BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang,...

35
085224959417 085224959417 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Utami Roeli, 2000). Pemberian ASI yang baik adalah sesuai kebutuhan bayi istilahnya on demand, kalau ASI diberikan pada saat anak sudah menangis sebenarnya itu sudah terlambat karena sudah kelamin. Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum sampai menangis bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau tangan di mulut. Ketepatan waktu saja tidak cukup, tak jarang kegagalan dalam menyusui terjadi. Kegagalan biasanya disebabkan karena tehnik dan posisi yang kurang tepat bukan karena produksi ASI- nya yang sedikit. Kegagalan teknis menyusui bisa terjadi karena bayi yang bersangkutan pernah menggunakan dot (www.tabloidnakita.com). Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini mencakup faktor- faktor seperti kurangnya informasi dari pihak perawat kesehatan bayi, praktik-praktik rumah sakit yang merugikan seperti pemberian air dan suplemen bayi tanpa 085224959417

Transcript of BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang,...

Page 1: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

085224959417

085224959417

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu di seluruh dunia

berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI bahkan ibu yang

buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian dalam

lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu

mudah (Utami Roeli, 2000).

Pemberian ASI yang baik adalah sesuai kebutuhan bayi istilahnya on demand,

kalau ASI diberikan pada saat anak sudah menangis sebenarnya itu sudah terlambat

karena sudah kelamin. Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan

terhadap waktu yang tepat saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum sampai

menangis bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa

gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau tangan di mulut. Ketepatan waktu

saja tidak cukup, tak jarang kegagalan dalam menyusui terjadi. Kegagalan biasanya

disebabkan karena tehnik dan posisi yang kurang tepat bukan karena produksi ASI-

nya yang sedikit. Kegagalan teknis menyusui bisa terjadi karena bayi yang

bersangkutan pernah menggunakan dot (www.tabloidnakita.com).

Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini mencakup faktor-

faktor seperti kurangnya informasi dari pihak perawat kesehatan bayi, praktik-praktik

rumah sakit yang merugikan seperti pemberian air dan suplemen bayi tanpa

085224959417

Page 2: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

kebutuhan medis, kurangnya perawatan tindak lanjut pada periode pasca kelahiran

dini, kurangnya dukungan dari masyarakat luas (Maribeth Hasselquist, 2006).

Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai

masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana,

seperti cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, isapan yang

mengakibatkan puting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu

seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi

termasuk dalam menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah orang

yang berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga atau

kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau tenaga kesehatan.

Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai tehnik-

tehnik menyusui yang benar (Soetjingsih, 1997).

Jumlah bayi di Kabupaten Lampung Timur ada 21.795 bayi, yang di beri ASI

Ekslusif 8.185 (37,55%) (Profil Kesehatan Kabupaten Lampung Timur, 2005). Di

desa Sidodadi dengan jumlah penduduk wanita 1.891 dan jumlah bayi sebanyak 85

bayi.

Dari data di atas, terdapat jumlah bayi di Kecamatan Sekampung sebanyak 718

bayi dan 1.430 orang ibu yang menyusui. Di Desa Sidodadi terdapat 85 bayi dengan

sasaran ibu yang menyusui sebanyak 170 orang. Berdasarkan hasil prasurvei pada

periode bulan (Desember 2006 - Februari 2007) di Desa Sidodadi terdapat 58 orang

ibu menyusui yang terbagi dalam 4 dusun yaitu Dusun 1 terdapat : 23 orang ibu

menyusui, dari 23 orang ibu menyusui yang mengalami masalah seperti puting susu

lecet ada 1 orang, payudara bengkak 18 orang, dan 4 orang lainnya tidak mengalami

085224959417

Page 3: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

masalah. Dusun II terdapat 13 orang ibu menyusui, dari 13 orang ibu menyusui

tersebut yang mengalami masalah seperti puting lecet ada 4 orang, payudara bengkak

1 orang, dan bendungan payudara ada 1 orang dan 7 orang lainya tidak mengalami

masalah. Dusun III terdapat 9 orang ibu menyusui, dari 9 orang ibu menyusui

tersebut yang mengalami masalah seperti puting lecet, ada 5 orang, bendungan

payudara ada 1 orang dan 3 orang lainnya tidak mengalami masalah. Dusun IV

terdapat 13 orang ibu menyusui dari 13 orang tersebut yang mengalami masalah

seperti puting lecet ada 6 orang, bendungan payudara 1 orang dan 6 orang lainnya

tidak mengalami masalah.

