BAB I · Web viewLatar Belakang Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam tatanan kehidupan...

56
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam tatanan kehidupan suatu bangsa dan negara. Dengan sistem pendidikan yang baik akan dapat meningkatkan mutu pendidikan untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah dan lembaga- lembaga pendidikan. Usaha-usaha tersebut ditandai dengan adanya perubahan-perubahan kurikulum dan model-model pembelajaran yang dilakukan oleh para pengelola pendidikan maupun praktisi pendidikan. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka diperlukan seorang pendidik (guru) yang professional dan mampu mentransfer ilmu pengetahuannya kepada peserta didik dengan baik dan benar melalui model, strategi dan teknik pembelajaran yang inovatif agar dapat mengkontruksi, merefleksi diri sehingga melahirkan sumber daya yang berkualitas. Dalam hal ini guru dikatakan profesional apabila telah memiliki kompetensi keguruan yakni kompetensi pedagogik, profesional, kompetensi personal dan kompetensi sosial. 1

Transcript of BAB I · Web viewLatar Belakang Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam tatanan kehidupan...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPendidikan merupakan faktor terpenting dalam tatanan kehidupan

suatu bangsa dan negara. Dengan sistem pendidikan yang baik akan dapat

meningkatkan mutu pendidikan untuk melahirkan sumber daya manusia

(SDM) yang berkualitas. Untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut

banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah dan lembaga-lembaga

pendidikan. Usaha-usaha tersebut ditandai dengan adanya perubahan-

perubahan kurikulum dan model-model pembelajaran yang dilakukan

oleh para pengelola pendidikan maupun praktisi pendidikan.

Bertitik tolak dari hal tersebut, maka diperlukan seorang pendidik

(guru) yang professional dan mampu mentransfer ilmu pengetahuannya

kepada peserta didik dengan baik dan benar melalui model, strategi dan

teknik pembelajaran yang inovatif agar dapat mengkontruksi, merefleksi

diri sehingga melahirkan sumber daya yang berkualitas. Dalam hal ini

guru dikatakan profesional apabila telah memiliki kompetensi keguruan

yakni kompetensi pedagogik, profesional, kompetensi personal dan

kompetensi sosial.

Untuk membentuk sumber daya manusia yang profesional

khususnya dalam hal profesi keguruan, UNDIKSHA sebagai lembaga

LPTK memiliki program yang telah disiapkan sejak dini melalui proses

pembelajaran bertahap dan terpadu berupa PPL awal, pengajaran mikro,

rangkaian materi perkuliahan di kampus dan PPL-Real. PPL-Real

merupakan muara seluruh kurikulum pendidikan prajabatan mahasiswa

calon guru yang mencakup latihan mengajar maupun tugas-tugas keguruan

lainnya yang dilaksanakan secara bertahap dan terpadu dalam bentuk

pelatihan terbimbing dan mandiri. Kegiatan ini dilaksanakan dengan

sistem magang di sekolah mitra untuk memenuhi persyaratan profesi

keguruan. Melalui PPL-Real diharapkan menghasilkan calon guru yang

profesional sesuai dengan standar nasional kompetensi guru.

1

1.2 Tujuan Secara umum tujuan PPL –Real adalah melatih mahasiswa calon

guru agar memiliki kemampuan memperagakan berbagai pengetahuan,

sikap dan keterampilan yang diperoleh selama di bangku kuliah dalam

situasi nyata baik dalam kegiatan mengajar maupun non mengajar serta

tugas-tugas keguruan lainnya. Secara khusus PPL –Real bertujuan agar

mahasiswa dapat menimba dan menyerap pengalaman secara langsung dan

cermat tentang :

1. Lingkungan fisik, administrasi, akademik dan sosial fsikologis

sekolah.

2. Penguasaan berbagai keterampilan dasar mengajar.

3. Penerapan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan

terpadu dalam situasi nyata.

4. Pengembangan aspek pribadi dan situasi sosial di lingkungan sekolah.

1.3 ManfaatAdapun manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan PPL adalah

sebagai berikut :

1. Pengalaman selama mengikuti PPL –Real dapat digunakan sebagai

modal dasar dalam mengembangkan profesionalitas sebagai seorang

guru kelak di lapangan.

2. Berbagai pengalaman yang didapat dalam PPL-Real sangat berguna

nanti saat mulai mengemban tugas nyata di suatu sekolah.

3. Berbagai pengalaman yang berhasil diserap dalam PPL-Real secara

langsung atau tidak langsung akan bermakna bagi lulusan dalam

mengalami kehidupan di masyarakat.

4. Melalui kegiatan PPL-Real akan diperoleh berbagai keterampilan

mengajar, menambah wawasan untuk mengenal lingkungan

administrasi serta akademik sekolah.

2

BAB II

GAMBARAN SINGKAT SD LAB UNDIKSHA

SINGARAJA

2.1 Gambaran Umum dan Sejarah Sekolah Lab UNDIKSHA

Singaraja.Sekolah laboratorium UNDIKSHA Singaraja merupakan salah satu

sekolah kabuapaten Buleleng yang memiliki jenjang pendidikan yang

lengkap dari TK, SD. SMP, SMA. Sekolah ini letaknya sangat strategis

dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Di samping letaknya yang

strategis sekolah lab merupakan sekolah favorit di tengah-tengah kota

pendidikan di Singaraja. Anak –anak yang bersekolah di sini rata-rata

berasal dari keluarga golongan ekonomi menengah ke atas. Mengenai

prestasi SD Lab masih mampu bersaing dengan sekolah negeri dan swasta

lainnya di Bali.

SD Lab UNDIKSHA Singaraja, sebelumnya bernama SD Lab

Widiastana Singaraja, yang diresmikan pada tanggal 31 Januari 1971 oleh

Prof. DR. I Gusti Ngoerah, selaku Rektor UNUD.

Untuk lebih memantapkan kedudukan sekolah lab dengan lembaga,

maka berdasarkan SK Rektor No. 25/SK/PD/ 1976, tanggal 6 November

1976 SD Lab resmi dijadikan Service Departemen UNUD. Berdasarkan

SK tersebut maka Sekolah Lab Widiastana berubah menjadi Sekolah Lab

UNUD Singaraja.

Adanya perubahan institusi dari FKg-FIP menjadi UNUD pada

tahun 1983 tidak mempengaruhi kiprah lembaga atau yayasan dalam

menangani Sekolah Lab. Namun berdasarkan SK Presiden RI No. 8 Tahun

1993 menetapkan FKIP UNUD diintregasikan menjadi STKIP Singaraja

dan terlepas dari UNUD. Berdasarkan rapat senat STKIP Singaraja tanggal

8 Januari 1994 ditetapkan bahwa yayasan FKg-FIP UNUD disesuaikan

dengan perubahan tersebut, yaitu menjadi yayasan STKIP Singaraja

dengan akta No 93 tanggal 14 Juli 1995. Sehingga sejak bulan Mei 2001

3

sekolah ini menjadi Sekolah Lab IKIP Singaraja. Dan saat ini berubah

statusnya menjadi Sekolah Lab UNDIKSHA Singaraja dimulai tahun 2006

hingga sekarang.

