BAB I - Website Dinas Pariwisata & Ekonomi … · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka...
Transcript of BAB I - Website Dinas Pariwisata & Ekonomi … · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Dalam rangka mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif
agar lebih berkualitas, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar
selaku penanggung jawab teknis Penyelenggaraan Pembangunan daerah dalam
Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkewajiban menyusun Rencana
Strategis (Renstra) tahun 2014 s/d 2019 sebagai acuan dalam pelaksanaan
penyusunan program dan kegiatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
Renstra mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah
yang menjabarkan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan di bidang
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk lima tahun mendatang namun tetap
mengacu kepada visi, misi Pemerintah Kota Makassar sehingga dapat bersinergi
dengan arah pembangunan Walikota dan Wakil Walikota sebagai Kepala daerah
terpilih.
Renstra Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat juga dijadikan
sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat berjalan secara
lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-
masalah mendasar yang dihadapi khususnya di bidang pariwisata dan ekonomi
kreatif.
Proses penyusunan Renstra didasarkan pada penjaringan aspirasi yang
diformulasikan melalui forum SKPD adalah forum para pemangku kepentingan
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membahas rancangan Renstra
dibawah koordinasi kepala Dinas untuk mendapatkan masukan bagi penajaman
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
2
dan penyempurnaan substansi rancangan Renstra. Forum ini penting guna
membantu memastikan bahwa isu strategis, tujuan dan sasaran, kebijakan,
program dan kegiatan yang akan dimuat dalam dokumen Renstra mampu
merespon kebutuhan dan aspirasi para pemangu kepentingan pelayanan Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Rencana Strategis di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai
Penjabaran Operasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Makassar merupakan sebuah dokumen perencanaan yang disusun secara
sistematis dalam rangka menata perbaikan, pembaharuan dan peningkatan
dalam bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan berpedoman pada arah
kebijakan yang tertuang dalam Renstra K/L, Renstra Provinsi dan RPJMD Kota
Makassar.
1.2 Landasan Hukum.
1) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1822);
2) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 (Pasal 17 ayat 2) tentang
Keuangan Negara; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 47; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
3
4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 224,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
5) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6) Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan ke 2 atas
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11;)
8) Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1971 tentang Perubahan
Batas-batas daerah Kotamadya Makassar dan kabupaten-kabupaten
Gowa, Maros dan Pangkajene dan Kepulauan Dalam Lingkungan
Daerah Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1971 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 2970);
9) Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan
Nama Kota Ujung Pandang Menjadi Kota Makassar Dalam Wilayah
Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 193);
10)Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
4
Nomor 140, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
11)Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
12)Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
13)Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
14)Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan
kemudian diubah kembali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310);
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
5
15)Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
16)Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Makassar
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 13 Tahun
2006);
17)Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintah
Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Makassar (Lembaran Daerah
Kota Makassar Tahun 2009 Nomor 2);
18)Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota
Makassar Nomor 3 Tahun 2009) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 7 Tahun 2013 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah
Kota Makassar (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 7);
19)Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 7 tahun 2013 Tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2009
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat daerah
Kota Makassar; LEMBARAN DAERAH KOTA MAKASSAR TAHUN
2013 NOMOR 7;
20)Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Makassar
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
6
Tahun 2014-2019 (Lembaran Daerah Kota Makassar Tahun 2014
Nomor 5)
1.3. Maksud dan Tujuan
Sebagai Dokumen Perencanaan SKPD untuk periode lima tahun, Renstra
memuat visi, misi, kebijakan, dan program kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai sasaran pembangunan, baik itu dalam bentuk kerangka regulasi
maupun dalam bentuk kerangka anggaran. Renstra SKPD dimaksudkan sebagai
patokan RENJA-SKPD dan RKA-SKPD sehingga setiap kegiatan SKPD menjadi
jelas dan terarah, serta pencapaian sasaran dapat terukur, baik dari segi sumber
daya manusia, barang modal termasuk peralatan dan teknologi serta dana.
Dengan terukurnya outcome (hasil) dari kegiatan SKPD mencerminkan kinerja
suatu SKPD.
Penyusunan Rencana Strategis dimaksudkan untuk :
a. Menyediakan dokumen rencana teknis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kota Makassar dalam menyusun Renja SKPD sebagai bahan masukan
penyusunan RKPD, KUA, PPAS, menggunakan pendekatan kinerja dan
target kinerja yang terukur, penetapan arah kebijakan teknis berfokus,
lengkap dengan informasi mengenai lokasi dan kelompok sasaran kegiatan;
b. Sebagai alat bantu memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan
kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar atas
pelaksanaan program secara terukur.
Adapun tujuan Rencana Strategis adalah :
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
7
a. Menjamin konsistensi rencana teknis Dinas Priwisata dan Ekonomi Kreatif
Kota Makassar dengan arahan strategis visi dan misi walikota / wakil walikota
sebagaimana dijabarkan dalam RPJMD Kota Makassar;
b. Menjamin tersusunnya rencana program berbasis kinerja berorientasi pada
pelayanan umum yang terukur;
c. Memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja yang terukur,
baik dalam bentuk LAKIP Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
Makassar maupun untuk bahan masukan dalam Laporan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah.
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
8
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar disusun sebagai berikut :
BABI. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan .
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
2.2 Sumber Daya SKPD
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi / Kota
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup strategis
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
9
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
BAB VII. PENUTUP
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 7 tahun 2013 Tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Susunan Organisasi Perangkat daerah Kota Makassar, Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kota Makassar memiliki fungsi jabatan struktural sebagai
berikut :
1. Kepala Dinas; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok
sesuai kebijaksanaan Walikota dan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku, merumuskan kebijaksanaan, mengkoordinasikan, membina dan
mengendalikan tugas-tugas Dinas. Dalam melaksanakan tugas, Kepala
Dinas mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif;
b. Perencanaan dan program di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
c. Perencanaan dan program pengembangan sumber daya dan peran
serta masyarakat;
d. Pengendalian dan pengawasan terhadap perkembangan usaha
industri kepariwisataan;
e. Pembinaan pemberian perizinan dan pelayanan umum di bidang
pariwisata;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
11
2. Bagian Sekretariat mempunyai tugas Sekretariat mempunyai tugas
memberikan pelayanan administratif bagi seluruh satuan kerja di
lingkungan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dalam melaksanakan
tugas, Bagian Sekretariat menyelenggarakan fungsi:
a. Pengelolaan kesekretariatan;
b. Pelaksanaan urusan kepegawaian dinas;
c. Pelaksanaan urusan keuangan dan penyusunan neraca SKPD;
d. Pelaksanaan urusan perlengkapan;
e. Pelaksanaan urusan umum dan rumah tangga;
f. Pengkoordinasian perumusan program dan rencana kerja Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Sekretariat membawahi 3 subbagian yakni :
(1) Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas menyusun
rencana kerja melaksanakan tugas teknis ketatausahaan, mengelola
administrasi kepegawaian serta melaksanakan urusan rumah tangga
dinas. Dalam melaksanakan tugas, Subbagian Kepegawaian dan
Umum menyelenggarakan fungsi :
a. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
b. Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat, kearsipan, surat perjalanan dinas,
mendistribusikan surat sesuai bidang;
c. Melaksanakan urusan kerumahtanggaan dinas;
d. Melaksanakan usul kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun;
e. Melaksanakan usul gaji berkala, usul tugas belajar dan izin belajar;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
12
f. Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan
di bidang kepegawaian dalam lingkup dinas;
g. Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian, pelayanan, organisasi dan ketatalaksanaan;
h. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan
dengan bidang tugasnya;
i. Melakukan koordinasi pada Sekretariat Korpri Kota Makassar;
j. Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota Korpri pada
unit kerja masing-masing;
k. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas menyusun rencana kerja,
melaksanakan tugas teknis keuangan. Dalam melaksanakan tugas,
Subbagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja Subbagian Keuangan;
b. Mengumpulkan dan menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah;
c. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan Rencana
Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Perencanaan Anggaran
(DPA) dari masing-masing Bidang dan Sekretariat sebagai bahan
konsultasi perencanaan ke Bappeda melalui Kepala Dinas;
d. Menyusun realisasi perhitungan anggaran dan administrasi
perbendaharaan dinas;
e. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi dari masing-masing satuan kerja;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
13
f. Menyusun laporan neraca SKPD dengan melakukan koordinasi
dengan Subbagian Perlengkapan;
g. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(3) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas menyusun rencana
kerja, melaksanakan tugas teknis perlengkapan, membuat laporan
serta mengevaluasi semua pengadaan barang. Dalam melaksanakan
tugas, Subbagian Perlengkapan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana dan program kerja Subbagian Perlengkapan;
b. Menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU);
c. Meminta usulan rencana Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU)
dari semua bidang dalam Lingkup Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif;
d. Membuat daftar Rencana Kebutuhan Barang (RKB);
e. Membuat Rencana Tahunan Barang Unit (RTBU);
f. Menyusun kebutuhan biaya pemeliharaan untuk tahun anggaran
dan bahan penyusunan APBD;
g. Menerima dan meneliti semua pengadaan barang pada lingkup
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
h. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat berharga lainnya
tentang barang inventaris daerah;
i. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
3. Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata mempunyai tugas
melaksanakan pengembangan usaha pariwisata, penyelenggaraan
sarana dan obyek wisata, dan pengawasan usaha pariwisata. Dalam
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
14
melaksanakan tugas, Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Pengembangan Usaha
Pariwisata;
b. Melakukan penyiapan perumusan bahan kebijaksanaan pelaksanaan
pembinaan, pengembangan penyediaan fasilitas pelayanan di bidang
pariwisata;
c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program
pelaksanaan standarisasi dan norma sarana kepariwisataan;
d. Melakukan penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian,
pengawasan terhadap perkembangan kepariwisataan;
e. Melakukan penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis
usaha penyediaan fasilitas pelayanan usaha kepariwisataan;
f. Merumuskan dan menyiapkan pelaksanaan dan pengelolaan
administrasi pendaftaran usaha kepariwisataan;
g. Menfasilitasi standarisasi usaha dan sarana kepariwisataan;
h. Melakukan penyiapan bahan dan bimbingan teknis program
pengembangan daya tarik wisata;
i. Melakukan pengelolaan administrasi urusan tertentu.
Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata membawahi 3 seksi yakni :
(1) Seksi Sarana dan Obyek Wisata mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan sarana dan obyek wisata. Dalam melaksanakan tugas,
Seksi Sarana dan Obyek Wisata menyelenggarakan fungsi :
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
15
a. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Pengembangan
Usaha Pariwisata;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang
Pengembangan Usaha Pariwisata;
c. Melakukan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi
Sarana dan Obyek Wisata;
d. Melakukan penyusunan bahan pembinaan teknis sarana dan objek
wisata;
e. Melakukan penyusunan data sarana dan obyek wisata sebagai
bahan perencanaan/ pengendalian;
f. Membuat rencana pengembangan, pengelolaan dan penataan
sarana dan obyek wisata;
g. Melakukan koordinasi dan kerjasama dalam rangka
pengembangan dan pengelolaan objek wisata;
h. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan sarana
dan obyek wisata;
i. Melakukan proses administrasi terhadap sarana dan objek wisata
sesuai yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan;
j. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya;
k. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(2) Seksi Usaha Pariwisata mempunyai fungsi melakukan pembinaan
dan pengembangan usaha pariwisata. Dalam melaksanakan tugas,
Seksi Usaha Pariwisata menyelenggarakan fungsi :
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
16
a. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Pengembangan
Usaha Pariwisata;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang
Pengembangan Usaha Pariwisata;
c. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi
Usaha Pariwisata;
d. melaksanakan penyusunan bahan untuk pembinaan/pengawasan
dalam rangka pemanfaatan usaha pariwisata;
e. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam
rangka pemanfaatan usaha pariwisata;
f. Melaksanakan penyiapkan, pengumpulan, pengolahan dan
penyusunan data informasi usaha pariwisata berbasis teknologi
informasi;
g. Menyiapkan dan menyelenggarakan proses administrasi
pendaftaran usaha kepariwisataan bekerjasama dengan instansi
terkait;
h. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
peningkatan dan perkembangan usaha kepariwisataan;
i. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya;
j. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(3) Seksi Pengawasan dan Penertiban mempunyai tugas melakukan
pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan usaha
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
17
kepariwisataan. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Pengawasan dan
Penertiban menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Pengembangan
Usaha Pariwisata;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang
Pengembangan Usaha Pariwisata;
c. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi
Pengawasan dan Penertiban;
d. Menyusun bahan pembinaan teknis Usaha Jasa Pariwisata sesuai
ketentuan yang ditetapkan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap ketaatan
Usaha Jasa Pariwisata sesuai ketentuan yang berlaku;
f. Melaksanakan pembinaan terhadap usaha pariwisata;
g. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pengawasan
dan penerbitan usaha pariwisata;
h. Melakukan proses administrasi terhadap pengawasan, penertiban
dan pengendalian usaha pariwisata
i. Melakukan proses administrasi terhadap pengawasan dan
penertiban objek wisata termasuk sarana wisata;
j. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
4. Bidang Promosi dan Pemasaran mempunyai tugas melakukan melakukan
penyiapan bahan-bahan promosi, investasi pariwisata, analisa pasar dan
konvensi; melakukan pelaksanaan hubungan kerja sama nasional dan
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
18
internasional di bidang kepariwisataan; melakukan penyiapan data promosi
kebudayaan dan pariwisata berupa dokumentasi visual, cetak sebagai data
potensi kebudayaan. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Promosi dan
Pemasaran menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Promosi dan Pemasaran;
b. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang
Promosi dan Pemasaran;
c. Menyusun rencana, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijaksanaan teknis di bidang Promosi dan Pemasaran;
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program
Kerjasama Promosi dan Pemasaran;
e. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program
pengembangan Promosi dan Pemasaran Pariwisata;
f. Melakukan koordinasi dengan instansi/unit kerja yang terkait dalam
rangka pengembangan Promosi dan Pemasaran Pariwisata;
g. Melakukan pengelolaan administrasi urusan tertentu.
Bidang Promosi dan Pemasaran membawahi 3 seksi, yakni :
(1) Seksi Promosi mempunyai tugas melakukan Promosi Pariwisata dan
melaksanakan penyiapan bahan-bahan promosi, serta Investasi pariwisata.