Dengan cara menyusui yang benar masalah-masalah seperti payudara bengkak,

puting susu lecet, radang payudara, air susu kurang, bayi bingung puting (karena

pemakaian dot atau kempeng) tidak ditemukan lagi/diminimalkan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui di Desa Sidodadi

Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah adalah “Bagaimanakah pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui di

Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur tahun 2007”.

085224959417

Page 4: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

C. Ruang Lingkup Penelitian

1. Sifat Penelitian : Deskriptif

2. Subyek Penelitian : Ibu Menyusui

3. Obyek Penelitian : Pengetahuan ibu menyusui tentang cara

menyusui

4. Lokasi Penelitian : Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung

Kabupaten Lampung Timur

5. Waktu Penelitian : Mei 2007

6. Alasan Penelitian : Dari hasil prasurvey bulan Desember 2006-

Januari 2007 terdapat ibu yang mengalami

puting susu lecet sebanyak 16 orang,

bendungan payudara 3 orang, payudara

bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi

Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung

Timur.

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui di Desa

Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur.

085224959417

Page 5: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

1. Bagi Ibu Menyusui

Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu

tentang cara menyusui.

2. Bagi Tempat Peneliti

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran untuk lebih

meningkatkan cara menyusui di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung

Kabupaten Lampung Timur.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah sebagai penerapan ilmu yang

didapat dengan proses pembelajaran secara nyata dalam membuat karya

tulis ilmiah.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat melengkapi bacaan di perpustakaan sebagai acuan untuk

penelitian sejenis dengan variabel penelitian yang lebih komplek.

085224959417

Page 6: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia yaitu : penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Pengetahuan yang dicakup di dalam domain

kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai kemampuan untuk mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk diantaranya adalah mengingat

kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur

bahwa orang tau apa yang telah dipelajari antara lain, menyebutkan,

menguraikan, mengidentifikasikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau

085224959417

Page 7: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi dapat

diartikan juga sebagai penggunaan atau aplikasi hukum-hukum, rumus

metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks dan situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menyebarkan materi

untuk suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti

menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (synthesis),

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusu suatu formulasi

baru dari formula-formula yang ada.

085224959417

Page 8: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penelitian ini didasarkan pada

suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria-kriteria yang telah ada

(Notoatmodjo, 1997).

2. Menyusui

Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan air susu kepada bayi dan

sebagainya untuk diminum dari buah dada (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

3. Pengertian Air Susu Ibu (ASI)

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein lactase dan garam-

garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu

sebagai bahan makanan utama bagi bayi (Soetjiningsih, 1997).

Pada bayi normal bayi sudah dapat disusui segera setelah lahir. Lama

disusi satu dua menit pada setiap payudara. Dengan menghisapnya bayi terjadi

perangsangan pembuatan air susu dan secara tidak langsung rangsangan isap

membantu proses pengecilan uterus. Air susu yang pertama keluar disebut

colostrum. Walau hanya dihisap beberapa tetes tetapi sudah cukup untuk

kebutuhan bayi pada hari-hari pertama kehidupannya. Pada hari ke-3, bayi

085224959417

Page 9: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

sudah harus menyusu selama 10 menit pada mamae ibu dengan jarak waktu 3-

4 jam (Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 3).