2.2 Lingkungan Fisik dan Lingkungan SekolahAdapun kegiatan yang penulis lakukan di luar kelas selama

orientasi adalah observasi berikut ini.

2.2.1. Keadaan Fisik Sekolah

1. Luas Tanah : 3000 m²

2. Jumlah Ruang Kelas : 12 Ruangan

3. Ukuran (rata-rata) ruang kelas : 716,44 m²

4. Bangunan lain yang ada

a. Ruang Kepala Sekolah : Luasnya 23, 04 m²

b. Ruang Guru : Luasnya 67, 2 m²

c. Ruang UKS : Luasnya 7 m²

d. Ruang Tata Usaha : Luasnya 12, 55 m²

e. Ruang Perpustakaan : Luasnya 25,11 m ²

f. Ruang Koperasi : Luasnya 12, 55 m²

g. Dapur : Luasnya 24,48 m²

h. WC/ Kamar Mandi : Luasnya 15, 64 m²

i. Tempat Parkir : Luasnya 48 m ²

j. Padmasana : Luasnya 20m x 10 m

=200 m²

5. Lapangan Olah Raga (Jenis dan Ukuran)

SD Lab UNDIKSHA Singaraja memiliki lapangan olah raga

sendiri seperti lapangan basket dengan ukuran (24 x 15 ) m².

Lapangan tersebut juga digunakan untuk kegiatan senam dan

olahraga lainnya seperti lari dan olah raga atletik lainnya. Selain

lapangan basket juga terdapat lapangan upacara yang letaknya

terpisah.

4

6. Denah lingkungan fisik SD Lab UNDIKSHA

Singaraja (terlampir)

5

7. Ruang kelas tempat belajar siswa dengan segala

fasilitasnya :

a. Kelengkapan / fasilitas ruang kelas berdasarkan pengamatan

penulis meliputi

Papan tulis.

Penghapus papan.

Meja dan kursi siswa.

Taplak meja dan vas bunga.

Gambar burung Garuda Pancasila.

Gambar Presiden dan Wakil Presiden.

Gambar Pahlawan.

Almari.

Daftar piket

Jadwal pelajaran

Papan absensi siswa.

Slogan-slogan tentang pendidikan.

Papan pajangan.

Meja Guru.

Kursi Guru.

Alat Pembersihan

b. Manfaat dari kelengkapan / fasilitas tersebut adalah :

Papan tulis bermanfaat untuk menulis atau sebagai media

pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar pada saat

menjelaskan materi.

Penghapus papan bermanfaat untuk menghapus tulisan di

papan tulis dalam kegiatan belajar mengajar.

Meja dan kursi guru bermanfaat untuk meletakkan

administrasi kelas atau peralatan yang digunakan dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

6

Meja dan kursi siswa bermanfaat untuk pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar agar siswa dapat menerima

pelajaran dengan baik.

Taplak meja dan vas bunga bermanfaat agar ruangan kelas

menjadi indah dan nyaman untuk kegiatan belajar

mengajar.

Gambar burung Garuda Pancasila bermanfaat untuk

mengingatkan siswa tentang dasar negara.

Gambar Presiden dan Wakil presiden manfaatnya untuk

mengingatkan siswa tentang siapa kepala negara dan

wakilnya

Gambar pahlawan bermanfaat untuk mengenang jasa para

pahlawan.

Almari manfaatnya untuk menyimpan buku dan alat-alat

pelajaran siswa.

Daftar piket manfaatnya untuk mengatur piket siswa setiap

harinya.

Jadwal pelajaran manfaatnya untuk menentukan mata

pelajaran yang akan didapat pada hari-hari tertentu.

Papan absensi siswa manfaatnya untuk mengabsen atau

mengetahui kehadiran siswa setiap harinya.

Slogan-slogan tentang pendidikan bermanfaat untuk

memacu semangat siswa untuk belajar dan meraih cita-cita.

2.2.2 Keadaan Lingkungan Sekolah

2.2.2.1 Jenis bangunan yang ada di sekitar sekolah adalah :

Sebelah barat : Gedung Kesenian “ Gde Manik”

Sebelah Timur : TK Lab UNDIKSHA

(Jalan Sahadewa)

Sebelah Selatan : SMP, SMA lab UNDIKSHA

Singaraja

Sebelah Utara : Jalan Raya (Jalan Udayana).

7

2.2.2.2 Kondisi Lingkungan

Dilihat dari kebersihan, lingkungan SD Lab

UNDIKSHA Singaraja cukup bersih karena mempunyai

petugas khusus. Selain itu murid-muridnya sangat disiplin.

Misalnya, sebelum pulang sekolah mereka membersihkan

ruangan kelas masing-masing dan membuang sampah ke

tempat yang sudah tersedia. Dan setiap bertemu dengan guru,

siswa selalu memberikan salam kepada guru.

Dilihat dari lokasinya, SD Lab UNDIKSHA Singaraja

memiliki lokasi yang sangat strategis, yaitu dekat dengan jalan

raya sehingga mudah dijangkau kendaraan umum. Mengingat

letaknya dekat dengan jalan raya maka agak bising terutama

kelas yang dekat dengan jalan raya, walaupun demikian proses

pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

2.2.2.3. Fasilitas Sekolah

1. Perpustakaan

Perpustakaan Lab masih bagus yang dikelola oleh petugas

khusus setiap hari, Bapak Putu Wirnata adalah petugas

khusus yang mengelola perpustakaan ini

Fasilitas-fasilitas yang terdapat di perpustakaan SD Lab

UNDIKSHA yaitu :

- Buku-buku non fiksi yang terdiri dari : Koran,

majalah, buku fiksi dan non fiksi yang diatur rapi

dalam rak dan almari dengan menggunakan

pengklasifikasian Dewey.

- Meja dan bangku tempat membaca buku.

- Meja dan kursi untuk petugas.

- Daftar tata tertib pengunjung perpustakaan.

- Alat-alat pembersih.

Upaya sekolah untuk menambah koleksi buku-buku yang

ada di perpustakaan adalah :

8

- Pembelian dari sekolah.

- Bantuan dari pusat.

- Bantuan dari kanwil

- Sumbangan dari siswa kelas VI yang akan

meninggalkan sekolah.