Dalam melaksanakan tugas, Seksi Promosi menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Promosi dan Pemasaran;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Promosi
dan Pemasaran;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
19
c. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi
Promosi;
d. Menyelenggarakan kegiatan promosi wisata dengan lembaga pariwisata
regional maupun internasional;
e. Mengikuti event yang diselenggarakan oleh lembaga pariwisata lokal,
regional dan internasional;
f. Melaksanakan pendistribusian barang promosi ke dalam negeri dan luar
negeri untuk meningkatkan penyebarluasan informasi kepariwisataan
Kota Makassar;
g. Menerbitkan dan menyelenggarakan pengadaan bahan promosi/publikasi
kepariwisataan;
h. Menyelenggarakan promosi kepariwisataan melalui media cetak,
elektronik maupun media lainnya;
i. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya;
j. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang di berikan oleh atasan.
(2) Seksi Hubungan Lembaga Wisata mempunyai tugas melaksanakan
pelaksanaan hubungan kerja sama nasional, internasional di bidang
kepariwisataan. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Hubungan Lembaga
Wisata menyelenggarakan fungsi:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Promosi dan Pemasaran;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Promosi
dan Pemasaran;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
20
c. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi
Hubungan Lembaga Wisata;
d. Menyiapkan bahan kerja sama lembaga pariwisata baik regional maupun
internasional;
e. Melakukan perumusan petunjuk teknis, standarisasi bagi lembaga-
lembaga kepariwisataan;
f. Melakukan kerjasama dengan lembaga pariwisata nasional dan
internasional;
g. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya;
h. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(3) Seksi Pemasaran dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan
penyiapan materi data potensi pariwisata dalam rangka pengembangan
pemasaran pariwisata. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Pemasaran dan Kerjasama menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Promosi dan Pemasaran;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Promosi
dan Pemasaran
c. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi
Pemasaran dan Kerjasama;
d. Melakukan penyusunan data base profil wisata dalam rangka persiapan
bahan promosi dan evaluasi;
e. Melakukan analisa perkembangan pasar wisata dan pola
perjalanan/kunjungan wisata secara individual atau kelompok;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
21
f. Melaksanakan penyusunan data promosi dalam bentuk visual dan cetak;
g. Membuat papan potensi data bahan promosi;
h. Memberi pembinaan teknis dan pelayanan dalam rangka pengembangan
pemasaran pariwisata;
i. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya;
j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.
5. Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Peran Serta Masyarakat
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengembangan sumber daya di
bidang pariwisata dan ekonomi kreatif serta peningkatan peran serta
masyarakat. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pengembangan Sumber Daya
dan Peran Serta Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Pengembangan Sumber Daya dan
Peran Serta Masyarakat;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, peningkatan dan
pengembangan sumber daya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif;
c. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerjasama dan
kemitraan serta usaha peningkatan peran serta masyarakat dan swasta
dalam kegiatan kepariwisataan dan ekonomi kreatif;
d. Menyiapkan bahan perumusan, penerapan dan pengembangan, serta
pemantauan, evaluasi, pelaporan, dan kerja sama pelaksanaan
pengembangan kompetensi sumber daya manusia di bidang kepariwisataan
dan ekonomi kreatif.
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
22
e. Menyiapkan bahan-bahan bimbingan dan pengendalian teknis pembinaan
dan penyuluhan sadar wisata;
f. Melakukan pengelolaan administrasi urusan tertentu.
Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Peran Serta Masyarakat membawahi
3 seksi, yakni :
(1)Seksi Pengembangan Sumber Daya dan Penyuluhan mempunyai tugas
melakukan pengembangan sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi
kreatif, dan penyuluhan sadar wisata. Dalam melaksanakan tugas Seksi
Pengembangan Sumber Daya dan Penyuluhan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Pengembangan Sumber Daya dan
Peran Serta Masyarakat;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang
Pengembangan Sumber Daya dan Peran Serta Masyarakat;
c. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada seksi
pengembangan sumber daya dan penyuluhan;
d. Menyusun bahan penyuluhan dalam rangka pembentukan masyarakat
sadar wisata;
e. Menyusun bahan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan penyuluhan/
pelatihan sadar wisata;
f. Menyelenggarakan pelatihan, loka karya, dan menfasilitasi
penyelenggarann sertifikasi kompetensi/profesi dalam rangka
peningkatan sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif;
g. Melaksanakan penyiapan, pengumpulan, pengolahan dan penyusunan
data perkembangan sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi
kreatif;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
23
h. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sertifikasi
kompetensi sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif;
i. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian kompetensi sumber
daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif;
j. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya;
k. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(2)Seksi Pembinaan Masyarakat Pariwisata mempunyai tugas melakukan
pembinaan masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam melaksanakan
tugas, Seksi pembinaan masyarakat pariwisata menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Pengembangan Sumber Daya dan
Peran Serta Masyarakat;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang
Pengembangan Sumber Daya dan Peran Serta Masyarakat;
c. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada seksi
Pembinaan Masyarakat Pariwisata;
d. Menyusun bahan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan Pembinaan
Masyarakat Pariwisata;
e. Memfasilitasi pembentukan kelompok masyarakat pariwisata;
f. Melakukan fasilitasi sinergitas antara masyarakat pariwisata dan lembaga
kepariwisataan/usaha pariwisata serta stakeholder;
g. Memfasilitasi perancangan destinasi, forum destinasi dengan pelibatan
dan pemberdayaan kelompok masyarakat pariwisata;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
24
h. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja dan peran aktif masyarakat
pariwisata dan ekonomi kreatif;
i. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya;
j. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(3)Seksi Pemberdayaan mempunyai tugas melakukan pemberdayaan bagi
masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemberdayaan
menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Pengembangan Sumber Daya dan
Peran Serta Masyarakat;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang
Pengembangan Sumber Daya dan Peran Serta Masyarakat;
c. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada seksi
Pembinaan Masyarakat Pariwisata;
d. Menyusun program dan rencana kerja dalam dalam rangka
pemberdayaan masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif;
e. Melakukan inventarisasi terhadap masyarakat pariwisata dan ekonomi
kreatif;
f. Melaksanakan koordinasi, monitoring dan evaluasi pemberdayaan
masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif;
g. Melaksanakan event-event kompetitif antar masyarakat pariwisata;
h. Memfasilitasi terbentuknya kelurahan wisata;
i. Memfasilitasi pengembangan sentra kerajinan dan industri kreatif;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
25
j. Membangun kemitraan antar industri kerajinan;
k. Memfasilitasi keikutsertaan industri kreatif pada event-event pariwisata
dan ekonomi kreatif;
l. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya;
m. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
6. Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya mempunyai tugas
melaksanakan program/kegiatan di bidang pengembangan industri dan film,
pengembangan seni pertunjukan dan industri musik serta pengembangan seni
rupa. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan
Budaya;
b. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang
ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya;
c. Menyusun rencana, melakukan penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan
teknis di bidang pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya;
d. Melakukan penyusunana norma standar prosedur dan kriteria dibidang
rencana dan program ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya;
e. Melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang pengembangan
industri perfilman, seni pertunjukan dan industri musik serta pengembangan
seni rupa;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
26
f. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengkajian
dan pelestarian pengembangan industri perfilman, pengembangan seni
pertunjukan dan industri musik;
g. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program
pengembangan industri perfilman, pengembangan seni pertunjukan dan
industri musik;
h. Melakukan koordinasi dengan instansi/unit kerja yang terkait dalam rangka
pengembangan industri perfilman, pengembangan seni pertunjukan dan
industri musik;
i. Melakukan pengelolaan administrasi urusan tertentu.
Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya membawahi 3 seksi yakni
:
(1)Seksi Pengembangan Industri Perfilman mempunyai tugas menyusun
rencana kerja, menyiapkan bahan, mengolah dan menganalisa program
pengembangan industri perfilman. Dalam melaksanakan tugas, Seksi
Pengembangan Industri Perfilman menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Seni
dan Budaya;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang
Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya;
c. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi
Pengembangan Industri Perfilman;
d. Melakukan kerja sama dengan pengembangan industri perfilman;
e. Melaksanakan inventarisasi dan menghimpun data terkait industri
perfilman;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
27
f. Mempersiapkan dan menyusun materi/pedoman pelaksanaan
pembinaan dan bimbingan tehnis dan evaluasi dibidang fasilitas usaha
kegiatan perfilman;
g. Melaksanakan program kegiatan dalam melakukan festival dan
eksebisi film;
h. Melakukan evaluasi/penilaian terhadap organisasi yang bergerak
dibidang industri perfilman;
i. Melaksanakan dan memfasilitasi pembuatan film dokumenter dalam
pengembangan konten dan lokasi dibidang pelaksanaan produksi film;
j. Melaksanakan kebijakan perumusan norma standar dibidang distribusi
dan evaluasi pertunjukan perfilman;
k. Melakukan penyebarluasan pedoman/petunjuk penggunaan dan
pemeliharaan sarana perfilman;
l. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja/instansi terkait
dalam rangka pengembangan industri perfilman;
m. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(2)Seksi Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik mempunyai
tugas menyusun rencana kerja, menyiapkan bahan, mengolah dan
menganalisa program pengembangan seni pertunjukan dan industri musik.
Dalam melaksanakan tugas, Seksi Pengembangan Seni Pertunjukan dan
Industri Musik menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan
Budaya;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
28
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Ekonomi
Kreatif Berbasis Seni dan Budaya;
c. Melakukan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi
Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik;
d. Menyiapkan bahan perumusan kreasi dan produksi serta fasilitas
Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik;
e. Melaksanakan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang
dokumentasi dan publikasi seni pertunjukan dan Industri Musik;
f. Menyiapkan fasilitas pengembangan seni pertunjukan dan industri musik;
g. Menginventarisir dan menyiapkan fasilitas pengembangan seni
pertunjukan dan menghimpun data terkait Pengembangan Seni
Pertunjukan dan Industri Musik;
h. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan untuk meningkatkan apresiasi
masyarakat terhadap kegiatan Pengembangan pemasaran Seni
Pertunjukan dan Industri Musik;
i. Menyiapkan sarana dan prasarana pengembangan dibidang industri
musik;
j. Melaksanakan dan menyebarluaskan informasi hasil Pengembangan Seni
Pertunjukan dan Industri Musik;
k. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan unit kerja terkait dalam
rangka Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik;
l. Melakukan evaluasi dan penilaian terhadap program Pengembangan
Seni Pertunjukan dan Industri Musik;
m. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
29
(3)Seksi Pengembangan Seni Rupa mempunyai tugas menyusun rencana
kerja, menyiapkan bahan, mengolah dan menganalisa program
pengembangan seni rupa. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi
Pengembangan Seni Rupa menyelenggarakan fungsi:
a. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan
Budaya;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Ekonomi
Kreatif Berbasis Seni dan Budaya;
c. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi
Pengembangan Seni Rupa;
d. Melaksanakan Pembinaan dan penguatan lembaga pengembang seni
rupa dalam berbagai bentuk kegiatan;
e. Melakukan pengembangan jaringan informasi seni rupa kepada
kelompok-kelompok masyarakat, mengapresiasikan dan
mengaktualisasikan kegiatan seni rupa;
f. Memberikan bantuan teknis dan pembinaan kepada kelompok-kelompok
masyarakat untuk mengapresiasikan dan mengaktualisasikan kegiatan
seni rupa;
g. Melaksanakan program/kegiatan perlindungan, pengembangan dan
pemberdayaan seni rupa terapan;
h. Melakukan inventarisasi dan menghimpun jenis jenis seni rupa , fotografi,
pemasaran dan pengembangan apresiasi;
i. Memanfaatkan sumber daya berbagai seni rupa dalam rangka
peningkatan daya tarik wisata menurut karakteristik budaya yang
berkembang di masyarakat;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
30
j. Melaksanakan pembinaan dan pertukaran informasi dan pengetahuan
terkait seni rupa antar kelompok/ organisasi masyarakat;
k. Menyelenggarakan festival seni rupa secara berkala dalam rangka
peningkatan dan pengembangan seni rupa;
l. Melakukan koordinasi dengan instansi/unit kerja terkait dalam rangka
pengembangan seni rupa;
m. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Adapun susunan/ struktur organisasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kota Makassar dapat dilihat pada gambar berikut ini;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
KEPALA DINAS
SEKSI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERFILMAN
SUB BAGIAN KEUANGANSUB BAGIAN UMUM DANKEPEGAWAIAN
SEKRETARIAT
SEKSI SARANA DANOBYEK WISATA
SEKSI PENGEMBANGAN SENI RUPA
BIDANG PROMOSI DAN PEMASARAN
BIDANG PENGEMBANGAN USAHA PARIWISATA
BIDANG EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI DAN BUDAYA
BIDANG PENGEMBANGANSUMBER DAYA DAN
PERAN SERTA MASYARAKAT
Lampiran : PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSARNomor : 7 TAHUN 2013Tentang : Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar
SEKSI USAHA PARIWISATA
SEKSI PROMOSI
SEKSI HUBUNGAN LEMBAGA WISATA
SEKSI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DAN
PENYULUHAN
SEKSI PEMBINAAN MASYARAKAT PARIWISATA
SUB BAGIAN PERLENGKAPAN
SEKSI PEMASARAN DAN KERJASAMA
SEKSI PEMBERDAYAAN
SEKSI PENGAWASAN DAN PENERTIBAN
SEKSI PENGEMBANGAN SENI PERTUNJUKAN
DAN INDUSTRI MUSIK
31
2.2 SUMBER DAYA DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
2.2.1 Sumber Daya Kepegawaian
Upaya pencapaian target kinerja pembangunan pariwisata dan ekonomi
kreatif lima tahun kedepan harus didukung oleh peningkatan kapasitas dan
profesionalisme sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif,
penciptaan inovasi, peningkatan kualitas kinerja dan kuantitas SDM Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sumber daya manusia merupakan modal utama pengembangan
pariwisata dan ekonomi kreatif, karena sumber daya inilah yang menjadi
penghasil ide, kreativitas dan pengetahuan untuk dikembangkan menjadi
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
32
produk dan jasa yang berniali ekonomi. Berdasarkan data per 31 Desember
2013, secara garis besar susunan kepegawaian Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kota Makassar disajikan sebagai berikut :
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Menurut Kepangkatan
Urutan Pangkat Jumlah (orang) Persentase (%)
Pembina / Golongan IV 6 6,06
Penata / Golongan III 36 36,36
Pengatur / Golongan II 19 19,19
Tenaga kontrak / honorer 38 38,39
Jumlah 99 100
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Menurut tingkat Pendidikan :
Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
Master (S2) 13 13,13
Sarjana (S1) 37 37,38
Diploma (D3) 13 13,13
SLTA / SMK 36 36,36
Jumlah 99 100
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Menurut tingkat Pelatihan/ Penjenjangan :
Tingkat Pelatihan Jumlah (orang) Persentase (%)
PIM II 1 6,67
PIM III 2 13,33
PIM IV 12 80
Jumlah 15 100
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
33
Berdasarkan profil SDM aparatur diatas menurut kepangkatan dan
pendidikan, dapat diketahui bahwa pegawai Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif sebagian besar cukup memadai, namun mengingat Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif memiliki tupoksi di bidang Ekonomi Kreatif yang baru,
maka masih dibutuhkan peningkatan keterampilan khusus terkait
pengembangan ekonomi kreatif guna meningkatkan sumber daya aparatur
yang semakin handal.
