bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke...

16
8 BAB II PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR 2.1 Wilayah Pesisir Hakikat pembangunan adalah perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok-kelompok sosial yang ada di dalamnya, untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang serba lebih baik secara material maupun spritual. Tiga hal tersebut bermuara pada pencapaian tiga tujuan inti pembangunan : 1. Pemenuhan kebutuhan dasar 2. Peningkatan standar hidup 3. Perluasan pilihan-pilihan sosial dan ekonomi Pembangunan dapat diartikan sebagai kenyataan fisik sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berusaha sekeras mungkin, melalui serangkaian kombinasi proses sosial, ekonomi, dan institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik [M. P. Todaro, 1998]. Sedangkan falsafah pembangunan suatu negara adalah upaya meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungannya dengan memperhatikan kemampuan generasi masa kini dan masa mendatang. Pernyataan tersebut merupakan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) [Widiastuti, 2004]. Dalam konteks pembangunan wilayah pesisir dan laut, maka pembangunan bermakna membuat potensi-potensi yang ada pada wilayah pesisir dan laut bermanfaat bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat di masa sekarang dan yang akan datang. Pemanfaatan potensi-potensi tersebut harus dilakukan melalui suatu proses perencanaan pembangunan yang dibuat melalui pendekatan multidimensional. Melalui pendekatan multidimensional tersebut, potensi-potensi sumber daya wilayah pesisir dan laut dapat diubah menjadi sumber daya wilayah pesisir dan laut. Proses multidimensional adalah mewujudkan kualitas kehidupan secara bertahap dan berkesinambungan dalam berbagai bidang, dengan cara melakukan perubahan mendasar dalam : a. Struktur sosial b. Sikap-sikap masyarakat c. Institusi-intitusi nasional

Transcript of bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke...

Page 1: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

8

BAB II

PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR

2.1 Wilayah Pesisir

Hakikat pembangunan adalah perubahan total suatu masyarakat atau

penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan tanpa mengabaikan keragaman

kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok-kelompok sosial yang

ada di dalamnya, untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang serba

lebih baik secara material maupun spritual. Tiga hal tersebut bermuara pada

pencapaian tiga tujuan inti pembangunan :

1. Pemenuhan kebutuhan dasar

2. Peningkatan standar hidup

3. Perluasan pilihan-pilihan sosial dan ekonomi

Pembangunan dapat diartikan sebagai kenyataan fisik sekaligus tekad suatu

masyarakat untuk berusaha sekeras mungkin, melalui serangkaian kombinasi proses

sosial, ekonomi, dan institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik [M. P.

Todaro, 1998]. Sedangkan falsafah pembangunan suatu negara adalah upaya

meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungannya dengan memperhatikan

kemampuan generasi masa kini dan masa mendatang. Pernyataan tersebut merupakan

konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) [Widiastuti, 2004].

Dalam konteks pembangunan wilayah pesisir dan laut, maka pembangunan

bermakna membuat potensi-potensi yang ada pada wilayah pesisir dan laut

bermanfaat bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat di masa sekarang dan yang

akan datang. Pemanfaatan potensi-potensi tersebut harus dilakukan melalui suatu

proses perencanaan pembangunan yang dibuat melalui pendekatan multidimensional.

Melalui pendekatan multidimensional tersebut, potensi-potensi sumber daya wilayah

pesisir dan laut dapat diubah menjadi sumber daya wilayah pesisir dan laut.

Proses multidimensional adalah mewujudkan kualitas kehidupan secara

bertahap dan berkesinambungan dalam berbagai bidang, dengan cara melakukan

perubahan mendasar dalam :

a. Struktur sosial

b. Sikap-sikap masyarakat

c. Institusi-intitusi nasional

Page 2: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

9

Contoh kasus yang dapat menjelaskan proses multidimensional tersebut

diantaranya adalah mengenai penanggulangan sampah. Penyebab masalah sampah

dapat dilihat dari struktur sosialnya. Dapat dilakukan pendekatan melalui kesehatan

dan melalui kesejahteraan. Melalui pendekatan kesehatan, penanggulangan sampah

dapat melalui pemberian berbagai alternatif pola makan. Sedangkan melalui

pendekatan kesejahteraan, penanggulangan dilakukan dengan asuransi kesehatan.