Perpustakaan SD Lab Undiksha memiliki buku dengan

jumlah yang cukup banyak. Jumlah buku yang terdapat di

perpustakaan SD Lab Undiksha dilihat dari :

- Judul : 122 Judul

- Eksemplar : 1933 Eksemplar

- Jenis harian : Bali post dan tokoh

- Jenis majalah : Bobo, favorit dan Kids

Struktur Organisasi.

Perpustakaan SD Lab Undiksha memiliki suatu tata

organisasi yang lengkap, pengelola perpustakaan berada di

bawah koordinasi Kepala Sekolah. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada struktur organisasi SD Lab Undiksha

(terlampir).

Selain sebagai tempat membaca / meminjam buku,

perpustakaan ini juga dimanfaatkan sebagai tempat

pembelajaran seperti mata pelajaran agama Islam dan

Budha. Perpustakaan ini juga memiliki tata tertib

pengunjung yang harus ditaati oleh setiap anggota maupun

pengunjung. Sebagai contoh, yang diperkenankan

meminjam buku hanyalah anggota perpustakaan yang telah

memiliki kartu anggota dan buku pinjaman. Ada pula buku-

buku yang tidak boleh pinjam seperti buku referensi dan

kamus. Balikan akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan

yang berlaku. Tata tertib pengunjung dapat dilihat pada

lampiran.

9

2. Laboratorium.

Ruangan lab keadaannya masih baik, sarana lengkap

sebagai tempat dan bahan praktek akan tetapi SD Lab

jarang menggunakannya dan lebih banyak praktek di

lapangan, apabila hendak menggunakan ruang Lab harus

ada kordinasi dengan SMP dan SMA.

3. Ruang BK

SD Lab Undiksha tidak memiliki ruang BK secara khusus.

Kegiatan bimbingan dan konseling terhadap siswa

dilakukan oleh guru yang bersangkutan atau wali kelas,

bersama kepala sekolah. Kegiatan ini biasanya dilakukan di

dalam kelas, di luar kelas, ruang guru atau ruang kepala

sekolah. Dengan kata lain, tugas BK langsung dirangkap

oleh guru wali dan kepala sekolah.

4. Ruang UKS

Keadaan ruang UKS masih bagus yang dimanfaatkan

sebagai tempat istirahat bagi siswa yang sedang sakit,

fasilitas yang ada di tempat tidur, timbangan berat badan,

obat-obatan, almari dan poster-poster tentang kesehatan

serta jadwal kegiatan trias UKS. Di belakang ruangan ini

dibatasi Almari dipakai sebagi tempat menyimpan barang-

barang yang jarang dipakai seperti sound sistem, alat-alat

upacara keagamaan dan komputer yang tidak terpakai.

UKS ini dikelola oleh salah seorang guru yakni Ibu

Wayan Kurniasih dan dibantu oleh beberapa siswa sebagai

dokter kecil. Petugas dan dokter kecil ini juga

melaksanakan Trias UKS yang meliputi : Pembinaan

Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan

Lingkungan Sekolah Sehat.

10

5. Ruang Komputer

SD Lab Undiksha tidak mempunyai ruang khusus untuk

menyimpan komputer. Fasilitas berupa komputer tersebar

dibeberapa ruangan yaiu : 2 buah di ruang TU, 1 buah di

ruang Kepala Sekolah dan 2 buah berada di ruang guru.

6. Ruang Serba Guna (Ruang Dapur)

Ruang yang terletak di sebelah timur ruang kepala sekolah

ini digunakan untuk menyiapkan minuman dan snack yang

akan diberikan kepada siswa, guru dan pegawai. Pemberian

minuman kepada siswa setiap hari Senin sampai Sabtu

merupakan warisan tradisi dari awal berdirinya sekolah

(sejak tahun 1971) sampai saat ini. Tradisi ini dimaksudkan

untuk memupuk rasa persaudaraan dan budi pekerti murid.

Dana untuk pengelolaan dapur ini diperoleh dari iuran

siswa sebesar Rp. 17.000,00 setiap bulannya dan langsung

dibayar pada saat pembayaraan SPP. Dengan biaya tersebut

anak akan memperoleh minum satu kali sehari dari hari

Senin sampai Sabtu dan snack tiga kali seminggu.

Minuman yang diberikan kepada siswa langsung diantar ke

dalam kelas menjelang jam istiraht pertama (untuk kelas I

dan II) sedangkan untuk kelas III, IV, V, VI dibawakan

menjelang jam istirahat kedua. Kegiatan minum ini

diawasi langsung oleh guru yang sedang mengajar pada

saat itu. Ruang minum atau dapur ini dikoordinir oleh dua

orang yaitu Ibu Luh Pateni, S.Pd dan Ibu I.G.A.N Usayani

serta dibantu oleh dua orang petugas pelaksana yaitu Ibu

Ketut Mahyuni dan Ibu Komang Yuli Asrini. Fasilitas yang

ada di ruangan ini adalah kompor gas, meja permanent,

lemari (tempat penyimpanan perlengekapan dapur), rak

gelas, gelas, tutup gelas, rak piring, panic, tempat mencuci,

dll.

11

7. Ruang Tata Usaha.

SD Lab Undiksha memiliki sebuah ruang Tata Usaha yang

dikelola oleh 3 orang pegawai yakni :

Ibu Luh Supayani Aryani bertugas sebagai staf

bidang keuangan

Ketut Suarsa bertugas sebagai staf bidang

administrasi

Ibu Mirna Suarni bertugas sebagai staf bidang

administrasi

Fasilitas yang terdapat di ruangan ini adalah 2 buah meja

pegawai, 6 buah kursi, 1 unit komputer, 2 buah lemari

tempat menyimpan arsip, 1 buah kalender, 1 buah galon

tempat air, 1 buah kipas, 1 buah jam dinding, 1 buah

telepon, sapu bulu, daftar nama siswa (lembar absensi),

papan bank data siswa, data tenaga non guru, data guru dan

siswa, perlengkapan tulis-menulis dan perlengkapan

kepegawaian lainnya (cap sekolah).

8. Ruang Koperasi

SD Lab Undiksha memiliki sebuah kantin / koperasi yang

menjual berbagai jenis makanan dan minuman. Di samping

itu, dijual pula buku tulis, alat-alat pelajaran, serta

perlengkapan seragam sekolah

9. Ruang Guru.

Ruangan ini dimanfaatkan sebagai tempat guru ketika jam

istirahat. Fasilitas yang ada adalah meja, dan kursi guru

sebanyak 24 buah, televisi, aquarium, telpon, jam dinding,

gambar pancasila, gambar Presiden, gambar Wakil

Presiden, jadwal pelajaran, jadwal piket harian dan piket

Pembina upacara bendera, tape, almari, alat-alat praktek

IPA seperti torso, gambar rangka manusia dan alat peraga

untuk IPS seperti peta, globe dan yang lain. Selain itu ada

juga kelender pendidikan, kalender masehi, kipas angin,

12

lampu, data guru dan pegawai, struktur organisasi dan

sebagainya. Semua fasilitas tersebut masih dimanfaatkan

sebagaimana mestinya dalam menunjang proses

pembelajaran.

