BAB Ihkjh

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiodiagnostik merupakan salah satu cabang dari radiologi yang bertujuan untuk membantu pemeriksaan dalam bidang kesehatan, yaitu untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit melalui pembuatan gambar yang disebut dengan radiograf. Pemeriksaan dengan pemanfaatan sinar roentgen, yang sering disebut sinar-X. Sinar-X mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak pertama kali ditemukan pada tanggal 8 November 1895 oleh Wilhelm Concard Rontgen. Penemuan ini merupakan merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran karena dengan hasil penemuan ini dapat digunakan untuk pemeriksaan bagian – bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah tercapai dengan cara – cara pemeriksaan konvensional. Pemanfaatan sinar-X untuk pemeriksaan melalui pembuatan radiograf sangat berguna, baik itu yang menggunakan media kontras maupun tanpa menggunakan media kontras. Salah satu pemeriksaan radiodiagnostik yang sering dilakukan untuk mendiagnosa adanya kelainan atau penyakit pada penderita yang mengalami gangguan pencernaan dikenal dengan pemeriksaan Colon In Loop. Colon atau usus besar merupakan salah satu organ penting yang terdapat dalam rongga abdomen yang berfungsi menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli dan tempat feses. Usus besar juga terdiri dari beberapa bagian 1

description

hjbjhbjh

Transcript of BAB Ihkjh

Page 1: BAB Ihkjh

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radiodiagnostik merupakan salah satu cabang dari radiologi yang bertujuan

untuk membantu pemeriksaan dalam bidang kesehatan, yaitu untuk menegakkan

diagnosa suatu penyakit melalui pembuatan gambar yang disebut dengan radiograf.

Pemeriksaan dengan pemanfaatan sinar roentgen, yang sering disebut sinar-X. Sinar-X

mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak pertama kali ditemukan pada tanggal

8 November 1895 oleh Wilhelm Concard Rontgen. Penemuan ini merupakan merupakan

suatu revolusi dalam dunia kedokteran karena dengan hasil penemuan ini dapat

digunakan untuk pemeriksaan bagian – bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak

pernah tercapai dengan cara – cara pemeriksaan konvensional. Pemanfaatan sinar-X

untuk pemeriksaan melalui pembuatan radiograf sangat berguna, baik itu yang

menggunakan media kontras maupun tanpa menggunakan media kontras. Salah satu

pemeriksaan radiodiagnostik yang sering dilakukan untuk mendiagnosa adanya kelainan

atau penyakit pada penderita yang mengalami gangguan pencernaan dikenal dengan

pemeriksaan Colon In Loop.

Colon atau usus besar merupakan salah satu organ penting yang terdapat dalam

rongga abdomen yang berfungsi menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli

dan tempat feses. Usus besar juga terdiri dari beberapa bagian yaitu caecum, colon

asenden, appendiks (usus buntu), colon transversum, colon descendens, colon sigmoid,

rectum dan anus.

Kelainan-kelainan yang biasa terjadi pada colon ini adalah carsinoma (keganasan),

divertikel, megacolon, obstruksi atau illeus, stenosis, volvulus, atresia dan colitis.

Hirschsprung adalah Suatu kelainan kongenital yang terjadi karena tidak adanya sel

ganglion di pleksus mienterik dan sub mukosa pada segmen colon distal menyebabkan

feses sulit melewati segmen aganglionik. Hirschsprung disebabkan karena faktor genetik

dan lingkungan sering terjadi pada anak dengan Down syndrom, kegagalan sel neural

pada masa embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi, kranio kaudal pada myentrik

dan sub mukosa dinding plexus. Untuk menegakkan diagnosa pada kasus hirschsprung

dapat dilakukan pemeriksaan Ultrasonography (USG), CT-ScanAbdomen, foto polos

abdomen, dan dan pemeriksaan radiologi dengan media kontras yaitu pemeriksaan

1

Page 2: BAB Ihkjh

radiografi colon in loop. Pada kasus hirschsprung sering dilakukan pemeriksaan

radiografi colon in loop untuk menegakkan diagnosa. Teknik pemeriksaan radiografi

colon in loop adalah teknik pemeriksaan radiografi untuk melihat anatomi dan fisiologi

dari colon dengan memasukkan media kontras secara per anal.

Pemeriksaan radiografi colon in loop pada kasus hirschsprung di instalasi radiologi

RSU Dr. Saiful Anwar Malang dilakukan dengan proyeksi polos abdomen AP dan

Lateral, proyeksi abdomen AP post pemasukan media kontras, proyeksi abdomenlateral

post pemasukan media kontras dan dilakukan evaluasi 24 jam setelah pemeriksaan

dengan dilakukan proyeksi abdomen AP dan lateral.

Sesuai kasus diatas penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang pemeriksaan

Colon In Loop tekhnik Hisprung disease dengan judul “Teknik Pemeriksaan

Radiografi Colon In Loop pada kasus Hisprung disease Di RS Syaiful Anwar

Malang ” sebagai Karya tulis Ilmiah

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penyusunan Laporan Kasus ini penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana teknik pemeriksaan Colon In Loop pada kasus suspecthisprung

disease di Instalasi Radiologi RS Syaiful Anwar Malang ?

2. Mengapa tidak diperlukan post 24 jam pada pemeriksaan Colon In Loop pada

kasus suspect hisprung disease?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui teknik pemeriksaan radiografi pemeriksaan Colon In Loop

pada kasus suspect hisprung disease di Instalasi Radiologi RSU Dr. Saiful

Anwar, Malang.

2. Untuk Mengetahui alasan tidak memakai post 24 jam pada pemeriksaan coloon in

loop pada kasus suspect hisprung disease.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

2

Page 3: BAB Ihkjh

Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang

pemeriksaan Colon In Loop pada kasus hisprung disease

2. Bagi Institusi

Sebagai sumber pustaka bagi mahasiswa Stikes Widya Cipta Husada Malang

khususnya jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi dalam mempelajari

teknik pemeriksaan Colon In Loop pada kasus hisprung disease

3. Bagi Rumah Sakit

Sebagai masukan bagi rumah sakit tentang pemeriksaan Colon In Loop pada kasus

hisprung disease khususnya bagi RS Syaiful Anwar Malang .

3