Dilihat dari sikap-sikap masyarakat, ini menyangkut kultur yang ada pada

masyarakat. Yang diamati dari sikap-sikap masyarakat ini, apakah sudah ada niat

untuk membuang sampah pada tempatnya.

Dilihat dari institusi-institusi, yang merupakan pemerintah, apabila

pemerintah mengambil sikap yang membiarkan saja, tanpa adanya pembuatan

kebijakan yang berarti, maka ini sikap ini dapat diikuti oleh pihak-pihak yang lainnya,

sehingga dapat membentuk suatu kebenaran koherensi.

2.1.1. Pengertian Wilayah Pesisir

Dikaitkan dengan perencanaan, wilayah dapat diartikan sebagai ruang yang

merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang terbatas

dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional.

Wilayah adalah ruang. Komponen ruang, yaitu :

(1) Unsur-unsur, manusia, fauna, flora (unsur alam), dan infrastruktur.

(2) Kesatuan Geografis, dikaitkan dengan ekosistem, hubungan semua

unsur/makhluk hidup dengan alamnya.

(3) Batas.

Glosari istilah perencanaan & pengelolaan sumber daya laut & pesisir,

sekretariat MREP, 1997 memberikan suatu definisi terhadap wilayah pesisir, yaitu :

” Suatu kawasan geografi luas dimana bercampur faktor-faktor terestrial & lautan

yang menghasilkan sistem-sistem bentuk daratan & ekologi yang unik.”

Jika kita berbicara mengenai pesisir, yang kita pikirkan adalah campuran.

Wilayah pesisir adalah wilayah yang rentan (memiliki sensitivitas yang tinggi),

artinya mudah rusak. [SULASDI, 2006].

Page 3: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

10

Wilayah pesisir adalah pertemuan antara darat & laut. Ke arah darat wilayah pesisir

meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat

laut seperti sifat pasut, angin laut, dan perembesan air asin, sedangkan ke arah laut wilayah

pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di

darat seperti sedimentasi & aliran tawar, juga yang disebabkan oleh kegiatan manusia seperti

penggundulan hutan & pencemaran. [Sugiharto, 1976, dalam SULASDI, 2006]

2.1.2. Batas Wilayah Pesisir

Batas wilayah pesisir tidak memiliki ketentuan yang pasti. Menurut PBB,

wilayah pesisir ke arah laut mencapai 3 mil, sedangkan yang masuk ke arah darat bisa

mencapai 60 km, akan tetapi, ukuran ini berlaku di daerah eropa, benua amerika, dan

afrika yang memiliki sungai-sungai dengan muara yang besar. Terminalisasi air laut

yang masuk ke darat tidaklah sama antara daerah eropa dengan Indonesia. Apalagi

apabila terjadi sedimentasi di wilayah estuari. Sehingga batas pesisir setiap negara

tidak sama, bergantung pada kondisi ekosistemnya.

Secara garis besar, batasan wilayah pesisir dapat dinyatakan sebagai berikut :

• Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut.

• Batas wilayah pesisir ke arah laut merupakan fungsi dari pengaruh sifat-sifat

alami darat (sedimentasi, pencemaran, aliran air tawar).

• Batas wilayah pesisir ke arah darat merupakan fungsi dari pengaruh sifat-sifat

laut (pasang surut, angin, salinitas, gelombang, arus).

• Batas-batas wilayah pesisir dipengaruhi oleh kondisi fisik alam dan letak

geografis dari masing-masing wilayah pesisir.

Khusus untuk Indonesia, batasan wilayah pesisir adalah sebagai berikut :

• Batas wilayah pesisir ke arah laut mengacu pada Undang-undang no.22 Tahun

1999 tentang Pemerintahan Daerah. Pada Undang-undang ini dinyatakan bahwa

Propinsi terdiri dari wilayah darat dan wilayah laut sejauh 12 mil laut yang diukur

dari garis pantai ke arah dan/atau ke arah perairan kepulauan (pasal 3), sedangkan

kewenangan Daerah Kabupaten dan Kota di wilayah laut tersebut adalah

sepertiga dari luas wilayah laut propinsi (pasal 10).

• Batas wilayah pesisir ke arah darat mengacu pada karakteristik wilayah pesisir

masing-masing daerah. [Mutiara, 2001]

Page 4: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

11

Beberapa visualisasi batasan wilayah pesisir dapat dilihat pada Gambar 2.1

dan Gambar 2.2 di bawah ini.