Pemberian ASI merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan

dan perkembangan bayi pada umur 6 bulan pertama kehidupanya. Jika ada

pemberian ASI masa ini bayi dapat kekurangan gizi dan mudah terserang

penyakit. Keadaan ini akan berdampak pada anak dikemudian hari bahkan

dapat berakibat pada kematian. Masalah pemberian ASI pada bayi muda cukup

bulan biasanya berkaitan dengan jumlah asupan ASI yang kurang. Masalah

pemberian ASI pada bayi kurang bulan biasanya berkaitan dengan jumlah

asupan ASI yang kurang. Masalah pemberian ASI pada bayi kurang bulan

biasanya terkait dengan reflek hisap yang belum sempurna (MTBS, Modul 6).

a. Reflek Pembentukan/Produksi dan Pengeluaran ASI

Pada ibu yang menyusui dikenal dengan 2 reflek yang masing-

masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu :

Reflek Prolaktin :

“ Prolaktin : dirangsang hormon prolaktin kelenjar hipofise bagian depan di

dasar otak. Proses pengisapan merangsang ujung syaraf disekitar payudara,

saraf ini membawa pesan kebagian depan kelenjar hipophisa untuk

memproduksi prolaktin, prolaktin dialirkan oleh darah ke kelenjar payudara

untuk merangsang pembuatan ASI”.

085224959417

Page 10: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

Reflek “Let Down”

“Isapan bayi merangsang saraf sekitar payudara, saraf membawa pesan ke

bagian belakang kelenjar hipofise, keluar hormon oksitosin dialirkan darah,

kontraksi sel-sel mioepitel sekitar alveoli dan duktus lactiferous mendorong

ASI keluar dari alveoli melalui duktus lactiferous melalui sinus lactiferus”.

b. Mekanisme Menyusui

Bayi yang sehat memiliki 2 reflek intrinsic keberhasilan menyusui seperti :

� Reflek mencari (Rooting reflek)

Puting atau tangan diletakkan pada pipi disekitar mulut, maka akan

menimbulkan reflek mencari pada bayi.

� Reflek menghisap (Sucking reflek)

Rahang menekan kalang payudara dengan bantuan bibir secara

berirama, gusi akan menjepit kalang payudara dan sinus lactiferous,

sehingga air susu akan mengalir.

� Reflek menelan (swallowing reflek)

Pada saat air susu keluar dari puting susu akan disusul dengan gerakan

menghisap sehingga air susu akan bertambah dan diteruskan dengan

mekanisme menelan dan masuk ke lambung (Soetjiningsih, 1997)

085224959417

Page 11: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

4. Langkah-langkah Menyusui yang Benar

a. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada pu-

ting dan di sekitar payudara. Cara ini mempunyai manfaat sebagai

desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.

b. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.

� Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggu-

nakan kursi yang rendah (agar kaki ibu tidak menggantung) dan pung-

gung ibu bersandar pada sandaran kursi.

� Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi

terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh menengadah, dan

bokong bayi ditahan dengan telapak tangan).

� Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu, dan yang satu di

depan.

� Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap

payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi).

� Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

� Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.

c. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di

bawah, jangan menekan puting susu atau kalang payudaranya saja.

d. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflex) dengan cara:

� Menyentuh pipi dengan puting susu atau,

� Menyentuh sisi mulut bayi.

085224959417

Page 12: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

Gambar 1. Cara meletakkan bayi dan memegang payudara.

e. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke

payudara ibu dan puting serta payudara dimasukkan ke mulut bayi :

� Usahakan sebagian besar payudara dapat masuk ke mulut bayi,

sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan

menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di

bawah payudara. Posisi yang salah, yaitu apabila bayi hanya mengisap

pada puting susu saja, akan mengakibatkan masukan ASI yang tidak

adekuat dan puting susu lecet.

� Setelah bayi mulai menghisap payudara tak perlu dipegang atau

disangga lagi.

085224959417

Page 13: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

Cara Pengamatan Teknik Menyusui Yang Benar

Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu

menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi

ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Untuk mengetahui bayi telah

menyusu dengan teknik yang benar, dapat dilihat:

� bayi tampak tenang,

� badan bayi menempel pada perut ibu,

� mulut bayi terbuka lebar,

� dagu menempel pada payudara ibu,

� sebagian besar payudara masuk ke dalam mulut bayi,

� bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan,

� puting susu ibu tidak terasa nyeri,

� telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus,

� kepala tidak menengadah. (ASI, Soetjiningsih, 1997)

f. Melepas isapan bayi

Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya

diganti dengan payudara yang satunya. Cara melepas isapan bayi:

� jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau,

� dagu bayi ditekan ke bawah.

g. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan

pada puting susu dan di sekitar payudara; biarkan kering dengan sen-

dirinya.