2.2.2 Sumber Daya Perlengkapan
Salah satu faktor yang memepengaruhi efektivitas perlengkapan urusan
pariwisata dan ekonomi kreatif adalah ketersediaan perlengkapan kerja. Dalam
lima tahun terakhir telah diupayakan secara terencana peningkatan rasio
perlengkapan kerja dibandingkan dengan jumlah pegawai dan beban kerja
melalui penambahan berbagai kebutuhan prasarana dan sarana kantor seperti
gedung kantor, peralatan dan perlengkapan kantor, jaringan, dan aset tetap
lainnya (Sistem Informasi Manajemen).
Walaupun secara keseluruhan, dukungan perlengkapan kerja kantor
semakin memadai, namun untuk mendorong implementasi pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi pembangunan kota yang semakin handal tetap dibutuhkan
peningkatan kuantitas dan kualitas perlengkapan kerja. Untuk itu, setiap tahun
juga disusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) guna memastikan
penyediaan yang efisien dan pemanfaatan secara efektif.
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
34
Berikut tabel Data Aset berdasarkan fungsi dan kondisi :
Tabel 2.4 Jumlah Kendaraan Dinas :
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANGBARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6Mobil 9 8 88.89% 1 11.11%Sepeda Motor 14 13 92.86% 1 7.14% Total 23 21 2
Tabel 2.5 Jumlah Mebuler :
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANGBARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6Lemari 58 51 87.93% 7 12.07%Kursi 258 64 24.81% 194 75.19%Meja 97 89 91.75% 8 8.25% Total 413 204 209
Tabel 2.6 Jumlah Peralatan Kantor :
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANGBARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6Komputer 35 21 60.00% 14 40.00%Laptop 14 9 64.29% 5 35.71%Printer+Scanner 22 14 63.64% 8 36.36%Mesin Ketik 9 3 33.33% 6 66.67%Televisi 11 10 90.91% 1 9.09%Dispenser 6 5 83.33% 1 16.67%Total 97 62 35
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
35
Tabel 2.7 Jumlah Peralatan Gedung Kantor :
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANGBARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6AC 2 PK 10 9 90.00% 1 10.00%AC 1 PK 15 6 40.00% 9 60.00%AC 3/4 PK 1 1 100.00% 0 0.00%Total 26 16 10
Tabel 2.8 Jumlah Peralatan Multimedia :
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANGBARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6Camera Digital 6 1 16.67% 5 83.33%Handycam 2 1 50.00% 1 50.00%Proyektor 3 2 66.67% 1 33.33%Total 11 4 7
Tabel 2.9 Jumlah Peralatan Musik :
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANGBARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6Alat Musik/ Band 1 1 100.00% 0 0%Alat Musik Gendang Pakkarena 10 10 100.00% 0 0%Alat Musik Kecapi 6 6 100.00% 0 0%Alat musik Pui-Pui 10 10 100.00% 0 0%Alat Musik Tennong 4 4 100.00% 0 0%Alat Musik Gong Besar 1 1 100.00% 0 0%Alat Musik Kannong (Gong Kecil) 3 3 100.00% 0 0%Alat Musik Suling 6 6 100.00% 0 0%Alat Musik Biola 2 2 100.00% 0 0%Alat Musik Parappasa 10 10 100.00% 0 0%Alat Musik Katto-Katto 20 20 100.00% 0 0%Total 73 73 0
2.3 KINERJA PELAYANAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
36
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar telah dapat
melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 6
(enam) sasaran yang telah ditetapkan, semua telah mencapai kinerja yang
diharapkan, tingkat keberhasilan sudah diwujudkan secara optimal dengan
tingkat capaian sasaran 93,84% dari target yang telah ditetapkan, hal ini terlihat
dari capaian sasaran diukur dari tercapainya kondisi yang ingin diwujudkan
pada tingkat outcome (sumber LAKIP Tahun 2013).
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar tahun 2013
mengadakan pengukuran capaian kinerja pada kegiatan yang dananya
bersumber dari Anggaran Pembangunan Daerah di luar belanja pegawai.
Dengan memperhatikan Rencana Stratejik (Renstra) dan Rencana Kinerja
(Tapkin) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar maka
pencapaian kinerja pelayanan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat
dilihat pada Tabel 2.10 dan 2.11
Berdasarkan Tabel 2.10 dapat diidentifikasi pada pelayanan mana saja
target telah tercapai dan belum tercapai. Untuk indikator atau pelayanan yang
dianggap berhasil memenuhi target berdasarkan rata-rata rasio capaiannya
(90% - 100%) dari tahun 2009 s/d 2013 adalah :
1. Jumlah sistem dan prosedur pelayanan yang dilaksanakan
2. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan nusantara
3. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
4. Peningkatan jumlah kualitas SDM kelurahan wisata
5. Peningkatan jumlah kelompok masyarakat sadar wisata yang dibina
6. Jumlah kerjasama dengan pelaku seni dan budaya (sanggar seni)
7. Jumlah potensi objek wisata yang dikembangkan
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
37
Ketujuh indikator di atas dapat memenuhi capaian target karena semakin
gencarnya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan promosi-promosi
wisata, banyaknya pementasan seni musik dan event-event berskala nasional
dan internasional serta meningkatnya pelatihan peningkatan kualitas sumber
daya manusia pariwisata.
Sementara indikator atau pelayanan yang dianggap kurang berhasil
memenuhi target adalah:
1) Jumlah pelaku usaha industri pariwisata (hotel, hiburan, dan
restoran/RM)
2) Peningkatan jumlah koleksi museum
3) Nilai luhur yang dilestarikan
Untuk indikator jumlah pelaku usaha industri pariwisata belum mencapai target,
hal ini disebabkan berlakunya UU No. 10 tentang Kepariwisataan dan UU No.
28 tentang Pajak pada tahun 2012, secara otomatis banyak usaha mikro tidak
tercatat karena mereka terlepas dari pembayaran retribusi setiap tahunnya
sehingga jumlah yang terdaftar sebagai pelaku usaha industri pariwisata juga
semakin menurun. Sementara untuk indikator peningkatan jumlah koleksi
museum masih belum mencapai target hal ini masih minimnya usaha Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam melakukan pencarian dan penelusuran
benda-benda bersejarah maupun situs bersejarah kota Makassar.
Berdasarkan Tabel 2.11 dapat dilihat perkembangan anggaran dan
realisasi anggaran dari tahun 2009 s/d 2013. Rasio antara realisasi dan
anggaran dari tahun ketahun dapat tercapai dengan baik dimana angka rasio
menunjukkan diatas 90%. Hal ini menunjukkan penyerapan anggaran dapat
dilaksanakan secara baik khusunya pada tahun 2012 rasio belanja daerah
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
38
menunjukkan angka 99,57% yang merupakan rasio tertinggi dibandingkan
tahun sebelumnya.
Berdasarkan Tabel 2.12 dapat dilihat pencapaian kinerja pelayanan
SKPD berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesenian yang
terbagi atas 2 (dua) jenis pelayanan dasar yakni ; Perlindungan,
Pengembangan, dan Pemanfaatan Bidang Kesenian serta Sarana dan
Prasarana. Untuk 2 (dua) jenis pelayanan tersebut berdasarkan indicator yang
ditetapkan diperoleh informasi bahwa sampai tahun 2013 capaiannya berada
pada kisaran 50% sampai dengan 100%, adapun salah satu indikator yang
tidak terlaksana adalah cakupan organisasi 34% hal ini dikarenakan karena
dewan kesenian yang ada saat ini telah terbentuk saat ini bukan merupakan
bentukan dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melainkan melalui inisiatif
dari para pemerhati seni dan budaya sendiri sehingga tidak dapat dimasukkan
sebagai capaian untuk indikator cakupan organisasi yang dibentuk oleh
pemerintah daerah.
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
39
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
40
Tabel 2.12Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar
Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesenian
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
Cinta Makassar Cinta Museum √ - Bengkel Seni
(Workshop)
- Diskusi
-Penyerapan Narasumber
- Dokumentasi
-Pengemasan Bahan kajian
- Studi Banding
- Inventarisasi
- Penggalian
- Kaderisasi
- Penerbitan & Pendokumentasian
-Penyuluhan Substantial maupun Teknikal
- Pemberian Bantuan
Pentas Seni Anging Mammiri √ √ √ √ √ - Pergelaran
Lomba Lagu-lagu Daerah √ - Lomba
Pesta Kesenian Makassar √ √ √ - Festival
Festival Battik Battik & Sinriliq √ - Pameran
Pentas Seni Pekan Budaya Benteng Somba Opu
√
Pagelaran Seni Fort Rotterdam √
Atraksi Seni Budaya Tradisi √ √ √
Pagelaran Multi Etnis (Appakase're ri Mangkasara)
√
Pentas Seni Pertunjukan "Makassar Art Moment" √ √ √
Festival Jazz Fort Rotterdam √ √ √
Penguatan Kapasitas Apresiasi Seni √
Pentas Seni Makassar √
Pengembangan Nilai Budaya Pentas Seni dan Budaya
√
Makassar Choir Competition √
Pasar Seni Wisata Makassar √ √ √
Eksebisi Promosi Pariwisata √ √
Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara (GWBN)
√ √ √ √
- Seniman/ Budayawan
- Pamong Budaya
- Insan Media Massa
- Pakar Seni
Cakupan Tempat 100% 100 - Opersional Museum Kota √ √ √ √ √ 50%
Penyediaan tempat untuk gelaran seni dan pameran karya seni
Cakupan Organisasi 34 %
100 - - - - - - - 0%
√
50%
100%Cakupan Gelar Seni 75 %
100
100Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Pengelolaan Kekayaan Budaya
Pertemuan dengan budayawan Seniman se Kota Makassar
√
Promosi Kesenian
57%
Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Bidang Kesenian
Pengelolaan Keragaman Budaya
Misi Kesenian 100%
100%
Workshop Seni √
Kaderisasi Seni Tradisi
Cakupan Fasilitas Seni 30 %
100Pengelolaan Keragaman Budaya
Sarana dan Prasarana
2Cakupan Sumber Daya Manusia Kesenian 25 %
100
Pengembangan Kerja Sama Pengelolaan Kekayaan Budaya
1
53%
√
Cakupan Kajian Seni 50%
100Pengelolaan Kekayaan Budaya
Penguatan Kapasitas Apresiasi Seni
2012
No
Standar Pelayanan
Minimal Program KegiatanTahun
Capaian (%)
Jenis Pelayanan Dasar
Indikator Nilai 2009 2010 2011 2013
Ket
41
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Dalam rangka upaya pencapaian kualitas kinerja yang lebih baik, Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar senantiasa diperhadapkan
pada beberapa permasalahan utama, baik di sektor pariwisata maupun di
sektor ekonomi kreatif. Permasalahan tersebut akan menjadi tantangan dalam
proses pengembangan dan peningkatan kualitas kinerja. Adapun tantangan
yang dihadapi oleh dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah:
1. Ketersediaan infrastruktur destinasi wisata yang masih rendah;
2. Rendahnya kualitas SDM pariwisata dan kesiapan masyarakat.
3. Pengembangan industri kreatif yang belum optimal.
4. Pengembangan sumber daya ekonomi kreatif belum optimal, baik sumber
daya alam maupun sumber daya manusia.
Adapun peluang yang diperkirakan dapat dimanfaatkan selama Tahun 2015-
2019 dalam rangka pengembangan pelayanan Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif antara lain ;
1. Terbentuknya kelompok sadar wisata dan sapta pesona di setiap
kecamatan.
2. Tersedianya ajang promosi dan pemasaran pariwisata di dalam dan luar
negeri
3. Menjadi kota alternatif tempat penyelenggaraan event / kegiatan yang
berskala nasional dan internasional
4. Trend gaya hidup yang membutuhkan rekreasi
5. Tersedianya ruang dan waktu untuk penyelenggaraan atraksi seni budaya
6. Adanya political will dari pemerintah untuk pengembangan destinasi.
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
42
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KOTA MAKASSAR
Pariwisata sering kali dipersepsikan sebagai mesin ekonomi penghasil devisa,
namun demikian pada prinsipnya pariwisata memiliki spectrum fundamental
pembangunan yang lebih luas dan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan
persatuan dan kesatuan; Penghapusan Kemiskinan (poverty alleviation);
Pembangunan Berkesinambungan (sustainable development); Pemenuhan
Kebutuhan Hidup dan Hak Azasi Manusi; Peningkatan Ekonomi dan Industri Kreatif;
dan Pengembangan Teknologi.
Pembangunan pariwisata mampu memberikan kesempatan bagi seluruh
rakyat Indonesia untuk berusaha dan bekerja. Kunjungan wisatawan ke sautu
daerah dapat memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian pariwisata akan mampu memberi
andil besar dalam penghapusan kemiskinan diberbagai daerah yang msikin potensi
ekonomi selain potensi alam dan budaya bagi kepentingan pariwisata.
Dengan sifat kegiatan pariwisata yang menawarkan keindahan alam,
kekayaan budaya dan keramahtamahan pelayanan, sedikit sekali sumberdaya yang
habis digunakan untuk menyokong kegiatan ini. Bahkan berdasarkan berbagai
contoh pengelolaan kepariwisataan yang baik, kondisi lingkungan alam dan
masyarakat di suatu destinasi wisata mengalami peningkatan yang berarti sebagai
akibat dari pengembangan kepariwisataan di daerahnya.
Pariwisata pada masa kini telah menjadi kebutuhan dasar kehidupan
masyarakat modern. Pada beberapa kelompok masyarakat tertentu kegiatan
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
43
melakukan perjalanan wisata bahkan telah dikaitkan dengan hak azasi manusia
khususnya melalui pemberian waktu libur yang lebih panjang dan skema paid
holidays.
Pengelolaan kepariwisatan dan ekonomi kreatif yang baik dan berkelanjutan
mampu memberikan kesempatan bagi tumbuhnya ekonomi disuatu destinasi
pariwisata. Penggunaan bahan dan produk local dalam proses pelayanan di
bidangn pariwisata dan ekonomi kreatif akan mamberikan kesempatan kepada
industry local untuk berperan dalam penyediaan barang dan jasa. Syarat utama dari
hal tersebut diatas adalah kemampuan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif
setempat dalam memberikan pelayanan berkelas dengan menggunakan bahan dan
produk local yang berkualitas.