10. Ruang Kelas.

SD Lab Undiksha memiliki ruang kelas sebanyak 12 buah.

Jumlah rata-rata siswa per kelas adalah 30-40 orang siswa.

Fasilitas yang tersedia di ruang kelas beserta manfaatnya

adalah sebagai berikut :

Papan tulis hitam dan putih, kapur, spidol dan

penghapus dimanfaatkan oleh guru sebagai media

dalam memperlancar kegiatan pembelajaran.

Papan absensi dimanfaatkan untuk mendata siswa yang

tidak hadir pada hari bersangkutan.

Papan pengumuman dimanfaatkan untuk mencatat

pengumuman.

Pelangkiran dimanfaatkan untuk menghaturkan canang.

Meja dan kursi siswa serta guru, dimanfaatkan sebagai

tempat untuk melaksanakan proses pembelajaran.

Taplak meja dan vas bunga dimanfaatkan untuk

memperindah meja guru.

Gambar burung garuda, foto Presiden dan Wakil

Presiden bermanfaat untuk membangkitkan kesadaran

siswa untuk cinta tanah air dan gambar-gambar lainnya

yang menunjang proses pembelajaran.

Jam dinding sebagai penunjuk waktu.

Alat-alat pembersih (sapu ijuk, sapu lidi, tempat

sampah, sapu bulu dan keset)

Di teras depan masing-masing ruang kelas diletakkan

sebuah baskom berisi air yang berfungsi untuk mencuci

tangan dan sebuah lap untuk mengeringkan tangan.

13

Selain hal-hal di atas, ruang kelas juga dilengkapi

dengan sarana administrasi seperti : jurnal KBM, daftar

hadir siswa, daftar tata tertib siswa, daftar piket, daftar

12 langkah wali kelas yang selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran

Untuk ruang kelas I, II, III, terdapat fasilitas lebih

berupa AC.

Khusus untuk ruang kelas III A dilengkapi LCD dan

TV.

11. Parhayangan / Padmasana

Padmasana atau parhayangan SD Lab Undiksha menjadi

satu dengan SMP dan SMA Lab Undiksha. Padmasana ini

terletak di sebelah timur lapangan upacara SMA lab

Undiksha. Parahyangan ini bernama Pura Widya Bhuana.

Khusus di SD Lab terdapat 2 buah pelinggih yang terletak

di belakang ruang guru dan di belakang ruang kelas VI B.

12. Ruang Kepala Sekolah.

Ruangan ini dikhususkan untuk kepala sekolah dan wakil

kepala sekolah dan juga untuk menerima tamu. Fasilitas

yang ada seperti meja dan kursi kepala sekolah, meja dan

kursi wakil kepala sekolah, almari, piala, piagam, meja dan

kursi untuk tamu, data statistik sekolah komputer, gambar-

gambar dan lain-lain.

2.2.2.4. Penggunaan Sekolah

Jumlah sekolah yang menggunakan bangunan ini hanya

satu yaitu SD LAB UNDIKSHA Singaraja, karena TK, SMP, dan

SMA Lab telah memiliki bangunan sendiri, sehingga jumlah shift

tiap harinya hanya ada satu.

14

2.2.2.5 Guru dan Siswa

1. Jumlah guru yang ada di sekolah ini adalah 21 orang yang

terdiri dari guru pegawai negeri sipil, guru tetap yayasan

dan guru honorer. Secara lebih jelasnya mengenai keadaan

guru dapat dilihat pada lampiran laporan ini.

2. Tenaga administrasi yang ada di SD Lab Undiksha adalah

sebanyak 7 orang dengan rincian sebagai berikut :

Luh Suparyani Aryani sebagai staf bidang

keuangan.

Ketut Suarsa sebagai staf administrasi.

Putu Mirna Suryani sebagi staf bidang administrasi.

Nengah Rening sebagai staf bidang kebun.

Gede Kastamayasa sebagai staf bidang kebun.

Ketut Mahyuni sebagai staf bidang DPK.

Komang Yuli Asrini sebagai staf bidang DPK

Pembagian tugas guru dan pegawai diatur oleh

Kepala Sekolah berdasarkan kualifikasi yang dimiliki dan

perimbangan jumlah jam. Hal ini diputuskan melalui rapat

dewan guru. Beban mengajar guru sesuai dengan jam wajib

seperti yang dinyatakan dalam Permen No 18 yaitu 24 tatap

muka atau 24 jam dalam satu minggu. Selain tugas

mengajar, ada pula beberapa guru yang mendapat tugas

tambahan seperti menjadi wali kelas, koordinator upacara

bendera, bendahara Pembina ekstrakurikuler, serta jabatan

lainnya.

3. Jumlah kelas ada 12 kelas, karena kelas parallel. Untuk

jumlah siswa perkelas rata-rata 30 orang sampai 43 orang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam lampiran laporan

ini

15

2.2.2.6 Interaksi Sosial.

Berdasarkan pengamatan penulis selama melaksanakan

PPL dapat diketahui sebagai berikut

1. Hubungan antara guru dengan guru yang ada di SD Lab

UNDIKSHA Singaraja sangat akrab dan harmonis. Hal ini

dapat dilihat dalam aktivitas sehari-hari terjadi komunikasi

yang baik dan kerjasama yang baik pula.

2. Hubungan antara guru dengan siswa di sekolah ini cukup

dekat. Semua itu dapat diketahui bahwa keberanian siswa

untuk berkomunikasi dengan guru ketika jam istirahat

bahkan ada siswa yang duduk di pangkuan gurunya.

3. Hubungan antara siswa dengan siswa juga menunjukkan

hubungan yang baik. Siswa tidak hanya bergaul dengan

teman sekelasnya saja melainkan juga dengan kakak/ adik

kelasnya.

4. Hubungan antar semua personal menunjukan interaksi

yang baik dan harmonis, sehingga terjalin rasa

kekeluargaan yang baik. Dengan demikian setiap aktivitas

yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

2.2.2.7 Keberadaan dan Pelaksanaan Tata Tertib

SD Lab UNDIKSHA Singaraja memiliki tata tertib untuk

siswa dan guru. Tata tertib tersebut dijadikan sebagai pedoman

dalam tingkah laku dan untuk membatasi perilaku-perilaku yang

menimbulkan dampak negatif. Pelaksanaan tata tertib tersebut

bersifat tegas namun fleksibel. Artinya tata tertib tersebut benar-

benar diberlakukan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur,

namun ada suatu kebijakan-kebijakan dengan mempertimbangkan

kehidupan sosial masyarakat. Adapun tata tertib tersebut terdapat

dalam lampiran.