085224959417

Page 14: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

h. Menyendawakan bayi.

Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung

supaya bayi tidak muntah (gumoh - Jawa) setelah menyusui. Cara

menyendawakan bayi adalah:

� Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu, kemudian

punggung ditepuk perlahan-lahan,

� Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk

perlahan-lahan. (Mary Beth Hasselauist, 2006)

Gambar 2. Menyendawakan bayi

5. Tanda Bayi Cukup ASI

Bayi kencing setidaknya 6 x dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai

kuning muda, bayi sering BAB berwarna kekuningan “berbiji”, bayi tampak

puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan cukup tidur, menyusu 10-12 x

dalam 24 jadi, payudara ibu terasa lembut setiap kali selesai menyusui. Ibu

dapat merasakan geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai menyusu. Bayi

bertambah berat badannya.

085224959417

Page 15: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

Tanda-tanda penyusuan yang tidak efektif

a. Bibir bayi mengkerut meskipun ia menghisap dengan sedotan

b. Bibirnya kelihatan tenggelam, karena jaringan susu tidak cukup mengisi

mulutnya.

c. Terdengar bunyi ceklekan selama menyusui

d. Anda tidak mendengarnya menelan

e. Ia tergelincir dari payudara dengan penuh ketakutan

f. Putting susu merasa sakit setelah menit pertama.

(Mary Beth Hasselauist, 2006)

g. Bayi mengisap dengan isapan yang cepat dan dangkal

h. Dapat terlihat lakukan pada pipi

i. Bayi tampak belum kenyang dan tidak tenang, ia akan menangis dan

mencoba untuk mengisap.

(Emelia-Hamzah, 2001)

6. Masalah-masalah yang Timbul dalam Masa Laktasi

a. Puting datar atau terbenam

Mengatasinya dapat dilakukan dengan jalan menarik-narik puting,

sejak hamil harus menyusui agar sering tertarik.

085224959417

Page 16: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

b. Puting lecet (sore or cracked nipples)

Puting mengalami lecet, retak atau terbentuk celah. Hal ini dapat hilang

dengan sendirinya jika ibu merawat payudara secara baik dan teratur.

Caranya :

� Olesi puting susu dengan ASI setiap kali akan dan sudah menyusui,

hal ini mempercepat sembuhnya lecet dan rasa perih

� Jangan menggunakan BH yang terlalu ketat

� Jangan membersihkan puting dan aerola dengan sabun, alcohol dan

obat0obatan yang merangsang putting susu.

� Posisi menyusui yang bervariasi, jika dengan posisi yang sama dapat

membuat trauma yang terus-menerus di tempat yang sama sehingga

memudahkan terjadinya lecet.

Cara mengatasi puting lecet :

� Jika rasa nyeri dan lecet tidak terlalu berat, ibu dapat menyusui pada

daerah yang tidak nyeri. Untuk mengurangi rasa sakit, oles puting susu

dengan es beberapa saat. Proses menyusui dengan tenang dan bernafas

dalam-dalam sampai ASI mengalir keluar dan rasa perih berkurang

� Jika rasa nyeri berlangsung hebat atau luka semakin berat, putting

yang sakit diistirahatkan selama 24 jam. ASI tetap dikeluarkan dengan

tangan (diperah) dan diberikan kepada bayi.

085224959417

Page 17: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

c. Payudara bengkak (Breast Engorgement)

Terjadi karena hambatan aliran vena atau saluran kelenjar getah bening

akibat ASI terkumpul dalam payudara. Untuk mengatasinya :

� Kompres payudara dengan handuk hangat, masase ke arah putting,

hingga payudara terasa lemas dan ASI dapat keluar melalui puting,

hingga payudara terasa lemas dan ASI dapat keluar melalui puting.

� Susukan bayi tanpa dijadwal sampai payudara terasa kosong

� Urut payudara mulai dari tengah lalu kedua telapak tangan ke

samping, ke bawah dengan sedikit ke atas dan lepaskan dengan tiba-

tiba.

