BAB I1
-
Upload
rian-intan -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
description
Transcript of BAB I1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangBatubara adalah suatu material solid yang sangat heterogen, bahkan beberapa ahli
mengatakan bahwa batubara adalah material solid yang paling sukar untuk diambil
samplenya secara representative. Hal ini dapat dimaklumi mengingat pembentukan batubara
yang berasal dari tumbuhan yang sangat heterogen jenisnya. Selain itu faktor lingkungan
selama proses pembentukan (coalification) ikut menambah heterogennya sifat-sifat atau
karakteristik batubara tersebut. Oleh karena itu, berbagai penelitian dan pengujian statistic
dilakukan oleh komite-komite standard internasional seperti ISO standard, ASTM standard,
JIS, dan lain-lain dalam menentukan metoda pengambilan sample yang representative.
Komite-komite standard tersebut secara terus menerus mengupdate metoda-metoda sampling
dan preparasi untuk batubara agar metoda pengambilan sample untuk batubara tersebut lebih
sempurna sehingga sample batubara dapat diambil secara representative. Metoda standard
untuk pengambilan sample tersebut sesuai dengan perkembangannya telah mengalami revisi-
revisi atau update dengan metoda-metoda yang lebih mutakhir.Di sisi lain, Sampling
merupakan proses yang paling penting dalam menentukan karakteristik suatu batubara baik
dalam explorasi maupun dalam transaksi komersial. Kesalahan dalam sampling, akan
menyebabkan seluruh hasil pengujian karakteristik batubara tersebut akan salah. Sehingga hal
ini akan menyebabkan kerugian di salah satu pihak apabila kesalahan tersebut dilakukan pada
pengujian karakterisitk batubara untuk tujuan transaksi komersial. Oleh karena itu, para
pelaku bisnis batubara sebaiknya memahami atau mengerti dalam hal sampling, preparasi dan
analisa batubara.Berdasarkan perhitungan statistik, para ahli menyatakan bahwa 80%
kecermatan pengukuran kualitas batubara ditentukan oleh sampling, 20% lainnya ditentukan
oleh sample preparation dan analysis, oleh karena itu proses sampling memerlukan perhatian
yang jauh lebih besar. Untuk mendapatkan gambaran kualitas batubara menyeluruh yang
dapat dipercaya, maka dilakukan pengukuran kualitas di setiap operasi antara lain : Tahap
eksplorasi, Produksi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah melakukan praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1
1. Dapat mengetahui apa itu preparasi batubara
2. Dapat mengetahui apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam proses preparasi batubara
3. Dapat mengetahui jenis ukuran butir batubara serta pengkonversian satuan ukuran butir
batubara
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sampling dapat dilakukan baik secara manual maupun secara mechanical, cara
mechanical sampling merupakan cara yang lebih disukai karena :
Contoh yang didapat dengan cara ini lebih bisa mewakili populasi dibandingkan
dengan contoh yang didapat dengan cara manual pada umumnya, kecuali stopped-belt
sampling.
sampling dilakukantampaharus mengganggu jalannya operasi, karena sampling
dilakukan terhadap batubara yang berada pada belt conveyor yang sedang berjalan
(moving stream)
perkiraan presisi yang dicapai dapat diukur
bias yang mungkin terjadi dapat diukur
keamanan para sampler lebih terjamin
Stopped-belt sampling merupakan sampling cara manual yang sangat baik untuk dilakukan,
namun sampling cara ini sangat mengganggu jalannya operasi dikarenakan belt conveyor
harus di berhentikan setiap kali mengambil contoh (increment).
1.Sampling secara mekanik,mesin peremuk atau penghancur batubara :
1. Bradford bracker
Mesin berbentuk seperti drum atau silinder yang dapat berputar dan dapat berfungsi
sebagai peremuk dan ayakan (screening). Amerika serikat sampai sekarang masih
memakai alat jenis ini pada proses preparasi batubara mentah dengan kualitas bagus
yang sedikit kandungan abunya. Dijepang juga alat ini masih dipakai pada penanganan
batubara kerakal. Dengan ukuran diameter silinder 2-3,6 m panjang silinder 5-6 m,
jumlah putaran/menit 10-11 kali, kapasitas pengolahan perjam 50-80 ton dengan daya
atau kapasitas listrik 22-24 kw.
2. Impact crusher
Mesin ini menggunakan benturan (impact) sebagai mekanisme peremukannya tipenya
ada berbagai macam, mesin ini sangat representative disbanding mesin yang lain karena
dapat menghasilkan prodak yang relative ideal sehingga memudahkan dalam hal
pengangkutan dan pemakaian.
3
Mesin ini mempunyai rasio peremukan yang besar yakni 7:1, 10: 1. Hanya saja berat
baja (liner) yang berfungsi sebagai pemukul dab plat penerima sering mengalami
keausan sehingga mesin ini termasuk mesin yang butuh biaya pemeliharaan yang
tinggi. Ada 2 tipe mesin repressible hammer mill dan impact crusher.
3. Roll crusher
a. Double roll crusher berfungsi melakukan peremukan dengan cara menjepit benda
yang hendak diremukkan diantara satu buah roller yang dikenal dengan
sebutancrushing roll.
4. Jaw crusher
Jaw crusher adalah alat atau contoh paling umum mesin peremuk dengan bentuk dan
mekanisme yang sederhana untuk melakukan peremukan batuan yang mengandung
mineral dengan cara menjepit diantara dua buah plat (rahang tetap dan rahang ayun)
atau swing jaw, lalu dihancurkan dengan gaya tekan remuk.
Sampling dengan Peralatan Manual
- Laddle
Alat sampling dengan bukaan minimal 2,5 kali ukuran batubara top size. Alat ini tidak cocok untuk batubara yang berukuran >80 mm.
- Sekop
Alat sampling yang digunakan untuk batubara yang diam (ditumpukkan). Bukaan sekop minimal 2,5 kali ukuran batubara top size. Tidak cocok untuk batubara yang sedang bergerak dan ukuran top size > 80 mm.
- Sampling Frame
Alat sampling untuk batubara diatas Conveyor. Jarak antara sisi frame paling tidak 2,5 kali ukuran batubara top size. Tinggi frame lebih besar dari ketebalan batubara diatas ban.
4
BAB III
KESIMPULAN
Sampling adalah proses pengambilan sebagian komoditas dari seluruh komoditas
yang akan diperiksa kualitasnya, seluruh komoditas tersebut disebut populasi sedangkan
bagian komoditas yang terambil tersebut sample atau contoh. Sampling yang baik adalah
sampling yang di samping dilakukan dengan akurat dan presisinya tinggi, sehingga contoh
mewakili seluruh populasi dengan baik, jumlah contoh yang terambil pun harus dapat
ditangani. Sampling merupakan proses yang paling penting dalam menentukan karakteristik
suatu batubara baik dalam explorasi maupun dalam transaksi komersial. Pada dasarnya
sampling dilakukan dimana saja, dalam dua kemungkinan kondisi yang berbeda yaitu :
Kondisi Moving stream (sementara batubara dipindahkan) lokasinya di Belt conveyor,
stockpile, barge, ship (incremental). Dan Kondisi Stationary (batubara dalam tumpukan)
lokasinya di stockpile, barge atau ship. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
sampling batubara yaitu: Lokasi Sampling (stockpile,conveyor,gerbong KA, kapal laut),
Jumlah Increment yang harus diambil, Berat setiap increment yang harus diambil dan
Replikasi Sampling.
5