Dengan semakin kompleksnya dan tingginya tingkat persaingan dalam
mendatangkan wisatawan ke suatu destinasi, kebutuhan akan teknologi tinggi
khususnya teknologi industri akan mendorong destinasi pariwisata mengembangkan
kemapuan penerapan teknologi terkini. Dengan demikian pembangunan pariwisat
dan ekonomi kreatif akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintahan
di berbagai daerah yang lebih luas dan bersifat fundamental. Kepariwisataan akan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan suatu daerah dan
terintegrasi dalam kerangka penigkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
3.2 TELAAH VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan. Visi harus menggambarkan bagaimana wujud akhir
yang diinginkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada 5 tahun
mendatang (akhir periode perencanaan).
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
44
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 7 tahun 2013 Tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat daerah Kota Makassar,
merupakan unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Makassar yang memiliki
otoritas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Peran Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kota Makassar diarahkan untuk mendukung pencapaian visi
daerah Kota Makassar, yaitu : “Makassar Kota Dunia yang Nyaman Untuk
Semua”
Sebagai upaya umum untuk mewujudkan visi tersebut maka disusunlah
misi dalam Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Makassar 2014-2019 sebagai berikut :
1) Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar
dunia;
2) Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman berkelas dunia;
3) Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan public kelas
dunia bebas korupsi;
Berdasarkan Visi dan Misi Kota Makassar Tahun 2014-2019 dan mengacu
kepada tugas dan fungsinya, maka Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
Makassar akan mendukung terlaksanya visi dan misi kota terutama di Misi
Pertama : Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar
dunia. Berdasarkan hal tersebut diatas, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kota Makassar menyajikan factor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan
yang dapat mempengaruhi pencapaian visi, misi kepala daerah dan wakil
kepala daerah, seperti dalam table 3.1
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
45
Tabel 3.1Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian
Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Makassar Sebagai Kota Dunia Baru Yang Nyaman Untuk Semua
NoMisi dan Program Walikota & Walikota Terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong1 2 3 4 5
Misi 1 :
Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera kelas dunia
1 Pemberdayaan masyarakat yang masih belum optimal
1 Belum tersedianya Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah
1 Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional
2 Pengembangan kompetensi SDM Pariwisata yang belum optimal
2 Masih kurang memadainya sumber daya manusia baik dari segi kuantitas maupun kualitas
2 Tersedianya APBD
3 Belum sinerginya program pengelolaan kepariwisataan antar sektor yang terkait
3 Masih belum jelasnya pembagian tugas antar pemangku kebijakan kepariwisataan
3 Telah dibentuknya Badan Promosi Pariwisata Daerah yang memiliki tugas dan fungsi melakukan promosi pariwisata
4 Belum optimalnya pemahaman aparatur terhadap tugas dan fungsinya
4 Masih kurangnya sarana dan prasarana pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif
4 Adanya kemitraan dengan lembaga terkait dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif
5 Pertumbuhan angka kunjungan wisatawan yang meningkat dari tahun ke tahun
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
46
3.3 TELAAH RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROPINSI
Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan. Kepariwisataan
didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata
yang bersifat multi disiplin yang muncul sebgaia wujud kebutuhan setiap orang
dean Negara serta interksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama
wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. Keberhasilan
pembangunan kepariwisataan bergantung pada keunggulan daya tarik wisata,
kualitas sarana dan prasarana di destinasi wisata, dan keberadaan industri
pariwisata.
Berbeda denga sector kepariwisataan, ekonomi kreatif merupakan sektor baru
yang diangkat oleh pemerintah untuk dikelola hingga tingkat Kementrian.
Sebelumnya, sektor ekonomi kreatif belum dikelola secara terkoordinasi di tingkat
kementerian tertapi tersebar di 28 kementerian/lembaga badan serta seluruh
kepala daerah baik tingkat propinsi dan kabupaten kota, hal ini sesuai dengan
Instruksi Presiden No. 6 tahun 2009 tetang Pengembangan Ekonomi Kreatif.
Diangkatnya sektor ekonomi kreatif hingga tingkat kementerian oleh
Pemerintah, disebabkan oleh karena sektor ekonomi kreatif memiliki nilai
strategis bagi Indonesia, yaitu kontribusi ekonomi yang signifikan, penciptaan
iklim bisinis yang positif, mengangkat citra dan identitas bangsa, menggunakan
sumber daya terbarukan, mendorong terciptanya inovasi, dan memberikan
dampak sosial yang positif.
Indonesia memiliki sejumlah permasalahan yang harus diatasi untuk
meningkatkan kualitas pariwisata dan ekonomi kreatif. Permasalah yang dialami
sektor pariwisata antara lain dalah hal infrastruktur, pengembangan destinasi,
perluasan pasar wisata di dalam dan luar negeri, kelembagaan, dan sumber daya
manusia. Sementara permasalah yang dialami oleh sektor industry kreatif adalah
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
47
iklim usaha, perluasan pasar produk kreatif, teknologi dan konten, sumberdaya
baik alam maupun manusia, dan akses pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif.
Prinsip dasar pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif nasional
2012 – 2014 merupakan acuan dasar dalam menentukan arah, strategi, proram,
dan kegiatan pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Prinsip dasar
pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif meliputi :
1. Pro Growth, yaitu peningkatan laju pertumbuhan ekonomi melalui sektor –
sektor industry pariwisata dan ekonomi kreatif.
2. Pro Jobs, yaitu menciptakan dan memprluas lapangan kerja, dengan
focus utama untuk menggerakkan sektor riil yang dapat menciptakan
lapangan kerja, sehingga dapat menurunkan tingkat pengangguran
nasional.
3. Pro Poor, yaitu mengurangi tingkat kemiskinan nasional melalui
peningkatan pendapatan masyarakat di sektor pariwisata dan enkonomi
kreatif, baik sektor formal maupun non formal.
4. Pro Enviroment, yaitu mengupayakan pembangunan dengan
menggunakan sumber daya terbarukan dan mengembangkan karya yang
ramah lingkungan.
5. Mendukung penguatan nilai sosial dna budaya, yaitu mengupayakan
terciptanya tradisi yang yang hidup di dalam masyarakat melalaui
pelestarian (perlidungan, pengembangan dan pemanfaatan) nilai sosial
budaya.
6. Menciptakan kualitas hidup, yaitu memperkuat perbaikan ekonomi
masyarakat dengan penciptaan lingkungan ekonomi masyarakat dengan
penciptaan lingkungan sosial budaya yang berkualitas, perbaikan
kesehatan mental, kreativitas masyarakat, rekreasi dan pemanfaatan
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
48
waktu senggang, serta toleransi dan kepedulian sosial secara
berkelanjutan, melalui peran sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
7. Menciptakan nilai tambah, yaitu tidak hanyameningkatkan nilai melalui
peningkatan volume produk dan layanan tetapi mengutamakan
penciptaan nilai yang tinggi pada produk dan layanan sektor pariwisata
dan ekonomi kreatif melalui pemanfaatan kreativitas yang tidak terbatas.
Tujuan prinsip dasar pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif
2012 – 2014 ini merupakan satu kesatuan utuh, yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang alinnya. Dengan demikian prinsip ini diartikan bahwa Pemerintah
Pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif senantiasa
berupaya menciptakan laju pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata dan
penguragan tingkat pengangguran, pengurangan tingkat kemiskinan, peningkata
kelestarian lingkungan yang berkelanjutan, penguatan nilai sosial budaya, dan
peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta peningkatan penciptaan nilai
tambah, sehingga pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, inklusif, dan
berkeadilan dapat dicapai.
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
49
Tabel 3.2Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NoSasaran Jangka
Menengah Renstra K/L
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong1 2 3 4 51 Terciptanya
diversifikasi destinasi pariwisata
1 Belum optimalnya pengembangan destinasi pariwisata
1 Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung destinasi pariwisata
1 Telah dibentuknya desa wisata melalui PNPM Mandiri
2 Meningkatnya kuantitas wisman ke Indonesia dan perjalanan wisata
2 Ketersediaan data angka kunjungan yang tidak akurat
2 Sumber data yang bervariasi
2Adanya kemitraan dengan lembaga terkait dalam pengolahan data
3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja sektor ekonomi kreatif 3
Tidak adanya data terkait tenaga kerja dan unit usaha ekonomi kreatif
3
Urusan ekonomi kreatif merupakan tupoksi baru SKPD
4 Meningkatnya unit usaha sektor ekonomi kreatif
5 Meningkatnya profesionalisme pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
4 Rendahnya kualitas pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
Belum adanya standar kompetensi kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
3 Permenbudpar No. PM.07/DL/107/MKP/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis kompetensi di sektor pariwisata
6 Meningkatnya konsumsi produk dan jasa kreatif lokal oleh masyarakat Indonesia
5 Fasilitasi bagi pelaku kreatif yang belum optimal
5 Ketersediaan akses pasar yang masih terbatas
4 Adanya kegiatan pameran,festival dan promosi yang dilaksanakan
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
50
Tabel 3.3Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Sasaran Renstra Propinsi beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NoSasaran Jangka
Menengah Renstra Provinsi
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong1 2 3 4 51 Meningkatnya
kualitas daya tarik dan keterjangkauan destinasi wisata unggulan
1 Belum optimalnya pengembangan destinasi pariwisata
1 Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung destinasi pariwisata
1 Telah dibentuknya desa wisata melalui PNPM Mandiri
2 Meningkatnya jumlah destinasi wisata unggulan
3 Meningkatnya wisatawan mancanegara yang tertarik berkunjung ke Sulawesi Selatan
2 Ketersediaan data angka kunjungan yang kurang akurat
2 Sumber data yang bervariasi
2 Adanya kemitraan dengan lembaga terkait dalam pengolahan data
4 Meningkatnya wisatawan nusantara yang tertarik berkunjung ke Sulawesi Selatan
5 Meningkatnya sinergi pemerintah dengan dunia usaha dalam industri pariwisata yang berdaya saing
3 Rendahnya kontribusi dunia usaha dalam pengembangan paket wisata
3 Rendahnya pemahaman dunia usaha tentang posisi dan perannya dalam pengembangan pariwisata
3 Adanya kegiatan sosialisasi dan pelatihan bagi dunia usaha
6 Meningkatnya sinergi pemerintah dengan masyarakat lokal dalam industri pariwisata yang berdaya saing
4 Rendahnya kontribusi masyarakat dalam pengembangan pariwisata
4 Rendahnya wawasan kepariwisataan masyarakat
4 Adanya kegiatan pelatihan bagi masyarakat
7 Meningkatnya produk ekonomi kreatif berbasis media, disain dan
5 Fasilitasi bagi pelaku kreatif yang belum optimal
5 Ketersediaan akses pasar yang masih
terbatas
5 Adanya kegiatan pameran,festival
dan promosi yang
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
51
iptek dilaksanakan8 Meningkatnya
produk ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya
3.4 TELAAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Kebijakan Nasional penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan
dengan diundangkannya Undang-Undang nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan
Ruang, yang kemudian diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 26 tahun
2007. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mewujudkan kualitas tata ruang Nasional
yang semakin baik, yang oleh undang- undang dinyatakan dengan kriteria aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan. Namun setelah lebihdari 25 tahun
diberlakukannya kebijakan tersebut, kualitas tata ruang masih belum memenuhi
harapan, bahkan cenderung sebaliknya, jsutru yang belakangan ini sedang
berlangsung adalah indikasi dengan penurunan kualitas dan daya dukung
lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkunga bahkan makin terlihat secara
kasat mata, baik dikawasan perkotaan, maupun dikawasan pedesaan.
Dengan diberlakukannya Kebijakan Nasional yang didukung oleng penguatan
Kebijakan Daerah terhadap penataan ruangan tersebut, maka tidak ada lagi tata
ruang wilayah yang tidak direncanakan. Tata ruang menjadi produk dari rangkaian
proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, penegasan sangsi atas pelanggaran tata
ruang dan sebagainya diatur dalam UU 26/2007 menuntut proses perencanaan
tata ruang harus diselenggarakan dengan baik, agar penyimpangan pemanfaatan
ruang bukan disebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah.
Berdasarkan revisi terakhir Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
tahun 2010 – 2030 akan dikemukaan factor-faktor penghambat dan pendorong
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
52
dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan SKPD ditinjau dari
implikasi RTRW dan disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.4Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata
Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NoRencana Tata Ruang
Wilayah terkait Tugas dan Fungsi
SKPD
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong1 2 3 4 51 Mengembangkan
Kawasan Danau Tanjung Bunga menjadi Kawasan Wisata Publik dan Kawasan Pusat Jajan dan Makanan Unggulan Makassar 1
Masih terbatasnya fasilitas pendukung sebagai destinasi pariwisata pada kawasan Danau Tanjung Bunga dan Sungai Jeneberang
1
Belum adanya sinergitas pengembangan kawasan Danau Tanjung Bunga dan Sungai Jeneberang sebagai destinasi pariwisata
1 Adanya kerjasama Pemda dengan pihak swata dalam pengembangan kawasan Tanjung Bunga
2 Mengembangkan Kawasan Riverside Sungai Jeneberang sebelah timur Rubber dam sebagai Wisata Air
2 Adanya Koordinasi lintas SKPD dan kerjasama lembaga
3 Kawasan Strategis Wisata Pulau Terpadu
3 Belum optimalnya pengelolaan wisata pulau
3 Terbatasnya sarana dan prasarana pada daya tarik wisata pulau
3 Tersedianya Anggaran
3.5 PENENTUAN ISU –ISU STRATEGIS
Dari beberapa isu yang saat ini berkembang, ada beberapa isu strategis yang
dianggap prioritas pada penentuan fokus arah kegiatan sektor pariwisata dan
ekonomi kreatif, yang harus menjadi perhatian Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kota Makassar dalam penentuan strategi dan kebijakan untuk
mewujudkan peran pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
53
Kota Makassar. Isu strategis yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya dampak promosi dan pemasaran pariwisata
Upaya promosi dan pemasaran pariwisata yang dilakukan selama ini terlihat
belum berdampak signifikan karena pemanfaatan media promosi yang belum
optimal sehingga promosi serta informasi pariwisata yang ingin disampaikan
pun tidak dapat dijangkau secara luas oleh para wisatawan. Selain itu
pelaksanaan berbagai bentuk event baik yang berskala lokal, nasional dan
internasional yang dilaksanakan tidak diawali dengan perencanaan yang
matang sehingga konten yang disajikan kurang menarik, selain itu event –
event yang dilaksanakan kurang variatif dan beragam sehingga tujuan utama
pelaksanaan event – event tersebut yakni meningkatkan angka kunjungan
menjadi sulit terwujud.