CONTINENTALINTERIOR

OPENOCEAN

COASTAL ZONE

RIVER BASIN

UPLAND

LOWLAND

CONTINENTAL SHELF

INNER SHELF OUTER SHELF

NEARSHORE

ESTUARY

BALTMARSHDURES

SHELF SEA

NEARSHORE WATERS

ESTUARINE WATERSESTUARINE PLUME

SHELFEDGE ZONE

OCEANFLOOR

CONTINENTALSLOPE

SHEL

F BR

EAK

SHEL

FSE

A / O

CEAN

INTE

RFAC

E

SH

OR

E L

INE

LAN

D /

SEA

INTE

RFA

CE

Gambar 1. Batasan Wilayah Pesisir (Pernetta dan Milliman, 1995)

CONTINENTALINTERIOR

OPENOCEAN

COASTAL ZONE

RIVER BASIN

UPLAND

LOWLAND

CONTINENTAL SHELF

INNER SHELF OUTER SHELF

NEARSHORE

ESTUARY

BALTMARSHDURES

SHELF SEA

NEARSHORE WATERS

ESTUARINE WATERSESTUARINE PLUME

SHELFEDGE ZONE

OCEANFLOOR

CONTINENTALSLOPE

SHEL

F BR

EAK

SHEL

FSE

A / O

CEAN

INTE

RFAC

E

SH

OR

E L

INE

LAN

D /

SEA

INTE

RFA

CE

Gambar 1. Batasan Wilayah Pesisir (Pernetta dan Milliman, 1995)

Gambar 2.1. Batasan wilayah pesisir (Parnetta & Milliman, 1995, dalam SULASDI, 2006)

Gambar 2.2. Batas-batas Fisik wilayah pesisir Pantai

(Brahtz, 1972, dalam SULASDI, 2006)

Page 5: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

12

2.2 Komponen-komponen Utama dalam Pembangunan Wilayah Pesisir

Komponen-komponen utama dalam pembangunan wilayah pesisir terdiri dari:

1. Komponen ekonomi, sosial, budaya, hukum;

2. Komponen kewilayahan;

3. Komponen ekosistem;

4. Komponen pengelolaan daerah aliran sungai (DAS); dan

5. Komponen oseanografi pantai dan estuari.

Kelima komponen utama dalam pembangunan wilayah pesisir tersebut

mempunyai keterkaitan erat satu sama lain, sehingga dalam pembangunan wilayah

pesisir kelima komponen utama ini harus dilibatkan secara terpadu. Maksud terpadu

ini adalah memandang komponen-komponen utama tersebut sebagai suatu kesatuan

yang utuh. Dengan demikian maka pembangunan wilayah pesisir dilakukan secara

terpadu mulai dari hulu hingga ke hilir. Penjelasan mengenai kelima komponen utama

tersebut akan penulis paparkan secara singkat sebagai berikut.

2.2.1. Komponen Ekonomi, Sosial, Budaya, Hukum

Komponen Ekonomi

Gambar 2.3. Visualisasi Skematik Pembangunan Ekonomi Wilayah Pesisir

Pembangunan ekonomi dilakukan dengan melakukan suatu transformasi

potensi sumber daya wilayah pesisir dan laut menjadi barang dan jasa, melalui proses

industri, sehingga memiliki suatu nilai finansial yang dapat dilihat dari meningkatnya

pendapatan masyarakat. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, daya beli

masyarakat juga ikut meningkat yang kemudian akan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat seperti yang divisualisaikan secara skematik pada Gambar 2.3.

Page 6: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

13

Ilmu ekonomi mempelajari :

(1) Mengapa & bagaimana sumber daya-sumber daya dialokasikan ke bidang

produksi barang-barang tertentu, dan bukan ke barang-barang lainnya.

(2) Mengapa & bagaimana barang-barang serta jasa dialokasikan kepada orang-

orang tertentu & bukan kepada orang lain.

(3) Landasan pemikiran yang menentukan keputusan-keputusan produksi suatu

perusahaan.

(4) Apa saja yang mempengaruhi distribusi barang-barang setelah selesai

diproduksi.

(5) Sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang tertentu, tidak dapat

digunakan untuk memproduksi barang lain. Barang-barang yang dibeli oleh

seorang konsumen tertentu, tidak dapat dikonsumsi oleh konsumen lain.