� Keluarkan ASI sedikit dengan tangan agar payudara menjadi lunak

dan putting susu menonjol keluar

� Susukan bayi lebih sering

d. Saluran susu tersumbat (Obstructed duct)

Timbul karena tekanan jari pada waktu menyusui, pemakaian BH

yang terlalu ketat, adanya komplikasi payudara bengkak yang tidak segera

diatasi. Jika ibu merasa nyeri, payudara dapat dikompres dengan air

hangat sebelum menyusui dan setelah menyusui untuk mengurangi rasa

nyeri dan bengkak.

085224959417

Page 18: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

e. Mastitis dan Abses Payudara

Mastitis adalah peradangan pada payudara. Bagian yang terkena

menjadi merah, bengkak, nyeri dan panas. Suhu meningkat kadang-

kadang disertai menggigil. Terjadi pada masa 1-3 minggu setelah

melahirkan. Cara mengatasinya berkonsltasi pada dokter untuk

mendapatkan terapi antibiotic dan obat penghilang rasa sakit. Ibu harus

banyak beristirahat dan tetap menyusui bayinya.

Mastitis yang tidak diobati akan berlanjut ke abses, ibu tampak

kesakitan, payudara merah mengkilap, dan benjolan mengandung cairan

berupa nanah. Sementara berhenti menyusu pada bagian yang terkena,

susukan bayi pada payudara yang sehat. Dokter melakukan tindakan

pengeluaran nanah dan memberi antibiotic serta obat penahan rasa sakit

(Puspa Swara, 2003).

7. Beberapa masalah yang sering terjadi ketika bayi menyusui

a. Bayi Bingung Puting

Keadaan bayi yang mengalami nipple confusion karena diberi susu

formula dalam botol bergantian dengan menyusu pada ibu. Bila bayi

menyusu pada ibu, bayi harus bekerja keras untuk menarik dan mengurut

puting dan aerola sehingga keluar ASI. Tidak demikian dengan dot, dot

085224959417

Page 19: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

mempunyai lubang sehingga tanpa berusaha keras dapat menelan susu

tanpa diisap. Tanda bingung putting antara lain :

� Bayi menghisap puting seperti menghisap dot

� Waktu menyusu terputus-putus/sebentar-sebentar menyusu

� Bayi menolak menyusu pada ibu.

Cara mencegah puting susu antar lain usahakan bayi untuk menyusu

pada ibu, proses menyusui lebih sering, lebih lama tanpa terjadwal,

lakukan penyusuan dengan lebih sabar, teliti dan telaten.

b. Bayi enggan Menyusu

Bayi perlu mendapat perhatian khusus jika ia enggan menyusu

terutama jika muntah, diare, mengantuk, kuning, dan kejang-kejang.

Penyebab bayi enggan menyusu :

� Hidung tertutup lendir/ingus karena pilek sehingga sulit untuk

mengisap / bernafas.

� Terlambat mulai menyusui, bayi ditinggal lama karena ibu sakit /

bekerja

� Bayi di samping diberi ASI diberi dot juga

� Bayi dengan prelateal feeding atau mendapat makanan tambahan

terlalu dini.

� ASI kurang lancar/terlalu deras

085224959417

Page 20: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

� Bayi dengan frenulum linguage (tali lidah) pendek yang disebut

dengan short tongue tie.

c. Bayi sering menangis

Mungkin karena lapar, takut, kesepian, bosan, popok basah / kotor.

84% dapat ditanggulangi dengan cara menyusui bayi dengan tehnik yang

benar sampai tangis bayi dapat dihentikan, kecuali jika bayi sakit perlu

mendapat penanganan tersendiri.

d. Bayi Kembar

Bayi dapat disusukan bersama atau bergantian, jika bersamaan ibu

dapat mengambil posisi “memegang bola”, kombinasi atau biasa. Posisi

memegang bola : memegang kepala dengan satu tangan, badan bayi berada

di lengan ibu dengan kedua kaki ke arah punggung ibu, dipakai pad saat

menyusui secara bersamaan.

Posisi kombinasi : satu bayi disusukan secara biasa, sedangkan

bayi yang lain dengan posisi memegang bola. Posisi biasa : dengan cara

memangku bayi dengan kepala/tengkuk berada pada siku ibu bagian

dalam.