2. Rendahnya kualitas dan daya saing destinasi pariwisata
Kota Makassar memiliki daya tarik wisata yang sangat beragam, baik pantai,
pulau, sungai, kuliner, hiburan dan lain sebagainya. Keragaman daya tarik
wisata yang ada saat ini tentu membutuhkan sarana dan prasana pendukung
dalam pemanfaatannya. Masih rendahnya kualitas aksesibiltas tentu akan
mempengaruhi kemampuan wisatawan untuk menjangkau destinasi
pariwisata yang ada, selain itu masih terbatasnya sarana akomodasi yang ada
pada destinasi menjadi masalah tersendiri yang harus dapat dipecahkan
secara bersama, karena ketersediaan sarana dan prasarana pada daya tarik
wisata tentu akan mempengaruhi angka kunjungan wisatawan.
3. Masih rendahnya pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan
budaya
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
54
Dengan terbitnya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Pengembangan Ekonomi Kreatif sampai dengan terbentuknya kementerian
baru yang mengurusi ekonomi kreatif secara khusus, yaitu Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa sektor ekonomi kreatif
telah menjadi sektor baru dalam menggerakkan perekonomian Negara. Dari
data yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahwa
pada periode 2002-2010, eknomi kreatif memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap perekonomian Indonesia, baik dalam nilai tambah atau
PDB, penyerapan tenaga kerja, jumlah perusahaan maupun ekspor.
Kontribusi rata-rata PDB tahun 2002-2010 terhadap PDB nasional mencapai
7,74%, tingkat partisipasi tenaga kerja sebesar 7,76%, kontribusi jumlah
usaha mencapai 6,77%, kontribusi ekspor mencapai 9,77% dengan kontribusi
impor hanya sebesar 1,3%, dan net trade barang sebesar 33,14%. Dengan
melihat data tersebut menujukkan bahwa pengembangan ekonomi kreatif
menjadi sebuah keniscayaan, data teresbut menjadi sebuah peluang bagi
kota Makassar yang memiliki potensi ekonomi kreatif yang menjanjikan
sekaligus menjadi sebuah tantangan khususnya bagi Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif yang baru saja dibentuk agar mampu memberikan interfensi
program dan kegiatan yang efektif dalam pengembangan sektor ekonomi
kreatif berbasis seni dan budaya.
4. Belum optimalnya kompetensi dan kapabilitas SDM Pariwisata
Pembangunan kepariwisataan memerlukan peran aktif SDM, baik aparatur,
pelaku usaha dan tenaga kerja, maupun masyarakat. Keterbatasan
kemampuan aparatur pemerintah bidang pariwisata disebabkan minimnya
pengetahuan kepariwisataan dan sering terjadinya perpindahan aparatur.
Sedangkan tingkat profesionalisme SDM sangat ditentukan oleh kualitas dari
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
55
pendidikan yang tiak sesuai dengan kebutuhan (the right man not in the right
place) serta tidak jelasnya uraian tugas masing-masing staf membuat
pembagian tugas menjadi idak jelas sehingga pekerjaan masih bertumpuk
pada beberapa orang staf saja.
5. Belum optimalnya sinergitas dan kemitraan
Kemitraan dan kerjasama Antara pemerintah pusat dam pemerintah daerah,
antar pemerintah, swasta (industri pariwisata) dan masyarakat, sangat
diperlukan dalam mendorong pencapaian tujuan pembangunan
kepariwisataan. Sektor publik atau pemerintah berperan dalam menyediakan
infrastruktur dan kerangka regulasi yang dapat mendorong swasta dan
masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan kepariwisataan.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
56
4.1 VISI DAN MISI DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Sebagai Dinas Teknis yang menangani pariwisata dan ekonomi kreatif,
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai tantangan yang sangat kuat
untuk memenuhi kedua tugas tersebut. Untuk memperoleh hasil yang maksimal
dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sekaligus
mewujudkan visi Kota Makassar maka diperlukan upaya-upaya pengembangan
segenap potensi dan sumber daya sebagai kekuatan internal yang harus saling
bersinergi secara optimal dalam rangka peningkatan manajemen Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Oleh karena itu Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif telah menetapkan Visi sebagai berikut :
Makna pokok yang terkandung dalam Visi Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kota Makassar tersebut merupakan hasil pendalaman dari rangkaian
antara kegiatan dan subtansi tupoksi serta jati diri pelayanan yang merupakan
eksistensi dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar yang
diwujudkan dalam peningkatan kinerja untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
diharapkan.
Pokok pokok Visi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar adalah
sebagai berikut :
Destinasi Pariwisata : artinya bahwa pengembangan pariwisata dan ekonomi
kreatif Kota Makassar disasarkan pada upaya untuk
meningkatkan minat kunjungan wisatawan
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
”Terwujudnya Kota Makassar sebagai Destinasi Pariwisata
Dunia”
57
mancanegara dan nusantara melalui perencanaan dan
pembangunan terpadu dari alam, budaya, dan sejarah
masyarakat sehingga terbentuk ikon pariwisata yang
berdaya saing dan unggul dalam menggerakkan
pembangunan ekonomi kota Makassar.
Dunia : artinya bahwa pelaksanaan pembangunan pariwisata dan ekonomi
kreatif Kota Makassar harus memiliki daya saing yang unggul dan
terkemuka sehingga mampu mengembalikan citra Kota Makassar
sebagai bandar dunia yang menarik dikunjungi oleh wisatawan
mancanegara dan nusantara melalui penyediaan dan pengembangan
aksesibilitas, atraksi wisata, aktivitas wisata, akomodasi dan sarana
prasaran penunjang kegiatan wisata yang berkualitas, ramah
lingkungan, berkelanjutan dan berkelas dunia.
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan dalam 5 (lima) tahun
kedepan (2014-2019), Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan
misi sebagai pernyataan dalam upaya atau cara mencapai visi yang dirumuskan
sebagai berikut:
1. Peningkatan promosi dan pemasaran pariwisata yang terarah dan terencana;
2. Penataan dan pengembangan usaha industri pariwisata dalam meningkatkan
daya saing;
3. Peningkatan kompetensi dan daya saing SDM pariwisata dan ekonomi kreatif
yang berstandar internasional;
4. Pengembangan potensi ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya;
5. Peningkatan kapasitas kelembagaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
58
4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF KOTA MAKASSAR
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, yaitu sesuatu (apa)
yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima tahun kedepan.
Sedangkan sasaran merupakan penjabaran dari tujuan Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kota Makassar, yaitu hasil yang akan dicapai secara nyata
daam rumusan yang lebih spesifik, terperinci, dapat diukur dan dapat dicapai,
serta dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kota Makassar Tahun 2014-2019 berdasarkan rumusan misi
dapat dilihat pada table 4.1
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI
KREATIF KOTA MAKASSAR
Strategi pada dasarnya lebih bersifat grand design (agenda), sebagai
suatu cara atau pola yang dirancang untuk merspon isu strategis yang dihadapi
dan/ atau untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran instansi. Denagn kata
lain, strategi merupakan suatu cara atau pola untuk mewujudkan tujuan atau
misi yang ditetapkan.
Strategi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, selain
dirancang untuk merespon isu strategis juga dirancang dengan mengakomodir
‘Strategi Pembangunan Daerah’ sebagai suatu strategi pembangunan jangka
menengah daerah Kota Makassar sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota
Makassar Tahun 2014-2019.
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar untuk
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
59
fijadikan pedoman, pegangan / indikasi kegiatan guna tercapainya kelancaran
dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi.
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan strategi dan
kebijakan sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk merespon isu strategis
serta prospek pembangunan tahun 2014 – 2019.
Adapun strategi dan kebijakan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
Makassar pada setiap misi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Visi : Terwujudnya Kota Makassar Sebagai Destinasi Pariwisata DuniaMisi 1 : Peningkatan promosi dan pemasaran pariwisata yang terarah dan terencana
Tujuan Sasaran Strategi KebijakanMewujudkan koordinasi promosi dan pemasaran pariwisata melalui kerjasama antar lembaga dan peningkatan mutu promosi dan pemasaran pariwisata
a. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara
a. Meningkatkan kualitas media dan jangkauan promosi Pemanfaatan
teknologi informasi dalam promosi dan pemasaran pariwisata
b. Meningkatkan aksesbilitas informasi pariwisata
b. Meningkatnya kerja sama antar lembaga dalam melaksanakan promosi dan pemasaran pariwisata
c. Meningkatkan kualitas event (pertunjukan, konvensi dan perhelatan) dengan perencanaan konsep yang matang disesuaikan dengan minat wisatawan
Peningkatan kualitas event berbasis minat wisatawan
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
60
d. Meningkatkan koordinasi dan integrasi program promosi dan pemasaran pariwisata
Pemanfaatan jaringan kerja sama lembaga dalam mengefektifkan promisi pariwisata
e. Meningkatkan dan memperkuat kerjasama antar lembaga dalam pengembangan pariwisata
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
61
Misi 2 : Penataan dan pengembangan usaha industri pariwisata dalam meningkatkan daya saing
Tujuan Sasaran Strategi KebijakanMewujudkan usaha industri pariwisata yang berdaya saing melalui peningkatan kualitas sarana prasarana kepariwisataan serta pengawasan dan pembinaan usaha industri pariwisata
a. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing
a. Meningkatkan kualitas aksesibiltas, atraksi, aktivitas, akomodasi dan pada destinasi
Pengembangan sarana dan prasarana pada destinasi wisata
b. Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan para pelaku usaha industri pariwisata dalam mendukung upaya
b. Meningkatkan koordinasi usaha industri pariwisata dengan para pemangku kebijakan
Pengembangan usaha industri pariwisata
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
62
pengembangan pariwisata daerah
c. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap usaha industri pariwisata
Misi 3 : Peningkatan kompetensi dan daya saing SDM pariwisata dan ekonomi kreatif yang berstandar internasional
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Menyediakan SDM pariwisata yang bermutu serta menjamin ketersediaan ruang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif
a. Meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata melalui rekruitmen berdasarkan standarisasi, sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan
a. Meningkatkan kompetensi teknis tenaga kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
Penguatan kapasitas SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
b. Meningkatnya pemahaman dan peran serta kelompok-kelompok masyarakat dan pelaku ekonomi kreatif melalui pembinaan dan peningkatan kapasitas
b. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona
Peningkatan wawasan kepariwisataan masyarakat
c. Melakukan pengembangan pemberdayaan masyarakat destinasi pariwisata
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
63
Misi 4 : Pengembangan potensi ekonomi kreatif berbasis seni dan budayaTujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan pengelolaan potensi ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya dalam meningkatkan kreatifitas pelaku seni dan hsil karya yang dihasilkan
a. Meningkatnya ketersediaan data dan informasi terkait potensi ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya
a. Menyusun data base pelaku dan hasil karya seni industry ekonomi kreatif
Pengelolaan data informasi ekonomi kreatif berbasis IT
b. Meningkatnya fasilitasi pengembangan hasil karya seni melalui berbagai jenis kegiatan pemasaran
b. Mendorong pengembangan kreatifitas pelaku industri kreatif secara profesional
Pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya
c. Meningkatkan sinergitas dalam pengembangan hasil karya seni di masyarakat
Misi 5 : Peningkatan kapasitas kelembagaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi KreatifTujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan kualitas pelayanan SDM aparatur serta mewujudkan pengelolaan program, anggaran dan barang milik daerah secara efektif, efisien sesuai ketentuan
a. Meningkatnya Profesionalisme SDM aparatur melalui perluasan akses pendidikan dan pelatihan
a. Meningkatkan kualitas pelayanan aparatur
Penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik
b. Meningkatnya kualitas perencanaan program, anggaran dan barang milik daerah dalam pencapaian kinerja melalui pengevaluasian laporan serta pengembangan sistem informasi
b. Meningkatkan dukungan manajemen sumberdaya aparatur
c. Meningkatkan kualitas pengelolaan barang milik daerah
BAB V
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
64
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Sebagai langkah lanjutan dalam pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan
maka penjabaran strategi pembangunan ke dalam program dan kegiatan perlu
dilakukan. Program merupakan penjabaran tentang kegiatan adalah sesuatu yang
harus dilaksanakan oleh Disparekraf terkait bersama seluruh pemangku kepentingan
(stakeholder) guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pada dasarnya