16

2.2.2.8 Kesan Umum

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka kesan

penulis terhadap SD Lab UNDIKSHA Singaraja adalah sebagai

berikut.

Dilihat dari pengaturan tata ruangan SD Lab cukup baik

dan rapi. Lingkungan cukup bersih, nyaman dan

rindang karena ada petugas khusus kebersihan sekolah.

Untuk masing-masing kelas dibersihkan oleh petugas

bersangkutan melalui tugas piket.

Sarana dan prasarana di SD Lab cukup memadai

sehingga sangat menunjang proses pembelajaran

dengan suasana yang kondusif.

Dilihat dari segi disiplin baik guru dan siswa sangat taat

terhadap tata tertib yang ada, sehingga semua kegiatan

sekolah dapat berjalan dengan lancar.

Hubungan antar personal di SD Lab menunjukkan

interaksi yang baik sehingga menimbulkan rasa

kekeluargaan yang harmonis. Semua hal tersebut

menyebabkan penulis betah untuk melaksanakan PPL-

Real di SD Lab UNDIKSHA Singaraja.

Kesan lain yang penulis rasakan selama menjalani PPL-

Real di SD Lab Undiksha adalah keantusiasan para

siswa dalam menyambut mahasiswa PPL. Setiap pagi

ketika penulis tiba di sekolah, penulis langsung

disambut oleh anak-anak dengan ucapan selamat pagi,

dilanjutkan dengan mencium tangan penulis. Rasa

hormat dan keakraban yang ditunjukan oleh para siswa

menyebabkan penulis betah dan merasa bangga dapat

melakukan kegiatan PPL-Real di SD Lab Undiksha ini.

Demikian pula dengan kepala sekolah dan guru. Kepala

sekolah menyambut baik para mahasiswa PPL, bahkan

senantiasa memberikan arahan / petunjuk selama

17

periode PPL-Real. Para guru juga komunikatif dengan

mahasiswa PPL, termasuk membimbing mahasiswa

PPL dengan baik, serta tidak segan-segan membagi

ilmu dan pengalaman yang tentunya sangat bermanfaat

bagi penulis. Personal sekolah yang lain seperti para

pegawai juga telah banyak membantu para mahasiswa

PPL sehingga kegiatan PPL-Real ini dapat berjalan

dengan lancar.

2.3 Observasi Guru Model

Observasi guru model dilaksanakan pada saat kegiatan observasi-

orientasi PPL-Real. Kegiatan ini dilakukan sebagai acuan dalam

melaksanakan kegiatan mengajar nantinya. Oleh karena itu penulis

melakukan observasi terhadap 3 guru model berikut.

No Nama Guru Bidang studi yang

di ajarkan

Kelas

1

2

3.

Nyoman Sariani

Luh Pateni, S.Pd.Drs. Putu Tryasa

Matematika

Bahasa Bali

Bahasa Indonesia

II

II, III

V,VI

Berdasarkan pengamatan penulis kegiatan yang dilakukan guru

pada saat pembelajaran pada umumnya adalah sebagai berikut.

2.3.1. Pembukaan

1. Ketika masuk kelas yang dilakukan oleh guru adalah :

Menjawab salam yang diberikan oleh siswa.

Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas.

Mengecek kehadiran siswa.

2. Guru membuka pelajaran dengan cara mengadakan tanya jawab

dengan siswa dengan menggali pengetahuan atau pengalaman awal

yang dimiliki siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran

yang akan disajikan.

18

3. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih sepuluh menit.

4. Secara umum siswa cukup antusias akan menerima pelajaran.

2.3.2. Inti Pembelajaran.

1. Penyajian materi dilihat dari strategi, metode dan teknik

pembelajaran bergantung pada pokok bahasan.

2. Selama pembelajaran berlangsung guru mengajukan pertanyaan

lebih dari 5 kali. Setiap pertanyaan guru memberikan kesempatan

kepada beberapa siswa untuk menjawab. Dengan melakukan

kegiatan tersebut hampir seluruh siswa mendapat kesempatan untuk

menjawab pertanyaan guru.

3. Selama pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang berani

bertanya. Selain itu ada juga siswa yang pasif serta mengalami

kesulitan belajar. Untuk membantu anak mengalami kesulitan belajar

guru memberikan bimbingan, motivasi dan penjelasan seperlunya

baik dilakukan secara individu maupun secara kelompok.

4. Secara umum perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang

disajikan guru cukup baik dan penuh antusias. Tetapi ada juga

beberapa siswa yang mengganggu kelas. Usaha guru dalam

mengatasi siswa yang mengganggu kelas antara lain memberikan

teguran langsung, memberikan pertanyaan –pertanyaan yang lebih

banyak dan bahkan memberikan sanksi yang edukatif.

2.3.3 Penutup.

1. Untuk mengakhiri pelajaran kegiatan yang dilakukan guru antara lain

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Siswa bersama guru merangkum materi pelajaran melalui

tanya jawab.

Guru memberikan soal-soal latihan yang relevan kepada

siswa.

2. Cara guru menilai hasil siswa adalah melalui

Memberikan soal-soal latihan.

19

Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari.

Memberikan tugas-tugas yang relevan.

3. Sebelum mengakhiri pelajaran untuk pindah ke pelajaran yang lain

atau istirahat, guru memberikan tugas-tugas yang relevan, maupun

saran-saran, kemudian diakhiri dengan mengucapkan salam.

Melalui observasi tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan yang

dilakukan guru saat proses pembelajaran selalu ada kegiatan

pembuka, inti pembelajaran dan penutup. Namun dalam penyajian

materi setiap guru memiliki metode, teknik dan strategi tersendiri

bergantung pada kemampuan guru dan materi yang disajikan dan

juga situasi kelas pada saat itu.

20

BAB III

HASIL PEMBAHASAN

3.1 Hasil PPLKegiatan PPL secara garis besar dilakukan dalam tiga jenis

kegiatan yaitu : observasi-orientasi, kegiatan belajar mengajar dan

kegiatan non mengajar. Kegiatan observasi-orientasi telah dijabarkan

pada bab II laporan ini.

3.1.1 Kegiatan MengajarKegiatan mengajar merupakan kegiatan yang paling utama dalam

melaksanakan PPL-Real, disamping kegiatan keguruan lainnya. Sebelum

melaksnakan kegiatan mengajar, mahasiswa diwajibkan untuk

mengobservasi guru model sebagai bahan acuan dalam merencanakan,

mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan mengajar

dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu kegiatan mengajar terbimbing

dan kegiatan mengajar mandiri.