085224959417

Page 21: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

e. Bayi sumbing

Bayi dengan sumbing, langit-langit lembek (palatum mole) dapat

menyusu tanpa kesulitan dengan cara : dengan memberikan posisi tegak

atau berdiri agar ASI tidak masuk ke dalam hidung bayi. Apabila sumbing

itu hanya pada bibir atas saja, bayi dapat menyusu sambil ibu menutup

sumbing tersebut dengan jari agar bayi dapat menghisap dengan sempurna.

Hal paling sulit terjadi jika sumbing ganda atau, yaitu pada langit-langit

keras (palatum durum) dan bibir sehingga bayi sulit

menghisap/menangkap puting susu dengan sempurna.

Jika posisi seperti tersebut ASI dapat dikeluarkan dengan

manual/pompa dan diberikan dengan sendok, pipet/botol dot, yang

mempunyai bentuk seperti putting susu sapi atau kambing, jika sulit

mendapatkannya, gunakan dua dot yang disambung sehingga ukuranya

lebih panjang.

f. Ikterus pada neonatus

Ikterus patologi terjadi pada 24 jam pertama setelah bayi lahir. Hal

ini terjadi karena infeksi atau terkena intoksikasi obat. Pada ikterus dini

tindakan yang dikerjakan terapi sinar (phototheraphy). Dengan cara ini,

energi sinar akan mengubah senyawa bilirubin menjadi senyawa yang

mudah larut dalam air untuk dieksresikan (dikeluarkan).

085224959417

Page 22: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

8. Keunggulan ASI terhadap Susu Lainnya.

Keunggulan ASI terhadap susu lainnya antar lain :

� Murah, sehat, dan mudah dm memberikannya

� Mengandung zat yang dapat meninggikan daya tahan anak terhadap

penyakit.

� Mengandung cukup banyak makanan yang diperlukan oleh bayi

� Menyusui berarti menjalin kasih sayang ibu terhadap anak.

� Menyusui mempercepat ibu menjadi langsung kembali sesudah

melahirkan

(file : ii c :/ docume~1/micros~1/local~1/rem/oxe 1300e%.html).

B. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara

konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang

akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005). Agar konsep dapat diamati, dan diukur maka

konsep harus dijabarkan dalam variabel atas dasar tersebut maka sebagai variabel

dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu nifas tentang cara ibu menyusui.

085224959417

Page 23: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

Jika digambarkan dalam kerangka konsep adalah sebagai berikut :

Gambar 3. Kerangka Konsep Penelitian

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional digunakan untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian

variabel-variabel diamati atau diteliti. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran dan pengamatan terhadap variabel-variabel yang

bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur (Notoatmodjo, 2005).

Keberhasilan menyusui

Pengetahuan ibu menyusui � Pengertian ASI � Cara menyusui � Tanda bayi cukup ASI � Keunggulan ASI � Masalah-masalah yang timbul

jika cara menyusuinya tidak benar

085224959417

Page 24: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

Tabel 1. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara

Ukur

Alat

Ukur Hasil ukur Skala

1 Pengetahuan Hasil tahu dan ini terjadi

melalui panca indera

manusia

(Notoatmodjo, 2003)

Angket Kuesioner - Sangat baik

(skor 29-35)

- Baik

(skor 22-28)

- Cukup

(skor 15-21)

- Kurang

(skor 8-14)

- Sangat kurang

(skor 0-7)

Ordinal

2 Ibu Menyusui Ibu yang memiliki bayi

usia 0-2 tahun dan masih

menyusui

085224959417

Page 25: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

Kisi–kisi Pertanyaan Kuisioner

No. Sub Variabel Jumlah Soal Nomor Soal

1 Pengertian ASI 7 1 – 7

2 Cara menyusui 7 8 – 14

3 Tanda bayi cukup ASI 7 15 – 21

4 Keunggulan ASI 5 22 – 26

5 Masalah-masalah yang terjadi jika cara

menyusui salah

9 27 – 35

JUMLAH 35

085224959417

Page 26: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian deskriptif, adalah suatu metode penelitian yang dilakukan

dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan

secara objektif (Notoatmodjo, 2005).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo 2005). Berdasarkan pendapat di atas maka yang akan

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang memiliki

bayi usia 0-2 tahun yang berada di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung

Kabupaten Lampung Timur.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti

(Arikunto, 2002), selanjutnya menurut (Notoatmodjo 2005) sampel adalah

sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

085224959417

Page 27: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

secara accidental, yaitu diambil dari responden atau kasus yang kebetulan

ada.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data, instrumen ini dapat berupa pertanyaan (question), formulir observasi dan

formulir-formulir lain yang berkaitan dengan penataan data dan lain-lain

(Notoatmodjo, 2005).

Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner. Kuisioner atau angket merupakan

suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai masalah yang umumnya

banyak menyangkut kepentingan umum/banyak orang (Notoatmodjo, 2002 ; 12).

D. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan wawancara, tehnik

ini dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir

diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan

informasi jawaban dan sebagainya.

E. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul melalui angket atau kuisioner maka dapat dilakukan

pengolahan data melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Seleksi Data (Editing)

Dimana penulis akan melakukan penelitian terhadap data yang diperoleh

dan diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam penelitian.

085224959417

Page 28: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

2. Pemberian Kode (Coding)

Setelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode tertentu

pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisis data.

3. Pengelompokan Data (Tabulating)

Pada tahap ini jawaban-jawaban responden yang sama dikelompokan

dengan teliti dan teratur lalu dihitung dan dijumlahkan kemudian dituliskan

dalam bentuk tabel-tabel.

F. Analisa Data

Untuk mengetahui pengetahuan responden digunakan skor maksimal setiap

pertanyaan yang dijawab benar diberi skor 1 dan pertanyaan yang dijawab salah atau

tidak dijawab diberi skor 0, sehingga dari 35 pertanyaan skor maksimal 35.

� Sangat Baik : jumlah skor 29-35

� Baik : jumlah skor 22-28

� Cukup : jumlah skor 15-21

� Kurang : jumlah skor 8-14

� Sangat Kurang : jumlah skor 0-7

(Arikunto, 2005).

Untuk menghitung distribusi frekuensi kategori pengetahuan digunakan rumus

sebagai berikut :

Keterangan: P = Prosentase

F = Frekuensi 100 P xN

f=

085224959417

Page 29: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

N = Jumlah keseluruhan responden

100% = Konstanta

(Eko Budiarto, 2002)

085224959417

Page 30: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

a. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

a. Keadaan Geografi

Desa Sidodadi berada di wilayah Kecamatan Sekampung Kabupaten

Lampung Timur dengan luas wilayah 368 Ha.

Adapun batas-batas desa Sidodadi adalah sebagai berikut:

- Sebelah utara berbatasan dengan Sumber Gede

- Sebelah barat berbatasan dengan Bale Kencono

- Sebelah selatan berbatasan dengan Sidomulyo

- Sebelah timur berbatasan dengan Giri klopomulyo

Desa Sidodadi ini terbagi dalam 4 dusun yaitu dusun I dengan nama

Kebumen, Dusun II Kuto Arjo, dusun III Magelangan dan Dusun IV bernama

Gombong.

b. Demografi

Jumlah penduduk Sidodadi pada tahun 2006 adalah 3.247 jiwa dengan

jumlah laki-laki: 1685 jiwa dan wanita: 1562 jiwa, jumlah KK di desa

Sidodadi adalah sebanyak 858 KK.

085224959417

Page 31: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

1) Saran Pendidikan Desa Sidodadi

Sarana pendidikan yang ada di Desa Sidodadi terdiri dari SD/MI sebanyak

3 buah, SLTP/MTs sebanyak 1 buah.

2) Keadaan Penduduk berdasarkan Agama yang dianut

Sebagian besar penduduk desa Sidodadi beragama islam, dengan jumlah ±

3.203 orang, Kristen 16 orang, dan Katholik 12 orang.

3) Sarana Kesehatan Desa Sidodadi

Sarana kesehatan yang ada di desa Sidodadi hanya terdapat 4 Posyandu,

1 Polindes.

b. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian di desa Sidodadi kecamatan Sekampung

Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16-23 Mei 2007, maka didapatkan hasil

penelitian seperti terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu menyusui tentang Cara Menyusui di Desa Sidodadi Kec. Sekampung Kab. Lampung Timur tahun 2007.