Secara singkat ekonomi merupakan :

Sumber daya proses pengolahan produksi barang & jasa distribusi

konsumen yang berkepentingan.

Secara singkat ekonomi merupakan suatu proses pengolahan produksi barang

dan jasa yang didistribsikan pada konsumen yang berkepentingan. Pada dasarnya

ekonomi merupakan pengelolaan sumber-sumber daya yang terbatas, contohnya

mineral (seperti minyak), yang dapat menyebabkan pencemaran baik di air maupun

udara. Menurut terminologi industri, mineral merupakan bahan baku yang kemudian

diolah menjadi bahan jadi. Industri hulu adalah industri yang berkaitan dengan bahan

baku. Sedangkan industri hilir adalah industri yang berkaitan dengan bahan jadi.

Transformasi sumber-sumber daya kewilayahan ke manusia :

Sumber daya industri primer industri sekunder industri tersier manusia.

• Sektor industri primer (bahan baku) adalah sektor industri yang berhubungan

langsung dengan pengelolaan sumber-sumber daya kewilayahan untuk

mendapatkan keperluan hidup (pertanian, kelautan, kehutanan, perkebunan,

pertambangan).

• Sektor industri sekunder (manufaktur/pabrik) adalah sektor yang mengolah bahan

hasil industri primer untuk bisa dipakai oleh manusia.

Page 7: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

14

• Sektor industri tersier (industri jasa) adalah sektor yang memberikan pelayanan

dukungan dalam pengaturan jalannya arus barang dan arus uang tersebut.

Contohnya : perhubungan, perdagangan, perbankan, pariwisata, konsultasi,

pemerintahan. (Gambar 2.4)

Industri primer : kita berbicara mengenai gelombang, temperatur, pasut, ikan. Industri tersier : perhubungan, pariwisata, dll. Industri sekunder : energi, tepung.

Gambar 2.4. Visualisasi Skematik Transformasi Sumber Daya ke Manusia

Untuk menunjang kegiatan perekonomian nasional, yaitu pembangunan

wilayah pesisir, sangat penting untuk mengetahui potensi pembangunan yang ada di

wilayah pesisir yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan optimal.

Potensi pembangunan yang terdapat di wilayah pesisir secara garis besar

terdiri dari tiga kelompok, yaitu sumber daya dapat pulih (renewable resources),

sumber daya tak dapat pulih (non-renewable resources), dan jasa-jasa lingkungan

(environmental services).

Sumber daya alam yang dapat pulih adalah sumber daya alam yang

keberadaannya dapat terus berlanjut baik karena sifat sumber daya alam tersebut dapat

bertahan dan berkembang biak secara alami maupun ada usaha dari luar untuk

mengembangkan dan melestarikannya. Sumber daya ini berasal dari penggunaan

langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada wilayah

pesisir dan laut.

Sumber daya alam yang tidak dapat pulih adalah semua sumber daya alam

yang keadaannya dapat berkurang sebanding dengan usaha pemanfaatannya. Sumber

daya ini dapat habis jika digunakan terus-menerus. Sumber daya alam tidak dapat

pulih meliputi seluruh minyak dan gas bumi serta mineral.

Jasa-jasa lingkungan adalah sumber daya wilayah pesisir sebagai tempat

hidup bagi manusia (pemukiman) dan pemanfaatan sumber daya pesisir sebagai

tempat pariwisata. [Widiastuti, 2004]

Laut Pesisir

Page 8: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

15

Komponen Sosial & kebudayaan

Konsep kebudayaan

(1) Koentjaraningrat (1984)

”...Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam

rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”

(2) Leslie White (1969)

Kebudayaan merupakan fenomena yang selalu berubah sesuai dengan

alam sekitarnya dan keperluan suatu komunitas. Berdasarkan pada kerangka

pemikiran tersebut di atas, maka melingkupi kehidupan manusia pendukungnya,

dan merupakan suatu faktor yang menjadi dasar tingkah laku manusia, baik

dalam kaitannya dengan lingkungan fisik maupun lingkungan sosial-budaya.

Karenanya, bagaimanakah mutu suatu lingkungan fisik atau lingkungan sosial itu,

pada dasarnya adalah pencerminan kualitas kehidupan sosial masyarakat para

pendukung kebudayaan itu.