3.1.1.1. Kegiatan Mengajar Terbimbing.

Kegiatan mengajar terbimbing dilakukan mulai tanggal 10 Februari

2010 sampai dengan 12 Maret 2010. Langkah-langkah yang dilakukan

saat latihan mengajar terbimbing adalah sebagai berikut.

1. Mengambil bahan mengajar kepada guru pamong, dua atau

tiga hari sebelum mengajar.

2. Konsultasi dengan guru pamong/ dosen pembimbing

mengenai cara penyusunan model pembelajaran, memilih

metode, strategi dan teknik pembelajaran, pengembangan

materi, alat evaluasi, pengalokasian waktu dan pemanfaatan

alat bantu yang diperlukan.

3. Menyusun model pembelajaran atau rencana pembelajaran.

21

4. Konsultasi dengan guru pamong tentang model

pembelajaran yang telah dibuat untuk dikoreksi.

5. Memperbaiki model pembelajaran bila ada kesalahan atau

kekurangan.

6. Melaksanakan praktek mengajar.

7. Konsultasi mengenai cara mengatasi hambatan-hambatan

yang dihadapi dalam pembelajaran.

8. Menindaklanjuti saran atau supervisi klinis yang diberikan.

Adapun bahan pelajaran yang diambil saat kegiatan mengajar

terbimbing dapat dilihat dalam tabel berikut.

No Hari/ Tanggal Mata

Pelajaran

Kelas Guru Pamong

1. Rabu, 10-02-2010 Bahasa

Indonesia

II B Nyoman

Sariani

2 Jumat, 12-02-2010 Matematika II B Nyoman

Sariani

3 Senin, 15-02-2010 Matematika III A Nyoman

Sarinadi

4 Rabu, 17-02-2010 IPS III A Nyoman

Sarinadi

5 Kamis, 18-02-2010 Penjaskes III B Wayan

Aryanta

6 Senin, 22-02-2010 Bahasa

Indonesia

IV A Wayan Suparta

7 Rabu, 24-02-2010 IPA IV B Drs. I Made

Arsana

8 Selasa, 2-03-2010 IPS V B Drs. I Gede

Mangku.

Satriawan

9 Kamis, 04-03-2010 Bahasa

Indonesia

V A Drs. I Putu

Triyasa

22

10 Senin, 08-03-2010 Bahasa Bali II A Luh Pateni,

S.Pd

11 Kamis, 11-03-2010 PKn II B Nyoman

Sariani

12 Jumat,12-03-2010 Matematika II B Nyoman

Sariani

Pada kegiatan mengajar yang dilakukan secara terbimbing ada

beberapa kendala yang dihadapi seperti :

Kesulitan mengelola kelas karena jumlah siswa tiap kelas

cukup banyak.

Kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan sebelumnya.

Kesulitan memilih metode, strategi dan teknik yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran.

Kesulitan menyusun alat evaluasi yang mencakup ranah

kognitif, afektif dan psikomotor.

3.1.1.2 Kegiatan Mengajar Mandiri

Kegiatan mengajar mandiri merupakan kelanjutan dari

kegiatan mengajar terbimbing. Kegiatan ini dilakukan apabila

mahasiswa atau calon guru telah dianggap lebih mampu untuk

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran baik yang

dikelola sendiri maupun yang diprakarsai sendiri. Dalam hal ini

mahasiswa diberikan kesempatan untuk berkreatif sendiri dalam

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan

mengajar mandiri dilakukan mulai tanggal 19 maret 2010 sampai

dengan 10 april 2010. Bahan pelajaran diambil dalam kegiatan

mengajar mandiri sebagai berikut.

23

No Hari/ Tanggal Mata Pelajaran Kelas Guru Pamong

1 19-03-2010 PKn I B Nyoman

Adiatni

2 22-03-2010 IPS V A Drs. I Gd.

Mangku

Satriawan

3 31-03-2010 Bahasa

Indonesia

V A Drs.Putu

Triyasa

4 31-03-2010 Penjaskes III B Wayan

Aryanta

5 01-04-2010 Bahasa

Indonesia

I B Nyoman

Adiatni

6 06-04-2010 Bahasa Bali II A Luh Pateni,

S.Pd

7 07-04-2010 Bahasa

Indonesia

II B Nyoman

Sariani

8 08-04-2010 Penjaskes III Wayan

Aryanta

Kendala yang dihadapi dalam kegiatan mengajar mandiri yaitu :

Menyamakan persepsi anak.

Ketidaksesuaian antara kurikulum dengan materi di buku.

Sulit mengetahui siswa yang mempunyai sikap tertutup.

3.1.2 Kegiatan Non MengajarTugas seorang guru tidak hanya melaksanakan pembelajaran di

kelas, tetapi juga harus melaksanakan tugas-tugas non mengajar yang

harus dilakukan untuk mendukung profesi keguruannya Tugas-tugas non

mengajar yang telah dilaksanakan adalah :

24

Melaksanakan upacara bendera.

Memungut Tabungan.

Membina UKS.

Panitia ulang tahun sekolah.

Penyelenggara lomba tulisan tegak bersambung.

Pembina lomba lomba :

Mesatua.

Sains dll

Tugas Ko-kurikuler

Kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran,

misalnya pada jam istirahat, tidak sedang melakukan

pelatihan mengajar atau di rumah. Kegiatan ini dilakukan

meliputi : memeriksa buku latihan atau PR siswa, membaca

buku di perpustakaan, meningkatkan kemampuan diri

dengan membaca buku-buku sumber belajar atau

mengerjakan latihan soal.

Tugas Ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SD Lab

Undiksha sejauh ini sudah berjalan dengan efektif.

Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam pelajaran, dengan

tujuan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa di luar

kegiatan akademik.

Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang penulis ikuti di SD

Lab Undiksha adalah sebagai berikut :

Pramuka

Kegiatan ekstrakurikuler pramuka

merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh siswa

mulai dari siswa kelas III sampai kelas VI. Kegiatan ini

bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa.

Ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan setiap hari jumat

dari pukul 15. 30- 17.30 Wita. Ekstrakurikuler pramuka

25

dibina secara khusus oleh tiga orang Pembina yaitu :

Ibu Wayan Kurniasih, Bapak Suastawa, dan Bapak

Satvika.

Seni Tari Bali

Kegiatan eksta kurikuler tari Bali ini

dilaksanakan pada hari yang sama dengan

ekstrakurikuler pramuka yakni setiap hari Jumat, pukul

15.30-17.30 Wita untuk kelas I dan II. Sedangkan untuk

kelas III-VI ekstrakurikuler tari dilaksanakan setiap hari

Kamis pada jam yang sama. Pembina ekstrakurikuler

tari adalah Ibu Kencanawati

3.2 Pembahasan3.2.1 Kegiatan Mengajar

Kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan mengajar serta

pemecahan yang dilaksanakan dapat dijabarkan sebagai berikut.