program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Disparekraf Tahun 2014-2019
dibedakan ke dalam 10 (sepuluh) kategori, terdiri dari:
5.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, terdiri atas kegiatan:
Analisis sektor pariwisata
Penyebarluasan informasi
Eksebisi promosi pariwisata
Makassar fam trip
Makassar travel fair
Makassar direct sale
Makassar traditional games festival
Festival musik taman
Festival losari
Festival bahari
Makassar cullinary night
Makassar interfood
Pasar seni wisata makassar
Koordinasi/konsultasi kerjasama kemitraan lembaga pariwisata
Pusat informasi pariwisata
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
65
Penyusunan detail engineering design (DED) bus pariwisata
Pengadaan bus wisata
Penyusunan detail engineering design (DED) becak pariwisata
Pengadaan becak wisata
Pemeliharaan transportasi wisata
Pameran piranti saji indonesia
Festival layang-layang
Makasar expo
Lomba foto sadar wisata
Makassar craft and culture expo
Tourism fiesta
Photography world record
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, terdiri atas kegiatan:
Rehabilitasi dermaga penyeberangan
Pembenahan sarana prasarana dan fasilitas di daya tarik wisata
Penyusunan data potensi daya tarik wisata
Pengumpulan dan pengelolaan data kunjungan wisatawan di DTW
Fibilit study daya tarik wisata desa untia
Penyusunan rencana induk pengembangan pariwisata (RIPPDA) kota Makassar
Penyusunan peraturan walikota Makassar bidang usaha pariwisata
Updating data base usaha industri pariwisata
Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata
Pengawasan dan pemantauan usaha industri pariwisata
Pembinaan dan penertiban usaha industri pariwisata
Sosialisasi peraturan usaha pariwisata
Fasilitasi pengembangan sertifikasi usaha pariwisata
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
66
3. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata, terdiri atas
kegiatan:
Pengembangan wisata pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa (city tour)
Pengembangan dan pelatihan standar kompetensi pariwisata
Pengawasan dan pengendalian sertifikasi kompetensi pariwisata
Sosialisasi peraturan pemerintah tentang sertifikasi kompetensi dibidang
pariwisata
Pelatihan biro perjalanan pariwisata
Workshop strategis pegembangan program pariwisata
Workshop jurnlistik kepariwisataan
Penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona
Fasilitasi pembentukan forum sadar wisata
Gerakan kampanye sadar wisata dan sapta pesona
Penilaian dan penghargaan sapta pesona usaha pariwisata
Analisis pengembangan wisata ungulan
Koordinasi dan monitoring/ evaluasi pelaksanaan program pengembangan
destinasi pariwisata
Pemberdayaan masyarakat di destinasi pariwisata
Pengembangan produk wisata unggulan
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembedayaan msyarakat di destinasi
pariwisata
4. Program Pengembangan Wisata Kuliner, terdiri atas kegiatan:
Penetapan ikon kuliner kota makassar
Penyusunan masterplan pegembangan kawasan wisata kuliner biringkanal
Pengembangan kawasan wisata kuliner
Sosialisasi ikon kuliner kota Makassar
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
67
Pengembangan kawasan wisata kuliner
Pemberdayaan masyarakat di biringkanal
Pembrdayaan msyarakat di biringkanal
Monitoring dan evaluasi pengembangan wisata kuliner biringkanal
5. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif, terdiri atas kegiatan:
Penyusunan data base (SIM) ekonomi kreatif
Updting data bse (SIM) ekonomi kreatif
Penyusunan draft regulasi di bidang pefilman
Sosialisasi regulasi bidang perfilman
Koordinasi kemitraan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya
Makassar seascreen academy
Jambore fotografi nasional
Atraksi seni pertunjukan
Workshop pengembangan manajeme pemasaran produk
Pesta kesenian
Makassar art in culture and tradition
Festival jazz fort Rotterdam
Festival kuliner makassar
Pertunjukan Sandra tari MAIPADIAPATI
Pekan film makassar
Pameran seni rupa & fine art
Workshop pembuatan handycraft
Workshop pembuatan kue-kue traditional
Workshop pembuatan batik Lontara
Workshop pengolahan tenun sutra menjadi bahan siap pakai
Traditional food vaganza
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
68
Makassar performing arts
Workshop pengembangan kualitas dan keragaman kemasan produk
Misi kesenian
Makassar Islamic fashion festival
Makassar fashion for passion
Koordinasi pengusulan kota kreatif ke UNESCO
Festival film pendek (sombere award)
Celebes beauty fashion week
Pesta komunitas kreatif makassar
Festival lagu daerah
Festival seni pertunjukan
Pembuatan video klip jingle dan rekaman MTR dan I love MC
Pembuatan film fiksi
Makassar culture festival and carnaval
Makassar initiative
Makassar fashion carnival
Pembuatan komik
Makassar international writers festival
Festival anak lorong
Pekan seni dan kampung makassar
Makassar traditional festival
Festival eat and run
Makassar house of arts and culture
Pentas seni makassar
Pecan produk kreatif
6. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri atas kegiatan:
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
69
Penyediaan jasa surat menyurat
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Rapat-rapat koordinasi & konsultasi ke luar daerah
Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknis lainnya
Penyediaan bahan bacaan
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Pengelolaan administrasi perkantoran
Sosialisasi kinerja pelayanan publik
7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, terdiri atas kegiatan:
Pengadaan alat kantor
Pengadaan alat rumah tangga
Pengadaan computer
Pengadaan alat studio
Pengadaan alat komunikasi
Pemeliharaan rutin/berkala gedung bangunan gedung tempat kerja
Penyediaan jasa perizinan dan serifikasi
Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
Pemeliharaan rutin/berkala alat angkutan darat bermotor
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan alat rumah tangga
Pemeliharaan rutin/berkala alat kantor
Pemeliharaan rutin/berkala computer
Pemeliharaan rutin/berkala meja dan kursi kerja/rapat
Pengadaan meja dan kursi kerja/rapat
8. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, terdiri atas kegiatan:
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
70
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
9. Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan, terdiri
atas kegiatan:
Penyusunan laporan keuangan semesteran dan akhir tahun dan perhitungan
penyusutan asset
Penyusunan Renstra-SKPD
Penyusunan Renja-SKPD
Penyusunan RKA-SKPD
Penyusunan DPA-SKPD
Penyusunan LAKIP-SKPD
Penyusunan TAPKIN-SKPD
Pengelolaan keuangan SKPD
Peningkatan kinerja pelayanan dan administrasi
Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pertanggungjawaban penerimaan hibah dan
bantuan sosial
10. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, terdiri atas kegiatan:
Pendidikan dan pelatihan formal
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.1 di bawah ini;
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
71
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja SKPD
Penanggung
Jawab
Lokasi2015 2016 2017 2018 2019Kondisi Kinerja pada akhir Periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) 1. Mewujudkan promosi dan pemasaran pariwisata yang efektif melalui peningkatan mutu promosi dan pemasaran
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Angka kunjungan wisatawan
PROGRAM PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA
Meningkatnya Kunjungan Wisatawan Nusantara
3,756,627
6,506,627
7,592,736,000
9,506,627
8,770,000,000
12,756,627
8,430,000,000
16,256,627
9,465,000,000
20,006,627
9,640,000,000
20,006,627
43,897,736,000
Bidang Promosi dan Pemasaran
Meningkatnya Kunjungan Wisatawan Mancanegara
50,039 87,539 129,539
176,039
227,039
282,539
282,539
1 Analisis Sektor Pariwisata
Tersedianya dokumen analisis sektor pariwisata
1
430,000,000
1
450,000,000
1
450,000,000
1
450,000,000
1 500,000,0
00 5 2,280,000,000
2 Penyebarluasan informasi pariwisata
Tersedianya Media Informasi Pariwisata
4
5
870,000,000
4
800,000,000
4
800,000,000
4
800,000,000
4
800,000,0
00 21 4,070,000,00
0
3 Exhibition Promosi Pariwisata
tersedianya kegiatan promosi dan pemasaran didalam dan luar negeri
54
9
1,300,000,000
14
1,500,000,000
14
1,500,000,000 14 1,500,0
00,000 14 1,600,000,0
00 65 7,400,000,00
0
4 Makassar fam trip
jumlah peserta yang mengikuti kegiatan (buyers)
50
125,000,000
50
125,000,000
50
125,000,000
50
135,000,0
00 200 510,000,00
0
5 Makassar Travel Fair
Jumlah Biro Perjalanan yang berpartisipasi
25
250,000,000
25
250,000,000
25
250,000,000
25
250,000,000
25
250,000,0
00 125 1,250,000,00
0
6 Makassar Direct Sale
Jumlah pengunjung dalam kegiatan
2,754 1
,522 520,000,000
1,791
520,000,000
2,107
550,000,000
2,479
550,000,0
00 7,899 2,140,000,00
0
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
72
7 Makassar Traditional Games Festival
Jumlah pengunjung dpada kegiatan
150
250,000,000
150
250,000,000
150
250,000,000
150
250,000,000
150
250,000,0
00 750 1,250,000,00
0
8 Festival Musik Taman
Jumlah pengunjung pada kegiatan
100 250,000,000
100
250,000,000
100
250,000,000
100
250,000,000
100
250,000,0
00 500 1,250,000,00
0
9 Festival Losari Jumlah pengunjung pada kegiatan 4,3
95
894 350,000,000
1,051
385,000,000
1,237
400,000,000
1,455
440,000,000
1,712
450,000,0
00 6,349 2,025,000,00
0
10 Festival bahari Jumlah pengunjung pada kegiatan 12,834 5032 350,
000,000 5921 400,000,000 6956 450,
000,000 8195 500,000,000 9641
600,000,0
00 35,745 2,300,000,00
0
11 Makassar cullinary night
Jumlah pengunjung pada kegiatan 2400 350,
000,000 2666 400,000,000 2962 500,
000,000 3292 600,000,000 4000
675,000,0
00 15,320 2,525,000,00
0
12 Makassar Interfood
Jumlah pengunjung pada kegiatan
4,686 1735 278,
740,300 1
,927 300,000,000
2,141
350,000,000 2379 370,0
00,000 2644 400,000,0
00 10,826 1,698,740,30
0
13 Pasar Seni Wisata Makassar
Jumlah pengunjung pada kegiatan 100 250,
000,000 100 250,000,000 100 250,
000,000 100 250,000,000 100
250,000,0
00 500 1,250,000,00
0
14 Koordinasi / konsultasi kerjasama kemitraan lembaga pariwisata
Jumlah kerjasama antar lembaga pariwisata yang ditindaklanjuti
11
4 210,000,000
3
210,000,000 3 250,0
00,000 2 250,000,0
00 12 920,000,00
0
15 Pusat Informasi Pariwisata
Tersedianya opersional Pusat Informasi Pariwisata (bulan)
60
12
400,000,000
12
430,000,000
12
450,000,000
12
480,000,000
12
480,000,0
00 12 1,840,000,00
0
16 Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Bus Pariwisata
Tersedianya DED Bus Pariwisata (dokumen)
1 100,000,000 1 100,000,00
0
17 Pengadaan Bus Wisata
Tersedianya Bus Wisata 1 650,0
00,000 1 650,000,000
18 Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Becak Pariwisata
Tersedianya DED Becak Pariwisata (dokumen)
1
50,000,000 1 50,000,00
0
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
73
19 Pengadaan Becak Wisata
Tersedianya Becak Wisata
5 100,000,000 5
100,000,0
00 10 200,000,00
0
20 Pemeliharaan Transportasi Wisata
Jumlah Transportasi Wisata yang dipelhara
5
75,000,000 1 100,0
00,000 11 300,000,0
00 6 475,000,00
0
21 Pameran Piranti Saji Indonesia
Jumlah pengunjung dalam kegiatan
150 200 500,000,000 250 550,0
00,000 300 600,000,000 350 650,0
00,000 400 700,000,0
00 1,500 3,000,000,00
0
22 Festival Layang-Layang
Jumlah pengunjung dalam kegiatan
300 400 360,000,000 500 400,0
00,000 600 450,000,000 700 500,0
00,000 800 550,000,0
00 3,000 2,260,000,00
0
23 Makassar Expo Jumlah pengunjung Expo yang berpartisipasi
300 453,995,700
300
400,000,000
300
450,000,000 300 500,0
00,000 300 550,000,0
00 1,500 2,353,995,70
0
24 Lomba Foto Sadar Wisata
Jumlah Peserta 100 250,
000,000 100 250,000,000
25 Makassar Craft and Culture Expo
Jumlah Pengunjung 200 350,
000,000 200 350,000,000
26 Tourism Fiesta Jumlah Pengunjung 200 350,
000,000 200 350,000,000
27 Photography World Record
Jumlah Photographer yang berprestasi
10,000
750,000,000 10,000
750,000,000
2. Mewujudkan industri pariwisata yang berdaya saing melalui peningkatan kualitas sarana kepariwisataan
a. Meningkatnya sarana prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing
a. Jumlah Daya Tarik Wisata yang berdaya saing
PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
Jumlah Sarana Prasarana DTW yang Berdaya Saing
- 1 4,161,263,200 2 4,702,0
00,000 2 4,035,000,000 1 3,175,0
00,000 1 3,250,000,0
00 7 10,760,880,40
0
Bidang Pengembangan Usaha
Pariwisata
1 Rehabilitasi dermaga penyeberangan
Jumlah dermaga penyebrangan ke tempat DTW
1 860,000,000 1 860,
000,000 - 2 1,720,000,000
2 Pembenahan Sarana Prasarana dan Fasilitas di Daya Tarik Wisata
Jumlah DTW yang yang dibenahi 1 1,534,
450,000 1 1,620,000,000 1 1,620,
000,000 1 1,620,000,000 1
1,620,000,0
00 5 8,014,450,00
0
3 Penyusunan Data Potensi Daya Tarik Wisata
Dokumen Potensi DTW
1 250,000,000 1 250,000,00
0
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
74
4 Pengumpulan dan Pengelolaan Data Kunjungan Wisatawan di DTW
Data Kunjungan Wisatawan di DTW Kota Makassar
4 150,000,000 4 150,
000,000 4 150,000,000 4
150,000,0
00 16 600,000,00
0
5 Feasiblity Study Daya Tarik Wisata Desa Untia
Tersedianya Dokumen Feasibility Study Kawasan DTW Desa Untia
1 176,430,400 1 176,430,40
0
6 Penyusunan rencana induk pengembangan pariwisata daerah (RIPPDA) kota Makassar
Dokumen Pedoman Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan di kota makassar
1 1,000,000,000
7 Penyusunan Peraturan Walikota Makassar Bidang Usaha Pariwisata
Peraturan Walikota Makassar tentang Tanda Daftar Usaha Pariwisata per Bidang Usaha Pariwisata
3 179,436,800 3 152,0