No. Pengetahuan Jumlah Responden Persentase 1. Sangat Baik 0 0% 2 Baik 7 20% 3 Cukup 26 74,29% 4 Kurang 2 5,71% 5 Sangat kurang 0 0%

JUMLAH 35 100%

085224959417

Page 32: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 35 orang responden yang

berpengetahuan baik terdapat 7 orang (20%), cukup 26 orang (74,29%), kurang 2

orang (5,71%).

B. Pembahasan

Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2003).

Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu di seluruh dunia

berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI bahkan ibu yang

buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik (Roesli, Utami, 2000). Seorang

ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah, hanya

karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, seperti cara

menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, isapan yang mengakibatkan puting

terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah lain.

Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai

masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana,

seperti cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, isapan yang

mengakibatkan puting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu

seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi

termasuk dalam menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah orang

yang berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga atau

kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau tenaga kesehatan.

085224959417

Page 33: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai tehnik-

tehnik menyusui yang benar (Soetjingsih, 1997)

Dari uraian diatas jelaslah bahwa pengetahuan ibu menyusui tentang cara

menyusui sangatlah penting. Hasil penelitian di desa Sidodadi kecamatan Sekampung

Kabupaten Lampung Timur tahun 2007 pada bulan Mei menunjukan bahwa dari 35

orang responden yang berpengetahuan baik 7 orang (20%), cukup 26 orang (74,29%),

kurang 2 orang (5,71%).

Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu menyusui di

desa Sidodadi kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur sebagian besar

adalah berpengetahuan cukup. Walaupun masih terdapat ibu menyusui yang

berpengetahuan kurang hal itu disebabkan karena masih ada ibu-ibu yang belum

mengetahui tentang keunggulan ASI, cara menyusui, dan masalah-masalah yang

terjadi jika cara menyusuinya tidak benar. Prosentase responden yang menjawab

dengan benar, paling sedikit adalah nomor 26 yaitu 40% tentang keunggulan ASI,

pertanyaan nomor. 9 yaitu 42,86% tentang posisi perut bayi pada saat menyusui,

pertanyaan nomor 10 yaitu 45,71% tentang cara memegang payudara saat menyusui,

pertanyaan nomor 12 yaitu 45,71% tentang alasan menyendawakan bayi, pertanyaan

nomor 13 yaitu 42,86 tentang gambar menyendawakan bayi, pertanyaan nomor 14

yaitu 45,71% tentang perlekatan yang benar saat menyusui, pertanyaan nomor 25

yaitu 48,57% tentang berat badan bayi yang cukup ASI, dan pertanyaan nomor 31

yaitu 45,71% tentang masalah-masalah yang terjadi bila cara menyusuinya tidak

benar.

085224959417

Page 34: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas maka penulis

dapat menyimpulkan bahwa pengetahuan ibu menyusui di desa Sidodadi kecamatan

Sekampung Kabupaten Lampung Timur tahun 2007, bahwa dari 35 orang responden

yang termasuk dalam kategori yang berpengetahuan baik 7 orang (20%), cukup 26

orang (74,29%), kurang 2 orang (5,71%).

B. Saran

1. Bagi Ibu Menyusui

Diharapkan kepada ibu-ibu menyusui untuk menambah pengetahuannya

tentang cara menyusui agar tidak terjadi masalah-masalah dalam menyusui,

sehingga dapat memberikan ASI sepenuhnya kepada bayi tanpa mengalami

suatu masalah.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan kepada bidan desa dan tenaga kesehatan lain dapat bekerjasama

dengan kader dan dukun untuk melakukan penyuluhan atau bimbingan

tentang keunggulan ASI, cara menyusui, masalah-masalah yang terjadi pada

ibu-ibu yang memiliki bayi pada masa laktasi.

085224959417

Page 35: BAB I-V KTI LENGKAP Preview · PDF filebendungan payudara 3 orang, payudara bengkak 19 orang, di Desa Sidodadi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. D. Tujuan Penelitian Untuk

3. Bagi Peneliti lainnya

Sebagai bahan masukan dan mengkaji hal-hal yang belum dapat

dimunculkan atau dibahas dalam penelitian ini.

085224959417