3.2.1.1 Kegiatan Mengajar Terbimbing.

Pada saat melaksanakan kegiatan mengajar terbimbing

terdapat berbagai macam kendala yang dihadapi. Kendala-kendala

itu dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Pengelolaan kelas.

Masalah yang dihadapi dalam mengelola kelas yaitu jumlah

anak pada setiap kelas relatif banyak. Hal ini membuat

penulis sulit menertibkan kelas. Kecendrungan anak untuk

bermain sangat tinggi. Untuk mahasiswa yang pertama kali

masuk kelas perlu kesabaran.

2. Pengalokasian Waktu.

Ketika mengajar penulis sering mengalami kesulitan untuk

mengatur waktu yang tersedia. Kadang-kadang waktu yang

tersedia tidak cukup banyak. Hal ini sangat menghambat

pelajaran.

26

3. Kesulitan memilih metode dan strategi yang tepat untuk

mengajar.

Mengingat penulis untuk pertama kalinya berhadapan

langsung dengan siswa dengan jumlah dan latar belakang

yang berbeda, maka penulis mengalami kesulitan untuk

memilih metode dan strategi saat mengajar.

4. Penyusunan alat evaluasi.

Alat evaluasi yang dimaksud adalah mencangkup ranah

kognitif, afektif dan psikomotor.

Dari beberapa masalah yang dihadapi, penulis mendapat

masukan dari guru pamong dan dosen pembimbing. Setelah

berkonsultasi, akhirnya kendala-kendala itu sedikit demi sedikit

dapat diatasi. Melalui latihan yang serius, penulis dapat

melaksanakan kegiatan mengajar terbimbing dan diperbolehkan

untuk melaksanakan kegiatan belajar mandiri.

3.2.1.2 Kegiatan Mengajar Mandiri

Dalam kegiatan mengajar mandiri, bimbingan dari guru

pamong dan dosen pembimbing sedikit demi sedikit berkurang.

Artinya, mahasiswa diberi kewenangan untuk menyusun dan

melaksanakan pembelajaran. Kendala yang dihadapi dalam

kegiatan mengajar mandiri yaitu :

1. Menyamakan persepsi anak.

Siswa SD Lab UNDIKSHA Singaraja memiliki daya

kemampuan yang bervariasi. Hal ini menyebabkan guru

sulit untuk menyamakan persepsi antara anak yang satu

dengan anak yang lain.

2. Ketidaksesuaian antara kurikulum dengan materi dibuku.

Antara kurikulum dengan materi yang ada di buku kadang-

kadang tidak sesuai, ini menyebabkan penulis sulit

melaksanakan pembelajaran.

3. Sulit mengetahui siswa yang mempunyai sikap tertutup.

27

Di saat mengajar, terkadang materi yang diterima oleh

siswa tidak merata. Artinya ada siswa yang dapat

menguasai penuh, ada yang kurang menguasai. Hal ini

tercermin dari hasil evaluasi. Anak-anak yang belum bisa

menguasai materi, banyak yang menutup diri dan malu

bertanya. Hal ini membuat proses mengajar tidak baik.

Dari masalah-masalah itu, penulis mengambil beberapa

pemecahan antara lain :

Melakukan pendekatan untuk memahami

karakteristik siswa.

Membimbing siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar agar proses mengajar dapat berjalan dengan

baik dan kondusif.

3.2.2 Kegiatan Non Mengajar3.2.2.1 Kegiatan administrasi sekolah

Administrasi yang ada di sekolah dasar ini, secara garis besar terdiri dari :

Administrasi proses belajar mengajar.

Administrasi perkantoran.

Admisnistrasi Kesiswaan.

Administrasi ketenagaan/ kepegawaian.

Administrasi perlengkapan.

Administrasi perpustakaan.

Administrasi keuangan.

Administrasi hubungan masyarakat.

3.2.2.2 Kegiatan Ko-Kurikuler.

Kegiatan Ko-kurikuler yang pernah penulis laksanakan antara lain ;

Mengikuti senam kesegaran jasmani.

Mengikuti upacara bendera setiap hari senin.

Mengikuti persembahyangan bersama ketika purnama.

Menjaga UKS.

Membina anak bermasalah.

28

Anak bermasalah yang penulis temukan ada di setiap kelas. Namun

bimbingan yang penulis lakukan khusus kepada siswa berikut :

a. Identifikasi siswa.

Nama : Pt. Agung Wawan Widyasastrena Kelas : III A

Agama : Hindu

Jenis Kelamin : Laki-Laki

b. Indentifikasi Permasalahan

Sering menggangu temannya.

Kurang memperhatikan penjelasan guru.

Tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

c. Merencanakan tindakan dan alternatif

pemecahan.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka sebagai calon

guru harus dapat memecahkannya. Untuk memecahkan masalah itu

penulis harus merencanakan tindakan yang diambil. Adapun tindakan

tersebut adalah

Melakukan pendekatan.

Menganalisis permasalahan.

Mencari solusi pemecahan.

d. Pelaksanaan tindakan.

Tindakan yang pernah diambil adalah

Mendekati siswa.

Memberikan perhatian yang lebih banyak.

Memotivasi siswa dengan memberi hadiah kecil jika mau

mengerjakan tugas dengan baik

Anak sering diajak berbincang-bincang. Di sela perbincangan

anak diingatkan untuk belajar mengerjakan tugas.

e. Tingkat keberhasilan.

Meskipun penulis belum melihat perubahan yang maksimal,

namun selama pelaksanaan tindakan, anak ini mulai aktif.

Meskipun masih minim, penulis sangat berharap anak ini bisa

29

aktif di kelas atau di ruangan. Tentu saja pesan guru yang lain

sangat perlukan ketika penulis usai PPL

3.2.2.3 Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstra yang pernah dibina adalah ekstra pramuka.

Ekstra ini dilaksanakan setiap hari Jumat. Selama membina

siswa diajak bernyanyi, belajar dan bermain sesuai dengan

kegiatan kepramukaan.

3.3 Temuan yang BermaknaSelama penulis melaksanakan PPL-Real di SD Lab

Undiksha, banyak hal menjadi kenangan tersendiri bagi penulis. Di

samping itu, refleksi yang penulis rangkum dalam laporan ini

tentunya akan menjadi pengalaman yang sangat berharga, serta dapat

menjadi bekal penulis sebagai calon guru kelak.