00,000 3 155,000,000 3 155,0
00,000 3 155,000,0
00 15 796,436,80
0
8 Updating data base usaha industri kepariwisataan
Tersedianya dokumen database usaha industri pariwisata
12 12 150,000,000 12 150,0
00,000 12 150,000,000 12 150,0
00,000 12 150,000,0
00 60
750,000,000
9 Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraanpariwisata
Jumlah kegiatan Koordinasi Pembangunan Kemitraan 10 12 192,
273,000 12 200,000,000
12 200,000,000
12 200,000,000
12 250,000,000
60 1,042,273,000
10 Pengawasan dan
Pemantauan Usaha Industri Pariwista
Jumlah Kegiatan Pengawasan dan Pemantauan Usaha Industri Pariwisata
10 12 300,000,000 12
300,000,000
12 300,000,000
12 300,000,000
12 300,000,000
60 1,500,000,000
11 Pembinaan dan Penertiban Usaha Industri Pariwisata
Jumlah Kegiatan pembinaan usaha industri pariwisata yang dilaksanakan
40 6 478,673,000 10
350,000,000
10 350,000,000
10 350,000,000
10 375,000,0
00 46
1,903,673,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
75
12 Sosialisasi Peraturan Usaha Pariwisata
Jumlah Peserta Sosialisasi yang memahami aturan Peraturan Usaha Pariwisata
100 150,000,000 300
520,000,000
400 670,000,000
13 Fasilitasi Pengembangan Sertifikasi Usaha Pariwisata
Jumlah Usaha Industri Pariwisata Hotel dan Penyedia Makanan Minuman yang disertifikasi/ diklasifikasikan
89 150,000,000 100 250,
000,000 200 250,000,000 289
250,000,000
589 900,000,000
3. Menyediakan SDM pariwisata yang bermutu serta menjamin ketersediaan ruang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam pengembangan pariwisata
a.Meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata melalui rekruitment berdasarkan standarisasi, sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan
a. Jumlah Sumber Daya Manusia Pariwisata yang berkualitas
PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PARIWISATA
Jumlah Tenaga Kerja Pariwisata yang Tersertifikasi
220 250 1,150,000,000 250 2,915,0
00,000 260 3,610,000,000 260 3,920,0
00,000 260 4,250,000,0
00 1,500 15,845,000,00
0
Bidang Pengembangan Sumber
Daya dan
Peran Serta
Masyarakat
1 Pengembangan
Wisata Pendidikan bagi Pelajar dan Mahasiswa (city tour)
jumlah partisipasi pelajar dan mahasiswa pada event city tour
700 200 180,000,000 200 200,
000,000 200 220,000,000 200
250,000,0
00 800
850,000,000
2 Pengembangan
dan pelatihan standar kompetensi pariwisata
Jumlah tenaga kerja yang berkompetensi
220 1500 450,000,000 1500 450,0
00,000 1500 450,000,000 1500 450,0
00,000 1500 450,000,0
00 7,720
2,250,000,000
3 Pengawasan dan
Pengendalian Sertifikasi Kompetensi Pariwisata
Jumlah tenaga kerja sektor pariwisata yang mendapat pengawasan dan pengendalian sertifikasi
1500 300,000,000 1600 350,0
00,000 1700 400,000,000 1800 450,0
00,000 1900 500,000,0
00 8,500
2,000,000,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
76
4 Sosialisasi Peraturan Pemerintah Tentang Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata
Jumlah peserta sosialisasi
200 200 150,000,000 200 180,
000,000 - - - - 400 330,000,000
5 Pelatihan Biro Perjalanan Pariwisata
Jumlah peserta yang dilatih 50 200 250,
000,000 200 250,000,000 200 250,
000,000 200 250,000,000 200
250,000,0
00 600
1,250,000,000
6 Workshop Strategis Pengembangan Program Pariwisata
Jumlah Peserta Workshop
70 100 200,000,000 100 200,0
00,000 200 400,000,000
7 Workshop jurnalistik Kepariwisataan
Jumlah Pelajar dan mahasiswa yang mengikuti Workshop
150 200 300,000,000 250
350,000,0
00 450
650,000,000
8 Penyuluhan Sadar Wisata dan Sapta Pesona
Jumlah Peserta Penyuluhan 500 200 180,0
00,000 200 180,000,000 200 200,0
00,000 200 200,000,000
800 760,000,000
9 Fasilitasi Pembentukan Forum Sadar Wisata
Jumlah Kelompok/ forum yang difasilitasi
10 250,000,000 20 250,0
00,000
30 500,000,000
10 Gerakan Kampanye Sadar Wisata dan Sapta Pesona (gerakan sadar wisata dan aksi sapta pesona)
Jumlah Kelompok masyarakat pariwisata yang berpartisipasi
10 500,000,000 15
550,000,0
00 25
1,050,000,000
11 Penilaian dan Penghargaan Sapta Pesona Usaha Pariwisata
Jumlah usaha pariwisata yang berpartisipasi 50 200,0
00,000 100 250,000,000
150 450,000,000
12 Analisis Pengembangan Wisata Unggulan
Jumlah dokumen yang dihasilkan 1 400,0
00,000 1 400,000,000
13 Koordinasi dan monitoring/Evaluasi pelaksanaan Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Jumlah kelurahan wisata yang difasilitasi dan dikembangkan
6 4 150,000,000 6 200,0
00,000 6 200,000,000 6 200,0
00,000 6 200,000,0
00 6
950,000,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
77
14 Pemberdayaan Masyarakat di Destinasi Pariwisata
Jumlah kelompok masyarakat yang diberdayakan
6 4 275,000,000 5 300,
000,000 6 350,000,000 6
350,000,000
21 1,275,000,000
15 Pengembangan Produk Wisata Unggulan
Jumlah Ragam Ikon Kuliner 30 400,
000,000 10 400,000,000 85
800,000,000
137 18,001,300
16 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat di Destinasi Pariwisata
Jumlah Kelompok Masyarakat yang dimonitoring 10 230,0
00,000 14 250,000,000 19 300,0
00,000 25 350,000,0
00 25
1,130,000,000
b. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata kuliner
Jumlah unit wisata kuliner yang dikembangkan di Birringkanal
PROGRAM PENGEMBANGAN WISATA KULINER
Jumlah Unit Wisata Kuliner yang Dikembangkan di Biringkanal
- 10 2,965,000,000 10 1,545,0
00,000 10 1,625,000,000 15 2,600,0
00,000 20 1,830,000,0
00 20
6,055,000,000
1 Penetapan Ikon Kuliner Kota Makassar
Jumlah Unit Wisata Kuliner yang difasilitasi di Birringkanal 10 520,
000,000 10 520,000,000 10 550,
000,000 15 600,000,000 20
650,000,0
00 20
1,800,000,000
2 Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Wisata Kuliner Biringkanal
Tersusunnya Masterplan Pengembangan Wisata Kuliner Biringkanal
1 1,095,000,000 1
1,095,000,000
3 Pelatihan Pengembangan Kuliner khas Makassar
Jumlah Peserta Pelatihan
50 250,000,000 50 250,000,
000 50 280,000,000 150 780,000,000
4 Sosialisasi Ikon Kuliner Kota Makassar
Jumlah Peserta Sosialisasi
100 125,000,000 100 125,000,
000 200 250,000,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
78
5 Pengembangan Kawasan Wisata Kuliner
Jumalah kanal yang akan dikembangkan
5 1,050,000,000 5 1,200,00
0,000 10 2,250,000,000
6 Pemberdayaan Masyarakat di Biringkanal
Jumlah Masyarakat yang diberdayakan
1500 300,000,000 1600 350,000,
000 1700 400,000,000 1800 450,000,
000 1900 500,000,000 1,900 1,350,000,000
7 Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Wisata Kuliner Birringkanal
Jumlah Unit Wisata Kuliner Birringkanal yang dimonitoring
10 300,000,000 10 300,000,
000 10 350,000,000 15 400,000,
000 15 1,050,000,000
4. Mewujudkan pengelolaan potensi ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya dalam meningkatkan kreatifitas pelaku seni dan hasil karya yang dihasilkan
Meningkatnya jumlah dan nilai produksi pelaku ekonomi kreatif
Jumlah dan Nilai Produksi Pelaku Ekonomi Kreatif
PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF
Jumlah dan Nilai Produksi Pelaku Ekonomi Kreatif -
131
12,129,450,000
262
9,391,000,000
393
10,700,000,000
524
9,990,000,000
655
10,990,000,0
00
655
52,350,450,000
Bidang Ekonomi Kreatif
Berbasis Seni dan Budaya
589,500,000
720,500,000
943,200,000
1,192,100,000
1,467,200,000
4,912,500,000
1 Penyusunan Data
Base (SIM) Ekonomi Kreatif
Tersedianya sistem informasi Manajemen Bidang Ekonomi Kreatif
1 161,000,000
1 161,000,000
2 Updating Data
Base (SIM) Ekonomi Kreatif Tersedianya
dokumen data base Ekraf
1 50,000,000 1 50,000,0
00 1 50,000,000 1 50,000,0
00 4 200,000,000
3 Penyusunan Draf
regulasi dibidang Perfilman
Jumlah dokumen/draf regulasi yang tersusun
1 150,000,000 1 150,000,000
4 Sosialisasi
Regulasi bidang Perfilman
Jumlah Peserta Sosialisasi yang memahami regulasi bidang perfilman
50 75,000,000
50 75,000,000
100 150,000,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
79
5 Koordinasi Kemitraan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya
Terlaksananya koordinasi kemitraan 5 150,000,
000 6 175,000,000 6 175,000,
000 6 200,000,000 23 700,000,000
6 Makassar
seascreen academy
Jumlah pelaku perfilman yang bertisipasi
3 3 500,000,000 4 600,000,
000 5 550,000,000 5 600,000,
000 17 2,250,000,000
7 Jambore
Fotografi Nasional
Jumlah fotografer yang berpartisispasi
100 250,000,000 220 300,000,
000 250 350,000,000 270 350,000,
000 300 400,000,000 1,040 1,650,000,000
8 Atraksi Seni
pertunjukanTerlaksananya atraksi seni pertunjukan 65 120 500,000,
000 150 600,000,000 150 600,000,
000 150 600,000,000 150 600,000,
000 720 2,900,000,000
9 Workshop
Pengembangan Manajemen Pemasaran Produk
Jumlah Peserta yang mengikuti workshop
100 500,000,000
10 Pesta Kesenian Jumlah pelaku dan nilai produk ekonmi kreatif
350 1100 1,500,000,000 1200 1,700,00
0,000 1300 1,800,000,000 1,500 2,000,00
0,000 5,100 7,000,000,000
11 Makassar Art in Culture and Tradition
Jumlah Pelaku seni yang berpartisipasi
100 310,000,000 100 310,000,
000 100 310,000,000 300 930,000,000
12 Festival Jazz Fort Rotterdam
Jumlah pelaku komunitas jazz yang berpartisispasi
10 500,000,000 12 500,000,
000 15 550,000,000 18 570,000,
000 20 600,000,000 75 2,720,000,000
13 Festival Kuliner Makassar
Jumlah Penggiat kuliner yang berpartisipasi 100 1,720,00
0,000 100 1,720,000,000
14 Pertunjukan Sendra Tari MAIPADIAPATI
Jumlah Komunitasi Seni Mahasiswa yang berpartisipasi
150 400,000,000 250 450,000,
000 250 450,000,000 250 450,000,
000 250 1,750,000,000
15 Pekan film Makassar
Jumlah Film yang difestivalkan 30 250,000,
000 35 300,000,000 40 350,000,
000 45 400,000,000 50 450,000,
000 90 1,750,000,000
16 Pameran Seni Rupa & fine art
Jumlah Karya yang dipamerkan 100 350,000,
000 100 350,000,000 100 400,000,
000 100 400,000,000 400 1,500,000,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
80
17 Workshop Pembuatan Handycraft
Jumlah pelaku kreatif yang mengikuti workshop 100 500,000,
000 100 500,000,000
18 Workshop Pembuatan Kue-Kue Tradisional
Jumlah Pelaku Kuliner yang mengikuti workshop
100 500,000,000 100 500,000,000
19 Workshop Pembuatan Batik Lontara
Jumlah pelaku fashion yang mengikuti workshop
100 500,000,000 100 500,000,000
20 Workshop Pengolahan Tenun Sutra menjadi Bahan Siap Pakai
Jumlah peserta yang mengikuti workshop 100 500,000,
000 100 500,000,000
21 Tradisional Food Vaganza
Jumlah pelaku kuliner yang berpartisipasi 150 310,000,
000 150 360,000,000 300 670,000,000
22 Makassar Performing Arts
Jumlah pelaku seni yang berpartisipasi
250 310,000,000 250 310,000,
000 250 310,000,000 250 310,000,
000 250 310,000,000 1,250 1,550,000,000
23 Workshop Pengembangan Kualitas dan Keragaman Kemasan
Jumlah Peserta yang mengikuti workshop 100 500,000,
000 100 500,000,000
24 Misi Kesenian Jumlah kelompok seni yang ditampilkan
10 500,000,000 11 500,000,
000 12 500,000,000 14 500,000,
000 47 2,000,000,000
25 Makassar Islamic Fashion Festival
jumlah fashion designer yang berpartisipasi 5 560,000,
000 5 560,000,000
26 Makassar Fashion For Passion
jumlah fashion designer yang berpartisipasi 10 350,000,
000 10 400,000,000 15 500,000,
000 35 1,250,000,000
27 Koordnasi Pengusulan Kota Kreatif ke UNESCO
Terlaksananya koordinasi
2 260,000,000 0 2 260,000,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
81
28 Festival Film Pendek (Sombere Award)
Jumlah Film Pendek yang turut serta 15 350,000,
000 15 350,000,000
29 Celebes Beauty Fashion Week Jumlah
fashion designer yang berpartisipasi
8 350,000,000 10 410,000,
000 10 410,000,000 12 450,000,
000 12 450,000,000 52 2,070,000,000
30 Pesta Komunitas Kreatif Makassar Jumlah
Komunitas yang ikut berpartisipasi
50 310,000,000 60 400,000,
000 70 450,000,000 80 500,000,
000 85 550,000,000 85 2,210,000,000
31 Festival Lagu Daerah Jumlah pelaku
seni yang berpartisipasi
20 340,000,000 60 340,000,000
32 Festival Seni Pertunjukan
Jumlah pelaku seni yang ikut berpartisipasi
100 500,000,000 120 550,000,
000 120 550,000,000 150 600,000,
000 490 2,200,000,000
33 Pembuatan Video Klip Jingel dan Rekman MTR dan I Love MC
JumlahVideo Klip dan Rekaman Jingel MTR
2 150,000,000 - 2 150,000,000
34 Pembuatan Film Fiksi
Jumlah Film yang Dihasilkan 1 550,000,
000 1 560,000,000 1 560,000,
000 1 570,000,000 5 2,240,000,000
35 Makassar Culture Festival and Carnaval
Jumlah pelaku seni dan industri kreatif yang berpartisipasi
100 500,000,000 100 500,000,000
36 Makassar Initiative
Jumlah kelompok seni yang berpartisipasi
10 350,000,000 10 -
37 Makassar Fashion Carnival
Jumlah pesrta karnival yang berpartisipasi 25 600,000,
000 30 700,000,000 35 750,000,
000 40 800,000,000 40 2,850,000,000
38 Pembuatan Komik
Jumlah komik yang dihasilkan 1 250,000,
000 1 250,000,000 1 250,000,
000 1 250,000,000 5 1,000,000,000
39 Makassar international writers festival
Jumlah negara yang berpartisipasi 11 350,000,
000 11 350,000,000 11 350,000,
000 33 1,050,000,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
82
40 Festival Anak Lorong
Jumlah peserta yang berpartisipasi
200 200,000,000 200 200,000,000
41 Pekan Seni dan Kampung Makassar
Jumlah peserta yang berpartisipasi 200 219,450,
000 200 219,450,000
42 Makassar Traditional Festival
Jumlah peserta yang berpartisipasi 200 320,000,
000 200 320,000,000
43 Festival Eat and Run
Jumlah Peserta yang berpartisipasi 500 480,000,
000 500 480,000,000
44 Makassar house of arts and Culture
Jumlah Peserta yang berpartisipasi 100 250,000,
000 100 250,000,000
41 Pentas Seni Makassar
Jumlah peserta yang berpartisipasi 100 250,000,
000 100 250,000,000
40 Pekan Produk Kreatif
Jumlah kelompok seni yang berpartisipasi
35 300,000,000 40 300,000,
000 45 350,000,000 50 400,000,
000 50 1,350,000,000
5. Meningkatnya kualitas pelayanan SDM aparatur serta mewujudkan pengelolaan program, anggaran dan barang milik daerah secara efektif,efisien sesuai ketentuan
a. Meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur melalui perluasan akses pendidikan dan pelatihan
a. Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Terselenggaranya Jasa Pelayanan Administrasi Perkantoran (bulan)
- 12 1,523,903,500
12 1,461,000,000
12 1,552,000,000
12 1,645,000,000
12 1,717,000,000
12 7,898,903,500
Sekertariat
1 Penyediaan jasa
komunikasi, sumber daya air dan listrik
Jumlah jasa pelayanan rekening telepon, listrik & Air Kantor (jenis)
3 3 138,000,000 3 148,000,
000 3 158,000,000 3 168,000,
000 3 178,000,000 3 642,000,000
b.Meningkatnya kualitas perencanaan program, anggaran dan barang milik daerah
b. Persentase capaian kinerja program dan keuangan
2 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Jumlah jenis komponen instalasi listrik (jenis) 17 17 50,103,5
00 15 75,000,000 15 80,000,0
00 17 85,000,000 18 90,000,0
00 18 305,103,500
c. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana penunjang terlaksana
3 Rapat-rapat koordinasi & konsultasi ke luar daerah
Frekwensi pelaksanaan perjalanan dinas (kali)
80 90 600,000,000 100 600,000,
000 110 700,000,000 120 700,000,
000 130 800,000,000 130 2,800,000,000
4 Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknis lainnya
Jumlah tenaga kontrak (orang) 36 42 288,000,
000 42 324,000,000 45 342,000,
000 45 360,000,000 45 360,000,
000 45 1,350,000,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
83
nya operasional kantor
5 Penyediaan bahan bacaan
Tersedianya bahan bacaan surat kabar (terbitan)
5 5 21,000,000 5 21,000,0
00 5 22,000,000 5 25,000,0
00 5 25,000,000 5 93,000,000
6 Penyediaan jasa kebersihan kantor
Tersedianya bahan dan jasa kebersihan kantor (bulan)
12 12 76,000,000 12 82,000,0
00 12 88,000,000 12 94,000,0
00 12 100,000,000 12 358,000,000
7 Pengelolaan Administrasi Perkantoran
Tersedianya bahan-bahan pengelolaan administrasi perkantoran (bulan)
12 12 720,000,000 12 800,000,
000 12 850,000,000 12 900,000,
000 12 950,000,000 12 3,420,000,000
8 Sosialisasi Kinerja Pelayanan Publik
Jumlah Media Sosialisasi 2 2 220,000,
000
9 Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Jumlah Pengantar Surat Dinas 3 3 10,800,0
00 3 11,000,000 3 12,000,0
00 3 13,000,000 3 14,000,0
00 3 60,800,000
PROGRAM PENINGKATAN SARANA & PARASARANA APARATUR
Persentase pembangunan, Pengadaan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Aparatur
296 346 1,160,620,000 342 1,350,00
0,000 353 1,328,000,000 367 1,377,00
0,000 365 1,530,000,000 470 6,745,620,000 Sekertari
at
1 Pengadaan Alat Kantor
Jumlah pengadaan Alat Kantor kantor (unit)
26 22 50,420,000 35 60,000,0
00 25 70,000,000 30 80,000,0
00 30 100,000,000 30 300,420,000
2 Pengadaan Alat Rumah Tangga
Jumlah pengadaan alat rumah tangga (unit)
16 18 25,000,000 20 25,000,0
00 21 50,000,000 23 50,000,0
00 24 50,000,000 24 175,000,000
3 Pengadaan Komputer
Jumlah pengadaan komputer
30 35 86,000,000 37 100,000,
000 35 80,000,000 37 80,000,0
00 40 80,000,000 24 326,000,000
4 Pegadaan Alat Studio
Jumlah pengadaan alat studio
6 1 10,000,000 1 30,000,0
00 2 50,000,000 10 90,000,000
5 Pengadaan Alat Komunikasi
Jumlah pengadaan alat komunikasi
3 3,500,000
6 Pemeliharaan rutin/berkala gedung bangunan gedung tempat kerja
Jumlah gedung yang dipelihara
3 2 300,000,000 2 385,000,
000 2 300,000,000 2 275,000,
000 2 275,000,000 2 1,150,000,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
84
7 Penyediaan jasa perizinan dan sertifikasi
Jumlah STNK Kendaraan Dinas yang dibayarkan (unit)
21 19 12,550,000 25 15,000,0
00 25 15,000,000 27 15,000,0
00 27 15,000,000 27 57,550,000
8 Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
Jumlah mobil jabatan (unit) 1 1 40,000,0
00 1 50,000,000 1 55,000,0
00 1 55,000,000 1 60,000,0
00 1 210,000,000
9 Pemeliharaan rutin/berkala alat angkutan darat bermotor
Jumlah kendaraan dinas (unit) 20 24 400,000,
000 24 450,000,000 26 500,000,
000 26 550,000,000 26 600,000,
000 26 2,050,000,000
10 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan alat rumah tangga
Jumlah pendingan ruangan/AC (unit) 16 16 96,000,0
00 18 105,000,000 20 120,000,
000 21 130,000,000 23 150,000,
000 23 496,000,000
11 Pemeliharaan rutin/berkala alat kantor
Jumlah alat kantor (unit) yang dipelihara
44 44 11,900,000 44 15,000,0
00 50 15,000,000 50 20,000,0
00 50 25,000,000 50 71,900,000
12 Pemeliharaan rutin/berkala Komputer
Jumlah Komputer dan Laptop yang dipelihara
25 38 19,000,000 35 15,000,0
00 38 18,000,000 40 22,000,0
00 40 25,000,000 40 84,000,000
13 Pemeliharaan rutin/berkala meja dan kursi kerja/rapat
Jumlah meja dan kursi kerja/rapat yang dipelihara
65 80 36,250,000 70 40,000,0
00 90 50,000,000 90 50,000,0
00 75 40,000,000 75 176,250,000
14 Pengadaan meja dan kursi/rapat
Jumlah pengadaan mebeleur (unit)
23 43 70,000,000 30 60,000,0
00 20 55,000,000 20 50,000,0
00 25 60,000,000 138 235,000,000
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR
Meningkatnya Disiplin Aparatur (orang) 119 119 59,500,0
00 244 122,000,000 250 125,000,
000 250 125,000,000 260 130,000,
000 260 561,500,000 Sekertariat
1 Pengadaan pakaian dinas beserta perelengkapannya
Jumlah pengadaan pakaian dinas (pasang) 119 119 59,500,0
00 122 61,000,000 125 62,500,0
00 125 62,500,000 130 65,000,0
00 130 249,500,000
2 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
Jumlah pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu (pasang)
119 122 61,000,000 125 62,500,0
00 125 62,500,000 130 65,000,0
00 130 251,000,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
85
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA KEUANGAN
% Capaian Kinerja yang Termuat dalam Citizen Charter SKPD
100% 100% 456,400,000 100% 470,000,
000 100% 497,500,000 100% 517,500,
000 100% 645,000,000 100% 2,586,400,000 Sekertari
at
1 Penyusunan laporan keuangan semesteran dan akhir tahun dan perhitungan penyusunan asset
Jumlah laporan keuangan (rangkap)
10 10 25,000,000 10 25,000,0
00 10 27,500,000 10 27,500,0
00 10 30,000,000 10 110,000,000
2 Penyusunan Renstra SKPD
Tersedianya dokumen Rencana Strategis SKDP (eksmplar)
20 20 75,000,000 50 75,000,000
3 Penyusunan RKA SKPD
Tersedianya RKA SKDP dan RKA Perubahan (rangkap)
100 100 30,000,000 100 30,000,0
00 100 30,000,000 100 30,000,0
00 100 30,000,000 100 120,000,000
4 Penyusunan DPA SKPD
Tersedianya DPA SKPD dan DPA Perubahan (rangkap)
11 11 15,000,000 11 15,000,0
00 11 15,000,000 11 15,000,0
00 11 15,000,000 11 60,000,000
5 Rencana Penyusunan Renja SKPD
Tersedianya dokumen Rencana Kerja SKPD
15 15 50,000,000 15 50,000,0
00 15 50,000,000 15 50,000,0
00 15 50,000,000 15 200,000,000
6 Penyusunan LAKIP
Jumlah dokumen LAKIP (eksamplar)
20 20 25,000,000 20 25,000,0
00 20 25,000,000 20 25,000,0
00 20 25,000,000 20 100,000,000
7 Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja Kota Makassar
Jumlah Dokumen (eksemplar) 1 1 15,000,0
00 1 15,000,000 1 15,000,0
00 1 15,000,000 1 15,000,0
00 1 60,000,000
8 Pengelolaan keuangan SKPD
Jumlah pengelola keuangan SKPD (orang)
20 17 170,000,000 17 180,000,
000 17 195,000,000 17 195,000,
000 18 235,000,000 18 795,000,000
9 Peningkatan kinerja pelayanan dan administrasi
Tersedianya pelayanan administrasi dan konsultasi (bulan)
12 106,400,000 12 110,000,
000 12 120,000,000 12 130,000,
000 12 140,000,000 12 496,400,000
10 Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan pertanggungjawaban penerimaan hibah dan bantunan sosial
jumlah laporan yang disusun (rangkap)
12 12 20,000,000 12 20,000,0
00 12 20,000,000 12 30,000,0
00 12 30,000,000 12 100,000,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
86
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur (orang)
10 110,000,000 12 150,000,
000 15 180,000,000 17 200,000,
000 20 250,000,000 74 890,000,000 Sekertari
at
1 Pendidikan dan Pelatihan Formal
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat formal
10 110,000,000 12 150,000,
000 15 180,000,000 17 200,000,
000 20 250,000,000 74 740,000,000 Sekertari
at
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
86
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja utama merupakan rincian tujuan dan sasaran yang akan dicapai
dalam lima tahun sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi serta arah kebijakan
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2014 s/d 2019. Selain digunakan untuk
menyusun Rencana Strategis, indikator kinerja utama digunakan untuk penyusunan
Rencana Kerja setiap tahun, penyusunan dokumen penetapan kinerja, pelaporan
akuntabilitas kinerja, evaluasi kinerja, dan pemantauan serta pengendalian kinerja
pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan Disparekraf.
Rencana strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar sebagai
salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Makassar dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya tidak terlepas dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Makassar.
Sehubungan hal tersebut, indikator kinerja yang dibuat oleh Disparekraf
menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD becara langsung
maupun tidak langsung.
Adapun indikator kinerja Disparekraf yang secara langsung menunjukkan kinerja
yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014- 2019
87
Tabel 6.1Indikator Kinerja DISPAREKRAF yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir Periode
Renstra SKPD
Target Target Target Target Target Target (1) (2) (3) (7) (8) (10) (12) (14) (16) (18)
1. Mewujudkan promosi dan pemasaran pariwisata yang efektif melalui peningkatan mutu promosi dan pemasaran
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara
Angka kunjungan wisatawan asing dan nusantara 3,756,627 6,506,627 9,506,627 12,756,627 16,256,627 20,006,627 20,006,627
50,039 87,539 129,539 176,039 227,039 282,539 282,539
2. Mewujudkan industri pariwisata yang berdaya saing melalui peningkatan kualitas sarana kepariwisataan
Meningkatnya sarana prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing
Jumlah DTW yang berdaya saing
1 2 2 1 1 7
3. Menyediakan SDM pariwisata yang bermutu serta menjamin ketersediaan ruang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam pengembangan pariwisata
a.Meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata melalui rekruitment berdasarkan standarisasi, sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan
Jumlah sumber daya manusia pariwisata yang berkualitas 220 250 260 260 260 260 1290
b. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata kuliner
Jumlah unit wisata kuliner yang dikembangkan di Birringkanal - 10 10 10 15 20 20
4. Mewujudkan pengelolaan potensi ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya dalam meningkatkan kreatifitas pelaku seni dan hasil karya yang dihasilkan
Meningkatnya jumlah dan nilai produksi pelaku ekonomi kreatif
Jumlah dan Nilai Produksi Pelaku Ekonomi Kreatif
-
131 262 393 524 655 655
589,500,000
720,500,000
943,200,000
1,192,100,000
1,467,200,000
4,912,500,000
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014- 2019
88
5. Meningkatnya kualitas pelayanan SDM aparatur serta mewujudkan pengelolaan program, anggaran dan barang milik daerah secara efektif,efisien sesuai ketentuan
a. Meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur melalui perluasan akses pendidikan dan pelatihan
a. Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan - 10 12 15 17 20 74
b. Meningkatnya kualitas perencanaan program, anggaran dan barang milik daerah dalam pencapaian kinerja melalui pengevaluasian laporan serta pengembangan sistem informasi
b. Persentase capaian kinerja program dan keuangan
100 100 100 100 100 100 100
c. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana penunjang terlaksananya operasional kantor 60 100 100 100 100 100 100
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014- 2019
89
BAB VII
PENUTUP
Sebagai suatu bagian dari dokumen perencanaan yang dimiliki oleh pemerintah
daerah, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
Makassar ini merupakan dokumen yang dijadikan acuan dasar bagi pelaksanaan tugas
dan fungsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selama periode 2014-2019, mengikuti
periode berlakunya RPJMD Kota Makassar 2014-2019.
Renstra Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini memiliki kedudukan yang
sangat penditng dalam pengembangan Perencanaan, Koordinasi, dan Pengendalian
Pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan, memberikan arah, tujuan, sasaran,
strategi, kebijakan, program dna kegiatan penyelenggaraan pemerintahan sesuai
dengantugas dan fungsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Renstra Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan penjabaran dokumen
RPJMD, selanjutnya Renstra Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dijabarkan ke
dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreartif yang merupakan
rencana tahunan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar selama periode
lima tahun, 2014-2019.
Renstra Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar diterbitkan melalui
Surat Keputusan Walikota Makassar dan di dalam pelaksanaannya senantiasa
dilakukan pengawasan dan evaluasi sebagai wujud penyelenggaraan pemerintahan
yang akuntabel, transparan dan bercirikan penyelenggaraan pemerintah yang baik.
Pencapaian kinerja pelayanan sebagaimana tugas dan fungsi yang berkaitan dengan
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan bagian pencapaian kinerja dan
pertanggungjawaban kepada Wlikota dan Wakil Walikota, serta secara moral
dipertanggungjawabkan kepada seluruh masyarakat Kota Makassar.
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014- 2019