Konsep Sosiologi

(1) Sosiologi adalah ilmu tentang kehidupan manusia dalam lingkungan

kelompok.

(2) Sosiologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antar manusia.

(3) Sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat.

Budaya merupakan gagasan tindakan hasil (cipta rasa karsa) manusia yang

berdampak pada komunitas, menjadi suatu sikap yang menjadi kebiasaan bentukan

perilaku keseharian. Budaya berpengaruh terhadap pembangunan, maksudnya budaya

berpengaruh terhadap perubahan. Dampak terhadap sosial / moral dipelajari dalam

sosiologi. Tabel 2.1. Permasalahan-permasalahan pada Komponen Sosial dan Budaya

Komponen

Pembangunan Wilayah Pesisir

Masalah Masyarakat Pesisir

Komponen Sosial

dan

Komponen Budaya

Kemiskinan (Tingkat pendidikan, pengetahuan,

keterampilan yang rendah)

Prasarana fisik dan transportasi tidak memadai

Kurangnya pengakuan hak-hak adat dan tradisional

Page 9: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

16

Komponen sosial dan kebudayaan pada pembangunan wilayah pesisir

menyangkut permasalahan masyarakat pesisir sebagai salah satu pengguna sumber

daya pesisir yang paling rentan terhadap berbagai dampak pembangunan di wilayah

pesisir. Sekitar 60% dari penduduk Indonesia yang diperkirakan mencapai angka 225

juta jiwa pada tahun 2010, dapat dianggap hidup di wilayah pesisir. Berdasarkan data

Dirjen Perikanan tahun 1996, di Indonesia terdapat 67.514 desa serta 3.680

kecamatan. 34% diantaranya yaitu 22.917 desa tergolong dalam kategori desa miskin

yang terletak di 1.173 kecamatan, termasuk didalamnya 4.375 desa pesisir.

[Widiastuti, 2004]

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah kemiskinan merupakan

masalah terbesar yang terjadi. Masalah kemiskinan ini disebabkan karena rendahnya

tingkat pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat pesisir, sehingga tingkat

pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki pun rendah.

Prasarana fisik seperti bank, koperasi, usaha pegadaian juga fasilitas

transportasi seperti jalan dan angkutan umum kurang dirasakan keberadaannya,

sehingga banyak masyarakat pesisir yang memiliki masalah yang berhubungan

dengan permodalan dan pemasaran sehingga kurang bisa memanfaatkan sumber daya

yang ada secara optimal.

Permasalahan air bersih dan sanitasi serta kondisi lingkungan yang kurang

terpelihara menyebabkan munculnya masalah-masalah kesehatan yang tidak didukung

dengan prasarana kesehatan seperti puskesmas yang memadai.

Tekanan dari pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat

mengakibatkan pengekploitasian dan pengonsumsian sumber daya alam yang

berlebihan. Ancaman terhadap wilayah pesisir juga datang dari pencemaran.

Pada umumnya masyarakat pesisir masih menggunakan sistem adat yang

memiliki kearifan ekologis dalam mengelola sumber daya pesisir secara

berkesinambungan dan menguntungkan. Oleh karena itu, dalam menerapkan konsep

pengelolaan terpadu pada suatu wilayah pesisir perlu mempertimbangkan pengelolaan

sumber daya pesisir yang sudah menjadi tradisi yang digunakan oleh masyarakat

setempat. Kebanyakan program dan proyek-proyek pembangunan wilayah pesisir

masih menggunakan pendekatan dari atas ke bawah, masih dirasa kurang adanya

pengakuan terhadap hak-hak adat dan pengetahuan tradisional, peranserta masyarakat

serta pemberdayaan pemerintah lokal, sehingga sedikit program atau proyek yang

dikelola oleh masyarakat pesisir sendiri.

Page 10: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

17

Komponen Hukum

Hukum merupakan suatu standar yang di buat oleh pemerintah atau pihak

yang berwenang membuat suatu peraturan hukum atau Undang-undang, yang

nantinya akan memberikan suatu kepastian hukum, yaitu penjaminan hak dalam

menjalankan kegiatan pembangunan di wilayah pesisir dan laut.