Adapun temuan-temuan yang penulis peroleh sebagi berikut :

SD Lab Undiksha merupakan salah satu SD Favorit di mata

penulis. Hal ini tercermin dari banyaknya prestasi yang

berhasil dicapai oleh siswa- siswi maupun guru dan kepala

sekolah SD Lab Undiksha baik itu secara individu maupun

berkelompok. Ini pula yang menjadi daya tarik tersendiri

khususnya bagi para orang tua siswa untuk menyekolahkan

putra-putri mereka di SD Lab Undiksha.

Kultur kehidupan yang kondusif.

Sebelum masuk kelas, tanpa komando oleh guru, para siswa

akan berbaris di depan kelas terlebih dahulu. Dilanjutkan

dengan melaksanakan Tri Sandya bersama di dalam kelas,

sedangkan umat lain berdoa sesuai dengan agama masing-

masing. Kegiatan Tri Sandya juga dilakukan pada siang hari

tepat pukul 12.00 Wita. Sebelum pulang, para siswa terlebih

dahului merapikan tempat duduk mereka masing-masing

kemudian berbaris. Para siswa juga memiliki disiplin tinggi

30

dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini

penulis amati dari kesadaran para siswa yang selalu berusaha

membuang sampah pada tempatnya.

Keharmonisan hubungan antara semua warga sekolah

Pola hubungan yang harmonis antar semua warga SD Lab

Undiksha seperti yang penulis jabarkan pada Bab II,

memberikan kesan tersendiri bagi penulis. Penulis merasa

betah berada di lingkungan sekolah serta kagum dengan

keakraban yang mampu dirajut oleh seluruh warga sekolah

tersebut. Hal ini menyebabkan penulis pada khususnya dan

orang luar pada umumnya mudah berinteraksi dengan warga

sekolah.

Kreativitas dan daya kerja guru.

Kreativitas seorang guru di SD Lab Undiksha tercermin dari

lingkungan kelas yang dihandle (khusus untuk guru wali),

serta metode / inovasu pembelajaran yang digunakan

misalnya : (1) ada seorang guru yang kerap menggunakan

metode “edutaiment” (education- infotaiment) seperti

games / permainan dalam pembelajaran. Ternyata hal ini

terbukti cukup ampuh guna menghidupkan suasana kelas , (2)

khusus di kelas I, pembelajaran dilakukan dengan strategi “

team teaching” (3) metode lain yang juga dipraktekkan oleh

guru di SD ini adalah metode PAS (Pratyaksa, Anumana,

Sabda), yakni dengan mengajak siswa mengamati sesuatu

(objek), menganalisis kemudian membuat kesimpulan dari

hal yang telah diamati dan dianalisis tersebut. (4) beberapa

wali kelas, khususnya wali kelas rendah, berusaha menghias

ruang kelasnya dengan berbagai macam hiasan warna-warni

sehingga ruang kelas kelihatan lebih menarik.

Menurut pendapat penulis, daya kerja para guru di

SD Lab Undiksha juga tergolong cukup tinggi. Indikator-

indikator yang menunjang pendapat penulis tersebut adalah

31

(1) para guru selalu “on time” (tepat waktu) dalam

melaksanakan pembelajaran. (2) para guru tidak pernah lupa

atau enggan memeriksa PR dan buku latihan siswa. Ini

menjadi salah satu strategi agar siswa belajar secara rutin

dan rajin mengulang pelajarannya di rumah. (3) meskipun

disibukkan oleh aktivitas lain seperti menjaga kantin /

koperasi, membuat penelitian, memberikan tes belajar (les)

bagi siswa yang berprestasi, membina ekstrakurikuler dan

lain-lain.

Pengalaman sebagai guru pengganti.

Sewaktu-waktu, jika ada salah seorang guru yang tidak hadir

karena suatu halangan tertentu, maka mahasiswa kerap dimintai

bantuan untuk mengisi kekosongan guru tersebut. Di sinilah

calon guru dituntut mengelola keadaan kelas dalam situasi yang

berbeda mulai dari kelas I s / d kelas VI.

32

BAB IV

PENUTUP

4.1 SimpulanBerdasarkan uraian-uraian dalam laporan ini, maka dapat

disimpulkan bahwa

1. Program pengalaman lapangan (PPL), sebagai salah satu program

pelatihan bagi mahasiswa calon guru. Melalui pogram ini

mahasiswa dapat menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan

untuk memperolah pengalaman lain dalam hal merencanakan,

mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran.

2. Tugas seorang guru sangat kompleks, baik kegiatan mengajar

maupun non mengajar sangat mendukung keberhasilan guru

dalam mengajar.

3. Pemilihan metode dan strategi pembelajaran dalam proses

mengajar, tergantung pada kemampuan guru dan materi yang

diajarkan.

4. SD Lab UNDIKSHA Singaraja sangat layak digunakan sebagai

objek pelatihan calon guru karena dilihat dari keadaan fisik dan

non fisik, sudah sangat layak dan menunjang dalam PBM.

4.2 Saran-SaranDengan melihat program-program yang telah dilaksanakan di

SD Lab UNDIKSHA Singaraja, serta melihat situasi dan kondisi yang

berkembang, maka penulis menyarankan.

4.2. 1 Untuk SD Lab UNDIKSHA Singaraja.

1. Kepala Sekolah, staf guru, pegawai dan siswa diharapkan

untuk mempertahankan prestasi dan kinerja sekolah, demi

pencapaian mutu pendidikan yang optimal.

2. Semangat kekeluargaan yang telah melekat hendaknya

dipertahankan.

33

3. Kegiatan ekstrakurikuler hendaknya dikembangkan lagi

guna menyalurkan minat dan bakat siswa.

4. Kepada guru pamong, agar tetap mempertahankan cara

membimbing, bahkan ditingkatkan lagi agar mahasiswa

praktek benar-benar memperoleh pengalaman yang

berharga dan bermanfaat bagi mahasiswa sebagai calon

guru.

5. Penerimaan siswa hendaknya diperhatikan agar tidak terjadi

kelebihan siswa di dalam kelas.

4.2.2 Untuk LPPL

1. Informasi seputar PPL-Real baik itu lisan maupun tertulis

hendaknya benar-benar disampaikan secara jelas dan

akurat agar mahasiswa tidak mengalami kebingungan saat

melaksanakan kegiatan PPL Real.

2. Pembagian Dosen Pembimbing beserta mahasiswa PPL-

Real hendaknya dilakukan secara cermat, guna

mengantisipasi kekeliruan atau miskomunikasi antara

mahasiswa PPL-Real dengan Dosen Pembimbing.

4.2.3 Kepada Mahasiswa PPL-Real

Penulis mengimbau pada mahasiswa yang sedang terlibat

dalam kegiatan PPL-Real agar melaksanakan kegiatan PPL-

Real dengan sebaik-baiknya tanpa merugikan sekolah

tempatnya PPL.

34