fokus dari lensa mata agar jatuh tepat pada retina.

Page 2: BAB II

Presbiopia, yang biasa juga disebut penglihatan tua ( presby = old = tua ; opia

= vision = penglihatan ) merupakan keadaan normal sehubungan dengan usia, di

mana kemampuan akomodasi seseorang telah mengalami penurunan sehingga sampai

pada tahap di mana penglihatan pada jarak dekat menjadi kurang jelas. Ini sejalan

dengan penurunan fisiologis amplitudo akomodasi yang dimulai sejak seseorang

berumur 10 tahun, dan bervariasi dengan individu, pekerjaan, dan kelainan refraksi.

Secara klinis, presbiopia terjadi setelah umur 40 tahun, biasanya sekitar 44 atau 45

tahun. Orang yang dalam pekerjaan sehari – harinya banyak membutuhkan ketelitian

pada penglihatan dekat, akan menyadari / merasakan presbiopia pada dirinya secara

dini. Namun, orang yang jarang memerlukan ketelitian dalam penglihatan dekatnya,

baru akan menyadari presbiopia yang dialaminya ketika sudah kesulitan membaca

koran atau majalah.

Page 3: BAB II

II.2 Klasifikasi Presbiopia

Presbiopia diklasifisikan menjadi 2 jenis berdasarkan waktu terjadinya, yaitu :

1. Presbiopia Prekok, adalah presbiopia yang terjadi sebelum penderita mencapai

umur 40 tahun.

2. Presbyopia, adalah presbiopia yang terjadi pada saat penderita mencapai umur 40

tahun atau lebih.

II.3 Gejala – Gejala Presbiopia

Pada umumnya, panderita presbiopia akan menunjukkan gejala – gejala dan

keluhan sebagai berikut :

Kesulitan membaca tulisan dengan cetakan huruf yang halus / kecil.

Page 4: BAB II

Menjauhkan obyek bacaan dari mata pada saat membaca, sampai posisi di

mana ia merasa nyaman dalam membaca.

Jika membaca lebih senang atau selalu mencari tempat yang bersinar terang.

Kesulitan dalam melakukan pekerjaan yang membutuhkan penglihatan dekat

yang teliti.

Timbul keluhan mata lelah, mata terasa pegal, atau bahkan sakit kepala

setelah membaca agak beberapa lama.

II.4 Penyebab Terjadinya Presbiopia

Presbiopia adalah merupakan bagian dari proses penuaan yang secara alamiah

dialami oleh semua orang. Penderita akan menemukan perubahan kemampuan

penglihatan dekatnya pertamakali pada pertengahan usia empat puluhan. Pada usia

ini, keadaan lensa kristalin berada dalam kondisi dimana elastisitasnya telah banyak

berkurang sehingga menjadi lebih kaku dan menimbulkan hambatan terhadap proses

akomodasi, karena proses ini utamanya adalah dengan mengubah bentuk lensa

kristalin menjadi lebih cembung.

Organ utama penggerak proses akomodasi adalah muskulus siliaris, yaitu

suatu jaringan otot yang tersusun dari gabungan serat longitudinal, sirkuler, dan

radial. Fungsi serat-serat sirkuler adalah untuk mengerutkan dan relaksasi serat-serat

zonula, yang merupakan kapsul di mana lensa kristalin berada di dalamnya. Otot ini

mengubah tegangan pada kapsul lensa, sehingga lensa dapat mempunyai berbagai

fokus baik untuk objek berjarak dekat maupun yang berjarak jauh dalam lapangan

Page 5: BAB II

pandang. Jika elastisitas lensa kristalin berkurang dan menjadi kaku ( sclerosis ),

maka muskulus siliaris menjadi terhambat atau bahkan tertahan dalam mengubah

kecembungan lensa kristalin.

II.5 Mengatasi keadaan presbiopia

Penanganan presbiopia adalah dengan membantu akomodasinya

menggunakan lensa cembung ( plus ). Jika penderita presbiopia juga ngin memakai

kacamata untuk penglihatan jauhnya, atau mempunyai status refraksi ametropia,

maka ukuran dioptri lensa cembung itu diaplikasikan ke dalam apa yang disebut

sebagai addisi. Addisi adalah perbedaan dioptri antara koreksi jauh dengan koreksi

dekat. Berikut ini merupakan addisi rata – rata yang ditemukan pada berbagai

tingkatan usia :

40 tahun ———- +1,00 D.

Page 6: BAB II

45 tahun ———- +1,50 D.

50 tahun ———- +2,00 D.

55 tahun ———- +2,50 D.

60 tahun ———- +3,00 D.

Dalam menentukan nilai addisi, penting untuk memperhatikan kebutuhan

jarak kerja penderita pada waktu membaca atau melakukan pekerjaan sehari – hari

yang banyak membutuhkan penglihatan dekat. Karena jarak baca dekat pada

umumnya adalah 33 cm, maka lensa S +3,00 D adalah lensa plus terkuat sebagai

addisi yang dapat diberikan pada seseorang. Pada keadaan ini, mata tidak melakukan

akomodasi bila melihat obyek yang berjarak 33 cm, karena obyek tersebut berada

pada titik focus lensa S +3,00 D tersebut.

Jika penderita merupakan seseorang yang dalam pekerjaannya lebih dominan

menggunakan penglihatan dekat, lensa jenis fokus tunggal (monofocal) merupakan

koreksi terbaik untuk digunakan sebagai kacamata baca.

Page 7: BAB II

Lensa bifocal atau multifocal dapat dipilih jika penderita presbiopia

menginginkan penglihatan jauh dan dekatnya dapat terkoreksi. Selain dengan lensa

kacamata, presbiopia juga dapat dikoreksi dengan lensa kontak multifocal, yang

tersedia dalam bentuk lensa kontak keras maupun lensa kontak lunak. Hanya saja,

tidak setiap orang dapat menggunakan lensa kontak ini, karena membutuhkan

perlakuan dan perawatan secara khusus. Metode lain dalam mengkoreksi presbiopia

adalah dengan tehnik monovision ( penglihatan tunggal ), di mana salah satu mata

dikondisikan hanya bisa untuk melihat jauh saja, dan mata yang satunya lagi

dikondisikan hanya bisa untuk melihat dekat. Alat koreksi yang dipakai bisa berupa

lensa kacamata atau lensa kontak. Ada beberapa orang yang dapat menggunakan

metode ini, sementara sebagian besar yang lain dapat pusing – pusing atau kehilangan

kedalaman persepsi atas obyek yang dilihat.

Page 8: BAB II

BAB III

KESIMPULAN

Penyebab Mata Butuh Kacamata (4)

Copyright © 2008-2010 OPTIK NISNA Theme by NeoEase. Valid XHTML 1.1 and CSS 3.