Salah satu permasalahan hukum di wilayah pesisir adalah mengenai hak

penguasaan atas ruang di wilayah pesisir. Pada wilayah pesisir terdapat banyak pihak

yang berkepentingan atas hak-hak atas ruang wilayah pesisir tersebut. Di dalam UU

No. 5/1960 tentang Ketentuan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) hanya diatur

sebatas pemilikan/penguasaan tanah sampai pada garis pantai. Memang ada ketentuan

tentang hak pemeliharaan dan penangkapan ikan di dalam UU ini, tetapi baru sekedar

disebutkan saja tanpa adanya rincian pengaturan. Di dalamnya terdapat aturan tentang

hak menguasai oleh negara atas bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya. Selain hak ulayat, hak-hak atas tanah dan hak atas air.

Hak atas tanah mencakup Hak Milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), Hak

Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai (HP). Hak atas air adalah Hak Pemeliharaan

dan Penangkapan Ikan (HPPI). Perlu diperhatikan bahwa untuk semua wilayah laut,

tidak ada istilah laut milik A atau B dalam konteks hukum perdata, karena laut

Indonesia tidak boleh dikapling-kaplingkan mengingat negara Republik Indonesia

sebagai negara kesatuan dan adanya paradigma laut bahwa ruang laut adalah milik

bersama sehingga ia tidak bisa dimiliki siapapun.

Page 11: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

18

2.2.2. Komponen Kewilayahan

Gambar 2.5. Visualisasi Skematik Wilayah

Kewilayahan merupakan komponen yang penting dalam pembangunan

wilayah pesisir karena dari komponen kewilayahan ini dapat diperoleh gambaran dari

suatu wilayah pesisir dan laut. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan

geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan

berdasarkan aspek administratif atau aspek fungsional. Dari pengertian tersebut

terlihat bahwa wilayah pesisir mempunyai aspek keruangan (spasial) sehingga dapat

dipandang sebagai bagian dari sistem yang bergeoreferensi dan mempunyai

keterkaitan spasial dengan wilayah-wilayah lain dari sistem bumi. Secara spasial

semua aspek yang terdapat di wilayah pesisir tersebut di atas akan berinteraksi,

dimana interaksinya dapat dilihat melalui peta dasar (topografi dan batimetri), peta-

peta tematik, dan citra satelit dari wilayah. (Gambar 2.5)

Untuk melakukan perencanaan dan pembangunan wilayah pesisir dan laut,

diperlukan informasi mengenai interaksi komponen-komponen tersebut dan juga

informasi tentang potensi sumber daya alam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,

perlu dilakukan pemetaan potensi sumber daya alam. Keberadaan data dasar spasial

menjadi penting artinya. Data dasar adalah data yang bersifat mendasar, atau data

yang bila tidak ada akan dihadapkan pada kesulitan untuk memahami secara benar

potensi sumber-sumber daya kewilayahan, terutama yang berkaitan dengan sumber

daya alam. [Widiastuti, 2004]

Salah satu bentuk data dasar adalah peta dasar dan peta-peta tematik yang

berkaitan dengan sumber-sumber daya dan lingkungan wilayah pesisir. Peta-peta

tersebut akan mampu memberikan informasi yang komprehensif dan holistik yang

Page 12: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

19

digunakan sebgai dasar untuk melakukan perencanaan maupun analisis kewilayahan.

Peta dasar dan peta-peta tematik digunakan sebagai dasar untuk membuat sistem

informasi kewilayahan yang mempunyai peran penting dalam proses pengambilan

keputusan.

2.2.3. Komponen Ekosistem

Ekosistem merupakan komponen utama yang penting dalam pembangunan

wilayah pesisir. Ekosistem adalah sistem ekologi lengkap (hubungan timbal balik

yang terjadi antara makhluk hidup dan lingkungannya dan antara kelompok-kelompok

makhluk hidup dan lingkungannya dan antara kelompok-kelompok makhluk hidup)

yang berfungsi dalam suatu unit geografis tertentu. [Widiastuti, 2004]

Sedangkan pengertian ekosistem menurut Undang-undang Lingkungan

Hidup tahun 1982, ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara

segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Gambar 2.6. Visualisasi Skematik Pembangunan Berkelanjutan

Kaidah-kaidah ekosistem [SULASDI, 2006] :

a. Suatu ekosistem diatur dan dikendalikan secara alamiah

b. Suatu ekosistem mempunyai daya kemampuan yang optimal dalam keadaan

berimbang. Di atas kemampuan tersebut ekosistem tidak lagi terkendali,

dengan akibat menimbulkan perubahan-perubahan, atau krisis lingkungan

yang tidak lagi berada dalam keadaan lestari bagi kehidupan organisme.

c. Terdapat interaksi antara seluruh unsur-unsur lingkungan yang saling

mempengaruhi dan bersifat timbal balik.

d. Interaksi terjadi antara :

1. Komponen-komponen biotis dengan komponen-komponen abiotis. 2. Sesama komponen biotis. 3. Sesama komponen abiotis.

Page 13: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

20

e. Interaksi tersebut senantiasa terkendali menurut dinamika yang stabil, untuk

mencapai suatu optimum yang dapat ditimbulkan terhadapnya dalam ukuran

batas-batas kesanggupannya dapat dilihat pada Gambar 2.7.

f. Setiap ekosistem memiliki sikap-sikap yang khas disamping memiliki sikap-

sikap yang umum dan secara bersama-sama dengan ekosistem lainnya

mempunyai peranan terhadap ekosistem keseluruhan (biosfer).

g. Setiap ekosistem bergantung dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor

tempat, waktu, dan masing-masing basis-basis perbedaan di antara ekosistem

itu sendiri sebagai pencerminan sikap-sikap yang khas.

h. Antara satu dengan yang lainnya, masing-masing ekosistem juga melibatkan

diri untuk memilih interaksi pula secara tertentu.

Secara sederhana, ekosistem adalah suatu pola hubungan timbal balik yang saling

mempengaruhi antar komunitas yang ditempatkan dalam perspektif kerekayasaan

yaitu bersifat implementasi dalam jangka waktu yang lama (Gambar 2.6).

Gambar 2.7. Interaksi Komponen-komponen Ekosistem

Berdasarkan sifatnya, ekosistem pesisir dapat bersifat alami atau buatan.

Ekosistem alami yang terdapat di wilayah pesisir antara lain adalah hutan mangrove,

terumbu karang (coral reefs), padang lamun (seagrass bed), rumput laut (seaweeds),

pantai berpasir (sandy beach), pantai berbatu (rocky beach), pantai berlumpur dan

estuari atau muara. Sedangkan ekosistem buatan antara lain berupa waduk, tambak,

sawah pasang surut, kawasan pariwisata, kawasan industri, dan kawasan pemukiman.

Page 14: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

21

2.2.4. Komponen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan

kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang dibatasi oleh pemisah

topografis yang berfungsi menampung air yang berasal dari curah hujan, menyimpan

dan mengalirkannya melalui ke danau atau ke laut secara alami. [Sekretariat

TKPSDA, 2003, dalam SULASDI, 2006]

Komponen pembangunan wilayah pesisir dan laut ini membentuk suatu

model fungsional :

DAS = F (wilayah daratan, sungai, anak sungai, kesatuan)

Unsur kesatuan dari Daerah Aliran Sungai tersebut dicirikan oleh wilayah

darat di kiri dan di kanan sungai yang memiliki fungsi menampung dan mengalirkan

curah hujan yang turun ke laut. Pada definisi Daerah Aliran Sungai di atas dapat

ditemukan istilah topografi. Istilah topografi tersebut maksudnya adalah lembah.

Daerah Aliran Sungai merupakan salah satu komponen yang penting untuk

pembangunan wilayah pesisir dan laut. Dalam pembangunan wilayah pesisir dan laut

perlu diperhitungkan adanya sepadan sungai sejauh 100 meter ke arah kiri dan ke arah

kanan sungai. Hal tersebut dimaksudkan sebagai proteksi terhadap industri-industri

yang berada di sekitar sungai supaya tidak membuang limbahnya yang dapat

mencemari lingkungan ke sungai. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Daerah

Aliran Sungai memerlukan suatu penataan ruang yang baik, yaitu bagaimana

memanfaatkan ruang dari hulu hingga ke hilir sehingga limbah industri yang

dihasilkan tidak dibuang begitu saja ke sungai dan mencemari lingkungan.

Sungai tidak bisa dipisahkan dari daur hidrologi, karena sungai merupakan

alat utama dalam proses tersebut. Daur hidrologi sendiri adalah suatu siklus yang

menentukan keberadaan air di bumi. Air merupakan unsur utama yang berperan

dalam kehidupan manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan lingkungan. Sehingga,

kajian tentang daur hidrologi sangat penting jika dikaitkan dengan pengelolaan dan

pemanfaatan sumber daya air untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup.

Daur hidrologi merupakan suatu siklus yang kompleks, yang terdiri atas

beberapa proses. Genangan air di lautan dan di daratan (danau, waduk, rawa)

menguap karena adanya radiasi matahari. Proses tersebut dinamakan Evaporasi.

Penguapan air tidak hanya terjadi pada daerah-daerah genangan air, melainkan juga

air yang dikandung oleh tumbuh-tumbuhan. Proses penguapan kandungan air yang

ada pada tumbuh-tumbuhan disebut Transpirasi. Uap air di atmosfer hasil proses

Page 15: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

22

transpirasi dan evaporasi tersebut akan mengalami pergerakan dan mengalir akibat

adanya perbedaan tekanan udara. Kemudian, karena proses pendinginan, uap air

tersebut akan mengalami perubahan ke fase cair dan terjadilah hujan (Presipitasi) di

darat atau di laut. Air hujan yang jatuh di daratan akan mengalami 2 hal : sebagian

akan meresap ke dalam tanah melalui proses Infiltrasi, dan selebihnya akan mengalir

di permukaan tanah berupa air larian (runoff) dan mengalir menuju sungai. Aliran

permukaan ini akan mengalirkan air ke danau-danau atau kembali ke laut yang dapat

dilihat pada Gambar 2.8 (Soewarno,1991 dalam Adrian, 2008).

Secara tradisional, sungai merupakan suatu daerah yang mempunyai aktivitas

ekonomi, social, dan budaya yang sangat tinggi, terutama sebagai daerah penghasil

bahan pangan. Fungsi daerah aliran sungai, yaitu [Widiastuti, 2004]:

1. Fungsi dasar: produksi pangan (pertanian), suplai air dan energi.

2. Fungsi sosial: perumahan dan rekreasi.

3. Fungsi ekonomi: transportasi, pertambangan, dan pengembangan industri

4. Fungsi publik: transportasi publik, penyaluran air buangan, limbah, dan lain-lain.

Gambar2.8. Daur Hidrologi (www.euwfd.com dalam Adrian, 2008)

Page 16: bab II 16 hlm -pembangunan wilayah · PDF filepesisir dan laut dapat ... dari garis pantai ke arah dan/atau ... langsung maupun tidak langsung ekosistem-ekosistem yang terdapat pada

23

2.2.5. Komponen Oseanografi Pantai dan Estuari

Wilayah pesisir merupakan daerah dimana terjadi interaksi antara tiga unsur

alam yaitu daratan, lautan, dan atmosfer seperti pada gambar 2.9. Proses interaksi

tersebut telah berlangsung sejak unsur-unsur tersebut terbentuk. Bentuk wilayah

pesisir yang ditemui sekarang ini merupakan hasil keseimbangan dinamis dari proses

penghancuran dan pembentukan ketiga unsur alam ini. Sifat-sifat fisik dan dinamika

laut yang terjadi di wilayah pesisir mempunyai pengaruh yang besar terhadap

dinamika pesisir terutama pada sifat-sifat geomorfologi pantai dan ekosistem di

wilayah pesisir. Estuari merupakan tempat yang spesifik, dimana terdapat dua faktor

mendasar yang mempengaruhi keadaan hidrodinamisme estuari, yaitu aliran air

sungai dan arus pasang surut. [Widiastuti, 2004]

Gambar 2.9. Interaksi Darat, Laut, dan Atmosfer

Informasi yang perlu untuk dipelajari pada aspek oseanografi pantai & estuari, yaitu :

- Dari remote sensing, didapatkan data sungai-sungai yang bermuara ke pantai

tersebut (seberapa jauh tingkat pencemaran yang diakibatkan DAS).

- Erosi-erosi di sungai.

- Sedimentasi di pantai dipengaruhi oleh sedimentasi di sungai di muara-muara

sungai. Informasi bagaimana kondisi ekosistem di daerah hulu (konsep hulu-

hilir).

Faktor-faktor oseanografi pantai dan estuari yang banyak mempengaruhi

kondisi wilayah pantai dan estuari secara fisik maupun ekologis adalah pasang-surut,

gelombang, arus, suhu, salinitas, serta angin.